BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN. Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor pos

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN. Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor pos"

Transkripsi

1 BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Sejarah Singkat Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantorkantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik. Setelah Kantor pos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantor pos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan. Perubahan Status Pos Indonesia Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi 26

2 berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giro pos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero). Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki Kantorpos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat. Visi, Misi dan Moto V I S I Menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan layanan suratpos, paket, dan logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya M I S I Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik. Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman dan menghargai kontribusi. 27

3 Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh. Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh pemangku kepentingan. M O T T O Tepat Waktu Setiap Waktu ( On Time Every Time ) Bidang Usaha Secara umum tujuan utama PT POS INDONESIA untuk melayani kepentingan umum yang bergerak di bidang jasa, untuk mencapai tujuan tersebut usaha-usaha yang telah dicapai PT POS INDONESIA adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan pokok meliputi : a. Bidang Urusan - Penjualan benda pos, materai dan akte agrarian - Penerimaan atau penyerahan surat tercatat (terdaftar) - Penerimaan surat kilat khusus - Pemberian bukti pengeposan surat biasa atau dinas b. Urusan Keuangan - Mengirim atau menggunakan wesel pos - Logistik yaitu layanan pengiriman barang dengan spesifikasi dan harga sesuai dengan permintaan/kesepakatan. - Giro dan cek pos - Fund Distribution : yaitu layanan penyaluran dana dari perusahaan dan atau lembaga untuk masyarakat (many to one) secara account to cash atau account to account. 28

4 - Tabanas : yaitu layanan perbankan yang ada di Kantor Pos, meliputi tabungan (saving) dan kredit. c. Penerimaan penyetoran Paket pos d. Loket ekstra - Penjualan benda pos, materai dan akte agrarian - Pengiriman wesel pos 2. Pelayanan tambahan yaitu pelayanan yang diselenggarakan di penyelenggaraan pokok seperti kwitansi pos 3. Pelayanan khusus yaitu yang secara khusus di berikan kepada pelayanan pokok atas permintaan pengiriman atau penerima seperti : tercatat tebusan, biaya tanggungan berita terima atau penerima, bayar kilat atau kilat khusus Produk-Produk Produk-Produk PT POS INDONESIA adalah : Jasa Keuangan o BANK CHANELLING yaitu Layanan perbankan yang ada di Kantor Pos, meliputi tabungan (saving) dan kredit. o FUND DISTRIBUTION yaitu Layanan penyaluran dana dari perusahaan dan atau lembaga untuk masyarakat (many to one) secara account to cash atau account to account. o GIROPOS yaitu Layanan transaksi keuangan yang berbasis rekening koran sebagai alternatif layanan perbankan dengan jangkauan yang lebih 29

5 luas dan tersebar di seluruh Indonesia serta terhubung secara real time online untuk penerimaan setoran, penarikan (pembayaran dengan Cek) dan pemindahbukuan menggunakan teknologi berbasis core banking system o LOGISTIK yaitu Layanan pengiriman barang dengan spesifikasi dan harga sesuai dengan permintaan/kesepakatan. o POSPAY yaitu Pembayaran berbagai tagihan dan angsuran dapat Anda lakukan di Kantor pos yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, dengan layanan yang lebih lengkap, lebih cepat dan tentunya akan sangat memudahkan transaksi pembayaran Anda o WESELPOS yaitu layanan transfer uang cepat dalam negeri Surat dan Paket o ADMAILPOS yaitu layanan pengelolaan essensial mail, advertising mail, Hybrid Mail dan direct mail lainnya meliputi : - Layanan percetakan digital (production) dan delivery melalui one stop services untuk billing/account statement, rekening Koran, invoice tagihan dan solo mail. - Pengamplopan (inserting) surat secara mekanik ke dalam sampul. - Layanan pra posting, menggunakan berita terima atau non way bill. - Layanan penunjang berupa penyediaan raw material produksi dan inventory management. o EXPRESS MAIL SERVICE (EMS) yaitu layanan premium untuk pengiriman surat, dokumen dan barang ke luar negeri. 30

6 o FILATELI yaitu hobi mengumpulkan atau mengoleksi dan mempelajari segala hal tentang Perangko dan benda pos lainnya o PAKET POS yaitu layanan hemat untuk pengiriman barang-barang berharga dalam cakupan nasional maupun internasional. o POS EXPRESS yaitu layanan istimewa dari Pos Indonesia untuk kota tujuan tertentu di Indonesia yang mengedepankan akurasi pengiriman, cepat, tepat, mudah dilacak dengan harga kompetitif. o POS KILAT KHUSUS yaitu layanan pengiriman Surat pos (Dokumen, Surat, Warkatpos, Kartupos, Barang Cetakan, Surat Kabar, Sekogram dan Bungkusan Kecil) serta barang berharga yang mengandalkan kecepatan kiriman dan menjangkau ke seluruh pelosok Indonesia. o SURAT POS BIASA (STANDAR) yaitu Layanan pengiriman pesan dan barang secara impresif untuk semua lapisan masyarakat 31

7 3.1.4 Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI KANTOR POS JAKARTA SELATAN Kepala Kantor Wakil Kepala Kantor Manajer SDM Manajer Audit & Mutu Manajer PPLA Manajer Sarana Manajer Pelayanan Surat Pos Manajer Keuangan dan BPM Manajer Pelayanan Sore Manajer Akuntansi Manajer BMS / SLPK Manajer Jasa Keuangan Manajer Teknologi Informasi Representatif Manajer Penjualan Representatif Uraian Tugas Pembagian wewenang dan tanggung jawab pada PT Pos Indonesia Jakarta Selatan adalah : 1. Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) a. Menyusun uraian tugas staf dibagiannya sesuai dengan SOP yang berlaku. 32

8 b. Menyusun dan mengendalikan anggaran di bagiannya. c. Mengelola pendayagunaan karyawan yang mencakup promosi, mutasi, serta penugasan dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga kerja dan optimalisasi karyawan bagi penyelenggaraan aktivitas bisnis proses staffing. d. Mengkoordinasikan pelaksanaan proses staffing. e. Mengelola pengembangan kompetensi dan pemenuhan kebutuhan training. f. Menyusun rencana kebutuhan jumlah karyawan tetap dan tenaga kontrak karya / tenaga temporer. g. Melakukan proses rekrutmen karyawan. h. Melakukan role statement untuk jabatan struktural. i. Mengkoordinasikan pengelolaan SIM SDM. j. Melakukan pengawasan terhadap daftar kehadiran karyawan. k. Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan SDM. l. Mengelola pelaksanaan terhadap daftar kehadiran karyawan. m. Mengelola pelaksanaan penilaian kinerja dan penghargaan. n. Melaksanakan administrasi dan pengolahan penegakan hukuman disiplin / manajemen disiplin. o. Melaksanakan program harmonisasi hubungan industrial. p. Mengkoordinasikan penanganan penyelesaian perselisihan hubungan industrial. q. Melakukan pengawasan dan verifikasi pengelolaan SDM. r. Memimpin dan mengkoordinasikan staf masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas staf. 33

9 s. Menyusun dan menyampaikan laporan kinerja pengembangan dan pelatihan SDM. 2. Manajer Audit dan Mutu a. Menyusun uraian tugas staf dibagiannya sesuai dengan SOP yang berlaku. b. Menyusun dan melaksanakan program kerja bagiannya. c. Menyusun jadwal kegiatan pemeriksaan periodik, obyek dan materi pemeriksaan agar tercapai pelaksanaan pekerjaan di UPT dalam lingkup tanggungjawabnya sesuai dengan SOP yang berlaku. d. Melaksanakan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan pada semua bagian di UPT dalam lingkup tanggungjawab agar terhindar dari fraud. e. Membuat hasil pemeriksaan periodik, eksploitasi dan rutin dalam buku pemeriksaan tersendiri serta melaporkan kepada kepala kantor atau wakil. f. Melakukan pemeriksaan khusus dalam hal terdapat indikasi kecurangan. g. Melaksanakan pengukuran mutu operasi dan pelayanan kepada publik dan memberikan laporan kepada kepala kantor dan wakil atas hasil pengukuran mutu. h. Menyimpan dan mempersiapkan hasil pemeriksaan ditempat yang aman dan tidak dijangkau oleh yang tidak berhak. i. Mengelola sumber daya dibagiannya untuk kelancaran tugas. j. Melakukan coaching dan counseling kepada karyawan di lingkungan kerjanya. k. Mengkoordinir dan mengkompilasi temuan dan perbaikan terhadap hasil pemeriksaan rutin perwakilan SPI. 34

10 l. Membuat dan menyampaikan laporan dibagiannya kepada atasan dan unit kerja terkait. 3. Manajer Pengawasan Pelayanan Luar dan Agen Pos (PPLA) a. Menyusun uraian tugas staf dibagiannya sesuai dengan SOP yang berlaku. b. Melakukan rekapan pendapatan dan biaya dari N2/N2b/N2c Kpc, LE, PKK dan Agen pos. c. Melakukan reposisioning pangkalan PKK / LE ke tempat yang lebih produktif. d. Melakukan pencatatan piutang dan uang titipan Kpc, LE dan PKK dengan tertib dan menyelesaikannya sebelum akhir bulan berjalan. e. Mengawasi pelayanan Kpc, LE dan Agen pos f. Melakukan uji petik Ipos dari Kpc, LE, PKK dan Agen pos dan temuannya agar dibukukan. g. Melakukan pengawasan kehadiran seluruh SDM yang ada di wilayah tanggungjawabnya. h. Membuat C3/C6 setiap bulan, membukukan serta C6/C3 ditandatangani oleh Kakp/Wkp. i. Melakukan pengosongan kas PKK dan LE minimal dua kali setahun. j. Membuat Cost and Analysis Benefit (CBA). k. Membuat target pendapatan Kpc, LE dan PKK l. Membuat realisasi pendapatan dan biaya setiap bulan. m. Memimpin dan mengkoordinasikan staf masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas staf. 35

11 4. Manajer Sarana a. Menyusun uraian tugas staf dibagiannya sesuai dengnan SOP yang berlaku. b. Mengawasi agar semua barang inventaris telah diinput di Toll Inventaris Asset (TIA). c. Membuat dan melakukan update per-73 di setiap ruangan. d. Mengawasi setiap mutasi barang yang telah dipertanggungkan dan didukung dengan sumber lengkap (Per-28) e. Mengawasi resi barang dan pengeluaran dicatat di Per-1 f. Mengawasi penyimpanan dan penomoran Per-8, per-9, Per-28 dan Per-49 pada buku bantu sudah tertib. g. Mengawasi dan mendata barang-barang yang rusak tidak dapat digunakan kembali. h. Mengajukan persetujuan penghapusan barang yang rusak ke Kantor Pusat (Per-49). i. Membuat berita acara penghapusan (Per-51) setelah mendapatkan ijin dari Kantor Pusat. j. Mengawasi penempelan stiker disetiap barang inventaris. k. Mengawasi administrasi model / register berharga telah dilakukan dengan tertib (permintaan, pemberian dan serah terima). l. Membuat bezeting kendaraan dinas milik perusahaan dan seewa guna. m. Membuat buku pengawasan (KM-1) pemeliharaan, perbaikan, penggantian suku cadang. n. Membuat buku pengawasan pemakaian kendaraan di setiap kendaraan (KM-2) serta BBM. 36

12 o. Menyimpan fotokopi sertifikat tanah milik perusahaan dengan tertib dan tempat yang aman. p. Melakukan standarisasi warna, papan identitas kantor dan papan petunjuk kantor. q. Melaksanakan pengamanan kantor : CCTV, satpam, alarm, alat pemadam kebakaran. r. Membuat PKS dengan mitra yang memanfaatkan lahan perusahaan. s. Membuat laporan pengunaan BBM dan penggunaan anggaran sarana. 5. Manajer Pelayanan Surat Pos a. Menyusun uraian tugas staf dibagiannya sesuai SOP yang berlaku. b. Membuat userid dan password milik sendiri c. Mengaktivasi IPOS modul pelayanan dengan password manajer layanan. d. Mengaktivasi pegawai loket sesuai nama dan nippos petugas loket yang bertugas. e. Mengaktivasi modul manajer pelayanan melakukan ubah kurs untuk layanan EMS. f. Memeriksa nomor urut terakhir rekap backsheet yang tampil pada sistem sama dengan rekap backsheet hari kemarin. g. Melakukan serah terima resi yang belum digunakan dari manajer ke petugas loket. h. Pada akhir dinas, mencetak dan menandatangani rekap backsheet. i. Melakukan pemeriksaan segitiga antara backsheet, rekap backsheet dan neraca loket / bukti setoran. j. Melakukan proses resi pembatalan. k. Memeriksa resi batal agar dilampirkan pada backsheet. 37

13 l. Memeriksa resi batal sudah dientri ulang di loket, sebagai pembetulan kekeliruan. m. Melakukan pemeriksaan tarif perangko sesuai dengan tarif yang ditetapkan. n. Melakukan pemeriksaan keaslian perangko pada surat pos yang diterima. o. Melakukan pemeriksaan surat pos yang diprangkoi telah dibubuhi teraan cap tanggal. p. Melakukan serah terima IPOS ke bagian proses dan distribusi dengan buku serah. q. Membuat laporan harian / I Manajer Keuangan dan BPM a. Menyusun uraian tugas staf dibagiannya sesuai dengan SOP yang berlaku. b. Melakukan pencatatan mutasi BPM dengan tertib. c. Melakukan pemeriksaan fisik BPM denga catatan persediaan BPM :G-15 dan Per-1 d. Melakukan rekonsiliasi jumlah BPM yang terjual jumlah uangnya sesuai dengan catatan akuntansi (pendapatan prangko, hutang benda meterai, hutang barang konsinyasi dan rekening terkait lainnya) e. Membuat berita acara penyerahan BPM yang mutakhir kepada Kpc, LE dan PKK. f. Melakukan pencatatan mutasi BPM antar kantor dicatat pada G-15, Per-1 dan buku rekening koran BPM, bandingkan dengan dokumen terkait mutasi BPM G2a, G2c, G14. 38

14 g. Melakukan penyelesaian kredit pension kepada mitra kreditur yang telah didukung dokumen pembayaran yang sah. h. Melakukan penyetoran kredit pension ditransfer ke rekening mitra yang ditunjuk sesuai PKS. i. Membuat laporan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. 7. Manajer Pelayanan Sore a. Menyusun uraian tugas staf dibagiannya sesuai dengan SOP yang berlaku. b. Membuat userid dan password milik sendiri. c. Mengaktivasi IPOS modul pelayanan dengan password manajer layanan. d. Mengaktivasi pegawai loket sesuai nama dan nippos petugas loket yang bertugas. e. Mengaktivasi modul manajer pelayanan melakukan ubah kurs untuk layanan EMS. f. Memeriksa nomor urut terakhir rekap backsheet yang tampil pada sistem sama dengan rekap backsheet hari kemarin. g. Melakukan serah terima resi yang belum digunakan dari manajer ke petugas loket. h. Pada akhir dinas, mencetak dan menandatangani rekap backsheet. i. Melakukan pemeriksaan segitiga antara backsheet, rekap backsheet dan neraca loket / bukti setoran. j. Melakukan proses resi pembatalan. k. Menginput PIN wesel agar dilakukan oleh pengirim. l. Memeriksa agar resi setor di tandatangani pengirim dan petugas loket. m. Mengawasi pelaksanaan pelayanan SOPP sesuai dengan SOP. 39

15 n. Memeriksa resi batal agar dilampirkan pada backsheet. o. Memeriksa resi batal sudah dientri ulang di loket, sebagai pembetulan kekeliruan. p. Melakukan pemeriksaan tarif perangko sesuai dengan tarif yang ditetapkan. q. Melakukan pemeriksaan keaslian perangko pada surat pos yang diterima. r. Melakukan pemeriksaan suratpos yang diperangkoi telah dibubuhi teraan cap tanggal. s. Melakukan serah terima IPOS ke bagian proses dan distribusi dengan buku serah. t. Membuat laporan harian / I Manajer Akuntansi a. Menggunakan userid Simakpos sesuai dengan userid petugas yang bertalian. b. Membuat saldo kas pada BKH sesuai dengan buku anasir kas bendaharawan dan buku bank. c. Menncatat pelimpahan pada buku pelimpahan dengan benar berdasarkan buku pelimpahan. d. Melakukan pencetakan konfirmasi dari Kantor Pusat dari aplikasi ITEMS. e. Melakukan penjurnalan JPM atas konfirmasi tersebut. f. Melakukan penjurnalan pada BKH dengan benar sesuai dengan jumlah yang seharusnya pada JKK dan JKM. g. Mencatat pada BKH sesuai dengan dokumen sumber. h. Melakukan otorisasi setiap dokumen pengeluaran yang dicatat pada BKH. i. Melakukan verifikasi data transaksi. 40

16 j. Membuat jurnal umum yang dilengkapi dengan data sumber yang sah k. Melakukan rekonsiliasi data antar bagian. l. Mengawasi buku pengawasan rekening koran, hutang penyaluran dana, hutang pension, konsinyasi, hutang pajak, hutang benda meterai. m. Membuat buku pengawasan piutang, kelengkapan dokumen, buku penagihan ke mitra. n. Membuat laporan sesuai dengan ketentuan. 9. Manajer BMS (Bussiness Mail Service) dan SLPK (Sentra Layanan Pelanggan Korporat) a. Menyusun uraian tugas staf dibagiannya sesuai dengan SOP yang berlaku. b. Mengawasi pengiriman menggunakan fasilitas kredit, menggunakan daftar pengantar kiriman yang bernomor bulanan, tanggal dan nomor ijin dan nama mitra. c. Mengawasi sampul kiriman dibubuhi teraan cap karet yang memuat nomor dan tanggal ijin fasilitas kredit. d. Mengawasi daftar mitra yang selalu di update oleh bagian penjualan / PLP. e. Membuat uji petik pemeriksaan berat dan jumlah dan kiriman korporat dengan fasilitas kredit. f. Membuat hasil uji petik dicatat pada buku pengawasan. g. Mengawasi file/softcopy yang diserahkan pelanggan dilakukan dengan menandatangani serah terima. h. Mengawasi format data sesuai dengan PKS. 41

17 i. Melakukan pencocokan antara jumlah kiriman dari backsheet dan jumlah pengantar dari mitra. j. Membuat rekapan backsheet. k. Pada akhir dinas, naskah rekap backsheet, daftar pengantar kiriman agar diserahkan ke bagian akuntansi untuk dipertanggungjawabkan. l. Membuat surat tagihan kepada pelanggan. m. Membuat laporan neraca harian / I Manajer Teknologi Informasi Representatif a. Menyusun uraian tugas staf dibagiannya sesuai dengan SOP yang berlaku. b. Menyusun dan mengendalikan anggaran di bagiannya. c. Melakukan pelatihan teknis kepada pengguna dan pendukung teknologi informasi. d. Mengkoordinasikan pelaksanaan instalasi/update/upgrade sistem teknologi informasi. e. Melakukan pemeliharaan sistem teknologi informasi. f. Mengusulkan pengadaan dan pengembangan kompetensi karyawan teknologi (brainware). g. Melakukan evaluasi penggunaan / optimalisasi sistem teknologi informasi. h. Mengusulkan kebutuhan sistem teknologi informasi (infrastruktur dan perangkat lunak). i. Memberi bantuan teknis kepada pengguna sistem teknologi informasi. j. Mengelola asset teknologi informasi. 42

18 k. Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan pengelolaan teknologi informasi. 11. Manajer Penjualan Representatif a. Menyusun uraian tugas staf dibagiannya sesuai dengan SOP yang berlaku. b. Membuat PKS atau SPK atau surat ijin lainnya kepada mitra yang menggunakan fasilitas kredit atau fasilitas lainnya : diskon, tarif khusus. c. Mencatat pada daftar mitra yang melakukan PKS. d. Mengawasi masa laku PKS. e. Melengkapi dokumen PKS dengan form piutang-1, 1A, 2, 9, 10. f. Melakukan pengawasan kepada mitra yang mempunyai piutang pendapatan dan memenuhi batas minimum pengiriman. g. Membuat dan mengawasi jadwal kunjungan prospek mitra dan buktibuktinya. h. Membuat laporan realisasi biaya pemasaran yang telah direkonsiliasi dengan pertanggungan akuntansi. i. Mencatat biaya pemasaran pada kartu pengawasan anggaran. j. Melakukan pengawasan pendapatan yang sudah / belum dipertanggungkan. k. Membuat surat tagihan yang diterima oleh mirta tepat pada waktunya. l. Melakukan rekonsiliasi buku pengawasan piutang dengan rekening koran bank. m. Membuat surat teguran apabila tanggal 15 belum dilunasi. 43

19 3.1.6 Prosedur Penggajian a. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir Pencatatan waktu hadir karyawan pada PT Pos Indonesia Jakarta Selatan dengan melakukan penempelan sidik jari ke mesin absensi tapping sidik jari. Karyawan melakukan absen dengan menempelkan sidik jari ke mesin tapping hingga menghasilkan bunyi pada mesin. Mesin tersebut akan mencatat waktu kehadiran yang mencakup jam kehadiran karyawan. Absensi pada perusahaan berfungsi pada pukul yang merupakan waktu masuk kantor pada shift pertama. Karyawan yang masuk pada shift kedua, masuk pada jam Dan melakukan absen kembali pada pukul untuk shift pertama dan pada pukul untuk shift kedua pada saat waktu pulang kantor. b. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji Data yang tercatat dari mesin tapping sidik jari, akan langsung mengakses ke web kantor pos pusat yang ada di Bandung. Lalu kantor pos pusat mengirim data tersebut ke kantor pos Jakarta Selatan. Kemudian data kehadiran karyawan tersebut dicocokkan setiap minggunya oleh bagian SDM yang di simpan dalam flashdisk. Dan dirangkum setiap bulannya untuk proses perhitungan gaji karyawan. c. Prosedur Perhitungan Waktu Kerja dan Lembur Pada prosedur ini, bagian SDM menghitung gaji karyawan dengan menggunakan aplikasi komputer yaitu Microsoft Excel. Perhitungan gaji karyawan memiliki beberapa golongan (grade) jabatan, yaitu : 44

20 GOLONGAN PANGKAT GRADE I/a JMPOS 17 I/b JMPOS I 16 I/c JPOS 15 I/d JPOS I 14 II/a PMPOS 13 II/b PMPOS I 12 II/c PAPOS 11 II/d PAPOS I 10 III/a PNMPOS 9 III/b PNMPOS I 8 III/c PNPOS 7 III/d PNPOS I 6 Dikonversikan Menjadi PT Pos Indonesia Jakarta Selatan memiliki kebijakan, jika karyawan tidak masuk kerja tanpa surat ijin, maka akan dikenakan sanksi yaitu sebesar 20% dari gaji karyawan tersebut. Jadi, jika karyawan tidak masuk 5 hari kerja tanpa surat ijin, maka karyawan tersebut tidak mendapatkan gaji pada bulan berikutnya. Sedangkan bagi pegawai yang tidak masuk kerja dengan alasan (ada pemberitahuan) kepadanya dikenakan potongan premi kehadiran sebesar 1/25 x dari besarnya uang premi kehadiran yang bersangkutan untuk setiap satu hari ketidakhadirannya. Potongan premi kehadiran dimaksudkan tidak diperhitungkan bilamana pegawai tidak masuk kerja karena mengambil cuti tahunan. Izin meninggalkan tempat kerja diberikan oleh atasan dari pegawai yang bersangkutan, apabila alasan yang diberikan pegawai tersebut dapat diterima. 45

21 Dan berikut ini adalah tarif lembur per jam untuk masing-masing golongan : Jika lembur pada hari kerja, maka tarif per/jam : Golongan I Golongan II Golongan III : Rp25.000,- / jam : Rp50.000,- / jam : Rp75.000,- / jam Jika lembur pada hari libur nasional atau tanggal merah, maka tarif per/jam: Golongan I : Rp40.000,- / jam Golongan II : Rp50.000,- / jam Golongan III : Rp60.000,- / jam Seorang karyawan bisa dikatakan lembur jika mempunyai surat tugas lembur dari atasan dan dilakukan diluar jam kantor. d. Prosedur Distribusi Pembayaran Gaji Setelah bagian SDM menghitung gaji tiap karyawan, lalu data tersebut diberikan ke bagian keuangan. Di bagian keuangan, melihat jumlah uang yang ada di Bank apakah jumlahnya mencukupi untuk membayar gaji para karyawan atau tidak. Jika mencukupi jumlahnya, lalu membuat cek untuk memberitahukan ke Bank. Kemudian Bank melakukan proses transfer ke rekening masing-masing karyawan sesuai dengan data yang diberikan. e. Prosedur Otorisasi Dokumen Penggajian Setelah uang ditransfer ke rekening masing-masing karyawan, lalu bagian keuangan memberikan bukti ke bagian akuntansi. Bukti transfer tersebut lalu dicocokkan jumlahnya dengan perhitungan dari bagian SDM dan 46

22 mengotorisasi jika kedua data tersebut telah sesuai jumlahnya. Setelah diotorisasi oleh bagian akuntansi, barulah bagian SDM membuat slip gaji untuk karyawan dengan rangkap 2. Rangkap pertama untuk diberikan kepada karyawan. Dan rangkap yang kedua, untuk disimpan atau didokumentasikan. Karyawan yang telah mengambil slip gaji di bagian SDM, harus menandatangani daftar pengambilan slip gaji untuk pendokumentasian di bagian SDM agar mengetahui siapa saja yang telah mengambil dan yang belum mengambil slip gaji tersebut Flowchart Sistem Penggajian Flowchart yang penulis sajikan berdasarkan dari gambaran atas kegiatan proses penggajian : 47

23 Prosedur Sistem Penggajian PT Pos Indonesia Jakarta Selatan Karyawan SDM Keuangan Akuntansi Komputer Mulai Validasi sidik jari Data kehadiran karyawan masuk ke Web Online Kantor Pusat Data kehadiran karyawan dari kantor pusat Perhitungan Gaji Karyawan Masukkan perhitungan gaji Data perhitungan gaji Tanda tangan cek 2 1 Dokumen perhitugan gaji Otorisasi dokumen perhitungan gaji dengan jumlah yang ditransfer Buat Slip Gaji Slip gaji Slip gaji Selesai 48

24 3.2 Metodelogi Penelitian Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data perusahaan dilakukan dengan observasi langsung ke perusahaan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2013, serta mengajukan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian internal pada perusahaan, khususnya pada fungsi yang berkaitan dengan siklus penggajian. Pada observasi yang dilakukan, penulis mendapatkan gambaran dan keterangan dari kepala kantor, manajer SDM dan bagian akuntansi. Pengumpulan bukti dilakukan dengan cara : a. Wawancara Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada pihak perusahaan, yaitu manajer SDM serta kepala kantor. Pertanyaan yang diajukan seputar pelaksanaan pengendalian internal, prosedur dan aktivitas penggajian serta bukti-bukti yang mendukung proses penggajian. b. Studi Dokumentasi Pengumpulan bukti dilakukan dengan mempelajari dan mengevaluasi dokumen-dokumen sumber yang diberikan oleh pihak perusahaan seperti perhitungan jumlah kehadiran karyawan. Untuk dokumen seperti perhitungan gaji karyawan, penulis tidak dapat mempelajari dokumen tersebut disebabkan karena sifatnya rahasia. c. Observasi Setelah melakukan wawancara dengan bagian yang berkaitan dengan proses penggajian dan memperoleh pemahaman dari prosedur serta dokumen yang diberikan, penulis juga melakukan observasi ke proses penggajian di 49

25 perusahaan tersebut untuk melihat langsung ada atau tidaknya pengendalian internal dan bagaimana pelaksanaannya oleh karyawan. d. Menilai Risiko Pengendalian Untuk mendukung proses observasi, dokumen-dokumen dan bukti lain yang didapatkan, penulis melakukan penelitian terhadap risiko pengendalian, yaitu melakukan pengujian pengendalian langsung ke perusahaan dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi Prosedur Evaluasi Pengendalian Internal Bentuk prosedur evaluasi pengendalian internal yang penulis lakukan, yaitu : 1. Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman pengendalian internal dengan kesesuaian pada lima komponen pengendalian internal menurut COSO. 2. Mengidentifikasi salah saji potensial. 3. Mengidentifikasi pengendalian-pengendalian yang diperlukan. 4. Mengevaluasi bukti dan penilaian. 50

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) PT. POS Indonesia (Persero) didirikan pada 26 Agustus 1746. Pada awal berdirinya, PT POS Indonesia didirikan di Batavia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) PT. POS Indonesia (Persero) didirikan pada 26 Agustus 1746. Pada awal berdirinya, PT POS Indonesia didirikan di Batavia

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian dilakukan pada Direktorat Teknologi dan Keuangan, khususnya pada Area

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT PT. POS INDONESIA (PERSERO) mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik 12.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT PT. POS INDONESIA (PERSERO) mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik 12. BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT PT. POS INDONESIA (PERSERO) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Pos Indonesia (persero) Perubahan status Pos Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Pos Indonesia (persero) Perubahan status Pos Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Pos Indonesia (persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Pekanbaru terletak antara Bujur timur dan 0 0

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Pekanbaru terletak antara Bujur timur dan 0 0 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru terletak antara 101 0 14-101 0 34 Bujur timur dan 0 0 25 0 0 45 Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT Pos Indonesia (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara yang didirikan dengan Akta Notaris Sutjipto SH No 117 tahun

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum PT. POS Indonesia (Persero) Surakarta. tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum PT. POS Indonesia (Persero) Surakarta. tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. POS Indonesia (Persero) Surakarta 1. Sejarah PT. POS Indonesia Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Perusahaan 2.1.1 Sejarah PT Pos Indonesia Berdasarkan sejarahnya, kantor pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT.POS PERSERO KANTOR REGIONAL VI SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PT.POS PERSERO KANTOR REGIONAL VI SEMARANG BAB II GAMBARAN UMUM PT.POS PERSERO KANTOR REGIONAL VI SEMARANG 2.1 Sejarah Singkat PT.POS (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan a. Sejarah PT. Pos Indonesia PT. Pos Indonesia merupakan suatu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan pos.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 3.1.Perubahan Bentuk PT Pos Indonesia (Persero)

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 3.1.Perubahan Bentuk PT Pos Indonesia (Persero) BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.Perubahan Bentuk PT Pos Indonesia (Persero) Kantor pos pertama di Indonesia didirikan pada masa kekuasaan VOC oleh Gubernur Jendral

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Kantorpos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Kantorpos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum PT Pos Indonesia (Persero) PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang. Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Gubernur Jenderal GW. Baron pada tanggal 26 Agustus Kemudian pada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Gubernur Jenderal GW. Baron pada tanggal 26 Agustus Kemudian pada BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman surat dan telegraf yang berdiri sejak masa pemerintahan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari 7 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum 2.1.1 Sejarah PT. Pos Indonesia Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. POS INDONESIA (persero) Medan adalah salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang telah ada di Indonesia. Pentingnya komunikasi secara tertulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah PT. Pos Indonesia (Persero) Jakarta Pusat Sejarah berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) Jakarta pusat tidak terlepas dari sejarah berdirinya PT.

Lebih terperinci

1. Bagaimana gambaran umun perusahaan (sejarah, visi, misi, struktur organisasi, tugas dan fungsi masing-masing bagian)?

1. Bagaimana gambaran umun perusahaan (sejarah, visi, misi, struktur organisasi, tugas dan fungsi masing-masing bagian)? L1 LAMPIRAN 1 Daftar Pertanyaan Wawancara: 1. Bagaimana gambaran umun perusahaan (sejarah, visi, misi, struktur organisasi, tugas dan fungsi masing-masing bagian)? 2. Bagaimana proses bisnis yang berjalan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA MEDAN. a. Merumuskan dan mengkoordinir penyusunan RKA kantor pos

LAMPIRAN I. PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA MEDAN. a. Merumuskan dan mengkoordinir penyusunan RKA kantor pos LAMPIRAN I. PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA MEDAN 1. Kepala Kantor Pos a. Merumuskan dan mengkoordinir penyusunan RKA kantor pos b. Menetapkan target pendapatan dan laba serta alokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan di bidang teknologi. informasi dan komunikasi, salah satunya melahirkan internet, yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan di bidang teknologi. informasi dan komunikasi, salah satunya melahirkan internet, yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena mengenai perkembangan teknologi banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya melahirkan internet,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pos Indonesia adalah sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Pos Indonesia (Persero) adalah salah satu outlet pos terbesar dan terbaik umumnya di Indonesia dan khususnya di Sumatera Utara. Kedudukan outlet

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi dan Objek Penelitian. diartikan sebagai suatu cara untuk dapat memahami suatu objek penelitian

BAB III. Metodologi dan Objek Penelitian. diartikan sebagai suatu cara untuk dapat memahami suatu objek penelitian BAB III Metodologi dan Objek Penelitian 3.1 Metode Penelitian Metode didefinisikan sebagai suatu cara kerja untuk dapat memahami subjek sesuatu. Dari definisi tersebut, maka metode penelitian dapat pula

Lebih terperinci

1 BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA PRAKTEK

1 BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA PRAKTEK 1 BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA PRAKTEK 2.1 Gambaran Umum PT. POS INDONESIA 2.1.1 Sejarah PT. POS INDONESIA Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor pos pertama didirikan di

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 Logo PT. Pos Indonesia (Persero) Sumber: Dokumentasi PT. Pos Indonesia (Persero), 2016

Gambar 1. 1 Logo PT. Pos Indonesia (Persero) Sumber: Dokumentasi PT. Pos Indonesia (Persero), 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Status Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph, dan Telephone).

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit BAB IV PEMBAHASAN IV. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama yang

Lebih terperinci

BAB III TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) MAGERSARI, SIDOARJO TERHADAP ADANYA RESIKO KERUGIAN KONSUMEN

BAB III TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) MAGERSARI, SIDOARJO TERHADAP ADANYA RESIKO KERUGIAN KONSUMEN BAB III TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) MAGERSARI, SIDOARJO TERHADAP ADANYA RESIKO KERUGIAN KONSUMEN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan Dengan berjalannya waktu,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Layanan. Pos Universal. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Layanan. Pos Universal. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA No.980, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Layanan. Pos Universal. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Pos Indonesia sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang ada di Indonesia didirikan pada tanggal 2 Agustus 74 oleh Gubernur Jendral G. W

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum perusahaan PT Pos Indonesia (Persero)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) 1. Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan

Lebih terperinci

PERAN KOMUNIKASI PETUGAS LOKET TERHADAP PELANGGAN DI KANTOR POS CABANG MANADO

PERAN KOMUNIKASI PETUGAS LOKET TERHADAP PELANGGAN DI KANTOR POS CABANG MANADO PERAN KOMUNIKASI PETUGAS LOKET TERHADAP PELANGGAN DI KANTOR POS CABANG MANADO Oleh : Pingkan Julita Aguw Desie M.D. Warouw Johny Semduk e-mail: pinkaguw@yahoo.com Abstrak Petugas loket di kantor pos sangatlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara Tahun 1961 berdasar Peraturan Pemerintah No. 240 tahun 1961, status

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT. Pos Indonesia ( PERSERO ) Jakarta Pusat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT. Pos Indonesia ( PERSERO ) Jakarta Pusat BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT. Pos Indonesia ( PERSERO ) Jakarta Pusat Adapun sumber-sumber penerimaan kas pada PT. Pos Indonesia (Persero) Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi, maka penulis akan mencoba membahas

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan suatu bentuk Badan Usaha Milik Negara yang didirikan pertama kali pada tanggal 2 Agustus 74 oleh Gubernur Jendral

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. oleh gubernur jenderal G.W. Baron dengan mendirikan kantor pos yang pertama

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. oleh gubernur jenderal G.W. Baron dengan mendirikan kantor pos yang pertama BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia Berawal dari gagasan, berkembang seiring kebutuhan,gagasan untuk memperlancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi 36 BAB IV ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi a. Kartu jam hadir Catatan jam hadir karyawan yang diisi oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Pos Indonesia Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA 22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Jasa Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Jasa Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Jasa Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Definisi jasa menurut Kotler (1997: 126) adalah setiap kegiatan atau manfaat yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. penyediaan jasa pelayanan kebersihan (cleaning service) yang dipimpin oleh Bapak

BAB III OBJEK PENELITIAN. penyediaan jasa pelayanan kebersihan (cleaning service) yang dipimpin oleh Bapak BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan III.1.1 Pendirian dan Informasi Umum PT. X berdiri pada tahun 2008, selaku perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan jasa pelayanan kebersihan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar Proses Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan Penilaian Sebelum Penendatanganan Monitoring Atas Pembiayaan Persetujuan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi Perseroan dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi Perseroan dengan nama PT Pos Indonesia (Persero). digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan PP No. 5 Tahun 1995 tentang pengalihan bentuk Perum menjadi Perseroan, maka pada tanggal 20 Juni 1995 Perum

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Siklus penggajian merupakan salah satu aktivitas yang terdapat dalam fungsi Sumber Daya Manusia. Pengelolaan penggajian yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis sistem penggajian pada PT. Sistemaju Mandiri Prakarsa dengan tujuan untuk meneliti dan mempelajari sistem penggajian yang sedang diterapkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Visi, Misi dan Program Kerja PT.Pos Indonesia (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Visi, Misi dan Program Kerja PT.Pos Indonesia (Persero) BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Visi, Misi dan Program Kerja PT.Pos Indonesia (Persero) Visi dan misi Perusahaan merupakan sumber dari segala sistem yang menjadi acuan dari semua nilai, prinsip,

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian Sistem menurut Hall (2009:6), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk mempelancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk mempelancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah 35 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah PT. Pos Indonesia (Persero) Berawal dari gagasan, kemudian berkembang seiring kebutuhan, gagasan untuk mempelancar arus surat menyurat selama era kolonial

Lebih terperinci

Flowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan

Flowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan L1 Flowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan Untuk public training Bagian Penjualan dan Pemasaran Mulai 1 Mempromosikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Dutaniaga Khatulistiwa adalah perusahaan yang bergerak dibidang distibutor dalam perdagangan plastik. Perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 111 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 111 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 111 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat PT. BERLIAN TECHPRINT INDONESIA merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei 2007. Perusahaan didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan Clowor Distro Semarang adalah usaha usaha bersama 4 orang yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengeluaran Kas Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: 1. Bagian yang terkait dan diskripsi

Lebih terperinci

PDF created with pdffactory Pro trial version

PDF created with pdffactory Pro trial version Daftar Lampiran : (terlampir) Lampiran 1 : Struktur organisasi dan Job-Description Lampiran 2 : Siklus Penjualan Lampiran 3 : Siklus Pembelian Lampiran 4 : Siklus Sumber Daya Manusia Lampiran 5 : Siklus

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan,

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan, BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Survei Pendahuluan Sebelum melaksanakan audit keuangan pada PT Simran Jaya, penulis terlebih dahulu melakukan survei pendahuluan kepada perusahaan yang akan di audit. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 kelebihan dan kekurangan Standard Operating Prosedur (SOP) yang telah digunakan saat ini? Standard Operating Prosedur (SOP) yang digunakan PT.Pos Indonesia

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Prosedur Pernyataan Piutang

BAB III PEMBAHASAN Prosedur Pernyataan Piutang BAB III PEMBAHASAN 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Pengertian Prosedur Penagihan Piutang Prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu department atau lebih, yang dibuat

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA Pada bab ini penulis akan mengadakan evaluasi atas keadaan organisasi seperti yang telah diuraikan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas a. Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS PENELITIAN. akan mencatat jam hadir, tanggal, bulan dan tahun.

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS PENELITIAN. akan mencatat jam hadir, tanggal, bulan dan tahun. BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 Penerapan Pengendalian Internal 4.1.1 Prosedur Pencatatan Waktu Hadir Pencatatan waktu hadir PT Pos Indonesia Jakarta Selatan dilakukan dengan mesin tapping

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam gambaran umum perusahaan, penulis akan menguraikan sejarah singkat perusahaan, visi, misi, dan tujuan perusahaan serta ruang lingkup kegiatan perusahaan. 2.1 Gambaran

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surat-surat atau paket-paket pos hanya diletakkan di Stadsherbrg atau Gedung

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surat-surat atau paket-paket pos hanya diletakkan di Stadsherbrg atau Gedung BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah PT. Pos Indonesia Dunia perposan modern muncul di Indonesia sejak tahun 1602 pada saat VOC menguasai bumi nusantara

Lebih terperinci

Menjelaskan Pengertian Bea Meterai. Menjelaskan Objek Pemungutan Bea Meterai. Menjelaskan Saat Terutangnya Bea Meterai

Menjelaskan Pengertian Bea Meterai. Menjelaskan Objek Pemungutan Bea Meterai. Menjelaskan Saat Terutangnya Bea Meterai BEA METERAI 4 Menjelaskan Pengertian Bea Meterai Menjelaskan Objek Pemungutan Bea Meterai Menjelaskan Jenis Dokumen yang Dikenakan Tarif Bea Meterai Menjelaskan Jenis Dokumen yang Tidak Dikenakan Tarif

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARAAN POS

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARAAN POS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARAAN POS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Kepegawaian dan menyebarkan kuesioner kepada 50 orang responden yang merupakan pegawai Kementerian Koperasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

BAB III TEORI DAN PRAKTIK BAB III TEORI DAN PRAKTIK 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Fungsi yang terlibat Fungsi yang terlibat dalam sistem penggajian di dinas perikanan kota semarang adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Kepegawaian Bertanggungjawab

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR. BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan hasil analisis terhadap jawaban teknik dari obseravasi, wawancara dan teknik pengumpulan data arsipakan di uraikan mengenai pembahasannya. Responden dalam

Lebih terperinci

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan L1 Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian Penjualan 1 Apakah perusahaan menggunakan daftar harga? 2 apakah penyimpangan dari daftar harga harus disetujui oleh pejabat perusahaan yang berwenang?

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengelolaan data akuntansi untuk menghasilkan

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA

BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA IV.1. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Sebagai

Lebih terperinci