BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SPA DAN YOGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SPA DAN YOGA"

Transkripsi

1 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SPA DAN YOGA Pada bab II ini akan menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Spa dan Yoga. Kemudian dilengkapi dengan studi banding/observasi yang sudah dilakukan ke beberapa proyek terkait. 2.1 Pengertian Pengertian Spa Kegiatan spa sudah dilakukan secara turun temurun sejak jaman dahulu. Spa sendiri berarti kesehatan oleh/melalui air atau Squash per Aqua (Marlina 2008:183). Air dipercaya sebagai media untuk perawatan kesehatan, kebersihan, dan diyakini memiliki kekuatan spiritual untuk keselamatan umat manusia. Terdapat banyak pengertian mengenai spa yang dikutip dari beberapa sumber, namun memiliki arti yang sama, antara lain : a) SPA merupakan fasilitas pemulihan kesehatan fisik maupun spiritual dengan aktivitas relaksasi dan penyegaran seperti health screening, 7

2 wellness center dan SPA and beauty yang dikemas dengan memanfaatkan teknologi tinggi maupun tradisional (Marlina 2008:183). Sebagai fasilitas kesehatan dan kecantikan yang memanfaatkan air, terdapat beberapa terminologi SPA, yaitu : Hydrotherapy, merupakan istilah umum untuk terapi air, yang terdiri dari whirlpool bath, hot roman pool, hot tub, Jacuzzi, dan mandi mineral. Balneotherapy, merupakan istilah umum untuk perawatan air mineral yang menggunakan sumber air panas, mineral, atau air laut. Crenotherapy (Crounotherapy), merupakan semua jenis perawatan yang menggunakan air mineral, lumpur, dan uap air. Thalassotherapy (Thalasso dalam bahasa Yunani berarti laut), perawatan ini memanfaatkan produk laut sebagai vitamin dan mineral. b) Spa adalah perawatan tradisional yang menggunakan air sebagai medianya. Spa merupakan tempat untuk memperoleh perawatan badan, dari ujung rambut hingga ujung kaki sekaligus mengembalikan kesegaran tubuh setelah berada pada kondisi yang menegangkan. Perawatan spa terdiri dari creambath, facial, menicure-pedicure, lulur, scrub, foot spa, dan body treatment (carikspa.wordpress.com, Ayudwivayanthi, ). c) Spa adalah suatu upaya kesehatan tradisional dengan pendekatan holistik, berupa perawatan menyeluruh menggunakan kombinasi keterampilan hidroterapi, pijat, aromaterapi, dan ditambahkan pelayanan makanan dan minuman sehat serta olah aktivitas fisik (The Essence of Indonesian Spa). Dari beberapa pengertian mengenai spa di atas, dapat disimpulkan bahwa spa merupakan fasilitas perawatan tubuh yang bertujuan untuk memberikan kesegaran fisik maupun psikis yang menggunakan air sebagai medianya dan dikemas dalam teknologi tinggi maupun tradisional. 8

3 2.1.2 Sejarah Spa Menurut sejarah yang berkembang air sudah dikenal sejak abad ke-17. Pada zaman Galia, para serdadu perang sering menyiram tubuhnya dan berendam menggunakan air seusai berperang. Pada zaman kegemilangan kerajaan Roma sekitar tahun lalu, perawatan spa menggunakan pancuran air alami yang berasal dari pegunungan yang bertujuan untuk terapi kesehatan dan kenikmatan berendam. Melalui terapi inilah prajurit yang baru selesai berperang melakukan relaksasi. Spa juga dikenal sebagai salah satu tempat pemandian yang terdapat di Belgia yang dikenal mampu memberikan kesembuhan untuk berbagai jenis penyakit. Dengan cara minum atau mandi menggunakan air spring-fed spa (Sophie 2000:9). Ratu Cleopatra dari Mesir juga sudah melakukan perawatan kecantikan kulit sejak masih remaja dengan mandi susu dan dipijat oleh dayang-dayangnya. Tidak hanya dunia, Indonesia dan Bali juga memiliki sejarah mengenai spa diantaranya Taman Sari yang terdapat di Kota Yogyakarta yang dibangun pada tahun 1789 oleh seorang arsitek Portugis yang diperintahkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Tempat pemandian ini diperuntukkan bagi Raja dan kerabatnya, dan berfungsi sebagai tempat menyucikan diri, menyehatkan jiwa dan raga, serta tempat berekreasi. Adapula pemandian lain yaitu Tita Empul Tampaksiring yang terdapat di Gianyar, Bali. Menurut legenda pemandian ini berawal karena pembelaan Dewa Wisnu kepada masyarakat desa yang diracuni oleh Raja Mayadenawa. Raja Mayadenawa meracuni semua mata air yang terdapat di Desa tersebut sehingga banyak penduduk yang mati dan terkena penyakit kulit. Oleh sebab itu Dewa Wisnu menancapkan kerisnya ke tanah pada salah satu daerah terlindung sehingga muncratlah air yang sangat bening dan bisa menyembuhkan penyakit yang diderita rakyat, dan tempat tersebut diberi nama Tirta Empul. 9

4 2.1.3 Klasifikasi Spa Adapun pelayanan spa menurut tujuan perawatan dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu Health Spa dan Medical Spa. Health spa dibedakan menjadi Day Spa, Destination Spa, Club Spa, dan Medical Spa (Peraturan Mentri Kesehatan No. 1205/MENKES/Per/X/2004). Adapun spa yang digunakan pada Spa dan Yoga tergolong dalam klasifikasi Day Spa: Day Spa Day spa merupakan perluasan dari salon dan terletak di pusat kota. Perawatan yang ditawarkan pada day spa ini merupakan perawatan yang sederhana dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan perawatannya, seperti massages, facials, body treatments, manicure dan pedicure. Organisasi ruang yang dibutuhkan pada day spa juga relatif sederhana karena perawatan yang ditawarkan juga sederhana. Walaupun perawatan yang ditawarkan memiliki waktu yang singkat, rancangan sebuah day spa haruslah tetap mengutamakan kenyamanan bagi konsumen. Fasilitas day spa sering memanfaatkan lahan di daerah perkotaan karena memiliki perawatan yang cepat dan tidak membutuhkan akomodasi bagi pengunjungnya, oleh sebab itu luasan lahan yang diperlukan pun tidak harus besar (Marlina 2008:183) Standar Pelayanan Spa Adapun jenis pelayanan spa yang dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu kategori minimal, kategori sedang, dan kategori utama. Dan standar pelayanan spa yang digunakan pada Spa dan Yoga adalah kategori sedang. (Peraturan Mentri Kesehatan No. 1205/MENKES/Per/X/2004) : a) Kategori Sedang Meliputi perawatan spa dengan menggunakan hidroterpi dengan peralatan sedang, pijat relaksasi dengan peralatan sedang, dan atau dengan aromaterapi sedang dan keindahan penampilan diri dengan menggunakan peralatan sedang. 10

5 2.1.5 Unsur Pendukung Spa a) Peralatan Pada tabel 2.1 akan disebutkan beberapa peralatan yang digunakan dalam perawatan spa, antara lain : Peralatan Sederhana/Minimal 1. Shower 2. Bath tub 3. Sauna Tradisional 4. Facial (manual) Tabel 2.1 Peralatan Spa Peralatan Sedang 1. Aqua medic pool (Jacuzzi/whirlpool, bath tub) 2. Sauna 3. Electric Blanket 4. Soundsystem 5. Perlengkapan Facial 6. Electric Massage sederhana Sumber: Peraturan Mentri Kesehatan No. 1205/MENKES/Per/X/2004 Peralatan Komplek 1. Aqua medic pool (Jacuzzi, 2 whirl pool, 1 water exercise) 2. Hidro tub (air & water jet) 3. Electric Blanket 4. Soundsystem 5. Perlengkapan facial 6. Electric massage 7. Shower room (kapasitas 5 orang) 8. Sauna 9. Vicky Shower 10. Fitness epuipment Berdasarkan macam-macam peralatan spa yang tertera pada tabel 2.1 terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain : a. Peralatan yang digunakan harus memadai dan memiliki mutu yang terjamin, serta memiliki manfaat dan keamanan. b. Alat-alat kesehatan yang digunakan untuk perawatan harus terdaftar di Departemen Kesehatan. c. Beberapa peralatan dan alat yang digunakan dalam spa antara lain bak biasa, whirlpool, shower, berbagai jenis steamer, selimut pemanas, sauna, alat manicure-pedicure dan alat facial yang memiliki mutu terjamin, serta manfaat dan keamanannya. b) Civitas Yang dimaksud dengan pemakai kegiatan adalah orang-orang yang terlibat dalam alur kegiatan pada sebuah pelayanan spa antara lain (Sita 2014 : 14) : 11

6 Pengunjung, adalah orang yang datang untuk mendapatkan pelayanan jasa. Merupakan suatu lembaga atau individu yang melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Spa Terapis, adalah seseorang yang telah memiliki kemampuan pada tingkat kualifikasi tertentu sesuai kategori pelayanan spa dan mempunyai kewenangan untuk menjalankan profesinya. Karyawan, adalah orang yang bertugas menjalankan tugas yang diberikan oleh pihak pengelola spa terkait administrasi dan pengawasan keseharian di spa. Pengelola, merupakan orang-orang dari pemilik usaha spa yang bertugas dalam hal pengaturan, pengawasan dan merencanakan laju perkembangan dari suatu spa yang dikelola sehingga hubungan intern dan ekstern dapat berjalan dan dipertanggungjawabkan. Supplier Produk, adalah orang yang berasal dari pihak distributor yang bertugas mengantarkan produk-produk yang dibeli oleh pihak spa. Supplier Produk biasanya datang secara berkala Pengertian Yoga Menurut Worby (2007), yoga merupakan salah satu teknik latihan untuk mengenal diri sehingga dapat menganalisis lebih lanjut tentang pikiran dan tindakan yang sudah dilakukan. Latihan dilakukakan melalui sikap tubuh, pernafasan dan tekhnik relaksasi sehingga dapat mengembangkan kecerdasan intuisi alamiah dan membantu pikiran agar dapat terpusat dan pada akhirnya dapat membuat perubahan berupa ketenangan-ketenangan pikiran dan terpusatnya perhatian. Salah satu gerakan pada yoga ditampilkan pada gambar 2.1. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, yoga bermakna sistem filsafat Hindu yang bertujuan mengheningkan pikiran, bertafakur dan menguasai diri. Sebenarnya ajaran ini merupakan suatu sistem latihan dengan penuh kesungguhan untuk membersihkan, mempertinggi dan memperdalam nilai-nilai kerohanian dalam mendekatkan diri dengan Tuhan, sehingga cara itu segala konsentrasi selalu tertuju kepada-nya ( 12

7 Yoga memiliki arti penyatuan, yang bermakna penyatuan dengan alam. Yoga merupakan salah satu dari ajaran Hindu yang menitikberatkan pada aktifitas meditasi atau bertapa, yang bertujuan untuk memusatkan pikiran untuk mengontrol panca indra dan tubuh secara keseluruhan (wikipedia.org). Ajaran yoga didirikan oleh Maharsi Patanjali, yang merupakan ilmu yang bersifat praktis dari ajaran Veda. Yoga juga berarti Yuj atau berhubungan yaitu bertemunya roh individu dengan roh universal (wikipedia.org). Yoga adalah latihan yang berfungsi untuk memelihara kesehatan tubuh dan ketenangan pikiran dan bukan merupakan terapi untuk pengembuhan penyakit. Yoga memiliki manfaat yang baik untuk jiwa dan raga manusia. Adapun beberapa manfaat yoga bagi tubuh adalah (carakhasiatmanfaat.com, Sulaksono, 2015) : Menghilangkan depresi dan stres Mengendalikan hipertensi Untuk menyehatkan jantung Meredakan nyeri pada bagian punggung bawah Membantu mengatasi gangguan pada perut Mengatasi osteoarthritis Mengatasi asma dan bronkitis Menurunkan berat badan Meningkatkan fleksibilitas sendi dan otot Mengeluarkan racun atau detoksifikasi bagi tubuh Gambar 2.1 Aktivitas yoga Sumber : 13

8 2.1.7 Fasilitas Penunjang Spa A. Jogging Jogging merupakan suatu bentuk olahraga berlari atau berjalan dengan lambat atau santai, seperti yang ditampilkan pada gambar 2.2. Tujuan utama jogging adalah untuk meningkatkan kebugaran fisik dengan menurunkan stres pada tubuh atau menjaga kestabilan tubuh untuk waktu yang lama. Jogging dilakukan pada jarak yang jauh dan merupakan bentuk pelatihan daya tahan aerobik (wikipedia.org). Jogging memiliki efek yang positif bagi tubuh, karena mampu meningkatkan sirkulasi darah yang akan memperkuat jantung. Jogging juga mampu mencegah gangguan pencernaan dan membuat tubuh untuk teteap aktif, sehingga membantu tubuh untuk membakar lemak sehingga berat badan tetap terkontrol ( Gambar 2.2 Aktivitas Jogging Berikut akan dijabarkan beberapa manfaat jogging yang rutin dilakukan bagi tubuh dan psikologis ( : a) Manfaat Jogging dari Segi psikologis Manfaat terpenting dari jogging adalah membangun kepercayaan diri. Dengan jogging secara rutin, seseorang akan tumbuh menjadi kuat dan siap untuk mengatasi segala cobaan. Keyakinan seseorang akan terbangun ketika orang tersebut mampu memperkirakan kemampuan yang dimiliki 14

9 untuk berlari menempuh jarak. Orang-orang yang menurunkan berat badan karena berlari akan memiliki kepercayaan diri yang lebih baik. Beberapa manfaat jogging dari segi psikologis antara lain : Membantu untuk memudahkan masalah hidup Dengan berlari beberapa masalah yang dimiliki seseorang akan berkurang, ini bisa dilihat dari ketika seseorang yang memiliki suatu masalah dan mencoba berlari jarak jauh, maka orang tersebut akan mendapatkan beberapa waktu untuk sendiri dan menghilangkan kekacauan yang ada dipikiran. Dengan demikian jogging adalah salah satu aktivitas yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah hidup. Melatih pikiran Jogging tidak hanya memberikan kekuatan fisik bagi tubuh, tetapi dengan jogging orang akan mendapatkan ketahanan mental. Salah satu manfaat jogging yang jarang diketahui adalah perbaikan sikap. Dengan jogging tubuh akan memproduksi hormon endofrin. Hormon endofrin merupakan hormon yang akan memberikan rasa bahagia. Oleh sebab itu jogging seringkali digunakan sebagai cara efektif untuk menghilangkan depresi klinis yang sangat lama. b) Manfaat Jogging dari Segi Fisik Meningkatkan metabolisme tubuh Jogging di pagi hari akan meningkatkan metaolisme tubuh. Jogging ini bermanfaat untuk menurunkan kelebihan berat badan dan membuat badan menjadi sehat. Jogging juga baik untuk jantung karena meningkatkan sirkulasi darah. Meningkatkan stamina Dengan memiliki stamina yang baik maka akan meningkatkan kemampuan dan produktifitas kerja sepanjang hari, karena akan membantu bergerak secara aktif. Membantu menurunkan berat badan 15

10 Jogging meningkatkan metabolisme dan akan membakar kalori dengan cepat. Jogging merupakan latihan pembakaran lemak yang baik, dan sebagian besar menargetkan lemak yang tertimbun pada perut, sehingga dengan jogging sebagian besar lemak pada perut, pinggul dan pinggang akan terkikis. Jogging juga akan meningkatkan nafsu makan, karena tubuh membutuhkan kalori lebih banyak untuk bahan bakar otot ketika digunakan untuk aktif jogging, sehingga akan menurunkan berat badan. Memperkuat otot dan meningkatkan kepadatan tulang Manfaat jogging lainnya yaitu memperkuat otot-otot dan meningkatkan kepadatan tulang belakang, pinggul, dan kaki. Jogging akan mencegah hilangnya massa otot dan massa tulang yang terkait dengan usia. Dengan berlari secara teratur maka tulang dapat terjaga dengan baik sepanjang tahun. Mengurangi resiko penyakit Jogging dapat membantu memerangi penyakit seperti kanker, stroke, diabetes, hipertensi, osteoporosis serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jogging akan meminimalkan serangan jantung, karena akan memperkuat jantung dan menjaga tekanan darah. Disampung itu dengan jogging juga akan meningkatkan kekuatan paru-paru sehingga bisa menghirup oksigen lebih banyak. Hal ini akan meningkatkan kapasitas darah untuk mengangkut nutrisi lebih banyak ke seluruh tubuh. B. Berenang Berenang adalah gerakan ketika bergerak di air, biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Berenang dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dilakukan unruk bergerak dari satu tempat ke tempat lain di dalam air, misalnya mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air. Berenang yang dilakukan untuk keperluan rekreasi dan kompetisi akan dilakukan di kolam renang (gambar 2.3), tetapi renang yang dilakukan untuk keperluan rekreasi saja bisa dilakukan di sungai, danau, dan laut. Olahraga renang akan membuat tubuh lebih 16

11 sehat, karena ketika berenang hampir semua otot dalam tubuh dipakai untuk bergerak (wikipedia.org). Berenang memiliki banyak manfaat yang baik bagi kesehatan, antara lain ( : Membentuk dan menguatkan otot, karena air memiliki kepadatan 12 kal lipat dibanding udara, sehingga setiap gerakan tubuh dibuat seperti menerima hambatan. Oleh sebab itu renang memiliki intensitas yang sama seperti aerobik. Meningkatkan kesehatan jantung, karena efisiensi jantung memompa darah ke seluruh tubuh dapat meningkat dengan berenang secara rutin. Membakar kalori, kalori dapat dibakar dalam tubuh sebanyak kalori apabila berenang dalam waktu setengah jam, namun hal ini tergantung dari intensitas dan gaya yang digunakan. Mencegah stres dan depresi, karena renang serupa dengan yoga, dengan berenang terjadi peregangan dan relaksasi otot-otot yang disertai dengan teknik pernapasan yang berirama. Minim risiko cedera, karena ketika tubuh berada di air tubuh akan terasa lebih ringan, sehingga otot dan persendian pun menerima tekanan yang lebih sedikit ketimbang saat melakukan aktivitas di darat. Gambar 2.3 Aktivitas Renang 17

12 Terdapat empat gaya renang yang digunakan untuk rekreasi maupun dalam pertandingan, antara lain (wikipediaorg) : Gaya Bebas Gaya bebas merupakan suatau gaya renang yang tidak terikat teknik-teknik tertentu. Sehingga gerakan gaya bebas ini bisa dilakukan oleh orang-orang yang terlatih maupun para pemula. Gaya bebas dilakukan dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua kaki digerakkan naik turun ke atas dan ke bawah. Ketika berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke air, tetapi untuk menarik napas dilakukan ketika lengan ke luar dari air, saat tubuh dalam posisi miring dan berpaling ke samping. Saat mengambil napas bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Gaya Dada Gaya dada adalah salah satu gaya yang paling populer untuk renang rekreasi. Gaya dada sering pula disbut gaya katak, karena gerakannya menyerupai katak ketika berenang. Gaya dada dilakukan dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dengan gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua kaki membuat gerakan menendang ke arah luar, sedangkan tangan seperti gerakan membelah air agar badan bisa meluncur lebih cepat. Pernapasan pada gaya dada dilakukan ketika mulut berada di atas permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan kaki. Gaya Punggung Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno dan pertama kali dilombakan di olimpiade Paris Gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas. Gaya punggung dilakukan dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air, sehingga memudahkan perenang untuk mengambil napas. 18

13 Dalam gaya punggung, gerakan tangan dan kaki serupa dengan gaya bebas tetapi posisi tubuh telentang dipermukaan air. Kedua tangan digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh, sedangkan kaki digerakkan ke atas dan ke bawah. Gaya Kupu-kupu Gaya kupu-kupu disebut juga dengan gaya lumba-lumba. Gaya kupu-kupu merupakan salah satu gaya renang yang dilakukan dengan posisi dada menghadap ke air. Kedua lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua kaki digerakkan bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan dari mulut dan hidung dengan luat sebelum kepala muncul ke permukaan air, kemudian udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di atas permukaan air. Gaya kupu-kupu merupakan salah satu gaya yang menuntut kekuatan lebih besar dibanding gaya yang lainnya. 2.2 Studi Banding Fasilitas Sejenis Ocean Spa di Nusa Dua, Bali A. Gambaran Umum Ocean Spa merupakan fasilitas pelayanan spa body treatment yang terletak di Kawasan BTDC Nusa Dua, tepatnya di areal Bali Collection. Ocean spa memiliki jam oprasional pada pukul WITA. Spa ini merupakan spa tradisional, yaitu semua bahan yang digunakan menggunakan rempah-rempah yang berasal dari Indonesia. Ocean Spa memiliki jumlah pengunjung yang cukup ramai setiap harinya, namun puncak dari kepadatan pengunjung yaitu pada high season yang biasanya diramaikan oleh wisatawan Rusia dan China. High season ini biasanya terjadi pada awal tahun, pertengahan tahun, dan akhir tahun. Target pengunjung Ocean Spa yaitu wisatawan lokal maupun domestik yang sedang berlibur ke Bali, atau wisatawan yang sedang jalan-jalan pada areal tersebut. Adapun wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang Ocean Spa 19

14 atas saran dari biro travel, biasanya pengunjung dari biro travel ini berjumlah sepuluh orang. B. Fasilitas Ocean Spa Gambar 2.4 Lobi Ocean Spa Pengelolaan Ocean Spa dilakukan oleh 8 orang therapis. Therapis yang bekerja pada Ocean Spa ini sudah melalui proses training selama 3 bulan terlebih dahulu yang bertujuan untuk menyamakan gerakan dan tahapan-tahapan terapi yang akan diberikan kepada penunjung. Pengunjung yang datang ke spa ini akan langsung menuju lobi yang terletak dibagian depan (gambar 2.4). Di lobi ini pengunjung akan memilih perawatan mana yang akan dipilih. Kemudian pengunjung akan diantar menuju ruangan terapi untuk melakukan treatment dan menunggu therapis mempersiapkan bahanbahan yang akan digunakan untuk treatment. Bahan-bahan yang digunakan untuk treatment merupakan baha-bahan yang bebas dari bahan kimia. Misalnya memakai bahan-bahan alami seperti buah-buahan dan rempah-rempah. Fasilitas yang terdapat di Ocean Spa yaitu pemijatan tubuh, perawatan tubuh, perawatan wajah, perawatan rambut, dan perawatan tangan dan kaki. Terdapat 6 fasilitas kamar yang disediakan, diantaranya 4 buah couple room dan 2 buah single room (gambar 2.5 dan 2.6). Setiap room dilengkapi dengan tempat tidur, bathtub, shower, dan washtafel. Untuk fasilitas perawatan rambut terdapat juga sebuah salon yang memiliki fasilitas lengkap untuk melakukan perawatan rambut (gambar 2.7). Kemudian untuk fasilitas perawatan tangan dan kaki terdapat 4 buah tempat duduk khusus perawatan dan dilengkapi sebuah kolam untuk fish spa (gambar 2.8). 20

15 Untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung yang akan melakukan perawatan, dilengkapi juga sebuah dapur yang berfungsi untuk mengolah produkproduk yang akan digunakan untuk perawatan, selain itu pengunjung juga akan diberi teh hangat dan snack sebagai welcome drink. Gambar 2.5 Couple Room Gambar 2.6 Single Room Gambar 2.7 Ruang Hair Treatment Gambar 2.8 Ruang Manicure & Pedicure Ocean Spa memiliki luas bangunan sebesar 143 m 2 yang terdiri dari ruang perawatan couple yang berukuran 3m x 5m, ruang perawatan single 3m x 3m, dapur 3m x 5m, dan salon yang berukuran 3m x 3m (gambar 2.9 dan 2.10). Gambar 2.9 Denah Ruang Perawatan Couple Ocean Spa 21

16 Gambar 2.10 Denah Ocean Spa C. Tampilan Bangunan Untuk memberikan kesan yang menunjukkan bahwa spa ini terletak di Bali, maka konsep bali digunakan pada spa ini. Nampak dari ukir-ukiran Bali yang terdapat pada setiap pintu kamar perawatan, lobi dan receptionist yang menggunakan ukir-ukiran dengan bahan kayu dan batu alam, hiasan ruangan, dan sebagainya (gambar 2.11). Kemudian interior yang digunakan berupa batu alam dan kayu yang dibuat menjadi partisi, dinding yang dilapisi dengan batu alam dan berisi ukiran menambah kesan Bali yang diciptakan pada setiap ruangan spa, sehingga memberikan nuansa Bali yang lebih kental. Setiap ruang perawatan menggunakan parket sebagai material lantainya agar memberikan kesan hangat dan natural bagi para pengunjung, pada dinding dilapisi dengan batuan alam dan pada salah satu sisi dibelikan hiasan lukisan yang terbuat dari batu alam yang membentuk bunga. Pencahayaan pada ruang perawatan ini dibuat redup dan berwarna kuning yang bertujuan untuk memberikan kesan hangat pada ruangan. 22

17 2.2.2 Tropic Spa di Nusa Dua, Bali A. Gambaran Umum Tropic spa merupakan fasilitas spa yang melayani body treatment yang terletak di kawasan Bali Collection Nusa Dua. Tropic Spa merupakan sebuah spa yang berdiri pertama kali di kawasan pertokoan Bali Collection. Waktu operasi Tropic Spa yaitu setiap hari dan buka pada pukul WITA. Pengunjung Tropic Spa setiap harinya cukup ramai oleh wisatawan domestic maupun mancanegara. Wisatawan asal Rusia akan ramai pada bulan Januari, kemudian pada bulan berikutnya oleh tamu China. Ramainya wisatawan lokal maupun mancanegara juga tergantung high season. Adapun pengunjung spa ini yang datang bersama rombongan yang diantar oleh biro travel yang sebelumnya sudah di pesan oleh travel tersebut. Untuk pengunjung spa bersama travel ini biasanya berjumlah sepuluh orang. Pada spa ini juga dilengkapi dengan ruang tunggu dan resepsionis seperti yang ditampilkan pada gambar 2.12 dan Gambar 2.11 Resepsionis Gambar 2.12 Lobi Tropic Spa Gambar 2.13 Resepsionis 23

18 B. Fasilitas Tropic Spa Tropic Spa memiliki jumlah therapis sebanyak 15 orang. Dimana therapis ini mengelola langsung Tropic spa. Pengelolaan dilakukan secara sederhana, yaitu mempersiapkan dan membersihkan ruangan spa sekaligus menyiapkan bahanbahan yang akan digunakan untuk perawatan. Fasilitas pada Tropic Spa ini antara lain, massage, body treatment, hair treatment, face treatment, manicure, dan pedicure. Bahan-bahan yang digunakan pada spa ini merupakan bahan-bahan alami dengan standar kualitas yang tinggi yang segar, misalnya buah-buahan, rempah-rempah, dan paket spa favorit pada spa ini yaitu menggunakan coklat. Terdapat 6 buah ruang perawatan body treatment. Diantaranya 5 buah ruangan untuk 2 orang dan 1 ruangan dengan kapasitas 2 orang dan dilengkapi dengan salon. Ruang perawatan tangan dan kaki diletakkan terpisah dengan ruang perawatan tubuh. Masing-masing ruangan perawatan dilengkapi dengan bathtub untuk melakukan flower bath, bisa dilihat pada gambar 2.14, dan shower yang digunakan untuk bilas setelah melakukan perawatan. Kemudian dilengkapi juga 2 buah tempat tidur yang digunakan untuk melakukan terapi pijat (gambar 2.15). Untuk perawatan yang dilakukan mempunyai batas waktu maksimal 3 jam, atau sesuai dengan perawatan yang dipilih. Pada Tropic spa juga dilengkapi dengan dapur dan ruangan untuk mencuci baju kotor. Dapur ini berfungsi sebagai tempat untuk menyediakan minum dan snack bagi pengunjung yang melakukan perawatan. Disamping itu dapur ini juga digunakan sebagai tempat untuk mengolah produk-produk yang akan digunakan untuk perawatan. 24

19 Gambar 2.14 Ruang Perawatan Gambar 2.15 Ruang Bilas C. Tampilan Bangunan Pada Tropic Spa menggunakan konsep Bali. Pada dinding lobi, dan ruangan berisi lukisan berupa bunga-bungaan yang terbuat dari batu alam seperti yang ditampilkan pada gambar Pada lobi juga dilengkapi dengan sebuah kolam kecil yang berfungsi sebagai hiasan pada lobi. Kemudian lantai lobi menggunakan parket dan dilengkapi dengan sofa, sehingga memberikan kesan nyaman dan hangat bagi para pengunjung yang datang ke spa ini. Dinding pada lobi dan ruang perawatan tangan dan kaki juga dilapisi dengan batu alam berwarna puth. Ruang perawatan couple pada Tropic Spa berukuran 3.5m x 5.5m dan dilengkapi 2 buah tempat tidur, bathtub, dan shower (gambar 2.17). Pada salah satu sisi ruangan terdapat sebuah lukisan berupa bunga-bungaan yang diiukir disebuah batu alam yang dilapisi pada dinding, di sisi lain terdapat 2 lukisan jepun putih yang menghiasi dinding. Kemudian pada dinding dan lantai kamar mandinya dilapisi batu alam agar memberikan kesan natural. 25

20 Gambar 2.16 Pahatan sebagai hiasan dinding Gambar 2.17 Denah Ruang Perawatan Couple Tropic Spa Bali Refresh Spa di Nusa Dua, Bali A. Gambaran Umum Bali Refresh Spa merupakan Spa yang sudah berdiri selama 5 tahun dan melayani fasilitas body treatment yang terletak di Jalan Pantai Mengiat Nusa Dua. Spa ini merupakan spa yang melayani perawatan dengan menggunakan bahanbahan tradisional. Bali refresh Spa beroperasi setiap hari dan buka setiap pukul WITA. Pengunjung Bali Refresh Spa kebanyakan adalah wisatawan mancanegara yang sedang berlibur ke Bali, tetapi ada juga beberapa maskapai internasional asal Australia yang singgah ke Bali kemudian direkomendasikan melakukan perawatan di Bali Refresh Spa oleh pihak hotel tempat tamu ini menginap. Wisatawan yang berkunjung ke spa ini kebanyakan wisatawan asal Rusia, China, 26

21 dan Australia. Ramainya spa ini oleh wisatawan mancanegara juga bergantung dari musim, misalnya pada akhir dan awal tahun akan ramai oleh wisatawan asal Rusia. Begitu masuk ke dalam spa ini terdapat resepsionis yang berfungsi untuk memesan perawatan (gambar 2.18). Setelah selesai memilih perawata, tamu akan menunggu ruangan pada lobby yang terdapat pada fasilitas spa ini (gambar 2.19). kemudian pengunjung akan diantar menuju ruangan perawatan oleh spa terapis. Gambar 2.18 Resepsionis Bali Refresh Spa Gambar 2.19 Lobi Bali Refresh Spa B. Fasilitas Bali Refresh Spa Pengelolaan Bali Refreshment Spa dilakukan secara sederhana, yaitu memiliki 13 orang therapis dan 2 orang pengelola. Selain memberikan terapi perawatan kepada pengunjung, therapis juga bertugas menyiapkan dan membersihkan ruangan perawatan. Therapis yang bekerja pada Refreshment Spa merupakan tenaga yang sudah memiliki pendidikan terapi pijat terlebih dahulu. Sehingga bisa memberikan pelayanan yang baik bagi para pengunjung. Pengunjung yang datang ke Bali Refresh Spa akan langsung menuju lobi dan kemudian memilih paket perawatan yang akan dilakukan. Setelah itu pengunjung akan diantar menuju kamar tempat melakukan perawatan dan melewati sebuah koridor terlebih dahulu. Kamar tempat melakukan perawatan pada Bali Refresh Spa berjumlah 5 kamar, diantaranya 3 kamar memiliki kapasitas 2 orang yang berukuran 3m x 5m dan 2 kamar memiliki kapasitas 1 orang yang berukuran 2m x 5m (gambar 2.20). Masing-masing kamar dilengkapi dengan bathtub, shower, dan washtafel. Kemudian 2 buah tempat tidur untuk 27

22 kamar yang berkapasitas 2 orang dan 1 buah tempat tidur untuk kamar berkapasitas 1 orang (gambar 2.21). Gambar 2.20 Denah Ruang Perawatan Couple Bali Refresh Spa Fasilitas lain yang ditawarkan pada Bali Refresh Spa antara lain terapi pijat, perawatan tubuh, perawatan rambut, manicure dan pedicure. Untuk tempat perawatan rambut juga disediakan salon dengan kapasitas 3 orang, dan untuk menicure dan pedicure disediakan dengan kapasitas 4 orang (gambar 2.22). Tersedia juga sebuah dapur untuk mengolah bahan yang akan digunakan untuk perawatan dan minuman serta snack yang akan diberikan ke pengunjung. Gambar 2.21 Ruang Perawatan Couple Gambar 2.22 Ruang Manicure & Pedicure C. Tampilan Bangunan Bali Refresh Spa memiliki luas bangunan 140 m 2 (gambar 2.23) dengan konsep yang digunakan yaitu konsep Bali. Konsep tersebut nampak dari hiasan yang digunakan pada dinding dan beberapa furniturnya, selain itu juga 28

23 menggunakan material-material dari baru alam yang nampak pada tampilan interior maupun eksterior (gambar 2.24). Pada resepsionis, lobi, koridor menuju kamar, dan disetiap kamar terdapat sebuah lukisan di dinding yang terbuat dari batu alam dan lukisan ini berupa ukiran berbentuk tanaman. Pada pintu menuju ruang perawatan juga menggunakan sebuah pintu bali yang terbuat dari kayu yang berisi ornamen patra bunga (gambar 2.25). Kemudian di koridor menuju kamar terdapat lampu hias yang terbuat dari batu alam dan berisi ukiran ornamen bali (gambar 2.26). Gambar 2.23 Denah Bali Refresh Spa Gambar 2.24 Tampilan Eksterior Bali Refresh Spa Gambar 2.25 Penggunaan batu paras dan pintu berisi ornamen Bali Gambar 2.26 Koridor menuju ruang perawatan 29

24 2.2.4 Kesimpulan Studi Banding Fasilitas Sejenis Pada tabel 2.2 akan dijabarkan kesimpulan studi banding fasilitas sejenis. Tabel 2.2 Kesimpulan Studi Banding Proyek Sejenis No. Objek Studi Identifikasi dan Daya Tarik Fasilitas 1. Ocean Spa Merupakan sebuah spa yang memiliki konsep Bali dan tradisional modern. Menggunakan material kayu sebagai interior ruangan sehingga memberikan kesan hangat. Ocean Spa sudah dikenal oleh wisatawan Rusia dan China. Bahanbahan yang digunakan untuk perawatan adalah bahan-bahan tradisional Asia. Memiliki fasilitas foot spa yang dilengkapi dengam fish spa. 2. Tropic Spa Sebuah bangunan fasilitas spa yang memiliki konsep Bali minimalis. Menggunakan material batu alam sebagai pelapis untuk hiasan dinding. Merupakan spa yang menggunakan bahan-bahan tradisional Asia untuk perawatan. Tropic Spa sudah dikenal oleh wisatawan Rusia yang berkunjung ke Bali. Spa ini memiliki pelayanan fish spa yang merupakan pelengkap dalam perawatan foot spa. 3. Bali Refresh Spa Adalah sebuah spa yang memiliki konsep tradisional minimalis dan homey, sehingga tamu yang berkunjung akan merasa nyaman. Menggunakan bahanbahan tradisional Asia untuk perawatan. Sudah dikenal oleh maskapai Virginia Komponen utama : ruang perawatan, ruang hair treatment, ruang manicure dan pedicure Komponen pendukung : pantry, ruang pengelola, ruang terapis Komponen penunjang : ruang mandi bilas, toilet, lobi, ruang tunggu tamu Komponen utama : ruang perawatan tubuh, ruang hair treatment, ruang manicure dan pedicure Komponen pendukung : ruang pengelola, pantry, ruang terapis Komponen penunjang : ruang mandi bilas, toilet, lobi, ruang tunggu tamu, Komponen utama : ruang perawatan tubuh, ruang hair treatment, ruang manicure dan pedicure 30

25 dan Qatar, sehingga pilot maupun pramugari yang singgah ke Bali akan berkunjung ke spa ini. Komponen pendukung : ruang pengelola, ruang pantry, ruang terapis Komponen penunjang : kamar mandi bilas, toilet, lobi, ruang laundry, ruang tunggu tamu, parkir. 2.3 Spesifikasi Umum Spa dan Yoga Berdasarkan perencanaan dan perancangan Spa dan Yoga, maka disusun beberapa spesifikasi umum yang digunakan sebagai landasan awal, antara lain : Hakekat a) Pengertian Spa dan Yoga merupakan sebuah fasilitas Spa yang menggunakan bahanbahan tradisional asia sebagai bahan perawatannya yang berfungsi untuk memberikan kesegaran fisik dan psikis serta memberikan kecantikan yang natural. Pelayanan yang diberikan tidak hanya pelayanan terapi kecantikan, tetapi juga memberikan kesehatan bagi pengunjungnya. Karena bertujuan untuk menyegarkan pikiran, tubuh, dan jiwa, maka dibutuhkan suasana yang tenang dan nyaman. b) Fungsi Spa dan yoga memiliki fungsi sebagai suatu fasilitas yang memberikan kesegaran fisik dan psikis serta kecantikan natural bagi pengunjungnya, yang meliputi : a. Tempat untuk mendapatkan pelayanan relaksasi dan perawatan tubuh, wajah, tangan dan kaki, serta rambut. b. Tempat untuk memberikan fasilitas kesehatan bagi tubuh melalui terapi yoga. c. Memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat. 31

26 d. Tempat memasarkan produk-produk spa yang terbuat dari bahan tradisional agar lebih dikenal oleh masyarakat lokal maupun wisatawan Isi a) Civitas Pengunjung Spa dan Yoga memiliki sasaran pengunjung yaitu masyarakat setempat dan wisatawan mancanegara baik pria maupun wanita. Terapis Terapis merupakan tenaga terdidik dan akan memberikan perawatan kesehatan maupun kecantikan dengan tujuan relaksasi dan kesegaran pikiran, tubuh, dan jiwa. Karyawan Karyawan bertugas menjalankan perintah yang diberikan pengelola dan mengurus seluruh urusan administrasi, keuangan, dan servis di spa ini. Pengelola Pengelola bertugas mengawasi seluruh aktifitas yang berlangsung pada Spa dan Yoga ini. b) Fasilitas Adapun fasilitas yang akan diberikan pada Spa dan Yoga ini dibagi menjadi dua yaitu fasilitas utama meliputi ruang perawatan dan ruang yoga. Fasilitas penunjang terdiri dari jogging track, kolam renang, food court, trade center, ruang pengelola, dan ruang fasilitas tambahan Klasifikasi Spa dan Yoga Berdasarkan atas tinjauan teori mengenai klasifikasi spa, maka Spa dan Yoga dikategorikan sebagai Day Spa, karena memiliki lokasi yang mudah dijangkau oleh wisatawan dan masyarakat setempat serta luasan lahan yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Waktu perawatan yang dibutuhkan tidak melebihi satu hari karena siklus pelayanan yang tergolong pendek. 32

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merilekskan pikiran dan tubuh dari kesibukan mereka sehari-hari seperti tempat

BAB I PENDAHULUAN. merilekskan pikiran dan tubuh dari kesibukan mereka sehari-hari seperti tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap wanita memiliki kebutuhan untuk mempercantik diri dan untuk merilekskan pikiran dan tubuh dari kesibukan mereka sehari-hari seperti tempat salon, spa, refleksi,

Lebih terperinci

STANDAR USAHA SPA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Perawatan

STANDAR USAHA SPA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Perawatan LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA SPA STANDAR USAHA SPA A. Spa Tirta 3 I. PRODUK A. Ruang Perawatan B. Perawatan, Terapi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN [AUTHOR NAME] I-1

BAB I PENDAHULUAN [AUTHOR NAME] I-1 BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Judul Health atau Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Resort sendiri

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Desain Interior DI40Z0 Medi Day Spa 1

Laporan Tugas Akhir Desain Interior DI40Z0 Medi Day Spa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan manusia akan kenyamanan sudah disadari jauh sejak dulu. Banyak catatan kuno yang menerangkan mengenai usaha-usaha manusia masa lampau untuk menjawab peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar belakang proyek Dalam dekade terakhir pelayanan SPA telah berkembang pesat baik di luar maupun dalam negeri sebagai upaya pelayanan kesehatan. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II DATA UMUM Klinik Kecantikan Pengertian Klinik

BAB II DATA UMUM Klinik Kecantikan Pengertian Klinik BAB II DATA UMUM 2.1. Klinik Kecantikan 2.1.1 Pengertian Klinik (bagian) rumah sakit atau lembaga kesehatan tempat orang berobat dan memperoleh advis medis serta tempat mahasiswa kedokteran melakukan pengamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah kota metropolitan, dimana hampir seluruh aktifitas masyarakat Indonesia berpusat di kota tersebut. Masyarakat urban yang tinggal di Jakarta menghabiskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang, Sumber Daya Manusia berpotensi dan berpendidikan sudah tersebar dimana- mana, dan tak heran tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola hidup manusia saat ini berdampak pada gaya hidup dan trend mode maka hal tersebut juga mempengaruhi perkembangan yang cukup pesat untuk layangan spa dan reflexology.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Melalui pendidikan jasmani siswa disosialisasikan ke dalam aktivitas

TINJAUAN PUSTAKA. Melalui pendidikan jasmani siswa disosialisasikan ke dalam aktivitas 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktifitas jasmani untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Melalui pendidikan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. 1.1.Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. 1.1.Latar Belakang 1.1.Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Dalam kehidupan wanita sehari-hari umumnya waktu dihabiskan untuk bekerja mengurus rumah tangga, tugas sehari-hari dirumah, latihan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Obyek. Pulau Bali merupakan salah satu pulau pariwisata di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Obyek. Pulau Bali merupakan salah satu pulau pariwisata di Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Obyek Pulau Bali merupakan salah satu pulau pariwisata di Indonesia yang meningkatkan devisa negara karena memiliki keindahan alam dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pada dasarnya dalam diri setiap orang selalu ada keinginan untuk menjadi cantik atau tampan, sehat dan bugar. Beragam cara dilakukan

Lebih terperinci

PUSAT KEBUGARAN DAN PENGOBATAN TRADISIONAL BERGAYA JEPANG DI YOGYAKARTA

PUSAT KEBUGARAN DAN PENGOBATAN TRADISIONAL BERGAYA JEPANG DI YOGYAKARTA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT KEBUGARAN DAN PENGOBATAN TRADISIONAL BERGAYA JEPANG DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Latar Belakang Proyek I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Proyek BAB I PENDAHULUAN Kemajuan yang semakin maju dan berkembang banyak menuntut masyarakat untuk terus meningkatkan kinerja mereka dalam bekerja sehingga sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitarnya. Hal tersebut menjadi dasar pemikiran para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitarnya. Hal tersebut menjadi dasar pemikiran para pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, dunia perdagangan dewasa ini terjadi persaingan didalam memasarkan produk atau jasa. Kegiatan pemasaran memiliki peran yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sheldon Cohen, psikolog sekaligus direktur Carnegie Mellon University, Pittsburgh menganalisis data lebih dari 6.300 orang, bahwa sebagian besar masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, berbagai macam aktivitas yang dilakukan manusia sangat padat dan beraneka ragam. Di perkotaan manusia menjalani kehidupannya dengan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia olahraga mempunyai arti dan makna sangat penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam kehidupan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat gaya hidup manusia yang terus berubah, membuat manusia perlu memperhatikan pentingnya sebuah penampilan dan kesehatan, khususnya para wanita. Sekarang ini banyak

Lebih terperinci

2015 PENGARUH OLAH RAGA RENANG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK AUTIS DI SLB AL-HIKMAH BANDUNG

2015 PENGARUH OLAH RAGA RENANG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK AUTIS DI SLB AL-HIKMAH BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia olahraga mempunyai arti dan makna sangat penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam kehidupan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keindahan rambut, estetika wajah, perawatan kuku, waxing, dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. keindahan rambut, estetika wajah, perawatan kuku, waxing, dan lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini, salon kecantikan merupakan tempat wajib terutama bagi kaum wanita untuk datang dan melakukan perawatan-perawatan untuk memperindah dan mempercantik tubuh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam Indonesia untuk menaikan devisa negara. Karena itu pemerintah banyak mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat memiliki aktivitas yang tinggi. Sehingga membutuhkan fasilitasfasilitas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat memiliki aktivitas yang tinggi. Sehingga membutuhkan fasilitasfasilitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya pertumbuhan kota-kota besar di Indonesia membuat masyarakat memiliki aktivitas yang tinggi. Sehingga membutuhkan fasilitasfasilitas yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Gaya hidup sehat saat ini menjadi sorotan banyak masyarakat Indonesia, khusnya masyarakat yang tinggal di perkotaan. Bahkan disisi lain gaya hidup sehat sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I. A Latar Belakang Masalah Pola kehidupan masyarakat kota besar /urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan mekanis. Hal- hal itu memaksa masyarakat modern harus

Lebih terperinci

Manfaat Minum Air Putih

Manfaat Minum Air Putih Manfaat Minum Air Putih "Teman-teman, mungkin banyak dari kita yang malas minum air putih...padahal manfaatnya banyak banget...yuks kita kupas manfaatnya!" Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak

Lebih terperinci

Studi Pembanding. Rumah Cantik Citra. Body Massage. Hand and Foot Spa

Studi Pembanding. Rumah Cantik Citra. Body Massage. Hand and Foot Spa Studi Pembanding Rumah Cantik Citra Body Massage Rumah Cantik Citra yang terletak di kawasan Raya Gubeng, Surabaya ini sebagai pusat perawatan kecantikan wanita Indonesia telah memberikan sebuah ciri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan wisata merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang maupun

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan wisata merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan wisata merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang maupun sekelompok orang diluar tempat tinggalnya dan bersifat sementara dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan tubuh kita tidak hanya tergantung dari jenis makanan yang kita konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang Pusat Kebugaran dan SPA di Denpasar. Pada latar belakang akan membahas permasalahan dari berbagai sumber untuk memperkuat alasan diperlukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan merupakan salah satu kota besar di Indonesia, penduduknya berjumlah 2.109.339 dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan perhatian khusus dalam bidang kesehatan. Pihak pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memanjakan, merawat dan mempercantik diri merupakan kebutuhan setiap wanita. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan adanya pengaruh dari budaya luar yang masuk dan

Lebih terperinci

BAB III SURVEI LAPANGAN

BAB III SURVEI LAPANGAN BAB III SURVEI LAPANGAN III. A Rumah Cantik Citra Surabaya Surabaya adalah salah satu kota tersibuk di Tanah Air. Seperti kota lainnya, kaum wanita di Kota Buaya ini tidak sedikit yang menjalani peran

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SPA THERAPIS

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SPA THERAPIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SPA THERAPIS DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

Perancangan Interior Pusat Kecantikan dan Kebugaran di Kota Gorontalo

Perancangan Interior Pusat Kecantikan dan Kebugaran di Kota Gorontalo JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 426-431 426 Perancangan Interior Pusat Kecantikan dan Kebugaran di Kota Gorontalo Lulu Holiangu Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor atau atribut jasa yang dianggap penting oleh pelanggan jasa Salon Amor adalah : Adanya pelayanan pengguntingan rambut yang ditawarkan oleh pihak Adanya

Lebih terperinci

PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA

PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA Oleh: Fatkurahman Arjuna E-mail: Arjuna@UNY.ac.id ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Kesehatan Olahraga adalah kesehatan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu pengertian dari masing-masing kata yang menyusun judul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang khususnya

Lebih terperinci

kawasan Ciater, merupakan sebuah peluang yang harus dimanfaatkan dengan menyediakan berbagai sarana pendukung dalam bentuk peningkatan pelayanan terha

kawasan Ciater, merupakan sebuah peluang yang harus dimanfaatkan dengan menyediakan berbagai sarana pendukung dalam bentuk peningkatan pelayanan terha BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia membutuhkan relaksasi terhadap tekanan yang dihadapi serta memperkaya pengalaman spiritual dalam hidupnya. Kebutuhan tersebut dapat terpenuhi melalui kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. mempunyai bagian yang utama untuk dikaji dalam analisi perancangan, yaitu : ruang terbuka yang ada di kawasan tersebut.

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. mempunyai bagian yang utama untuk dikaji dalam analisi perancangan, yaitu : ruang terbuka yang ada di kawasan tersebut. BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Analisis perancangan merupakan langkah awal dalam melakukan kajiankajian terhadap kondisi eksisting obyek perancangan dan sekaligus dengan tanggapan dari beberapa alternatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah suatu negara dengan jumlah populasi terbesar setelah Cina, India, dan Amerika serikat. Pada tahun 2010 menurut data statistik menunjukkan bahwa jumlah

Lebih terperinci

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis membahas mengenai perancangan re-design Kayu Manis Resort menjadi Honeymoon Garden Resort di Nusa Dua Bali. Perancangan re-desain interior resort

Lebih terperinci

Literature Study Studi Pustaka

Literature Study Studi Pustaka KLASIFIKASI SPA Health Spa Spa yang tergolong dalam kategori ini adalah spa yang memberikan pelayanan yang bersifat promotif dan preventif - Day spa : spa untuk pemulihan kesegaran tubuh dan pikiran yang

Lebih terperinci

PURI TERAPI KECANTIKAN DAN KEBUGARAN NATURAL DI SEMARANG

PURI TERAPI KECANTIKAN DAN KEBUGARAN NATURAL DI SEMARANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PURI TERAPI KECANTIKAN DAN KEBUGARAN NATURAL DI SEMARANG DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK DIAJUKAN

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata dunia yang banyak digemari oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara setelah Bali di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan cara duduk atau berdiri, ditambah dengan daya tarik gravitasi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan cara duduk atau berdiri, ditambah dengan daya tarik gravitasi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di zaman modern ini, banyak kegiatan dan aktivitas kerja yang dilakukan dengan cara duduk atau berdiri, ditambah dengan daya tarik gravitasi telah menyebabkan racun

Lebih terperinci

STANDAR USAHA SPA SESUAI PERMEN PAREKRAF NOMOR 24/2014

STANDAR USAHA SPA SESUAI PERMEN PAREKRAF NOMOR 24/2014 STANDAR USAHA SPA SESUAI PERMEN PAREKRAF NOMOR 24/2014 OLEH : DINAS PARIWISATA KABUPATEN BADUNG DASAR HUKUM UU No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan pasal 15 Ayat ( 1) dan ( 2) : * Untuk dapat menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota Bandung yang begitu pesat, membawa banyak perubahan terhadap segala aspek kelangsungan kota, diawali dari bertambah banyaknya masyarakat yang berdomisili

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini memakai konsep Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang

Lebih terperinci

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P BAB III DATA PROYEK III.1 Data Umum Proyek Dalam melaksanakan kerja praktek, praktikan mendapat kesempatan untuk membantu beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh PT Trijaya Anugrah Kreasi sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wisata minat khusus adalah jenis wisata baru yang sedang dikembangkan di Indonesia. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 GAMBARAN UMUM PROYEK II.1.1 TINJAUAN PROYEK Judul Proyek : Hotel Resort di Dago Giri, Bandung, Indonesia Tema : Arsitektur Hijau Lokasi : Jl.Dago Giri, Bandung, Indonesia KDB

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Desain Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan kota tersibuk di Indonesia, banyak sekali kejadian-kejadian yang dapat membuat orang menjadi stress seperti, kemacetan,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR-37 PUSAT KECANTIKAN DAN KEBUGARAN DI SEMARANG PENEKANAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR-37 PUSAT KECANTIKAN DAN KEBUGARAN DI SEMARANG PENEKANAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup manusia terus berubah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan penampilan telah melahirkan gaya hidup cantik, sehat dan bugar. Kesadaran demikian

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN HAKIKAT OBYEK STUDI GRIYA SPA DI KOTA KUPANG

BAB III TINJAUAN HAKIKAT OBYEK STUDI GRIYA SPA DI KOTA KUPANG BAB III TINJAUAN HAKIKAT OBYEK STUDI GRIYA SPA DI KOTA KUPANG 3.1. Pengertian dan Defenisi Judul dari penulisan ini adalah Griya Spa di Kota Kupang. Dalam judul ini Griya Spa di Kota Kupang mengandung

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara teratur, sehingga otot otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan

BAB I PENDAHULUAN. secara teratur, sehingga otot otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah kegiatan menggerakkan seluruh anggota tubuh secara teratur, sehingga otot otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan aliran darah berjalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa kini pola kehidupan manusia terlebih masyarakat kota besar atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan mekanis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel merupakan salah satu akomodasi yang dapat diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Hotel merupakan salah satu akomodasi yang dapat diklasifikasikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata yang tumbuh di Indonesia berkembang cukup pesat. Wisatawan yang melakukan wisata bukan hanya dari dalam negeri melainkan juga dari mancanegara. Banyaknya

Lebih terperinci

III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN

III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN BAB III ANALISIS III. ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.. ANALISIS KONDISI LAHAN Kondisi Eksisting Lahan Dalam lahan perancangan saat ini terdapat perkebunan sayur dan tanaman hias. Pada lahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Padatnya aktivitas pada zaman modern ini menyebabkan banyak orang yang mengalami stress, lelah, dan jenuh. Untuk itu dibutuhkan sebuah sarana yang mampu memberikan fasilitas yang lengkap bagi pengunjungnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) ditinggalkan baik oleh wanita maupun pria. Wanita maupun pria di

BAB I PENDAHULUAN. serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) ditinggalkan baik oleh wanita maupun pria. Wanita maupun pria di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kecantikan adalah: anggapan untuk suatu objek yang molek dan lainnya tampak serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) Kecantikan juga mulai menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Project Pada zaman sekarang ini, manusia selalu memperoleh tekanan untuk bertahan hidup. Tekanan untuk bertahan hidup ini mendorong manusia

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengolah jasmani. Selaras dengan hal itu Santosa Giriwijoyo (2007) yang

BAB I PENDAHULUAN. mengolah jasmani. Selaras dengan hal itu Santosa Giriwijoyo (2007) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap manusia dan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting

Lebih terperinci

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

BAB II KAJIAN PUSTAKA... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAKSI... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR DIAGRAM... xiii BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini banyak sekali jenis-jenis olahraga yang ada di dunia ini, salah satunya adalah olahraga renang. Seperti yang telah diketahui, renang termasuk salahsatu cabang

Lebih terperinci

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²) 2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan DKI Jakarta yang terkenal dengan kota yang tidak pernah berhenti beraktifitas menyebabkan meningkatnya tingkat stress penduduknya. Oleh karena itu, dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki beragam objek wisata, seperti pulau-pulau dengan pemandangan pantai yang indah, pegunungan, dan keindahan baharinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang terbentuknya sport club di Denpasar, rumusan masalah, tujuan, serta metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan Landasan Konseptual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di pulau Jawa. Di kota ini banyak terjadi sejarah penting seperti kebakaran besar Bandung Lautan Api, Konfrensi Asia Afrika

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. penelitian, dan laporan seminar. 3. Pengamatan langsung di lapangan.

BAB 2 DATA DAN ANALISA. penelitian, dan laporan seminar. 3. Pengamatan langsung di lapangan. 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: 1. Literatur : buku, artikel elektronik maupun non elektronik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan orang tua dalam melakukan perawatan terhadap anak-anaknya terutama yang masih bayi (0-5 tahun) memang telah menjadi hal yang utama. Dalam perawatan rambut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SKEMA DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SKEMA DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI PENDAHULUAN 1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SKEMA DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI i ii iii iv ix xi xiii xiv xv BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Konsep Aktif Fashionable Berjiwa Muda Semangat Produktif Mapan Dewasa Merah Muda Organis Biru & Hijau Karakteristik Warna Bentuk Warna Wanita Urban Refresh TEA SPA

Lebih terperinci

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK USAHA HOTEL SYARIAH

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK USAHA HOTEL SYARIAH LAPIRAN PERATURAN ENTERI PARIWISATA DAN EKONOI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOAN PENYELENGGARAAN USAHA HOTEL SYARIAH KRITERIA UTLAK DAN KRITERIA TIDAK UTLAK USAHA HOTEL SYARIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi sebagian besar wanita penampilan fisiknya merupakan hal yang sangat penting. Seorang wanita kecantikan fisik adalah hal yang wajib untuk diperhatikan. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Spa. Kajian Pustaka. Spa: Treatment dalam Spa: -Aromaterapi - Bodymask - Energize Spa - Galvanic Ultrasound - Hidroterapi - Lulur atau body scrub

Spa. Kajian Pustaka. Spa: Treatment dalam Spa: -Aromaterapi - Bodymask - Energize Spa - Galvanic Ultrasound - Hidroterapi - Lulur atau body scrub Kajian Pustaka Spa Spa: SPA merupakan suatu singkatan kata yang berasal dari kata Solus Per Aqua (Solus = Pengobatan atau Perawatan, Per = Dengan dan Aqua = Air). Berdasarkan arti tersebut maka dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± 15.000 m² (1,5

Lebih terperinci

Sudirman Green Office

Sudirman Green Office BAB II TINJAUAN UMUM 2.1.Tinjauan Umum Proyek 2.1.1.Gambaran Umum Proyek Judul proyek : Perencanaan Sudirman Office Tema : Lokasi : Jl. Jend. Sudirman kawasan SCBD Jakarta Selatan Sifat Proyek : Fiktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Wanita masa kini identik dengan segudang kesibukan. Tiada hari tanpa aktivitas, demikian slogan yang tertanam di benak kaum hawa.

Lebih terperinci

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM Tirta Ujung merupakan mata air alami di Desa Ujung yang dibendung menjadi kolam, yang kemudian digunakan warga setempat untuk melakukan ritual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Indonesia adalah salah satu tujuan wisata yang cukup diminati oleh wisatawan mancanegara, bukan saja karena Indonesia memiliki kekayaan alam yang banyak,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.277, 2014 KEMENKES. SPA. Pelayanan Kesehatan. Tradisional. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 RAHASIA REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 V-SPA15 Tujuan: Mendapatkan data mengenai karakteristik yang terkait dengan perusahaan/usaha spa. Obyek Survei:

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Studio Konsep Perancangan Arsitektur (SKPA) ini berjudul Ambarawa Heritage Resort Hotel. Untuk mengetahui maksud dari judul dengan lebih jelas maka perlu diuraikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PUSAT KEBUGARAN DAN PENGOBATAN TRADISIONAL

BAB II TINJAUAN UMUM PUSAT KEBUGARAN DAN PENGOBATAN TRADISIONAL BAB II TINJAUAN UMUM PUSAT KEBUGARAN DAN PENGOBATAN TRADISIONAL 2.1. Pengertian Pusat Kebugaran dan Pengobatan Tradisional Pengertian Pusat Kebugaran Pusat berarti: pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan

Lebih terperinci