METAFORA PROSES DIVERGENSI MELALUI KONFIGURASI FIGURIN KERAMIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METAFORA PROSES DIVERGENSI MELALUI KONFIGURASI FIGURIN KERAMIK"

Transkripsi

1 METAFORA PROSES DIVERGENSI MELALUI KONFIGURASI FIGURIN KERAMIK Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Andinar Candranaya Narendrar Dr. Nurdian Ichsan, M.Sn Program Studi Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Kata Kunci : alienasi, figurin keramik, konfigurasi lingkaran, metafor, repetis Abstrak Menurut pandangan Erich Fromm, alienasi adalah suatu kondisi dimana seorang individu merasa terasing dari kehidupan sosialnya. Individu tersebut tidak lagi melakukan sesuatu atas dasar kehendaknya sendiri, tetapi seakan dikontrol oleh sesuatu di luar dirinya sehingga, ia kehilangan jati diri dan terasing pula dari dirinya sendiri. Lebih jauh lagi, kondisi ini menjadikan seorang individu tidak lagi menjadi poros dunianya sendiri, juga tidak menciptakan aktivitas-aktivitasnya sendiri. Seringkali kondisi ini terjadi akibat keinginan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan atau kelompok sosial berikut aturan-aturan yang mengikutinya, karena ingin diakui menjadi bagian dari kelompok itu. Pada nyatanya, ia sebenarnya adalah orang yang tidak berdaya dan tidak menjadi dirinya sendiri tanpa disadari. Kondisi tersebut tak ayal dialami pula oleh penulis. Adanya kebutuhan untuk hidup berkelompok, khususnya pada masa perkuliahan, menyebabkan penulis merasa seakan dituntut untuk mengikuti aturan-aturan yang terdapat pada kelompok yang ingin ia masuki. Hasilnya, yang terbentuk adalah kenyamanan semu; penulis justru merasa terhambat dan merasa tidak dapat berkembang. Penulis mengalami depersonalisasi dan malah terasing dari dirinya sendiri. Karakter-karakter yang penulis tampilkan ke muka umum hanyalah persona dari lingkungan yang dirasa terlalu mendominasi, sehingga penulis merasa hampa. Adanya keinginan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut mendorong penulis untuk menjadikannya sebuah kesempatan berkarya Tugas Akhir, sebagai media pengekspresian pemikiran-pemikiran penulis. Penulis memutuskan untuk menggunakan pendekatan teknik media keramik, yang kemudian disusun menjadi sebuah konfigurasi lingkaran yang divergen (menyebar ke luar) dan menyerupai ledakan. Karya tersebut terdiri dari ratusan repetisi figurin manusia dalam posisi duduk, setengah-berdiri, dan berdiri, sebagai metafora dari penulis yang mencoba lepas dari belenggu sosial. Melalui karya ini pula, penulis berharap dapat merepresentasikan pandangannya dan mencapai proses pendewasaan serta mampu memilah mana pengaruh luar yang dapat bermanfaat bagi penulis, sehingga penulis dapat keluar dari rasa terkungkung untuk kemudian menjadi individu yang lebih baik. Abstract According to Erich Fromm, alienation is meant a mode of experience in which an individual experiences himself as an alien and has become estranged from himself. He does not experience himself as the center of his world, as the creator of his own acts. An alienated individual is out of touch with himself as he is out of touch with any other person. Oftentimes, this condition occurs when an individual tries to adapt himself to social groups around him, and tries to get recognition from that said social groups; when in fact, he s unconsciously not being himself and becoming more vulnerable. Alienation was somewhat inevitable for the author. In social life, there is a need to form a group or socialize in a group, especially in college phase of author's life. The author felt urged to follow the rules each group had. That resulted in forged comfort; the author felt inhibited and fail to develop into maturity. He experienced a depersonalization and even got estranged from himself. The characters that the author projected to the public were just a persona in a domineering environment, which left the author feeling empty. 1. Pendahuluan Pandangan Erich Fromm secara singkat mengenai keterasingan dapat dikatakan bahwa orang tidak lagi melakukan sesuatu atas dasar kehendaknya sendiri, tetapi disetir oleh sesuatu di luar dirinya. Ia asing dengan dirinya sendiri. Ia tak mengalami dirinya sendiri sebagai pusat dunianya dan sebagai pencipta aktivitas-aktivitasnya sendiri tetapi semua sikap dan bahkan yang dipikirkannya menjadi tuan baginya, dan ia tunduk padanya. Pada masa akhir perkuliahan ini penulis ingin menyelesaikan permasalahan dengan yang ada dengan diri yang dipengaruhi oleh kehidupan sosial

2 sekitarnya. Hal ini dijadikan oleh penulis sebagai kesempatan berkarya untuk tugas akhir sebagai media dalam mengekspresikan pemikiran-pemikiran penulis. Kejadian seperti ini sering sekali penulis alami, bahkan dalam kehidupan bersosial penulis baik dalam lingkup keluarga, pertemanan, dan perkuliahan. Pada akhirnya penulis menyadari kelemahan penulis, bahwa penulis yang merasa teralienasi dari dirinya sendiri akibat kenaekaragaman di lingkungan tempat penulis sehari hari tinggal. Hal ini membuat penulis merasa kosong pada dalam diri, karena apa yang dilakukan penulis menurutnya hanyalah hasil persona dari lingkungan yang mendominasi kehidupan sehari hari penulis. Di akhir abad ke- 20, para filsuf, ilmuwan sosial, maupun seniman banyak memperdebatkan keberadaan manusia sebagai makhluk sosial. Telah menjadi hal umum dan permasalahan yang tak berhenti diperdebatkan sampai saat ini. Salah satu permasalahan itu adalah kondisi manusia yang teralienasi. Menurut pandangan Erich Fromm, salah seorang pakar pisikologi, secara singkat mengutarakan mengenai keterasingan. Ia mengatakan bahwa, orang tidak lagi melakukan sesuatu atas dasar kehendaknya sendiri, tetapi disetir oleh sesuatu di luar dirinya. Berangkat dari refleksi pada dirinya sendiri, yang telah mengalami pengalaman-pengalaman personal, yang secara sadar maupun tak sadar telah membentuk karakter diri penulis yang teralienasi dengan dirinya sendiri. Penulis merasa terlalu nyaman pada lingkungan tinggal dan pertemanannya sehingga menghambat penulis untuk maju dan berkembang. Hal ini membuat penulis secara tidak langsung terkengkang dan berada di zona nyaman yang semu. Penulis memutuskan untuk menggunakan pendekatan teknik media keramik yang disusun dalam bentuk mirip ledakan, yaitu menyebar ke segala arah. Dalam pembuatan karya tugas akhir penulis. Karya ini terdiri dari ratusan figurin yang berbahan dasar keramik yang terbagi menjadi 3 posisi, yaitu duduk, jongkok-setengah berdiri, dan berdiri. Bentuk yang penulis ambil adalah bentuk-bentuk dasar sebagai simbolik dari beragam jenis aturan yang diciptakan oleh manusia sendiri dalam makna yang berubah menjadi sebuah bentuk kebendaan. Bentuk figurin yang disusun merupakan metafora diri penulis yang mencoba untuk keluar dari satu belenggu, yaitu perasaan terlalu nyaman pada suatu tempat dan merasa cukup dalam mencari pemahaman keilmuan baru. Melalui karya ini penulis mencoba memperlihatkan kenyataan akan suatu bentuk alienasi diri, sehingga penulis dapat merepresentasikan pandangannya dan mencapai proses pendewasaan serta mampu memilah mana yang pengaruh dari lingkungan luar yang dapat bermanfaat bagi penulis, sehingga penulis dapat keluar dari rasa terkungkung untuk kemudian menjadi lebih baik.. 2. Proses Studi Kreatif Karya tugas akhir ini bertujuan untuk Memaparkan sebuah kenyataan akan bentuk alienasi diri sehingga penulis dapat merubah sedikit pandangannya dan berdamai dengan diri sendiri dan lingkungannya, serta Sebagai media penulis untuk dapat menuangkan dan mengekspresikan kegelisahan hati dalam sebuah karya seni. Berawal dari keinginan penulis untuk mengenal diri penulis lebih dalam lagi, penulis mencoba berfikir akan kelemahan ataupun kelebihan yang ada pada diri penulis. Penulis merasa teralienasi dari diri sendiri dikarenakan merasa hanya menjadi bentuk persona dari lingkungannya berasama teman yang berasal dari bermacam macam program studi yang lebih dominan. Sumber teralienasi disini adalah lingkungan tempat tinggal penulis yang dominan sehingga sehingga terbawa dan merasa terlalu nyaman sehingga penulis teralienasi dari dirinya sendiri. Penulis memutuskan untuk merepresentasikan karya penulis menjadi sebuah karya keramik yang memijam persona dari figurin untuk mencapai gagasan yang telah penulis jabarkan di atas. Penulis merepresentasikan dirinya dalam bentuk sesosok manusia yang diselimuti kain namun pada bagian dalamnya kosong. Tidak terdapat manusia di dalamnya, maka hanya mampak kain yang menyerupai manusia namun tanpa isi. Di sini penulis ingin menceritakan bagaimana kekosongan yang dirasakan pada diri penulis dan menciptakan unsur simbolik bahwa apa yang dilihat lingkungan sekitar kepada penulis hanyalah sisi luar saja, dan kosong pada bagian dalam. Figurin merupakan wujud representasi manusia dalam bentuk mini. Figurin yang dibentuk oleh penulis berjumlah 3 buah dan memiliki gesture yang berbeda pula. Perbedaan gestur ini ingin merepresentasikan proses dan keadaan yang dirasakan penulis dalam proses untuk berdamai dengan dirinya sendiri. Gestur yang dibuat adalah duduk, jongkok, dan berdiri. Pada posisi duduk penulis ingin menceritakan tentang kegundahannya ketika hanya bias terdiam dalam suatu tempat maupun lingkungan yang membuat penulis merasa terbiasa untuk diam dan tidak dapat bergerak untuk keluar mencari pengetahuan baru. Kemudian pada gesture jongkok atau setengah berdiri menceritakan tentang salah satu aksi dalam proses penulis untuk tidak hanya diam yang kemudian juga sebagai symbol sebesar apa pemahaman penulis pada suatu aspek pengetahuan. Pada gestur terakhir yaitu berdiri, penulis ingin bercerita tentang perubahan setelah memulai proses menuju berubahnya sikap untuk diam saja dan hanya menyerap segala macam bentuk hal Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 2

3 Andinar Candranaya Narendrar positif maupun negatif di lingkungannya. Gestur terakhir juga sebagai acuan bahwa penulis cukup memahami aspek pengetahuan dalam kehidupan yang penulis lalui. Ketiga figure ini semua dalam keadaan menunduk sebagai symbol rasa malu, lelah, dan dalam posisi yang tidak diinginkan. Semua gestur ini akan didisplay dengan susunan menyerupai visual ledakan yang memiliki pusat yang mendorong tiap-tiap layer untuk keluar dan menjauh untuk mencari kenyamanan dan pengetahuan baru. Dalam display karya, penulis mengadaptasi bentuk ledakan yang melingkar seakan akan mendorong ke segala arah secara membabi buta untuk mencari pemahaman baru. Dalam konfigurasi ini penulis ingin merepresentasikan proses dimana tidak semua figurin yang diciptakan penulis hadir dalam bentuk sempurna. Ketidak sempurnaan ini ditunjukan dengan adanya beberapa figurin yang ter-deformasi. Dalam penataan karya, terdapat beberapa layer yang mulai dari pusat figurin ditata melingkar dengan rapat hingga layer paling luar semakin berjarak, ini sebagai bentuk simbolik penulis untuk menyampaikan pesan bahwa penulis tidak lagi ingin terkungkung atau terjerat dalam bayangan alienasi diri. 3 layer pertama berisi figurin dengan pose duduk dan tertunduk sedangkan pada layer berikutnya terdapat figurin dengan pose setengah duduk untuk menyimbolkan bahwa penulis ingin bergerak maju meninggalkan permasalahan yang dia alami. Pada layer terakhir terdapat figurin dengan pose berdiri yang juga menunduk sebagai symbol bahwa penulis beranjak keluar dari mikrokosmik yang ia ciptakan dari pengalaman alienasi tersebut. Setelah 3 layer pertama, figurin akan diletakkan secara acak sebagai simbol ketidak sempurnaan, perbedaan tingkat pengetahuan pada aspek kehidupan penulis. Pada finishing karya, penulis yang menggunakan tanah stoneware dengan hasil warna putih setelah dibakar pada suhu 900 derajat celcius, yang kemudian didisplay dengan konfigurasi melingkar yang menerupai ledakan. Dengan tidak seragamnya figurin yang mengisi layer penulis ingin menceritakan pemahaman penulis yang tidak seragam sehingga figurin sebagai sarana dalam menunjukkan sejauh mana proses yang dialami penulis dalam mencapai pemahaman pemahaman yang pernah penulis temui dalam kehidupannya. Ada pula alasan mengapa figurin tidak dibentuk lebih terbuka karena pada pencarian ilmu dan pemahaman tidak aka nada habisnya sehingga tidak patut agaknya jika penulis merasa cukup dalam perjalanannya mencari pemahaman baru. 3. Hasil Studi dan Pembahasan Karya instalatif ini terdiri dari figurin yang terbuat dari keramik dan disusun melingkar dengan beberapa layer. Keseluruhan karya berwarna putih dof dengan menggunakan warna asli dari stoneware putih yang dibakar pada suhu 1000 derajat celcius. Gambar 1 : Sketsa display Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 3

4 Gambar 2 : Test display 4. Penutup / Kesimpulan Merasa tidak menemukan diri sendiri meskipun segalanya nampak jelas terlihat dari bagian luar sangatlah menyulitkan. Dengan banyaknya pengaruh dari lingkungan luar yang mengakibatkan penulis mengalami alienasi terhadap diri sendiri, karena apa yang dilakukan penulis menurutnya hanyalah hasil persona dari lingkungan yang mendominasi kehidupan sehari hari penulis. Melalui karya seni, penulis mempunyai kesempatan untuk merepresentasi bagaimana proses keluar dari zona nyaman dan maju mencari pemahaman-pemahaman baru. Pengalaman teralienisasi akan diri sendiri oleh penulis serta prosesnya dalam meninggalkan zona nyaman hingga menemukan pemahaman barudan lingkungan baru dapat direpresentasikan dalam sebuah karya seni tiga dimensi berbentuk 3 buah figunie dengan pose berbeda yang kemudian diperbanyak dan pada proses pembuatannya melalui proses cetak tuang yang dilakukan berkali-kali sehingga bersifat repetitif dan konfigurasinya meminjam ledakan dan divergensi sebagai persona keinginan besar penulis. Berbagai deformasi yang terjadi pada proses pencetakan karya digunakan penulis sebagai representasi proses, dimana tidak semua proses berhasil dengan sempurna.penulis ingin fenomena ini tidak hanya dirasakan oleh penulis, tapi juga para audience sehingga dapat ikut memahami. Karya ini menjadikan proses pelepasan bagi masa lalu penulis sehingga penulis dapat meninggalkan perasaan-perasaan negatif penulis dan penulis dapat menerima semua yang telah terjadi dengan tulus. Karya tersebut menjadikan cerminan dari proses meyakinkan diri sendiri untuk mengatasi semua efek negatif yang pernah penulis alami. Ucapan Terima Kasih Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam MK Tugas Akhir Program Studi Seni Rupa FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing Bapak Dr. Nurdian Ichsan, M.Sn yang juga sebagai Koordinator Tugas Akhir. Daftar Pustaka Fromm, Erich, Masyarakat Yang Sehat. Diterjemahkan oleh: Thomas Bambang Murtianto. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Schacht, Richard, Alienasi. Diterjemahkan oleh: Ikramullah Mahyuddin. Yogyakarta: Jalasutra. Fromm, Erich, Masyarakat Yang Sehat. Diterjemahkan oleh: Thomas Bambang Murtianto. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Schacht, Richard, Alienasi. Diterjemahkan oleh: Ikramullah Mahyuddin. Yogyakarta: Jalasutra. Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 4

5 Andinar Candranaya Narendrar SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING TA Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 5

6 Bersama surat ini saya sebagai pembimbing menyatakan telah memeriksa dan menyetujui Artikel yang ditulis oleh mahasiswa di bawah ini untuk diserahkan dan dipublikasikan sebagai syarat wisuda mahasiswa yang bersangkutan. Nama Mahasiswa NIM diisi oleh mahasiswa Judul Artikel Nama Pembimbing diisi oleh pembimbing Rekomendasi Lingkari salah satu à 1. Dikirim ke Jurnal Internal FSRD 2. Dikirim ke Jurnal Nasional Terakreditasi 3. Dikirim ke Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi 4. Dikirim ke Seminar Nasional 5. Dikirim ke Jurnal Internasional Terindex Scopus 6. Dikirim ke Jurnal Internasional Tidak Terindex Scopus 7. Dikirim ke Seminar Internasional 8. Disimpan dalam bentuk Repositori Bandung,.../.../... Tanda Tangan Pembimbing : Nama Jelas Pembimbing : Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 6

LANSEKAP VIRTUAL BANDUNG

LANSEKAP VIRTUAL BANDUNG LANSEKAP VIRTUAL BANDUNG Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Nama Mahasiswa Ahmad Nursalim Nama Pembimbing Agung Hujatnika, M. Sn. Program Studi Sarjana Seni Rupa Studio Intermedia, Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

MONOLOG WAJAH. Pendahuluan. Kata Kunci : Drawing, Mimik, Monolog

MONOLOG WAJAH. Pendahuluan. Kata Kunci : Drawing, Mimik, Monolog MONOLOG WAJAH Misha Ahmad Azizia Misha Ahmad Azizia Tisna Sanjaya, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa Studio Grafis, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: mishaahmad@yahoo.com Kata Kunci :

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DIRI MENGENAI DEFENSE MECHANISM MELALUI BAHASA UNGKAP METAFOR

PEMAHAMAN DIRI MENGENAI DEFENSE MECHANISM MELALUI BAHASA UNGKAP METAFOR Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa PEMAHAMAN DIRI MENGENAI DEFENSE MECHANISM MELALUI BAHASA UNGKAP METAFOR Hilma Sophia Aminudin TH Siregar, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi

I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni pada dasarnya digunakan untuk mewakili perasaan manusia. Melalui seni lukis seseorang dapat menuangkan ide atau gagasannya ke dalam bentuk visual yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 4 TINJAUAN KARYA GATHERING

BAB 4 TINJAUAN KARYA GATHERING BAB 4 TINJAUAN KARYA GATHERING 4.1 Konfigurasi Karya 1 Konfigurasi 1 terdiri dari tujuh figur yang diletakkan melingkar mengitari ruang galeri. Masing-masing figur menghadap ke bagian tengah ruangan. Figur-figur

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA

BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA 3.1 Gagasan Karya Setelah melihat fenomena-fenomena pada bab sebelumnya, maka gagasan karya penulis ini muncul sebagai ungkapan mengkritisi fenomena-fenomena tersebut.

Lebih terperinci

CATATAN-CATATAN TANAH

CATATAN-CATATAN TANAH CATATAN-CATATAN TANAH Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Hidayat Ramadhan Dr. Tisna Sanjaya, M.Sch Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: Hidayatrama7@gmail.com

Lebih terperinci

V. PENUTUP. bentuk figur manusia yang imajinatif. karya-karya lukisan dalam Tugas Akhir penciptaan karya seni ini

V. PENUTUP. bentuk figur manusia yang imajinatif. karya-karya lukisan dalam Tugas Akhir penciptaan karya seni ini V. PENUTUP A. Kesimpulan Sebuah karya seni adalah merupakan hasil dari representasi perasaan, pikiran, pengalaman, untuk disampaikan kepada masyarakat luas. Kejadian-kejadian menarik yang dialami penulis

Lebih terperinci

SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D

SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D Nama Mahasiswa : Wingki Adhi Pratama Nama Pembimbing : Drs. Tisna Sanjaya, M.Sch. Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa,

Lebih terperinci

LABIRIN KEHIDUPAN. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Hidup, Instalasi, Labirin, Pilihan

LABIRIN KEHIDUPAN. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Hidup, Instalasi, Labirin, Pilihan LABIRIN KEHIDUPAN Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Dea Ananda Azalia Dr. Agung Hujatnika, S. Sn, M. Sn Program Studi Sarjana..Intermedia, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: deazalia29@gmail.com

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN RENCANA PEMBELAJARAN MATA KULIAH : ILUSTRASI SEM: IV KODE : MKB072 SKS : 4 JURUSAN : SENI RUPA MURNI DOSEN : Drs. Henri Cholis, M.Sn KOMPETENSI : Mahasiswa mampu menciptakan karya seni sketsa Murni dengan

Lebih terperinci

Simbol dan Repetisi bersama Albert Yonathan Febrina Anindita (F) berbincang dengan seniman Albert Yonathan (A)

Simbol dan Repetisi bersama Albert Yonathan Febrina Anindita (F) berbincang dengan seniman Albert Yonathan (A) Simbol dan Repetisi bersama Albert Yonathan Febrina Anindita (F) berbincang dengan seniman Albert Yonathan (A) Dikenal sebagai seniman perwakilan Indonesia di Venice Biennale 2013, Albert Yonathan menunjukkan

Lebih terperinci

BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE

BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE Tania Andina Kardin Deni Yana, S.Sn, M.sn Program Studi Sarjana Kriya Keramik, Fakultas

Lebih terperinci

DIALOG ANTARA AKU, TUHAN, DAN KELUARGAKU

DIALOG ANTARA AKU, TUHAN, DAN KELUARGAKU DIALOG ANTARA AKU, TUHAN, DAN KELUARGAKU Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Thariq Danumaya Aminudin TH. Siregar, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan industri fashion Indonesia dalam jangka panjang serta melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan industri fashion Indonesia dalam jangka panjang serta melahirkan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tekstil tradisional yang khas dan kaya ragamnya merupakan salah satu modal dasar pengembangan industri modern berciri Indonesia. Perkembangan tersebut ditambah dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. untuk mengungkapkanya ke dalam karya seni grafis woodcut. Karya yang diciptakan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. untuk mengungkapkanya ke dalam karya seni grafis woodcut. Karya yang diciptakan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Munculnya berbagai fenomena dalam masyarakat yang mencerminkan menurunya nilai-nilai humanis merupakan suatu manifestasi dari kemerosotan nilainilai siri. Terjadinya berbagai

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: ENERJIK. PENCIPTA : IDA AYU GEDE ARTAYANI. S.Sn, M. Sn

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: ENERJIK. PENCIPTA : IDA AYU GEDE ARTAYANI. S.Sn, M. Sn KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: ENERJIK PENCIPTA : IDA AYU GEDE ARTAYANI. S.Sn, M. Sn PAMERAN: PEGELARAN SENI (PENCIPTAAN SENI) DANA DIPA ISI DENPASAR, 2010 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

Lebih terperinci

STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI. 1. Pendahuluan. Kata Kunci: Bermain, Kreativitas, Proses Kreasi.

STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI. 1. Pendahuluan. Kata Kunci: Bermain, Kreativitas, Proses Kreasi. STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI Nama Mahasiswa : Satrio Yudho P. Nama Pembimbing : Oco Santoso, M.Sn. Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan

Lebih terperinci

BERANGKAT DARI MASA KANAK-KANAK

BERANGKAT DARI MASA KANAK-KANAK BERANGKAT DARI MASA KANAK-KANAK Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Yolanda Mazianaomi Tisna Sanjaya Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: hello_ocol@yahoo.com

Lebih terperinci

AKU, SAYA DAN DIRIKU. Abstrak. Abstract. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : boneka, ekspresi diri, introversi, introvert

AKU, SAYA DAN DIRIKU. Abstrak. Abstract. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : boneka, ekspresi diri, introversi, introvert AKU, SAYA DAN DIRIKU Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Chany Foresty Drs. Asmudjo Jono Irianto Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: rolandoleia@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal manusia hadir di muka bumi, yang menjadi perbincangan manusia adalah mengenai kehidupannya. Manusia lahir di dunia ini sebagai seorang bayi, lalu tumbuh

Lebih terperinci

1. Bagaimana cara mengkomunikasikan konsep kontrol ini kepada orang lain sehingga orang lain pun dapat menyadarinya?

1. Bagaimana cara mengkomunikasikan konsep kontrol ini kepada orang lain sehingga orang lain pun dapat menyadarinya? KONTROL Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Edo Belasnov tamara Deden Hendan Durahman, M.Sch. Program Studi Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: belasnov@nightly.com Kata Kunci

Lebih terperinci

SENI GRAFIS JEMUR. 1. Pendahuluan. Fajar Nurhadi Dr. Tisna Sanjaya, M Sch. Kata Kunci : adaptif, apropriasi, berkesenian, seni grafis, jemur.

SENI GRAFIS JEMUR. 1. Pendahuluan. Fajar Nurhadi Dr. Tisna Sanjaya, M Sch. Kata Kunci : adaptif, apropriasi, berkesenian, seni grafis, jemur. SENI GRAFIS JEMUR Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Fajar Nurhadi Dr. Tisna Sanjaya, M Sch. Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: fajarnurhadi2@gmail.com

Lebih terperinci

BUMANTARA DALAM KENANGAN

BUMANTARA DALAM KENANGAN BUMANTARA DALAM KENANGAN Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Dila Alima Dikdik Sayahdikumullah, Ph.D. Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: dila.alima@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Persoalan identitas, baik itu yang bersifat kolektif atau personal, telah menjadi isu penting dalam perdebatan yang dimunculkan oleh teori posmodern. Ideologi-ideologi

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK TUNANETRA

PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK TUNANETRA Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK TUNANETRA Ignatius Deo Grasianto ; Dra. Dona Saphiranti, MT. Program Studi Sarjana Desain Interior, Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penciptaan BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Penciptaan Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh Allah Subhanallah Wa Ta ala. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia dengan makhluk lainnya

Lebih terperinci

SEMESTA WARNA. Abstrak. Abstract. : Drs. Rizki Akhmad Zaelani Harry. Kata Kunci : seni lukis, warna, sains, imajinasi

SEMESTA WARNA. Abstrak. Abstract. : Drs. Rizki Akhmad Zaelani Harry. Kata Kunci : seni lukis, warna, sains, imajinasi SEMESTA WARNA Nama Mahasiswa Nama Pembimbing : Condro Priyoaji : Drs. Rizki Akhmad Zaelani Harry Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: condropriyoaji@yahoo.co.id

Lebih terperinci

AMBANG BATAS DELUSI KECEMASAN

AMBANG BATAS DELUSI KECEMASAN AMBANG BATAS DELUSI KECEMASAN Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Rizki Fariz Abdussamad Dr. Nuning Yanti Damayanti, Dipl. Art Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Lebih terperinci

BAB III PROSES BERKARYA

BAB III PROSES BERKARYA BAB III PROSES BERKARYA Terdapat beberapa tahapan yang saya lalui dalam menciptakan karya tugas akhir ini. Beberapa tahapan tersebut meliputi gagasan saya dalam berkarya, pendekatan material dan teknik

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 4 Fakultas FDSK Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk Grafis Dan Multimedia www.mercubuana.ac.id Fungsi Bentuk fungsi dapat dikategorikan sebagai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH

PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH JurnalTingkat Sarjana Senirupa dan Desain PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH Sigit Sembada Sutasman Dr. Martinus Pasaribu, M.Sn. ProgramStudiSarjanaDesain Produk, Fakultas

Lebih terperinci

OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG ANAK PADA PELAYANAN PANTI ASUHAN DENGAN STUDI KASUS RUANG INTERIOR

OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG ANAK PADA PELAYANAN PANTI ASUHAN DENGAN STUDI KASUS RUANG INTERIOR Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG ANAK PADA PELAYANAN PANTI ASUHAN DENGAN STUDI KASUS RUANG INTERIOR Citra Lestari Oktaviana Andriyanto Wibisono Program Studi

Lebih terperinci

KONEKSI PUSARAN. 1. Pendahuluan

KONEKSI PUSARAN. 1. Pendahuluan Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa KONEKSI PUSARAN Nama Mahasiswa : Hayu Anindya Kresna Nama Pembimbing : Drs. Bambang Ernawan, M.Sn Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Nisa Apriyani, 2014 Objek Burung Hantu Sebagai Ide Gagasan Berkarya Tenun Tapestri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Nisa Apriyani, 2014 Objek Burung Hantu Sebagai Ide Gagasan Berkarya Tenun Tapestri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Objek karya seni sangat bermacam-macam, ini sangat tergantung pada ketertarikan seniman tersebut dalam memilih objek.bukan hal kebetulan bahwa penulis sangat

Lebih terperinci

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENURUT GAYA KOGNITIF MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENURUT GAYA KOGNITIF MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENURUT GAYA KOGNITIF MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI Marhadi Saputro Prodi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Pontianak Jl. Ampera No.

Lebih terperinci

A. Implementasi Teoritik

A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Lebah Madu adalah serangga kaya manfaat, dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukan dalam Ordo Hymenoptera yang artinya sayap bening.

Lebih terperinci

2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D.

2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D. Bab 2 Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi (3D) Peta Materi Pengertian Jenis Karya Berkarya Seni Rupa 3 D Simbol Karya Nilai Estetis Proses Berkarya 32 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Setelah mempelajari Bab 2

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font "Berylium" karena font ini memlikik style yang sesuai dengan style karakter yang penulis buat, yaitu style

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 11 Fakultas FDSK Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id IDE Dalam dunia seni rupa umumnya dikenal ada dua struktur,

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE MANFAAT BERMUSIK BAGI PERKEMBANGAN KREATIF ANAK Oleh Rendy Nicholas Goni

ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE MANFAAT BERMUSIK BAGI PERKEMBANGAN KREATIF ANAK Oleh Rendy Nicholas Goni ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE MANFAAT BERMUSIK BAGI PERKEMBANGAN KREATIF ANAK Oleh Rendy Nicholas Goni 1064134 Bermain musik merupakan salah satu aktivitas dalam seni instrumen yang sudah tidak asing lagi

Lebih terperinci

DESAIN INSTALASI PUBLIK INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN MUSIK UNTUK TAMAN MUSIK CENTRUM BANDUNG

DESAIN INSTALASI PUBLIK INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN MUSIK UNTUK TAMAN MUSIK CENTRUM BANDUNG Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain DESAIN INSTALASI PUBLIK INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN MUSIK UNTUK TAMAN MUSIK CENTRUM BANDUNG Aryo Pangestu Dr. Deddy Wahjudi, M.Eng Program Studi Sarjana Desain

Lebih terperinci

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 9 Fakultas FDSK Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Seni bentuk Isi Batasan seni, cara pandang serta penafsiran

Lebih terperinci

DESAIN ALAT BANTU PENGAYAAN PENDIDIKAN BACA TULIS ANAK JALANAN

DESAIN ALAT BANTU PENGAYAAN PENDIDIKAN BACA TULIS ANAK JALANAN Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain DESAIN ALAT BANTU PENGAYAAN PENDIDIKAN BACA TULIS ANAK JALANAN Triana Hapsari Dr. Agus Sachari, M.Sn. Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

Kaprodi DKV. Drs. Hartono Karnadi, M.Sn NIP UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Kaprodi DKV. Drs. Hartono Karnadi, M.Sn NIP UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta Jurnal Tugas Akhir Karya Disain berjudul: PERANCANGAN MOTION COMIC EDUKASI PENCEGAHAN BULLYING UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR diajukan oleh Muhammad Setiawan, NIM 0911925024,Program Studi Disain Komunikasi Visual,

Lebih terperinci

DI ANTARA MEREKA YANG MENATAP

DI ANTARA MEREKA YANG MENATAP DI ANTARA MEREKA YANG MENATAP Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Meutia Gita Soraya Dr. Nuning Yanti Damayanti, Dipl. Art Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Ruang aktif. 3.1.1. Pengertian ruang aktif. Ruang aktif adalah ruang yang memilki berbagai macam kegiatan, didalam ruangan tersebut adanya perubahan interior atau eksterior

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa, serta memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. siswa, serta memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu sarana pembelajaran anak usia belajar. Pembelajaran merupakan proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam artikel Japan s Suicide Generation 1, dikatakan bahwa bunuh diri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam artikel Japan s Suicide Generation 1, dikatakan bahwa bunuh diri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam artikel Japan s Suicide Generation 1, dikatakan bahwa bunuh diri bukanlah suatu hal yang baru dalam masyarakat Jepang. Tingkat bunuh diri di Jepang setiap

Lebih terperinci

Celah Gerak Bergerak. Abstrak. Abstract. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : instalasi, intermedia, interpretasi, seni video, tebak gerak

Celah Gerak Bergerak. Abstrak. Abstract. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : instalasi, intermedia, interpretasi, seni video, tebak gerak Celah Gerak Bergerak Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Tatjana Dabita Aryo Putri Dr. Agung Hujatnika S.Sn, M. Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: tatjanadabita@gmail.com

Lebih terperinci

SM 40S1 PENGANTAR TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana strata I. HAPPY LITTLE THINGS of LIFE

SM 40S1 PENGANTAR TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana strata I. HAPPY LITTLE THINGS of LIFE SM 40S1 PENGANTAR TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana strata I HAPPY LITTLE THINGS of LIFE Oleh: Gedwina Nur Azizah 17003040 Dosen Pembimbing Drs.

Lebih terperinci

04FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

04FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Modul ke: Dasar Dasar Desain 2 Fakultas 04FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. a. Langer terkesan dengan pengembangan filsafat ilmu yang berangkat

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. a. Langer terkesan dengan pengembangan filsafat ilmu yang berangkat 226 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan atas hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti, sampailah pada akhir penelitian ini dengan menarik beberapa kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Bab I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awalnya sebelum muncul huruf, peradaban manusia lebih dulu mengenal herogliph (simbol) di dinding goa - goa. Bahkan bangsa Mesir pun yang dikenal sebagai

Lebih terperinci

REPRESENTASI KEINDAHAN ALAM BENDA

REPRESENTASI KEINDAHAN ALAM BENDA Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa REPRESENTASI KEINDAHAN ALAM BENDA Nama Mahasiswa : Della Aprilia Lestari Art Nama Pembimbing : Dr. Nuning Y. Damayanti, Dipl. Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. DESAIN BENTUK DASAR Sebelum memasuki proses ini, Sebelumnya penulis berkordinasi dengan dosen pembimbing mengenai desain yang seperti apa yang nantinya akan diproduksi. Penilaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN BUKU RARANCANG WANGUN AKSARA SUNDA SEBAGAI MEDIA PENGENALAN AKSARA SUNDA

BAB III PERANCANGAN BUKU RARANCANG WANGUN AKSARA SUNDA SEBAGAI MEDIA PENGENALAN AKSARA SUNDA BAB III PERANCANGAN BUKU RARANCANG WANGUN AKSARA SUNDA SEBAGAI MEDIA PENGENALAN AKSARA SUNDA 3.1 Strategi Perancangan Perancangan buku Rarancang Wangun Aksara Sunda adalah alternatif media dari pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern membuat arus globalisasi menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga mengikuti arus globalisasi

Lebih terperinci

ALAT FILTRASI AIR UNTUK KEBUTUHAN SURVIVAL

ALAT FILTRASI AIR UNTUK KEBUTUHAN SURVIVAL Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain ALAT FILTRASI AIR UNTUK KEBUTUHAN SURVIVAL Eduardus Adityo Argo Hutomo Drs. Agus Karya Suhada, M.Sn Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan

Lebih terperinci

Kata Kunci : latar belakang keluarga, identitas, pakaian, kecantikan, kebanggaan, privasi

Kata Kunci : latar belakang keluarga, identitas, pakaian, kecantikan, kebanggaan, privasi Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain MENGENAKAN PRIBADI Megan Arlin Deden Hendan Durahman,M.Sch Program Studi Sarjana Seni Grafis, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: megan.arlin@yahoo.com

Lebih terperinci

Panduan Tahapan Pelaksanaan Mata Kuliah TUGAS AKHIR. Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanagara

Panduan Tahapan Pelaksanaan Mata Kuliah TUGAS AKHIR. Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanagara Panduan Tahapan Pelaksanaan Mata Kuliah TUGAS AKHIR Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanagara Tugas Akhir ( TA ) adalah satu bukti akademik yang akan

Lebih terperinci

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai negara kaya akan sumber daya alam mineral. Berbagai macam bahan mineral yang banyak ditemukan diantaranya berupa batuan sedimen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dilihat dari era modern sekarang ini media sosial bukan hanya sekedar media komunikasi namun sudah menjadi bagian dari gaya hidup manusia khususnya golongan

Lebih terperinci

PERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN

PERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain PERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN Emiria Larasati Drs. Adhi Nugraha, MA, Ph.D Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu informasi pada dasarnya mensyaratkan kecukupan (sufficient) dalam struktur internal informasi itu sendiri sehingga orang yang diajak komunikasi dapat memahami

Lebih terperinci

Aku Dan Rasa Takut (The Fear and I)

Aku Dan Rasa Takut (The Fear and I) Aku Dan Rasa Takut (The Fear and I) Agia Chantika Nurdian Ichsan S.Sn, M.Sn. Program Studi Sarjana Seni Rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email : agiaputri@gmail.com Kata Kunci : Anxiety Disorder,

Lebih terperinci

Mengenal Jenis, Bentuk, dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Tradisional Daerah Setempat

Mengenal Jenis, Bentuk, dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Tradisional Daerah Setempat Mengenal Jenis, Bentuk, dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Tradisional Daerah Setempat : Umi Faradillah, S.Pd Standar Kompetensi Mengapresiasi Karya Seni Rupa Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasi jenis

Lebih terperinci

COLLECTOR S Nilai-Nilai Yang Terkandung Pada Barang Antik

COLLECTOR S Nilai-Nilai Yang Terkandung Pada Barang Antik LAPORAN KARYA PENYUTRADARAAN FILM DOKUMENTER COLLECTOR S Nilai-Nilai Yang Terkandung Pada Barang Antik Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Derajat Diploma Empat (D4) Program Studi Film

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dunia seni saat ini semakin banyak jumlah dan beragam bentuknya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dunia seni saat ini semakin banyak jumlah dan beragam bentuknya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia seni saat ini semakin banyak jumlah dan beragam bentuknya. Berbagai jenis seni yang dimiliki Indonesia sangat beragam mulai dari bentuk, ciri khas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas lembaga pendidikan dan kurikulum yang digunakan menjadi. lulusan tersebut akan memiliki profesionalitas yang baik pula.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas lembaga pendidikan dan kurikulum yang digunakan menjadi. lulusan tersebut akan memiliki profesionalitas yang baik pula. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kualitas lembaga pendidikan dan kurikulum yang digunakan menjadi tolak ukur kualitas dari lulusannya. Kompetensi lulusan yang baik dari lembaga pendidikan yang terpercaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurysta Tresna Sundi, 2014 Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurysta Tresna Sundi, 2014 Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pangandaran merupakan salah satu Kabupaten yang baru terbentuk pada tahun 2012. Terbentuknya Kabupaten Pangandaran sebagai pemekaran dari kabupaten Ciamis-Jawa

Lebih terperinci

III. PROSES PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan

Lebih terperinci

MOMENT BEINGS - MOTIONS

MOMENT BEINGS - MOTIONS MOMENT BEINGS - MOTIONS Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Drs. Amrizal Salayan, M.Sn Program Studi Sarjana Seni Rupa Studio Patung, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: marco_tepebe@yahoo.com

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. antara seseorang dengan sumber belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran,

1. PENDAHULUAN. antara seseorang dengan sumber belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran, 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu sendiri terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wayang Golek adalah suatu seni pertunjukan boneka tiruan rupa manusia yang dimainkan oleh seorang dalang dengan menggabungkan beberapa unsur seni. Wayang Golek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian adalah suatu sarana untuk mencurahkan rasa yang ada di dalam diri sehingga menghasilkan suatu karya yang bernilai sesuai dengan ungkapan yang dituangkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fina Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fina Lestari, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keanekaragaman budaya yang dimiliki Bangsa Indonesia menjadi warisan budaya untuk mengembangkan dan membangun identitas bangsa dalam mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD Oleh: Fajar Dwi Astuti 1), Imam Suyanto 2), H. Setyo Budi 3), Abstract: The Contextual Approach

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar-mengajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar-mengajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan formal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar-mengajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan formal yang melibatkan guru dan peserta didik di sekolah. Dalam interaksi belajarmengajar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berkarya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berkarya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkarya Tuhan, iman, agama, dan kepercayaan pada saat sekarang ini kembali menjadi satu hal yang penting dan menarik untuk diangkat dalam dunia seni rupa, dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha manusia untuk mewariskan, mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lainnya adalah hal yang tidak bisa terhindarkan karena setiap

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lainnya adalah hal yang tidak bisa terhindarkan karena setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan hakikatnya sebagai makhluk social, manusia tidak bisa hidup tanpa pengaruh manusia lain, maka dari itu komunikasi antar manusia dengan manusia yang lainnya adalah

Lebih terperinci

Perancangan Buku Visual Grafis Perkembangan Era Fashion Dunia

Perancangan Buku Visual Grafis Perkembangan Era Fashion Dunia Perancangan Buku Visual Grafis Perkembangan Era Fashion Dunia Taranita Mulia Sim 1, Prayanto Widya 2, Adiel Yuwono 3 1 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah : BAB III TINJAUAN KHUSUS III.1 Pengertian Tema Pengertian Ekspresi, adalah : Ungkapan tentang rasa, pikiran, gagasan, cita-cita, fantasi, dan lain-lain. Ekspresi merupakan tanggapan atau rangsangan atas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dirinya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Pendidikan juga

I. PENDAHULUAN. dirinya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Pendidikan juga 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan penting bagi setiap manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat menggali dan memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya sehingga dapat

Lebih terperinci

INSTITUT SENI INDONESIA

INSTITUT SENI INDONESIA KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: MERAJUT KEBERSAMAAN PENCIPTA : IDA AYU GEDE ARTAYANI. S.Sn, M. Sn PAMERAN: NASIONAL PESTA KESENIAN BALI XXXIII 10 Juni-9 Juli 2011 Di Taman Budaya Denpasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur kemajuan bangsa. Untuk menjaga kelangsungan hidup suatu bangsa, pendidikan sangat berperan penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Tokoh pahlawan atau superhero Indonesia sepertinya sudah lama sekali hilang di dunia perfilman dan media lainnya di tanah air. Tidak bisa dipungkiri, hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah negara dapat dikatakan negara yang maju, mandiri dan sejahtera jika memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. SDM sangatlah penting untuk negara

Lebih terperinci

Sinopsis Buku Montessori Mafia

Sinopsis Buku Montessori Mafia Sinopsis Buku Montessori adalah metode yang dipakai pada jenjang pendidikan Playgroup (PG/KB) dan TK yang cukup populer di kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Banyak orangtua yang tertarik

Lebih terperinci

SEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Isi Modul 8. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

SEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Isi Modul 8. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk SEJARAH DESAIN Modul ke: Bentuk Dan Isi Modul 8 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Bentuk Dan Isi Abstract Bentuk dan isi merupakan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KARYA

BAB IV TINJAUAN KARYA BAB IV TINJAUAN KARYA Perjalanan sebuah karya, dimulai ketika seniman mengalami, mencermati sesuatu dan sesuatu itu kemudian dijadikan kontemplasi yang mendalam. Selanjutnya muncul ide atau gagasan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rachmayanti Gustiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rachmayanti Gustiani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cara yang ditempuh untuk memberikan pengetahuan kepada anak didik melalui pembelajaran, seperti definisi pendidikan menurut Kamus Besar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang

Lebih terperinci