Perencanaan Strategis Panitia Ad.hoc Tata Gereja GKSBS
|
|
- Yuliani Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SINODE GEREJA KRISTEN SUMATERA BAGIAN SELATAN PANITIA AD HOC AMANDEMEN TATA GEREJA Jl. Yos Sudarso 15 Polos, Metro Pusat - LAMPUNG Telp. (0725) 42598, sinode@gksbs.org website : Latar Belakang Perencanaan Strategis Panitia Ad.hoc Tata Gereja GKSBS Panitia Ad Hoc Tata Gereja GKSBS adalah panitia yang dibentuk oleh sidang X Kontrakta Sinode GKSBS di Jambi, dan diberikan mandat atau penugasan untuk menyusun Tata Gereja yang kontekstual untuk GKSBS. Mengingat bahwa partisipasi dari semua pihak sebagai sesuatu yang sangat penting, maka disamping orang-orang tertentu yang mempunyai kapasitas untuk terlibat dalam proses penyusunan Tata Gereja, juga melibatkan klasis-klasis. Di dalam kenggaotaan panita tiap klasis ada satu perwakilan. Jika kita meninjau ulang kembali sejarah GKSBS di masa lalu, maka kita dapat melihat bahwa semenjak terpisah dari GKJ dan menjadi sinode tersendiri yang mandiri, GKSBS memimpikan memiliki Tata Gereja GKSBS yang kontekstual. Tata Gereja yang benar-benar berangkat dari pergumulannya yang otentik dengan konteks Sumatera Bagian Selatan. Dari sejarah pergumulan GKSBS untuk menyusun Tata Gerejanya sendiri, Panitia Ad.hoc sebagai bagian dari kelanjutan sejarah pergumulan dan perjuangan untuk merumuskan dasar-dasar tata kehidupan menjadi gereja di dunia, maka keberadaan Panitia Ad.Hoc saat ini tidak dapat dipisahkan dengan apa yang sudah dihasilkan oleh GKSBS. Artinya panitia tidak bekerja dengan tanpa bahan sama sekali. Panitia bekerja dengan melihat(mengkaji) dari bahan-bahan yang ada dan boleh dikatakan melimpah. Kita ingat, bahwa GKSBS telah berkali-kali membentuk Tim Kerja dan tentu saja mereka telah menghasilkan banyak hal. Penghargaan kita terhadap sejarah inilah maka kita pantas untuk menghargai apa saja yang telah dihasilkan GKSBS. Penghargaan ini tidak dalam rangka untuk menghadirkan sejarah masa lalu ke sejarah masa kini dan atau masa depan, tetapi untuk mentransformasikan sejarah masa lalu ke dalam sejarah masa kini dan masa depan. Dengan demikian, Panitia Ad.hoc bekerja melayani perubahan untuk masa depan. Siapa Panitia Ad Hoc?: Orientasi Umum dan Kerja Panitia. Dalam rangka untuk menjalan tugasnya, maka panitia perlu dengan jelas dan tegas siapa dirinya, untuk apa dia ada atau dalam rangka melakukan kerja apa, kewenangan dan bagaimana pertanggungjawabannya. Maka kesepakatan orientasi umum Panitia Ad.Hoc adalah sebagai berikut : 1. Panitia independen yang bertanggungjawab pada sidang sinode 2. Menyiapkan materi untuk sidang sinode 3. Bekerja dengan menekankan kesetaraan dan egaliterian 4. Dalam kaitannya dengan sosialisasi dan hal-hal lain yang kita butuhkan dapat tanpa melewati MPS, tetapi dapat langsung kepada jemaat-jemaat 5. Merumuskan tata gereja yang menjawab kebutuhan jemaat dengan mempertimbangkan semua naskah dan dokumen yang ada sebagai referensi.
2 Nilai-Nilai Panitia Ad.Hoc Adapun nilai-nilai yang mempunyai fungsi sebagai roh atau yang membentuk baik itu cara bekerja dan hasil yang akan dicapai, tentu saja, akan mempengaruhi karakter atau identitas GKSBS,adalah sebagai berikut : 1 Nilai-nilai kebersamaan: Askestisme berbagi, paseduluran. 2 Nilai multi kultural. Semangat merangkum, sadar keunikan. 3 Nilai keberpihakan. Mengutamakan mereka yang lemah 4 Nilai Egaliter. Untuk menolong semua pihak dapat berpartipasi dengan optimal. 5 Nilai membebaskan. Visi Dan Misi Panitia Berangkat dari nilai-nilai yang diutamakan dalam proses kerja, maka visi dan misi Panitia adalah sebagai berikut : 1) VISI PANITIA AD HOC : a) GKSBS memiliki TG yang kontekstual yang disusun secara partisipatif 2) MISI PANITIA AD HOC : a) Menyusun program kerja dan anggaran Panitia ad hoc b) Melaksanakan program kerja hingga menghasilkan Tata Gereja yang Partisipatif impian jemaat-jemaat GKSBS Rencana Strategis dan Program Panitia Ad Hoc s.d 2015 (terlampir: lihat Web Site GKSBS) PROGRAM DAN ANGGARAN BEBAN PANITIA AD HOC TAHUN NO KEGIATAN WAKTU ANGGARAN PENANGGUNG Grup diskusi Eklesiologi - Grup diskusi Kristologi dan Missiologi 2. 3 Penyusunan naskah akademis tentang Ekklesiologi GKSBS - Januari Minggu ke-2 Rp ,- JAWAB Pdt Prasetyanto Aji Februari Rp ,- Pdt Prasetyanto Aji OUTPUT -Konsep eklesiologi yang relevan/ kontekstual dengan GKSBS. -Konsep Kristologi dan misiologi yang relevan dengan konsep eklesiologi GKSBS. 2 naskah akademis Ekklesiologi GKSBS Seminar dan lokakarya (+ revisi naskah oleh team kecil) Maret minggu ke-2 Rp ,- Pdt Prasetyanto Aji 1 naskah hasil semiloka Sosialisasi uji publik konsep Menyusun rancangan kerja Awal April dan didiskusikan di klasis-klasis, masukanmasukan dari klasis-klasis maksimal diterima pada akhir bulan Juni. Minggu ke 2 Februari Rp ,- Rp ,- Pdt Prasetyanto Aji Pdt. Suwaji, Pdt. Hermawan, - 1.Buku Pedoman Penjemaat Tata
3 Panitia, bidang kepemimpin. - Koordinasi dengan para pihak. - Pengumpulan materi - Penyusunan Konsep, yaitu : 1)Landasan Teologis, tentang : Kepemimpin gereja, simtim pemerintah gereja, wujud gereja. 2)Landasan Akademis :Ilmu Kepemimpinan, manajemen kepemimpinan Menyusun rancangan kerja Panitia, bidang struktur organisasi. - Koordinasi dengan para pihak. - Pengumpulan materi - Penyusunan Konsep, yaitu : 1)Landasan Teologis, tentang : simtim pemerintah gereja, wujud gereja. Minggu ke 2 Maret Rp ,- Minggu ke 2 April Rp ,- Pdt. Parnigotan, Pnt Filipus Pdt. Suwarno Pdt. Suwaji, Pdt. Hermawan, Pdt. Parnigotan, Pnt Filipus Pdt. Suwarno Gereja GKSBS. 2.Konsep Tata Gereja GKSBS yang berdasarkan nilai egaliter, partisipasi dan berpihak. 1)Buku Pedoman Penjemaat Tata Gereja GKSBS. 2)Landasan Akdameis :Ilmu Organisasi, manajemen organisasi. Minggu ke 2 Mei 7. Pengumpulan Data Nov - Juni 8. Penyusunan Materi dan pembagian Tugas 9. Prosentasi dan Persiapan Work Shop Rp ,- Rp ,- Pdt. Purwanto Pdt. Eric TP Pdt. Pornomo Sidi Pnt. Christine S April Rp ,- Pdt Purwanto Juli Rp ,- Pdt Purwanto 2)KONSEP Tata Gereja GKSBS yang berdasarkan nilai egaliter, partisipasi dan berpihak. 1. Terkumpulnya data sejarah pembuatan TGTL. 2. Terkumpulnya dokumen studi banding Fungsi TGTL Gereja presbiter, presbiterial sinoda dan sinodal. 1. Pengkajian periode, melihat fungsi TGTL 2. Pengkajian periode, melihat fungsi TGTL. 3. Persiapan work shop
4 10. 1 Work Shop Oktober Rp ,- Pdt Purwanto Penjemaatan November Rp ,- Pdt Purwanto 3 1. Mendapatkan harapanharapan fungsi Tata Gereja 2. Rekomendas i dari studi banding gerejagereja. 1. Hasil-hasil work shop dibahas dan mendapatkan tanggapan jemaat Penulisan draf Tata 5 Gereja(sekali pertemuan 300 rb) Editing penulisan draf 6 Tata Gereja Maret - Nopember Rp ,- Pdt Totok TS Pdt Imanuel D Desember Rp ,- Pdt Kristiawan Heru Draf Tata Gereja GKSBS yang dihasilkan panitia dan diterima 80 % oleh jemaat GKSBS Indikator: 1)ada dokumen resmi dari jemaat tentang sikap terhadap draf Tata Gereja GKSBS Rapat-rapat dan 9 pertemuan panitia ad hoc lengkap 1 tahun 3 kali (sekali pertemuanrp 15 jt) Selama 1 tahun 3 kali pertemuan Rp ,- PENGURUS PANITIA 2)tidak ada pembahasan substansial dalam persidangan sinode 15. Rapat-rapat pengurus Panitia ad hoc 1 tahun 3 kali (sekali pertemuan Rp ) 16. Sarana Prasarana kegiatan/ alat tulis/ printer dll Selama 1 tahun 8 kali pertemuan Rp ,- Januari Rp ,- Total Rp ,- PENGURUS PANITIA Pdt Kristiawan H Pdt Heri Surawan, Pdt Eko Nugroho, Pdt Kurniawan DW
5 Capaian-Capaian Kerja Panitia Ad Hoc dan paparan Hasil No Waktu Kegiatan Hasil Agustus Rapat Konsolidasi Bersama Pimpinan Sidang X Kontrakta September Oktober 4 30 November 5 9 januari Rapat kerja Pengurus Rapat Kerja Panitia Ad.hoc Diskusi Ekklesiologi (wilayah Lampung) Rapat Kerja Pengurus Panitia 1. Susunan pengurus panitia 2. Tata Tertib Panitia 3. Orientasi umum Panitia Renstra dang anggaran Panitia 1. Pembentukan tim-tim kerja dan deskripsi kerja 1. Kerangka rumusan ekklesiologi sebagai bahan dasar naskah akademis 1. Langkah-langkah strategis tahun Paparan Capaian-Capaian Yang DiHasilkan Panitia Ad.Hoc: 1. Tanggal Agustus ; Konsolidasi dan penyerahan Surat Keputusan (SK) Majelis Pimpinan Sidang X Sinode GKSBS No. 01 Tahun tentang Panitia Ad Hoc Amandemen Tata Gereja dan Tata Laksana GKSBS oleh Majelis Pimpinan Sidang kepada seluruh anggota panitia ad nhoc yang sudah ditetapkan. Dalam rapat konsolidasi tersebut juga terbentuk pengurus Panitia Ad Hoc dan uraian tugasnya masing-masing yang terdiri atas: 1. Ketua : Pdt. Kristiawan Heru Widianto, S.Th. 2. Sekretaris I : Pdt. Heri Surawan, S.Si. 3. Sekretaris II : Pdt. Eko Nugroho, S.Si. 4. Bendahara : Pdt. Kurniawan Diwanto Wijaya, S.Si. Selanjutnya juga telah dibuat tata tertib panitia ad hoc berlaku selama masa kerjanya dan orientasi umum yang memberi titik tolak dan arah kinerja panitia ad hoc. 2. Tanggal September ; Rapat penggurus panitia ad hoc ditambah 2 orang (Pdt. Eric Timotius Purba, M.Si dan Pdt. Sri Yuliana, M.Th.) untuk membuat draf Rencana Strategis dan Anggaran Panitia Ad hoc tahun Tanggal Oktober ; Rapat kerja panitia ad hock yang melibatkan pengurus dan semua anggota panitia adhoc untuk membahas draf Renstra panitia ad hoc dan memutuskannya sebagai Rencana Strategis Panitia Ad Hoc Amandemen Tata Gereja dan Tata Laksana GKSBS 2015 serta anggaran beban tahun 2015 (dapat didownload di web.gksbs). Dalam rapat kerja tersebut juga dilakukan pembagian tugas sesuai minat dan bidang masing-masing kepada seluruh anggota panitia. Kemudian pengurus menyampaikan RENSTRA PAN AD HOC kepada MPS GKSBS sebagai langkah awal untuk koordinasi dengan MPS GKSBS. 4. Tanggal 30 November ; dilaksanakan diskusi ekklesiologi dan missiologi kontekstual GKSBS yang melibatkan seluruh jemaat-jemaat di klasis-klasis wilayah Lampung. Diskusi sehari tersebut dilaksanakan di Wisma Sinode GKSBS dan dihadiri oleh 95 orang peserta. Hasilnya: data primer tentang pengalaman nyata yang dialami oleh warga GKSBS dalam kehidupan berjemaat. Selanjutnya data tersebut sedang dianalisa oleh team kerja panitia ad hoc kemudian dengan dilengkapi bahan-bahan
6 lainnya (mis. Hasil konven Pendeta, seminar budaya, dll) diperoleh rumusan Ekklesiologi, Missiologi, dan di dalamnya memuat juga Kristologi GKSBS yang menjadi titik tolak penyusunan/amandemen tata gereja GKSBS. 5. Pada tanggal 9 Januari ; Rapat pengurus dengan agenda: 1. Mencermati rencana kerja tahun - Panitia Ad Hoc Amandemen TGTL GKSBS 2. Menetapkan langkah-langkah teknis dan strategis khususnya untuk program kerja yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat (Januari Maret ). 3. Sosialisasi Rencana Kerja Panitia Ad Hoc ke jemaat-jemaat se-sinode GKSBS melalui persidangan di klasis-klasis. 4. Menetapkan langkah penggalangan dukungan jemaat-jemaat se-sinode GKSBS dan koordinasi dengan MPS GKSBS. Catatan: Semua biaya kegiatan tahun (akhir) menjadi beban yang tidak teranggarkan/tak terduga karena muncul dipertengahan RAPB tahun berjalan Sinode GKSBS. Penutup Demikianlah hal-hal yang perlu kami sampaikan kepada jemaat se-sinode GKSBS melalui Majelis Jemaat (MJ), Majelis Pekerja Klasis (MPK), dan semua pihak yang terkait dalam rangka terwujudnya Tata Gereja yang Partisipatif yang menjadi harapan bersama. Karena itu, kami sangat menghargai setiap pemberian dukungan baik doa maupun dana; material maupun non-material yang sangat berguna bagi panitia ad hoc untuk melaksanakan tanggungjawab tersebut dengan penuh sukacita demi harapan bersama dalam Rumah Bersama. Metro, 09 Januari Panitia Ad-Hoc Amandemen TGTL GKSBS Ketua, Sekretaris, Bendahara, Pdt. Heru Kristiawan, S.Th. Pdt. Heri Surawan, S.Si Pdt. Kurniawan Diwanto W
==================================================================== NO : 07 / Pan-Adhoc / X / 2013 HAL : Diskusi Panel: Wujud Gereja LAMP : 2 bendel
SINODE GEREJA KRISTEN SUMATERA BAGIAN SELATAN PANITIA AD HOC AMANDEMEN TATA GEREJA Jl. Yos Sudarso 15 Polos Metro Pusat KOTA METRO LAMPUNG 34111 Telp. (0725) 42598, 7020699 fax (0725) 43140 email : sinode_gksbs@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Gereja adalah suatu kehidupan bersama religius yang berpusat pada penyelamatan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus 1. Sebagai kehidupan bersama religius,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,
Lebih terperinciPERATURAN PENATALAYANAN KEUANGAN GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)
PERATURAN PENATALAYANAN KEUANGAN GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) 35 GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) Simalungun Protestant Christian Church Pimpinan Pusat : Pdt. Jaharianson Saragih,
Lebih terperinciBAB II MANAJEMEN ASSET GEREJA. Manajemen adalah bagaimana mencapai tujuan organisasi dengan
BAB II MANAJEMEN ASSET GEREJA 2.1. Manajemen Asset Manajemen adalah bagaimana mencapai tujuan organisasi dengan menyelesaikan persoalan bersama-sama dengan orang lain dimana memahami bahwa setiap aktivitas
Lebih terperinciBAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI
BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI PASAL 13 : BADAN PENGURUS SINODE Badan Pengurus Sinode adalah pimpinan dalam lingkungan Sinode yang terdiri dari wakil-wakil jemaat anggota yang bertugas menjalankan fungsi
Lebih terperinciBab I Pendahuluan UKDW
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Gereja Kristen Jawa (GKJ) Immanuel Ungaran merupakan salah satu gereja yang terletak di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang dengan jemaat berjumlah 417 jiwa.
Lebih terperinciPERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008
PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008 tentang J E M A A T Dengan Kasih Karunia Yesus Kristus, Tuhan dan Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Kejadian
Lebih terperinci3. Sistem Rekrutmen Pengerja Gereja (vikaris) Gereja Kristen Sumba
3. Sistem Rekrutmen Pengerja Gereja (vikaris) Gereja Kristen Sumba 3.1 Selayang Pandang Gereja Kristen Sumba Gereja Kristen Sumba adalah gereja yang berada di pulau Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Lebih terperinciDEWAN PIMPINAN PUSAT KORPS INSPEKTUR TAMBANG INDONESIA
DEWAN PIMPINAN PUSAT KORPS INSPEKTUR TAMBANG INDONESIA Gedung A Jalan Prof. Dr. Supomo, SH No. 10, Jakarta 12870 Kotak Pos: 4632/kby Telepon: (021) 8295608 Fax: (021) 8297642 E-mail: kita@minerba.esdm.go.id
Lebih terperinciLEMBAGA KAJIAN BUDAYA JAWA (LEMKABUJA) SINODE GKJ WISMA KASIH, SALATIGA;
PROPOSAL TEMU BUDAYAWAN SINODE GEREJA GEREJA KRISTEN JAWA (GKJ) Bersama LEMBAGA KAJIAN BUDAYA JAWA (LEMKABUJA) SINODE GKJ WISMA KASIH, SALATIGA; 14, 15, 16 Mei 2015 Tema: dipilih dari dunia, di utus ke
Lebih terperinciPERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION
PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION Mitra Matraman, Jl. Matraman Raya No. 148 Blok A2/18, Jakarta 13150. Telp. 85918064, Fax 85918065
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASIONAL STANDAR EVALUASI VISI MISI UNSRI
Sumatera Selatan. Telepon: +62 7 58069, 580069. Faksimil: +62 7 580644 04/0-02 JUDUL EVALUASI VISI MISI UNSRI 8 Oktober 203 204 EVALUASI VISI MISI UNSRI Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Dr.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan
BAB V PENUTUP Setelah melalui tahap pembahasan dan analisis, maka selanjutnya pada bab ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan
Lebih terperinciKEPUTUSAN BADAN PEKERJA HARIAN MAJELIS SINODE BNKP NOMOR : 22/KEP/VII/2009 LAMPIRAN 1 (SATU)
KEPUTUSAN BADAN PEKERJA HARIAN MAJELIS SINODE BNKP NOMOR : 22/KEP/VII/2009 LAMPIRAN 1 (SATU) tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN JEMAAT DAN RESORT BADAN PEKERJA HARIAN MAJELIS SINODE BNKP Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. PERMASALAHAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1. PERMASALAHAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Salah satu tugas panggilan Gereja adalah memelihara iman umat-nya. 1 Dengan mengingat bahwa yang menjadi bagian dari warga Gereja bukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja adalah persekutuan orang percaya yang dipanggil oleh Allah dan diutus untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia, ini merupakan hakikat gereja. Gereja juga dikenal
Lebih terperinciPrioritas Kebijakan Pemda Untuk Optimalisasi PATEN
Prioritas Kebijakan Pemda Untuk Optimalisasi PATEN Nama Inovasi Prioritas Kebijakan Pemda Untuk Optimalisasi PATEN Produk Inovasi Koordinasi dan Fasilitasi Percepatan Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi
Lebih terperinciPERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 01/BPMS-BNKP/2007 tentang BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BANUA NIHA KERISO PROTESTAN
PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 01/BPMS-BNKP/2007 tentang BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa
Lebih terperinciPEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN KELOMPOK KERJA AKREDITASI PNF PROVINSI SAMBUTAN KETUA BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NON FORMAL
SAMBUTAN KETUA BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NON FORMAL PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN KELOMPOK KERJA AKREDITASI PNF PROVINSI BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NON FORMAL 2014 1 Pendidikan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1365, 2013 KOMISI YUDISIAL. Pembidangan Kerja. Susunan Organisasi. Pecabutan. PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI
Lebih terperinciPERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN PEMBIDANGAN KERJA KOMISI YUDISIAL
KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN PEMBIDANGAN KERJA KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI
Lebih terperinciPERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Nomor : 14/BPMS - BNKP/2014 tentang KOMISI DI JEMAAT. Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja
PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Nomor : 14/BPMS - BNKP/2014 tentang KOMISI DI JEMAAT Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Matius 16:21-28;
Lebih terperinciPERATURAN MENTERIPENDIDIKANNASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN2006 TENTANG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERIPENDIDIKANNASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN2006 TENTANG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa Departemen
Lebih terperinciPERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 06/ BPMS-BNKP/ 2008 tentang UNIT PELAYANAN BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP
Menelaah PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 06/ BPMS-BNKP/ 2008 tentang UNIT PELAYANAN Dengan Kasih Karunia Yesus Kristus, Tuhan dan Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP : Matius 16:21-28;
Lebih terperinciKrisen Indonesia, 2009), hlm. 147
IV. PERAN MAJELIS JEMAAT SEBAGAI PEMIMPIN DALAM PEMBERDAYAAN WARGA JEMAAT 4.1 Pemberdayaan sebagai Pembangunan Gereja Dalam Tata Gereja GKI Pemberdayaan berarti memampukan, memberi kesempatan, dan mengijinkan,
Lebih terperinciHasil Audit UKM BORANG AUDIT INTERNAL BIDANG AKADEMIK AUDIT CHECKLIST. Auditi Tipe Audit Standar
Hasil Audit UKM BORANG AUDIT INTERNAL BIDANG AKADEMIK AUDIT CHECKLIST Auditi Tipe Audit Standar Nama UKM/BEMF: SEMA-FITK Audit Kepatuhan Kemahasiswaan Lokasi Ruang Lingkup Tanggal Audit Ruang UKM (SEMA-FITK)
Lebih terperinciSpiritualitas Penatalayanan
Spiritualitas Penatalayanan Oleh: Pnt. Virgo Tri Septo A. Lokakarya Penatalayanan Majelis dan Badan Pelayanan Jemaat GKI Madiun Minggu, 24 September 2017 Apa itu Penatalayanan? Penatalayanan adalah segala
Lebih terperinciMEMUTUSKAN. Peraturan Banua Niha Keriso Protestan tentang Resort
PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 03/BPMS-BNKP/2008 tentang R E S O R T Dengan Kasih Karunia Yesus Kristus, Tuhan dan Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Kejadian
Lebih terperinciBAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH (1) Tata Gereja GKJ adalah seperangkat peraturan yang dibuat berdasarkan Alkitab sesuai dengan yang dirumuskan di dalam Pokok-pokok Ajaran GKJ dengan tujuan
Lebih terperinciTATA GEREJA GKSBS. Draft
TATA GEREJA GKSBS Draft Sinode GKSBS 2012 1 DAFTAR ISI - Kata Pengantar - Daftar Isi BAB I PEMBUKAAN BAB II KETENTUAN UMUM Pasal 1 Hakekat Dan Wujud Pasal 2 Anggota Pasal 3 Jabatan Gerejawi Pasal 4 Pengakuan
Lebih terperinci@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah GKJ Salatiga, jika dibandingkan dengan GKJ yang lain khususnya di Salatiga, tergolong sebagai gereja yang besar. Dari segi wilayah pelayanan GKJ Salatiga terbagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, banyak orang. yang menulis dan meneliti tentang sumber daya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, banyak orang yang menulis dan meneliti tentang sumber daya manusia. Cardoso (2003) mengatakan salah satu sumber daya yang terdapat
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah
Bab I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Gereja Kristen Protestan Indonesia atau yang sering disingkat dengan nama GKPI adalah salah satu dari sekian banyak gereja yang ada di dunia ini. Sebagai bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Gereja dalam melaksanakan tugas dan panggilannya di dunia memerlukan beberapa alat pendukung, contohnya: kepemimpinan yang baik, organisasi yang ditata dengan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pendampingan dan konseling pastoral adalah alat-alat berharga yang melaluinya gereja tetap relevan kepada kebutuhan manusia. 1 Keduanya, merupakan cara
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. sinodal) dan siding majelis jemaat (lingkup jemaat). 2. Hubungan yang dinamis antara majelis sinode dan majelis jemaat.
BAB IV ANALISA GPIB adalah sebuah gereja yang berasaskan dengan sistem presbiterial sinodal. Cara penatalayanan dengan sistem presbiterial sinodal selalu menekankan: 1. Penetapan kebijakan oleh presbiter
Lebih terperinciANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA
ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA PEMBUKAAN Orangutan merupakan satu- satunya jenis kera besar yang saat ini hidup di Sumatera dan Kalimantan, sedangkan 3 jenis lainnya hidup di Afrika. Kelestarian
Lebih terperinciBAB III. Deskripsi Proses Perumusan Tema-Tema Tahunan GPIB. 1. Sejarah Singkat GPIB. GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) adalah bagian
BAB III Deskripsi Proses Perumusan Tema-Tema Tahunan GPIB 1. Sejarah Singkat GPIB GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) adalah bagian dari GPI (Gereja Protestan Indonesia) yang dulunya bernama
Lebih terperinciLaporan Kegiatan Perekrutan Badan Ad Hoc
Laporan Kegiatan Perekrutan Badan Ad Hoc A. PPK Sejak dimulai pendaftaran dan Penyerahan Persyaratan Administrasi PPK pada tanggal 20 april s/d 29 april 2015, terdapat 71 orang yang mendaftar. Dari 71
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Informasi tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan sistem yang digunakan untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Informasi tersebut berupa informasi
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KONGRES XVI MAJELIS PENDIDIKAN KRISTEN DI INDONESIA JAKARTA, 2 4 NOVEMBER 2016
KERANGKA ACUAN KONGRES XVI MAJELIS PENDIDIKAN KRISTEN DI INDONESIA JAKARTA, 2 4 NOVEMBER 2016 MAKNA KONGRES Kongres MPK adalah kegiatan lima tahunan yang dilakukan oleh MPK bersama anggota-anggota dan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum Pendidik dan peneliti adalah ilmuwan berprofesi pendidik dan peneliti
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1
ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah
Lebih terperinciPasal 3 1. Peserta Biasa mempunyai Hak Bicara dan Hak Suara 2. Peserta Luar Biasa mempunyai Hak Bicara
TATA TERTIB MUSYAWARAH PIMPINAN PARIPURNA AMGPM BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Musyawarah Pimpinan Paripurna Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku dilaksanakan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Bab
Lebih terperinciKONSOLIDASI PERKEMBANGAN DATA REALISASI PENANAMAN MODAL TAHUN 2014
Invest in remarkable indonesia Invest in indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in Invest in remarkable indonesia Invest in indonesia Invest in remarkable indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Permasahan. 1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Permasahan 1. Latar Belakang Masalah Gereja sebagai suatu kehidupan bersama religius yang berpusat pada Yesus Kristus 1 hadir di dunia untuk menjalankan misi pelayanan yaitu melakukan
Lebih terperinciPROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) UBD SPMI - UBD
PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) UBD SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Gereja adalah suatu kehidupan bersama religius yang dijalani oleh manusia
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gereja adalah suatu kehidupan bersama religius yang dijalani oleh manusia yang ditata dalam empat tatanan dasar. Tatanan dasar itu berupa tatanan pengakuan,
Lebih terperinciJakarta, 22 Agustus : 3551/VIII-17/MS.XX : 1 (satu) Bundel : Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Fungsionaris Pelaksana Harian Majelis Jemaat
Jakarta, 22 Agustus 2017 Nomor Lamp Perihal : 3551/VIII-17/MS.XX : 1 (satu) Bundel : Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Fungsionaris Pelaksana Harian Majelis Jemaat Kepada Yth. : Seluruh Majelis Jemaat GPIB
Lebih terperinciM E M U T U S K A N :
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.2/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN FORMULASI, IMPLEMENTASI, EVALUASI KINERJA DAN REVISI KEBIJAKAN PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) memiliki 44 wilayah klasis, 2.504 jemaat, dengan jumlah warga mencapai 1.050.411 jiwa yang dilayani oleh 1.072 pendeta, (Lap. MS-
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR EVALUASI VISI MISI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR EVALUASI VISI MISI Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Yeni Yuliana, S.Sos.I., M.Pd.I Ariansyah, S.Kom., M.Kom Ketua Tim Ketua Penjaminan Mutu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 M.M. Srisetyati Haryadi, PengantarAgronomi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002, p
BAB I PENDAHULUAN 1. PERMASALAHAN 1.1. Masalah Jemaat GKSBS Lembah Seputih merupakan jemaat yang sebagian besar pekerjaan warganya adalah di bidang pertanian. Sekelompok atau sekumpulan orang yang hidup
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 09 TAHUN 2010
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG LEGISLASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDENRENG
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR. EVALUASI VISI MISI STIE MURA Dikeluarkan
STIE MURA Jalan Jendral Besar H. M. Soeharto Km 13 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan KODE SOP/ STIEMURA /SPMI-04/01-02 DOKUMEN STANDAR STANDAR OPERASIONAL
Lebih terperinciPEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB)
PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) Diajukan Kepada Fakultas Teologi Sebagai Salah Satu Persyaratan Uji Kelayakan
Lebih terperinciPROGRAM KERJA KOMISI LANJUT USIA ( LANSIA ) GKI SUMUT MEDAN TAHUN 2016
I. VISI MENJADI TELADAN DALAM PELAYANAN PROGRAM KERJA KOMISI LANJUT USIA ( LANSIA ) GKI SUMUT MEDAN TAHUN II. MISI 1. Menjaga karya dan kemampuan 2. Menjaga iman 3. Menjaga kesehatan 4. Menjaga kebugaran
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.2/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN FORMULASI, IMPLEMENTASI, EVALUASI KINERJA DAN REVISI KEBIJAKAN PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS JURUSAN KIMIA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS JURUSAN KIMIA Kode Dokumen : 0090206027 Revisi : 1 Tanggal : 30
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Untuk memperoleh data lapangan guna penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif sangat mengandalkan manusia
Lebih terperinciSEJARAH SINGKAT JEMAAT GPM IMANUEL KARPAN
SEJARAH SINGKAT JEMAAT GPM IMANUEL KARPAN Jemaat GPM Imanuel adalah salah satu Jemaat yang berada di Klasis Kota Ambon, dengan memiliki status kemajemukan dalam berbagai hal oleh karena itu perkembangan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan Latar Belakang Kajian
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Kajian 1.1.1. Kemandirian Gereja, Antara Impian dan Kenyataan Hingga dewasa ini pada kenyataannya kita masih menemukan adanya gereja gereja yang belum dapat secara
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persekutuan di dalam Yesus Kristus dipahami berada di tengah-tengah dunia untuk dapat memberikan kekuatan sendiri kepada orang-orang percaya untuk dapat lebih kuat
Lebih terperinciMANUAL STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Subyek Penetapan Pelaksanaaan Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian Pelaksanaan Peningkatan MANUAL STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Yayasan Senat Rektor Wakil Rektor I Wakil Rektor II Wakil Rektor III Direktur Akademik
Lebih terperinciDalam rangka mewujudkan kehidupan bergereja yang lebih baik, GKJ Krapyak mempunyai strategi pelayanan kemajelisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jika melihat sekilas tentang bagaimana Gereja menjalankan karyanya -khususnya Gereja Kristen Jawa (GKJ)-, memang sangat tampak bahwa Gereja merupakan sebuah organisasi
Lebih terperinciPedoman Pemendetaan Di GKSBS. Diterbitkan Oleh: Majelis Pekerja Sinode GKSBS Jl. Yos Sudarso 15 Polos METRO - LAMPUNG. Pedoman Pemendetaan Di GKSBS 1
Pedoman Pemendetaan Di GKSBS Diterbitkan Oleh: Majelis Pekerja Sinode GKSBS Jl. Yos Sudarso 15 Polos METRO - LAMPUNG Pedoman Pemendetaan Di GKSBS 1 REKRUTMEN BAKAL CALON PENDETA 1. Pendaftaran Bakal Calon
Lebih terperinci7Bab. Pelaporan. Kantor Desa
7Bab Pelaporan Kantor 89 A. PENGERTIAN Pelaporan keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian informasi keuangan terkait pelaksanaan Pembangunan sesuai dengan kewenangannya.
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS (APSPBI)
ANGGARAN DASAR ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS (APSPBI) APSPBI Sekretariat: Sekretariat Prodi PBI, FKIP Universitas Sanata Dharma, Jl. Affandi Mrican, CT Depok, Sleman, Yogyakarta 55281
Lebih terperinciSTATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*
STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* Institut Internasional untuk Demokrasi dan Perbantuan Pemilihan Umum didirikan sebagai organisasi internasional antar pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung, 1999, hlm 30
1 BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan A.1. Latar belakang permasalahan Harus diakui bahwa salah satu faktor penting di dalam kehidupan masyarakat termasuk kehidupan bergereja adalah masalah kepemimpinan.
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA. BAB I NAMA dan KEDUDUKAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I NAMA dan KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Organisasi ini bernama Asosiasi Dewan Editor Indonesia yang disingkat ADEI (2) ADEI adalah organisasi non-pemerintah, non-partisan dan non-profit,
Lebih terperinciPERATURAN ORGANISASI NOMOR 04 TENTANG URAIAN TUGAS/JOB DISCRIPTION PENGURUS AMGPM
PERATURAN ORGANISASI NOMOR 04 TENTANG URAIAN TUGAS/JOB DISCRIPTION PENGURUS AMGPM Pasal 1 KETENTUAN UMUM 1. Pengurus AMGPM dalam tugasnya untuk memimpin organisasi, dipimpin oleh Ketua (Umum) dan Sekretaris
Lebih terperinciIII. PROFIL GKI PALSIGUNUNG DEPOK
III. PROFIL GKI PALSIGUNUNG DEPOK 3.1 Sejarah dan Perkembangan GKI Palsigunung Depok Gereja Kristen Indonesia (GKI) merupakan buah penyatuan dari GKI Jawa Barat, GKI Jawa Tengah, dan GKI Jawa Timur. Berdirinya
Lebih terperinciPROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG
PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Tahun 2016
LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Tahun 2016 Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2016 LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN
Lebih terperinciUndangan dan Mekanisme Rapat Anggota IAI KAPd
Undangan dan Mekanisme Rapat Anggota IAI KAPd Rapat anggota Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd) diselenggarakan dalam rangka mematuhi Anggaran Rumah Tangga IAI Pasal 25 tentang
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi
ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi 1. Organisasi ini bernama Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. diberikan saran penulis berupa usulan dan saran bagi GMIT serta pendeta weekend.
BAB V PENUTUP Setelah melalui tahap pembahasan dan analisis, maka selanjutnya pada bab ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASIONAL STANDAR VISI MISI UNSRI
Sumatera Selatan. Telepon: +62 7 58069, 580069. Faksimil: +62 7 580644 04/0-0 JUDUL VISI MISI UNSRI 8 Oktober 203 204 VISI MISI UNSRI Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Dr. Yuanita Windusari
Lebih terperinciKEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14. Tentang
KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14 Tentang ANGGARAN DASAR CENTER FOR INDONESIAN VETERINARY ANALYTICAL STUDIES (CIVAS) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, WAKTU PENDIRIAN DAN WILAYAH KEGIATAN Pasal 1 Organisasi
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. LASILING, pada tanggal 20 dan 21 September 2005.
Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam menjalani kehidupan di dunia ini manusia seringkali harus berhadapan dengan berbagai macam permasalahan. Permasalahan yang ada bisa menjadi beban
Lebih terperinciPEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A
Jl. Proklamasi 7, Jakarta 00, Indonesia [] Nama Sekolah: STT GKST TENTENA Berdiri sejak tahun: 99 Narasi singkat : STT GKST adalah milik GKST. Lembaga ini lahir dari Sekolah Guru Injil + 00 tahun yang
Lebih terperinciDRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN WARGA SUMBA DI SALATIGA P E R W A S U S ANGGARAN DASAR
ANGGARAN DASAR Pembukaan Persatuan Warga Sumba di Salatiga adalah organisasi kekeluargaan etnis warga Sumba yang yang memilki fungsi dan peran. Persatuan Warga Sumba di Salatiga sebagai organisasi etnis
Lebih terperinciPENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, Jl. K.H. Wahid Hasyim Nomor 137 Jombang (61411) Telp. (0321) 862086 Fax. (0321) 877010 Email : bkd@jombangkab.go.id Website : http://bkd.jombang PERATURAN
Lebih terperinciKETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 65 /MWA-IPB/2007 T E N T A N G
KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 65 /MWA-IPB/2007 T E N T A N G TATA CARA PELAKSANAAN UJI KELAYAKAN DAN KEPANTASAN CALON REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR MAJELIS WALI AMANAT
Lebih terperinciKEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
Halaman : i dari 19 KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STANDAR DAN MANUAL STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN Halaman : ii dari 19 KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROGRAM PELAYANAN DI RESORT 1. Pengantar Persidangan Majelis Sinode BNKP ke-56 telah terlaksana dengan baik pada tanggal 3-8 Juli 2012 bertempat di Jemaat BNKP Onolimbu, Resort
Lebih terperinciLatar Belakang. Manfaat
/5 Sistem Informasi Anggaran Berbasis Web Untuk Monitoring Laporan Pertanggungjawaban Pada Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Tegal Nama Diklat : Diklatpim Tingkat IV
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KOTA BLITAR TAHUN 2012
LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KOTA BLITAR TAHUN 2012 DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PARIWISATA DAERAH KOTA BLITAR 2012 LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PERTAHANAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Bab ini menyajikan kesimpulan dari hasil. penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan yang. diambil kemudian menjadi dasar penyusunan
BAB V PENUTUP Bab ini menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan yang diambil kemudian menjadi dasar penyusunan implikasi baik dari aspek teoritis maupun praktis. 5.1
Lebih terperinciAnggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Pembukaan ANGGARAN DASAR Bab I (Tata Organisasi) 1. Nama, Waktu dan Kedudukan 2. Sifat dan Bentuk 3. Lambang Bab II (Dasar,
Lebih terperinciPERATURAN HURIA KRISTEN INDONESIA (HKI)
PERATURAN HURIA KRISTEN INDONESIA (HKI) Nomor. Tahun 2016 Tentang : Pengelolaan Keuangan Sentralisasi HKI Dengan Kasih dan Karunia Tuhan Jesus Kristus, Pucuk Pimpinan Huria Kristen Indonesia, M e n i m
Lebih terperinciIKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 03/TAP/DPM UI/I/2015
IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 03/TAP/DPM UI/I/2015 TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan internet saat ini memberikan banyak kemudahan bagi para penggunanya. Internet memungkinkan penggunanya mendapatkan informasi yang diinginkan dengan cepat,
Lebih terperinci