Abstract. sasaran segmen tertentu yang diinginkan dengan berbagai daerah yang berbedabeda.
|
|
- Yohanes Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 OPTIMALISASI SISTEM TRANSPORTASI PRODUK OLAHAN KACANG PT.GARUDA FOOD DI KOTA SOLOK DENGAN PENDEKATAN MODEL QUANTITATIVE SYSTEM BUSINESS (STUDI KASUS PT. GARUDA FOOD) Sri June Fitri, Nurul Huda 1, Evi Susanti Tasri 2 Economic Development, Faculty of Economic, Bung Hatta University Srijunefitri@yahoo.com, nurulhuda114@yahoo.com, evitasri@yahoo.com Abstract The objective of this research was PT.Garuda Food warehouse in the Solok city precisely on Jl. St. Sunan Pamuncak Solok or near Terminal Bareh Solok. This Research aimed to examine whether using transport models can save transportation costs and can determine the shortest route or optimal and whether there is any difference between the cost of transportation before use after transport model by using the model of transport. Tests carried out using transport models Stepping Stone (Stepping Stone Method). Where the program used is WinQSB. Results from this study showed that using a model of transportation, saving transportation cost and can determine the shortest or optimal route that can be passed or taken by transport warehouse PT.Garuda Food in distributing products. And there is a difference between the cost of transportation before using transport models with after using transport models. The difference in transportation costs in the amount of Rp ,-. Where before using the model of transport, warehouse transportation costs PT.Garuda Food / day Rp ,- / day and after using transport models, the cost of transportation to Rp ,- / day. Keywords: transportation costs, the shortest / optimal route and Stepping Stone (Stepping Stone Method). PENDAHULUAN Dalam suatu perusahaan dibutuhkan cara-cara tertentu agar produkproduk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut dapat laku di pasaran dan dapat memperoleh laba atau untung yang besar demi kelangsungan perusahaan tersebut. Berbagai cara yang dapat dilakukan agar produk tersebut dapat laku di pasaran yaitu salah satunya terletak pada cara pendistribusiannya. Dimana tujuan dari distribusi ini adalah untuk menyalurkan produk-produk yang dihasilkan suatu perusahaan tersebut dapat mencapai sasaran segmen tertentu yang diinginkan dengan berbagai daerah yang berbedabeda. Di Kota Solok terdapat sebuah gudang dari PT. Garuda Food dimana gudang ini merupakan salah satu gudang yang menyimpan produk Garuda yaitu berbagai macam produk kacang Garuda untuk didistribusikan ke seluruh daerah yang sudah menjadi langganannya. Gudang PT.Garuda Food di kota Solok ini sudah beroperasi selama 15 tahun. Kegiatan yang biasanya dilakukan digudang ini adalah mendistribusikan
2 produk-produknya ke seluruh daerah tujuannya setiap hari. Setiap kali produk datang dari pabrik dan kemudian diantarkan ke gudang, maka para karyawan gudang akan menyimpan, mengecek, serta siap untuk mendistribusikan kepada konsumen. Dimana produk yang didistribusikan oleh gudang PT.Garuda Food ini yaitu berupa berbagai olahan kacang. Macam-macam dari olahan kacang tersebut adalah : Kacang kulit original, Kacang kulit rasa bawang, Kacang kedelai pedas, Kacang kedelai rasa gurih, Kacang atom manis, Kacang atom pedas. Kemudian, produk-produk PT.Garuda Food tersebut akan didistribusikan ke berbagai daerah. Daerah-daerah yang menjadi daerah tujuan dari gudang ini adalah sebagai berikut : 1) Sawah Lunto 2) Sijunjung 3) Dharmasraya 4) Alahan Panjang 5) Muara Labuh 6) Pasar Solok 7) Daerah kabupaten Solok Rute-rute inilah yang akan dilalui dan sudah menjadi daerah dan tempat langganannya gudang Garuda di Kota Solok. Pendistribusiannya dilakukan setiap hari. Dalam menjalankan proses pendistribusian ini, gudang Garuda ini mempunyai karyawan berjumlah 17 orang. Diantaranya adalah sebagai berikut : 1 orang bertindak sebagai Pimpinan Depo, 2 orang Pimpinan Sales, 3 orang karyawan bagian Administrasi, 5 orang karyawan gudang, 5 orang sopir, dan 1 orang security. Di Gudang PT.Garuda Food di Kota Solok ini mempunyai armada transportasi yaitu sebanyak 6 unit. Dimana alat transportasi berfungsi untuk mengantarakan dan mendistribusikan produk-produknya ke daerah yang hendak dituju. Transportasi yang dimiliki Gudang ini diantaranya yaitu terdiri dari 6 unit alat transportasi : 1. Truk roda 6 sebanyak 3 unit 2. Truk roda 4 sebanyak 2 unit 3. Mobil pick up sebanyak 1 unit Namun, gudang PT. Garuda food ini menyadari bahwa persaingan makin kompetitif dan membutuhkan strategi yang dapat dilakukan untuk mempertahankan eksistensi produk Garuda di pasaran. Dan yang menjadi salah satu kendala dari gudang ini adalah mahalnya biaya transportasi dalam mendistribusikan produk-produk. Agar hal ini tidak terjadi maka perlu suatu cara untuk mengoptimalkan dan meminimumkan biaya trasportasi dan menentukan rute terpendek yang dapat ditempuh agar biaya transportasinya dapat ditekan. Berdasarkan hal diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil tema
3 model transportasi dengan judul Optimalisasi Pengelolaan Komoditi Kacang Tanah di Kota Solok Dengan Pendekatan Model Quantitative System Business (Studi Kasus Pt.Garuda Food). Bersarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dalam penelitian ini permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah penerapan model transportasi distribusi dengan menggunakan pendekatan model Quantitative System Business dapat menghemat biaya transportasi distribusi pada PT.Garuda Food? 2. Apakah penerapan model transportasi distribusi dengan menggunakan pendekatan model Quantitative System Business dapat menentukan rute terpendek transportasi distribusi pada PT.Garuda Food? 3. Apakah terdapat selisih biaya transportasi sebelum penerapan model transportasi distribusi dan setelah penerapan model transportasi distribusi dengan pendekatan model Quantitative System Business pada PT.Garuda Food? Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesis dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Diduga penerapan model transportasi pada PT.Garuda Food dapat meminimumkan biaya transportasi. 2. Diduga dengan menerapkan model transportasi pada PT.Garuda Food dapat menentukan rute atau jalur terpendek dalam mendistribusikan produk PT.Garuda Food. 3. Diduga terdapat selisih positif antara biaya transportasi sebelum penerapan model transportasi distribusi dan sesudah penerapan model transportasi distribusi pada PT.Garuda Food. TINJAUAN PUSTAKA Model Transportasi Asumsi dasar model ini adalah biaya transport pada suatu rute tertentu proporsional dengan banyaknya unit yang dikirimkan. ( Subardi, 1992 ). Model transportasi diformulasikan menurut karakteristik-karakteristik unik permasalahannya yang meliputi : 1) Suatu barang dipindahkan (transported), dari seluruh sumber ke tempat tujuannya dengan biaya yang seminim mungkin 2) Atas barang tersebut tiap sumber dapat memasok suatu jumlah yang tetap dan tiap tujuan mempunyai jumlah permintaan yang tetap. Menurut Taha (1996), Dalam arti sederhana, model transportasi berusaha menentukan sebuah rencana transportasi
4 sebuah barang dari sejumlah sumber ke sejumlah tujuan. Jenis jenis Model Transportasi Terdapat beberapa cara dalam model transportasi atau metode distribusi, yaitu: 1. Untuk menentukan solusi awal dapat digunakan : Metode North West Corner (Metode Sudut Barat Laut) Metode Least Cost (Metode Biaya Terkecil) Metode VAM (Vogel s Approximation Method) 2. Untuk menentukan solusi akhir yang optimal dapat digunakan : Metode Modified Distribution (MODI) Metode Stepping Stone (SSM) Distribusi Distribusi adalah kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi. Menurut Nelfiyanti dan Dedi Dermawan (2012) Distribusi produk sering menciptakan hirarki dari lokasi penyimpanan,yang dapat meliputi : pusatpusat produksi (manufacturing service), pusat-pusat produksi (distribution centre), grosir (wholesalers), dan pengecer (retailers). Dimana distribusi produk ini kata lainnya adalah logistik, istilah ini sering digunakan dalam lingkungan militer. Rute Terpendek Permasalahan rute terpendek adalah permasalahan untuk menemukan rute terpendek antara titik asal (initial node) menuju titik tujuan (final node) dalam suatu jaringan jalan. Walaupun demikian cukup banyak permasalahan lain yang dapat juga dimodelkan dengan pendekatan model rute terpendek ini, antara alain permasalahan strategi penggantian mesin, kendaraan atau fasilitas (Taha, 1996). Program atau Software WinQSB Software WinQSB atau yang dikenal dengan Windows Quantitative System Business merupakan program yang dapat memecahkan masalah-masalah kuantitatif dalam hal bidang manajemen. Menurut Winarno (2008) WinQSB merupakan salah satu program komputer yang dirancang dan dibuat guna untuk memecahkan segala permasalahn kuantitatif di bidang manajemen. Dimana salah satu keunggulannya adalah merupakan kelanjutan dari program QSB yang pada tahun 1990-an sudah banyak digunakan di kalangan akademisi maupun di kalangan pembuat keputusan. Bedanya
5 QSB masih dijalankan dibawah sistem DOS, sedangkan WinQSB sudah berbasis Microsoft Windows. Dikarenakan WinQSB sudah berbasis Microsoft Windows, maka WinQSB sudah memanfaatkan kemampuan grafis komputer. Masingmasing modul yang adda di program ini sudah memilliki ikon sendiri. Penyelesaian Optimalisasi Menurut Haningsih (2013), metode yang digunakan untuk uji optimalisasi adalah: Metode Batu Loncatan (Stepping Stone) Berikut adalah langkah-langkah Metode Batu Loncatan (Stepping Stone): a. Penyusutan Tabel Alokasi Untuk bisa memahami dengan lebih mudah dan memecahkan masalah, maka data diatas harus disusun ke dalam suatu tabel yang menunjukkan hubungan antara kapasitas pabrik, kebutuhan gudang, dan biaya pengangkutan. Pada tabel yang berupa matriks tersebut jumlah kebutuhan pasar diletakkan pada baris terakhir dan kapasitas tiap gudang pada kolom terakhir. Sedang biaya pengangkutan diletakkan pada segi empat kecil pada tabel itu. b. Prosedur Alokasi Setelah data tersusun dalam bentuk tabel, maka langkah selanjutnya adalah mengalokasikan produk dari gudanggudang ke tempat-tempat tujuan distribusi. Pedoman yang merupakan prosedur alokasi sistematis pertama adalah pedoman sudut barat laut (northwest comer rule). Mulai dari sudut kiti atas dari tabel dialokasikan sejumlah maksimum produk dengan melihat kapasitas gudang dan kebutuhan pasar. c. Mengubah Alokasi Secara Trial and Error Untuk mengurangi biaya pengangkutan, alokasi pada tabel dapat diubah secara trial and error. Perubahan alokasi ini dapat dilakukan melalui segi empat berdekatan maupun segi empat berjauhan atau tidak berdekatan. Demikian seterusnya diadakan perubahan bila dengan perubahan itu dapat mengurangi biaya, sampai akhirnya diperoleh biaya pengangkutan yang terendah (optimal). METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah gudang PT. Garuda Food yang berlokasi di Kota Solok yang beralamat di jalan St. Sunan Pamuncak Kota Solok atau dekat Terminal Bareh Solok. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer. Dimana data primer adalah data yang langsung didapatkan dari obyek penelitian yaitu dengan cara mengamati secara langsung ataupun dengan melalui wawancara.
6 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, metode penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut : 1. Observasi Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian ini yaitu pada gudang PT.Garuda Food yang berada di Kota Solok untuk mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 2. Interview Interview ini adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi melalui Tanya jawab secara langsung dengan salah seorang narasumber yang paham dan mengetahui tentang obyek dari penelitian ini guna memperoleh data-data dan informasi yang berguna demi kelancaran penelitian. Dimana sebagai narasumbernya adalah pihak manajemen ataupun karyawan dari PT.Garuda Food dimana narasumber tersebut paham dan mengetahui mengenai obyek penelitian ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis dengan Menggunakan Metode Stepping Stone (Metode Batu Loncatan ) - Tahap 1 Mengisi kotak matriks sesuai dengan jumlah kapasitas gudang dengan jumlah kebutuhan distribusi. DARI KE GUDANG 1 GUDANG 2 Tabel 5.1 Iterasi 1 Tahap Awal, Pedoman Sudut Barat Laut DM ALPA SJG SWL MLB PSR SLK KAB SLK KAPASITAS GUDANG KEBUTUHAN DISTRIBUSI Sumber : Data Lapangan Tahun 2015 Berdasarkan tabel 5.1 diatas, dapat dilihat bahwa tabel diatas merupakan tahap awal iterasi 1 dari proses model Stepping Stone dimana, tabel diisi dengan cara pedoman sudut barat laut yang mana, tabel tersebut diisi mulai dari sudut kiri atas
7 tabel. Produk PT.Garuda Food pertama kali diantarkan atau didistribusikan ke daerah Dharmasraya selanjutnya ke Alahan Panjang, kemudian Sijunjung, Sawah Lunto, Muara Labuh, Pasar Solok dan terakhir ke Kabupaten Solok. Setelah tabel diatas diisi dengan batu-batu maka perhitungan untuk mendapatkan berapa besar biaya transportasi distribusi serta rute terpendek yang dapat dilalui perusahaan PT. Garuda Food dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Gudang 1 Dharmasraya 45 x = Rp b. Gudang 1 Sawah Lunto 30 x 3.50 = Rp c. Gudang 1 Pasar Solok 25 x 2000 = Rp d. Gudang 1 Kabupaten Solok 33x = Rp e. Gudang 2 Alahan Panjang 45 x = Rp f. Gudang 2 Sijunjung 35 x = Rp g. Gudang 2 Muara Labuh 35 x = Rp h. Gudang 2 Kabupaten Solok 5 x = Rp Jadi, Biaya Transportasinya adalah sebesar Rp Jadi, dari tahap 1, iterasi 1 didapatkan rute dan biaya sebagai berikut : 1. Gudang 1 Dharmasraya 2. Gudang 1 Sawah Lunto 3. Gudang 1 Pasar Solok 4. Gudang 1 Kabupaten Solok 5. Gudang 2 Alahan Panjang 6. Gudang 2 Sijunjung 7. Gudang 2 Muara Labuh 8. Gudang 2 Kabupaten Solok Dengan biaya transportasi nya yaitu sebesar Rp ,- (satu juta dua ratus tiga puluh delapan ribu lima ratus rupiah). - Tahap 2 Perbaikan pertama dengan trial and error (segi empat berjauhan). Cara dan perhitungannya akan dijabarkan sebagai berikut:
8 DARI KE GUDANG 1 GUDANG 2 Tabel 5.2 Iterasi 2, Trial And Error (Segi Empat Berjauhan) DM ALPA SJG SWL MLB PSR SLK KAB SLK KAPASITAS GUDANG KEBUTUHAN DISTRIBUSI Sumber: Data Lapangan Tahun 2015 Tabel 5.2 ini menunjukkan tahap kedua dari model Stepping Stone. Pada tahap ini sudah dilakukan perbaikan pertama dengan trial and error berjauhan (segi empat sberjauhan). Dari perbaikan tersebut, maka hasil nya akan ditunjukkan dalam tabel 5.3 yaitu sebagai berikut : Tabel 5.3 Iterasi 2, Hasil Trial And Error Berjauhan (Segi Empat Berjauhan) DARI KE DM ALPA SJG SWL MLB PSR SLK KAB SLK KAPASITAS GUDANG GUDANG 1 GUDANG KEBUTUHAN DSTRIBUSI Sumber: Data Lapangan Tahun 2015 Tabel 5.3 merupakan hasil dari perbaikan menggunakan trial and error (segi empat berjauhan). Dimana alur dari perbaikan tersebut dapat dilihat dalam tabel 5.3. Sehingga perhitungan biaya transportasi distribusi dan penentuan rute terpendek yang dapat ditempuh oleh transportasi untuk pendistribusian produk PT.Garuda Food dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Gudang 1 Dharmasraya 45 x = Rp b. Gudang 1 Sijunjung 33 x = Rp
9 c. Gudang 1 Sawah Lunto 30 x = Rp d. Gudang 1 Pasar Solok 25 x Gudang 1 Sijunjung 3. Gudang 1 Sawah Lunto 4. Gudang 1 Pasar Solok = Rp Gudang 2 Alahan Panjang e. Gudang 2 Alahan Panjang 45 x = Rp f. Gudang 2 Sijunjung 2 x = Rp g. Gudang 2 Muara Labuh 35 x = Rp h. Gudang 2 Kabupaten Solok 38 x Gudang 2 Sijunjung 7. Gudang 2 Muara Labuh 8. Gudang 2 Kabupaten Solok Dengan biaya trasnportasinya yaitu sebesar Rp ,- (satu juta dua ratus tiga puluh tiga ribu lima ratus lima puluh rupiah). = Rp Jadi, Biaya Transportasinya adalah - Tahap 3 Perbaikan kedua dengan trial and sebesar Rp error berdekatan (segi empat berdekatan). Jadi, rute transportasi yang Cara dan perhitungannya akan dijabarkan didapatkan dari tahap kedua yaitu : sebagai berikut: 1. Gudang 1 Dharmasraya Tabel 5.4 Iterasi 3, Trial And Error Berdekatan (Segi Empat Berdekatan). KE DARI GUDANG 1 GUDANG 2 DM ALPA SJG SWL MLB PSR SLK KAB SLK KAPASITAS GUDANG KEBUTUHAN DISTRIBUSI Sumber: Data Lapangan Tahun 2015 Tabel 5.4 menunjukkan perbaikan menggunakan segi empat berdekatan. Dimana alur dari perbaikan tersebut dapat dilihat dalam tabel 5.4. Hasil dari perbaikan diatas dapat dilihat di tabel selanjutnya yaitu di tabel 5.5 yang akan ditampilkan seperti berikut ini :
10 Tabel 5.5 Iterasi 3, Hasil Trial And Error (Segi Empat Berdekatan) DARI KE DM ALPA SJG SWL MLB PSR SLK KAB SLK KAPASITAS GUDANG GUDANG 1 GUDANG KEBUTUHAN DISTRIBUI Sumber: Data Lapangan Tahun 2015 Tabel 5.5 merupakan hasil dari perbaikan menggunakan trial and error d. Gudang 1 Pasar Solok 25 x = Rp (segi empat berdekatan). Perbaikan e. Gudang 2 Alahan Panjang 12 x menggunakan segi empat berdekatan ini merupakan langkah terakhir dan hasil akhir yang dapat diambil karena dalam tahap ini didapatkan biaya transportasi distribusi yang paling kecil dan optimal diantara = Rp f. Gudang 2 Sijunjung 35 x = Rp g. Gudang 2 Muara Labuh 35 x = Rp tahap-tahap sebelumnya. Sehingga h. Gudang 2 Kabupaten Solok 38 x3.250 perhitungan biaya transportasi distribusi dan penentuan rute terpendek yang dapat = Rp Jadi, Biaya Transportasinya adalah ditempuh oleh transportasi untuk sebesar Rp pendistribusian produk PT.Garuda Food dapat dijabarkan sebagai berikut : Jadi, rute transportasi yang didapat dari tahap terakhir ini yaitu : a. Gudang 1 Dharmasraya 45 x = Rp Gudang 1 Dharmasraya 2. Gudang 1 Alahan Panjang b. Gudang 1 Alahan Panjang 33 x = Rp c. Gudang 1 Sawah Lunto 30 x = Rp Gudang 1 Sawah Lunto 4. Gudang 1 Pasar Solok 5. Gudang 2 Alahan Panjang 6. Gudang 2 Sijunjung 7. Gudang 2 Muara Labuh
11 8. Gudang 2 Kabupaten Solok Oleh karena itu, gudang PT. Garuda Food dapat menghemat biaya transportasi sebesar Rp /hari. Dimana biaya transportasi mula-mula sebelum menggunakan model transportasi yaitu sebesar Rp /harinya dan setelah menggunakan model transportasi menjadi Rp ,-. KESIMPULAN Berdasarkan analisis dan hasil perhitungan yang telah didapat dan diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan terhadap pelaksanaan model transportasi pada gudang PT. Garuda Food. Simpulan yang diperoleh yaitu : 1. Penerapan model transportasi distribusi dengan menggunakan pendekatan model Quantitative System Business dapat menghemat biaya transportasi distribusi pada PT.Garuda Food. 2. Penerapan model transportasi distribusi dengan menggunakan pendekatan model Quantitative System Business dapat menentukan rute terpendek transportasi distribusi pada PT.Garuda Food. 3. Terdapat selisih biaya transportasi sebelum penerapan model transportasi distribusi dan setelah penerapan model transportasi distribusi dengan pendekatan model Quantitative System Business pada PT. Garuda Food. Dimana, sebelum menerapkan model transportasi distribusi biaya transportasi/harinya yaitu sebesar Rp ,- dan setelah menerapkan model transportasi distribusi biaya transportasi/harinya yaitu sebesar Rp ,-. Dengan demikian, PT.Garuda Food dapat menghemat biaya transportasinya sebesar Rp ,-/hari. DAFTAR PUSTAKA Ardiansyah, M. A. (2014). Penerapan Model Transportasi Dan Distribusi Vogel's Approximation Method (VAM) Dan Modified Distribution (MODI) Pada UD.Tani Berdikari. Universitas Hasanuddin, Makassar. Derisma, A. H. (2013). Model Optimasi Pengiriman Produk Coca-Cola Ke Sales Center (Studi Kasus : Pt. Coca-Cola Bottling Indonesia Sumatera Bagian Tengah). Teknik Industri Universitas Bung Hatta, Vol. 2 No. 1. Eka. Penentuan Rute Distribusi Produk Minuman Ringan Pt.Coca Cola Distribution Indonesia Dc (Distribution Center) Pontianak Menggunakan Metode Travelling Salesman Problem. Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura. Gusnitowati, Fera Marlinda, R., Supriyono. (2014). Penerapan Algoritma Branch And Bound Untuk Menentukan Rute Objek Wisata Di Kota Semarang. UNNES Journal of Mathematics. Haningsih. (2013). Pengertian Model Transportasi dan Aplikasinya.
12 Heizer, Jay, B. R. (2007). Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat. Hidayat, Arinten Dewi, B. Y., Dian Septiana. Analisis Pemecahan Masalah Rute Terpendek Antara Kota Jakarta dengan Kota Bandung. Huda, N. (2007). Teknik Perencanaan Pembangunan. Padang: Bung Hatta University Press. (diakses pada 21/09/2015) 3/05/pengertian-distribusi-tujuanfungsi-saluran.html (diakses pada 21/09/2015) Mulyono, S. (1999). Operations Research. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Subardi, A. (1992). Metode Modified Distribution Dalam Operations Research. prosiding manajemen dan usahawan, Vol. 21 No. 05. Taha HA. (1996). Riset Operasi. Jakarta: Binarupa Aksara. Winarno, W.W.. (2008). analisis manajemen kuantitatif dengan winqsb. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. io.com/2015/02/pengertian- Distribusi-Tujuan-Fungsi- Kegiatan-Ekonomi-Distribusi.html (diakses pada 21/09/2015) Zainuddin. (2011). analisis penerapan model transportasi dan distribusi (dengan VAM dan MODI) pada PT.Coca-Cola bottling indonesia. Universitas Hasanuddin, Makassar. Nelfiyanti, D. D. (2012). Penentuan Rute Distribusi BBM yang Optimal Menggunakan Metode Minimal Spanning Tree (MST) dan Algoritma Heuristik di PT.Telkomsel Area Kabupaten Pelalawan. Teknik Industri Universitas Bung Hatta, Vol.1 No.1. Nelwan, Claudia, J. S. K., Yohanes Langi (2013). Optimalisasi Pendistribusian Air dengan Menggunakan Metode Least Cost dan Metode Modified Distribution (Studi Kasus : Pdam Minahasa Utara). Ilmiah Sains, Vol.13 No. 1. Subagyo, P. (1997). Dasar-Dasar Operation Research. Yogyakarta: BPFE UGM.
Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.
PENJELASAN METODE STEPPING STONE Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi produksi yang optimal menggunakan cara trial and error atau coba coba. Walaupun mengubah alokasi dengan
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XI : MODEL TRANSPORTASI e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Model Transportasi Merupakan
Lebih terperinciModel Transportasi /ZA 1
Model Transportasi 1 Model Transportasi: Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan distribusi suatu barang tertentu dari sejumlah sumber (sources)
Lebih terperinciBAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).
BAB III MODEL TRANSPORTASI. Pendahuluan Permasalahan transportasi berkaitan dengan pendistribusian beberapa komoditas dari beberapa pusat penyediaan, yang disebut dengan sumber menuju ke beberapa pusat
Lebih terperinciMENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian)
Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 2, Desember 2017, 95-100 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI
Lebih terperinciProf. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan
Lebih terperinciRiset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan
Masalah transportasi, pada umumnya, berkaitan dengan mendistribusikan sembarang komoditi dari sembarang kelompok pusat pemasok (yang disebut SUMBER) ke sembarang pusat penerima (yang disebut TUJUAN) dalam
Lebih terperinciMetode Transportasi. Rudi Susanto
Metode Transportasi Rudi Susanto Pendahuluan METODE TRANSPORTASI Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat literatur dan melakukan studi kepustakaan untuk mengkaji dan menelaah berbagai buku, jurnal, karyai lmiah, laporan dan berbagai
Lebih terperinciOPTIMASI PENDISTRIBUSIAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN METODE MODIFIED DISTRIBUTION (Studi Kasus: PDAM Kabupaten Minahasa Utara)
OPTIMASI PENDISTRIBUSIAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN METODE MODIFIED DISTRIBUTION (Studi Kasus: PDAM Kabupaten Minahasa Utara) Claudia Nelwan 1), John S. Kekenusa 1), Yohanes Langi 1)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang berdiri di tengah kehidupan masyarakat. Berdirinya suatu perusahaan di tengah-tengah kehidupan masyarakat mempunyai tujuan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi Masalah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali muncul di Inggris selama Perang Dunia II. Inggris mula-mula tertarik menggunakan metode kuantitatif dalam
Lebih terperinciMETODE TRANSPORTASI PENGERTIAN METODE STEPPING STONE METODE MODI METODE VOGELS APPROXIMATION (VAM)
METODE TRANSPORTASI PENGERTIAN METODE STEPPING STONE METODE MODI METODE VOGELS APPROXIMATION (VAM) PENGERTIAN Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN BARANG DI PT. SINAR NIAGA SEJAHTERA MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX
OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN BARANG DI PT. SINAR NIAGA SEJAHTERA MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX DASEP ISBANDI DAN DEBBIE KEMALA SARI Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma Jakarta ABSTRAKSI PT.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output)
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming) Menurut Sri Mulyono (1999), Program Linier (LP) merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Pendistribusian barang atau jasa merupakan salah satu bagian penting dari kegiatan sebuah instansi pemerintah ataupun perusahaan tertentu Masalah transportasi merupakan
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN PUPUK DI WILAYAH SULAWESI TENGAH MELALUI MODEL TRANSSHIPMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE VOGEL APPROXIMATION
JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 2016 (Hal 211-221) ISSN : 2450 766X OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN PUPUK DI WILAYAH SULAWESI TENGAH MELALUI MODEL TRANSSHIPMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE VOGEL APPROXIMATION M.
Lebih terperinciTRANSPORTATION PROBLEM
Media Informatika Vol. No. (27) TRANSPORTATION PROBLEM Dahlia Br Ginting Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. Juanda 9 Bandung 2 E-mail : Carlo27@telkom.net Abstrak Di sini akan
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA
ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA Trisnani Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma JL. Sisingamangaraja NO. 338 Simpang Limun Medan ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa perkembangan transportasi terwujud dalam bentuk kemajuan alat angkut yang selalu mengikuti dan mendorong kemajuan teknologi transportasi. Pada umumnya masalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Tinjauan Teori dan Konsep 2.. Pengertian Manajemen Produksi/Operasi Sebelum membahas lebih jauh mengenai metode transportasi, perlu diuraikan terlebih dahulu mengenai pengertian
Lebih terperinciBAB VII METODE TRANSPORTASI
BAB VII METODE TRANSPORTASI Pada umumnya masalah transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan permintaan
Lebih terperinciUMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA
UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 MODEL TRANSPORTASI METODE TRANSPORTASI Transportasi Lokasi sumber Lokasi tujuan Transportasi distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran
Lebih terperinciOPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST
OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST Deasy Permata Sari A12.2010.04110 Program Studi Sistem Informasi S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Model Transportasi, Vogell s Approximation Method, Stepping Stone Method ABSTRAK
OPTIMALISASI BIAYA DISTRIBUSI BERBASIS SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN METODE VOGELL S APPROXIMATION DAN STEPPING STONE (Pada PT. Purinusa Ekapersada) Eko Sholehul Hudda Program Studi Teknik Industri
Lebih terperinciMETODE TRANSPORTASI Permintaan Masalah diatas diilustrasikan sebagai suatu model jaringan pada gambar sebagai berikut:
METODE TRANSPORTASI Pada umumnya masalah transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu,
Lebih terperinciTEKNIK RISET OPERASI UNDA
BAB V METODE TRANSPORTASI Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempattempat yang membutuhkan secara
Lebih terperinciMETODE TRANSPORTASI. GUDANG A GUDANG B GUDANG C KAPASITAS PABRIK PABRIK W. RP 20 RP 5 RP RP 15 RP 20 RP RP 25 RP 10 RP 19 50
METODE TRANSPORTASI. GUDANG A GUDANG B GUDANG C KAPASITAS PABRIK PABRIK W. RP 20 RP 5 RP RP 15 RP 20 RP RP 25 RP 10 RP 19 50 METODE TRANSPORTASI Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi
34 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi Hamdy A Taha (1996) mengemukakan bahwa dalam arti sederhana, model transportasi berusaha menentukan sebuah rencana transportasi sebuah
Lebih terperinciOperations Management
6s-1 Linear Programming Operations Management MANAJEMEN William J. Stevenson 8 th edition 6s-2 Linear Programming METODE TRANSPORTASI suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber
Lebih terperinciManajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 5 MODEL TRANSPORTASI. 5.1 Pengertian Model Transportasi
Modul 5 MODEL TRANSPORTASI 5.1 Pengertian Model Transportasi Model transportasi adalah kelompok khusus program linear yang menyelesaikan masalah pengiriman komoditas dari sumber (misalnya pabrik) ke tujuan
Lebih terperinciOptimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI)
INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS E-ISSN: 2548-3587 103 Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI) Herlawati 1,* 1 Sistem
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI
BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI 34 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi Hamdy A Taha (1996) mengemukakan bahwa dalam arti sederhana, model
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU)
Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 217 ISSN 2339-21X IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU) Mohd. Rifqi Lutfir
Lebih terperinciMetode Transportasi. Muhlis Tahir
Metode Transportasi Muhlis Tahir Pendahuluan Metode Transportasi digunakan untuk mengoptimalkan biaya pengangkutan (transportasi) komoditas tunggal dari berbagai daerah sumber menuju berbagai daerah tujuan.
Lebih terperinciPertemuan 4 Transportasi Dengan Dummy
Pertemuan 4 Transportasi Dengan Dummy Objektif: 1. Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah dengan metode North West Corner (NWC) dengan Dummy. 2. Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah dengan metode Vogel
Lebih terperinciPertemuan 3 Transportasi Tanpa Dummy
Pertemuan 3 Transportasi Tanpa Dummy Objektif: 1. Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah dengan metode North West Corner (NWC). 2. Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah dengan metode Vogel Approximation
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PT. CAHAYA TALENTA ASIA
ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PT. CAHAYA TALENTA ASIA Davina Prayoga; Teguh Sriwidadi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Biaya transportasi merupakan masalah yang sering dijumpai di berbagai bidang terutama yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran. Keputusan yang tepat dalam
Lebih terperinciMETODE TRANSPORTASI. Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas pabrik Pabrik W. Rp 20 Rp 5 Rp Rp 15 Rp 20 Rp Rp 25 Rp 10 Rp 19 50
METODE TRANSPORTASI Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Metode Transportasi dikemukakan pertama kali oleh FL.Hitch Cock pada tahun 1941. Ia menyajikannya dalam suatu studi mengenai The Distribution of a Product From Several
Lebih terperinciAPLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN
Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 299 311. APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN Lolyta Damora
Lebih terperinciModul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Modul 0 PENELITIAN OPERASIONAL Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA http://wwwmercubuanaacid JAKARTA 007 PENDAHULUAN Suatu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Distribusi merupakan proses pemindahan barang-barang dari tempat produksi ke berbagai tempat atau daerah yang membutuhkan. Kotler (2005) mendefinisikan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum arti transportasi adalah adanya perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lain dan dari beberapa tempat ke beberapa tempat lain. Tempat atau tempat-tempat
Lebih terperinciMASALAH TRANSPORTASI
MASALAH TRANSPORTASI Transportasi pada umumnya berhubungan dengan distribusi suatu produk, menuju ke beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, dan biaya transportasi minimum. Transportasi mempunyai
Lebih terperinciOPTIMALISASI MASALAH TRANSSHIPMENT DENGAN MENGGUNAKAN VOGEL APPROXIMATION METHOD PADA DISTRIBUSI PLASTIK DI PT. SENTOSA PLASTIK MEDAN
OPTIMALISASI MASALAH TRANSSHIPMENT DENGAN MENGGUNAKAN VOGEL APPROXIMATION METHOD PADA DISTRIBUSI PLASTIK DI PT. SENTOSA PLASTIK MEDAN Swandi Simanjorang, Faiz Ahyaningsih FMIPA Universitas Negeri Medan,
Lebih terperinciAnalisis Penggunaan Model Transportasi dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket pada Perusahaan Shuttle Xtrans Cabang Bandung
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Penggunaan Model Transportasi dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket pada Perusahaan Shuttle Xtrans Cabang Bandung 1 Siska Martinalopa, 2 Muhardi, 3 Poppie Sofiah
Lebih terperinciOPTIMASI MASALAH TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE POTENSIAL PADA SISTEM DISTRIBUSI PT. XYZ
Saintia Matematika Vol. 1, No. 5 (2013), pp. 407 418. OPTIMASI MASALAH TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE POTENSIAL PADA SISTEM DISTRIBUSI PT. XYZ Diah Purnama Sari, Faigiziduhu Bu ulolo, Suwarno Ariswoyo
Lebih terperinciManajemen Sains. Model Transportasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011
Manajemen Sains Model Transportasi Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011 Pengertian Model transportasi adalah kelompok khusus program linear yang menyelesaikan masalah pengiriman
Lebih terperinciPENDISTRIBUSIAN PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN METODE TRANSPORTASI
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENDISTRIBUSIAN PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN METODE TRANSPORTASI (Optimum Product Distribution Using Transportation Method) Jevi Rosta*, Hendy Tannady** Fakultas Teknik Jurusan
Lebih terperinciTRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN
TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN LECTURE NOTES TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN Rojali, S.Si., M.Si rojali@binus.edu LEARNING OUTCOMES 1. Mahasiswa diharapkan dapat menafsirkan masalah nyata untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Tirta Sibayakindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek AQUA. PT. Tirta Sibayakindo memiliki rantai
Lebih terperinciANALISIS SISTEM DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI
ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI Heri Wibowo 1, Hidayat 2, Almi Ratna Palupi 3 Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Jl. Pramuka
Lebih terperinciTRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN
LECTURE NOTES TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN Rojali, S.Si., M.Si rojali@binus.edu LEARNING OUTCOMES 1. Mahasiswa diharapkan dapat menafsirkan masalah nyata untuk analisis kuantitatif (LO2). 2. Mahasiswa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Masalah Transportasi Masalah transportasi merupakan pemrograman linear jenis khusus yang berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke tujuan (misalnya,
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13 Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network :
Lebih terperinciHermansyah, Helmi, Eka Wulan Ramadhani INTISARI
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 3(216), hal 249 256. PERBANDINGAN METODE STEPPING STONE DAN MODIFIED DISTRIBUTION DENGAN SOLUSI AWAL METODE LEAST COST UNTUK MEMINIMUMKAN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Serangkaian kegiatan yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM
MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM PERSOALAN TRANSPORTASI Metode transportasi adalah suatu metode dalam Riset Operasi yang digunakan utk mengatur distribusi dari sumber-sumber yg menyediakan produk
Lebih terperinciMETODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI
METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI Dimas Alfan Hidayat 1, Siti Khabibah, M.Sc 2, Suryoto, M.Si 2 Program Studi Matematika FSM Universitas Diponegoro
Lebih terperinciDAFTAR ISI. JUDUL BAGIAN DALAM... i. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi
Lebih terperinciProf. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi
Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI LMSYH, M.Sc. Program Magister gribisnis Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan distribusi suatu barang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Riwayat Hidup. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel
vi DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan Riwayat Hidup Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel i ii iii iv vi viii ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan Masalah 4
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6
MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6 Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PENGIRIMAN BARANG MENGGUNAKAN METODE NORTH WEST CORNER DAN LEAST COST (STUDI KASUS: PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA SURABAYA)
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 2, No. 1, Juli 2017. Hal 1 10. ANALISIS PERBANDINGAN PENGIRIMAN BARANG MENGGUNAKAN METODE NORTH WEST CORNER DAN LEAST COST (STUDI KASUS:
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Optimalisasi Distribusi Sistem distribusi adalah cara yang ditempuh atau digunakan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen
Lebih terperincibiaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin
MODEL TRANSPORTASI MODEL TRANSPORTASI Metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Metode transportasi
Lebih terperinciAnalisis Biaya Distribusi Tas Dengan Menggunakan Metode Transportasi Solusi Awal Pada CV. Nabilah Putri.
FISTIA FANNI HAPSARY 12210817 MANAJEMEN EKONOMI 2013 Analisis Biaya Distribusi Tas Dengan Menggunakan Metode Transportasi Solusi Awal Pada CV. Nabilah Putri. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang
Lebih terperinciTeam Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu sistem saluran-saluran yang menghubungkan titiktitik
Lebih terperinciPenggunaan Metode Transportasi Dalam...( Ni Ketut Kertiasih)
ISSN0216-3241 27 PENGGUNAAN METODE TRANSPORTASI DALAM PROGRAM LINIER UNTUK PENDISTRIBUSIAN BARANG Oleh Ni Ketut Kertiasih Jurusan Manajemen Informatika, FTK, Undiksha Abstrak Permasalahan transportasi
Lebih terperinciSISTEM OPTIMALISASI DISTRIBUSI PENAMBANGAN BATU ANDESIT PADA CV. ARZEA MENGGUNAKAN METODE STEPPING STONE
SISTEM OPTIMALISASI DISTRIBUSI PENAMBANGAN BATU ANDESIT PADA CV. ARZEA MENGGUNAKAN METODE STEPPING STONE R. Dewa Risdya E. P Sistem Informasi S1, Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG
PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG Arlita Armanto; Haryadi Sarjono Management Department, School of Business Management, Binus University, Jl. K. H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciTRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL
TRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL 6 Obyektif 1. Mengerti mengenai definisi Transportasi Vogel Approximation Methods (VAM) 2. Memahami penggunaan metode transportasi dan menyelesaikan masalah menggunakan metode
Lebih terperinciBAB VII. METODE TRANSPORTASI
VII. METODE TNPOTI Dilihat dari namanya, metode transportasi digunakan untuk mengoptimalkan biaya pengangkutan (transportasi) komoditas tunggal dari berbagai daerah sumber menuju berbagai daerah tujuan.
Lebih terperinciPenentuan Solusi Optimal MUHLIS TAHIR
Penentuan Solusi Optimal MUHLIS TAHIR Metode Ada dua metode yang dapat digunakan untuk menentukan solusi optimal, yaitu : Metode Stepping Stone Metode Modified Distribution (Modi) Prinsip perhitungan kedua
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model Pengertian sistem Pengertian model
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model 2.1.1 Pengertian sistem Pengertian sistem dapat diketahui dari definisi yang diambil dari beberapa pendapat pengarang antara lain : Menurut Romney (2003, p2) sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab 1 pendahuluan ini berisikan tentang apa-apa saja yang menjadi latar belakang permasalahan yang terjadi pada distribusi pengiriman produk pada distributor PT Coca Cola, posisi penelitian,
Lebih terperinciVISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI
VISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI Agus Sasmito Aribowo Jurusan Teknik Informatika UPN "Veteran" Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281 Yogyakarta
Lebih terperinciUJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.
Info Artikel UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm PENERAPAN ALGORTIMA BRANCH AND BOUND UNTUK MENENTUKAN RUTE OBJEK WISATA DI KOTA SEMARANG Fera Marlinda
Lebih terperinciModel Transportasi 1
Model Transportasi 1 Model ini berawal dari tahun 1941 ketika F.L. Hitchkok mengetengahkan studi yang berjudul The Distribution of a Product from Several Sources to Numerous Localities Tahun 1947, T.C.Koopmans
Lebih terperinciSTUDI MENGENAI PENYELESAIAN PERMASALAHAN RUTE TERPENDEK YANG DIPANDANG SEBAGAI MODEL TRANSSHIPMENT (PERSINGGAHAN) SKRIPSI YUPITER SITANGGANG
STUDI MENGENAI PENYELESAIAN PERMASALAHAN RUTE TERPENDEK YANG DIPANDANG SEBAGAI MODEL TRANSSHIPMENT (PERSINGGAHAN) SKRIPSI YUPITER SITANGGANG 050803047 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciPENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA
PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA Nama : Munawarah Zulhijah Kelas : 3EA28 NPM : 15212158 Pembimbing : Supriyo Hartadi W, SE., MM.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut James A.F. Stoner (2006, p7), manajemen adalah suatu
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006, p7), manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE STEPPING STONE UNTUK TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG PADA CV. MITRA TRANS LOGISTICS
PENERAPAN METODE STEPPING STONE UNTUK TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG PADA CV. MITRA TRANS LOGISTICS Fanny Okfiany Fahmi Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network
Lebih terperinciTRANSPORTASI & PENUGASAN
TRANSPORTASI & PENUGASAN 66 - Taufiqurrahman Metode Transportasi Suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumbersumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan
Lebih terperinciPokok Bahasan VI Metode Transportasi METODE TRANSPORTASI. Metode Kuantitatif. 70
METODE TRANSPORTASI Metode Kuantitatif. 70 POKOK BAHASAN VI METODE TRANSPORTASI Sub Pokok Bahasan : 1. Metode North West Corner Rule 2. Metode Stepping Stone. 3. Metode Modi 4. Metode VAM Instruksional
Lebih terperinciImplementasi Model Transportasi pada Distribusi LPG (Liquid Petroleum Gas) 3 Kg di Sulawesi Utara
Implementasi Model Transportasi pada Distribusi LPG (Liquid Petroleum Gas) 3 Kg di Sulawesi Utara Leony Sisilia Arifin 1, Marline S Paendong 2, Yohanes A R Langi 3* 123 Program Studi Matematika, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN BIAYA TRANSPORTASI
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG ANTARA METODE FIFO DENGAN STEPPING STONE DAN VOGEL 1 Budi Gunawan 2 Sulistiono Wreksodihardjo Email: sulistiono_304@ymail.com Penulis Budi Gunawan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE POTENSIAL DALAM MENENTUKAN BIAYA DISTRIBUSI MINIMUM (STUDI KASUS : PT. MITRA PERKASA DHIAN ABADI) SKRIPSI JELLY LUIS
PENERAPAN METODE POTENSIAL DALAM MENENTUKAN BIAYA DISTRIBUSI MINIMUM (STUDI KASUS : PT. MITRA PERKASA DHIAN ABADI) SKRIPSI JELLY LUIS 100803029 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciTRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC)
TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC) 4 Obyektif 1. Mengerti mengenai definisi Transportasi North West Coner (NWC) 2. Memahami penggunaan metode transportasi dan menyelesaikan masalah menggunakan metode
Lebih terperinciLAPORAN RESMI MODUL V TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT
LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL V TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diketahui bahwa kebutuhan akan pelayanan pengantaran secara langsung dalam memanjakan konsumen atau masyarakat cukup tinggi tetapi masih dapat dihitung dengan jari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Produksi dan Operasi Manajeman (management) merupakan proses kerja dengan menggunakan orang dan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan (Bateman, Thomas S. : 2014)
Lebih terperinciOPTIMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE TRANSPORTASI LEAST COST Hery Irwan 1, Vera Methalina 2, Yuniral 3 ABSTRAK ABSTRACT
PROFISIENSI, Vol 5 No. 1 ;22-32 OPTIMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE TRANSPORTASI LEAST COST Hery Irwan 1, Vera Methalina 2, Yuniral 3 1 Staf Pengajar Program Studi Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi Istilah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris. Riset Operasi adalah
Lebih terperinciMetode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49
OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS Presented by Group 5 E49 0 SOAL-JAWAB PEMODELAN TRANSPORTASI DENGAN STUDI KASUS DISTRIBUSI KOMODITI GANDUM, BARLEY DAN OAT DI NEGARA EROPA MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciArtinya : penugasan adalah sub bagian dari program linier.
Adalah alokasi dari satu sumber ke banyak tujuan, atau dari banyak sumber ke satu tujuan. Skema hubungan adalah sbb.: PROGRAM LINIER TRANSPORTASI PENUGASAN Artinya : penugasan adalah sub bagian dari program
Lebih terperinci