BAB I PENDAHULUAN. Pada masyarakat dengan tingkat kesejahteraan semakin tinggi, kepedulian
|
|
- Sudirman Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Pasta Gigi di Indonesia Pada masyarakat dengan tingkat kesejahteraan semakin tinggi, kepedulian akan kesehatan dan penampilan juga akan meningkat. Namun perhatian khusus pada kesehatan gigi dan mulut di Indonesia saat ini masih rendah. Hal ini terlihat pada kurangnya perhatian masyarakat untuk mengunjungi dokter gigi secara teratur kecuali bila telah terlanjur sakit gigi atau secara khusus ingin memperbaiki penampilan gigi. Padahal menurut riset WHO ditemukan bahwa lebih dari 90% masyarakat dunia pernah mengalami masalah dengan mulut dan gigi mereka. Jumlah dokter gigi yang dapat melayani perawatan kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Indonesia juga masih kurang. Data dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menunjukkan bahwa pada tahun 2000 dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia sebanyak 203 juta, perbandingan antara dokter gigi yang terdaftar dengan populasi adalah 1: Angka ini dapat menggambarkan betapa kesehatan gigi masih belum dapat dijangkau oleh tenaga medis dengan baik. Tanpa perhatian yang baik dan perawatan yang sempurna, kualitas kekuatan gigi dan kesehatan mulut akan semakin berkurang. 1
2 2 Umumnya orang tua akan mulai memperkenalkan kebiasaan menggosok gigi pada putra-putrinya sejak mereka mulai bersekolah. Namun perhatian untuk menjaga kesehatan gigi susu pada anak masih sering terabaikan karena terdapat anggapan bahwa gigi susu adalah gigi sementara yang akan digantikan oleh gigi tetap menjelang anak tumbuh menjadi remaja. Padahal gangguan kesehatan gigi dan mulut di masa pertumbuhan dapat mengganggu proses pencernaan makanan pada anak dan pada akhirnya juga berpengaruh pada perkembangan gizi dan kecerdasan mereka. Gigi susu yang tidak terawat dengan baik juga dapat mempengaruhi bentuk pertumbuhan gigi tetap setelahnya. Potensi pasar produk perawatan gigi di Indonesia dengan jumlah penduduk diperkirakan sekitar 230 juta sangat besar karena pada dasarnya setiap orang butuh produk ini. Selain produk utamanya berupa sikat gigi dan pasta gigi, banyak juga produk turunan dan komplementer seperti pemutih gigi, dental-floss dan obat kumur dengan berbagai variannya. Di dalam dunia industri dan pasta gigi, terdapat beberapa cara untuk menggolongkan produk perawatan gigi dan mulut. Kelompok distributor/peritel biasa menggolongkan produk ini ke dalam golongan treatment (perawatan) dan nontreatment. Produk yang termasuk golongan treatment adalah produk yang dianggap memiliki fungsi khusus untuk merawat kesehatan gigi dan mulut yang lebih sensitif, sedangkan golongan non-treatment merupakan produk bagi pengguna umum yang tidak membutuhkan kandungan khusus dalam produk pasta giginya. Pada umumnya, produk golongan treatment memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan golongan non-treatment.
3 3 Selain penggolongan di atas, industri pasta gigi membagi produknya menjadi tiga kategori, yaitu kosmetik, medik dan terapatik. Pasta gigi kosmetik yang memiliki pangsa pasar terbesar saat ini memilih sasaran konsumen yang sangat memperhatikan penampilan gigi mereka. Biasanya produsen pasta gigi ini akan menggunakan slogan memutihkan gigi dan menyegarkan nafas sebagai pesan promosi mereka. Kategori medik memiliki sasaran pengguna yang lebih spesifik, yaitu orang-orang yang memiliki masalah dengan kondisi gigi dan mulutnya. Biasanya mereka yang memiliki masalah khusus dengan gigi atau kondisi mulut yang sensitif akan diberi saran/resep oleh dokter untuk menggunakan pasta gigi jenis ini. Pasta gigi terapatik menempati posisi di antara kedua kategori sebelumnya. Pasta gigi ini walaupun memiliki kecenderungan mirip dengan pasta gigi medik, tetapi lebih ditujukan pada perlindungan kondisi mulut dengan menjaga keseimbangan flora di dalam mulut yang antara lain bermanfaat untuk mencegah sariawan dan bau mulut. Produsen pasta gigi utama di Indonesia saat ini adalah Unilever dengan dua merek unggulannya yaitu Pepsodent dan Close Up yang termasuk dalam kategori pasta gigi kosmetik. Selain sebagai pemimpin pasar dengan jaringan distribusinya yang kuat, Unilever juga merupakan produsen yang paling sering melakukan kegiatan promosi berbagai varian produknya melalui televisi, billboard dan media lain. Selain Unilever yang telah memiliki fasilitas produksi di Indonesia, terdapat beberapa merek asing lain yang produknya diimport dari luar negeri dan dipasarkan melalui modern market untuk segmen pasar premium seperti Colgate, Darlie, Crest, dan Maxam. Walaupun mereka mampu menguasai pasar di luar Indonesia, tetapi sampai saat ini merek-merek tersebut hanya memiliki porsi yang sangat kecil di Indonesia.
4 4 Kelompok produsen lainnya adalah produsen dalam negeri, baik yang bekerja sama dengan merek asing maupun sepenuhnya mengembangkan produk dan merek sendiri. Beberapa merek memasuki segmen premium adalah Anti-Plaque, Oral-B, Sensodyne, Daun Sirih, dan Enzim. Sedangkan sebagian lagi memilih untuk bersaing dengan Unilever di mass-market dengan harga lebih rendah, seperti Formula, Ciptadent, Kodomo, Siwak F dan lain-lain. Khusus untuk pasar pasta gigi anak-anak, Unilever yang tidak lagi memproduksi varian khusus anak-anak, saat ini harus bersaing ketat dengan merek lain yang memiliki porsi pasar cukup besar, yaitu Kodomo yang diproduksi oleh Lion Indonesia dan Enzim Anak-Anak produksi PT. Enzym Bioteknologi Internusa. Merek lain yang juga memasuki segmen anak-anak adalah Zwitsal, Cussons Kids, Dee Dee, Formula Junior, Chicco, dan Total Care Junior. Walaupun menurut perkiraan dari data BPS 2000 memperlihatkan sebanyak 14.85% penduduk Indonesia masih tergolong anak-anak yang memiliki gigi susu, aktifitas promosi pasta gigi khusus anak-anak sampai dengan akhir tahun 2003 tidak gencar. Pada umumnya produsen pasta gigi mempromosikan jenis pasta gigi yang sama untuk konsumen dewasa dan anak-anak. Selain Kodomo dan Enzim Anak-Anak yang menghasilkan pasta gigi anak, serta Pepsodent yang tidak secara khusus menawarkan pasta gigi untuk anak, produsen lain lebih banyak mengembangkan gimmick, in-store promo dan berbagai bentuk kemasan yang menarik bagi anak-anak.
5 Profil PT. Enzym Bioteknologi Internusa PT. Enzym Bioteknologi Internusa (EBI) bergerak di bidang produksi pasta gigi berenzim yang dimulai pada tahun 1993 dengan merek Enzim. Saat ini kemasan produk yang tersedia di pasar berukuran tube 50ml dan 100ml dengan rasa (flavour) Mint dan Natural. Sampai saat ini, PT. EBI merupakan satu-satunya produsen pasta gigi terapatik tanpa deterjen dan mengandung enzim di Indonesia. Selain memproduksi pasta gigi untuk dewasa, Enzim juga memeperkenalkan pasta gigi Enzim Anak-Anak dengan sasaran anak-anak yang masih memiliki gigi susu yang mulai berusia tahun sampai menjelang remaja. Pasta gigi Enzim dipasarkan melalui modern marketplace di kota-kota utama Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Yogya, Solo, Denpasar dan Makassar. Jaringan pemasaran yang ada meliputi Hypemarket, Supermarket, Minimarket, dan Drug store. Pada umumnya konsumen Enzim merupakan segmen pasar middle-up. Ini sesuai dengan tingkat pendidikan masyarakat pada golongan menengah yang lebih peduli terhadap kesehatan mulut, dan gigi. Untuk kategori pasta gigi dengan harga premium, pasta gigi Enzim saat ini adalah pemimpin pasar dalam katagori tersebut. Product turunan berenzim lainnya yang akan dikembangkan selanjutnya adalah obat kumur berenzim dan permen karet (chewing gum) berenzim. PT. EBI juga telah bekerjasama dengan beberapa lembaga pendidikan tinggi untuk memulai penelitian terhadap enzim pada pasta gigi Enzim dalam mencegah penyakit gigi dan mulut seperti Bau mulut, sariawan dan penyakit sejenisnya.
6 Divisi Penyuluhan Perkembangan Divisi Penyuluhan Program Penyuluhan merupakan salah satu saluran promosi utama PT. EBI untuk memperkenalkan produk pasta gigi Enzim kepada masyarakat di samping media iklan dan sponsor acara di televisi. Kegiatan ini telah dilakukan sejak masa awal perusahaan berjalan dengan beberapa orang tenaga penyuluh. Selain bertujuan untuk sebagai sarana promosi, kegiatan ini mengemban misi sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih memperhatikan kesehatan mulut dengan menyebarluaskan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut melalui tenaga dokter gigi yang direkrut sebagai karyawan kontrak penuh waktu (full-time). Bentuk kegiatan sosial lain yang juga dilakukan oleh tim Penyuluh PT. EBI adalah pemeriksaan gigi gratis yang dilakukan di sekolah bersamaan dengan ceramah kesehatan gigi dan mulut bagi orang tua siswa. Latar belakang pemilihan metode direct-marketing melalui penyuluhan adalah karena melalui kunjungan langsung seperti ini akan tercipta interaksi langsung dengan pembeli untuk menyampaikan informasi produk dan diharapkan dapat menunjang saluran promosi lainnya yang memiliki cakupan audience lebih luas. Walaupun bila dilihat dari sisi jumlah dan cakupan peserta cara ini lebih terbatas daripada media massa lainnya, Penyuluhan dianggap dapat menggunakan waktu yang lebih leluasa dan lebih efektif untuk mempengaruhi calon konsumen agar mencoba produk Enzim.
7 7 Sasaran utama dari kegiatan penyuluhan adalah orang tua dari anak-anak Balita yang masih memiliki gigi susu walaupun tidak tertutup kemungkinan juga bagi khalayak umum yang ingin mengundang tim Penyuluh untuk berceramah di acara mereka. Meskipun produk Enzim yang sedang dijadikan fokus adalah untuk konsumsi anak-anak, namun Manajemen PT. EBI berpendapat bahwa orang tua masih yang merupakan pemegang keputusan untuk membeli produk ini, sehingga mereka yang dijadikan sasaran utama dalam program ini. Selain mengunjungi sekolah-sekolah, tim Penyuluh PT. EBI juga aktif memberikan penyuluhan di berbagai instansi pemerintah maupun swasta, serta organisasi kemasyarakatan lainnya seperti perkumpulan ibu-ibu PKK, Posyandu, dan arisan keluarga. Tema yang dibawakan pada saat penyuluhan adalah tentang peranan gigi susu bagi perkembangan IQ anak. Dalam presentasinya, dokter gigi menerangkan pentingnya menjaga kesehatan gigi susu yang seringkali diabaikan oleh orang tua dalam proses pencernaan mekanis makanan dan produksi protein dari kelenjar ludah untuk membantu perkembangan kecerdasan anak. Materi penyuluhan juga ditambah dengan interaksi dengan orang tua dan juga petunjuk praktis cara merawat gigi dengan memilih pasta gigi yang baik bagi anak & cara menyikat gigi dengan benar. Presentasi juga ditambah dengan pengenalan produk Enzim yang memiliki keunikan sebagai pasta gigi tanpa deterjen satu-satunya di Indonesia dan mengandung enzym khusus yang mampu menjaga keseimbangan flora mulut.. Divisi Penyuluhan merupakan bagian dari Departemen Marketing PT. EBI. Pada awalnya, program ini dijalankan oleh 4 orang dokter gigi yang bertindak sebagai
8 8 endorser. Dokter gigi yang menyampaikan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut dipandang sebagai tokoh yang paling berkompeten dan memiliki kredibilitas baik di masyarakat. Sejak bulan Pebruari 2003 PT. EBI mulai menggiatkan program Penyuluhan untuk mendorong promosi produk Enzim Anak-Anak yang diluncurkan bulan Oktober 2002 dengan menambah jumlah tenaga Penyuluh secara bertahap sampai berjumlah 50 orang yang tersebar pada 17 lokasi kota-kota besar di seluruh Indonesia. Konsentrasi terbesar pelaksanaan program Penyuluhan adalah sekolah di wilayah Jabotabek yang koordinasinya dipusatkan pada 2 lokasi, yaitu kantor pusat PT. EBI dan fasilitas produksi PT. EBI Kegiatan Divisi Penyuluhan Setiap tim Penyuluh terdiri dari 2 orang, yaitu seorang dokter gigi dan asistennya yang telah dilatih khusus untuk melaksanakan tugas ini. Pada wilayah operasi Jabotabek terdapat 12 tim Penyuluh yang bergerak pada 8 area yang berbeda. Penetapan wilayah operasi dan pasangan tim Penyuluh rencananya akan dirotasi secara periodik. Kegiatan tim Penyuluh dimulai dengan dokter gigi beserta asistennya melakukan kontak langsung kepada para kepala sekolah di wilayah yang telah ditetapkan untuk menanyakan kesediaan mereka mengadakan kegiatan penyuluhan di sekolah mereka. Data sekolah yang akan dikunjungi diperoleh dari berbagai sumber,
9 9 misalnya organisasi guru taman kanak-kanak maupun dinas/departmen yang terkait dengan pendidikan. Pada saat kunjungan, dokter gigi yang berperan sebagai endorser bertugas menyampaikan penyuluhan kepada orang tua siswa (peserta penyuluhan) dan melakukan pemeriksaan gigi gratis bagi siswa di sekolah. Dokter gigi juga dapat melakukan tindakan medis ringan bila diperlukan dan dengan seijin orang tua siswa yang mendampingi, seperti pencabutan atau penambalan gigi anak. Tugas utama dari asisten dokter adalah menyampaikan informasi tentang produk pasta gigi Enzim sekaligus melayani pembelian secara langsung (on-site) di lokasi penyuluhan. Penjualan produk saat program Penyuluhan menggunakan harga promosi yang lebih murah daripada harga pasaran. Selain itu juga diberikan gimmick untuk pembelian dalam jumlah tertentu sebagai salah satu cara menarik pembeli. Karena program ini melibatkan pihak sekolah, maka diatur suatu bentuk kerjasama antara PT. EBI dan sekolah yang bersangkutan yang berbentuk: 1. Pembagian komisi penjualan berdasarkan kesepakatan antar kedua belah pihak. 2. Pembuatan kontrak kerjasama antara pihak sekolah dengan PT. EBI, yang isinya adalah PT. EBI akan mengadakan penyuluhan dan pemeriksaan gigi gratis secara berkala di sekolah tersebut dan pihak sekolah akan mendorong pembelian produk PT. EBI kepada siswa pada tiap kunjungan Rencana Pengembangan Divisi Penyuluhan Melihat tanggapan yang baik dari pihak sekolah dan besarnya minat peserta penyuluhan, Manajemen PT. EBI dalam jangka waktu menengah berencana
10 10 menambah tenaga Penyuluh hingga mencapai 100 tim untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Sasaran peserta penyuluhan juga rencananya akan diperluas sampai mencakup tingkat pendidikan menengah untuk beberapa sekolah, tidak hanya pada tingkat taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Tujuan akhir dari program ini adalah semakin besarnya pasar pengguna pasta gigi Enzim yang dapat diraih mulai dari anak-anak hingga dewasa. 1.2 Rumusan Permasalahan Pada saat ini PT. EBI memiliki pangsa pasar terbesar untuk kategori produk pasta gigi terapatik (treatment) dengan harga premium di Indonesia. Meski demikian, Manajemen merasa bahwa Enzim masih melayani pasar yang sangat kecil dari keseluruhan potensi pasar Indonesia dan belum secara maksimal masuk ke seluruh pasar konsumen pasta gigi yang didominasi oleh pesaingnya dengan pasta gigi kosmetik. Oleh karena itu, sebagai salah satu langkah memperluas pasar produknya, PT. EBI berencana untuk mengembangkan program Penyuluhan dengan cara menambah tim Penyuluhan yang akan beroperasi di seluruh Indonesia. Sebagai landasan penyusunan strategi pemasaran dan perencanaan pengembangan program tersebut, PT. EBI ingin mengadakan suatu penelitian yang komprehensif untuk mengetahui efektifitas program penyuluhan dan memperoleh rekomendasi untuk meningkatkan kinerja program ini sehingga perusahaan dapat mempertahankan tingkat pertumbuhannya dan memperluas jumlah konsumen produk Enzim di Indonesia.
11 11 Program Penyuluhan selama ini dinilai cukup berhasil dan terus mengalami peningkatan dalam baik dalam volume penjualan dan frekuensi penyuluhan. Pada saat yang bersamaan, volume penjualan produk Enzim Anak-Anak di berbagai outlet juga meningkat. Namun pihak Manajemen belum memiliki data yang dapat menunjukkan apakah peningkatan penjualan di outlet tersebut disebabkan oleh program Penyuluhan yang mendorong pesertanya untuk membeli produk Enzim di outlet atau pengaruh dari saluran promosi lainnya seperti iklan di televisi. Melalui wawancara dengan tim penyuluh dan sebagian tim Manajemen PT. EBI, ditemukan adanya beberapa hal yang menjadi perhatian khusus (concern) atas rencana penambahan jumlah tim Penyuluh, di antaranya: 1. Peran dokter gigi yang pada awalnya diharapkan menjadi panutan (endorser) peserta penyuluhan untuk menggunakan produk Enzim akan bergeser menjadi lebih berfungsi sebagai tenaga penjual (sales force) yang dibebankan target saluran distribusi alternatif produk Enzim. 2. Mengingat keterbatasan cakupan jumlah dan lokasi peserta yang dapat diraih oleh tiap tim Penyuluh pada setiap kunjungan, maka perlu penambahan jumlah tim untuk menambah jumlah peserta dan cakupan wilayahnya. Seiring dengan penambahan personil tim Penyuluh untuk mencapai target penjualan tersebut, maka akan terdapat peningkatan biaya yang mencakup berbagai biaya operasional dan biaya tetap lainnya yang dikhawatirkan tidak sebanding dengan efektifitasnya untuk menjaring konsumen baru.
12 12 3. Implikasi lain dari pengembangan program ini adalah perlunya sistem penanganan SDM dan operasional secara nasional yang akan mempengaruhi struktur organisasi saat ini secara keseluruhan. Bila ternyata hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program ini tidak efektif, maka perlu dilakukan perbaikan serta penyesuaian kembali pada strategi pemasaran PT. EBI untuk tahun berikutnya, khususnya untuk program Penyuluhan ini. 1.3 Tujuan dan Manfaat Melalui penelitian yang dilakukan oleh Tim Konsultan Group Field Project MM Universitas Bina Nusantara (Tim GFP) diharapkan Manajemen PT. EBI dapat memperoleh gambaran (snapshot) secara jelas tentang efektifitas program Penyuluhan yang telah berlangsung selama ini dan dapat mengambil langkah strategis untuk pengembangan selanjutnya. Lebih jauh lagi, dengan informasi tersebut PT. EBI akan dapat meningkatkan pangsa pasar di industri pasta gigi anak-anak sementara masyarakat yang menjadi target peserta penyuluhan juga akan semakin merasakan manfaat dari program yang dirancang lebih tepat bagi mereka.
13 Ruang Lingkup Penelitian yang dilakukan terbatas pada pelaksanaan Penyuluhan untuk mempromosikan produk pasta gigi Enzim Anak-Anak yang dilakukan pada sekolah di wilayah Jabotabek dalam kurun waktu Juli sampai dengan Nopember Aspek penyelenggaraan Penyuluhan yang dievaluasi dalam penelitian ini adalah pembelian kembali produk EAA setelah penyuluhan, tanggapan peserta Penyuluhan, perilaku peserta penyuluhan terhadap produk pasta gigi anak-anak, dan karakteristik dari peserta penyuluhan. Selama proses penelitian, pengamatan pelaksanaan Penyuluhan yang dialami oleh Tim GFP juga akan menjadi masukan bagi Manajemen. Mengingat penelitian lebih berfokus pada pelaksanaan operasional Penyuluhan, maka aspek yang berkaitan dengan keuangan tidak akan dibahas secara mendalam, demikian pula dengan aspek pengelolaan sumber daya manusia yang tidak termasuk dalam lingkup penelitian ini.
BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin banyaknya kategori produk yang tersedia di hyper market,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin banyaknya kategori produk yang tersedia di hyper market, ruang yang tersedia untuk suatu produk akan semakin sempit. Para produsen harus secara bijak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan barang konsumsi. Begitu juga dengan produsen produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan produk inovasi dan sektor industri yang cukup pesat pada saat ini membawa perubahan pada pola hidup masyarakat dan tingkat kebutuhan masyarakat akan barang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim GFP, program Penyuluhan yang dilakukan oleh PT. EBI terbukti efektif sebagai saluran promosi produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas (customer knowledge) membuat perusahaan-perusahaan saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini kondisi pasar semakin berkembang dan terus tumbuh mengharuskan perusahaan mengartikan keadaan pasar, pada saat ini pilihan konsumen saat bervariatif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan komunikasi yang pesat saat ini menjadikan masyarakat mudah untuk mendapatkan informasi yang ingin di ketahui dengan berbagai media
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir 3.1.1 Model Proses Penelitian Tim GFP menggunakan acuan kerangka proses penelitian marketing yang dibuat oleh M. Dale Beckman et al. seperti terlihat pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan produk semakin ramai, selain banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama menjadikan persaingan menjadi ketat, setiap perusahaan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang kompetitif dalam dunia usaha membuat perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut Levitt
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia pasti mempunyai beragam kebutuhan. Hal pokok yang harus dipenuhi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia pasti mempunyai beragam kebutuhan. Hal pokok yang harus dipenuhi adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Diantara ketiganya kebutuhan primerlah yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan-perusahaan harus mampu memainkan strategi pemasaran yang handal sehingga mampu memenangkan pasar. Produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan maju dengan pesat, hal ini ditandai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perusahaan maju dengan pesat, hal ini ditandai dengan tingkat persaingan yang makin ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar persaingan produk, melainkan juga
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar persaingan produk, melainkan juga pertempuran persepsi konsumen. Persepsi konsumen salah satunya dapat dibangun melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karena dengan seiring berjalannya waktu, terdapat beragam produk dipasaran,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman era globalisasi sekarang ini, perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak langsung telah memberikan pengaruh yang sangat besar dalam bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat, kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi tertentu. Secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis, pada zaman globalisasi ini telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa. Institusi yang dominan di masyarakat tersebut bagaimanapun harus
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN PASTA GIGI MEREK PEPSODENT DI KELURAHAN BANYUANYAR SURAKARTA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN PASTA GIGI MEREK PEPSODENT DI KELURAHAN BANYUANYAR SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang hendak memasuki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang hendak memasuki era globalisasi berdampak pada peta kekuatan ekonomi dan bisnis yang diwarnai dengan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menghasilkan produk-produk sejenis guna memenuhi kebutuhan konsumen.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang begitu cepat membuat persaingan bisnis semakin ketat. Hal tersebut ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, pasta gigi dalam kehidupan sehari-hari bukan merupakan produk asing lagi. Pasta gigi merupakan kebutuhan utama dari manusia dalam menjaga kebersihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menjadi suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin bertambahnya jumlah penduduk maka semakin besarnya kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menjadi suatu konsekuensi bagi para
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Pengumpulan data deskriptif mengenai responden diperoleh dengan total 284 yang kami bagi menjadi dua kelompok yaitu sebanyak 256 orang yang kami pilih
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS) PADA PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI BANDAR LAMPUNG. (Skripsi) Oleh :
0 Departemen Pendidikan Nasional Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Jln. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145 ANALISIS TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS) PADA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut statistik, tiga dari empat orang terkena penyakit gigi dan lebih dari
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut statistik, tiga dari empat orang terkena penyakit gigi dan lebih dari separuh orang dewasa mengalami sesuatu yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat ketat yang mengharuskan perusahaan untuk terus melakukan inovasiinovasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis modern seperti sekarang ini terjadi persaingan yang sangat ketat yang mengharuskan perusahaan untuk terus melakukan inovasiinovasi yang lebih efektif
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY
TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PEMBENTUKAN CUSTOMER LOYALTY PADA JENIS MEREK PASTA GIGI DENGAN ANALISIS SEM (STRUCTURAL EQUATION MODELLING) (Studi Kasus: Mahasiswa mahasiswi UMS) Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan dan gizi merupakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan merupakan faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan pesatnya perkembangan Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat dan dinamis, perubahan teknologi, regulasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari Brand Image, Kualitas Peoduk, dan Harga dari produk Giordano terhadap keputusan pembelian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha. Gambar Produk Kesehatan Gigi di Pasaran Sumber: Dokumen Pribadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sangat disayangkan, pada jaman ini di mana alat-alat perawatan kesehatan gigi sudah tersedia namun kualitas kesehatan gigi dan mulut anak-anak Indonesia masih rendah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi dapat memberikan suatu peluang maupun ancaman bagi merek yang kompetitif di pasar Global. Hal tersebut membuat banyak produsen saling bersaing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan globalisasi dan gencarnya persaingan bebas yang muncul di Indonesia, maka semakin banyak produk-produk sejenis yang ditawarkan, akibatnya konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk menghalalkan segala cara untuk menekan biaya serendah-rendahnya dan meraih keuntungan yang
Lebih terperinciBAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS
65 BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 5.1. Analisa SWOT 5.1.1. Strength (Kekuatan) - Mempunyai ragam variasi kegunaan yang tinggi (masak, membuat roti, minum, mengobati penyakit autisme,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. konsumen juga dapat mengambil keputusan tentang jenis produk, jumlah produk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi sangat berperan penting dalam bidang pemasaran, dimana para pemasar berkompetisi untuk memperbaiki serta memperbaharui konsep pemasaran
Lebih terperinciANALISIS ATRIBUT PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT
A-PDF Merger DEMO : Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark ANALISIS ATRIBUT PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT (Studi Empirik Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi telah menjadi begitu lazim sehingga hampir tidak pernah memperhatikan apa itu televisi dan apa pengaruhnya. Televisi telah menciptakan sebentuk kemelekan huruf
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan manusia, terutama dalam proses pencernaan makanan. Untuk itu kesehatan gigi dan mulut anak sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu perusahaan, dimana dengan adanya era globalisasi akan dapat memperluas pasar produknya dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dilakukan oleh perushaan dalam mempublikasikan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat, banyak perusahaan melakukan berbagai macam inovasi sehingga dapat menarik perhatian konsumen dan
Lebih terperinciMODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan
Lebih terperinciDistribusi Sampel Produk : Ada beberapa cara mendistribusikan sampel produk dalam aktivitas sampling, yaitu:
Distribusi Sampel Produk : Ada beberapa cara mendistribusikan sampel produk dalam aktivitas sampling, yaitu: 1. Door to Door Sampling Merupakan cara mendistribusikan sampel produk secara langsung dari
Lebih terperinciINTEGRATED MARKETING COMMUNICATION
INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Suryamas Mentari didirikan pada tahun 1970 oleh Bapak Abdul Alek Soelystio, dengan memproduksi kapur barus sebagai produk utamanya. Sejak berdirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek (brand)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. angka 250 juta penduduk. Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang besar, dalam tahun 2013 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai angka 250 juta penduduk. Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi dalam kehidupan sehari-hari. Pasta gigi merupakan alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri toiletries adalah industri kebutuhan pembersih badan seharihari, yang menjadi bagian dari kebutuhan tersebut salah satunya adalah pasta gigi yang sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, tidak hanya kaum wanita saja yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai menyadari pentingnya menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis pengaruh Family Structure,
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis pengaruh Family Structure, Family Influence, dan Reference Group terhadap Buyers Decision (Keputusan Pembelian) pasta gigi Pepsodent
Lebih terperinciPenerapan Model Resultan Bagi Problem Strategi Pemasaran Antiplaque di PT. Triple Ace Corporation
Penerapan Model Resultan Bagi Problem Strategi Pemasaran Antiplaque di PT. Triple Ace Corporation FM: Prof. Sammy Kristamuljana, Ph.D Kelompok : Amanda Eunike (0151132005) A.A.G Ananta P (0151132014) Marcella
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk sejenis, disertai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan dunia bisnis yang mengalami perkembangan dan perubahan membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk sejenis, disertai dengan isu globalisasi.
Lebih terperinci1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel.
1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel. Fakta: Mungkin saja sebagian mitos ini benar. Biasanya, itu sudah cukup untuk menyikat gigi dua kali sehari, tapi jika Anda memiliki kesempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang berfokus pada arah era globalisasi, persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang berfokus pada arah era globalisasi, persaingan dalam dunia usaha merupakan sebuah kondisi mutlak yang harus dihadapi oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat akan iklan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap hari kita dijejali oleh ratusan iklan di televisi, radio, surat kabar, majalah atau media lainnya. Ada iklan yang menarik, kurang menarik, atau bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern, persaingan dalam dunia bisnis dari tahun ke tahun semakin kompetitif. Berbagai perusahaan melakukan segala usaha untuk mempertahankan dan merebut hati
Lebih terperinciABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan
ABSTRAK Potensi yang besar pasar produk sabun wajah dan kesuksesan merek Vitalis pada produk-produk perawatan tubuh mendorong KAPM untuk turut mengambil bagian di segmen sabun pembersih wajah ini dengan
Lebih terperinciBAB II PT. MARKETAMA INDAH. didirikan pada tahun 1988 di Jakarta dan berbasis di Kawasan Industri, Pulo
7 BAB II PT. MARKETAMA INDAH A. Sejarah Ringkas PT. Marketama Indah atau dikenal juga dengan nama Enesis Group merupakan perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1988
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan jawaban produsen satu satunya dalam hal memenuhi tantangan. Dalam persaingan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian suatu negara, tingkat persaingan didunia industri juga semakin ketat, termasuk di industri rokok. Agar bisa bertahan di pasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat persaingan yang semakin ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha maju dengan pesat, hal ini ditandai dengan tingkat persaingan yang semakin ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)
PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi masyarakat serta makin tingginya kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan membuat setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Industri Farmasi Di Indonesia. Industri farmasi merupakan industri yang berbasis riset di mana produknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum 1.1.1. Latar Belakang Industri Farmasi Di Indonesia Industri farmasi merupakan industri yang berbasis riset di mana produknya diatur secara ketat baik pada tingkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003 menunjukkan bahwa dari 10 (sepuluh) kelompok penyakit terbanyak yang dikeluhkan masyarakat,
Lebih terperinciANALISIS POSISI PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT, CIPTADENT, CLOSE-UP DAN FORMULA
ANALISIS POSISI PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT, CIPTADENT, CLOSE-UP DAN FORMULA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TERPAAN KAMPANYE IKLAN PEPSODENT VERSI SMASH TERHADAP SIKAP MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA
HUBUNGAN ANTARA TERPAAN KAMPANYE IKLAN PEPSODENT VERSI SMASH TERHADAP SIKAP MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA Nama : Rini Astuti NPM : 16809805 Kelas : 3MA01 Pembimbing : Dinda Rakhma Fitriani
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
92 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab bab sebelumnya. Sebagai pedoman dalam memberikan kesimpulan maka data-data yang dipergunakan bersumber
Lebih terperinciBAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN
BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai
Lebih terperinciBAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN
58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era modern seperti sekarang ini, perawatan wajah sepertinya bukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era modern seperti sekarang ini, perawatan wajah sepertinya bukan hanya milik kaum hawa, pria pun membutuhkan perawatan tubuh. Bentuk perawatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari bermacammacam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari bermacammacam kebutuhan. Salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan akan kesehatan.
Lebih terperinciAspek Pemasaran 2. Gambar. 1: Analisis Situasi Pasar
Aspek Pemasaran 2 1. Analisis Situasi Pasar Analisis situasi pasar merupakan analisis pemasaran yang meliputi beberapa tahapan, dimana tahapan tersebut sangat bergantung kepada variabel dan faktor yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu minuman ringan yang cukup popular dan digemari masyarakat. Sari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang semakin modern ini, buah tidak hanya dikonsumsi secara segar tetapi juga dapat dikonsumsi dalam bentuk sari buah. Sari buah merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini membuat kebutuhan akan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini membuat kebutuhan akan komunikasi menjadi sangat penting bagi setiap kalangan masyarakat. Kebutuhan tersebut
Lebih terperinciPUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Karena telemarketing merupakan bentuk komunikasi langsung dan bersifat dua arah (melalui telepon), maka respon yang timbul dapat diukur dan diketahui secara langsung. Reaksi target market (pertanyaan,
Lebih terperinciBAB VII IMPLIKASI KEBIJAKAN STRATEGI PEMASARAN. tingkat kinerja atribut-atribut Dancow Batita maka dapat dihasilkan implikasi
BAB VII IMPLIKASI KEBIJAKAN STRATEGI PEMASARAN Berdasarkan analisis terhadap karakteristik konsumen, analisis terhadap proses keputusan pembelian produk, analisis terhadap tingkat kepentingan dan tingkat
Lebih terperinciStrategi Promotion (Promosi)
Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Penelitian yang telah dilakukan oleh tim GFP bermaksud untuk merumuskan strategi pemasaran dan promosi yang dapat meningkatkan brand awareness Bagus Herbal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kertas merupakan salah satu bagian dari kehidupan manusia sehari - hari. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kertas merupakan salah satu bagian dari kehidupan manusia sehari - hari. Hal ini bisa dilihat bahwa hampir semua bagian dari kehidupan manusia menggunakan kertas. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Aktifitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan yaitu : berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktifitas tersebut, konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang ada di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan persaingan di dunia usaha yang semakin kompleks, dinamis, dan serba tidak pasti, perusahaan pun dituntut untuk dapat melakukan inovasi dalam mempromosikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian untuk melihat brand awareness dari produk Acna Care, dapat disimpulkan bahwa produk Acna Care ternyata belum terlalu dikenal oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia yakni kesehatan jasmani dan kesehatan rohani. Kesehatan dapat tercapai dengan meningkatkan
Lebih terperinciBAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA
BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas, sehingga banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan bisnis dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin berkembang dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas, sehingga banyak pelaku usaha yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri toiletries pada saat ini mengalami persaingan yang ketat, mulai dari ragam produk seperti sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi dan sampo. Industri
Lebih terperinciSetelah mempelajari Bab ini
IKLAN (ADVERTISING) Setelah mempelajari Bab ini 1. Dapat memahami unsur-unsur marketing mix, khususnya promotion. 2. Menjelaskan definisi dari Promotion serta unsur komunikasinya. 3. Menerangkan manfaat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran. Makan Sutra oleh PT. Supermal Karawaci sebagai berikut :
95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Makan Sutra oleh PT. Supermal Karawaci
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara kreatif, inovatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1 Jumlah Rumah Sakit di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan dalam promosi adalah periklanan, periklanan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu alat yang digunakan dalam promosi adalah periklanan, periklanan biasanya digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada konsumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu, susu dapat dikonsumsi oleh semua orang dengan semua umur namun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan akan susu sangat dibutuhkan karena merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tentunya sangat berguna untuk kesehatan. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis semakin lama semakin ketat, karena itu diperlukan upaya-upaya dari perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat menimbulkan persaingan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM
BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemasaran merupakan suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nyata dapat disaksikan setiap hari yakni semakin gencarnya perusahaanperusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran telah berkembang semakin pesat di era globalisasi saat ini. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan tantangan
Lebih terperinci