BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
|
|
- Suryadi Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± m² (1,5 ha) KDB : 40 % KLB : 1 GSB Klasifikasi Sasaran Pendanaan : 6 m : Fasilitas Komersil : Warga sekitar dan pendatang : Swasta 2.2 Definisi Judul Proyek Pusat Kebugaran atau yang lebih sering dikenal sebagai Sport Centre atau Sport Club adalah tempat bagi para masyarakat untuk berolahraga demi kesehatan dan kesegaran tubuh. Relaksasi adalah pengenduran (otot) dan perawatan tubuh guna menjaga kesehatan dari dalam maupun luar tubuh. 1
2 Relaksasi merupakan salah satu teknik pengelolaan diri yang didasarkan pada cara kerja sistem syaraf simpatetis dan parasimpatetis. Jadi, dua unsur tersebut digabungkan menjadi satu tujuan untuk menciptakan wadah yang berguna bagi masyarakat banyak yang peduli terhadap pentingnya kesehatan. 1 Hal yang menjadikan saya memilih obyek Pusat Kebugaran dan Spa ini dikarenakan olahraga saat ini sudah menjadi kebutuhan seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Olahraga telah menjadi kebutuhan hidup sehari hari hingga diyakini sebagai tren gaya hidup, sehingga keberadaannya haruslah dekat dengan lingkungan kesehariaannya, baik tempat tinggal maupun lokasi beraktivitas. 2.3 Pemilihan Lokasi Proyek TAPAK 1 Studi Kelayakan Sport Center,
3 Tapak yang diusulkan untuk perencanaan proyek Pusat Kebugaran dan Spa ini berlokasi di jalan Gandul Raya, Krukut, Depok. Dipilihnya lokasi ini karena letaknya cukup strategis dan mempunyai view yang sangat bagus, serta merupakan jalur akses dari Depok menuju Jakarta. Selain itu, dekat dengan Universitas, perumahan, dan Pusat Perbelanjaan Kriteria Lokasi Proyek Dalam menentukan lokasi proyek terdapat kriteria kriteria yang mendukung, seperti : Dekat dengan pemukiman. Dekat dengan pusat perbelanjaan dan fasilitas pendidikan. Sesuai dengan perancangan kota. Pencapaian tapak mudah. Ukuran tapak memadai. Penggunaan tapak saat ini adalah perkebunan dan tanah lapang dengan pepohonan rimbun. Keamanan lingkungan terjamin. Vegetasi eksisting terdiri dari semak dan pohon pohon rindang. Kondisi tapak berkontur. 3
4 2.4 Faktor Timbulnya Proyek Faktor Umum Padatnya kegiatan di kota kota besar khususnya Jakarta dan sekitarnya sangat tinggi. Sehingga hampir tidak ada kesempatan untuk melakukan olahraga dan relaksasi tubuh. Untuk me-refresh kembali kondisi tubuh akibat rutinitas kota yang padat diperlukan olahraga yang bisa menetralkan kondisi tubuh seperti semula dan relaksasi yang bisa meningkatkan stamina kembali. Kebutuhan untuk menikmati fasilitas lengkap dalam satu area bangunan Faktor Khusus Kebutuhan masyarakat akan fisik dan kesehatan. Keberadaan potensi alam yang indah dan masih alami sangat sulit didapatkan di daerah perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. Dengan demikian, pengguna dapat dengan rileks menikmati view lingkungan sekitar tapak yang masih sangat alami. 2.5 Karakteristik Proyek Beberapa karakteristik yang terkait dengan judul proyek, seperti: Lokasi Umumnya lokasi berada di tempat yang masih alami, strategis, dan sebagainya. Mempunyai aspek pemukiman dan akses yang mudah. Fasilitas Motivasi pengunjung untuk berolahraga sekaligus bersenang senang dengan mengisi waktu luang diantara sela sela 4
5 kesibukan dari rutinitas kerja yang dirasa cukup mengganggu waktu untuk berolahraga dan sekedar merelaksasikan diri. Fasilitas pokok adalah sarana kebugaran dan relaksasi. Fasilitas rekreasi antara lain, seperti: kolam renang, lapangan tennis dan penataan landscape. Arsitektur dan Suasana Pengunjung yang berkunjung ke pusat kebugaran dan relaksasi ini cenderung mencari suasana yang dapat melepas penat mereka dari tingkat keseriusan hidup dengan diprioritaskan arsitektur bangunan yang akan menjadi aspek penting dalam proyek ini. 2.6 Pengertian Olahraga dan Rekreasi Pengertian Olahraga Latihan olahraga bertujuan agar fungsi fungsi tubuh bekerja lebih sempurna, lebih harmonis, hingga kemampuan kerja seluruh tubuh menjadi lebih baik hingga kita dapat lebih baik melaksanakan tugas tugas. Ada empat aspek olahraga, yaitu: 1. Aspek Fisik 2. Aspek Psikologis 3. Aspek Kepribadian (karakter) 4. Aspek Sosial Rekreasi Ciri ciri dan syarat dari suatu kegiatan yang dapat disebut sebagai rekreasi, yaitu: 2 Data data dalam point ini diambil dari skripsi Iin Mardiana, angkatan 40. Kesimpulan yang dibuat oleh penulis sendiri. 5
6 1. Rekreasi adalah suatu aktivitas yang bersifat fisik, mental emosional dari social. 2. Aktivitas rekreasi dilakukan dalam waktu luang dan memenuhi tujuan dan maksud positif dari rekreasi. 3. Rekreasi dilakukan karena terdorong oleh keinginan atau mempunyai motif. 4. Rekreasi hanya dilakukan pada waktu luang (Leisure time). 5. Rekreasi dilakukan secara bebas dari segala macam paksaan. 6. Rekreasi dilakukan secara bersungguh sungguh yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu. 7. Rekreasi adalah fleksibel. Ini berarti bahwa rekreasi tidak dibatasi oleh tempat, macam, atau bentuk kegiatan tertentu. 8. Rekreasi bersifat universal, artinya dapat dilakukan oleh semua orang dan telah menjadi bagian dari kehidupan. Ruang Piramida kebutuhan Olahraga 6
7 Indoor : Fasilitas bermain, olahraga, bersantai, dan fasilitas penunjang. Outdoor : Fasilitas olahraga, taman bermain, lintasan jogging dan cafetaria terbuka. Sifat pelayanan publik namun terbatas untuk masyarakat umum berpendapatan tinggi dan telah menjadi anggota sesuai ketentuan. Sifat pengelolaan mengarah ke komersial. Sistem Keanggotaan Penerapan sistem keanggotaan sebagai salah satu ciri dari sebuah pusat kebugaran atau club untuk menciptakan Privacy didalam setiap masyarakat dapat memakai fasilitas yang tersedia yang tersedia bila menjadi anggota dari pusat kebugaran. Pemakaian Fasilitas Pemakaian fasilitas, baik fasilitas utama maupun fasilitas penunjung oleh masyarakat umum sesuai dengan ketentuan. a. Fasilitas Utama (fasilitas olahraga) Masyarakat dapat memakainya bila menjadi anggota dari pusat kebugaran dengan membayar sejumlah iuran. b. Fasilitas Penunjang. Sebagai daya tarik agar pengunjung yang datang dapat mendatangi seluruh fasilitas yang disediakan, fasilitas dapat diletakkan pada lantai dasar ataupun lantai atas. 2.7 Kedudukan Olahraga dan Rekreasi Dalam Kehidupan Kedudukan olahraga dan rekreasi di kehidupan manusia adalah sebagai berikut: 7
8 1. Existence Time Waktu yang diperlukan manusia bagi dirinya untuk pemuasan kebutuhan primer seperti sandang, pangan, dan papan. 2. Substitence Time Waktu yang diperlukan manusia bagi dirinya untuk tahap tetap hidup dan berkarya serta berkreasi seperti bekerja, belajar, dan lain lain. 3. Leisure Time Waktu yang diperlukan manusia bagi dirinya untuk melepaskan diri dari segala kegiatan rutinitasnya menurut apa yang disukainya, guna menyembuhkan kesegaran dan kebugaran tubuhnya. Dari ketiga kedudukan diatas umumnya olahraga dan rekreasi termasuk kedudukan yang ketiga, karena pada umumnya dilakukan pada waktu senggang. 2.8 Klasifikasi Penggolongan Olahraga 3 Agak sulit untuk membagi bagi dalam golongan tertentu, karena dalam olahraga, sangat banyak kegiatan dan gerakan yang dilakukan di masyarakat. Untuk itu dicoba mengadakan pendekatan pendekatan dengan menggolongkannya berdasarkan beberapa sudut pandang: A. Ditinjau dari tujuan khusus serta jangkauan utama, dibagi atas: a) Olahraga Pendidikan Olahraga pendidik, bersifat permasalahan terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa, yang bertujuan untuk 3 Data data dalam point ini diambil dari skripsi Iin Mardiana, angkatan 40. Kesimpulan yang dibuat oleh penulis sendiri. 8
9 mendidik melalui pemeliharaan kesegaran jasmani, pemupuk sifat olahragawan dan apresiasi terhadap olah raga sebagai kehidupan sehari hari. b) Olahraga Prestasi Olahraga yang bertujuan untuk membina kegiatan olah raga dengan jenis jenis tertentu secara intensif dan tekun untuk memperoleh tingkat kemahiran dan prestasi yang tinggi. c) Olahraga Rekreasi / Hobby Bertujuan mengajak berbagai kalangan masyarakat untuk melakukan olahraga kegemaran masing masing, agar merasa senang sehat jasmani dan rohani, kepuasan sosial serta memulihkan kesegaran jasmani. d) Olahraga Massal Bertujuan untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan mengajak melakukan senam pagi, gerak jalan, atau olahraga lain untuk membina ketahanan nasional dan memupuk kemampuan fungsional manusiawi. e) Olahraga Khusus Olahraga yang mencakup olah raga jenis tertentu yang sesuai bagi seseorang yang cacat jasmani, yang bertujuan penguasaan dan kemahiran jenis jenis olah raga tertentu serta mencakup pula kegiatan olah raga yang menyembuhkan dalam arti pemulihan kesehatan dan kesegaran jasmani dan ketahanan sebagian atau seluruh jasmani seseorang yang melakukannya sebagai terapi olahraga jenis jenis tertentu. Untuk proyek Pusat Kebugaran dan Relaksasi ini masuk kedalam golongan olah raga yang akan dipilih, yaitu olahraga yang bersifat rekreasi. 9
10 B. Berdasarkan aktivitas olahraga, dibagi pengelompokannya atas: - Pertandingan : Kontak fisik - Perlombaan : Kecepatan dan keindahan C. Berdasarkan ruang, outdoor (luar ruang), dan indoor (dalam ruang). Berdasarkan arena atau lapangannya: a. Olahraga didalam ruangan b. Olahraga di alam terbuka Dilihat dari lokasinya, dibedakan atas: a. Di darat: - Lapangan rumput - Lapangan yang diperkeras - Lapangan hijau b. Di udara: - Dirgantara c. Di air: - Di tempat buatan (kolam) - Di alam bebas (perairan) Batasan yang dipakai adalah jenis olah raga rekreasi atau hobby, lalu dari lokasi di darat dan di air. 2.9 Kaitan Olahraga dengan Bidang Komersil 4 Kegiatan olahraga dalam suatu bangunan olahraga merupakan bagian utama dari perencanaan bangunan tersebut. Tetapi menurut para ahli, perlu ada kegiatan lain yang dapat mendukung kegiatan 4 Data data dalam point ini diambil dari skripsi Iin Mardiana, angkatan 40. Kesimpulan yang dibuat oleh penulis sendiri. 10
11 olahraga tersebut dalam memberikan keuntungan yang optimal kepada pengelola atau pendiri (dalam bidang komersil). Kegiatan kegiatan tersebut antara lain: - Café - Sport Shop - Book Store - Retail retail 2.10 Perencanaan Lokasi Fasilitas Olahraga Kegiatan olahraga dalam suatu bangunan olahraga merupakan bagian utama dari perencanaan bangunan tersebut. Menurut Lewis Keeble ada beberapa prinsip utama untuk menentukan suatu lokasi perencanaan fasilitas olahraga, yaitu: 1. Berada pada lokasi yang mudah dicapai (accessible). 2. Suatu lokasi yang berada didalam teritori kota, hal ini disebabkan kegiatan olahraga merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. 3. Memanfaatkan efek topografi lahan yang kurang diminati oleh kegiatan kota lainnya. 4. Kehadiran lokasi fasilitas olahraga tersebut menambah keindahan dan daya tarik kota. 5. Fasilitas olahraga tersebut tidak mengganggu kegiatan lain melainkan komplementer. 6. Mengupayakan agar fasilitas olahraga didalam kota tersebut dapat menunjang ekonomi kota atau minimal lokasi disekitar tapak Karakter Bangunan Olahraga Bangunan Sport Arena adalah bangunan yang kompleks penggunaannya dan untuk olahraga saja. Skala dan kompleksitas 11
12 pada biaya konstruksi dan pengoperasian dimana kadang hanya dapat dipenuhi dengan menggunakan bangunan tersebut untuk event non sporting seperti konvensi atau konser. Maka hal ini menambah kebutuhan akan fungsi, yang harus direncanakan sejak awal. Keperluan akan bentang lebar dan ketinggian bebas pada arena utama mengarahkan pada struktur khusus. Ukuran dan bentuk bangunan dibangun berdasarkan penggunaan aldding dan kebutuhan akan fungsi, terutama untuk menunjang alat alat, membatasi jarak dari bentang yang ada. Akomodasi penunjang yang ada disekeliling arena membedakan kebutuhan fungsi, dimana banyak diantaranya dapat ditampung dibawah tribun untuk penonton. Kesuksesan estetik, fungsi, dan ekonomi tergantung pada keberhasilan pada keberhasilan untuk mengintegrasi ruang ruang yang ada dengan struktur yang diterapkan. 12
BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan merupakan salah satu kota besar di Indonesia, penduduknya berjumlah 2.109.339 dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adapun dalam pembuatan laporan tugas akhir ini terdapat dua hal yang melatar belakanginya, yaitu : I.1.1 Latar Belakang Proyek I.1.2 Latar Belakang Topik dan Tema I.1.1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya
Lebih terperinciSTUDIO TUGAS AKHIR BAB IV ANALISIS. 4.1 Analisis Fungsional 4.1 Pemintakatan
BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsional 4.1.1 Pemintakatan 4.1 Pemintakatan Pembagian zona pada perancangan pusat pelatihan sepakbola ini terdiri dari 4 zona. Pembagiannya itu sendiri sesuai dengan subtansi
Lebih terperinci2016 BANDUNG SPORTS CLUB
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, pada perkembangannya tergolong cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Proyek Kebutuhan akan sarana hiburan pada saat ini terutama di kota-kota besar semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan kota tersebut. Selain itu pertumbuhan
Lebih terperinciMedan Tennis Center- Structure as Architecture BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu elemen penting dalam daur hidup manusia khususnya berperan dalam aspek biologis yaitu menjaga kondisi fisik dan organ tubuh tetap sehat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolam renang merupakan fasilitas umum yang digemari oleh anakanak, remaja dan juga dewasa. Terutama remaja dan anak-anak sangat menyukai tempat yang menyediakan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap manusia selalu membutuhkan adanya rekreasi dan Olah raga. Jakarta sebagai kota metropolitan kususnya di Jakarta utara, dimana perkembangan penduduknya sangat
Lebih terperinciPlease purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. BAB III. ELABORASI TEMA
BAB III. ELABORASI TEMA III.1 pengertian tema Tema : EDUKASI dan REKREASI III.1.1 Edukasi Edukatif atau edukasi atau pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991), pendidikan diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) ditinggalkan baik oleh wanita maupun pria. Wanita maupun pria di
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kecantikan adalah: anggapan untuk suatu objek yang molek dan lainnya tampak serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) Kecantikan juga mulai menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan hidup manusia semakin berkembang sejalan dengan modernisasi yang tidak pernah terhenti terjadi di bumi. Aktifitas yang dilakukan oleh manusia semakin kompleks
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep
BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik
BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang
Lebih terperinci2016 MOTIF MASYARAKAT MELAKUKAN JENIS AKTIVITAS OLAHRAGA DILAPANGAN SABUGA BERDASARKAN USIA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga dewasa ini sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat secara luas, ini terbukti dengan banyak tumbuh berkembangnya tempat-tempat olahraga dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Perngertian Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Perngertian Judul 1. Sport : sport atau olahraga merupakan tarjemahan dari kata sport yang berasal dari bahasa latin, disportare, yang berarti menghibur diri. Selain itu pengertian
Lebih terperinciby N a d j m a A c h m a d _ Arena Olahraga (Sportainment) Dosen Pembimbing : Ir. HARI PURNOMO, M.BDG.SC
by N a d j m a A c h m a d _ 3 2. 0 6 1 0 0. 0 8 0 Arena Olahraga (Sportainment) Dosen Pembimbing : Ir. HARI PURNOMO, M.BDG.SC Arena Olahraga (Sportainment) Why??? AKTIVITAS YANG PADAT Lupa akan pentingnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN Dalam analisa perencanaan dan perancangan arsitektur, terdapat beberapa hal yang harus di pertimbangkan antara lain: Aspek manusia/pengguna Aspek bangunan/fisik Aspek lingkungan/lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber: 25/4/
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa kini pola kehidupan manusia terlebih masyarakat kota besar atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan mekanis. Hal-
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang terbentuknya sport club di Denpasar, rumusan masalah, tujuan, serta metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan Landasan Konseptual
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengespresikan kegiatan positifnya. Jumlah pemuda kota medan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemuda sebagai generasi penerus bangsa, kurang memiliki sarana untuk mengespresikan kegiatan positifnya. Jumlah pemuda kota medan mencapai 40% dari jumlah keseluruhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dilakukan oleh orang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran manusia makin meningkat dalam mencapai suatu prestasi yang tinggi, maka negara-negara yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di Provinsi Lampung. Padang Golf Sukarame didirikan oleh Perkumpulan Golf Lampung (PGL).
Lebih terperinciDESKRIPSI PROYEK. Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul
BANDUNG ICE SKATING CENTER II. DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : a. Lokasi : Jl. Batu Nunggal Indah Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul b. Luas Lahan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PROYEK
BAB II TINJAUAN PROYEK 2.1 GAMBARAN UMUM PROYEK Nama Proyek : Taman Rekreasi dan Olah Raga di Danau Suntar Barat Tujuannya : Untuk Menciptakan Fasilitas Rekreasi dan Olah Raga sekaligus sebagai pengikat
Lebih terperinciPURI TERAPI KECANTIKAN DAN KEBUGARAN NATURAL DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PURI TERAPI KECANTIKAN DAN KEBUGARAN NATURAL DI SEMARANG DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK DIAJUKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan,suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, banyak orang bersaing untuk mendapatkan kehidupan yang semakin
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, banyak orang bersaing untuk mendapatkan kehidupan yang semakin layak. Mereka bekerja banting tulang untuk memenuhi keinginan yang tidak
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 GAMBARAN UMUM PROYEK II.1.1 TINJAUAN PROYEK Judul Proyek : Hotel Resort di Dago Giri, Bandung, Indonesia Tema : Arsitektur Hijau Lokasi : Jl.Dago Giri, Bandung, Indonesia KDB
Lebih terperinciBAB IV ANALISA TAPAK
BAB IV ANALISA TAPAK 4.1 Deskripsi Proyek 1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena 2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung 3. Luas lahan : 2,5 Ha 4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2) 5. Batas wilayah
Lebih terperinciOBYEK SURABAYA VIRTUAL GAME CENTER
OBYEK Bangunan atau tempat sebagai wadah untuk memenuhi kebutuhan para pecinta gamer untuk berkumpul, serta pengenalan perkembangan dunia game. LATAR BELAKANG Sampai saat ini sarana yang mewadahi aktifitas
Lebih terperinciKETERSEDIAAN RUANG TERBUKA PUBLIK DENGAN AKTIVITAS REKREASI MASYARAKAT PENGHUNI PERUMNAS BANYUMANIK TUGAS AKHIR. Oleh : FAJAR MULATO L2D
KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA PUBLIK DENGAN AKTIVITAS REKREASI MASYARAKAT PENGHUNI PERUMNAS BANYUMANIK TUGAS AKHIR Oleh : FAJAR MULATO L2D 004 312 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.I. Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan Akademi Spak Bola ini adalah menciptakan dan mewujudkan suatu bangunan yang merupakan wadah bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan
BAB I PENDAHULUAN Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan yang berhubungan dengan olahraga. Di dalam gedung ini terdapat berbagai fasilitas yang mendukung segala aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan memiliki tubuh yang sehat, bugar dan penampilan yang semangat tentunya kita akan merasa senang dan lebih percaya diri. Terlebih lagi jika ditunjang oleh pikiran
Lebih terperinciPUSAT KECANTIKAN DI KUDUS
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 33 PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Diajukan
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat pendidikan di negara kita, memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang kehidupan yang sangat
Lebih terperinciBAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE
BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE Pemograman merupakan bagian awal dari perencanaan yang terdiri dari kegiatan analisis dalam kaitan upaya pemecahan masalah desain. Pemograman dimulai
Lebih terperinciPERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri
BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI Unsur-unsur bangunan seperti Ketinggian bangunan, Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB) / Building
Lebih terperinciEXECUTIVE GAME CENTER
BAB I PENDAHULUAN EXECUTIVE GAME CENTER 1.1. Pengertian Judul Executive: Seseorang yang sudah bisa dikatakan sukses dalam berkarir, baik sebagai pegawai maupun sebagai wirausahawan yang memiliki omset
Lebih terperinciBAB 6 DESAIN PERANCANGAN
BAB 6 DESAIN PERANCANGAN 6.1 IDENTITAS PROYEK Nama Proyek : Re-desain GOR Saparua Bandung Tema : Structure Expose Pemilik Proyek : Pemerintah Sumber Dana : Swasta Jenis Bangunan : Gedung Olahraga Basket
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (http://www.scribd.com/2012/05/14/07.23):
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat perlu melakukan aktivitas untuk menyehatkan dan mengembalikan kesehatan tubuhnya dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan berolahraga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. GAMBARAN UMUM PROYEK v Judul : Gelanggang Olahraga dan Fasilitas Perbelanjaan v Tema : Integrasi fungsi v Lokasi : Ragunan, Pasar Minggu v Luas Lahan : + 50.000 m2 v Sifat Proyek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang bermaksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh, Kegiatan olahraga ini dapat menjadi kegiatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari manusia melakukan banyak sekali aktivitas seperti bekerja, bermain dan aktivitasaktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang a. Strategi/ Pendekatan Perancangan Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo dikarenakan masih kurangnya fasilitas seperti rest area yang berada di tol Jawa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Futsal sekarang ini berkembang salah satu olahraga terpavorit di Indonesia dan seiring dengan perkembangan gaya hidup sekarang, Futsal telah menjadi salah satu trend
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aquatic Arena di Yogyakarta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Kegiatan olahraga sangat bermanfaat untuk jasmasni dan rohani manusia. Manfaat jasmani yang kita dapat dari berolahraga menyebabkan
Lebih terperinciTEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL
TEMA LATAR BELAKANG Bali tidak memiliki hasil tambang, lahan pertanian yang terbatas, namun pulau Bali memiliki keindahan alam dan budaya yang sangat mempesona Untuk meningkatkan taraf hidup penduduk Bali
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
1.1. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar dengan kedudukan geopolitis yang strategis dikarunia Tuhan keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang istimewa, yang menjadi sumber
Lebih terperinciTUJUAN JENIS KEGIATAN. Latar Belakang Pemilihan OBJEK
Latar Belakang Pemilihan OBJEK OBJEK sebagai wadah pengembangan potensi dan bakat dalam bidang olahraga serta sebagai media hiburan. JENIS KEGIATAN Kegiatan Olah Raga dibagi menjadi dua, yaitu : Sepakbola
Lebih terperinciTAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia mempunyai kebutuhan dalam kehidupanya, kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang paling utama. Kebutuhan primer itu sendiri meliputi sandang, pangan, papan.
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat : ± 48.000/ 4,8 Ha : Fasilitas
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Kota pada masa sekarang ini semakin tidak memperhatikan sisi-sisi kemanusiaan dan hubungan sosial dengan masyarakat sekitar,dengan semakin terbukanya lahan
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1.1.1. Data Non Fisik Sebagai stasiun yang berdekatan dengan terminal bus dalam dan luar kota, jalur Busway, pusat ekonomi dan pemukiman penduduk,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Ruang terbuka Publik berasal dari bahasa latin platea yang berarti jalur
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Ruang Terbuka Publik 2.1.1. Definisi Ruang Terbuka Publik Ruang terbuka Publik berasal dari bahasa latin platea yang berarti jalur yang diperluas seperti square. Square merupakan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan dalam laporan ini berupa konsep perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil analisa pada bab sebelumnya. Pemikiran yang melandasi proyek kawasan transit
Lebih terperinciSPORT CLUB DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik SPORT CLUB DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG Diajukan oleh : OGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat
Lebih terperinciBELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari
Lebih terperinciV. KONSEP Konsep Dasar Pengembangan Konsep
37 V. KONSEP Konsep Dasar Konsep dasar dalam perencanaan ini adalah merencanakan suatu lanskap pedestrian shopping streets yang dapat mengakomodasi segala aktivitas yang terjadi di dalamnya, khususnya
Lebih terperinciSARANA KEBUGARAN DAN RELAKSASI DI MANADO ARSITEKTUR LANSEKAP SENSASI NATURAL
SARANA KEBUGARAN DAN RELAKSASI DI MANADO ARSITEKTUR LANSEKAP SENSASI NATURAL Disusun Oleh: Alfa Andriano Joseph 1) Linda Tondobala 2) Windy Mononimbar 3) ABSTRAK Kesehatan merupakan harapan semua orang
Lebih terperinciREKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG
P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG Dengan penekanan desain arsitektur waterfront Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW. Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar arsitektur muka air, Riverfront
BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW Proses Perancangan Arsitektur 6 (PA6) merupakan obyek riset skripsi untuk pendidikan sarjana strata satu (S1) bagi mahasiswa peserta skripsi alur profesi. Pelaksanaan PA6
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota yang sedang mengalami perkembangan, khususnya dalam bidang ekonomi dan pariwisata. Bandung pada masa lalu merupakan kota tempat
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar mengacu kepada tema yang telah diusung yaitu Ekspos Arsitektur untuk Rakyat, dalam tema ini arsitektur haruslah beradaptasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Sport Hall
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Sport Hall Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot otot tubuh. Dalam
Lebih terperinciBAB II HUNIAN YANG DISEBUT APARTEMEN
BAB II HUNIAN YANG DISEBUT APARTEMEN 2.1 Apartemen Dan Rumah Susun Apa itu hunian? Defenisi hunian atau rumah adalah tempat tinggal atau kediaman, yang berarti bahwa hunian itu merupakan tempat berlindung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola hidup manusia saat ini berdampak pada gaya hidup dan trend mode maka hal tersebut juga mempengaruhi perkembangan yang cukup pesat untuk layangan spa dan reflexology.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fristiawati, 2015 PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberadan ruang terbuka publik di dalam suatu kota semakin terbatas. Pembangunan gedung-gedung tinggi dan kawasan industri yang merupakan trademark dari kemajuan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. harus diperhatikan dengan teliti agar menghasilkan hasil yang maksimal.
94 BAB III METODE PERANCANGAN Metode Perancangan Sebuah proses perancangan merupakan proses yang panjang dengan sistematika yang harus jelas, dimana di dalam proses perancangan dari awal sampai akhir harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Pentingnya Ruang Terbuka Publik Sebagai Tempat Berinteraksi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1 Pentingnya Ruang Terbuka Publik Sebagai Tempat Berinteraksi dan Berkumpul Ruang publik adalah suatu tempat umum dimana masyarakat melakukan aktifitas rutin dan
Lebih terperinciVI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET
42 VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET Pengembangan konsep dalam studi perencanaan kawasan ini akan terbagi ke dalam empat sub konsep, yaitu perencanaan lanskap pedestrian shopping street,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, hal-hal yang terkait pentingnya olahraga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1. Kelayakan Proyek Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal ini membuat tingkat kebutuhannya juga semakin bertambah, salah
Lebih terperinciWahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dimana sebagian besar dari seluruh luas Indonesia adalah berupa perairan. Karena itu indonesia memiliki potensi laut yang besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu pengertian dari masing-masing kata yang menyusun judul
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Lampung merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan Propinsi
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI PROYEK
39 BAB III DESKRIPSI PROYEK A. Gambaran Umum 1. Lokasi Dalam pemilihan lokasi proyek terdapat beberapa pertimbangan utama yaitu regulasi, analisis visibilitas, dan fasilitas lingkungan. Berikut pertimbangan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 TEMA PENGEMBANGAN DESAIN Proses merancang bangunan untuk mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan peningkatan efisiensi, mengurangi
Lebih terperinciLATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata dunia yang banyak digemari oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara setelah Bali di Indonesia,
Lebih terperinciPlease purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar yang termasuk 5 (lima) kota besar yang ada di Indonesia. Kelebihan kota Bandung dibandingkan kota kota lainnya adalah banyak
Lebih terperinciUKDW. UU Reepublik Indonesia no.40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan
PENDAHULUAN SKEMA PEMIKIRAN LATAR BELAKANG Yogyakarta merupakan salah satu kota pendidikan di Indonesia. Berbagai tingkat jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak kanakkanak hingga institusi Perguruan
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang Terbuka Hijau atau RTH merupakan salah satu komponen penting perkotaan. Secara umum ruang terbuka publik (open spaces) di perkotaan terdiri dari ruang terbuka
Lebih terperinciPERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT
PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN
4.1 ANALISIS LOKASI TAPAK BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Dalam perancangan arsitektur, analisis tapak merupakan tahap penilaian atau evaluasi mulai dari kondisi fisik, kondisi non fisik hingga standart peraturan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PROYEK
BAB II TINJAUAN PROYEK 2.1. Tinjauan Umum Bangunan Pet Station Medan merupakan bangunan yang mempunyai fungsi sebagai penjualan hewan-hewan peliharaan, pusat pelayanan kesehatan dan perawatan hewan-hewan
Lebih terperinciKasino Hotel di Bintan Kasino Hotel BAB I PENDAHULUAN. Suwanti Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Gambling merupakan sebuah dunia lain yang bersifat untung-untungan dimana kegiatan ini telah berkembang sejak dahulu kala, dan terus mengalami perkembangan seiring
Lebih terperinci