BAB I PENDAHULUAN. Pengadilan Agama sebagai salah satu lembaga pelaksana kekuasaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Pengadilan Agama sebagai salah satu lembaga pelaksana kekuasaan"

Transkripsi

1 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengadilan Agama sebagai salah satu lembaga pelaksana kekuasaan Kehakiman di Negara Republik Indonesia sebagaimana di tentukan dalam Bab III Pasal 18 yang berbunyi Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya dalam Lingkungan Peradilan Umum, Lingkungan Peradilan Agama, Lingkungan Peradilan Militer, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Pengadilan Agama sebagaimana di jelaskan dalam Pasa 4 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 adalah berkedudukan di Kodia atau di ibu Kota Kabupaten yang Daerah Hukumnya meliputi Wilayah Kodia atau Kabupaten. Tugas Pokok Pengadilan Agama sebagai Peradilan Tingkat pertama adalah menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan perkara-perkara yang diajukan kepadanya dan tugas-tugas lain berdasarkan peraturan perundang-undangan termasuk didalamnya pengelolaan Administrasi Kepaniteraan dan kesekretariatan serta kegiatan-kegiatan lainnya. Bahwa untuk mewujudkan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Lebong yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor : 3 tahun 2011 tanggal 24 Februari 2011 adalah mewujudkan tata kehidupan

2 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 2 dalam upaya menegakkan keadilan, Kebenaran, Ketertiban dan kepastian hukum kepada masyarakat Lebong yang pada waktunya nanti akan dapat memberikan dan mewujudkan rasa aman dan perlindungan kepada masyarakat Lebong itu sendiri. B. DASAR PEMIKIRAN Penulisan tentang sekilas pandang Pengadilan Agama Lebong ini didasari oleh pemikiran berdirinya Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu tahun 1995 yang sebelum tahun 1995 masih menyatu dengan wilayah pengadilan Tinggi Agama Pelembang yang pada waktu itu hanya memiliki personel sebanyak 10 orang di bawah pimpinan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu yang pertama yaitu Bapak Drs. H. Abdul Manan, S.H.,S.Ip.,M.Hum. sekarang sebagai Hakim Agung Mahkamah Agung RI Kantor Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu pada waktu itu mengontrak sebuah rumah yang terletak di jalan S. Parman Padang Jati Bengkulu hingga terwujudnya sebuah Kantor Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu yang cukup megah sekarang ini di jalan Sungai Rupat No. 60 A. Pagar Dewa Bengkulu, yang mana pada waktu itu salah seorang pegawai Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu ikut terlibat langsung dalam merintis Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu seperti sekarang ini yang pada saat ini di tugaskan sebagai wakil ketua pada Pengadilan Agama Lebong. Berdasarkan Pemikiran tersebut Pengadilan Agama Lebong yang baru terbentuk dan resmi melaksanakan operasionalnya tanggal 14 Desember 2011

3 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 3 di sebuah Ruko untuk kegiatan Administrasi Pengadilan Agama Lebong yang masih mengontrak di jalan Pangeran Zainal Abidin Muara Aman Lebong tidak menutup kemungkinan bahwa pengadilan Agama Lebong akan seperti halnya Pengadilan-Pengadilan Agama yang lainnya baik Gedung maupun Sarana Prasarana sehingga cikal bakal Pengadilan Agama Lebong tidak terlupakan untuk masa-masa yang akan datang dan bahkan akan menjadi sejarah dan kenangan sepanjang masa. C. DASAR HUKUM Pengadilan Agama Lebong dibentuk berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 3 tahun 2011 tanggal 24 Februari 2011 sebagai Realisasi dari ketentuan Undang-undang nomor 48 tahun 2009 BAB III pasal 18 tentang kekuasaan Kehakiman dan pasal 4 Undang-undang nomor 7 tahun 1989 tentang peradilan Agama, bahwa Pengadilan Agama berkedudukan di Kota Madya atau Ibu Kota Kabupaten. Lebih lanjut pasal 7 Undang-undang nomor 7 tahun 1989 menjelaskan bahwa Pengadilan Agama dibentuk dengan keputusan Persiden. Selanjutnya sebagai tindak lanjut dari keputusan Presiden tersebut, Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia (DR. H. Harifin Tumpa, S.H.,M.H.) pada tanggal 16 Nopember 2011 telah secara resmi meresmikan 16 Pengadilan Agama se-indonesia secara simbolis bertempat di Labuhan Bajo Nusa Tenggara Timur termasuk didalamnya Pengadilan Agama Lebong.

4 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 4 BAB II VISI MISI DAN TUGAS POKOK FUNGSI DAN KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA LEBONG A. VISI Mewudkan supermasi hukum menuju peradilan yang agung, bermartabat dan di hormati. B. MISI 1. Mewujudkan pelayanan yang prima kepada pencari Keadilan 2. Memberi Informasi kepada masyarakat secara transparan dan akuntabel 3. Mewujudkan rasa kepuasan kepada pencari keadilan melalui putusan yang adil dan tidak memihak 4. Mewujudkan aparat pengadilan Agama Lebong yang bersih dan berwibawa C. TUGAS POKOK PENGADILAN AGAMA LEBONG Tugas pokok Pengadilan Agama Lebong sebagaimana yang diamanatkan oleh Pasal 49 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas undang-undang nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, bahwa Pengadilan Agama bertugas dan berwenang menerima, memeriksa dan memutus serta menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam. Selain tersebut diatas juga mempunyai tugas pokok yang berkaitan dengan penyelenggaraan administrasi peradilan mulai dari prosedur penerimaan perkara, registrasi perkara, keuangan perkara, laporan

5 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 5 perkara sampai dengan kearsipan perkara yang hal tersebut tertuang di dalam surat keputusan Ketua Mahkamah Agung RI nomor : KMA/001/SK/I/1991 yang di Peradilan dikenal dengan pola bindalmin. Dalam hal pemeriksaan perkara berlaku ketentuan yang ada dalam hukum acara perdata yang berlaku dilingkungan peradilan umum dan ketentuan acara yang berlaku dalam undang-undang nomor 7 Tahun 1989 dengan perubahan kedua undangundang nomor 3 tahun 2006 vide pasal 54 undang-undang nomor : 7 tahun 1989 dan juga menjalankan eksekusi putusan yang diatur didalam hukum acara perdata. D. FUNGSI PERADILAN AGAMA Untuk melaksanakan tugas pokok peradilan Agama tersebut, pengadilan agama Lebong sama halnya dengan pengadilan agama lainnya di Indonesia, fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai nberikut : Fungsi mengadili ( yudicial power ) menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan oleh orang-orang yang beragama Islam. Fungsi Pengawasan yaitu mengawasi pelaksanaan penyelenggaraan peradilan agar dapat terlaksana dengan seksama dan sewajarnya. Fungsi mengatur yaitu mengatur pelaksanaan tugas struktural, fungsional dan pegawai Pengadilan Agama agar terlaksana tugas pokok dengan sebaik-baiknya efektif dan efisien serta produktif.

6 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 6 Fungsi memberi nasehat, memberi keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam kepada pemerintah di daerah apabila diminta ( pasal 52 ayat 1 ). Fungsi admistrasi yaitu penyelenggaraan administrasi, baik administrasi peradilan, administrasi umum, administrasi keuangan, kepegawaian dan perlengkapan, sarana dan prasarana peradilan. E. KEKUASAAN DAN KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA LEBONG Undang-undang telah memberikan kewenangan kepada Pengadilan Agama seperti tersebut dalam Pasal 49 Undang-undang nomor 3 tahun 2006 yang menyebutkan bahwa Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang a. Perkawinan, b. Waris, c Wasiat, d Hibah e. Wakaf, f. Zakat, g. Infaq, h. Sahdaqoh dan i. Ekonomi syari ah. Dalam penjelasan pasal 49 Undang-undang nomor : 3 tahun 2006 penyelesaian sengketa tidak hanya terbatas dibidang perbankan syari ah melainkan juga dibidang ekonomi syari ah lainnya.lebih lanjut yang dimaksud dengan orang-orang yang beragama Islam adalah orang-orang atau badan hukum yang dengan sendirinya menundukkan diri dengan sukarela kepada hukum Islam mengenai hal-hal yang menjadi kewenangan peradilan Agama sesuai dengan dengan ketentuan yang digariskan dalam pasal tersenbut. Adapun kewenangan yang erat kaitannya dengan perkawinan dapat disebutkan sebagai berikut :

7 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 7 1. Izin beristeri lebih dari seorang ( poligami ) ; 2. Izin Melangsungkan perkawinan bagi orang yang belum bertusia 21 tahun dalam hal orang tua wali, atau keluarga dalam garis lurus ada pertbedaan pendapat; 3. Dispensasi kawin; 4. Pencegahan perkawinan; 5. Penolakan perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah; 6. Pembatalan perkawinan; 7. Gugatan kelalaian atas kewajiban suami dan isteri; 8. Perceraian karena talak; 9. Gugatan perceraian; 10. Penyelesaian harta bersama; 11. Penguasaan anak-anak; 12. Ibu dapat memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan anak bilamana bapak yang seharusnya bertanggung jawab tidak mematuhinya; 13. Penentuan kewajiban memberi biaya penghidupan oleh suami kepada bekas isteri atau penentuan suatu kewajiban bagi bekas isteri; 14. Putusan tentang sah tidaknya seorang anak; 15. Putusan tentang pencabutan kekuasaan orang tua; 16. Pencabutan oleh kekuasaan wali; 17. Penunjukan orang lain sebagai wali oleh Pengadilan dalam hal kekuasaan seorang wali dicabut;

8 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g Penunjukan seorang wali dalam hal seorang anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya; 19. Pembebanan kewajiban ganti kerugian atas harta benda anak yang ada dibawah kekuasaannya; 20. Penetapan asal usul seorang anak dan penetapan pengangkatan anak berdasarkan hukum Islam; 21. Putusan tentang hal penolakan pemberian keterangan untuk melakukan perkawinan campuran; 22. Pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum Undangundang nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan dan dijalankan menurut peraturan yang lain; Lebih lanjut yang dimaksud dengan WARIS adalah penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris, dan melaksanakan pembagian harta peninggalan tersebut serta penetapan pengadilan atas permohonan seseorang tentang penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan bagian masing-masing ahli waris; Yang dimaksud dengan WASIAT adalah perbuatan seseorang yang memberikan suatu benda atau manfaat kepada orang lain atau lembaga/badan hukum, yang berlaku yang memberi wasiat tersebut meninggal dunia;

9 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 9 Yang dimaksud dengan HIBAH adalah pemberian suatu benda secara sukarela dan tanpa imbalan dari seorang atau badan hukum kepada orang lain atau badan hukum untuk memiliki. Yang diumaksud dengan WAKAF adalah perbuatan seseorang atau kelompok orang ( wakif ) untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian hartabenda milikinya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syari ah. Yang dimaksud dengan ZAKAT adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan hukum yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan syari ah untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. Yang dimaksud dengan INFAQ adalah perbuatan seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain guna menutupi kebutuhan, baik berupa makanan, minuman, mendermakan, memberikan rezeki ( karunia) atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa ikhlas dan karena Allah SWT. Yang dimaksud dengan SHODAQOH adalah perbuatan seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain atau lembaga/badan hukum secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu dengan mengharap redho Allah SWT dan pahala semata.

10 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 10 Adapun yang dimaksud dengan EKONOMI SYARI AH adalah perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip syari ah, antara lain meliputi; a. Bank syari ah; b. Lembaga keuangan mikro syari ah; c. Asuransi syari ah; d. Reasureansi syari ah; e. Reksadana syari ah; f. Obligasi syari ah dan surat berharga berjangka menengah syari ah; g. Sekuritas syari ah; h. Pembiayaan syari ah; i. Pegadaian syari ah; j. Dana pensiun lembaga keuangan syari ah dan k. Bisnis syari ah;

11 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 11 BAB III SEJARAH SINGKAT PENGADILAN AGAMA LEBONG A. SEKILAS PENGADILAN AGAMA LEBONG Berdirinya Kebupaten Lebong berdasarkan Undang-undang Nomor: 39 tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Lebong, yang pada tanggal 7 Januari 2012 memperingati hari ulang tahunnya yang ke 8. Sebagai kabupaten baru dalam Propinsi Bengkulu, Kabupaten Lebong telah di Pimpin oleh Careteker Bupati Lebong Drs. H. Dalhadi Umar dan sekarang di Pimpin oleh Bupati Defenitif Bapak H. Rosjonsyah Sahili, S.Ip. yang bergelar Rajo Karang Nio. Atas kegigihan dan kerja keras Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu Bapak Drs, H. Wildan Suyuthi M, S.H. M.H. dan dukungan Bupati Lebong agar terbentuknya Pengadilan Agama Lebong, maka lahirlah keputusan Presiden RI Nomor : 3 tahun 2011 tanggal 24 Februari 2011 tentang pembentukan Pengadilan Agama Lebong dan 15 Pengadilan Agama lain se-indonesia. Pengadilan Agama Lebong dan 15 Pengadilan Agama lain se-indonesia tersebut telah diresmikan oleh Ketua Mahkamah Agung RI Bapak Dr. H. Harifin Tumpa, S.H.,M.H. dilabuhan Bajo Nusa Tenggara Timur tanggal 16 Nopember Pada tanggal 13 Desember 2011 berlangsung sidang istimewa bertempat diruangan sidang pengadilan Tinggi Agama Bengkulu, Bapak Ketua

12 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 12 Pengadilan Tinggi Agama Bengulu Drs.H. Wildan Suyuthi M. S.H.,M.H. mengambil sumpah jabatan dan melantik Bapak Thamrin Agung, S.H.,M.H. sebagai Ketua Pengadilan Agama Lebong yang Pertama. Pada tempat dan waktu yang sama Ketua pengadilan Agama Lebong mengambil sumpah jabatan dan melantik M. Sahri, S.H. sebagai wakil ketua Pengadilan Agama Lebong; Nurbi Azara i, BA, Saik, S.Ag, Rogaiyah, S.Ag, dan Muhammad Yuzar, S.Ag sebagai hakim Pengadilan Agama Lebong setelah melantik dan mengambil sumpah para Hakim dilanjutkan dengan pengambilan sumpah Herdo Gunawan, S.H. sebagai Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Lebong, M. Sahrun, S.Ag sebagai Wakil Panitera, Gustina Chairani, S.H. sebagai Panmud Permohonan, Rita Elviyanti, S.H. sebagai Panmud Gugatan, Khairul Gusman, S.H. sebagai Panmud Hukum dan Saibu, S.Ag sebagai Jurusita.Beberapa lama kemudian Ketua Pengadilan Agama Lebong Thamrin Agung, S.H.,M.H. di kantor Pengadilan Agama Lebong mengambil sumpah Wakil Panitera Nurlilah, S.H., Apriska Maghlianda, MS sebagai Kaur Kepegawaian, Yulia Ningsih, S.H sebagai Kaur Keuangan dan Lovi Jadnika, ST sebagai Kaur Umum. Dan sampai pada hari ini kekuatan personil Pengadilan Agama Lebong sudah berjumlah 24 orang termasuk tenaga honorer siap melayani pencari keadilan masyarakat Lebong dan berkerja sama dengan pemerintah daerah Kabupaten Lebong untuk membangun masyarakat Lebong di bidang hukum menuju terciptanya Visi dan Misi Pengadilan Agama Lebong.

13 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 13 Pada tanggal 14 Desember 2011 Pengadilan Agama Lebong membuka kantornya di jalan Pangeran Zainal Abidin Kelurahan Amen Kecamatan Amen dengan status sewa pakai, dan pada tanggal 18 Januari 2012 Pengadilan Agama Lebong membuka sidang perdananya dikantor sementara tersebut dan Insya Allah pada tahun 2012 akan dimulai pembangunan gedung Pengadilan Agama Lebong di Tubei. Sebelum terbentuknya Pengadilan Agama Lebong, masyarakat pencari keadilan dalam wilayah Kabupaten Lebong mengajukan perkaranya di Pengadilan Agama Curup. Dengan berdirinya Kabupaten Lebong maka wilayah Yurisdiksi Pengadilan Agama Curup yang meliputi wilayah pemerintahan Kabupaten Lebong pada hari ini kamis tanggal 26 Januari 2012 diserahterimakan dari ketua Pengadilan Agama Curup ke ketua Pengadilan Agama Lebong dengan disaksikan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu, Sekretraris Daerah Kabupaten Lebong, Ketua DPRD Lebong, dengan dihadiri oleh Ketua Pengadilan Agama Se-wilayah Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu dan dihadiri juga oleh kepala Dinas, Badan dan Lembaga di Kabupaten Lebong dan para undangan lainya di ruang Pola Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong di Tubei. B. WILAYAH HUKUM PENGADILAN AGAMA LEBONG Sebelum terbentuknya Pengadilan Agama Lebong, Kabupaten Lebong masuk dalam yurisdiksi Pengadilan Agama Curup Kabupaten Rejang Lebong.

14 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 14 Kabupaten Lebong merupankan Kabupaten pemekaran dari Kabupaten induk yaitu Kabupaten Rejang Lebong yang baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang ke 8. Sejak terbitnya surat keputusan Presiden RI Nomor : 3 tahun 2011 dan sejak berdirinya Pengadilan Agama Lebong wilayah Kabupaten Lebong menjadi wilayah hukum Pengadilan Agama Lebong dan secara resmi penyerahan wilayah hukum dari Pengadilan Agama Curup Ke Pengadilan Agama Lebong telah dilaksankan tanggal 26 Januari 2012 dari ketua Pengadilan Agama Curup Dra. Hj. Musla Kartini M. Zen kepada ketua Pengadilan Agama Lebong Thamrin Agung, S.H.,M.H. yang dilangsungkan di Aula Kantor Bupati Lebong dengan disaksikan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu Drs. H. Wildan Suyuthi, S.H., M.H., Sekretaris Daerah Kabupaten Lebong Drs. H. Arbain Amaludin, Ketua DPRD Kabupaten Lebong, Kejari Tubei dan Kapolres serta kepala Dinas/Instansi, para Camat, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama serta para undangan lainnya. Wilayah hukum Pengadilan Agama Lebong adalah meliputi wilayah Kabupaten Lebong dengan luas wilayah dan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Jambi Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong

15 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 15 Wilayah hukum Pengadilan Agama Lebong terdiri dari 13 Kecamatan yaitu sebagai berikut: 1. Kecamatan Lebong Utara yang mewilayahi 2 Kelurahan dan 12 Desa yaitu Kelurahan Pasar Muara Aman, Kelurahan Kampung Jawa, Desa kampung Muara Aman, Desa Kampung Gandum, Desa Gandum Baru, Desa Tungang, Desa Lebong Tambang, Desa Loka Sari, Desa Talang Ulu, Desa Kampung Dalam, Desa Nanggai Amen, Desa Ladang Palembang, UPT. Ladang Palembang dan Desa Lebong Donok. 2. Kecamatan Lebong Tengah yang mewilayahi 1 Kelurahan dan 10 Desa yaitu Kelurahan Embong Panjang, Desa Suka Damai, Desa Semelako 4, Desa Danau Liang, Desa Semelako 1, Desa Semelako 2, Desa Semelako 3, Desa Karang Anyar, Desa Tanjung Bunga 1, Desa Tanjung Bunga 2, dan Desa Pagar Agung. 3. Kecamatan Lebong Sakti yang mewilayahi 9 Desa yaitu Desa Ujung Tanjung 1, Desa Muning Agung, Desa Ujung Tanjung 2, Desa Ujung Tanjung 3, Desa Magelang Baru, Desa Lemeu Upit, Desa Tabeak Kauk, Desa Tabeak Dipoa, Dan Desa Suka Bumi. 4. Kecamatan Amen yang mewilyahi 1 Kelurahan dan 8 Desa yaitu Kelurahan Amen, Desa Nangai Tayau, Desa Pyang Mbik, Desa Sakau Mergo, Desa Sakau Rajo, Desa Talang Bunut, Desa Selebar Jaya, Desa Garut, dan Desa Sungai Gerong.

16 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g Kecamatan Bingin Kuning yang mewilayahi 8 desa yaitu Desa Karang Dapo Atas, Desa Karang Dapo Bawah, Desa Pungguk Pedaro, Desa Talang Kerinci, Desa Pelabuhan Talang Liak, Desa Talang Liak 1, Desa Talang Liak 2, dan Desa Bungin. 6. Kecamatan Lebong selatan yang mewilayahi 4 Kelurahan dan 6 Desa yaitu Kelurahan Tes, Kelurahan Taba Anyar, Kelurahan Mubai, Kelurahan Turan Lalang, Desa Manai Blau, Desa Tik Jeniak, Desa Turan Tiging, Desa Kutai Donok, Desa Suka Sari, Dan Desa Mangku Rajo. 7. Kecamatan Rimbo Pengadang yang mewilayahi 1 Kelurahan dan 5 Desa yaitu Kelurahan Rimbo Pengadang, Desa Talang Ratau, Desa Bioa Sengok, Desa Tik Koto, Desa Teluk Din, Dan Desa Bajo. 8. Kecamatan Tapus yang mewilayahi 1 Kelurahan dan 7 Desa yaitu Kelurahan Topos, Desa Tik Sirong, Desa Suka Negeri, Desa Ajai Siang, Desa Talang Donok, Desa Talang Donok 1, Desa talang Donok Baru 1, dan Desa Talang Donok Kecamatan Pelabai yang mewilayahi 1 Kelurahan dan 8 Desa Yaitu Kelurahan Tanjung Agung, Desa Sakau Datang, Desa Sakau Datang 1, Desa Gunung Alam, Desa Tabeak Blau 2, Desa Kota Baru Santan, Desa Tik Teleu, Desa Pelabai, dan UPT Tanjung Agung. 10. Kecamatan Lebong Atas Yang Mewilayahi 6 Desa yaitu Desa Tabeak Blau, Desa Sukau Kayo, Desa Daneu, Desa Tik Tebing, Desa Tabeak Blau 1/Taba Atas, dan 6 Desa Blau

17 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g Kecamatan Uram Jaya yang mewilayahi 7 Desa yaitu Desa Embong, Desa Embong 1, Desa Kota Baru, Desa Kota Agung, Desa Lemeu, Desa Pangkalan, dan Desa Tangua. 12. Kecamatan Pinang Belapis yang mewilayahi 8 Desa yaitu Desa Ketenong 1, Desa Ketenong 2, Desa Ketenong Jaya, Desa Tambang saweak, Desa Air Opas, Desa Bio Kutiak, Desa Selebet, Dan Desa Sungai Lisai. 13. Kecamatan Padang Bano. Yang wilayahnya saat ini masih terjadi sengketa dengan Kabupaten Bengkulu Utara, oleh karena itu nama-nama Desa belum tercantumkan dalam penulisan ini. Dari 13 Kecamatan tersebut dengan jumlah penduduk jiwa dengan mayoritas beragama islam adapun ekonomi penduduk Kabupaten Lebong dilihat dari geografis wilayah yang dikelilingi oleh bukit barisan dengan hutan lindungnya pada umumnya adalah masyarakat agraris (petani), sebagian pedagang, penambang emas tradisional dan Pegawai Negeri Sipil. Masyarakat Kabupaten Lebong masih memegang teguh adat istiadat yang turun temurun dari nenek moyang sangat agamis dan tidak dipungkiri sebagai Kabupaten Pemekaran sedikit banyak telah berpengaruh dengan transpormasi dan kebudayaan yang modern. C. KEKUATAN PROSONIL PENGADILAN AGAMA LEBONG Sejak dilantiknya Ketua Pengadilan Agama Lebong, Wakil Ketua, Hakim dan pejabat kepaniteraan pada tanggal 13 Desember 2012, dan tanggal 22

18 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 18 Desmber 2011untuk Pejabat kesekretariatan jumlah personil Pengadilan Agama Lebong saat itu sebagai berikut: 1. Ketua : Thamrin Agung, S.H. 2. Wakil ketua : M. Sahri, S.H. 3. Hakim : Nurbi Azra'I, B.A. 4. Hakim : Saik, S.Ag. 5. Hakim : Rogaiyah, S.Ag. 6. Hakim : Muhammad Yuzar, S.Ag. 7. Panitera/ sekretaris : Herdo Gunawan, S.H 8. Wakil panitra : M. Sahrun, S.Ag. 9. Wakil sekretaris : Nurlilah, S.H. 10. Panmud gugatan : Rita Elviyanti, S.H. 11. Panmud permohon : Gustina Chairani, S.H. 12. Panmud hukum : Khairul Gusman, S.H. 13. Kaur kepegawaian : Apriska Maghlianda, S.M. 14. Kaur umum : Lovi Jadnika, S.T. 15. Kaur keuangan : Yulia Nengsih, S.H. 16. Bendahara : Ainun Zahara 17. Pembuat daftar gaji : Joni Putra, A.Md. 18. Kasir biaya perkara : Siti Robbiah Ulmi, S.E. 19. Juru sita : Saibu, S.Ag. 20. Staf : Rambo Sihaloho

19 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g Tenaga honorer : a. Mudhir, A. Md. b. Frengki Tarigan c. Syimari A. Panggar Besi, S.Kom. d. Hayatullah, S.Hi. Dan pada tanggal 18 Juni 2012 Dedy Ismadi Harahap, S.H. dilantik sebagai Kaur Keuangan menggantikan Yulia Nengsih, S.H. yang dimutasi ke Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu D. SARANA DAN PRASARANA a. Gedung kantor Pada mulanya kantor Pengadilan Agama Lebong saat ini masih mengontrak sebuah ruko yang beralamat di Jalan Raya Panggeran Zaenal Abidin-Amen kabupaten Lebong, Nomor telpon/fax : , pa_lebong@yahoo.co.id, terdiri dari tiga lantai yang masa tunggunya dari tanggal 10 Juni 2011 sampai dengan tanggal 10 Juni Lantai satu di pergunakan untuk kegiatan administrasi kepaniteraan dan kesekretariatan hingga ruangan ketua Lantai dua, satu ruangan di peruntukan untuk ruangan kerja wakil ketua, dan ruangan sidang,dan tempat kerja Hakim. Lantai tiga, satu ruangan tempat tidur penjaga kantor, dan dapur

20 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 20 Dan pada tanggal 1 Juni 2012 Pengadilan Agama Lebong mendapat pinjam pakai Kantor eks DPRD Kabupaten Lebong dari Pemerintah Kabupaten Lebong yang beralamat di jalan H. Raden Karna Embong Panjang Kecamatan Lebong Tengah b. Alat tulis kantor dan lainnya Karena belum tersedianya dana pada DIPA 2012 maka untuk menjalankan kelancaran kegiatan administrasi kantor pengadilan Agama Lebong, maka Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu berupaya mencukupi prasarana kantor berupa, meja, kursi, yang bersipat kebersamaan dari Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu maupun dari Pengadilan Agama yang ada dalam wilayah Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu sebagai berikut : I. Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu berupa : a. Meja Satpam : 1 Buah b. Filing Kabinet : 3 Buah c. NoteBook Compaq : 1 Buah d. Meja Hakim : 4 Bauh e. Kursi Kayu Siro : 6 Buah f. Kursi Citose : 6 Buah g. Lemari Kayu :2 Buah h. Kursi Metal Besi : 2 Buah

21 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 21 i. Sepeda Motor : 1 Unit j. Mobil : 1 Unit II. Pengadilan Agama Curup berupa : a. Kursi Citosse : 31 Buah b. Kipas Angin : 3 Bauh c. Tiang Bendera : 4 Bauh d. Papan Pengumuman : 2 Bauh e. Lemari Kayu : 1 Buah f. Meja Kayu : 5 Buah g. Meja Komputer : 1 Buah h. Komputer Acer : 1 Unit i. Printer Epson T13x : 1 Buah j. Laptop Acer : 1 Buah k. Kursi Metal Besi : 1 Buah l. Kursi Kayu : 2 Buah III. Pengadilan Agama Bengkulu berupa :. Belum ada IV. Pengadilan Agama Arga Makmur berupa : a. Kursi Kayu : 3 Bauh b. Kursi Cittose : 3 Buah c. Meja Kayu : 4 Buah d. Kursi Tamu + Kursi : 1 Unit

22 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 22 e. Laptp Acer : 1 Buah f. Kursi Besi Metal : 1 Buah g. Lemari Kayu : 1 Buah V. Pengadailan Agama Manna berupa : Belum ada VI. Pengadilan Negeri Tubei a. Meja Sidang : 1 Buah b. Kursi Sidang : 4 Buah c. Kursi Sidang Panjang : 9 Buah d. Meja Olimpic : 2 buah

23 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 23 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Pengadilan Agama Lebong dibentuk dengan surat keputusan Presiden RI Nomor : 3 tahun 2011 tanggal 24 Februari sebagai amanat dari ketentuan Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 Bab III pasal 18, pasal 4 dan pasa 7 Undang-undang Nomor 7 tahun Pengadilan Agama sebagai mana dijelaskan dalam pasal 49 Undangundang Nomor 3 tahun 2006 tentang perubahan atas undang-undang Nomor 7 tahun 1989 bahwa Pengadilan Agama bertugas dan berwenag menerima, memeriksa dan memutus serta menyelesaikan Perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama islam. Dengan terbentuknya Pengadilan Agama Lebong, secara resmi sejak tanggal 14 Desember 2011 telah melaksanakan Administrasi Peradilan yang menjadi wewenang dan tugas pokoknya khusus bagi pencari keadilan bagi masyarakat Kabupaten Lebong yang terdiri dari 13 Kecamatan dengan 14 Kelurahan dan 105 Desa yang berdomisili dalam wilayah hukum Pengadilan Agama Lebong.

24 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 24 B. PENUTUP Demikianlah buku selintas pandang Pengadilan Agama Lebong disusun dengan keterbatasan yang ada sekedar untuk menambah pengetahuan dari awal pelaksanaanya sebagai Pengadilan Agama yang baru di Propinsi Bengkulu dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi aparat peradilan Agama Lebong pada khususnya dan Pengadilan Agama dalam wilayah Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu.

25 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 25 DOKUMENTASI PENGADILAN AGAMA LEBONG Foto bersama : KPTA Bengkulu foto bersama KPA. Lebong, KPA Curup serta Pejabat Struktural seusai serah terima Yurisdiksi PA. Curup Kepada PA. Lebong Inilah Ruang para hakim PA. Lebong bergabung dengan ruang sidang di ruko yang di kontrak Pengadilan Agama Lebong Inilah ruang Panitera/Sekretaris bergabung dengan Wakil Panitera, Wakil Sekretaris serta para pejabat dan staf PA. Lebong di ruko yang Pengadilan Agama Lebong Sidang Perdana Pengadilan Agama Lebong di ruko yang di kontrak Pengadilan Agama Lebong Inila sarana dan prasarana Pengadilan Agama Lebong yang masih ngontrak dan pinjaman dari PTA. Bengkulu, PA. Curup dan PA. Argamakmur Di sela-sela kesibukannya Wakil Ketua dan Pansek melihat Pejabat dan karyawan/ti Pengadilan Agama Lebong di ruko yang di kontrak PA. Lebong

26 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 26 Inilah Ruko yang disewa Pengadilan Agama Lebong Kunjungan kerja Ketua PTA bengkulu Bpk. Drs. H. Wiladan Suyuthi M, SH.,MH. Yang di dampingi oleh ketua PA. Lebong Bpk. Thamrin Agung, SH.,MH, dan hakim PA. Lebong Bpk. Nurbi Azra i. BA Serah Terima Yurisdiksi dari PA. Curup Ke PA. Lebong Foto bersama diusia Acara serah terima Yurisdiksi PA. Curup Ke PA. Lebong Disela-sela kesibukannya KPA Bengkulu menyempatkan diri melihat tambang mas di lubang kacamata Tampak KPA. Curup Yang Menampakkan Emas Hasil Tambang Tradisional Di Lebong

27 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 27 Detik-detik acara serah terima Yurisdiksi PA. Curup kepada PA. Lebong Makan siang bersama selesai acara serah terima yurisdiksi PA. Curup kepada PA. Lebong Foto bersama KPA. Lebong dan KPA. Curup seusai serah terima Yurisdiksi Dengan hikmat mengikuti acara serah terima Yurisdiksi PA. Curup kepada PA. Lebong Foto bersama Pejabat dan Karyawan/i PA. Lebong seusai serah terima Yurisdiksi PA. Curup Kepada PA. Lebong Acara Yurisdiksi PA. Curup Kepada PA. Lebong diikuti oleh tamu undangan yang hadir

28 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 28 Mengmbil sumpah jabatan, Pejabat Struktural Pengadilan Agama Lebong Penanda tanganan jabatan oleh pejabat yang telah diambil sumpah Foto bersama Ketua, Wakil Ketua, para Hakim, Pejabat Fungsional dan Staf-staf Karyawan/ti PA. Lebong Saat Kunjungan KPTA baru Bengkulu Ke PA. Lebong KPTA Bengkuluat Beserta Ibu di sambut oleh pejabat fungsional dan Karyawan/ti Pengadilan Agama Lebong Acara tatap muka KPTA Bengkulu beserta rombongan dengan KPA,WKPA, para hakin, Pejabat Fungsional dan Struktural serta Karyawan/ti PA. Lebong

29 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 29 Acara tatap muka dengan KPTA Bengkulu Acara Makan Siang bersama dengan KPTA Bengkulu Acara peletakan batu pertama Musholla Al Mahkamah Pengadilan Agama Lebong KPAT Bengkulu, Bupati Lebong serta Rombongan menuju Tempat Peletakan batu pertama Mushalla Al Mahkamah PA. Lebong Antusias KPTA Bengkulu, Bupati Lembong serta Rombongan menuju tempat peletakan batu Pertama Mushalla Al Mahkamah Pengadilan Agama Lebong Dengan penuh semangat KPTA Bengkulu meletakan batu pertama Mushalla Al Mahkamah Pengadilan Agama Lebong dengan disaksikan Bupati Lebong, Kejari, Ketua MUI dan Ka. Kemenag Kab. Lebong

30 S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g 30 Tampak semangat Bupati Lebong meletakkan batu pertama Mushalla Al Mahkamah Pengadilan Agama Lebong KPA Lebong berdo a sebelum meletakkan batu pertama Mushalla Al Mahkamah Pengadilan Agama Lebong KPTA Bengkulu, KPA Lebong serta Pejabat penuh semangat menentukan arah Kiblat Mushallah Al Mahkamah PA Lebong KPTA serta Ibu KPTA bengkulu foto bersama KPA Lebong, Pejabat dan Karyawan/ti PA. Lebong seusai peletakan batu petama Mushalla Al Mahkamah PA. Lebong Foto bersama KPTA serta Ibu KPTA Bengkulu Foto bersama, Tampak bangunan Gedung PA Lebong yang sedang dikerjakan tahap pertama

KEPUTUSAN KETUA PENGAGDILAN NEGERI TUBEI NOMOR : W8.U8/20/ HT.04.10/I/2014

KEPUTUSAN KETUA PENGAGDILAN NEGERI TUBEI NOMOR : W8.U8/20/ HT.04.10/I/2014 KEPUTUSAN KETUA PENGAGDILAN NEGERI TUBEI NOMOR : W8.U8/20/ HT.04.10/I/2014 TENTANG BIAYA EXPLOT (PANGGILAN) DAN PEMBERITAHUAN DALAM WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI TUBEI KETUA PENGADILAN NEGERI KLAS II

Lebih terperinci

Ditulis oleh Administrator Kamis, 07 Oktober :57 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 28 Oktober :12

Ditulis oleh Administrator Kamis, 07 Oktober :57 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 28 Oktober :12 KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA Pasal 49 Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama

Lebih terperinci

Oleh Administrator Kamis, 15 Januari :42 - Terakhir Diupdate Rabu, 22 Desember :51

Oleh Administrator Kamis, 15 Januari :42 - Terakhir Diupdate Rabu, 22 Desember :51 KOMPETENSI ABSOLUT PERADILAN AGAMA Kewenangan PA dari masa ke masa: Sebelum Kemerdekaan: Staatsblaad 1882 No. 152 tidak disebutkan secara tegas kewenangan PA, hanya disebutkan bahwa wewenang PA itu berdasarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

KATA PENGANTAR. Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala S e k i l a s P a n d a n g P e n g a d i l a n A g a m a L e b o n g i KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat kepada

Lebih terperinci

BAB III PENGERTIAN UMUM TENTANG PENGADILAN AGAMA. peradilan di lingkungan Peradilan Agama yang berkedudukan di ibu kota

BAB III PENGERTIAN UMUM TENTANG PENGADILAN AGAMA. peradilan di lingkungan Peradilan Agama yang berkedudukan di ibu kota 37 BAB III PENGERTIAN UMUM TENTANG PENGADILAN AGAMA A. Pengertian Pengadilan Agama Pengadilan Agama (biasa disingkat: PA) merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Agama yang berkedudukan

Lebih terperinci

RINGKASAN PUTUSAN. 1. Pemohon : Suryani 2. Materi pasal yang diuji:

RINGKASAN PUTUSAN. 1. Pemohon : Suryani 2. Materi pasal yang diuji: RINGKASAN PUTUSAN Sehubungan dengan sidang pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 19/PUU-VI/2008 tanggal 13 Agustus 2008 atas Pengujian Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA POLEWALI

PENGADILAN AGAMA POLEWALI Polewali Sulawesi Barat, 91315 Telepon : (0428) 23234, Fax : (0428) 21334 Kode Dokumen : PO Tanggal Pembuatan : 01 September 2016 Tanggal Revisi : - Tanggal Efektif 13 September 2016 DIBUAT OLEH, Ketua

Lebih terperinci

السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته

السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته 1 السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته Yang saya hormati, Bapak Bupati Jepara; Yang saya hormati, Wakil Bupati Jepara ; Yang saya hormati, Ketua Pengadilan Negeri Jepara, Ketua DPRD Jepara, Dandim 0719, Kapolres

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA UJUNG TANJUNG KABUPATEN ROKAN HILIR RIAU. A. Keadaan Geografis dan Demografis Pengadilan Agama Ujung Tanjung.

BAB II GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA UJUNG TANJUNG KABUPATEN ROKAN HILIR RIAU. A. Keadaan Geografis dan Demografis Pengadilan Agama Ujung Tanjung. BAB II GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA UJUNG TANJUNG KABUPATEN ROKAN HILIR RIAU A. Keadaan Geografis dan Demografis Pengadilan Agama Ujung Tanjung. Letak astronomis Pengadilan Agama Ujung Tanjung Kabupaten

Lebih terperinci

السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته

السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته 1 السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته Yang saya hormati, Bapak Bupati Cilacap ; Yang saya hormati, Ketua Pengadilan Negeri Cilacap, Ketua DPRD Cilacap, Dandim 0703, Kapolres Cilacap, Kajari Cilacap, Sekretaris

Lebih terperinci

السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته

السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته 1 السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته Yang saya hormati, Bapak Bupati Pati; Yang saya hormati, Ketua Pengadilan Negeri Pati, Ketua DPRD Pati, Dandim 0718, Kapolres Pati, Kajari Pati ; Yang saya hormati, Ketua

Lebih terperinci

RIVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

RIVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA LAMONGAN PENGADILAN AGAMA LAMONGAN RIVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA LAMONGAN TAHUN 2010-2014 KATA PENGANTAR Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur dalam Intruksi

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb

Assalamu alaikum Wr. Wb Assalamu alaikum Wr. Wb Dengan rahmat, dan puji syukur ke hadirat Allah SWT, dan berkat izin-nya sesuai dengan visi dan misi Mahkamah Agung RI. pada umumnya dan khususnya visi dan misi Pengadilan Agama

Lebih terperinci

OUTLINE I. GAMBARAN UMUM KABUPATEN LEBONG ISU-ISU STRTEGIS KABUPATEN LEBONG III. POTENSI SUMBER DAYA UNGGULAN KABUPATEN LEBONG

OUTLINE I. GAMBARAN UMUM KABUPATEN LEBONG ISU-ISU STRTEGIS KABUPATEN LEBONG III. POTENSI SUMBER DAYA UNGGULAN KABUPATEN LEBONG OUTLINE I. GAMBARAN UMUM KABUPATEN LEBONG II. ISU-ISU STRTEGIS KABUPATEN LEBONG III. POTENSI SUMBER DAYA UNGGULAN KABUPATEN LEBONG 1. Lingkup Pertanian 2. Lingkup Perikanan 3. Lingkup Pertambangan dan

Lebih terperinci

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN 2015-2019 PENGADILAN AGAMA KABUPATEN MALANG Jl. Panji No. 202 Kepanjen Malang Telp (0341) 397200 Faks. (0341) 395786 email. Pa.kab.malang@gmail.com

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN EMPAT LAWANG DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN EMPAT LAWANG DI PROVINSI SUMATERA SELATAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN EMPAT LAWANG DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN 2010-2014 PENGADILAN AGAMA KABUPATEN MALANG Jl. Panji No. 202 Kepanjen Malang Telp (0341) 397200 Faks. (0341) 395786 email. Pa.kab.malang@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN BAB I PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN Pengadilan Negeri Unaaha dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 004 Tentang Pembentukan Pengadilan Negeri Tilamuta dan Pengadilan Negeri

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LEBONG DAN KABUPATEN KEPAHIANG DI PROVINSI BENGKULU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LEBONG DAN KABUPATEN KEPAHIANG DI PROVINSI BENGKULU UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LEBONG DAN KABUPATEN KEPAHIANG DI PROVINSI BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LEBONG DAN KABUPATEN KEPAHIANG DI PROVINSI BENGKULU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LEBONG DAN KABUPATEN KEPAHIANG DI PROVINSI BENGKULU www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LEBONG DAN KABUPATEN KEPAHIANG DI PROVINSI BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB III ALASAN-ALASAN POLIGAMI DI PENGADILAN AGAMA PASURUAN TAHUN 2007

BAB III ALASAN-ALASAN POLIGAMI DI PENGADILAN AGAMA PASURUAN TAHUN 2007 BAB III ALASAN-ALASAN POLIGAMI DI PENGADILAN AGAMA PASURUAN TAHUN 2007 A. Kedudukan dan Kewenangan Pengadilan Agama Pasuruan. 1. Gambaran Umum Tentang Keadaan Geografis Pengadilan Agama Pasuruan. Pengadilan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN EMPAT LAWANG DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN EMPAT LAWANG DI PROVINSI SUMATERA SELATAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN EMPAT LAWANG DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

Pada prinsipnya asas pada Hukum Acara Perdata juga berlaku di PA Asas Wajib Mendamaikan Asas Persidangan Terbuka Untuk Umum, kec.

Pada prinsipnya asas pada Hukum Acara Perdata juga berlaku di PA Asas Wajib Mendamaikan Asas Persidangan Terbuka Untuk Umum, kec. SUMBER HUKUM HIR / RBg UU No. 7 / 1989 ttg PA UU No. 3 / 2006 Revisi I UU PA UU No. 50 / 2009 Revisi II UU PA UU No. 14 / 1970 kekuasaan kehakiman UU No. 14 / 1985 ttg MA UU No. 1 / 1974 ttg Perkawinan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) Tahun 2015 s.d. 2019

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) Tahun 2015 s.d. 2019 RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) Tahun 2015 s.d. 2019 PENGADILAN AGAMA MAGELANG Jl. Sunan Giri, Kel. Jurangombo Selatan Kec. Magelang Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah Telp/Fax. (0293) 3148500 / 3148400

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN BAB I PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN Pengadilan Negeri Unaaha dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 98 Tahun 004 Tentang Pembentukan Pengadilan Negeri Tilamuta dan Pengadilan Negeri

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LOKASI DAN ALOKASI BLM PNPM MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2009 BENGKULU

LOKASI DAN ALOKASI BLM PNPM MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2009 BENGKULU PERAN LOKASI DAN MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2009 DAERAH 1 Kota Bengkulu 1 Gading Cempaka 1.050 1.050 525 525 2 Kampung Melayu 340 340 170 170 3 Muara Bangka Hulu 670 670 335 335 4 Ratu Agung 1.170 1.170 585

Lebih terperinci

Sekitar Kejurusitaan

Sekitar Kejurusitaan Sekitar Kejurusitaan (Oleh : H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu) A. Pengertian Juru Sita Juru sita adalah salah satu pejabat yang bertugas di pengadilan agama, selain hakim, panitera dan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LEBONG DAN KABUPATEN KEPAHIANG DI PROVINSI BENGKULU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LEBONG DAN KABUPATEN KEPAHIANG DI PROVINSI BENGKULU UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LEBONG DAN KABUPATEN KEPAHIANG DI PROVINSI BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Kabupaten Sanggau merupakan bagian dari Propinsi Kalimantan Barat yang. pada awalnya mempunyai luas wilayah km² berdasarkan Undang-Undang Nomor

Kabupaten Sanggau merupakan bagian dari Propinsi Kalimantan Barat yang. pada awalnya mempunyai luas wilayah km² berdasarkan Undang-Undang Nomor BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kabupaten Sanggau merupakan bagian dari Propinsi Kalimantan Barat yang pada awalnya mempunyai luas wilayah 18.302 km² berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959 tentang

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 0330/Pdt.G/2008/PA.Bn

P U T U S A N Nomor : 0330/Pdt.G/2008/PA.Bn P U T U S A N Nomor : 0330/Pdt.G/2008/PA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada

Lebih terperinci

Sekapur Sirih. Penutup

Sekapur Sirih. Penutup Kabupaten Lebong Penutup Penyelenggaraan Sensus Penduduk merupakan hajatan besar bangsa yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali dengan melibatkan petugas yang banyak dan anggaran yang cukup besar. Hasil

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA KOTA PALANGKARAYA. A. Sejarah Berdirinya Pengadilan Agama Kota Palangka Raya

BAB IV GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA KOTA PALANGKARAYA. A. Sejarah Berdirinya Pengadilan Agama Kota Palangka Raya 47 BAB IV GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA KOTA PALANGKARAYA A. Sejarah Berdirinya Pengadilan Agama Kota Palangka Raya Propinsi Kalimantan Tengah diresmikan pembentukannya oleh Presiden Pertama Republik

Lebih terperinci

PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I.99 : 108/Kpts/KPU/TAHUN 2013 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH

Lebih terperinci

BAB III K E A D A A N P E R K A R A

BAB III K E A D A A N P E R K A R A BAB III K E A D A A N P E R K A R A A. PERKARA TINGKAT PERTAMA PADA PENGADILAN AGAMA SE JAWA BARAT 1. Keadaan Perkara Keadaan perkara tingkat pertama pada Pengadilan Agama se Jawa Barat, baik sisa perkara

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBONG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LEBONG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBONG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LEBONG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBONG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LEBONG TAHUN 2012-2032 TAHUN 2012 ~1~ PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBONG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA

Lebih terperinci

RUMUSAN HASIL RAPAT PLENO KAMAR AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 03 S/D 05 MEI

RUMUSAN HASIL RAPAT PLENO KAMAR AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 03 S/D 05 MEI RUMUSAN HASIL RAPAT PLENO KAMAR AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 03 S/D 05 MEI 2012 NO MASALAH JAWABAN 1. Putusan Pengadilan Agama tidak menerima gugatan Penggugat karena bukan termasuk

Lebih terperinci

ANALISIS TERHADAP UU NO 3 TAHUN 2006 DAN UU NO. 50 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN PERADILAN AGAMA

ANALISIS TERHADAP UU NO 3 TAHUN 2006 DAN UU NO. 50 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN PERADILAN AGAMA ANALISIS TERHADAP UU NO 3 TAHUN 2006 DAN UU NO. 50 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN PERADILAN AGAMA Linda Firdawaty Fakultas Syari ah IAIN Raden Intan Lampung Jl. Letkol H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 0282/Pdt.G/2008/PA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M E L A W A N

P U T U S A N Nomor : 0282/Pdt.G/2008/PA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M E L A W A N P U T U S A N Nomor : 0282/Pdt.G/2008/PA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengadili, memutuskan dan menyelesaikan perkara untuk menegakkan hukum

BAB I PENDAHULUAN. mengadili, memutuskan dan menyelesaikan perkara untuk menegakkan hukum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peradilan adalah kekuasaan negara dalam menerima, memeriksa, mengadili, memutuskan dan menyelesaikan perkara untuk menegakkan hukum dan keadilan. 1 Kekuasaan

Lebih terperinci

Drs. H. Mamat Ruhimat, SH. MH NIP PANITERA Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama

Drs. H. Mamat Ruhimat, SH. MH NIP PANITERA Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama Nomor SOP SOP.D.01A Tanggal Pembuatan 01 Januari 2015 Tanggal Revisi Tanggal Efektif 31 Desember 2015 Disahkan Oleh Ketua DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA PENGADILAN AGAMA BEKASI KELAS I B Drs.

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA PASIR PENGARAIAN

PENGADILAN AGAMA PASIR PENGARAIAN LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA PASIR PENGARAIAN TAHUN 2011 KATA PENGANTAR بسمااللهالرحمنالرحیم Puji dan syukur senantiasa kami haturkan Kehadirat Allah SWT yang dengan rahmad dan hidayah Nya, Pengadilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Kebijakan Umum Peradilan. Lembaga Peradilan merupakan kekuasaan yudikatif yang mendukung keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Kebijakan Umum Peradilan. Lembaga Peradilan merupakan kekuasaan yudikatif yang mendukung keberadaan BAB I PENDAHULUAN A. Kebijakan Umum Peradilan Lembaga Peradilan merupakan kekuasaan yudikatif yang mendukung keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara hukum. Disebutkan dalam Pasal 24

Lebih terperinci

PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran II.17.01 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 SELATAN DP SELATAN 1 Meliputi 1 10 1.1 MANNA 16.088 1.2

Lebih terperinci

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) 7551665 E-MAIL : pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari

Lebih terperinci

HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA MUHAMMAD MUSLIH, SH, MH

HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA MUHAMMAD MUSLIH, SH, MH HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA MUHAMMAD MUSLIH, SH, MH A. Pendahuluan Pada masa penjajahan Belanda hingga menjelang akhir tahun 1989, Pengadilan Agama di Indonesia exis tanpa Undang-Undang tersendiri dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. profil pengadilan agama malang. No. 1, Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, dengan

BAB IV ANALISIS DATA. 1. profil pengadilan agama malang. No. 1, Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, dengan BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Objek penelitian 1. profil pengadilan agama malang Pengadilan Agama Malang terletak di jalan Raden Panji Suroso No. 1, Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 0156/Pdt.G/2009/PA.Bn

P U T U S A N Nomor : 0156/Pdt.G/2009/PA.Bn P U T U S A N Nomor : 0156/Pdt.G/2009/PA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas pokok Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Tugas pokok Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin adalah: BAB I PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN Sesuai dengan pasal 2 Undang undang Nomor 7 tahun 1989 jo Undang undang Nomor 3 Tahun 2006 Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin adalah salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI KLAS IB BAUBAU

PENGADILAN NEGERI KLAS IB BAUBAU PENGADILAN NEGERI KLAS IB BAUBAU Jl. Betoambari No. 57 0402-2821020, Fax. 0402-2824569 Website: /www.pn-bau-bau-.go.id, Email: Master-pn-bau-bau@yahoo.com BAUBAU 9 3 7 2 5 Baubau, 05 Januari 2015 Kepada

Lebih terperinci

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH MAHASISWA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA DAN TATA TERTIB PERSIDANGAN MAHKAMAH MAHASISWA MAHKAMAH MAHASISWA, Menimbang : a. bahwa Mahkamah Mahasiswa Universitas Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan perkara di lingkungan peradilan agama, khususnya di pengadilan

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan perkara di lingkungan peradilan agama, khususnya di pengadilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelesaian perkara di lingkungan peradilan agama sebagaimana lingkungan peradilan lainnya tidak hanya dilakukan oleh hakim sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 1302/Pdt.G/2015/PA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 1302/Pdt.G/2015/PA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 1302/Pdt.G/2015/PA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia, Menimbang: a. bahwa Negara Republik Indonesia, sebagai negara

Lebih terperinci

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Gugat

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Gugat PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) 7551665 E-MAIL : pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2010-2014 PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MEDAN JALAN PERATUN MEDAN ESTATE MEDAN KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, sehingga penyusunan

Lebih terperinci

PU TU SAN Nomor : 0343/Pdt.G/2008/PA.Bn.

PU TU SAN Nomor : 0343/Pdt.G/2008/PA.Bn. PU TU SAN Nomor : 0343/Pdt.G/2008/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG Nomor: 7 TAHUN 1989 Tentang PERADILAN AGAMA Tanggal: 29 DESEMBER 1989 (JAKARTA) LN 1989/49; TLN NO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG Nomor: 7 TAHUN 1989 Tentang PERADILAN AGAMA Tanggal: 29 DESEMBER 1989 (JAKARTA) LN 1989/49; TLN NO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG Nomor: 7 TAHUN 1989 Tentang PERADILAN AGAMA Tanggal: 29 DESEMBER 1989 (JAKARTA) LN 1989/49; TLN NO. 3400 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 0092/Pdt.G/2009/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 0092/Pdt.G/2009/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 0092/Pdt.G/2009/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor : 1372/Pdt.G/2012/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor : 1372/Pdt.G/2012/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 1372/Pdt.G/2012/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang telah memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 49, 1989 (AGAMA. KEHAKIMAN. PERADILAN. Perkawinan. Perceraian. Warisan. Warganegara. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3400) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN DI PENGADILAN AGAMA TUBAN

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN DI PENGADILAN AGAMA TUBAN 42 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN DI PENGADILAN AGAMA TUBAN A. Gambaran Umun Pengadilan Agama Tuban 1. Status Pengadilan Agama Tuban Pengadilan agama Tuban adalah salah satu peradilan di Indonesia, sebab

Lebih terperinci

BAB III SEJARAH SINGKAT PENGADILAN AGAMA JEPARA. Indonesia sejak Islam masuk dan berdiri kesultanan-kesultanan Islam di

BAB III SEJARAH SINGKAT PENGADILAN AGAMA JEPARA. Indonesia sejak Islam masuk dan berdiri kesultanan-kesultanan Islam di BAB III SEJARAH SINGKAT PENGADILAN AGAMA JEPARA A. Sekilas Tentang Pengadilan Agama 1. Sejarah Pengadilan Agama Jepara Hukum Islam dan pengadilan yang menegakkannya telah berlaku di Indonesia sejak Islam

Lebih terperinci

BAB II PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB II PENGADILAN NEGERI MEDAN BAB II PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Sejarah Ringkas Pengadilan Negeri Medan Pengadilan Negeri Medan terletak di ibukota provinsi Sumatera Utara yakni kota Medan. Pengadilan Negeri Medan merupakan bekas gedung

Lebih terperinci

NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA

NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Republik Indonesia, sebagai negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pengadilan Agama sebagai salah satu badan peradilan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pengadilan Agama sebagai salah satu badan peradilan di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengadilan Agama sebagai salah satu badan peradilan di Indonesia berdasarkan pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB III PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KELAS IA CIMAHI NOMOR 4543/PDT.G/2016/PA.CMI TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN

BAB III PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KELAS IA CIMAHI NOMOR 4543/PDT.G/2016/PA.CMI TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN BAB III PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KELAS IA CIMAHI NOMOR 4543/PDT.G/2016/PA.CMI TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA MASIH TERIKAT PERKAWINAN DENGAN ISTRI PERTAMA A. Profil Pengadilan Agama Kelas IA Cimahi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI HASIL PENELITIAN PUTUSAN PENGADILAN AGAMAGRESIK NOMOR: 0085/ PDT.P/ 2012/ PA. G.S TENTANG PENETAPAN AHLI WARIS

BAB III DESKRIPSI HASIL PENELITIAN PUTUSAN PENGADILAN AGAMAGRESIK NOMOR: 0085/ PDT.P/ 2012/ PA. G.S TENTANG PENETAPAN AHLI WARIS BAB III DESKRIPSI HASIL PENELITIAN PUTUSAN PENGADILAN AGAMAGRESIK NOMOR: 0085/ PDT.P/ 2012/ PA. G.S TENTANG PENETAPAN AHLI WARIS A. Gambaran Umum Pengadilan AgamaGresik Gedung Pengadilan AgamaGresik sebagai

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor : 0015/Pdt.P/2010/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor : 0015/Pdt.P/2010/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor : 0015/Pdt.P/2010/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

BAB III. DESKRIPSI PENETAPAN NOMOR 626/PDT.G/2008/PA.Rbg. 1. Sejarah berdiri Pengadilan Agama Rembang

BAB III. DESKRIPSI PENETAPAN NOMOR 626/PDT.G/2008/PA.Rbg. 1. Sejarah berdiri Pengadilan Agama Rembang BAB III DESKRIPSI PENETAPAN NOMOR 626/PDT.G/2008/PA.Rbg A. Profil Pengadilan Agama Rembang 1 1. Sejarah berdiri Pengadilan Agama Rembang Kantor Pengadilan Agama Rembang terletak di Jalan Pemuda Km. 3 Rembang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah

Lebih terperinci

BAB III PUTUSAN PA BANGKALAN DAN PTA SURABAYA TENTANG PERSELISIHAN DAN PERTENGKARAN TERUS MENERUS SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN

BAB III PUTUSAN PA BANGKALAN DAN PTA SURABAYA TENTANG PERSELISIHAN DAN PERTENGKARAN TERUS MENERUS SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN 36 BAB III PUTUSAN PA BANGKALAN DAN PTA SURABAYA TENTANG PERSELISIHAN DAN PERTENGKARAN TERUS MENERUS SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN A. Gambaran Umum Pengadilan Agama Bangkalan 1. Wilayah Yuridiksi Pengadilan

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor : 0397/Pdt.G/2013/PA.Plg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor : 0397/Pdt.G/2013/PA.Plg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 0397/Pdt.G/2013/PA.Plg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang telah memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa Kekuasaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa Kekuasaan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah

Lebih terperinci

BAB III. PUTUSAN NO. 0689/Pdt.G/2013/ PA.Kjn TENTANG CERAI GUGAT YANG DITOLAK HAKIM. 1. Sejarah dan Letak Geografis Pengadilan Agama Kajen

BAB III. PUTUSAN NO. 0689/Pdt.G/2013/ PA.Kjn TENTANG CERAI GUGAT YANG DITOLAK HAKIM. 1. Sejarah dan Letak Geografis Pengadilan Agama Kajen BAB III PUTUSAN NO. 0689/Pdt.G/2013/ PA.Kjn TENTANG CERAI GUGAT YANG DITOLAK HAKIM A. Profil Pengadilan Agama Kajen 1. Sejarah dan Letak Geografis Pengadilan Agama Kajen Sejarah berdirinya Pengadilan Agama

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2009 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Pengadilan Agama Banyuwangi Tahun 2016 Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Pengadilan Agama Banyuwangi Tahun 2016 Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan

Lebih terperinci

BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS ANAK DAN HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM PERKAWINAN YANG DIBATALKAN

BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS ANAK DAN HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM PERKAWINAN YANG DIBATALKAN BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS ANAK DAN HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM PERKAWINAN YANG DIBATALKAN 1. Akibat Hukum Terhadap Kedudukan, Hak dan Kewajiban Anak dalam Perkawinan yang Dibatalkan a. Kedudukan,

Lebih terperinci

PENETAPAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 PENETAPAN Nomor 09/Pdt. P/2012/PA. Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Negara Republik Indonesia, sebagai negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu

Lebih terperinci

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1974 (1/1974) Tanggal: 2 JANUARI 1974 (JAKARTA)

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1974 (1/1974) Tanggal: 2 JANUARI 1974 (JAKARTA) Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 1 TAHUN 1974 (1/1974) Tanggal: 2 JANUARI 1974 (JAKARTA) Sumber: LN 1974/1; TLN NO. 3019 Tentang: PERKAWINAN Indeks: PERDATA. Perkawinan.

Lebih terperinci

1 of 5 02/09/09 11:52

1 of 5 02/09/09 11:52 Home Galeri Foto Galeri Video klip Peraturan Daerah Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA

STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA Nomor 026/KMA/SK/II/2012) A. Dasar Hukum 1. HIR/Rbg 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan 3. Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BERSUJUD KABUPATEN TANAH BUMBU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BERSUJUD KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BERSUJUD KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI TANAH

Lebih terperinci

BAB IV PENGAWASAN. Apel/upacara bendera setiap hari senin pagi setiap bulannya. Mengadakan arisan Dharma Yukti Karini cabang Kotabumi.

BAB IV PENGAWASAN. Apel/upacara bendera setiap hari senin pagi setiap bulannya. Mengadakan arisan Dharma Yukti Karini cabang Kotabumi. Pengawasan BAB IV PENGAWASAN Untuk menjaga dan meningkatan tertib pelaksanaan administrasi perkara, administrasi umum, dan kinerja pelayanan publik, Pengadilan Agama Kotabumi telah melakukan pembinaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu

Lebih terperinci

BAB III PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO NO.0272/PDT.G/2011/PA.PWR DAN PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG NO. 224/PDT.G/2011/PTA.

BAB III PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO NO.0272/PDT.G/2011/PA.PWR DAN PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG NO. 224/PDT.G/2011/PTA. 44 BAB III PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO NO.0272/PDT.G/2011/PA.PWR DAN PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG NO. 224/PDT.G/2011/PTA.SMG A. Diskripsi putusan Pengadilan Agama Purworejo No. 0272/

Lebih terperinci

Per June 2009 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN NIAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Per June 2009 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN NIAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Per June 2009 XII RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN NIAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan hukum

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 0158/Pdt.G/2011/PA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 0158/Pdt.G/2011/PA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 0158/Pdt.G/2011/PA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A yang mengadili perkara perdata pada tingkat pertama

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 047/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor 047/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor 047/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor: 0312/Pdt.G/2010/PA.Bn. BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor: 0312/Pdt.G/2010/PA.Bn. BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor: 0312/Pdt.G/2010/PA.Bn. BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Klas IA Bengkulu yang mengadili perkara perdata tertentu dalam

Lebih terperinci

IS BAT WAKAF SEBAGAI PERLINDUNGAN HUKUM ATAS

IS BAT WAKAF SEBAGAI PERLINDUNGAN HUKUM ATAS BAB III IS BAT WAKAF SEBAGAI PERLINDUNGAN HUKUM ATAS WAKAF TANAH YANG BELUM BERSERTIFIKAT A. Kewenangan Peradilan Agama Tugas dan kewenangan peradilan agama sangat terkait dengan kekuasaan peradilan dalam

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Tentang Pengadilan Agama Malang

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Tentang Pengadilan Agama Malang BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tentang Pengadilan Agama Malang Pengadilan Agama Malang berkedudukan di wilayah Kota Malang, Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang

Lebih terperinci

BAB III ASAS ULTRA PETITUM TERHADAP PERKARA PRODEO DI PENGADILAN AGAMA SIDOARJO. 1. Keadaan Geografis dan Wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama

BAB III ASAS ULTRA PETITUM TERHADAP PERKARA PRODEO DI PENGADILAN AGAMA SIDOARJO. 1. Keadaan Geografis dan Wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama BAB III ASAS ULTRA PETITUM TERHADAP PERKARA PRODEO DI PENGADILAN AGAMA SIDOARJO A. Sekilas tentang Pengadilan Agama Sidoarjo 1. Keadaan Geografis dan Wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama Sidoarjo Pengadilan

Lebih terperinci