BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prof. Dr. Jhon Aryo Katili, Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prof. Dr. Jhon Aryo Katili, Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota"

Transkripsi

1 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 4 Kota Gorontalo terletak di jalan Prof. Dr. Jhon Aryo Katili, Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. SMA ini memiliki luas 5000 m2 dan memiliki siswa sebanyak 580 siswa, terbagi dalam 3 kelas yaitu kelas X, kelas XI dan kelas XII. Kelas X memiliki siswa sebanyak 208 dengan 109 siswi (terbagi dalam 7 kelas), kelas XI sebanyak 191 dengan 121 siswi (terbagi dalam 5 kelas), kelas XII sebanyak 181 dengan 115 siswi (terbagi dari 6 kelas). Jumlah tenaga pengajar SMA Negeri 4 Gorontalo sebanyak 38 guru mata pelajaran dengan di dukung 9 staf tata usaha dan 3 guru BP. Fasilitas pendukung yang dimiliki oleh SMA Negeri 4 Kota Gorontalo adalah sebagai berikut : ruang kelas, lab (IPA, Fisika, Kimia, Biologi), lab bahasa, lab komputer, lab multimedia, perpustakaan, PSB, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, tempat ibadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang Organisasi Kesiswaan, jamban, ruang sirkulasi, tempat bermain/olahraga.

2 Karakteristik Responden Penelitian Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik berdasarkan kelas Responden Di SMA Negeri 4 Gorontalo 2013 Kelas Jumlah Frekuensi (n) Persentase (%) X XI Total Sumber : Data Primer Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebanyak 68 orang (46.6%) berada pada kelas X dan sebanyak 78 orang (53.4%) berada pada kelas XI di SMA Negeri 4 Kota Gorontalo. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Umur Responden Di SMA Negeri 4 Gorontalo 2013 Umur Jumlah Frekuensi (n) Persentase (%) 16 tahun tahun tahun Total Sumber : Data Primer Dari Tabel 4.2 menunjukkan bahwa karakteristik umur responden penelitian di SMA Negeri 4 Kota Gorontalo yang berumur 16 tahun sebanyak 62 orang (42.5%), 17 tahun 78 orang (53.4%), dan 18 tahun 6 orang (4.1%).

3 Sumber Informasi responden tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase tentang Sumber Informasi Responden mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri Sumber Informasi Jumlah Frekuensi (n) Persentase (%) Tenaga/Petugas Kesehatan Media Cetak dan Elektronik Total Sumber : Data Primer Dari Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sumber informasi responden tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri lebih banyak di peroleh melalui tenaga kesehatan sebanyak 137 orang (93.8%) dan melalui media cetak dan elektronik sebanyak 9 orang (6.2%).

4 Gambaran Pengetahuan Responden Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel Pengetahuan (n=146) No. Pertanyaan Jawaban Responden Salah Benar f % f % 1. Pengertian Pemeriksaan Payudara Sendiri Tujuan Pemeriksaan Payudara Sendiri Usia Untuk Pemeriksaan Payudara Sendiri Waktu Pelaksanaan Pemeriksaan Payudara Sendiri Rutinitas Untuk Pemeriksaan Payudara Sendiri Sasaran Untuk Pemeriksaan Payudara Sendiri Tahap-Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan Payudara Sendiri 8. Posisi Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri Posisi berdiri Saat Pemeriksaan Payudara Sendiri Posisi Untuk Melihat Adanya Retraksi Pada Pemeriksaan Payudara Sendiri 11 Posisi Di Depan Cermin Saat Pemeriksaan Payudara Sendiri 12 Posisi Berbaring Saat Pemeriksaan Payudara Sendiri 13 Teknik Pemutaran Pada Payudara Saat Pemeriksaan Payudara Sendiri 14 Teknik Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada Ketiak 15 Perubahan Payudara yang Di Temukan Saat Pemeriksaan Payudara Sendiri Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel 4.4 di atas, pertanyaan-pertanyaan yang paling banyak di jawab salah oleh responden adalah pertanyaan tentang Posisi Melakukan

5 54 Pemeriksaan Payudara Sendiri adalah posisi saat berdiri dan berbaring yaitu sebanyak 115 orang (78.8%), 100 orang (68.5%) responden menjawab salah pertanyaan tentang teknik SADARI saat berdiri adalah mengamati payudara di depan cermin dengan kedua tangan di samping tubuh dan selanjutnya posisi kedua tangan lurus keatas, 88 orang (60.3%) responden menjawab salah pertanyaan tentang tujuan utama SADARI adalah untuk mendeteksi dini kanker payudara. 83 orang (56.8%) responden menjawab salah pertanyaan tentang usia yang diajurkan untuk melakukan SADARI adalah sejak usia 20 tahun, 82 orang (56.2%) respoden menjawab salah pertanyaan tentang waktu yang baik untuk melakukan SADARI adalah 7-10 hari setelah menstruasi. Pertanyaan yang paling banyak dijawab benar oleh responden adalah pertanyaan tentang sasaran untuk Pemeriksaan Payudara Sendiri adalah semua wanita baik yang beresiko untuk menderita kanker payudara maupun yang tidak beresiko yaitu sebanyak 132 orang (90.4%), pertanyaan tentang tahap-tahap yang dilakukan dalam metode SADARI adalah melihat dan meraba payudara sebanyak 131 orang (89.7%), pertanyaan tentang perubahan yang penting ditemukan dalam SADARI adalah adanya benjolan pada payudara sebanyak 119 orang (81.5%), pertanyaan tentang teknik SADARI dengan cara pemutaran di perlukan 3 putaran kecil agar bisa sampai ke puting payudara sebanyak 111 orang (76.0%), dan pertanyaan tentang pengertian SADARI adalah salah satu cara pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi dini kanker payudara sebanyak 105 orang (71.9%).

6 Gambaran Tingkat Pengetahuan Respoden tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Tabel 4.5 Distribusi Fekuensi dan Persentase Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Responden Penelitian (N=146) Tingkat Penetahuan Jumlah Frekuensi (n) Persentase (%) Baik Cukup Kurang Total Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel 4.5 setelah dilakukan pengelompokan tingkat pengetahuan, 32 orang (21.9%) dinyatakan memiliki pengetahuan baik tentang SADARI (skor penilaian 11-15), 107 orang (73.3%) yang memiliki pengetahuan cukup tentang SADARI (skor penilaian 6-10), dan 7 orang (4.8%) yang memiliki pengetahuan kurang tentang SADARI (skor penelitian 0-5).

7 Gambaran Tingkat Pengetahuan Respoden tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri berdasarkan kelas Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Respoden tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri berdasarkan kelas Umur Tingkat Pengetahuan Total % Baik Cukup Kurang n % n % n % X XI Total Sumber : Data Primer Dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang yang paling banyak berpengetahuan cukup berada pada kelas XI sebanyak 54 orang (69.2%), berpengetahuan baik juga berada pada kelas ini sebanyak 22 orang (28.2%), sedangkan yang berpengetahuan kurang pada kelas ini sebanyak 2 orang (2.6%). Pada kelas X sebanyak 53 orang (77.9%) berpengetahuan cukup, sebanyak 10 orang (14.7%) berpengetahuan baik, dan sebanyak 5 orang (7.4%) berpengetahuan kurang.

8 Gambaran Tingkat Pengetahuan Respoden tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri berdasarkan sember informasi Tabel 4.7 Distribusi Fekuensi dan Persentase Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Responden Penelitian Menurut Sumber Informasi Umur Tingkat Pengetahuan Tot % Baik Cukup Kurang al n % n % n % Media Cetak dan Elektronik Tenaga/petugas Kesehatan Total Sumber : Data Primer Dari tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak berpengetahuan cukup lebih banyak memeperoleh informasi tentang SADARI melalui tenaga/petugas kesehatan sebanyak 101 orang (73,7%), yang berpengetahuan baik juga lebih banyak memperoleh informasi tentang SADARI melalui tenaga/petugas kesehatan sebanyak 30 orang (21.9%), dan yang berpengetahuan kurang memperoleh informasi tentang SADARI melalui tenaga/petugas kesehatan sebanyak 6 orang (4.4%) sedangkan yang memperoleh informasi tentang SADARI melalui media cetak dan elektronik sebanyak 6 orang (66.7%) berpengatahuan cukup, sebanyak 2 orang (22.2%) berpengetahuan baik. dan sebanyak 1 orang (11.1%) berpengetahuan kurang.

9 Pembahasan Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden paling banyak berada pada kelas XI yaitu sebanyak 78 orang (53.4%), dan pada kelas X sebanyak 68 orang (46.6%) dan tabel 4.2 menunjukkan bahwa umur responden yang paling banyak terdistribusi pada umur 17 tahun yaitu sebanyak 78 orang (53.4%) dan paling sedikit berumur 18 tahun sebanyak 6 orang (4.1%). Menurut Kanopka istilah siswi SMA yang masih digunakanan saat ini terjadi pada usia tahun, menunjukkan bahwa mereka masih pada tahapan peralihan dari dunia remaja ke dunia dewasa, dan penjelasan mengenai siswi SMU termasuk kedalam pengertian remaja putri akhir yang dikenal dengan dengan masa muda Awaluddin,2008 (dalam Haryati 2012) Gambaran Tingkat Pengetahuan Respoden tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu (Notoadmojo, 2012). Penelitian ini menggambarkan pengetahuan remaja putri tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri sebagai deteksi dini kanker payudara di SMA Negeri 4 Gorontalo. Dari 15 pertanyaan yang diajukan terlihat bahwa jawaban dari setiap pertanyaan yang diberikan oleh reseponden terlihat tidak berkolerasi yaitu hanya pada pertanyaan-pertanyaan tertentu saja yang dapat di jawab dengan benar. Di mana di antara pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pertanyaan 1 mengenai

10 59 definisi SADARI sebanyak 105 orang (71.9%) dapat menjawab benar, sedangkan pada pertanyaan 2 mengenai tujuan SADARI hanya sebanyak 58 orang (39.7%) dapat menjawab benar, kemudian pada pertanyaan 7 tentang tahap - tahap pelaksanaan Pemeriksaan Payudara Sendiri sebanyak 131 orang (89.7%) yang menjawab benar sedangkan pada pertanyaan 8 tentang posisi melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri sebanyak 115 orang (78.8%) yang menjawab salah dan pada perubahan payudara yang di temukan saat Pemeriksaan Payudara Sendiri sebanyak 119 orang (81.5%) yang menjawab benar. Hal ini menunjukkan bahwa remaja putri di SMA Negeri 4 Gorontalo mempunyai tingkat pengetahuan yang sekedar tahu saja, yaitu sekedar mengetahui tentang SADARI tetapi tidak sampai pada pengetahuan bagaimana menerapkan cara dan langkah-langkah Pemeriksaan Payudara Sendiri dengan benar. Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2007) tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, dan merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Pada hasil penelitian ini di perloleh secara keseluruhan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri SMA Negeri 4 Gorontalo tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri sebagai deteksi dini kanker payudara sebagian besar berpengetahuan cukup sebanyak 126 orang (86.3%) sedangkan remaja putri yang berpengetahuan baik mengenai SADARI hanya sebanyak 13 orang (8.9%) dan remaja putri yang berpengetahuan kurang mengenai SADARI sebanyak 7 orang (4.8%).

11 60 Hasil penelitian ini mendukung penelitian Saputri (2012) yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta berada dalam ketegori sedang sebanyak 87 orang (72.5%). Pengetahuan yang cukup ini menunjukkan bahwa responden kurang mengetahui atau salah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner penelitian. Menurut peneliti, kurang mengetahui atau kesalahan responden dalam menjawab pertanyaan ini disebabkan oleh ketidakpahaman responden tentang SADARI sehingga informasi tentang SADARI yang pernah dibaca atau didengar responden terlupakan begitu saja. Tetapi pada penelitian wahyuni (2011) mengenai pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara di SMA Harapan 1 Yayasan Pendidikan Harapan Medan berada pada kategori baik. Perbedaan hasil penelitian ini di pengaruhi oleh minat remaja putri itu sendiri untuk memperdalam guna meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Sebagaimana yang dituliskan oleh Notoatmodjo (2005) bahwa minat sebagai suatu kecerundungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. Pada hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan respoden berdasarkan kelas di dapatkan bahwa remaja putri yang paling banyak berpengetahuan baik lebih banyak berada pada kelas 10 sebanyak 22 orang (28.2%), dan berpengetahuan cukup baik sebanyak 54 orang (69.2%), pada kelas X yang berpengetahuan baik hanya sebanyak 10 orang (14.7%) dan berpengetahuan

12 61 cukup sebanyak 53 orang (77.9%),). Hal ini menunjukkan bahwa kelas XI memiliki siswi terbanyak dengan pengetahuan yang baik tentang SADARI di bandingkan dengan kelas X, menurut peneliti hal ini di karenakan remaja putri kelas XI memiliki tingkat pengetahuan yang tidak hanya menerima informasi tentang SADARI yang hanya sekedar di ketahuai tetapi bisa di pahami dengan baik informasi tersebut di bandingkan dengan kelas X setelah menerima informasi bisa saja informasi tersebut terlupakan begitu saja. Selain itu juga di pengaruhi oleh pendidikan, kelas X tergolong sremaja putri yang masih baru menjalani pembelajaran di SMA Negeri 4 Gorontalo sehingga tingkat pendidikannya masih lebih rendah di bandingkan dengan kelas XI yang sudah naik tingkat dari kelas X menjadi kelas XI sehingga tingkat pndidikan dan pengetahuan sudah banyak yang diketahui. Hal tersebut sesuai dengan peryataan dari Soebroto, Yuliati, dan Ghozali (2001) bahwa dengan meningkatnya tingkat pendidikan seseorang maka tingkat pengetahuannya juga akan meningkat. Pada hasil penelitian mengenai sumber informasi menunjukkan bahwa remaja putri yang paling banyak berpengetahuan baik lebih banyak memperoleh informasi tentang SADARI melalui tenaga/petugas kesehatan sebanyak 30 orang (21.9%) dan rmaja putri berpengetahuan cukup sebanyak 101 orang (73,7%), sedangkan yang memperoleh informasi tentang SADARI melalui media cetak dan elektronik hanya sebanyak 2 orang (22.2%) berpengetahuan baik dan sebanyak 6 orang (66.7%) berpengatahuan cukup. Hal ini menunnjukkan bahwa remaja putri yang berpengetahuan baik lebih banyak memperoleh informasi tentang SADARI melalui petugas kesehatan dibandingkan dengan rmaja putri yang memperoleh

13 62 informasi melalului media cetak dan eleltronik. Hal ini di sebabkan karena remaja putri SMA negeri 4 Gorontalo telah mendapatkan informasi melalui penyuluhan tentang bahaya kanker dan bagaimana cara mendeteksi dini penyakit kanker oleh tenaga petugas kesehatan. Penyuluhan tersebut dilakukan satu minggu sebelum di adakannya penelitian ini, sehingga itu peneliti berasumsi bahwa dengan adanya penyuluhan ini dapat berpengaruh pada pengetahuan remaja putri di mana pengetahuan remaja putri sebenarnya masih kurang tentang SADARI tetapi dengan adanya penyuluhan tersebut pengetahuan remaja putri tentang SADARI lebih meningkat sehingga berada pada kategori cukup baik. Pada sumber informasi melalui media cetak maupun elektronik menunjukkan bahwa remaja putri masih kurang mencari atau menggali informasi tentang SADARI baik melalui media cetak seperti pada buku, majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti melalui internet, televisi, dan radio.kurangnya kemauan remaja putri dalam mencari informasi melalui media cetak dan elaktronik di sebabkan karena remaja putri sekarang ini lebih tertarik pada informasi yang bersifat hiburan misalnya pada media televisi, remaja putri lebih banyak tertarik menonton program-program yang menayangkan program hiburan seperti acara musik, sinetron, dll, dibandingkan dengan menonton program-program yang menyangkan program tentang kesehatan, yang bisa saja didalam program tersebut menayangkan program tentang SADARI. Pada sumber informasi melalui teman, orang tua, dan guru, tidak ada remaja putri yang memperoleh informasi tentang SADARI dari ketiga sumber informasi tersebut. Hal ini di sebabkan karena pada sumber informasi melalui

14 63 teman, teman bisa saja sama-sama belum pernah mendapatkan informasi tentang SADARI, kemudian sumber informasi melalui orang tua, SADARI itu sendiri bagi orang tua masih di anggap tabu, dan bisa saja orang tua belum pernah mendapatkan informasi tentang SADARI, dan untuk sumber informasi melalui guru, guru memang tidak memiliki kewenangan untuk menjelaskan secara khusus tentang SADARI tersebut, guru lebih memberikan kewenangan kepada petugas kesehatan yang ada di ruang UKS ataupun melalui penyuluhan-penyuluhan khususnya tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri oleh petugas kesehatan dari instansi-instansi kesehatan. Dengan demikian semakin banyak sumber informasi yang bisa memberikan informasi tentang SADARI maka akan memberikan kemudahan kepada remaja putri untuk memperoleh pengetahuan yang baik tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri. Sesuai dengan pendapat notoatmodjo (2005), bahwa Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di RW 03 Kelurahan Bulustalan Semarang Selatan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni. RW 03 ini terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Payudara dimiliki oleh setiap orang, lelaki maupun wanita. Pada lelaki payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi berkembang dan penting.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Telaga Gorontalo adalah sekolah yang menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang terletak di Jl. Raya Limboto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian, sebanyak 8,2 juta orang meninggal akibat kanker

Lebih terperinci

KUESIONER. 1. Ayah : a. Tidak Pernah Sekolah d. Tamat SLTP/MTS. b. Tidak tamat SD/MI e. Tamat SMA/MA. c. Tamat SD/MI f.

KUESIONER. 1. Ayah : a. Tidak Pernah Sekolah d. Tamat SLTP/MTS. b. Tidak tamat SD/MI e. Tamat SMA/MA. c. Tamat SD/MI f. KUESIONER Nama Responden :. Umur Responden :. Pendidikan terakhir Orang Tua : 1. Ayah : a. Tidak Pernah Sekolah d. Tamat SLTP/MTS b. Tidak tamat SD/MI e. Tamat SMA/MA c. Tamat SD/MI f. Tamat D1/D2/D3/PT

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan tinjauan teori, maka dapat dirumuskan kerangka konsep penelitian sebagai berikut : Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sel-sel jaringan tubuh pada payudara dan tumbuh di luar kendali, yang bila tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sel-sel jaringan tubuh pada payudara dan tumbuh di luar kendali, yang bila tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah sekelompok penyakit sebagai akibat dari pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh pada payudara dan tumbuh di luar kendali, yang bila tidak cepat ditangani

Lebih terperinci

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan Tentang Mammografi Sikap Terhadap Mammografi Wanita 3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014 STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014 Oleh : Lina Siti Nuryawati, S.ST.,SKM ABSTRAK Pemeriksaan payudara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. data atau informasi indikator-indikator perilaku dapat melalui beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. data atau informasi indikator-indikator perilaku dapat melalui beberapa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Perilaku merupakan respon dari makhluk hidup terhadap suatu rangsangan yang bisa diamati secara langsung atau tidak langsung, (Notoatmodjo, 2007).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker umum yang terjadi pada wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2006, memperkirakan setiap tahun jumlah penderita kanker

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI Mimatun Nasihah* dan Siti Rodliyatun** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi Experiment. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena eksperimen jenis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau quasi experiment

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau quasi experiment BAB METODE PENELITIAN.. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau quasi experiment yang bertujuan untuk mengetahui efektifitas penyuluhan metode ceramah plus tanya jawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berdiri di Gorontalo. Terletak persis di tengah-tengah Kota Gorontalo atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berdiri di Gorontalo. Terletak persis di tengah-tengah Kota Gorontalo atau 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 1.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Gorontalo adalah sekolah menengah atas yang pertama berdiri di Gorontalo. Terletak persis di tengah-tengah

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN Sophie Devita Sihotang*, Nunung Febriany** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor ganas payudara merupakan keganasan pada wanita yang menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi (Madjawati, 2008). Kanker payudara umumnya

Lebih terperinci

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Data Penelitian Didalam kuesioner yang disebarkan kepada responden, terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertanyaan pertama terdiri dari 12 pertanyaan,

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN LEAFLET Survey TENTANG terakhir di PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) tiap TERHADAP 3 menit PENGETAHUAN MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH

PENGARUH PEMBERIAN LEAFLET Survey TENTANG terakhir di PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) tiap TERHADAP 3 menit PENGETAHUAN MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH PENGARUH PEMBERIAN LEAFLET Survey TENTANG terakhir di PEMERIKSAAN dunia menunjukkan PAYUDARA SENDIRI (SADARI) tiap TERHADAP 3 menit PENGETAHUAN ditemukan penderita SADARI PADA SISWI KELAS kanker XI payudara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kanker melonjak dari menjadi dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kanker melonjak dari menjadi dan lebih dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari 2008 sampai 2012 kasus penderita kanker meningkat dari 1,4 juta menjadi 12,7 juta. Jumlah kematian yang disebabkan kanker

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN PENELITIAN PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DENGAN MEMERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS Nurhayati* Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang mempunyai prevalensi

Lebih terperinci

ROKOK DAN IKLAN ROKOK

ROKOK DAN IKLAN ROKOK BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap dan pengetahuan siswa SLTP Dharma Pancasila Medan tentang rokok dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdapat di Kabupaten Gorontalo, tepatnya jalan Raya Limboto No 10,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdapat di Kabupaten Gorontalo, tepatnya jalan Raya Limboto No 10, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Telaga merupakan salah satu sekolah yang terdapat di Kabupaten Gorontalo, tepatnya jalan Raya Limboto

Lebih terperinci

Nama : Usia : Usia pada saat menikah : Jumlah anak : Pendidikan : Pekerjaan : Pengasilan per bulan : Alamat :

Nama : Usia : Usia pada saat menikah : Jumlah anak : Pendidikan : Pekerjaan : Pengasilan per bulan : Alamat : EFEKTIFITAS METODE CERAMAH DAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI KELURAHAN DWIKORA KECAMATAN MEDAN HELVETIA TAHUN 2015 Nama : Usia : Usia pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering menyerang kaum wanita setelah kanker serviks. Kanker menjadi momok bagi semua orang selain

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya: Dengan sesungguhnya

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta. Disusun oleh:

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta. Disusun oleh: HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DENGAN MOTIVASI MELAKUKAN SADARI DI KELAS XI JURUSAN IPA SMA NEGERI 1 KARANGKOBAR TAHUN 2009 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI Nanik Nur Rosyidah Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : naniknurrosyidahdh@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas IX. Hasil isian kuesioner yang dipakai pada pengolahan data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas IX. Hasil isian kuesioner yang dipakai pada pengolahan data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Partisipan dalam penelitian ini adalah siswi SMPN Pabelan kelas IX. Hasil isian kuesioner yang dipakai pada pengolahan data bersumber dari hanya 141 siswi, (Tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden Menurut Usia. responden adalah 9 tahun dan tertinggi 15 tahun. Selanjutnya distribusi

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden Menurut Usia. responden adalah 9 tahun dan tertinggi 15 tahun. Selanjutnya distribusi BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Karakteristik Responden 1. Karakteristik Responden Menurut Usia Karakteristik responden menurut usia diperoleh data usia terendah responden adalah 9 tahun dan tertinggi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia, dan sering disebut masa peralihan. Tanda - tanda remaja pada

I. PENDAHULUAN. manusia, dan sering disebut masa peralihan. Tanda - tanda remaja pada 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja juga merupakan masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. payudara. Untuk upaya mencegah risiko kanker payudara pemerintah. wanita di usia muda dapat terserang kanker payudara.

BAB I PENDAHULUAN. payudara. Untuk upaya mencegah risiko kanker payudara pemerintah. wanita di usia muda dapat terserang kanker payudara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan data Globocan (IARC) tahun 2012 diketahui bahwa kanker payudara merupakan penyakit pembunuh pertama pada perempuan. Di Daerah Istimewa Yogyakarta jumlah

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Setiawati Gusmadi 1610104472 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja ialah suatu waktu kritis seseorang dihadapkan pada berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan menyangkut moral, etika, agama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah keamanan pangan (food safety) masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masalah keamanan pangan (food safety) masih merupakan masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah keamanan pangan (food safety) masih merupakan masalah utama dibidang pangan dan gizi di Indonesia. Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 ditegaskan bahwa salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering menyerang kaum wanita.selain itu kecenderungan peningkatan prevelensinya tidak dapat dihindari.ditambah

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Sumatra Utara Fakultas Keperawatan jurusan D-IV Bidan Pendidik yang bernama

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Sumatra Utara Fakultas Keperawatan jurusan D-IV Bidan Pendidik yang bernama LAMIRAN I SURAT ERSETUJUAN MENJADI RESONDEN NAMA :.. UMUR :.. Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi menjadi responden peneliti yang dilakukan oleh mahaisiwi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja didefinisikan sebagai peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 10-19 tahun. Remaja juga identik dengan dimulainya

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 16 tahun. Hal ini disebabkan usia responden pada kelas X dan kelas XI

BAB V PEMBAHASAN. 16 tahun. Hal ini disebabkan usia responden pada kelas X dan kelas XI 58 BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian usia responden banyak pada usia 15 dan 16 tahun. Hal ini disebabkan usia responden pada kelas X dan kelas XI banyak usia tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan. payudara masih tinggi, terutama pada negara-negara sedang berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan. payudara masih tinggi, terutama pada negara-negara sedang berkembang, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan prevelensinya tidak dapat dihindari.

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Sofya Azharni Tempat / Tanggal Lahir : Manna/ 7 April 1994 Agama : Islam Alamat : Jalan Dr.Picauly No.6 Medan 20154 Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Dasar Negeri 17

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sekolah Dasar Negeri Ngrukeman teletak di desa Ngrukeman, Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN INFORMASI DENGAN PERILAKU SADARI DI MTS MATHLA UL ANWAR KOTA TANGERANG TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN INFORMASI DENGAN PERILAKU SADARI DI MTS MATHLA UL ANWAR KOTA TANGERANG TAHUN 2015 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN INFORMASI DENGAN PERILAKU SADARI DI MTS MATHLA UL ANWAR KOTA TANGERANG TAHUN 2015 Atnesia Ajeng, Ega Amelinda Gauri DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan. perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial. Buku-buku Pediatri

BAB I PENDAHULUAN. masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan. perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial. Buku-buku Pediatri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja atau masa adolescence merupakan periode transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Sendiri (SADARI) yang diberikan dalam dua metode berbeda. Penelitian ini. kelompok kontrol diberikan ceramah saja.

BAB V PEMBAHASAN. Sendiri (SADARI) yang diberikan dalam dua metode berbeda. Penelitian ini. kelompok kontrol diberikan ceramah saja. digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Penyuluhan kesehatan merupakan proses belajar untuk mengembangkan pengertian yang benar dan keterampilan yang positif mengenai hidup sehat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir abad 20 prevalensi penyakit menular mengalami penurunan, sedangkan penyakit tidak menular cenderung mengalami peningkatan. Penyakit tidak menular mengalami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Limboto Barat Desa Daenaa selama ± 1 minggu. Sampel dihitung dengan menggunakan tabel penentuan besarnya

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGOTA ORGANISASI KEPEMUDAAN ALUMNI BUDI MULIA (ALBUM-MEDAN) DALAM MENDONORKAN DARAH DI PMI MEDAN TAHUN 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGOTA ORGANISASI KEPEMUDAAN ALUMNI BUDI MULIA (ALBUM-MEDAN) DALAM MENDONORKAN DARAH DI PMI MEDAN TAHUN 2012 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGOTA ORGANISASI KEPEMUDAAN ALUMNI BUDI MULIA (ALBUM-MEDAN) DALAM MENDONORKAN DARAH DI PMI MEDAN TAHUN 2012 Nama : Stambuk : Tanggal :

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU PENANGANAN SINDROM PRA HAID PADA SISWI KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI YOGYAKARTA II TAHUN 2014

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU PENANGANAN SINDROM PRA HAID PADA SISWI KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI YOGYAKARTA II TAHUN 2014 PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU PENANGANAN SINDROM PRA HAID PADA SISWI KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI YOGYAKARTA II TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Agus Sulistyo Ningsih 201310104214

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang, demikian pula aspek sosial maupun psikologisnya. Pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang, demikian pula aspek sosial maupun psikologisnya. Pada masa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan suatu periode rentan kehidupan manusia yang sangat kritis karena merupakan tahap peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa (Dianawati,

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA Luthfianing Setya Rahmadhani, Rina Sri Widayati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar Belakang:

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Remaja Putri tentang Kanker Payudara

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Remaja Putri tentang Kanker Payudara ABSTRAK Kanker payudara salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di indonesia. Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang ditakuti oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodefeciency Virus).

BAB I PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodefeciency Virus). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodefeciency Virus). Kasus HIV dan AIDS pertama kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dikelilingi persawahan,dan dekat dengan jalan raya. Sekolah SMPN 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dikelilingi persawahan,dan dekat dengan jalan raya. Sekolah SMPN 2 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran umum lokasi penelitian Lokasi penelitian ini adalah SMPN 2 Sanden yang terletak di Desa Srigading, Sanden.Kabupaten Bantul Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan (Knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan What, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo,

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KANKER PAYUDARA DI SMA N.1 SINGKOHOR KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2012

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KANKER PAYUDARA DI SMA N.1 SINGKOHOR KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2012 Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KANKER PAYUDARA DI SMA N.1 SINGKOHOR KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2012 Saya yang bernama Suryanti Nim 111121097 adalah

Lebih terperinci

PENGARUH PROGRAM SINETRON TELEVISI TERHADAP PERILAKU SISWA JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 GEGESIK KABUPATEN CIREBON SKRIPSI

PENGARUH PROGRAM SINETRON TELEVISI TERHADAP PERILAKU SISWA JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 GEGESIK KABUPATEN CIREBON SKRIPSI PENGARUH PROGRAM SINETRON TELEVISI TERHADAP PERILAKU SISWA JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 GEGESIK KABUPATEN CIREBON SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kanker serviks atau kanker leher rahim atau disebut juga kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit yang ganas dibidang kebidanan dan penyakit kandungan yang masih

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam penyajian data penulis akan menggunakan metode kuantitatif

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam penyajian data penulis akan menggunakan metode kuantitatif BAB III PENYAJIAN DATA Dalam penyajian data penulis akan menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan tabel. Untuk mendapatkan data penulis melakukan penyebaran angket. Adapun Angket yang disebarkan

Lebih terperinci

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DAN KETRAMPILAN PRAKTIK SADARI (Studi pada Siswi SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi : inspeksi dan palpasi pada payudara. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi : inspeksi dan palpasi pada payudara. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) adalah suatu tindakan wanita dalam mengenali keadaan payudaranya guna mengetahui ada atau tidaknya benjolan yang tidak

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG Muliatul Jannah SST.,M.Biomed Dosen Universitas Islam Sultan Agung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam kehidupan, merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai percepatan perkembangan

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI)PADA SISWI KELAS IX DI SMP PGRI KASIHAN BANTUL

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI)PADA SISWI KELAS IX DI SMP PGRI KASIHAN BANTUL GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI)PADA SISWI KELAS IX DI SMP PGRI KASIHAN BANTUL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar

Lebih terperinci

Yusnidar 1*) ABSTRAK. 1. Pendahuluan

Yusnidar 1*) ABSTRAK. 1. Pendahuluan PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI KELAS X DAN XI TENTANG KEGIATAN PUSAT INFORMASI KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-KRR) DI MAN 1 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2015 Yusnidar 1*) 1 Dosen Politeknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. Penelitian ini menggunakan 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. Penelitian ini menggunakan 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan digilib.uns.ac.id 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan sikap bagi wanita usia subur tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka diharapkan masyarakat kelompok atau individu dapat memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka diharapkan masyarakat kelompok atau individu dapat memperoleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Penyampaian Informasi 1. Pengertian Suatu kegiatan atau suatu usaha menyampaikan informasi kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan adanya informasi tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Kondisi Geografis Kelurahan Tomulabutao berlokasi di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswi Tingkat III Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswi Tingkat III Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswi Tingkat III Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam Dalam Upaya Pendeteksian Dini Tumor Payudara (Periksa Payudara Sendiri)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu. Meskipun menstruasi adalah proses fisiologis, namun banyak perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu. Meskipun menstruasi adalah proses fisiologis, namun banyak perempuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menstruasi adalah keluarnya periodik darah, lendir dan sel-sel epitel dari rahim yang terjadi setiap bulan. Ini merupakan tonggak penting dalam proses pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut :

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut : BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian dijelaskan dalam bentuk bagan, di mana sebagai variabel independen adalah pengetahuan Ibu, dan sebagai variabel dependen adalah tentang

Lebih terperinci

Kata kunci : Pengetahuan, remaja puteri, kebersihan, genetalia eksterna PENDAHULUAN

Kata kunci : Pengetahuan, remaja puteri, kebersihan, genetalia eksterna PENDAHULUAN PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA EKSTERNA Noorhidayah 1, Melliya Pitriyadi, Desilestia Dwi Salmarini 1 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin E-mail:pitriyadimelliya@yahoo.co.id ISSN : 2086-3454

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman yang serba modern seperti sekarang ini banyak penyakit yang bermunculan dan di derita oleh manusia, seperti penyakit menular ataupun penyakit tidak menular.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Gambaran Keterpaparan Pornografi dan Perilaku Seksual Siswa di SMA Al Azhar Medan Tahun 2010

Lampiran 1 Kuesioner Gambaran Keterpaparan Pornografi dan Perilaku Seksual Siswa di SMA Al Azhar Medan Tahun 2010 Lampiran 1 Kuesioner Gambaran Keterpaparan Pornografi dan Perilaku Seksual Siswa di SMA Al Azhar Medan Tahun 2010 Petunjuk : Pilihlah jawaban yang sesuai dengan jawaban anda yang sebenarbenarnya dengan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Menurut data International Agency for Research on Cancer (IARC) terdapat 14,1

Lebih terperinci

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN. saudara Siti Rubiah mengenai Pengaruh Metode Simulasi Yang Disertai Dengan

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN. saudara Siti Rubiah mengenai Pengaruh Metode Simulasi Yang Disertai Dengan Lampiran 1 PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN Yang bertandatangan dibawah ini: Nama :. Kelas :. Alamat :. Setelah mendapatkan penjelasan tentang penelitian ini maka saya menyatakan bersedia berpartisipasi

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Novi Dewi Saputri 201410104171 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS Sukatmi*, Nikmaturohmah.** *) Dosen Akper Pamenang Pare Kediri **) Perawat Puskesmas Badas

Lebih terperinci

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN SADARI SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DI SMK N 1 KARANGANYAR Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

A. Pertanyaan Berikut Ini Untuk Mengukur Pengetahuan tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

A. Pertanyaan Berikut Ini Untuk Mengukur Pengetahuan tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) A. Pertanyaan Berikut Ini Untuk Mengukur Pengetahuan tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Mohon diisi dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar. 1. Di

Lebih terperinci

PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMA NEGERI 1 PALU Oleh: Rizal Haryanto 18, Ketut Suarayasa 29,

PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMA NEGERI 1 PALU Oleh: Rizal Haryanto 18, Ketut Suarayasa 29, PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMA NEGERI 1 PALU Oleh: Rizal Haryanto 18, Ketut Suarayasa 29, 9 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menilai bagaimana tingkat pengetahuan, sikap, dan aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010). 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Racangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik. Survei Analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Remaja sejatinya adalah harapan semua bangsa, negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Remaja sejatinya adalah harapan semua bangsa, negara-negara yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja sejatinya adalah harapan semua bangsa, negara-negara yang memiliki remaja yang kuat serta memiliki kecerdasan spiritual,intelektual serta emosional yang kuat

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN KESIAPAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI NO MEDAN TAHUN 2017

PENGETAHUAN DAN KESIAPAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI NO MEDAN TAHUN 2017 PENGETAHUAN DAN KESIAPAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI NO 064023 MEDAN TAHUN 2017 Dina Indarsita, Yenni Purba Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan ` Abstrak Menarche (haid

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN MEROKOK PADA REMAJA PUTRI DI KELURAHAN JATI KOTA PADANG TAHUN 2010

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN MEROKOK PADA REMAJA PUTRI DI KELURAHAN JATI KOTA PADANG TAHUN 2010 FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN MEROKOK PADA REMAJA PUTRI DI KELURAHAN JATI KOTA PADANG TAHUN 2010 Skripsi Diajukan ke Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Penelitian mengenai gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri

BAB IV PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Penelitian mengenai gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian mengenai gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri ini telah dilakukan di Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan memiliki jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu kelompok penyakit yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di seluruh dunia dan menjadi

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Program Pendidikan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat

METODOLOGI PENELITIAN. yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan, menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada,

Lebih terperinci

ANISA NURUL HANIFAH J

ANISA NURUL HANIFAH J FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA METODE SADARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NUSUKAN SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Di Susun Oleh:

Lebih terperinci

I. KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Nomor Responden : (diisi oleh peneliti) 2. Jenis Kelamin : 3. Usia :

I. KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Nomor Responden : (diisi oleh peneliti) 2. Jenis Kelamin : 3. Usia : KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI PAPARAN PORNOGRAFI OLEH MEDIA MASSA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PADA SISWA SMU MUHAMMADIYAH 3 JAKARTA SELATAN

Lebih terperinci

Terima kasih atas partisipasi Saudara/I dalam penelitian ini. Medan, April (Junita Riani Purba) ( )

Terima kasih atas partisipasi Saudara/I dalam penelitian ini. Medan, April (Junita Riani Purba) ( ) Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya adalah mahasiswa Fakultas Kepe rawatan Jalur B, nama saya Junita Riani Purba. Saat ini saya akan melakukan penelitian tentang Pengetahuan Dan Sikap

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI SMA HARAPAN MEKAR KELAS XI MEDAN TAHUN 2013

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI SMA HARAPAN MEKAR KELAS XI MEDAN TAHUN 2013 TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI SMA HARAPAN MEKAR KELAS XI MEDAN TAHUN 2013 Eva Nirwana Natalia HT. Barat... ABSTRAK Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 50 BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Faktor Internal Faktor internal dalam penelitian ini merupakan karakteristik individu yang dimiliki responden yang berbeda satu sama lain. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. peka adalah permasalahan yang berkaitan dengan tingkat kematangan seksual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. peka adalah permasalahan yang berkaitan dengan tingkat kematangan seksual 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Permasalahan remaja sekarang ini cukup kompleks. Salah satu yang paling peka adalah permasalahan yang berkaitan dengan tingkat kematangan seksual remaja. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seks selalu menarik untuk dibicarakan, tapi selalu menimbulkan kontradiksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seks selalu menarik untuk dibicarakan, tapi selalu menimbulkan kontradiksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seks selalu menarik untuk dibicarakan, tapi selalu menimbulkan kontradiksi di masyarakat. Ada sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa pendidikan seks perlu

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TERHADAP PENURUNAN FUNGSI PENGLIHATAN DI DAERAH YAYASAN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA AL- KAUTSAR PALU

PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TERHADAP PENURUNAN FUNGSI PENGLIHATAN DI DAERAH YAYASAN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA AL- KAUTSAR PALU PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TERHADAP PENURUNAN FUNGSI PENGLIHATAN DI DAERAH YAYASAN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA AL- KAUTSAR PALU Andi Nurhany Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan

Lebih terperinci