BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Latar Belakang PT. Ganesha Cipta Informatika
|
|
- Indra Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Ganesha Cipta Informatika PT. Ganesha Cipta Informatika pertama kali didirikan pada 10 April 1989 dan mulai menggunakan perangkat lunak SAS sebagai distributor eksklusif dan pemberi nilai tambah reseller untuk SUN Microsystems. Seiring berjalannya waktu, Ganesha Cipta informatika menjadi integrator full services sistem integrator dengan dedikasi analis, pengembang perangkat lunak, dukungan teknikal, dan Sun Microsystems sebagai platform perangkat keras. Ganesha Cipta Informatika menjual TurnKey Systems kepada pemerintah dan sektor finansial utama. Untuk meraih keuntungan kompetitif dalam iklim bisnis yang sulit saat ini, pada tahun 1997, Ganesha Cipta Informatika menunjuk anak perusahaan untuk menangani secara mayoritas bagian perangkat keras. Ganesha Cipta Informatika terus berfokus pada layanan solusi sistem untuk memberikan perangkat lunak berkualitas tinggi dan layanan konsultasi profesional. Sebagai rekan kerja SAS, Ganesha Cipta Informatika berusaha menjadi penyedia layanan bertaraf internasional dalam solusi berkualitas dalam bidang manajemen data, data warehouse, dan business intelligence. Ganesha Cipta Informatika menyediakan sistem penyampaian informasi yang mengubah data menjadi informasi untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Pada tahun 2003, Ganesha Cipta Informatika berfokus pada analisis finansial, dengan mengembangkan sistem manajemen risiko berdasarkan standar dari Basel II. Produk utama dari Ganesha Cipta Informatika termasuk irms Credit, irms Market, irms Liquidity, dan irms Operational yang diperkaya dengan paket dukungan 48
2 49 seperti irms Scoring dan irms Rating. Bersama-sama dengan rekan kerja perusahaan, Ganesha Cipta Informatika telah menunjukkan dan membuktikan keberadaannya dalam bidang manajemen risiko. Untuk memperluas produk finansial dari Ganesha Cipta Informatika, pada tahun 2008, Ganesha Cipta Informatika meluncurkan Executive Information System untuk bank yang mengandalkan teknologi Data Warehouse. 3.2 Visi dan Misi Visi dari PT. Ganesha Cipta Informatika adalah menjadi perusahaan terbaik di Indonesia yang bergerak pada bidang analisa data (memanfaatkan data analytical untuk membantu pengambilan keputusan). Misi dari PT. Ganesha Cipta Informatika adalah mengembangkan aplikasi, pelatihan, dan konsultasi pada bidang analisis untuk keperluan bisnis: Data warehouse, data mining, statistic, credit scoring, risk management, marketing campaign.
3 Struktur Organisasi SAS Training Risk Management Direktur Training Consulting Development Analytical Data Warehouse Data Analytical Research and Development Finance Analyst Application Development Gambar 3.1 Struktur Organisasi 3.4 Wewenang dan Tanggung Jawab Berikut ini adalah pembagian tugas dan wewenang yang dilaksanakan oleh tiaptiap bagian dari PT. Ganesha Cipta Informatika. 1. Direktur Pemilik dari PT. Ganesha Cipta Informatika. Direktur bertanggung jawab atas semua aktifitas perusahaan. Bertanggung jawab atas karyawan yang bekerja dalam perusahaan. Membangun dan mengembangkan perusahaan. Mengelola, mengawasi, dan mengevaluasi semua aktifitas perusahaan. Menjaga dan mempertanggungjawabkan semua dana perusahaan.
4 51 Menjaga hubungan baik dengan klien-klien perusahaan. 2. Training: SAS Training Bertanggung jawab atas semua kegiatan pelatihan klien tentang SAS. Menyampaikan seminar tentang pelatihan program SAS. Bertanggung jawab atas kelancaran dan ketertiban seminar. Menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta seminar. 3. Training: Risk Management Bertanggung jawab atas semua kegiatan pelatihan klien tentang manejemen risiko. Menyampaikan seminar tentang pelatihan manajemen risiko. Bertanggung jawab atas kelancaran dan ketertiban seminar. Menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta seminar. 4. Training: Analytical Bertanggung jawab atas semua kegiatan pelatihan klien tentang analisis data. Menyampaikan seminar tentang pelatihan analisis data. Bertanggung jawab atas kelancaran dan ketertiban seminar. Menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta seminar. 5. Consulting: Data Warehouse Bertanggung jawab atas segala kegiatan konsultasi tentang data warehouse. Melayani konsultasi dengan klien terhadap semua permasalahan yang dihadapi klien. 6. Consulting: Data Analytical Bertanggung jawab atas segala kegiatan konsultasi tentang analisis data.
5 52 Melayani konsultasi dengan klien terhadap semua permasalahan yang dihadapi klien. 7. Development: Research and Development Bertanggung jawab atas segala kegiatan penelitian dan pengembangan aplikasi berdasarkan penelitian tersebut. Merancang aplikasi dan mengimplementasikan pada permasalahan yang ada. 8. Development: Finance Analyst Bertanggung jawab atas segala kegiatan analisis keuangan. Menganalisis permasalahan keuangan klien. 9. Development: Application Development Bertanggung jawab atas segala kegiatan pengembangan aplikasi berdasarkan permasalahan yang ada. Merancang aplikasi dan mengimplementasikan pada permasalahan yang ada. 3.5 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Proses Proses pengukuran risiko kredit terdiri dari dua proses sebagai berikut: Proses pemberian pinjaman kredit kepada nasabah. 1. Nasabah mengajukan permohonan kredit kepada bank. 2. Account Officer (AO) menerima permohonan kredit dari nasabah. 3. AO memeriksa apakah debitur termasuk baru atau tidak. 4. Jika termasuk baru maka AO akan mengidentifikasi dan mewawancarai calon nasabah.
6 53 5. AO akan memeriksa apakah calon nasabah berpotensial atau tidak. 6. Jika nasabah tidak termasuk baru dan jika calon nasabah berpotensial maka AO akan meminta nasabah melengkapi Aplikasi Permohonan Kredit dan dokumen pendukung. 7. AO memeriksa apakah cash collateral 100% atau tidak. Cash collateral adalah jaminan dari pihak debitur. 8. Jika iya maka langsung menuju langkah Jika tidak maka AO akan membuat permohonan BI Checking ke Bagian Operasional Administrasi Kredit. 10. AO menyerahkan salinan Dokumen Jaminan kepada bagian taksasi. 11. Bagian taksasi mengunjungi dan menilai jaminan. 12. Bagian taksasi membuat Laporan Penilaian Agunan (LPA). 13. AO menerima LPA dari Bagian Taksasi dan BI Checking dari Bagian Admin Kredit. 14. AO memeriksa apakah BI Checking positif atau negatif. 15. Jika positif maka AO melakukan kunjungan ke lokasi usaha nasabah. 16. AO menyusun proposal kredit dengan lampirannya dan Laporan Fasilitas Kredit. 17. AO menyerahkan proposal kredit lengkap kepada Team Leader. 18. Team Leader memeriksa keseluruhan proposal kredit. 19. Jika Team Leader merekomendasi proposal kredit maka Team Leader akan meneruskan proposal kredit kepada komite kredit atau spesialis industri atau produk bila diperlukan, 20. Jika komite kredit tidak setuju maka AO membuat surat penolakan kredit.
7 Jika komite kredit setuju maka AO akan membuat Surat Penegasan Kredit (SPK) dan menyerahkannya kepada nasabah. 22. Jika nasabah tidak setuju dengan SPK maka AO akan mengusulkan kembali, dan jika nasabah setuju dengan usulan maka kembali ke langkah Jika nasabah setuju dengan SPK maka AO akan menerima SPK dan kelengkapan dokumen dari nasabah. 24. AO membuat tanda terima asli dokumen jaminan. 25. AO memastikan syarat dan kondisi kredit sudah dipenuhi nasabah. 26. AO menyerahkan dokumen lengkap ke bagian yuridis. 27. Bagian yuridis memeriksa kelengkapan dan menyiapkan dokumen pengikatan kredit. 28. Bagian yuridis melakukan pengikatan kredit dengan nasabah. 29. AO membuat memorandum pencairan. 30. AO meminta persetujuan pencarian kredit ke Team Leader dan AOM. 31. AO menyerahkan dokumen ke bagian admin kredit dan salinan untuk berkas AO. 32. Lalu data kredit tersebut diproses menjadi Laporan Bank Umum oleh sistem. Proses pengukuran risiko kredit pada bagian Risk Management. 1. Risk Staff mengambil data yang diperlukan dari Laporan Bank Umum (LBU).
8 55 2. Risk Staff memisahkan data (kolektibilitas dan eksposure) yang dibagi menjadi dua bagian yaitu data dengan kolektibilitas 1 dan 2 dan data dengan kolektibilitas 3, 4, dan Data dengan kolektibilitas 3, 4, dan 5 diproses lebih lanjut. Eksposure dari data tersebut disortir berdasarkan band (satu juta, sepuluh juta, dst.) masing-masing yang dimulai dari eksposure terkecil dan kelipatan seterusnya. 4. Setiap eksposure pada setiap band dibagi dengan nilai band itu sendiri untuk mendapatkan band number. 5. Risk Staff membuat tabel pengukuran risiko kredit menggunakan metode CreditRisk + untuk setiap band. 6. Risk Staff menjumlahkan total eksposure pada setiap band number dalam setiap band. 7. Risk Staff menghitung n menggunakan rumus sebagai berikut: 8. Risk Staff memasukkan nilai Loss Given Default ke dalam tabel. 9. Risk Staff menghitung probability dengan hasil harus melebihi confidence level yang dipilih dengan menggunakan formula POISSON. 10. Risk Staff mengambil nilai untuk menjadi nilai n_alpha (jumlah kejadian tidak terduga) dari salah satu elemen POISSON. 11. Risk Staff menghitung potensi kerugian pada masing-masing band number menggunakan rumus sebagai berikut:
9 Risk Staff menjumlahkan total potensi kerugian pada masing-masing band. 13. Risk Staff menghitung Value at Risk (VaR Credit) dengan menjumlahkan total potensi kerugian dari semua band. 14. Risk Staff menjumlahkan total kredit dari data kredit. 15. Risk Staff menghitung ratio dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 16. Hasil pengukuran risiko kredit diberikan kepada Risk Manager untuk pemeriksaan, analisis dan kebutuhan lainnya untuk bank.
10 Diagram Aliran Data Proses Pemberian Kredit Pemberian Kredit Nasabah Account Officer Bagian Taksasi Mulai Permohonan kredit 1. Nasabah mengajukan permohonan kredit 2. Menerima permohonan kredit dari nasabah 10. Mengunjungi dan menilai jaminan 3. Debitur baru? Y 4. Mengidentifikasi dan mewawancarai calon nasabah T Dokumen pendukung dan kredit 6. Meminta nasabah melengkapi Aplikasi Permohonan Kredit dan dokumen pendukung Y 5. Potensial? T 11. Membuat Laporan Penilaian Agunan 7. Cash Collateral 100%? Y Selesai 13 BI Checking dan Laporan Penilaian Agunan T 8. Membuat permohonan BI Checking ke Bagian Operasional Administrasi Kredit 9. Menyerahkan salinan dokumen jaminan ke bagian taksasi Phase 12. Menerima LPA dari Bagian Taksasi dan BI Checking dari Bagian Admin Kredit Gambar 3.2 Diagram Aliran Data Proses Pemberian Kredit
11 58 Phase Gambar 3.3 Diagram Aliran Data Proses Pemberian Kredit
12 59 Phase Gambar 3.4 Diagram Aliran Data Proses Pemberian Kredit
13 60 Pemberian Kredit Bagian Yuridis Account Officer Sistem 28. Memeriksa kelengkapan dan menyiapkan dokumen pengikatan kredit 30. Membuat memorandum pencairan 33. Proses Pembuatan Laporan Bank Umum Dokumen pengikatan kredit Memorandum pencairan Laporan Bank Umum 29. Melakukan pengikatan kredit dengan nasabah 31. Meminta persetujuan pencairan kredit ke Team Leader dan AOM Selesai 32. Menyerahkan seluruh dokumen ke bagian admin kredit dan salinan untuk data AO Data kredit Phase Gambar 3.5 Diagram Aliran Data Proses Pemberian Kredit
14 Proses Pengukuran Risiko Kredit Pengukuran Risiko Kredit Risk Staff Risk Manager Mulai Laporan Bank Umum 6. Pembuatan tabel pengukuran risiko kredit 13. Penghitungan potensi kerugian pada masing-masing band number 18. Pemeriksaan, analisis dan kebutuhan lain untuk bank 1. Pengambilan data yang diperlukan 7. Penjumlahan total eksposure pada setiap band number dalam setiap band 14. Penjumlahan total potensi kerugian pada masing-masing band Selesai 2. Pemisahan data berdasarkan kolektibilitas 8. Penghitungan nilai n 15. Penghitungan total risiko kredit dari semua band (Value at Risk) 3. Data dengan kolektibilitas 3, 4, dan 5 9. Pemasukan nilai Loss Given Default 16. Penjumlahan total kredit Y 10. Penghitungan probability 4. Penyortiran eksposure berdasarkan band N 17. Penghitungan ratio 5. Pembagian eksposure dengan nilai band untuk mendapatkan band number 11. Probability > confidence level Y 12. Pengambilan nilai n_alpha Hasil Risiko Kredit Phase Gambar 3.6 Diagram Aliran Data Proses Pengukuran Risiko Kredit
15 Diagram Konteks Nasabah Permohonan Kredit Dokumen pendukung Permohonan Kredit Wawancara Nasabah Dokumen pendukung Permohonan BI Checking Salinan dokumen jaminan BI Checking & LPA Kunjungan ke lokasi usaha nasabah Account Officer Surat Penegasan Kredit SPK & dokumen lengkap Proposal kredit & LFK Surat penolakan kredit Surat penegasan kredit SPK & dokumen lengkap Tanda terima asli Dokumen jaminan Memastikan syarat sudah dipenuhi Menyerahkan dokumen ke bagian yuridis Memorandum pencairan Meminta persetujuan Team Leader dan AOM Menyerahkan dokumen ke bagian admin kredit Bagian Taksasi Proposal kredit & LFK Salinan dokumen jaminan Menilai jaminan Laporan Penilaian Agunan Proposal kredit Proposal kredit Data Kredit Membuat LBU Proses Pemberian Kredit, Proses Pengukuran Risiko Kredit Data Kredit Pemeriksaan, Analisis, dan Kebutuhan bank lainnya Risk Manager LBU Mengambil data yang diperlukan dari LBU Memisahkan data Menyortir data berdasarkan band Mendapatkan band number Menjumlahkan eksposure setiap band Menghitung nilai n Nilai Recovery Rate Menghitung probability N_alpha Team Leader Komite Kredit Sistem Menghitung potensi kerugian per band number Potensi kerugian Menghitung total kerugian dari semua band Total kerugian Menghitung VaR Credit, total kredit dan ratio Dokumen lengkap VaR Credit dan ratio Dokumen pengikatan kredit Pengikatan kredit dengan nasabah Risk Staff Bagian Yuridis Gambar 3.7 Diagram Konteks Proses yang Berjalan
16 Diagram 0 Gambar 3.8 Diagram 0 Proses Pemberian Kredit
17 64 Gambar 3.9 Diagram 0 Proses Pengukuran Risiko Kredit
18 Permasalahan yang Ada Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan, antara lain: 1. Tidak adanya sistem basis data yang menyimpan seluruh proses pengukuran risiko kredit sehingga data tidak terintegrasi dengan baik dan keamanan data pun tidak memadai. 2. Proses pengukuran risiko kredit memakan waktu yang lama dan rumit, karena masih menggunakan sistem manual. 3. Tidak terdapat proses pengukuran risiko kredit berdasarkan sektor ekonomi dan jenis kredit. 3.7 Pemecahan Masalah Dengan permasalahan yang ada maka penulis menawarkan solusi yang mungkin dapat digunakan oleh perusahaan sehingga semua kegiatan berhubungan dengan sistem basis data. Usulan yang penulis ajukan antara lain sebagai berikut: 1. Merancang dan membangun sistem basis data yang dapat mendukung dan menjamin integritas data. 2. Membangun aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan pengguna sistem basis data agar dapat melakukan pengukuran risiko kredit secara cepat dan akurat sehingga mengurangi waktu yang diperlukan dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi. 3. Membangun aplikasi pengukuran risiko kredit dengan berdasarkan sektor ekonomi dan jenis kredit.
LAMPIRAN. : Interview PT. Ganesha Cipta Informatika tentang kebutuhan aplikasi. 1. Bagaimana sistem penghitungan risiko kredit yang ada saat ini?
LAMPIRAN Wawancara Pengguna Nama Lokasi Subyek : Oktario Sitorus : PT. Ganesha Cipta Informatika : Interview PT. Ganesha Cipta Informatika tentang kebutuhan aplikasi basis data untuk pengukuran risiko
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
43 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang akan dianalisis dalam karya akhir ini adalah mengenai pengukuran risiko kredit di bagian Consumer Banking, khususnya untuk kredit
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS KREDIT KONSUMTIF BANK X DENGAN INTERNAL MODEL CREDITRISK Gambaran Umum Kredit Konsumtif pada Bank X
51 BAB 4 ANALISIS KREDIT KONSUMTIF BANK X DENGAN INTERNAL MODEL CREDITRISK + Dalam Bab 4 secara lebih mendalam akan dibahas analisis mengenai pengukuran risiko kredit konsumtif pada bank X dengan menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
49 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Berdasarkan UU No. 21 Pasal 38 Tahun 2008 Tentang UU Perbankan Syariah disebutkan bahwa bank syariah dan UUS wajib menerapkan manajemen risiko,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
31 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Risiko kredit atau dalam bahasa asing disebut credit risk adalah suatu potensi kerugian yang disebabkan oleh ketidak mampuan (gagal bayar) dari debitur
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam karya akhir ini pengukuran risiko yang ditunjukan terhadap pembiayaan murabahah pada BNI Syariah dengan menggunakan Metode CreditRisk +, Dalam penerapan metode pengukuran
Lebih terperinciBAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA Untuk memenuhi solusi yang dijelaskan pada bab 3, perlu adanya rencana implementasi dan perkiraan kebutuhan sumber daya agar solusi tersebut dapat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian dalam karya akhir ini dilakukan melalui studi pustaka, pengumpulan data dan analisa kuantitatif. Studi pustaka digunakan untuk menyusun landasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penerapan Business Intelligence (BI) pada perusahaan perbankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan Business Intelligence (BI) pada perusahaan perbankan merupakan kunci sukses dalam mengefisiensikan dan mengefektifkan kegiatan bisnis utama dengan kemampuan
Lebih terperinciBAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud). Sistem pengendalian yang baik
BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI 7.1 Ringkasan Pengendalian internal dalam sebuah organisasi adalah sangat penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud).
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian untuk karya akhir ini akan dilakukan perhitungan risiko Kartu Kredit dengan menggunakan metode CreditRisk dalam mengukur nilai risiko kredit
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam Bab 4 ini akan dibahas mengenai, analisis pengukuran risiko kredit consumer khususnya mortgage (KPR) pada Bank X dengan menggunakan Internal Model CreditRisk+. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit, fungsi bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank sebagai lembaga financial intermediary yang menerima dana masyarakat dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit, fungsi bank sebagai motor perekonomian mengharuskan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Dalam Bab 4 secara lebih mendalam akan dibahas seacara deskriptif mengenai hasil pengukuran risiko kredit pada segmen Kredit Tanpa Agunan pada bank XYZ dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. (Sumber : BPS) Tabel 1.1
L1 LAMPIRAN 1 (Sumber : BPS) Tabel 1.1 Working Papper Account Officer Berikut ini adalah wawancara yang dilakukan penulis dengan account officer PT. Bank X dengan sample cabang Jakarta Barat. : Apa saja
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT DUTA PAKUAN MANDIRI
BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT DUTA PAKUAN MANDIRI 4.1 Pengendalian Internal yang Diperbaharui 4.1.1 Struktur Organisasi yang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini akan memberikan penjelasan secara deskriptif mengenai hasil perhitungan statistik dalam mengukur risiko kredit menggunakan metode CreditRisk
Lebih terperinciBAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Penelitian BNI Syariah memiliki visi menjadi bank umum syariah yang unggul dalam layanan dan kinerja dengan menjalankan bisnis sesuai kaidah sehingga insya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang komputer khususnya teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat cepat. Banyak pekerjaan manusia, baik yang bergerak di bidang
Lebih terperinciJUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT
JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT. BANK BRI AGRO KANTOR CABANG PEMBANTU DEPARTEMEN KEHUTANAN, JAKARTA
Lebih terperinciBAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengantar Pada bab ini akan dibahas sifat, jenis dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini serta metodologi yang akan digunakan. 3.2 Data dan Pengambilan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan pemecahan masalah dalam mengukur risiko kredit dengan menggunakan metode Credit Risk +. Dimana pemecahan masalah tersebut akan sesuai mengikuti metodologi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
50 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk menganalisa data pembiayaan bank syari ah akan digunakan pendekatan dengan model CreditRisk+, metode yang telah diakui bisa digunakan dalam menghitung risiko
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan The Five C s of Credit dalam perjanjian kredit UMKM
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan The Five C s of Credit dalam perjanjian kredit
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai fungsi sistem pengolahan data elektronik dalam menunjang efektivitas pemebrian kredit small business, penulis
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang PT Mitra Gagas Inovasi adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa akuntansi keuangan dan pajak. Perusahaan ini
Lebih terperinciBAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengantar Metodologi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada sub bab 1.2, yaitu besarnya Capital Charge yang harus disediakan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. VI.1. Sejarah Singkat Unit Simpan Pinjam Swamitra Pekanbaru
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN VI.1. Sejarah Singkat Unit Simpan Pinjam Swamitra Pekanbaru Sejak diberlakukannya ketentuan bagi perbankan untuk wajib menyalurkan KUK 20% dari volume kredit yang disalurkan,
Lebih terperinciBAB II PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) akan kekuatan sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi
BAB II PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) A. Sejarah Ringkas Perjalanan sejarah perkembangan ekonomi di Indonesia, termasuk terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997, telah membangkitkan kesadaran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA PEMBIAYAAN USAHA SEKTOR MIKRO DI BNI SYARIAH KC MIKRO RUNGKUT SURABAYA
BAB IV ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA PEMBIAYAAN USAHA SEKTOR MIKRO DI BNI SYARIAH KC MIKRO RUNGKUT SURABAYA A. Analisis Prosedur Penyaluran Pembiayaan Usaha Sektor Mikro di BNI Syariah
Lebih terperinciEVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PEMBIAYAAN SECARA KREDIT DAN PENAGIHAN PIUTANG PADA PT KRESNA REKSA FINANCE
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PEMBIAYAAN SECARA KREDIT DAN PENAGIHAN PIUTANG PADA PT KRESNA REKSA FINANCE Della Shu PT.Kresna Reksa Finance,perum.sbs blok c24/1,08989802899,della shu Abstrak Sistem pengendalian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan dan pengujian data dari 40 sampel
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan pengujian data dari 40 sampel perusahaan debitur Bank BRI Cabang Medan Putri Hijau dalam memprediksi
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Portofolio Kartu Kredit Secara umum portofolio kartu kredit di Bank X mengalami peningkatan selama kurang lebih dua tahun terakhir. Secara umum total eksposur mengalami
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan atau perkreditan adalah dengan menerapkan prinsip Know Your
BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Strategi Anti Fraud Pembiayaan Dalam dunia perbankan pembiayaan atau perkreditan bukanlah bidang yang dapat dihindari oleh bank dan merupakan salah satu sumber pemasukan
Lebih terperinciDAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL Tabel 3.1...Sejarah singkat PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Tabel 3.2...Indikator Variabel X dan Variabel Y Tabel 3.3...Bobot atau Kuesioner Tabel 3.4... Data Responden Tabel 4.1...Data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah salah satu perusahaan perbankan swasta yang terdapat di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan Objek penelitian ini adalah salah satu perusahaan perbankan swasta yang terdapat di Indonesia khususnya di Jakarta Selatan
Lebih terperinciRizka Fitriamawardani Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165 Malang
ANALISA SISTEM DAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL (Studi Pada Bank Central Asia Kantor Cabang Utama Malang) Rizka Fitriamawardani Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sebagai pengelola dana pensiun karyawan seluruh
Lebih terperinciDAFTAR ISI 1. BAB I KEBIJAKAN UMUM BAB II PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERKREDITAN ATAU PEMBIAYAAN... 14
-8- LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 42 /POJK.03/2017 TENTANG KEWAJIBAN PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PERKREDITAN ATAU PEMBIAYAAN BANK BAGI BANK UMUM -9- DAFTAR ISI 1. BAB I KEBIJAKAN
Lebih terperinciBAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN
BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1. Tentang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Sebagai penyedia layanan terpadu bagi semua nasabahnya yaitu "One Stop Financial Service", pada tanggal 28 November 1996,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
128 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan dan mempunyai peranan yang sangat penting
Lebih terperinciBAB I PROFIL PERUSAHAAN. Bank pemerintah, yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor
. BAB I PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998, tidak lama setelah krisis keuangan Asia 1997 dan 1998. Bank ini merupakan hasil marger empat Bank pemerintah,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri pada tanggal 13 maret 1992 sebagai satuan usaha dari yayasan LAPI ITB. Kemudian mulai
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT. SKA adalah perusahaan yang bergerak di bidang konsultan IT yang memiliki beragam produk dan jasa yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisa Sistem Analisa merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem dan merupakan tahap fundamental yang sangat menentukan kualitas sistem informasi yang dikembangkan. Analisa
Lebih terperinciOleh: Maya Puspitasari Dosen Pembimbing: Prof. Ir. Moses L. Singgih, MSc, MReg, PhD
Oleh: Maya Puspitasari 9108.201.406 Dosen Pembimbing: Prof. Ir. Moses L. Singgih, MSc, MReg, PhD Makin tingginya minat masyarakat untuk membuka lapangan kerja sendiri Makin tingginya angka kredit macet
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pertumbuhan suatu usaha dipengaruhi dari beberapa aspek diantaranya ketersediaan modal. Sumber dana yang berasal dari pelaku usaha agribisnis sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN. tekad untuk menumbuhkan ekonomi jutaan rakyat Indonesia sehingga memiliki
BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Umum Bank BTPN Syariah adalah bank umum syariah ke 12 di Indonesia, memiliki tekad untuk menumbuhkan ekonomi jutaan rakyat Indonesia sehingga memiliki kehidupan yang
Lebih terperinciProsedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi
Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi Nama : Aulia Kurniasari NPM : 51213499 Program Studi Pembimbing
Lebih terperinci: FEBRINA GINTING NPM : PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM
SISTEM AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT USAHA MIKRO PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MMU JAKARTA PULOGADUNG NAMA : FEBRINA GINTING NPM : 42211783 PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBank Danamon Laporan Tahunan Manajemen Risiko & Tata Kelola Perusahaan
54 Manajemen Risiko & Tata Kelola Perusahaan 55 Laporan Tahunan 2006 Bank Danamon Manajemen Risiko Risk architecture Bank Danamon telah terbukti efektif dalam masa-masa yang penuh tantangan. Pendahuluan
Lebih terperinci1. Dalam prinsip One Obligor, yang diperhitungkan untuk forex line adalah sebesar : Baki debet. Baki debet dan limit kredit.
Kursus: Assessment Commercial Banking 2010 Pelajaran: SPK Waktu Tersisa : 23:04 Diharapkan untuk menekan tombol Save (disamping kanan), Setelah mengerjakan beberapa soal! Save 1. Dalam prinsip One Obligor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasabah. Masing-masing bank berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat
Lebih terperinciTHE COMPARISON ANALYSIS WITHIN RISK OF MURABAHAH FINANCING AND MUDHARABAH AT PT BANK SYARIAH X (RISK ANALYSIS BY USING INTERNAL METHOD CREDITRISK+)
THE COMPARISON ANALYSIS WITHIN RISK OF MURABAHAH FINANCING AND MUDHARABAH AT PT BANK SYARIAH X (RISK ANALYSIS BY USING INTERNAL METHOD CREDITRISK+) BY : MOHAMMAD AINUN NAJIB 43208110087 ABSTRACT Production
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 29/KEP-LPMUKP/2017 TENTANG
KEPUTUSAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 29/KEP-LPMUKP/2017 TENTANG DOKUMENTASI ADMINISTRATIF PENGELOLAAN DANA BERGULIR MELALUI KERJA SAMA OPERASIONAL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dibiayai, perbankan lebih memilih mengucurkan dana untuk kredit ritel dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sebelum krisis tahun 1998 sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tidak dilirik oleh perbankan karena mereka menilai sektor ini tidak layak untuk dibiayai,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun jumlah pengusaha di Indonesia sebanyak dimana 99,7% atau
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2006 jumlah pengusaha di Indonesia sebanyak 48.936.840 dimana 99,7% atau sebesar 48.822.925 merupakan Usaha Kecil
Lebih terperinciDiharapkan untuk menekan tombol Save (disamping kanan), Setelah mengerjakan beberapa
Kursus: Assessment Commercial Banking 2010 Pelajaran: KPBM Waktu Tersisa : 40:15 Diharapkan untuk menekan tombol Save (disamping kanan), Setelah mengerjakan beberapa soal! Save 1. Dalam proses perkreditan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan sebaik-baiknya dari perencanaan jumlah kredit, pengorganisasian,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Bank sebagai lembaga intermediasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pada pembuatan tugas akhir ini penulis memilih untuk mengadakan penelitian penilaian scoring pada cabang PT. Bank Perkreditan Rakyat Gunadhana Mitrasembada
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Gambaran Umum Proses Yang Sedang Berjalan Pada dasarnya proses yang dibahas dalam tulisan ini, dibagi menjadi dua bagian besar yaitu proses persetujuan permohonan kredit
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM BANK DANAMON INDONESIA
V GAMBARAN UMUM BANK DANAMON INDONESIA Bank Danamon Indonesia didirikan pada tanggal 30 September 1958 di Jakarta, pada awalnya bank tersebut bernama PT Bank Kopra Inonesia yang selajutnya berubah menjadi
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Panca Lima Mandiri beralamat di Jl. D.I. Panjaitan Kav 5 7 2 nd Floor, Patria Park Building. No. 06, Jakarta
Lebih terperinciPractical Work Material KS Introduction to Information System
2012 Practical Work Material KS091302 Introduction to Information System Module 3: Data Mining-Credit Scoring Modul ini menjelaskan tentang apa itu Data Mining khususnya Credit Scoring dan implementasinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan bukan bank yang menawarkan berbagai jenis kredit kepada. Upaya masyarakat dalam meningkatkan taraf perekenomiannya
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini tidak sedikit masyarakat yang masih mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan primer maupun sekunder. Banyak sekali lembaga keuangan
Lebih terperinciRANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR XX/POJK.03/2018 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Misi BRI : 1. Melakukan kegiatan
Lebih terperinciBAB III LAPORAN PENELITIAN
BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT. AL-Ijarah Indonesia Finance Al-Ijarah Indonesia Finance didirikan pada tanggal 12 Desember 2005 di jalan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 42 /POJK.03/2017 TENTANG KEWAJIBAN PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PERKREDITAN ATAU PEMBIAYAAN BANK BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan Divisi Mikro Business, pada bulan Februari 2005 menciptakan produk Kredit Mikro Mandiri. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan suatu perusahaan. Informasi merupakan hal penting dalam perancangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan informasi dalam dunia bisnis saat ini amat penting dalam menentukan kemajuan suatu perusahaan. Informasi merupakan hal penting dalam perancangan kegiatan
Lebih terperinciPerbankan Komersial dan UKM
01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) merupakan bagian Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam struktur perbankan nasional. BPRS menjalankan kegiatan usaha secara konvensional
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENGAJUAN KREDIT DAN PENGENDALIAN INTERN Studi pada PT. BANK BUKOPIN Tbk Cabang Surakarta
ANALISIS SISTEM PENGAJUAN KREDIT DAN PENGENDALIAN INTERN Studi pada PT. BANK BUKOPIN Tbk Cabang Surakarta NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen Spaarbank
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga Jumlah perbedaan proporsi pembiayaan murabahah dengan pembiayaan modal kerja usaha yang menggunakan prinsip mudharabah
Lebih terperinciTINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR
TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR Nama : Lucky S.A.M Npm : 34209877 Program studi : Manajemen keuangan Latar Belakang Masalah 1. Setiap perorangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat dan tepat. Sebelumnya masih banyak pelaksanaan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank sebagai salah satu sektor penggerak perekonomian dunia, khususnya Indonesia yang pada saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan dapat dilihatnya
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Kantor Konsultan Pajak Drs. Lim Yung San dan Rekan bertempat di Springhills Office Tower Jalan Benyamin Syuaeb D/6 Kemayoran. Kantor Konsultan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Griya Menurut Ibuk Silvany selaku Area Consumer Banking Manager, prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan sebagai berikut:
Lebih terperinciMatriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR../ /POJK/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PENJELASAN ATAS PERATURAN DEWAN KOMISIONER NOMOR../.../POJK/2015
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR
PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : YENI RAHMA MEI SAPUTRI NIM : 2012110486 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah merupakan kebutuhan primer bagi manusia sebagai tempat tinggal dan menetap. Dan untuk bisa memiliki rumah, kita memerlukan biaya yang cukup besar. Beberapa orang
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH SESI 5: Manajemen Risiko Syariah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA Definisi Risiko Dalam konteks perbankan, adalah suatu kejadian potensial yang dapat diperkirakan maupun yang
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBERIAN KREDIT SWADANA PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI
PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT SWADANA PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI Nama : Nurul Fiqih Budianti NPM : 56213721 Program Studi : DIII Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Ir. Rina Sugiarti, MM. LATAR
Lebih terperinciSOSIALISASI BIRO INFORMASI KREDIT (BIK) BANK INDONESIA DIREKTORAT PERIZINAN DAN INFORMASI PERBANKAN 2010
SOSIALISASI BIRO INFORMASI KREDIT (BIK) BANK INDONESIA DIREKTORAT PERIZINAN DAN INFORMASI PERBANKAN 2010 1 AGENDA PEMBAHASAN 2 OVERVIEW BIK 3 MENGENAL BIK Diresmikan oleh Bank Indonesia tanggal 29 Juni
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN
BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem Informasi yang sedang berjalan di BANK BTPN.tbk pada saat ini khususnya pada divisi Credit Acceptance Supervisor kebanyakan
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA PENGUKURAN RISIKO KREDIT MENGGUNAKAN METODE CREDIT RISK + DENGAN MEMPERTIMBANGKAN VARIABEL MAKRO EKONOMI (STUDI KASUS DI BANK X)
UNIVERSITAS INDONESIA PENGUKURAN RISIKO KREDIT MENGGUNAKAN METODE CREDIT RISK + DENGAN MEMPERTIMBANGKAN VARIABEL MAKRO EKONOMI (STUDI KASUS DI BANK X) TESIS IRA WIDAYANTI 0806432991 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM
Lebih terperinciKEBIJAKAN ESTIMASI NILAI AGUNAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BOGOR ANGGANA CENDIKIA
PRAMITHA DIKA SAPUTRI, 27210039 FAKULTAS EKONOMI, UNIVERSITAS GUNADARMA KEBIJAKAN ESTIMASI NILAI AGUNAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BOGOR ANGGANA CENDIKIA Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masih banyak perbankan yang tidak melakukan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Risiko bisnis, bencana alam, perampokan, pencurian, serta kebangkrutan menjadi risiko yang sering terjadi pada banyak perusahaan, khususnya perbankan. Masih
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. lainnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dari data yang diperoleh melalui wawancara kepada responden, kuisioner, dan data-data sekunder yang didapatkan, seperti SOP Perkreditan BRI dan
Lebih terperinciMEMORANDUM USULAN PEMBIAYAAN/FINANCING PROPOSAL (Corporation) Nama Nasabah : Cabang : Tanggal UP : No. UP :
L1 MEMORANDUM USULAN PEMBIAYAAN/FINANCING PROPOSAL (Corporation) Nama Nasabah : Cabang : Tanggal UP : No. UP : I. Tujuan Pembiayaan II. Latar Belakang Nasabah a. Legalitas Nasabah b. Susunan Pemegang Saham
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis dengan berbagai macam bidang usaha. Dalam menjalankan usahanya setiap
Lebih terperinciBAB 3 PERUMUSAN MASALAH
BAB 3 PERUMUSAN MASALAH 3.1. Latar Belakang Masalah Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia
Lebih terperinciIII TEORI DAN METODOLOGI SISTEM
1 III TEORI DAN METODOLOGI SISTEM 1. MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN A. Pendahuluan Model adalah penyederhanaan (abstraction) dari sesuatu. Jenis-jenis Model: 1. Model Fisik Penggambaran entitas dalam bentuk
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Evaluasi Pengendalian Internal Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu proses operasi atau prosedur suatu perusahaan dibutuhkan perencanaan terlebih dahulu
Lebih terperincikesediaannya untuk mengisi pertanyaan pertanyaan sesuai dengan petunjuk dan kerjasamanya dalam mengisi kuisioner ini, saya ucapkan terima kasih.
LAMPIRAN 1 Kuisioner Penelitian Pengantar Tujuan dari kuisioner ini adalah untuk memperoleh data tentang pengendalian risiko kredit pada BPR, sehubungan dengan hal diatas, kami mengharap bantuan anda sebagai
Lebih terperinci