TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH"

Transkripsi

1 TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : KARUNIA HADPHA SAPUTRI NIM : B PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012 i

2 ii

3 iii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Desy Handayani, SST., M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Drs. M. Hariyadi Purwanto, M. Ag selaku kepala sekolah MAN 1 Surakarta yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data. 5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta yang secara tidak langsung telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. iv

5 6. Seluruh siswi MAN 1 Surakarta yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian penulis. 7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam studi kasus ini. 8. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat serta dukungan secara moral, material, dan spiritual. 9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2009 STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah membantu dan memberikan informasi serta dukungan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, diharapkan masukan dari semua pihak berupa saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, Juli 2012 Penulis v

6 Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012 Karunia Hadpha Saputri B TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA xiv + 41 halaman + 14 lampiran + 4 tabel + 11 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2006 di Indonesia kanker terbanyak pada pasien rawat inap adalah kanker payudara (19,64%). Angka kejadian kanker payudara yang cukup tinggi tersebut disebabkan masih kurangnya kesadaran perempuan untuk segera memeriksakan diri jika terjadi kelainan pada payudara. Penderita keganasan kanker payudara sebagian besar datang saat stadium sudah lanjut, sehingga pengobatannya tidak dapat tepat, oleh karena itu pengetahuan tentang periksa payudara sendiri sangat penting untuk mendeteksi secara dini terjadinya kelainan pada payudara. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di MAN 1 Surakarata Metode Penelitian : Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian dilakukan di MAN 1 Surakarta dan dilaksanakan pada bulan Mei Sampelnya adalah siswi MAN 1 Surakarta dengan jumlah total sampel 120 responden. Penelitian ini menggunakan tehnik simple random sampling. Analisis yang digunakan analisis univariat dengan menggunakan instrumen kuesioner yang telah diuji validitas. Hasil penelitian : Hasil tingkat pengetahuan remaja putri di MAN 1 Surakarta tentang SADARI dalam kategori kategori baik sebanyak 14 responden (11,7%), sedangkan dalam kategori cukup yaitu sebanyak 87 responden (72,5%), dan untuk kategori kurang sebanyak 19 responden (15,8%). Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di MAN 1 Surakarta sebagian besar dalam kategori cukup. Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja Putri, SADARI. Kepustakaan : 21 literatur (Tahun 2006 s/d 2012) vi

7 MOTTO Bahagia itu bukan karena memiliki banyak hal, tetapi karena ia tidak membandingkan milik nya dengan milik orang lain Ketika kamu berhasil teman teman mu akhirnya tau siapa kamu dan ketika kamu gagal kamu akhirnya tau siapa sesungguhnya teman teman mu (Aristoteles) Hidup adalah proses, hidup adalah belajar tanpa ada batas umur dan tanpa ada kata tua. Jatuh, berdiri lagi. Kalah, mencoba lagi. Gagal, bangkit lagi sampai tuhan berkata waktunya pulang PERSEMBAHAN : Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan : 1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga terwujud Karya Kecil ini 2. Mama dan Papa yang tanpamu aku bukan lah apa apa dan terimakasih atas doa dan restunya dan cinta kasihnya selama ini 3. Kakak adik ku tercinta, mba fitri, fasya yang selalu memberikan support setiap langkahku. 4. Seseorang yang selalu menemani dan memberi suport di setiap langkahku dalam suka maupun duka (Taryono). 5. Sahabat sahabat ku (Nory, Dewi, Marta, Leni, Citra, Nesti, Ayu, Shanty, Harny) 6. Teman teman Angkatan 2009 yang telah berpartisipasi dalam pembuatan karya kecil ini. Semangat!!! 7. Almamaterku vii

8 CURICULUM VITAE Nama : Karunia Hadpha Saputri Tempat/ Tanggal Lahir : Kudus, 9 Desember 1990 Agama Jenis Kelamin Alamat : Islam : Perempuan : Jalan Budi Utomo No. 141, Pringsewu, Lampung Riwayat Pendidikan 1. SD N 07 Gadingrejo, Lampung : Lulusan Tahun SMP N 1 Gadingrejo, Lampung : Lulusan Tahun SMA N 1 Gadingrejo, Lampung : Lulusan Tahun Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2009 viii

9 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vii CURICULUM VITAE... viii DAFTAR ISI xi DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 3 E. Keaslian Penelitian... 4 F. Sistematika Penulisan... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Pengetahuan... 7 a. Pengertian... 7 b. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif... 7 c. Cara-Cara Memperoleh Pengetahuan... 9 d. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ix

10 e. Tingkat Pengetahuan Remaja a. Pengertian Remaja b. Perubahan Fisik Remaja Periksa Payudara Sendiri (SADARI) a. Pengertian Sadari b. Tujuan Sadari c. Waktu Sadari d. Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri e. Cara Melakukan Perawatan Pada Payudara BAB III B. Kerangka Teori C. Kerangka Konsep METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel D. Instrumen Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Variabel Penelitian G. Definisi Operasional H. Metode Pengolahan dan Analisa Data I. Etika Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Tempat Peneltian B. Hasil Penelitian C. Pembahasan x

11 D. Keterbatasan Penelitian BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Stadium Pubertas Pada Perempua Tabel 3.1 Kisi Kisi Kuisioner Tabel 3.2 Definisi Operasional Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI di MAN I Surakarta xii

13 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap Gambar 2.2 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap Gambar 2.3 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap Gambar 2.4 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap Gambar 2.5 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap 1 Persiapan Gambar 2.6 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap 2 dengan Vertical Strip Gambar 2.7 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap 3 dengan Memutar Gambar 2.8 Pemeriksaan Cairan di Putting Payudara Gambar 2.9 Memeriksa Ketiak Gambar 2.10 Kerangka Teori Gambar 2.11 Kerangka Konsep xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Lampiran 9. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal Kuesioner Surat Jawaban Pengambilan Data Awal dari MAN 1 Surakarta Permohonan Pelaksanaan Uji Validitas Surat Jawaban Uji Validitas dari SMA N 6 Surakarta Permohonan Penggunaan Lahan Penelitian Surat Jawaban Penggunaan Lahan Penelitian dari MAN 1 Surakarta Permohonan Responden Lembar Persetujuan (Informed Consent) Lampiran 10. Kuesioner Lampiran 11. Lembar Konsultasi Lampiran 12. Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 13. Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 14. Tingkat Pengetahuan Responden xiv

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan data Globocan, International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2002, kanker payudara menempati urutan pertama dari seluruh kanker pada perempuan (insidens rate 38 per perempuan) kasus baru yang ditemukan sebesar (22,7 %) dengan jumlah kematian (14%) per tahun dari seluruh kanker pada perempuan di dunia (Depkes RI, 2008) Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2006 di Indonesia kanker terbanyak pada pasien rawat inap adalah kanker payudara (19,64%) disusul sebesar (11,07%) adalah kanker leher rahim (Depkes RI, 2009). Angka kejadian kanker payudara yang cukup tinggi tersebut disebabkan masih kurangnya kesadaran perempuan untuk segera memeriksakan diri jika terjadi kelainan pada payudara. Penderita keganasan kanker payudara sebagian besar datang saat stadium sudah lanjut, sehingga pengobatannya tidak dapat tepat (Manuaba, 2009). Usia termuda terkena kanker payudara adalah di atas 25 tahun dan peningkatannya prevalensi kanker payudara terjadi pada kelompok usia kurang dari 45 tahun. Masa inkubasi kanker payudara diperkirakan 8-12 tahun, dengan demikian upaya deteksi dini sangat diperlukan (Dyayadi, 2009). Kesadaran akan pentingnya memahami apa dan bagaimana penyakit kanker tersebut menjadi sangat penting, sebab pengenalan dan pemahaman sejak dini akan mampu mendeteksi dini setiap gejala penyakit ini, sehingga 1

16 2 penyakit kanker ini bisa ditangani sejak dini, karena jika sudah terdeteksi sejak dini, penanganannyapun efektif dan efisien, sehingga tidak terlalu membahayakan dan bahkan bisa ditangani secara tuntas (Diananda, 2009). Untuk mendeteksi adanya kanker payudara dapat dilakukan dengan cara SADARI. SADARI sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Semakin sering memeriksa payudara akan semakin mengenalnya dan semakin mudah menemukan sesuatu yang tidak beres pada payudara. Tindakan ini sangat penting karena hampir 85 % benjolan payudara ditemukan oleh penderita sendiri (Dyayadi, 2009). Secara rutin wanita dapat melakukan metode SADARI dengan cara memijat dan meraba seputar payudaranya untuk mengetahui ada atau tidaknya benjolan disekitar payudara. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan 7-10 hari setelah menstruasi, karena kondisi payudara lunak dan longgar sehingga memudahkan perabaan (Ghofar, 2009). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 10 Desember 2011 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta dengan metode wawancara terhadap 15 siswi didapatkan data 4 siswi sudah mengetahui tentang SADARI dan 11 siswi belum mengetahui tentang SADARI, dari beberapa siswi yang sudah mengetahui tentang SADARI mereka sudah dapat mencontohkan cara melakukan SADARI namun mereka mengakui tidak rutin dalam melakukan SADARI setiap bulannya. Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk lebih lanjut melakukan penelitian tentang Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta. B. Rumusan Masalah

17 3 Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis ingin meneliti Bagaimana tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di MAN 1 Surakarta?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di MAN 1 Surakarta. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di MAN 1 Surakarta dengan pengetahuan baik. b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di MAN 1 Surakarta dengan pengetahuan cukup. c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di MAN 1 Surakarta dengan pengetahuan kurang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pengetahuan Dapat menambah pengetahuan terutama dalam keilmuan tentang SADARI. 2. Bagi Peneliti a. Mengetahui seberapa besar pengetahuan remaja putri terhadap SADARI di MAN 1 Surakarta. b. Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.

18 4 3. Bagi Institusi a. Bagi MAN 1 Surakarta Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengelola pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan di MAN 1 Surakarta dengan cara memberikan materi SADARI. b. Bagi Pendidikan Dapat menjadi refrensi dalam memperluas wawasan mahasiswa khususnya program studi kebidanan tentang SADARI. E. Keaslian Penelitian 1. Putri Intan Surulloh (2010) dengan judul Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di SMK Perdana Putri Sidoarjo. Penelitian menggunakan desain deskriptif. Sampel yang digunakan adalah seluruh siswi SMK Perdana Putri Sukoharjo sebanyak 120 responden, diambil dengan teknik Total Sampling. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 120 responden didapatkan 20 responden (10,83%) berpengetahuan baik, 24 responden (17,5%) berpengetahuan cukup dan 76 responden (71,67%) berpengetahuan kurang. 2. Agnes Ria kusuma (2010) dengan judul Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI di SMA N 6 Surakarta. Penelitian menggunakan desain deskriptif. Lokasi penelitian di laksanakan di SMA N 6 Surakarta, sample yang digunakan adalah siswi kelas X SMA N 6 Surakarta dengan jumlah 120 responden dengan menggunakan teknik simple random

19 5 sampling. Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan responden tentang SADARI dengan kategori cukup yaitu sebanyak 71 responden (59,2%), sedangkan untuk kategori baik sebanyak 27 responden (22,5%), dan untuk kategori kurang sebanyak 22 responden (18,3 %). 3. Penti Dora Yanti (2009) dengan Judul Gambaran Pengetahuan Remaja Putri tentang Periksa Payudara Sendiri di Madrasah Aliyah Darul Hikmah Pekanbaru Tahun Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dan sampel yang digunakan adalah remaja putri dengan jumlah 73 siswi, dengan teknik sampling proporsional random sampling. Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan responden tentang SADARI dengan kategori cukup. Perbedaan antara keaslian dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis yaitu terletak pada sampel, jumlah sampel, tehnik pengambilan sampel, hasil penelitian, lokasi penelitian dan waktu penelitian. Sampel dari penelitian yang penulis ambil adalah siswi MAN 1 Surakarta dengan jumlah total sampel yaitu 120 responden, tehnik pengambilan sampel yang digunakan yaitu dengan tehnik Simple Random Sampling. Hasil penelitian tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di MAN 1 Surakarta sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 87 responden(72,5%). Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta dengan alamat jalan Sumpah Pemuda No. 25, Kadipiro, Surakarta pada bulan Mei 2012 F. Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN

20 6 Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II. TUJUAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti, kerangka teoritis dan kerangka konsep. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan penelitian lokasi penelitian, populasi dan sampel, alat penelitian, pngumpulan data, jalannya penelitian, variable penelitian, definisi operasional, teknik pengolahan data, analisa data dan etika penelitian. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum dan tempat penelitian, hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan penelitian. BAB V. PENUTUP Dalam bab ini berisikan tentang simpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2010). b. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif Menurut Notoadmojo (2010), dalam domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir, berintraksi, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain) yang berjenjang sebagai berikut : 1) Tahu (Knowledge) Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil di himpun atau dikenali (recall of facts). 7

22 8 2) Memahami (Comprehension) Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding) tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini misalnya kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan, menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan. 3) Menerapkan (Aplication) Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai. 4) Analisa (Analysis) Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-komponen yang berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk susunan berarti. 5) Sintesis (Syntesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagianbagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang mengandung arti tertentu. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau suatu obyekberdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

23 9 c. Cara memperoleh pengetahuan Menurut Notoadmojo (2010) ada beberapa cara untuk memperoleh pengetahuan, yaitu : 1) Cara Tradisional Cara ini di pakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematik dan logis. Cara-cara penemuan pengetahuan periode ini antara lain, meliputi : a) Cara Coba-Salah (Trial and Error) Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba salah coba-coba b) Cara Kekuasaan atau Otoritas Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaankebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari

24 10 generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli-ahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa yang dikemukannya ádalah benar. c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah, pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan. d) Melalui Jalan Pikiran Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.

25 11 2) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih popular disebut metodelogi penelitian (research methodology). d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan 1) Pendidikan Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umunya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya (Hendra, 2008). 2) Pengalaman Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat nonformal (Notoatmodjo, 2007). 3) Usia Makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mental bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun (Hendra, 2008). 4) Informasi Informasi akan memberi pengaruh pada pengetahuanseseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika dia

26 12 mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misal seperti TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang (Hendra, 2008). 5) Lingkungan Budaya Dalam hal ini faktor keturunan dan bagaimana orang tua mendidik sejak kecil mendasari pengetahuan yang dimiliki oleh remaja dalam berfikir selama jenjang hidupnya (Notoatmojo, 2007). e. Tingkat Pengetahuan Menurut Arikunto (2006), tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dapat dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu : 1) Baik 2) Cukup 3) Kurang 2. Remaja a. Pengertian Remaja Remaja (Adolescence) yang berarti tumbuh ke arah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis. Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik emosi dan psikis. Masa remaja yakni antara usia tahun adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas (Widyastuti, 2009).

27 13 Masa remaja merupakan masa yang begitu penting dalam hidup manusia, karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan organ reproduksi manusia yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang berarti menjadi matang, sedangkan remaja atau adolescence berasal dari kata adolescere yang berarti dewasa (Widyastuti, 2009). b. Perubahan Fisik Pada Remaja Menurut Widyastuti (2009) pada masa remaja, terjadi perubahan fisik yang cepat disertai banyak perubahan, termasuk di dalam perubahan tersebut terjadi perubahan organ-organ reproduksi (organ seksual) sehingga tercapai kematangan yang ditunjukan dengan kemampuan melaksanakan fungsi reproduksi. Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti munculnya tanda-tanda berikut : 1) Tanda-tanda seks primer Tanda-tanda seks primer yang dimaksud adalah organ seks. Pada laki-laki Gonad atau testes. Organ itu terletak di dalam scrotum. Pada usia 14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Setelah itu terjadi pertumbuhan yang pesat selama satu atau dua tahun, kemudian pertumbuhan menurun. Testes berkembang penuh pada usia 20 atau 21 tahun. Semua organ wanita tumbuh selama masa puber. Namun tingkat kecepatannya antara organ satu dan lainnya berbeda. Berat uterus

28 14 pada anak usia 11 atau 12 tahun kira-kira 5,3 gram, pada usia 16 tahun rata-rata beratnya 43 gram. 2) Tanda Seks Sekunder a) Pada Remaja Laki-Laki (1) Rambut Rambut yang mencolok tumbuh pada masa remaja adalah rambut kemaluan. Ketika rambut kemaluan hampir selesai tumbuh, maka menyusul rambut ketiak dan rambut di wajah, seperti kumis dan cambang. (2) Kulit Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, pori-pori membesar. (3) Kelenjar lemak dan kelenjar keringat Kelenjar lemak di bawah kulit menjjadi lebih aktif (4) Otot Otot-otot pada tubuh remaja semakin bertambah besar dan kuat. (5) Suara Seirama dengan tumbuhnya rambut pada kemaluan, maka terjadi perubahan suara. Mula-mula agak serak, kemudian volumenya juga meningkat. b) Pada Remaja Perempuan (1) Rambut Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya laki-laki. Tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah

29 15 pinggul dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak setelah haid. (2) Pinggul Pinggul menjadi berkembang, membesar dan membulat. (3) Kulit Kulit, seperti halnya laki-laki juga menjadi kasar, lebih tebal, pori-pori membesar. Akan tetapi berbeda dengan laki-laki kulit pada wanita tetap lebih lembut. (4) Kelenjar lemak dan kelenjar keringat Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. (5) Otot Menjelang masa puber, otot semakin membesar dan kuat. (6) Suara Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang terjadi pada wanita. (7) Payudara Pertumbuhan buah dada (payudara) Pada saat pubertas, buah dada berkembang. Pertumbuhan buah dada dapat dipakai sebagai salah satu indikator maturitas perempuan. Pertumbuhan payudara dapat diurutkan sebagai berikut

30 16 Tabel 2.1 Stadium Pubertas Pada Perempuan Stadium Keterangan Stadium I Hanya berupa penonjolan puting, dan sedikit pembengkakan jejaring di bawahnya, stadium ini terjadi pada usia tahun Stadium II Payudara mulai sedikit membesar di sekitar puting dan areola (daerah hitam di seputar puting), disertai dengan perluasan areola Stadium III Areola, puting susu dan jejaring payudara tampak semakin menonjol dan membesar, tetapi areola dan puting masih belum tampak terpisah dari jejaring sekitarnya Stadium IV Stadium matang, papila menonjol, areola melebar, jejaring payudara membesar dan menonjol membentuk payudara dewasa Sumber : Widyastuti (2009) 3. Periksa payudara sendiri (SADARI) a. Pengertian SADARI adalah pemeriksaan yang dilakukan sebagai deteksi dini kanker payudara yang sangat mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk mencari benjolan yang dicurigai atau kelainan lainnya (Nugroho, 2011). b. Tujuan Tujuan dari SADARI adalah untuk mendeteksi sedini mungkin apabila terdapat benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas, sehingga dapat menurunkan angka kematian (Nugroho, 2011).

31 17 Menurut Bustan (2007), tujuan dilakukan SADARI sacara rutin adalah untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi perubahan dapat segera diketahui. c. Waktu SADARI 1) Waktu terbaik adalah hari terakhir masa haid 7 10 hari setelah haid, karena payudara akan terasa lebih lunak dan longgar sehingga memudahkan perabaan 2) Waktu : 10 menit, setiap bulan periksa payudara (Bustan, 2007) d. Cara pemeriksaan Payudara Sendiri 1) Melihat Perubahan Di Hadapan Cermin. a) Tahap 1 Lihat pada cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris atau tidak). Cara melakukan : Gambar 2.1 Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting susu, serta kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus ke bawah disamping badan.

32 18 b) Tahap 2 Gambar 2.2 Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya. c) Tahap 3 Gambar 2.3 Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara d) Tahap 4 Gambar 2.4

33 19 Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang, tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla. 2) Melihat Perubahan Bentuk Payudara Dengan Berbaring. a) Tahap 1. Persiapan Gambar 2.5 Dimulai dari payudara kanan. Berbaring menghadap ke kiri dengan membengkokkan kedua lutut. Letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan untuk menaikan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan di bawah kepala. Gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan. Gunakan telapak jari-jari untuk memeriksa sembarang benjolan atau penebalan. Periksa payudara dengan menggunakan Vertical Strip dan Circular. b) Tahap 2. Pemeriksaan Payudara dengan Vertical Strip Gambar 2.6

34 20 Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Di bagian bawah bra line, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk. c) Tahap 3. Pemeriksaan Payudara dengan Cara Memutar. Gambar 2.7 Berawal dari bagian atas payudara, buat putaran yang besar. Bergeraklah sekeliling payudara dengan meperhatikan benjolan yang luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali, sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat dan jangan lupa periksa bagian bawah areola mammae.

35 21 d) Tahap 4. Pemeriksaan Cairan Di Puting Payudara. Gambar 2.8 Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda untuk melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara. e) Tahap 5. Memeriksa Ketiak Gambar 2.9 Letakkan tangan kanan ke samping dan rasakan ketiak dengan teliti apakah teraba benjolan abnormal atau tidak. Lakukan bergantian pada payudara sebelah kiri juga. (Hendra, 2010) e. Cara melakukan perawatan pada payudara Menurut Chyntia (2009), cara menjaga payudara agar tetap sehat dan indah : 1. Selalu gunakan bra untuk menjaga keindahan bentuk payudara. Memilih ukuran bra yang sesuai agar dapat menopang payudara dengan baik

36 22 2. Mengoleskan minyak zaitun pada payudara untuk menjaga kelembaban payudara. 3. Mengkonsumsi sayuran untuk menjaga kesehatan payudara dari dalam tubuh. 4. Menjaga kebersihan payudara secara rutin di daerah seputar putting susu dengan kapas yang telah dibasahi dengan air hangat. 5. Melepaskan bra sebelum tidur untuk membuat payudara dapat bernapas dan bergerak bebas. B. Kerangka Teori Faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Pengalaman 3. Usia 4. Informasi 5. Lingkungan budaya Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI Tingkat Pengetahuan: 1. Tahu 2. Memahami 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesis 6. Evaluasi Pengetahuan SADARI : tentang 1. Pengertian SADARI 2. Tujuan SADARI 3. Waktu SADARI 4. Cara pemeriksaan SADARI 5. Cara melakukan perawatan payudara Gambar 2.10 Kerangka Teori Sumber Notoatmojo (2007) dan Hendra (2008)

37 23 C. Kerangka Konsep Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI 1. Tingkat pengetahuan baik 2. Tingkat pengetahuan cukup 3. Tingkat pengetahuan kurang Gambar 2.11 Kerangka Konsep

38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2010), deskritif kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif. Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang atau yang sedang terjadi. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi yang digunakan untuk mengambil kasus atau observasi (Notoadmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta dengan alamat Jalan Sumpah Pemuda No. 25 Kadipiro, Surakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu atau saat yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian atau observasi (Notoadmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei

39 25 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah Siswi MAN 1 Surakarta dengan jumlah 171 siswi. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmojo, 2010). Tehnik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Menurut (Notoadmojo, 2010), Simple Random Sampling yaitu pengambilan sample secara acak sederhana yaitu setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel Menurut Notoadmojo (2010) besar sample jika ukuran populasinya di atas 1000,sampel sekitar 10 % sudah cukup, jika populasi < 1000, maka penentuan sampel dengan rumus : N n 1 N (d 2 Keterangan : N = Jumlah populasi ) n = Besarnya ukuran sampel d = Tingkat signifikansi yang digunakan (5%)

40 26 maka besarnya sampel sebagai berikut : N 1 N (d n 2 2 ) 171 = 119,79 = (0,05) Sehingga sampel yang digunakan peneliti yaitu siswi MAN 1 Surakarta sebanyak 120 siswi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi MAN 1 Surakarta. Sampel harus memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. a. Kriteria Inklusi 1) Hadir pada saat penelitian 2) Umur tahun 3) Sudah menstruasi 4) Siswi MAN 1 Surakarta 5) Bersedia menjadi responden b. Kriteria Eksklusi 1) Tidak hadir pada waktu penelitian 2) Tidak bersedia menjadi responden D. Instrumen Penelitian Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuisioner. Menurut Notoadmojo (2010), kuisioner adalah daftar pernyataan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda tanda tertentu. Kuisioner yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan remaja adalah kuisioner tertutup dengan jawaban benar dan salah. Jawaban benar

41 27 dengan pernyataan positif (favorable) dan jawaban salah jika pernyataan negatif (unfavorable) mendapat nilai 1. Jawaban yang salah dengan pernyataan positif (favorable) dan benar jika pernyataan negatif (unfavorable) mendapatkan nilai 0. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang ( ) pada jawaban yang dianggap benar. Variabel penelitian Tingkat pengetahuan Remaja Putri Tentang SADARI Tabel Kisi kisi kuisioner Indikator Nomor Nomor Jumlah pernyataan pernyataan favorable unfavorable Pengertian 1, 3, 5, 6 2, 4 6 SADARI Tujuan 7, 11, 12 8, 9, 10 6 SADARI Waktu SADARI 14, 22 13, 15, 16 5 Cara melakukan SADARI 17, 18, 23, 25, 27, 28, 30 19, 20, 21, 24, 26, 29 Jumlah Untuk mengetahui kuesioner penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.

42 28 Instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel. Rumus product moment adalah: r xy { N X 2 N. XY - X. Y X }{N Y - Y } Keterangan: N : Jumlah responden r xy : Koefisien korelasi product moment x : Skor pertanyaan y : Skor total xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total Untuk mengetahui apakah harga korelasi valid, maka angka korelasi harus dibandingkan dengan angka kritik tabel (Arikunto, 2006), dengan menggunakan bantuan komputerisasi, yaitu program SPSS for Windows dinyatakan pertanyaan valid dengan taraf signifikan 5%. Hasil uji validitas yang telah dilakukan di SMA N 6 Surakarta dengan jumlah siswi yang diujikan adalah 20 siswi dari 30 pertanyaan semuanya dinyatakan valid dengan taraf signifikansi 5%. 2. Uji Reliabilitas Menurut Arikunto (2006), reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensis, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai

43 29 dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya. Uji reliabilitas instrumen ini peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut: k b 1 k 1 t r i 2 Keterangan: 2 r i k σb 2 σt 2 = Reliabilitas Instrument = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = Jumlah varian butir = Varians total Menurut Riwidikdo (2009), uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai alpha Chronbach minimal 0,7. Dalam penelitian ini hasil uji relibilitas sebesar 0,935 (>0,7) sehingga kuesioner dikatakan realibel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengumpulan data. E. Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan dengan memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan kuisioner atau angket pada siswi di MAN 1 Surakarta, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuisioner sampai selesai dan kuisioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

44 30 1. Data Primer Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya dan diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui pengisian kuesioner oleh responden tentang pengetahuan SADARI 2. Data Sekunder Data sekunder didapatkan dari instansi pendidikan yang digunakan yaitu MAN 1 Surakarta F. Variabel Penelitian Menurut Sugiono (2007), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan remaja putri tentang SADARI. G. Definisi Operasional Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti. Variabel pengetah uan remaja putri tentang SADARI Definisi operasional Pemahaman responden atau siswa tentang SADARI Tabel Definisi Operasional Parameter dan Alat Skala Kategori Ukur Parameter Kues Ordinal pengetahuan ioner SADARI meliputi : 1. Pengertian SADARI 2. Tujuan SADARI Kategori a. Baik, bila % b. Cukup, bila 56-75% c. Kurang,

45 31 3. Waktu SADARI 4. Cara melakukan pemeriksaan SADARI 5. Cara melakukan perawatan payudara bila < 56% (Arikunto, 2006) H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006) adalah : a. Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuisioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini memberi kode angka pada kuisioner terhadap tahaptahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. c. Entry Kegiatan ini memasukkan data dalam program computer untuk dilakukan analisis lanjut.

46 32 d. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuisioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel. 2. Analisa Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa univariat. Menurut Notoatmodjo (2010), analisa univariat adalah menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel. Analisa dilakukan pada setiap variabel dari hasil penelitian dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi untuk mendapatkan gambaran distribusi dan prosentase dari tiap variable. Menurut Arikunto (2006), selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri maka, ditunjukan dengan prosentase dengan keterangan sebagai berikut : a. Pengetahuan baik : 76% - 100% b. Pengetahuan cukup baik : 56% - 75% c. Pengetahuan kurang baik : <56% Menurut Riwidikdo (2009), rumus untuk mengetahui skor prosentase adalah sebagai berikut : Skor yang diperoleh responden Skor Prosentase = x100% Total skor maksimal yang seharusnya diperoleh

47 33 Sedangkan rumus prosentase untuk jumlah remaja putri tentang SADARI menurut tingkat pengetahuan. Jumlah remaja putri menurut tingkat pengetahuan Skor Prosentase = x100% Jumlah responden I. Etika Penelitian Peneliti membuat informent consent atau persetujuan kepada responden terlebih dahulu dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan penelitian, serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian. Pelaksanaan penelitian ini peneliti mendapat ijin dari STIKes Kusuma Husada Surakarta, kepala sekolah MAN 1 Surakarta dan dari responden sendiri melalui informent consent yang terjamin kerahasiaannya. Menurut Hidayat (2008), masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Setiap penelitian yang menggunakan obyek manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, kemudian kuisioner dikirim ke subyek yang diteliti dengan menekankan pada masalah etika penelitian. Penelitian ini menekankan pada masalah etika yang meliputi: 1. Informent Consent Informent consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informent consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden.

48 34 Pemberian informent consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut (Hidayat, 2008). Pada penelitian ini semua responden akan diberi lembar persetujuan. 2. Anonimity (Kerahasiaan nama/ identitas) Anonimity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data tersebut (Hidayat, 2008). Peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data dalam penelitian ini. 3. Confidentiality (Kerahasiaan hasil) Subbab ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian (Hidayat, 2008). Penelitian ini kerahasiaan hasil/ informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subyek akan di jamin oleh peneliti.

49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Tempat Penelitian MAN 1 SURAKARTA berdiri pada 21 Juli 1967, terletak di Jalan Sumpah Pemuda No. 25, Kecamatan Kadipiro, Kota Surakarta. MAN 1 SURAKARTA memiliki siswa sebanyak 457 siswa, terbagi dalam 3 kelas yaitu kelas X kelas XI dan kelas XII. Kelas X memiliki siswa sebanyak 159 dengan 60 siswi (kelas X terbagi dalam 4 kelas), kelas XI sebanyak 147 siswa dengan 57 siswi (kelas XI terbagi dalam 4 kelas) dan kelas XII memiliki siswa sebanyak 151 siswa dengan 54 siswi (kelas XII terbagi dalam 4 kelas). Jumlah tenaga pengajar MAN 1 Surakarta sebanyak 43 guru mata pelajaran dengan di dukung 21 staff tata usaha dan 5 guru BP. Fasilitas pendukung yang dimiliki oleh MAN 1 Surakarta adalah sebagai berikut : Ruang Kepala Madrasah, Ruang Dewan Guru, Ruang Belajar, Ruang TU, Ruang Perpustakaan, Ruang Laboratorium (Bahasa, Kimia, Fisika, Biologi Komputer), Toko Koperasi Sekolah, UKS, Ruang Gudang, Mushola, Ruang Asrama, serta Lapangan Olahraga. 35

50 36 B. Hasil Penelitian Tingkat pengetahuan remaja putri MAN 1 Surakarta tentang SADARI, disajikan dalam tabel berikut : Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI di MAN 1 Surakarta. No Tingkat Pengetahuan Jumlah (F) Persentase (%) Baik Cukup Kurang ,7 72,5 15, Sumber : Data primer bulan Mei 2012 Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa pengetahuan remaja putri di MAN 1 Surakarta tentang SADARI dalam kategori cukup yaitu sebanyak 87 responden (72,5%), untuk kategori tingkat pengetahuan kurang sebanyak 19 responden (15,8%), sedangkan kategori tingkat pengetahuan baik sebanyak 14 responden (11,7%). C. Pembahasan Hasil penelitian menunjukan sebagian besar pengetahuan remaja putri di MAN 1 Surakarta tentang SADARI dalam kategori cukup yaitu sebanyak 87 responden (72,5%). Hasil ini menunjukan remaja putri di MAN 1 Surakarta sudah cukup baik mengetahui SADARI. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang berpengetahuan baik sudah dapat menjawab pertanyaan yang diberikan

51 37 dengan baik, kemudian responden yang berpengetahuan cukup sebagian besar responden kurang mengetahui waktu SADARI dan cara melakukan SADARI, sedangkan untuk responden yang berpengetahuan kurang sebagian besar responden kurang mengerti tentang waktu SADARI, cara pemeriksaan SADARI dan tujuan SADARI Menurut Bustan (2007) waktu terbaik SADARI adalah hari terakhir masa haid 7-10 hari setelah haid, karena payudara akan terasa lebih lunak dan longgar sehingga memudahkan perabaan. Cara melakukan SADARI menurut Hendra (2010) ada 2 cara pemeriksaan yaitu dengan berdiri di depan cermin dan berbaring. Berdiri di depan cermin untuk melihat bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting susu, serta kulit payudara di depan kaca sedangkan dengan cara berbaring yaitu memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang selangka di bagian atas ke bagian bawah dan bergerak sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa. Tujuan SADARI menurut Nugroho (2011) yaitu untuk mendeteksi sedini mungkin apabila terdapat benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas, sehingga dapat menurunkan angka kematian. Menurut Dyayadi (2009) tindakan SADARI sangatlah penting karena hampir 85% benjolan payudara ditemukan oleh penderita sendiri, sehingga merupakan hal yang penting bagi remaja untuk mengetahui tentang SADARI sedini mungkin. Semakin sering memeriksa payudara akan semakin mengenalnya dan semakin mudah menemukan sesuatu yang tidak normal pada payudara.

52 38 Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan adalah hasil tahu pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu, proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Menyambung apa yang disampaikan Notoatmodjo (2010), baiknya pengetahuan remaja putri menunjukan rasa keingintahuan yang tinggi sebagai respon terhadap suatu kasus. Rasa keingintahuan bukan merupakan faktor utama yang berpengaruh pada tingkat pengetahuan seseorang tetapi masih ada faktor lain, yaitu: pendidikan, pengalaman, usia, informasi, lingkungan budaya. Berdasarkan dari hasil penelitian dan teori yang ada dapat disimpulkan bahwa salah satu pendukung dari minat untuk melakukan SADARI adalah berpengetahuan baik tentang SADARI dengan demikian diharapkan melalui SADARI secara rutin dapat mendeteksi secara dini kelainan pada payudara. Deteksi dini merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kanker payudara. D. Keterbatasan Penelitian 1. Kendala penelitian Jumlah responden yang terlalu banyak mempersulit peneliti untuk dapat membagikan kuesioner dan mengumpulkan responden dalam 1 waktu sehingga peneliti membutuhkan beberapa hari untuk dapat mengumpulkan responden dan membagikan kuesioner.

53 39 2. Kelemahan/keterbatasan selama proses penelitian a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja dan faktor-faktor yang mempengaruhi yang tidak diteliti. Penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor yang mempengaruhi diteliti. b. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.

54 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di MAN 1 Surakarta dapat disimpulkan, dalam kategori yaitu: 1. Tingkat pengetahuan remaja putri di MAN 1 Surakarta tentang SADARI dalam kategori baik sebanyak 14 responden (11,7%). 2. Tingkat pengetahuan remaja putri di MAN 1 Surakarta tentang SADARI dalam kategori cukup yaitu sebanyak 87 responden (72,5%). 3. Tingkat pengetahuan remaja putri di MAN 1 Surakarta tentang SADARI dalam kategori kurang sebanyak 19 responden (15,8%). B. Saran 1. Peneliti Selanjutnya Sebaiknya bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan evaluasi terhadap responden melalui kegiatan penyuluhan tentang SADARI dan dapat mengembangkan variabel penelitian tentang SADARI. 2. Institusi a. MAN 1 Surakarta Sebaiknya MAN 1 Surakarta dapat lebih melakukan sosialisasi tentang SADARI dengan bekerjasama melalui petugas kesehatan terkait tentang SADARI misalnya dengan mengadakan penyuluhan 40

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. data atau informasi indikator-indikator perilaku dapat melalui beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. data atau informasi indikator-indikator perilaku dapat melalui beberapa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Perilaku merupakan respon dari makhluk hidup terhadap suatu rangsangan yang bisa diamati secara langsung atau tidak langsung, (Notoatmodjo, 2007).

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI Mimatun Nasihah* dan Siti Rodliyatun** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif pendekatan survey. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menunjukkan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMK BATIK SURAKARTA TAHUN 2014

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMK BATIK SURAKARTA TAHUN 2014 TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMK BATIK SURAKARTA TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian korelasional yaitu bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menerangkan atau membuat

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu 38 BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam melakukan prosedur penelitian. Jenis ini adalah Survey Analitik yaitu survey atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah descriptive comparative dengan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu penelitian untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor ganas payudara merupakan keganasan pada wanita yang menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi (Madjawati, 2008). Kanker payudara umumnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014 STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014 Oleh : Lina Siti Nuryawati, S.ST.,SKM ABSTRAK Pemeriksaan payudara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan survey yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002). BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non Experimental karena tidak ada intervensi atau rekayasa dari peneliti. Desain yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian korelasi

Lebih terperinci

CURICULUM VITAE. : Margi Astuti Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 27 september 1991

CURICULUM VITAE. : Margi Astuti Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 27 september 1991 CURICULUM VITAE Nama : Margi Astuti Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 27 september 1991 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Desa Banjaran RT 01 RW 06, Kelurahan Jumantoro, Kecamatan Jumapolo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah studi deskriptif korelasi yang merupakan penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Payudara Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p. 45 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian pra ekspirimen dengan rancangan one group pra test post test. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

Lebih terperinci

PERILAKU MAHASISWI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PRODI D III KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

PERILAKU MAHASISWI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PRODI D III KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU MAHASISWI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PRODI D III KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Pendidikan D III

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa Remaja merupakan suatu periode rentan kehidupan manusia yang sangat kritis karena merupakan tahap transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara variabel independent dan variabel dependent

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Dukungan Sosial a. Definisi dukungan sosial Dukungan sosial merupakan ketersediaan sumber daya yang memberikan kenyamanan fisik dan psikologis yang di dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Descriptive Korelasional yang bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang data-datanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh dari pengukuran maupun dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis atau rancangan penelitian ini adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Inna Antriana, S.SiT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek 72 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan jenis desain penelitian korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi, yaitu penelitian deskriptif untuk mencari hubungan antara dua variabel pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi Experiment. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena eksperimen jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini pengukuran perilaku menggunakan kuesioner. Dengan 15 pernyataan yang berisikan tentang perawatan kejang demam pada balita usia 0-5 tahun.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan jenis rancangan survey yang digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan prevalensi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 4. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG POS PELAYANAN TERPADU LANJUT USIA (POSYANDU LANSIA) DI DESA KARANGJATI KALIJAMBE SRAGEN TAHUN 2013

TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG POS PELAYANAN TERPADU LANJUT USIA (POSYANDU LANSIA) DI DESA KARANGJATI KALIJAMBE SRAGEN TAHUN 2013 TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG POS PELAYANAN TERPADU LANJUT USIA (POSYANDU LANSIA) DI DESA KARANGJATI KALIJAMBE SRAGEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Di ajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana 33 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independent dan dependent, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaanterjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian dan metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimen dengan rancangan deskriptif korelasi yaitu suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. Pendekatan ini merupakan rancangan penelitian dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI Nanik Nur Rosyidah Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : naniknurrosyidahdh@gmail.com

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI DESA NGLEBAK TAWANGMANGU KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI DESA NGLEBAK TAWANGMANGU KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI DESA NGLEBAK TAWANGMANGU KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berbentuk discriptive correlation yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional, untuk mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang BAB I METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003) BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Kesehatan Reproduksi Menurut WHO (1992), sehat adalah suatu keadaan yang lengkap meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis deskriptif yaitu bertujuan untuk mendeskripsikan variabel bebas dan terikat(nursalam,008). Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variable bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui pengajuan hipotesa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini di Indonesia 62 juta remaja sedang tumbuh di tanah air. Artinya satu dari lima orang Indonesia berada dalam rentang usia remaja. Mereka adalah calon generasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian non-eksperimen dengan rancangan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian non-eksperimen dengan rancangan cross sectional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian non-eksperimen dengan rancangan cross sectional. Penelitian deskriptif bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan deskriptif analitik, metode yang digunakan adalah survey dengan menggunakan kuesioner. Dengan menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, dan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu data yang menyangkut variabel bebas atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Independent Tingkat pengetahuan tentang menarche Variabel Dependent Tingkat kecemasan remaja putri saat menghadapi menarche Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci