PERANCANGAN BIOGRAFI VISUAL GUS DUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN BIOGRAFI VISUAL GUS DUR"

Transkripsi

1 PERANCANGAN BIOGRAFI VISUAL GUS DUR Muhammad Nasrullah Desain Komunikasi Visual, Jurusan Desain Produk, FTSP- ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111,Telp/Fax (031) ABSTRAK Abdurrahman Wahid, dan lebih akrab dengan panggilan Gus Dur, adalah mantan presiden RI pada periode tahun Gus Dur wafat pada tanggal 30 Desember 2009 jam WIB. Biografi, humor atau buku-buku sejenis yang membahas tentang Gus Dur masih di cari oleh masyarakat saat ini. Dari data yang yang diperoleh menurut hasil penjualan biografi Gus Dur di Toko buku Toga Mas menunjukkan bahwa buku biografi Gus Dur adalah buku biografi yang paling di cari oleh masyarakat, di tunjukkan dari angka penjualan dengan jumlah 15 buku per bulan, jumlah tersebut lebih banyak dari jumlah penjualan buku sejenis lainnya. Pengetahuan masyarakat tentang Gus Dur saat ini lebih banyak dari televisi, dari jumlah responden sebanyak 100 orang, 45 orang mengetahui dari TV, 31 orang dari Koran/ Artikel, 11 orang buku bacaan, dan 13 orang mengetahui dari orang lain. Dari media-media berikut jika dijadikan sebagai media cerita sebuah biografi, tidak akan cukup untuk memuat segala informasi secara detail. Dari 100 responden, 73 diantaranya memilih buku bergambar berjenis komik/ Novel Grafis sebagai media untuk memuat biografi Gus Dur. Oleh karena itu didapat sebuah kesimpulan bagaimana merancang Biografi Visual Gus Dur yang berlatar belakang perjalanan beliau semasa mudanya ABSTRACT Abdurrahman Wahid, or more familiar with his nickname, Gus Dur, was a former president of Indonesia in the period of 1999 to Gus Dur passed away on December 30, 2009 at 18:45 pm. Biography, humor or the similar books that discussing about him is still being searched by people nowadays. From the sales data of Gus Dur's biography in the Toga Mas book store indicates that Gus Dur biography is the most thing that searched by people. it s shows by the amount of 15 books that sold per month, this is a great amount compared to the other book s sales trends. Based on questionnaire s result, most of public knowledgement about Gus Dur these days was obtained from television, from 100 respondent, 45 people know from TV, 31 people from newspaper / article, 11 people from reading books, and 13 people know from the other people. The following media (Television, articles or newpapers, books, and also people) are not enough to accommodate all of the detail information about Gus Dur. From 100 respondents of questionnaire, 73 among them has chosen illustrated book/graphic novel as a media to accommodate Gus Dur s biography. Therefore the conclusion is how to design Gus Dur s visual biography which contained about his life journey when he was young. KATA KUNCI Pluralism, Visual, Biography, Gus Dur

2 PENDAHULUAN KH. Abdurrahman Wahid adalah salah satu tokoh agama yang pernah menjadi presiden ke empat Indonesia, menjabat sebagai presiden RI hanya dalam kurun waktu 2 tahun saja, dari beberapa tokoh tersebut telah kita ketahui bahwa mereka memiliki sesuatu yang dapat kita contoh. Gus Dur yang kini dianggap sebagai seorang guru dari bangsa kita yang besar ini, namun kini telah tiada. Beliau memiliki komitmen kuat tentang pluralisme Indonesia. Seorang tokoh pembawa pemikiran Islam modern dalam semangat tradisional. Gus Dur berani berdiri di depan untuk kepentingan orang lain atau golongan lain yang diyakininya benar. Namun pendapatnya seringkali seperti berlawanan dengan suara kelompoknya sendiri. Bahkan beliau masih mengutarakan pendapatnya meskipun status beliau sedang menjabat sebagai Presiden, figur seperti Gus Dur inilah yang dibutuhkan bagi pemuda-pemuda Indonesia. Sarana pengenalan tokoh seperti ini banyak ditemui di sekitar kita. Serta pangsa pasar mengenai buku-buku tentang Gus Dur sebagian besar adalah orang dewasa, namun ketika diperhatikan lebih jauh, dari kalangan pelajar dan mahasiswa juga berpotensi sebagai audience. Pengetahuan masyarakat tentang Gus Dur dari kalangan pelajar dan mahasiswa ini sebagian besar melalui beberapa media, yaitu melalui siaran Televisi dengan jumlah 45 responden, Koran/ Artikel 31 Responden, buku bacaan 11 responden, dari orang lain 13 responden. Disimpulkan bahwa dari media-media di atas akan dipilih beberapa sebagai media menyampaikan biografi Gus Dur, didapatkan beberapa kelemahan dan kekurangan dari media-media tersebut, namun didapat kesimpulan bahwa Novel grafis lebih tepat untuk memenuhi target audience yang telah ditentukan. Media ini memiliki banyak kelebihan dari pada media lain dalam memuat konten yang ada. Berikut adalah rincian dari keunggulan dan kelemahan media Novel Grafis jika dipakai sebagai media penyampainya : a. Keunggulan : - Informasi yang disampaikan dapat direpetisi. - Biografi mengulas tokoh tertentu, sehingga segmentasi mudah dilakukan. - Informasi yang disampaikan dalam biografi mengulas secara detail. - Bersifat perseorangan. - Biografi dapat disimpan dan dikoleksi. b. Kelemahan : - Tidak bisa menampilkan visual secara nyata. - Tidak terdapat audio visual. Pemilihan media tersebut berdasarkan polling masyarakat yang ditunjukkan bahwa dari tanggapan masyarakat menyatakan mereka lebih menyukai buku bergambar dari pada buku yang tidak bergambar, dari 100 responden terdapat 73 orang yang menyukai buku bergambar dan sisanya memilih buku yang tidak bergambar. Untuk sebuah buku bergambar, ada dua jenis buku bergambar yang ditawarkan, antara lain adalah Komik dan Cerita bergambar. Dari kedua jenis buku ini untuk sebuah cerita biografi masyarakat lebih memilih buku bergambar berjenis Komik atau novel grafis, ditunjukkan dengan jumlah 78 responden memilih Komik/ novel grafis, dan 22 responden memilih cerita bergambar. Sehingga media yang dipakai

3 untuk pengenalan Biografi menggunakan pendekatan dan cara bertutur seperti pada komik atau novel grafis. Kuisioner yang telah di sebar mendapatkan hasil bahwa media novel grafis mendapatkan peringkat terbesar dari media lain, selain itu para audiens juga lebih memiliki ketertarikan pada buku bacaan yang bergambar. Disimpulkan bahwa Novel Grafis adalah media paling tepat. Masalah Gus Dur di kenal sebagai guru bangsa dan seseorang yang humoris oleh lebih dari orang yaitu sebanyak orang penggemar untuk 1 saat ini dalam jejaring internet (Facebook, 23 maret 2010)F F. Akan tetapi didalam media ini tidak menggali sisi kehidupan Gus Dur yang lebih detail dan pembahasan tidak terfokus. Cerita sisi kehidupan sosial Gus Dur lebih ingin diketahui audience dewasa awal ketimbang sisi politiknya. Sisi cerita ini lebih berpotensi terhadap target audience dari pada sisi kehidupan politik. o Sumber : Hasil kuisioner 100 responden 10 Oktober 2010 di wilayah Surabaya Masyarakat Indonesia terutama para peziarah banyak yang mencari bukubuku tentang Gus Dur. o Konten masih belum banyak yang menyasar pada target audience dewasa awal. o Pembahasan buku terlalu banyak mengenai politik dan humor yang tidak bercerita pada satu fokus. Pengetahuan masyarakat tentang Gus Dur melalui beberapa media, yaitu Televisi (45 responden), Koran/ Artikel (31 Responden), Buku bacaan (11 responden). Akan tetapi, dari ketiga media tersebut masih belum mampu dan belum pernah menjabarkan kisah hidup seorang tokoh secara detail dari masa kecil hingga dewasa. Dari hasil kuisioner yang telah disebar, 73 orang dari 100 responden lebih suka buku bergambar dari pada tidak bergambar. o Terdapat 2 jenis buku bergambar yaitu komik dan cerita bergambar. o Responden menunjukkan 78 menyukai jenis buku komik dan 22 untuk buku berjenis cerita bergambar. Media yang akan digunakan untuk biografi Gus Dur adalah berjenis buku Komik, akan tetapi komik belum cukup bisa menampung konten cerita biografi visual. Oleh karena itu, media yang di gunakan berjenis Novel Grafis, karena media Komik kurang mampu untuk memuat konten cerita yang berbobot, dan tidak bisa menjangkau genre dewasa. Sumber : Will Eisner Comics and Sequential Art. Tujuan Menambah minat pembaca dan penggemar komik agar mau membaca komik atau novel grafis lokal. 1 Facebook/Gus Dur

4 Diharapkan menjadi sebuah media yang menarik untuk menyampaikan sebuah pesan yang inginn di sampaikan dari cerita yang terkandung di dalamnya. Memberikan sebuah cerita baru bagi pembaca komik atau novel grafis tentang perjalanan seorang tokoh terkemuka dengan ilustrasii yang telah di sesuaikan dengan target Audience. Metodelogi Dalam proses pembuatan biografi visual ini melalui 4 tahapan, yaitu alternative thumbnail design, rough design, comprehensive design, dan Final Design. Setelah melalui tahapan tersebut akan didapat desain terakhir yaitu Final Design yang berarti desain akhir yang akan dikerjakan. Final desain ini akan di aplikasikan dalam pembuatan Biografi Visual Gus Dur. Gambar 1. Proses Alur Berfikir

5 PEMBAHASAN Target Audiens Populasi yang tepat untuk output novel grafis Gus Dur yang menjadi dasar perancangan ini di ambil dari para penggemar buku bacaan seperti novel, cerita bergambar, dan komik di kota-kota, terutama untuk kota Surabaya. Jika dilihat secara umum konsep perancangan novel grafis Gus Dur ini ditujukan pada setiap umur dan kalangan, namun sebagai sasaran utama Novel Grafis ini ditujukan pada kalangan remaja yang memang sedang lebih gemar terhadap media-media dengan penyampaian melalui buku bergambar seperti komik atau cerita bergambar lainnya, baik komik import Jepang maupun Amerika, dan selalu ingin tahu akan sesuatu yang baru di dunia mereka. Dari kriteria target audiens tersebut diharapkan dampak lingkungan atau ketertarikan yang lain di lingkungan target audiens sendiri yang memang memiliki potensial dalam mempengaruhi atau terpengaruhi terhadap dan oleh lingkungannya. Geografis Berdasarkan letak geografis proses perancangan dan keterkaitan dengan tugas mata kuliah, letak geografis audiens yang akan dituju adalah masyarakatyang hidup di daerah perkotaan, terutama untuk Kota Surabaya, mengambil daerah perkotaan karena kemungkinan besar media cetak seperti ini akan diterbitkan oleh Toko Buku seperti Gramedia Pustaka Utama, Toga Mas, atau Gunung Agung, melalui penerbit yang telah menyusun buku - buku tentang Gus Dur terdahulu dan tidak menutup kemungkinan akan diterbitkan di daerah lain dengan karakteristik target audiens dan geografis yang serupa. Tentunya dengan konten yang ada jika dengan pengemasan yang tepat biografi visual ini diharapkan mampu memuaskan dan menarik minat para pembacanya. Melihat bahwa Gus Dur sendiri terkenal di seluruh kalangan, tentunya dengan konten yang ada jika dengan pengemasan yang tepat novel grafis ini diharapkan mampu memuaskan dan menarik minat para pembacanya, terutama oleh para pemuda yang sekarang gemar akan cerita bergambar seperti komik atau novel grafis. Kesimpulan dari geografis di atas adalah sebagai berikut : Urban - Indonesia Surabaya Kota Surabaya dan sekitarnya. Demografis Dewasa awal sebagai usia target audiens memang merupakan usia dimana seseorang menyukai dan tertarik terhadap sebuah cerita dan media yang mengandung cerita yang berbobot, cerita yang melibatkan pemikiran dari pembaca, dengan usia tersebut adalah usia dimana seseorang masih memiliki sebuah keinginan dan rasa ingin tahu yang masih sangat tinggi, namun media yang ada saat ini untuk novel grafis masih di kuasai oleh novel grafis import, padahal untuk kebudayaan atau cerita tokoh lokal banyak yang memiliki potensi untuk di sampaikan melalui media novel grafis. Sehingga karya-karya lokal tidak akan tenggelam dengan karya import lagi. Selain itu dengan usia dewasa awal ini memiliki suatu inisiatif sendiri dan memiliki penghasilan sendiri meskipun hanya untuk memenuhi kehidupan sehariharinya, dengan penghasilan tersebut target audiens dapat memenuhi kebutuhan untuk membeli sesuatu yang mereka sukai. Kesimpulan dari Demografis adalah sebagai berikut :

6 Sebagai target utama dari perancangan buku ini diambil target Audiens dengan usia (Dewasa awal). Semua penggemar komik atau novel grafis, serta masyarakat umum lainnya sebagai dampak lingkungan. Psikografis Target audiens yang ditetapkan dari segi psikografis, adalah target audiens yang selalu update dalam segala hal, tidak ketinggalan dalam hal perkembangan teknologi saat ini, dan tentunya target audiens saat ini adalah orang yang menggemari Gus Dur dari segala sisi. Berdasarkan jenis novel grafis yang akan menuntut sebuah perhatian khusus untuk membaca dan mengikuti alur ceritanya, diharapkan para audiens juga mampu menyerap nilai sosial dan budaya yang disampaikan melalui sajian grafis yang dirancang dengan menarik sesuai dengan target audiens. Karena sama halnya dengan media untuk penikmat hiburan, novel grafis ini juga dapat dikatakan sebagai penikmat hobi, maka dari itu novel Grafis ini akan dikemas dengan konsep yang sesuai dengan target audiens dan perkembangan jaman saat ini. Kesimpulan dari psikografis di atas adalah sebagai berikut : Konsumtif Modern Lifestyle Rasa keingintahuan tinggi Kebutuhan dalam pengembangan diri Menyukai film atau buku yang memiliki alur dan cerita yang kompleks Konsep Visual Konsep visual dari biografi visual ini akan menampilkan halaman-halaman yang berbeda mulai dari halaman hitam putih, halaman full colour pada setiap panelnya dengan penyajian gambar-gambar yang menarik. Tiap gambar pada panel-panel dikerjakan dengan maksimal, untuk desain karakter dikerjakan dengan maksimal agar ciri khas dari karakter terlihat dengan jelas, sedang untuk background menggunakan beberapa sudut pandang yang berlaku untuk menimbulkan kesan yang menarik, dan kadang terlihat ekstrem.sudut pandang yang dipakai diharapkan dapat menunjang konten dari cerita tersebut. Panel-panel yang digunakan di buat lebih dinamis dan memberikan kesan unik terhadap novel grafis ini. Teknik pewarnaan mulai dari sketching, penciling, inking, scanning dan masuk ke dalam komputer, akan menggunakan pewarnaan secara digital. Warna yang di gunakan adalah tone warna gradasi yang dapat menimbulkan efek 3 dimensi dan menujukkan kedalaman dari tiap gambar di tiap panel. Setiap adegan pada panel dikerjakan dengan cara sinematografi agar kesan dari tiap adegan terlihat dramatis. Layout pada tiap panel tidak terputus-putus, serta menggunakan teknik panel yang ditumpuk dengan panel gambar lain, serta membebaskan gambar keluar dari panel namun sudah disesuaikan dengan cerita dan adegan yang membutuhkan. Konsep Cerita Konsep cerita menggunakan alur normal, cerita menggunakan keadaan yang sebenarnya terjadi pada kisah perjalanan tokoh itu sendiri. Cerita yang disajikan mangacu terhadap rujukan cerita yang ada yaitu kisah-kisah perjalanan Gus Dur saat menjalani studi di Al-Azhar, Kairo, hingga perjalanannya didunia politik. Cerita ini terfokus pada karakter utama yaitu Gus Dur sendiri dan beberapa karakter pendukung lainnya tergantung dalam pembagian ceritanya.

7 Segmentasi Segmentasi dari target audiens adalah dewasa awal dengan range usia tahun. Dengan target segmen tersebut diharapkan para penggemar cerita bergambar dan para penggemar tokoh-tokoh besar terutama penggemar Gus Dur tertarik pada biografi visual ini. Target audiens yang akan di tuju adalah mahasiswa yang telah menduduki pertengahan semester sampai pada tingkat akhir, para penggemar dan penikmat komik akan menjadi target audiens dari biografi visual ini. Posisioning Biografi visual kisah perjalanan Gus Dur ini diharapkan mampu menjadi sebuah biografi visual karya Indonesia yang memiliki ciri khas sendiri dan mampu bersaing dengan karya komik atau novel grafis import lain yang sejenis, dalam hal ini adalah biografi visual. Cerita yang disampaikan sesuai dengan kehidupan tokoh dimasa lalu, yang hampir sama juga dengan kehidupan remaja dan pemuda saat ini. Unique Selling Point (USP) Buku biografi visual ini akan menampilkan visualisasi dari perjalanan Gus Dur sebagai seorang anak pada umumnya, hingga tumbuh menjadi seorang dewasa yang menjadi panutan bagi semua orang didekatnya. Dalam penyusunan biografi visual Gus Dur ini akan menceritakan tentang keberanian dan semangat dalam menghadapi hidup, selain itu akan menampilkan beberapa humor yang sering dimunculkan oleh Gus Dur. Tambahan humor-humor ini sebagai tambahan agar pembaca tidak mengalami kebosanan. Selain menceritakan kisah dari tokoh utama tersebut, biografi visual ini juga akan menghadirkan komparasi antara perjalanan hidup tokoh dengan budaya dan gaya hidup bangsa Indonesia, dengan gaya sinematik sehingga pembaca akan mendapat nuansa baru dalam membaca sebuah biografi dan mendapat informasi baru dalam membaca biografi visual ini. Biografi visual ini tidak hanya menuturkan cerita, tetapi juga mengajak pembaca merasakan emosi yang muncul seperti yang digambarkan dalam tiap panel pada biografi visual Gus Dur ini. Tema Gus Dur adalah seorang yang plural terhadap masyarakat lain. Sikap seperti itu selalu ditunjukkan saat Gus Dur muncul dihadapan masyarakat. Tema yang diangkat untuk biografi visual ini menggunakan gaya yang sesuai dengan target audiens, seperti pada hasil AIO dan kuisioner, dengan memperhatikan unsur sinematik dalam tiap panelnya. Tema Perancangan ini nantinya juga akan mengarah kepada sebuah perancangan karakter yang sesuai dengan keadaan lingkungan dari kehidupan tokoh utama berada, serta perancangan karakter yang berbeda sesuai dengan tempat hidup karakter yang ada. Perancangan beberapa karakter dan Environment tersebut akan menjadi salah satu konten dari perancangan biografi visual ini. Visual Pluralism Graphic Biography of Gus Dur menjadi konsep dari perancangan biografi visual Gus Dur ini. Yang dimaksud dengan Pluralism Graphic Biography of Gus Dur dalam biografi visual ini menggambarkan kisah hidup perjalan tokoh dalam cerita atau background dengan mengikuti unsur sinematik, dengan gaya gambar yang sedikit manga sesuai dengan minat audiens saat ini, dengan sedikit komparasi dari beberapa gaya gmbar lain. Dengan memperhitungkan permainan warna dan sinematografi yang tepat maka akan tercipta suatu komposisi yang menarik. Penekanan karakter disini sangat penting, disini pendapat pembaca berperan besar dalam pengambilan kesimpulan setelah membaca biografi visual ini. Permainan waktu juga akan semakin menambah komposisi ini menjadi lebih menarik lagi.

8 Dari konsep diatas sebagai contoh penggunaan warna gelap akan membuat pembaca mempersepsikan bahwa situasi pada suasana cerita tersebut begitu misterius dan suram, penggunaan warna dominan merah bisa mempersepsikan kondisi yang ada sedang panas atau menggelora, serta menimbulkan kesan yang bersemangat. Penggunaan warna putih atau biru muda dapat diartikan sebuah suasana yang cerah. Penggunaan gaya gambar manga yang sedikit di komparasi dengan gaya gambar sendiri oleh ilustrator, dan dengan berdasarkan psikologi target audiens pada umur tahun tentang gaya gambar yang mereka sukai, akan semakin memperkuat image karakter dan gaya gambar yang akan dipakai. Kriteria Desain Kriteria Desain disesuaikan dengan kata kunci serta tema yang telah disebutkan diatas, berikut ini adalah beberapa kriteria desain yang akan terpakai dalam pembuatan Biografi Visual Gus Dur: Karakter dalam cerita Gaya gambar Huruf Pewarnaan Alur membaca Layout Panel Transisi Spesifikasi dan Produksi Buku Biografi Visual Dalam pembuatan buku Biografi Visual Gus Dur ini perlu diperhatikan tentang hasil akhirnya seperti masalah percetakan. Selain memikirkan tentang hasil percetakan, harus memperhatikan juga tentang aspek biaya dan bahan yang akan di gunakan. Jika sudah mengetahui bahan yang akan dipakai, maka dapat diketahui berapa estimasi harga yang akan dikeluarkan. Oleh karena itu sangat penting diperhatikan dalam pembuatan sebuah Novel atau Biografi visual ini. Buku biografi visual ini akan diterbitkan yang selanjutnya akan didistribusikan ke toko buku. Berikut ini adalah spesifikasi dari buku biografi visual: Bahan : Kertas Artpaper Berat : 180 gr (Cover depan dan belakang) 130 gr (isi buku) Dimensi : 14,5 x 21 cm Halaman : Berwarna Jumlah Halaman : 50 Halaman Jumlah Eksemplar : 500 cetakan Harga Buku : Rp ,- Bahan yang dipakai dalam mencetak buku biografi visual ini adalah kertas Artpaper. Kertas ini biasanya dipakai untuk mencetak majalah dan buku sejenis yang berwarna, agar hasil yang didapat maksimal. Jenis berat kertas yang dipakai berbeda antara sampul dan isinya, untuk sampul memakai kertas Artpaper dengan jenis berat 180 gr, sedangkan untuk isi lebih tipis yaitu 130 gr. Sampul menggunaka kertas yang lebih tebal agar dapat melindungi isi pada bagian dalamnya.

9 Gambar 2: Pola Pencarian Keyword

10 Penyusunan Cerita Chapter Lokasi Isi Cerita Keterangan Pesan Bagian 1 Terbentuknya Seorang Intelektual Al Azhar, Kairo, Mesir Ibukota Kairo, Mesir Gus Dur menjadi seorang mahasiswa di Al azhar, Mesir, dengan kemampuan yang sudah melebihi kemampuan mahasiswa lainnya. Namun saat Gus Dur mendaftar, ia mendapat masalah dari pihak administrasi. Selain itu dia juga mendapat masalah karena absensinya. Gus Dur lebih menikmati hidupnya sebagai mahasiswa Al Azhar dengan berkeliling kota dan menjadikan kota ini sebagai tempat belajarnya dari pada belajar di kampusnya, Al Azhar. Kita tidak seharusnya meremehkan suatu hal meskipun kemampuan kita melebihi suatu hal tersebut. Pelajaran itu tidak kita dapatkan hanya dari bangku sekolah atau kuliah, namun bisa kita dapatkan di kehidupan sosial lain. Bagian 2 Keluarga, Teman, dan Masyarakat. Bagian 3 Agama dan Pemikirannya (Klimaks) Baghdad Pernikahan, Baghdad Semangat yang serupa Pemikiran Antar Agama Di Baghdad Gus Dur menjadi mahasiswa yang teladan dan tekun dari pada saat dia belajar di Al Azhar. Karena di bagdad ini dia merasa fasilitas kampus memenuhi keinginannya. Disinilah dia bertindak sebagaimana mahasiswa yang benar. Meskipun diawal awal dia merasa tidak sebebas di Kairo. Gus Dur menikah dengan Nuriyah saat Gus Dur di baghdad, sedangkan Nuriyah berada di Jombang, pernikahan ini di anggap tidak lazim karena Gus Dur di wakilkan oleh kakeknya Kiai Bisri. Namun hal ini tidak mereka hiraukan, karena setelah mereka menyelesaikan studi masing masing mereka akan hidup bersama. Nurcholish Madjid, salah seorang intelektual Islam terkemuka, yang mengenal Gus Dur ketika sedang berada di Timur Tengah. Dengan agama lain terutama agama Hindu atau Budha, Gus Dur sering melakukan diskusi dan bertukar pendapat. Hal ini dilakukan Gus Dur agar dapat menjalin hubungan yang erat dan damai terhadap agamaagama lain, serta saling bertukar ilmu yang mereka miliki. Ending Bapak Plural Dari segala pemikiran Gus Dur yang Plural (penghormatan terhadap agama lain, menghormati kebudayaan serta Islam yang damai) itulah Gus Dur di kenal banyak tokoh antar Agama bahkan tokoh tokoh terkenal di dunia. Gambar 3: Tabel Penyusunan Cerita Lakukanlah suatu hal sesuai dengan peraturan yang ditetapkan, maka akan didapat kelancaran, keberhasilan. Karena kebebasan itu tidak selalu benar. Jarak bukanlah merupakan suatu hambatan dalam menjalankan ibadah, termasuk menikah. mereka menunjukkan bahwa kehidupan pesantren sebenarnya lebih intelek dari yang dibayangkan. Menjalin hubungan yang rukun antar umat beragama

11 Alternatif Karakter Gambar 4: Contoh Sketsa Alternatif Karakter Gus Dur

12 Gambar 5: Contoh Sketsa Alternatif Karakter Nuriyah

13 Gambar 6: Contoh Sketsa Alternatif Karakter Nurcholis Gambar 7: Contoh Sketsa Environment

14 HASIL Karakter Terpilih Gambar 8: Karakter Gus Dur Gambar 9: Karakter Nuriyah Gambar 10: Karakter Nurcholis

15 Gaya Gambar Gambar 11: Gaya Gambar Warna Gambar 12: Pewarnaan Squencing & Panelling Gambar 13: Squencing & Panelling

16 Huruf Gambar 14: Font Comic Book yang di gunakan Halaman Isi Gambar 15: Contoh Halaman yang digunakan Gambar 16: Contoh Halaman yang digunakan

17 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Buku Visual yang berjenis Novel Grafis umumnya memiliki bobot dari segi cerita, maupun dari segi visualnya seperti pada penataan panel. Novel Grafis bisa dibedakan dengan Komik biasa dengan melihat ceritanya yang berbobot di bandingkan dengan Komik biasa yang hanya memiliki cerita yang ringan. Sebuah perancangan Novel Grafis seharusnya mengandung nilai dan pesan yang berbobot, terutama untuk sebuah Novel Grafis yang mengangkat Biografi atau kisah hidup seseorang. Perancangan Novel Grafis Biografi memiliki sudut pandang untuk mengkaji sejarah dari kisah hidup seseorang dari berbagai sisi, sesuai dengan target segmennya seperti pengelolaan manusia untuk mencapai tujuan atau visi tertentu yang sangat tepat bila disampaikan pada target segmen remaja dan dewasa. Pembuatan Novel Grafis yang baik adalah dapat menjaga konsistensi gaya gambar atau penggambaran karakter yang ada dalam cerita. Novel Grafis yang baik harus mampu menggambarkan dunia lain dari gagasan yang disampaikan dalam bentuk visual. Saran Banyak nilai-nilai kehidupan dari seorang tokoh sejarah atau tokoh yang telah berjasa dengan mendalami kisah hidup mereka. Aspek penting dalam pembuatan Novel Grafis harusnya dapat menggiring pembaca untuk mengikuti alur dalam pembabakan cerita. Pengambilan cerita sejarah atau biografi seorang pemimpin spiritual agamaagama besar di dunia sangat menarik untuk dikaji, akan tetapi masih mengalami kendala dalam bercerita tentang kehidupan detail sang tokoh, serta dituntut untuk selalu objektif dalam menutur cerita. Sebuah novel grafis seharusnya memiliki sebuah gaya gambar yang luas dan tidak terpaku pada style gambar yang sudah ada, agar dapat membedakan karakter dari novel grafis lain. Sebaiknya dalam pembuatan novel grafis memiliki karakter dan detail gambar yang khas. DAFTAR PUSTAKA Buku : Barton, Greg BIOGRAFI GUS DUR: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid. LKis. Yogyakarta. Dameria, Anne Color Basic Panduan Dasar Warna untuk desainer dan Industri Grafika. Link Match Graphic. Jakarta. Eisner, Will Comics & Sequential Art. Poorhouse Press. Florida. Jaf rey, Garry Komik tokoh sejarah dunia Abraham Lincoln. Elex Media Computindo. Jakarta. McCloud, Scott Membuat Komik: Rahasia bercerita dalam komik, manga, dan novel grafis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Rodrigues, Spain Biografi grafis CHE. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Attarmizi, Yoga Ad GUS DUR : Dari Pesantren ke Istana. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

18 maret maret Koran dan Majalah : Anonim, Laporan best omset komik. PT. Gramedia Pustaka Utama Concept Magazine Volume 04. Edisi 20 Komik. Kurniasari, Yulie dwi Artikel Buku Biografi. PT.Gramedia Pustaka Utama Yulistyanti, Mirna Novel Grafis, Apa Kabar?. Kompas. Jumat 8 agustus 2008 Website : Anonim Pusat Bahasa. HUhttp://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.phpU Anonim Buku-buku Gus Dur Habis Terjual. Anonim Abdurrahman Wahid. HUhttp:// (3UH 2010) HUAnonim BIOGRAFI GUS DUR: Dari Abdurrahman Ad-Dakhil Menjadi Gus Dur. (2UH 2010) Wawancara : KH. Salahuddin Wahid. Jombang Hariono. Jakarta. 2010

Penelusuran Masalah Analisa Objek desain

Penelusuran Masalah Analisa Objek desain BAB 1V KONSEP BAB IV KONSEP DESAIN DESAIN Penelusuran Masalah Analisa Objek desain Komik Majapahit berhenti cetak pada akhir tahun 1990 Berbanding lurus dengan invasi manga ke Indonesia Komik Indonesia

Lebih terperinci

Contoh : komik bertema surga dan neraka komik kisah para Nabi

Contoh : komik bertema surga dan neraka komik kisah para Nabi Sejarah komik Indonesia mengalami masa keemasan pada dekade 1950-1980an. Tidak terkecuali komik-komik Islami yang lazim di konsumsi generasi muda. Walaupun secara umum komik merupakan media hiburan, akan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API Kevin Immanuel Jalan Gambir Anom G4/18 021-4517324 immanuelkevin@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan penelitian ialah untuk membuat visualisasi dalam bentuk komik

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Analisis SWOT Strength : Minimnya Komik Edukatif yang bersifat Nasionalis untuk kalangan Remaja Weakness : Rendahnya minat belajar para Remaja Oportunities : Komik berfungsi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebenarnya novel grafis dan komik tidak ada bedanya hanya saja bobot maupun panjang cerita dari novel grafis merunut ke novel. Namun belakangan banyak penerbit

Lebih terperinci

Closure mengamati bagian-bagian tetapi memandangnya sebagai keseluruhan Panel petunjuk waktu atau ruang terpisah

Closure mengamati bagian-bagian tetapi memandangnya sebagai keseluruhan Panel petunjuk waktu atau ruang terpisah Closure mengamati bagian-bagian tetapi memandangnya sebagai keseluruhan Panel petunjuk waktu atau ruang terpisah Garis Emosi yang dapat digambarkan Scott McCloud, Understanding Comics The Rule of Third

Lebih terperinci

Perancangan Media Komik Dari Buku Gajahmada Karangan Langit K.Hariadi. Gilbert Jansen

Perancangan Media Komik Dari Buku Gajahmada Karangan Langit K.Hariadi. Gilbert Jansen Perancangan Media Komik Dari Buku Gajahmada Karangan Langit K.Hariadi Gilbert Jansen 3405100071 Siapakah Gajah Mada? Gajah Mada dikenal sebagai sosok yang berperan besar dalam kejayaan Majapahit dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia tradisional Indonesia semakin ditinggalkan, remaja muda-mudi Indonesia banyak yang lebih mengikuti era teknologi dan dengan demikian keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa baru yang diterima pada program studi Desain Komunikasi Visual

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa baru yang diterima pada program studi Desain Komunikasi Visual BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa baru yang diterima pada program studi Desain Komunikasi Visual pada jaman sekarang, lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mahasiswa pada jaman dulu. Hal

Lebih terperinci

PERANCANGAN NOVEL GRAFIS KEMBANG JEPUN RESHA PURNAMA SARI

PERANCANGAN NOVEL GRAFIS KEMBANG JEPUN RESHA PURNAMA SARI PERANCANGAN NOVEL GRAFIS KEMBANG JEPUN RESHA PURNAMA SARI 3407100129 Remy Sylado Penulis dan seniman Menerima penghargaan sastra khatulistiwa 2002 Menerima penghargaan MURI atas melalui buku kumpulan sajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ludruk sebagai ikon kesenian kota Surabaya sudah tidak memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ludruk sebagai ikon kesenian kota Surabaya sudah tidak memiliki daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ludruk sebagai ikon kesenian kota Surabaya sudah tidak memiliki daya tarik di mata para remaja, mereka lebih memilih untuk pergi melihat bioskop yang memutar

Lebih terperinci

Mahendra Dinata

Mahendra Dinata Mahendra Dinata 3405100143 REVIEW BAB I II III FENOMENA Penjualan Sequential Art dalam beberapa tahun terakhir (Update 2009 2010) mengalami peningkatan signifikan. Penjualan Sequential Art (Komik dan Novel

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMIK FIKSI BERTEMA BULUTANGKIS DENGAN KARAKTER DAN SETTING INDONESIA

PERANCANGAN KOMIK FIKSI BERTEMA BULUTANGKIS DENGAN KARAKTER DAN SETTING INDONESIA PERANCANGAN KOMIK FIKSI BERTEMA BULUTANGKIS DENGAN KARAKTER DAN SETTING INDONESIA Latar Belakang PBSI mendukung adanya media yang bermanfaat seperti komik untuk menginspirasi dan memotivasi generasi generasi

Lebih terperinci

LITERATUR ILUSTRASI DESAIN KARAKTER

LITERATUR ILUSTRASI DESAIN KARAKTER LITERATUR ILUSTRASI DESAIN KARAKTER Diagram interpersonal circumlpex Character Ingredients Schell, Jesse, The Art of Game Design: a book of lenses CHARACTER INGREDIENTS Dimana lingkungan karakter berada?

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dewasa ini komik merupakan salah satu media komunikasi yang sedang populer. Selain karena mudah dipahami, komik juga media yang menarik untuk

Lebih terperinci

Gambar 8: Desain karakter dalam komik Al Amin novel grafis manajemen kepemimpinan Nabi Muhammad.

Gambar 8: Desain karakter dalam komik Al Amin novel grafis manajemen kepemimpinan Nabi Muhammad. Gambar 8: Desain karakter dalam komik Al Amin novel grafis manajemen kepemimpinan Nabi Muhammad. Gambar 9: Contoh environtment gurun pasir Jazirah Arabia 1400 tahun lalu (a) setting dan latar saat perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga disebagian besar Afrika dan Asia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi umat Islam

Lebih terperinci

DAHNIAR RAHMI FIRDAUSI

DAHNIAR RAHMI FIRDAUSI DAHNIAR RAHMI FIRDAUSI 3407100024 Novel ini tidak populer kembali dan sudah sulit ditemukan saat ini Apakah kalian mengetahui tentang penulis Pramoedya Ananta Toer dan karyanya? Apakah kalian mengetahui

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA : Studi Komparator

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA : Studi Komparator BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA : Studi Komparator Revolusi Iran Analisa layout dan Tipografi Alur pembaca (sequence) Jenis dan Ukuran huruf Analisa lebar paragraph Panel Cover METODE PENELITIAN BAB 3 Populasi

Lebih terperinci

Perancangan Komik Poconggg Juga Pocong. Merisca Christanti

Perancangan Komik Poconggg Juga Pocong. Merisca Christanti Perancangan Komik Poconggg Juga Pocong Merisca Christanti 3407100040 Twitter @poconggg Boomingnya Poconggg dalam twitter dengan akunnya @poconggg (Arif Muhammad) Kisah galau + kocak ala Pocong 2 juta followers

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah 14 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori membuat Komik Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah Gambar-gambar dan lambing-lambang yang terjukstaposisi dalam turutan

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi adalah siasat yang direncanakan dengan sebaik mungkin sehingga dalam sebuah pembuatan sesuatu akan berjalan dengan baik

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan BAB V KONSEP PERANCANGAN A. Ide dan Gagasan Perancangan Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan media promosi, sebuah format multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya masyarakat, khususnya remaja atau pemuda, hanya mengenal cerita sejarah secara teori saja sehingga seringkali dianggap membosankan (http://edukasi. kompas.com/read/2010/07/09/05473188/jejak.sejarah.masih.membelenggu

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Visual

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Visual BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Visual Dalam buku Illustration, A Theoritical and Contextual Perspective karya Alan Male (2007) dikatakan bahwa untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Metode yang digunakan penulis adalah dengan melakukan tinjauan pustaka melalui riset media buku elektronik cerita Wiro Sableng,film Wiro Sableng, sinetron Wiro

Lebih terperinci

satu alasannya adalah sebagai industri, Indonesia sudah kalah waktu. Industri game di Indonesia belum ada 15 tahun dibanding negara lain. Tentunya sei

satu alasannya adalah sebagai industri, Indonesia sudah kalah waktu. Industri game di Indonesia belum ada 15 tahun dibanding negara lain. Tentunya sei BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah di dalamnya. Kisah Ken Arok dan Ken Dedes adalah salah satunya. Kisah ini cukup populer dengan intrik-intrik

Lebih terperinci

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 68 BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Alur Cerita Alur cerita yang penulis angkat untuk serial komik Wisanggeni ini, diambil langsung dari kisah wayang Jawa yang berjudul Lahirnya Bambang Wisanggeni.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kesadaran akan nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia sangat memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri bangsa semakin terkikis

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN 43 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi perancangan buku bergambar sebagai media kampanye pelestarian dan stop eksploitasi lumba-lumba ini adalah untuk mengkomunikasikan suatu

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Buku cerita ilustrasi Ramayana menampilkan gambar ilustrasi kontemporer berupa kartun dengan gaya vector. Mengadaptasi desain karakter kartun

Lebih terperinci

DAHNIAR RAHMI FIRDAUSI

DAHNIAR RAHMI FIRDAUSI DAHNIAR RAHMI FIRDAUSI 3407100024 6 Feb 1925 30 April 2006 Tahanan rezim Orde Baru Salah satu pendiri penerbit Hasta Mitra Satu-satunya sastrawan dari Indonesia yang masuk sebagai salah satu nominasi penerima

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Setelah proses penelitian dan pembuatan sketsa yang telah diterangkan pada bab III, pada bab ini membahas mengenai proses dan implementasi desain pada berbagai media yang telah

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Menurut Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.org, Desain Komunikasi Visual merupakan kombinasi kompleks rata-rata dan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Tujuan dari perancangan ini adalah memberikan pengetahuan kepada anak-anak mengenai pahlawan kemerdekaan

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. Gagasan Perancangan Pemilihan Media pada pengenalan komunitas kineforum ini menggunakan majalah sebagai media utama, media tersebut terbilang karena mudah untuk masuk ke golongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Desain komunikasi visual merupakan disiplin ilmu yang berperan dalam penyampaian informasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya kepada khalayak dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN. Dalam perancangan ini strategi komunikasi akan lebih mengutamakan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN. Dalam perancangan ini strategi komunikasi akan lebih mengutamakan BAB III STRATEGI PERANCANGAN 3.1 Strategi Komunikasi Dalam perancangan ini strategi komunikasi akan lebih mengutamakan bagaimana cara menyampaikan sebuah informasi yang menarik perhatian dan dapat menimbulkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. dibuat berdasarkan fakta dan pendapat para ahli yang dapat dipertanggungjawabkan.

BAB 4 KONSEP DESAIN. dibuat berdasarkan fakta dan pendapat para ahli yang dapat dipertanggungjawabkan. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori dan Metode 4.1.1. Pengertian Karya Ilmiah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya ilmiah adalah karya yang dibuat berdasarkan fakta dan pendapat para ahli yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini tampaknya komik merupakan bacaan yang digemari oleh para anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun tempat persewaan buku

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Analisa Kecukupan Data Berdasarkan data yang penulis peroleh mengenai Topik Penulisan seminar ini yaitu Perancangan Komik Digital data-data tersebut telah mencakup seluruh unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas orang dari segala jenjang usia. Namun, apakah semua orang bisa menikmati sebuah novel tanpa

Lebih terperinci

PERANCANGAN VISUAL DESTINATION BOOK MUSEUM KERETA API AMBARAWA

PERANCANGAN VISUAL DESTINATION BOOK MUSEUM KERETA API AMBARAWA 1 PERANCANGAN VISUAL DESTINATION BOOK MUSEUM KERETA API AMBARAWA GUSNUN PANGARA 3402 109 039 Museum Kereta Api Ambarawa sebagai satu-satunya museum di Indonesia yang berfungsi menyimpan benda-benda bersejarah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Ide/Gagasan Perancangan 4.1.1 Ide Desain Ide atau gagasan awal penulis dalam perancangan ini dikarenakan rasa keprihatinan yang penulis rasakan terhadap perkembangan moral

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide / GagasanDesain 1. Ide Desain Dalam Karya Desain ini, saya akan merealisasikannya ke dalam bentuk sebuah Buku Biografi, dimana di dalamnya terdapat Karya Karya illustrasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku 4.1.1 Buku Buku Menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary, buku adalah hasil

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 STRATEGI KREATIF 4.1.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi adalah sebuah perencanaan komunikasi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari publikasi buku pada masyarakat

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Menjadikan buku tersebut menjadi bagian dari dunia wacana desain di Indonesia serta diharapkan mampu membuka dan menambah wawasan masyarakat desainer grafis

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 38 BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Dalam perancangan ini penulis mempunyai tujuan membuat sebuah karya berupa buku sebagai media sosialisasi pelestarian dan penyelamatan Orangutan,

Lebih terperinci

05. MEMBUAT CERITA KOMIK. KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 1

05. MEMBUAT CERITA KOMIK. KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 1 05. MEMBUAT CERITA KOMIK KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 1 KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 2 Komik = Cerita + Gambar PENDAHULUAN Komik Intrinsik Ekstrinsik Jiwa Komik Tema Cerita Plot Penokohan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Dalam perancangan media berupa kartu edukasi atau flashcard origami seri hewan ini, penulis mencoba menjabarkan tujuan dari perancangan kartu edukasi

Lebih terperinci

Tugas Akhir ~~ PERANCANGAN BUKU VISUAL DEWA RUCI ~~ Mahasiswa / RijalMuttaqin pembimbing / RahmatsyamLakoro,S.Sn,MT.

Tugas Akhir ~~ PERANCANGAN BUKU VISUAL DEWA RUCI ~~ Mahasiswa / RijalMuttaqin pembimbing / RahmatsyamLakoro,S.Sn,MT. Tugas Akhir ~~ PERANCANGAN BUKU VISUAL DEWA RUCI ~~ Mahasiswa / RijalMuttaqin pembimbing / RahmatsyamLakoro,S.Sn,MT. Fenomena ~ Wayang adalah wahana untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra Indonesia telah bermula sejak abad 20 dan menjadi salah satu bagian dari kekayaan kebudayaan Indonesia. Sastra Indonesia telah mengalami perjalanan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 1.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula dengan sebuah komunitas agar dapat

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Saat ini sudah banyak jenis komik yang bermunculan. Salah satunya adalah jenis komik strip. Semakin hari jenis komik strip semakin digemari oleh para remaja maupun

Lebih terperinci

Rancang Bangun Game Pertempuran Lakon Wayang Sebagai Sarana Pengenalan Tokoh Pewayangan Indonesia

Rancang Bangun Game Pertempuran Lakon Wayang Sebagai Sarana Pengenalan Tokoh Pewayangan Indonesia RANCANG BANGUN GAME PERTEMPURAN LAKON WAYANG SEBAGAI SARANA PENGENALAN TOKOH PEWAYANGAN INDONESIA Oleh: Aditya Yoga Prahara 1, Taqwa Hariguna 2 Mahasiswa 1, dosen 2 Teknik Informatika, STMIK Amikom Purwokereto

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 Konsep Visual IV.1.1 Tone and Maner Menarik, Lucu dan Edukatif IV.1.2 Strategi Visual Strategi visual dalam perancangan ingin menampilkan kesan yang menarik, dan kreatif sehingga

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Buku merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam hal penyampaian informasi. Diantara faktor-faktor

Lebih terperinci

Perancangan Buku Visual Grafis Perkembangan Era Fashion Dunia

Perancangan Buku Visual Grafis Perkembangan Era Fashion Dunia Perancangan Buku Visual Grafis Perkembangan Era Fashion Dunia Taranita Mulia Sim 1, Prayanto Widya 2, Adiel Yuwono 3 1 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sejarah akan meningkatkan kohesi (ikatan) sosial, dan hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sejarah akan meningkatkan kohesi (ikatan) sosial, dan hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam edukasi.kompas.com (Kamis, 8 November 2012), diberitakan bahwa pelajaran sejarah adalah salah satu pelajaran yang penting setara dengan pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP PERANCANGAN. video promosi ini, adalah salah satu dari berbagai macam media komunikasi

BAB III STRATEGI DAN KONSEP PERANCANGAN. video promosi ini, adalah salah satu dari berbagai macam media komunikasi BAB III STRATEGI DAN KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Media Berbagai cara dapat dilakukan untuk membuat suatu informasi atau pesan yang di sampaikan secara efektif dan menarik. Begitu juga dengan pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN VISUAL. A. Bokel (Tokoh Utama Pemandu Buku Panduan)

BAB IV PERANCANGAN VISUAL. A. Bokel (Tokoh Utama Pemandu Buku Panduan) 116 BAB IV PERANCANGAN VISUAL 4.1.Visualisasi Karakter A. Bokel (Tokoh Utama Pemandu Buku Panduan) Gambar IV.1 Karakter tokoh utama tampak depan, samping dan belakang 116 117 Gambar IV.2 Karakter tokoh

Lebih terperinci

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

INTISARI BAB I PENDAHULUAN INTISARI Novel teenlit menjadi fenomena menarik dalam perkembangan dunia fiksi di Indonesia. Hal itu terbukti dengan semakin bertambahnya novel-novel teenlit yang beredar di pasaran. Tidak sedikit pula

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata Pahlawan Nasional merupakan kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita, khususnya anak-anak bangsa Indonesia, begitu pula dalam mengenal para tokoh sejarah tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari Banten tentang asal usul suatu daerah Pandeglang. telah menjadi hal yang dominan dalam sebuah buku Livre De Peintre (Triyadi,

BAB I PENDAHULUAN. dari Banten tentang asal usul suatu daerah Pandeglang. telah menjadi hal yang dominan dalam sebuah buku Livre De Peintre (Triyadi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cerita rakyat merupakan sebuah kekayaan budaya yang dimiliki suatu daerah, ada begitu banyak pembagian daerah di Nusantara sehingga secara otomatis tercipta banyak

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 1. Teori Tipografi Typografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan budaya pada dunia hiburan khususnya dalam seni tradisional Indonesia semakin berkurang dan ditinggalkan, banyak para remaja yang lebih mengikuti era teknologi

Lebih terperinci

BAB IV VISUALISASI KARYA. A. Visualisasi Rancangan Buku Pop-Up

BAB IV VISUALISASI KARYA. A. Visualisasi Rancangan Buku Pop-Up digilib.uns.ac.id BAB IV VISUALISASI KARYA A. Visualisasi Rancangan Buku Pop-Up 1. Thumbnail Thumbnail adalah cara me-layout gambar yang sudah disketsa kasar secara manual dengan menggunakan pensil kayu

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan Manfaat Perancangan. 1. Tujuan Perancangan

BAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan Manfaat Perancangan. 1. Tujuan Perancangan BAB II METODOLOGI A. Tujuan dan Manfaat Perancangan 1. Tujuan Perancangan Tujuan Perancangan Buku adalah menyampaikan kepada pembaca tentang tahapan-tahapan membuat ilustrasi karakter mecha dari tahapan

Lebih terperinci

. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN . BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Masyarakat yang baik adalah masyarakat yang mau mempelajari sejarah dan mengambil pelajaran dari peristiwa di masa lalu sebagai acuan bertindak di masa

Lebih terperinci

Anidyari Kusumastuti M F Multimedia Interaktif Pembelajaran. Bahasa Jawa. KELAS 5 SD Materi Unggah Ungguh Basa & Aksara jawa

Anidyari Kusumastuti M F Multimedia Interaktif Pembelajaran. Bahasa Jawa. KELAS 5 SD Materi Unggah Ungguh Basa & Aksara jawa Anidyari Kusumastuti M F 3408100102 Multimedia Interaktif Pembelajaran Bahasa Jawa KELAS 5 SD Materi Unggah Ungguh Basa & Aksara jawa BAHASA JAWA itu... Ga menarik KETINGGALAN JAMAN SUSAH! Bahasa itu menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia komik Indonesia, atau yang biasa disebut cergam (cerita bergambar) saat ini didominasi oleh komik-komik yang berasal dari luar negeri seperti komik Jepang,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan

Lebih terperinci

PROMOSI JUVENTUS CLUB INDONESIA CHAPTER PADANG DALAM BENTUK TAMPILAN WEB SITE (WEB DESIGN) Agus Joen Haris

PROMOSI JUVENTUS CLUB INDONESIA CHAPTER PADANG DALAM BENTUK TAMPILAN WEB SITE (WEB DESIGN) Agus Joen Haris PROMOSI JUVENTUS CLUB INDONESIA CHAPTER PADANG DALAM BENTUK TAMPILAN WEB SITE (WEB DESIGN) Agus Joen Haris PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Pengumpulan Data

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Pengumpulan Data BAB IV ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang penyusun kumpulkan terdiri dari metode pengumpulan data gabungan, data gabungan yaitu dengan metode kuesioner serta wawancara dengan ketua serikat don

Lebih terperinci

2014 GENDERANG BARATAYUDHA VISUALISASI NOVEL PEWAYANGAN KE DALAM BENTUK KOMIK SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN CERITA PEWAYANGAN

2014 GENDERANG BARATAYUDHA VISUALISASI NOVEL PEWAYANGAN KE DALAM BENTUK KOMIK SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN CERITA PEWAYANGAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jauh sebelum kita mengenal tulisan berupa huruf dan abjad yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari ini, manusia zaman Pra-Sejarah telah mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan. Usia 4 6 tahun adalah masa di mana anak berada di periode peka atau sensitif. Oleh karena

Lebih terperinci

II Metodologi. 2. Tataran Sistem. a. Cerita. a) Cerita 1

II Metodologi. 2. Tataran Sistem. a. Cerita. a) Cerita 1 II Metodologi A. Kerangka Berfikir 1. Tataran Lingkungan Media buku cerita fabel edukasi anak ini terlihat sangat ramah, dan dapat berada di lingkungan pengguna tanpa ada efeknya, karena buku tersebut

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan Video Virtual Reality Gunung Tangkuban Perahu ini termasuk dalam lingkungan non-fisik, yaitu sebagai media penyampaian cerita dongeng

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kini tidak jarang ketika semua orang minum teh dalam kesehariannya, teh juga muncul dalam berbagai jenis dan bentuk sehingga menjadi konsumsi yang populer bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi. 1. Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi. 1. Judul Perancangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Studi 1. Judul Perancangan Perancangan dari Laporan TA ini adalah Komik Edukasi seputar informasi tentang bencana banjir dengan judul Petualangan Tangguh dan

Lebih terperinci

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui media gambar. Karena

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah karya akhir, agar karya tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya sering kali berhasil memukau banyak orang, baik dari negara

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya sering kali berhasil memukau banyak orang, baik dari negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara yang terkenal karena banyak hal, salah satunya adalah bidang hiburan. Baik budaya tradisional maupun modern yang dihasilkannya sering kali berhasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan senantiasa harus dinamis dan tanggap dalam menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan bukan sesuatu yang statis

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur 2.1.1 Pengertian Cerita Rakyat Berdasarkan definisi Folklore dari Wikipedia.org, (2012) cerita rakyat merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Produk 2.1.1 Buku Dongeng / Cerita Rakyat Indonesia Berdasarkan pada kajian dari wikipedia bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Definisi Dongeng adalah suatu kisah yang diangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan yang baik selalu ditanamkan sejak dini oleh setiap orang tua karena pada usia dini, anak lebih mudah menerima dan menyerap segala informasi dan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik sangat identik dengan anak muda sebagai salah satu pengaruh yang bisa dikaitkan dengan gaya hidup. Musik menjadi suatu media bagi banyak orang untuk berekspresi.

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

Perancangan Novel Grafis Adaptasi Dari Novel Kembang Jepun Karya Remy Sylado

Perancangan Novel Grafis Adaptasi Dari Novel Kembang Jepun Karya Remy Sylado JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Perancangan Novel Grafis Adaptasi Dari Novel Kembang Jepun Karya Remy Sylado Resha Purnama Sari, Senja Aprela Agustin, ST., MDs. Jurusan Desain Produk Industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1. Peranan Praktikan Membuat grafis sesuai dengan kebutuhan serta mengatur tampilan halaman cetak yang dibuat dengan tujuan menarik minat pembaca dan mengoptimalkan penyampaian

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. pembuatan buku sebagai media sosialisasi, promosi serta publikasi, sebagai salah

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. pembuatan buku sebagai media sosialisasi, promosi serta publikasi, sebagai salah BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN 3.1. Tujuan Komunikasi Berbagai cara dapat dilakukan untuk membuat suatu informasi atau pesan bisa mudah di sampaikan tentunya secara efektif dan menarik.

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas (State Of The Art) Jenis karya seperti buku ilustrasi bergambar khusus anak sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Banyak juga rupa, bentuk

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I LATAR BELAKANG. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Komik sesungguhnya lebih dari sekedar cerita bergambar yang ringan dan menghibur. Komik adalah suatu bentuk media komunikasi visual yang mempunyai kekuatan untuk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menarik yaitu unggah-ungguh. Yang ternyata unggah-ungguh mencerminkan nilainilai

BAB V PENUTUP. menarik yaitu unggah-ungguh. Yang ternyata unggah-ungguh mencerminkan nilainilai 181 BAB V PENUTUP Indonesia khususnya suku Jawa memiliki corak budaya yang khas dan menarik yaitu unggah-ungguh. Yang ternyata unggah-ungguh mencerminkan nilainilai manusiawi, yang pantas menjadi salah

Lebih terperinci