BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang
|
|
- Hendri Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Gambaran Umum Kelurahan Kayubulan Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang pada saat itu masih berstatus desa hingga tahun1974 dengan berkembangnya dunia pemerintahan status desa berubah menjadi kelurahan pada tahun 1974 hingga sekarang. Dari perjalanan keberadaan kelurahan kayubulan sampai dengan sekarang yang menjadi barometer desa dan kelurahan se kabupaten Gorontalo telah dijabat + 21 Kepala Desa / kelurahan sebagaimana terlampir. Saat ini Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto telah menjadi pusat Pemerintahan, perekonomian, Pariwisata, Pertanian, Perikanan, dan Peternakan bahkan sekarang ini telah bermunculan Industri industri rumah tangga yang mejadi perhatian masyarakat Kabupaten Gorontalo Keadaan Geografis Desa Secara administratif Kelurahan Kayubulan berbatasan dengan : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Kayumerah b. Sebelah selatan berbatasan dengan Danau Limboto c. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Hepuhulawa d. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Hunggaluwa Luas Wilayah Tabel 4.1 Luas Wilayah di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto Luas pemukiman 136,19 Ha
2 Luas persawahan Luas perkebunan Luas kuburan Luas pekarangan Luas taman Perkantoran Luas prasarana umum lainnya Total luas Sumber : Data Sekunder 130,2 Ha 62,71 Ha 6,34 Ha 16 Ha 10 Ha 20,10 Ha 27,204 Ha 403,794 Ha Kependudukan Tabel 4.2 Jumlah Keluarga di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto Jumlah laki-laki Jumlah perempuan Jumlah total Jumlah kepala keluarga orang orang orang KK 4.2 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Kayubulan di mulai tanggal 20 Mei - 4 Juni Hasil penelitian di peroleh melalui pengisian lembar kuesioner dengan besar sampel sebanyak 83 orang. Setelah itu, data yang berasal dari pengumpulan data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data mulai dari editing,koding,skoring tabulasi dan analisa data sampai penyajian data. Dari hasil pengolahan data, disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi karakteristik responden (analisis univariat) dan analisa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (analisa bivariat) dengan menggunakan uji Chi-square. Selanjutnya pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai tujuan yang telah ditetapkan, mulai dari gambaran karakteristik responden, distribusi responden berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, kejadian malaria.
3 4.2.1 Karakteristik Sampel Karakteristik individu dalam penelitian ini meliputi usia, pendidikan, dan pekerjaan, sebagaimana tabel dibawah ini. Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia, Pendidikan, dan Pekerjaan di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo Karakteristik n % Usia tahun tahun tahun Pendidikan Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Perguruan Tinggi Pekerjaan Petani Dagang PNS Lain-Lain Sumber : Data Primer, 2013 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan kelompok usia yang paling banyak responden berumur tahun adalah 38 orang atau 45.6% sedangkan yang terkecil adalah yang berumur tahun berjumlah 19 orang atau 22.8%. Karakteristik responden menurut pendidikan terlihat bahwa responden yang memiliki pendidikan tertinggi yaitu tamat SD berjumlah 26 orang atau 31.3%, sedangkan responden yang memiliki tingkat pendidikannya terendah yaitu Perguruan Tinggi berjumlah 3 orang atau 3.6%. Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan yang paling banyak adalah petani yaitu 29 orang atau 34.9% dan yang paling sedikit yaitu Pegawai Negeri Sipil berjumlah 2 orang atau 2.4%.
4 4.2.2 Analisis Univariat Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi masing-masing variabel bebas dan variabel terikat dipergunakan analisa univariat dan dapat dilihat sebagai berikut: Gambaran Responden Menurut Kejadian Malaria, Lingkungan, Pengetahuan dan Tindakan Gambaran Responden menurut kejadian malaria sebagaimana tabel dibawah ini. Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Kejadian Malaria, Lingkungan, Pengetahuan, dan Tindakan di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo Gambaran n % Kejadian Malaria Positif Negatif Lingkungan Baik Kurang Tingkat Pengetahuan
5 Baik Kurang Tindakan Baik Kurang Sumber : Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden positif malaria sebanyak 56 orang atau 67.5% dan yang negatif malaria sebanyak 27 orang atau 32.5%. Distribusi responden berdasarkan lingkungan yang paling banyak adalah responden yang memiliki lingkungan kurang sebanyak 80.7% dan responden yang memiliki lingkungan baik sebanyak 19.3%. Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan yang paling banyak adalah responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 69.9% dan responden yang berpengetahuan baik sebanyak 30.1%. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat juga distribusi responden berdasarkan tindakan yang paling banyak adalah responden yang memiliki tindakan kurang baik sebanyak 78.3% dan responden yang memiliki tindakan baik sebanyak 21.7% Gambaran Pertanyaan Tentang Lingkungan Tabel 4.5 Distribusi Pertanyaan Untuk Responden Tentang Lingkungan di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo No Pertanyaan 1. Anda membersihkan rumah /tempat tinggal minimal 2 kali sehari 2. Rumah anda dilengkapi dengan sistem sirkulasi udara yang cukup seperti ventilasi, jendela dan pintu rumah yang setiap saat dapat dibuka Salah Benar Jumlah n % n % n % Rumah anda dilengkapi dengan sistem pembuangan air limbah yang tertutup 4. Apa air pembuangan limbah rumah tersebut di tampung di suatu wadah atau bak penampungan 5. Di rumah anda terdapat tempat/lubang sampah Rumah anda dilengkapi dengan sumber air bersih yang sehat
6 7. Di lingkungan rumah anda terdapat semak belukar 8. Anda membersihkan saluran air yang ada disekitar rumah anda minimal 2 kali dalam seminggu 9. Rumah anda berdekatan dengan sawah atau perkebunan Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat di lihat bahwa yang paling banyak menjawab benar yakni pertanyaan no.1 berjumlah 57 orang atau 68.7 % dan yang paling banyak menjawab salah yakni pertanyaan no.9 berjumlah 53 orang atau 63.9% Gambaran Pertanyaan Tentang Pengetahuan Tabel 4.6 Distribusi Pertanyaan Untuk Responden Tentang Pengetahuan di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo No Pertanyaan Salah Benar Jumlah n % n % n % 1. Menurut Anda apakah penyakit malaria itu? 2. Apa penyebab penyakit malaria? Vektor apa yang berperan dalam penularan penyakit malaria? 4. Cara penularan penyakit malaria? Dimana tempat sarang nyamuk malaria? 6. Apa gejala penyakit malaria? Bagaimana cara mencegah gigitan nyamuk? 8. Tempat nyamuk malaria suka hinggap? Kapan nyamuk malaria aktif menggigit? 10. Menurut Anda, jenis ikan pemakan jentik nyamuk? 11. Menurut Saudara/i, apa yang mempengaruhi penyebaran penyakit malaria? 12. Menurut Saudara/i, lingkungan yang bagaimana yang disukai nyamuk malaria? 13. Program apa yang Saudara/i ketahui yang sudah dirumuskan untuk penanggulangan malaria? 14. Apa saja program pencegahan malaria yang saudara/i ketahui? 15. Bagaimana menurut saudara cara penyembuhan penyakit malaria?
7 16. Menurut Saudara/i, dimanakah penderita malaria bisa memperoleh pengobatan? 17. Menurut Saudara/i, apa kegiatan yang seharusnya dilakukan untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan untuk penyakit malaria? No anyaan Tentang Tindakan Tabel 4.7 Distribusi Pertanyaan Untuk Responden Tentang Tindakan di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo Pertanyaan 1. Anda senantiasa ikut melaksanakan kerja bakti ketika ada kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan rumah anda! Berdasarkan ta G am bar an Pert Salah Benar Jumlah n % n % n % Anda seantiasa menjaga kebersihan lingkungan rumah anda dengan jalan memberantas sarang-sarang nyamuk 3. Selain mengikuti arahan petugas kesehatan mengenai pemberantasan nyamuk anda, dan keluarga melakukan upaya lainnya untuk menghindari perkembangan penyakit malaria 4. Menggunakan kawat kasa pada ventilasi rumah 5. Menggunakan kelambu pada saat tidur malam hari 6. Menggunakan baju lengan panjang ketika keluar rumah pada malam hari 7. menggunakan obat anti nyamuk pada saat tidur malam hari 8. Memiliki kebiasaan menggantung baju di rumah seperti di belakang pintu 9. Memiliki hewan ternak besar seperti sapi, kerbau, kambing dan kelinci 10. Tidak ada tumbuhan liar atau semak belukar 11. Tidak ada tempat yang dapat menimbulkan genangan air
8 Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat di lihat bahwa yang paling banyak menjawab benar yakni pertanyaan no.1 berjumlah 48 orang atau 57.8 % dan yang paling banyak menjawab salah yakni pertanyaan no.4 berjumlah 55 orang atau 66.3% Analisis Bivariat Hubungan Lingkungan dengan Kejadian Malaria Adapun hasil analisis bivariat tentang hubungan lingkungan dengan kejadian malaria dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.8 Hubungan Lingkungan dengan Kejadian Malaria di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo Kejadian Malaria Lingkungan Responden Positif Negatif Jumlah p n % n % n % Baik Kurang Jumlah p = probalitas dengan uji chisquare Berdasarkan tabel 4.8, terlihat bahwa dari 16 responden yang memiliki lingkungan baik yaitu positif malaria 7 responden atau 43.8%, serta yang negatif malaria sebanyak 9 responden atau 56.3%. untuk 67 responden yang memiliki lingkungan kurang yaitu positit malaria 49 responden atau 73.1% dan yang negatif malaria sebanyak 18 responden atau 26.9%. Berdasarkan hasil analisis tabel 4.8 diatas yang diperoleh dari p.value jika di bandingkan dengan α = 0,05 maka Pearson Chi-Square 0,05, hal ini berarti ada hubungan antara faktor lingkungan dengan kejadian malaria.
9 Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Malaria Adapun hasil analisis bivariat tentang hubungan pengetahuan dengan kejadian malaria dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.9 Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Malaria di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo Kejadian Malaria Pengetahuan Responden Positif Negatif Jumlah p n % n % n % Baik Kurang Jumlah p = probalitas dengan uji chisquare Berdasarkan tabel 4.9, terlihat bahwa dari 25 responden yang berpengetahuan baik yaitu positif malaria 12 responden atau 48.0%, serta yang negatif malaria sebanyak 13 responden atau 52.0%. untuk 58 responden yang berpengetahuan kurang yaitu positif malaria 44 responden atau 75.9% dan yang negatif malaria sebanyak 14 responden atau 24.1% Berdasarkan hasil analisis tabel 4.9 diatas yang diperoleh dari p.value jika di bandingkan dengan α = 0,05 maka Pearson Chi-Square 0,05, hal ini berarti ada hubungan antara faktor pengetahuan dengan kejadian malaria Hubungan Tindakan dengan Kejadian Malaria Adapun hasil analisis bivariat tentang hubungan tindakan dengan kejadian malaria dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.10 Hubungan Tindakan dengan Kejadian Malaria di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo
10 Kejadian Malaria Tindakan Responden Positif Negatif Jumlah p n % n % n % Baik Kurang Jumlah p = probalitas dengan uji chisquare Berdasarkan tabel 4.10, terlihat bahwa dari 18 responden yang memiliki tindakan baik yaitu positif malaria 8 responden atau 44.4%, serta yang negatif malaria sebanyak 10 responden atau 55.6%. untuk 65 responden yang memiliki tindakan kurang yaitu positit malaria 48 responden atau 73.8% dan yang negatif malaria sebanyak 17 responden atau 26.2%. Berdasarkan hasil analisis tabel 4.10 diatas yang diperoleh dari p.value = jika di bandingkan dengan α = 0,05 maka Pearson Chi-Square 0,05, hal ini berarti ada hubungan antara faktor tindakan dengan kejadian malaria. 4.3 Pembahasan Faktor Lingkungan Masyarakat yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria Dari hasil penelitian faktor lingkungan yang berhubungan dengan kejadian malaria yang didapatkan di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto sebagian besar responden yang positif malaria mempunyai lingkungan yang kurang berjumlah 49 orang, sedangkan responden yang negatif malaria hanya 18 orang. Dan responden positif malaria yang mempunyai lingkungan yang baik berjumlah 7 orang, tidak jauh berbeda dengan responden yang negatif malaria berjumlah 9 orang. Hasil dari
11 p=(0,024) jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka Pearson Chisquare 0,05, dapat di artikan bahwa terdapat hubungan antara faktor lingkungan dengan kejadian malaria. Hal ini disebabkan karena banyak terdapat semak belukar, tempat pembuangan sampah dan tempat pembuangan air tidak di kelola dengan baik, serta masyarakat jarang membersihkannya. Menurut Harijanto, (2000) faktor kesehatan lingkungan fisik, kimia, biologi, dan sosial budaya sangat berpengaruh terhadap penyebaran penyakit malaria di Indonesia. Kemampuan bertahannya penyakit malaria disuatu daerah ditentukan oleh berbagai faktor yang meliputi adanya parasit malaria, nyamuk Anopheles, manusia yang rentan terhadap infeksi malaria, lingkungan dan iklim. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh Semuel (2006) bahwa ada hubungan lingkungan masyarakat dengan kejadian malaria dengan nilai p= Hasil studi peneliti sebelumnya oleh (Junita Sri, 2010) di Desa Suka Karya Kecamatan Simeulue menunjukkan bahwa 87% rumah yang tidak memakai kawat kasa nyamuk, 91% rumah berada pada daerah semak-semak, 66% rumah memiliki selokan, 65% rumah berada disekitar rawa-rawa. Hasil uji secara statistik dengan uji Chisquare, di ketahui bahwa ada hubungan yang siginifikan antara pemakaian kawat kasa pada ventilasi, semak-semak, parit atau selokan dengan kejadian malaria pada α 0,05 dimana (p<0,05). Sebagaimana hasil penelitian, hampir sebagian responden memiliki lingkungan yang kurang baik hal ini karena kondisi lingkungan sekitar rumah yang kurang bersih, terdapat semak belukar, kurang dikelolanya tempat pembuangan sampah, dan saluran air. Kondisi lingkungan berhubungan erat dengan kesehatan
12 manusia. Udara, air, tanah, dan hewan di lingkungan kita dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit. Apalagi jika tidak dikelola dengan baik Faktor Pengetahuan Masyarakat yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria Hasil penelitian mengenai pengetahuan masyarakat dengan Malaria menunjukkan bahwa faktor pengetahuan masyarakat mempunyai hubungan dengan kejadian Malaria di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo di mana uji Chisquare yang di lakukan terhadap pengetahuan responden dengan kejadian malaria di dapat hasil analisis data yang di peroleh dari uji Chisquare yaitu nilai p.value = 0,013 jika di bandingkan dengan α = 0,05 maka Pearson Chisquare 0,05, hal ini berarti ada hubungan antara faktor pengetahuan dengan kejadian malaria. Berkaitan dengan pengetahuan menurut (Notoatmodjo 2007) pengetahuan ada 6 tingkatan yaitu tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), evaluasi (evaluation). Dalam hal ini masyarakat hanya sampai pada tingkat tahu mengenai informasi tentang penyakit malaria tanpa memahami, menganalisis, atau bahkan mengevaluasi informasi yang telah diperoleh itu benar atau tidak. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan upaya meningkatkan pengetahuan khususnya tentang pengertian malaria, dan cara pencegahannya, seperti membaca buku buku kesehatan, mengikuti penyuluhan penyuluhan dan lain lain. Menurut Gunawan, dkk, (2000), pengetahuan tentang situasi malaria di suatu daerah akan sangat menbantu program pemberantasan malaria dan juga dalam melindungi masyarakat dari infeksi malaria agar paradigma sehat dapat diwujudkan.
13 Masyarakat dengan tingkat pengetahuan yang kurang, mempunyai kecenderungan tidak mendukung program kesehatan dalam upaya pencegahan dan pengobatan (Suryanto, 2003). Berdasarkan penelitian Intan Mobonggi (2011) tentang Hubungan Perilaku Masyarakat dengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Ada hubungan tingkat pengetahuan responden atau masyarakat dengan kejadian Malaria. Hasil studi peneliti sebelumnya oleh (Sofyan, 2011) di puskesmas Bintunan menunjukkan lebih dari separuh (63.5%) responden memiliki pengetahuan rendah, lebih dari separuh (52.4%) responden memiliki perilaku kurang baik, lebih dari separuh (63.5%) responden mengalami kejadian Malaria. Hasil uji statistic ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku dengan kejadian Malaria. Dari hasil penelitian paling banyak responden memiliki pendidikan rendah yaitu tamat SD. Jadi menurut saya responden yang berpendidikan tinggi akan cenderung memiliki wawasan yang luas serta mudah dalam menerima informasi dari luar serta diaplikasikan di kehidupannya tentang informasi yang telah diperolehnya akan tetapi jika responden yang berpendidikan rendah dia akan kesulitan untuk mengaplikasikannya. Hal ini menunjukkan semakin baik pengetahuan responden tentang Malaria semakin kecil responden untuk terkena penyakit malaria Faktor Tindakan Masyarakat yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria Dari hasil penelitian faktor tindakan yang berhubungan dengan kejadian malaria yang didapatkan di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto sebagian besar responden yang positif malaria mempunyai tindakan yang kurang berjumlah 48 orang, sedangkan responden yang negatif malaria hanya 17 orang. Dan responden positif
14 malaria yang mempunyai tindakan yang baik berjumlah 8 orang, tidak jauh berbeda dengan responden yang negatif malaria berjumlah 10 orang. Hasil dari p=(0,018) jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka Pearson Chisquare 0,05, dapat di artikan bahwa terdapat hubungan antara faktor tindakan dengan kejadian malaria. Dalam menentukan tindakan, sikap, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peran penting. Misalnya seseorang yang pengetahuannya cukup tentang penyakit malaria, dengan pengetahuannya maka ia akan melakukan tindakan bagaimana cara mencegah penyakit malaria agar tidak terkena malaria. Menurut prabowo (2004), Semakin baik tindakan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan terhadap penyakit malaria maka akan semakin berkurang risiko untuk terjadinya penularan penyakit malaria, dan sebaliknya. Tindakan nyata dari responden berupa penggunaan kelambu pada saat tidur malam hari dan pemakaian obat nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk, pemasangan kassa nyamuk pada ventilasi rumah serta melakukan kegiatan pembersihan sarang nyamuk (PSN) untuk mengurangi tempat perkembangbiakan nyamuk disekitar lingkungan tempat tinggal. Hasil studi peneliti sebelumnya oleh (Efri, 2011) di wilayah tambang emas Kecamatan IV Nagari menunjukkan responden yang buruk tindakannya lebih banyak pada kelompok kasus (93,3%) dibanding kontrol (41,7%). Hasil secara statistik ada hubungan yang signifikan antara tindakan dengan kejadian malaria. Sesuai dengan hasil penelitian, mereka sangat tidak menghiraukan apa yang menjadi penyebab malaria dan cara pencegahannya, padahal responden yang lain sudah mengetahui cara pencegahannya. Jadi menurut saya setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahui atau disikapinya.
LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN
93 LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN Gambar 1. Keadaan Rumah Responden Gambar 2. Keaadaan Rumah Responden Dekat Daerah Pantai 94 Gambar 3. Parit/selokan Rumah Responden Gambar 4. Keadaan Rawa-rawa Sekitar
Lebih terperinciKUESIONER. Hari/Tanggal : Waktu : Pukul... s/d... No. Responden : 1. Nama (inisial) : 2. Umur :
KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINDAKAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MENJEGAH PENYAKIT MALARIA DI DESA SORIK KECAMATAN BATANG ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2012 Hari/Tanggal : Waktu : Pukul...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Limboto Barat Barat Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni 2012. 3.2 Desain Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di Kelurahan Kayubulan Kecamatan
Lebih terperincilimboto barat dengan luas wilayah 480 Ha, Luas wilayah ini terdiri dari pemukiman seluas 82,5 Ha, Persawahan 329,5 Ha, Perkebunan 26,0 Ha,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Tunggulo merupakan salah satu dari 10 desa berada di kecamatan limboto barat dengan luas wilayah 480 Ha, Luas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografi Wilayah kerja Puskesmas Tombulilato berada di wilayah kecamatan Bone Raya, yang wilayahnya terdiri atas 9 desa, yakni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaria masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, terutama di negara-negara tropis dan subtropis. Kurang lebih satu miliar penduduk dunia pada 104 negara (40%
Lebih terperinciKUESIONER ANALISIS FAKTOR KEJADIAN RELAPS PADA PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2010
Lampiran 1 KUESIONER ANALISIS FAKTOR KEJADIAN RELAPS PADA PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2010 Petunjuk Wawancara : 1. Pakailah bahasa Indonesia yang sederhana, bila perlu dapat menggunakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
Puskesmas Laladon dan data kependudukan dari Kantor Desa Laladon Kabupaten Bogor. 5 Pengolahan dan Analisis Data Analisis data diperoleh dari data primer melaui kuisioner yang berisikan daftar pertanyaan-pertanyaan
Lebih terperinciBAB IV. Desa kayumerah adalah sebuah desa yang terdiri dari 6 Dusun. 3 Dusun
4.1 Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa kayumerah adalah sebuah desa yang terdiri dari 6 Dusun. 3 Dusun berada di Dataran rendah dan 3 dusun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Tunggulo wilayah kerja. Puskesmas Limboto barat Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Desa Tunggulo wilayah kerja Puskesmas Limboto barat Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo
Lebih terperinciGAMBARAN PERILAKU KELUARGA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN DBD DI DESA LUHU KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO TAHUN Ade Rahmatia Podungge
Summary GAMBARAN PERILAKU KELUARGA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN DBD DI DESA LUHU KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Ade Rahmatia Podungge NIM : 841 409 002 Program Studi Ilmu Keperawatan Jurusan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 6 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Padukuhan VI Sonosewu
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Gambaran Umum Padukuhan VI Sonosewu Penelitian ini mengambil lokasi di Padukuhan VI Sonosewu pada bulan Mei Agustus 2017. Padukuhan VI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit yang harus terus menerus dilakukan pengamatan, monitoring
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komitmen global dibidang kesehatan adalah memerangi penyakit HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya (MDG ke 6). Sebagaimana yang diketahui bahwa Penyebaran
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005
ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005 Oleh: TH.Tedy B.S.,S.K.M.,M.Kes. PENDAHULUAN Dalam Undang-Undang No.23
Lebih terperinciThis document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Biluhu Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo. Waktu penelitian dilakukan pada Tanggal 29 April
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN NANGA ELLA HILIR KABUPATEN MELAWI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BEBERAPA FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN NANGA ELLA HILIR KABUPATEN MELAWI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Slamet Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Lebih terperinciBAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teori Masalah kesehatan merupakan masalah yang multikausal, sehingga penanganan dan solusi pemecahan masalah kesehatan juga harus dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional, yaitu peneliti akan
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional, yaitu peneliti akan mencari hubungan antar variabel dengan variabel lainnya. Dalam mencari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta semakin luas penyebarannya. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit malaria sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah klien serta semakin luas penyebarannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih dari 2 miliar atau 42% penduduk bumi memiliki resiko terkena malaria. WHO
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Malaria merupakan penyakit menular yang dominan di daerah tropis dan sub tropis dan dapat mematikan. Setidaknya 270 penduduk dunia menderita malaria dan lebih dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Secara administratif Desa Tabumela terletak di wilayah Kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Keadaan Demografis Secara administratif Desa Tabumela terletak di wilayah Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo, dan memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Moahudu Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah kerja puskesmas Motoboi Kecil
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini ber di wilayah kerja puskesmas Motoboi Kecil Kecamatan Kotamobagu Selatan Kota Kotamobagu. Wilayah kerja puskesmas Motoboi Kecil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Nyamuk anopheles hidup di daerah tropis dan
Lebih terperinciPromotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PELAKSANAAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN PALU TIMUR KOTA PALU 1) DaraSuci 2) NurAfni Bagian Epidemiologi
Lebih terperinci5. TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PEMBERANTASAN PENYAKIT DBD (Studi Kasus Kabupaten Indramayu)
5. TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PEMBERANTASAN PENYAKIT DBD (Studi Kasus Kabupaten Indramayu) 5.1. PENDAHULUAN Sebagian besar perkotaan di Indonesia merupakan wilayah endemik
Lebih terperinciPERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Responden yang saya hormati, Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Probo Adi Saputro NIM : 20130320119 Alamat : Pangukan Tridadi Sleman RT/RW 003/010 Adalah
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DAN PELAKSANAAN 3M PLUS DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DBD DI LINGKUNGAN XVIII KELURAHAN BINJAI KOTA MEDAN TAHUN 2012 A. Karakteristik Responden
Lebih terperinciFajarina Lathu INTISARI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI WILAYAH KELURAHAN DEMANGAN YOGYAKARTA Fajarina Lathu INTISARI Latar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Puskesmas Tirto I Puskesmas Tirto I merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten Pekalongan yang terletak di dataran rendah Pantai
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA. 1. Sebelum penelitian
LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA 1. Sebelum penelitian 62 2. Setelah penelitian 63 LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA
Lebih terperinciSUMMARY HASNI YUNUS
SUMMARY HUBUNGAN KEGIATAN SURVEY JENTIK SEBELUM DAN SETELAH ABATESASI TERHADAP ANGKA BEBAS JENTIK DI KELURAHAN BOLIHUANGGA KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 HASNI YUNUS 811409153 Program Studi Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciJurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Volume VIII Nomor 1, Januari 2017 ISSN (p) -- ISSN (e)
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM UPAYA PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK PADA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE Muammar Faiz Naufal Wibawa (Prodi Kesehatan Lingkungan Magetan, Poltekkes Kemenkes Surabaya) Tuhu Pinardi
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH
Lampiran 1 50 KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH Nama Alamat Umur Status dalam keluarga Pekerjaan Pendidikan terakhir :.. :..
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA PADA KELUARGA
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016 FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA PADA KELUARGA Fera Meliyanti Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Al- Ma arif Baturaja Jl. Dr. Moh. Hatta
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi, diperkirakan pada 2009 dari 225
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran wilayah penelitian kelurahan Limba B
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengelohan data yang dilakukan, maka hasil penelitian sebagai berikut : 4.1.1 Gambaran wilayah penelitian kelurahan Limba B
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang menempati posisi penting dalam deretan penyakit infeksi yang masih
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo, dengan batas-batas pokok desa
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Leato Utara adalah salah satu kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo,
Lebih terperinciPromotif, Vol.3 No.2, April 2014 Hal
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DATARAN BULAN KECAMATAN AMPANA TETE KABUPATEN TOJO UNA UNA 1) Rizal Sidiki, 2) Indro Subagyo, 3) Muhammad Jufri 1,3) Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkena malaria. World Health Organization (WHO) mencatat setiap tahunnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaria merupakan penyakit menular yang sangat dominan di daerah tropis dan sub-tropis dan dapat mematikan. Setidaknya 270 juta penduduk dunia menderita malaria dan
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS KOELODA KECAMATAN GOLEWA KABUPATEN NGADA PROVINSI NTT
Jurnal Kesehatan Volume VII No. 2/2014 HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS KOELODA KECAMATAN GOLEWA KABUPATEN NGADA PROVINSI NTT Masriadi Idrus*, Getrudis**
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA KUMPEH KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN 2014
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA KUMPEH KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN 2014 Listautin Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima Prodi D III Kebidanan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan ibu melahirkan serta dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja (Dinkes
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan mempengaruhi angka kesakitan bayi, anak balita dan ibu melahirkan serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan sub tropis, dan menjangkit
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Tilote sebagai salah satu pelayanan dasar dan terdepan di Kecamatan Tilango memberikan pelayanan rawat jaan dan rawat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian Ambarawa terletak di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah sekitar 30 km ke arah selatan Ungaran (Ibukota Kab. Semarang). Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit yang keberadaannya sudah ada sejak lama, tetapi kemudian merebak kembali. Chikungunya berasal dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo adalah merupakan Rumah Sakit
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA
LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA (AI) DI RW02 KELURAHAN PANUNGGANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANUNGGANGAN KOTA TANGERANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Epidemiologi perubahan vektor penyakit merupakan ancaman bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah demam berdarah dengue (DBD). Dengue hemorraghic fever (DHF) atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis dan metode penelitian yang dilakukan adalah Explanatory Research (penelitian penjelasan), karena penelitian menjelaskan hubungan variabel
Lebih terperinciFAKTO-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI PUSKESMAS TIRTO I KABUPATEN PEKALONGAN
FAKTO-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI PUSKESMAS TIRTO I KABUPATEN PEKALONGAN 7 Candriana Yanuarini ABSTRAK Filariasis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria
Lebih terperinciUnnes Journal of Public Health
UJPH 4 (2) (2015) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKITAR RUMAH DAN PRAKTIK PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KENDAGA KECAMATAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4,48 Ha yang meliputi 3 Kelurahan masing masing adalah Kelurahan Dembe I, Kecamatan Tilango Kab.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Geografi Luas Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo yaitu 4,48 Ha yang meliputi 3 Kelurahan masing masing
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Ratna Sari Dewi STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis:
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA RANTAU RASAU II KECAMATAN RANTAU RASAU TAHUN 2015 Ratna Sari Dewi STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi
Lebih terperinciANDI EKAWANA AP K
JURNAL HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KELURAHAN PEKKABATA KECAMATAN POLEWALI KABUPATEN POLEWALI MANDAR ANDI EKAWANA AP K11108849 Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akut bersifat endemik yang di sebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Marisa Kec. Marisa merupakan salah satu dari 16 (enam belas)
32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Geografi Puskesmas Marisa Kec. Marisa merupakan salah satu dari 16 (enam belas) Puskesmas yang ada di Kabupeten Pohuwato, dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filariasis merupakan penyakit menular yang terdapat di dunia. Sekitar 115 juta penduduk terinfeksi W. Bancrofti dan sekitar 13 juta penduduk teridentifikasi sebagai
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. obyektif. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional yakni
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Rancang Bangun Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan menggambarkan suatu keadaan atau obyek yang akan diteliti secara
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Maleo. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Popayato
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Desa Bukit Tingki merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Popayato dengan luas wilayah 5.250 Ha,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan berperilaku sehat. Program PHBS
Lebih terperinciBAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui
1 BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) atau lazimnya disebut dengan DBD / DHF merupakan suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
Lampiran 1. SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Usia : Alamat : Pekerjaan : Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama tetapi kemudian merebak kembali (re-emerging disease). Menurut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Chikungunya merupakan suatu penyakit dimana keberadaannya sudah ada sejak lama tetapi kemudian merebak kembali (re-emerging disease). Menurut sejarah, diduga penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahunnya terdapat sekitar 15 juta penderita malaria klinis yang mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Malaria adalah salah satu penyakit yang mempunyai penyebaran luas, sampai saat ini malaria menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Berdasarkan Survei
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas sebagai unit pelaksana kesehatan terdepan (pelayanan kesehatan primer di indonesia) mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya
Lebih terperinci1. Pendahuluan SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DAN UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN PADA KAWASAN KUMUH KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN
Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DAN UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN PADA KAWASAN KUMUH KECAMATAN MEDAN MAIMUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh organisme atau makhluk hidup. Perilaku dapat diartikan suatu respon/reaksi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN Dian Nurafifah.......ABSTRAK....... Setiap wilayah yang terdapat nyamuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel 343 KK. Adapun letak geografis Kecamatan Bone sebagai berikut :
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 1. Gambaran Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini di wilayah Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menetap dan berjangka lama terbesar kedua di dunia setelah kecacatan mental (WHO,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filariasis merupakan salah satu penyakit tertua dan paling melemahkan yang dikenal dunia. Filariasis limfatik diidentifikasikan sebagai penyebab kecacatan menetap dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kaki gajah, dan di beberapa daerah menyebutnya untut adalah penyakit yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filariasis atau elephantiasis dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai penyakit kaki gajah, dan di beberapa daerah menyebutnya untut adalah penyakit yang disebabkan infeksi
Lebih terperinciUMUM 1. Nama:.. 2. Tanggal Lahir:. 3. Jenis Kelamin: Laki-laki/Perempuan 4. Kelas: 5. Sekolah: SDN Cibogo. Universitas Kristen Maranatha
64 GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU SISWA-SISWI KELAS LIMA DAN ENAM TERHADAP PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI SDN CIBOGO KELURAHAN SUKAWARNA KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG PERIODE JUNI-AGUSTUS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Wilayah Kerja. Poowo, Poowo Barat, Talango, dan Toto Selatan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Wilayah Kerja Puskesmas
Lebih terperinciKata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR MINAHASA Trifena Manaroinsong*, Woodford B. S Joseph*,Dina V Rombot** *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Nuangan terletak di Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow. a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tutuyan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil A. Gambaran Umum Lokasi Puskesmas Nuangan terletak di Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan luas wilayah 337,80 KM 2, dengan batas wilayah: a. Sebelah Utara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Deklarasi Milenium yang merupakan kesepakatan para kepala negara dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Deklarasi Milenium yang merupakan kesepakatan para kepala negara dan perwakilan dari 189 negara dalam sidang Persatuan Bangsa-Bangsa di New York pada bulan September
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan abstraksi dari suatu agar bisa dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang dapat menjelaskan keterkaitan antar variabel (baik variabel
Lebih terperinciHUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN ENYAKIT ISA ADA BALITA (Suatu enelitian Di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten ) SISKA RISTY YOLANDA ADAM DJAFAR NIM : 811409020
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia, salah satunya penyakit Demam
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit yang disebabkan oleh vektor masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia, salah satunya penyakit Demam Berdarah Dengue
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan di 436 kabupaten/kota dari 497 kabupaten/kota sebesar 88%. Angka kesakitan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat selama 45 tahun terakhir, sejak tahun 1968 sampai saat ini dan telah menyebar di 33 provinsi dan di
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil penelitian dapat digambarkan bahwa keadaan lokasi penelitian sebagai berikut: 4.1.1Gambaran Umum a. Keadaan Geografi Puskesmas Telaga Biru adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan bagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyakit malaria telah diketahui sejak zaman Yunani. Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat dunia yang dapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Dulalowo 1. Geografi, Batas Wilayah Dan Iklim Kelurahan Dulalowo berada di Kecamatan Kota Tengah merupakan salah satu kecamatan yang ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah World Health Organization (WHO) memperkirakan penduduk yang terkena DBD telah meningkat selama 50 tahun terakhir. Insiden DBD terjadi baik di daerah tropik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Keadaan rumah yang bersih dapat mencegah penyebaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring bertambahnya waktu maka semakin meningkat juga jumlah penduduk di Indonesia. Saat ini penduduk Indonesia telah mencapai sekitar 200 juta lebih. Hal
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SERTA PERAN KELUARGA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SUBAN KECAMATAN BATANG ASAM TAHUN 2015 Herdianti STIKES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), juta orang di seluruh dunia terinfeksi
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang angka kejadiannya masih tinggi di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Pada tahun 2011, menurut World Health Organization
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN DAN TEMPAT TINGGAL PADA PENYAKIT ANAK UMUR 5 14 TAHUN DI KOTA BIAK TAHUN 2013
PENGARUH LINGKUNGAN DAN TEMPAT TINGGAL PADA PENYAKIT ANAK UMUR 5 14 TAHUN DI KOTA BIAK TAHUN 2013 1 Grace A. D. Kaidel 2 Sarah M. Warouw 2 Stefanus Gunawan 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka teori Pengendalian vektor DBD: 1. Kimiawi 2. Biologi 3. Manajemen lingkungan Pengetahuan Ibu Pencegahan penyebaran Virus Dengue
Lebih terperinciStudi tentang Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas 4 dan 5 Dalam Pencegahan Flu Burung SDN Cisalak 1 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2009
1 P a g e Studi tentang Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas 4 dan 5 Dalam Pencegahan Flu Burung SDN Cisalak 1 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2009 I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Lengkap : Kelas:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Desa Luhu Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa ini karena
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh Thimotius Tarra Behy NIM
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PENYAKIT MALARIA SERTA PEMERIKSAAN SAMPEL DARAH MASYARAKAT PERUMAHAN ADAT DI KECAMATAN KOTA WAIKABUBAK KABUPATEN SUMBA BARAT - NTT SKRIPSI Oleh Thimotius
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini di laksanakan pada 28 April sampai 5 Mei 2013 di Desa
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini di laksanakan pada 28 April sampai 5 Mei 2013 di Desa Tabumela. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui gambaran Sanitasi Lingkungan wilayah pesisir danau Limboto
Lebih terperinci