BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe CIRC terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa Sekolah Dasar ini mengambil lokasi SD Negeri Parakanlima kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 01/013 atas dasar pertimbangan sebagai berikut: a. Kualifikasi guru-guru yang bertugas rata-rata sudah berkualifikasi D dan S1 sehingga diharapkan dapat membantu peneliti dalam memberikan arahan dan masukan-masukan yang bersifat membangun. b. SDN Parakanlima merupakan salah satu SD yang memiliki kelas V sebanyak dua rombongan belajar, yaitu kelas VA dan VB, sehingga memudahkan peneliti untuk menentukan ke dua kelas tersebut sebagai kelas kontrol (KK) dan kelas Eksperimen (KE).. Populasi Arikunto (010: 173) mengungkapkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. sejalan dengan hal itu Sudjana dan Ibrahim (007: 84), mengungkapkan bahwa Populasi adalah kumpulan dari sejumlah elemen Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa populasi merupakan keseluruhan subyek yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri Parakanlima yang merupakan kelas tinggi yang mendapatkan pelajaran membaca pemahaman. 3. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu. (Sugiyono, 009: 81). Cara pengambilan sampel pada penelitian ini dengan cara non-probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi anggota populasi, tetapi

2 berdasarkan pada pertimbangan tertentu dan berdasarkan kebutuhan peneliti. Adapun yang ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah kelas VA sebagai kelas eksperimen, dan kelas VB sebagai kelas kontrol. B. Desain dan Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen dengan desain Nonequvalent Control Group Design yaitu suatu kelompok subyek sebagai kelompok eksperimen dan kelompok yang kedua sebagai kelompok kontrol, dan pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan peneliti (Sugiyono, 009: 79). Kelompok eksperimen menggunakan model Cooperative Learning tipe CIRC, yaitu membaca, diskusi kelompok ahli, diskusi kelompok asal dan evaluasi berupa tes. Sebelum diberi perlakuan model Cooperative Learning tipe CIRC, akan dilakukan pretes membaca pemahaman, terhadap kelas eksperimen maupun terhadap kelas kontrol. Setelah dilakukan pretes, kemudian kelas eksperimen diberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan penerapan model Cooperative Learning tipe CIRC sebagaimana tersebut di atas, sementara itu kelompok kontrol tidak diperlakukan sama seperti kelompok eksperimen, pembelajaran dilakukan dengan metode konvensional atau mengikuti standar yang berlaku di sekolah tersebut. Setelah diberi perlakuan (treatment) terhadap kelompok eksperimen kemudian dilakukan tes ulang terhadap materi membaca pemahaman yang telah disampaikan pada periode pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini melibatkan variabel bebas dan terikat yang dapat dibedakan sebagai berikut. 1. Variabel bebas : model Cooperate Learning tipe CIRC. Variabel terikat : membaca karangan narasi Gambaran dari desain penelitian ini dapat dinyatakan dalam tabel sebagai berikut: O 1 X O O 3 O 4

3 Keterangan: O₁ dan O₃ = Pretes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen O₂ dan O₄ = Postes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen X = Penggunaan model Cooperative Learning tipe CIRC pada kelas eksperimen Pengaruh penggunaan model Cooperative Learning tipe CIRC adalah (O₂ - O₁) (O₄ - O₃). (Sugiyono, 009:79). Y = Kemampuan membaca karangan narasi C. Definisi Operasional Penelitian Selanjutnya untuk menghindari kesalahpahaman dalam istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan mengenai istilah-istilah yang digunakan, yaitu: a) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dan Model Pembelajaran Konvensional Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara kelompok. CIRC adalah suatu model dalam pembelajaran kooperatif yang digunakan bagi guru unuk mengajar siswa. Di dalam model pembelajaran CIRC terdapat komponen-komponen yang dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan membuat siswa lebih kreatif, karena siswa bersama kelompoknya bertukar pendapat untuk menyelesaikan materi atau tugas yang diberikan oleh guru. Selanjutnya pembelajaran konvensional yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pembelajaran ekspositori, di mana guru menjelaskan materi pelajaran, kemudian siswa mengerjakan latihan, dan siswa dipersilahkan untuk bertanya apabila tidak mengerti, dan siswa belajar secara sendiri-sendiri. b) Kemampuan Membaca Karangan Narasi Kemampuan membaca karangan narasi diharapkan siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita, menjawab pertanyaan isi

4 teks bacaan, memahami isi karangan, latar cerita, ide pokok, dan membuat kesimpulan atas bacaan yang telah di baca. D. Instrumen Penelitian 1. Tes Tes diberikan untuk mengukur atau mengetahui prestasi belajar siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman. Tes ini berupa tes perolehan hasil membaca pemahaman siswa. Arikunto (010: 194) menyatakan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Pada penelitian ini, tes diberikan untuk mengukur pencapaian pemahaman siswa terhadap isi teks bacaan yang telah dibaca. Tes yang digunakan adalah posttest, yaitu tes yang diberikan setelah perlakuan diberikan. Tipe tes yang akan diberikan berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban.. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan proses pembelajaran di kelas. Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung pada kelas eksperimen. Observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas, kinerja, partisipasi dan keterampilan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe CIRC. Observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. (Arikunto, 010: 199). Dari pengertian tersebut observasi sebagai alat pengumpul data memusatkan perhatian pada objek yang diteliti dengan menggunakan seluruh indra. Pada proses pengamatan, peneliti menggunakan observasi sistematis, dimana pengamat mengamati objek penelitian dengan menggunakan pedoman pengamatan observasi atau sistem tanda (sign system), yang berisi daftar jenis kegiatan yang akan diamati. Observator (pengamat) tinggal memberikan tanda pada kolom tempat kegiatan atau peristiwa tersebut muncul.

5 E. Prosedur Penelitian Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu: (1) tahap perencanaan; () tahap pelaksanaan; (3) tahap refleksi dan evaluasi. Tahapan-tahapan di atas terperinci sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan Terdapat beberapa hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan penelitian ini, yaitu sebagai berikut: a. Identifikasi permasalahan mengenai bahan ajar, merecanakan pembelajaran serta alat dan bahan yang digunakan. b. Melakukan perizinan tempat untuk penelitian. c. Menentukan dan memilih sampel dari populasi yang telah ditentukan. d. Menyusun instrumen penelitian. e. Menyusun instrumen evaluasi berupa tes objektif. f. Melakukan uji coba instrumen evaluasi yang akan digunakan agar diketahui kualitasnya. Uji coba instrumen evaluasi diberikan kepada siswa yang bukan merupakan sampel penelitian tetapi dalam populasi yang sama, dan mempunyai kemampuan yang setara dengan siswa yang dijadikan sampel penelitian. g. Analisis kualitas atau kriteria instrumen evaluasi, dengan menghitung validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal yang akan diujikan.. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran terdiri atas pelaksanaan pretest, perlakuan dan pelaksanaan postes, yang akan dijabarkan sebagai berikut: a. Pelaksanaan pretes Pretes dilaksanakan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terhadap teks membaca pemahaman yang akan diujikan dengan tes berjumlah 10 soal. Pretes dilakukan di ke dua kelas yang dijadikan sampel penelitian, yaitu di kelas kontrol dan di kelas eksperimen.

6 b. Perlakuan Perlakukan dilaksanakan selama 1 kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan terlampir dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun (lihat lampiran). Kelas VA sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran membaca karangan narasi menggunakan model Cooperative Learning, sedangkan kelas VB sebagai kelas kontrol diberi perlakuan pembelajaran membaca sebagaimana biasanya dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. c. Pelaksanaan postes Postes dilaksanakan untuk menguji pengetahuan siswa terhadap teks membaca karangan narasi setelah diberikan perlakuan tertentu dengan tes berjumlah 10 soal, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Hasil postes tersebut selanjutnya dibandigkan dengan hasil pretes di kedua kelas yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian data-data hasil pretes dan postes diolah dalam pengolahan data. d. Tahap evaluasi Pada tahap ini, data pretes dan postes siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dikumpulkan untuk diolah kemudian dilakukan uji normalitas, homogenitas dan pengujian hipotesis penelitian. F. Proses Pengembangan Instrumen Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah tes, tes untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah siswa memperoleh pengajaran. Sebelum pengambilan data terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen tes untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir soal. Uji coba instrumen dilakukan di SD Negeri 4 Tajursindang yang terletak di kecamatan Sukatani kabupaten Purwakarta.

7 1. Uji Validitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 011:173). Agar penelitian ini dapat menghasilkan data yang valid, maka instrumen penelitiannya pun harus valid. Untuk mengetahui valid tidaknya instrumen suatu penelitian yang digunakan pada penelitian ini, penulis akan melakukan uji validitas isi dari soal yang dibuat, yaitu validitas yang menunjukan bahwa soal tes tersebut dapat mengukur tujuan pembelajaran khusus tertentu sesuai dengan materi isi pelajaran yang diberikan. Uji validitas dapat ditentukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment, yang dikemukakan oleh Person. Adapun rumus validitas yang digunakan yaitu dengan angka kasar, sebagai berikut (Akdon dan Hadi, 005:144): r hitung n.. n n. Keterangan: r hitung : Koefisiensi korelasi antara X dengan Y ΣX i : Jumlah skor item ƩY i : Jumlah skor total (Seluruh item) n : Jumlah responden Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus: t hitung r n 1 1 r Dimana : t = Nilai t hitung r = Koefisiensi korelasi hasil r hitung n = Jumlah responden

8 Tabel 3.1 Interpretasi koefisien korelasi Product Moment Nilai r XY Interpretasi 0,800 < r XY 1,000 Sangat tinggi 0,600 < r XY 0,800 Tinggi 0,400 < r XY 0,600 Cukup 0,00 < r XY 0,400 Rendah 0,000 < r XY 0,00 Sangat rendah (Arikunto, 011: 75) Hasil analisis uji validitas instrumen dari soal yang telah diuji coba pada peserta didik kelas V SDN 4 Tajursindang adalah sebagai berikut: Tabel 3. Tingkat Validitas Instrumen Tes Membaca Karangan Narasi Nomor Item Soal Nilai Interpretasi 1 0,566 cukup 0, ,363 rendah 4 0, , ,333 rendah 7 0,544 cukup 8 0,399 rendah 9 0, ,866 Sangat tinggi 11 0,635 tinggi 1-0, ,303 rendah 14 0,635 tinggi 15 0,303 rendah 16 0,73 tinggi 17 0,693 tinggi 18 0,866 Sangat tinggi 19 0,544 cukup 0 0,866 Sangat tinggi 1 0,633 tinggi 0,000 -

9 Dari soal yang telah diuji coba terdapat tiga soal dengan validitas sangat tinggi lima soal dengan validitas tinggi, tiga soal dengan validitas cukup, lima soal validitas rendah dan enam soal tidak teruji validitasnya karena memiliki nilai negatif dan nol. Soal yang dapat digunakan sebagai instrumen penelitian adalah soal dengan tingkat validitas cukup, tinggi dan sangat tinggi. Perhitungan validitas tes kemampuan membaca karangan narasi secara lengkap tersaji dalam lampiran 4 halaman 7.. Uji Reliabilitas Ruseffendi (010:158) mengungkapkan bahwa reliabilitas instrumen atau alat evaluasi adalah ketetapan alat evaluasi dalam mengukur atau ketetapan siswa dalam menjawab alat evaluasi itu. Reliabilitas merupakan perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui ketepatan dan tingkat kepercayaan instrumen yang digunakan. Setelah dihitung validitasnya, maka soal akan di uji reliabilitasnya. Adapun dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas menggunakan metode Belah Dua (Split Half Method) Spearman Brown (Akdon dan Hadi, 005: 148) dengan rumus: r 11.rb 1 r b Keterangan: r 11 : Koefisien reliabilitas r b : Korelasi Product moment Selanjutnya mencari r tabel apabila diketahui α = 0,05 dan dk = n- lalu bandingkan dengan r hitung dengan kaidah keputusan: Jika r 11 > r tabel berarti Reliabel atau Jika r 11 < r tabel berarti Tidak Reliabel. Berdasarkan hasil uji coba reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman Brown diperoleh indeks reliabilitas tiap item soal yang dirincikan melalui tabel dibawah ini dan data selengkapnya dimasukan kedalam lampiran 4 halaman 91.

10 Nomor Item Soal Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Reliabilitas Reliabilitas hitung (r hitung ) Reliabilitas tabel (r tabel ) Keputusan 1 0,701 0,55 Reliabel,000 0,55 Tidak Reliabel 3 0,53 0,55 Tidak Reliabel 4 0,000 0,55 Tidak Reliabel 5 0,000 0,55 Tidak Reliabel 6 0,499 0,55 Tidak Reliabel 7 0,701 0,55 Reliabel 8 0,570 0,55 Reliabel 9 0,000 0,55 Tidak Reliabel 10 0,98 0,55 Reliabel 11 0,776 0,55 Reliabel 1-0,197 0,55 Tidak Reliabel 13 0,465 0,55 Tidak Reliabel 14 0,776 0,55 Reliabel 15 0,465 0,55 Tidak Reliabel 16 0,845 0,55 Reliabel 17 0,818 0,55 Reliabel 18 0,960 0,55 Reliabel 19 0,704 0,55 Reliabel 0 0,98 0,55 Reliabel 1 0,776 0,55 Reliabel 0,000 0,55 Tidak Reliabel Hasil pengujian reliabilitas item soal tes kemampuan membaca karangan narasi diperoleh nilai uji reliabilitas dengan rumus α = 0,55, maka dari soal kemampuan membaca karangan narasi yang telah diuji coba reliabilitasnya didapat 1 soal yang reliabel, dan 10 soal yang tidak reliabel. Perhitungan uji reliabilitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 4 halaman Indeks kesukaran Soal Indeks kesukaran soal merupakan kesanggupan siswa dalam menjawab soal. Menurut Arikunto (007: 07) soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa

11 untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauan (Arikunto, 009:07). Taraf kesukaran digunakan untuk menganalisis data hasil uji coba instrumen penelitian dalam hal tingkat kesukaran setiap butir soal (Arikunto, 009: 08), dengan menggunakan rumus: p B JS Keterangan: P = Taraf Kesukaran B = Banyaknya peserta didik yang menjawab soal benar JS = Jumlah seluruh peserta tes Tabel 3.4 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Taraf Kesukaran Kriteria 0,0 0,3 sukar 0,30 0,70 Sedang 0,70 1,00 Mudah (Arikunto, 009: 10) Hasil uji tingkat kesukaran soal terinci disajikan pada di bawah ini: Tabel 3.5 Tingkat Kesukaran Tiap Butir Soal No Soal Tingkat Kesukaran Interpretasi 1 0,80 mudah 1,00 mudah 3 0,93 mudah 4 1,00 mudah 5 1,00 mudah 6 0,86 mudah 7 0,93 mudah 8 0,86 mudah 9 1,00 mudah 10 0,86 mudah 11 0,93 mudah 1 0,93 mudah

12 13 0,93 mudah 14 0,93 mudah 15 0,93 mudah 16 0,86 mudah 17 0,60 mudah 18 0,86 mudah 19 0,93 mudah 0 0,86 mudah 1 0,93 mudah 1,00 mudah G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data berisi tentang teknik untuk mendapatkan datadata yang diperlukan dalam penelitian yang menggunakan metode quasi eksperimen. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah: 1. Studi Pustaka Teknik ini digunakan untuk menggali beberapa teori yang relevan untuk dijadikan acuan dalam penyusunan model pembelajaran yang menjadi bahan uji coba. teori-teori yang dipelajari tentunya berbagai teori yang berkaitan dengan model pembelajaran yang hendak dijadikan uji coba, yaitu model pembelajaran Cooperative Learning Tipe CIRC.. Tes Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa sebelum dan sesudah mendapat perlakuan, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. 3. Observasi Observasi digunakan untuk mengamati kegiatan proses pembelajaran di kelas. Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung pada kelas eksperimen. Observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas, kinerja, partisipasi dan keterampilan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe CIRC.

13 A. Analisis Data Perolehan data hasil tes selanjutnya diolah dengan teknik pengolahan kuantitatif dari hasil pretes dan postes untuk kemudian diteliti dan ditabulasikan, guna mengetahui rata-rata, standar deviasi, dan varians. Setelah itu dilakukan uji normalisasi, homogenitas dan uji hipotesis. Uji normalitas mengindikasikan kenormalan data dalam penyebarannya pada tiap sampel, sedangkan uji homogenitas mengindikasikan kehomogenan data dalam mewakili populasi yang sama. Apabila data terbukti normal dan homogen, maka pengolahan data dilanjutkan dengan uji-t, jika data berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka selanjutnya data dihitung dengan uji-t 1, namun apabila data tidak berdistribusi normal, maka pengolahan dapat langsung dilanjutkan dengan penghitungan statistika non-parametrik tanpa harus dihitung uji homogennya. 1. Uji Normalitas Uji normalitas data dapat dilakukan dengan berbagai cara, dalam penelitian ini digunakan Uji Liliefors untuk menguji normalitas sebab instrumen tes yang digunakan adalah pilihan objektif atau data tunggal, dengan rumus sebagai berikut: Lo F z S z Dimana: L 0 = Liliefors F (z) = Proporsi Kumulatif S (z) = Frekuensi Kumulatif Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode liliefors sebab instrumen tes yang digunakan adalah pilihan objektif atau data tunggal. Adapun langkah-langkah penghitungan normalitas data dengan menggunakan Liliefors adalah sebagai berikut: a. Membuat tabel dengan kolom nilai (x), z, F(x), S(x), dan F(x)-S(x). b. Menentukan Z-score dengan rumus:

14 X z SD Keterangan : z : skor z x i : batas atas kelas interval X : nilai rata rata SD: standar deviasi Ruseffendi (Suci, 01:59) c. Menentukan luas daerah z atau proporsi kumulatif F(x) dengan cara : Z tabel + 0,5 (untuk Z score positif) dan 0,5 Z tabel (untuk Z score negatif). d. Menentukan S(x) dengan rumus: s (x) N Nomor Data (Banyak Subjek) e. Menentukan nilai F(x)-S(x). f. Cari nilai F(x)-S(x) terbesar sebagai penguji normalitas. g. Bandingkan F(x)-S(x) dengan nilai kuantil liliefors pada tabel, dengan taraf signifikansi =0,05 dan nilai N yang sesuai.. Uiji Homogenitas Setelah melakukan uji normalitas data, apabila data berdistribusi normal, pengolahan data dapat dilanjutkan dengan menguji homogenitas. Uji homogenitas mengindikasikan kehomogenan data dalam mewakili populasi yang sama. Namun apabila salah satu data dari populasi tidak berdistribusi normal, maka pengolahan data dapat dilanjutkan dengan perhitungan statistik non-parametrik. Uji homogenitas sampel dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: F S S besar hitung kecil Riduwan (009:158)

15 keterangan: S : variansi terbesar besar S : variansi terkecil kecil Sama seperti uji normalitas, dalam uji homogenitas suatu data dikatakan homogen jika t hitung < t tabel. 3. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Jika populasi berdistribusi normal dan homogen, maka menggunakan statistik parametrik dengan rumus uji-t. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut (Sugiyono, 011: 9): Hipotesis nol : Tidak ada perbedaan kemampuan membaca pemahaman antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen (tidak ada pengaruh). H 0 : 1 = (Tidak berbeda) Hipotesis Alternatif : Terdapat perbedaan kemampuan membaca pemahaman antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen H 1 : 1 (berbeda). Tolak H 0 dan Terima H 1 : t h > t b Jumlah siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda (n 1 n ) dan kedua populasi homogen, maka uji perbedaan rata-rata menggunakan rumus uji-t polled varian, yaitu sebagai berikut (Sugiyono, 011: 74): t X i X n 1s n s n n 1 1 n 1 1 n Sedangkan jika varian tidak homogen, maka dilakukan uji-t dengan rumus separated varian, yaitu sebagai berikut : t = X 1 X s 1 n 1 + s n

16 Populasi tidak selalu berdistribusi normal, Jika populasi tidak berdistribusi normal maka uji perbedaan dua rata-rata dilakukan dengan uji non parametrik, yaitu uji Mann withney, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Kedua sampel digabungkan dan diberi peringkat. b. Hitung U 1 dan U, dengan cara: U 1 = n 1 n + n1(n1+1) U 1 = n 1 n + n(n+1) n 1 R 1 n 1 R Keterangan : n 1 : Jumlah sampel 1 n : Jumlah sampel R 1 : Jumlah peringkat 1 R : Jumlah peringkat Sugiyono (010:153) c. Jika n 1 dan n kurang dari sama dengan 0 maka hipotesis dapat langsung diuji dengan melihat tabel uji Mann Withney U-Test. Jika n 1 dan n lebih besar dari 0, maka digunakan rumus Z sebagai berikut, Ruseffendi (Suci, 01: 6): Z U n1n 1. n1n n 1 n 1 1 Nilai U yang digunakan pada rumus z di atas dipilih dari nilai U yang terkecil dari hasil penghitungan sebelumnya yaitu U 1 atau U. Kemudian menetapkan taraf signifikansi, dan membandingkan hasil dari Z hitung dengan Z tabel. Jika Z hitung < Z tabel, maka H 0 ditolak, dan H 1 diterima.

17 1. Analisis Data Indeks Gain Perhitungan data indeks gain dilakukan untuk mengetahui kualitas peningkatan kemampuan membaca pemahaman kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil skor pretes dan postes siswa dianalisis untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca pemahaman. Skor pretes dan postes siswa kelas eksperimen dianalisis dengan cara membandingkan dengan skor pretes dan postes siswa kelas kontrol. Peningkatan kemampuan membaca pemahaman sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus gain ternormalisasi sebagai berikut, Meltzer (Putri, 006: 79): g S S postes maks S S pretes pretes Keterangan: g = Indeks Gain S pretes S postes S maks = Skor pretes = Skor postes = Skor maksimal Kategori gain ternormalisasi (g) menurut Meltzer (Putri, 006: 79) adalah : g < 0,3 : rendah 0,3 < g < 0,7 : sedang 0,7 > g : tinggi Setelah menghitung indeks gain, kemudian dilakukan uji normalitas, homogenitas dan uji perbedaan rata-rata terhadap indeks gain untuk melihat perbedaan peningkatan kemampuan membaca pemahaman antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.. Analisis Data Non Tes a) Analisis data lembar observasi Data yang diperoleh dari hasil observasi dikelompokkan fokus pertanyaan untuk mempermudah pembacaan dan penafsiran data. Kemudian dideskripsikan untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai aktivitas siswa

18 selama kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe CIRC.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen kuasi untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe Jigsaw terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Sugiyono (2009, hlm.80) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan SubjekPenelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian eksperimen kuasi untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe (bercerita berpasangan) terhadap keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi Eksperimen (quasi experiment) atau Eksperimen Semu (Arikunto, 008: 7). Penelitian kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang 0 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang diinginkan. Seperti yang dipaparkan oleh Sugiyono (008 :

Lebih terperinci

(Sugiyono, 2012: 79) Gambar3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes-Postes

(Sugiyono, 2012: 79) Gambar3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes-Postes 30 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini penulis mengambil 5 tahap pengembangan multimedia menurut Munir (2003), yaitu: (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi 4 3. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment, yang merupakan suatu bentuk eksperimen dengan ciri utamanya adalah tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini terdapat lima tahap pengembangan multimedia yaitu: 1. Tahap Analisis Pada tahap ini diawali dengan menetapkan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment. Penelitian quasi experiment dengan pertimbangan bahwa metode kuasi eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran 3.1.1 Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia pembelajaran serta pemilihan materi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dengan The randomized pretest-posttest control group design (rancangan tes

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dengan The randomized pretest-posttest control group design (rancangan tes A III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Metode penelitian menurut Sugiyono (006:1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) menyatakan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis keadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi menggunakan teknik statistik inferensial dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan RME dengan strategi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Sasaran Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiyono (2007: 117), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu dengan memberikan dua perlakuan yang berbeda terhadap dua kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Penelitian ini melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Kemudian desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENETIAN. Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang

BAB III METODE PENETIAN. Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang A III METODE PENETIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Metode penelitian menurut Sugiyono (2006:1)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi (quasi experiment) dengan pretest-posttest non-equivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan eksperimen. Penelitian Eksperimen menurut Taniredja & Mustafiah (2011:52) mengutip Best (1977:76), merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- Posttest Control Group Design, sehingga digunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Serang 3, kecamatan Serang, kabupaten Serang Provinsi Banten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk penelitian dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Dalam penelitian diperlukan populasi dan sampel penelitian. Populasi (Sugiyono, 2007: 117) adalah Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, dimana penelitian quasi eksperimen merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing 37 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapat perlakuan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap tujuan penelitian ini, perlu dijelaskan definisi operasional dibawah ini : 1. Pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain kuasieksperimen karena subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode yang sistematis dan logis untuk membuktikan suatu hipotesis. Hipotesis merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti menerapkan desain

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen semu. (McMillan & Shumacher, 001). Tahap studi pendahuluan dimulai dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan waktu. Dari segi metode penelitian dapat dibedakan menjadi:

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 013/014 yang terdiri dari delapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan media pembelajaran serta pemilihan materi yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. 32 BAB III METODE PENELITIAN Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kelas, dimana ada kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis quasi experiment. Sedangkan disain penelitian yang akan diterapkan berupa static group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode penelitian kuasi eksperimen adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan tipe Jigsaw terhadap pemahaman konsep dan keterampilan berpikir keatif siswa digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, sebab dalam penelitian ini diberikan suatu perlakuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis, serta mengetahui kemandirian belajar matematis siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa : 42 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) seperti yang dikembangkan oleh Thiagarajan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012, hlm. 6) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/ 2013 mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasi data menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasi data menjadi 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasi data menjadi kesimpulan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung kelapangan untuk meneliti perbandingan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan istilah penggabungan dua metode yang termasuk ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Sasaran Penelitian Dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan dengan aspek tertentu yang diukur, maka metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu (Arikunto, 003:7). Metode penelitian kuasi eksperimen berbeda dengan metode eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dan desain yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. Keterangan: TABEL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Experimental Design. Penelitian ini dilakiikan pada satu kelompok yaitu kelompok

2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Experimental Design. Penelitian ini dilakiikan pada satu kelompok yaitu kelompok 49 49 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Eksperimen 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode Pre Experimental Design. Penelitian ini dilakiikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung kelapangan untuk meneliti perbandingan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci