KATA PENGANTAR. [Pick the date] RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) JEMAAT GPM BETHABARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. [Pick the date] RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) JEMAAT GPM BETHABARA"

Transkripsi

1

2 [Pick the date] RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) JEMAAT GPM BETHABARA KATA PENGANTAR Dengan pertolongan Tuhan Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja yang telah memberi kekuatan dan kemampuan kepada Tim Renstra Jemaat yang oleh tuntunan Roh Kudus sehingga RENSTRA Jemaat GPM Bethabara boleh terselesaikan. Renstra ditetapkan untuk memuat kebijakan umum pelayanan gereja yang kemudian dijabarkan secara operasional kepada jemaat. Dasar pelaksanaan Renstra adalah gagasan dasar gereja, tugas dan panggilan, visi dan misi yang berfungsi mendasari perencanaan pelayanan gereja untuk tahun Untuk mengukur pelayanan perlu dibuat rencana strategis pelayanan yang berfungsi memberi arah, tuntunan dan haluan bagi penyelenggaraan pelayanan gereja untuk kurun waktu dan juga merupakan pertanggungjawaban iman terhadap Tuhan, dan untuk mengupayakan kemajuan dan perbaikan Jemaat dan masyarakat. Renstra bertujuan untuk memberi arah dan pedoman pelayanan secara integratif, komperhensif dan sistimatis. Sasaran Renstra agar umat dan pelayan dapat menjalankan kegiatan pelayanan sehingga terjadi perubahan dan peningkatan hidup berjemaat dan berbangsa. Akhirnya diharapkan dengan adanya Renstra Jemaat GPM Bethabara ini maka penguatan institusi, penguatan karakter manusia dan pemberdayaan, serta pembangunan Jemaat dan masyarakat dapat berjalan dengan baik dan tetap bermohon Kiranya kita diberi kekuatan dan kemampuan oleh Tuhan Yesus Kristus dengan berkat yang selalu melimpah. TIM PENYUSUN RENSTRA JEMAAT GPM BETHABARA Ambon, April 2016 PDT. D. SOPLANIT,S.Si KETUA FENTJE SALHUTERU,SE,M.Si SEKRETARIS KATA PENGANTAR ii

3 . RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) JEMAAT GPM BETHABARA DAFTAR ISI LEMBARAN JUDUL DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dasar Tujuan Sistematika.. 2 BAB II GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PELAYANAN 2.1. Sejarah Singkat Jemaat Kondisi Umum Analisis Kelembagaan Problematika Pelayanan 15 BAB III WAWASAN TEOLOGI DAN EKLESIOLOGI.. 17 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS 4.1. Visi Misi Tujuan Strategis Sasaran Strategis 20 BAB V ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS.. 21 BAB VI PENUTUP. 40 LAMPIRAN KERANGKA KERJA LOGIS 41 MATRIKS PROGRAM 68 SK TIM RENSTRA JEMAAT Daftar Isi iii

4 5.1. Mengemba ngkan manajemen PFG 1 TABEL BANTU TUJUAN SASARAN STRATEGIS AKTIFITAS Orang, waktu, tempat, biaya RULING,SEKSI,SUB SEKSI Meningkatnya Mendorong Majelis Evaluasi secara 48 pengasuh + 2MJ, 3 bulan Seksi Pemberdayaan Teologi kualitas Manajemen Jemaat & Komisi AR untuk berkala antara MJ dan Pengasuh sekali, gedung gereja dan Pembinaan Umat, Sub PFG. meningkatkan semangat tentang perkembangan SMTPI. Bethabara. Seksi Pembinaan warga melayani para pelayan gereja, Ruling Pembinaan PFG. Anak Remaja dan katekisasi Pemberian Insentif Pengasuh Pemberian Bingkisan bagi Pengasuh yang aktif & kreatif Pengontrolan terhadap Proses Belajar-Mengajar Pertukaran Tenaga Pengasuh 48 pengasuh, akhir bulan berjalan, gedung gereja Bethabara, dengan biaya: 48x x 12 = per tahun. 2 orang pengasuh, setiap bulan Desember, gereja rb x 2= Rp pengasuh + 4 MJ, tiga bulan sekali, gereja Bethabara (SM) + rumah jemaat (TPI). 24 orang (12 Beth, 12 tamu), 2 kali setahun, gedung gereja Bethabara & Jemaat Luar, 24 pengasuh rb x 2 kali pelaksanaan = Rp Ibadah Pengasuh 48 pengasuh + Pembina, setiap awal bulan, rumah pengasuh Bimbingan Pengasuh. 48 pengasuh + Tim Teaching, setiap hari minggu, gedung gereja Bethabara. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan

5 Bekerjasama dengan Kasubid AR, Jurusan PAK Fak. Teologi UKIM untuk meningkatkan kapasitas pengasuh TOT PFG Secara berkala di jemat.: 1. Manajemen PFG. (2016) 2. Pembuatan & Penggunaan Alat Peraga. (2018) 3. Psikologi Perkembangan anak. (2019) 4. PFG dalam pandangan PIP/RIPP GPM (2017) 5. Pembuatan liturgy dan nyanyiannyanyian kreatif bagi SMTPI. (2020) 32 pengasuh + Tim Teaching, Juli 2016, gedung gereja Bethabara, dengan biaya. Snack (2x7.500x48 = ) Makan Besar (2x25.000x35 Rp ), Biaya x 2= Total Anak Remaja dan katekisasi. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi Mendorong Majelis Jemaat & Komisi AR untuk mengadakan sarana dan prasarana pendukung PFG Pelatihan- bengkel SMTPI Sosialisasi hasil Pelatihan & Pembuatan Bengkel SMTPI Pendaftaran SMTPI Jenjang Batita dan Indria ke dalam Satuan Paud sejenis. (SPS) Pengadaan Format-format pendukung Manajemen PFG: Buku ajar (12 sub jenjang) Format Monitoring & Evaluasi, Buku Induk, Absensi Anak & Pengasuh, biodata, 2 orang pengasuh + Tim Teaching, akhir tahun 2018, di Klasis & Jemaat, Rp orang pengasuh + Tim Teaching, akhir tahun 2018, di Klasis & Jemaat. Biaya pembuatan bengkel SMTPI : Rp (pembelian peralatan dan keperluan bengkel SMTPI). Semua Anak Jenjang Batita & Indria, Pemda Maluku, tahun 2017, Rp (ongkos pengurusan) 12 sub jenjang, Awal Mei 2016, Biaya: copy buku 12 jenjang (@Rp.75x12= ), Foto copy 6000 lembarx250= , jilid 50 dok x Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. 2

6 Meningkatkan dukungan orang tua terhadap pelaksanaan PFG. jurnal, daftar nilai, buku laporan evaluasi, buku komunikasi, dokumen penilaian perilaku anak, daftar isian evaluasi prakterk mengajar, format kisi-kisi soal dan analisis butir soal, format laporan telaah kurikulum, laporan kegiatan mengajar, laporan kegiatan program SMTPI, laporan taman bacaan, dan buku inventaris barang SMTPI Pembentukan Tim Teaching SMTPI Insentif Tim Teaching Sosialisasi dan Pengadaan kurikulum dan buku ajar PFG. (kurikulum baru) Himbauan tentang pentingnya peran orang tua dalam PFG. Rp = Rp , 200 rb transport. 4 orang tenaga PAK & Teologi, Awal Mei 2016, Jemaat Bethabara, 4 orang, setiap akhir bulan, gedung gereja x 4 x 12 bulan = Jenjang, akhir tahun 2018, Klasis Kota Ambon, biaya Rp Buku ajar (1 Paket Rp ), Penggandaan untuk 12 jenjang Rp lembar x 350 = Rp , Jilid 50 rangkap x 5000 = Rp , Rp.150 transport. Uang sosialisasi Rp sektor pelayanan, setiap akhir bulan berjalan, pada ibadah sektor. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Kemitraan laki-laki 3

7 perempuan Pelaksanaan Kegiatan SMTPI bersama anak & orang tua Sosialisasi Konsep Pendidikan Parenting bagi orang tua (terutama keluarga muda) Pembentukan Forum Parenting Jambore Anak & Remaja Tingkat Jemaat. 448 anak SMTPI & orang tua, akhir bulan April & Oktober, tempat juta x 2 = 4 juta rupiah. 367 kk, tahun 2017, Jemaat Bethabara. 367 kk, tahun 2017, Jemaat Bethabara. AT & AR, Juni 2016, Perwakilan anak dan remaja dalam sektor. 10 x 4 x = biaya operasional = Rp Koinonia SMTPI Anak & Pengasuh SMTPI, Sepanjang Periode Renstra ( ). Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi, Ruling Kemitraan laki-laki perempuan. Seksi Keesaan dan Hubungan Agama-agama, Ruling Anak Remaja dan Katekisasi. Ruling Pelayanan Laki-laki dan Ruling Pelayanan Perempuan. Seksi Keesaan dan Hubungan Agama-agama, Ruling Anak Remaja dan Katekisasi. Ruling Pelayanan Laki-laki dan Ruling Pelayanan Perempuan. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. 4

8 TUJUAN SASARAN STRATEGIS AKTIFITAS Orang, waktu, tempat, biaya RULING,SEKSI,SUB SEKSI Bertumbuhnya Mendorong Majelis Pembentukan & MJ dan Setiap Keluarga (4 Seksi Pemberdayaan Teologi nilai-nilai serta pola Jemaat untuk melakukan Optimalisasi Binakel Gatris. sampai 5 Keluarga yang dan Pembinaan Umat, Sub hidup sederhana dalam penataan dan berdekatan) Mei 2016 Seksi Pembinaan Keluarga. keluarga. 5.2.Menguatkan Ketahanan Spiritualitas Umat berbasis keluarga. pengembangan pelayanan yang memfokuskan pada penanganan gaya hidup hedonisme, materialism, dan konsumelarisme Menggiatkan Binakel Gatris dengan Pola sederhana (berdoa, sharing keluarga) Bulan Bina keluarga menghadapi tantangan Hedonisme, Materialisme, dan Konsumelarisme Pembuatan Materi Bulan Bina Keluarga Publikasi cerita pola hidup sehat di jemaat melalui Talenta Gerakan gemar Menabung pada SMTPI dan Wadah-wadah pelayanan Kegiatan Bible Camp dengan Tema Tokoh Alkitab 5 Semua kelompok Binakel Gatris, Mei 2015, dijalankan setiap hari sabtu, Jemaat Bethabara. Setiap kelompok Gatris, bulan September orang pelayan, Agustus 2016, Kantor Jemaat Bethabara, dengan biaya sebesar Rp Rp Perbanyak copy@15.000x11= , 30 transport FC. 1 orang, Oktober 2016, Kantor Jemaat Bethabara. Seluruh wadah & organisasi jemaat, Akhir Mei AMGPM, September 2016, Rp per setiap Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga. Seksi Penataan dan Pengembangan Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan Pengembangan Informasi dan Komunikasi. Ruling Dokumentasi dan Publikasi. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Anak Remaja dan Katekisasi, Ruling Kemitraan laki-laki Perempuan, ruling pembinaan pemuda. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub

9 Mendorong MJ dan Keluarga-keluarga dalam jemaat untuk menghidupkan dan mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal yang mendorong perhatian orang tua terhadap pendidikan anak. favorit yang pola hidupnya sederhana Pencanangan Meja Makan sebagai sarana pembinaan keluarga Share bersama tentang apa arti meja makan bagi keluarga? Optimalisasi Budaya Tempat Garam sebagai lambang persekutuan Kasih Share bersama apa arti tempat garam bagi keluarga Ranting. Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Kemitraan laki-laki Perempuan, ruling pembinaan pemuda. 367 KK, Juni 2016, setiap keluarga dalam jemaat. 4 sektor, Agustus 2016, dalam Ibadah sektor. 367 kk, Oktober 2016, seluruh keluarga dalam jemaat. Setiap kelompok Gatris, bulan Nopember Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga Share nilai-nilai budaya lokal yang lain yang bisa digunakan dalam pendidikan anak. Setiap kelompok Gatris, bulan Nopember Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga Implementasi modul Pembinaan Keluarga Kristen di Jemaat. Jemaat Bethabara, tahun Kegiatan Super Mom Wadah pelayanan perempuan, pada hari ibu tahun 2016 Tempat Wisata, Biaya Rp (akomodasi & stimulant Kegiatan Kamp Pria Sejati konsumsi). Wadah Pelayanan Laki-laki, Agustus 2016, Tempat Wisata, biaya Rp Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Kemitraan laki-laki Perempuan Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga 6

10 Bekerjasama dengan Fakultas Teologi UKIM dan LPJ GPM untuk meningkatkan kapasitas pelayan untuk melakukan pendampingan terhadap keluarga yang bermasalah Pelatihan tentang: - Langkah Praktis pastoral kepada keluarga korban KDRT. - Langkah Praktis Pastoral menangani MIRAS. - Langkah Praktis Pastoral kepada WG korban sex bebas. - Langkah Praktis pastoral menangani Judi. - Penggembalaan & Disiplin Gereja TOF dan TOT Pendampingan dan Advokasi terhadap penyintasan KDRT, Kekerasan Seksual, Perceraian, Seks Bebas, Pernikahan Dini dan Narkoba. (akomodasi & stimulant konsumsi). 24 MJ + 2 Fasilitator, Juli 2016 (2 hari), Gedung Gereja Behabara, Snack 4x7500x26= Makan Besar 4x25.000x26= , x 2 = , total Perwakilan Jemaat, Klasis kota Ambon, tahun Gereja, Ruling Kemitraan laki-laki Perempuan. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Peribadahan dan Pastoral Seksi, Ruling Pembinaan Pastoral Konseling Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan Kasih, Sub Seksi Pelayanan Hukum dan Advokasi, Ruling Pembinaan Hukum, HAM dan Demokrasi Sosialisasi tentang UU KDRT dan kekerasan seksual; Perda tentang perlindungan perempuan dan anak di kalangan warga gereja di seluruh wilayah pelayanan GPM. Bulan Juli 2016, 5 peserta laki-laki utusan, Rp Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Kemitraan laki-laki Perempuan Mendorong MJ untuk membentuk Pendampingan pastoral kepada warga binaan Rutan dan Lapas (pelayanan kasih) Pembentukan & Optimalisasi Kelompok tutor anak. Warga binaan Rutan Ambon dan Lapas Kelas IIA Ambon Bulan Juni dan Desember tahun 2016 s.d 2020, Rp Pengasuh & AT, AR, Sektor Pelayanan, Juni Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Peribadahan dan Pastoral Seksi, Ruling Pembinaan Pastoral Konseling. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub 7

11 kelompok-kelompok pendamping bagi anak Pelatihan pendamping tutor anak. Tenaga Evaluasi kelompok tutor anak. Pengasuh & AT, AR, Sektor Pelayanan, Juni (Bersamaan dengan Jambore AR) Pengasuh & anak, 6 bulan sekali, Gedung Gereja. Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Anak Remaja dan Katekisasi. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Anak Remaja dan Katekisasi. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Anak Remaja dan Katekisasi Pelatihan Pendidik Sebaya Pendidikan Seks dan Keterampilan hidup remaja dan kekerasan terhadap anak. 2 anak utusan dari jemaat, di Klasis Kota Ambon, Biaya Rp , tahun Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Anak Remaja dan Katekisasi Seminar tentang dampak pornografi dan kekerasan terhadap perkembangan anak remaja. 4 orang (pengasuh, pemuda, laki-laki, perempuan), Rp , tahun Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling pemuda, lakilaki, dan perempuan. 8

12 Mendorong MJ untuk menguatkan pendampingan kepada Lansia Pembinaan Spiritualitas dan Penyegaran Rohani kepada Warga Gereja Lansia. 18 orang Lansia, Bulan Juni, Desember, Gedung Gereja Bethabara, Rp (snack & copyan materi). Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Pembinaan warga Gereja Senior Pelayanan kesehatan dan sosialisasi terpadu kepada warga jemaat senior. Warga gereja senior, September 2016, di kantor klasis kota ambon. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Pembinanan Warga Gereja Senior. 5.3.Peningkatan Ketersediaan Air Bersih Teratasinya pemborosan penggunaan air bersih Meningkatkan perhatian umat terhadap penggunaan air bersih dan fasilitasnya melalui himbauan pada wadahwadah pelayanan Mengintensifkan himbauan melalui warta jemaat Jemaat Beth, minggu pertama bulan berjalan. Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan Melakukan Pencarian dan Jemaat, 2017, periode Seksi Pengembangan pencarian dan pemanfaatan sumber air bersih renstra Oikumene semesta, Sub pemanfataan sumber air bersih yang lain. yang lain Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan Kerjasama dengan Pengadaan sarana dan Jemaat,tahun 2018 Seksi Pengembangan Pemprov Maluku untuk prasarana air bersih Oikumene semesta, Sub pengadaan sarana dan Seksi Lingkungan Hidup dan prasarana air bersih Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan Meningkatkan Pengintensifan Fungsi Tim, Jemaat, setiap bulan, Seksi Pengembangan 9

13 5.3.2.Teratasinya Penebangan Pohon secara liar tanpa penghijauan. fungsi pengawasan tim air bersih kepada para pelanggan Meningkatkan penyuluhan penggunaan air bersih melalui wadah pelayanan dan organisasi jemaat Mendorong Majelis Jemaat untuk melakukan manajemen organisasi yang khusus melakukan peran penertiban air bersih secara tertanggung jawab ,1,Meningkatkan pemahaman warga gereja tentang tata gereja dan aturan pemerintah tentang lingkungan. Pengawasan Tim Air Bersih terahadap para pelanggan Survei lapangan secara berkala 3 bulan sekali Penyuluhan tentang penggunaan air bersih melalui wadah pelayanan dan organisasi jemaat Pembayaran iuran air bersih tepat waktu Optimalisasi kinerja Tim Air Bersih oleh Majelis Jemaat Sosialisasi tentang peraturan gereja yang mengatur tanggung jawab pelestarian lingkungan periode renstra Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan. Tim, Jemaat, tiap 3 bulan, periode renstra Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan. Tim, Jemaat, 3 bulan sekali Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan. Jemaat, Tiap bulan Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan. MJ,Tim Air Bersih, Jemaat Bethabara, periode renstra. MJ, Agustus 2016, di setiap ibadah unit pelayanan. Seksi Pelayanan Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan. Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan. 10

14 Bekerjasama dengan instansi-instansi terkait untuk melakukan penyuluhan lingkungan dan kegiatan penghijauan Pemberitaan Injil sepekan dengan tema Cintai alammu Pelaksanaan Lombalomba bertemakan lingkungan hidup Pengadaan salah satu rubrik Talenta yang membahas tentang Peduli lingkungan hidup Pembuatan Taman bertemakan Peliharalah AlamMu dengan memanfaatkan bahan daur ulang Penyuluhan lingkungan hidup tentang MJ, Agustus 2016, periode renstra. MJ, Agustus 2016, periode renstra. MJ, Agustus 2016, periode renstra. bulan September 2016, antar unit pelayanan dalam jemaat. MJ, Agustus 2016, periode renstra. Seksi Pekabaran Inil dan pelayanan kasih, sub seksi Pekabaran injil, Ruling Pekabaran Injil. Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan. Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan. Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan. Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan Penanaman dan Penghijauan disekitar lokasi sumber air Jemaat Bethabara, pemerintah Negeri Soya, 5 Juni 2016 dengan biaya sebesar Rp Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan. 11

15 5..4.Pengoptimalis asian proses sertifikasi tanahtanah yang dihuni oleh warga gereja Terselesaikannya pembayaran biaya sertifikat tanah kepada perbankan oleh sebagian warga jemaat yang menempati pemukiman Mendorong Tim Peduli Pengungsi untuk melakukan kerjasama dengan lembaga peminjaman uang Meningkatkan pendampingan terhadap warga jemaat untuk mengatasi ancaman penyitaan tanah dan bangunan oleh pihak Bank Bekerjasama dengan pihak bank untuk melakukan penegasan kepada warga gereja yang belum melunasi sertifikat Bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait untuk melakukan pendampingan dan penyelesaian masalah sertifikat tanah dan beberapa pengungsi lainnya yang belum Optimalisasi Kinerja Tim Peduli Pengungsi Pembuatan Sertifikat tanah milik warga gereja pengungsi Pemberian Himbauan secara berkelanjutan bagi warga jemaat untuk mempercepat proses pelunasan sertifikat tanah Sosialisasi dari pihak perbankan tentang jatuh tempo pelunasan sertifikat tanah & konsekuensinya bagi warga gereja Pemberian surat peringatan pelunasan sertifikat bagi warga gereja oleh pihak Bank Optimalisasi Kerjasama dengan pihak kantor BPN Provinsi Maluku Pendampingan kepada Warga Gereja yang belum melunasi pembayaran sertifikat. MJ Bethabara, 2016 Jemaat Bethabara, 301 rumah, 2017 Jemaat Bethabara, setiap bulan berjalan 2016 Bank Maluku, Jemaat Bethabara, 2016 Bank Maluku, Jemaat Bethabara, 2016 BPN, Jemaat Bethabara, 2016 MJ, Jemaat Bethabara, 2016 Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Demokrasi. Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Demokrasi. Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Demokrasi. Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Demokrasi. Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Demokrasi. Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Demokrasi. Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Demokrasi. 12

16 memiliki pemukiman. tempat Koordinasi secara berkelanjutan dengan pihak pemerintah terhadap masalah sertifikasi tanah Koordinasi dengan pemerintah untuk memperjuangkan janji mereka terhadap nasib 38 kk yang belum mendapatkan pemukiman. Pemprov, BPN, Jemaat Bethabara, 2016 Pemprov, Tim peduli pengungsi, Tahun Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Advokasi. Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Advokasi. TUJUAN SASARAN STRATEGIS AKTIFITAS Orang, waktu, tempat, biaya SEKSI,SUB SEKSI, RULING Rendahnya Bekerja sama Pelatihan Pembuatan Seksi Pemberdayaan teologi keterampilan pelayan dengan fakultas teologi renungan dan Khotbah Kontekstual dan pembinaan Umat, Sub dalam mengolah isu-isu UKIM & LPJ untuk Seksi peribadahan dan teologi kontekstual dan meningkatkan pastoral, Ruling Pembinaan social. keterampilan pelayan peribadahan Jemaat dan 5.5.Menguatnya kapasitas pelayan dalam mengolah isu-isu teologi kontekstual Mendorong MJ untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan spiritualitas pelayan secara berkala Pelatihan Penataan Liturgi Kretif dan Kontekstual Pembinaan pelayan 13 Spiritualitas Leadership Training untuk KMJ dan Pendeta Jemaat. 18 MJ & 25 pelayan perwakilan wadah & organisasi, Mei 2016, Snack (2x7.500x43 = ) Makan Besar (2x25.000x35 Rp ), pemateri 2 orang x@rp = Semua MJ & Pelayan wadah organisasi sesuai jadwal, Setiap akhir bulan. KMJ & Pdt Jemaat, Tahun 2016, klasis kota ambon. Musik gereja. Seksi Pemberdayaan teologi dan pembinaan Umat, Sub Seksi peribadahan dan pastoral, Ruling Pembinaan peribadahan Jemaat dan Musik gereja. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Pengembangan kapasitas pelayan, ruling pembinaan aparatur pelayan. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Pengembangan kapasitas pelayan, ruling pembinaan aparatur pelayan.

17 5.6.Meningkatnya proses-proses kelembagaan bergereja pasca pemekaran Meningkatnya pemahaman pelayan terhadap dokumendokumen gerejawi Meningkatnya fasilitas pendukung pelayanan bergereja pasca pemekaran Meningkatkan hubungan koordinasi dengan pihak balitbang GPM untuk meningkatkan pemahaman pelayan terhadap dokumendokumen gerejawi Menggunakan sumber dana untuk mengadakan fasilitas pendukung yang dibutuhkan Mengoptimalisasi daya dukung umat untuk Sosialisasi tentang Dokumen Dokumen Gereja dokumen Pengadaan dokumen gerejawi Pengadaan Fasilitas Pastori Jemaat Pengadaan Fasilitas Kantor Jemaat Penyediaan Tanah untuk membangun Pastori MJ, Ketua unit/sektor, 44x1000=44.000, snack,44x5000= ,pem ateri ,total: , September MJ, Sepanjang Periode Renstra. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan dan Pengembangan Daya dukung organisasi, ruling Pembinaan Administrasi dan Manajemen. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan dan Pengembangan Daya dukung organisasi, ruling Pembinaan Administrasi dan Manajemen. MJ, tahun Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Pelayan & Jemaat, Mei 2017, sepanjang periode Renstra, biaya: APBJ. Pelayan & Jemaat, 2016, 10 juta Mei Penataan dan Pengembangan Infrastruktur, ruling Pengembangan Infrastruktur. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan dan Pengembangan Infrastruktur, ruling Pengembangan Infrastruktur. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi 14

18 membangun sarana fisik. Penataan dan Pengembangan Infrastruktur, ruling Pengembangan Infrastruktur Pembentukan dan Pelayan & Jemaat, Mei 2016 Seksi penataan dan Optimalisasi kinerja Panitia s.d tahun 2018, Bethabara, pengembangan Pembangunan Pastori Jemaat. biaya stimulant panitia kelembagaan, Sub seksi sebesar Rp.10 juta. Penataan dan Pengembangan Infrastruktur, ruling Pengembangan Optimalisasi pengelolaan ketersediaan asset Pembangunan Pastori Pelayan & Jemaat, Mei 2016, sepanjang periode Renstra biaya: APBJ Perawatan dan Pemeliharaan Aset gereja Koordinasi antara Pelayan dan umat tentang pengelolaan asset gereja. 15 Majelis Jemaat, Mei 2016, sepanjang periode Renstra biaya: APBJ. Infrastruktur. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan dan Pengembangan Infrastruktur, ruling Pengembangan Infrastruktur. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan dan Pengembangan Infrastruktur, ruling Pengembangan Infrastruktur. Majelis Jemaat, April Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan Pengembangan Infrastruktur, Pengembangan Infrastruktur. dan ruling

19 5.6.3.Terbentuknya badan-badan pembantu pelayanan Meningkatkan kepekaan gereja terhadap pentingnya pengadaan sarana prasarana yang dibutuhkan Mendorong MJ untuk meningkatkan pemahaman warga gereja tentang pentingnya badan pembantu pelayanan gereja Proses Sertifikat tanah gereja Pengurusan Mangente Dapur : Rubrik pada talenta yang berisi kebutuhan utama gereja dalam narasi Pembuatan dan Optimalisasi Papan Informasi Perkembangan gereja Pembentukan, Pelantikan Tim, dan Optimalisasi Kinerja Verifikasi jemaaat Pembentukan, pelantikan, dan Optimalisasi Kinerja Tim Hari-hari Besar Gerejawi. 2 bidang tanah (gereja dan pastori), mulai tahun Panitia Pembangunan & MJ, periode renstra. MJ, Jemaat, Panitia, Sepanjang Periode Renstra. 3 orang warga gereja, dalam jemaat, Mei 2016, verifikasi dilaksanakan setiap 3 bulan sekali dengan biaya Rp setiap kali pelaksanaan. 21 orang warga gereja, November 2016, Gedung Gereja, Rp Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan dan Pengembangan Infrastruktur, ruling Pengembangan Infrastruktur. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan dan Pengembangan Informasi, Dokumentasi dan Komunikasi, ruling Dokumentasi dan Publikasi. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan dan Pengembangan Informasi, Dokumentasi dan Komunikasi, ruling Dokumentasi dan Publikasi. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan dan Pengembangan keuangan, ruling Pembinaan Penggunaan dan Pengendalian Keuangan Gereja. Seksi Pemberdayaan teologi dan Pembinaan Umat, Sub seksi Peribadahan dan Pastoral, Ruling Peribadahan 16

20 Jemaat dan Musik gerejawi Meratanya Jangkauan pelayanan yang menyentuh seluruh warga gereja Meratanya ketersebaran warga gereja pada sektor dan unit pelayanan sesuai dengan aturan GPM Pembentukan dan Optimalisasi Kinerja Wadah Pelayanan Kasih Pembentukan Panitia Persidangan Jemaat yang ke-34 s.d Pembentukan dan Optimalisasi Kinerja Panitia Pemilihan Majelis Jemaat Periode Pemutahiran Data base Jemaat Penjejakan Pemekaran Unit dalam Sektor Pelayanan (Maranatha, Betesda, Pniel). Setiap sektor pelayanan dalam jemaat, Juli MJ, Sektor Bethesda (2017), Pniel (2018), Maranatha (2019), Mahanaim. Mei 2019, 13 orang, Jemaat Bethabara, Rp Mei 2016, 367 kk, MJ, dengan biaya Rp Unit pelayanan dalam sektor Maranatha, Betesda, Pniel, sepanjang tahun Seksi Pemberitaan Injil dan pelayanan Kasih, Sub Seksi Pelayanan kasih, Ruling Pemberdayaan di bidang social, politik, dan budaya. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan dan Pengembangan Daya Dukung Organisasi, ruling Pembinaan Sistem Administrasi dan manajemen. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan dan Pengembangan Daya Dukung Organisasi, ruling Pembinaan Sistem Administrasi dan manajemen. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan dan Pengembangan Informasi, dokumentasi dan komunikasi, ruling Pengelolaan Informasi. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penelitian dan 17

21 Pemekaran Unit dalam sektor Maranatha, Betesda, dan Pniel Pelaksanaan Ibadah Kunci Bulan di Setiap sektor. Unit pelayanan dalam sektor Maranatha, Betesda, Pniel, tahun Warga Gerej di setiap sektor, sejak Juni 2016, di rumah jemaat. Pengembangan, ruling Penelitian, perencanaan dan Pengembangan. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penelitian dan Pengembangan, ruling Penelitian, perencanaan dan Pengembangan. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Peribadahan dan Pastoral Seksi, Ruling Peribadahan dan musik gereja. TUJUAN SASARAN STRATEGIS AKTIFITAS Orang, waktu, tempat, biaya RULING,SEKSI,SUB SEKSI 5.7.Pengembangan Dikembangkannya Mendorong MJ Pembuatan dan WGP, mulai tahun 2016 dan Seksi pemberdayaan Teologi peran politik GPM peran profetis gereja untuk mengorganisir dan Pemutakhiran data base warga diperbaharui tiap tahun dan pembinaan Umat, Sub dalam bidang politik. memberdayakan SDM gereja profesi di bidang politik politik. Seksi Pembinaan Warga gereja dalam penentuan dalam lingkup jemaat. Gereja, Ruling Pembinaan kebijakan publik. Warga Gereja Profesional Pendampingan pastoral bagi WGP di bidang politik secara berkala dan continue di tingkat klasis Bina spiritualitas WGP di bidang politik melalui kegiatan reat-reat, rekoleksi, dll. WGP, di dalam jemaat, mulai tahun WGP, di pusat kota, tiap tahun dimulai dari tahun Seksi pemberdayaan Teologi dan pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Pembinaan Warga Gereja Profesional. Seksi pemberdayaan Teologi dan pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Pembinaan Warga Gereja Profesional. 18

22 Meningkatkan kapasitas pelayan dan warga gereja untuk advokasi kebijakan public Lokalatih Advokasi kebijakan di tingkat jemaat. Pelayan dan warga gereja, di dalam jemaat, tahun Seksi Pemberitaan Injil dan Pelayanan Kasih, Sub Seksi Pelayanan Kasih, Ruling Pemberdayaan di bidang social-politik-budaya Membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga yang konsern terhadap isu-isu demokrasi (institute leimena), untuk memberikan pendidikan politik kepada warga dan pelayan gereja Diskusi warga gereja di dalam jemaat tentang politik dengan memanfaatkan kurikulum diskusi warga yang telah tersedia. Warga gereja, didalam pelaksanaan ibadah wadah dan organisasi, mulai tahun Seksi Pemberitaan Injil dan Pelayanan Kasih, Sub Seksi Pelayanan Kasih, Ruling Pemberdayaan di bidang social-politik-budaya Mengoptimalkan peran gereja dalam penyusunan Perda perlindungan dan pengelolaan SDA yang pro kesejahteraan masyarakat di tingkat kota Sosialisasi tentang hakhak politik rakyat untuk peningkatan peran dan fungsi control terhadap lembaga-lembaga pemerintahan. Warga gereja, mulai tahun 2018 s.d 2020, di dalam jemaat. Seksi Pemberitaan Injil dan Pelayanan Kasih, Sub Seksi Pelayanan Kasih, Ruling Pemberdayaan di bidang social-politik-budaya. TUJUAN SASARAN STRATEGIS AKTIFITAS Orang, Waktu, Tempat, Biaya Adanya kapasitas Pembentukan tim Warga Jemaat, Januari pengelola Infodokom pengelola Infodokom Jemaat. 2017, Jemaat. jemaat 5.8.Meningkatnya pengembangan informasi dokumentasi dan komunikasi Mendorong MJ untuk menata dan mengembangkan pengelolaan Infodokom Jemaat. Seksi, Sub Seksi, Ruling Seksi Penataan dan Pengembangan Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan Pengembangan Informasi dokumentasi dan komunikasi, ruling pengelolaan informasi dan 19

23 Pelatihan pengelolaan Infodokom Jemaat. MJ dan Tim Pengelola, Awal Maret 2017, Jemaat, 24 MJ + 1 orang Tim = 25 orang. Makan Besar 4 x Rp x 25 = Rp ,- Snack 4 x Rp.7500 x 25 = Rp ,-, Pemateri Rp ,-, Total Rp ,-. ruling dokumentasi dan publikasi. Seksi Penataan dan Pengembangan Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan Pengembangan Informasi dokumentasi dan komunikasi, ruling pengelolaan informasi dan ruling dokumentasi dan publikasi Dioptimalkannya manajemen informasi pelayanan berbasis SIM GPM Mendorong MJ untuk mengoptimalkan manajemen informasi pelayanan berbasis SIM GPM Penataan sistem kearsipan dokumen gereja. MJ dan Tim Pengelola, Minggu ke II Maret 2017, Jemaat Pembuatan SIM GPM. Tim Pengelola, April 2017, dalam Jemaat. Seksi Penataan dan Pengembangan Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan Pengembangan Informasi dokumentasi dan komunikasi, ruling dokumentasi dan publikasi. Seksi Penataan dan Pengembangan Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan Pengembangan Informasi dokumentasi dan komunikasi, ruling pengelolaan informasi Pengontrolan tata kelola SIM GPM. PHMJ, 6 bln 1 kali sepanjang periode renstra ( ), Jemaat. Seksi Penataan dan Pengembangan Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan Pengembangan Informasi 20

24 5.8.3.Menguatnya manajemen harta milik gereja Mendorong MJ untuk mengadakan peralatan pendukung manajemen harta milik gereja Meningkatkan fungsi kontrol MJ terhadap pengelolaan harta milik gereja Pengadaan buku kas doorscrip Pengadaan dan pemutahiran buku inventaris gereja Pendampingan pengisian buku kas doorscrip Pendampingan intensif terhadap pengelolaan administrasi keuangan gereja Verifikasi keuangan jemaat, serta wadah dan organisasi. Bendahara Jemaat, 2017, Jemaat, (2017 Rp ,-) Sekretaris & Sie Rumga, 2017, Rp ,- Otorisator & Bendahara Jemaat, sepanjang periode renstra ( ) Otorisator & Bendahara Jemaat,PHMJ, 3 bln 1 kali sepanjang periode rentra ( ). Otorisator, Bendahara Jemaat, Tim Verifikasi, 6 bln 1 kali, x dokumentasi dan komunikasi, ruling pengelolaan informasi. Seksi Penataan dan Pengembangan Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan Pengembangan keuangan, Ruling Pembinaan dan Pengendalian Keuangan Gereja. Seksi Penataan dan Pengembangan Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan Pengembangan keuangan, Ruling Pembinaan Sumbersumber Keuangan. Seksi Penataan dan Pengembangan Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan Pengembangan keuangan, Ruling Pembinaan dan Pengendalian Keuangan Gereja. Seksi Penataan dan Pengembangan Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan Pengembangan keuangan, Ruling Pembinaan dan Pengendalian Keuangan Gereja. Seksi Penataan dan Pengembangan Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan 21

25 2=Rp Pengembangan keuangan, Ruling Pembinaan dan Pengendalian Keuangan Gereja. TUJUAN SASARAN STRATEGIS AKTIFITAS Orang, Waktu, Tempat, Biaya Menguatnya Sosialisasi tata Gereja, 24 MJ, Gedung gereja kapasitas PIP/RIPP dan Peraturan pokok. Bethabara, tahun penyelenggara lembaga. 5.9.Meningkatkan tata kelola kelembagaan gereja secara efektif dan berkelanjutan Menata dan Mengembangkan pegelolaan (peraturan) kelembagaan GPM secara merata dan berkelanjutan di seluruj jenjang bergereja Seminar Sehari tentang Peraturan GPM & penggunaannya : - Tata Gereja (2016) - Peraturan Pokok (2016) - Tupoksi Pelayan (2016) - Peraturan Organik (2017) - Peraturan Perbendaharaan gereja. (2017) - Peraturan Pergembalaan & Disiplin GPM. (2017) - Tata pelayanan Wadah & Organisasi di lingkup Gereja. (2018) 24 MJ & 25 pelayan perwakilan wadah & organisasi, Tahun 2016, Snack (2x7.500x51= ) Makan Besar (2x25.000x51 Rp ), pemateri 2 orang x@rp = Seksi, Sub Seksi, Ruling Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan dan Pengembangan daya dukung organisasi, ruling Pembinaan administrasi dan manajemen. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan dan Pengembangan daya dukung organisasi, ruling Pembinaan administrasi dan manajemen Restrukturasi kelembagaan Gereja sesuai kebutuhan jemaat. Jemaat GPM Bethabara, tahun Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan dan Pengembangan daya dukung organisasi, ruling Pembinaan 22

26 administrasi dan manajemen. TUJUAN SASARAN STRATEGIS AKTIFITAS Orang, waktu, tempat, biaya RULING,SEKSI, SUB SEKSI 5.10.Memaksimalk Meningkatnya Mendorong MJ Himbauan Wajib Belajar Semua Anak & orang tua, Seksi Pemberitaan Injil dan an pemberlakuan Perhatian orang Tua untuk meningkatkan kepada orang tua dan anak. ibadah wadah & organisasi, pelayanan kasih, sub seksi jam belajar anak. Terhadap Jam Belajar pemahaman orang tua setiap 3 bulan sekali. pelayanan pendidikan, ruling Anak. terhadap pendidikan anak, pembinaan pelayanan pendidikan Meningkatkan Fungsi Pengontrolan Pelayan di jam-jam belajar anak Pembentukan & Opimalisasi Tim kontrol Wajib belajar Pemutaran Lagu Jam belajar Pengontrolan Belajar Anak jam Pemberian Kado Kepada anak dengan prestasi terbaik berdasarkan laporan pendidikan. Tim setiap sektor, Akhir April 2016, Jemaat Bethabara. 1 orang Tua Gama, setiap hari jam 7 malam. Tim Kontrol Wajib Belajar Sektor, Jam 7-9 malam. 4 orang anak (1 sektor 1), setiap akhir semester sekolah, di ibadah sektor, x 4 x 2 = Rp Seksi Pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, sub seksi pelayanan pendidikan, ruling pembinaan pelayanan pendidikan. Seksi Pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, sub seksi pelayanan pendidikan, ruling pembinaan pelayanan pendidikan. Seksi Pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, sub seksi pelayanan pendidikan, ruling pembinaan pelayanan pendidikan. Seksi Pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, sub seksi pelayanan pendidikan, ruling pembinaan pelayanan pendidikan. 23

27 DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar 1.3 Tujuan 1.4 Sistematika Halaman. BAB II GAMBARAN UMUN II.1. SEJARAH SINGKAT JEMAAT.. II.2 KONDISI UMUM A. Keadaan Geografis dan Batas Wilayah Pelayanan. (+ Skep Map) B. Jumlah Jiwa 1. Keberadaan Jemaat 2. Kategori Bina Umat. 3. Keadaan Penyandang Masalah Sosial 4. Keadaan Sektor dan Unit Pelayanan... a. Jumlah Pelayan pada setiap unit/sektor, wadah/organisasi... Juga tingkat ketersebaran pelayan... b. Keanggotaan wadah / organisasi... c. PS/VG/Kolektan Keadaan Sosial Budaya Sosial Ekonomi, yang meliputi:... a. Pekerjaan Pokok/Mata Pencaharian Hidup... b. Sumber Daya Ekonomi yang tersedia... *Sektor Perkebunan... *Sektor Perikanan dan Rumput Laut... *Sektor Peternakan... *Sektor Ekonomi Riil dan Wirausaha... *Kelompok Usaha Dominan ( Unit Usaha Jemaat )... c. Pendapatan Pokok Rumah Tangga Keadaan Pendidikan... a. Keadaan Sarana Fisik Pendidikan (YPPK)... b. Keadaan Siswa dan Guru (menurut kondisi saat ini)... c. Keadaan Tamatan (menurut data kondisi terakhir) Harus memperhatikan akses pendidikan Keadaan Kesehatan... a. Gambaran Sanitasi Lingkungan... b. Jenis Penyakit... c. Sarana Kesehatan Yang tersedia... d. Ketersediaan Tenaga Medis Dinamika Sosial dan Budaya... II.3. Analisis Kelembagaan... II.4. Problematika Pelayanan... BAB III... Wawasan Teologi dan Eklesiologi Jemaat..... RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) JEMAAT GPM BETHABARA iii

28 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS IV.1. Visi :. a. Visi Gereja. b. Visi Pengembangan Jemaat. IV.2. Misi : a. Misi Gereja. b. Misi Pengembangan.... IV.3. Tujuan Strategis. IV.4. Sasaran Strategis. a. Sasaran Strategis Pengembangan Kapasitas Umat. b. Sasaran Strategis pengembangan Kapasitas Pelayan. c. Sasaran Strategis Pengembangan Kapasitas Kelembagaan. BAB V ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS BAB VI PENUTUP Lampiran-Lampiran - Kerangka Kerja Logis - Program Jemaat Tahun 1 - Data Base Jemaat - SK Tim Renstra.. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) JEMAAT GPM BETHABARA iv

29 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) JEMAAT GPM BETHABARA BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keberhasilan organisasi ditentukan oleh adanya suatu manajemen organisasi yang baik. Dan proses manajemen organisasi sangat ditentukan oleh suatu perencanaan strategis yang baik juga. Gereja dalam memanajemen organisasinya telah melakukan inovasi perencanaan kegiatan pelayanan di tingkat jemaat dengan menggunakan Rencana Strategis Pelayanan Jemaat (Renstra) yang dimulai sejak tahun 2013 dan dilaksanakan di setiap jemaat di GPM termasuk Jemaat GPM Bethabara Klasis Kota Ambon. Perencanaan strategi jemaat merupakan amanat dari pasal 10, jo. Pasal 29 Tata Gereja GPM dan Peraturan Pokok GPM tentang Jemaat Pasal 14 yang menegaskan tentang penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Jemaat. Proses perencanaan dengan Renstra merupakan proses yang berkelanjutan. Proses implementasi Renstra telah dilaksanakan sepanjang tahun tersebut dan kini telah sampai di ujung pelaksanaannya, dan telah melalui proses monitoring dan evaluasi (moneva) di tahun Memasuki periode maka Jemaat GPM Bethabara telah melakukan proses penyusunan Perencanaan Strategis Pengembangan Pelayanan yang baru untuk tahun , yang mengacu pada dokumen Renstra tahun dan dokumen Hasil Persidangan Jemaat tahun 2013, 2014, dan Proses penyusunan Renstra di periode ini telah diawali dengan perekrutan dan pelantikan Tim Renstra yang baru periode diketua oleh Ketua Majelis Jemaat GPM Bethabara. Lebih jelas menyangkut Perencanaan Strategis Jemaat GPM Bethabara akan dibahas dalam penulisan di bab-bab selanjutnya. 1.2 DASAR 1. Tata Gereja GPM Bab 1 pasal 2 2. Tata Gereja GPM Bab 3 Pasal 6 3. Tata Gereja GPM Bab 3 Pasal 10, jo Pasal Peraturan pokok GPM tentang sinode, Bab 3 pasal 10, pasal 11 dan pasal Peraturan Pokok GPM tentang Klasis, Bab 5 Pasal Peraturan Pokok GPM tentang Jemaat, Bab 7 Pasal TUJUAN 1. Menjabarkan amanat dan panggilan pelayanan GPM secara praktis. 2. Megidentifikasi masalah atau Problematika pelayanan Jemaat secara riil. 3. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan jemaat secara terukur. 4. Mempedomani penyusunan program tahunan secara progresif dan berkelanjutan. 5. Menjadi alat evaluasi perkembangan pelayanan dan implementasi PIP/RIP GPM BAB I PENDAHULUAN 1

30 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) JEMAAT GPM BETHABARA SISTEMATIKA Adapun sistematika penulisan Renstra adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar 1.3 Tujuan 1.4 Sistematika BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Sejarah Singkat Jemaat 2.2 Kondisi Umum 2.3 Analisis Kelembagaan 2.4 Problematika Pelayanan BAB III WAWASAN TEOLOGI DAN EKLESIOLOGI JEMAAT BAB IV VISI,MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI 4.1 Visi Gereja dan Pengembangan Jemaat 4.2 Misi Gereja dan Pengembangan Jemaat 4.3 Tujuan Strategis 4.4 Sasaran Strategis Pengembangan Jemaat, Pelayan dan Kelembagaan BAB V ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BAB VI PENUTUP LAMPIRAN LAMPIRAN: a. Kerangka Kerja Logis b. Program Tahunan Jemaat tahun pertama c. Data Base Jemaat d. SK Tim Renstra BAB I PENDAHULUAN 2

31 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) JEMAAT GPM BETHABARA BAB II GAMBARAN UMUM II.1 Sejarah Singkat Jemaat Pada awalnya Jemaat GPM Bethabara berada dalam satu kesatuan dengan Jemaat GPM Bethel Klasis Kota Ambon. Namun karena dinamika dan pertumbuhan Jemaat GPM Bethel yang semakin pesat dan rentang kendali terhadap daya jangkau pelayanan bagi warga gereja yang berada di lokasi sekitar Batu Merah dan Karang Panjang yang kurang menyentuh, maka dirasakan perlu dilakukan langkah penjejakan untuk persiapan pemekaran jemaat. Pdt. Dominggus Souhoka pada saat itu dipercayakan oleh Badan Pekerja Harian Sinode GPM sebagai Penghentar Jemaat GPM Bethel. Dalam proses kepemimpinan beliau, melalui Persidangan Jemaat GPM Bethel di tahun 1979, maka disepakatilah penjejakan pemekaran Jemaat GPM Bethel. Hasil keputusan Sidang Jemaat GPM Bethel di tahun 1979 dibawakan dalam Persidangan Klasis GPM Kota Ambon, kemudian diteruskan ke Badan Pekerja Lengkap Sinode GPM melalui Persidangan BPL tahun Dalam Persidangan Badan Pekerja Lengkap Sinode GPM pada tahun 1980 diputuskan dan ditetapkanlah bahwa Jemaat GPM Bethel dimekarkan menjadi 3 (tiga) jemaat, antara lain Jemaat GPM Bethel, Jemaat GPM Bethabara, dan Jemaat GPM Imanuel. Realisasi Pemekaran Jemaat GPM Bethabara secara resmi dilaksanakan pada tanggal 6 September Kepemimpinan Jemaat GPM Bethabara pada saat itu dipercayakan kepada Pdt. M. Lawalata yang dibantu oleh Pdt. Ny. Lies Marantika. Jemaat GPM Bethabara pada saat itu dibagi menjadi 8 (delapan) sektor pelayanan yaitu sektor I s.d sektor VIII. Dinamika pelayanan terus-menerus mengalami perkembangan baik dalam pelayanan bergereja maupun bermasyarakat. Dalam proses pelayanan selanjutnya jemaat GPM bethabara mengalami perkembangan yang begitu pesat, baik dalam proses peningkatan pelayanan maupun dalam berbagai lini lainnya. Perjalanan pelayanan bergereja di tahun 1999 tepatnya pada tanggal 19 Januari terjadi konflik sosial yang bermula dari Jemaat GPM Bethabara dan pada akhirnya merambat sampai ke kota Ambon dan Maluku secara umumnya. Kerusuhan yang terjadi membawa dampak yang sangat besar bagi warga jemaat, dimana bangunan rumah maupun gereja mengalami kebakaran. Tidak sedikit kerugian jiwa maupun materi yang ditimbulkan sebagai akibat dari konflik ini. Kegiatan peribadahan jemaat pun dialihkan ke Gereja Kerapatan Toraja samping Kantor Lurah Amantelu bagi anggota jemaat yang masih bertahan dan berdomisili pada sektor I, II, dan III, sedangkan untuk peribadahan di Gereja Anugerah Wisma Atlik Karpan bagi warga jemaat yang mengalami dampak langsung korban kerusuhan yakni pada Sektor III, IV, V, VI, VII dan VIII. Keadaan umat sebagai pengungsi di Wisma Atlit berlangsung sampai dengan tahun Perhatian terhadap warga jemaat korban konflik pun berdatangan dari berbagai instansi maupun LSM, termasuk pemerintah yang kemudian mengambil sikap untuk merelokasi warga jemaat dari wisma ke daerah BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PELAYANAN 3

32 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) JEMAAT GPM BETHABARA Kayu Tiga Petuanan Negeri Soya. Pada tanggal 28 April 2006 Gubernur, Wakil Gubernur, dan Muspida bersama Pimpinan Gereja Protestan Maluku melepaskan warga jemaat Bethabara yang berada di lokasi pengungsian (wisma Atlit dan GOR) ke lokasi pemukiman baru di Kayu Tiga. Pelaksanaan ibadah perdana bagi Jemaat GPM Bethabara yang direlokasikan ke Kayu Tiga dilaksanakan pada tanggal 6 Mei Pada saat terjadinya konflik sosial Jemaat GPM Bethabara dipimpin oleh Pdt. I. D. Toisuta dan dibantu oleh Pdt. Ny. M. de Fretes. Kedua hamba Tuhan ini, menggembalakan Jemaat GPM Bethabara sampai dengan tahun 2002, dan kemudian digantikan dengan Pdt. F. L. Hitijahubessy yang dibantu oleh Pdt. Ny. M. M. Louhery, dan Pdt. Ny. L. Sipahelut yang bertugas sampai dengan tahun Selama kepemimpinan Pdt. F. L. Hitijahubesy salah satu sektor pelayanan dari jemaat GPM Bethabara yaitu Sektor VIII (delapan) direlokasikan ke Jemaat GPM Halong Klasis Pulau Ambon, dan pada tanggal 4 Juni 2006 Jemaat GPM Bethabara secara kelembagaan melepaskan sektor VIII kepada Jemaat GPM Halong. Dengan demikian secara kelembagaan Jemaat Bethabara hanya terdiri dari 7 (tujuh) sektor pelayanan. Setelah kepemimpinan Pdt. F. L. Hitijahubesy, Jemaat GPM Bethabara dipimpin oleh Pdt. D. Chr. Soplanit dan dibantu oleh Pdt. Ny. M. M. Louhery, Pdt. Ny. L. Sipahelut, dan Pdt. Ny. A. Batlajery. Dalam perjalanan pelayanan ke depan sektor-sektor yang ada di dalam Jemaat GPM Bethabara, namanya diubah dari angka ke nama. Pesatnya dinamika dan pertumbuhan umat, membuat Sektor Salem dimekarkan menjadi 2 (dua) sektor yakni Sektor Salem dan Sektor Sion. Dengan demikian secara kelembagaan Jemaat Bethabara memiliki 8 (delapan) sektor pelayanan, yakni Sektor Sion, Sektor Salem, Sektor Karmel, Sektor Eden, Sektor Mahanaim, Sektor Bethesda, Sektor Pniel dan Sektor Maranatha yang memiliki 19 (Sembilan belas) unit, yang dilayani oleh 38 (tiga puluh delapan) Majelis Jemaat yang terdiri dari 19 orang Penatua, dan 19 orang Diaken, ditambah dengan 3 (tiga orang tenaga Pendeta). Pada tanggal 10 Januari 2016, Jemaat GPM Bethabara dimekarkan menjadi Jemaat GPM Bethabara dan Jemaat GPM Nazaret. Jemaat GPM Bethabara yang meliputi 4 (empat ) Sektor Pelayanan, yakni Sektor Mahanaim, Sektor Bethesda, Sektor Pniel dan Sektor Maranatha dengan 11 (sebelas) unit pelayanan. Sedangkan Jemaat GPM Nazaret memiliki 4 (empat ) sektor pelayanan yang meliputi : Sektor Sion, Sektor Salem, Sektor Karmel, Sektor Eden dengan 8 (delapan) unit pelayanan. Pasca pemekaran Jemaat Bethabara dari Jemaat GPM Bethel, maka terhadapat 13 (tiga belas) Pendeta yang terlibat didalam pelayanan umat, antara lain sebagai berikut. 1. Pdt. Mozes Lawalatta ( Tahun ) ( dibantu oleh Pdt. Ny. Lies Marantika ) 2. Pdt. Ny. Lies Marantika ( Tahun ) 3. Pdt. B. Pentury ( Tahun ) ( dibantu oleh Pdt. Ny. Mito de Fretes dan Pdt. Jambormias ) BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PELAYANAN 4

33 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) JEMAAT GPM BETHABARA Pdt. I. D. Toisuta ( Tahun ) (dibantu oleh Pdt. Ny. Mito de Fretes ) 5. Pdt. F. L.Hitijahubessy ( Tahun ) (dibantu oleh Pdt. Ny. M. M. Leuhery, Pdt. Ny. L. Sipahelut dan Pdt. Ny. R. Salampessy ) 6. Pdt. Ny. M. M. Leuhery ( Tahun ) 7. Pdt. Ny. L. Sipahelut ( Tahun ) 8. Pdt. D. Soplanit ( sekarang ) (dibantu oleh Pdt. Ny. M. M. Leuhery, Pdt. Ny. L. Sipahelut, Pdt. Ny. R. Salampessy dan Pdt. Ny. Yati Batlajery) 9. Pada tahun 2009 terjadi mutasi bagi Pendeta Ny. M. M. Leuhery ke Jemaat GPM Hulaliu Kasis PP Lease 10. Pdt. Ny. A. Batlajery ( Tahun ) 11. Pdt. Ny. L. Sipahelut dimutasikan ke Jemaat Sion Klasis Kota Ambon ( 28 Juni 2013 ) 12. Pdt. Ny. Tjun Aitonam ( Tahun ) 13. Pdt. Ny. N. Sinay / M ( Tahun 2015 Sekarang ) 14. Pdt. Ny. L. Mustamu/P ( Tahun ) II.2 Kondisi Umum A. Keadaan Geografis dan Batas Wilayah Pelayanan Berikut dijelaskan keadaan geografis dan batas-batas wilayah pelayanan Jemaat GPM Bethabara berdasarkan lokasi domisili jemaat : - Sebelah Utara berbatasan dengan Jemaat GPM Ebenhaeser - SKIP - Sebelah Selatan berbatasan dengan Jemaat GPM Soya - Sebelah Barat Berbatasan dengan Jemaat GPM Soya - Sebelah Timur Berbatasan dengan Jemaat GPM Ebenhaeser - SKIP BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PELAYANAN 5

34 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) JEMAAT GPM BETHABARA Gambar Lokasi Jemaat GPM Bethabara di Kayu Tiga Perlu diketahui bahwa kondisi topografi jemaat adalah lokasi yang berbukit dan jauh dari garis pantai, sehingga tidak ditemukan adanya warga jemaat yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Walaupun demikian juga tidak terdapat anggota jemaat yang bermata pencaharian murni sebagai petani karena tidak tersedianya lahan yang cukup untuk bercocok tanam. Karena letaknya di pusat Kota Ambon, maka sebagian besar jemaat bermata pencaharian sebagai Pegawai Negeri, TNI/POLRI, Swasta dan usaha-usaha lain sebagai pengemudi angkot, ojek dan pengemudi becak. B. Jumlah Jiwa Gambaran pokok yang penting di sini adalah keadaan umat menurut kategori bina umat, GPM, yakni : 1. Keberadaan Jemaat NO. SEKTOR UNIT TINGKAT USIA Jmlh P L P L P L P L P L P L P L P L P L 1 MAHANAIM I II III BETHESDA I II III PNIEL I II BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PELAYANAN 6

[RENSTRA JEMAAT GPM NAZARET TAHUN BAB I PENDAHULUAN

[RENSTRA JEMAAT GPM NAZARET TAHUN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinamika perkembangan bergereja pada Jemaat GPM Nazaret kini telah dimulai, seiring dengan terlaksnanya pelembagaan Jemaat GPM Nazaret dari Jemaat GPM Bethabara pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Untuk memperoleh data lapangan guna penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif sangat mengandalkan manusia

Lebih terperinci

SEJARAH SINGKAT JEMAAT GPM IMANUEL KARPAN

SEJARAH SINGKAT JEMAAT GPM IMANUEL KARPAN SEJARAH SINGKAT JEMAAT GPM IMANUEL KARPAN Jemaat GPM Imanuel adalah salah satu Jemaat yang berada di Klasis Kota Ambon, dengan memiliki status kemajemukan dalam berbagai hal oleh karena itu perkembangan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP

GARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP GARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP 2010-2015 Pendahuluan Kebaktian Anak Kebaktian Remaja (KAKR) adalah salah satu wadah beribadah dan pengembangan iman para anak dan remaja GBKP, yang juga adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin BAB I PENDAHULUAN Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin Gereja dengan Suatu Kajian Pastoral terhadap dampak Psikologis bagi orang-orang yang dikenakan Disiplin

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa

Lebih terperinci

SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017

SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017 PERANGKAT DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK PELAYANAN PENCATATAN SIPIL PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN & PEMANFAATAN

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah Gereja mandiri bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI) sekaligus anggota Persekutuan Gereja-Gereja

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMBPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ACEH TENGAH

BAB II PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMBPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ACEH TENGAH BAB II PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMBPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ACEH TENGAH A. Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Pembentukan Kecamatan Alok Timur Kabuaten Sikka Kecamatan Alok Timur merupakan Kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Alok

Lebih terperinci

PEDOMAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PENDIDIKAN KADER ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU

PEDOMAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PENDIDIKAN KADER ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU PENGURUS BESAR Sekretariat : Gedung AMGPM lantai 2.Kompleks Maranatha. Jalan. Raya Pattimura Ambon Website :http://gardatedu.info email: pbamgpm@gmail.com PEDOMAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PENDIDIKAN KADER

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu:

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: (1) Kelurahan Kedaton, (2) Kelurahan Surabaya, (3) Kelurahan Sukamenanti, (4) Kelurahan Sidodadi, (5) Kelurahan Sukamenanti

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM PEMBINAAN ALUMNI KRISTEN (PPAK) KUPANG KE-3

PROPOSAL PROGRAM PEMBINAAN ALUMNI KRISTEN (PPAK) KUPANG KE-3 PROPOSAL PROGRAM PEMBINAAN ALUMNI KRISTEN (PPAK) KUPANG KE-3 01 Juni 12 Juli 2014 Yayasan Pembinaan dan Pelayanan Alumni Kristen (YPPAK) Perwakilan Kupang Jln. Meranti No. 9 Kupang-NTT www.yppak.org ppakkpg.wordpress.com

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BAB I PEMBUKAAN Mahasiswa Kristen Institut Teknologi Bandung sebagai bagian dari umat Allah di Indonesia memiliki tugas dan tanggung

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik itu organisasi profit. maupun non profit memiliki kebijakan mutasi.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik itu organisasi profit. maupun non profit memiliki kebijakan mutasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi baik itu organisasi profit maupun non profit memiliki kebijakan mutasi. Kebijakan mutasi ini dalam organisasi profit berkaitan erat dengan pengembangan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat menjangkau seluruh jemaatnya agar dapat merasakan kehadiran Allah ditengahtengah kehidupannya. Dengan itu maka,

Lebih terperinci

POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP

POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP Rumusan Amandemen P2P MAMRE GBKP POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP 2015 2020 BAB I HAKEKAT, KEDUDUKAN DAN TUGAS PANGGILAN Pasal 1 Nama dan Kedudukan 1. Perbapan (Kaum Bapak) merupakan salah satu Lembaga

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA KOMISI LANJUT USIA ( LANSIA ) GKI SUMUT MEDAN TAHUN 2016

PROGRAM KERJA KOMISI LANJUT USIA ( LANSIA ) GKI SUMUT MEDAN TAHUN 2016 I. VISI MENJADI TELADAN DALAM PELAYANAN PROGRAM KERJA KOMISI LANJUT USIA ( LANSIA ) GKI SUMUT MEDAN TAHUN II. MISI 1. Menjaga karya dan kemampuan 2. Menjaga iman 3. Menjaga kesehatan 4. Menjaga kebugaran

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,

Lebih terperinci

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI A. Sejarah Singkat Kantor Camat Medan Denai Berdasarkan PP. 35 tahun 1992 tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN JOGOROTO. Pada Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi)

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN JOGOROTO. Pada Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi) BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN JOGOROTO Pada Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi) kecamatan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Gereja adalah persekutuan umat Tuhan Allah yang baru. Ungkapan ini erat hubungannya dengan konsep tentang gereja adalah tubuh Kristus. Dalam konsep ini

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai penyelengaraan

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai penyelengaraan 86 BAB IV PENUTUP Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai penyelengaraan pendidikan pranikah di Klasis Kota Ambon, maka berikut ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan serta mengusulkan

Lebih terperinci

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG 1.1. LATAR BELAKANG BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PETA JALAN (ROAD MAP) SISTEM PEMBINAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PETA JALAN (ROAD MAP) SISTEM PEMBINAAN PRAKTIK KEDOKTERAN SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PETA JALAN (ROAD MAP) SISTEM PEMBINAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan arus globalisasi, maka muncul pula persoalan-persoalan baru yang harus dihadapi oleh sumber daya manusia yang ada di dalam Gereja. Oleh

Lebih terperinci

GKI Pasteur MAJELIS JEMAAT DAN TUGASNYA. Penatalayanan Bina

GKI Pasteur MAJELIS JEMAAT DAN TUGASNYA. Penatalayanan Bina GKI Pasteur Penatalayanan Bina MAJELIS JEMAAT DAN TUGASNYA Siapakah Majelis Jemaat Fungsi Majelis Jemaat Struktur organisasi Majelis Jemaat - Tugas tiap bagian Majelis Jemaat 1 PENDAHULUAN Pada setiap

Lebih terperinci

BAB III TEMUAN HASIL PENELITIAN. menguraikan terlebih dulu gambaran umum GPM Jemaat Airmanis.

BAB III TEMUAN HASIL PENELITIAN. menguraikan terlebih dulu gambaran umum GPM Jemaat Airmanis. BAB III TEMUAN HASIL PENELITIAN Dalam bab III ini akan membahas temuan hasil dari penelitian tentang peran pendeta sebagai konselor pastoral di tengah kekerasan pasangan suami-isteri. Sebelumnya, penulis

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI Alamat : Jalan Hos Cokroaminoto No.1 Slawi i KATA PENGANTAR Review Rencana Strategis

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN 1 PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAMPIRAN I PERATURAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH STAF AHLI 1. STAF AHLI HUKUM, POLITIK DAN PEMERINTAHAN 2. STAF AHLI EKONOMI, DAN PEMBANGUNAN 3. STAF AHLI KEMASYARAKATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA SEKRETARIS

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI PASAL 13 : BADAN PENGURUS SINODE Badan Pengurus Sinode adalah pimpinan dalam lingkungan Sinode yang terdiri dari wakil-wakil jemaat anggota yang bertugas menjalankan fungsi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan Pengembangan Taraf Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan, Kesehatan, dan Peningkatan Produktivitas di Desa Pemuteran. 1.2 Lokasi Kegiatan Kuliah Kerja

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA KECAMATAN KARANG TENGAH KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Karang Tengah Tahun 2014-2018 dimaksudkan untuk menjadi pedoman dan acuan kecamatan dalam

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 75 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 75 TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sakramen berasal dari bahasa Latin; Sacramentum yang memiliki arti perbuatan kudus 1. Dalam bidang hukum dan pengadilan Sacramentum biasanya diartikan sebagai barang

Lebih terperinci

KEPALA DESA JATILOR KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DESA JATILOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

KEPALA DESA JATILOR KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DESA JATILOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN KECAMATAN GODONG DESA JATILOR Jl. Raya Purwodadi-Semarang Km. 13 Jatilor Kode Pos 58162 Website : www.desajatilor.grobogan.go.id Email : jatilor@grobogan.go.id SALINAN DESA

Lebih terperinci

3. Sistem Rekrutmen Pengerja Gereja (vikaris) Gereja Kristen Sumba

3. Sistem Rekrutmen Pengerja Gereja (vikaris) Gereja Kristen Sumba 3. Sistem Rekrutmen Pengerja Gereja (vikaris) Gereja Kristen Sumba 3.1 Selayang Pandang Gereja Kristen Sumba Gereja Kristen Sumba adalah gereja yang berada di pulau Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persekutuan di dalam Yesus Kristus dipahami berada di tengah-tengah dunia untuk dapat memberikan kekuatan sendiri kepada orang-orang percaya untuk dapat lebih kuat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BIDANG PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN NGAWI TAHUN

RENCANA STRATEGIS BIDANG PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN NGAWI TAHUN RENCANA STRATEGIS BIDANG PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN NGAWI TAHUN 2010 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembangunan Nasional bertujuan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 110 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

Evaluasi Kuesioner Pembangunan Jemaat GKI Blimbing

Evaluasi Kuesioner Pembangunan Jemaat GKI Blimbing Evaluasi Kuesioner Pembangunan Jemaat GKI Blimbing Rangkuman: a. Catatan Umum: - Survei dilakukan setelah ibadah hari Minggu, 24 juli 2016, meskipun ada beberapa yang mengisi survey saat PD Lingkungan.

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. diberikan saran penulis berupa usulan dan saran bagi GMIT serta pendeta weekend.

BAB V PENUTUP. diberikan saran penulis berupa usulan dan saran bagi GMIT serta pendeta weekend. BAB V PENUTUP Setelah melalui tahap pembahasan dan analisis, maka selanjutnya pada bab ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007 PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA KECAMATAN TANGERANG KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Kecamatan Tangerang periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa keberadaan dan peranan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI)

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) Berdasarkan Peraturan Bupati Blitar Nomor 74 tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Kecamatan, Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH (1) Tata Gereja GKJ adalah seperangkat peraturan yang dibuat berdasarkan Alkitab sesuai dengan yang dirumuskan di dalam Pokok-pokok Ajaran GKJ dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tana Toraja merupakan salah satu daerah yang memiliki penduduk mayoritas beragama Kristen. Oleh karena itu bukan hal yang mengherankan lagi jikalau kita menjumpai

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROGRAM PELAYANAN DI JEMAAT 1. Pengantar Persidangan Majelis Sinode BNKP ke-56 telah terlaksana dengan baik pada tanggal 3-8 Juli 2012 bertempat di Jemaat BNKP Onolimbu, Resort

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian. Jemaat Dobo Jemaat Dobo berada di pusat Klasis Pulau-Pulau

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian. Jemaat Dobo Jemaat Dobo berada di pusat Klasis Pulau-Pulau BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Jemaat Dobo Jemaat Dobo berada di pusat Klasis Pulau-Pulau Aru, memiliki empat belas sektor pelayanan dengan 1862 kepala keluarga. Jarak

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, KECAMATAN DAN

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS BANGUNAN KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Dinas Bangunan periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. beberepa saran berdasarkan hasil analisa dalam bab sebelumnya.

BAB V PENUTUP. beberepa saran berdasarkan hasil analisa dalam bab sebelumnya. BAB V PENUTUP Dalam bab penutup ini penulis akan menarik beberapa kesimpulan dan mengusulkan beberepa saran berdasarkan hasil analisa dalam bab sebelumnya. V.1 Kesimpulan Pertama, pembangunan karakter

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 8 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 8 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOTA AMBON DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA AMBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BANDUNG

Lebih terperinci

Jakarta, 22 Agustus : 3551/VIII-17/MS.XX : 1 (satu) Bundel : Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Fungsionaris Pelaksana Harian Majelis Jemaat

Jakarta, 22 Agustus : 3551/VIII-17/MS.XX : 1 (satu) Bundel : Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Fungsionaris Pelaksana Harian Majelis Jemaat Jakarta, 22 Agustus 2017 Nomor Lamp Perihal : 3551/VIII-17/MS.XX : 1 (satu) Bundel : Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Fungsionaris Pelaksana Harian Majelis Jemaat Kepada Yth. : Seluruh Majelis Jemaat GPIB

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD 39 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN INSPEKTORAT KABUPATEN GARUT DENGAN

Lebih terperinci

Perencanaan Strategis Panitia Ad.hoc Tata Gereja GKSBS

Perencanaan Strategis Panitia Ad.hoc Tata Gereja GKSBS SINODE GEREJA KRISTEN SUMATERA BAGIAN SELATAN PANITIA AD HOC AMANDEMEN TATA GEREJA Jl. Yos Sudarso 15 Polos, Metro Pusat - LAMPUNG 34111 Telp. (0725) 42598, email : sinode@gksbs.org website : www.gksbs.org

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 060796 merupakan salah satu sekolah negeri yang beralamat di Jalan Medan Area Selatan, Kecamatan Medan Area, Kota Medan. Sekolah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK

DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK 2. BAB I : KETENTUAN UMUM a. Pasal 1 : Pengertian b. Pasal 2 : Maksud dan tujuan c. Pasal 3 : Lingkup peraturan pokok kepegawaian di GKJW Jemaat Waru. d. Pasal 4

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS KECAMATAN KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS KECAMATAN KABUPATEN WONOSOBO SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS KECAMATAN KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci