LAMPIRAN 1. (Sumber : BPS) Tabel 1.1
|
|
- Dewi Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 L1 LAMPIRAN 1 (Sumber : BPS) Tabel 1.1
2 Working Papper Account Officer Berikut ini adalah wawancara yang dilakukan penulis dengan account officer PT. Bank X dengan sample cabang Jakarta Barat. : Apa saja prosedur yang dilakukan Account Officer pada proses pemberian kredit? AO : Biasanya AO ( Account Officer) mencari nasabah yang diprediksi layak menerima kredit, setelah itu AO akan membicarakan tentang fasilitas kredit yang diminta, jaminan yang diberikan dan besarnya suku bunga yang berlaku pada intern Bank, setelah pihak nasabah menyetujui maka Ao akan meminta laporan keuangan dan melakukan pendekatan untuk mengetahui tentang latar belakang debitur. Setelah semua dokumen dan data telah didapatkan maka dibuat suatu file kredit. : Analisa apa saja yang digunakan oleh AO dalam menganalisa? AO : Analisa 5 C, 5P dan 3R. : File apa saja yang diproses oleh AO? AO : Kami memproses data yang terbentuk dalam berkas- berkas seperti Nota Rekomendasi Kredit ( NRK), Memorandum Analisa Kredit ( MAK), formulir kredit, laporan kunjungan, meminta laporan SID, menganalisa Rekening Koran debitur.
3 : Apa saja kendala yang dihadapi oleh AO dalam pemberian kredit Modal Kerja? AO : sulitnya nasabah untuk memberikan data- data yang berkaitan dengan usaha mereka seperti TDP, SIUP, SPK ( untuk kontraktor), dan buku tabungan debitur, KTP, Kartu Keluarga, buku nikah.
4 Working Papper Credit Review Berikut ini adalah wawancara yang dilakukan penulis dengan Credit Review Kantor Pusat: : Bagaimana cara Credit Review menganalisa? CR : Credit Review menganalisa dengan cara menganalisa informasi dari AO dan menelusuri latar belakang serta usaha debitur secara mendetail dengan menggunakan perhitungan jaminan, Repayment capacity, dan laporan keuangan debitur serta memerika kelengkapan dokumen dan keabsahannya sebelum diberikan kepada Risk Management/ Compliance dan komitee kredit. : Apa saja kendala dalam menganalisa pemberian kredit modal kerja? CR : kesalah pahaman informasi yang didapat dari auditee dan sifat debitur yang kurang kooperatif dalam memberikan data- data. : Bagaimana cara Credit Review mengatasi kendala tersebut? CR : kami sebagai analisa kredit membuat suatu saran untuk di pertimbangkan oleh komitee kredit sesuai dengan kondisi kredit debitur.
5 Working Papper Risk Management Berikut ini adalah wawancara yang dilakukan penulis dengan Credit Review Kantor Pusat: : Bagaimana cara Risk Management menganalisa? RM : kami menganalisa dari laporan analisa Credit Review dan membuat laporan terkait tentang resiko usaha yang sedang dijalani oleh debitur ( apakah usaha debitur tersebut low risk, moderate risk atau high risk) sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia ( BI ) dan memberikan rekomendasi informasi dari berbagai media informasi mengenai usaha debitur : Apa saja kendala yang dihadapi Risk Management dalam menganalisa pemberian kredit? RM : Human error,. Misalnya kesalahan menganalisa dan mendapatkan informasi terkait usaha debitur.
6 Working Papper SKAI Kantor Pusat: Berikut ini adalah wawancara yang dilakukan penulis dengan SKAI : Apa saja yang dilakukan oleh SKAI dalam mengaudit aporan kredit debitur? SKAI : karena kami adalah SKAI kredit yang hanya bertempat di kantor pusat, maka tugas kami adalah mendatangi setiap cabang untuk memastikan bahwa cabang tersebut telah mengikuti peraturan yang telah ditetapkan secara internal maupun kepatuhan terhadap Bank Indonesia. Setelah itu kami akan memberikan saran rekomendasi untuk setiap cabang/auditee agar melengkapi dokumentasi ataupun human error yang terjadi. Dan jika terdapat keganjilan maka pihak SKAI akan membuat laporan hasil temuan dan setelah itu akan dipantau dan jika saran disetujui komitee kredit dan auditee telah menyelesaikan kekurangan data tersebut, maka pihak SKAI akan membuat laporan penyelesaian hasil temuan dan mengadakan rapat : Apa saja kendalanya yang di hadapi SKAI? SKAI : jika cabang/ auditee mengabaikan saran tersebut
7 Working Papper Compliance Kantor Pusat: Berikut ini adalah wawancara yang dilakukan penulis dengan Compliance : Bagaimana cara Compliance melakukan audit kepatuhan pada pemberian kredit? Compliance : melihat kelengkapan data- data yang berhubungan dengan usaha debitur ataupun undang- undang yang berlaku serta fungsi masing- masing divisi yang terkait dengan kredit untuk mematuhi SOP internal. : Apa saja temuan compliance sehubungan dengan pemberian kredit? Compliance : ada beberapa cabang/ auditee yang melakukan tindakan yang kurang terpuji dan adanya manipulasi yang dilakukan oleh debitur agar mendapatkan kredit. tapi semua terungkap karena kerjasama dengan divisi SKAI dan seluruh pihak terkait dengan ketelitian dan kehati- hatian dalam mengaudit setiap laporan kredit \
8 Working Papper Pengawas Kredit Berikut ini adalah wawancara yang dilakukan penulis dengan Pengawas Kredit Kantor Pusat: : Apa saja tugas Pengawas Kredit? Pengawas Kredit : Pengawas kredit mengawasi kredit debitur yang bermasalah dan setelah kredit cair fungsi pengawas kredit sebagai monitoring kredit selain itu pengawas kredit memiliki tanggung jawab dalam BMPK internal, dan dalam hal ini pengawas kredit membantu pihak compliance memeriksa kepatuhan BMPK yang terjadi pada internal perusahaan. : Berapa persen BMPK internal? Pengawas Kredit : setinggi tingginya 90% dari 25% untuk group pihak tidak terkait dan 90% dari 20 % untuk pihak tidak terkait ( individu)
BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah salah satu perusahaan perbankan swasta yang terdapat di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan Objek penelitian ini adalah salah satu perusahaan perbankan swasta yang terdapat di Indonesia khususnya di Jakarta Selatan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Implementasi Kepatuhan Proses Pemberian Kredit Modal Kerja dan. Temuan Kepatuhan Divisi Terkait dengan Kredit
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Kepatuhan Proses Pemberian Kredit Modal Kerja dan Temuan Kepatuhan Divisi Terkait dengan Kredit 4.1.1 Tata Cara Pelaksanaan Proses Pemberian Kredit di PT. Bank X Pusat
Lebih terperinciAnalisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh:
Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh: Rizka Maulidhia Enanto (0610233175) Dosen Pembimbing: Lutfi
Lebih terperinciJUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT
JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT. BANK BRI AGRO KANTOR CABANG PEMBANTU DEPARTEMEN KEHUTANAN, JAKARTA
Lebih terperinciANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN
ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Kediri) Nodhita Argitasari
Lebih terperinciTINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR
TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR Nama : Lucky S.A.M Npm : 34209877 Program studi : Manajemen keuangan Latar Belakang Masalah 1. Setiap perorangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemberian kredit dalam bentuk barang berupa kendaraan atau yang lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga pembiayaan kredit merupakan lembaga yang memberikan jasa pemberian kredit dalam bentuk barang berupa kendaraan atau yang lainnya. Dalam lembaga pembiayaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI 1. BAB I KEBIJAKAN UMUM BAB II PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERKREDITAN ATAU PEMBIAYAAN... 14
-8- LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 42 /POJK.03/2017 TENTANG KEWAJIBAN PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PERKREDITAN ATAU PEMBIAYAAN BANK BAGI BANK UMUM -9- DAFTAR ISI 1. BAB I KEBIJAKAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga Jumlah perbedaan proporsi pembiayaan murabahah dengan pembiayaan modal kerja usaha yang menggunakan prinsip mudharabah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah merupakan kebutuhan primer bagi manusia sebagai tempat tinggal dan menetap. Dan untuk bisa memiliki rumah, kita memerlukan biaya yang cukup besar. Beberapa orang
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba Banguntapan 1. Foto copy KTP (Kartu Tanda Penduduk), 5 lembar 2. Foto copy Kartu Keluarga, 1 lembar 3. Foto
Lebih terperinciBAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud). Sistem pengendalian yang baik
BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI 7.1 Ringkasan Pengendalian internal dalam sebuah organisasi adalah sangat penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud).
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO. 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;
MANAJEMEN RISIKO Penerapan Manajemen Risiko yang dilaksanakan oleh Bank Bumi Arta berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciMAKALAH BAB VIII DOKUMENTASI DAN ADMINISTRASI KREDIT. Dosen Pengampu Ibu Embun Duriany
MAKALAH BAB VIII DOKUMENTASI DAN ADMINISTRASI KREDIT Sebagai Bahan Presentasi pada Mata Kuliah Manajemen Perkreditan dengan Dosen Pengampu Ibu Embun Duriany Disusun oleh : Kelompok 8 Nur Rachmad Safi i
Lebih terperinci: Simpanan berupa rekening giro produk/layanan Nama penerbit : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN )
Ringkasan Informasi Produk Giro Mitra Nama : Giro Mitra Produk/Layanan Jenis : Simpanan berupa rekening giro produk/layanan Nama penerbit : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN ) Data ringkas
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Latar Belakang PT. Ganesha Cipta Informatika
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Ganesha Cipta Informatika PT. Ganesha Cipta Informatika pertama kali didirikan pada 10 April 1989 dan mulai menggunakan perangkat lunak
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Misi BRI : 1. Melakukan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara dimana fungsinya sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor perbankan merupakan sektor yang pokok dalam perekonomian suatu negara dimana fungsinya sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. terhadap Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit di PT BPR Wilis Putra. Utama Banyuwangi, maka dapat disimpulkan bahwa:
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya terhadap Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit di PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi, maka dapat disimpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk - bentuk lainnya dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan, pengertian bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
Lebih terperinciL PENDAHULUAN. Perbankan bisa disebut sebagai bisnis yang highly regulated. Harnpir. pengumpulan dana dari pihak ketiga, bank diatur untuk tidak
L PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan bisa disebut sebagai bisnis yang highly regulated. Harnpir tidak ada gerak bank yang tidak diatur oleh otoritas moneter. Dalam ha1 pengumpulan dana dari pihak
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada Bank Artha Graha Cabang Kopo Bandung mengenai analisis kinerja perusahaan dalam menunjang efektivitas
Lebih terperinciBAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA Untuk memenuhi solusi yang dijelaskan pada bab 3, perlu adanya rencana implementasi dan perkiraan kebutuhan sumber daya agar solusi tersebut dapat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kesimpulan dari uraian pada bab sebelumnya antara lain: perbankan. Perbankan merupakan industri jasa yang penting dalam menunjang
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dari uraian pada bab sebelumnya antara lain: Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Cabang Melawai yang sudah penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari seluruh kegiatan evaluasi pengendalian internal atas pembiayaan murabahah Kepada Pemesan Pembelian (KPP) pada Bank Syariah Bukopin Cabang Melawai yang sudah penulis
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian penjelasan di atas dapat di simpulkan : dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa-jasa perbangkan.
76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari uraian penjelasan di atas dapat di simpulkan : 1. Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBIAYAAN MUSYARAKAH MODAL KERJA UNTUK USAHA DAGANG DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KANTOR CABANG PAYAKUMBUH
59 BAB I PEMBIAYAAN MUSYARAKAH MODAL KERJA UNTUK USAHA DAGANG DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KANTOR CABANG PAYAKUMBUH A. Pembiayaan Modal Kerja di Bank Syariah Mandiri Dalam pembiayaan modal kerja di Bank
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PT. Bank Negara Indonesia
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisa Sistem Analisa merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem dan merupakan tahap fundamental yang sangat menentukan kualitas sistem informasi yang dikembangkan. Analisa
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBERIAN KREDIT SWADANA PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI
PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT SWADANA PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI Nama : Nurul Fiqih Budianti NPM : 56213721 Program Studi : DIII Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Ir. Rina Sugiarti, MM. LATAR
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah
BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah Saat memberikan pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu Payakumbuh menggunakan prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan ekonomi yang timbul pada saat ini menjadi kendala bagi masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu meningkat. Sementara kemampuan
Lebih terperinciVariabel Indikator Sub Indikator Butir Butir Pertanyaan Pengendalian Preventif. 1. Calon nasabah memperoleh informasi kredit.
57 Lampiran 1 Variabel Indikator Sub Indikator Butir Butir Pertanyaan Pengendalian Preventif 1. Proses pengajuan 2. Penilaian kelayakan. 1. Calon nasabah memperoleh informasi 2. Kelayakan persyaratan.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai penjabaran dari bab satu sampai dengan bab empat dan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan
Lebih terperinciAUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PEMBERIAN KREDIT UNTUK MENCEGAH KREDIT MACET (Studi Kasus Pada PT.BPR Surya Artha Guna Mandiri Kediri)
AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PEMBERIAN KREDIT UNTUK MENCEGAH KREDIT MACET (Studi Kasus Pada PT.BPR Surya Artha Guna Mandiri Kediri) Fransisca Natalia Tumurang Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciKuesioner Variabel Independen (Variabel X) (Peranan Analisis Kredit)
Kuesioner Variabel Independen (Variabel X) (Peranan Analisis Kredit) Indikator Pertanyaan Ya Tidak 1. Sumber Daya Manusia Kualitas Pendidikan SDM 1. Apakah orang-orang yang berada di analisis kredit adalah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENULISAN. Design penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kuantitatif
17 III. METODOLOGI PENULISAN 3.1 Design Penelitian Design penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kuantitatif untuk menelusuri kinerja keuangan perusahaan pada PT Bank BTPN, Tbk dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didominasi oleh pendapatan bunga (Interest Revenue). Pada neraca keuangan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah bisnis yang unik. Mereka melakukan bisnis dengan menggunakan dana pihak ketiga. Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan bank. Walaupun banyak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan oleh Bank BTN, adapun
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 KESIMPULAN Untuk mengajukan Kredit Pemilikan Rumah pada Bank BTN, nasabah harus memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan oleh Bank BTN, adapun kesimpulan dari
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 02 TAHUN 2006 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang. dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Situasi perekonomian yang kurang stabil, lembaga perbankan menjadi salah satu lembaga keuangan yang mempunyai nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu Negara.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang Dalam proses pengajuan pembiayaan murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang, terdapat beberapa
Lebih terperinciANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN KREDIT
ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN KREDIT (Studi Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Madiun) Diyah Puji Lestari Darminto Topowijono
Lebih terperinciPERSYARATAN MENGAJUKAN KREDIT DI BANK
PERSYARATAN MENGAJUKAN KREDIT DI BANK Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 685/XIV Pada nomor yang lalu, kita telah berkenalan sekilas dengan produk kredit di bank. Sekarang, kita akan berbicara
Lebih terperinciSP3K= Surat Pemberian Penegasan Persetujuan Kredit
SP3K= Surat Pemberian Penegasan Persetujuan Kredit L1 L2 Pertanyaan Ya Tidak Keterangan Lingkungan Pengendalian 1. Apakah terdapat budaya perusahaan didalam proses pemberian kredit pemilikan rumah? 2.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 42 /POJK.03/2017 TENTANG KEWAJIBAN PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PERKREDITAN ATAU PEMBIAYAAN BANK BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKesimpulan. Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria / indikator penilaian tersebut diatas, disimpulkan bahwa :
Kesimpulan Sesuai dengan ketentuan POJK No.55/POJK.03/2016 tanggal 09 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret
Lebih terperinciPETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA
PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA I. PENDAHULUAN Tujuan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan tentang Prinsip Mengenal Nasabah
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab bab sebelumnya
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan pada Bank Jatim Cabang Pembantu Krian, dapat di simpulkan
Lebih terperinciVI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG
VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG Latar belakang diluncurkannya fasilitas kredit BNI Tunas Usaha (BTU) adalah Inpres Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah
BAB IV PEMBAHASAN A. Kriteria Pembiayaan Griya BSM 1. Manfaat Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah Jangka waktu pembiayaan hingga
Lebih terperinciBAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
digilib.uns.ac.id 35 BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Didalam suatu lembaga keuangan baik negeri maupun swasta yang menyediakan berbagai macam produk layanan kredit, prosedur pemberian kredit sangatlah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pelaksanaan Deposito ib Mudharabah Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank Nagari Cabang Syariah Padang. 1. Prosedur Pembukaan Rekening a. Permohonan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian mempunyai peranan penting bagi pergerakan roda perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fungsi bank sebagai lembaga intermediasi khususnya dalam perekonomian mempunyai peranan penting bagi pergerakan roda perekonomian secara keseluruhan memfasilitasi
Lebih terperinci: FEBRINA GINTING NPM : PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM
SISTEM AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT USAHA MIKRO PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MMU JAKARTA PULOGADUNG NAMA : FEBRINA GINTING NPM : 42211783 PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo.
BAB IV PEMBAHASAN A. Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo. Pembiayaan bisnis TAMZIS disebut Pembiayaan Mikro Syariah diutamakan untuk pengembangan
Lebih terperinciLaporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Posisi : 30 Juni 2015 (Revisi OJK) 1. Peringkat Faktor GCG dan Definisi Peringkat
Lebih terperinciBAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG
BAB IV PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG A. Pengertian Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro ib pada Bank BRISyariah Kantor Cabang Padang 1. Pengertian
Lebih terperinciBAB II PROSES BISNIS. 11 Sumber: Dendawijaya, 2005: 55.
BAB II PROSES BISNIS Untuk menggambarkan proses bisnis PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk., perlu dipahami ketentuan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah melalui Undang-Undang
Lebih terperinciRANGKUMAN TUGAS AKHIR
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT DI PT BPR WILIS PUTRA UTAMA BANYUWANGI RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh: SAFIATUL FITRI 2012410028 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2015 PENGESAHAN RANGKUMAN
Lebih terperinciPENGENDALIAN MANAJEMEN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA (KMK) DALAM UPAYA MENGANTISIPASI TERJADINYA KREDIT BERMASALAH
PENGENDALIAN MANAJEMEN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA (KMK) DALAM UPAYA MENGANTISIPASI TERJADINYA KREDIT BERMASALAH (Studi pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri Periode 2013-2015)
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 29/KEP-LPMUKP/2017 TENTANG
KEPUTUSAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 29/KEP-LPMUKP/2017 TENTANG DOKUMENTASI ADMINISTRATIF PENGELOLAAN DANA BERGULIR MELALUI KERJA SAMA OPERASIONAL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah USP Swamitra Kjub Mitra Tani Swamitra adalah nama pola kemitraan berdasarkan perjanjian kerjasama antara Bank Bukopin dengan koperasi simpan pinjam atau
Lebih terperinciBAB III UPAYA YANG DILAKUKAN PT.
77 BAB III UPAYA YANG DILAKUKAN PT. BANK MANDIRI CABANG IMAM BONJOL MEDAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA KELALAIAN DEBITUR DALAM PERPANJANGAN KREDIT MODAL KERJA A. Prinsip Kehati-hatian Dalam Kredit Perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keras, perangkat. lunak dan proses keputusan tersebut menghasilkan sistem. pengambilan keputusan dengan lebih cepat dan akurat.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada saat ini perusahaan masih sangat sulit melakukan pengambilan keputusan pemberian pinjaman kredit terhadap debitur UKM. Penggabungan beberapa teknik pengambilan
Lebih terperinciPeran Dan Fungsi Asuransi Sebagai Coverage Kredit Nasabah Yang Meninggal Pada Bank Bjb Kantor Cabang Pembantu Cijerah
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Finance and Banking 2016-03-19 Peran Dan Fungsi Asuransi Sebagai Coverage
Lebih terperinciPENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014
PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014 PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT INDIVIDUAL Peringkat Komposit 2 Penerapan good corporate governance di PT Bank Syariah Bukopin
Lebih terperinciPetunjuk Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
Petunjuk Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Halaman 1 dari 10 Halaman PENDAHULUAN Pada tanggal 30 Januari 2003 Menteri Keuangan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Keuangan
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR
ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR ( Studi Kasus Calon Debitur Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Hayam Wuruk Jakarta) Agriando 22209826 LATAR BELAKANG Kepercayaan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Evaluasi Pengendalian Internal Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu proses operasi atau prosedur suatu perusahaan dibutuhkan perencanaan terlebih dahulu
Lebih terperinciPedoman Standar Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN
Pedoman Standar Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN RBA SDM Pengkinian Data Pengendalian Internal UKK 2 1. RBA Risk Based
Lebih terperinciBUPATI PENAJAM PASER UTARA,
BUPATI PENAJAM PASER UTARA 11 PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN PROGRAM PENINGKATAN EKONOMI KERAKYATAN MELALUI PINJAMAN MODAL USAHA DENGAN DANA POLA BERGULIR
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemberian Kredit PT Bank Mandiri Tbk a) Intiation / Prasyaratan 1. Bank Mandiri mencari debitur yang layak untuk diberi kredit dan melakukan pemasaran kredit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
Lebih terperinciANALISIS ASPEK KEBIJAKAN BANK ATAS KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA KEPADA NASABAH PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. KANTOR CABANG UTAMA GRESIK
ANALISIS ASPEK KEBIJAKAN BANK ATAS KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA KEPADA NASABAH PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. KANTOR CABANG UTAMA GRESIK Alfrida Christin Panggabean, Ahmad Masyhad, Ali Rasyidi Prodi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2
DAFTAR ISI Daftar isi... 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 A. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL
BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL A. Mekanisme Produk Pembiayaan Usaha Bagi Hasil di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Temanggung Produk yang ditawarkan oleh pihak
Lebih terperinciLaporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR
Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Tata Kelola BPR Profil BPR Nama BPR Alamat BPR Posisi Laporan Modal Inti BPR Total Aset BPR Bobot Faktor BPR PT BPR KEPRI BINTAN JL. D.I. Panjaitan KM. IX No.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Tinjauan Umum Bank Perkreditan Rakyat Gamping Artha Raya
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Umum Bank Perkreditan Rakyat Gamping Artha Raya 4.1.1 Sejarah singkat PT. Bank Perkreditan Rakyat Gamping Artha Raya (BPR GAR) PT. Bank Perkreditan Rakyat
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT DUTA PAKUAN MANDIRI
BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT DUTA PAKUAN MANDIRI 4.1 Pengendalian Internal yang Diperbaharui 4.1.1 Struktur Organisasi yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. lainnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dari data yang diperoleh melalui wawancara kepada responden, kuisioner, dan data-data sekunder yang didapatkan, seperti SOP Perkreditan BRI dan
Lebih terperinciNO NAMA PEMEGANG SAHAM PROSETASE JUMLAH SAHAM
IV. KEPEMILIKAN SAHAM a. Kepemilikan saham di PT BPR Mandiri Artha Abadi : Berdasarkan pada POJK Nomor 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat disebutkan dalam Pasal 6
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. semakin ketat untuk menjalankan usaha-usahanya. Para pengusaha ini. mengembangkan usaha agar semakin lebih maju dan lebih
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada zaman era globalisasi seperti ini, persaingan para pengusaha semakin ketat untuk menjalankan usaha-usahanya. Para pengusaha ini tentu tidak ingin berada pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditetapkan. Tujuan organisasi dapat bersifat profit oriented maupun non profit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi atau perusahaan merupakan sekelompok orang yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan organisasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan memalui penelitian yang telah dilakukan di Bank BJB Cabang Surabaya, dapat disimpulkan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11
PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Nama Kebijakan Piagam Komite Audit Pemilik Kebijakan Fungsi Corporate Secretary Penyimpan Kebijakan - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis dengan berbagai macam bidang usaha. Dalam menjalankan usahanya setiap
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN
BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Bank DKI pertama kali didirikan di Jakarta dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya sebagaimana tercantum dalam
Lebih terperinciPENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR
PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR Penjelasan Umum Tata Cara Pengisian Faktor Penilaian Profil BPR Nama BPR * PT. BPR CIPATUJAH JABAR Alamat BPR * JL. RAYA CIPATUJAH RT/RW 009/00 CIPATUJAH, KAB. TASIKMALAYA
Lebih terperinciUNISKA TABUNGAN
UNISKA - 2016 TABUNGAN A. Pengertian Tabungan adalah simpanan dana masyarakat atau pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu yang telah di sepakati antara
Lebih terperinciANALISIS MANAJEMEN RISIKO PERBANKAN DALAM MEMINIMALISIR KREDIT BERMASALAH DI BIDANG KREDIT MODAL KERJA
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PERBANKAN DALAM MEMINIMALISIR KREDIT BERMASALAH DI BIDANG KREDIT MODAL KERJA (Studi pada PT Bank ) Martha Dwi Mulyaningrum Topowijono Zahroh ZA Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: pembiayaan oleh PT BPRS Karya Mugi Sentosa kantor cabang Mojokerto,
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Hasil dari analisa data dan pembahasan hasil analisa data pada penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Murabahah merupakan salah satu akad yang dipakai
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Putri Anisa Rosa pada tahun 2011, yaitu Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) pada Sistem Pendukung Keputusan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai kegiatan penanganan atas
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai kegiatan penanganan atas kredit bermasalah pada PT. Bank Mandiri studi kasus Regional Credit Recovery Jakarta Sudirman. Dalam melaksanakan
Lebih terperinciMEMORANDUM USULAN PEMBIAYAAN/FINANCING PROPOSAL (Corporation) Nama Nasabah : Cabang : Tanggal UP : No. UP :
L1 MEMORANDUM USULAN PEMBIAYAAN/FINANCING PROPOSAL (Corporation) Nama Nasabah : Cabang : Tanggal UP : No. UP : I. Tujuan Pembiayaan II. Latar Belakang Nasabah a. Legalitas Nasabah b. Susunan Pemegang Saham
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari hasil penelitian yang terkait dengan Prosedur Pelaksanaan Kredit
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI LEMBAGA
digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Boyolali Perusahaan Daerah BPR BKK Boyolali Kota Kabupaten Boyolali merupakan hasil dari merger 18 PD.BPR BKK se Kabupaten
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bisnis bank adalah bisnis risiko (bank is a risk business), demikian ungkapan yang banyak dipakai orang untuk menggambarkan karakteristik bisnis bank. Hal ini disebabkan dalam kegiatannya, ia menyalurkan
Lebih terperinciEVALUASI PENGAWASAN KREDIT MODAL KERJA GUNA MENEKAN TUNGGAKAN KREDIT (Studi pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Tanjungrejo Kota Malang)
EVALUASI PENGAWASAN KREDIT MODAL KERJA GUNA MENEKAN TUNGGAKAN KREDIT (Studi pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Tanjungrejo Kota Malang) ANANDHIKA MEGA PRATAMA Sri Mangesti Rahayu Zahroh Z.A
Lebih terperinci