BAB IV METODE PENELITIAN. obyektif. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional yakni

Transkripsi

1 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Rancang Bangun Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan menggambarkan suatu keadaan atau obyek yang akan diteliti secara obyektif. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional yakni penelitian yang dilakukan mengumpulkan data paparan dan outcome secara bersamaan. Dalam penelitian cross sectional, peneliti hanya mengobservasi fenomena pada satu titik waktu tertentu (Notoatmodjo, 2010). 4.2 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua penduduk yang tinggal di Kelurahan Pengambilan populasi didasarkan pada pertimbangan peneliti mengenai kondisi lokasi penelitian. Pada lokasi penelitian, yakni Kelurahan Kulon terbagi menjadi 15 RW kondisi daerah yang mengalami kejadian penyakit DBD cukup tinggi dibandingkan kelurahan lain yang terdapat pada wilayah kerja Penelitian dilakukan untuk mempelajari upaya pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti yang meliputi bentuk pengendalian fisik, kimia, dan biologi yang dilakukan oleh responden. 31

2 Sampel, Besar Sampel, Cara Penentuan Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah semua orang yang tinggal di RW 7 Kelurahan Kulon Tandes Kota Surabaya, RW 7 memiliki kejadian penyakit DBD paling tinggi diantara wilayah rukun warga di Kelurahan Surabaya, dan yang memenuhi kriteria inklusi untuk menjadi sampel penelitian yakni sejumlah 50 orang pemenuhan kriteria inklusi sebagai berikut: 1. Bersedia mengikuti penelitian. 2. Responden adalah satu rumah yang diwakili oleh satu ibu rumah tangga yang diasumsikan lebih sering tinggal di rumah dan mengetahui kondisi rumah dan sekitarnya. 3. Bertempat tinggal di kelurahan 4. Melakukan salah satu pengendalian meliputi fisik, kimia, maupun biologi di rumah atau di sekitar rumah. Untuk mengukur kepadatan jentik, di tiap rumah responden dilakukan pengamatan terhadap kontainer baik yang ada di dalam rumah maupun di luar rumah yang mungkin terdapat jentik dan menjadi tempat perindukan nyamuk. Sampel tersebut diambil pada RW 7 di wilayah Kelurahan

3 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Kelurahan Surabaya alasan sebagai berikut: 1. Jumlah kasus DBD di Kelurahan Kulon Mengalami pasang surut dalam 3 tahun terakhir yaitu tahun 2009, 2010, Kelurahan Kulon Merupakan daerah endemis DBD. 3. Pada tahun 2011 ABJ Kelurahan Surabaya adalah 87,25 %, sedangkan standar ABJ Nasional adalah 95 %, sehingga belum memenuhi standar yang ditentukan. 4. Kelurahan Kulon merupakan daerah yang mempunyai kepadatan penduduk tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Kulon Waktu Penelitian Tabel 4.1 Waktu Kegiatan Penyusunan Proposal Hingga Penyelesaian Skripsi No Kegiatan Okt Nov Des Ja n 1 Penyusunan Proposal 2. Revisi 3. Seminar Proposal 4. Penyelesaian Proposal skripsi 5. Penelitian lapangan 6. Penyelesaian Skripsi Feb Mar Apr Mei Juni Jul

4 Variabel, Cara, dan Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini meliputi karakteristik responden, indeks kepadatan larva, faktor penularan DBD yang meliputi: kepadatan penduduk, mata pencaharian, pendidikan serta perilaku responden yang meliputi: pengetahuan, sikap maupun tindakan responden dalam upaya pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti dan kejadian DBD, serta bentuk upaya pengendalian vektor Aedes aegypti yang meliputi: pengendalian fisik, kimia, dan biologi. Tabel 4.2 Variabel, Cara, dan Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional 1. Kharakteristik Responden : a. Umur Masa hidup responden yang dihitung sejak lahir sampai ulang tahun yang terakhir Cara Wawancara a tahun b tahun c tahun d. >50 tahun Skala data b. Pendidikan Jenjang pendidikan yang dimiliki atau sedang dijalani responden Wawancara a.tidak sekolah b.sd c.smp d.sma e.perguruan Tinggi (PT) c. Lama Tinggal Lama tinggal merupakan waktu awal penduduk menempati rumah di daerah penelitian sampai waktu penelitian dilaksanakan. Wawancara Kuesioner frekuensi: a. < 5 tahun b tahun c tahun d. > 20 tahun

5 35 Lanjutan Tabel 4.2 Variabel, Cara, dan Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Cara Skala data d. Mata Pencaharian Jenis pekerjaan yang dimiliki atau sedang dijalani oleh responden. Wawancara frekuensi: a. Ibu rumah tangga b. Pensiunan c. Wiraswasta d. PNS 2. Indeks Kepadatan Larva a. HI (House Index) Persentase jumlah rumah/bangunan yang ditemukan jentik per jumlah rumah/bangunan yang diperiksa di Kelurahan survey jentik dalam rumah/bangunan visual larva. dalam skala DF (Density Figure): DF=1 rendah). DF= 2-5 sedang). DF = 6-9 Tinggi) b. Container Index (CI) Persentase jumlah kontainer jentik per jumlah kontainer yang diperiksa di Kelurahan survey jentik dalam rumah/bangunan visual larva. dalam skala DF (Density Figure): DF=1 rendah). DF= 2-5 sedang). DF = 6-9 Tinggi)

6 36 Lanjutan Tabel 4.2 Variabel, Cara, dan Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Cara Skala data c. Breteau Index (BI) Persentase jumlah kontainer jentik dalam rumah atau bangunan di Kelurahan survey jentik dalam rumah/bangunan visual larva. dalam skala DF (Density Figure): DF=1 rendah). DF= 2-5 sedang). DF = 6-9 Tinggi) d. Density Figure (DF) Ukuran skala HI, CI,BI dapat dikaitkan menjadi satu dalam suatu ukuran kepadatan jentik di Kelurahan Kulon, Surabaya survey jentik dalam rumah/bangunan visual larva. dalam skala DF (Density Figure): DF=1 rendah). DF= 2-5 sedang). DF = 6-9 Tinggi) 3. Faktor Penularan DBD a. Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk per luas wilayah di Kelurahan Data sekunder dari Kelurahan jumlah penduduk

7 37 Lanjutan Tabel 4.2 Variabel, Cara, dan Definisi Operasional Variabel b. Mata Pencaharian. Definisi Operasional Pekerjaan penduduk di Kelurahan Cara Data sekunder dari Kelurahan mata Pencaharian penduduk. Skala data c. Pendidikan Pendidikan akhir penduduk di Kelurahan Surabaya Data sekunder dari Kelurahan pendidikan penduduk d. Perilaku Pengetahuan Pengetahuan responden tentang hal yang berhubungan penyakit DBD dan pengendalian vektor yang meliputi pengendalian fisik, kimia, maupun biologi. dan a. Bila nilainya 50% adalah baik. b.bila nilainya <50% adalah buruk. Sikap Sikap responden tentang hal yang berhubungan DBD dan pengendalian vektor yang meliputi pengendalian fisik, kimia, dan biologi. dan a. Bila nilainya 50% adalah baik. b.bila nilainya <50% adalah buruk

8 38 Lanjutan Tabel 4.2 Variabel, Cara, dan Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Cara c. Tindakan Tindakan responden tentang hal yang berhubungan penyakit DBD dan pengendalian vektor yang meliputi pengendalian fisik,kimia,dan biologi dan a. Bila nilainya 75% adalah baik. b.bila nilainya <75% adalah buruk. Skala data 3. Pengendalian Vektor Nyamuk Aedes aegypti Pengendalian Fisik a.kegiatan 3M Kegiatan menguras,menutup,mengubur tempat penampungan air /kontainer maupun barangbarang bekas. dan Melakukan dua dari tiga kegiatan 3M,dinyatakan b.memakai Pakaian Pelindung Mengenakan Pakaian lengan panjang dan berkaos kaki saat berada di dalam atau di luar rumah.

9 39 Lanjutan Tabel 4.2 Variabel, Cara, dan Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Cara c.memakai kelambu atau kawat kasa Memasang kelambu atau kawat kasa di area sekitar tempat tidur dan rumah. Skala data Pengendalian Kimia a.larvasidasi Kegiatan menabur bahan kimia (abate) ke dalam kontainer dosis yang sesuai. dan b..fogging atau ULV Kegiatan pengasapan pada wilayah di sekitar rumah penderita DBD. dan c..penggunaan Obat Nyamuk Kegiatan Menggunakan obat nyamuk baik bakar, semprot, elektrik, maupun oles. dan

10 40 Lanjutan Tabel 4.2 Variabel, Cara, dan Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Cara Pengendalian Biologi Skala data a.pemeliharaan hewan Predator Kegiatan pemeliharaan hewan predator yang membantu mengurangi terjadinya gigitan nyamuk Aedes aegypti meliputi memelihara ikan pemakan jentik. dan 4.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan menggunakan: 1.., diperoleh cara wawancara menggunakan, dan melakukan observasi terhadap keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti. Kuesioner berisi pertanyaan yang berdasarkan pada variabel penelitan. Kuesioner ditujukan pada responden penelitian yang meliputi dan perilaku (pengetahuan, sikap, tindakan) dalam upaya pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti yang meliputi: pengendalian fisik, kimia, dan biologi yang dilakukan oleh responden. Lembar observasi disediakan untuk melihat keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti. 2. Data sekunder. Diperoleh dari Puskesmas Dinas Kesehatan Kota Surabaya, data penduduk yang dijadikan responden penelitian Kelurahan Data yang dibutuhkan meliputi: data kejadian

11 41 DBD di Kelurahan Surabaya tahun 2011, data karakteristik penduduk yang meliputi: kepadatan penduduk, umur penduduk, jenis pekerjaan penduduk, dan pendidikan penduduk, Sedangkan instrumen yang dipakai meliputi: a. Kuesioner melakukan wawancara untuk mengetahui karakteristik dan perilaku responden yang meliputi: pengetahuan, sikap, dan tindakan responden dalam upaya pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti. b. Lembar observasi melakukan pengamatan terhadap keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti. 4.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data Pengolahan Data Pengolahan data meliputi: 1. Cleaning Data yang telah dikumpulkan dilakukan cleaning, sebelum dilakukan pengolahan data dicek terlebih dahulu agar data yang akan diolah tidak terdapat data missing. 2. Editing Setelah data dikumpulkan dilakukan pengeditan untuk mengecek kelengkapan data, kesinambungan data dan keseraganman data. 3. Coding Dilakukan untuk memudahkan pengolahan data termasuk pemberian skor.

12 42 4. Entry Memasukkan data dalam compute untuk analisis data. Data diolah dalam bentuk naskah dan tabel Analisis Data Analisis statistik dilakukan cara deskriptif yaitu menggambarkan upaya pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti baik yang dilakukan oleh responden dan Puskesmas Kulon dan kejadian DBD di Kelurahan