BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merangkum siswa untuk materi kalor yang diajarkan dengan menggunakan metode

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merangkum siswa untuk materi kalor yang diajarkan dengan menggunakan metode"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada dasarnya tujuan utama penelitian ini adalah membedakan kemampuan merangkum siswa untuk materi kalor yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran Batutakore lebih tinggi dari pada yang diajarkan dengan menggunakan metode diskusi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tapa T.P 2012/2013. Untuk sample penelitian diambil secara cluster random sumpling yaitu kelas X I yang berjumlah 27 orang sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran Batutakore dan kelas X 7 yang berjumlah 27 orang sebagai pembanding dalam hal ini disebut kelas control yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran diskusi. Jumlah item indikator yang digunakan pada untuk mengukur kemampuan siswa membuat rangkuman ilmiah pada penelitian ini adalah masing-masing 4 indikator. Data penelitian ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik pengujian yang relevan yaitu lilieford. Pengolah ini bertujuan untuk memperoleh nilai numerik tentang perbedaan yang ditimbulkan metode pembelajaran Batutakore terhadap kemampuan siswa dalam membuat rangkuman ilmiah. Dari pengolahan ini, akan didapatkan tingkat perbedaan kemampuan membuat rangkuman ilmiah siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data 33

2 kemampuan membuat rangkuman ilmiah ini diperoleh dari posttest, baik itu pada siswa kelas kontrol maupun pada siswa kelas eksperimen. 4.2 Deskripsi Tentang Kemampuan Siswa Dalam Membuat Rangkuman Imiah Kemampuan Siswa Membuat Rangkuman Ilmiah Kelas Eksperiman Data Kemampuan Merangkum Imiah siswa kelas eksperimen diperoleh melalui indicator membuat rangkuman ilmiah setelah diberikan perlakuan yakni dengan menggunakan metode pembelajaran Batutakore dalam proses Berdasarkan hasil yang diperoleh pada lempira 8 Secara rinci dapat pengajaran. digmbarkan dalam bentuk gambar 1 sebagai berikut: Tes Akhir 1 Tes Akhir 2 Isi Rangkuman Organisasi Bahasa Tampil Gambar 1. Nilai rata-rata kemampuan siswa dalam membuat ilmiah secara pos-test untuk kelas eksperimen. rangkuman Berdasarkan gambar di atas, nilai rata-rata untuk masing indikator pada tes akhir 1 dan tes akhir 2 menunjukkan adanya peningkatan dimana peningkatan paling signifikan terdapat pada indikator pertama yakni isi rangkuman dengann perbedaan 17% dari tes akhir 1 dan tes akhir 2. 34

3 Selanjutnya untuk rata-rata kemampuan siswa membuat rangkuman ilmiah secara klasikal setiap indikator membuat rangkuman ilmiah pada kelas eksperimen., secara rinci dapat digambarkan dalam bentuk gambar 2 berikut kelas eksperimen Isi Rangkuman Organisasi Bahasa Tampil Gambar 2. Rata-rata kemampuan siswa dalam membuat rangkuman ilmiah untuk kelas eksperimen. Dari gambar di atas nilai rata-rata secara klasikal pada setiap indikator yang paling tinggi ditunjukkan oleh indikator pertama dimana nilainya adalah 78,7% berbanding terbalik dengann indikator tampil yang hanya 51,85% Kemampuan Siswa Membuat Rangkuman Imiah Kelas Kontrol Data Kemampuan Merangkum Imiah siswa kelas eksperimen diperoleh melalui indicator membuat rangkuman ilmiah setelah diberikan perlakuan yakni dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi dalam proses Berdasarkan hasil yang diperoleh pada lampiran 9 Secara rinci dapat pengajaran. digmbarkan dalam bentuk gambar 3 sebagai berikut: 35

4 Tes Akhir 1 Tes Akhir isi rangkuman organisasi bahasa tampil Gambar 3. Nilai rata-rata kemampuan siswa dalam membuat rangkuman ilmiah secara pos-test untuk kelas kontrol. Berdasarkan gambar di atas, nilai rata-rata untuk masing indikator pada tes akhir 1 dan tes akhir 2 menunjukkan adanya peningkatan dimana peningkatan paling signifikan terdapat pada indikator keempat yakni indikator tampil dengan perbedaan 16% dari tes akhir 1 dan tes akhir 2. Selanjutnya untuk rata-rata kemampuan siswa membuat rangkuman ilmiah secara klasikal setiap indikator membuat rangkuman ilmiah pada kelas eksperimen, secara rinci dapat digambarkan dalam bentuk gambar 4 berikut Kelas Kontrol Isi Rangkuman Organisasi Bahasa Tampil Gambar 4. Nilai rata-rata kemampuan siswa dalam membuat ilmiah untuk kelas kontrol. rangkuman 36

5 Dari gambar di atas nilai rata-rata secara klasikal pada setiap indikator yang paling tinggi ditunjukkan oleh indikator pertama dimana nilainya adalah 78,7% berbanding terbalik dengan indikator tampil yang hanya 51,85% sementara pada indikator organisasi dan indikator bahasa memiliki persentasi hamper sama yakni masing-masing 58,33% dan 56,02% Perbandingan Rata-Rata Terhdap Kemampuan Siswa Dalam Membuat Rangkuman Ilmiah Berdasarkan skor indikator kemampuan siswa dalam membuat rangkuman Ilmiah kelas eksperimen (menggunakan metode pembelajaran Batutakore ) dan kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran diskusi dalam proses belajar mengajar dapat digambarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut : kelas eksperimen Kelas Kontrol Isi Rangkuman Organisasi Bahasa Tampil Gambar 5. Rata-rataa kemampuan siswa dalam membuat rangkuman ilmiah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa dari 4 indikator membuat rangkuman ilmiah pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingakn dengan kelas kontrol dimana perbedaan yang paling signifikan terdapat pada indikator organisasi 37

6 dimana perbedaan yang ditunjukaan adalah sebesar 12% sedangkan pada indikator bahasa persentase dari kedua kelas ini adalah sama dimana kelas eksperimen 56,94% dan kelas kontrol 56,02%. Selanjutnya untuk rata-rata membuat rangkuman ilmiahsecara klasikal kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran Batutakore dan kelas yang menggunakan metode pembelajaran Diskusi, secara rinci dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut : Perbandingan rata-rata kemampuan membuat rangkuman ilmiah kelas eksperimen dan kelas kontrol kelas eksperimen kelas kontrol Gambar 6. Perbandingan kemampuan siswa dalam membuat ilmiah pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. rangkuman Berdasarkan gambar diatas, menunjukkan bahwa perbedaan persentasi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol hanya sebesar 10% dimana kelas yang menggunakan metode pembelajaran Batutakore diperoleh rata-rata sebesar 92,82% sedangkan kelas yang menggunakan metode pembelajaran diskusi diperoleh rata-rata sebesar 82,82%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa membuat rangkuman 38

7 ilmiah yang menggunakan n metode pembelajaran Batutakore lebih tinggi dari pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran diskusi. 4.3 Lembar Pengamatann Pembelajaran Persentase Rata-Rata Pembelajaran Pada Pertemuan Pertama Data persentase rata-rata pembelajaran pada pertemuan pertama di kelas eksperimen dan di kelas kontrol diperoleh melalui lembar pengamatan aktifitas pembelajaran. berdasarkan hasil yang diperoleh pada lampiran 10 secaraa rinci dapat digambarkan dalam bentuk gambar 7 sebagai berikut SB B C K Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Gambar 7. Persentase rata-rata capaian pembelajaran tiap aspek penilaian pada pertemuan pertama. Berdasarkan gambar diatas, menunjukkan bahwa hasil pengamatan pada pertemuan pertama di kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh pada dua aspek penilaian dimana untuk aspek penilaian kriteria cukup perbedaan kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pertemuan pertama sebesar 18,75% dan aspek untuk kriteria baik persentasi capaian pembelajaran hamper sama. 39

8 4.3.2 Persentase Rata-Rata Pembelajaran Pada Pertemuan Kedua Data persentase rata-rata capaian siswa pada pertemuan kedua di kelas eksperimen dan kelas kontrol peroleh melalui lembar pengamatan aktifitas pembelajaran. berdasarkan hasil yang diperoleh pada lampiran 10 secaraa rinci dapat digambarkan dalam bentuk gambar 8 sebagai berikut SB B C K Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Gambar 8. Persentase rata-rata capaian siswa tiap aspek penilaian pada pertemuan kedua. Berdasarkan gambar di atas, pada pertemuan kedua di kelas eksperimen dan di kelas kontrol diperoleh aspek penilaian untuk kriteria sangat baik dengan persentase perbedaan sebesar 31,25% dengan kelas eksperimen lebih tinggi, sedangkan kriteria baik dan cukup peningkatan di kelas kontrol dimana untuk perbadaan masing-masing aspek adalah 25% untuk kriteria baik dan 6,25% untuk kriteria cukup.

9 4.4 Pengujian Persyaratan Analisis Uji Normalitas Data Peongujian normalitas data, baik data post-test kelas eksperimen maupun dats post-test kelas kontrol digunakan uji lilieford pada tarf nyata α=0,05. a. Uji Normalitas Kelas Eksperimen X 1 Dari data hasil post-test pada kelas eksperimen (variable X 1 ) pada lampiran 8 diperoleh skor rata-rata X = 10,31 sedangkan S = 1,32 dari tabel liliefors pada lampiran 10 diperoleh harga sebesar L 0 = 0,124 Untuk n 1 = 27 dan taraf nyata α=0,05 diperoleh L daftar = 0,176 karena L 0 <L daftar maka hipotesis yang menyatakan data berdistribusi normal diterima pada taraf α=0,05. b. Uji Normalitas Kelas Kontrol X 2 Dari data hasil post-test pada kelas kontrol (variable X 2 ) pada lampiran 9 diperoleh skor rata-rata X = 9,203 sedangkan S = 1,456 dari tabel liliefors pada lampiran 11 diperoleh harga sebesar L 0 = 0,039 Untuk n 1 = 27 dan taraf nyata α=0,05 diperoleh L daftar = 0,176 karena L 0 <L daftar maka hipotesis yang menyatakan data berdistribusi normal diterima pada taraf α=0, Pengujian Homogenitas Data Pengujian homogenitas datadimaksudkan untuk mengetahui data hasil penelitian eksperimen berasal dari populasi apakah benar-benar homogeny atau tidak. Oleh karena itu, pengujian normalitas data pada pengolahan ini adalah uji kesamaan 41

10 dua varians dengan menggunakan rumus uji F pada taraf nyata α = 0,05 dengan hipotesis bahwa skor pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal. Dari hasil post test kedua sampel yang ada pada lampiran 8 dan 9 dapat dilakukan pengujian homogenitas diperoleh F hitung = 1,39 pada taraf nyata α = 0,05 dan dk pembilang = 26 dan dk penyebut = 726 diperoleh F (0,05)(26,26) = 1,93. Kriteria pengujian adalah terima H o jika F( - a )( n -1) < F1/ 2a ( n -1. n 1). Untuk taraf nyata α = 0,05, dengan dk pembilang n 1-1 = 27-1=26 dan dk penyebut n 2-1 = 27-1=26 didapat F tabel = 1,93. Karena F hitung <F tabel = 1,39<1.93 maka hipotesis nol (H 0 ) diterima, artinya kedua varians homogen Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan statistic uji beda dua rata-rata yaitu uji t. berdasarkan data skor kemampuan membuat rangkuman ilmiah siswa pada lampiran 8 dan 9 diperoleh nilai t hitung = 2,99. Sedangkan kriteria pengujian pada taraf signifikan α = 0,05 dari daftar distribusi t diperoleh t tabel sebesar = 2,01. Oleh karena t hitung > t tabel dan t hitung tidak berada pada daerah penerimaan yaitu = -2,01 sampai dengan +2,01, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima yaitu terdapat perbedaan kemaampuan membuat rangkuman ilmiah antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran Batutakore dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran diskusi pada materi kalor. Data hasil perhitungan pengujian ini, dapat digambarkan daerah penerimaan hipotesis, adalah sebagai berikut. 42

11 Daerah Penolakan H 0 H 0 H 1 H 1-2,01 0 2,01 2,99 Gambar 9. Kurva Penerimaan dan Penolakan H o Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa t hitung berada diluar daerah penerimaan H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang berarti terjadi peningkatan kemampuan membuat rangkuman ilmiah dengan menggunakan metode pembelajaran Batutakore. Pada materi Kalor. 4.5 Pembahasan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dimana langkah awal adalah pengambilan sampel secara cluster random sampling dengan tujuan untuk mengambil dua kelas yang dianggap homogen baik dari waktu, bahan ajar (buku) yang digunakan maupun dari guru yang mengajar, kemudian kedua kelas ini diundi dengan menggunakan koin yang bertujuan menentukan mana yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah diperoleh sampel maka langkah selanjutnya dalah memberikan perlakuan di kedua kelas dimana kelas eksperimen menggunakan metode pemblajaran Batutakore dan kelas eksperimen menggunakan metode pembeljaran Diskusi. 43

12 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pembelajaran Batutakore, dengan tujuan agar dapat merubah proses pembelajaran yang awalnya hanya berorientasi pada guru menjadi lebih berorientasi pada siswa. Pembelajaran yang berorientasi pada guru akan terlihat bahwa semua kegiatan lebh banyak ditentukan oleh guru. Akibatnya, kesempatan siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan sesuai dengan minat dan bakatnya bahkan untuk dapat belajar sesuai dengan gayanya sangatlah terbatas. Untuk itu dengan adanya metode pembelajaran Batutakore diharapkan pembelajaran lebih berorientasi pada siswa. Dengan demikian siswa akan aktif dalam proses pembelajaran dikelas. Sehingga minat, motivasi maupun hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika pun akan semakin meningkat. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian, untuk melihat perbedaan kemampuan siswa dalam membuat rangkuman ilmiah pada kelas eksperimen dan metode pembelajaran Diskusi pada kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis hipotesis, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan siswa dalam membuat rangkuman ilmiah yang menggunakan metode pembelajaran Batutakore dengan kelas yang tidak menggunakan metode pembelajaran Batutakore. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran Batutakore dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat rangkuman ilmiah khususnya pada materi Kalor. penggunaan metode pembelajaran Batutakore dapat membantu siswa dalam memahami suatu konsep berdasarkan apa yang mereka baca dan mereka tulis. Pada metode ini siswa selain di tuntut untuk memahami konsep materi ajar dalam hal ini 44

13 kalor, siswa juga dapat memahami bagaimana tata cara penulisan istilah-istilah atau simbol-simbol fisika, satuan ataupun ketetapan-ketetapan yang sesuai dengan kaidah penulisan dalam fisika khususnya pada materi kalor, berdasarkan apa yang mereka baca dan tulis. Sehingganya dari pemahaman konsep siswa akan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari apa itu kalor dan bagaimana proses perpindahannya. Dengan menggunakan sintaks metode pembelajaran Batutakore yang merupakan singkatan dari baca, tulis, tampil, komentar dan revisi dimana setiap fasenya sangat membantu siswa dalam menguasai materi pembelajaran. Mulai dari fase membaca dimana proses ini sangat rumit karena melibatkan faktor eksternal maupun internal yang saling berkoordinasi sehingganya siswa dapat memahami makna apa yang dibaca, kemudian fase menulis dimana fase ini kegiatan berbahasa secara non verbal yang menyampaikan pesan yang dibaca lewat coretan, kemudian fase tampil dimana pada fase ini melatih kepercaynan diri seorang siswa ketika hendak tampil di depan umum dalam hal mengomentari (kritik ataupun saran) dan yang terakhir yakni revisi dimana pada fase ini siswa diajarkan untuk menijau guna memperbaiki hasil untuk menjadi lebih maksimal. Mengenai kelemahan kelemahan dan kekurangan yang terdapat pada metode ini, hanya peneliti dapat pada saat penelitian berlangsung hal ini dikarenakan belum adanya penemuan secara ilmiah mengenai metode ini. Adapun kelemahan dan kelebihan dari metode ini secara garis besar yakni sebaiknya guru menggunakan metode ini memperhatikan waktu hal ini dikarenakan metode ini menggabungkan 5 kemampuan yang digabungkan menjadi satu siklus dalam proses pembelajaran, 45

14 sedangkan untuk kelebihannya siswa dapat memahami apa yang mereka baca dan tulis serta sebagai variasi dalam pembelajaran yang selama ini hanya berorientasi pada guru. Sehingganya untuk kedepanya nanti semoga ada ahli dalam dunia pendidikan yang menemukan metode pembelajaran Batutakore secara ilmiah baik dari segi sintaksnya, kelemahan dan kekurangan maupun segala sesuatu yang berhubungan dengan metode pembeajaran Batutakore sebagai kelengkapan referensi untuk penelitian selanjutnya. Berdasarkaan hasil yang didapat dengan menilai hasil rangkuman siswa berdasarkan indikator membuat rangkuman ilmiah yang terdiri dari isi rangkuman, organisasi, bahasa, dan tampil terlihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh pada kelas yang menggunakan metode pembeljaran Batutakore lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran diskusi. Adanya perbedaan kemampuan membuat rangkuman ilmiah menunjukkan bahwa siswa yang diberikan perlakuan atau kelas eksperimen (metode Btutakore ) memiliki kemampuan membuat rangkuman ilmiah yang lebih terhadap materi yang diajarkan dibanding dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran diskusi. Hal ini dikarenakan, pada kelas eksperimen setelah guru membagikan bahan ajar, siswa membuat rangkuman ilmiah secara individu namun mempresentasikannya secara klasikan atau perwakilan masing-masing kelompok sehingganya hasil rangkuman ilmiah yang dibuat oleh siswa bervariasi sedangkan pada kelas kontrol hasil rangkuman ilmiah yang dibuat siswa kebanyakan ada yang sama dengan teman satu kelompok hal ini 46

15 dikarenakan metode yang digunakan di kelas kontrol adalah metode diskusi yang didalam proses pembuatan rangkuman ilmiah siswa saling bertanya. Sesuai hasil pada langkah pengujian hipotesis diperoleh nilai t hitung = 2,99 untuk α = 0,05 dari daftar distribusi t diperoleh t tabel sebesar = 2,01, hal ini menunjukkan bahwa H 0 ditolak, jadi H 1 diterima dengan demikian terdapat perbedaan kemampuan merangkum siswa antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran Batutakore terhadap kelas yang menggunakan metode pembelajaran diskusi pada materi kalor. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran Batutakore dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat rangkuman ilmiah pada materi kalor. 47

BAB III METODE PENELITIAN. 2012/2013. Penelitian ini dilakukan empat tahap dimulai dari tahap persiapan,

BAB III METODE PENELITIAN. 2012/2013. Penelitian ini dilakukan empat tahap dimulai dari tahap persiapan, 3. Lokasi Dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Tapa pada siswa kelas X (sepuluh). Waktu pelaksanaan selama bulan pada semester genap tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan pretest, tujuan diberikan pretest adalah untuk mengetahui pengetahuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan pretest, tujuan diberikan pretest adalah untuk mengetahui pengetahuan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh yaitu berupa skor hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh melalui tes hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ajibarang kabupaten Banyumas pada semester genap bulan April tahun ajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. minimum sebesar 14,14 dan skor maksimum sebesar 58,58. Sedangkan pada kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. minimum sebesar 14,14 dan skor maksimum sebesar 58,58. Sedangkan pada kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian untuk kelas eksperimen didapatkan skor pre-test minimum sebesar 14,14 dan skor maksimum sebesar 58,58. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang proses pengambilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang proses pengambilan 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang proses pengambilan datanya dibuat dengan cara memberikan respon kepada objek (responden)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penilai ahli akan menilai intrumen tes tersebut pada kriteria rumusan butir tes sesuai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penilai ahli akan menilai intrumen tes tersebut pada kriteria rumusan butir tes sesuai 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Analisis Instrumen Tes Instrumen tes sebelum diujikan terlebih dahulu divalidasi oleh penilai ahli. Penilai ahli akan menilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tilamuta, data hasil penelitian ini disajikan dalam dua kelompok, yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tilamuta, data hasil penelitian ini disajikan dalam dua kelompok, yaitu: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan data tentang hasil belajar peserta didik dengan tingkat kemampuan hasil belajar pada materi listrik dinamis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil belajar. Skor total hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh dari posttest kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil belajar. Skor total hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh dari posttest kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berupa skor hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes hasil belajar. Skor total hasil belajar merupakan hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh yaitu berupa skor hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskriptif Hasil Belajar Siswa Deskriptif hasil belajar siswa dalam penelitian ini dipaparkan dalam bentuk mean (M), median (Me), Modus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa yang tersebar di dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa yang tersebar di dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah data tentang hasil belajar siswa yang tersebar di dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan

Lebih terperinci

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 BATANG KUIS T.P. 2013/2014 Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Skor hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar siswa. Data hasil penelitian didapatkan dengan membandingkan hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dalam pelaksanaan tes dan pengukuran diperoleh data pretest (X 1 ),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dalam pelaksanaan tes dan pengukuran diperoleh data pretest (X 1 ), BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan rancangan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya, maka selanjutnya dalam pelaksanaan tes dan pengukuran diperoleh data pretest

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (013: 107) menyatakan bahwa Penelitian eksperimen diartikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. STAD terhadap hasil belajar tinis meja. Maka dalam bab ini akan diuraikan hal-hal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. STAD terhadap hasil belajar tinis meja. Maka dalam bab ini akan diuraikan hal-hal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang di lapangan tepatnya di SMP Negeri 10 Kota Gorontalo tentang studi experimen model pembelajaran kooperatif tipe

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengumpulan data diperoleh X 1 = 36 untuk kelas eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengumpulan data diperoleh X 1 = 36 untuk kelas eksperimen skor rata-rata BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil pengumpulan data diperoleh X 1 = 36 untuk kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol X 2 = 31, untuk rentang kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Deskripsi hasil belajar siswa dalam penelitian ini dipaparkan dalam bentuk mean (X), median (Me), modus (Mo),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitandengan pengaruh latihan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitandengan pengaruh latihan 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh di lapangan, maka dalam bab ini diberikan gambaran dan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskrisi Penelitian Kelompok latihan Single Multiple Jump

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskrisi Penelitian Kelompok latihan Single Multiple Jump 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskrisi Penelitian Kelompok latihan Single Multiple Jump Telah dikemukakan bahwa tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh latihan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bandarlampung Kota Bandar lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Bandar lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini penulis memaparkan hasil penelitian yang mencakup deskripsi data hasil penelitian, uji persyaratan, pengujian hipotesis, pembahasan dan keterbatasan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung yang bertempat di jalan Taman Pramuka No. 163. 2. Populasi Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya sebagai mana pada table

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan power otot tungkai dalam pada siswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bangunrejo. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terbagi dalam enam kelas,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN ISSN 5-73X PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN Ratni Sirait Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Pada bab ini, peneliti akan mengkaji beberapa pokok bahasan diantaranya deskripsi data, analisis data, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. A. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bentuk rata-rata atau mean (M), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (ST), distribusi

BAB IV PEMBAHASAN. bentuk rata-rata atau mean (M), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (ST), distribusi BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. desain True Eksperimental Design dengan menggunakan metode The Post-test

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. desain True Eksperimental Design dengan menggunakan metode The Post-test 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Data Hasil Penelitan Sebagaimana telah dijelaskan pada BAB III bahwa penelitian ini memiliki desain True Eksperimental Design dengan menggunakan metode The

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016, tanggal 5 Desember 2015 sampai 12 Desember 2015. 3.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa antara kelas yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa antara kelas yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu pengujian validitas dan realibilitas tes, dan teknik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Huffaz Pesawaran yang terletak di jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Huffaz Pesawaran yang terletak di jalan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Huffaz Pesawaran yang terletak di jalan Bernung 1 Gedong Tataan Pesawaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (Sebelum Eksperimen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (Sebelum Eksperimen) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi hasil penelitian Variabel (Sebelum Eksperimen) Yang menjadi skor data pada variable dalam penelitian ini adalah skor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November tahun 2013 di SMP Negeri 1 Atinggola. Dimana kelas yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus s.d. 26 September 2013. Populasi dalam penelitian adalah seluruh kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian 42 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Rumusan komparatif adalah rumusan masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis secara statistik. Hasil penelitian yang diperoleh diolah dengan menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis secara statistik. Hasil penelitian yang diperoleh diolah dengan menggunakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini menyaring data tentang pengaruh penerapan metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa. Dengan demikian, maka data yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian true experimental design. Metode ini penelitian eksprimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.. Lokasi Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimen yang di laksanakan di SMP NEGERI 3 GORONTALO 3.. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang dalam proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang dalam proses 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang dalam proses pengambilan datanya peneliti memberikan respon atau pengaruh agar objek (responden)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE JIGSAW PADA MATERI SUHU DI KELAS VII-6 SMP NEGERI 1 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE JIGSAW PADA MATERI SUHU DI KELAS VII-6 SMP NEGERI 1 TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE JIGSAW PADA MATERI SUHU DI KELAS VII-6 SMP NEGERI 1 TEBING TINGGI Saria Sinaga Surel : brsinagasaria@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing, (3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing, (3) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini dipaparkan hasil dan pembahasan penelitian, meliputi (1) kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen tanpa menggunakan metode latihan terbimbing,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen yang dilaksanakan di SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen yang dilaksanakan di SMA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Limboto, dengan 2 kelas yang diambil sebagai sampel dalam penelitian,dimana

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push Up Sebelum Eksperimen) Skor data variabel X 1.1 dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang aktivitas siswa dalam belajar matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi lapangan untuk memperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bangkurung, dengan 2 kelas yang diambil sebagai sampel dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang 9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 4 Gorontalo yang terletak di Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam 9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 0 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 0 Bandarlampung yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) yaitu metode yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN. bahwa desain penelitian ini adalah Only Posttest Control Group Desain. Teknik

BAB IV HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN. bahwa desain penelitian ini adalah Only Posttest Control Group Desain. Teknik 4.1 Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Deskripsi Hasil Observasi Telah diterangkan sebelumnya dalam metode penelitian pada BAB III bahwa desain penelitian ini adalah Only Posttest

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 8 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3. 1. 1 Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bongomeme pada kelas X 3. 1. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Desain penelitian merupakan cara atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Nilai Awal Kelas Eksperimen (VIIIA) Tes awal yang diberikan pada kelas eksperimen sebelum peserta didik diajar dengan model

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan 64 III. METODE PENELITIAN Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, teknik pengumpulan data, definisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil belajar. Skor total hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh dari posttest

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil belajar. Skor total hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh dari posttest FREKUENSI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Hasil penelitian ini berupa skor hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes hasil belajar. Skor total hasil belajar merupakan hasil yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, sebab dalam penelitian ini diberikan suatu perlakuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain eksperimen sejati (true experimental design), bentuk yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. letaknya yang strategis, waktu, biaya, dan tenaga yang diperlukan menuju tempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. letaknya yang strategis, waktu, biaya, dan tenaga yang diperlukan menuju tempat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis menetapkan SMK Negeri 1 Limboto sebagai lokasi penelitian. Penetapan lokasi ini berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 12,skor terendah 9, rata-rata 10,7, varians 1,06, standar deviasi 1,02. Angka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 12,skor terendah 9, rata-rata 10,7, varians 1,06, standar deviasi 1,02. Angka 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1.Skor Kepercayaan Diri kelas Eksperimen Hasil analisis data kepercayaan diri menunjukkan bahwa skor tertinggi 12,skor terendah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode III. METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimenyaitu untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimenyaitu untuk III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian. Pengertian Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimenyaitu untuk mengetahui pengaruh setiap variabel bebas terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah dan agar tidak menimbulkan salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 1.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel III. METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional, jenis dan teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan 20 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Batuda a tentang pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan heading (Jump

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Batuda a tentang pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan heading (Jump BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang di lapangan tepatnya di SMK Negeri 1 Batuda a tentang pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan heading (Jump

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THE LEARNING CELL (SEL BELAJAR)

BAB IV HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THE LEARNING CELL (SEL BELAJAR) BAB IV HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THE LEARNING CELL (SEL BELAJAR) A. Penerapan Metode Pembelajaran The Learning Cell (Sel Belajar) Pada Mata Pelajaran Al-Islam Materi Asmaul

Lebih terperinci

Oleh Ratna Dewi ABSTRAK

Oleh Ratna Dewi ABSTRAK 0 Pengaruh Penggunan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Air Putih Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh Ratna Dewi 2102111024 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 25 hari, mulai dari tanggal 21 Maret 2012 sampai 14 April 2012 di MA Manbaul Ulum Demak. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Madiun yang beralamat di Jalan Serayu Kota Madiun. Waktu pelaksanaanya pada semester II tahun pelajaran 2014/2015

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdistribusi ke dalam delapan

Lebih terperinci

BAB III METEDEOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 PAGIMANA yang lokasinya

BAB III METEDEOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 PAGIMANA yang lokasinya BAB III METEDEOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 PAGIMANA yang lokasinya terletak di Kec PAGIMANA 3.1.2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kritis matematika siswa yang terbagi dalam dua kelompok yaitu data kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kritis matematika siswa yang terbagi dalam dua kelompok yaitu data kelompok 40 4.1 Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini yaitu data kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang terbagi

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu

I. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu I. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu permasalahan sehingga mendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan.menurut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 yang terdistribusi dalam 12 kelas, yaitu

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Telaga,yang terletak di Jalan Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu tahun pelajaran 2014/2015 semester genap yang terdiri atas enam kelas yaitu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA sebanyak 5 kelas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA sebanyak 5 kelas III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA sebanyak 5 kelas di SMA Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 014/015 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe CIRC terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi Eksperimen.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar antara metode ceramah dengan metode mind mapping pada materi pokok sistem pernapasan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI Tri Ariani 21, Nurma Fitriyani 22 Abstrak. Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di SMP N kabila Kab.Bonebolango pada kelas VII semester genap tahun ajaran 0/03. Penelitian dilakukan selama ±

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen adalah menggunakan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru adalah peneliti. Pembelajaran

Lebih terperinci