PERTAMINA QUALITY ASSESSMENT TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERTAMINA QUALITY ASSESSMENT TAHUN"

Transkripsi

1 PERTAMINA QUALITY ASSESSMENT TAHUN 2012 FEEDBACK REPORT PT PERTAMINA RETAIL PT PERTAMINA (PERSERO) QUALITY MANAGEMENT GENERAL AFFAIRS DIRECTORATE

2 KATA PENGANTAR Adalah menjadi kebanggaan bagi kita bahwa tahun 2012 ini pelaksanaan Pertamina Quality Assessment (PQA) berbasis Kriteria Kinerja Ekselen Pertamina (KKEP) bagi Unit Bisnis, Unit Operasi dan Anak Perusahaan Pertamina telah memasuki periode tahun ke dua. Direksi memberikan apresiasinya kepada Insan Mutu Pertamina yang terus menerus mengembangkan dan mengimplementasikan sistem manajemen mutu di Pertamina termasuk berhasil menciptakan KKEP yang menekankan arti pentingnya keterpaduan antara aspek perencanaan (plan), pelaksanaan (execution), dan pencapaian (achievement) sebagai prasyarat bagi tercapainya kinerja ekselen setiap proses bisnis. Dengan pemahaman dan keyakinan yang dimiliki, kita harus sanggup menjadikan KKEP sebagai pedoman yang mengarahkan proses perbaikan kinerja Unit Bisnis, Unit Operasi dan Anak Perusahaan dapat terlaksana dengan tetap fokus pada pencapaian visi dan misi Perusahaan. Terkait dengan substansi pelaksanaan asesmen berdasarkan KKEP dimaksud, Direksi mengharapkan Manajemen Puncak Unit Bisnis, Unit Operasi dan Anak Perusahaan peserta PQA 2012 dapat memanfaatkan feedback report sebagai acuan dalam proses peningkatan kinerja dan pedoman untuk terciptanya ide inovasi dan kreatifitas di setiap lini sehingga pada gilirannya akan meningkatkan daya saing perusahaan secara keseluruhan. Demikian pula kegiatan penyelesaian outstanding opportunity for improvement (OFI) to action for improvement (AFI) harus secara konsisten dilaksanakan sebagai bagian dari proses monitoring tindaklanjut atas feedback report tersebut. Akhirnya, Direksi menyampaikan penghargaan atas peningkatan kinerja Manajemen Puncak Unit Bisnis, Unit Operasi dan Anak Perusahaan, serta kontribusi Tim Pelaksana Asesmen PQA tahun 2012 dengan harapan semoga semua yang telah dicapai dapat menjadi titik awal yang baik untuk kejayaan Pertamina di masa mendatang. Jakarta, 27 September 2012 PT Pertamina (Persero) Direktur Utama Karen Agustiawan FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 2

3 Daftar Isi Hal KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 1. HASIL PENILAIAN 4 2. SEKILAS TENTANG PQA KKEP DAN SISTIM PENILAIAN 6 4. HIGH LIGHT 8 5. URAIAN HASIL PENILAIAN KATEGORI 1. KEPEMIMPINAN 11 KATEGORI 2. PERENCANAAN STRATEGIS 13 KATEGORI 3. FOKUS PELANGGAN 15 KATEGORI 4. MANAJEMEN KINERJA DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN 17 KATEGORI 5. FOKUS TENAGA KERJA 18 KATEGORI 6. MANAJEMEN PROSES 19 KATEGORI 7. HASIL 20 FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 3

4 1. HASIL PENILAIAN KRITERIA BOBOT NILAI 1. KEPEMIMPINAN % ANGKA 1.1. Kepemimpinan dan Komunikasi Kinerja Tata Kelola Organisasi PERENCANAAN STRATEGIS 2.1. Pengembangan Strategi Penjabaran Rencana Kerja FOKUS PELANGGAN 3.1. Suara Pelanggan Keterlibatan Pelanggan MANAJEMEN KINERJA DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN 4.1. Manajemen Kinerja Manajemen Informasi, Teknologi Informasi, dan Pengetahuan 5. FOKUS TENAGA KERJA Lingkungan Tenaga Kerja Keterlibatan Tenaga Kerja MANAJEMEN PROSES 6.1. Disain Sistem Kerja dan Proses Kerja Pengelolaan Sistem Kerja dan Proses Kerja HASIL 7.1. Kinerja Produk dan Efektifitas Proses Kinerja Fokus Pelanggan Kinerja Fokus Tenaga Kerja Kinerja Kepemimpinan & Tata Kelola Kinerja Keuangan & Pasar TOTAL Dari hasil penilaian tersebut, PT Pertamina Retail berada dalam scoreband 3 (Tiga) dengan predikat: EARLY IMPROVEMENT FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 4

5 2. SEKILAS TENTANG PQA 2012 Penerapan Pertamina Quality Assessment (PQA) berbasis Kriteria Kinerja Ekselen Pertamina (KKEP) di tahun 2012 ini telah memasuki periode tahun ke dua setelah sebelumnya berbasis Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence. KKEP merupakan kustomisasi terhadap kriteria sebelumnya yang disesuaikan dengan karakteristik bisnis Pertamina. Penerapan PQA berbasis KKEP tahun 2012 di lingkungan internal Pertamina ini dilaksanakan berdasarkan: 1) Surat Keputusan Direktur Utama No. Kpts-012/C00000/2011-S0, tanggal 18Februari 2011, tentang Pertamina Quality Assessment (PQA) berbasis Kriteria Kinerja Ekselen Pertamina (KKEP). 2) Surat Perintah Direktur Utama No. Prin-24/C00000/2011-S0, tanggal 23 Mei 2011 tentang Tim Pelaksana Pertamina Quality Assessment (PQA) Proses asesmen PQA tahun 2012 ini diikuti oleh 24 Aplikan yang terbagi dalam 2 batch penilaian dan masing-masing Aplikan dinilai oleh Tim Internal Examiner Pertamina dalam 3 tahapan yaitu: On-Desk Review Examiner melakukan proses penilaian secara mandiri (independent review) berdasarkan Dokumen Aplikasi dari masing-masing Aplikan. Selama proses asesmen ini telah dipastikan bahwa setiap anggota Tim Examiner tidak memiliki konflik kepentingan dan mematuhi kode etik yang ditetapkan dengan bukti penandatanganan Surat Pernyataan Konflik Kepentingan dan Surat Pernyataan Kode Etik. Berdasarkan hasil independent review tersebut, tim leader melakukan pertemuan untuk mereview kembali dan menguji hasil penilaian dari setiap anggota tim guna mencapai kesepakatan (concensus review) terhadap semua komentar baik strength maupun opportunity for improvement, dan juga skor/nilai yang diberikan pada setiap item kriteria.selain itu, tim juga mengidentifikasi dan menyepakati isu-isu yang akan diklarifikasi atau verifikasi pada saat site visit. Site Visit Tim Examiner melakukan wawancara, observasi dokumen pendukung, dan tinjauan langsung ke lokasi kerja/unit produksi untuk lebih mendalami dan menguji informasiinformasi yang diperoleh dari Dokumen Aplikasi dan concensus review. Finalisasi Feedback Report Merupakan tahap akhir dari proses asesmen dimana semua data dan informasi yang diperoleh dijadikan dasar bagi penentuan kekuatan (strength) dan peluang perbaikan (opportunity for improvement),dan skor akhir yang selanjutnya akan diuji dan ditetapkan dalam sidang Dewan Judge yang melibatkan para Tim Leader, Senior Examiner, dan pejabat terkait setingkat Senior Vice President. FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 5

6 3. KKEP DAN SISTIM PENILAIAN KKEP merupakan pedoman bagi pemberdayaan organisasi guna mencapai kinerja ekselen, dan sebagai petunjuk pelaksanaan bagi proses self-assessment. KKEP memiliki tiga peranan penting dalam mempertahankan dan meningkatkan daya saing Perusahaan yaitu: 1. Membantu pemahaman secara menyeluruh (comprehensif) terkait pengelolaan kinerja perusahaan guna memberikan nilai (value) bagi stakeholder, pekerja, dan pelanggan. 2. Panduan bagi perbaikan sistim dan proses kerja guna meningkatkan kemampuan dan keunggulan kompetitif Perusahaan. 3. Sebagai sarana komunikasi dan berbagi informasi (pembelajaran) tentang cara terbaik dalam pengelolaan Perusahaan. Sistem Penilaian KKEP ini menekankan pentingnya keterpaduan antara sistem/proses/inisiatif yang direncanakan (plan) dan atau yang sedang dijalankan (execution) dengan pencapaian kinerja (achievement) yang harus dapat merespon semua isu-isu strategis yang dihadapi terkait bisnis, internal organisasi, fokus tenaga kerja, dan fokus pelanggan. Dimensi penilaian terhadap sistem/proses/inisiatif meliputi Aproach-Deploy-Learning- Integration (A-D-L-I) yang merupakan indicator kinerja proses menuju maturity. Aproach- Deploy merupakan dimensi perencanaan yang meliputi penetapan sasaran, ukuran, target, dan program-program kerja, sedangkan learning-integration merupakan proses evaluasiyang dilakukan untuk peningkatan sinergi dan efektifitas sistem/proses/inisiatif tersebut. Dimensi penilaian terhadap hasil kinerja meliputi Level, Trend, Comparison, Integration (Le- T-C-I), yang memperbandingkan hasil pencapaian kinerja saat ini dengan target, pencapaian tahun sebelumnya, dan kinerja competitor/pembanding. Penilaian kinerja berbasis KKEP ini fokus terhadap hal-hal yang sifatnya strategis dan terukur sehingga feedback yang diperoleh diharapkan dapat memberikan arah yang jelas dan menjamin keberlanjutan proses bisnis dan peningkatan keunggulan kompetitif Unit Operasi/Usaha/Bisnis/Anak Perusahaan di lingkungan Pertamina. Penilaian ini dinyatakan dalam skor yang dikategorikan dalam 8 (delapan) rentang nilai (scoring band) yang dapat menggambarkan sejauh mana Perusahaan tersebut focus terhadap visi dan misinya. FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 6

7 RENTANG NILAI (SCORING BAND) Score Angka Penjelasan Early Development Early Outcomes Early Improvement Good Performance Emerging Industry Leader Industry Leader Bechmark Leader World Leader 1 Organisasi menunjukkan tahap awal dalam mengembangkan dan menerapkan pendekatan persyaratan kategori, dengan penjabaran yang lambat dan terhambat. Upaya perbaikan masih berfokus pada problem solving. Beberapa hasil penting ditunjukkan, tapi secara umum ada kekurangan terkait data trend dan pembanding. 2 Organisasi memperlihatkan pendekatan (approach) yang efektif, sistematis dan responsif terhadap persyaratan dasar dari item, namun di beberapa area atau unit kerja penjabarannya (deployment) masih berada pada tahap awal. Organisasi telah mengembangkan orientasi perbaikan secara umum yang berwawasan ke depan. Organisasi telah mendapatkan hasil bisnis yang berkelanjutan dengan beberapa perbaikan dan kinerja yang baik. Penggunaan data komparatif dan data trend masih pada tahap awal. 3 Organisasi memperlihatkan pendekatan (approach) yang efektif, sistematis, dan responsif terhadap persyaratan dasar di sebagian besar item, namun di beberapa area atau unit kerja penjabarannya (deployment) masih berada pada tahap awal. Proses-proses Utama mulai dilakukan evaluasi dan perbaikan secara sistematis. Hasil-hasil yang ditampilkan mengacu pada banyak area penting pada persyaratan utama organisasi, dan menunjukkan adanya perbaikan dan/atau pencapaian kinerja. Penggunaan data komparatif dan data trend ditampilkan pada beberapa area penting. 4 Organisasi memperlihatkan pendekatan (approach) yang efektif, sistematis, dan responsif terhadap persyaratan overall, namun penjabarannya beragam di beberapa area atau unit kerja.evaluasi dan perbaikan proses-proses utama berdasarkan fakta-fakta dan pendekatan yang diselaraskan dengan kebutuhan organisasi. Hasil-hasil mengacu pada persyaratanpersyaratan pelanggan/stakeholder, pasar, dan proses utama, dan menunjukkan keunggulan dan kinerja lebih baik dibandingkan pembanding yang relevan. Tidak ada pola trend menurun atau kinerja buruk pada hal-hal yang penting bagi kebutuhan utama organisasi. 5 Organisasi menunjukkan pendekatan efektif, sistematik, terjabarkan dengan baik yang merespon seluruh persyaratan item. Organisasi menunjukkan proses perbaikan dan evaluasi sistematik dan pembelajaran organisasi serta berdampak pada perbaikan efektifitas dan efisiensi proses utama. Hasil-hasil bisnis menunjukkan persyaratan pelanggan/stakeholder, pasar, dan persyaratan utama. Organisasi menunjukkan kekuatannya terhadap pembanding dan /atau benchmark. Trend perbaikan dan/atau kinerja baik ditunjukkan untuk kebanyakan area penting bagi persyaratan utama organisasi. 6 Organisasi menunjukkan pendekatan yang selalu diperbaiki dan merespon pada setiap persyaratan item. Pendekatan ini dikarakteristikkan berdasarakan penggunaan ukuran utama, penjabaran yang baik, bukti adanya inovasi dan hasil yang sangat baik di kebanyakan area. Integrasi, pembelajaran dan sharing organisasi merupakan tools manajemen utama. Hasil-hasil bisnis menunjukkan banyak persyaratan pelanggan/stakeholder, pasar, proses, dan rencana kerja. Organisasi merupakan unggulan di industri pada beberapa area. 7 Organisasi menunjukkan pendekatan yang selalu diperbaiki dan merespon pada setiap persyaratan item. Organisasi juga menunjukkan inovasi, penjabaran yang unggul, dan menunju kinerja unggul di kebanyakan area. Integrasi menuju ekselen merupakan bukti, dengan analisa, pembelajaran dan sharing terapan terbaik organisasi sebagai strategi manajemen utama. Unggulan industri dan benchmark ditunjukkan pada hasil yang mencantumkan persyaratan pelanggan/stakeholder, pasar, proses, dan rencana kerja utama. 8 Organisasi menunjukkan pendekatan yang sangat baik berfokus pada inovasi, penjabaran penuh dengan hasil yang unggul dan stabil. Terdapat integrasi pendekatan dan kebutuhan organisasi yang unggul. Analisa, pembelajaran dan sharing terapan terbaik organisasi merupakan kebiasaan. Unggulan secara nasional maupun tingkat dunia ditunjukkan pada hasilhasil yang secara penuh menampilkan persyaratan pelanggan/stakeholder, pasar, proses, dan rencana kerja FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 7

8 4. HIGH LIGHT Hasil penilaian menyatakan bahwa PT PERTAMINA RETAIL berada dalam scoreband: 3 (Tiga) dengan total skor 455 yang berarti: PT Pertamina Retail memperlihatkan pendekatan (approach) yang efektif, sistematis, dan responsif terhadap persyaratan dasar di sebagian besar item, namun di beberapa area atau unit kerja penjabarannya (deployment) masih berada pada tahap awal. Proses-proses Utama mulai dilakukan evaluasi dan perbaikan secara sistematis. Hasil-hasil yang ditampilkan mengacu pada banyak area penting pada persyaratan utama organisasi, dan menunjukkan adanya perbaikan dan/atau pencapaian kinerja. Penggunaan data komparatif dan data trend ditampilkan pada beberapa area penting. A. Kekuatan (Strength) PT Pertamina Retail berhasil memanfaatkan komunikasi dua arah, mendorong perbaikan kinerja, serta menyeimbangkan nilai pelanggan dan stakeholder untuk mencapai VMTN melalui pelaksanaan coordination meeting internal setiap minggu untuk level Manager & BOD, serta rapat bulanan sampai pada level Assistant Manajer, dan coordination meeting eksternal bulanan dengan stakeholder. PT Pertamina Retail berhasil meningkatkan profit perusahaan secara konsisten untuk menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan melalui proses perencaanaan strategis dan review yang dilaksanakan secara berkala dengan melibatkan tim Management. PT Pertamina Retail berhasil menunjukkan kinerja positif dalam mengurangi jumlah complain, meningkatkan SPBU Pasti Pas dan Grading Pasti Pas untuk menciptakan perusahaan retail yang profesional, unggul dan mandiri dengan melakukan penerapan sistem manajemen komplain yang terintegrasi PT Pertamina Retail berhasil menyesuaikan kinerja operasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan operasional untuk mencapai tujuan utama organisasi melalui optimalisasi system informasi manajemen dengan memperhatikan akurasi, integritas, ketepatan waktu, kerahasiaan dan keamanan sistem informasi tersebut. PT Pertamina Retail telah berhasil menerapkan manajemen kinerja tinggi untuk mendukung peningkatan kesehatan keuangan perusahaan melalui implementasi kompensasi imbalan dan insentif, penciptaan budaya kinerja tinggi, komitmen terhadap penugasan dan fokus terhadap pelanggan PT Pertamina Retail telah berhasil menurunkan loses BBM dan meningkatkan kecepatan pemenuhan supply BBM untuk menungkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan SPBU dengan melakukan cek sarana & fasilitas, meeting bulanan, monitoring, review proses kerja secara berkala, dan penerapan sistem komputerisasi di SPBU FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 8

9 PT Pertamina Retail menunjukkan kinerja positif dalam menurunkan loses, menurunkan jumlah komplain pelanggan, meningkatkan jumlah SPBU COCO Pasti Pas, meningkatkan jumlah pelanggan RFID, meningkatkan jumlah lahan tersewa, meningkatkan penggunaan space rent dan meningkatkan jumlah jaringan ATM untuk memperkuat hubungan dengan pelanggan dan memberikan nilai tambah bagi stakeholder B. Peluang Perbaikan (Opportunity for Improvement) PT Pertamina Retail perlu mengukur efektifitas penerapan GCG yang menjamin pemenuhan terhadap persyaratan hukum dan perilaku etis melalui pelaksanaan audit GCG dalam tata kelola organisasi untuk terciptanya tata kelola organisasi perusahaan yang baik. PT Pertamina Retail perlu menstandardisasi mekanisme pengembangan dan penjabaran rencana strategis melalui penetapan Sistem Tata Kerja mengenai penyusunan RKAP dan RJPP untuk menghasilkan perencanaan strategis yang tepat guna mendukung keberlanjutan organisasi. PT Pertamina Retail perlu meningkatkan kinerja layanan pelanggan melalui pengelolaan, pengukuran, dan pemanfaatan hasil survey kepuasan dan keterlibatan pelanggan secara terintegrasi dan tersegmentasi untuk memastikan terpenuhinya harapan dan keuasan pelanggan. Pertamina Retail perlu memastikan keefektifan pengelolaan pengetahuan organisasi melalui monitoring dan audit system manajemen pengetahuan secara berkala untuk menjaga kelancaran operasional organisasi. PT Pertamina Retail perlu memaksimalkan kontribusi pekerja dengan melakukan pengukuran/survey kepuasan dan keterlibatan pekerja serta mengakselerasi implementasi sistem manajemen SDM yang telah disusun untuk meningkatkan kinerja perusahaan PT Pertamina Retail perlu mengintergrasikan dan menyelaraskan seluruh proses kerjanya melalui penerapaan sisitem manajemen terpadu (ISO) serta mempertimbangkan efisiensi biaya dan waktu untuk meningkatkan kehandalan proses operasional perusahaan. PT Pertamina Retail perlu menampilkan target kinerja dan menunjukkan data pembanding (perusahaan sejenis) untuk mengukur keberhasilan kinerja perusahaan menjadi perusahaan yang professional, unggul dan mandiri C. Pencapaian dan Gap Kinerja PT Pertamina Retail berhasil meningkatkan penjualan BBM, BBK dan sales di Unit Bisnis Bright sehingga meningkatkan revenue perusahaan. PT Pertamina Retail perlu menyajikan data kompetitor sehingga dapat mengetahui dengan pasti posisi kompetitif Pertamina Retail. PT Pertamina Retail menunjukkan kinerja positif dalam menurunkan jumlah komplain pelanggan, meningkatkan jumlah SPBU COCO Pasti Pas, meningkatkan jumlah FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 9

10 SPBU COCO Grading Pasti Pas, meningkatkan jumlah Pelanggan RFID, meningkatkan jumlah lahan tersewa, meningkatkan penggunaan space rent dan meningkatkan jumlah jaringan ATM untuk memperkuat hubungan pelanggan dan memberikan nilai tambah. PT Pertamina Retail perlu melakukan pengukuran kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan, posisi organisasi dalam persaingan bisnis, dan keterlibatan pelanggan untuk memperbaiki kinerja dan keberlangsungan organisasi. PT Pertamina Retail berhasil meningkatkan pengetahuan pekerja outsource melalui training untuk meningkatkan kompetensi inti. PT Pertamina Retail perlu menyajikan kinerja pengelolaan kapasitas pekerja seperti recruitment; data iklim tenaga kerja seperti hasil reward and consequences; data kinerja pengelolaan keterlibatan tenaga kerja seperti peningkatan budaya organisasi, tindak lanjut kepuasan pekerja serta ukuran kinerja pekerja dalam mendukung fokus kepada pelanggan. PT Pertamina Retail berhasil meningkatkan kinerja keuangan, operasional, administrasi, dan kesehatan perusahaan untuk mendukung pencapaian visi perusahaan. PT Pertamina Retail perlu menunjukkan posisi pembanding (perusahaan sejenis) untuk mengukur keberhasilan kinerja perusahaan menjadi perusahaan yang professional, unggul dan mandiri PT Pertamina Retail berhasil meningkatkan kinerja keuangan usahanya melalui implementasi sasaran-sasaran strategis untuk mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. PT Pertamina Retail perlu menunjukkan kinerja terkait keuangan dan pasar lainnya terkait rasio-rasio keuangan dan pasar beserta proyeksi, target, dan pembanding yang sesuai untuk menggambarkan secara komprehensif efektifitas proses yang ada serta posisi kompetitif dibanding pesaing. FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 10

11 5. URAIAN HASIL PENILAIAN KATEGORI 1. KEPEMIMPINAN 1.1 Kepemimpinan dan Komunikasi Kinerja Skor dalam kriteria ini adalah 60% dengan nilai PT Pertamina Retail berhasil menciptakan lingkungan yang mendorong peningkatan kinerja untuk mencapai misi dan sasaran strategis melalui penerapan reward and consequenses untuk seluruh pekerja (pekerja tetap, kontrak & outsourcing) di seluruh unit operasi. 2. PT Pertamina Retail berhasil memanfaatkan komunikasi dua arah, mendorong perbaikan kinerja, serta menyeimbangkan nilai pelanggan dan stakeholder untuk mencapai VMTN melalui pelaksanaan coordination meeting internal setiap minggu untuk level Manager & BOD, serta rapat bulanan sampai pada level Assistant Manajer, dan coordination meeting eksternal bulanan dengan stakeholder. 1. PT Pertamina Retail perlu mengukur dan menentukan hasil komunikasi yang dibangun dan penciptaan/penyeimbangan nilai pelanggan dan stakeholder, melalui survey dan penetapan ukuran kinerja yang focus pada pelanggan dan stakeholder, untuk mendukung keberlanjutan organisasi. 2. PT Pertamina Retail perlu mengaselerasi upaya diversifikasi operasi dan bisnis, seperti menjadi regulator dalam pemasangan iklan di seluruh SPBU Pertamina dengan suatu perencanaan strategi yang dapat diterapkan dalam jangka pendek, untuk tetap menjaga keberlangsungan bisnisnya. 1.2 Tata Kelola Organisasi Skor dalam kriteria ini adalah 40% dengan nilai PT Pertamina Retail telah melaksanakan upaya-upaya meminimalkan dampak buruk operasional, dan mendukung stakeholder untuk memenuhi tanggung jawab social, dengan melakukan standardisasi dan spesifikasi peralatan, kegiatan SMK3L, dan mendukung kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. 2. PT Petamina Retail berhasil memperoleh predikat AA pada audit kinerja perusahaan untuk mempertahankan keberlanjutan perusahaan melalui penetapan dan menjalankan Visi, Misi, dan Tata Nilai secara konsisten pada tata kelola organisasi dan mensosialisasikannya kepada seluruh tenaga kerja dan stakeholder. FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 11

12 1. PT Pertamina Retail perlu merencanakan program CSR lebih terstruktur, terintegrasi, dan tepat guna melalui penetapan strategi CSR dan program kerjanya dalam RJPP dan RKAP untuk mendukung pencapaian sasaran strategis perusahaan. 2. PT Pertamina Retail perlu mengukur efektifitas penerapan GCG yang menjamin pemenuhan terhadap persyaratan hukum dan perilaku etis melalui pelaksanaan audit GCG dalam tata kelola organisasi untuk terciptanya tata kelola organisasi perusahaan yang baik. FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 12

13 KATEGORI 2. PERENCANAAN STRATEGIS 2.1 Pengembangan Strategis Skor dalam kriteria ini adalah 55% dengan nilai PT Pertamina Retail berhasil meningkatkan profit perusahaan secara konsisten untuk menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan melalui proses perencaanaan strategis dan review yang dilaksanakan secara berkala dengan melibatkan tim Management. 2. PT Pertamina Retail telah berhasil meningkatkan kinerja keuangan untuk mendukung pencapaian sasaran strategis perusahaan melalui penyusunan RJPP dan RKAP yang telah mempertimbangkan faktor-faktor utama yang diperoleh dari analisa SWOC serta analisa data lingkungan internal dan eksternal. 1. PT Pertamina Retail perlu meningkatkan efektifitas mekanisme analisa data dan informasi terkait kondisi lingkungan bisnis eksternal melalui system pengelolaan data dan informasi yang lebih akurat dan tepat waktu untuk meningkatkan dan mempertahankan posisi persaingan dan keunggulan kompetitif. 2. PT Pertamina Retail perlu melakukan antisipasi terhadap perubahan kebijakan, regulasi dan peraturan internal dan eksternal melalui identifikasi Blindspot yang lebih tajam untuk memastikan keberlangsungan kinerja organisasi dimasa yang akan datang. 2.2 Penjabaran Sasaran Strategis Skor dalam kriteria ini adalah 55% dengan nilai PT Pertamina Retail berhasil meningkatkan kesehatan keuangan perusahaan untuk mendukung pelaksanaan program-program operasional perusahaan melalui mekanisme cascading rencana kinerja yang sistematis, terukur dan dievaluasi secara periodik. 2. PT Pertamina Retail telah memiliki mekanisme penetapan proyeksi kinerja setiap tahun untuk mendukung peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan melalui analisa realisasi proyeksi kinerja tahun sebelumnya, tingkat persaingan, daya beli masyarakat dan teknologi. 1. PT Pertamina Retail perlu menstandardisasi mekanisme pengembangan dan penjabaran rencana strategis melalui penetapan Sistem Tata Kerja mengenai FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 13

14 penyusunan RKAP dan RJPP untuk menghasilkan perencanaan strategis yang tepat guna mendukung keberlanjutan organisasi. 2. PT Pertamina Retail perlu melakukan evaluasi dan perbaikan kinerja terhadap gap yang terjadi dengan mempertimbangkan data hasil analisa benchmarking untuk mendukung pencapaian sasaran strategis. FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 14

15 KATEGORI 3. FOKUS PELANGGAN 3.1 Suara Pelanggan Skor dalam kriteria ini adalah 50% dengan nilai PT Pertamina Retail berhasil menunjukkan kinerja positif dalam mengurangi jumlah complain, meningkatkan SPBU Pasti Pas dan Grading Pasti Pas untuk menciptakan perusahaan retail yang profesional, unggul dan mandiri dengan melakukan penerapan system manajemen complain yang terintegrasi. 2. PT Pertamina Retail berhasil menunjukkan kinerja positif dalam peningkatan jumlah pelanggan untuk meningkatkan penjualan dan laba PT Pertamina Retail melalui penerapan teknologi RFID. 1. PT Pertamina Retail perlu meningkatkan kinerja layanan pelanggan melalui pengelolaan, pengukuran, dan pemanfaatan hasil survey kepuasan dan keterlibatan pelanggan secara terintegrasi dan tersegmentasi untuk memastikan terpenuhinya harapan dan kepuasan pelanggan. 2. PT Pertamina Retail perlu meningkatkan kinerja layanan pelanggan melalui identifikasi yang lebih akurat dan tepat terhadap persyaratan dan harapan pelanggan berdasarkan segmentasi / kelompok pelanggan untuk memastikan terpenuhinya harapan dan kepuasan pelanggan. 3.2 Keterlibatan Pelanggan Skor dalam kriteria ini adalah 50% dengan nilai PT Pertamina Retail berhasil menunjukkan kinerja positif dalam meningkatkan penggunaan space rent dan jumlah jaringan ATM untuk menciptakan perubahan yang berpengaruh kepada posisi persaingan PT Pertamina Retail melalui penciptaan inovasi dan keterlibatan dengan pelanggan. 2. PT Pertamina retail berhasil membangun dan meningkatkan budaya fokus pelanggan untuk menjamin kesuksesan organisasi dengan mengimplementasikan budaya organisasi yang focus kepada pelanggan di unit operasi PT Pertamina Retail. 1. PT Pertamina Retail perlu memastikan pemenuhan persyaratan dan ekspektasi pelanggan dengan memasukkan fokus pelanggan kedalam aspek penilaian SMK dan sistem pengembangan tenaga kerja yang fokus pelanggan untuk memberikan nilai tambah serta peluang bagi perluasan hubungan dengan pelanggan. FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 15

16 2. PT Pertamina Retail perlu meningkatkan kepedulian terhadap kebutuhan pelanggan Non Fuel dan Service dengan melakukan inovasi produk yang sesuai dengan perkembangan bisnis agar selaras dengan Budaya Fokus Pelanggan PT Pertamina Retail. FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 16

17 KATEGORI 4. MANAJEMEN KINERJA DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN 4.1 Manajemen Kinerja Skor dalam kriteria ini adalah 50% dengan nilai 23. PT Pertamina Retail berhasil meningkatkan penjualan BBM, BBK dan Bright untuk mencapai sasaran strategisnya melalui perbaikan kinerja serta review kinerja secara berkala dan inovasi yang dilaksanakan secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 1. PT Pertamina Retail perlu memastikan keefektifan pencapaian KPI melalui monitoring dan evaluasi KPI secara berkala untuk memastikan pencapaian sasaran dan target perusahaan. 2. PT Pertamina Retail perlu menyelaraskan antara KPI dengan RJPP melalui review dan monitoring secara berkala dalam hal pencapaian KPI dibandingkan dengan perencanaan RKAP dan RJPP sehingga dapat memastikan arah bisnis sesuai dengan RJPP yang telah ditetapkan. 4.2 Manajemen Informasi, Teknologi Informasi, dan Pengetahuan Skor dalam kriteria ini adalah 55% dengan nilai 24. PT Pertamina Retail berhasil menyesuaikan kinerja operasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan operasional untuk mencapai tujuan utama organisasi melalui optimalisasi system informasi manajemen dengan memperhatikan akurasi, integritas, ketepatan waktu, kerahasiaan dan keamanan sistem informasi tersebut. 1. Pertamina Retail perlu memastikan keefektifan pengelolaan pengetahuan organisasi melalui monitoring dan audit system manajemen pengetahuan secara berkala untuk menjaga kelancaran operasional organisasi. 2. Pertamina Retail perlu memastikan keefektifan dan kehandalan sistem informasi (layanan jaringan, aplikasi, dan server) yang digunakan melalui monitoring dan audit secara berkala untuk menjaga kelancaran operasional organisasi. FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 17

18 KATEGORI 5. FOKUS TENAGA KERJA 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja Skor dalam kriteria ini adalah 40% dengan nilai 16. PT Pertamina Retail telah berhasil meningkatkan kinerja penjualan dan profit untuk memastikan keberlanjutan kinerja perusahaan melalui penerapan program seleksi dan penempatan pegawai yang berdasarkan rencana pemenuhan kapasitas dan kapabilitas/kompetensi yang dibutuhkan. 1. PT Pertamina Retail perlu mengevaluasi efektivitas penerapan Sistim Manajemen K3L melalui kontinyuitas pengukuran dan monitoring implementasi SMK3L (contoh : TRIR, tindak lanjut hasil audit, monitoring program kerja) untuk memastikan keberlangsungan operasional perusahaan. 2. PT Pertamina Retail perlu mengakselerasi implementasi sistim manajemen SDM yang telah disusun melalui proses internalisasi, pengendalian dan pengukuran efektivitas hasil penerapannya untuk mengoptimalkan kontribusi pegawai terhadap peningkatan sasaran dan target perusahaan. 5.2 Keterlibatan Tenaga Kerja Skor dalam kriteria ini adalah 40% dengan nilai 18. PT Pertamina Retail telah berhasil menerapkan system manajemen kinerja tinggi untuk mendukung peningkatkan kinerja kesehatan keuangan perusahaan melalui implementasi kompensasi imbalan dan pengakuan insentif, penciptaan budaya kinerja tinggi dan komitmen terhadap penugasan serta focus kepada pelanggan. 1. PT Pertamina Retail perlu memaksimalkan kontribusi pegawai terhadap peningkatan kinerja perusahaan dengan melakukan pengukuran/survey terhadap kepuasan dan keterlibatan pegawai untuk mendukung pencapaian sasaran strategis perusahaan. 2. PT Pertamina Retail perlu meningkatkan kontribusi seluruh jajaran pegawai melalui penetapan sistim manajemen kinerja terhadap semua segmen/kelompok pegawai untuk meningkatkan pencapaian kinerja perusahaan. FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 18

19 KATEGORI 6 MANAJEMEN PROSES 6.1 Disain Sistem Kerja dan Proses Kerja Skor dalam kriteria ini adalah 50% dengan nilai 20. PT Pertamina Retail berhasil menurunkan loses BBM dan meningkatkan kecepatan pemenuhan supply BBM untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan SPBU dengan melakukan cek sarfas, meeting bulanan, monitoring, dan review proses kerja secara berkala dan penerapan sistim komputerisasi di SPBU. 1. PT Pertamina Retail perlu mengevaluasi kinerja proses bisnisnya melalui penerapan standardisasi siklus waktu (lead time), produktivitas dan efektivitas dari semua proses bisnisnya untuk meningkatkan kehandalan operasional. 2. PT Pertamina Retail perlu menjaga tingkat kepuasan pelanggan melalui standarisasi dan pengendalian waktu pelayanan kepada konsumen secara berkala sehingga dapat memenuhi persyaratan dan ekspektasi pelanggan. 3. PT Pertamina Retail perlu mengoptimalkan masukan dari pelanggan, pemasok, dan mitra dalam menetapkan proses kerja melalui analisa hasil survey, masukan dan complain pelanggan yang terintegrasi secara korporat untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses kerja. 6.2 Pengelolaan Sistem Kerja dan Proses Kerja Skor dalam kriteria ini adalah 50% dengan nilai 23. PT Pertamina Retail berhasil meningkatkan tingkat kesehatan perusahaan untuk mencapai tantangan dan keunggulan bisnis perusahaan melalui langkah-langkah sistematis yang dilakukan dalam merancang dan memenuhi desain kerja serta pengendalian biaya. 1. PT Pertamina Retail perlu mengintegrasikan dan menyelaraskan seluruh proses kerjanya melalui penerapan sistim manajemen terpadu (misalnya ISO 9000) untuk meningkatkan kehandalan proses operasional perusahaan. 2. PT Pertamina Retail perlu meningkatkan pembelajaran dan inovasi organisasi melalui penyebaran hasil perbaikan dan lesson learned untuk meningkatkan pengetahuan dan kinerja organisasi. FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 19

20 KATEGORI 7 HASIL 7.1 Hasil Produk dan Efektifitas Proses Skor dalam kriteria ini adalah 40% dengan nilai 48. PT Pertamina Retail berhasil meningkatkan penjualan BBM, BBK dan sales di Unit Bisnis Bright sehingga meningkatkan revenue perusahaan. PT Pertamina Retail perlu menyajikan data kompetitor sehingga dapat mengetahui dengan pasti posisi kompetitif Pertamina Retail. 7.2 Hasil Fokus Pelanggan Skor dalam kriteria ini adalah 40% dengan nilai 36. PT Pertamina Retail menunjukkan kinerja positif dalam menurunkan jumlah komplain pelanggan, meningkatkan jumlah SPBU COCO Pasti Pas, meningkatkan jumlah SPBU COCO Grading Pasti Pas, meningkatkan jumlah Pelanggan RFID, meningkatkan jumlah lahan tersewa, meningkatkan penggunaan space rent dan meningkatkan jumlah jaringan ATM untuk memperkuat hubungan pelanggan dan memberikan nilai tambah. PT Pertamina Retail perlu melakukan pengukuran kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan, posisi organisasi dalam persaingan bisnis, dan keterlibatan pelanggan untuk memperbaiki kinerja dan keberlangsungan organisasi. 7.3 Hasil Fokus Tenaga Kerja Skor dalam kriteria ini adalah 40% dengan nilai 32. PT Pertamina Retail berhasil meningkatkan pengetahuan pekerja outsource melalui training untuk meningkatkan kompetensi inti. PT Pertamina Retail perlu menyajikan kinerja pengelolaan kapasitas pekerja seperti recruitment; data iklim tenaga kerja seperti hasil reward and consequences; data kinerja pengelolaan keterlibatan tenaga kerja seperti peningkatan budaya organisasi, tindak FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 20

21 lanjut kepuasan pekerja serta ukuran kinerja pekerja dalam mendukung fokus kepada pelanggan. 7.4 Hasil Kepemimpinan dan Tata Kelola Skor dalam kriteria ini adalah 40% dengan nilai 32. PT Pertamina Retail berhasil meningkatkan kinerja keuangan, operasional, administrasi, dan kesehatan perusahaan untuk mendukung pencapaian visi perusahaan. PT Pertamina Retail perlu menunjukkan posisi pembanding (perusahaan sejenis) untuk mengukur keberhasilan kinerja perusahaan menjadi perusahaan yang professional, unggul dan mandiri 7.5 Hasil Fokus Keuangan dan Pasar Skor dalam kriteria ini adalah 40% dengan nilai 32. PT Pertamina Retail berhasil meningkatkan kinerja keuangan usahanya melalui implementasi sasaran-sasaran strategis untuk mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. PT Pertamina Retail perlu menunjukkan kinerja terkait keuangan dan pasar lainnya terkait rasio-rasio keuangan dan pasar beserta proyeksi, target, dan pembanding yang sesuai untuk menggambarkan secara komprehensif efektifitas proses yang ada serta posisi kompetitif dibanding pesaing. FEEDBACK REPORT PQA 2012-PT Pertamina Retail 21

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Untuk membantu perusahaan dalam mempersiapkan diri mengimplementasikan MBCfPE di dalam organisasi, maka penulis mencoba untuk membuat suatu model yang bertujuan: - Mengidentifikasi

Lebih terperinci

PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCfPE PADA KATEGORI KEPEMIMPINAN SERTA KATEGORI HASIL KEPEMIMPINAN DAN TATA KELOLA DI YAYASAN X *

PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCfPE PADA KATEGORI KEPEMIMPINAN SERTA KATEGORI HASIL KEPEMIMPINAN DAN TATA KELOLA DI YAYASAN X * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.2 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2015 PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCfPE PADA KATEGORI KEPEMIMPINAN SERTA KATEGORI

Lebih terperinci

Pengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Pelanggan dan Hasil Bisnis *

Pengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Pelanggan dan Hasil Bisnis * Reka Integra ISSN: 2338-5081 [Teknik Industri] Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Pengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Pelanggan

Lebih terperinci

Pengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Tenaga Kerja dan Hasil Bisnis *

Pengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Tenaga Kerja dan Hasil Bisnis * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Pengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Tenaga

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Resto Kuliner merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang usaha restoran dengan sajian utama berbasis seafood, berdomisili di Surabaya, Jawa Timur. Resto Kuliner memiliki dua cabang restoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT PJB Services meyakini bahwa penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan. Oleh karena itu PT PJB

Lebih terperinci

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN

Lebih terperinci

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal - - Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal - Kriteria Proses KPKU Kriteria Hasil KPKU - Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal - - Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal - Kriteria Proses

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH Sejarah PT PELINDO III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting.perseroan pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan

Lebih terperinci

KRITERIA SNI AWARD 2015

KRITERIA SNI AWARD 2015 Halaman : 1 dari 10 KRITERIA SNI AWARD 2015 KUESIONER SNI AWARD 2015 DAN BESAR BARANG DAN JASA 1 Halaman : 2 dari 10 A. KEPEMIMPINAN A.1 Visi, Misi dan Tata Nilai Klausul ini dimaksudkan untuk menilai

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal - Pengantar Kerangka Kerja KPKU Tata Nilai KPKU KPKU KPKU BUMN adalah sistem penilaian yang dibuat Kementerian BUMN sebagai panduan untuk membangun, menata dan memperdayakan kesisteman dan sumberdaya Perusahaan

Lebih terperinci

PENGUKURAN MALCOLM BALDRGIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENT KATEGORI PROSES FOKUS PELANGGAN DAN HASIL ITEM FOKUS PELANGGAN DI HOTEL X *

PENGUKURAN MALCOLM BALDRGIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENT KATEGORI PROSES FOKUS PELANGGAN DAN HASIL ITEM FOKUS PELANGGAN DI HOTEL X * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2015 PENGUKURAN MALCOLM BALDRGIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE ECELLENT KATEGORI PROSES

Lebih terperinci

Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014

Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCFPE PADA KATEGORI PROSES PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM INTERNAL AUDIT PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCFPE PADA KATEGORI 5 PROSES FOKUS TENAGA KERJA DAN KATEGORI HASIL FOKUS TENAGA KERJA DI HOTEL X *

PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCFPE PADA KATEGORI 5 PROSES FOKUS TENAGA KERJA DAN KATEGORI HASIL FOKUS TENAGA KERJA DI HOTEL X * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCFPE PADA KATEGORI 5 PROSES FOKUS TENAGA

Lebih terperinci

Oleh Nixon Sitorus. Jujur Sigap Mumpuni Respek. Visi 2017 : Menjadi Perusahaan Pengembang dan Operator Jalan Tol Terkemuka di Indonesia

Oleh Nixon Sitorus. Jujur Sigap Mumpuni Respek. Visi 2017 : Menjadi Perusahaan Pengembang dan Operator Jalan Tol Terkemuka di Indonesia Oleh Nixon Sitorus 23 November 2015 Jujur Sigap Mumpuni Respek V I S I Visi 2017 : Menjadi Perusahaan Pengembang dan Operator Jalan Tol Terkemuka di Indonesia Inovasi mempunyai peran yang strategis dalam

Lebih terperinci

Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H

Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE 2007(STUDI KASUS PT. ASURANSI EKSPOR INDONESIA JAKARTA) Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H24104113 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini setiap perusahaan dan industri bertahan di dalam perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk kategori

Lebih terperinci

PENGUKURAN PERFORMANSI DI PT XYZ DENGAN PENDEKATAN MBCFPE

PENGUKURAN PERFORMANSI DI PT XYZ DENGAN PENDEKATAN MBCFPE PENGUKURAN PERFORMANSI DI PT XYZ DENGAN PENDEKATAN MBCFPE Sugih Arijanto ST., MM., Ir. Ambar Harsono MT Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Itenas Jl. PHH Mustofa 23 Bandung 40124 Telp.

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA FAKULTAS DI PERGURUAN TINGGI X MENGGUNAKAN PENDEKATAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE (EDUCATION CRITERIA)

PENGUKURAN KINERJA FAKULTAS DI PERGURUAN TINGGI X MENGGUNAKAN PENDEKATAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE (EDUCATION CRITERIA) PENGUKURAN KINERJA FAKULTAS DI PERGURUAN TINGGI X MENGGUNAKAN PENDEKATAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE (EDUCATION CRITERIA) Sugih Arijanto, ST., MM., s_arijanto@itenas.ac.id Ir.

Lebih terperinci

Oleh ADE YOLARDI SAPUTRA H

Oleh ADE YOLARDI SAPUTRA H EVALUASI KINERJA PT. BALAI PUSTAKA (PERSERO) MENGGUNAKAN PENDEKATAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN KINERJA Oleh ADE YOLARDI SAPUTRA H24104126 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

KRITERIA SNI AWARD 2015

KRITERIA SNI AWARD 2015 Halaman : 1 dari 9 KRITERIA SNI AWARD 2015 KUESIONER SNI AWARD 2015 1 Halaman : 2 dari 9 A. KEPEMIMPINAN A.1 Visi, Misi dan Tata Nilai Klausul ini dimaksudkan untuk menilai karakteristik dan budaya serta

Lebih terperinci

Pengukuran Performansi Di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Operasi dan Hasil Bisnis *

Pengukuran Performansi Di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Operasi dan Hasil Bisnis * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Pengukuran Performansi Di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Operasi

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Kebijakan Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. I. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No.1/M-MBU/2011 tanggal 1 November 2011, manajemen risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan Good Corporate Governance. Pengelolaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN Halaman I. Pembukaan 1 II. Visi dan Misi SPI 2 III. Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal 3 IV. Kedudukan SPI 3 V. Peran SPI 3 VI. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE

Lebih terperinci

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Visi dan misi adalah merupakan dasar terbentuknya suatu perusahaan. Hal tersebut dapat digunakan dalam pembuatan perencanaan strategis. Visi dan misi dalam

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018 KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018 KATEGORI ORGANISASI MENENGAH DAN BESAR JASA Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional Gedung BPPT I Lantai 11 Jl. MH Thamrin No. 8

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA GCG Bank

STIE DEWANTARA GCG Bank GCG Bank Manajemen Risiko, Sesi 5 Prinsip GCG a. Prinsip tata kelola perusahaan bagi bank adalah seperangkat ketentuan mengenai hubungan antara Dewan Komisaris, Dewan Direksi, seluruh pihak yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik

Lebih terperinci

Pengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan *

Pengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Pengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan

Lebih terperinci

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2 ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi

Lebih terperinci

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas

Lebih terperinci

BAGAN 1.1 DIAMOND QUALITY LEADERSHIP JM CTC

BAGAN 1.1 DIAMOND QUALITY LEADERSHIP JM CTC BAGAN 1.1 DIAMOND QUALITY LEADERSHIP JM CTC 1 2 SISTEM PERSPEKTIF RESULT ORIENTED TANGGUNG JAWAB LINGKUNGAN &SOSIAL ANALISA KOMPREHENSIF INDUSTRY LEADER MANAJEMEN RISIKO PERENCANAAN STRATEGIS KOMUNIKASI

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

Pengukuran Performansi Berdasarkan MBCFPE Pada Kategori Proses Fokus Tenaga Kerja dan Hasil Fokus Tenaga Kerja di Perguruan Tinggi X *

Pengukuran Performansi Berdasarkan MBCFPE Pada Kategori Proses Fokus Tenaga Kerja dan Hasil Fokus Tenaga Kerja di Perguruan Tinggi X * Reka Integra ISSN : 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Pengukuran Performansi Berdasarkan MBCFPE Pada Kategori Proses Fokus Tenaga

Lebih terperinci

Pengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan

Pengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juni 2013 Pengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan

Lebih terperinci

7 SUMBER DAYA MANUSIA

7 SUMBER DAYA MANUSIA 7 SUMBER DAYA MANUSIA Dalam implementasi manajemen sumber daya manusia, kami menerapkan budaya sharing session sebagai bentuk aktivitas mempertajam nilai organisasi Perseroan. Pencapaian positif dalam

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN

Lebih terperinci

PT. PYRIDAM FARMA Tbk. MANAJEMEN RISIKO

PT. PYRIDAM FARMA Tbk. MANAJEMEN RISIKO PT. PYRIDAM FARMA Tbk. MANAJEMEN RISIKO 071116 PIAGAM UNIT MANAJEMEN RISIKO PT. PYRIDAM FARMA Tbk. PT. Pyridam Farma Tbk. tidak luput dari risiko usaha, baik dari sumber eksternal maupun internal sehubungan

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES INTERNALISASI ASPEK-ASPEK STRATEGIS ORGANISASI PADA PERKUMPULAN TELAPAK BOGOR. Oleh JURIAWATI H

ANALISIS PROSES INTERNALISASI ASPEK-ASPEK STRATEGIS ORGANISASI PADA PERKUMPULAN TELAPAK BOGOR. Oleh JURIAWATI H ANALISIS PROSES INTERNALISASI ASPEK-ASPEK STRATEGIS ORGANISASI PADA PERKUMPULAN TELAPAK BOGOR Oleh JURIAWATI H24076065 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan; I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan dalam Berita negara RI No. 95 tanggal 27 Nopember 1992, tambahan Nomor

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2016

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2016 KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2016 KATEGORI ORGANISASI MENENGAH DAN BESAR BARANG Pusat Sistem Penerapan Standar Badan Standardisasi Nasional Gedung l BPPT Lantai 10 Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta 10340 Telp

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang PEDOMAN 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang 1. Organisasi dan Lingkup Kegiatan 1.1. Organisasi 1.1.1 Pranata Litbang merupakan organisasi yang kegiatan intinya adalah penelitian dan pengembangan,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.06/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.06/2017 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.06/2017 TENTANG PENGELOLAAN KINERJA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) DI BAWAH PEMBINAAN DAN PENGAWASAN MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.06/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.06/2017 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.06/2017 TENTANG PENGELOLAAN KINERJA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) DI BAWAH PEMBINAAN DAN PENGAWASAN MENTERI

Lebih terperinci

: IRWAN PURNOMO H

: IRWAN PURNOMO H MEMPELAJARI KINERJA PERUSAHAAN DALAM RANGKA MENCAPAI KONDISI EKSELEN DENGAN MENGGUNAKAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE 2007 (STUDI KASUS PT. GARAM-PERSERO) Oleh : IRWAN PURNOMO H24104048

Lebih terperinci

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I

PIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I PIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I 1. Pengertian Piagam Komite Good Corporate Governance (GCG) adalah perangkat Dewan

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK TAHUN 2017 tit a INDOFARMA PENGESAHAN CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Pada hari ini, Jakarta tanggal 15 Juni 2017, Charter Komite Audit PT

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR...

BAB II KAJIAN LITERATUR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN... iii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN...vi HALAMAN

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM MANAJEMEN RISIKO

PEDOMAN UMUM MANAJEMEN RISIKO PEDOMAN UMUM MANAJEMEN RISIKO A. Struktur Organisasi Manajemen Risiko Struktur Organisasi Manajemen Risiko PT Perkebunan Nusantara X (Persero) adalah sebagai berikut: Direktur Keuangan (Risk Sponsor) Ka.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan untuk menjawab pertanyaan dengan justifikasi hasil penelitian penerapan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001 di PT

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 KELOMPOK 1 1. Apa pengertian dari Audit Manajemen? Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 0 PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris dan Direksi sebagai organ utama Perseroan dalam melaksanakan tugasnya memiliki peran yang sangat penting,

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.. /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2016

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2016 KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2016 KATEGORI ORGANISASI MENENGAH DAN BESAR JASA Pusat Sistem Penerapan Standar Badan Standardisasi Nasional Gedung l BPPT Lantai 10 Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta 10340 Telp

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Setelah membuat metode penelitian pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis yang dilakukan pada RSUD kota Salatiga. 4.1 Analisis Maturity Level

Lebih terperinci

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI Budiman Kusumah Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract: To achieve and organize the organization need guidance and evaluation which

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2017

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2017 KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2017 KATEGORI ORGANISASI MENENGAH DAN BESAR BARANG Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional Gedung Kemenko Kemaritiman Lantai 11 Jl. MH

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Maksud dan Tujuan 1 III. Visi dan Misi SPI 1 IV. Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KELARUTAN CORE VALUES & CONCEPTS MALCOLM BALDRIGE DI PT X. Sugih Arijanto, Ambar Harsono, Harsono Taroepratjeka

ANALISIS TINGKAT KELARUTAN CORE VALUES & CONCEPTS MALCOLM BALDRIGE DI PT X. Sugih Arijanto, Ambar Harsono, Harsono Taroepratjeka ANALISIS TINGKAT KELARUTAN CORE VALUES & CONCEPTS MALCOLM BALDRIGE DI PT X Sugih Arijanto, Ambar Harsono, Harsono Taroepratjeka Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Itenas Jl. PHH Mustofa

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya

Lebih terperinci

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS JAKARTA 2017 PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018 KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018 KATEGORI ORGANISASI PENDIDIKAN Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional Gedung BPPT I Lantai 11 Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta 10340

Lebih terperinci

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001 ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 1 OBJEKTIF : Mendapatkan gambaran

Lebih terperinci

03/06/2015. Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas. Sistem Manajemen Kualitas Internasional

03/06/2015. Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas. Sistem Manajemen Kualitas Internasional Sistem Manajemen Kualitas Internasional Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas Ketiadaan komitmen dari manajemen Ketiadaan pengetahuan atau kekurangpahaman

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang

Lebih terperinci

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya

Lebih terperinci

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pihak Yang Berkepentingan... 3 3.2 Lingkungan Pengendalian

Lebih terperinci

Training EVALUATOR Penilaian Kinerja BUMN berbasis KPKU

Training EVALUATOR Penilaian Kinerja BUMN berbasis KPKU Training EVALUATOR Penilaian Kinerja BUMN berbasis KPKU OLEH : K BUMN BEKERJASAMA DENGAN (FEB) TLC BANDUNG 3,4,5 APRIL 2013 8/12/2013 1 Siapa EVALUATOR??? Adalah seseorang yang memiliki KAPABILITAS untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system Integrated Management System Berbagai Standar Sistem Manajemen ISO a.l: ISO 9001:2008 Manajemen Mutu, ISO 14001:2004 Manajemen Lingkungan, OHSAS

Lebih terperinci

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap) 7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 6 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Salah satu tugas Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA 2 PRINSIP DAN REKOMENDASI TATA KELOLA A. Hubungan Perusahaan Terbuka Dengan Pemegang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dari penulisan tesis ini dan juga akan dipaparkan beberapa saran yang berkaitan dengan kesuksesan penerapan Group Field Project ini di masa

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:

Lebih terperinci

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK -1- LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA

Lebih terperinci

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT (PERSERO) PENGERUKAN INDONESIA 1 Piagam SPI - PT (Persero) Pengerukan Indonesia

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profesionalisme dewasa ini sangat diharapkan baik dari sektor swasta maupun pemerintah. Dalam sektor pemerintah sendiri telah dibuat Undangundang Nomor 17 Tahun 2003

Lebih terperinci

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL Latar Belakang Definisi dan Ruang Lingkup Standar Atribut dan Standar Kinerja Kode Etik tedi last 01/17 LATAR BELAKANG. Faktor yang mendorong Manajemen membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci