MANIFESTO KEBISINGAN: BANJIRNYA INFORMASI HARI INI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MANIFESTO KEBISINGAN: BANJIRNYA INFORMASI HARI INI"

Transkripsi

1 Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa MANIFESTO KEBISINGAN: BANJIRNYA INFORMASI HARI INI Muhammad Azizi Al Majid Dr. Tisna Sanjaya, M.Sch. Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Kata Kunci : kejenuhan informasi, Seni rupa instalasi, manifesto kebisingan Abstrak Berangkat dari kegelisahan penulis terhadap gejala kejenuhan informasi di era informasi hari ini. Keseharian kita dipenuhi oleh informasi berbentuk teks dan visual yang yang tumpang tindih dan cenderung kacau, penulis merasakan bahwa masyarakat hari ini termasuk penulis di dalamnya mengalami permasalahan information anxiety karena tidak bisa menampung segala informasi. Karya yang diberi judul Manifesto Kebisingan: Banjirnya Informasi Hari Ini ini diharapkan dapat memberikan sebuah perspektif kepada apresiator bahwa keseharian manusia hari ini secara nyata telah diselubungi oleh kekacauan dan kejenuhan produksi-konsumsi informasi di platform internet yang maya. Atas dasar itu penulis tertarik mengangkat permasalahan kegelisahan ini ke dalam bentuk karya seni rupa dengan memberikan sebuah pengalaman kebisingan kepada apresiator. Hal tersebut dicapai dengan pembuatan rangakaian karya-karya drawing yang berisikan tumpukan-tumpukan teks, gambar, dan coretan yang tumpang tindih sehingga menghasilkan visual yang riuh dan bising. Rangkaian gambar ini akan di susun menjadi rangkaian yang satu, sehingga hasil akhir menjadi sebuah karya instalasi, untuk memperkuat pengalaman perasaan bising dan gelisah yang akan hadir dalam pikiran apresiator. Abstract Started from the author s concern towards information overload in the age of information today. Our daily life has been loaded by information in the form of texts and visual images which are overlapping and chaos. It brought the assumption that today s society included author himself have experienced the delinquent of information anxiety as we are all could not take all the overloaded information. Through this artwork, titled Manifesto of Noise: The Flood of Information Today, author expect that this work could give the standpoint to the audience that our everyday life has been occupied by the disorder and confusion from the production-consumption chain of information in the internet platform, which is unreal. Based on that idea, author attentived to bring the problem into the work of visual art by creating an experience and atmosphere of noise from information overload to the audience. This art work can be achieved by making series of drawing works that composed of overlapping texts, images, and scribbles, thus it could manifest the visual rhythm of noise and crowd. These series of drawings will be arranged into one installation, therefore the final work is an installation art, as the method to strengthen the experience of noisy and anxious feeling in audience mind. 1. Pendahuluan Perubahan persebaran informasi telah membuat teks dan bahasa tertulis mendominasi keseharian manusia sejak penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg lebih dari lima abad yang lalu, yang membuat adanya kemungkinan efisiensi pembuatan buku. Sekang perubahan besar yang dibawa media informasi terutama media internet membawa dominasi teks semakin besar, manusia tidak pernah lepas dari kegiatan menyerap teks dalam tiap jangkauannya. Bahkan, adanya kecenderungan banjirnya informasi dalam bentuk teks hingga kombinasinya dengan image dalam bentuk digital telah melampaui manusia untuk menyerapnya dengan seksama. Gejala tumpang tindih informasi juga menjadi sebuah kegelisahan bagi penulis dalam memandang perkembangan informasi teks dan image dalam platform internet, sehingga muncul suatu kekacauan konteks dan konten yang umum ditemui oleh keseharian manusia. Saat ini, internet dan teks-teks di dalamnya sudah menjadi realitas baru bagi keseharian masyarakat melalui ketergantungan terhadap keterhubungan di media sosial, pembacaan berita di internet, transaksi belanja, bisnis, dan sebagainya. Sehingga muncul pertanyaan, apakah internet dan banjirnya informasi tekstual mengubah pola pikir dan hidup manusia? Karenanya fenomen ini memunculkan sebuah paradoks yaitu: Knowing more but understand less mengetahui banyak hal namun sedikit mengerti.

2 Menjadi bagian dari realitas media informasi dan internet kerap menjadi kegelisahan penulis. Penulis merasakan kebanjiran informasi yang berlebih membuat penulis merasakan perasaan gelisah terhadap informasi yang membanjiri pikiran dan kerap menjadi sebuah kebisingan atau noise di dalam pikiran dan keseharian penulis. Banyaknya informasi yang berseliweran di kepala kita terkadang hanya menumpuk dan menjadi distraksi belaka. Perubahan yang melaju cepat yang dibawa oleh era informasi dan internet telah mendesak penulis untuk menjelajahi bagaimana wilayah teks menjadi sebuah komponen yang penting sebagai sarana penciptaan dan pemaknaan karya seni. Berlebihnya informasi dan proliferasi dari kombinasi teks dan image di dalam platform digital tidak dapat ditujukan sepenuhnya oleh seoang seniman yang terbatas hanya pada representasi visual. Penulis mulai mempertanyakan bagaimana posisi image dan tanda ketika teks di era informasi dan internet saat ini menjadi bentukan yang dapat mengartikulasikan konsep yang kompleks dan pula mewujudkan abstraksi. 2. Proses Studi Kreatif Observasi dan berdasarkan penulis yang rasakan secara personal terhadap gejala banjirnya informasi menghasilkan analisis sebagai berikut: bahwasannya banjirnya informasi hari ini dihasilkan dari leburnya batasan antara realitas dengan kehidupan di internet sehingga orang mulai tergantung dengan mendapatkan dan memberikan informasi di internet melalui media sosial, web, blog, dan kanal pemutar video. Keseharian penulis pun menjadi terbawa ke arah terjebak dan terpapar informasi yang terlalu banyak, sehingga penulis kerap merasa gelisah dengan keadaan ini. penulis merasa terlalu banyak informasi memberikan anxiety dan ketidakberaturan dalam pemikiran dan pola hidup penulis. Banyaknya informasi membuat kita bingung dan sulit memikirkan hal-hal yang berlangsung nyata di sekeliling kehidupan fisik. Penulis kerap menganggap bahwa informasi yang membanjiri pikiran penulis seperti sebuah kebisingan atau noise ibarat seperti semut-semut di televisi atau suara sumbang di pengeras suara. Atas dasar itu penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan kebisingan informasi hari ini sebagai bentuk reflektif dan wahana. Penulis akan menghadirkan instalasi yang terdiri dari gambar-gambar diatas kertas dan pengolahan gambar dalam bentuk video. Gagasan utama karya ini yaitu menyoal kebisingan informasi di era informasi dan internet. Observasi penulis terhadap proses drawing menghasilkan analisis sebagai medium yang sederhana dan memiliki keintiman yang khas dalam pengerjaannya. Penggunaan medium drawing sebagai cara untuk memberikan keleluasaan penulis untuk membuat sebuah karya yang didasari dorongan spontanitas dan bersifat impulsif, yang menurut penulis merupakan media yang paling tepat. Selain itu menggunakan medium drawing mampu membawa permasalahan informasi yang digital yang maya ke dalam bentuk fisik yang nyata. Penggunaan Teks dalam gambar yang penulis menurut penulis beralasan untuk menunjukkan bagaimana kita secara konstan telah terpapar hal-hal yang tekstual secara berlebihan sedangkan secara alami manusia pula secara konstan berpikir dalam bentuk bahasa verbal yang hanya hadir dalam pikiran sadar. Penulis ingin memberikan kesan kebisingan sebagai bentuk pengalaman nyata yang dihadirkan kepada apresiator. Sehingga apresiator dapat merasa terganggu, terintimidasi, atau merasakan perasaan bising dan riuh selayaknya keseharian mereka yang terpapar informasi berlebih di media informasi dan internet yang maya. Dalam pengerjaan karya ini, penulis menggunakan metode yang bersifat spontan dan impulsif, sehingga penulis tidak banyak melakukan perencanaan berupa pembuatan sketsa. Penulis mula-mula melakukan persiapan berupa bidang gambar yaitu kertas dan alat gambar seperti krayon, tinta, spidol, lalu penulis mulai menjelajahinya secara langsung, menggoreskan krayon, menuangkan cat, menguas, dan sebagainya. Penulis menekankan pada penciptaan karya yang dihasilkan dari pengerjaan yang terus menerus dan intens, dimana kuantitas karya dan cakupan karya yang bervariasi menjadi pengolahan visual karya yang penting. Sehingga, gambar yang dibuat menggunakan cara menuliskan tumpukan teks, coretan, dan gambar yang dibuat dengan pendekatan naive. Teks yang dituliskan adalah teks yang acak, ditulis secara langsung dengan pertimbangan yang spontan. Teks dibuat secara cepat dan cenderung ekspresif. Untuk menghasilkan bentukan teks yang tebal dan cepat penulis menggunakan krayon dengan merk Titi dan spidol dengan merk snowman, selain itu penulis pula menggunakan cat air dan tinta, lalu ballpoint untuk teks yang kecil dan tipis. Perbedaan alat gambar menghasilkan bentuk dan ekspresi yang berbeda, sehingga diharapkan dapat memberikan variasi dan volume pada gambar yang dibuat. Ragam penggayaan pembuatan teks pula mulai dari teks yang naive, ekspresif, tulisan catatan, cursive, jiplakan, ataupun blok teks. Lalu teks yang dibuat pun beragam mulai dari teks yang masih representatif hingga yang terabstraksi dan terdistorsi. Hal tersebut didasarkan atas gagasan dan pandangan tentang banjirnya informasi mulai dari yang penting hingga teks yang bersifat mengganggu. Jurnal Tingkat Sarjana Seni 2

3 Ketika kata-kata dimasukkan kedalam karya seni kata-kata akan menjadi bentuk dan sekaligus sebuah teks yang jelas atau samar-sama akan dibaca. Teks juga mampu mengundang apresiator nya untuk ingin atau tidak ingin terbawa untuk membaca, menerka, ataupun merangkasi teks-teks dalam karya, seperti juga ketika seseorang sedang tenggelam dalam informasi di media. 3. Hasil Studi dan Pembahasan Dalam pengerjaan karya ini, penulis menggunakan metode yang bersifat spontan dan impulsif, sehingga penulis tidak banyak melakukan perencanaan berupa pembuatan sketsa. Penulis mula-mula melakukan persiapan berupa bidang gambar yaitu kertas dan alat gambar seperti krayon, tinta, spidol, lalu penulis mulai menjelajahinya secara langsung, menggoreskan krayon, menuangkan cat, menguas, dan sebagainya. Dalam proses pengerjaannya penulis umumnya menempelkan bidang gambar ke dinding atau panel, hal ini mempermudah penulis untuk lebih leluasa menggambar dan melihat jauh-dekat gambar. Selama menggambar penulis lebih banyak mencoba menumpuk-numpuk elemen teks dan visual secara spontan dengan pertimbangan yang singkat. Sesekali penulis mencoba untuk melihat karya yang sedang dibuat dan kembali lagi melanjutkan gambar. Selain menggambar dengan teks dan visual dari hasil spontanitas, penulis pula beberapa kali menambahkan objek dengan pendekatan realis dengan teknik menjiplak dari proyeksi foto. Walaupun proses pengerjaan tidak spontan namun pemilihan objek ditekankan untuk dipilih secara impulsif dan banyak didasari dorongan bermain. Gambar 3.1 Proses menggambar Sumber: Dokumentasi penulis Gambar dibuat di berbagai macam ukuran kertas, yaitu menggunakan kertas Montval 1,5M X 10M dan berukuran 2X1,5 M, kertas katun berukuran 105X82 cm berjumlah 12 lembar dan berukuran 82X50 CM berjumlah 7 lembar, lalu 25 lembar kertas canson c agrain berukuran 20x30cm. Kesemua kertas ini akan menjadi bagian dari karya akhir berupa seni instalasi. Hasil gambar diatas kertas kemudian penulis disusun menjadi bentuk bentuk instalatif yang menggunakan bantuan objek lain seperti monitor CRT yang menampilkan video dari olahan karya gambar, panel, dan teks bejalan led yang mendukung pengondisian kebisingan dalam karya penulis. Penggunaan karya seni instalasi ditujukan untuk memberikan sebuah suasana bising dan intimidatif yang dihasilkan dari rangkaian gambar dan objek lainnya. Hasil akhir karya akan berupa karya seni instalasi sebagai strategi untuk menciptakan pengalaman nyata yang dihadirkan kepada apresiator. Sehingga apresiator dapat merasa terganggu, terintimidasi, atau merasakan perasaan bising dan riuh secara langsung. Menganut pada rancangan komposisi instalasi akhir karya, tiap karya drawing hasil dikomposisikan di dinding yang telah ditentukan sebelumnya. Proses pembuatan gambar kembali dilakukan apabila penulis perlu menambahkan jumlah gambar, objek, atau teks untuk mencapai kriteria komposisi instalasi dan nuansa kebisingan. Gambar diberikan frame yang sudah diolah, sebagian digantung menggukan penjepit kertas, dan sebagian lagi ditempelkan pada panel dan langsung di dinding. Penulis juga menempekan beberapa gambar dengan ukuran masing-masing A4 yang ditempelkan langsung ke dinding secara menyebar di dinding bersebelahan dengan karya 10X1,5 M yang membentang panjang. Gambar Monitor CRT diposisikan secara acak di lantai dan pedestal. Panel-panel yang sudah digambar diposisikan di ruang tengah. Lalu gambargambar yang sudah di frame dan digantung tanpa frame di posisikan mengelilingi dinding pameran. Penulis terakhir memposisikan sebuah teks berjalan LED di bagian tengah area karya instalasi. Jurnal Tingkat Sarjana Seni 3

4 Selama proses pengerjaan karya instalasi penulis sepenuhnya mencoba merespon ruang pamer yang akan ditempatkan karya. perubahan dalam rancangan, jumlah objek, dan bentukan gambar selama proses pengerjaan instalasi sangat mungkin terjadi, karena penulis mencoba untuk fleksibel dan memanfaatkan ruang dengan sebaik-baiknya. 4. Penutup / Kesimpulan Karya Manifesto Kebisingan ini menampilkan instalasi satu ruangan yang dipenuhi dengan karya drawing diatas kertas yang disusun secara serempak dalam ruangan dengan perpaduan objek monitor CRT yang menampilkan video GIF, Video yang diproyeksikan, teks berjalan led, dan panel. Susunan gambar dibuat menyebar, mencoba untuk menguasai ruang pamer, lalu objek-objek tambahan mendukung suasana bising yang tidak dihasilkan bunyi namun visual seutuhnya. Penulis membangunnya dengan membuat ragam karya gambar yang dipenuhi tumpukan teks dan citra visual yang dibuat secara spontan, tak beraturan, dan tergolong naive. Lalu gambar yang sudah diselesaikan di berbagai macam ukuran bidang kertas, sebagian diberikan penambahan frame yang sudah di cat berbagai warna dan sebagian akan ditempelkan langsung menggunakan masking tape atau penjepit kertas, lalu pendisplayan kertas akan disusun secara acak. Lalu dibagian tengah penulis pula menyusun dua buah monitor dan satu proyeksi video, yang kesemuanya menampilkan video gif, yang bergerak mengulang-ulang (looping) tanpa henti, ciri khas gif yang dihasilkan penulis ialah memiliki gerak yang patah-patah dan cepat hal ini menggambarkan bagaimana penulis melihat penyebaran informasi sekarang yang cepat dan terkadang membuat kita menjadi tergelisahkan. Gerakan video gif yang memutar tiada henti menandakan atas informasi yang tidak berbatas, dan akan selalu hadir dalam keseharian kita di dunia maya dan merambah ke dalam realitas. Penulis pula menambahkan objek teks berjalan LED yang menjalankan teks tanpa henti secara linear. Lalu penulis pula memanfaatkan panel yang disusun di tengah ruang pamer dan diolah sebagai bidang gambar dan tempel (mounting) kertas gambar yang sudah dikerjakan. Penggunaan panel membantu dalam hal penguasaan ruang. Selain itu dengan kehadiran panel apresiator dapat aktif mengitari karya, menundang apresiator untuk lebih dekat Karya ini ditujukan agar dapat menggambarkan gagasan penulis mengenai kebisingan informasi yang di alami masyarakat hari ini melalui media informasi dan internet. hal itu tercermin dari bagaimana penulis menghadirkan kebisingan dalam visual yang merupakan hasil dari tumpuk menumpuk teks dan gambar. Gambar Instalasi karya Manifesto Kebisingan di ruang pamer YPK Bandung saat pelaksanaan sidang tugas akhir Pada hari ini di era informasi dan internet, informasi menjadi lebih mudah didapatkan namun lama kelamaan kehadiran informasi menjadi berlebih dan membanjiri di lingkungan kita terutama di dalam platform internet. banjirnya informasi berdampak pada gejala information anxiety atau kegelisahan informasi. Dominasi hal-hal tekstual dan juga visual perlahan-lahan mengubah pola hidup kita menjadi sulit terpisahkan antara realita dan maya. Penulis melihat gejala ini Jurnal Tingkat Sarjana Seni 4

5 sebagai sebuah kebisingan dalam pikiran dan keseharian, informasi yang berlebih itu hanyalah sebuah kebisingan atau noise, sama halnya seperti bintik-bintik pada televisi atau suara sumbang dalam suara. Melalui karya Manifesto Kebisingan penulis ingin membawa permasalahan kejenuhan informasi ini ke dalam ranah nyata melalui karya yang berbasis drawing dan disajikan bersama objek lain seperti video, panel, dan led sebagai medium instalasi. Sehingga penulis dapat menghadirkan sebuah pengalaman kebisingan yang dihadirkan dari karya-karya drawing yang terbangun dari gambar, teks, dan coretan yang tumpang tindih, video gif yang mengulang ulang tanpa akhir, teks led yang berjalan terus menerus, panel-panel yang mengepung, dan semuanya dihadirkan secara serempak. Tampaknya permasalahan kebisingan informasi ini mungkin tidak banyak disadari setiap orang, ada sebuah kegelisahan yang muncul bagaimana jika informasi dan kehidupan internet mengubah besar pola pikir, pola hidup, dan psikologi kita. Selama penulis mengerjakan karya ini, penulis merasa bahwa lingkungan sekitar yang nyata menghadirkan banyak hal yang penting untuk dinikmati secara langsung seperti halnya menggambar dengan bebas. Karya ini pula menghadirkan lapisan-lapisan tekstual bagaimana impresi pertama karya ini yaitu menghadirkan sebuah manifestasi realita kebisingan informasi dalam bentuk instalasi yang bising pula. Alih-alih hanya menghadirkan sebuah pengalaman yang sama karya ini pula menawarkan sebuah tawaran artistik yang berbeda melalui guratan-guratan gambar, teks, dan coretan yang dihadirkan dari karya drawing. Apresiator akan diajak mendekat kepada permukaan karya, membaca teks, menikmati coretan, dan lalu diajak untuk mencari relasi antara objek-objek yang hadir dengan nilai-nilai yang mereka miliki. Apresiator pula diajak untuk menyelam lebih dalam diantara kepungan teks-teks dan memaknainya sepotong demi sepotong. Akhirnya karya Manifesto Kebisingan tidak hanya memberikan sebuah nuansa kebisingan namun juga memberikan tawaran dan pengalaman estetis yang lebih dibandingkan hanya dalam kebisingan informasi di keseharian. Gambar 4.2 Detail Instalasi karya Manifesto Kebisingan di ruang pamer YPK Bandung saat pelaksanaan sidang tugas akhir Sumber: dokumentasi pribadi Jurnal Tingkat Sarjana Seni 5

6 Gambar 4.3 Proyeksi Video dalam karya Manifesto Kebisingan di ruang pamer YPK Bandung Sumber: dokumentasi pribadi Gambar 4.4 Detil gambar dalam Instalasi karya Manifesto Kebisingan di ruang pamer YPK Bandung Sumber: dokumentasi pribadi Ucapan Terima Kasih Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam MK Tugas Akhir Program Studi Sarjana Seni Rupa FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing Dr. Tisna Sanjaya, M.Sch. Penulis juga berterima kasih kepada Koordinator Tugas Akhir dan KA Prodi Seni Rupa bapak Nurdian Ichsan, S.Sn, M.Sn terima kasih juga penulis tujukan ke pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan seperti teman-teman penulis yang telah membantu penyelesaian Tugas Akhir. Daftar Pustaka Bishop, Claire Installation Art and Experience. London. Tate Publishing. Dexter, Emma Vitamin D: New Perspectives in Drawing. New York. Phaidon Jameson, Frederich Postmodernism, or, the Cultural Logic of Late Capitalism. Durham, NC: Duke University Press Robertson, Jean dan Craig Mc Daniel Themes in Contemporary Art: Visual Art After New York. Oxford University Press Sumber Website: diakses pada tanggal 5 Januari 2017, pukul 14:06 Jurnal Tingkat Sarjana Seni 6

7 Rupa No.1 SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING TA Bersama surat ini saya sebagai pembimbing menyatakan telah memeriksa dan menyetujui Artikel yang ditulis oleh mahasiswa di bawah ini untuk diserahkan dan dipublikasikan sebagai syarat wisuda mahasiswa yang bersangkutan. diisi oleh mahasiswa Nama Mahasiswa NIM Judul Artikel Nama Pembimbing Rekomendasi Lingkari salah satu 1. Dikirim ke Jurnal Internal FSRD 2. Dikirim ke Jurnal Nasional Terakreditasi 3. Dikirim ke Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi 4. Dikirim ke Seminar Nasional 5. Dikirim ke Jurnal Internasional Terindex Scopus 6. Dikirim ke Jurnal Internasional Tidak Terindex Scopus 7. Dikirim ke Seminar Internasional 8. Disimpan dalam bentuk Repositori diisi oleh pembimbing Bandung, 20./Januari/ 2017 Tanda Tangan Pembimbing : Nama Jelas Pembimbing : Rupa No.1 Jurnal Tingkat Sarjana Seni 7

MONOLOG WAJAH. Pendahuluan. Kata Kunci : Drawing, Mimik, Monolog

MONOLOG WAJAH. Pendahuluan. Kata Kunci : Drawing, Mimik, Monolog MONOLOG WAJAH Misha Ahmad Azizia Misha Ahmad Azizia Tisna Sanjaya, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa Studio Grafis, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: mishaahmad@yahoo.com Kata Kunci :

Lebih terperinci

LANSEKAP VIRTUAL BANDUNG

LANSEKAP VIRTUAL BANDUNG LANSEKAP VIRTUAL BANDUNG Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Nama Mahasiswa Ahmad Nursalim Nama Pembimbing Agung Hujatnika, M. Sn. Program Studi Sarjana Seni Rupa Studio Intermedia, Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DIRI MENGENAI DEFENSE MECHANISM MELALUI BAHASA UNGKAP METAFOR

PEMAHAMAN DIRI MENGENAI DEFENSE MECHANISM MELALUI BAHASA UNGKAP METAFOR Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa PEMAHAMAN DIRI MENGENAI DEFENSE MECHANISM MELALUI BAHASA UNGKAP METAFOR Hilma Sophia Aminudin TH Siregar, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

SEMESTA WARNA. Abstrak. Abstract. : Drs. Rizki Akhmad Zaelani Harry. Kata Kunci : seni lukis, warna, sains, imajinasi

SEMESTA WARNA. Abstrak. Abstract. : Drs. Rizki Akhmad Zaelani Harry. Kata Kunci : seni lukis, warna, sains, imajinasi SEMESTA WARNA Nama Mahasiswa Nama Pembimbing : Condro Priyoaji : Drs. Rizki Akhmad Zaelani Harry Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: condropriyoaji@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas. 68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru

Lebih terperinci

SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D

SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D Nama Mahasiswa : Wingki Adhi Pratama Nama Pembimbing : Drs. Tisna Sanjaya, M.Sch. Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa,

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali

Lebih terperinci

REPRESENTASI KEINDAHAN ALAM BENDA

REPRESENTASI KEINDAHAN ALAM BENDA Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa REPRESENTASI KEINDAHAN ALAM BENDA Nama Mahasiswa : Della Aprilia Lestari Art Nama Pembimbing : Dr. Nuning Y. Damayanti, Dipl. Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa,

Lebih terperinci

STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI. 1. Pendahuluan. Kata Kunci: Bermain, Kreativitas, Proses Kreasi.

STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI. 1. Pendahuluan. Kata Kunci: Bermain, Kreativitas, Proses Kreasi. STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI Nama Mahasiswa : Satrio Yudho P. Nama Pembimbing : Oco Santoso, M.Sn. Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan

Lebih terperinci

TANPA TEMBOK.

TANPA TEMBOK. Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa TANPA TEMBOK Nama Mahasiswa : Anatasof WIrapraja Nama Pembimbing : Dr. Tisna Sanjaya M.Sch Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain

Lebih terperinci

AMBANG BATAS DELUSI KECEMASAN

AMBANG BATAS DELUSI KECEMASAN AMBANG BATAS DELUSI KECEMASAN Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Rizki Fariz Abdussamad Dr. Nuning Yanti Damayanti, Dipl. Art Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Lebih terperinci

LABIRIN KEHIDUPAN. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Hidup, Instalasi, Labirin, Pilihan

LABIRIN KEHIDUPAN. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Hidup, Instalasi, Labirin, Pilihan LABIRIN KEHIDUPAN Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Dea Ananda Azalia Dr. Agung Hujatnika, S. Sn, M. Sn Program Studi Sarjana..Intermedia, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: deazalia29@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang

Lebih terperinci

BUMANTARA DALAM KENANGAN

BUMANTARA DALAM KENANGAN BUMANTARA DALAM KENANGAN Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Dila Alima Dikdik Sayahdikumullah, Ph.D. Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: dila.alima@gmail.com

Lebih terperinci

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN BAB 3: TANAMAN POHON Dalam proses belajar menggambar, umumnya dapat dimulai dengan belajar menggambar alam benda yang ada di sekitar kita dan yang paling dekat dan sering di temui adalah tanaman pohon,

Lebih terperinci

AKU DAN MASA. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Art Nouveau, Cetak Saring, Lukisan Kaca Cirebon, Masa depan, Tarot

AKU DAN MASA. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Art Nouveau, Cetak Saring, Lukisan Kaca Cirebon, Masa depan, Tarot AKU DAN MASA Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Fiesta Ramadanti Dr. Tisna Sanjaya, M.Sch Program Studi Sarjana Seni Rupa Email: fiestaramadanti@yahoo.com Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB

Lebih terperinci

BERANGKAT DARI MASA KANAK-KANAK

BERANGKAT DARI MASA KANAK-KANAK BERANGKAT DARI MASA KANAK-KANAK Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Yolanda Mazianaomi Tisna Sanjaya Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: hello_ocol@yahoo.com

Lebih terperinci

PERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN

PERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain PERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN Emiria Larasati Drs. Adhi Nugraha, MA, Ph.D Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas

Lebih terperinci

NGALINGU : SEBUAH RELASI ANTAR RUANG

NGALINGU : SEBUAH RELASI ANTAR RUANG NGALINGU : SEBUAH RELASI ANTAR RUANG Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Yuthika Nur Addina Dr. Andryanto Rikrik Kusmara, M. Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Lebih terperinci

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR 1.1 ALAT DASAR MENGGAMBAR Alat dasar dalam menggambar adalah pensil gambar, selanjutnya ada beberapa alat gambar lainnya seperti pensil warna, tinta, kuas, spidol, crayon,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

DI ANTARA MEREKA YANG MENATAP

DI ANTARA MEREKA YANG MENATAP DI ANTARA MEREKA YANG MENATAP Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Meutia Gita Soraya Dr. Nuning Yanti Damayanti, Dipl. Art Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB

Lebih terperinci

REKOMPOSISI URBAN : BANDUNG - SURABAYA

REKOMPOSISI URBAN : BANDUNG - SURABAYA REKOMPOSISI URBAN : BANDUNG - SURABAYA Nama Mahasiswa : Wahyu Wibawa Amikarsa Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: mfatchi.08@gmail.com Kata Kunci : citraan

Lebih terperinci

PROMOSI JUVENTUS CLUB INDONESIA CHAPTER PADANG DALAM BENTUK TAMPILAN WEB SITE (WEB DESIGN) Agus Joen Haris

PROMOSI JUVENTUS CLUB INDONESIA CHAPTER PADANG DALAM BENTUK TAMPILAN WEB SITE (WEB DESIGN) Agus Joen Haris PROMOSI JUVENTUS CLUB INDONESIA CHAPTER PADANG DALAM BENTUK TAMPILAN WEB SITE (WEB DESIGN) Agus Joen Haris PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda

Lebih terperinci

III. PROSES PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

SESUATU DIANTARA KERUMUNAN MASYARAKAT

SESUATU DIANTARA KERUMUNAN MASYARAKAT SESUATU DIANTARA KERUMUNAN MASYARAKAT Muhammad Sabil H Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Muhammad Sabil Hibatulwafi Dr. Nuning Y Damayanti, Dipl. Art Program Studi Sarjana Seni rupa, Fakultas Seni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Berawal dari ketertarikan penulis terhadap para pemain dari film animasi Legend Of The Guardian yang tidak lain adalah burung hantu. Meskipun film ini berjenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Sebuah karya seni terlahir dari proses berfikir seorang seniman yang dituangkan ke dalam sebuah media dan menjadi identitas pencipta seni. WPAP (Wedha s

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini membuktikan bahwa seniman telah memiliki. kesadaran dalam mempresentasikan karya sebagai pertunjukan.

BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini membuktikan bahwa seniman telah memiliki. kesadaran dalam mempresentasikan karya sebagai pertunjukan. BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Penelitian ini membuktikan bahwa seniman telah memiliki kesadaran dalam mempresentasikan karya sebagai pertunjukan. Hal ini terlihat dari adanya manipulasi medium yang dilakukan

Lebih terperinci

GAMBAR TERAPI DALAM LABIRIN: DIANTARA RUANG

GAMBAR TERAPI DALAM LABIRIN: DIANTARA RUANG Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain GAMBAR TERAPI DALAM LABIRIN: DIANTARA RUANG Almira Timanta Ginting Suka Aminudin T.H Siregar M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan

Lebih terperinci

SENI GRAFIS JEMUR. 1. Pendahuluan. Fajar Nurhadi Dr. Tisna Sanjaya, M Sch. Kata Kunci : adaptif, apropriasi, berkesenian, seni grafis, jemur.

SENI GRAFIS JEMUR. 1. Pendahuluan. Fajar Nurhadi Dr. Tisna Sanjaya, M Sch. Kata Kunci : adaptif, apropriasi, berkesenian, seni grafis, jemur. SENI GRAFIS JEMUR Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Fajar Nurhadi Dr. Tisna Sanjaya, M Sch. Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: fajarnurhadi2@gmail.com

Lebih terperinci

REPRODUKSI MEKANIS PADA KARYA SENI DAN KAITANNYA DENGAN PERAN SENIMAN SEBAGAI PRODUSEN

REPRODUKSI MEKANIS PADA KARYA SENI DAN KAITANNYA DENGAN PERAN SENIMAN SEBAGAI PRODUSEN Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa REPRODUKSI MEKANIS PADA KARYA SENI DAN KAITANNYA DENGAN PERAN SENIMAN SEBAGAI PRODUSEN Muhammad Hasnan Habib Aminudin T. H. Siregar, M.Sn Program Studi Sarjana Seni

Lebih terperinci

PERSPEKTIF LAIN DALAM PRESEPSI PERANG DI ERA KINI

PERSPEKTIF LAIN DALAM PRESEPSI PERANG DI ERA KINI PERSPEKTIF LAIN DALAM PRESEPSI PERANG DI ERA KINI Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Maruto Ardi Dr. Tisna Sanjaya, M.Sch Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra visual melalui unsur titik, garis, bidang, tekstur, dan warna. Sebagai karya seni murni,

Lebih terperinci

STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI

STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI Nama Mahasiswa : Sendi Adrianov Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Nama Pembimbing : Drs. Tisna Sanjaya, M.Sch Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

Apa yang harus dipahami Desainer Grafis?

Apa yang harus dipahami Desainer Grafis? Pertemuan III Apa yang harus dipahami Desainer Grafis? Desainer grafis setidaknya adalah individu menguasai suatu keterampilan dan pemahaman konsep yang luas. Pada lazimnya, desainer bekerja dengan cara

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Konsep Karya Sudah sejak lama para seniman melukiskan alam sebagai tema utama karyanya. Alam dianggap sebagai referensi utama dalam berkarya. Pada masa-masa sebelum abad pencerahan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH

PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH JurnalTingkat Sarjana Senirupa dan Desain PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH Sigit Sembada Sutasman Dr. Martinus Pasaribu, M.Sn. ProgramStudiSarjanaDesain Produk, Fakultas

Lebih terperinci

Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa

Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa Kegiatan Pembelajaran 3 Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa A. Apresiasi dalam Pendidikan Seni Rupa Salah satu aspek pembelajaran yang cukup penting dalam pendidikan seni rupa adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan budaya yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri. Seni dan

Lebih terperinci

Celah Gerak Bergerak. Abstrak. Abstract. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : instalasi, intermedia, interpretasi, seni video, tebak gerak

Celah Gerak Bergerak. Abstrak. Abstract. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : instalasi, intermedia, interpretasi, seni video, tebak gerak Celah Gerak Bergerak Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Tatjana Dabita Aryo Putri Dr. Agung Hujatnika S.Sn, M. Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: tatjanadabita@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Menurut Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.org, Desain Komunikasi Visual merupakan kombinasi kompleks rata-rata dan

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas (State Of The Art) Jenis karya seperti buku ilustrasi bergambar khusus anak sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Banyak juga rupa, bentuk

Lebih terperinci

METAFORA PROSES DIVERGENSI MELALUI KONFIGURASI FIGURIN KERAMIK

METAFORA PROSES DIVERGENSI MELALUI KONFIGURASI FIGURIN KERAMIK METAFORA PROSES DIVERGENSI MELALUI KONFIGURASI FIGURIN KERAMIK Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Andinar Candranaya Narendrar Dr. Nurdian Ichsan, M.Sn Program Studi Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan proses manual di zaman yang serba digital seperti sekarang ini. Kita tidak dapat mengelak,

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa BAB II METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Perancangan Riset Bakso Materi Data Visual Data Perancangan Data Verbal Identifikasi dan Analisa Pemecahan Masalah Konsep

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tinjauan Data Orang-orang kreatif membutuhkan wadah, Jakarta sudah memiliki wadah tetapi mereka tidak memiliki awareness yang sangat baik untuk diketahui masyarakat. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi dan informasi sekarang ini sangat besar pengaruhnya yang dapat mempermudah dan meringankan pekerjaan manusia. Salah satu diantaranya

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi Perancangan dalam pembuatan media informasi snorkeling sebagai promosi wisata alam bawah laut Pantai Teluk Limau ini adalah

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses

Lebih terperinci

Simbol dan Repetisi bersama Albert Yonathan Febrina Anindita (F) berbincang dengan seniman Albert Yonathan (A)

Simbol dan Repetisi bersama Albert Yonathan Febrina Anindita (F) berbincang dengan seniman Albert Yonathan (A) Simbol dan Repetisi bersama Albert Yonathan Febrina Anindita (F) berbincang dengan seniman Albert Yonathan (A) Dikenal sebagai seniman perwakilan Indonesia di Venice Biennale 2013, Albert Yonathan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ciri khas merupakan tuntutan dalam derasnya persaingan industri media massa yang ditinjau berdasarkan tujuannya sebagai sarana untuk mempersuasi masyarakat. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 terdapat universitas di seluruh indonesia. 1

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 terdapat universitas di seluruh indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan sektor jasa pendidikan tinggi dalam memperebutkan calon mahasiswa semakin ketat. hal tersebut ditandai dengan munculnya perguruan tinggi baik negeri maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa gambar, audio (bunyi, suara, musik), dan video. Keempat macam data atau

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa gambar, audio (bunyi, suara, musik), dan video. Keempat macam data atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data dan informasi tidak hanya disajikan dalam bentuk teks, tetapi juga dapat berupa gambar, audio (bunyi, suara, musik), dan video. Keempat macam data atau informasi

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Karya kampanye anti narkoba sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Beberapa karya kampanye anti narkoba bisa dilihat melalui situs website

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Masalah rasisme dan diskriminasi rasial merupakan sebuah masalah yang abstrak di Indonesia, karena tidak didukung oleh bukti kuat maupun pemerintah sendiri. Tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. website bermunculan dengan aneka corak dan ragamnya. Mulai dari website yang

BAB I PENDAHULUAN. website bermunculan dengan aneka corak dan ragamnya. Mulai dari website yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Website merupakan kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar, data animasi, suara, video atan gabungan dari semuanya. Beragam website bermunculan

Lebih terperinci

Patung dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia

Patung dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia Patung dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia Anusapati SENI PATUNG DALAM WACANA SENI RUPA KONTEMPORER INDONESIA 1* Anusapati Patung dan aspek-aspek utamanya Di dalam ranah seni klasik/tradisi, pengertian

Lebih terperinci

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoristis Penulis mengangkat Ikan Lele sebagai tema dalam seni grafis, karena ikan lele adalah ikan air tawar yang memiliki bentuk

Lebih terperinci

KONEKSI PUSARAN. 1. Pendahuluan

KONEKSI PUSARAN. 1. Pendahuluan Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa KONEKSI PUSARAN Nama Mahasiswa : Hayu Anindya Kresna Nama Pembimbing : Drs. Bambang Ernawan, M.Sn Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Waktu merupakan seluruh rangkaian saat ketika proses keadaan berada atau berlangsung. Manusia modern menganggap waktu adalah hal yang berharga, setiap aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya Ide awal penciptaan karya ini berangkat dari rangsangan visual alam bawah sadar ketika berada dalam kondisi psikologi cemas. Kondisi psikologi cemas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa kecil seniman hingga kehidupan pribadi kerap menjadi inspirasi dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa kecil seniman hingga kehidupan pribadi kerap menjadi inspirasi dalam proses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Masa kecil seniman hingga kehidupan pribadi kerap menjadi inspirasi dalam proses penciptaan sebuah karya seni. Dan ini dialami oleh beberapa seniman dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan. Hal ini berhubungan dengan perkembangan teknologi yang menuntut seni untuk tujuan

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN A. Kelompok Data berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Media cetak adalah sebuah media yang memiliki fungsi sebagai penyampaian informasi yang memiliki manfaat dan terkait

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan

Lebih terperinci

ORIENTASI DALAM SELARAS OPOSISI

ORIENTASI DALAM SELARAS OPOSISI ORIENTASI DALAM SELARAS OPOSISI Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Afina Fauzia Rahayu Dr. Tisna Sanjaya, M. Sch Program Studi Sarjana Seni, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: afinafau@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan 33 BAB III METODE PENCIPTAAN Setiap orang pasti mempunyai kegelisahan terhadap suatu persoalan yang ada didalam dirinya ataupun dilingkungan sekitar, sehingga menumbuhkan gagasan untuk keluar dari kegelisahan

Lebih terperinci

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd MENGGAMBAR 1 HAND OUT DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Macam Bentuk Gambar Bentuk bentuk adalah suatu proses pernyataan kembali hasil pengamatan

Lebih terperinci

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 1 PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 Pendahuluan Oleh: Bambang Prihadi*) Implementasi Kurikulum 2013 dicirikan dengan perubahan yang sangat mendasar

Lebih terperinci

BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE

BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE Tania Andina Kardin Deni Yana, S.Sn, M.sn Program Studi Sarjana Kriya Keramik, Fakultas

Lebih terperinci

GENDHUK

GENDHUK GENDHUK N A L A N A N D A N A 04.08-11.08.17 Nala Nandana lahir di Bandung, 1985. menempuh pendidikan di Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung dan berkesempatan

Lebih terperinci

Kata Kunci : latar belakang keluarga, identitas, pakaian, kecantikan, kebanggaan, privasi

Kata Kunci : latar belakang keluarga, identitas, pakaian, kecantikan, kebanggaan, privasi Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain MENGENAKAN PRIBADI Megan Arlin Deden Hendan Durahman,M.Sch Program Studi Sarjana Seni Grafis, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: megan.arlin@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Tato merupakan salah satu karya seni rupa dua dimensi yang layak untuk dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berkarya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berkarya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkarya Tuhan, iman, agama, dan kepercayaan pada saat sekarang ini kembali menjadi satu hal yang penting dan menarik untuk diangkat dalam dunia seni rupa, dibandingkan

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya

Lebih terperinci

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: KOMSEP KARYA SENI Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: 19750525 200112 1002 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan Saat ini kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB IV PROSES BERKARYA

BAB IV PROSES BERKARYA BAB IV PROSES BERKARYA 4. 1 Proses Berkarya Proses berkarya yang dilakukan oleh penulis terdiri dari beberapa tahapan. Secara garis besar tahapan proses berkarya selaras dengan Graham Wallas (1926) yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 145 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan (Patung Tokoh Seniman Popo Iskandar, Barli Sasmitawinata, Ibing Kusmayatna, Darso, dan Asep Sunandar Sunarya) adalah judul yang penulis buat dalam skripsi

Lebih terperinci

BAB 4 TINJAUAN KARYA GATHERING

BAB 4 TINJAUAN KARYA GATHERING BAB 4 TINJAUAN KARYA GATHERING 4.1 Konfigurasi Karya 1 Konfigurasi 1 terdiri dari tujuh figur yang diletakkan melingkar mengitari ruang galeri. Masing-masing figur menghadap ke bagian tengah ruangan. Figur-figur

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

SISYPHEAN. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Kehidupan, Manusia, Sisyphean, Spiritualitas,

SISYPHEAN. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Kehidupan, Manusia, Sisyphean, Spiritualitas, SISYPHEAN Nama Mahasiswa : Kusbandono Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Nama Pembimbing : Dr Nuning Yanti Damayanti, Dipl. Art. Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain

Lebih terperinci

gambar, lukisan, tabel, atau foto yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan atas suatu media komunikasi visual

gambar, lukisan, tabel, atau foto yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan atas suatu media komunikasi visual IllustrAsi gambar, lukisan, tabel, atau foto yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan atas suatu media komunikasi visual sarana pendukung cerita dan sebagai pengisi ruang kosong FUNGSI 1. Menarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pada era globalisasi, kini informasi bisa semakin mudah untuk diakses. Salah satu cara aksesnya adalah dengan menggunakan media

Lebih terperinci

Perancangan Buku Visual Grafis Perkembangan Era Fashion Dunia

Perancangan Buku Visual Grafis Perkembangan Era Fashion Dunia Perancangan Buku Visual Grafis Perkembangan Era Fashion Dunia Taranita Mulia Sim 1, Prayanto Widya 2, Adiel Yuwono 3 1 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Masalah Saat ini adalah era di mana orang membeli barang bukan karena nilai manfaatnya, melainkan karena gaya hidup yang disampaikan melalui media massa. Barang yang ditawarkan

Lebih terperinci

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran. Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik

Lebih terperinci

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi sangat besar dan hampir setiap individu sering memanfaatkan teknologi informasi untuk mencari tempat berlibur,

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. a. Pesan visual dalam perancangan buku foto esai ini menggunakan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. a. Pesan visual dalam perancangan buku foto esai ini menggunakan 49 BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN 3.1. Strategi Komunikasi a. Pesan visual dalam perancangan buku foto esai ini menggunakan fotografi sebagai elemen utamanya, karena fotografi mampu menggambarkan

Lebih terperinci

DIALOG ANTARA AKU, TUHAN, DAN KELUARGAKU

DIALOG ANTARA AKU, TUHAN, DAN KELUARGAKU DIALOG ANTARA AKU, TUHAN, DAN KELUARGAKU Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Thariq Danumaya Aminudin TH. Siregar, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi digital berkaitan erat dengan digitalisasi media. Hal ini mendorong setiap media dan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Persoalan identitas, baik itu yang bersifat kolektif atau personal, telah menjadi isu penting dalam perdebatan yang dimunculkan oleh teori posmodern. Ideologi-ideologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wajah atau muka adalah bagian depan dari kepala pada manusia yang meliputi wilayah dari dahi hingga dagu. Wajah terutama digunakan untuk ekspresi wajah, penampilan

Lebih terperinci

PENILAIAN ARSIP BENTUK KHUSUS, PERLU MEMPERHATIKAN KHUSUS Robertus Legowo Jati

PENILAIAN ARSIP BENTUK KHUSUS, PERLU MEMPERHATIKAN KHUSUS Robertus Legowo Jati PENILAIAN ARSIP BENTUK KHUSUS, PERLU MEMPERHATIKAN KHUSUS Robertus Legowo Jati Pendahuluan Penilaian arsip merupakan hal penting dalam upaya penyelamatan arsip. Pada hakekatnya penilaian arsip dapat diterapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan dari pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, tertulis dalam Pembukaan UUD 1945 Republik Indonesia, salah satunya adalah dengan sistem

Lebih terperinci

KLASTER SKRIPSI BERBASI KARYA PRODI JURNALISTIK UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

KLASTER SKRIPSI BERBASI KARYA PRODI JURNALISTIK UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA KLASTER SKRIPSI BERBASI KARYA PRODI JURNALISTIK UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA 1. Reporting-Based Project Mahasiswa yang mengerjakan tugas akhir dalam format ini membuat karya jurnalistik yang dilandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 46 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Persiapan 1. Ide Berkarya Kegemaran sejak kecil penulis mengamati tingkah laku dan bentuk binatang sekitar yang unik, menjadikan penulis untuk memperluas lagi pengetahuan

Lebih terperinci