BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM
|
|
- Hengki Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM Tirta Ujung merupakan mata air alami di Desa Ujung yang dibendung menjadi kolam, yang kemudian digunakan warga setempat untuk melakukan ritual melukat. Selain keperluan ritual, kolam ini juga digunakan warga untuk mandi dan berenang. Tirta Ujung terletak di Banjar Ujung, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem - Bali Kondisi Non Fisik Eksisting Kolam Renang Alami Tirta Ujung Kondisi non fisik eksisting kolam renang alami Tirta Ujung dapat dijelaskan dengan 3 pembagian, yaitu : status pelayanan dan fungsi, civitas, status kepemilikan tanah Status Pelayanan dan Fungsi Kunjungan kolam renang pada waktu paling ramai adalah sore hari, hari sabtu dan minggu, libur nasional serta hari manis galungan dan manis kuningan. Pengunjung paling banyak adalah pada libur manis galungan dan manis kuningan. Berdasarkan wawancara dengan Komang Sije, jumlah pengunjung terbanyak mencapai 156 org. Jumlah tersebut didapat dari jumlah penjualan karcis masuk 7
2 pengunjung. Pengunjung terbanyak yaitu pada sore hari dengan didominasi oleh keluarga. Fasilitas Tirta Ujung yang tersedia adalah kolam renang dewasa dan kolam renang untuk anak anak. Fasilitas pendukung yang tersedia adalah warung makanan ringan, ruang ganti, dan gazebo tempat bersantai. Fasilitas yang tersedia ini dalam keadaan yang buruk. Kolam renang alami Tirta Ujung ini melayani masyarakat sekitar yang ingin berkunjung untuk melukat, berenang, mandi atau melakukan kegiatan rekreasi di kolam renang. Pengunjung Tirta Ujung dikenakan biaya Rp 2000 setiap orang sebagai tiket masuk. Dengan biaya tersebut, warga dapat menikmati kesegaran kolam renang alami sepuasnya dari pukul sampai dengan selain biaya tiket masuk, pengunjung juga dikenakan biaya parkir, yaitu Rp 1000 untuk sepeda motor dan Rp 2000 untuk mobil. Biaya yang murah tentu tidak ditunjang dengan fasilitas yang baik. Fasilitas yang ada adalah fasilitas yang dibangun sekedarnya saja oleh pengelola. Sehingga jika pada hari yang padat, pengunjung akan merasa tidak nyaman akibat antrian pada ruang ganti, kurang tersedianya parkir dan berbagai keterbatasan pelayaan dari fasilitas yang ada Civitas Civitas yang ada di Tirta Ujung dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yang memiliki fungsi dan aktifitas yang berbeda beda. Civitas tersebut adalah Pengelola dan pengunjung yaitu sebagai berikut : Pengelola Kolam Renang Tirta Ujung ini dikelola secara pribadi oleh salah seorang warga yang sekaligus diberi tugas untuk menjaga kebersihan dan kesucian Tirta Ujung. yaitu Mangku Amerta dan Ni Komang Sije. Mangku Amerta adalah seorang pemangku yang di tunjuk oleh Desa Adat Ujung untuk menjaga kebersihan dan kesucian Tirta Ujung. Beliau sehari-harinya membersihkan kolam dari sampah dedaunan dan limbah dengan cara manual. 8
3 Selain itu, beliau juga ngemong (bertanggung jawab) pelinggih yang ada di Tirta Ujung. Komang Sije sebagai istri dari Mangku Amerta. Beliau bertugas mengumpulkan uang hasil tiket masuk pengunjung, yang nantinya digunakan untuk mengembangkan fasilitas Tirta Ujung. Selain itu, Komang Sije juga menyediakan fasilitas mandi, makanan dan minuman bagi pengunjung Pengunjung Pengunjung Tirta Ujung sebagian besar adalah warga sekitar. Hal ini dipengaruhi karena lokasi Tirta Ujung yang terpencil dan sulit terlihat dari luar. Selain itu, tidak ada penanda wisata yang memadai menyebabkan kurangnya informasi dari wisata air kolam renang ini. Kolam renang alami ini merupakan tujuan wisata keluarga. Kebanyakan pengunjung adalah satu keluarga yang terdiri dari orang tua, remaja dan anak anak. Keluarga yang datang bersama anak anak biasanya menggunakan fasilitas kolam renang ini untuk mengajarkan anaknya untuk belajar berenang. Orang tua yang datang ke wisata air ini adalah untuk berendam dan mandi. Remaja dan anak anak datang ke wisata air ini adalah untuk berenang dan bermain. Biasanya pengunjung membawa pelampung berbentuk ban atau bebek sebagai penunjang untuk bermain di kolam renang Tirta Ujung ini. Selain itu, sumber mata air yang dipercaya suci tidak jarang membuat pengunjung datang untuk melukat Kondisi Fisik Eksisting Kolam Renang Alami Tirta Ujung Lokasi Kolam Renang Alami Tirta Ujung Lokasi Kolam Renang Alami Tirta Ujung dapat di lihat pada gambar 2.1. Lokasi tersebut adalah di Banjar Ujung, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali. 9
4 U Provinsi Bali Kab. Karangasem Desa Ujung Gambar 2. 1 Ilustrasi Lokasi Tirta Ujung Sumber : Google Earth 2014 Gambar 2. 2 Lokasi Eksisting Tirta Ujung 10
5 Keadaan eksisting Tirta Ujung secara umum dapat dilihat pada gambar 2.2. Lokasi Tirta Ujung terletak dekat dengan Taman Sukasada Ujung yang merupakan wisata budaya yang belakangan sangat terkenal di Karangasem Keadaan Lingkungan Sekitar Keadaan sekitar Tirta Ujung merupakan persawahan dan kebun warga sekitar yang masih alami. Keberadaan rumah penduduk masih jarang terlihat. Pada Tabel 2.1 akan di jelaskan keadaan lingkungan sekitar dengan lebih rinci. Tabel 2. 1 Lingkungan Sekitar Site No Kriteria Keterangan 1 Pencapaian Terdapat akses jalan dengan lebar 8m untuk mencapai ke area kolam renang alami Tirta Ujung. Jalan tersebut adalah Jln. Pesagi yang merupakan jalan 2 arah yang masih sepi. Akan tetapi, pengunjung perlu melewati persawahan dengan berjalan kaki untuk mencapi Tirta Ujung. 2 Angkutan umum 3 Sirkulasi kendaraan 4 Sirkulasi pejalan kaki 5 Potensi sekitar Tidak ada akses kendaraan umum menuju site. Site dapat dicapai dari Jalan Pesagi, jalur kendaraan 2 arah lebar jalan di depan site yaitu 6 meter. Belum ada pedestrian way yang baik untuk pejalan kaki. Jalan menuju site merupakan jalan setapak sawah yang akan becek saat musim ujan. Sumber mata air yang melimpah sebagai modal yang sangat baik untuk pengembangan kolam renang dan rekreasi air. Berdekatan dengan daerah wisata budaya Taman Sukasada Ujung. Wisata Taman Sukasada Ujung yang sudah terkenal dapat dijadikan media untuk mempromosikan Tirta Ujung sebagai wisata rekreasi air di Karangasem. Keadaan Sawah yang sebagian besar mengelilingi site merupakan view yang baik untuk dapat digunakan secara maksimal. 11
6 Sarana dan Prasarana Pengunjung yang datang ke Tirta Ujung dapat memarkir kendaraannya di parkir yang telah disediakan seperti pada gambar 2.3. Sarana tempat parkir yang tersedia memiliki kapasitas mencapai 40 sepeda motor atau 2 mobil dan 20 sepeda motor. Selain pengunjung, parkir ini juga digunakan oleh warga setempat untuk memarkirkan kendaraannya. Gambar 2. 3 Parkir Pengunjung Setelah memarkir kendaraan, untuk mencapai Tirta Ujung pengunjung diharuskan berjalan kaki sejauh 250 m. Pemandangan sawah yang alami akan menemani dalam perjalanan menuju Tirta Ujung, seperti pada gambar 2.4. Gambar 2. 4 Jalan Menuju Tirta Ujung 12
7 Pada gambar 2.5. terlihat keadaan akses jalan menuju kolam yang sebagian sudah longsor. Hal ini menyebabkan pengunjung harus berhati hati. Kolam renang yang berada di level tanah yang lebih dalam membuat pengelola harus membuat tangga ke bawah untuk memudahkan mencapai kolam. Gambar 2. 5 Akses Masuk Tirta Ujung Kondisi pelinggih yang ada di Tirta Ujung dapat dilihat pada gambar 2.6. Untuk menjaga kesucian pelinggih, dibuatkan tembok pembatas, agar tidak sembarang orang dapat melintasi area pelinggih. Gambar 2. 6 Pelinggih Tirta Ujung 13
8 Gambar 2. 7 Kolam Renang Anak Anak dan Dewasa Tirta Ujung Fasilitas utama yang terdapat di Tirta Ujung adalah kolam renang. Kolam renang di Tirta Ujung terbagi atas 2 kategori, yaitu kolam renang dewasa dan anak anak. Kedalaman kolam renang anak anak adalah setinggi lutut orang dewasa atau rata rata 50 cm. Sedangkan kolam renang untuk orang dewasa adalah rata rata 120 cm. Ketinggian kolam renang tidak merata, tetapi bergelombang pada beberapa sisi kolam renang. Keadaan kolam renang dapat dilihat pada gambar 2.7. Gambar 2. 8 Ruang Ganti Tirta Ujung 14
9 Ruang ganti yang tersedia pada Tirta Ujung berupa ruang sederhana yang beratapkan seng dan dinding semi masif dengan ketinggian 170 cm yang berkapasitas 1 orang. Keadaan ruang ganti sangat buruk, menyebabkan pengunjung enggan menggunakanya. Kondisi ruang ganti dapat dilihat pada gambar 2.8. Pada hari libur atau hari raya tertentu yang ramai pengunjung, mengharuskan pengunjung untuk antri dalam waktu lama untuk dapat menggunakan ruang ganti. Sehingga pengunjung terkadang pulang dalam keadaan pakaian yang basah, atau langsung menggati pakaian di pinggir kolam renang. Gambar 2. 9 Gazebo tempat bersantai Tempat bersantai disediakan untuk menunjang aktifitas di kolam renang Tirta Ujung ini dapat dilihat pada gambar 2.9. Selain sebagai pemanis landscape wisata air di sini, gazebo ini juga biasa digunakan oleh warga untuk bersantai, atau menyantap makanan setelah berenang. Biasanya digunakan juga untuk menaruh pakaian ganti. 15
10 Gambar Dinding Pembatas Kolam Renang Menjaga privasi adalah hal yang penting bagi pengunjung. Sehingga untuk menjaga privasi pengunjung yang sedang berenang di kolam renang, dibuatkan pagar pembatas berupa pagar kayu sederhana dan tanaman- tanaman yang tumbuh secara alami. Seperti yang terlihat pada gambar Potensi dan Permasalahan Tirta Ujung Pengembangan fasilitas dapat memenuhi sasaran yang tepat jika telah menemukan potensi dan permasalahan pada Kolam Renang Alami Tirta Ujung. Sehingga, dapat ditentukan solusi yang tepat untuk mendasari pengembangan fasilitas tersebut. Berikut ini akan di jelaskan potensi dan permasalah di Kolam Renang Alami Tirta Ujung Potensi Kolam Renang Alami Tirta Ujung Potensi yang dimiliki pada Kolam Renang Alami Tirta Ujung adalah sebagai berikut : Lokasi yang Stategis Lokasi kolam renang alami Tirta Ujung berdekatan dengan Taman Sukasada yang merupakan salah satu wisata budaya yang terkenal di Karangasem. Lokasi taman sukasada yang sangat dekat dengan Tirta Ujung, memberikan kesempatan bagi Tirta Ujung untuk mempromosikan wisata air ini lewat Taman 16
11 Sukasada. Sehingga bisa manarik pengunjung dari luar daerah untuk mengunjungi kolam renang alami Tirta Ujung Sumber Mata Air yang Dipercaya Suci Warga Bali khususnya karangasem percaya bahwa air yang berasal dari sumber mata air alami adalah air suci. Seperti pada kolam renang alami Tirta Ujung, yang berasal dari mata air alami. Sehingga dibangun pelinggih di mata air tersebut. Hal ini tentu akan menarik perhatian warga untuk mengunjungi wisata air ini. Kegiatan yang akan dilakukan warga misalkan seperti melukat, yaitu mandi dengan air suci. Tentu hal ini akan membutuhkan ruang yang khusus bagi warga yang ingin melukat agar terpisah dengan aktivitas rekreasi yang lain Keadaan Alami yang Sejuk dan Indah Pada gambar 2.4. terlihat hamparan sawah yang sangat indah sebelum mancapai Kolam Renang. Keindahan alam ini dapat dijadikan nilai tambah dan potensi yang dapat dikembangkan sehingga dapat meningkatkan kualitas Tirta Ujung. Pengadaan fasilitas pedestrian way akan sangat didukung dengan adanya view sawah yang indah. Keberadaan sawah ini akan menjadi komponen lanscape dan diatur sehingga dapat menjadi irama dengan vocal point berupa kolam renang alami Tirta Ujung. Sehingga memberikan kesan kejutan pada Tirta Ujung Permasalahan Fasilitas yang tersedia untuk menunjang aktifitas rekreasi di kolam renang alami Tirta Ujung pada umumnya sangat kurang. Berikut dijelaskan berbagai masalah yang ada pada berbagai fasilitas kolam renang alami Tirta Ujung : Entrance dan Parkir Entrance Tirta Ujung terletak tepat di persimpangan jalan, hal ini tentu akan membuat sirkulasi luar maupun dalam site akan sangat terganggu. Keadaan parkir yang beralaskan tanah setapak tentu tidak menyamankan bagi kendaraan 17
12 yang parkir. Keberadaan kerikil dan pasir tentu akan membuat permukaan lantai tidak merata sehingga sepeda motor sulit berjalan dan berbahaya karena bisa jatuh. Parkir tidak dilengkapi dengan garis penanda sehingga penataan kendaraan tidak rapi. Akibatnya pengunjung sembarangan memarkir kendaraan yang menyebabkan sulitnya pengunjung lain untuk mengeluarkan kendaraannya. Pedestrian Way Jalan setapak yang saat musim kering saat berdebu yang kurang baik untuk kesehatan pengunjung, seperti pada gambar 2.4. Selain itu, kecilnya pedestrian way menyebabkan jika ada pengunjung yang bersamaan melintas dari 2 arah sulit untuk melintas. Harus ada pengunjug yang mengalah. Hal ini tentu akan mengganggu sirkulasi di dalam site. Pada saat musim hujang, kondisi pedestrian akan becek. Hal ini tentu akan membuat pengunjung kesulitan untuk melintas dan dapat menyebabkan pengunjung tergelincir jatuh ke sawah. Sehingga diperlukan penataan pedestrian yang baik sehingga dapat menghadapi dengan baik dan tahan terhadap musm kering dan hujan. Ruang Ganti Minimnya jumlah ruang ganti dan kondisi ruang ganti yang buruk akan berdampak pada kenyamanan pengunjung, terutama pada saat padat pengunjung yaitu hari libur. Jumlah ruang ganti hanya 1 ruang, tentu tidak sepadan dengan jumlah pengunjung yang mencapai 50 orang setiap hari (pada hari biasa). Keadaan ruang ganti yang sempit, tidak nyaman dan kurang memenuhi syarat ketentuan ruang ganti, menyebabkan aktivitas di dalamnya terganggu. Ruang ganti yang tersedia tidak dilengkapi dengan loker penyimpanan sehingga warga kesulitan untuk menyimpan pakaian tetap aman setelah atau sebelum berganti. Hal ini tentu berdampak pada kenyaman dan rasa aman bagi pengunjung. 18
13 Kolam renang Tidak ada penanda yang jelas antara kolam renang dewasa dan anak-anak. Hal ini tentu sangat membahayakan pengunjung. Anak anak yang tidak mendapat pengawasan kemungkinan akan terpeleset ke kolam dewasa dan terancam tenggelam. Hal ini sangat perlu diperhatikan untuk memberikan rasa aman bagi pengunjung Tirta Ujung. Alas kolam yang merupakan batu dan krikil alami, membuat pengunjung terkadang mengalami luka karena menginjak batu yang tajam. Selain itu, adanya batu besar di dasar kolam membuat pengunjung terkadang terbentuk pada batu tersebut. Hal ini, penting untuk diperhatikan untuk menjaga keselamatan pengunjung Spesifikasi Umum Pengembangan Fasilitas Tirta Ujung Pengertian Pengembangan Fasilitas Tirta Ujung Sebagai Sarana Rekreasi Air adalah suatu proses, cara atau perbuatan untuk mengembangkan sarana untuk memudahkann suatu kegiatan yang berhubungan dengan rekreasi air di Tirta Ujung Karangasem. Seperti pada studi banding yang akan dilakukan, agar kegiatan utama dapat berjalan dengan baik diperlukan fasilitas penunjang. Fasilitas penunjang adalah loker, ruang ganti, toilet umum, tempat bersantai, tempat makan, parkir dan penunjang lain yang dapat menghidupkan suasana sarana rekreasi air. Rekreasi air yang dimaksud berupa berenang rekreasi tanpa alat dan rekreasi memancing Fungsi Fungsi dari pengembangan fasilitasi ini adalah sebagai sarana untuk mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan rekreasi air bagi masyarakat sehingga dapat menciptakan suasana baru yang lebih nyaman dan sehat bagi pengunjung. Rekreasi yang dimaksud terdiri atas, rekreasi air berupa berenang tanpa alat. Selain itu juga terdapat fungsi memancing bagi keluarga yang ikan hasil dari memancing dapat langsung dimasak dan dimakan. Sebagai fungsi ritual untuk kegiatan ritual keagamaan berupa melukat, dll 19
14 akan tidak dikembangkan lebih lanjut. Akan tetapi, tetap akan direncanakan ruang yang cukup untuk kegiatan ritual keagamaan tersebut. Fokus fungsi yang akan direncanakan adalah sarana rekreasi air berupa berenang dan memancing. Dengan memaksimalkan keadaan alam berupa mata air alami dan lanscape yang alami Tujuan dan Sasaran Berdasarkan tinjauan pustaka dan studi banding yang telah dilakukan dapat dijabarkan tujuan dan sasaran sebagai berikut : Tujuan Menyediakan sarana dan fasilitas yang lebih baik di Tirta Ujung bagi pengunjung untuk melakukan aktifitas rekreasi air. Menjadikan Tirta Ujung sebagai tujuan wisata lokal maupun internasional yang memiliki fasilitas dengan kualitas yang baik. Menjadikan Tirta Ujung sebagai wadah bagi pengunjung untuk melakukan kegiatan memancing bersama keluarga Sasaran Sasaran dalam pengembangan fasilitas ini adalah masyarakat lokal Desa Ujung dan dari luar desa yang ingin mengunjungi tempat rekreasi air Lingkup Pelayanan Lingkup pelayanan yang tersedia di kolam renang Tirta Ujung ini adalah Melayani kegiatan rekreasi air, Melayani tempat penyimpanan pakaian, tempat berganti pakaian, tempat MCK dan tempat makan, Fasilitas Yang Tersedia Fasilitas yang tersedia di Kolam Renang Tirta Ujung ini adalah Kolam renang rekreasi, loker, kamar mandi umum, ruang ganti, tempat bersantai, foodcourt dan beberapa bale bengong untuk bersantai. 20
BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)
BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) 5.1 Sirkulasi Kendaraan Pribadi Pembuatan akses baru menuju jalan yang selama ini belum berfungsi secara optimal, bertujuan untuk mengurangi kepadatan
Lebih terperinciFasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)
Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Gambar simulasi rancangan 5.30 : Area makan lantai satu bangunan komersial di boulevard stasiun kereta api Bandung bagian Selatan 5.6.3 Jalur Pedestrian Jalur
Lebih terperinciBAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler
BAB I Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler Kampung Hamdan merupakan salah satu daerah di Kota Medan yang termasuk sebagai daerah kumuh. Hal ini dilihat dari ketidak beraturannya permukiman warga
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini memakai konsep Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara)
GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN 6.1. Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) Pengunjung yang datang ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, berasal dari daerah dalam dan luar Kota Palembang (wisatawan
Lebih terperinciBAB IV PENGAMATAN PERILAKU
BAB IV PENGAMATAN PERILAKU 3.1 Studi Banding Pola Perilaku Pengguna Ruang Publik Berupa Ruang Terbuka Pengamatan terhadap pola perilaku di ruang publik berupa ruang terbuka yang dianggap berhasil dan mewakili
Lebih terperinciPERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT
PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai
Lebih terperinciBAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah
BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu Obyek Wisata Batu Seribu terletak di Desa Gentan Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Letaknya sekitar 20 KM sebelah selatan Kota
Lebih terperinciVI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung
VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ
BAB VI KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini merupakan hasil dari analisis dan pembahasan terhadap penilaian komponen setting fisik ruang terbuka publik dan non fisik (aktivitas) yang terjadi yang
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
1 BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Site Plan Akses masuk ke site ini melalui jalan utama. Jalan utama tersebut berasal dari arah Cicaheum Bandung. Jalur mobil/ kendaraan di dalam bangunan dibuat satu arah
Lebih terperinciARAHAN PENYEDIAAN RUANG PEJALAN KAKI DI KAWASAN ALUN-ALUN LOR KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR
ARAHAN PENYEDIAAN RUANG PEJALAN KAKI DI KAWASAN ALUN-ALUN LOR KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Oleh: M. TOGAR PRAKOSA LUMBANRAJA L2D 003 356 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Perancangan Wisata Bahari Di Pantai Boom Tuban ini merupakan sebuah rancangan arsitektur yang didasarkan oleh tema Extending Tradition khususnya yaitu dari
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting Terdapat beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam analisis obyek perancangan terhadap kondisi eksisting
Lebih terperinciBAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN
BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Jumlah daerah kumuh ini bertambah dengan kecepatan sekitar
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini adalah Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN 5.1 Kondisi Sistem Setting dan Livabilitas Ruang Terbuka Publik di Lapangan Puputan
BAB V KESIMPULAN Dari hasil analisis, peneliti menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana kondisi sistem setting dan livabilitas di ruang terbuka publik di Lapangan Puputan dan bagaimana bentuk persepsi
Lebih terperinciBAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi
BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek
Lebih terperinciBAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN OBYEK WISATA CEKING TERRACE
BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN OBYEK WISATA CEKING TERRACE Pada bab ini dibahas potensi dan permasalahan obyek wisata Ceking Terrace, yang nantinya akan berpengaruh terhadap penataan dan pengembangan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KAWASAN Tinjauan Kawasan Kebon Kacang Raya dan Kebon Kacang 30 3.1 Gambaran Kawasan Proyek Nama : Kawasan Kebon Kacang dan sekitarnya. Lokasi : Jl. Kebon Kacang Raya dan Jl.Kebon Kacang
Lebih terperinciBAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan
BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA
BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM
Lebih terperinciBAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa
BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan di Kabupaten Bandung tepatnyadi Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah. Objek wisata ini berdiri
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN
BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN VI.1. KESIMPULAN Kegiatan pasar minggu pagi di kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada diminati oleh kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat luas sebagai sarana relaksasi
Lebih terperinciTEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL
TEMA LATAR BELAKANG Bali tidak memiliki hasil tambang, lahan pertanian yang terbatas, namun pulau Bali memiliki keindahan alam dan budaya yang sangat mempesona Untuk meningkatkan taraf hidup penduduk Bali
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.
BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria
Lebih terperinciANYER BEACH RESORT BAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perancangaan Resort ini penulis menggunakan kosep dasar TROPIS MODERN yang dimana bangunan ini tetap mengacu pada ciri bangunan tropis lainnya,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada Bab IV didapatkan temuan-temuan mengenai interaksi antara bentuk spasial dan aktivitas yang membentuk karakter urban
Lebih terperinciBAB I KONDISI PINGGIRAN SUNGAI DELI
BAB I KONDISI PINGGIRAN SUNGAI DELI Keadaan sungai Deli yang sekarang sangat berbeda dengan keadaan sungai Deli yang dahulu. Dahulu, sungai ini menjadi primadona di tengah kota Medan karena sungai ini
Lebih terperinciCurug Cipanji. Air Terjun Bertingkat 3 dan Waterboom Alam
Ridwanderful Curug Cipanji Air Terjun Bertingkat 3 dan Waterboom Alam 2 Curug Cipanji Ciwidey Curug Cipanji adalah salah satu air terjun yang berada di kawasan Ciwidey. Curug Cipanji ini letaknya cukup
Lebih terperinciKondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Tapak Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang
BAB VI HASIL PERANCANGAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang mengacu pada tema dasar yaitu Ekoturisme, dengan empat unsur yang diusung yaitu Sustainable, Pendidikan, Peningkatan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan kegiatan komoditas yang dibutuhkan oleh hampir setiap orang. Marpaung (2001:13) mengatakan bahwa: Dengan melaksanakan kegiatan kepariwisataan seseorang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Pasar Gembrong Cipinang Besar perlu diremajakan. Hal ini dikarenakan kualitas fisik dan aktivitas
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP PERANCANGAN
BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Makro Perancangan pasar tradisional bantul menerapkan pendekatan analogi shopping mall. Yang dimaksud dengan pendekatan analogi shopping mall disini adalah dengan mengambil
Lebih terperinciBAB V. KONSEP PERANCANGAN
BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Lampung merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan Propinsi
Lebih terperinciVI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET
42 VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET Pengembangan konsep dalam studi perencanaan kawasan ini akan terbagi ke dalam empat sub konsep, yaitu perencanaan lanskap pedestrian shopping street,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut adalah kebutuhan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Terkait Objek Perancangan Setiap manusia sangat membutuhkan kebutuhan sandang dan pangan dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut
Lebih terperinci7 KONDISI DAN AKTIVITAS WISATA BAHARI PANTAI JAYANTI
7 KONDISI DAN AKTIVITAS WISATA BAHARI PANTAI JAYANTI 7.1 Kondisi Alam dan Fasilitas Pendukung Wisata Bahari Selain memiliki potensi perikanan laut, Pantai Jayanti memiliki kelebihan dalam hal potensi wisata
Lebih terperinciDENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1
0.15 8.60 2.88 Pada area lantai,1 ruang parkir di perluas dari yang sebelumnya karena faktor jumlah kendaraan pada asrama yang cukup banyak. Terdapat selasar yang difungsikan sebagai ruang tangga umum
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia memiliki beraneka ragam wisata dan budaya yang terbentang dari sabang sampai marauke, mulai dari tempat wisata dan obyek wisata yang kaya akan keindahan
Lebih terperinciBAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG
BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG 4.1 Sejarah Kawasan Kambang Iwak Palembang Menurut Ir. Ari Siswanto, MCRP, pengamat perkotaan dari Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Sriwijaya,
Lebih terperinciLampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara
Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara Kuisioner Responden yang terhormat, Agrowisata Salatiga merupakan salah satu agrowisata yang banyak diminati oleh pengunjung. Welcome area yang ada di agrowisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kota besar yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan adalah kota Yogyakarta. Dengan jumlah penduduk yang cukup padat dan banyaknya aset wisata yang
Lebih terperincimempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan karena berkembangnya sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainnya sangat besar, oleh karena itu permintaan
Lebih terperinciVII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS
VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk
Lebih terperinciMinggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI
1 Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. serta wisata budaya sejarah yang menarik bagi wisatawan. Salah satunya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terluas di Jawa Tengah, dengan luas wilayah 2.138 kilometer persegi, yang terbagi menjadi 24 kecamatan. Selain kabupaten ini dikenal
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga
19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1. Letak, Batas, dan Luas Tapak TPU Tanah Kusir merupakan pemakaman umum yang dikelola oleh Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.
Lebih terperinciP E N D A H U L U A N
P E N D A H U L U A N Dasar Surat Ketua Pengurus KORPRI kecamatan Majenang nomor : 22/PUK-MAG/IX/2014 Tanggal 8 September 2014 Perihal Lomba Penulisan Artikel di Media Elektronik dan Online. Sehubungan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Choice Modelling (CM) Penelitian ini dimulai pada tanggal 15 April 2016 sampai dengan tanggal 1 Mei 2016 di Hutan Mangrove Pasar Banggi, Rembang. Data diperoleh dengan
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman
BAB VI HASIL PERANCANGAN 1.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Eduwisata Kakao di Glenmore Banyuwangi mempunyai dasar tema Arsitektur Ekologis dengan mengacu pada ayat Al-quran. Tema Arsitektur Ekologis
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah kota, sebagai untuk mengebumikan jenazah makam juga
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian ini akan dijabarkan kesimpulan dan rekomendasi. Kesimpulan berisi rangkuman dari hasil penelitian dan pembahasan sekaligus menjawab tujuan penelitian di bab
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya
165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetapi memiliki peran penting dalam sistem transportasi setiap kota karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas berjalan kaki merupakan suatu bagian integral dari aktivitas lainnya. Bagi masyarakat di daerah tropis, berjalan kaki mungkin kurang nyaman karena masalah
Lebih terperinciSTASIUN KERETA API SEBAGAI PLAYGROUND: Kasus Stasiun Gawok di Hari Minggu 1. Sri Lestari dan Wiwien Dinar Pratisti Fakultas Psikologi UMS
STASIUN KERETA API SEBAGAI PLAYGROUND: Kasus Stasiun Gawok di Hari Minggu 1 Sri Lestari dan Wiwien Dinar Pratisti Fakultas Psikologi UMS Pengantar Dulu, ketika area persawahan masih luas, dan masih banyak
Lebih terperinciBAB II FIRST IMPRESSION. perancang melakukan survey lokasi ke Istana Maimun, kesan pertama ketika perancang
BAB II FIRST IMPRESSION Berdasarkan pengetahuan perancang tentang kondisi dan potensi yang mendasari perencanaan untuk penambahan fasilitas pada lokasi Istana Maimun. Selanjutnya, perancang melakukan survey
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Menurut Avelar et al dalam Gusmaini (2012) tentang kriteria permukiman kumuh, maka permukiman di Jl. Simprug Golf 2, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang mengupayakan pengembangan kepariwisataan. Kepariwisataan merupakan perangkat yang penting dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dari ruang lingkup pembahasan yaitu setting fisik, aktivitas
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari ruang lingkup pembahasan yaitu setting fisik, aktivitas dan hubungan antara setting fisik dan aktivitas, maka didapatkan beberapa hasil temuan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. semua aktifitas dari pengguna Wisata Bahari ini. Dengan demikian sangat
BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu merupakan kawasan perancangan yang memiliki kebutuhan yang sangat lengkap untuk mewadahi semua aktifitas dari pengguna Wisata
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan menguraikan kesimpulan studi yang merupakan ringkasan hasil studi yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan sasaran dalam melakukan studi, serta saran-saran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang
BAB IV ANALISIS 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang Skema 1 : Organisasi ruang museum Keterkaitan atau hubungan ruang-ruang yang berada dalam perancangan museum kereta api Soreang dapat dilihat
Lebih terperinciKriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata Berwawasan Lingkungan Di Daerah Perbatasan
Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata Berwawasan Lingkungan Di Daerah Perbatasan Peningkatan kualitas lingkungan (prinsip pembangunan berwawasan lingkungan) Pelayanan Terhadap Masyarakat (perbaikan
Lebih terperinciRIVERWALK SEBAGAI RUANG TERBUKA ALTERNATIF DI KAWASAN FLAMBOYAN BAWAH KOTA PALANGKA RAYA
Volume 6 / No.2, Desember 2011 Jurnal Perspektif Arsitektur RIVERWALK SEBAGAI RUANG TERBUKA ALTERNATIF DI KAWASAN FLAMBOYAN BAWAH KOTA PALANGKA RAYA Herwin Sutrisno, ST., MT 1 Abstrak Semakin padatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan hidup manusia semakin berkembang sejalan dengan modernisasi yang tidak pernah terhenti terjadi di bumi. Aktifitas yang dilakukan oleh manusia semakin kompleks
Lebih terperinciV. KONSEP Konsep Dasar Pengembangan Konsep
37 V. KONSEP Konsep Dasar Konsep dasar dalam perencanaan ini adalah merencanakan suatu lanskap pedestrian shopping streets yang dapat mengakomodasi segala aktivitas yang terjadi di dalamnya, khususnya
Lebih terperinciRe - DesainTerminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Kab. Karangasem
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Juli 2015 Re - DesainTerminal Pelabuhan
Lebih terperinciBAB VI KONSEP RANCANGAN
BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas
Lebih terperinciVI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk
VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk ditunjukkan pada pengunjung sekaligus sebagai pusat produksi
Lebih terperinciVI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK
VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Logistik atau yang disebut model LOGIT untuk mengidentifikasi atribut-atribut
Lebih terperinciEvaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang
TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang Desti Rahmiati destirahmiati@gmail.com Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. taman rekreasi, dengan fasilitas-fasilitas lainnya meliputi water boom,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis pada sektor wisata semakin meningkat saat ini. Perkembangan ini dapat diamati pada aktivitas sehari-hari, di mana sebagian besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Antrian adalah suatu proses kegiatan manusia yang memerlukan waktu, tempat dan tujuan yang bersamaan, dimana kegiatan tersebut tidak adanya keseimbangan antara
Lebih terperinciREKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG
P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG Dengan penekanan desain arsitektur waterfront Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis
185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka
Lebih terperincishelter of emosion BAB III ANALISA
BAB III ANALISA III.1. Analisa Tapak III.1.1 Analisa kondisi dan lingkungan site existing Site berada dilokasi dengan kepadatan lalu lintas dan aktifitas yang tinggi dengan luas kesuruhan site 2.3 hektar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Untuk mengetahui maksud dari judul diatas, maka perlu diuraikan arti masing masing kata : Klaten : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan
Lebih terperinciARI WISONO X
FASILITAS WISATA AIRMATA AIR INGAS COKRO TULUNG DI KLATEN TATA RUANG LUAR, TATA MASSA DAN PENAMPILAN BANGUNAN YANG MFRESPON POTFNSI ALAM BAB I A. LATAR BELAKANG 1. Umum Indonesia memiliki potensi alam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting, antara lain sebagai sarana pemindahan barang dan jasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya pembangunan saat ini, maka sarana dan prasarana penunjang yang dibutuhkan juga semakin tinggi. Transportasi misalnya memegang peranan yang sangat penting,
Lebih terperincipersepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR
17.270 kunjungan, sehingga dari hasil tersebut didapat nilai ekonomi TWA Gunung Pancar sebesar Rp 5.142.622.222,00. Nilai surplus konsumen yang besar dikatakan sebagai indikator kemampuan pengunjung yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS. pengelolaan kebersihan lingkungan pantai di Bali dan Pantai Sanur Kaja.
BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS 2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Telaah hasil penelitian sebelumnya menguraikan beberapa hasil penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperincib e r n u a n s a h i jau
01 TOW N H O U S E b e r n u a n s a h i jau Penulis Imelda Anwar Fotografer M. Ifran Nurdin Kawasan Kebagusan di Jakarta Selatan terkenal sebagai daerah resapan air bagi kawasan ibukota sekaligus permukiman
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pariwisata telah menjadi salah satu industri andalan dalam menghasilkan devisa suatu negara. Berbagai negara terus berupaya mengembangkan pembangunan sektor
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi andalan dan prioritas pengembangan bagi beberapa Negara, terlebih lagi bagi Negara berkembang seperti
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada
190 BAB VI HASIL PERANCANGAN Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada bangunan, terbagi menjadi tiga wujud nilai yaitu Hablumminal alam, Hablumminannas, dan Hablumminallah,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Potensi Kawasan Wisata Potensi Sumberdaya Alam Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Nusa Tenggara Barat No.2 Tahun 1989 kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke tempat kerja, tempat belanja, dan tempat hiburan (Shatnawi, 2010:42).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan kegiatan yang penting bagi masyarakat. Dari banyak hal, kualitas hidup masyarakat salah satunya dipengaruhi oleh transportasi dan akses ke tempat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x
DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vii Daftar Tabel...x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...3 1.3 Tujuan dan Sasaran...3 1.3.1 Tujuan...3 1.3.2
Lebih terperinciKarakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang
C534 Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang Dian Fajar Novitasari dan Ardy Maulidy Navastara Departemen Perencanaan
Lebih terperinciTAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinci