SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA PT. BERDIKARI METAL ENGINEERING KOTA CIMAHI

Transkripsi

1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA PT. BERDIKARI METAL ENGINEERING KOTA CIMAHI 1 Wahyu Adam, M.Eng.Sc., 2 Yusuf Yudhistira 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA 2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA Jl. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp , Fax adam@lpkia.ac.id 2 yyudhistira7@gmail.com Abstrak Penilaian Kinerja merupakan suatu mekanisme yang dilakukan perusahaan untuk mengetahui kinerja karyawan dalam bekerja. Setiap perusahaan memiliki target dan tujuan, untuk mengetahui berhasilnya target atau tujuan suatu perusahaan tidak terlepas dari kinerja karyawan perusahaan tersebut. Sistem Pendukung Keputusan penilaian kinerja ini yaitu menggunakan metode profile matching. Metode profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kompetensi karyawan kedalam jenis kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensi nya bisa di sebut juga gap, semakin kecil gap yang di hasilkan maka bobot nilainya akan semakin besar yang berarti memiliki peluang semakin besar untuk mendapatkan jabatan. Dengan adanya sistem pendukung keputusan penilaian kinerja dengan metode profile matching ini diharapkan bisa membantu perusahaan dalam memberikan penghargaan kepada pegawai serta bisa melakukan evaluasi untuk memajukan perusahaan menjadi lebih baik. Kata kunci : Penilaian Kinerja, Sistem Pendukung Keputusan, Profile Matching I. Pendahuluan I.1 Latar Belakang Masalah PT. Berdikari Metal Engineering adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufacture yang memproduksi sperpart kendaraan, baik itu sperpart kendaraan roda dua ataupun kendaraan roda empat. Di dalam perusahaan tersebut terdapat banyak sumber daya manusia yang disebut sebagai karyawan. Perubahan dan peningkatan peran fungsi dari sumber daya manusia, khususnya karyawan sangat berpengaruh untuk meningkatkan produktivitas dan mendukung dalam kemajuan dari pencapaian atau target suatu perusahaan. Maka dalam hal ini diperlukan suatu sistem manajemen kinerja. Sistem manajemen kinerja adalah salah satu cara yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menilai dan mengukur kinerja karyawannya. Apabila penilaian kinerja karyawan ini tidak dilakukan dengan sebaik-baiknya, hal ini akan mengakibatkan banyak masalah yang mengganggu hubungan antara karyawan dengan perusahaan, sering kali banyak karyawan yang tidak puas dengan keputusan sepihak yang diberikan oleh perusahaan mengenai kelangsungan nasib karyawan. Untuk menilai kinerja karyawan sebaiknya dilihat dari beberapa aspek kinerja karyawan selama bekerja di perusahaan tersebut. Setiap karyawan harus diketahui hasil pekerjaan selama bekerja di perusahaan tersebut, apakah hasil kerja karyawan terbilang kurang, sedang ataupun bagus. Penilaian kinerja harus dilakukan secara realistis dan adil dengan pekerjaan yang dikerjakan. Begitu pula penilaian kinerja di PT. Berdikari Metal Engineering, terdapat beberapa permasalahan terhadap penilaian kinerja karyawan, diantaranya yaitu penetapan penilaian kinerja yang hanya melihat dari tingkat jenjang pendidikan karyawan, dan lamanya waktu bekerja, sehingga secara tidak langsung menimbulkan perselisihan antar karyawan. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian mengenai permasalahan ini, sehingga diharapkan dengan adanya sistem pendukung keputusan maka penilaian kinerja karyawan ini dapat berjalan lebih baik, dan lebih adil. Metode yang tepat dalam penilaian kinerja karyawan adalah dengan menggunakan metode profile matching. Dalam proses profile matching secara garis besar membandingkan antara kompetensi individu kedalam kompetensi kinerja sehingga diketahui perbedaan kompetensinya. Dengan adanya sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan diharapkan bisa mengetahui nilai yang dimiliki setiap karyawan yang ada di perusahaan. I.2 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, ada beberapa masalah yang akan dibahas dalam hal ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana membuat penilaian kinerja karyawan tanpa menimbulkan kontroversi atau kritik dari karyawan? 2. Bagaimana merancang sistem pendukung keputusan penilaian kinerja dengan

2 menggunakan metode profile matching di PT. Berdikari Metal Engineering? 3. Kriteria apa saja yang digunakan sebagai bahan penilaian dalam melakukan penilaian kinerja karyawan? I.4 Tujuan Tujuan yang akan dicapai dari sistem pendukung keputusan penilaian kinerja ini adalah : 1. Sistem yang dirancang dapat menghasilkan data dan informasi penilaian kinerja karyawan yang objektif, dan adil dengan menggunakan metode profile matching serta dapat meminimalisir kritik mengenai penilaian kinerja yang didapat oleh karyawan. 2. Sistem dapat dirancang dengan menggunakan aspek penilaian kerja selama bekerja di perusahaan. 3. Kriteria yang akan digunakan dalam penilaian karyawan adalah Prestasi Kerja, Tangung Jawab, dan Ketaatan. II. Dasar Teori II.1 Teori Tentang Permasalahan II.1.1 Penilaian Kinerja Penilaian Kinerja merupakan suatu proses yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk mengevaluasi atau menilai keberhasilan karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Penilaian dapat dilakukan dengan membandingkan hasil kerja yang dicapai karyawan dengan standar pekerjaan, bila hasil kerja ang diperoleh sampai atau melebihi standar pekerjaan dapat dikatakan kinerja seseorang termasuk dalam kategori baik, dan apabila tidak mencapai standar maka termasuk pada kinerja yang tidak baik atau berkinerja rendah [1] II.1.2 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasi data. Sistem ini digunakan untuk membantu mengambil keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan tidak terstruktur, dimana tidak seorang pun tahu secara umum bagaimana keputusan tersebut dibuat. [2] II.1.3 Profile Matching Profile Matching adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek yang diteliti, bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati. [3] Adapun langkah-langkah penilaian dengan metode Profile Matching adalah : 1. Menentukan data-data yang dibutuhkan, seperti data karyawan. 2. Menentukan aspek-aspek yang digunakan untuk penilaian, aspek tersebut meliputi aspek ketaatan, aspek prestasi kerja, dan aspek tanggung jawab. 3. Pemetaan Gap. Yang dimaksud dengan Gap disini adalah perbedaan antara nilai standar dengan nilai yang dimiliki oleh para karyawan atau dapat ditunjukkan pada rumus berikut ini: Gap = Nilai Karyawan Nilai Standar 4. Setelah diperoleh nilai Gap selanjutnya diberikan bobot untuk masing nilai Gap. Patokan tabel bobot nilai gap. Nilai gap dan bobot dapat dilihat seperti pada Tabel II.2 Tabel II.1 Bobot Nilai Selisih Bobot Keterangan (Gap) 0 5 Tidak Ada Selisih Kompetensi Individu lebih 1 Tingkat -1 4 Kompetensi Individu kurang 1 Tingkat Kompetensi Individu lebih 2 Tingkat -2 3 Kompetensi Individu kurang 2 Tingkat Kompetensi Individu lebih 3 Tingkat -3 2 Kompetensi Individu kurang 3 Tingkat Kompetensi Individu lebih 4 Tingkat -4 1 Kompetensi Individu kurang 4 Tingkat 5. Perhitungan dan pengelompokan Core factor dan Secondary factor. Setelah menentukan bobot nilai gap, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu a. Core Factor (faktor utama), Untuk perhitungan core factor dapat ditunjukkan pada rumus berikut: NCF = NC / IC Keterangan : NCF : Nilai rata-rata core factor NC : Jumlah total nilai core factor IC : Jumlah item core factor b. Secondary Factor (faktor pendukung), Untuk perhitungan core factor dapat ditunjukkan pada rumus berikut: NSF = NS / IS Keterangan : NSF : Nilai rata-rata secondary factor NS : Jumlah total nilai secondary factor IS : Jumlah item secondary factor 6. Perhitungan Nilai total. Nilai total diperoleh dari prosentase core factor dan secondary factor yang diperkirakan berpengaruh terhadap hasil tiap-tiap nilai. Contoh perhitungannya dapat dilihat pada rumus dibawah ini: N = (x) % NCF + (x) % NSF Keterangan:

3 N : Nilai total dari kriteria NCF : Nilai rata-rata core factor NSF : Nilai rata-rata secondary factor (x) % : Nilai persen yang diterpakan perusahaan 7. Perhitungan penentuan ranking. Hasil akhir dari proses profile matching adalah rangking dari karyawan. Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan yang dapat ditunjukkan pada rumus dibawah ini: Ranking = N Keterangan : N = Nilai total II.1.5. Bahasa Pemograman Yang Digunakan Basa Pemrograman yang digunakan yaitu Bahasa pemrograman PHP dan menggunakan Yii Framework. Dengan xampp, database yang digunakan yaitu mengunakan MySQL, dan webserver Apache. II.1.6. PHP PHP Hypertext Preprocessor atau di singkat dengan PHP ini adalah suatu bahasa scripting khususnya digunakan untuk web delevopment. Karena sifatnya yang server side scripting, maka untuk menjalankan PHP harus menggunakan web server. PHP juga dapat diintegrasikan dengan HTML, JavaScript, JQuery, Ajax. Namun, pada umumnya PHP lebih banyak digunakan bersamaan dengan file bertipe HTML. [4] II.1.7. CSS CSS atau Cascading Style Sheets bisa menyimpan format dan menggunakannya kapanpun dan dimanapun kita inginkan. Contohnya, website bisa terdiri dari berpuluh puluh bahkan beratus ratus halaman jika kita mengubah halaman website tersebut kita harus mengubah formatnya satu persatu maka akan sangat repot, maka dari itu css bisa mengatasi masalah tersebut. [4] II.1.8. Framework YII Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskalabesar. Yii menyediakan reusability maximum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!". Yii merupakan framework pemrograman umum Web yang bisa dipakai untuk mengembangkan semua jenis aplikasi Web. Dikarenakan sangat ringan dan dilengkapi dengan mekanisme caching yang canggih. [5] II.1.9. Xampp XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah. II MySQL MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat Open Source. Open Source menyatakan bahwa software ini di lengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dari mengunduh di internet. [4] I PhpMyAdmin Phpmyadmin adalah tools open source yang ditulis dalam bahasa pemrograman php yang digunakan untuk menangani administrasi MYSQL melalui (World Wide Web). Phpmyadmin mendukung berbagai aplikasi mysql, diantaranya (mengelola basis data, table- table, bidang, relasi, indeks, pengguna, perizinan. [4] II Database Basis Data dapat di definisikan sebagai himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang di organisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat di manfaatkan kembali dengan cepat dan mudah, prinsip utama nya adalah pengaturan data, tujuan utamanya

4 kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data. [4] II.2 Metodologi Yang Digunakan Metodologi yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metodologi pengembangan system model prototyping, analisis dan perancangan menggunakan wawasan OOSAD, dan implementasi OOP. II.2.1. Model Pengembangan Prototyping Prototype Model adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemontrasikan sebuah perangkat lunak atau komponenkomponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi actual dilakukan. [6] II.2.2. Metodologi Analisi dan Perancangan Object Oriented System Analysis and Design adalah pendekatan berorientasi objek untuk pengembangan sistem informasi, secara teknis, dapat menggunakan salah satu metodologi tradisional (waterfall developmnt, pararallel development, phased development, prototyping, and throwaway prototyping). [6] II.2.3. Karakteristik OOSAD Konsep dalam pendekatan berorientasi objek memungkinkan analis untuk memecahkan sistem yang kompleks menjadi lebih kecil, modul lebih mudah dikelola, bekerja pada modul individual, dan modul yang terpotong dapat kembali bersama-sama untuk membentuk suatu sistem informasi keseluruhan tentang use case. Selain itu, diberikan penjelasan yang berkaitan dengan tanggapan dari sistem terhadap suatu aksi yang diberikan oleh aktor. Setiap use case akan dijelaskan di secenario secara detail interaksi yang ada di dalamnya. III.1.1 Use Case Diagram Use case diagram adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun. III.1.2 Use Case Diagram Perangkat Lunak Dalam Usecase ini aktor (Kepala Divisi SDM) dapat mengelola data pegawai, data penilaian berdasarkan kriteria, data target penilaian, data user pengguna. Untuk (Pimpinan) hanya dapat melihat dan mengunduh laporan penilaian kinerja karyawan. Usecase diagram akan terlihat seperti pada Gambar III.1 Gambar III.1 Use Case Diagram II.2.4. OOP Orientasi objek merupakan arsitektur perangkat lunak berorientasi objek (OO) hasil dari serangkaian subsistem berlapis yang membungkus (enskapsulasi) kelas-kelas yang berkolaborasi. [7] III. ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Aliran Proses Aliran proses yang digunakan dalam penyusunan laporan ini meliputi diagram Use Case yang di dalamnya terdapat aktor-aktor dan use case-use case yang saling terhubung serta Secenario Use case yang mendeskripsikan setiap Use Case yang ada. Use Case Diagram di bawah ini menggambarkan interaksi antara aktor-aktor dengan use case-use case yang ada dalam sistem yang akan dirancang. Secara lebih rinci, masing-masing use case yang terdapat pada use case diagram dijabarkan dalam use case secenario. Di dalam use case secenario akan diberikan uraian nama, aktor yang berhubungan dengan use case, tujuan dari use case, deskripsi IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJI AN IV.1. Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap awal dari penerapan aplikasi yang akan dibuat mulai dari tahap rencana implementasi, melakukan kegiatan implementasi, pengujian dan evaluasi hasil dari implementasi yang telah dilakukan. Agar dapat berjalan dengan semestinya, perlu disusun sebuah penjadwalan yang mengatur waktu implementasi rancangan perangkat lunak, melalui penggambaran yang menggunakan Gantt Chart. Langkah-langkah implementasi model pengembangan sistem metode Prototyping adalah sebagai berikut: 1. Analisa Kebutuhan Sistem 2. Pengumpulan Data 3. Perancangan Perangkat Lunak 4. Pembuatan Perangkat Lunak 5. Implementasi dan Pengujian 6. Evaluasi dan Perbaikan

5 Dibawah ini merupakan tabel rencana aktivitas yang dilakukan dalam pembuatan sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan pada PT. Berdikari Metal Engineering, seperti yang terlihat pada Tabel IV.1 Tabel IV.1 Penjadwalan Pembuatan Perangkat Lunak Task Durati ModTask Name Start Finish Predece on ssors e Analisis Kebutuhan Sistem Pengumpulan Data Perancangan Perangkat Lunak Pembuatan Perangkat Lunak Implementasi dan Pengujian Evaluasi Perbaikan dan 16 06/03/ Thu 06/04/ 01/05/ 22/05/ Sat 01/07/ 24/07/ Sat 01/04/ Fri 12/05/ Wed 31/05/ Sun 02/07/ 31/07/ Sun 13/08/ Gambar IV.2 Halaman Utama Gambar IV.3 Menu Login Gambar IV.4 Kelola Data User Pengguna Gambar ghant chart akan terlihat seperti pada Gambar IV.1 Gambar IV.5 Form Penilaian Ketaatan. Gambar IV.1 Ghant Chart IV.1.1. Implementasi Antar Muka Implementasi antar muka ini tentunya mengunakan bahasa pemograman framework YII dan memperlihatkan hasil implementasi rancangan antarmuka, mulai dari tahapan persiapan sampai program siap digunakan, disertai dengan petunjuk umum penggunaan program per dialog screen. Pada tahap ini dijelaskan uraian, dan kegunaan dari masing-masing dialog screen tersebut. Implementasi antarmuka atau screenshot program akan terlihat seperti pada Gambar Gambar IV.6 Form Penilaian Prestasi Kerja.

6 Gambar IV.7 Form Penilaian Tanggung Jawab. V. KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian terhadap perangkat lunak yang dibuat dan mengimplementasikan serta pengujian yang dilakukan, berikut ini adalah hasil kesimpulan yang dapat dijabarkan: 1. Sistem pendukung keputusan ini bisa membantu kepala divisi sdm dalam mengetahui kinerja pegawai selama bekerja di PT. Berdikari Metal Engineering. 2. Perangkat lunak penilaian kinerja ini menggunakan metode Profile Matching dengan aspek penilaian yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 3. Kriteria dalam penilaian kinerja karyawan ini hanya meliputi 3 aspek yaitu, aspek ketaatan, aspek prestasi kerja, dan aspek tanggung jawab. V.2. Saran Adapun saran-saran untuk pengembangan perangkat lunak penilaian kinerja pegawai di PT. Berdikari Metal Engineering untuk kedepannya adalah : 1. Sistem pendukung keputusan penilaian kinerja pegawai dapat dikembangkan lagi ke dalam Sistem Informasi Kepegawaian yang lebih mencakup kepegawaian secara keseluruhan. 2. Dapat dikembangkan lebih baik lagi dengan penambahan fitur, terkoneksi ke kantor pusat sehingga perangkat lunak ini bisa dipantau dan diimplementasikan pada kantor cabang seluruh indonesia. [4] Priyanto Hidayatulloh & Jauhari Khairul Kawistara. 20, Pemrograman Web, Informatika, Bandung. [6] Alan, Dennis, Barbara, Haley, Wikom, David, Tegarden. 2009, System Analysis and Design With UML., Don Fowley, United States. [7] Roger S. Pressman, Ph.D. 2009, Rekayasa Perangkat Lunak, Andi Offset, Yogyakarta. Jurnal : [3] /05/Metode-Profile-Matching.pdf Internet : [5] ics.mvc, Diakses pada tanggal pukul WIB [8] view/70/50, akses pada tanggal pukul WIB DAFTAR PUSTAKA Buku : [1] Prof. Dr. Wilson Bangun, S.E., M.Si Manajemen Sumber daya manusia, Erlangga, Jakarta. [2] Kusrini. 2007, Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Andi Offset, Yogyakarta.