PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR. Abstrak"

Transkripsi

1 PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR 1 Neser Ike Cahyaningrum, 2 Ismaini Zain 1,2 Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 1 neserike@yahoo.co.id, 2 ismaini_z@statistika.its.ac.id Abstrak Data pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan merupakan data tersensor. Salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis data tersensor ini adalah regresi tobit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mem-pengaruhi pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan di J awa T imur. Sum ber dat a y ang di gunakan ad alah S USENAS s ebanyak rumah tangga. V ariabel respon yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan. Variabel prediktor yang digunakan antara lain lama pendidikan rumah tangga (KRT), pekerjaan KRT, jumlah anggota rumah tangga (ART), jumlah ART bekerja, proporsi ART yang bersekolah SMP, SMA dan PT, pengeluaran makanan dalam rumah tangga serta wilayah. Variabel y ang s ignifikan s etelah di lakukan pe modelan s ecara be rganda de ngan m enggunakan pemilihan m odel b ackward adalah v ariabel l ama pe ndidikan K RT, j umlah A RT, pr oporsi A RT sekolah SMP, proporsi ART sekolah SMA, proporsi ART Perguruan Tinggi, pengeluaran makanan dan wilayah. Kata-kata kunci : data tersensor, regresi tobit, pengeluaran, rumah tangga, pendidikan 1. Pendahuluan Pendidikan adalah hak yang seharusnya didapatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini tertulis dalam l andasan konstitusional negara Indonesia, yaitu Undang-undang Dasar P emerintah Indonesia mewajibkan pendidikan selama 9 t ahun, yaitu Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 47 tahun Untuk menunjang proses pendidikan, pemerintah menganggarkan 20 pe rsen da ri A PBN unt uk membiayai pe ndidikan di I ndonesia. B ahkan be berapa daerah di Indonesia mulai mencanangkan Wajib Belajar 12 tahun dan memberikan bantuan untuk biaya pendidikan selama 12 tahun tersebut. Adanya bantuan pemerintah tidak berarti membuat semua rumah tangga tidak mengeluarkan biaya pendidikan sama sekali. Data SUSENAS tahun 2009 menyebutkan bahwa 59,4 pe rsen rumah tangga di Jawa Timur masih mengeluarkan biaya untuk pendidikan dalam 1 t ahun terakhir. Rumah tangga sisanya sebanyak 40,6 persen tidak mengeluarkan biaya pendidikan sama sekali. Besarnya biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh rumah tangga ini menjadi sangat bervariasi. Perbedaan jumlah biaya yang dikeluarkan bisa saja dipengaruhi oleh perbedaaan karakteristik antara rumah tangga Rumah t angga yang t idak mengeluarkan bi aya pe ndidikan k arena be rbagai ha l. A danya ba ntuan pemerintah berupa BOS (Bantuan Operasional Sekolah) bisa menjadi salah satu penyebab sebuah rumah tangga tidak mengeluarkan biaya untuk pendidikan. Tidak semua rumah t angga mempunyai anggota rumah tangga yang sedang menempuh pendidikan. Hal ini bisa dikarenakan memang tidak ada anggota rumah t angga y ang da lam us ia w ajib be lajar ataupun k arena k ondisi ekonomi r umah t angga yang memaksa anggota rumah tangga tidak menempuh pendidikan. Faktor kemiskinan menjadi salah satu hal yang diduga berpengaruh dalam pengeluaran pendidikan dalam rumah tangga yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Pengeluaran r umah t angga u ntuk p endidikan m erupakan d ata b erskala r asio. D alam k enyataan terdapat rumah t angga yang t idak mengeluarkan b iaya p endidikan sama sekali. Hal ini b erarti terdapat rumah tangga pendidikan yang pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan ini berada dalam batas bawah yaitu bernilai 0. A danya rumah tangga yang pengeluarannya berada dalam batas ini menyebabkan data tersebut menjadi tersensor. Untuk menyelesaikan sebuah permasalahan regresi yang memuat adanya data tersensor digunakan metode r egresi tobit. Metode i ni akan mengurangi ad anya b ias dari d ata tersensor jika dibandingkan dengan model regresi linier klasik. Penelitian dengan regresi tobit sudah dikembangkan oleh beberapa peneliti. Penggunaan metode regresi tobit untuk mencari faktor yang berpengaruh terhadap pengeluaran rumah tangga di Jawa Timur pernah dilakukan oleh Hanief (2010) dan Laily (2010). Hanief 1

2 (2010) m eneliti tentang p engeluaran k esehatan r umah t angga d i Jaw a Timur y ang merupakan d ata tersensor. Laily (2010) meneliti tentang pengeluaran konsumsi makanan berprotein. Penelitian un tuk pe ngeluaran pe ndidikan r umah t angga pe rnah di lakukan ol eh Z uraidah ( 1999). Penelitian tersebut hanya terbatas untuk pengeluaran pendidikan rumah tangga pegawai negeri di Institut Pertanian Bogor sebelum dan sesudah krisis ekonomi. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah regresi linier berganda. Dengan gambaran di atas maka peneliti ingin mengkaji tentang besarnya pengeluaran p endidikan d i Jawa Timur. Me tode y ang ak an d igunakan d alam p enelitian k ali ini ad alah metode regresi tobit karena melihat adanya data tersensor dalam pengeluaran pendidikan di Jawa Timur. 2. Tinjauan Pustaka Data Tersensor Pada k asus r iil d i e konomi ba nyak di temukan pe rmasalahan de ngan v ariabel de penden y ang tersensor. Jika variabel dependen t ersensor, maka n ilai dalam r entang tertentu ditransformasi ke d alam sebuah nilai tunggal. (Greene, 2008). Salah satu karakteristik data tersensor adalah variabel tersebut mempunyai b atas at as at au batas bawah. P ada data tersensor, b eberapa pengamatan b erada d alam b atas atas a taupun b atas b awah d an pengamatan yang lain berada dalam rentang yang cukup lebar di atas atau di bawah batas. (Tobin, 1958) Tobin (1958) m emberikan c ontoh da ta tersensor be rupa pe ngeluaran rumah t angga unt uk ba rang tahan lama. R umah t angga de ngan pe ndapatan y ang r endah c enderung t idak m empunyai pe ngeluaran rumah tangga untuk barang tahan lama. Model Regresi Tobit Model regresi tobit merupakan analisis regresi yang digunakan untuk variabel dependen yang berupa data tersensor.. Formulasi model tobit secara umum adalah sebagai berikut (Fair, 1977). YY ii = YY ii, YY ii > 0 (1) 0, YY ii 0 dimana i = 1,2,,I dan YY ii adalah variabel tak bebas dengan persamaan sebagai berikut. YY ii = ββ XX ii + uu ii (2) Dengan : Y : vektor dari variabel tak bebas X : matriks dari variabel bebas β : koefisien vektor yang berukuran kx1 yang tidak diketahui, k adalah banyaknya parameter uu ii : residual model yang mengikuti distribusi normal tersensor (0, σ 2 ). Penaksiran Parameter Dalam menduga parameter regresi tobit digunakan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE), menurut H osmer da n L emeshow ( 2000) de ngan m enggunakan metode i ni diperoleh p enduga yang konsisten da n e fisien un tuk s ampel y ang be rukuran be sar. S ehingga di peroleh ni lai t aksiran s ebagai berikut. ββ = (XX XX) 11 XX YY σσ(xx XX) 11 XX γγ (3) = ββ LLLL RR σσ(xx XX) 11 XX γγ Dengan YY : vektor 1 x R XX : matriks k x R XX XX RR+1, XX RR+2,, XX II ϕ γγ, dimana ϕ adalah pdf dari distribusi normal standar. 1 Φ γγ (γγ RR+1, γγ RR+2, γγ II ) σσ 2 : YY (YY XXXX) RR ββ LLLL RR : penduga OLS pada pengamatan yang tidak sama dengan nol. Estimasi parameter seperti pada persamaan (3) merupakan estimasi yang menunjukkan adanya bias antara r egresi O LS d engan r egresi t obit. D alam penerapannya, estimasi p arameter regresi t obit menghasilkan s ebuah p ersamaan non l inier s eperti y ang di jelaskan da lam F air ( 1977). U ntuk menyelesaikan p ersamaan non linier tersebut digunakan salah satu metode iterasi, yaitu iterasi Newton Raphson. Prinsip dari metode iterasi ini adalah menentukan nilai parameter secara berulang-ulang dengan member nilai awal tertentu sampai dicapai nilai yang konvergen. 2

3 Pengujian Estimasi Parameter Untuk menguji parameter, statistik uji yang biasa digunakan adalah uji Wald, Likelihood Ratio (LR). Uji Wald dan LR test sering digunakan untuk pengujian dalam model tobit (Robinson, Bera dan Jarque, 1985). Langkah-langkah dalam uji parameter regresi adalah sebagai berikut. 1. Uji Serentak Uji serentak digunakan untuk menguji parameter secara keseluruhan atau bersama-sama. Pengujian menggunakan m etode likelihood r atio atau u ji G. Mi salkan yy 1, yy 2, yy II adalah v ariabel r andom yang saling b ebas s ebanyak I, y ang m asing-masing mempunyai f ungsi distribusi pr obabilitas f(yy tt : ββ 1, ββ 2,, ββ pp ) untuk i = 1, 2,, I. Himpunan yang terdiri dari semua parameter titik ββ 1, ββ 2,, ββ pp dinotasikan dengan Ω dddddd ω subset dari Ω. TT LL(ωω) = ff(yy tt ; ββ 0 ) dddddddddddd ωω = {ββ 0 } 1 TT LL(Ω) = ff yy tt ; ββ 1, ββ 2,, ββ pp, dddddddddddd Ω = ββ 1, ββ 2,, ββ pp 1 Pengujian hipotesis yang digunakan sebagai berikut. Hipotesis : H 0 : β 1 = β 2 =...= β j = 0 H 1 : Paling tidak terdapat satu β j 0, j = 1,2,...,p Dimana p adalah jumlah prediktor yang dipakai dalam regresi, p = k 1. Statistik Uji yang digunakan adalah uji G (Likelihood Ratio Test) sebagai berikut. G = 2 ln L(ω ) (4) L Ω dengan : L(ω )R = Likelihood tanpa variabel prediktor tertentu L Ω = Likelihood dengan variabel prediktor tertentu Statistik uji ini mengikuti distribusi chi-square dengan derajat bebas k yaitu banyaknya parameter dalam model sehingga kesimpulan yang dapat diambil: Tolak H 0 jika uji G > χ 2 α,k berarti tidak satupun β j yang mempunyai peran berarti terhadap model. 2. Uji Parsial Uji ini dilakukan untuk menguji setiap β j secara individual untuk menunjukkan apakah suatu variabel bebas layak untuk masuk dalam model. Hipotesa yang digunakan: H 0 : β j = 0 H 1 : β j 0, j = 1,2,,p Statistik uji yang digunakan adalah statistik uji Wald, yaitu: β j 2 w 2 = S e ( β (5) j ) 2 dengan S e (β j ) = standar eror koefisien parameter β j = nilai koefisien dugaan variabel prediktor ww 2 mengikuti distribusi χ 2 sehingga keputusan didasarkan pada: Tolak H 0 jika ww 2 > χ 2 α berarti β j yang mempunyai peran berarti terhadap model. Penentuan Kesesuaian Model Menentukan kesesuaian model d alam an alisis r egresi sal ah sa tunya d apat menggunakan k oefisien determinasi R 2. Penentuan kesesuaian model didasarkan pada besarnya nilai R 2. Pada kasus regresi tobit penulisan R 2 dituliskan sebagai berikut (Bierens, 2004). R 2 = 1- n u 2 i=1 i n i=1(y i Y ) 2 dengan u i = Y i β X i ϕ β X i σ ϕ X i σ β σ Pendidikan di Indonesia Pendidikan ad alah p roses pengubahan si kap d an t ata l aku s eseorang a tau k elompok o rang d alam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Pusat Bahasa Depdiknas, 2008). 3 (6)

4 Pengertian lain, p endidikan a dalah us aha s adar da n terencana u ntuk mewujudkan su asana belajar dan proses pembelajaran agar peserta d idik secara a ktif mengembangkan pot ensi di rinya unt uk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Wikipedia, 2010) Pendidikan di I ndonesia, secara g aris be sar dibagi m enjadi 3 t ingkatan, y aitu pe ndidikan da sar, pendidikan m enengah da n pe ndidikan t inggi. P rogram w ajib be lajar d i Indonesia m ewajibkan penduduknya unt uk menyelesaikan pe ndidikannya s elama 9 t ahun, y aitu 6 tahun S ekolah Dasar da n 3 tahun S ekolah Menengah P ertama, U ndang-undang N o. 20 t entang S isdiknas ( Sistem P endidikan Nasional) m enyebutkan b ahwa p emerintah d an p emerintah d aerah m enjamin t erselenggaranya w ajib belajar m inimal pa da jenjang pe ndidikan t anpa m emungut bi aya. H al i ni y ang menjadi latar be lakang adanya Program Bantuan Operasional Sekolah untuk siswa SD dan SMP (Direktorat Pembinaan TK dan SD, 2010). Adanya p rogram B OS i ni m embuat b iaya p endidikan m enjadi g ratis d i b eberapa sek olah n egeri. Beberapa sekolah swasta dan sekolah negeri yang b erstatus RSBI d an SBI masih diperbolehkan u ntuk memungut dana untuk siswa yang mampu jika dirasa dana BOS yang diterima masih belum memenuhi kebutuhan pendidikan di sekolah tersebut. Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Rumah Tangga untuk Pendidikan Zuraidah (1999) menyebutkan bahwa alokasi pengeluaran keluarga untuk pendidikan dan kesehatan dipengaruhi o leh faktor demografi d an so sial ek onomi k eluarga. P enelitian yang d ilakukannya p ada pegawai negeri di IPB memberikan hasil bahwa pengeluaran pendidikan keluarga dipengaruhi oleh strata (jabatan) k epala k eluarga, k ondisi ( sebelum at au sesudah k risis), jumlah a nggota r umah t angga y ang bekerja, jumlah anak yang sekolah dan tingkat pendidikan anak yang sekolah. Pendidikan KRT Pekerjaan KRT Jumlah Anggota Keluarga yang Bekerja Zuraidah, 1999 Karakteristik Rumah Tangga Pengeluaran Makan RT Kondisi Sosial Ekonomi Pengeluaran RT untuk Pendidikan Wilayah Geografis Hanief, 2010 Status Kemiskinan RT Hanief, 2010 Beban Tanggungan Keluarga Jumlah Anggota Keluarga Jumlah Anak Masih Sekolah Jenjang Sekolah Anak Zuraidah, 1999 Gambar 1. Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Rumah Tangga untuk Pendidikan (Sumber : Dimodifikasi oleh penulis) Pengeluaran p endidikan tidak be rbeda jauh d engan jenis p engeluaran l ain dalam r umah t angga. Penelitian regresi tobit sebelumnya tentang pengeluaran makanan dan kesehatan pernah dilakukan. Laily (2010) m enyebutkan ba hwa pe ngeluaran r umah t angga unt uk makanan be rprotein d ipengaruhi o leh jumlah anggota r umah t angga, pr oporsi pe ngeluaran untuk k onsumsi r okok da n pe ngeluaran pe rkapita perbulan. S edangkan p engeluaran u ntuk k esehatan d alam r umah t angga d ipengaruhi o leh w ilayah geografis, pendidikan kepala rumah tangga, kondisi rumah, biaya makanan, biaya non makanan, proporsi ART yang sakit dan kepemilikan asuransi (Hanief, 2010). Berdasarkan penjelasan di atas, maka faktorfaktor y ang mempengaruhi pe ngeluaran r umah t angga unt uk pe ndidikan da pat d ikelompokkan sebagaimana pada Gambar 1. 4

5 3. Metodologi Sumber Data Data yang a kan digunakan da lam pe nelitian ini adalah data sekunder. Data diperolah da ri hasil SUSENAS 2009 di J awa T imur. U nit s ampel da lam pe nelitian k ali ini a dalah R umah T angga ( RT). Jumlah sampel yang diambil di Jawa Timur dalam SUSENAS 2009 ini sebanyak rumah tangga. Kerangka sampel yang digunakan dalam Susenas 2009 terdiri dari 3 jenis, yaitu: kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus, kerangka sampel untuk pemilihan subblok sensus (khusus untuk blok sensus yang bermuatan rumah tangga lebih dari 150 rumah tangga), dan kerangka sampel untuk pemilihan rumah tangga dalam blok sensus/subblok sensus terpilih. Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel respon, yaitu pengeluaran pendidikan rumah tangga yang merupakan data tersensor y = 0, untuk rumah tangga yang tidak mengeluarkan biaya pendidikan y = y i *, untuk rumah tangga yang mengeluarkan biaya pendidikan b. Variabel prediktor, yaitu sebagaimana dalam Tabel 1. Tabel 1. Variabel Prediktor dalam Penelitian No Variabel Skala Kategori 1 Pendidikan KRT (x 1 ) Ordinal 2 Pekerjaan KRT (x 2 ) Nominal Jumlah Anggota Rumah Tangga (x 3 ) Jumlah Anggota Rumah Tangga yang Bekerja (x 4 ) Proporsi ART yang Sedang Menempuh Pendidikan SMP (x 5 ) Proporsi ART yang Sedang Menempuh Pendidikan SMA (x 6 ) Proporsi ART yang Sedang Menempuh Pendidikan Perguruan Tinggi (x 7 ) Proporsi Pengeluaran Pangan Rumah Tangga (x 8 ) 9 Wilayah (x 9 ) Nominal 1. Tidak Lulus SD 2. SD 3. SMP 4. SMA 5. Perguruan Tinggi 1. Tidak Bekerja 2. Bekerja 1. Pedesaan 2. Perkotaan Metode Analisis Data Langkah-langkah dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui karakteristik faktor yang mempengaruhi pengeluaran pendidikan rumah tangga dilakukan an alisis d eskriptif d an t abulasi s ilang. A nalisis d eskriptif d ilakukan p ada v ariabel pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan, jumlah ART, jumlah ART yang bekerja, proporsi ART yang sekolah SMP, SMA dan Perguruan Tinggi serta proporsi pengeluaran pangan rumah tangga. T abulasi silang di lakukan a ntara pe ngeluaran r umah t angga unt uk pe ndidikan d engan variabel pendidikan KRT dan pekerjaan KRT. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan dilakukan analisis regresi tobit dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Mencari ni lai k orelasi a ntara pe ngeluaran r umah t angga unt uk pe ndidikan de ngan masingmasing variabel prediktor (x 1, x 2,,x 9 ). b. Mencari nilai korelasi antara masing-masing variabel prediktor (x 1, x 2,,x 9 ). 5

6 c. Meregresikan p engeluaran r umah t angga u ntuk p endidikan d engan m asing-masing v ariabel prediktor (x 1, x 2,,x 9 ) secara individu. d. Menguji signifikansi parameter yang telah didapatkan dari analisis regresi secara individu e. Meregresikan pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan dengan variabel prediktor (x 1, x 2,,x 9 ) secara serentak atau berganda. f. Menguji signifikansi parameter yang telah didapatkan dari analisis regresi berganda dengan uji serentak dan uji parsial. g. Mendapatkan kriteria kebaikan model dengan menghitung nilai R 2 h. Melakukan pemeriksaan asumsi residual dari model regresi tobit yang dihasilkan. 4. Analisis Dan Pembahasan Karakteristik Rumah Tangga di Jawa Timur Data S USENAS t ahun 2009 menyebutkan ba hwa t erdapat 4 0,69 p ersen rumah t angga y ang be sar pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan sama dengan 0. Sedangkan 59,31 persen sisanya mempunyai pengeluaran r umah t angga unt uk pendidikan dengan nominal yang cukup bervariasi. D eskripsi pengeluaran r umah t angga unt uk pe ndidikan pa da r umah t angga yang mengeluarkan bi aya pe ndidikan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Deskripsi Pengeluaran Rumah Tangga untuk Pendidikan (dalam ribuan rupiah) Semua Data Setelah Pencilan Dikeluarkan N Mean 1.155,2 611,96 Varians ,22 Min 1 1 Max Jumlah rumah tangga yang mengeluarkan biaya untuk pendidikan sebanyak r umah tangga dari r umah t angga y ang di ambil s ebagai s ampel. R ata-rata pe ngeluaran r umah t angga unt uk pendidikan sebesar rupiah. Pengeluaran rumah tanggga untuk pendidikan tertinggi sebesar rupiah. T abel 2 juga m emperlihatkan ba hwa v arians p engeluaran r umah t angga unt uk pendidikan mempunyai nilai yang besar. Varians yang besar ini diduga karena adanya pengamatan yang berupa pencilan Setelah data pencilan dikeluarkan, deskripsi dari pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2. Jumlah rumah tangga yang mengeluarkan biaya pendidikan menjadi rumah tangga dengan rata-rata pengeluaran sebesar rupiah. Varians pengeluaran rumah tangga menjadi lebih kecil sebesar Pengeluaran rumah tangga terbesar setelah pencilan dikeluarkan sebesar rupiah. Setelah d ilakukan pe ngkajian t erhadap v ariabel respon, y aitu pe ngeluaran rumah t angga unt uk pendidikan, s elanjutnya di lakukan de skripsi terhadap v ariabel p rediktor y ang di gunakan. D eskripsi variabel prediktor dalam penelitian ini diberikan dalam Tabel 3. Tabel 3 memperlihatkan b ahwa r ata-rata jumlah a nggota r umah t angga y ang bekerja di rumah tangga ya ng t idak mengeluarkan b iaya p endidikan seb anyak 2-3 or ang. P ada r umah t angga y ang mengeluarkan biaya untuk pendidikan, rata-rata jumlah anggota rumah tangga 4-5 orang. Dari anggota rumah tangga tersebut, jumlah anggota rumah tangga yang bekerja rata-rata 1-2 orang. Rata-rata proporsi anggota rumah tangga yang bersekolah SMP pada rumah tangga yang tidak mengeluarkan b iaya p endidikan sebesar 0,0057. Pada rumah t angga y ang mengeluarkan b iaya pendidikan, proporsi ini semakin besar yaitu sebesar 0,8039. Pada proporsi anggota rumah tangga yang bersekolah S MA da n P erguruan Tinggi, pr oporsi pa da r umah t angga y ang mengeluarkan bi aya pendidikan l ebih be sar d ibanding r umah t angga yang t idak mengeluarkan bi aya pe ndidikan. N ilai proporsi ini selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2. Rata-rata p engeluaran m akanan pe rbulan y ang di keluarkan ol eh rumah t angga y ang t idak mengeluarkan bi aya pe ndidikan s ebesar r upiah. P ada r umah t angga y ang mengeluarkan bi aya pendidikan, r ata-rata pengeluaran m akan menjadi l ebih be sar y aitu r upiah. N ilai v arians, minimum dan maksimum dari pengeluaran rumah tangga untuk makanan dapat dilihat pada Tabel 3. 6

7 Tabel 3 Deskripsi Variabel yang Mempengaruhi Pengeluaran Rumah Tangga untuk Pendidikan (skala kontinu) Variabel Deskripsi TM M Jumlah Mean 2,6857 4,1271 Anggota Varians 1,7880 1,7317 Rumah Min 1 1 Tangga(ART) Max Jumlah ART Bekerja Proporsi ART Sekolah SMP Proporsi ART Sekolah SMA Proporsi ART Sekolah PT Pengeluaran Makanan (Ribuan rupiah) Sumber : SUSENAS, 2009 (diolah) Keterangan : TM M : Tidak Mengeluarkan Biaya Pendidikan : Mengeluarkan Biaya Pendidikan Mean 1,7161 1,9014 Varians 1,1170 0,9434 Min 0 0 Max 11 7 Mean 0,0057 0,8039 Varians 0,0055 0,1419 Min 0 0 Max 1 1 Mean 0,0008 0,0894 Varians 0,0005 0,0665 Min 0 0 Max 1 1 Mean 0,0003 0,0099 Varians 0,0003 0,0086 Min 0 0 Max 1 1 Mean 538, ,6505 Varians , ,6 Min 21, ,142 Max 6.296, ,00 Tabel 4 menjelaskan d eskripsi v ariabel p rediktor y ang b erskala d iskrit. S ebagian b esar k epala rumah tangga yang tidak mengeluarkan biaya pendidikan tidak lulus Sekolah Dasar. Kepala rumah tangga yang tidak lulus Sekolah Dasar ini sebanyak 49,77 persen. Pada rumah tangga yang mengeluarkan biaya pendidikan, 32,73 p ersen kepala r umah t angganya merupakan l ulusan S ekolah D asar. Kepala r umah tangga y ang merupakan l ulusan P erguruan Tinggi ha nya s ekitar 2,5 5 pe rsen pa da r umah t angga y ang tidak m engeluarkan b iaya p endidikan da n 5,95 pe rsen pa da rumah t angga y ang m engeluarkan b iaya pendidikan. Tabel 4 Deskripsi Variabel yang Mempengaruhi Pengeluaran Rumah Tangga untuk Pendidikan (skala diskrit) TM M Variabel Kategori (%) (%) Tidak Lulus SD 49,77 27,55 Pendidikan SD 28,46 32,73 Kepala SMP 9,52 14,56 Rumah SMA 9,70 19,22 Tangga Perguruan Tinggi 2,55 5,95 Total Status Pekerjaan Tidak Bekerja 18,72 8,71 Bekerja 81,28 91,29 Total Wilayah Pedesaan 62,94 57,47 Perkotaan 37,06 42,53 Total Sumber : SUSENAS, 2009 (diolah) Sebagian besar kepala rumah tangga merupakan tulang punggung keluarga. Sebanyak 81,28 persen kepala rumah t angga y ang t idak m engeluarkan bi aya pe ndidikan m empunyai pe kerjaan. P ada r umah tangga yang mengeluarkan biaya pendidikan, kepala rumah tangga yang bekerja sebanyak 91,29 persen. Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Rumah Tangga untuk Pendidikan Pada p emodelan, v ariabel p endidikan k epala r umah t angga ak an d itransformasi m enjadi v ariabel lama didik berskala rasio dengan keterangan sebagaimana pada Tabel 5. Variabel berskala kategorik yang lain yaitu status pekerjaan kepala rumah tangga dan wilayah ditransformasi menjadi variabel dummy. 7

8 Tabel 5 Transformasi Variabel Variabel Kategori Variabel Baru Pendidikan KRT (x 1 ) Tidak Lulus SD 0 SD 6 SMP 9 SMA 12 PT 16 Pekerjaan KRT (x 2 ) Tidak Bekerja 0 Bekerja 1 Wilayah (x 9 ) Pedesaan 0 Perkotaaan 1 Pemodelan d alam pe nelitian i ni di lakukan unt uk m engetahui faktor-faktor ya ng mempengaruhi pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan. Sebelum dilakukan pemodelan, terlebih dahulu dilakukan pengujian korelasi untuk melihat adanya hubungan antara pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan dengan faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya. Pada pe ngujian k orelasi i ni, di lakukan dua jenis p engujian k orelasi. U ntuk v ariabel y ang da tanya berupa data r asio di gunakan korelasi Pearson. V ariabel yang be rbentuk d ata diskrit akan d iuji menggunakan k orelasi Rank Spe arman. Pengujian hi potesis u ntuk uj i ko relasi t ersebut ad alah seb agai berikut. H 0 : ρ Yi = 0 X j H 1 : ρ Yi 0, j = 1,2,,9 X j H 0 ditolak jika P-value kurang dari α pada taraf signifikansi 0,05. Hasil pengujian korelasi variabelvariabel tersebut berdasarkan kelompok wilayah dan status penerima BLT diberikan pada Tabel 6. Tabel 6 Nilai Koefisisen Korelasi Variabel Prediktor Variabel Pedesaan BLT Lama Didik (x 1 ) 0,234* Pekerjaan KRT (x 2 ) 0,132* Jumlah ART (x 3 ) 0,389* Jumlah ART Bekerja (x 4 ) 0,057* Proporsi SMP (x 5 ) 0,476* Proporsi SMA (x 6 ) 0,384* Proporsi P. Tinggi(x 7 ) 0,162* Peng. Makan (x 8 ) 0,319* Wilayah (x 9 ) 0,100* Sumber : SUSENAS, 2009 (diolah) Pengujian k orelasi m enghasilkan b ahwa terdapat k orelasi y ang si gnifikan antara p engeluaran rumah tangga untuk pendidikan dengan faktor yang diduga mempengaruhinya. Semua variabel prediktor mempunyai hubungan yang positif dengan pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan. Koefisien korelasi y ang b ernilai p ositif i ni b erarti b ahwa s emakin b esar n ilai v ariabel p rediktor ak an menaikkan pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan. Pengujian korelasi tidak hanya dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel prediktor dengan pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan, tetapi juga untuk melihat adanya hubungan antara masingmasing variabel prediktor. Terdapat hubungan yang cukup kuat antara variabel jumlah ART yang bekerja dengan j umlah A RT de ngan k orelasi 0,595. Terdapat k orelasi seb esar 0,450 antara v ariabel jumlah anggota rumah tangga dengan proporsi anggota rumah tangga yang bersekolah SMP. Selain itu ada korelasi s ebesar 0,548 a ntara v ariabel jumlah a nggota r umah t angga d engan v ariabel p engeluaran makanan.. Korelasi yang kuat antara variabel prediktor daapt menyebabkan terjadinya multikolinieritas yang akan berakibat pada model regresi yang dibuat. Untuk mengatasi adanya kasus multikolinieritas dalam regresi ini dilakukan pemilihan model terbaik. Dalam pemodelan pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan kali ini tidak menyertakan observasi yang be rupa pe ncilan. P ertimbangan t ersebut d idasarkan pa da a nggapan ba hwa a danya pe ncilan da pat menyebabkan model menjadi terganggu. Pada pemodelan f aktor y ang mempengaruhi pe ngeluaran rumah t angga untuk pe ndidikan, dilakukan t ransformasi p ada da ta pe ngeluaran r umah t angga unt uk pe ndidikan. T ransformasi i ni 8

9 dilakukan k arena m elihat v arians y ang c ukup be sar da lam da ta pe ngeluaran r umah t angga unt uk pendidikan. B eberapa transformasi t elah d icoba d an y ang memberikan k esesuaian m odel p aling b esar adalah transformasi dengan menggunakan ln. Pemodelan f aktor y ang m empengaruhi p engeluaran r umah t angga unt uk pe ndidikan di mulai dengan m elakukan pe modelan s ecara i ndividu un tuk masing-masing variabel. Hasil p emodelan se cara individu i ni a kan di uji untuk m elihat pe ngaruh va riabel-variabel prediktor s ecara i ndividu t erhadap pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan. H 0 : β j = 0 H 1 : β j 0, j = 1,2,,9 Statistik uji yang digunakan adalah statistik uji Wald. Nilai estimasi koefisien untuk masing-masing variabel prediktor secara individu diberikan pada Tabel 7. Tabel 7 Hasil Pemodelan secara Individu Variabel Estimasi Standard Parameter Error Lama Didik KRT (x 1 ) 0,168376* 0,277743* 0, , Pekerjaan KRT (x 2 ) -0,599881* 2,620670* 0, , Jumlah ART (x 3 ) -4,398462* 1,751335* 0, , Jumlah ART Bekerja (x 4 ) 0,790242* 0,489489* 0, , Proporsi SMP (x 5 ) -1,409676* 7,477136* 0, , Proporsi SMA (x 6 ) 1,402627* 6,412750* 0, , Proporsi P. Tinggi(x 7 ) 1,652903* 5,902727* 0, , Peng.Makan (x 8 ) -1,613277* 0,005004* 0, , Wilayah (x 9 ) 1,365438* 0,792619* 0, , Keterangan: *) Parameter signifikan pada level α = 0,05 Sumber : SUSENAS, 2009 (diolah) Pemodelan se cara individu sep erti p ada Tabel 8 menunjukkan ba hwa variabel p rediktor berpengaruh s ignifikan s ecara individu t erhadap pengeluaran r umah t angga unt uk pe ndidikan. S emua variabel mempunyai koefisien bertanda positif. Koefisien bernilai positif ini berarti bahwa semakin besar nilai variabel tersebut, maka pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan juga bertambah besar. Selanjutnya d ilakukan p emodelan r egresi tobit secara b erganda. Dalam pe modelan be rganda i ni dilakukan pemilihan model terbaik dengan menggunakan metode backward. Pemilihan model terbaik ini dilakukan karena ad anya i ndikasi t erjadi m ultikolinieritas d alam model sep erti y ang t elah d ijelaskan dalam pembahasan sebelumnya. Tabel 8 Hasil Pemodelan secara Berganda Variabel Estimasi Standard Parameter Error Intercept -3,239329* 0, Lama Didik KRT (x 1 ) 0,085818* 0, Jumlah ART (x 3 ) 0,182547* 0, Proporsi SMP (x 5 ) 7,097814* 0, Proporsi SMA (x 6 ) 8,044541* 0, Proporsi P. Tinggi(x 7 ) 7,883423* 0, Peng.Makan (x 8 ) 0,000805* 0, Wilayah (x 9 ) 0,366991* 0, G = R-square = 77,19% Keterangan: *) Parameter signifikan pada level α = 0,05 Sumber : SUSENAS, 2009 (diolah) Hasil estimasi parameter dari pemodelan berganda ini akan diuji dengan menggunakan uji dan uji parsial seperti pada model individu. Pengujian serentak dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut. H 0 : β 1 = β 2 = = β 9 = 0 H 1 : paling tidak ada 1 β j 0, j = 1,2,,9 9

10 Statistik uji yang d igunakan ad alah statistik uji G. Hasil p emodelan berganda faktor-faktor ya ng mempengaruhi p engeluaran r umah t angga unt uk pe ndidikan di berikan pa da Tabel 8. Variabel y ang signifikan se telah d ilakukan p emodelan s ecara b erganda d engan m enggunakan pe milihan m odel backward adalah v ariabel l ama di dik k epala r umah t angga, j umlah a nggota r umah t angga, pr oporsi anggota rumah tangga sekolah SMP, proporsi anggota rumah tangga sekolah SMA, proporsi anggota rumah tangga Perguruan Tinggi, pengeluaran makanan dan wilayah. Semakin lama pendidikan kepala rumah tangga, pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan yang dikeluarkan ol eh rumah t angga t ersebut cenderung s emakin be rtambah. J umlah a nggota r umah t angga yang lebih banyak cenderung membuat pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan bertambah banyak pula. Koefisien yang signifikan pada variabel wilayah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan di daerah perkotaan dan pedesaan. Secara matematis, model regresi tobit pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan dapat dituliskan sebagai berikut. Ln y = -3, , x 1 + 0, x 2 + 7, x 5 + 8, x 6 +7, x 7 + 0, x 8 + 0, x 9 Model yang didapatkan dari regresi tobit dihitung kriteria kesesuaian modelnya. Kriteria kesesuaian y ang d ihasilkan o leh model r egresi sebesar 7 7,19 p ersen. N ilai k esesuain model ini b erarti bahwa variabel prediktor dapat menjelaskan variansi pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan sebesar 77,19 persen. Sedangkan 22,81 pe rsen sisanya dijelaskan oleh variabel prediktor lain yang tidak masuk dalam model. 5. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan h asil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Rata-rata j umlah angggota r umah t angga p ada r umah t angga y ang t idak m engeluarkan b iaya pendidikan s ebanyak 2-3 or ang, s edangkan pa da r umah t angga y ang t idak m engeluarkan bi aya pendidikan 4-5 or ang. D ari a nggota r umah t angga i ni, y ang be kerja rata-rata 1-2 or ang. R ata-rata proporsi anggota rumah tangga yang sekolah di rumah tangga yang mengeluarkan biaya pendidikan lebih besar dibanding rumah tangga yang tidak mengeluarkan biaya pendidikan. Pengeluaran makan yang d ikeluarkan o leh rumah t angga yang tidak m engeluarkan b iaya p endidikan l ebih kecil dibanding r umah t angga ya ng m engeluarkan b iaya p endidikan. Kepala r umah t angga pa da r umah tangga yang tidak mengeluarkan biaya pendidikan yang tidak lulus Sekolah Dasar sebanyak 49,77 persen. P ada r umah t angga yang mengeluarkan b iaya pendidikan, 32,73 p ersen k epala r umah tangganya merupakan lulusan Sekolah Dasar. 2. Model regresi tobit untuk pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan setelah observasi yang berupa pencilan dikeluarkan, secara matematis dapat dituliskan dalam persamaan berikut. Ln y = -3, , x 1 + 0, x 2 + 7, x 5 + 8, x 6 +7, x 7 + 0, x 8 + 0, x 9 Variabel y ang s ignifikan s etelah di lakukan pe modelan s ecara be rganda de ngan menggunakan pemilihan model backward adalah variabel lama pendidikan kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, proporsi anggota rumah tangga sekolah SMP, proporsi anggota rumah tangga sekolah SMA, proporsi anggota rumah tangga Perguruan Tinggi, pengeluaran makanan dan wilayah. Saran Berdasarkan an alisis yang telah d ilakukan, n ilai k esesuaian m odel ( R 2 ) s ebesar 77,19 pe rsen. Diperlukan pengkajian lebih lanjut untuk mendapatkan model dengan kriteria kebaikan model yang lebih besar seh ingga d apat m enjelaskan faktor-faktor y ang m empengaruhi p engeluaran r umah t angga unt uk pendidikan de ngan l ebih baik. U ntuk penelitian s elanjutnya bi sa d igunakan m odel non l inier un tuk memodelkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan. 10

11 DAFTAR PUSTAKA Bierens, H. J The Tobit Model. Diakses di <URL: / Tobit. PDF/ html>. Tanggal akses: 7 Maret Direktorat Pembinaan TK dan SD Tentang BOS. Diakses di URL < Tanggal Akses : 27 Januari 2011 Draper, N dan Smith, H Analisis Regresi Terapan. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta Fair, R. C A Note On The Computation Of The Tobit Estimator. Econometrica Journal. Vol. 45, No. 7: Greene, W. H Econometric Analysis, 6 th edition. Prentice Hall : New Jersey. Hanief, I.U Analisis Regresi Tobit terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Biaya Kesehatan Rumah Tangga (RT) di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan di Propinsi Jawa Timur. Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember : Surabaya Laily, U Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi untuk Makanan Berprotein dengan Menggunakan Regresi Tobit. Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember : Surabaya Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses di URL < pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php> Tanggal Akses : 27 Januari 2011 Robinson,P.M., Bera, A.K. and Jarque, C.M Test for Serial Dependence in Limited Dependent Variable Models. International Economic Review. Vol. 26, No.3: Tobin, J Estimation of Relationship for Limited Dependent Variables. Econometrica. Vol. 26, No. 1 : Wikipedia Pendidikan. Diakses di URL < wiki/pendidikan>. Tanggal Akses : 27 Januari 2011 Zuraidah, Y Pengaruh Krisis Ekonomi terhadap Alokasi Pengeluaran Pendidikan dan Kesehatan Keluarga (Studi Pada Pegawai Negeri di Institut Pertanian Bogor. Jurusan Gizi dan Sumberdaya Keluarga, Institut Pertanian Bogor : Bogor 11

PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR

PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR Neser Ike Cahyaningrum 1307100012 Dosen Pembimbing Dr. Dra. Ismaini Zain, M.Si AGENDA

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit Nama : Margareth G. Shari NRP : 1307 100 026 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Remitan TKI Jawa Timur Dengan Menggunakan Regresi Tobit

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Remitan TKI Jawa Timur Dengan Menggunakan Regresi Tobit Seminar Hasil Tugas Akhir Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Remitan TKI Jawa Timur Dengan Menggunakan Regresi Tobit Oleh Sri Kindrana S 1306. 100. 022 Pembimbing Dr. Dra. Ismaini Zain, M.Si JURUSAN

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI PEREMPUAN KAWIN DALAM KEGIATAN EKONOMI DI JAWA TIMUR

ANALISIS REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI PEREMPUAN KAWIN DALAM KEGIATAN EKONOMI DI JAWA TIMUR ANALISIS REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI PEREMPUAN KAWIN DALAM KEGIATAN EKONOMI DI JAWA TIMUR 1 Mei Puspita Rini, 2 Ismaini Zain, 3 Dwiatmono Agus Widodo 1,2,3 Jurusan Statistika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk t erus di gali, dikembangkan da n di tingkatkan p eranannya unt uk

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk t erus di gali, dikembangkan da n di tingkatkan p eranannya unt uk 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan na sional merupakan s uatu ke giatan yang be rlangsung s ecara terus-menerus da n be rkesinambungan yang bertujuan unt uk m eningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin be rlomba-lomba unt uk m enawarkan produk yang da pat m emenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin be rlomba-lomba unt uk m enawarkan produk yang da pat m emenuhi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa i ni p erkembangan d unia b isnis s emakin cep at, s ehingga s etiap organisasi bi snis m anapun m emiliki s uatu t antangan yang ha rus di hadapi yaitu

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Perempuan dalam Perekonomian Rumah Tangga di Kota Semarang Menggunakan Regresi Tobit ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI PEREMPUAN

Lebih terperinci

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) 3.1 Model Regresi Tersensor (Tobit) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut model regresi tersensor (tobit). Untuk variabel terikat yang

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAHTANGGA UNTUK MAKANAN BERPROTEIN TINGGI. Abstrak

ANALISIS REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAHTANGGA UNTUK MAKANAN BERPROTEIN TINGGI. Abstrak Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 ANALISIS REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAHTANGGA UNTUK MAKANAN BERPROTEIN TINGGI 1

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI UNTUK MAKANAN BERPROTEIN DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI UNTUK MAKANAN BERPROTEIN DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI UNTUK MAKANAN BERPROTEIN DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT 1 Ufi Laily, 2 Ismaini Zain 1,2 Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi digunakan untuk menggambarkan hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi digunakan untuk menggambarkan hubungan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi digunakan untuk menggambarkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang dinyatakan dalam sebuah persamaan matematis. Dalam analisis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian ini yang berhubungan dengan kecukupan sampel maka langkah awal yang harus dilakukan adalah pengujian terhadap jumlah sampel. Pengujian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. apapun. D alam ka jian manajemen s trategik, pe ngukuran h asil ( performance)

BAB 1 PENDAHULUAN. apapun. D alam ka jian manajemen s trategik, pe ngukuran h asil ( performance) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dan yang akan datang banyak perusahaan dituntut untuk m enempuh l angkah-langkah yang s trategik da lam be rsaing p ada kondi si apapun.

Lebih terperinci

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT Univeitas Padjadjaran, 3 November 00 (M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT Vita Ratnasari, Purhadi, Ismaini, Suhartono Mahasiswa S3 Jurusan Statistika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakterisasi XRD (X-Ray Diffraction) Hasil ka rakterisasi X RD sampel di tunjukkan pa da G ambar 4.1 berupa grafik peak to peak, sedangkan data XRD yang berupa grafik search

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Belajar 1. Pengertian Keberhasilan Belajar Dalam kamus besar bahasa Indonesia, keberhasilan itu sendiri adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan

Lebih terperinci

Model Probit Untuk Ordinal Response

Model Probit Untuk Ordinal Response SEMINAR NASIONAL MAEMAIKA DAN PENDIDIKAN MAEMAIKA UNY Model Probit Untuk Ordinal Response S - 4 Defi Yusti Faidah, Resa Septiani Pontoh, Departemen Statistika FMIPA Universitas Padadaran defi.yusti@unpad.ac.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan BAB II LANDASAN TEORI 21 Konsep Dasar Analisis Regresi Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan

Lebih terperinci

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL 1 PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL Uaies Qurnie Hafizh, Vita Ratnasari Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito (3 Bulan) Dan Kredit Macet (NPL) Terhadap Loan To Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Di

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Probit Ordinal Pada Kasus Penentuan Predikat Kelulusan Mahasiswa FMIPA Universitas Mulawarman Tahun 2014

Pemodelan Regresi Probit Ordinal Pada Kasus Penentuan Predikat Kelulusan Mahasiswa FMIPA Universitas Mulawarman Tahun 2014 Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Pemodelan Regresi Probit Ordinal Pada Kasus Penentuan Predikat Kelulusan Mahasiswa FMIPA Universitas Mulawarman Tahun 2014 Dewi Andriani 1, Sri Wahyuningsih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Pengertian Regresi Linier Pengertian Regresi secara umum adalah sebuah alat statistik yang memberikan penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih Analisis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan datum yang berisi fakta-fakta serta gambaran suatu fenomena yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis, dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Pengertian regresi secara umum adalah sebuah alat statistik yang memberikan penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih. Istilah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder sendiri artinya adalah data yang tidak dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI 7 BAB ΙΙ LANDASAN TEORI Berubahnya nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, bisa saja berubahnya nilai suatu variabel disebabkan oleh adanya perubahan nilai pada variabel lain yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun

Lebih terperinci

V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Penelitian ini menggunakan model regressi logistik ordinal untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Data Data merupakan kumpulan keterangan atau fakta yang diperoleh dari satu populasi atau lebih. Data yang baik, benar dan sesuai dengan model menentukan kualitas kebijakan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 9 16 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung yang terdiri dari 14 kabupaten/kota

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung yang terdiri dari 14 kabupaten/kota 41 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung yang terdiri dari 14 kabupaten/kota meliputi rumah tangga miskin yang dijadikan sampel Susenas di Provinsi Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

Lebih terperinci

Analisis Regresi Tobit

Analisis Regresi Tobit Analisis Regresi Tobit Terhadap Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Biaya Kesehatan Rumah Tangga (RT) di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan di Propinsi Jawa Timur 1 Imam Uddin Hanief, 2 Dr. Dra. Ismaini

Lebih terperinci

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK 1. Data Biner Data biner merupakan data yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) dengan peluang masing-masing

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu menjelaskan hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas dalam model regresi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu (time-series data) bulanan dari periode 2004:01 2011:12 yang diperoleh dari PT.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Pemilihan tersebut dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder 42 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang mempunyai sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan)

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan) Saintia Matematika Vol. 1, No. 3 (2013), pp. 249 259. BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan) Yuliana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.9 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.9 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.9 Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkat kinerja perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang layak bagi seluruh rakyat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional dalam penelitian ini mencakup seluruh definisi yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Statistika, Vol. 16 No. 1, 29 39 Mei 2016 Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Annisa Lisa Nurjanah, Nusar Hajarisman, Teti Sofia Yanti Prodi Statistika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut

Lebih terperinci

PENGUJIAN KESAMAAN BEBERAPA MODEL REGRESI NON LINIER GEOMETRI (Studi Kasus : Data Emisi CO 2 dan Gross Nation Product di Malaysia, Bhutan, dan Nepal)

PENGUJIAN KESAMAAN BEBERAPA MODEL REGRESI NON LINIER GEOMETRI (Studi Kasus : Data Emisi CO 2 dan Gross Nation Product di Malaysia, Bhutan, dan Nepal) PENGUJIAN KESAMAAN BEBERAPA MODEL REGRESI NON LINIER GEOMETRI (Studi Kasus : Data Emisi CO dan Gross Nation Product di Malaysia, Bhutan, dan Nepal) Yanti I 1, Islamiyati A, Raupong 3 Abstrak Regresi geometrik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi Linier Sederhana Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan karena perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 51 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan hipotesis penelitian, maka desain penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara deskriptif dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH

ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH Rizal Rahmad 1, Toni Toharudin 2, Anna Chadijah 3 Prodi Master Statistika Terapan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi di 5 pulau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang 52 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data tahunan

Lebih terperinci

REGRESI LINIER BERGANDA

REGRESI LINIER BERGANDA REGRESI LINIER BERGANDA 1. PENDAHULUAN Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan meramal

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data tahunan dari periode 2003 2012 yang diperoleh dari publikasi data dari Biro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi E konomi t elah m endorong m asyarakat unt uk s elalu

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi E konomi t elah m endorong m asyarakat unt uk s elalu 15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi E konomi t elah m endorong m asyarakat unt uk s elalu memperhatikan pe rusahaan pe rbankan, unt uk melakukan ev aluasi t erhadap laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan berdasarkan data series bulan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS), diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara ge ografis, Kota P adang terletak pada 100 05 05-100 34 09 BT da n 00 44 00-1 08 35 LS. Sisi barat K ota P adang dibatasi ol eh s amudera H india, Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang terdiri dari satu variabel terikat yaitu Ekses Likuiditas dan empat variabel

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi harga komoditas kakao dunia tidak ditentukan. Waktu pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Februari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data ini dikumpulkan dari berbagai sumber, antara lain data Survey Demografi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series triwulanan dengan periode data 2000 2010. Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 44 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Integrasi Pasar (keterpaduan pasar) Komoditi Kakao di Pasar Spot Makassar dan Bursa Berjangka NYBOT Analisis integrasi pasar digunakan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 31 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Daerah yang menjadi analisis studi ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mencakup 19 kabupaten dan kota. Penelitian ini menggunakan data sekunder

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Sebelum melakukan pembahasan mengenai permasalahan dari skripsi ini, akan diuraikan beberapa teori penunjang antara lain: Kredit Macet, Regresi Logistik, Model Terbaik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam pe nelitian i ni, p enulis m elakukan a nalisis unt uk m elihat pe rbandingan kinerja ke uangan ba nk um um s yariah d engan ba nk um

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tenaga kerja, PDRB riil, inflasi, dan investasi secara berkala yang ada di kota Cimahi.

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI HECKIT UNTUK KONSUMSI SUSU DI PROVINSI JAWA TENGAH

PEMODELAN REGRESI HECKIT UNTUK KONSUMSI SUSU DI PROVINSI JAWA TENGAH ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017, Halaman 303-311 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN REGRESI HECKIT UNTUK KONSUMSI SUSU DI PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 73 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan Indonesia yang terjadi

Lebih terperinci

Kata kunci---beras Keluarga Miskin, regresi logistik biner. I. PENDAHULUAN

Kata kunci---beras Keluarga Miskin, regresi logistik biner. I. PENDAHULUAN 1 Analisis Regresi Logistik Biner Untuk Mengidentifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Penerimaan Beras Keluarga Miskin (Raskin) Di Kecamatan Gunung Anyar Faiz Ramadhani Rahman, Ismaini Zain Jurusan

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc

Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc Citra Fatimah Nur / 1306 100 065 Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc Outline 1 PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 3 METODOLOGI PENELITIAN 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5 KESIMPULAN Latar Belakang 1960-1970 1970-1980

Lebih terperinci

PEMILIHAN MODEL EFEK TETAP ATAU EFEK RANDOM PADA DATA PANEL PENDAPATAN PT. PLN

PEMILIHAN MODEL EFEK TETAP ATAU EFEK RANDOM PADA DATA PANEL PENDAPATAN PT. PLN PEMILIHAN MODEL EFEK TETAP ATAU EFEK RANDOM PADA DATA PANEL PENDAPATAN PT PLN Faiz Fisher Al Faraby, Yuliana Susanti, Purnami Widyaningsih Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah petani bawang merah di Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Petani

Lebih terperinci

PEMODELAN VARIABEL-VARIABEL PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI TELUR ATAU SUSU DI KABUPATEN MAGELANG MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT

PEMODELAN VARIABEL-VARIABEL PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI TELUR ATAU SUSU DI KABUPATEN MAGELANG MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT PEMODELAN VARIABEL-VARIABEL PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI TELUR ATAU SUSU DI KABUPATEN MAGELANG MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT SKRIPSI Disusun Oleh : VILIYAN INDAKA ARDHI 24010211140090 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI

BAB III DATA DAN METODOLOGI BAB III DATA DAN METODOLOGI 3.1. Pengumpulan Data Data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) KOR Kabupaten Bogor tahun 2005 dan data hasil survey

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor (variabel independent) dengan variabel outcome (variabel dependen) untuk

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun III. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun 2000-2013 yang terdiri dari satu variabel terikat yaitu Konsentrasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linear ganda mempersoalkan hubungan liniear antara satu peubah tak

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linear ganda mempersoalkan hubungan liniear antara satu peubah tak BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi linier berganda Regresi linear ganda mempersoalkan hubungan liniear antara satu peubah tak bebas dengan beberapa peubah bebas. Peubah tak bebas dapat berupa ukuran atau

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI PROBIT ORDINAL PADA PERSENTASE SEKOLAH TERKLASIFIKASI HITAM MENURUT POLA JAWABAN UN

PEMODELAN REGRESI PROBIT ORDINAL PADA PERSENTASE SEKOLAH TERKLASIFIKASI HITAM MENURUT POLA JAWABAN UN PEMODELAN REGRESI PROBI ORDINAL PADA PERSENASE SEKOLAH ERKLASIFIKASI HIAM MENURU POLA JAWABAN UN Karlina Rachmasita dan Ismaini Zain Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA-IS e-mail: karlinanee@yahoo.com Dosen

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN IV.1 Analisis Deskriptif IV.1.1 Gambaran Mengenai Return Saham Tabel IV.1 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return Saham 45 2.09-0.40

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri. BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pencilan Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan yang bervariasi (beragam). Keberagaman data ini, di satu sisi sangat dibutuhkan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis Regresi adalah analisis statistik yang mempelajari bagaimana memodelkan sebuah model fungsional dari data untuk dapat menjelaskan ataupun meramalkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Prosedur Pengumulan Data 3.. Sumber Data Data yang digunakan dalam enelitian ini meruakan data sekunder yang diambil dari Deartemen Keuangan, BAPEPAM, dan IAPI. Data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber data penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series tahunan dari tahun 1993-2013. Jenis data yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI. Metode Kuadrat Terkecil Persamaan regresi linier yang biasa didefinisikan dengan menggunakan metode pendugaan parameter Ordinary Least Square (OLS), secara umum dapat dituliskan :

Lebih terperinci

Pertemuan 8 STATISTIKA INDUSTRI 2 08/11/2013. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression

Pertemuan 8 STATISTIKA INDUSTRI 2 08/11/2013. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression Pertemuan 8 STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 Outline: Regresi Linier Sederhana dan Korelasi (Simple Linier Regression and Correlation) Referensi: Montgomery, D.C., Runger, G.C., Applied Statistic and Probability

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian diambil di provinsi Jawa Timur dengan menggunakan data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. B. Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian 28 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kuantitatif. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melihat

Lebih terperinci

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia Wajib Belajar Menggunakan Metode Regresi Spasial di Jawa Timur

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia Wajib Belajar Menggunakan Metode Regresi Spasial di Jawa Timur JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (203) 2337-3520 (230-928X Print) D-7 Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia Wajib Belajar Menggunakan Metode Regresi Spasial di Jawa Timur Bagus Naufal Fitroni, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lokasi penelitian wilayah Provinsi Bali yang merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Luas Provinsi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Data dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui

Lebih terperinci