SESUATU DIANTARA KERUMUNAN MASYARAKAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SESUATU DIANTARA KERUMUNAN MASYARAKAT"

Transkripsi

1 SESUATU DIANTARA KERUMUNAN MASYARAKAT Muhammad Sabil H Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Muhammad Sabil Hibatulwafi Dr. Nuning Y Damayanti, Dipl. Art Program Studi Sarjana Seni rupa, Fakultas Seni rupa dan Desain sabilwaso@gmail.com Kata kunci : Rutinitas, Absurditas, Kompleksitas,, Keseharian Masyarakat Kelas Menengah, Realisme Sosial. ABSTRAK Terlahir dari keluarga sederhana, dan tinggal di lingkungan yang memiliki keragaman materi ekonomi membuat penulis biasa melihat rutinitas dan keseharian masyarakat kelas menengah. Dari pemandangan sehari-hari tersebut pun adanya kesadaran bahwa keseharian masyarakat kelas menengah pada hari ini rupanya sangatlah kompleks dan juga absurd, hal tersebut tercermin dari kegiatannya sehari-hari hingga bagaimana cara dia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan utamanya. Dalam kompleksitas tersebut rupanya ada sebuah nilai yang hadir, dan tidak disadari oleh khalayak banyak, Karena itulah kehidupan masyarakat kelas menengah beserta absurditas dan kompleksitasnya akan direpresentasikan dalam bentuk karya Drawing. Drawing dengan menggunakan tinta bak, dan visual karya yang berfokus pada figur-figur dan gestur. Kedua hal tersebut mampu untuk merepresentasikan masyarakat kelas menengah, karena tinta sendiri sudah lazim digunakan dalam menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat. Dan figur-figur juga gestur masyarakat kelas menengah sesungguhnya sangatlah berkarakter, maka secara visual karya akan berfokus pada figur-figur dan gesture. Dengan pendekatan berkarya yang berangkat dengan pegangan Estetika Marxist dan juga pijakan dari gerakan Realisme dan Realisme Sosial. Yang hingga hari ini kedua hal tersebut mengalami pemaknaannya yang disesuaikan dengan keadaan kondisi hari ini. Sesuatu diantara kerumunan masyarakat mengajak apresiator untuk menikmati rutinitas masyarakat kelas menengah, menikmati kompleks dan absurdnya keseharian mereka. ABSTRACT As author was born in the middle-class family and live among the society with the variety of economy needs, it happened to give a perspective and interest to author to observe the routines of middle-class society in everyday life. Some routines in middle-class society is commonly seen while a person was born in a modest family and grew within a variety level of prosperous citizen. Shown by their daily activities and how they fulfill their needs, the middle-class society tends to be complex and absurd which have some values that are not recognized by public. Therefore, these two natures will be represented as an artwork by using Drawing as a main medium. Using Ink as the medium of drawing and focusing the figures and gestures as the subject matter in the artwork. Ideally, both of them could represent the life of middle class society, because the ink itself commonly used to visualize the everyday life. Figures and gestures of the middle-class society are actually have distinctive character, thus, visually the artwork will be focused on depicting the figures and gestures of people.as the basist of the thinking in creating the artwork, author using the approach of Marxist aesthethic theory. Marxist Aesthetics and also some ground rules from Realism and Social Realism as its guide which nowadays those things always having their meaning interpreted again corresponding the condition today. Theres Something Amongst The People offers the audience to appreciate the daily life of middle-class society s routines including its complexity and its Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 1

2 1. Pendahuluan Muhammad Sabil H Terlahir dan menjadi bagian dari kelas menengah karena terlahir di keluarga sederhana bagi penulis memiliki keunikannya tersendiri. Penulis yang diberikan kesempatan untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar tanpa kesulitan tetapi hal tersebut ternyata tidak cukup untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan sosial pada hari ini. Bagi penulis yang terlahir di keluarga sederhana adalah sebuah keuntungan, karena dengan terlahir di keluarga sederhana penulis diberikan kesempatan untuk menjalani hidup secara cukup, dan juga kesempatan untuk melihat kehidupan dari dua sudut pandang. Melihat, dan menjalani kehidupan selayaknya kelas pekerja yang hanya dapat dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya, tetapi juga mendapatkan selera dan terkadang kesempatan untuk bersikap seperti kaum elit, yang memiliki waktu untuk mengejar kebutuhan lain, selain kebutuhan primer. Perasaan absurd pada saat melihat kehidupan kelas menengah tersebut terjadi dikarenakan interaksi masyarakat di lingkungan sekitar (yang mayoritas adalah bagian dari kelas menengah). Pembicaraan yang hadir di llingkungan tersebut sangatlah unik, meskipun banyak gibahnya, tetapi pembicaraan yang hadir selalu mengkritisi mengenai perilaku masyarakat yang bagi mereka tingkat konsumtifnya sangatlah tidak baik, dan uniknya gibahan-gibahan yang mereka kritisi selalu berbanding terbalik dengan kenyataannya. Berangkat dari sana penulis tertarik untuk merepresentasikan kehidupan masyarakat tersebut, terutama rutinitas dan kesehariannya. Ada hal yang menarik pada saat merepresentasikan rutinitas dan keseharian yang terjadi di Indonesia. Bagaimana cara masyarakat Indonesia bersikap terhadap sebuah rutinitas dan keseharian, mereka mampu untuk membuat sebuah rutinitas keseharian tersebut menjadi sangat kisruh, kompleks dan tidak teratur. Karena cara mereka yang bersikap menjalani rutinitas tersebut sangat bermacam-macam setiap harinya. Terlepas dari hal tersebut dengan menjadi bagian dan menjalani kehidupan dari kelas menengah sendiri adalah sebuah hal yang menarik bagi penulis. Besar dan terlahir di keluarga sederhana, dan juga menyaksikan sendiri bagaimana permasalahan-permasalahan memenuhi kebutuhan hadir, dan melihat kebutuhan-kebutuhan baru yang lahir dan menjadi tantangan lain di keluarga kami. Keadaan tersebut hadir dikarenakan takdir dan beban menjadi kelas menengah adalah harus mengahadapi tantangan dan ketidakpastian dalam memenuhi kebutuhan dasar tetapi juga memiliki hasrat untuk memenuhi keinginan yang terkadang jauh lebih besar daripada memenuhi kebutuhan itu sendiri Kompleksitas dan absurditas yang hadir di masyarakat kelas menengah dalam memenuhi kebutuhan dan mengejar keinginannya yang hadir yang penulis saksikan sendiri di masyarakat (terutama diri penulis, keluarga, teman-teman,dan lingkungan sekitar penulis) menjadi salah satu acuan penulis untuk merepresentasikan keadaan tersebut menjadi sebuah karya. Pencarian akan adakah nilai-nilai lain yang hadir dalam kompleksitas dan absurditas kehidupan masyarakat kelas menengah, atau ternyata semua hal yang penulis lihat rupanya hanya sebuah interaksi keseharian yang tidak memiliki makna sama sekali? Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 2

3 2. Proses Studi Kreatif Muhammad Sabil H Tujuan berkarya penulis akhirnya untuk menghadirkan sebuah ruang refleksi untuk diri sendiri juga orang lain dan untuk apresiator untuk lebih menikmati kompleksitas dan absurditas kehidupan masyarakat kelas menengah. Juga sebagai eksplorasi bagi penulis untuk terus mencari kemungkinankemungkinan lain yang bisa didapat (baik itu artistik atau narasi) mengenai karya dengan tema-tema sosial, ataupun mengenai kelas menengah. Penulis akhirnya berencana untuk menggambarkan bagaimana kompleksnya dan absurdnya kehidupan masyarakat terutama kelas menengah pada hari ini. Selain dari hal tersebut dalam proyek tugas akhir ini pun penulis mencoba untuk mengelaborasi semua perjalanan berkarya penulis di kampus ini. Hal tersebut coba penulis lakukan dengan cara merekam dan lalu menggambarkan kegiatan sehari-hari masyarakat. Yang nanti dikomposisikan ulang dalam bidang kertas. Dalam proses pengerjaan karya pun banyaknya input-input yang hadir dan mempengaruhi visual karya selain dari eksplorasi dan sketsa. Tetapi juga input berupa melihat kembali materi-materi Estetika, Sejarah Seni rupa dan juga Seniman acuan. Yang penulis pakai sebagai pegangan. Seperti Estetika yang penulis gunakan akhirnya Estetika Marxist yang dikembangkan oleh Bloch, pijakan untuk sejarah seni rupa pun penulis melihat dari sisi Realisme, Sosial Realisme, dan gerakan Daily Life Painting Ashcan School. Dalam pengerjaan karya ini pun kesadaran akan medium coba terus penulis refleksikan, apakah ada keterkaitannya antara narasi yang akan penulis sampaikan dan medium yang penulis gunakan. Penulis menemukan bahwa menggambarkan dan merekam kegiatan sehari-hari dengan menggunakan media Drawing sudah sangat dikenali dari zaman dahulu, dari ditemukannya gambar/lukisan gua di zaman pra-sejarah. Lalu dalam praktiknya di akademi seni rupa pun, pada proses menggambar untuk merekam kehidupan sehari-hari menjadi sebuah hal yang penting dan vital. Di beberapa akademi Seni rupa pun hingga hari ini masih ada yang mewajibkan mahasiswanya untuk membuat sketsa secara langsung, dan menggambarkan kehidupan masyarakat yang dia lihat. Menggambar dan merekam kegiatan keseharian pun menjadi sangat penting bagi orang-orang seni rupa karena hal tersebut melatih kepekaan terhadap lingkungan sosial atau permasalahan apa yang terjadi pada hari ini. Untuk media bekerja pun akhirnya dipilih Tinta, dikarenakan Tinta sendiri sering menjadi media yang digunakan untuk menggambarkan keseharian tersebut. Dari sejarahnya pun gambar-gambar tradisi China, Jepang dan Korea yang dibuat dengan Tinta pun selalu menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat. Di Indonesia dan akademi Seni rupa pun selalu dianjurkan untuk membuat sketsa itu sendiri menggunakan Tinta dan diatas kertas. Selain dari hal tersebut pun penulis sendiri tertarik dengan Tinta China semenjak semester lima, dan senang untuk menggali kemungkinan-kemungkinan artistik yang bisa digali dan dikembangkan. Penulis mencoba mengelaborasi semua hal tersebut baik dari pegangan Estetik, hingga kesadaran akan medium tersebut dalam karya Tugas Akhir ini. 3. Hasil Studi dan Pembahasan Sesuatu Diantara Kerumunan Masyarakat memiliki intensi untuk menghadirkan sebuah ruang reflektif bagi apresiator, untuk memperhatikan kembali bagaimana kompleksnya kehidupan masyarakat pada hari ini. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan waktu kepada Apresiator untuk lebih memahami Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 3

4 realitas yang terjadi pada masyarakat di hari ini, dan kompleksitas interaksi, ataupun kegiatannya dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya. Perasaan reflektif pun selain untuk apresiator menjadi penting juga bagi penulis karena pada saat itu juga ada perasaan reflektif dalam pengerjaan karya ini. Karya ini penulis menginginkan untuk memberikan kesempatan bagi apresiator dan juga penulis sendiri untuk bisa lebih menikmati mengenai kompleksitas interaksi dan juga absurditas yang hadir masyarakat. Bagaimana mereka menikmati keseharian mereka, dan bagaimana suasana dan atmosfir keseharian mereka. Karya tersebut pun akhirnya akan dibentuk modular dengan jumlah yang cukup banyak hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan sebuah ruang mengenai bagaimana interaksi yang terjadi dimasyarakat begitu beragam. Karya ini pun semua akan berkutat dalam penggambaran figur, fokusnya dalam penggambaran figur ini sendiri karena penulis berintensi untuk membicarakan mengenai realitas kehidupan masyarakat pada hari ini. Pada saat membicarakan sebuah realitas pun, terutama kehidupan masyarakat figur menjadi penting, dan penulis berkeinginan untuk menggambarkan figur secara apa adanya. Karya yang akan menghadirkan hal tersebut akan memiliki 2 seri yang berbeda, dalam jumlah 3 karya. Pada karya pertama akan merepresentasikan bagaimana kehidupan masyarakat pada hari ini sebegitu cepat dan kompleksnya. Dan absurditas hadir dalam bentuk visual-visual figur yang dikerjakan lebih detail. Gambar 1 : Hasil karya akhir I Sumber gambar: Dokumentasi penulis Karya pertama ini penulis bermaksud untuk merepresentasikan bagaimana komplek dan absurdnya kehidupan masyarakat. Tetapi selain dari hal tersebut karya pertama ini bermaksud merepresentasikan sebuah rutinitas yang terjadi di masyarakat kelas menengah. Bagaimana sebuah rutinitas itu membentuk keseharian mereka pada hari ini. Karya pertama ini terdiri dari 36 seri gambar yang merupakan gabungan dari beberapa aktifitas keseharian yang ditangkap oleh penulis dan dikomposisikan ulang secara satu kesatuan utuh. Pada karya ini jumlah seri 36 dimaksudkan untuk merepresentasikan bagaimana sebuah rutinitas yang terjadi Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 4

5 dikalangan masyarakat jika kita melihat secara keseluruhan sangatlah riuh dan kompleks. Tetapi hal tersebut penulis coba redam dengan hanya menggambarkan detail pada beberapa tempat. Komposisi dan figur-figur yang hadir dalam karya ini sebenarnya hadir secara repetitif, hal tersebut dikarenakan figur-figur yang penulis coba tampilkan dalam karya ini adalah sebuah figur-figur yang mengalami sebuah rutinitas, yang ditangkap dan disimpan dalam bidang gambar. Figur-figur yang hadir secara berulang meskipun beberapa diantaranya hadir secara gestural saja pun adalah cara penulis untuk merepresentasikan keseharian itu sendiri. merepresentasikan bagaimana sebuah pengulangan, yang dilakukan oleh masyarakat kelas menengah setiap harinya ternyata tidak benar-benar mengulang. Bagaimana kegiatan hari ini meskipun adalah sebuah kegiatan yang sama dengan kemarinnya, belum tentu bertemu dengan orang-orang yang sama, dan seandainya bertemu dengan orang-orang yang sama pun belum tentu juga mereka mendapatkan pengalaman yang sama. Pemberian bagian-bagian detail pada beberapa bidang pun penulis memiliki intensi untuk merepresentasikan bagaimana seharusnya masyarakat menikmati sebuah rutinitas tersebut. Dengan memberikan sebuah makna-makna dari kegiatan-kegiatan sederhana dari panjangnya rutinitas kita jalani. Cara berfikir tersebut pun sebenarnya bisa kita praktikan juga pada saat kita memperhatikan mengenai keseharian dan rutinitas yang biasa kita saksikan sehari-hari pada saat kita memiliki waktu luang. Menyadari bahwa semua kegiatan yang kita lihat tersebut adalah sebuah rutinitas, yang pasti selalu dilakukan, maka kita cukup memperhatikan hal-hal kecil tersebut dan menggali makna dari yang kita perhatikan. Gambar 2 : Hasil karya akhir II Sumber gambar: Dokumentasi penulis Pada karya kedua ini penulis bermaksud untuk merepresentasikan mengenai bagaimana kompleksnya kehidupan masyarakat pada hari ini, dengan berbagai macam aktifitas yang secara sadar ataupun tidak sadar kita perhatikan. Tetapi selain merepresentasikan hal tersebut penulis pun mencoba untuk merepresentasikan mengenai kebutuhan-kebutuhan yang sebenarnya menghantui masyarakat pada hari ini, terutama masyarakat kelas menengah. Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 5

6 Aktifitas yang bertumpuk dengan simbol-simbol yang merepresentasikan kebutuhan tersebut, hadir dengan maksud untuk memberikan sebuah makna bagaimana sebenarnya kebutuhan-kebutuhan tersebut yang akhirnya mendorong masyarakat untuk beraktifitas. Tetapi dengan tidak adanya interaksi langsung antara masyarakat yang digambarkan dengan simbol-simbol tersebut memiliki intensi untuk merepresentasikan bahwa kebutuhan-kebutuhan tersebut mendorong aktifitas-aktifitas masyarakatnya secara tidak sadar. Pemenuhan akan kebutuhan tersebut tidak benar-benar disadari, karena sudah menjadi rutinitas aktifitas. Dengan memberikan nuansa ekspresif dalam masing-masing figur dan benda yang digambar, penulis pun berintensi untuk memberikan persona dan kesan yang berbeda pada saat untuk masing-masing figur dan benda tersebut, tergantung suasana penulis pada saat menggambarkannya tersebut. Memberikan sentuhan akhir berupa detail-detail yang tidak membuat menjadi benar-benar realis. Hal tersebut dikarenakan penulis ingin membuat figur-figur menjadi kabur identitasnya. Penulis berintensi untuk menonjolkan bagaimana riuh dan kompleksnya keseharian tersebut, dan juga bagaimana absurdnya kegiatan keseharian yang dilakukan pada saat masing-masing aktifitas keseharian dicabut dari lokasi keseharian tersebut. Gambar 3 : Hasil karya akhir III Sumber gambar : Dokumentasi penulis Modus pada karya ketiga ini sama dengan karya kedua tetapi ada hal yang diganti baik itu berupa ukuran kertas hingga simbol yang hadir dalam karya tersebut. Simbol-simbol yang hadir dalam karya ketiga ini adalah sebuah representasi dari hadirnya visual-visual yang justru selalu menggoda hasrat kita untuk akhirnya mulai melupakan hal kenapa kita membeli dan merasa butuh terhadap sebuah barang. Disini penulis mengambil gambar berupa iklan-iklan yang bagi penulis cukup absurd terutama pada saat melihat bagaimana masyarakat merespon hal tersebut, istilah sale, paket murah, dan penyebutan harga yang membuat seakan hal-hal tersebut dianggap menjadi lebih murah dan lebih berharga untuk dibeli dan dikonsumsi. Padahal pada hakikatnya teks-teks yang hadir tersebut belum tentu benar-benar murah dibandingkan bagaimana masyarakat kelas menengah benar-benar memenuhi kebutuhannya. Yang menarik adalah sikap masyarakat kelas menengah yang sudah terperangkap dengan hal tersebut, mereka mengalami perasaan guilty pleasure. Sebuah perasaan berupa kesenangan yang datang bersama perasaan bersalah. Perasaan tersebut pun bagi penulis adalah salah satu hal yang hanya dimiliki oleh masyarakat kelas menengah. Dan perasaan tersebut pun bagi penulis sama dengan bagaimana pada saat Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 6

7 Sisyphus berhasil membawa batu tersebut keatas dan akhirnya pada saat diatas dia melihat batu yang dia bawa menggelinding, dan dia sadar bahwa dia akan kembali berusaha untuk membawa batu itu kembali. Tetapi satu hal yang pasti masyarakat tersebut mendapatkan sebuah kesenangan karena telah memenuhi hasratnya. 4. Penutup dan Kesimpulan Karya tugas akhir ini akhirnya merupakan pembelajaran kembali bagi penulis dalam mengerti masyarakat kelas menengah, karena penulis pun adalah bagian dari hal tersebut. Dalam proses pengerjaannya pun akhirnya secara tidak langsung penulis merasa berkenalan kembali dengan pribadi penulis dan juga lingkungan terdekat penulis. Di proses pengerjaan hingga akhirnya selesai, ada hal yang penulis pelajari terutama dalam proses pengerjaan. Bahwa rupanya selalu ada keterkaitan antara seni dan keadaan sosial, dan bagaimana pemaknaan mengenai keterkaitan kedua hal tersebut selalu berkembang setiap zamannya. Oleh karena itu keyakinan penulis semakin kuat bahwa akhirnya seni harus membawa nilai-nilai sosial atau humaniora. Baik itu melalui media konvensional ataupun maupun media kontemporer. Dalam penyelasaiannya pun dengan medium Drawing, penulis merasakan bahwa dalam merekam dan memindahkan keseharian dengan Tinta adalah sesuatu yang lumrah dan banyak juga kenyataan dalam sejarah mengenai hal tersebut. Dan untuk merepresentasikan masyarakat kelas menengah dengan Tinta pun cukup tepat karena Tinta itu sendiri adalah suatu media yang terjangkau dan juga memiliki berbagai macam kemungkinan secara visual, tergantung dari perlakuan. Sama dengan Tinta, kehidupan masyarakat kelas menengah pun memiliki banyak kemungkinan bentuk kehidupan. Bagaimana kita memperlakukan kehidupan itu sendiri. Penulis pun merasakan sebuah intimasi dengan drawing tersebut. Karena waktu yang tersita, karena sebuah sikap yang dibentuk, dan karakteristik drawing yang selalu satu tarikan. Karya ini pun adalah adalah sebuah gambaran bagaimana penulis memandang kehidupan dan keseharian itu sendiri, banyak sekali hal-hal yang kompleks terjadi didepan penulis, juga melihat keabsurdan itu sendiri. Dan bagi penulis hadirnya sebuah ruang refleksi sangat penting untuk memandang keseharian itu sendiri, tapi akhirnya bentukan refleksi akan keseharian tersebut bukanlah memberikan jawab terhadap apresiator. Tetapi ruang refleksi tersebut hadir agar apresiator mampu untuk menikmati kompleksitas dan absurditas dalam rutinitas keseharian itu sendiri.. Dari selesainya Tugas Akhir ini pun penulis mengambil kesimpulan bahwa rupanya kelas menengah adalah sebuah golongan di masyarakat yang memiliki karakter yang sangat kuat, sebuah karakter dimana hampir setiap pilihan yang dia buat memiliki konsekuensinya. Berbeda dengan kalangan atas yang semua pilihan yang dia buat hampir tidak memiliki konsekuensi dan kalangan bawah yang seperti tidak memiliki pilihan dalam hidupnya. Hal tersebutlah yang menyebabkan rutinitas dalam kehidupan dan keseharian kelas menengah menjadi sangat kompleks dan juga absurd. Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 7

8 UCAPAN TERIMAKASIH Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/ perancangan dalam MK Tugas Akhir Program Studi Sarjana Seni Rupa FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh Aminudin T.H. Siregar M.Sn. dan Dr. Nuning Y. Damayanti, Dipl.Art DAFTAR PUSTAKA Pustaka Camus, Albert. Myth of Sisyphus. Hamish Hamilton Buckingham, Wil. The Philosophy Book. DK Publishing Suryajaya, Martin. Sejarah Estetika. Gang Kabel Burton, Johanna. Vitamin D : New Perspective in Drawing. Phaidon Book, Davidson, Margaret. Contemporary Drawing : Key and Concept. Watson-Guptill Publications, Rose, Bernice. Drawing Now. Catalog Museum of Modern Art (MoMA) Website Video YaleCourses The Frankfurt School of Crtical Theory Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 8

9 SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING TA Bersama surat ini saya sebagai pembimbing menyatakan telah memeriksa dan menyetujui Artikel yang ditulis oleh mahasiswa dibawah ini untuk diserahkan dan dipublikasikan sebagai syarat wisuda mahasiswa yang bersangkutan. diisi oleh mahasiswa Nama Mahasiswa Muhammad Sabil H NIM Judul Artikel Sesuatu diantara Kerumunan Masyarakat Diisi oleh Pembimbing Nama Pembimbing Dr. Nuning Yanti Damayanti, Dipl. Art 1. Dikirim ke Jurnal Internal FSRD Rekomendasi Lingkari salah satu 2. Dikirim ke Jurnal Nasional Terakreditasi 3. Tidak Terakreditasi 4. Ke Seminar Nasional 5. Jurnal Internasional Terindex Scopus 6. Jurnal Internasional Tidak Terindex Scopus 7. Dikirim ke Seminar Internasional 8. Disimpan dalam bentuk Repositori Bandung, /../ 2017 Tanda Tangan Pembimbing : Nama Jelas Pembimbing : Dr. Nuning Yanti Damayanti, Dipl. Art. Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 9

REPRESENTASI KEINDAHAN ALAM BENDA

REPRESENTASI KEINDAHAN ALAM BENDA Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa REPRESENTASI KEINDAHAN ALAM BENDA Nama Mahasiswa : Della Aprilia Lestari Art Nama Pembimbing : Dr. Nuning Y. Damayanti, Dipl. Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa,

Lebih terperinci

PERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN

PERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain PERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN Emiria Larasati Drs. Adhi Nugraha, MA, Ph.D Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas

Lebih terperinci

MONOLOG WAJAH. Pendahuluan. Kata Kunci : Drawing, Mimik, Monolog

MONOLOG WAJAH. Pendahuluan. Kata Kunci : Drawing, Mimik, Monolog MONOLOG WAJAH Misha Ahmad Azizia Misha Ahmad Azizia Tisna Sanjaya, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa Studio Grafis, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: mishaahmad@yahoo.com Kata Kunci :

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DIRI MENGENAI DEFENSE MECHANISM MELALUI BAHASA UNGKAP METAFOR

PEMAHAMAN DIRI MENGENAI DEFENSE MECHANISM MELALUI BAHASA UNGKAP METAFOR Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa PEMAHAMAN DIRI MENGENAI DEFENSE MECHANISM MELALUI BAHASA UNGKAP METAFOR Hilma Sophia Aminudin TH Siregar, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D

SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D Nama Mahasiswa : Wingki Adhi Pratama Nama Pembimbing : Drs. Tisna Sanjaya, M.Sch. Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa,

Lebih terperinci

LANSEKAP VIRTUAL BANDUNG

LANSEKAP VIRTUAL BANDUNG LANSEKAP VIRTUAL BANDUNG Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Nama Mahasiswa Ahmad Nursalim Nama Pembimbing Agung Hujatnika, M. Sn. Program Studi Sarjana Seni Rupa Studio Intermedia, Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI. 1. Pendahuluan. Kata Kunci: Bermain, Kreativitas, Proses Kreasi.

STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI. 1. Pendahuluan. Kata Kunci: Bermain, Kreativitas, Proses Kreasi. STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI Nama Mahasiswa : Satrio Yudho P. Nama Pembimbing : Oco Santoso, M.Sn. Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan

Lebih terperinci

AMBANG BATAS DELUSI KECEMASAN

AMBANG BATAS DELUSI KECEMASAN AMBANG BATAS DELUSI KECEMASAN Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Rizki Fariz Abdussamad Dr. Nuning Yanti Damayanti, Dipl. Art Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Lebih terperinci

SISYPHEAN. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Kehidupan, Manusia, Sisyphean, Spiritualitas,

SISYPHEAN. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Kehidupan, Manusia, Sisyphean, Spiritualitas, SISYPHEAN Nama Mahasiswa : Kusbandono Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Nama Pembimbing : Dr Nuning Yanti Damayanti, Dipl. Art. Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain

Lebih terperinci

Simbol dan Repetisi bersama Albert Yonathan Febrina Anindita (F) berbincang dengan seniman Albert Yonathan (A)

Simbol dan Repetisi bersama Albert Yonathan Febrina Anindita (F) berbincang dengan seniman Albert Yonathan (A) Simbol dan Repetisi bersama Albert Yonathan Febrina Anindita (F) berbincang dengan seniman Albert Yonathan (A) Dikenal sebagai seniman perwakilan Indonesia di Venice Biennale 2013, Albert Yonathan menunjukkan

Lebih terperinci

SEMESTA WARNA. Abstrak. Abstract. : Drs. Rizki Akhmad Zaelani Harry. Kata Kunci : seni lukis, warna, sains, imajinasi

SEMESTA WARNA. Abstrak. Abstract. : Drs. Rizki Akhmad Zaelani Harry. Kata Kunci : seni lukis, warna, sains, imajinasi SEMESTA WARNA Nama Mahasiswa Nama Pembimbing : Condro Priyoaji : Drs. Rizki Akhmad Zaelani Harry Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: condropriyoaji@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia memiliki begitu banyak budaya, dari tiap-tiap provinsi memiliki kebudayaan yang berbeda-beda dengan ciri khas yang dimiliki. Masyarakat di Indonesia

Lebih terperinci

Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa

Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa Kegiatan Pembelajaran 3 Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa A. Apresiasi dalam Pendidikan Seni Rupa Salah satu aspek pembelajaran yang cukup penting dalam pendidikan seni rupa adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perhiasan adalah salah satu bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam ritual masyarakat pramoderen Indonesia, sehingga meskipun hingga kini lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BUMANTARA DALAM KENANGAN

BUMANTARA DALAM KENANGAN BUMANTARA DALAM KENANGAN Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Dila Alima Dikdik Sayahdikumullah, Ph.D. Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: dila.alima@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengorbanan yang telah diberikan baik dari jiwa dan raga. membawa ilmu fotografi melalui sekolah-sekolahyang didirikan Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. pengorbanan yang telah diberikan baik dari jiwa dan raga. membawa ilmu fotografi melalui sekolah-sekolahyang didirikan Belanda. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merdeka sudah hampir 68 tahun lamanya, untuk memperoleh sebuah kemerdekaan tersebut tidaklah mudah, sejarah panjang harus dilalui para pejuang kemerdekaan

Lebih terperinci

DESAIN ALAT BANTU PENGAYAAN PENDIDIKAN BACA TULIS ANAK JALANAN

DESAIN ALAT BANTU PENGAYAAN PENDIDIKAN BACA TULIS ANAK JALANAN Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain DESAIN ALAT BANTU PENGAYAAN PENDIDIKAN BACA TULIS ANAK JALANAN Triana Hapsari Dr. Agus Sachari, M.Sn. Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

DIALOG ANTARA AKU, TUHAN, DAN KELUARGAKU

DIALOG ANTARA AKU, TUHAN, DAN KELUARGAKU DIALOG ANTARA AKU, TUHAN, DAN KELUARGAKU Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Thariq Danumaya Aminudin TH. Siregar, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berkarya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berkarya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkarya Tuhan, iman, agama, dan kepercayaan pada saat sekarang ini kembali menjadi satu hal yang penting dan menarik untuk diangkat dalam dunia seni rupa, dibandingkan

Lebih terperinci

DI ANTARA MEREKA YANG MENATAP

DI ANTARA MEREKA YANG MENATAP DI ANTARA MEREKA YANG MENATAP Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Meutia Gita Soraya Dr. Nuning Yanti Damayanti, Dipl. Art Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi

I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni pada dasarnya digunakan untuk mewakili perasaan manusia. Melalui seni lukis seseorang dapat menuangkan ide atau gagasannya ke dalam bentuk visual yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian ini adalah lukisan Tetet Cahyati yang bertema Bandung merupakan lukisan ekspresivisme-abstrak yang bersumber gagasan dari

Lebih terperinci

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN BAB 3: TANAMAN POHON Dalam proses belajar menggambar, umumnya dapat dimulai dengan belajar menggambar alam benda yang ada di sekitar kita dan yang paling dekat dan sering di temui adalah tanaman pohon,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Sebuah karya seni terlahir dari proses berfikir seorang seniman yang dituangkan ke dalam sebuah media dan menjadi identitas pencipta seni. WPAP (Wedha s

Lebih terperinci

GAMBAR TERAPI DALAM LABIRIN: DIANTARA RUANG

GAMBAR TERAPI DALAM LABIRIN: DIANTARA RUANG Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain GAMBAR TERAPI DALAM LABIRIN: DIANTARA RUANG Almira Timanta Ginting Suka Aminudin T.H Siregar M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan

Lebih terperinci

METAFORA PROSES DIVERGENSI MELALUI KONFIGURASI FIGURIN KERAMIK

METAFORA PROSES DIVERGENSI MELALUI KONFIGURASI FIGURIN KERAMIK METAFORA PROSES DIVERGENSI MELALUI KONFIGURASI FIGURIN KERAMIK Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Andinar Candranaya Narendrar Dr. Nurdian Ichsan, M.Sn Program Studi Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Perancangan desain produk furnitur rak buku dengan gaya pop art, furnitur yang dibuat ialah furnitur rak buku dengan menampilkan berbagai macam

Lebih terperinci

MANIFESTO KEBISINGAN: BANJIRNYA INFORMASI HARI INI

MANIFESTO KEBISINGAN: BANJIRNYA INFORMASI HARI INI Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa MANIFESTO KEBISINGAN: BANJIRNYA INFORMASI HARI INI Muhammad Azizi Al Majid Dr. Tisna Sanjaya, M.Sch. Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fotografi merupakan media yang digunakan untuk mendokumentasikan suatu moment penting. Fotografi merupakan bagian dari seni dan teknologi. Bersamaan dengan perkembangan

Lebih terperinci

Abstract. vii. Universitas Kristen Maranatha

Abstract. vii. Universitas Kristen Maranatha Abstract Adolescence is the age at which a teenager in the stage of the search for identity, emotions are difficult to control and always wanted to try everything, the situation could be something that

Lebih terperinci

Kata Kunci : latar belakang keluarga, identitas, pakaian, kecantikan, kebanggaan, privasi

Kata Kunci : latar belakang keluarga, identitas, pakaian, kecantikan, kebanggaan, privasi Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain MENGENAKAN PRIBADI Megan Arlin Deden Hendan Durahman,M.Sch Program Studi Sarjana Seni Grafis, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: megan.arlin@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. malam hari. Kecenderungan orang melakukan berbagai macam aktifitasnya di

BAB I PENDAHULUAN. malam hari. Kecenderungan orang melakukan berbagai macam aktifitasnya di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan di dunia ini dibagi menjadi kehidupan di siang hari dan kehidupan malam hari. Kecenderungan orang melakukan berbagai macam aktifitasnya di siang hari, mereka

Lebih terperinci

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI SEBAGAI MEDIA KAMPANYE PENGENALAN PERMAINAN TRADISIONAL JAWA TENGAH

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI SEBAGAI MEDIA KAMPANYE PENGENALAN PERMAINAN TRADISIONAL JAWA TENGAH Pengantar Karya Tugas Akhir PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI SEBAGAI MEDIA KAMPANYE PENGENALAN PERMAINAN TRADISIONAL JAWA TENGAH Disusun Guna Melengkapi dan Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menggunakan berbagai jenis alat musik sebagai satu kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. yang menggunakan berbagai jenis alat musik sebagai satu kesatuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik gamelan merupakan salah satu seni tradisional di Indonesia yang menggunakan berbagai jenis alat musik sebagai satu kesatuan musikal. Didalam Kamus Besar

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA INTERAKTIF MENGENAI ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA BARAT UNTUK ANAK-ANAK. Oleh Devi Avianti Firmansyah NRP

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA INTERAKTIF MENGENAI ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA BARAT UNTUK ANAK-ANAK. Oleh Devi Avianti Firmansyah NRP ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA INTERAKTIF MENGENAI ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA BARAT UNTUK ANAK-ANAK Oleh Devi Avianti Firmansyah NRP 1364101 Indonesia kaya akan keseniannya, salah satunya adalah alat musik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Seni 1. Pengertian Seni Menurut Soedarso (1988: 16-17) bahwa kata seni berasal dari bahasa Sansekerta sani yang berarti pemujaan, palayanan, donasi, permintaan atau mata pencaharian

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahirnya teknologi informasi sebagai konsekuensi dari perubahan zaman yang semakin modern, terutama dunia industri yang semakin pesat turut mempengaruhi berbagai dimensi

Lebih terperinci

The Growing Sadness. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : faktor psikologis, lanskap, lukisan, manusia, metaphor

The Growing Sadness. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : faktor psikologis, lanskap, lukisan, manusia, metaphor The Growing Sadness Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Maya Juniarti Hegar Dikdik Sayahdikumullah Ph.D Program Studi Sarjana Seni Rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: mayajuniartihegar@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN FOTO ESSAY BOOK HUMAN INTEREST DI KERETA API EKONOMI LOKAL. Oleh. Selly Alfiani Gunawan NRP

ABSTRAK PERANCANGAN FOTO ESSAY BOOK HUMAN INTEREST DI KERETA API EKONOMI LOKAL. Oleh. Selly Alfiani Gunawan NRP ABSTRAK PERANCANGAN FOTO ESSAY BOOK HUMAN INTEREST DI KERETA API EKONOMI LOKAL Oleh Selly Alfiani Gunawan NRP 1064071 Transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI

BAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI BAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI 2.1 PENGERTIAN PASAR KERAJINAN DAN SENI Pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana permintaan dan penawaran bertemu ( http://id.wikipedia.org/ : 7/9/2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanpa kita sadari, masyarakat selalu diposisikan sebagai konsumen potensial untuk meraup keuntungan bisnis. Perkembangan kapitalisme global membuat bahkan memaksa masyarakat

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PADA PAMERAN SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM FESTIVAL ISTIQLAL I 1991 & II 1995 TESIS SM 70Z6

IDENTIFIKASI PADA PAMERAN SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM FESTIVAL ISTIQLAL I 1991 & II 1995 TESIS SM 70Z6 IDENTIFIKASI PADA PAMERAN SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM FESTIVAL ISTIQLAL I 1991 & II 1995 TESIS SM 70Z6 Oleh: ZAENUDIN RAMLI 27005018 PROGRAM MAGISTER SENI RUPA FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. beragam konteks. Cultural Studies, istilah ini diciptakan oleh Richard

I. PENDAHULUAN. beragam konteks. Cultural Studies, istilah ini diciptakan oleh Richard I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cultural Studies atau kajian budaya adalah studi kebudayaan atas praktek signifikasi representasi, dengan mengeksplorasi pembentukan makna pada beragam konteks. Cultural

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI KARYA DESAIN Oleh Debby Tiara Nauli Siregar 1211874023 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT

Lebih terperinci

Jurnal PERANCANGAN FOTOGRAFI DESAIN PELESTARIAN KEBUDAYAAN TARI POPULER DI JAWA DALAM MEDIA COFFEE TABLE BOOK

Jurnal PERANCANGAN FOTOGRAFI DESAIN PELESTARIAN KEBUDAYAAN TARI POPULER DI JAWA DALAM MEDIA COFFEE TABLE BOOK Jurnal PERANCANGAN FOTOGRAFI DESAIN PELESTARIAN KEBUDAYAAN TARI POPULER DI JAWA DALAM MEDIA COFFEE TABLE BOOK Disusun Oleh : Rahadian Raga Permana C0708042 JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SENI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui perjalanan panjang sejarah, seni sebagai bidang khusus dalam pemahamannya telah mengalami banyak perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. Melalui perjalanan panjang sejarah, seni sebagai bidang khusus dalam pemahamannya telah mengalami banyak perubahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Memahami Seni Melalui perjalanan panjang sejarah, seni sebagai bidang khusus dalam pemahamannya telah mengalami banyak perubahan. Pada awalnya seni dipandang

Lebih terperinci

BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE

BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE Tania Andina Kardin Deni Yana, S.Sn, M.sn Program Studi Sarjana Kriya Keramik, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni lukis ini memiliki keunikan tersendiri dalam pemaknaan karyanya.

BAB I PENDAHULUAN. Seni lukis ini memiliki keunikan tersendiri dalam pemaknaan karyanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seni lukis merupakan bagian dari seni rupa yang objek penggambarannya bisa dilakukan pada media batu atau tembok, kertas, kanvas, dan kebanyakan pelukis memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pada dasarnya adalah suatu bahasa komunikasi yang disampaikan melalui suatu media. Seniman sebagai sumber komunikasi, sedangkan karya seni sebagai media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fotografi merupakan teknik yang digunakan untuk mengabadikan momen penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena melalui sebuah foto kenangan demi kenangan dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tema mengenai parodi sebagai bentuk sindiran terhadap situasi zaman, banyak ditemukan sepanjang sejarah dunia seni, dalam hal ini khususnya seni lukis, contohnya Richard

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROMOSI KEDAI OKE KOPI MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

PERANCANGAN PROMOSI KEDAI OKE KOPI MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN PROMOSI KEDAI OKE KOPI MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL Disusun Guna Melengkapi dan Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa Program Studi Desain Komunikasi

Lebih terperinci

COLLECTOR S Nilai-Nilai Yang Terkandung Pada Barang Antik

COLLECTOR S Nilai-Nilai Yang Terkandung Pada Barang Antik LAPORAN KARYA PENYUTRADARAAN FILM DOKUMENTER COLLECTOR S Nilai-Nilai Yang Terkandung Pada Barang Antik Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Derajat Diploma Empat (D4) Program Studi Film

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra visual melalui unsur titik, garis, bidang, tekstur, dan warna. Sebagai karya seni murni,

Lebih terperinci

BEELAJAR MENCIPTAKAN RUANG MELALUI GAMBAR ANAK-ANAK Oleh: Taswadi. Abstrak

BEELAJAR MENCIPTAKAN RUANG MELALUI GAMBAR ANAK-ANAK Oleh: Taswadi. Abstrak BEELAJAR MENCIPTAKAN RUANG MELALUI GAMBAR ANAK-ANAK Oleh: Taswadi Abstrak Anak-anak memiliki dunianya sendiri yang berbeda dengan dunia orang dewasa. Usia anak-anak sering disebut dengan masa bermain.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Pos Indonesia yang selanjutnya disebut Kantor Pos merupakan badan usaha milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang layanan sarana komunikasi seperti mengirimkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 lalu merupakan tahun yang cukup penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Pada tahun tersebut bertepatan dengan dilaksanakan pemilihan umum yang biasanya

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK ANAK KELAS 1 SEKOLAH DASAR

PERANCANGAN APLIKASI ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK ANAK KELAS 1 SEKOLAH DASAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK ANAK KELAS 1 SEKOLAH DASAR Disusun guna Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana pada Jurusan Desain Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan dari pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, tertulis dalam Pembukaan UUD 1945 Republik Indonesia, salah satunya adalah dengan sistem

Lebih terperinci

Dina Safitri, Masjudin, Eliska Juliangkary Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

Dina Safitri, Masjudin, Eliska Juliangkary Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATERI GARIS DAN SUDUT SISWA KELAS VII SMPN 1 UTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Dina Safitri, Masjudin, Eliska

Lebih terperinci

DESAIN INSTALASI PUBLIK INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN MUSIK UNTUK TAMAN MUSIK CENTRUM BANDUNG

DESAIN INSTALASI PUBLIK INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN MUSIK UNTUK TAMAN MUSIK CENTRUM BANDUNG Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain DESAIN INSTALASI PUBLIK INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN MUSIK UNTUK TAMAN MUSIK CENTRUM BANDUNG Aryo Pangestu Dr. Deddy Wahjudi, M.Eng Program Studi Sarjana Desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wajah atau muka adalah bagian depan dari kepala pada manusia yang meliputi wilayah dari dahi hingga dagu. Wajah terutama digunakan untuk ekspresi wajah, penampilan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL ALAT PERAGA ALPHABET DAN ANGKA SEBAGAI SARANA PENGAJARAN BAGI ANAK DOWN SYNDROME. Dede Yan Steven

PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL ALAT PERAGA ALPHABET DAN ANGKA SEBAGAI SARANA PENGAJARAN BAGI ANAK DOWN SYNDROME. Dede Yan Steven PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL ALAT PERAGA ALPHABET DAN ANGKA SEBAGAI SARANA PENGAJARAN BAGI ANAK DOWN SYNDROME Dede Yan Steven 11.13.0022 PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN

Lebih terperinci

2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D.

2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D. Bab 2 Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi (3D) Peta Materi Pengertian Jenis Karya Berkarya Seni Rupa 3 D Simbol Karya Nilai Estetis Proses Berkarya 32 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Setelah mempelajari Bab 2

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Bab I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awalnya sebelum muncul huruf, peradaban manusia lebih dulu mengenal herogliph (simbol) di dinding goa - goa. Bahkan bangsa Mesir pun yang dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha manusia untuk mewariskan, mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian terlahir dari ekspresi dan kreativitas masyarakat yang dilatarbelakangi oleh keadaan sosial budaya, ekonomi, letak geografis, pola kegiatan keseharian.

Lebih terperinci

Perancangan Media Promosi Indominiature sebagai Sarana Pelatihan Paper Clay bagi Anak Remaja

Perancangan Media Promosi Indominiature sebagai Sarana Pelatihan Paper Clay bagi Anak Remaja Perancangan Media Promosi Indominiature sebagai Sarana Pelatihan Paper Clay bagi Anak Remaja Hendry Kurniadi Fakultas Seni Rupa dan Desain,, Bandung 40164 E-mail : @yahoo.co.id Abstract Paper Clay is a

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH

PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH JurnalTingkat Sarjana Senirupa dan Desain PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH Sigit Sembada Sutasman Dr. Martinus Pasaribu, M.Sn. ProgramStudiSarjanaDesain Produk, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam hidupnya. Kebutuhan manusia menjadi penunjang keberlangsungan hidup manusia. Manusia dengan akal budinya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Batasan Masalah Karya seni mempunyai pengertian sangat luas sehingga setiap individu dapat mengartikannya secara berbeda. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia dilahirkan dengan dibekali potensi rasa, karsa, dan cipta. Potensi ini terus dikembangkannya, sejalan dengan pertambahan pengalaman atau usia dan proses

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA

BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA 3.1 Gagasan Karya Setelah melihat fenomena-fenomena pada bab sebelumnya, maka gagasan karya penulis ini muncul sebagai ungkapan mengkritisi fenomena-fenomena tersebut.

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE BERTEMAKAN KEDISIPLINAN WAKTU UNTUK ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR. Oleh Alodia Faustine Budiono NRP

ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE BERTEMAKAN KEDISIPLINAN WAKTU UNTUK ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR. Oleh Alodia Faustine Budiono NRP ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE BERTEMAKAN KEDISIPLINAN WAKTU UNTUK ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR Oleh Alodia Faustine Budiono NRP 1164099 Kurangnya pendidikan yang bermutu di Indonesia menghasilkan kurangnya sumber

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. Latar belakang

PENDAHULUAN BAB I. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang Animasi (anime) merupakan sebuah produk entertaintment, media, bahkan industri yang sangat pesat perkembangannya seiring dengan perkembangan teknologi. Penggunaannya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Budaya adalah sebuah warisan sosial, sesuatu yang tercipta atau dilakukan oleh sekumpulan individu disuatu tempat tertentu di masa lampau dan terus dipertahankan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar sebagai media seni rupa. Peninggalan manusia sejak masa prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desain Komunikasi Visual (DKV) yang sebelumnya popular dengan sebutan Desain Grafis selalu melibatkan unsur-unsur seni rupa (visual) dan disiplin komunikasi, Semenjak

Lebih terperinci

PERANCANGAN BUKU ANEKA RESEP JAJANAN PASAR TRADISIONAL DI KOTA PADANG JURNAL CHENTI KOFI NOVELA 85893/2007

PERANCANGAN BUKU ANEKA RESEP JAJANAN PASAR TRADISIONAL DI KOTA PADANG JURNAL CHENTI KOFI NOVELA 85893/2007 PERANCANGAN BUKU ANEKA RESEP JAJANAN PASAR TRADISIONAL DI KOTA PADANG JURNAL CHENTI KOFI NOVELA 85893/2007 PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda

Lebih terperinci

Patung dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia

Patung dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia Patung dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia Anusapati SENI PATUNG DALAM WACANA SENI RUPA KONTEMPORER INDONESIA 1* Anusapati Patung dan aspek-aspek utamanya Di dalam ranah seni klasik/tradisi, pengertian

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK TUNANETRA

PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK TUNANETRA Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK TUNANETRA Ignatius Deo Grasianto ; Dra. Dona Saphiranti, MT. Program Studi Sarjana Desain Interior, Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KARYA

BAB IV TINJAUAN KARYA BAB IV TINJAUAN KARYA Perjalanan sebuah karya, dimulai ketika seniman mengalami, mencermati sesuatu dan sesuatu itu kemudian dijadikan kontemplasi yang mendalam. Selanjutnya muncul ide atau gagasan untuk

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BENTUK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 GRUJUGAN BONDOWOSO

KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BENTUK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 GRUJUGAN BONDOWOSO KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BENTUK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 GRUJUGAN BONDOWOSO Angga Satrya Atma Nagara Universitas Negeri Malang E-mail: The_godfight@yahoo.co.id ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan pemberontakan artistik terhadap standar umum seni di akhir abad ke 19 di Perancis. Daripada melukis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan 116 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis semiotika dengan unsur tanda, objek, dan interpretasi terhadap video iklan pariwisata Wonderful Indonesia episode East Java, serta analisis pada tiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya budaya yang datang dari luar. Hal itu menjadikan kesenian tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Art Development Center di Banda Aceh sudah menjadi hal yang penting untuk dibahas. Terutama saat Tsunami membumihanguskan berbagai fasilitas yang ada, namun

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROMOSI CANDI CETHO MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL COFFEE TABLE BOOK

PERANCANGAN PROMOSI CANDI CETHO MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL COFFEE TABLE BOOK PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN PROMOSI CANDI CETHO MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL COFFEE TABLE BOOK Disusun Guna Melengkapi dan Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khas musik yang dingin, gelap, melankolis, tragis, dan beratmosfir suram. Black

BAB I PENDAHULUAN. khas musik yang dingin, gelap, melankolis, tragis, dan beratmosfir suram. Black BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Black Metal dikenal sebagai salah satu aliran musik yang mempunyai ciri khas musik yang dingin, gelap, melankolis, tragis, dan beratmosfir suram. Black Metal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusis sehari-hari, yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini

BAB I PENDAHULUAN. manusis sehari-hari, yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusis sehari-hari, yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan

Lebih terperinci

KONEKSI PUSARAN. 1. Pendahuluan

KONEKSI PUSARAN. 1. Pendahuluan Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa KONEKSI PUSARAN Nama Mahasiswa : Hayu Anindya Kresna Nama Pembimbing : Drs. Bambang Ernawan, M.Sn Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan

Lebih terperinci

REPRESENTASI BENDA DALAM LUKISAN. Ega Budaya Putra 1 NIM Abstrak

REPRESENTASI BENDA DALAM LUKISAN. Ega Budaya Putra 1 NIM Abstrak REPRESENTASI BENDA DALAM LUKISAN Ega Budaya Putra 1 NIM 091 2059 021 Abstrak Representasi Benda Dalam Lukisan adalah pengungkapan perasaan dengan menghadirkan kembali benda ( benda keseharian di lingkungan

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Elwin Adlian Raharja, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Elwin Adlian Raharja, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni bela diri yang menjadi salah satu budaya Indonesia dan juga merupakan saksi jalannya perjuangan rakyat Indonesia pada masa penjajahan adalah seni bela diri pencak

Lebih terperinci

T E M A. widiantoro. Fakultas Arsitektur dan Desain. Progdi Desain Komunikasi Visual

T E M A. widiantoro. Fakultas Arsitektur dan Desain. Progdi Desain Komunikasi Visual T E M A dalam FOTOGRAFI b@yu widiantoro Progdi Desain Komunikasi Visual Fakultas Arsitektur dan Desain TEMA Adalah panduan utama di dalam menentukan obyek dan cara selanjutnya di dalam bidang apapun TEMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan informasi di era globalisasi ini, komunikasi menjadi sebuah kegiatan penting. Informasi sangat dibutuhkan dalam mendukung

Lebih terperinci

DOKUMENTASI KARYA SENI RUPA (KRIYA KERAMIK) BOTOL DAN TEKSTUR

DOKUMENTASI KARYA SENI RUPA (KRIYA KERAMIK) BOTOL DAN TEKSTUR DOKUMENTASI KARYA SENI RUPA (KRIYA KERAMIK) BOTOL DAN TEKSTUR Judul : Botol dan Tekstur Media : Tanah Liat (Keramik) Ukuran : 13 cm, T 35 cm Teknik : Pijat Tahun : 2007 Dibuat Oleh: Nama : B Muria Zuhdi

Lebih terperinci

PERANCANGAN GAME ANDROID UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH KEMERDEKAAN INDONESIA ( ) DENGAN TARGET REMAJA USIA TAHUN SIECHARA STEPHEN SANJAYA

PERANCANGAN GAME ANDROID UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH KEMERDEKAAN INDONESIA ( ) DENGAN TARGET REMAJA USIA TAHUN SIECHARA STEPHEN SANJAYA PERANCANGAN GAME ANDROID UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH KEMERDEKAAN INDONESIA (1908-1945) DENGAN TARGET REMAJA USIA 13 18 TAHUN SIECHARA STEPHEN SANJAYA 11.13.0001 PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS

Lebih terperinci