BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pos Indonesia adalah sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos Indonesia ( Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik. Setelah Kantorpos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantor pos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan. Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari JawatanPost, Telegraph dan Telephone (PTT). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan zaman di mana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero). Seiring dengan waktu, PT Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan 1

2 kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar titik layanan yang menjangkau 100% kota/kabupaten, hampir 100% kecamatan dan 42% kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Sekarang ini untuk memudahkan pengendaliannya PT. Pos Indonesia (Persero) telah membagi koordinasi daerah menjadi 11 regional mulai dari yang berpusat di Medan sampai yang berpusat di Jaya Pura, dimana salah satunya yang mempunyai kantor pos terbanyak adalah PT Pos Indonesia (Persero) Regional V yaitu Jawa barat yang berpusat di Bandung bertempat di Jl. Pahlawan No.87, Sukaluyu, Cibeunying Kaler, Bandung, Jawa Barat yang mempunyai 17 kantor pos yaitu bertempat di daerah Bandung, Cimahi, Soreang, Purwakarta, Subang, Karawang, Sukabumi, Cianjur, Garut, Cirebon, Indramayu, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Tarsikmalaya, Ciamis, Banjar. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki Kantorpos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi (sumber: Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan ekonomi di era globalisasi saat ini mempengaruhi kinerja perusahaan dalam beroperasi menjadi sangat luas dan kompleks, semua jenis perusahaan akan menghadapi persaingan antar perusahaan baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri yang semakin ketat dan tajam. Untuk menjadi unggulan dalam persaingan maka di butuhkan pihak menejemen yang dapat bekerja secara efektif dan efisien agar pertumbuhan perusahaan dapat mengikuti perkembangan tersebut. Hampir semua proses bisnis titik tolaknya berawal dari penjualan, oleh karena itu untuk dapat menjadi unggulan dalam persaingan tersebut manajemen harus mampu melakukan penjualan yang semaksimal mungkin. Kegiatan utama di dalam perusahaan adalah melakukan penjualan barang dan jasa agar mendapatkan keuntungan karenanya pejualan merupakan sumber utama 2

3 pendapatan atau penerimaan perusahaan. Penjualan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara tunai dan secara kredit. Akibat dari penjualan secara tunai akan berkaitan dengan penerimaan kas, dimana kas penting untuk kelancaran jalannya perusahaan secara kredit akan mengakibatkan timbulnya piutang usaha (Hidayat, Susanriana, Fiscal: 2011). Penjualan memiliki tujuan memenuhi kebutuhan masyarakat umum, selain itu perusahaan juga memiliki tujuan dalam suatu perekonomian yang bersaing antara lain mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Proses bisnis adalah serangkaian aktivitas dan tugas yang saling terkait, terkoordinasi dan terstruktur yang dilakukan oleh orang, komputer, atau mesin yang dapat membantu mencapai tujuan tertentu suatu organisasi (Romney, Steinbart 2015: 5). Untuk menunjang kegiatan perusahaan dalam bidang penjualan, manajer harus menyediakan informasi penting terkait penjualan agar menunjang dalam pengambilan keputusan tentang pengelolaan penjualan perusahaan. Dalam operasi perusahaan, penjualan menjadi hal penting sehingga membutuhkan pengelolaan yang baik agar segala sasaran-sasaran penjualan dapat tercapai dan perusahaan mendapatkan keuntungan dari penjualan tersebut. Agar kegiatan penjualan perusahaan lancar maka perusahaan melakukan penjualan secara kredit atau pembayaran ditangguhkan. Dimana penjualan secara kredit atau pembayaran ditangguhkan ini akan menyebabkan timbulnya piutang dagang atau usaha. Piutang merupakan salah satu elemen modal kerja selalu dalam keadaan berputar dan tingkat perputaran piutang tergantung pada penjualan secara kredit dan rata rataa piutang (Hastoni, Aprilisabeth 2008). Piutang memiliki semacam resiko yang mungkin terjadi seperti pembayaran piutang yang tidak tepat waktu atau terlambat dari jangka waktu yang telah ditentukan dan tidak dapat tertagihnya piutang dikarenakan konsumennya mengalami kebangkrutan atau meninggal dunia (Djanegara, Danusaputra, 2007). Oleh karena itu untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan perusahaan maka manajemen memerlukan suatu sistem dan pengendalian internal untuk menunjang manajemen dalam pengelolaan penjualannya. 3

4 Dimasa sekarang ini teknologi menjadi hal penting termasuk di dalam perusahaan dalam mengoperasikan bisnisnya agar kegiatan bisnisnya berjalan secara lebih cepat, tepat, akurat dan efisien. Menurut Romney dan Steinbart (2015: 3) Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Dengan sistem yang ada diharapkan kegiatan kegiatan operasional perusahaan berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan disebut informasi (Romney dan Steinbart 2015: 4). Akuntansi adalah Bahasa bisnis, setiap organisasi menggunakannya sebagai bahasa komunikasi saat berbisnis (Susanto 2013:4). Pemahaman tentang sistem untuk memperoleh informasi dalam bidang akuntansi memunculkan sistem informasi akuntansi. Karena itu menurut (Romney dan Steinbart 2015:10) sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengelola data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat di simpulkan bahwa sistem informasi akuntansi sangat penting, karena informasiinformasi yang diperoleh dari sistem informasi akuntansi tersebut sangat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen supaya mengetahui langkah-langkah yang mau diambil yang diharapkan akan membawa perusahaan kearah laba optimal, serta merupakan alat bantu bagi manajer untuk merumuskan kebijakan yang akan ditempuh, khususnya di bidang penjualan. Sistem informasi haruslah memperoleh dan menukarkan informasi yang dibutuhkan untuk mengatur, mengelola dan mengendalikan operasi perusahaan (Romney dan Steinbart 2015: 249). Keberhasilan manajemen sangat tergantung dari sumber, keakuratan dan ketetapan waktu yang dimiliki, dan informasi berperan penting dalam proses pengendalian dan pengambilan keputusan. Informasi dihasilkan melalui sistem informasi akuntansi yang memadai untuk menampung, menyeleksi, mengelolah dan menyajikan informasi yang berguna sesuai dengan kondisi perusahaan. Salah satu bentuk pengendalian internal adalah pengendalian internal pada sistem dan prosedur akuntansi penjualan. Pelaksanaan sistem dan prosedur akuntansi 4

5 penjualan sangat dipengaruhi oleh isi laporan yang dihasilkan dan jika diterapkan dalam penjualan maka distribusi pe njualan adalah prosedur peringkasan rincian yang tercantum dalam faktur penjualan. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metoda yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen. Sedangkan menurut Romney dan Steinbart (2015: 226), Pengendalian internal adalah proses dan prosedur yang dijalankan untuk menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan pengendalian dipenuhi. Pengendalian internal sangat penting bagi suatu perusahaan agar sistem dan prosedur yang di terapkan di suatu perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan. Pengendalian internal secara juga penting bagi kegiatan penjualan perusahaan agar perusahaan melakukan pengelolaan penjualan dengan lebih mudah dan menghindari resiko-resiko yang mungkin terjadi baik dalam penjulan tunai ataupun penjualan kredit. Karena itu pengendalian internal yang diterapkan di dalam perusahaan diharapkan memperlancar kegiatan pengelolaan penjualan perusahaan serta menjaga seluruh aset dari resiko-resiko yang mungkin terjadi. Dalam melakukan kegiatan pengendalian internal di perusahaan diharapkan mendapatkan data-data yang diperlukan untuk pendataan dalam perusahaan, menjamin keakuratan data-data penjualan dan terhindar dari kesalahan pencatatan yang dilakukan baik sengaja ataupun tidak disengaja. Data data yang diperoleh akan mempermudah dalam melakukan pengendalian internal penjualan sehingga harus mendapatkan informasi tentang data-data tersebut secara baik yang diperoleh dari Sistem Informasi Akuntansi. Dengan adanya pengendalian internal diharapkan pembiayaan operasi perushaan dapat berkurang serta aktivitas manipulasi atau pemalsuan dapat dihindari supaya kegiatan perusahaan dilaksanakan secara efektif. Menurut James A Hall (2011:186) pengendalian internal penjualan terdiri atas lima diantaranya lingkungan pengendalian, penilaian resiko, informasi dan komunikasi, pengawasan, aktivitas pengendalian 5

6 PT Pos Indonesia (Persero) adalah suatu perusahaan milik negara yang sudah beroperasi dalam jangka waktu yang lama dengan ruang lingkup kegiatannya tersebar luas meliputi seluruh wilayah di Indonesia. Perusahaan ini mempunyai tugas pokok membangun, mengusahakan, mengembangkan pelayanan di bidang lalu lintas pengiriman surat dan paket untuk mempertinggi penjualan jasa yang di operasikan oleh PT Pos Indonesia (Persero) sendiri, dimana PT Pos Indonesia (Persero) memiliki banyak kantor pos di seluruh nusantara mencapai kantor pos dan pelayanan PT Pos Indonesia (Persero) tidak hanya mencapai kabupaten saja, tetapi sudah mencapai pelosok-pelosok dalam negeri. PT POS INDONESIA (Persero) dalam melakukan aktivitas penjualannya dalam pengiriman surat dan paket mempunyai sistem penjualan dalam melakukan aktivitas penjualannya supaya dalam melakukan aktivitas penjualannya PT Pos Indoensia (Persero) dapar melakukan pengendalian penjualannya. PT Pos Indonesia (Persero) telah menerapkan sistem informasi akuntansi yaitu Sales Force Reporting System (SAFORES) dalam sistem pengendalian aktivitas penjualannya. Sales Force Reporting system (SAFORES) adalah sistem yang digunakan untuk mendukung kegiatan pengendalian penjualan tunai dan kredit agar penjualan dapat dilakukan secara terintegrasi dan sinergis dalam rangka pengelolaan pelanggan, akuisisi pelanggan serta retensi pelanggan guna meningkatkan penjualan, serta memudahkan pengontrolan piutang dan proses penagihan dapat berjalan dengan lancar. SAFORES merupakan aplikasi kinerja berbasis web yang dapat dibuka dengan alamat web Sales.posindonesia.co.id, dimana aplikasi ini diintegrasikan dengan berbagai aplikasi lainnya seperti SAP FICO, i-pos Web, Sim SDM, Sim kantor pos. SAFORES terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Dengan penerapan sistem SAFORES tersebut diharapkan PT Pos Indonesia melaksanakan kegiatan operasinya dalam pengelolaan penjualan tunai dan kredit dengan lancar, membantu pengambil keputusan oleh kepala bagian penjualan, serta meningkatkan efektivitas pengendalian internal penjualan dan piutang (sumber: Data Internal PT Pos Indonesia). 6

7 Dalam kegiatan penjualan jasanya PT. Pos Indonesia (Persero) mengalami kekurangan dalam kegiatan pengendalian penjualan dan pengendalian piutangnya dimana berdasarkan annual report PT Pos Indonesia (Persero) sistem informasi akuntansi belum memberikan informasi akan rincian piutang pelanggan dengan baik, hal tersebut yang mengakibatkan operasi penagihan piutang di setiap kantor pos mengalami kekurangan, sehingga mengakibatkan piutang tak tertagih meningkat yaitu dari Rp di tahun 2013 naik menjadi Rp di tahun 2014 dan perbandingan piutang lacar dengan piutang macet juga meningkat sebesar 1,45% yaitu dari pesentase 41,09% di tahun 2013 menjadi 42,54% di tahun Dalam kegiatan penjualan menemukan adanya kerugian perusahaan diakibatkan kecurangan yang terjadi di dalam transaksi Giro Online (GOL) yang dilakukan kepala kantor pos, kecurangan tersebut terjadi karena masih lemahnya pengendalian dalam aplikasi dan sistem, kelemahan kebijakan, kelemahan prosedur, kelemahan pembinaan personil, kelemahan pencatatan dan pelaporan ( Dari data yang telah diperoleh di atas dapat di lihat bahwa sistem SAFORES pada PT Pos Indonesia mengalami kekurangan dalam penggunaannya baik pada PT. Pos Indonesia (Persero) pusat, regional, dan kantor-kantor pos, kekurangan sistem SAFORES tersebut juga di rasakan oleh PT. Pos Indonesia (Persero) Regional V yang merupakan salah satu regional yang memiliki kantor pos terbanyak di indonesia. Diharapkan PT Pos Indonesia mengembangkan dan memperbaiki sistem SAFORES tersebut agar proses kegiatan perusahaan dalam pengendalian internal di PT Pos Indonesia (Persero) Regional V berjalan dengan lancar. Djayanegara dan Danusaputra (2007) melakukan penelitian di PT. Astra International-Daihatsu sales operation dan menyimpulkan bahwa dalam sistem informasi akuntansi penjualan yang digunakan sudah cukup baik, karena didukung oleh sistem informasi akuntansi yang sudah terkomputerisasi dan bersifat online, kemudian dalam pengendalian internal penjualan dan piutang yang dimiliki sudah cukup baik dan memadai, yaitu yang mencakup unsur: lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, komunikasi dan informasi serta pemantauan, dan sistem 7

8 informasi akuntansi penjualan yang digunakan memiliki pengaruh terhadap terciptanya efektivitas pelaksanaan pengendalian intern (khususnya unsur monitoring, komunikasi dan informasi), dan membantu dalam meningkatkan volume penjualan. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Hastoni dan Aprilisabeth (2008) pada PT Trinunggal Komara dengan kesimpulan bahwa pengendalian internal yang dilaksanakan telah memadai tetapi masih memiliki kekurangan dimana dalam pengendalian internal piutang masih tidak menerapkan sansi terhadap pembayaran piutang usaha yang melewati jatuh tempo dan sistem akuntansi piutang belum menerapkan sistem komputerisasi, dan dalam pengendalian penerimaan kas masih banyak pelanggan yang melunasi hutangnya dengan menggunakan cek atau giro yg melewati batas jatuh tempo dan perubahan tidak menerapkan perubahan password apabila karyawan tersebut telah berhenti bekerja, kemudian sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang digunakan mempunyai peranan yang signifikan terhadap peningkatan efktivitas pengendalian intern piutang dan penerimaan kas. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT Pos Indonesia (Persero) yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Dalam Mendukung Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan dan Pengendalian Internal Piutang Studi Kasus PT Pos Indonesia (Persero) Regional V. 1.3 Perumusan Masalah Sistem Informasi akuntansi digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh informasi yang akan digunakan untuk mengambil keputusan dimana keputusan tersebut untuk kemajuan perusahaan termasuk dalam bidang pengendalian internal dimana sistem informasi akuntansi tersebut digunakan untuk mengendalikan kegiatan kegiatan internal perusahaan termasuk dalam kegiatan penjualan agar penjualan dapat berjalan dengan lancar baik dalam penjualan tunai maupun kredit. Namun di PT Pos Indonesia (Persero) Regional V dalam kegiatan penjualan tunai dan kreditnya mengalami kekurangan, karena keterlambatan pengiriman barang, informasi akan piutang kurang serta jumlah piutang tak tertagih mengalami peningkatan. 8

9 Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem informasi akuntansi terhadap pengendalian internal penjualan di PT Pos Indonesia (Persero) Regional V belum dipahami secara baik. Beberapa studi terdahulu yang terkait pengendalian internal mengalami kekurangan di pengaruhi oleh sistem informasi akuntansinya. 1.4 Pertanyaan Penelitian Dengan demikian, maka pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan sistem informasi akuntansi di PT Pos Indonesia (Persero) Regional V? 2. Bagaimana pelaksanaan pengendalian internal penjualan di PT Pos Indonesia (Persero) Regional V? 3. Bagaimana pelaksanaan pengendalian internal piutang di PT Pos Indonesia (Persero) Regional V? 4. Apakah sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap efektifitas pengendalian internal penjualan di PT Pos Indonesia (Persero) Regional V? 5. Apakah sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap efektifitas pengendalian internal piutang di PT Pos Indonesia (Persero) Regional V? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah di uraikan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pelaksanaan sistem informasi akuntansi di PT Pos Indonesia (Persero) Regional V. 2. Mengetahui pelaksanaan pengendalian internal penjualan di PT Pos Indonesia (Persero) Regional V. 3. Mengetahui pelaksanaan pengendalian internal piutang di PT Pos Indonesia (Persero) Regional V. 4. Mengetahui apakah sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap efektifitas pengendalian internal penjualan PT Pos Indonesia (Persero) Regional V. 5. Mengetahui apakah sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap efektifitas pengendalian internal piutang di PT Pos Indonesia (Persero) Regional V. 9

10 1.6 Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian ini dapat memberikan beberapa manfaat yang dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu: Aspek Teoritis Kegunaan teoritis yang ingin dicapai dalam penerapan pengetahuan sebagai hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi Akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengentahuan dan wawasan mengenai kinerja sistem informasi akuntansi yang digunakan dalam pengendalian internal internal penjualan dan pengendalian internal piutang pada PT Pos Indonesia (Persero) Regional V yang berlokasi di jawa barat bagi lingkungan pendidikan dan akademisi. 2. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini merupakan media untuk belajar memecahkan sumbangan pemikiran berdasarkan disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan hasil ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lanjutan yang sejenis Aspek Praktis 1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pihak manajemen serta sebagai masukan dan pertimbangan pada PT Pos Indonesia (Persero) Regional V dalam upaya meningkatkan efektivitas pengendalian internal penjualan dan piutang di perusahaan tersebut. 2. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi serta masukan bagi pihak pengembang sistem informasi akuntansi guna meningkatkan kualitas dari sistem informasi yang dikelola oleh perusahaan tersebut. 1.7 Ruang lingkup Penelitian Supaya penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang terarah dan pembahasan yang sesuai dengan pokok perumusan masalah yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup pada: 1. Objek penelitian ini adalah PT. Pos Indonesia (Persero) Regional V 10

11 2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independen) yaitu sistem informasi akuntansi penjualan dan variabel terikat (dependen) yaitu efektivitas pengendalian internal penjualan dan pengendalian internal piutang. 3. Data penelitian ini diambil langsung pada PT Pos Indonesia (Persero) Regional V serta webside resmi PT Pos Indonesia (Persero) yakni Penelitian ini menggunakan wawancara dan kuisioner serta data penunjang lainnya sebagai objek penelitian. Periode penelitian ini dilakukan dari tanggal 1 April 2016 sampai dengan 30 oktober Sistematika Penulisan Tugas Akhir Diharapkan memperoleh gambaran mengenai sikripsi ini, maka skripsi ini dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari sub-bab. Dengan rincian atau sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan isi penelitian dengan tepat. Terdiri dari gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini berisi tinjauan pustaka penelitian yaitu landasan teori mengenai definisi sistem, sistem informasi, sistem informasi akuntansi, penjualan, piutang serta pengendalian internal serta elemen-elemen yang terdapat didalamnya. Bab ini juga menguraikan penelitian terdahulu tentang penerapan sistem informasi akuntansi, kerangka pemikiran, hipotesis dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi penjelasan tentang pendekatan metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat 11

12 BAB IV BAB V menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, pada bab ini terdiri dari karateristik penelitian, variabel operasional, skala pengukuran, tahapan penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, serta metode dalam pengumpulan data dan analisis data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan sistem kuisioner, observasi, wawancara dan studi kepustakaan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan bab yang berisi uraian hasil pembahasan, baik berupa data kuantitatif yang digunakan untuk menganalisis masalah yang berkaitan dengan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, serta pembahasan terhadap efektivitas pengendalian internal penjualan dan pengendalian internal piutang PT Pos Indonesia (Persero). KESIMPULAN DAN SARAN Bab yang berisi kesimpulan yang disajikan dalam bentuk penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian dalam hal penilaian penerapan sistem informasi akuntansi PT Pos Indonesia (Persero) Bandung, serta saran yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian internal penjualan dan piutang pada PT Pos Indonesia (Persero). 12

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) PT. POS Indonesia (Persero) didirikan pada 26 Agustus 1746. Pada awal berdirinya, PT POS Indonesia didirikan di Batavia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) PT. POS Indonesia (Persero) didirikan pada 26 Agustus 1746. Pada awal berdirinya, PT POS Indonesia didirikan di Batavia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT PT. POS INDONESIA (PERSERO) mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik 12.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT PT. POS INDONESIA (PERSERO) mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik 12. BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT PT. POS INDONESIA (PERSERO) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian dilakukan pada Direktorat Teknologi dan Keuangan, khususnya pada Area

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) adalah sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkantor pusat di Bandung. Sejak berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang. Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT.POS PERSERO KANTOR REGIONAL VI SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PT.POS PERSERO KANTOR REGIONAL VI SEMARANG BAB II GAMBARAN UMUM PT.POS PERSERO KANTOR REGIONAL VI SEMARANG 2.1 Sejarah Singkat PT.POS (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Pos Indonesia (persero) Perubahan status Pos Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Pos Indonesia (persero) Perubahan status Pos Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Pos Indonesia (persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 452

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 452 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 452 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENDUKUNG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Perusahaan 2.1.1 Sejarah PT Pos Indonesia Berdasarkan sejarahnya, kantor pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT Pos Indonesia (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara yang didirikan dengan Akta Notaris Sutjipto SH No 117 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada m BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada industri wisata, seperti wisata belanja, wisata kuliner, wisata buatan, ataupun wisata alam

Lebih terperinci

PERAN KOMUNIKASI PETUGAS LOKET TERHADAP PELANGGAN DI KANTOR POS CABANG MANADO

PERAN KOMUNIKASI PETUGAS LOKET TERHADAP PELANGGAN DI KANTOR POS CABANG MANADO PERAN KOMUNIKASI PETUGAS LOKET TERHADAP PELANGGAN DI KANTOR POS CABANG MANADO Oleh : Pingkan Julita Aguw Desie M.D. Warouw Johny Semduk e-mail: pinkaguw@yahoo.com Abstrak Petugas loket di kantor pos sangatlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya pertumbuhan bisnis dan ketatnya persaingan, perusahaan berusaha untuk meningkatkan penjualan baik penjualan secara tunai maupun kredit.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan ekonomi yang semakin pesat dan cepat mendorong pelaku bisnis untuk dapat mempertahankan kelangsungan perusahaannya. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1. Sejarah PT. Pos Indonesia (Persero) Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos yang pertama kali didirikan yaitu di Batavia (Jakarta) pada tanggal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin besar dan menuju era

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin besar dan menuju era BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang semakin besar dan menuju era globalisasi, mengakibatkan persaingan usaha semakin tajam dan ketat di antara perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif dan kompleks mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif dan kompleks mendorong BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif dan kompleks mendorong perusahaan-perusahaan untuk memperbaiki manajemen perusahaannya dan mengadakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurus semua aspek listrik yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI DAN PENGAWASAN PIUTANG PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk TOYOTA SALES OPERATION CABANG MEDAN GATOT SUBROTO

PENERAPAN AKUNTANSI DAN PENGAWASAN PIUTANG PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk TOYOTA SALES OPERATION CABANG MEDAN GATOT SUBROTO UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM S1 EKSTENSI MEDAN SKRIPSI PENERAPAN AKUNTANSI DAN PENGAWASAN PIUTANG PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk TOYOTA SALES OPERATION CABANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum perusahaan PT Pos Indonesia (Persero)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) 1. Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini bisa dirasakan dunia usaha yang dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini bisa dirasakan dunia usaha yang dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini bisa dirasakan dunia usaha yang dihadapkan pada situasi maupun kondisi persaingan usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari waktu ke waktu. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari waktu ke waktu. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini sudah banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari waktu ke waktu. Untuk menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, hal ini berpengaruh dalam perkembangan dunia usaha baik sektor industri

Lebih terperinci

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurus semua aspek listrik yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha, baik perusahaan berskala kecil, menengah hingga besar

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. setiap sektor bisnis. Di dalam menghadapi persaingan tersebut maka, suatu perusahaan

1 BAB I PENDAHULUAN. setiap sektor bisnis. Di dalam menghadapi persaingan tersebut maka, suatu perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian di Indonesia sedang berkembang, ditandai dengan persaingan sengit di setiap sektor bisnis. Di dalam menghadapi persaingan tersebut maka, suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini, perusahaan harus dapat mengelola berbagai aset yang dimilikinya. Salah satu aset penting yang harus dikelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Koperasi Pegawai Telkom dengan nama singkat KOPEGTEL Tasik merupakan suatu koperasi yang berdiri sejak 29 Nopember 1996. Kopegtel Tasik bertempat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang semaksimal mungkin. Laba yang semaksimal dapat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang semaksimal mungkin. Laba yang semaksimal dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan pasti mempunyai tujuan yaitu untuk mendapatkan atau mencapai laba yang semaksimal mungkin. Laba yang semaksimal dapat diperoleh melalui peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pesatnya perkembangan di era globalisasi ini dimana terjadi perkembangan yang pesat dibidang teknologi, transportasi, dan informasi menyebabkan terjadinya perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu menghasilkan laba maksimal, agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu menghasilkan laba maksimal, agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu menghasilkan laba maksimal, agar kelangsungan hidup perusahaan dapat di pertahankan dalam pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan usahanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya tujuan utama perusahaan. data-data akuntansi yang semula menggunakan cara-cara manual menjadi

BAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya tujuan utama perusahaan. data-data akuntansi yang semula menggunakan cara-cara manual menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembang pesatnya usaha bisnis di Indonesia pada khususnya di pulau Jawa mendorong perusahaan menengah untuk berkembang mengikuti kemajuan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi pihak manajemen, serta tuntutan terhadap efektivitas dan efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi pihak manajemen, serta tuntutan terhadap efektivitas dan efisiensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan dunia bisnis dan bertambah banyaknya persoalan yang dihadapi pihak manajemen, serta tuntutan terhadap efektivitas dan efisiensi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat dalam mencapai suatu kebutuhan, maka terjadi peningkatan kebutuhan dari segi finansial. Untuk mendapatkan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi penjualan, maka semakin besar pula laba yang akan diperoleh (Sulaeman,

BAB I PENDAHULUAN. tinggi penjualan, maka semakin besar pula laba yang akan diperoleh (Sulaeman, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu perusahaan adalah mencapai laba optimal. Laba yang optimal dapat diperoleh melalui peningkatan volume penjualan. Semakin tinggi penjualan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini dapat dilihat dari kegiatan perusahaan dengan semakin memperluas usahanya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. ini dapat dilihat dari kegiatan perusahaan dengan semakin memperluas usahanya untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan dewasa ini mengalami pertumbuhan cukup pesat, hal ini dapat dilihat dari kegiatan perusahaan dengan semakin memperluas usahanya untuk meraih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan yang memungkinkan negara-negara di seluruh dunia bersatu menjadi suatu kekuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, karena persaingan bukan hanya berasal dari dalam negeri tetapi berasal juga dari luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis semakin ketat. UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis semakin ketat. UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis semakin ketat. Persaingan tidak hanya dalam lingkup jenis bisnis itu sendiri, namun juga antar anak cabang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Sistem..., Ii, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Sistem..., Ii, Fakultas Ekonomi 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya perusahaan-perusahaan baru menimbulkan ketatnya persaingan dunia usaha, khususnya dunia otomotif, keadaan ini menyebabkan perusahaan dihadapkan pada permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua

BAB I PENDAHULUAN. maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya suatu perusahaan didirikan karena memiliki tujuan-tujuan tertentu. Ada beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi mengalami pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi mengalami pertumbuhan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi mengalami pertumbuhan yang semakin pesat selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. yang mengakibatkan setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memacu instansi atau perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi dan

BAB I PENDAHULUAN. memacu instansi atau perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis yang semakin meningkat, memacu instansi atau perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi dan produktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini yang semakin pesat. merupakan dampak dari meningkatnya persaingan usaha yang kompetetif.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini yang semakin pesat. merupakan dampak dari meningkatnya persaingan usaha yang kompetetif. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dewasa ini yang semakin pesat merupakan dampak dari meningkatnya persaingan usaha yang kompetetif. Menghadapi keadaan ini perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laba yang optimal dapat diperoleh melalui peningkatan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Laba yang optimal dapat diperoleh melalui peningkatan pendapatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mencapai laba optimal. Laba yang optimal dapat diperoleh melalui peningkatan pendapatan melalui peningkatan penjualan. Namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Pos Indonesia Pusat Bandung Berawal dari gagasan, kemudian berkembang seiring kebutuhan, gagasan untuk memperlancar arus surat menyurat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia usaha baik industri, perdagangan, maupun jasa mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam kondisi ekonomi nasional dan arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai bidang usaha, baik usaha di bidang jasa maupun industri,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai bidang usaha, baik usaha di bidang jasa maupun industri, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam berbagai bidang usaha, baik usaha di bidang jasa maupun industri, baik yang kecil, menengah maupun yang besar memerlukan sistem pengendalian intern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. pelanggan sehingga meningkatkan penjualan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. pelanggan sehingga meningkatkan penjualan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan tentunya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba yang maksimal dan mempertahankan kelangsungan perusahaan itu sendiri. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan selalu mengharapkan agar usaha yang dikelolanya semakin

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan selalu mengharapkan agar usaha yang dikelolanya semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu mengharapkan agar usaha yang dikelolanya semakin berkembang dan berhasil sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan perluasan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi yang sedang ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan salah satu kegiatan pemerintah Indonesia yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun penjualan secara kredit. Pada dasarnya perusahaan lebih menyukai penjualan

BAB I PENDAHULUAN. maupun penjualan secara kredit. Pada dasarnya perusahaan lebih menyukai penjualan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya perusahaan bertujuan menghasilkan laba dalam mempertahankan usahanya. Salah satu kegiatan operasional tersebut adalah penjualan baik berbentuk tunai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini penggunaan teknologi informasi semakin meluas dan berpengaruh terhadap praktik bisnis dan sistem akuntansi. Alasannya, teknologi informasi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan persaingan yang terjadi di berbagai unit kegiatan bisnis semakin kompleks. Semakin meningkatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Pos Indonesia Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Penelitian. Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Penelitian. Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Dampak yang ditimbulkan dari krisis tersebut diantaranya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada jaman penjajahan Belanda, Pos Indonesia telah ada. Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perubahan terus terjadi, perusahaan pun ingin selalu tampil beda

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perubahan terus terjadi, perusahaan pun ingin selalu tampil beda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, persaingan semakin ketat perubahan perubahan terus terjadi, perusahaan pun ingin selalu tampil beda dengan yang lainnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan BUMN di Indonesia yang bergerak dalam bidang komunikasi, khususnya dalam memberikan pelayanan jasa surat menyurat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengolah data menjadi suatu informasi (Bodnar dan Hopwood, 2006:1).

BAB 1 PENDAHULUAN. mengolah data menjadi suatu informasi (Bodnar dan Hopwood, 2006:1). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem informasi akuntansi termasuk dalam ruang lingkup sistem informasi manajemen. Dalam sistem informasi akuntansi, aktivitas penjualan merupakan aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern saat ini, perkembangan perdagangan bebas semakin pesat. Dengan didukung oleh kemajuan teknologi diberbagai bidang usaha sehingga mengakibatkan persaingan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penjabaran dan pembahasan penelitian yang dilakukan penulis pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah Derasnya arus globalisasi menyebabkan pengaruh lingkungan usaha di tempat perusahaan beroperasi menjadi semakin luas dan kompleks, segala jenis perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan usahanya dengan

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN PIUTANG PERUSAHAAN METRO PADANGSIDIMPUAN TAHUN ANGGARAN 2014

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN PIUTANG PERUSAHAAN METRO PADANGSIDIMPUAN TAHUN ANGGARAN 2014 PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN PIUTANG PERUSAHAAN METRO PADANGSIDIMPUAN TAHUN ANGGARAN 2014 Drs.Ali Nurdin Siregar MA Dosen FKIP Univeristas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN STUDI KASUS PT INTI (PERSERO)

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN STUDI KASUS PT INTI (PERSERO) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN STUDI KASUS PT INTI (PERSERO) Moch Nurdin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin hari semakin ketat. Dengan adanya persaingan yang semakin ketat maka perusahaan harus dapat beradaptasi dengan lingkungan bisnisnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam perusahaan perlu dilakukan suatu pengelolaan yang memadai terhadap segala kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang BAB I 1.1. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa globalisasi saat ini serta diiringi pula perkembangan perekonomian Indonesia yang pesat, menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, perkembangan teknologi informasi dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Hal ini menuntut perusahaan untuk melakukan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kearah membaik, hal ini terbukti dengan ketatnya bursa maupun dalam pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. kearah membaik, hal ini terbukti dengan ketatnya bursa maupun dalam pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan bisnis perbankan pasca kritis moneter semakin berkembang kearah membaik, hal ini terbukti dengan ketatnya bursa maupun dalam pemasaran produknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, maupun bidang industri lainnya. Sehingga perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, maupun bidang industri lainnya. Sehingga perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia usaha yang begitu pesat menyebabkan meningkatnya daya saing pada berbagai bidang usaha yang bergerak di bidang jasa, perdagangan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arus globalisasi saat ini telah melaju begitu cepat seiring pula dengan laju perkembangan zaman yang semakin modern dalam hal kemajuan teknologi dan informasi. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami perkembangan dan perubahan yang terus-menerus sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami perkembangan dan perubahan yang terus-menerus sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia telah mengalami perkembangan dan perubahan yang terus-menerus sebagai akumulasi respon terhadap

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Pengendalian dan Pengawasan Intern Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan perhatian yang serius untuk kegiatan-kegiatan dan kemajuan. tertentu maupun hasil operasinya selama satu periode.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan perhatian yang serius untuk kegiatan-kegiatan dan kemajuan. tertentu maupun hasil operasinya selama satu periode. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan badan perusahaan milik Negara yang bergerak dalam bidang jasa perkeretaapian. PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dinyatakan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini adalah sebagai input penting yang biasa disebut pegawai atau

BAB I PENDAHULUAN. hal ini adalah sebagai input penting yang biasa disebut pegawai atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, setiap perusahaan sangat membutuhkan peranan Sumber Daya Manusia (SDM). Peranan SDM dalam hal ini adalah sebagai input penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut berbagai kalangan untuk selalu melakukan perubahan, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan akan informasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sepakat untuk meningkatkan sumber daya dan upaya mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang sepakat untuk meningkatkan sumber daya dan upaya mencapai tujuan 1 A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Perusahaan adalah sebuah organisasi dan terdiri atas sekelompok orang yang sepakat untuk meningkatkan sumber daya dan upaya mencapai tujuan bersama. Perkembangan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau konsumen. Dalam berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian Indonesia yang cenderung

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian Indonesia yang cenderung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan perekonomian Indonesia yang cenderung menurun dewasa ini, persaingan dagang yang ketat antar perusahaan, maka perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa, perdagangan, maupun bidang industri lainnya. Semua itu dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. jasa, perdagangan, maupun bidang industri lainnya. Semua itu dapat dilakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia usaha yang begitu pesat menyebabkan meningkatnya daya saing pada berbagai bidang usaha yang bergerak di bidang jasa, perdagangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini memperlihatkan kemajuan yang amat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini memperlihatkan kemajuan yang amat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini memperlihatkan kemajuan yang amat pesat, hal ini ditandai dengan semakin beratnya persaingan di dunia usaha. Dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan awal yang. telah direncanakan. Seperti yang kita ketahui dalam suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan awal yang. telah direncanakan. Seperti yang kita ketahui dalam suatu keadaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan awal yang telah direncanakan. Seperti yang kita ketahui dalam suatu keadaan perekonomian yang kompetitif tujuan

Lebih terperinci

1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring meningkatnya perekonomian di Indonesia para pebisnis atau pengusaha mulai merabah bisnis yang lebih inovatif lagi,demikian juga dengan perusahaaan jasa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba maksimal. Laba juga direfleksikan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba maksimal. Laba juga direfleksikan sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian suatu perusahaan mempunyai harapan agar selalu tumbuh dan berkembang serta berkelanjutan demi kelangsungan usaha dimasa mendatang dengan tujuan memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Jasa Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Jasa Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Jasa Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Definisi jasa menurut Kotler (1997: 126) adalah setiap kegiatan atau manfaat yang

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT UNTUK MENGURANGI RESIKO PIUTANG PADA UD.MULUR JAYA SKRIPSI

PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT UNTUK MENGURANGI RESIKO PIUTANG PADA UD.MULUR JAYA SKRIPSI PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT UNTUK MENGURANGI RESIKO PIUTANG PADA UD.MULUR JAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini tentunya merupakan hal yang menggembirakan bagi iklim bisnis di Indonesia, pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Kualitas keputusan yang diambil sangat berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Kualitas keputusan yang diambil sangat berpengaruh pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat pada era globalisasi saat ini, perusahaan dituntut untuk meningkatkan kegiatan operasionalnya guna mempertahankan

Lebih terperinci