BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan a. Sejarah PT. Pos Indonesia PT. Pos Indonesia merupakan suatu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan pos. Kantor pos pertama didirikan di Batavia (Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron Van Imhoff pada tanggal 26 Agustus Kantor pos didirikan dengan tujuan untuk menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari Belanda maupun yang pergi ke Belanda. Empat tahun setelah kantor pos Batavia didirikan, kemudian didirikan kantor pos Semarang. Pendirian kantor pos Semarang tersebut dimaksudkan untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1995, saat ini bentuk badan usaha Pos Indonesia menjadi perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos Indonesia. Peraturan pemerintah tersebut berisi tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum menjadi sebuah perusahaan (persero). Sebelum bentuk badan Pos Indonesia berubah menjadi PT. Pos Indonesia, PT. Pos Indonesia ini telah beberapa kali 24

2 digilib.uns.ac.id 25 mengalami perubahan status. Berikut merupakan perubahanperubahan status yang dialami Pos Indonesia hingga menjadi PT. Pos Indonesia: 1. Tahun Pada tahun 1906, Pos Indonesia berubah menjadi Jawatan PTT (Post, Telegraph, dan Telephone). Layanan pos yang awalnya berpusat di Gambir berpindah ke Dinas Pekerjaan Umum di Bandung pada tahun Pada saat itu Jawatan PTT dikuasi oleh militer Jepang. 2. Tahun Pada tanggal 27 September 1945, angkatan muda PTT mengambil alih kantor pusat PTT di bandung dari pemerintah militer Jepang. Tanggal tersebut diperingati sebagai hari bakti postel. 3. Tahun Berdasarkan peraturan pemerintah No. 240 tahun 1961, status Jawatan PTT berubah menjadi perusahaan negara (PN) Pos dan Telekomunikasi. 4. Tahun Pada tahun 1965 PN Pos dan Telekomunikasi mengalami pemecahan menjadi PN Pos dan Giro berdasarkan peraturan pemerintah No.29 tahun 1965 dan PN Telekomunikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun Pemecahan ini bertujuan untuk mencapai perkembangan yang lebih luas lagi.

3 digilib.uns.ac.id Tahun Berdasarkan peraturan pemerintah No.9 tahun 1978 status PN Pos dan Giro diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro. Hal ini bertujuan untuk semakin mempermudah keleluasaan pelayanan pos bagi masyarakat Indonesia. 6. Tahun Setelah beberapa tahun memberikan pelayanan dengan statusnya sebagai perusahaan umum, Pos Indonesia mengalami perubahaan status atau bentuk badan usaha lagi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1995, Perum Pos dan Giro berubah menjaadi PT. Pos Indonesia (Persero). Perubahan status atau bentuk badan usaha ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas dan kedinamisan PT. Pos Indonesia (persero) sehingga bisa lebih baik dalam melayani masyarakat dan menghadapi perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat persaingannya. Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan infrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100% kota/ kabupaten, hampir 100% kecamatan dan 42% keluruhanan/desa, serta 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki kantor pos online, serta

4 digilib.uns.ac.id 27 dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang berhubungan satu sama lain secara solid dan terintegrasi. Sistem kode pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat. b. Visi dan Misi PT. Pos Indonesia PT. Pos Indonesia sebagi perusahaan yang menyediakan jasa layanan pos kepada masyarakat memiliki visi dan misi sebagai berikut: 1. Visi PT. Pos Indonesia. PT. Pos Indonesia berupaya menjadi pemimpin pasar di Indonesia dalam layanan surat, paket dan logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya. 2. Misi PT. Pos Indonesia. 1) Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik. 2) Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman dan menghargai kontribusi. 3) Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh. 4) Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat. 5) Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh pemangku kepentingan.

5 digilib.uns.ac.id 28 c. Bidang Usahan PT. Pos Indonesia PT. Pos Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan. Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin luas, PT. Pos Indonesia terus berusaha untuk mengembangkan jenis layanannya. Jenis layanan yang diberikan PT. Pos Indonesia antara lain: 1. Surat dan paket. 1) Filateli. Filateli merupakan hobi mengoleksi dan mempelajari segala hal tentang prangko dan benda pos. Filateli juga merupakan salah satu jalan untuk berinvestasi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Pos Indonesia menyediakan menyediakan semua kebutuhan filatelis (kolektor perangko) dengan memproduksi prangko dan melayani penjualan benda-benda filateli Indonesia melalui beberapa kantor pos dan kantor filateli Jakarta. 2) Pos express. Pos express merupakan layanan istimewa dari Pos Indonesia untuk kota tujuan tertentu di Indonesia yang mengedepankan kecepatan dan ketepatan dalam pengiriman, dan mudah dilacak dengan harga kompetitif. Ada dua jenis layanan pos express, yaitu sameday service dan nextday service. Sameday service merupakan layanan

6 digilib.uns.ac.id 29 pengiriman dengan waktu tiba di tempat tujuan di hari yang sama dengan hari pengiriman. Sedangankan nextday service, jika pengiriman hari ini maka tiba di tempat tujuan keesokan harinya. 3) Surat pos biasa (standar). Surat pos biasa merupakan layanan pengiriman pesan dan barang untuk semua lapisan masyarakat dengan berat maksimum 2 kg. 4) Paket pos. Paket pos merupakan jasa layanan yang disediakan Pos Indonesia untuk mengirimkan barang-barang berharga kemanapun tujuannya dalam cakupan nasional maupun internasional. Jenis layanan paket pos antara lain: a) Paket pos standar dalam negeri, yaitu layanan hemat untuk pengiriman barang dalam negeri. b) Paket pos standar luar negeri, yaitu layanan hemat untuk pengiriman barang ke luar negeri. c) Paket pos perlakuan khusus, yaitu layanan pengiriman barang dapat disesuaikan dengan permintaan pelanggan. 5) Pos kilat khusus. Pos kilat khusus merupakan jasa pelayanan pengiriman surat pos (dokumen, surat, warkat pos, kartu pos, barang cetakan, surat kabar, sekogram dan bungkusan

7 digilib.uns.ac.id 30 kecil) serta barang berharga yang mengandalkan kecepatan kiriman dan jangkauan ke seluruh pelosok Indonesia. 6) Express mail service (EMS). EMS merupakan layanan premium untuk pengiriman surat, dokumen, dan barang ke luar negeri. 7) Admailpos. Admailpos merupakan layanan pengelolaan essensial mail, advertising mail, hybrid mail dan direct mail lainnya yang meliputi: a) Layanan percetakan digital (production) dan delivery melalui one shop service untuk billing/account statement, rekening koran, invoice tagihan dan solo mail. b) Pengamplopan surat secara mekanik ke dalam sampul. c) Layanan pra posting, menggunakan berita terima atau non way bill. d) Layanan penunjang berupa penyedia raw material produksi dan inventory management. 2. Jasa keuangan. Jasa keuangan yang disediakan oleh PT. Pos Indonesia antara lain sebagai berikut:

8 digilib.uns.ac.id 31 1) Pospay. Pospay merupakan jasa layana keuangan yang melayani pembayaran berbagai tagihan dan angsuran di kantor pos. pembayaran tagihan dan angsuran yang dapat dilakukan di kantor pos antara lain, pembayaran rekening telepon, seluler, listrik, air minum, pajak, asuransi, angsuran kredit (finance), kartu kredit dan personal loan, pengisian pulsa, zakat, sodakoh, infak, dan lain-lain. 2) Wesel pos. Wesel pos merupakan jasa layanan keuangan yang melayani transfer uang secara cash to cash melalui PT. Pos Indonesia (persero). Berdasarkan lokasi negara pengirim, wesel pos dibagi menjadi dua, yaitu: a) Wesel pos dalam negeri. Wesel pos dalam negeri ini hanya melayani jasa pengiriman uang di dalam negeri. Wesel pos dalam negeri terdiri dari wesel pos prima dan wesel pos instan. Wesel pos prima merupakan sarana pengiriman uang untuk tujuan diseluruh indonesia dengan layanan produk kiriman uang bisa diantar sampai rumah. Wesel pos instan merupakan layanan pengiriman uang baik dari maupun ke kota dan ke desa yang pasti sampai ke alamat tujuan dalam waktu seketika.

9 digilib.uns.ac.id 32 b) Wesel pos luar negeri. Wesel pos luar negeri ini merupakan jasa layanan transfer uang yang menjangkau luar negeri. Produk yang dimiliki wesel pos luar negeri adalah western union. Western Union merupakan layanan penerimaan dan pengiriman uang dari dan ke luar negeri melalui western union system dan remitance pos system di kantor pos. 3) Giro pos. Giro pos merupkan layanan transaksi keuangan yang berbasis rekening koran sebagai alternatif layanan perbankan dengan jangkauan yang lebih luas dan tersebar di seluruh Indonesia serta terhubung secara real time online untuk penerimaan setoran, penarikan (pembayaran dengan cek) dan pemindahbukuan menggunakan teknologi core banking system. 4) Fund distribution. Fund distribution merupakan layanan penyalur dana dari perusahaan dan atau lembaga untuk masyarakat secara account to cash atau account to account. Layanan ini meliputi pembayaran pegawai negeri (PNS) dan ABRI, serta penyalur dana program-program dana pemerintah/ lembaga.

10 digilib.uns.ac.id 33 5) Bank chanelling. Bank chanelling merupkan layanan perbankan yang ada di kantor pos. Layanan ini meliputi tabungan dan kredit. d. Kantor Pos Pemeriksa Solo (57100) Kantor Pos Pemeriksa Solo atau yang dikenal dengan Kantor Pos Solo terletak di Jl. Jendral Sudirman No. 8 Solo. Kantor pos Solo ini berfungsi sebagai Kantor Pos Pemeriksa (Kprk), yaitu kantor pos yang berperan sebagai kantor pos utama sekaligus pemeriksa bagi Kantor Pos Cabang (Kpc) yang terdapat di wilayah kerjanya. Jangkauan pelayanan Kantor Pos Solo meliputi seluruh wilayah kota Surakarta, sebagian wilayah kabupaten Sukoharjo (Kartosuro, Bekonang, dan Grogol), dan sebagian kabupaten Karanganyar (Colomadu, Gondangrejo, dan Grogol). Kantor Pos Solo ini memiliki 22 buah Kantor Pos Cabang yang tersebar di seluruh Kota Solo. Berikut merupakan daftar Kantor Pos Cabang (Kpc) Solo: 1) Kpc Semanggi (57117A). 2) Kpc Jebres (57126A). 3) Kpc UNS (57126B). 4) Kpc Mojosongo (57127A). 5) Kpc Stabelan (57133A). 6) Kpc Nusukan (57135A).

11 digilib.uns.ac.id 34 7) Kpc Cengklik (57135B). 8) Kpc Sriwedari (57141A). 9) Kpc Kerten (57143B). 10) Kpc Jajar (57144A). 11) Kpc Jongke (57147A). 12) Kpc Purwosari (57147B). 13) Kpc Tipes (57154A). 14) Kpc Gading (57156A). 15) Kpc Makamhaji (57161A). 16) Kpc UMS (57162A). 17) Kpc Solo Baru (57552A). 18) Kpc Ngringo (57772). 19) Kpc Bekonang (57553). 20) Kpc Kartosuro (57168A). 21) Kpc Colomadu (57177). 22) Kpc Gondangrejo (57773). Kantor Pos Solo didirikan untuk melayani kebutuhan masyarakat Solo akan jasa pos dengan memberikan berbagai macam jenis jasa layanan pos. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa pos tersebut, kantor Pos Solo yang berfungsi sebagai Kantor Pos Pemeriksa ini menyediakan beberapa loket pelayanan. Berikut merupakan loket-loket pelayanan yang disediakan kantor pos Solo:

12 digilib.uns.ac.id 35 1) Loket customer service. 2) Loket layanan kilat khusus dan EMS. 3) Loket wesel pos terima dan kirim. 4) Loket tabanas dan layanan JPS. 5) Loket giro. 6) Loket BPM (Benda Pos Materai). 7) Loket filateli. 8) Loket pensiun. 9) Loket layanan logistik atau paket. Kantor Pos Solo membuka loket 6 hari dalam seminggu dengan jam sebagai berikut: Senin - kamis : pukul Jumat sabtu : pukul e. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan suatu kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok peusahaan. Struktur organisasi yang baik akan dapat memperlancar terlaksananya pekerjaan di dalam organisasi. Dalam melaksanakan berbagai macam pelayanan jasa pos, terdapat pembagian tugas dan wewenang untuk menjalankan kegiatan operasional kantor pos. Struktur organisasi Kantor Pos Solo digambarkan dalam bentuk struktur organisasi garis, dimana dalam

13 digilib.uns.ac.id 36 organisasi ini wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada pejabat umum yang bertugas sebagai koordinator operasional (manajer operasional) dari berbagai kepala bagian (supervisor). Setiap supervisor memberikan wewenang kepada karyawan-karyawan di bawahnya untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Berikut ini merupakan gambar struktur organisasi Kantor Pos Solo (PT. Pos Indonesia Kantor Pos Pemeriksa Solo):

14 digilib.uns.ac.id 37 STRUKTUR ORGANISASI PT. POS INDONESIA KANTOR POS PEMERIKSA SOLO KEPALA KANTOR MANAJER OPERSASIONAL SPV. BAG. BANGUS SPV. BAG. KEU. SPV. BAG. GIRO SPV. BAG. PENGOLA- HAN POS SPV. BAG. DALTU SPV. BAG. AKUN. SPV. BAG. SDM SPV. BAG. TEKSAR SPV. BAG. PEL. JASA I SPV. BAG. PEL. JASA II SPV. BAG. PEL. JASA LOGISTIK SPV. BAG. PEL. KOMUNIKASI SPV. BAG. PEL. LUAR SPV. BAG. ANTARAN Gambar III.1 Struktur organisasi PT. Pos Indonesia Kprk Solo

15 digilib.uns.ac.id 38 f. Deskripsi Jabatan 1. Kepala kantor pos. Kepala kantor memiliki tugas mengelola dan memimpin kegiatan kantor pos sesuai dengan fungsi serta tugas Kantor Pos Solo yaitu sebagai Kantor Pos Pemeriksa. Kepala kantor juga bertugas melakukan pengawasan rutin serta pemeriksaan yang dilakukan secara periodik, dan memberikan bimbingan kepada para pegawai. 2. Manajer operasional. Manajer operasional mempunyai tugas dan wewenang untuk mewakili kepala kantor pos apabila berhalangan dalam menjalankan tugasnya, membina hubungan baik antar pegawai, melakukan tanggung jawab terhadap kelancaran dinas, dan membantu kepala kantor dalam pembinaan keluar. 3. Supervisor bagian giro. Supervisor bagian giro memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengatur segala kelancaran dinas yang terdapat di bagian sentral biro gabungan, mengawasi secara keseluruhan atas penyelesaian pekerjaan di bagian giro, serta melakukan tanggung jawab penuh atas pekerjaan yang dilakukan di bagian giro dengan menyelesaikan persoalan atas masalah yang terjadi.

16 digilib.uns.ac.id Supervisor bagian pengolahan pos. Supervisor bagian pengolahan pos bertugas untuk mengatur pengolahan, pengiriman, dan penerimaan kiriman pos. Supervisor bagian pengolahan pos juga bertugas untuk mengatur pelaksanaan operasi loket pada sore hari, dan membuat serta mengirim data pemakaian kode pos. 5. Supervisor bagian pelayanan jasa keuangan I dan II keagenan (SPV Bag, Kuggen). Supervisor bagian pelayanan jasa keuangan I dan II keagenan memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab, antara lain sebagai berikut: 1) Bertanggung jawab atas kelancaran dinas di loket wesel, tabanas, takesra, pensiun, dan layanan keagenan lainnya. 2) Bertanggung jawab atas pengawasan pemakaian register berharga di loket kuggen. 3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan penerimaan atau pembayaran wesel pos. 4) Memeriksa neraca harian loket wesel, tabanas, dan pensiun serta neraca harian loket layanan keagenan lainnya. 5) Bertanggung jawab atas penagihan dan penyelesaian fee pembayaran pensiun dan fee pemotongan uang pensiun, serta fee keagenan lainnya.

17 digilib.uns.ac.id Supervisor bagian pengendalian mutu (SPV Daltu). 1) Bertindak selaku koordinator guna melaksanakan koordinasi dengan tiap-tiap bagian dalam rangka menjamin terwujudnya kualitas layanan yang terbaik bagi pelanggan. 2) Bertindak atas penyelesaian pengaduan kiriman pos pada publik, baik yang diterima oleh kantor sendiri maupun korespondensi antar kantor. 3) Mengatur antrian di loket pelayanan bersama dengan supervisor layanan terkait (komunikasi, keagenan, dan giro). 4) Bertanggung jawab atas kelancaran pembuatan dan pengiriman laporan statistik. 7. Supervisor bagian pelayanan jasa logistik. Supervisor bagian pelayanan jasa logistik bertanggung jawab atas terselenggaranya pekerjaan dinas paket pos dengan baik. 8. Supervisor bagian pelayanan komunikasi 1) Bertanggung jawab atas kelancaran dinas loket layanan jasa komunikasi. 2) Memeriksa neraca loket. 3) Membuat rekapitulasi harian produksi dan pendapatan peka waktu.

18 digilib.uns.ac.id 41 4) Mengawasi pengiriman surat yang biayanya dilunasi secara kredit. 5) Bertanggung jawab atas penyimpanan register berharga pada akhir dinas. 6) Bertanggung jawab atas pengawasan pemungutan dan penyetoran premi asuransi prioritas standar maupun prioritas perlakuan khusus. 9. Supervisor unit pelayanan luar (SPV UPL). 1) Bertanggung jawab atas pemakaian carik-carik register berharga oleh kantor-kantor cabang termasuk nomor urutnya. 2) Mengajukan permintaan panjar kerja kantor pos cabang sesuai dengan kebutuhan yang sesungguhnya, berdasarkan naskahnaskah pembayaran yang bertalian. 3) Menyimpan dan mendistribusikan register berharga untuk kantor pos cabang dengan jumlah yang layak dan mencukupi. 4) Memeriksa dan menandatangani buku permintaan benda pos materai kantor pos cabang. 10. Supervisor bagian antaran. Supervisor bagian antaran bertugas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan bagian antaran, melakuan pengaturan pegawai di bagian antaran, serta melakukan perputaran tugas antaran.

19 digilib.uns.ac.id Supervisor bagian pengembangan usaha (SPV bangus). 1) Bertanggung jawab atas pembuatan dan pelaksanaan program aksi pemasaran. 2) Melaksanakan analisis dan evaluasi terhadap kegiatan pemasaran yang sudah dan sedang dilaksankan. 3) Membuat ijin depot dan agen pos untuk dimintakan persetujuan dari kepala kantor pos. 4) Bertanggung jawab untuk penagihan dan penyelesaian piutang kepada para pelanggan. 12. Supervisor bagian keuangan. Supervisor bagian keuangan memiliki tugas untuk melakukan pencatatan mutasi dan rekonsiliasi atas saldo rekening bank, mengawasi dan mempersiapkan panjar kerja, membuat anasir kas, mengendalikan persediaan, memeriksa pertanggungan hasil penjualan benda pos materai dan benda pihak ketiga, serta mengawasi penggunaan mesin prangko. 13. Supervisor bagian akuntansi. Supervisor bagian akuntansi bertugas untuk membuat laporan jurnal mutasi kirim dan terima dan melaporkannya. Supervisor bagian akuntansi bertanggung jawab atas: 1) Kebenaran pertanggungan keuangan pada buku kas harian dan jurnal pertanggungan keuangan lainya.

20 digilib.uns.ac.id 43 2) Laporan keuangan mingguan dan bulanan ke wilayah pos dan transi pos Bandung. 3) Keamanan sarana komputer yang menjadi fasilitasnya. 4) Memeriksa dan menandatangani kebenaran neraca paket pos, giro, dan loket pelayanan lainnya. 5) Bertanggung jwab atas kebenaran memasukan data ke dalam sistem di bagian akuntansi. 14. Supervisor bagian SDM. Supervisor bagian SDM bertugas untuk melaksanakan pekerjaan administrasi (mencatat surat masuk dan mengirim surat keluar, serta menyimpan dan menyusun berkas surat menyurat), memeriksa konsep surat yang dibuat oleh bawahan, dan melaksanakan tugas kepegawaian. 15. Supervisor bagian teknik dan sarana (SPV teksar). 1) Memeriksa dan bertanggung jawab atas daftar hadir, pengaturan tugas sopir, kelancaran dan kebersihan alat transportasi, kelancaran dan kehandalan sarana dan prasarana untuk dinas, kebersihan dan kelayakan gedung, halaman kantor dan sarana lainnya, serta distribusi BBM. 2) Mengatasi masalah yang berkaitan dengan sarana dan prasarana komputer. 3) Menyetor uang sewa ruang dan parkir.

21 digilib.uns.ac.id 44 B. Analisis dan Pembahasan a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Pendapatan Jasa Pelayanan Pengiriman Wesel Pos pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Pemeriksa Solo Penerimaan kas yang didapat PT. Pos Indonesia Kantor Pemeriksa Solo ini berasal dari berbagai pendapatan atas pelayanan jasa yang disediakan oleh Kantor Pos. Jasa pelayanan yang dimaksud meliputi jasa pengiriman uang (wesel pos), jasa pengiriman barang (paket pos), EMS, Pos Kilat Khusus, Pos Expres, Giro Pos, dan Pospay (pembayaran berbagai tagihan). Namun, pada Tugas Akhir ini penulis hanya akan membahas penerimaan kas yang berasal dari pendapatan atas jasa pelayanan pengiriman uang (wesel pos). Menurut lokasi negara pengirim, wesel pos dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Wesel Pos Dalam Negeri dan Wesel Pos Luar Negeri. Dalam pembahasan kali ini penulis hanya akan membahas Wesel Pos Dalam Negeri. Wesel pos dalam negeri merupakan jasa pengiriman uang yang hanya melayani pengiriman uang di dalam negeri. Wesel Pos Dalam Negeri sendiri terdiri dari dua jenis wesel pos yaitu, Wesel pos Instan dan Wesel pos Prima.

22 digilib.uns.ac.id Unit organisasi yang terkait. 1) Bagian pelayanan. - Petugas Loket. Petugas loket bertugas untuk memberikan pelayanan pengiriman uang dengan wesel pos. Selain tugasnya tersebut, petugas loket juga bertanggung jawab atas : a) Memeriksa isian RS-1 yang telah diisi oleh pelanggan/ pengirim. b) Mengentrikan besar uang dan jenis layanan wesel pos yang diingkan pelanggan, kemudian menginformasikan biaya pengiriman tersebut kepada pelanggan. c) Menerima dan menghitung besar uang yang diterima dari pelanggan, serta memeriksa keaslian uang tersebut. d) Mengentri data dari lembar RS-1 ke sistem aplikasi Pos Remittance yang tersedia di komputer, dan mencetaknya sebagai tanda bukti pengiriman wesel pos. e) Mencetak backsheet setor (RS-3), dan membuat serta mencetak Neraca Loket (NL) sebagai laporan penyetoran uang. - Supervisor pelayanan. Supervisor pelayanan bertugas untuk memeriksa semua dokumen yang berhubungan dengan loket wesel, dan memeriksa neraca loket yang dibuat petugas loket. Selain

23 digilib.uns.ac.id 46 itu supervisor pelayanan juga bertugas untuk mencetak RS- 3R dan Validasi Online Manajer (VOM), kemudian menyerahkannya ke bagian akuntansi. 2) Bagian Kasir. Bagian Kasir ini bertugas untuk memberikan uang panjar kepada petugas loket setiap di awal dinas loket. Bagian kasir juga bertanggung jawab atas penerimaan setoran kas dari petugas loket, dan membuat neraca kasir (NK) serta mencatat penyetoran kas yang diterima hari itu ke Buku Setor Kas Kasir (BSKK). 3) Bagian keuangan. Bagian keuangan bertanggung jawab atas penerimaan kas, penyimpanan kas di perusahaan dan penyetoran kas yang diterima ke bank. Bagian keuangan juga bertanggung jawab atas pembuatan anasir kas. 4) Bagian Akuntansi. Bagian akuntansi bertugas untuk melakukan validasi transaksi harian, dan mencetak hasil validasi. Bagian akuntansi juga bertugas untuk membuat Jurnal Kas Masuk (JKM), kemudian memposting akun penerimaan kas dari semua pendapatan jasa pelayanan ke masing-masing pos di dalam Buku Besar Unit Pelayanan Teknis (BB-UPT), serta membuat Buku Kas Harian. Setiap akhir bulan bagian akuntansi bertugas

24 digilib.uns.ac.id 47 untuk melaporkan Buku Besar Unit Pelaksana Teknis (BB- UPT) ke Kantor Pusat yang terletak di Bandung. 2. Dokumen yang digunakan. 1) RS-1. Yaitu formulir pengiriman uang yang harus diisi oleh pengirim. Formulir RS-1 ini memuat informasi identitas pengirim, identitas penerima, besar uang, jenis produk kiriman uang, jenis layanan tambahan, berita, tanda tangan pengirim, paraf petugas, dan syarat serta ketentuan kadaluarsa dan bea pengiriman yang tidak dikembalikan apabila pengirim menarik kembali uang kiriman sebelum uang kiriman dibayarkan kepada penerima. 2) Resi Setor. Resi setor adalah lembar bukti pengiriman uang. Resi setor ini dicetak dari sistem aplikasi Pos Remittance yang terdapat di komputer loket. Resi setor memuat tanggal dan jam transaksi, NTP (Nomor Transaksi Pusat), no. resi, penerima, pengirim, jenis dan layanan kiriman uang, besar uang kiriman, bea kiriman, PPn, bea total, tanda tangan petugas loket, dan cap tanggal PT Pos Indonesia. 3) Backsheet Setor (RS-3). Adalah rincian setoran pengiriman uang harian loket yang memuat nama kantor setor, nomor loket, nomor

25 digilib.uns.ac.id 48 backsheet, tanggal cetak, dan kolom no. urut, nomor resi, jenis layanan, besar uang, bea, PPn, dan resume transaksi. 4) Validasi Pusat. Validasi pusat merupakan proses pengesahan data oleh petugas loket bahwa data pada saat tutupan transaksi cocok dengan data yang ada pada sistem dan data tersebut yang harus dilaporkan kepada supervisor pelayanan. Validasi pusat ini memuat nama kantor pos, No. Loket, tanggal cetak, besar uang, bea dasar, bea tambahan, PPn, dan tanda tangan petugas loket. 5) Neraca Loket (NL). Adalah dokumen yang di buat oleh petugas loket yang digunakan sebagai bukti laporan penerimaan dan pengeluaran kas dari jasa pelayanan. 6) RS-3R. Yaitu rekapitulasi harian setoran pengiriman uang dari seluruh loket yang dibuat oleh supervisor pelayanan. RS-3R ini memuat tanggal cetak, no. RS-3R, dan kolom nomor loket, jumlah transaksi, besar uang, bea dasar, bea tambahan, PPn. Keterangan, dan resume transaksi. 7) Validasi Online Manajer (VOM). Validasi online manajer merupakan proses pengesahan data oleh supervisor pelayanan bahwa data yang diterima dari petugas loket saat tutupan loket cocok dengan data yang ada

26 digilib.uns.ac.id 49 pada sistem dan data tersebut harus dilaporkan kepada bagian akuntansi. 8) Validasi Online Akuntansi. Validasi online akuntansi merupakan proses pengesahan data oleh bagian akuntansi bahwa data yang diterima dari bagian pelayanan pada saat tutupan transaksi cocok dengan data yang ada pada sistem dan data tersebut harus dibukukan dalam akuntansi. 9) Neraca Kasir (NK). Neraca kasir adalah dokumen yang dibuat bagian kasir yang digunakan sebagai bukti laporan penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi atas transaksi keseluruan produk pelayanan yang diberikan oleh kantor pos. 10) Bukti Setor Bank. Bukti setor bank merupakan dokumen yang digunakan bagian keuangan sebagai bukti penyetoran uang ke bank. 3. Catatan akuntansi yang digunakan. 1) Buku setor kas kasir (BSKK). Buku setor kas kasir merupakan buku yang digunakan oleh petugas kasir untuk mencatat besarnya nominal kas yang diserahkan ke bagian keuangan.

27 digilib.uns.ac.id 50 2) Anasir kas. Anasir kas adalah buku yang digunakan oleh bagian keuangan untuk mencatat besarnya nominal kas yang ada di perusahaan dan besarnya nominal kas yang disetorkan ke bank. 3) Jurnal kas masuk (JKM). Jurnal kas masuk digunakan oleh bagian akuntansi untuk mencatat transaksi penerimaan kas. 4) Buku besar unit pelayanan teknis (BB-UPT). Buku besar unit pelayanan teknis merupakan buku yang digunakan oleh bagian akuntansi untuk memposting akun penerimaan kas dari semua pendapatan jasa pelayanan teknis, serta digunakan sebagai laporan keuangan ke kantor pos pusat di Bandung. 5) Buku kas harian (BKH). Buku kas harian merupakan buku yang digunakan oleh bagian akuntansi untuk mencatat seluruh transaksi yang berkaitan dengan kas dan bank setiap hari. 4. Jaringan prosedur transaksi penerimaan kas. 1) Prosedur Pelayanan. a) Pelanggan datang ke loket wesel pos dan mengisi RS-1. b) Petugas loket menerima RS-1 yang telah diisi oleh pelanggan.

28 digilib.uns.ac.id 51 c) Petugas loket melakukan pemerikasaan atas isi dari RS-1 yang meliputi : - Identitas pengirim dan penerima (nama dan alamat). - Besar uang (maksimal pertransaksi Rp ,- ). - Jenis layanan (wesel pos instan atau wesel pos prima). - Berita (maksimal seratus karakter). - Tanda tangan pengirim. d) Petugas loket mengentrikan besar uang dan jenis layanan yang dipilih pelanggan untuk mengetahui biaya kirim, kemudian menginformasikan biaya total pengiriman kepada pelanggan. e) Petugas loket melakukan proses entri data sampai proses simpan data ke sistem aplikasi pos remittance yang terdapat di komputer loket sesuai dengan isian RS-1. f) Apabila pelanggan memilih jenis layanan wesel pos instan, maka petugas loket harus meminta pelanggan untuk mengisi PIN dua kali. Pengisian PIN kedua harus sama dengan pengisian PIN yang pertama. Apabila pelanggan memilih jenis layanan wesel pos prima maka pelanggan tidak perlu diminta untuk mengisi PIN. g) Petugas loket melakukan cetak Resi Setor rangkap dua sebagai tanda bukti pengiriman uang.

29 digilib.uns.ac.id 52 2) Prosedur Penerimaan Kas. a) Petugas loket menerima uang dari pelanggan, yang meliputi uang yang akan dikirim ditambah bea pengiriman, bea tambahan, dan PPn. b) Petugas loket menghitung uang yang diterima dari pelanggan, dan memeriksa keaslian uang yang diterima dari pelanggan tersebut. c) Petugas loket membubuhkan cap tanggal dan paraf petugas pada resi setor. d) Petugas loket menyerahkan resi setor rangkap ke dua yang telah dibubuhi cap tanggal dan paraf petugas ke pelanggan sebagai tanda bukti pengiriman. 3) Prosedur Penyetoran. a) Pada saat tutup loket, petugas loket melakukan cetak RS-3 (backsheet setor), cetak validasi pusat dan cetak neraca loket harian dua rangkap. Kemudian petugas loket menghitung dan mencocokan uang yang diterima dengan jumlah kas diterima pada neraca loket. b) Petugas loket menyerahkan RS-3, validasi pusat dan neraca loket harian, serta resi setor rangkap pertama bersama dengan RS-1 ke supervisor pelayanan.

30 digilib.uns.ac.id 53 c) Supervisor pelayanan menerima RS-1 beserta resi setor rangkap ke dua, RS-3, validasi pusat dan neraca loket harian dari petugas loket. d) Supervisor pelayanan melakukan pengawasan segitiga, yaitu mencocokan antara RS-1 dan resi setor dengan RS-3, kemudian mencocokan RS-3 dengan neraca loket harian, lalu neraca loket harian dicocokan dengan resi setor dan RS-1. Resi Setor dan RS-1 Neraca Backsheet Setor (RS-3) Gambar III.2 Pengawasan Segitiga Jika cocok, maka supervisor pelayanan melakukan otorisasi pada neraca loket, validasi pusat dan backsheet setor (RS- 3). Kemudian supervisor pelayanan menyerahkan kembali neraca loket rangkap ke dua pada petugas loket untuk diteruskan ke bagian kasir. e) Supervisor pelayanan melakukan cetak validasi online manajer sebanyak dua rangkap dan mencetak RS-3R. f) Supervisor pelayanan menandatangani validasi online manajer, dan RS-3R. Kemudian menyerahkan validasi

31 digilib.uns.ac.id 54 online manajer rangkap ke dua, dan RS-3R ke bagian akuntansi. g) Supervisor pelayanan mengarsipkan resi setor rangkap ke satu, RS-1, RS-3, nerca loket rangkap ke satu, validasi pusat, dan validasi online manajer rangkap ke satu sesuai atau urut dengan tanggal. h) Petugas loket menyerahkan uang penerimaan bersama dengan neraca loket rangkap ke dua ke bagian kasir. i) Bagian kasir menerima neraca loket rangkap ke dua beserta dengan uang dari petugas loket, kemudian melakukan penghitungan terhadap uang dan mencocokan jumlahnya dengan jumlah kas yang diterima yang tercantum dalam neraca loket. Jika cocok bagian kasir memberikan otorisasi pada neraca loket rangkap ke dua. Jika tidak cocok maka dikembalikan ke petugas loket. Neraca loket rangkap ke dua yang telah diotorisasi diserahkan ke bagian akuntansi yang akan digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan laporan keuangan. j) Bagian kasir membuat neraca kasir dan mengisi bukti setor kas kasir. k) Bagian kasir memberikan otorisasi pada neraca kasir dan buku setor kas kasir.

32 digilib.uns.ac.id 55 l) Bagian kasir menyerahkan neraca kasir tersebut ke bagian keuangan bersama dengan uang yang diterima dari petugas loket, dan mengarsipkan buku setor kas kasir (BSKK). m) Bagian keuangan menerima neraca kasir bersama dengan uang dari bagian kasir, dan mencocokan neraca kasir dengan uang tersebut. Jika cocok, maka bagian keuangan memberikan otorisasi pada neraca kasir dan menyerahkan neraca kasir tersebut ke bagian akuntansi yang akan digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan laporan keuangan penerimaan kas, serta membuat anasir kas. n) Uang yang telah dicocokan tersebut disimpan ke brankas perusahaan dengan catatan jumlah uang maksimal yang dimasukan ke brankas perusahaan harus sesuai dengan jumlah maksimal yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat (untuk wilayah Solo batas maksimum saldo kas yang di simpan di kantor adalah 60 juta). Jika jumlah uang melebihi batas maksimal yang telah ditentukan, maka kelebihan uang tersebut harus disetorkan ke bank oleh bagian keuangan. o) Setelah bagian keuangan menyetorkan uang ke bank, bagian keuangan menerima bukti setor bank yang digunakan sebagai bukti telah menyetorkan uang ke bank. Bukti setor bank tersebut kemudian diarsipkan.

33 digilib.uns.ac.id 56 4) Prosedur Pencatatan a) Bagian akuntansi menerima RS-3R dan validasi online manajer dari supervisor pelayanan, menerima neraca loket rangkap ke dua dari bagian kasir, dan Neraca Kasir dari bagian keuangan. b) Bagian akunatansi melakukan pencocokan antara RS-3R, validasi online manajer, neraca loket rangkap ke dua, dan neraca kasir. Setelah dicocokan dan sudah cocok, maka bagian akuntansi memberikan otorisasi. c) Bagian akuntansi melakukan pencatatan penerimaan kas ke jurnal kas masuk (JKM), melakukan posting ke buku besar unit pelayanan teknis (BB-UPT) sesuai dengan jenis produk pelayanan (untuk penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayanan pengiriman wesel pos, maka diposting ke akun penerimaan kas dari bea pengiriman wesel pos), dan melaporkannya dalam bentuk buku kas harian (BKH). d) Pada setiap akhir pekan bagian akuntansi melaporkan buku besar unit pelayanan teknis (BB-UPT) ke kantor pusat yang terletak di Bandung. e) Bagian akuntansi menyerahkan neraca loket rangkap ke dua dan neraca kasir ke bagian kasir yang selanjutnya diarsipkan oleh bagian kasir.

34 digilib.uns.ac.id 57 f) Bagian akuntansi menyerahkan RS-3R dan validasi online manajer ke supervisor pelayanan yang selanjutnya akan diarsipkan oleh supervisor pelayanan. 5. Bagan alir/ flowchart. Berikut ini merupakan bagan alir/ flowchart sistem akuntansi penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayanan pengiriman wesel pos pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Pemeriksa Solo:

35 digilib.uns.ac.id 58 1) Bagian pelayanan a) Petugas loket Mulai Menerima RS-1 dari pelanggan RS-1 Memeriksa RS-1 Entry data dari RS-1 Entry PIN Jika menggunakan wesel pos instan Cetak resi setor Resi setor RS Keterangan: PIN : Personal Identification Number RS-1 : formulir pengiriman uang 1 Gambar III.3 Bagan alir/flowchart sistem akuntansi penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayanan pengiriman wesel pos PT. Pos Indonesia Kprk Solo

36 digilib.uns.ac.id 59 Petugas loket (lanjutan) 1 3 Resi setor RS NL 2 Menerima uang, serta menghitungnya Bersama uang Membubuhkan cap tgl paraf pada resi setor Resi setor RS Cetak RS-3, validasi pusat, & NL 5 Keterangan: NL : Neraca Loket RS-1 : formulir pengiriman uang RS-3R : backsheet setor NL Validasi pusat RS-3 1 Resi setor RS Ke Pelanggan 2 Gambar III.3 Bagan alir/flowchart sistem akuntansi penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayanan pengiriman wesel pos PT. Pos Indonesia Kprk Solo (Lanjutan)

37 digilib.uns.ac.id 60 b) Supervisor pelayanan 2 9 Resi setor RS-1 1 NL 1 2 Validasi pusat RS-3 RS-3R VOM 2 Dicocokan Ya Tidak Kembali ke petugas loket Melakukan otorisasi Cetak VOM & RS-3R T VOM RS-3R 1 2 Selesai Melakukan otorisasi NL Resi setor RS-1 RS-3R VOM Validasi pusat RS Keterangan: NL : Neraca Loket VOM : Validasi Online Manajer RS-3 : backsheet setor RS-3R : rekapitulasi RS-3 dari seluruh loket 4 3 T Gambar III.3 Bagan alir/flowchart sistem akuntansi penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayanan pengiriman wesel pos PT. Pos Indonesia Kprk Solo (Lanjutan)

38 digilib.uns.ac.id 61 2) Bagian kasir NL 5 2 Bersama uang NK NL 10 2 Menghitung uang dan mencocokan Ya Tidak Kembali ke petugas loket Membuat NK & mengisi BSKK Memberikan otorisasi NK NL 2 BSKK Bersama uang T Keterangan: NL : Neraca Loket NK : Neraca Kasir BSKK : Buku Setor Kas Kasir 6 7 Gambar III.3 Bagan alir/flowchart sistem akuntansi penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayanan pengiriman wesel pos PT. Pos Indonesia Kprk Solo (Lanjutan)

39 digilib.uns.ac.id 62 3) Bagian keuangan NK 7 Bersama uang Menghitung uang & mencocokannya Ya Tidak Kembali ke bagian kasir Memberi otorisasi & membuat anasir kas Simpan uang ke brangkas & mengirim kelebihan uang ke bank Keterangan: NK : Neraca Kasir BSB : Bukti Setor Bank BSB NK Anasir kas 8 T Gambar III.3 Bagan alir/flowchart sistem akuntansi penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayanan pengiriman wesel pos PT. Pos Indonesia Kprk Solo (Lanjutan)

40 digilib.uns.ac.id 63 4) Bagian akuntansi RS-3R VOM 2 NL 2 NK Dicocokan Ya Tidak Kembali ke bagian yang bersangkutan Memberi otorisasi Cetak VOA VOA NK NL RS-3R VOM 2 2 JKM BKH BB-UPT 9 Gambar III.3 Bagan alir/flowchart sistem akuntansi penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayanan pengiriman wesel pos PT. Pos Indonesia Kprk Solo (Lanjutan) 10 T Keterangan: NK : Neraca Kasir NL : Neraca Loket VOA : Validasi Online Akuntansi VOM : Validasi Online Manajer BB-UPT : Buku Besar Unit Pelayanan Teknis JKM : Jurnal Kas Masuk BKH : Buku Kas Harian

41 digilib.uns.ac.id 64 b. Evaluasi terhadap Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Pendapatan Jasa Pelayanan Pengiriman Wesel pos pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Pemeriksa Solo 1. Evaluasi unit yang terkait. Dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayan pengiriman wesel pos pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Pemeriksa Solo terdapat beberapa fungsi yang terkait, yaitu fungsi pelayanan, fungsi kasir, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi. Dari fungsi-fungsi yang terkait tersebut masih terdapat fungsi yang merangkap tugas fungsi lain. Misalnya, fungsi akuntansi terkadang juga merangkap sebagai fungsi kasir. Dalam hal ini terkadang fungsi akuntansi juga memiliki wewenang dalam mencocokkan jumlah uang yang diterima dari loket dan membuat neraca kasir, yang seharusnya tugas tersebut merupakan tugas fungsi kasir. Fungsi akuntansi yang merangkap tugas fungsi kasir ini dapat terjadi karena fungsi akuntansi, fungsi kasir dan fungsi keuangan berada dalam satu ruangan. 2. Evaluasi dokumen yang terkait. Untuk merekam semua transaksi yang terjadi dalam PT. Pos Indonesia tentunya diperlukan suatu dokumen. Begitu juga untuk merekam semua transaksi penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayanan pengiriman wesel pos diperlukan dokumen-

42 digilib.uns.ac.id 65 dokumen yang dibuat oleh fungsi-fungsi yang terkait dalam transaksi penerimaan kas. Dokumen yang digunakan oleh PT. Pos Indonesia Kantor Pos Pemeriksa Solo untuk transaksi penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayanan pengiriman wesel pos adalah sebagai berikut: a) RS-1 b) Resi setor c) Backsheet setor (RS-3) d) Validasi pusat e) Neraca loket f) RS-3R (rekap wesel) g) Validasi online manajer h) Validasi online akuntansi i) Neraca kasir j) Bukti setor bank Dokumen-dokumen tersebut telah bernomor urut tercetak. Untuk pengarsipan dokumen-dokumen tersebut telah dilakukan oleh fungsi-fungsi yang terkait dan telah diarsipkan menurut tanggal terjadinya transaksi. Dokumen yang digunakan harus sudah diotorisasi dan dicek oleh pihak-pihak yang berwewenang, yaitu supervisorsupervisor fungsi yang terkait agar dokumen tersebut terbukti

43 digilib.uns.ac.id 66 keakuratanya. Namun pada praktiknya terkadang ada dokumen yang belum dicek dan diotorisasi namun sudah diserahkan ke fungsi selanjutnya. Sebagai contoh, sebelum neraca loket diserahkan ke fungsi kasir, neraca loket tersebut harus mendapat otorisasi dan harus dicek oleh supervisor pelayanan, namun terkadang petugas loket tidak meminta otorisasi dari supervisor pelayanan terlebih dahulu dan langsung menyerahkan neraca loket ke fungsi kasir bersama dengan uang. 3. Evaluasi catatan yang terkait. Berikut ini merupakan catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas PT. Pos Indonesia Kantor Pos Pemeriksa Solo: a) Buku setor kas kasir. b) Anasir kas. c) Jurnal kas masuk. d) BB-UPT (Buku Besar Unit Pelayanan Teknis). e) Buku kas harian. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi tersebut telah dilakukan oleh karyawan yang diberi wewenang untuk melakukan pencatatan tersebut. Pencatatan ke dalam buku kas kasir dilakukan oleh fungsi kasir, pencatatan ke dalam anasir kas dilakukan oleh fungsi keuangan, serta pencatatan ke dalam jurnal kas masuk, BB- UPT, dan buku kas harian dilakukan oleh fungsi akuntansi.

44 digilib.uns.ac.id 67 Dalam pencatatan ke dalam catatan akuntansi yang digunakan pada sistem penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayanan pengiriman wesel pos tersebut didasarkan atas dokumen-dokumen sumber yang lengkap. 4. Evaluasi jaringan prosedur transaksi penerimaan kas. Jaringan prosedur yang membentuk transaksi penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayanan pengiriman wesel pos meliputi prosedur pelayanan, prosedur penerimaan kas, prosedur penyetoran kas, dan prosedur pencatatan. Dalam pelaksanaan prosedur penerimaan kas tersebut terkadang ada prosedur yang tidak dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal tersebut menyebabkan munculnya suatu masalah, seperti jumlah uang yang tidak sesuai dengan dengan jumlah yang tercantum dalam neraca loket. 5. Evaluasi bagan alir/ flowchart. Bagan alir/ flowchart yang disajikan oleh PT. Pos Indonesia Kantor Pos Pemeriksa Solo sudah cukup baik karena telah dapat memberikan gambaran yang jelas dari sistem akuntansi penerimaan kas. Hal ini akan memudahkan pembaca untuk memahami prosedur yang membentuk jaringan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayanan pengiriman wesel pos yang digunakan oleh PT. Pos Indonesia Kantor Pos Pemeriksa Solo.

45 digilib.uns.ac.id 68 C. Temuan Setelah melakukan evaluasi terhadap sistem akuntansi penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayanan pengiriman wesel pos yang diterapkan pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Pemeriksa Solo, penulis mengemukakan temuan yang diperoleh yang berupa beberapa kelebihan dan kelemahan yang terdapat dalam sistem penerimaan kas tersebut. Temuan berikut dapat digunakan oleh PT. Pos Indonesia Kantor Pos Pemeriksa Solo sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan sistem akuntansi penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayanan pengiriman wesel pos. Berikut merupakan beberapa temuan penulis: a. Kelebihan 1. Secara struktural penanganan transaksi penerimaan kas dari awal sampai akhir tidak dilakukan oleh satu orang atau satu bagian saja, tetapi melibatkan empat bagian atau fungsi yang terkait. 2. Setiap transaksi yang terjadi dimasukan ke dalam sistem komputer yang langsung terhubung dengan kantor pusat di Bandung. 3. Setiap bagian memiliki password untuk mengakses data dalam komputer, sehingga tidak sembarang orang yang bisa mengakses data ke komputer selain pemilik password yang bersangkutan. 4. Fungsi penerimaan kas terpisah dengan fungsi akuntansi.

46 digilib.uns.ac.id Pada setiap fungsi atau bagian terdapat fungsi pengawasan, yaitu supervisor. 6. Karyawan yang bekerja pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Pemeriksa Solo merupakan karyawan yang kompeten 7. PT. Pos Indonesia Kantor Pos Pemeriksa Solo rutin melakukan perputaran jabatan setiap periodenya. 8. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi dilakukan oleh karyawan yang diberi wewenang untuk melakukan pencatatan tersebut dan didasarkan pada dokumen sumber yang lengkap. 9. Jumlah kas yang diterima dari transaksi penerimaan kas di masukan ke dalam brangkas perusahaan sesuai dengan jumlah maksimum yang telah ditetapkan yaitu sebesar 60 juta. Jika jumlah kas yang diterima melebihi jumlah maksimum yang telah ditetapkan, maka kelebihan tersebut disetor ke bank oleh bagian keuangan pada hari yang sama atau hari berikutnya. 10. Dilakukan pencocokan antara jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan catatan akuntansi yang ada secara periodik. 11. Bagan alir yang disajikan sudah cukup memberi gambaran bagi pembaca tentang sistem akuntansi penerimaan kas dari pendapatan jasa pelayanan pengiriman wesel pos pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Pemeriksa Solo.

47 digilib.uns.ac.id 70 b. Kelemahan 1. Terkadang bagian loket kurang teliti dalam menghitung uang yang diterima dari pelanggan, sehingga pada saat tutup loket jumlah uang yang ada tidak cocok dengan jumlah uang yang ada di neraca loket dan menyebabkan petugas loket harus mengganti uang loket jika uang tersebut kurang dari yang seharusnya. 2. Dalam praktiknya, terkadang terdapat bagian atau fungsi yang merangkap tugas fungsi lain. Dalam pelaksanaan sistem akuntansi penerimaan kas, terkadang fungsi akuntansi juga merangkap sebagai fungsi kasir, seperti menghitung dan mencocokkan jumlah uang yang diterima dari loket, serta membuat neraca kasir yang seharusnya tugas tersebut merupakan tugas fungsi kasir. Hal ini dapat terjadi karena fungsi akuntansi, fungsi kasir, dan fungsi keuangan berada dalam satu ruangan. 3. Ada dokumen yang seharusnya dicocokan dan mendapat otorisasi terlebih dahulu, namun tidak mendapat otorisasi dan langsung diserahkan ke bagian atau fungsi selanjutnya. Contohnya, petugas loket seharusnya menyerahkan neraca loket ke supervisor pelayanan terlebih dahulu untuk mendapatkan otorisasi dan dicocokan kebenaranyan. Namun terkadang petugas loket melalaikan prosedur tersebut dan langsung menyerahkan neraca loket ke bagian kasir, sehingga dokumen tersebut tidak mendapat otorisasi dari supervisor pelayanan. Contoh lain, terkadang ada

48 digilib.uns.ac.id 71 petugas loket yang tidak memberikan cap tanggal dan paraf petugas pada resi. 4. Kurangnya pengawasan dari atasan terhadap kegiatan-kegiatan pokok operasional perusahaan yang dijalankan oleh para pegawainya, khususnya pada sistem dan prosedur penerimaan kas.

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) PT. POS Indonesia (Persero) didirikan pada 26 Agustus 1746. Pada awal berdirinya, PT POS Indonesia didirikan di Batavia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) PT. POS Indonesia (Persero) didirikan pada 26 Agustus 1746. Pada awal berdirinya, PT POS Indonesia didirikan di Batavia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Pos Indonesia (persero) Perubahan status Pos Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Pos Indonesia (persero) Perubahan status Pos Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Pos Indonesia (persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi Perseroan dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi Perseroan dengan nama PT Pos Indonesia (Persero). digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan PP No. 5 Tahun 1995 tentang pengalihan bentuk Perum menjadi Perseroan, maka pada tanggal 20 Juni 1995 Perum

Lebih terperinci

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menjabarkan tentang hasil pengamatan yang telah penulis lakukan selama magang pada tanggal 15 Februari-15 Maret 2014 pada bagian Fund Distribution

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum PT. POS Indonesia (Persero) Surakarta. tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum PT. POS Indonesia (Persero) Surakarta. tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. POS Indonesia (Persero) Surakarta 1. Sejarah PT. POS Indonesia Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Perusahaan 2.1.1 Sejarah PT Pos Indonesia Berdasarkan sejarahnya, kantor pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk mempelancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk mempelancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah 35 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah PT. Pos Indonesia (Persero) Berawal dari gagasan, kemudian berkembang seiring kebutuhan, gagasan untuk mempelancar arus surat menyurat selama era kolonial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT PT. POS INDONESIA (PERSERO) mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik 12.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT PT. POS INDONESIA (PERSERO) mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik 12. BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT PT. POS INDONESIA (PERSERO) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Gubernur Jenderal GW. Baron pada tanggal 26 Agustus Kemudian pada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Gubernur Jenderal GW. Baron pada tanggal 26 Agustus Kemudian pada BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman surat dan telegraf yang berdiri sejak masa pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 3.1.Perubahan Bentuk PT Pos Indonesia (Persero)

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 3.1.Perubahan Bentuk PT Pos Indonesia (Persero) BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.Perubahan Bentuk PT Pos Indonesia (Persero) Kantor pos pertama di Indonesia didirikan pada masa kekuasaan VOC oleh Gubernur Jendral

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian dilakukan pada Direktorat Teknologi dan Keuangan, khususnya pada Area

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT Pos Indonesia (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara yang didirikan dengan Akta Notaris Sutjipto SH No 117 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara Tahun 1961 berdasar Peraturan Pemerintah No. 240 tahun 1961, status

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah PT. Pos Indonesia (Persero) Jakarta Pusat Sejarah berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) Jakarta pusat tidak terlepas dari sejarah berdirinya PT.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Pekanbaru terletak antara Bujur timur dan 0 0

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Pekanbaru terletak antara Bujur timur dan 0 0 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru terletak antara 101 0 14-101 0 34 Bujur timur dan 0 0 25 0 0 45 Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN. Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor pos

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN. Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor pos BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan suatu bentuk Badan Usaha Milik Negara yang didirikan pertama kali pada tanggal 2 Agustus 74 oleh Gubernur Jendral

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Pos Indonesia sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang ada di Indonesia didirikan pada tanggal 2 Agustus 74 oleh Gubernur Jendral G. W

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Kantorpos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Kantorpos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum PT Pos Indonesia (Persero) PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Pos Indonesia (Persero) adalah salah satu outlet pos terbesar dan terbaik umumnya di Indonesia dan khususnya di Sumatera Utara. Kedudukan outlet

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. POS INDONESIA (persero) Medan adalah salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang telah ada di Indonesia. Pentingnya komunikasi secara tertulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang. Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Telah dilakukan analisis mengenai Sistem Informasi Manajemen Remittance pada PT.Pos dengan menggunakan COBIT 4.1. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem informasi remittance pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT.POS PERSERO KANTOR REGIONAL VI SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PT.POS PERSERO KANTOR REGIONAL VI SEMARANG BAB II GAMBARAN UMUM PT.POS PERSERO KANTOR REGIONAL VI SEMARANG 2.1 Sejarah Singkat PT.POS (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan di bidang teknologi. informasi dan komunikasi, salah satunya melahirkan internet, yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan di bidang teknologi. informasi dan komunikasi, salah satunya melahirkan internet, yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena mengenai perkembangan teknologi banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya melahirkan internet,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1. Sejarah PT. Pos Indonesia (Persero) Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos yang pertama kali didirikan yaitu di Batavia (Jakarta) pada tanggal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari 7 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum 2.1.1 Sejarah PT. Pos Indonesia Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak BAB II DASAR TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sistem Akuntansi Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak di luar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengelolaan data akuntansi untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. POS INDONESIA. 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Pos Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM PT. POS INDONESIA. 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Pos Indonesia BAB II GAMBARAN UMUM PT. POS INDONESIA 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Pos Indonesia Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, 5 BAB II LANDASAN TEORI Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, di butuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, calon

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan Clowor Distro Semarang adalah usaha usaha bersama 4 orang yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam gambaran umum perusahaan, penulis akan menguraikan sejarah singkat perusahaan, visi, misi, dan tujuan perusahaan serta ruang lingkup kegiatan perusahaan. 2.1 Gambaran

Lebih terperinci

BAB III TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) MAGERSARI, SIDOARJO TERHADAP ADANYA RESIKO KERUGIAN KONSUMEN

BAB III TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) MAGERSARI, SIDOARJO TERHADAP ADANYA RESIKO KERUGIAN KONSUMEN BAB III TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) MAGERSARI, SIDOARJO TERHADAP ADANYA RESIKO KERUGIAN KONSUMEN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan Dengan berjalannya waktu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu. memberikan kepuasan kepada para pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu. memberikan kepuasan kepada para pelanggan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan dituntut untuk membuat pelanggan merasa puas dengan memberikan penawaran dan pelayanan yang lebih baik, mengingat perusahaan harus mampu untuk

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN

BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN 14 BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Umurn Pos merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dalam jajaran Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi yang benaung di bawah

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan mempertahankannya agar perusahaan tersebut dapat bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan mempertahankannya agar perusahaan tersebut dapat bertahan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan perusahaan untuk merespon perubahan yang terjadi, masalah pokok yang dihadapi perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT. Pos Indonesia ( PERSERO ) Jakarta Pusat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT. Pos Indonesia ( PERSERO ) Jakarta Pusat BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT. Pos Indonesia ( PERSERO ) Jakarta Pusat Adapun sumber-sumber penerimaan kas pada PT. Pos Indonesia (Persero) Jakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana kita ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam operasi perusahaan. Keuntungan

Lebih terperinci

1. Bagaimana gambaran umun perusahaan (sejarah, visi, misi, struktur organisasi, tugas dan fungsi masing-masing bagian)?

1. Bagaimana gambaran umun perusahaan (sejarah, visi, misi, struktur organisasi, tugas dan fungsi masing-masing bagian)? L1 LAMPIRAN 1 Daftar Pertanyaan Wawancara: 1. Bagaimana gambaran umun perusahaan (sejarah, visi, misi, struktur organisasi, tugas dan fungsi masing-masing bagian)? 2. Bagaimana proses bisnis yang berjalan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Negara (BUMN) yang ada di Indonesia seperti halnya PT. PLN, PT. Kereta Api, antar penduduk di seluruh daerah di Indonesia.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Negara (BUMN) yang ada di Indonesia seperti halnya PT. PLN, PT. Kereta Api, antar penduduk di seluruh daerah di Indonesia. BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah PT. POS INDONESIA (PERSERO) PT. Pos Indonesia (Persero) adalah salah satu dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia seperti halnya PT. PLN, PT. Kereta

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi dan Objek Penelitian. diartikan sebagai suatu cara untuk dapat memahami suatu objek penelitian

BAB III. Metodologi dan Objek Penelitian. diartikan sebagai suatu cara untuk dapat memahami suatu objek penelitian BAB III Metodologi dan Objek Penelitian 3.1 Metode Penelitian Metode didefinisikan sebagai suatu cara kerja untuk dapat memahami subjek sesuatu. Dari definisi tersebut, maka metode penelitian dapat pula

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KEUANGAN KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. AKUNTANSI (119) 2. PERBANKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Jasa Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Jasa Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Jasa Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Definisi jasa menurut Kotler (1997: 126) adalah setiap kegiatan atau manfaat yang

Lebih terperinci

Gubernur Jenderal G. W. Barron Van Inhoff 1, dengan tujuan untuk lebih

Gubernur Jenderal G. W. Barron Van Inhoff 1, dengan tujuan untuk lebih BAB III MEKANISME PRODUK PENGIRIMAN BARANG BERGARANSI POS EXPRESS DI PT. POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS 60000 SURABAYA A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah telah merekam

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan 5 BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan Sejarah penyelenggaraan jasa perposan di indonesia sudah dikenal sejak zaman sebelum penjajahan belanda. Perkembangan

Lebih terperinci

PERAN KOMUNIKASI PETUGAS LOKET TERHADAP PELANGGAN DI KANTOR POS CABANG MANADO

PERAN KOMUNIKASI PETUGAS LOKET TERHADAP PELANGGAN DI KANTOR POS CABANG MANADO PERAN KOMUNIKASI PETUGAS LOKET TERHADAP PELANGGAN DI KANTOR POS CABANG MANADO Oleh : Pingkan Julita Aguw Desie M.D. Warouw Johny Semduk e-mail: pinkaguw@yahoo.com Abstrak Petugas loket di kantor pos sangatlah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : / BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Persada Mulia Anugrah yang berada Jl. Puri Gentan Asri 2 No. 11 Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon /

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Evaluasi Evaluasi merupakan kegiatan yang direncanakan untuk menentukan keadaan suatu obyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak intern maupun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. oleh gubernur jenderal G.W. Baron dengan mendirikan kantor pos yang pertama

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. oleh gubernur jenderal G.W. Baron dengan mendirikan kantor pos yang pertama BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia Berawal dari gagasan, berkembang seiring kebutuhan,gagasan untuk memperlancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi dan Prosedur 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian Sistem menurut Hall (2009:6), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Layanan. Pos Universal. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Layanan. Pos Universal. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA No.980, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Layanan. Pos Universal. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 Logo PT. Pos Indonesia (Persero) Sumber: Dokumentasi PT. Pos Indonesia (Persero), 2016

Gambar 1. 1 Logo PT. Pos Indonesia (Persero) Sumber: Dokumentasi PT. Pos Indonesia (Persero), 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Status Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph, dan Telephone).

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiadji (2002;4) suatu sistem informasi akuntansi sering disebut juga sebagai sistem informasi adalah suatu kombinasi dari personalia, catatan-catatan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan,

BAB II KAJIAN TEORI. Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan, BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan, laporan-laporan, dan prosedur-prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Suatu sistem akuntansi disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi pihak ekstern dan intern. Informasi suatu perusahaan, terutama informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Suatu perusahaan akan beroperasi dengan baik, apabila perusahaan tersebut menggunakan sistem dan prosedur yang baik. Dikatakan baik

Lebih terperinci

PT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN

PT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN Lampiran 1 PT. WIYO Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN 1. TUJUAN Tujuan dari Standard Operating Procedure penerimaan pesanan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pos Indonesia adalah sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Profil PT. Indo Tekhnoplus PT.Indo Tekhnoplus adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang distribusi dan perdagangan alat-alat kesehatan

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Penelitian

BAB 3 Objek Penelitian BAB 3 Objek Penelitian 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Harian Indonesia, pertama kali terbit pada tanggal 12 September 1966, dikelola oleh Yayasan Indonesia Pers (YIP). Pada tahun 2000, pengelolaan, Harian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicari kejelasan data sebagai dasar pemecahan masalah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicari kejelasan data sebagai dasar pemecahan masalah. 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Setelah menyelasaikan tahap penelitian, dalam bab ini akan disajikan hasil analisa data beserta bahasanya untuk menjawab persoalan penelitian yang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 06 /PB/2008 TENTANG PENGELOLAAN REKENING MILIK BENDAHARA UMUM NEGARA MELALUI

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Pos Indonesia 4.1.1. Sejarah Pos Indonesia Jawatan PTT Republik Indonesia berdiri secara resmi pada tanggal 27 September 1945 setelah dilakukan pengambilalihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan maka dirancang sistem akuntansi pokok dan sistem akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan maka dirancang sistem akuntansi pokok dan sistem akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Pada umumnya kegiatan pokok perusahaan terdiri dari desain dan pengembangan produk pengelohan bahan baku menjadi produk barang jadi, dan penjulan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Prima Jabar Steel.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Evaluasi Evaluasi merupakan salah satu sarana yang penting dalam melakukan kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap berjalannya kegiatan biasanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB III DATA HASIL TUGAS AKHIR. 3.1 Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia ( Persero )

BAB III DATA HASIL TUGAS AKHIR. 3.1 Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia ( Persero ) BAB III DATA HASIL TUGAS AKHIR 3.1 Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia ( Persero ) Perposan modem di indonesia sejak tahun 1602 di jaman V.O.C (Verenigde oost indische compagnie). Perhubungan pos pada waktu

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan

Lebih terperinci

Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS

Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS Tahap/Proses Akuntansi: Transaksi Jurnal Buku Besar Neraca Saldo * Jurnal Penyesuaian Neraca N. Saldo Penutup Lajur N. Saldo Stlh Disesuaikan

Lebih terperinci

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia Cabang Brebes Pada masa pemerintahan Hindia Belanda masih berjaya lokasi Kantor Pos cabang Brebes masih bertempat di Asisten Residen

Lebih terperinci

1 BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA PRAKTEK

1 BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA PRAKTEK 1 BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA PRAKTEK 2.1 Gambaran Umum PT. POS INDONESIA 2.1.1 Sejarah PT. POS INDONESIA Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor pos pertama didirikan di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kas Hampir semua transaksi perusahaan akan melibatkan uang kas, baik itu merupakan transaksi penerimaan maupun pengeluaran kas dan transaksitransaksi yang lain akan berakhir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Akuntansi 1. Pengertian Sistem Akuntansi Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci