Kata Kunci : latar belakang keluarga, identitas, pakaian, kecantikan, kebanggaan, privasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata Kunci : latar belakang keluarga, identitas, pakaian, kecantikan, kebanggaan, privasi"

Transkripsi

1 Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain MENGENAKAN PRIBADI Megan Arlin Deden Hendan Durahman,M.Sch Program Studi Sarjana Seni Grafis, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Kata Kunci : latar belakang keluarga, identitas, pakaian, kecantikan, kebanggaan, privasi Abstrak Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia, termasuk penulis. Aktivitas sehari-hari yang dijalani penulis hampir tidak dapat dilakukan tanpa mengenakan pakaian. Namun, dalam prakteknya dalam kehidupan sehari hari, penulis mendapati dirinya memaknai pakaian-pakaian yang dimilikinya lebih dari sekedar kebutuhan pokoknya. Hal tersebut didorong oleh latar belakang keluarga penulis dimana penulis dilahirkan sebagai anak kembar dan tinggal seatap hanya dengan ibu serta saudari kembar penulis. Penulis merasakan suatu hubungan yang emosional dan kedekatan dengan pakaian- pakaian yang dimilikinya. Pakaian seolah- olah memberi arti atau nilai yang lain dalam keseharian penulis. Selain dari identitas kembar yang dimiliki penulis, kemudian hasrat belanja yang dimiliki oleh penulis dan keluarganya, penulis juga memastikan pakaian tersebut menaikkan kecantikan atau keistimewaan penulis saat mengenakannya. Nilai-nilai tersebut adalah nilai yang secara berkelanjutan dibutuhkan dan dicari oleh penulis. Penulis menyadari, saat penulis menggunakan pakaian-pakaian tersebut keluar dari tempat penyimpanannya, yaitu lemari pakaian, pakaian yag dikenakan memiliki arti lebih dari sekedar menghangatkan tubuh. Pakaian-pakaian yang dimiliki seakan memberi makna bagi penulis saat melakukan rutinitasnya mengeluarkan pakaian dari lemari untuk dikenakan ke lingkungan atau tempat yang akan dikunjungi. Abstract Clothes are one of the basic needs for human beings, including the author. Most of author s daily activities can hardly be done without wearing any clothes. However, in daily life practice, the author found that she interpret the clothes she had more than human s basic necessities. That fact is driven by the author s family background as she is born as a twin and raised by a single mother. The author feels an emotional connection and certain closeness with the clothes she owns. Her clothes are seem to be able to give different meanings and values in the author's everyday life. Apart from the identity of the author as a twin and 'the desire to shop' of the author and her family, the author is convinced that clothes are able to increase her beauty and her other qualities. Those qualities are values that the author needs and perpetually seeks. The author realized that, the moment the author takes a piece of clothing out of the wardrobe and wears it, the cloth is more than a mere object that is worn to provide warmth to its wearer. The clothes she owned seem to give a meaning to the author every time she takes it out of the wardrobe and wears it. 1. Pendahuluan We wear our second skin everyday Mella Jaarsma, 1999 : 5 Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia, termasuk penulis. Aktivitas sehari-hari yang dijalani penulis hampir tidak dapat dilakukan tanpa mengenakan pakaian. Namun, dalam prakteknya dalam kehidupan sehari hari, penulis mendapati dirinya memaknai pakaian-pakaian yang dimilikinya lebih dari sekedar kebutuhan pokoknya. Pemikiran mengenai pakaian tersebut juga didukung dari dalam diri penulis yang terlahir sebagai anak kembar. Meskipun dilahirkan sebagai sepasang anak kembar yang dilahirkan dengan fisik yang kurang lebih serupa, orang tua penulis seakan-akan ingin semakin memperjelas identitas kembar penulis dan saudari kembar penulis dengan memilih serta mengenakan pakaian yang sama persis. Hal ini berlangsung untuk waktu yang cukup lama. Seiring dengan masa pertumbuhannya, penulis dan saudari kembar penulis secara alami melakukan usaha memilih pakaiannya masingmasing dengan maksud membedakan diri sekaligus memberi identitas terhadap diri penulis. Pada awalnya penulis dan saudari kembar penulis hanya berusaha membedakan warna pakaian yang dibeli, sampai pada akhirnya memutuskan untuk membedakan model untuk menghindari keseragaman pakaian yang dimiliki. Selain dari fakta bahwa penulis memiliki saudari kembar, penulis juga dihadapi dengan fakta bahwa penulis dan saudari kembar penulis hanya tinggal dengan ibunya. Dalam kehidupan rumah tangga yang ditinggali oleh wanita seluruhnya kedekatan dengan pakaian dirasakan semakin kental. Hasrat untuk memperoleh pakaian- pakaian baru cenderung tidak dapat ditahan karena ketiganya memiliki naluri yang serupa. Seakan- akan memiliki naluri dan selera yang sama, sehelai pakaian seakanakan menjadi suatu hal yang menyatukan penulis, saudari kembar penulis, dan ibu penulis. Berangkat dari pengalaman di atas, penulis merasakan suatu hubungan yang emosional dan kedeketan dengan pakaian-pakaian yang dimiliki penulis. Pakaian seolah- olah memberi arti atau nilai yang lain dalam keseharian penulis. Selain dari identitas kembar yang dimiliki, kemudian hasrat belanja yang dimiliki juga oleh keluarga penulis. Penulis juga memastikan pakaian tersebut menaikkan kecantikan atau keistimewaan penulis saat dikenakan. Nilai-nilai tersebut adalah nilai yang secara berkelanjutan dibutuhkan dan dicari oleh penulis. Penulis menyadari, saat penulis menggunakan pakaian-pakaian

2 tersebut keluar dari tempat penyimpanannya, yaitu lemari pakaian, pakaian yang dikenakan memiliki arti lebih dari sekedar menghangatkan tubuh. Pakaian-pakaian yang dimiliki seakan memberi makna bagi penulis saat melakukan rutinitasnya mengeluarkan pakaian dari lemari untuk dikenakan ke lingkungan atau tempat yang akan dikunjungi. Setiap manusia adalah individu yang diciptakan berbeda dalam berbagai hal. Cakupan karya Tugas Akhir yang dikerjakan oleh penulis terbatas pada ungkapan personal yang berasal dalam dirinya sendiri. Karya- karya secara khusus dibuat untuk melengkapi syarat mata kuliah Tugas Akhir Seni Grafis, selain itu karya juga bertujuan untuk menjadi upaya merasakan kembali memori yang semakin memperkuat hubungan penulis dengan keluarganya. 2. Proses Studi Kreatif Karya Tugas Akhir penulis yang berjudul Mengenakan Pribadi merupakan sebuah karya instalasi yang mengungkapkan arti-arti pakaian bagi penulis. Arti pakaian yang dituangkan dalam karya adalah arti pakaian selain sebagai penutup kulit atau sekedar penghangat tubuh. Kedekatan emosional penulis dengan pakaian dilatarbelakangi dari kondisi keluarga penulis. Dalam proses berkaryanya, penulis terlebih dahulu melakukan upaya mengingat kembali cerita-cerita masa lalu penulis dan kemudian merenungkan makna-makna yang terbentuk dalam pakaian yang dimiliki penulis. Proses mengingat dan merenungkan kembali yang dilakukan penulis membawanya ke kesimpulan bahwa di luar fungsi pakaian sebagai kebutuhan pokok, penulis merasakan ia mencari sesuatu yang lebih dari pakaian. Melalui pakaiannya, penulis mencari kecantikan, identitas, kebanggaan, sekaligus privasi. Makna-makna yang dicari dan kemudian dikenakan oleh penulis melalui pakaiannya dianggap turut membentuk pribadi penulis, siapa penulis saat ini, seperti yang Umberto Eco katakan dalam buku Fashion Sebagai Komunikasi bahwa ia berbicara melalui pakaiannya. Judul Mengenakan Pribadi dipilih oleh penulis sebagai judul karya Tugas Akhirnya. Kata Pribadi pada judul karya mewakili makna- makna yang dianggap menjadikan diri penulis lewat pakaiannya. Yuniya Kawamura, dalam Fashion-ology: An Introduction to Fashion Studies, mengatakan bahwa fashion juga dianggap memiliki fungsi mengekspresikan identitas tertentu. Penulis mencoba memvisualisasikan konsepnya dengan karya instalasi yang menjadi ungkapan personal penulis tentang makna-makna yang didapat penulis dari pakaian-pakaiannya. Pada karya instalasi ini, penulis akan menampilkan empat buah lemari dimana setiap lemari yang terbuka akan menunjukkan suatu gaun yang mengungkapkan makna pakaian bagi penulis. Gambar 2.1 Sketsa Karya Sumber : Dokumentasi Penulis Karya instalasi dipilih penulis karena dianggap sebagai bentuk karya yang dapat mewakili konsepnya dibandingkan karya-karya yang bersifat dwimatra. Sebagai mahasiswa seni grafis, penulis tentunya juga mengaplikasikan teknik seni grafis yaitu teknik cetak saring (sablon) dan cetak digital (digital print) karena teknik seni grafis merupakan teknik yang sangat dekat dengan kehidupan penulis. Selain sebagai teknik yang sangat dekat, penulis juga melihat adanya kemungkinan teknik grafis untuk menjelajahi berbagai kemungkinan baru, seperti yang dikatakan Enin Supriyanto : Karya- karya dari akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an ini menunjukkan bahwa pada saat terjadi pergeseran, perubahan, dan perluasan wacana seni rupa kontemporer di Indonesia, seni(man) grafis Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 2

3 tetap mampu menjelajahi berbagai kemungkinan baru. -Enin Supriyanto, 2005 : 27 Megan Arlin 3. Hasil Studi dan Pembahasan Karya ini menampilkan empat buah lemari kayu yang serupa ketika lemari-lemari tersebut dalam keadaan tertutup. Penulis menghadirkan lemari sebagai makna penyimpanan,seperti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa lemari merupakan peti besar tempat menyimpan sesuatu. Gambar 3.1 Mengenakan Pribadi #1 Ketika lemari pertama dibuka, akan tampak sebuah gaun di dalamnya. Gaun tersebut dipenuhi dengan bunga- bunga kain bernuansa merah muda dan ungu. Di bawah gaun tersebut, terdapat bunga- bunga asli yang tumpah keluar saat penulis membuka lemarinya. Pada lemari pertama dan isinya, penulis ingin mengungkapkan bagaimana pakaian memberi arti beauty atau pakaian saat penulis mengenakannya. Penulis mengungkapkan bahwa dirinya ingin memastikan pakaian yang dikeluarkannya dari lemari untuk dikenakan akan membuatnya merasa cantik. Gambar 3.2 Mengenakan Pribadi #2 Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 3

4 Setelah lemari kedua dibuka, akan terlihat sebuah gaun yang lebih kecil dan sederhana dibandingkan gaun pada lemari pertama. Gaun dalam lemari kedua dipenuhi dengan kertas tag harga yang bernuansa hitam dan sedikit putih. Kertaskertas tag harga pada gaun memperlihatkan kata-kata seperti What s New This Week, Must Have Items, dan Pricy Pride. Selain tag harga, pada bagian atas gaun juga terdapat potongan- potongan kertas dengan tulisan MADE IN PARIS, MADE IN BRITAIN, MADE IN ITALY, MADE IN MORROCCO, dan MADE IN LONDON. Pada lemari kedua, penulis ingin mengungkapkan hasrat belanjanya. Penulis yang tinggal serumah dengan dua orang perempuan yaitu ibu dan saudari kembar penulis merasa sebuah pakaian tertentu dapat membuatnya merasa bangga ketika dikenakan terutama bila pakaian tersebut adalah sesuatu yang baru atau tidak ketinggalan jaman, maupun bila pakaian tersebut adalah suatu model pakaian yang wajib dimiliki pada saat itu. Oleh karena itu penulis menampilkan tulisan- tulisan What s New This Week, Must Have Items, dan Pricy Pride pada gaun. Gambar 3.3 Mengenakan Pribadi #3 Dalam lemari ketiga, terdapat dua buah gaun bernuansa keputihan. Kedua gaun tersebut memiliki model dan ukuran yang sama. Yang membedakan kedua gaun dalam lemari keempat adalah apa yang tercetak di atas gaun-gaun tersebut. Angka- angka dan tulisan tercetak di atas gaun di sebelah kiri sementara cipratan cat berwarna-warni tertuang pada gaun di sebelah kanan. Pada lemari ketiga, penulis ingin menceritakan latar belakang kembar penulis yaitu bagaimana sebuah pakaian dapat membedakan sepasang anak kembar, penulis ingin mengungkapkan bagaimana pakaian seolaholah memberi identitas bagi dirinya dan saudari kembar. Gambar 3.4 Mengenakan Pribadi #4 Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 4

5 Megan Arlin Lemari keempat merupakan lemari terakhir dalam rangkaian instalasi tugas akhir penulis. Pada lemari ini, penulis ingin menceritakan tentang privasi. Penulis tinggal dengan ibu dan saudari kembar penulis. Aktivitas bertukar dan saling meminjamkan barang-barang, termasuk pakaian, adalah hal yang sangat wajar. Penulis menyadari satu-satunya hal yang merupakan milik penulis seorang adalah pakaian dalamnya. Pakaian dalam dirasakan penulis sebagai sesuatu yang sangat pribadi, hanya penulis yang dapat mengenakannya. Oleh karena itu, untuk mengungkapkan privasi yang dimaksud, lemari keempat tidak dibuka oleh penulis. Penulis menyadari, pakaian dalam merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap wanita dalam keseharian mereka. Secara umum, setiap manusia baik wanita maupun pria mengetahui bahwa dalam kesehariannya wanita, termasuk penulis, hampir selalu mengenakan pakaian dalamnya. Namun meskipun fakta tersebut diketahui secara jelas, sangat jarang seorang wanita secara terang- terangan menunjukkan pakaian dalam yang dikenakan kepada orang- orang yang ditemuinya. Alasan ini lah yang menyebabkan penulis tidak membuka lemari keempat, melainkan hanya memberi sebuah lubang kecil pada lemari dimana orangorang dapat mengintip isi dalam lemari tersebut. Penulis ingin orang- orang yang melihat mengetahui isi dalam lemari keempat tanpa perlu diberi tahu oleh penulis. Selain menampilkan instalasi, penulis juga menampilkan karya cetak fotografi digital untuk melengkapi karya Tugas Akhirnya. Karya-karya cetak digital tersebut menampilkan penulis dalam pakaian-pakaian yang dibuatnya. Foto penulis dalam karya-karya yang dikenakannya dianggap perlu oleh penulis untuk menggambarkan kedekatan penulis akan makna mengenakan pada pakaian. Gambar 3.5 Karya Cetak Digital Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 5

6 4. Penutup / Kesimpulan Manusia dilahirkan dalam latar belakang yang berbeda-beda. Latar belakang keluarga tersebut seringkali mempengaruhi cara pandang manusia akan hal tertentu dalam kesehariannya. Penulis merasakan latar belakang keluarganya, dimana penulis dilahirkan sebagai anak kembar yang tinggal dengan ibunya telah mempengaruhi cara pandangnya akan pakaian- pakaian yang dipilih untuk dimiliki. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang berfungsi untuk menutupi bagian tubuh yang seharusnya tidak terlihat dan juga untuk menghangatkan tubuh. Namun penulis memiliki kedekatan secara emosional dengan pakaian-pakaian yang dimiliki. Pakaian dirasakan penulis memiliki arti lebih dari fungsi-fungsi pokok yang telah disebutkan sebelumnya. Faktor kekembaran yang dimiliki penulis dan faktor hasrat belanja yang secara bersamaan dimiliki penulis, ibu, dan saudari kembar penulis terasa mendorong kedekatan emosional penulis dengan pakaian. Dalam karya Tugas Akhir ini, penulis menciptakan karya instalasi yang mengungkapkan arti-arti pakaian bagi penulis di luar fungsi pokok pakaian tersebut. Penulis mengungkapkan bahwa pakaian tersebut terasa memberinya kecantikan, kebanggaan, identitas, dan tetap menjadi suatu privasi untuknya. Akhir kata, penulis merasa bahwa cara pandangnya terhadap pakaian berbeda dengan cara pandang umum manusia akan pakaian. Penulis tidak lagi memandang pakaian sebagai kebutuhan pokoknya melainkan memandang pakaian lebih ke sesuatu yang emosional. Ucapan Terima Kasih Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam Tugas Akhir Program Studi Sarjana Seni Grafis FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing yaitu Deden Hendan Durahman, M.Sch. Daftar Pustaka Barnard, Malcolm Fashion Sebagai Komunikasi. Yogyakarta : JALANSUTRA Hujatnikajennong, Agung, Adeline Ooi, Meta Knol, Eko Prawoto Mella Jaarsma : The Fitting Room. Yogyakarta : Cahaya Timur Kawamura, Yunika Fashion-ology : An Intrduction To Fashion Studies. Oxford : Berg Kamus Besar Bahasa Indonesia Supriyanto, Enin Setengah Abad Seni Grafis. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia dan Bentara Budaya Jakarta Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 6

7 Megan Arlin SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING TA Bersama surat ini saya sebagai pembimbing menyatakan telah memeriksa dan menyetujui Artikel yang ditulis oleh mahasiswa di bawah ini untuk diserahkan dan dipublikasikan sebagai syarat wisuda mahasiswa yang bersangkutan. diisi oleh mahasiswa Nama Mahasiswa Megan Arlin NIM Judul Artikel MENGENAKAN PRIBADI diisi oleh pembimbing Nama Pembimbing Deden Hendan Durrahman, M.Sch 1. Dikirim ke Jurnal Internal FSRD Rekomendasi Lingkari salah satu 2. Dikirim ke Jurnal Nasional Terakreditasi 3. Dikirim ke Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi 4. Dikirim ke Seminar Nasional 5. Dikirim ke Jurnal Internasional Terindex Scopus 6. Dikirim ke Jurnal Internasional Tidak Terindex Scopus 7. Dikirim ke Seminar Internasional 8. Disimpan dalam bentuk Repositori Bandung,.../.../ 2012 Deden Hendan Durahman, M.Sch. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 7

8 Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 8

LANSEKAP VIRTUAL BANDUNG

LANSEKAP VIRTUAL BANDUNG LANSEKAP VIRTUAL BANDUNG Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Nama Mahasiswa Ahmad Nursalim Nama Pembimbing Agung Hujatnika, M. Sn. Program Studi Sarjana Seni Rupa Studio Intermedia, Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

1. Bagaimana cara mengkomunikasikan konsep kontrol ini kepada orang lain sehingga orang lain pun dapat menyadarinya?

1. Bagaimana cara mengkomunikasikan konsep kontrol ini kepada orang lain sehingga orang lain pun dapat menyadarinya? KONTROL Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Edo Belasnov tamara Deden Hendan Durahman, M.Sch. Program Studi Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: belasnov@nightly.com Kata Kunci

Lebih terperinci

PERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN

PERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain PERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN Emiria Larasati Drs. Adhi Nugraha, MA, Ph.D Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian terlahir dari ekspresi dan kreativitas masyarakat yang dilatarbelakangi oleh keadaan sosial budaya, ekonomi, letak geografis, pola kegiatan keseharian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan proses manual di zaman yang serba digital seperti sekarang ini. Kita tidak dapat mengelak,

Lebih terperinci

DESAIN ALAT BANTU PENGAYAAN PENDIDIKAN BACA TULIS ANAK JALANAN

DESAIN ALAT BANTU PENGAYAAN PENDIDIKAN BACA TULIS ANAK JALANAN Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain DESAIN ALAT BANTU PENGAYAAN PENDIDIKAN BACA TULIS ANAK JALANAN Triana Hapsari Dr. Agus Sachari, M.Sn. Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran. Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik

Lebih terperinci

METAFORA PROSES DIVERGENSI MELALUI KONFIGURASI FIGURIN KERAMIK

METAFORA PROSES DIVERGENSI MELALUI KONFIGURASI FIGURIN KERAMIK METAFORA PROSES DIVERGENSI MELALUI KONFIGURASI FIGURIN KERAMIK Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Andinar Candranaya Narendrar Dr. Nurdian Ichsan, M.Sn Program Studi Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan menumbuhkan berbagai pengaruh bagi penggunanya. Masyarakat dituntut untuk lebih mampu memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

DIALOG ANTARA AKU, TUHAN, DAN KELUARGAKU

DIALOG ANTARA AKU, TUHAN, DAN KELUARGAKU DIALOG ANTARA AKU, TUHAN, DAN KELUARGAKU Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Thariq Danumaya Aminudin TH. Siregar, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email:

Lebih terperinci

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul lukisan

Lebih terperinci

CITRA TUBUH DAN BENTUK TUBUH PEREMPUAN IDEAL DI MASYARAKAT

CITRA TUBUH DAN BENTUK TUBUH PEREMPUAN IDEAL DI MASYARAKAT Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Senirupa dan Desain CITRA TUBUH DAN BENTUK TUBUH PEREMPUAN IDEAL DI MASYARAKAT Nama Mahasiswa : Cikita Tiara Nama Pembimbing : Deden Hendan Durahman, S.Sn, M.Sch Program Studi

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil

Lebih terperinci

SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D

SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D Nama Mahasiswa : Wingki Adhi Pratama Nama Pembimbing : Drs. Tisna Sanjaya, M.Sch. Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cantik adalah kata yang tidak pernah lepas dari seorang wanita, memberikan pesona agar menjadi cantik dan menarik bagi orang yang melihatnya. Saat ini menjadi cantik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurysta Tresna Sundi, 2014 Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurysta Tresna Sundi, 2014 Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pangandaran merupakan salah satu Kabupaten yang baru terbentuk pada tahun 2012. Terbentuknya Kabupaten Pangandaran sebagai pemekaran dari kabupaten Ciamis-Jawa

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DIRI MENGENAI DEFENSE MECHANISM MELALUI BAHASA UNGKAP METAFOR

PEMAHAMAN DIRI MENGENAI DEFENSE MECHANISM MELALUI BAHASA UNGKAP METAFOR Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa PEMAHAMAN DIRI MENGENAI DEFENSE MECHANISM MELALUI BAHASA UNGKAP METAFOR Hilma Sophia Aminudin TH Siregar, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang mempunyai berbagai macam kebutuhan, antara lain sandang, pangan, dan papan. Sandang merupakan kebutuhan primer yang digunakan manusia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR.. iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR.. iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN... ABSTRAK Makalah ini membahas tetang pembuatan karya pakaian bertemakan burung api. Dengan berlatar belakang masalah makin bebasnya kebudayaan Cina dapat di rayakan di Indonesia setelah pemerintahan Presiden

Lebih terperinci

Pemrograman Lanjut. Interface

Pemrograman Lanjut. Interface Pemrograman Lanjut Interface PTIIK - 2014 2 Objectives Interfaces Defining an Interface How a class implements an interface Public interfaces Implementing multiple interfaces Extending an interface 3 Introduction

Lebih terperinci

Perancangan Buku Visual Grafis Perkembangan Era Fashion Dunia

Perancangan Buku Visual Grafis Perkembangan Era Fashion Dunia Perancangan Buku Visual Grafis Perkembangan Era Fashion Dunia Taranita Mulia Sim 1, Prayanto Widya 2, Adiel Yuwono 3 1 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negara-negara lain yaitu teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang telah mengembangkan

Lebih terperinci

FOTOGRAFI MODEL SEBAGAI BAGIAN PROMOSI LEMBAGA PENDIDIKAN MODEL STUDIO MODEL SOLO

FOTOGRAFI MODEL SEBAGAI BAGIAN PROMOSI LEMBAGA PENDIDIKAN MODEL STUDIO MODEL SOLO 38 PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR FOTOGRAFI MODEL SEBAGAI BAGIAN PROMOSI LEMBAGA PENDIDIKAN MODEL STUDIO MODEL SOLO Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Melengkapi dan Memenuhi Syarat dalam Meraih

Lebih terperinci

BERANGKAT DARI MASA KANAK-KANAK

BERANGKAT DARI MASA KANAK-KANAK BERANGKAT DARI MASA KANAK-KANAK Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Yolanda Mazianaomi Tisna Sanjaya Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: hello_ocol@yahoo.com

Lebih terperinci

AKU DAN MASA. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Art Nouveau, Cetak Saring, Lukisan Kaca Cirebon, Masa depan, Tarot

AKU DAN MASA. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Art Nouveau, Cetak Saring, Lukisan Kaca Cirebon, Masa depan, Tarot AKU DAN MASA Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Fiesta Ramadanti Dr. Tisna Sanjaya, M.Sch Program Studi Sarjana Seni Rupa Email: fiestaramadanti@yahoo.com Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB

Lebih terperinci

Kumpulan Karya Desain dan Senirupa

Kumpulan Karya Desain dan Senirupa Dokumen Pengajuan kenaikan jabatan akademik lector kepala Kumpulan Karya Desain dan Senirupa (Tas, Dompet, Diary, T Shirt, Seni Drawing) Mohamad Djalu Djatmiko, Drs., M.Ds Jurusan Desain Produk FSRD ITENAS

Lebih terperinci

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Make-Up, Beautify, Daily Make-Up, Health Skin, Skin Type, Face Shape.

ABSTRACT. Keywords: Make-Up, Beautify, Daily Make-Up, Health Skin, Skin Type, Face Shape. ABSTRACT With the development of today's world, make- up has become a necessity to beautify themselves, show identity and personality, as well as to keep abreast of fashion, especially in the entertainment

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Sebuah karya seni terlahir dari proses berfikir seorang seniman yang dituangkan ke dalam sebuah media dan menjadi identitas pencipta seni. WPAP (Wedha s

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Jenis Kover Buku Kover buku yang digunakan di buku ini adalah memakai hardcover yang difinishing dengan laminating doff dan diberi Box Protector.

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Seni Rupa Lampiran III

Dokumen Kurikulum Program Studi : Seni Rupa Lampiran III Dokumen Kurikulum 203-208 Program Studi : Rupa Lampiran III Fakultas : Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total Halaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia fotografi pun terus mengalami perkembangan yang luar biasa dari waktu ke waktu. Dewasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bentuk imajinasi dan ide ide kreatif yang diwujudkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bentuk imajinasi dan ide ide kreatif yang diwujudkan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni bertumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia. Dengan kreativitas yang dimilikinya manusia selalu berusaha mengembangkan seni, baik kualitas

Lebih terperinci

MONOLOG WAJAH. Pendahuluan. Kata Kunci : Drawing, Mimik, Monolog

MONOLOG WAJAH. Pendahuluan. Kata Kunci : Drawing, Mimik, Monolog MONOLOG WAJAH Misha Ahmad Azizia Misha Ahmad Azizia Tisna Sanjaya, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa Studio Grafis, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: mishaahmad@yahoo.com Kata Kunci :

Lebih terperinci

STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI. 1. Pendahuluan. Kata Kunci: Bermain, Kreativitas, Proses Kreasi.

STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI. 1. Pendahuluan. Kata Kunci: Bermain, Kreativitas, Proses Kreasi. STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI Nama Mahasiswa : Satrio Yudho P. Nama Pembimbing : Oco Santoso, M.Sn. Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Deskripsi Pekerjaan berisi tentang teknik pengumpulan data dan implementasi desain. Implementasi desain dibuat dengan landasan konsep yang sudah dirancang melalui kumpulan data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang

Lebih terperinci

AKU, SAYA DAN DIRIKU. Abstrak. Abstract. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : boneka, ekspresi diri, introversi, introvert

AKU, SAYA DAN DIRIKU. Abstrak. Abstract. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : boneka, ekspresi diri, introversi, introvert AKU, SAYA DAN DIRIKU Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Chany Foresty Drs. Asmudjo Jono Irianto Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: rolandoleia@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN WEB DESAIN PROMOSI MOTIF BATIK BALI

ABSTRAK PERANCANGAN WEB DESAIN PROMOSI MOTIF BATIK BALI ABSTRAK PERANCANGAN WEB DESAIN PROMOSI MOTIF BATIK BALI Oleh Andre Febrianto Stiady NRP 1364103 Batik Bali merupakan warisan budaya asli Indonesia. Batik sendiri sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH KAIN PERCA UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA

PEMANFAATAN LIMBAH KAIN PERCA UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PEMANFAATAN LIMBAH KAIN PERCA UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA Sri Anggarini Program Studi Desain Produk Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti Jl.Kyai Tapa No 1 Jakarta Barat E-mail : srianggarini@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya dihasilkan dari imajinasi dan temporer seniman. Batasan dari cetak tradisional,

BAB I PENDAHULUAN. karya dihasilkan dari imajinasi dan temporer seniman. Batasan dari cetak tradisional, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni grafis tradisional ditengah arus kemajuan dibidang percetakan. Cetak tradisional mampu mempertahankan eksistensinya di masyarakat, karena sebuah karya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berkarya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berkarya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkarya Tuhan, iman, agama, dan kepercayaan pada saat sekarang ini kembali menjadi satu hal yang penting dan menarik untuk diangkat dalam dunia seni rupa, dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan pelaku kegiatan ekonomi dimana masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Masyarakat dalam kegiatan ekonomi melibatkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah semuanya dijelaskan mengenai konsep perwujudan yang. Melekat pada Pakaian sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Lukis adalah

BAB V PENUTUP. Setelah semuanya dijelaskan mengenai konsep perwujudan yang. Melekat pada Pakaian sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Lukis adalah BAB V PENUTUP Setelah semuanya dijelaskan mengenai konsep perwujudan yang telahdibuat, maka dari penulisan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Nilai yang Melekat pada Pakaian sebagai Inspirasi Penciptaan

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI Disusun Oleh : Nama : Kelas : X Mipa 6 Pelajaran : Seni Budaya SMA TAHUN AJARAN 2016/2017 Seni Rupa Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang membentuk sebuah karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbitnya. Keberagaman suatu majalah tersebut ditentukan berdasarkan target

BAB I PENDAHULUAN. terbitnya. Keberagaman suatu majalah tersebut ditentukan berdasarkan target BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Majalah merupakan salah satu dari bentuk media massa yang memiliki fungsi untuk menyampaikan komunikasi kepada khalayak yang bersifat massal. Majalah memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Gitar merupakan salah satu alat musik yang terkenal di dunia dan membawa keindahan kepada hidup manusia melalui nada-nada indah yang dihasilkannya. Dalam buku

Lebih terperinci

NAFAS TRADISI DALAM LUKISAN POPO ISKANDAR

NAFAS TRADISI DALAM LUKISAN POPO ISKANDAR NAFAS TRADISI DALAM LUKISAN POPO ISKANDAR Hery Santosa dipublikasikan pada Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.4 Mei 2002 Abstrak Rentetan bukti sejarah seni rupa tradisi Indonesia yang membentang dari

Lebih terperinci

KONEKSI PUSARAN. 1. Pendahuluan

KONEKSI PUSARAN. 1. Pendahuluan Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa KONEKSI PUSARAN Nama Mahasiswa : Hayu Anindya Kresna Nama Pembimbing : Drs. Bambang Ernawan, M.Sn Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH

PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH JurnalTingkat Sarjana Senirupa dan Desain PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH Sigit Sembada Sutasman Dr. Martinus Pasaribu, M.Sn. ProgramStudiSarjanaDesain Produk, Fakultas

Lebih terperinci

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING 1 A. Latar Belakang Penciptaan BAB I PENDAHULUAN Perkembangan jaman yang semakin maju, hasil-hasil pemikiran manusia yang semakin berkembang, membuat segala sesuatu yang manusia butuhkan menjadi lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern membuat arus globalisasi menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga mengikuti arus globalisasi

Lebih terperinci

BERINGIN GROUP. Learn, Share and Profit HUMAN INTEREST. A. Pendahuluan

BERINGIN GROUP. Learn, Share and Profit HUMAN INTEREST. A. Pendahuluan HUMAN INTEREST A. Pendahuluan Foto-foto human interest sepertinya selalu menarik untuk dilihat. Nilainilai keseharian manusia dapat terekam melalui fotografi ini. Namun untuk menciptakan karya foto human

Lebih terperinci

DESAIN INSTALASI PUBLIK INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN MUSIK UNTUK TAMAN MUSIK CENTRUM BANDUNG

DESAIN INSTALASI PUBLIK INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN MUSIK UNTUK TAMAN MUSIK CENTRUM BANDUNG Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain DESAIN INSTALASI PUBLIK INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN MUSIK UNTUK TAMAN MUSIK CENTRUM BANDUNG Aryo Pangestu Dr. Deddy Wahjudi, M.Eng Program Studi Sarjana Desain

Lebih terperinci

ABSTRAK PROMOSI BRAND LOKAL JEH BY LOCALE DENGAN PENGENALAN KAIN BATIK CIREBON UNTUK ANAK MUDA Oleh Seanzha Kemal Rachman

ABSTRAK PROMOSI BRAND LOKAL JEH BY LOCALE DENGAN PENGENALAN KAIN BATIK CIREBON UNTUK ANAK MUDA Oleh Seanzha Kemal Rachman ABSTRAK PROMOSI BRAND LOKAL JEH BY LOCALE DENGAN PENGENALAN KAIN BATIK CIREBON UNTUK ANAK MUDA Oleh Seanzha Kemal Rachman 1464904 Batik merupakan salah satu budaya Indonesia yang sangat terkenal dan harus

Lebih terperinci

REPRESENTASI KEINDAHAN ALAM BENDA

REPRESENTASI KEINDAHAN ALAM BENDA Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa REPRESENTASI KEINDAHAN ALAM BENDA Nama Mahasiswa : Della Aprilia Lestari Art Nama Pembimbing : Dr. Nuning Y. Damayanti, Dipl. Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa,

Lebih terperinci

ABSTRAK. ( ) adalah dengan mengikat kaki mereka menjadi kecil dan jenjang yang pada masa. vii

ABSTRAK. ( ) adalah dengan mengikat kaki mereka menjadi kecil dan jenjang yang pada masa. vii ABSTRAK Seiring perkembangan zaman, kecantikan merupakan suatu hal yang sangat penting di kalangan wanita. Salah satu simbol kecantikan wanita China pada masa akhir Dinasti Tang (618-907) adalah dengan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori. Landasan teori yang saya ambil untuk mengembangkan penyelesaian masalah pada. desain saya adalah:

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori. Landasan teori yang saya ambil untuk mengembangkan penyelesaian masalah pada. desain saya adalah: 17 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori yang saya ambil untuk mengembangkan penyelesaian masalah pada desain saya adalah: 4.1.1 Teori Fotografi Fotografi memiliki banyak teori mengenai bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 39 A. Skema proses Berkarya BAB III METODE PENCIPTAAN PRA - IDE EKSTERNAL MELIHAT, MENGAMATI IDE (GAGASAN) INTERNAL : MEMORI KENANGAN PENGALAMAN STUDI PUSTAKA: BUKU, KORAN, INTERNET KONTEMPLASI (PERENUNGAN)

Lebih terperinci

ABSTRAK KAMPANYE BAHAYA SEKS BEBAS UNTUK REMAJA USIA TAHUN DI KOTA BANDUNG. Oleh Tan Vania Edelina Adinata

ABSTRAK KAMPANYE BAHAYA SEKS BEBAS UNTUK REMAJA USIA TAHUN DI KOTA BANDUNG. Oleh Tan Vania Edelina Adinata ABSTRAK KAMPANYE BAHAYA SEKS BEBAS UNTUK REMAJA USIA 18-20 TAHUN DI KOTA BANDUNG Oleh Tan Vania Edelina Adinata 1264053 Banyak perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak remaja, salah satu penyimpangan

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Serangga bersayap sisik ini biasanya memiliki sayap yang sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang bersayap indah, terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan

Lebih terperinci

STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI

STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI Nama Mahasiswa : Sendi Adrianov Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Nama Pembimbing : Drs. Tisna Sanjaya, M.Sch Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin terdengar biasa di telinga, sebutan yang sepintas telah biasa didengar di berbagai tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber: Kompas Female/Dailymail). Sumber: Kompas Female/Dailymail).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber: Kompas Female/Dailymail). Sumber: Kompas Female/Dailymail). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecantikan merupakan dambaan setiap wanita pada umumnya. Meskipun cantik tidak harus sesuatu yang terlihat jelas dari luar secara visual tetapi dapat juga cantik

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN KERJA. 1. Kartu Undangan Hari Pangan Sedunia

BAB IV LAPORAN KERJA. 1. Kartu Undangan Hari Pangan Sedunia BAB IV LAPORAN KERJA 1. Kartu Undangan Hari Pangan Sedunia Klien : Departemen Pertanian Tugas saya disini yaitu mendesain kartu undangan untuk kegiatan tahunan Departemen Pertanian yang bersifat internasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Industri Kreatif Indonesia pada Tahun Seni Pertunjukan. 2 Seni Rupa. 3 Televisi dan Radio.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Industri Kreatif Indonesia pada Tahun Seni Pertunjukan. 2 Seni Rupa. 3 Televisi dan Radio. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di bidang industri kreatif masih terbuka luas untuk para pelaku usaha di Indonesia, karena kekayaan budaya dan tradisi Indonesia bisa

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Peranan UMKM didalam membangun perekonomian Indonesia dapat diperhitungkan dan berperan penting paska krisis moneter 1998, dimana para investor mengalihkan investasinya

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas. 68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru

Lebih terperinci

2016 KULINER TRADISIONAL SUNDA DALAM KARYA SENI GRAFIS

2016 KULINER TRADISIONAL SUNDA DALAM KARYA SENI GRAFIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Banyaknya pulau yang dimiliki Indonesia menghadirkan beragam keunikan tradisi khas daerahnya masing-masing, termasuk di dalamya terdapat bermacam keunikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia seperti wayang, batik, keris, angklung, reog. Wayang adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia seperti wayang, batik, keris, angklung, reog. Wayang adalah salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia memiliki banyak kesenian daerah yang menjadi warisan budaya Indonesia seperti wayang, batik, keris, angklung, reog. Wayang adalah salah satu bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian, peluang dibidang periklanan masih tetap menjanjikan masa depan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian, peluang dibidang periklanan masih tetap menjanjikan masa depan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi visual sebagai suatu sistem pemenuhan kebutuhan manusia dibidang komunikasi visual melalui media- media visual, dewasa ini perkembangannya sangat pesat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses

Lebih terperinci

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fashion, sepintas adalah mengenai pakaian atau busana. Jika kita berbicara tentang pakaian, hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat dekat dengan diri kita.

Lebih terperinci

Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris

Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris 1 Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris 2 M. Agus Burhan Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris

Lebih terperinci

MOMENT BEINGS - MOTIONS

MOMENT BEINGS - MOTIONS MOMENT BEINGS - MOTIONS Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Drs. Amrizal Salayan, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa Studio Patung, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: marco_tepebe@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Setelah mengetahui bahwa PT. Earth Color tidak memiliki Graphic Standard Manual, Penulis melakukan riset dan menanyakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tema mengenai parodi sebagai bentuk sindiran terhadap situasi zaman, banyak ditemukan sepanjang sejarah dunia seni, dalam hal ini khususnya seni lukis, contohnya Richard

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Desain 5.1.1 Visual Menggunakan pemaparan fotografi portrait dalam menunjukan kehidupan seorang penyandang tunanetra, serta memberikan pengalaman bagi para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia merupakan salah satu negara yang mengikuti perkembangan mode (trend) di dunia. Menurut buku Perancangan Buku Ilustrasi Motif Navajo pada Pelaku

Lebih terperinci

Sugeng Hadi Purnomo, SH., MH. Fakultas Hukum, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Sugeng Hadi Purnomo, SH., MH. Fakultas Hukum, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya Januari 2017, Vol. 02, No. 02, hal 62 70 KAMPUNG LAMPION DAN PLANG NAMA JALAN Sugeng Hadi Purnomo, SH., MH. Fakultas Hukum, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Email:

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN A. Metode Penciptaan Penulis menggunakan metodologi penciptaan karena penulis tidak hanya meneliti bagaimana perkembangan batik di Kabupaten Garut saja, akan tetapi penulis

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA

BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA 3.1 Gagasan Karya Setelah melihat fenomena-fenomena pada bab sebelumnya, maka gagasan karya penulis ini muncul sebagai ungkapan mengkritisi fenomena-fenomena tersebut.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Victorian, Mekanika, Khayalan, Teknologi. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Victorian, Mekanika, Khayalan, Teknologi. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Steam of Victorian, terinspirasi dari gaya busana Steampunk yang di latar belakangi revolusi industri di Inggris. Revolusi industri tersebut memberikan pengaruh besar pada bidang, ekonomi, transportasi,

Lebih terperinci

Di Ujung Pantai Gelap, Pasti Ada Mercusuar

Di Ujung Pantai Gelap, Pasti Ada Mercusuar Di Ujung Pantai Gelap, Pasti Ada Mercusuar Nasrullah Taufik MC16-2B 2012-16- 1313 London School of Public Relations - Jakarta Habis gelap, terbitlah terang. Itulah kutipan dari Raden Ajeng Kartini yang

Lebih terperinci

EKSPLORASI TEKNIK SUMINAGASHI PADA PRODUK FASHION

EKSPLORASI TEKNIK SUMINAGASHI PADA PRODUK FASHION Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain EKSPLORASI TEKNIK SUMINAGASHI PADA PRODUK FASHION Dinar Amanda Prof. Dr Biranul Anas Program Studi Sarjana Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Lebih terperinci

NGALINGU : SEBUAH RELASI ANTAR RUANG

NGALINGU : SEBUAH RELASI ANTAR RUANG NGALINGU : SEBUAH RELASI ANTAR RUANG Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Yuthika Nur Addina Dr. Andryanto Rikrik Kusmara, M. Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal)

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal) BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan terdiri dari dua kata yaitu strategi dan perancangan, yang masing-masing kata mempunyai pengertian tersendiri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik menurut Gubernur Jakarta, Basuki

BAB I PENDAHULUAN. Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik menurut Gubernur Jakarta, Basuki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Tua menjadi simbol permata Jakarta selain Monas dan Kepulauan Seribu, dan Kota Tua juga salah satu pusat sejarah Indonesia, sebab di wilayah tersebut terdapat

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam siklus hidupnya tidak dapat melepaskan diri dari busana. Busana merupakan salah satu penunjang yang digunakan manusia agar bisa berinteraksi dan berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. gramatika, penanda (signifier), dan petanda (signified) dalam kesepakatan subyektif,

BAB 1 PENDAHULUAN. gramatika, penanda (signifier), dan petanda (signified) dalam kesepakatan subyektif, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Sebagaimana bahasa, fotografi adalah alat tutur dengan seperangkat gramatika, penanda (signifier), dan petanda (signified) dalam kesepakatan subyektif, ruang dan waktu

Lebih terperinci

The Growing Sadness. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : faktor psikologis, lanskap, lukisan, manusia, metaphor

The Growing Sadness. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : faktor psikologis, lanskap, lukisan, manusia, metaphor The Growing Sadness Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Maya Juniarti Hegar Dikdik Sayahdikumullah Ph.D Program Studi Sarjana Seni Rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: mayajuniartihegar@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : kepunahan, pelestarian, rocker. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : kepunahan, pelestarian, rocker. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Extinctxia merupakan penggabungan antara 2 kata yaitu, Extinction dan Indonesia. Extinctxia digambarkan sebagai suatu proses kepunahan yang menceritakan inspirasi yang penulis angkat, yaitu berita

Lebih terperinci