BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bagian hasil dan pembahasan penelitian ini akan didiskripskan profil sekolah, hasil penelitian dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bagian hasil dan pembahasan penelitian ini akan didiskripskan profil sekolah, hasil penelitian dan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bagian hasil dan pembahasan penelitian ini akan didiskripskan profil sekolah, hasil penelitian dan pembahasan penelitian sebagai berikut : 4.1 Profil Sekolah SD Negeri Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal tempat penelitian berlokasi di jalan Napak Tilas KM 1 Pamriyan, Gemuh, Kendal. Visi SDN Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal adalah Mewujudkan insan sekolah yang unggul dalamberprestasi, serta mencapai iman dan taqwa yang tinggi. Untuk mencapai visi tersebut sekolah merumuskan misi sebagai berikut: (1) Melaksanakan pembelajaran dengan bimbingan secara efektif dalam mengembangkan potensi siswa. (2) Membimbing siswa melaksanakan ajaran agama secara baik sehingga terbentuk manusia yang beriman. (3) Memberikan motivasi kepada siswa untuk berprestasi. (4) Meningkatkan disiplin guru, siswa dan seluruh warga sekolah. (5) Mengembangkan / meningkatkan semangat keteladanan, kejujuran dan ketaqwaan. (6) Mengembangkan jiwa seni dan kebudayaan yang beradab. Jumlah keseluruhan tenaga pendidik dan kependidikan 11 orang yang terdiri 7 guru PNS (7 S1), 1

2 3 guru tidak tetap (3 S1) dan 1 orang penjaga. Jumlah siswa SD Negeri Pamriyan cukup besar. Tahun 2015 / 2016 ada 158 siswa.yang terbagi dalam 6 (enam) rombongan belajar ( rombel ).Dengan 97 siswa laki-laki dan 61siswa perempuan. Sebagian besar siswa SDN Pamriyan berasal dari penduduk yang bekerja sebagai buruh tani. Seratus persen siswa SDN Pamriyan beragama islam. Ada kurang lebih 25 persen tergolong tidak mampu. Guru-guru SDN Pamriyan ada 60 persen sudah bersertifikasi. Semua guru-guru dan kepala sekolah SDN Pamriyan berdomisili di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. SD Negeri Pamriyan memiliki saran prasarana sekolah yang cukup lengkap yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang UKS, 1 perpustakaan, 1 ruang mushola serta 9 kamar mandi dan WC. Sekolah juga memiliki alat kesenian rebana. Meskipun memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap jumlah siswa yang banyak dan guru yang 90 % sudah S1 prestasi sekolah masih kurang memuaskan. Dalam ujian sekolah tahun 2015/2016 menduduki peringkat 5 dari 30 SD se-kecamatan Gemuh. Prestasinya non akademik pun msih dibawah sekolah yang berada dalam satu lokasi. 2

3 4.2 Hasil Penelitian Studi pendahuluan dari hasil pengamatan dan wawancara di SD Negeri Pamriyan Kecamatan Kabupaten Kendal pada tahun pelajaran 2015/2016 ini masih ada guru yang mengajar kurang persiapan. Guru hanya berbekal RPP hasil copy paste dan pelaksananaan pembelajarannya pun kadang tidak sesuai dengan RPP yang telah disiapkan. Ada juga yang mengajar hanya berbekal Lembar Kerja Siswa yang dibeli yang tidak semua isinya sesuai dengan keadaan siswa. Guru tidak tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri pelajaran. Masih ada juga anggapan bahwa supervisi untuk mengawasi dan mencari kesalahan yang dilakukan guru dikelas. Masalah-masalah tersebut sesuai dengan temuan dari pengawas sekolah yang melaksanakan supervisi kunjungan kelas ke SD Pamriyan Gemuh Kendal pada tanggal 15 Februari 2016 ternyata guru tidak menyiapkan RPP dan perangkat lainnya ketika mengajar. Walaupun setiap pembinaan baik disekolah, Kelompok Kerja Guru Gugus, maupun di UPTD Pendidikan selalu di ingatkan bahwa tugas pokok guru adalah menyusun RPP, melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian tetapi hampir sumua guru SDN Pamriyan Gemuh Kendal belum menyusun RPP. 3

4 Sementara itu kepala sekolah juga belum maksimal dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas. Sementara kepala sekolah juga belum maksimal dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas. Kepala sekolah telah menyusun program tetapi belum menyiapkan instrumen supervisi Program yang telah disusun terlaksana dengan alasan banyaknya kegiatan dinas yang waktunya bersamaan dengan jadwal supervisi yang telah dibuat. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode tindakan. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dengan langkah-langkah tindakan sebagai berikut : Identifikasi Masalah Langkah awal yang dilakukan peneliti untuk memulai supervisi kunjungan kelas dalam rangka meningkatkan kinerja guru ini adalah melakukan wawancara dengan guru yang bersangkutan sebelum memasuki kelas. Setelah itu, peneliti mendampingi Kepala Sekolah untuk memasuki ruang kelas dan melakukan observasi terhadap guru yang sedang mengajar. Bapak/Ibu guru yang dilakukan supervisi olek Kepala Sekolah terlebih dahulu memperkenalkan peneliti kepada peserta didik, dan menyampaikan tujuan kehadiran Kepala Sekolah dan peneliti ikut bergabung di dalam kelas. Terdapat 1 guru yang lupa memperkenalkan dan menyampaikan tujuan kehadiran 4

5 Kepala Sekolah dan peneliti ke dalam kelas. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan wawancara terbuka kepada guru bersangkutan untuk mengetahui berbagai kesulitan yang dialami guru dan peserta didik, kemudian Kepala Sekolah memberikan umpan balik sesuai dengan apa yang telah diamati bersama peneliti sebagai masukan, perbaikan, dan motivasi bagi guru bersangkutan. Pada tahap persiapan, peneliti melakukan wawancara kepada guru bersangkutan dan mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan guru di kelas. Peneliti melakukan wawancara terhadap dua guru kelas dan satu guru mata pelajaran pendidikan agama islam dengan diberikan tindakan supervisi kunjungan kelas (PAI). Dari ketiga guru tersebut sebagian besar guru sebelum melakukan pembelajaran, tidak membuat perencanaan yang dilakukan yaitu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan beberapa perangkat pembelajaran yang lainnya. Hal ini sejalan dengan jawaban yang disampaikan oleh Bapak AU selaku guru mapel PAI. Sebelum melakukan pembelajaran di kelas, saya membawa daftar kelas, daftar nilai dan silabus yang sudah ada dari dinas. Untuk RPP sudah ada di laptop, yang penting kita sebagai guru harus mengajar di kelas menyampaikan materi. (wawancara 2/3/2016) 5

6 Penjelasan yang disampaikan oleh Bapak AU tersebut dikuatkan dengan pendapat dari Bapak SB guru kelas V. Sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas, persiapan yang dilakukan pada umumnya adalah membawa daftar kelas, daftar nilai, silabus, materi yang akan diberikan. Sedangkan RPP sudah ada di laptop. (wawancara 10/3/2016) Berdasarkan pendapat dari dua sumber yang berbeda tersebut menjelaskan bahwa guru kurang biasa melakukan perencanaan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Pada saat studi dokumen, ada beberapa guru yang belum menunjukkan RPP secara kasat mata, para guru tersebut menyampaikan bahwa RPP masih dalam bentuk soft file di laptop. Dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran tentunya akan tercantum standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran. Sehingga perlu adanya kesesuaian antara SK, KD dengan indikator pembelajaran. Guru dalam menyusun RPP harus lebih disesuaikan dengan silabus. Pengembangan lebih ditekankan pada saat penyampaian materi. Sedangkan untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, perlu adanya strategi dalam mengajar, diantaranya 6

7 menerapkan berbagai model dan metode pembelajaran. Namun dalam pelaksanaannya kebanyakan guru hanya menerapkan metode pembelajaran seperti ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Penggunaan model pembelajaran masih belum digunakan. Penggunaan bahan pembelajaran dan media pembelajaran masih berpusat pada buku panduan dan kurang adanya pengembangan dalam mencari sumber belajar yang relevan dan media pembelajaran. Sumber belajar untuk masing-masing kelas tentunya sudah berbeda, karena berbeda pula perkembangan peserta didik. Dalam masing-masing kelas setiap guru akan mengalami beberapa kendala dalam menyampaikan materi kepada peserta didik guna tujuan pembelajaran tercapai. Namun menurut beberapa guru, sumber atau materi dalam pembelajaran sudah sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kesulitan peserta didik menerima materi pembelajaran adalah relatif. Sesuai dengan paparan dari Bapak M. Afif. Berdasarkan pengamatan saya selama ini, materi yang diberikan berdasarkan kurikulum 2006 ini sudah sesuai dengan perkembangan peserta didik. Untuk kesulitan materi yang dialami oleh peserta didik, hal tersebut lebih dipengaruhi oleh lingkungan 7

8 peserta didik, misalnya dari motivasi orang tua terhadap siswa, lingkungan bermain anak.(wawancara 10/3/2016) Selain memahami materi yang disampaikan oleh guru, setelah pembelajaran peserta didik harus dapat menguasai kompetensi yang akan dicapai. Hal tersebut disesuaikan dengan SK, KD dan indikator serta tujuan pembelajaran. Untuk sejauh ini, kompetensi yang dicapai oleh peserta didik diukur melalui nilai kompetensi ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan oleh masing-masing kelas dan mata pelajaran dengan berpedoman pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007 dengan kriteria perolehan skor minimal baik (±70%). Barulah setelah itu guru dapat mengetahui bagian yang perlu diperbaiki. Demi tercapainya tujuan dan kompetensi yang diajarkan, perlu adanya perhatian khusus yang diberikan oleh guru terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Selaras dengan hal tersebut, selama pelaksanaan di dalam kelas, beberapa guru menggunakan variasi dalam pembelajaran dan pengelolaan kelas. Menyusun tempat duduk peserta didik berbentuk Kotak atau disesuaikan dengan materi untuk diskusi. Selain itu, guru juga menyampaikan materi dengan menambahkan 8

9 beberapa informasi baru agar siswa tidak jenuh sebagai variasi. Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh masing-masing guru, perencanaan yang dilakukan sebelum melaksanakan pembelajaran belum begitu tertata, mulai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus, program tahunan, program semester, dan media pembelajaran guna mempermudah peserta didik memahami materi pembelajaran. Namun, sudah ada sumber belajar, agar lebih jelas dan kontekstual perlu adanya media pembelajaran yang relevan. Sedangkan untuk pelaksanaan pembelajaran Bapak/Ibu guru kurang menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dan penekanan pada tempat duduk siswa yang disusun sedemikian rupa, akan lebih menyenangkan jika menerapkan model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran. Paparan beberapa guru mengenai kesulitan pada materi tertentu dikarenakan penanaman konsep kepada peserta didik yang masih kurang. Sehingga, tidak jarang peserta didik menjadi bingung dan berdampak pada ketidaktuntasan KKM. Melalui pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang dilakukan Kepala Sekolah dapat 9

10 dijadikan salah satu alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan kinerja guru sehingga peserta didik agar lebih aktif dan termotivasi. Jika pembelajaran menyenangkan dan nyaman bagi peserta didik, maka konsep yang diberikan akan mudah untuk dipahami Tindakan 1 ( Siklus 1 ) Identifikasi Masalah Langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk melakukan suoervisi kunjungan kelas. Pengumpulan data tentang kinerja yang dimiliki oleh guru dalam pembelajaran. Pada perencanaan tindakan ini peniliti mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah SDN Pamriyan Gemuh Kendal pada hari Senin, tanggal 4 April 2016 untuk membahas persiapan penelitian.dalam pertemuan ini menyusun jadwal pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk 3 guru, dan menyiapkan instrumen supervisi kunjungan kelas.kegiatan supervisi kunjungan kelas siklus 1 direncanakan pada hari Selasa, 6 April 2016 guru kelas 5. Rabu 7 April 2016 guru kelas 2 dan Kamis, 8 April 2016 guru agama. Sebelum pelaksanaan supervisi kunjungan kelas guru diberi kesempatan untuk mengkonsultasikan RPP yang telah dibuat. Sehingga jika ada yang kurang tepat dapat diperbaiki Aktifitas Tindakan 1 ( siklus 1 ) 10

11 Supervisi kunjungan kelas dilaksanakan sesuai perencanaan yang telah disusun yaitu hari Selasa, 5 April 2016 guru kelas 5 pada jam ke 1-2 mata pelajaran IPA, dengan kompetensi dasar 7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dap at mempengaruhi. Rabu, 6 April 2016 guru kelas 2 pada jam pelajaran ke 4-5 tema kegemaran dengan kompetensi dasar IPA : 3.2 Mengindenfikasikan jenis energi yang paling sering digunakan dilingkungan sekitar dan cara menghematnya. Bahasa Indonesia : 8.1 Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang disekitar secara dengan bahasa tulis. Kamis, 7 April 2016 guru PAI yang sedang mengajar dikelas 4. Untuk guru kelas 2 dan 5 dilaksanakan di dalam kelas masing-masing. Untuk guru PAI dilaksanakan di ruang kelas 4. Guru mengajar sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Supervisi kunjungan kelas dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) dari mulai kegiatan pendahuluan sampai dengan kegiatan pembelajaran. Oservasi Tahap observasi peneliti mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Saat pelaksanaan supervisi kunjungan kelas, kepala sekolah mengamati pelaksanaan pembelajaran. Kepala sekolah mencatat hal-hal yang terjadi pada saat proses belajar mengajar dengan mengunakan intrumen supervisi 11

12 pelaksanaan pembelajaran. Fokus pengamatan proses pembelajaran. No Guru Tabel 4.1 Hasil Supervisi Siklus 1 Hasil Supervisi Penyusunan RPP Pelaksanaan Pembelajaran 1 Kelas 2 79 % 71 % 2 Kelas 5 77% 75% 3 PAI 72 % 68 % Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa untuk penyusunan RPP bagi guru kelas sudah baik sesuai dengan Permendiknas tetapi untuk guru Pendidikan Agama Islam masih perlu bimbingan.pada saat memulai pembelajaran rata-rata guru kurang mempersiapkan kondisi siswa.siswa belum siap mengikuti pembelajaran guru sudah mulai memberikan materi pelajaran.meskipun pada RPP tertulis bermacam-macam metode tetapi pada pelaksanaan belajar mengajar guru masih dominan dalam kegiatan belajar mengajar.pada saat mengakhiri pembelajaran guru juga kurang memberi kesempatan pada siswa untuk membuat kesimpulan.guru tergesa-gesa 12

13 mengakhiri pelajaran karena waktu sudah habis jadi guru belum bisa mengatur alokasi waktu dengan tepat. Bagan 4.1 Hasil Supervisi Siklus 1 Masalah Tindakan I Hasil Hasil dan Refleksi Tindakan 1 Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan ini kepala sekolah mengajak masing-masing guru untuk merenungkan kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran yang telah dilakukan.kepala sekolah mengadakan wawancara dengan masing-masing guru. Guru diajak untuk menemukan sendiri kelebihan dan kekurangannya. Guru kelas 5 menyatakan : Saya kurang mempersiapkan kondisi siswa sebelum memasuki kegiatan inti, saya masih dominan dalam proses belajar mengajar, dan belum dapat memanage waktu dengan tepat. Kelebihannya saya telah membuat RPP sebelum mengajar, saya telah mengunakan peraga dan telah menyusun alat evaluasi sesuai dengan kompetensi yang saya ajarkan. Guru kelas 2 juga menyatakan : 13

14 Saya telah menyiapkan RPP tetapi karena merasa grogi/kurang percaya diri saat ditunggui kepala sekolah jadi ada beberap kegiatan yang tidak sesuai dengan yang telah direncanakan. Terutama saat memulai pelajaran dan memenit waktu.tetapi saya senang ditunggui kepala sekolah saat mengajar. Saya akan lebih mempersiapkan diri dalam menyusun RPP dan proses belajar mengajar pertemuan berikutnya. Begitu juga dengan PAI, beliau menyatakan meskipun agak grogi dan masih banyak kekurangan baik dalam penyusunan RPP maupun kegiatan belajar mengajar tetapi saya sangat senang mengajar ditunggui kepala sekolah karena dapat memotivasi untuk mengajar yang lebih baik Tindakan 2 ( Siklus 2) Identifikasi Masalah Berdasarkan permasalahan yang masih ditemukan pada siklus 1 untuk penyusunan RPP difokuskan pada aspek menentukan tujuan dan tersusunnya instrumen penilaian.pada pelaksanaan Pembelajaran masih ada beberapa aspek yang harus mendapat perhatian. Pada kegiatan pendahuluan perlu fisik dan psikis siswa serta apersepsi. Untuk kegiatan inti perlu pelibatan siswa dalam pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran. Kunjungan kelas pada siklus 2 akan dilaksanakan pada Selasa, 10 Mei 2016 untuk guru 14

15 kelas 5 dengan kompetensi dasar 6.2. Membuat karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Rabu 11 Mei 2016 untuk guru kelas 2 mapel tematik dengan kompetensi dasar IPA: 4.1. Mengidentifikasi kenampakan matahari dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesi: 7.1 membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat. Kamis,12 Mei 2016 untuk guru PAI dengan kompetensi dasar Membaca dzikir setelah sholat. Pada perencanaan penelitian ini Kepala sekolah mempersiapkan intrumen supervisi perencanaan pembelajaran. Pada tahap ini guru mempersiapakan RPP yang akan digunakan dalam pembelajaran Aktifitas Tindakan 2 Sama pada siklus 1 pelaksanaan kunjungan kelas dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati dan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Untuk guru kelas supervisi dilakukan dikelas masing-masing.guru PAI di dalam kelas 4 sekolah.kepala sekolah lebih memfokuskan pengamatan pada guru dalam memulai pelajaran, melibatkan siswa dalam pembelajaran, mengakhiri pelajaran dan penggalokasian waktu. Observasi 15

16 Kepala sekolah mengamati pelaksanaan pembelajaran. Kepala sekolah mencatat hal-hal yang terjadi pada saat proses belajar mengajar dengan menggunakan intrumen supervisi pelaksanaan. Tabel 4.2 Hasil Supervisi Siklus 2 Hasil Supervisi No Guru Penyusunan RPP Pelaksanaan Pembelajaran 1 Kelas Kelas PAI Dari hasil pengamatan hasil supervisi baik dalam penyusunan RPP maupun pelaksanaan pembelajaran Hasil dan Refleksi Dari hasil perenungan dan evalusi menunjukan bahwa pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang telah dilaksanakan pada siklus 2 bisa meningkatkan kompetensi pembelajaran guru. Rata-rata perolehan nilai penyusunan RPP dari tiga guru 88 dengan kategori baik dalam pelaksanaan pembelajaran dari tiga guru adalah 86 dengan kategori baik. Jadi dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami kenaikan untuk penyusunan RPP 16

17 dan pelaksanaan pembelajaran telah sesuai. Penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan standar proses. Bagan 4.2 Hasil Supervisi Siklus 1 dan 2 Masalah Tindakan I Hasil Masalah Tindakan II Hasil Keterangan : 1. Masalah Guru belum siap mengajar Guru belum membuat perencanaan pembelajaran Guru belum melaksanakan pembelajaran yang sesuai 2. Tindakan 1 Kepala Sekolah mengadakan pembinaan Kepala Sekolah mengadakan pembimbingan Kepala Sekolah mengadakan pengarahan 3. Hasil Guru sudah siap mengajar tetapi masih kurang pas. 17

18 Guru sudah membuat perencanaan pembelajaran tetapi belum sesuai dengan standar Guru sudah melaksanakan pembelajaran tetapi belum sesuai standar 4. Masalah Guru belum maksimal dalam kesiapan Guru membuat perencanaan belum standar Guru melaksanakan pembelajaran belum optimal 5. Tindakan II Kepala Sekolah mengadakan tindak lanjut Kepala Sekolah memberi respon Kepala Sekolah mengadakan pendampingan pengawasan 6. Hasil Guru ada peningkatan kesiapan mengajar Guru ada peningkatan perencanaan pembelajaran Guru ada peningkatan melaksanakan pembelajaran 4.3. Pembahasan Penelitian Peningkatan Kinerja Guru Setelah dilaksanakan supervisi kunjungan kelas di SDN Pamriyan yang melalui dua tahap siklus terlihat adanya peningkatan dalam pembelajaran. Peningkatan pembelajaran pada komponen menyusun perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan menilai hasil belajar siswa. Penelitian ini sesuai dengan penelitianyang dilakukan oleh Suyoko dan Purwati 18

19 yang menyatakan bahwa kinerja guru dalam pembelajaran dapat meningkat setelah dilakukan supervisi dengan pendekatan kolaboratif. Perbedaannya terletak pada teknik supervisi yang digunakan. Pada penelitian ini mengunakan teknik perorangan yaitu supervisi kunjungan kelas, pada penelitian Suyoko dan Purwati mengunakan supervisi kolaboratif. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang berjudul oleh Putu dan Nyoman (2007). Mereka menjelaskan bahwa supervisi akademis dapat membantu guru-guru matematika dalam menyusun RPP. Perbedaan terletak pada subyek yang diteliti pada penelitian terdahulu subyeknya guru matematika satu gugus, sedangkan penelitian ini subyeknya kepala sekolah. Persamaannya dengan penggunaan pendekatan kualitatif dengan metode penelitan tindakan sekolah. Surervisi kunjungan kelas bukan hanya membantu guru dalam memahami pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan, tapi juga membantu guru dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya. Ssebagai dasar analisis dalam menyusun rencana pembelajaran secara tepat. ( Arikunto, 2009 : 12 ). Kegiatan supervisi akademik dalam penelitian dilakukan dengan tehnik supervisi kunjungan kelas 19

20 untuk meningkatkan kinerja guru. Menurut Arikunto 2009 : 54 ) yang dimaksud dengan kunjungan kelas atau classroom visitation adalah kunjungan yang dilakukan oleh pengawas atau kepala sekolah kesalah satu kelas, baik ketika kegiatan berlangsung. Untuk melihat atau mengamati guru yang sedang mengajar, ataupun ketika kelas sedang sedang kosong, ataupun sedang berisi siswa tetapi guru sedang tidak mengajar. Melalui tehnik ini kepala sekolah dapat mengamati secara langsung kegiatan guru dalam melakukan tugas utamanya, mengajar, penggunaan alat, metode, dan tehnik mengajar secara keseluruhan dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Hasil supervisi kelas ini dapat digunakan oleh supervisor bersama guru untuk menentukan cara cara yang paling tepat. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi belajar mengajar. Agar kunjungan kelas berlangsung efektif, hendaknya dipersiapkan dengan teliti dan dilaksanakan denga hati hati dengan penampilan yang baik. Kegiatan supervisi dalam penelitian ini di awali dengan kegiatan perencanaan. Purwanto ( 2009 : 15 ) menyatakan perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah masalah, Ddalam penghampiran masalah perencana berbuat merumuskan apa saja yang akan dikerjakan dan 20

21 bagaimana mengerjakannya. Dalam kegiatan perencanaandawali dengan pembuatan program yang berisi tentang tujuan dan ruang lingkup pelaksanaan supervisi kunjungan kelas. Berdasarkan data dokumentasi dan observasi dapat diketahui. Bahwa program supervisi kunjungan kelas di SDN Pamriyan berisi tentang tujuan dilakukannya supervisi. Persiapan sebelum kegiatan supervisi antara lain program supervisi, jadwal supervisi dan instrumen supervisi. Dalam program supervisi saya merumuskan tentang latar belakang, landasan hukum, tujuan dan ruang lingkupnya. Setelah program supervisi dibuat oleh kepala sekolah, kemudian dilanjutkan dengan penyiapan instrumen supervisi. Instrumen tersebut meliputu instrumen penelaaham. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) dan instrumen untuknpenelaahan pelaksanaan pembelajaran. Instrumen itu digunakanuntuk mengetahui apakah RPP yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai dengan standar penyusunan RPP yang meliputi : Identitas mata pelajaran, Standar kompetensi, kompetensi dasar, pindikator, pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, penilaian hasil belajar, sumber belajar, Sedangkn untuk instrumen penelaahan pelaksanaan 21

22 pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Berdasarkan data observasi dan dokumentasi dapat diketahui bahwa pada saat perencanaan supervisi kepala sekolah membuat instrumen penilaiantentang penelaahan RPP dan penelaahan pelaksanan pembelajaran. Sebelum dilakukan supervisi, terlebih dulu dibuat jadwal untuk memudahkan pelaksanaan supervisi. Jadwal dibuat untuk memudahkan pelaksanaan supervisi, karena dengan adanya perencanaan jadwal pelaksanaan supervisi akan memudahkan guru untuk mempersiapkan aspek yang diperlukan dalam kegiatan supervisi. Berdasarkan data dokumentasi dan observasi di lapangan dapat diketahui bahwa jadwal kegiatan supervisi dilakukan setiap hari. Satu kelas untuk satu orang guru, satu mata pelajaran dengan waktu 2 jam pelajaran. Untuk memudahkan pelaksanaan supervisi, kami membuat jadwal untuk pelaksanaannya. Selain memudahkan guru untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam supervisi. Agar tercipta kesepakatan antara guru dan kepala sekolah tentang kapan dilaksanakannya supervisi. Setelah semuanya direncanakan dengan baik kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelaksanaan supervisi. Supervisi harys dilaksanakan sesuai dengan 22

23 jadwal yang telah dibuat sebelumnya. Pada saat melakukan supervisi, supervisor bersikap sopan dan tidak mengganggu pelaksanaan supervisi. Tujuannya adalah agar guru yang disuperisi tidak merasa terganggu dengan adanya kepala sekolah yang sedang melakukan supervisi. Berdasarkan data observasi yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa pada saat melakukan supervisi, kepala sekolah bersikap bijak. Kepala sekolah berada di belakang ruang kelas, untuk mengamat jalannya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan membawa lembar instrumen penilaian supervisi. Instrumen penilaian supervisi tersebut digunakan untuk mengamati guru yang sedang mengajar. Pada saat pelaksanaan superisi berlangsung, kepala sekolah sebagai supervisor akan mengamati persiapan yang dilakukan oleh guru. Persiapan pembelajaran tersebut meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang dibuat oleh guru. Kepala sekolah akan menilai apakah guru yang disupervisi membuat RPP sebelum melakukan pembelajaran. Berdasarkan data dokumentasi dapat diketahui bahwa guru kelas v mempersiapkan RPP sebelum pembelajaran dimulai RPP tersebut berisi nama satuan 23

24 pndidikan, identitas sekolah, standar kompetensi, kompetensi dasar, alokasi wakyu, perumusan indikator, skenario pembelajaran. Selain RPP, guru harus mempersiapkan instrumen penilaian pembelajaran.pada saat guru membuat RPP, guru harus membuat instrumen penilaian yang meliputi jenis test yang dibuat oleh guru yang akan digunakan guru untuk menilai kemampuan siswa diakhir pembelajaran. Guru juga membuat pedoman penilaian ( scoring )serta membuat kunci jawabannya. Berdasarkan data observasi dan dokumentasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa guru bahwa guru kelas v membuat RPP mata pelajaran IPA dengan baik. Hal itu sudah dikarenakan guru sudah mencantumkan semua komponen RPP. Guru juga membuat tes penilaian berupa tes tertulis dan lisan. Guru juga membuat kunci jawaban dari tes tertulis yang dlaksanakan di akhir pembelajaran. Pada saat pelaksanaan pembelajara, guru harus mengacu pada RPP yang telah ddibuat sebelumnya. Supervisor akan mengamati kemampuan guru dalam melakukan keguatan pendahuluan. Berdasarkan data observasi dapat diketahui bahwa pada saat pelaksanaan pembelajara guru dapat melaksanakan kegiatan pendahuluandengan baik. Hal itu terlihat dari kemampuan guru dalam melakukan observasi, 24

25 menjelaskan KD dan tujuan pembelajaran, serta menyampaikan cakupan materi dan penjelasan, uraian kegiatan sesuai dengan silabus. Berdasarkan pada data observasi dapat diketahui bahwa pada pertemuan pertama guru tidak melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik. Hal itu dapat dilihat pada data insrumen supervisi pembelajaran. Pelaksanaan supervisi ini dilakukan sebanyak 3 kalai pertemuan, dengan 2 jam pelajaran untuksetiap pertemuannya. Pada pertemuan kedua dan ketigaguru sudah melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik. Supervisi kunjungan kelas dilanjutkan pada kegiatan inti pembelajaran yang disupervisi meliputi kegiatan eksplorasi, kegiatan elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Berdasarkan data observasi di lapangan dapat diketehui dari 3 ( tiga ) pertemuan guru sudah melakukan kegiatan dengan baik. Guru melakukan kegiatan eksplorasi pembelajaran salah satunya adalah dengan melibatkan siswa dalam mencari informasi belajar dari berbagai sumber dengan penerapan prinsip alam oleh guru. Namun dalam penggunaan alat peraga pembelajaran guru masih mengalami kesulitan. Misalnya pada saat guru menggunakan alat peraga di ruang laboratorium. Guru juga melakukan kegiatan elaborasi salah satu contohnya adalah dengan memfasilitasisiswa melalui pemberian tugas, diskusi 25

26 dan lain lain. Untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. Sedangkan untuk kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa. Kegiatan terakhir pada pelaksanaan pembelajaran adalah penutup. Pada kegiatan penutupdiharapkan guru mampu membuat rangkuman, melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru juga menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Guru melakukan kegiatan penutup dengan membuat rangkuman atau simpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru mampu memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajara, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Dan dara 3 ( tiga ) kali pertemuan, terjadi peningkatan penilaian kinerja guru pada setiap pertemuannya. Guru tersebut telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Standar yang ditetapkan pemerintah adalah minimal memperoleh nilai 70 Tahapan berikutnya dari proses pembelajaran yang disupervisi adalah kemampuan guru dalam melakukan evaluasi. Berdasarkan data dokumentasi dan observasidapat diketahui bahwa guru melakukan 26

27 evaluasi dalam bentuk tes tertulis dan tes lisan. Tes tertulis dilakuakan pada akhir pertemuan pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyarap materi pelajaran. Sedangkan untuk tes lisan dilakukan pada setiap kali pertemuan setelah guru selesai menerangkan materipelajaran. Guru melakukan penilaian berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat sebelumnya pada saat penyusunan RPP ( data terlampir ). Soal yang dibuat oleh guru sudah mencakup semua materi yang telah diajarkan, yang dilengkapi dengan kunci jawaban. Setelah evaluasi selesai dilakukan, maka akan diketahui hasil belajar siswa. Dari hasil belajar tersebut nantinya akan menjadi landasan dilakukannya kegiatan tindak lanjut. Berdasarkan data observasi yang dilakukanpeneliti di lapangan dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa belum mncapai kriteria ketuntasan minimal ( kkm ). Dimana jumlah siswa yang nilainya > 75 masih kurang dari 75 %, sehingga hasil belajar siswa masih dikatakan belum tuntas. Untuk mengatasi masalah tersebut, kegiatan tindak lanjut dilakuakan oleh guru adalah dengan memberikan tugas atau PR yang harus dikerjakan di rumah. Selain itu guru membahas kembali materi pelajaran yang belum dikuasai siswa serta memberikan tugas kegiatan eksplorasi. 27

28 Berdasarkan pada data observasi dapat diketahui pada saat pelaksanaan supervisi, supervisor ikut serta dalam kegiatan pembelajaran. Supervisor duduk di bagian belakang ruang kelas dan bersikap seolah olah jadi siswa yang sedang mengikuti pembelajaran. Supervisor mendengarkan penjelasan materi dari guru, sambil melakukan pengamatan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Namun pada saat memberikan sesi tanya jawab kepada siswa, supervisor tidak ikut serta memberikan pertanyaan kepada guru yang disupervisi. Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan, maka selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan supervisor, Data dari observasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa, diakhir kegiatan pelaksanaan supervisi, supervisor membuat perjanjiandengan guru yang disupervisi untuk membicarakan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah terdapat kesepakatan antara guru dan supervisor kapan akan dilakukan pertemuan, maka supervisor meninggalkan kelas. Tahap akhir dari supervisi kunjungan kelas adalah evaluasi dan refleksi. Supervisor dalam hal ini kepala sekolah mengevaluasi hal hal yang telah terjadi selama observasi terhadap guru selama melakukan proses pembelajaran.tahap evaluasi merupakan 28

29 diskusi umpan balik antara supervisor ( kepala sekolah ) dan guru. Suasana petemuan penuh persahabatan, bebas dari prasangka, dan tidak bersifat mengadili. Supervisor memaparkan data secara obyektif sehingga guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung ( Wahjanta, 2007 : 43 ). Hasil pengamatan supervisi akan disampaikan kepada guru, pada kegiatan tindak lanjut atau pertemuan balikan. Pertemuan tindak lanjut merupakan pertemuan yang dilakukan untuk membahas kekurangan dan kelebihan guru selama proses pembelajaran berlangsung. berdasarkan data dokumentasi data hasil supervisi kepada guru kelas v, dalam pembelajaran IPA sudah baik. Guru yang bersangkutan telah memenuhi standar penilaian supervisi yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui dinas pendidikan. Hal itu dikarenakan kemampuan guru dalam pembelajaran sudah memenuhi komponen yang berada dalam standar proses. Sehingga guru yang bersangkutan diberikan penguatan untuk terus mempertahankan dan meningkatkankemampuan mengajarnya. Guru yang telah memenuhi standar kita beri motifasi agar selalu meningkatkan kompetensinya, baik melalui studi lanjut melakukan pengembangan keprofesian 29

30 berkelanjutan. Namun pada aspek yang masih kurang tetap diberikan pembinaan, agar terjadi perubahan pada pembelajaran berikutnya. Berdasarkan data dokumentasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa apabila terdapat guru yang masih mengalami permasalahan pada saat disupervisi maka kepala sekolah melakukan pembinaan. Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dilakukan dalam bentuk diskusi dan konsultasi. Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk bertanya atau konsultasi pada teman sejawat, selain dapat membantu mengatasi kesulitan, juga akan terjadi hubungan yang harmonis antar teman. Berdasarkan data dan fakta di lapangan terbukti terjadi peningkatan kinerja guru dalam proses pembelajaran setelah dilakukan supervisi akademik melalui kunjunga kelas oleh kepala sekolah Supervisi Kunjungan Kelas sebagai upaya peningkatan Hasil penelitian tindakan sekolah menunjukan bahwa melalui supervisi kunjugan kelas dapat meningkatkan kompetensi pembelajaran guru di SD Negeri Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal dalam penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran. 30

31 Dalam perencanaan supervisi kepala sekolah juga melibatkan guru-guru yang akan disupervisi. Guru juga diberi kesempatan kesempatan untuk bertanya dan mengkonsultasikan permasalahan-permasalahan dalam penyusunan RPP yang akan diajarkan sehingga guru menjadi lebih mantap dalam melaksanakan pembelajaran dikelas. Dengan perencanaan yang matang supervisi kunjungan kelas dapat terlaksana dan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi guru dikelas. Hasil penelitian di atas mendukung pendapat yang dikemukan oleh Hartoyo (2006: 92) bahwa perencanaan meliputi tujuan, waktu, tempat, instrumen, dan sebagainya yang diperlukan dalam proses supervisi. Perencanaan yang matang akan menunjukan hasil yang optimal dalam pembelajaran. Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pentingnya suatu perencanaan sesuai dengan pendapat Purwanto (2009: 107) yang menyatakan bahwa tanpa ada perencanaan atau planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan. Pada pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SD Negeri Pamriyan dapat terlaksana sesuai dengan 31

32 rencana. Kepala sekolah mengadakan kunjungan ke dalam kelas untuk mengamati pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.kepala sekolah mencatat hal-hal yang terjadi dikelas sesuai instrumen yang telah dipersiapkan. Dari hasil pengamatan menujukan adanya peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP dan melaksanakan pembelajaran dikelas. Dari hanya copy paste yang tidak sesuai kondisi siswa menjadi tersusunnya RPP sesuai standar proses. Pelaksanaan pembelajaran yang pelaksanaannya tidak tepat waktu menjadi tepat waktu. Dari pembelajaran yang berfokus ke guru menjadi pembelajaran yang melibatkan siswa. Setelah selesai pelaksanaan supervisi kunjungan kelas kepala sekolah segera melakukan tindak lanjut. Pada tahap ini kepala sekolah menunjukan data hasil observasi (instrumen dan catatan), memberi kesempatan guru mencermati dan menganalisanya. Mendiskusikan secara terbuka hasil obsevasi, terutama pada aspek yang telah disepakati (kontrak), memberikan penguatan terhadap penampilan guru. Usahakan guru menemukan sendiri kekurangannya. Tujuannya pemberian tindak lanjut adalah agar guru termotivasi, lebih semangat dan merasa puas dengan pembelajaran yang telah dilakukan. 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian Tinjauan Pustaka akan didiskripsikan tentang teori peningkatan kinerjaruru, teori supervisi kunjungan kelas, PTS melalui supervisi kunjungan kelas, kajian penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil Sekolah. SD Negeri Klampoklor adalah Sekolah Dasar satu - satunya di desa Klampoklor Kecamatan Kebonagung Demak. SD Negeri Klampoklor berdiri pada tahun

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jadwal Penelitian Waktu April Mei Juni No Kegiatan

Lampiran 1. Jadwal Penelitian Waktu April Mei Juni No Kegiatan Lampiran 1 No Kegiatan Pengamatan 1 Kondisi awal Pelaksanaan 2 Siklus 1 Pelaksanaan 3 Siklus 2 Penyusunan 4 Laporan Jadwal Penelitian Waktu April Mei Juni 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 v v v v v v v v

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1 Kegiatan Supervisi Dalam setiap tahun pelajaran Kepala SD Negeri Guntur 1 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak membuat program supervisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Panggungroyom 01 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama Legiman, A.Ma.Pd.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL OLEH FATHUR NIM GJA12D113072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Xaverius 3 Bandar Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Subyek Tindakan 3.1.1 Subyek Penelitian Subyek penelitian dilakukan di kelas V SDN 1 Kedungrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora dengan jumlah peserta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan melakukan tindakan-tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas, digunakan seperti berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas, digunakan seperti berikut : 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pembuatan tugas. Metode pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. SD Negeri Barukan 01 merupakan sekolah dasar yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan cara penelitian yang akan digunakan dalam rangka proses pemecahan masalah. Penelitian disini menggunakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan. Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan. Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Pakuran Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Penelitian ini, mengambil kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat tahun pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 4.1. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 02 Katong semester II Tahun Pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1.1.1. Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Proyonanggan 11 Kecamatan Batang terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu Action Research yang dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2008:

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang Bandar Lampung. Alasan menggunakan lokasi atau tempat ini yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32) 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I 1 108 109 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I Satuan Pendidikan : SD Lentera Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : IV (Lima) / II (Dua) Materi Pokok : Bangun Ruang Alokasi Waktu :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble. 77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) atau Classroom Action Reseach (CAR). Menurut wijaya (2009:9)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 05 kelas 5 semeter II. Sekolah ini dipilih berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Kutowinangun 09 Salatiga Sekolah ini didirikan pada tahun 1972 dengan biaya INPRES dan merupakan tanah hibah dari masyarakat dan terakreditasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

12 Media Bina Ilmiah ISSN No 12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RPP BERBASIS PAIKEM MELALUI WORKSHOP PADA SMP BINAAN KOTA MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. Lampiran I Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. NO Aspek yang diamati Ada ( ) 1. Nama Institusi / Sekolah Keterangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research. 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Reseacrh. Menurut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 05 Jepon Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Subyek dari penelitian tindakan kelas siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Banioro, Unit Pelaksana Teknis Dinas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Prosedur

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Suprapto 27 Abstrak. Matematika merupakan ilmu terstruktur yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. Alasan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. PTK adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas mata pelajaran tematik dengan mata pelajaran mayor IPS semester I, kompetensi dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah BAB III METODE PENELITIAN A. Hakekat Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah terkandung di dalamnnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PELAJARAN BAHASA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PELAJARAN BAHASA DI KELAS V SEKOLAH DASAR IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PELAJARAN BAHASA DI KELAS V SEKOLAH DASAR Dyaristya P. E. Wismasari, Agus Wedi, Eka Pramono Adi Universitas Negeri Malang Email: dyaristya.putri@gmail.com,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK UPT PENDIDIKAN KECAMATAN GEBOG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH 2012 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Tema : Tempat Umum

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Muslikah (2010: 32) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman membaca dalam pembelajaran membaca lancar.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Pemberdayaan Lembar Kerja Siswa Untuk Pembelajaran IPA Pada Standar Kompetensi Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Di Kelas IVSDN 10 Pantoloan Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten Pati. Penyelenggaraan seluruh proses pendidikan di SDN. Tujuan Pendidikan SDN Sambilawang tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten Pati. Penyelenggaraan seluruh proses pendidikan di SDN. Tujuan Pendidikan SDN Sambilawang tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Sambilawang kecamatan Trangkil kabupaten Pati. Penyelenggaraan seluruh proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sungai Selatan. Sekolah Dasar Negeri Sungai Kupang 2 beralamat di Jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sungai Selatan. Sekolah Dasar Negeri Sungai Kupang 2 beralamat di Jalan 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di sekolah tempat penulis mengajar, yaitu Sekolah Dasar Negeri Sungai Kupang 2 Kecamatan Kandangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan deskriptif yaitu metode melukiskan atau menggambarkan sistematika,

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian 30 BAB III Metode Penelitian 3.. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Pandansari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Keteleng 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang, dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN :

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN : 9-14 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BERPUSAT KOOPERATIF MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI 13 LANGSA TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Jasimah Sekolah Dasar Negeri 13 Langsa Diterima

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti ialah deskriptif kualitatif, yang dideskripsikan adalah : a) kemampuan guru dalam mengelola penerapan metode demonstrasi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan suatu bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memiliki karakteristik antara lain : 1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Sekolah Dasar Negeri Clapar terletak di Desa Clapar, wilayah Kecamatan Karanggayam bagian utara. Berjarak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri. PTK dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri. PTK dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif, untuk kemantapan rasional dalam pelaksanaan tugas, serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) mengemukakan PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dengan materi pokok pengukuran waktu, yaitu penggunaan alat ukur waktu dengan satuan jam tiruan dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam 1siklus, yang laksanakan dua kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam 1siklus, yang laksanakan dua kali BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 1siklus, yang laksanakan dua kali pertemuan. Setiap pertemuan berdasarkan pada Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 6 Tanjungrejo Jekulo Kudus tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan. Karena ruang lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan guru

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2 23 III. METODE PENELITIAN 1.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Kemiling dengan jumlah siswa 36 orang yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengarah pada situasi pembelajaran dan hasil kegiatan belajar mengajar,

Lebih terperinci