BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis"

Transkripsi

1 BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoristis Penulis mengangkat Ikan Lele sebagai tema dalam seni grafis, karena ikan lele adalah ikan air tawar yang memiliki bentuk yang unik, dapat dilihat dari bentuk badanya yang berbentuk bulat pipih memanjang dan juga tidak memiliki sisik pada kulitnya. Pada bagian kepala di sekitar mulut terdapat kumis yang juga disebut sungut. Ikan lele juga mempunyai alat pernafasan ganda yaitu insang jika di air dan labirin jika di darat. Labirin pada ikan lele dapat digunakan untuk bernafas di darat dalam hitungan jam. Hal-hal tersebutlah yang menjadi keunikan ikan lele daripada ikan-ikan lainnya. Penulis melihat dan mengaggumi keindahan ikan lele yang mempunyai keunikan pada bentuk tubuh dan juga cara hidupnya. Seperti memiliki bentuk tubuh yang unik di bagian kepala, badan dan ekor. Selain itu kehidupan ikan lele juga dibilang unik karena ikan ini dapat bertahan di lingkungan yang minim air sekalipun atau di darat walaupun hanya dalam hitungan jam. Dari uraian di atas kemudian penulis mengembangkanya dalam bentuk ide dan menjadikan ikan lele sebagai sebuah tema yang akan penulis ciptakan pada karya Tugas Akhir dalam bentuk karya seni grafis. 23

2 24 B. Implementasi Visual 1. Konsep Bentuk a. Garis Pada karya seni grafis cetak dalam ini penulis memunculkan beberapa bentuk garis diantaranya adalah garis lurus yang bertujuan untuk membuat kontur, bidang, ruang dan arsiran sehingga menampilkan kesan volume pada bentuk ikan lele. Garis lengkung dan gabungan dibuat untuk menampilkan bentuk ikan lele lewat arsiran pada ikan lele. b. Bidang Bentuk bidang yang digunakan penulis terdiri dari bidang geometrik dan bidang organik. Bidang geometrik digunakan saat penulis membuat bidang berupa bulatan, segi empat, segitiga serta segi-segi lainnya. Bidang organik juga menghasilkan bentuk bebas dan tidak beraturan. c. Warna Warna yang akan penulis pilih dalam karya tugas akhir ini adalah warna hitam. Pemilihan warna hitam karena ikan lele mempunyai warna hitam dan merah, namun karena warna hitam lebih dominan pada ikan lele penulis memilih warna ini karena mewakili warna dari

3 25 ikan lele dan kehidupanya yang tinggal di air tawar yang dipenuhi keruh kehitaman. d. Tekstur Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakan dengan mesin press hal ini membuat kertas terkena tekanan kearah bagian plat yang tergores sehingga menimbulkan tekstur nyata yang dapat diraba. e. Komposisi Komposisi yang penulis terapkan pada karya tugas akhir ini komposisi terbuka dan komposisi tertutup. Komposisi terbuka dimana objek menyebar dari bidang gambar, dan kompoisi tertutup dimana objek terkesan berkumpul pada sisi bagian bidang gambar. Penulis juga mempertimbangkan peletakan objek-objek yang akan penulis tampilkan pada bidang gambar seperti peletakan antara objek dan ruang kosong. Hal ini bertujuan agar penikmat seni dapat fokus kepada objek yang penulis tampilkan dan juga penikmat seni tidak jenuh dalam mengapresiasi karya penulis. 2. Medium dan Teknik Dalam proses pengerjaan karya tugas akhir penulis mengangkat ikan lele sebagai tema ikan lele dalam karya seni grafis dengan teknik

4 26 cetak dalam proses teknik drypoint. Penulis menggunakan plat berbahan akrilik yang telah digores dan dicetak di atas kertas. Pemilihan teknik drypoint penulis rasa sangat tepat, karena dengan teknik ini penulis rasa dapat menggambarkan karakter lele yang kuat. Selain menggunakan bahan papan akrilik, penulis juga menggunakan bahan seperti tinta berbasis minyak, turpentine, thinner, bensin, kertas, paku penggores dan lain-lain. 3. Proses Pembuatan Karya Berikut adalah cara pengerjaan teknik cetak dalam dalam media drypoint: a. Proses paling awal adalah penulis membuat sketsa sebagai bahan acuan setelah itu sketsa itu dipindahkan ke atas permukaan plat akrilik dengan cara menempelkan sketsa pada bagian bawah akrilik. b. Proses kedua adalah menggores plat akrilik menggunakan paku penggores mengikuti garis atau arsiran pada sketsa yang telah di tempelkan pada bagian bawah bidang akrilik. c. Proses ketiga adalah setelah garis pada sketsa telah selesai di pindahkan keatas plat akrilik, plat akrilik diolesi tinta berbasis minyak yang telah dicampur dengan turpentine, thinner, dan bensin. d. Proses ke empat adalah setelah tinta rata diolesi ke plat akrilik maka tinta dibersihkan dengan menggunakan kertas koran dengan cara menggosok plat akrilik sampai permukaan plat bersih dari tinta dan

5 27 pada permukaan plat akrilik yang tergores masih terdapat tinta didalamnya. e. Proses ke lima adalah menyiapkan kertas yang akan dilembabkan dengan air dengan cara menyemprotkan atau direndam dan setelah itu di jemur hingga kondisi kelembaban yang diinginkan. f. Proses ke enam adalah tahap pencetakan plat akrilik siap untuk dicetak dengan cara meletakanya diatas mesin press dan di atasnya diletakan kertas yang telah dilembabkan. Setelah itu mengatur tekanan mesin press dan barulah karya dapat di cetak. g. Proses terakhir adalah setelah karya tercetak oleh mesin press maka setelah itu kertas yang menempel pada plat akrilik dapat dipisahkan secara perlahan untuk selanjutnya dijemur agar kertas dapat kering lalu karya dapat diberi pigura.

6 28 4. Deskripsi Karya Karya 1 Gambar Karya 3.1 di dalam air Judul : Di Dalam Air Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 4/5 Tahun : 2015

7 29 Karya yang pertama berjudul Di Dalam Air penulis menggambarkan empat ikan lele yang sedang berenang didalam air yang keruh dan juga menggambarkan tanaman air yang akarnya berada didalam air dan yang keluar dari dalam air ke udara. Tiga ikan lele berenang, dan satu ikan lele mengeluarkan sedikit kepalanya keudara. Hal ini termasuk dalam kebiasaan ikan lele yang terkadang mengeluarkan kepalanya dari dalam air keudara untuk mengambil oksigen di udara lepas. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada ikan lele, tanaman air dan kondisi air yang keruh. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

8 30 Karya 2 Gambar Karya 3.2 keluar sejenak Judul : Keluar Sejenak Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 5/5 Tahun : 2015

9 31 Karya yang pertama berjudul Keluar Sejenak menggambarkan seekor ikan lele yang sedang keluar melompat. Hal ini juga termasuk dalam kebiasaan lele yang terkadang keluar melompat untuk sekedar mengambil oksigen di udara. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada ikan lele dan tanaman air. Selain itu garis lurus juga penulis buat secara berulang-ulang guna menggambarkan keadaan air yang keruh. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

10 32 Karya 3 Gambar Karya 3.3 keluar masuk Judul : Keluar Masuk Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 4/5 Tahun : 2015

11 33 Karya yang ketiga berjudul Keluar Masuk menggambarkan dua ikan lele. Lele di sebelah kiri keluar dari air (melompat) keudara lepas dan lele disebelah kanan masuk ke air yang nampak hanya bagian ekornya saja. Hal ini juga termasuk dalam kebiasaan lele yang terkadang keluar melompat untuk sekedar mengambil oksigen di udara. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat secara berulang-ulang untuk menciptakan arsiran pada ikan lele dan tanaman air. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

12 34 Karya 4 Gambar Karya 3.4 keluar dan ricuh Judul : Keluar dan Ricuh Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 5/5 Tahun : 2015

13 35 Karya yang keempat berjudul Keluar dan Ricuh menggambarkan sembilan ikan lele yang sedang keluar bergulat diantara tanaman air. Karena dalam kehidupanya ikan lele bisa hidup di lingkungan air tawar yang sangat minim air sekalipun secara bertumpukan dengan ikan lele lainnya. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada ikan lele dan tanaman air. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

14 36 Karya 5 Gambar Karya 3.5 ricuh Judul : Ricuh Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 1/5 Tahun : 2015

15 37 Karya yang kelima berjudul Ricuh menggambarkan sembilan ikan lele yang sedang keluar bergulat diantara tanaman air. Sembilan ikan lele dan tanaman air yang saling bertumpuk. Karena dalam kehidupanya ikan lele bisa hidup di lingkungan air tawar yang sangat minim air sekalipun secara bertumpukan dengan ikan lele lainya. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada objek ikan lele dan tanaman air. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar, dan bagian kosong pada bidang karya mendominasi dibagian atas pada bidang gambar.

16 38 Karya 6 Gambar Karya 3.6 tidak beraturan Judul :Tidak Beraturan Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 5/5 Tahun : 2015

17 39 Karya yang keenam berjudul Tidak Beraturan menggambarkan tiga belas ikan lele yang saling bertumpukan tidak beraturan posisinya. Ketiga belas ikan lele itu digambarkan tidak secara penuh. Ada yang terlihat kepalanya, ekornya dan juga hanya badannya saja. Karena dalam kehidupannya, ikan lele tinggal air tenang yang tidak terdapat arus sehingga ikan lele bisa bergerak secara bebas dan tidak beraturan mengikuti arus air. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada ikan lele. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupanya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

18 40 Karya 7 Gambar Karya 3.7 kesana kemari Judul : Kesana Kemari Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 5/5 Tahun : 2015

19 41 Karya yang ketujuh berjudul Kesana Kemari menggambarkan tujuh ikan lele yang terlihat sedang berenang, ada yang kearah atas, bawah, samping kiri dan samping kanan. Terdapat tanaman air disekitar tujuh objek ikan lele. Karena dalam kehidupanya, ikan lele tinggal air tenang yang tidak terdapat arus sehingga ikan lele bisa bergerak secara bebas kesana-kemari. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada objek ikan lele dan tanaman air. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi terbuka. Hal ini dikarenakan, semua objek pada bidang gambar menyebar dari bidang gambar.

20 42 Karya 8 Gambar Karya 3.8 Menuju Persembunyian Judul : Menuju Persembunyian Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 5/5 Tahun : 2015

21 43 Karya yang kedelapan berjudul Menuju Persembunyian menggambarkan dua ikan lele. Lele yang berada disebelah kiri bawah tampak hanya setengah badanya saja dan menuju akar tanaman air yang berada diatas,sedangkan lele yang berada di kanan atas hanya nampak badan sampai ekornya saja dikarenakan kepalanya tertutupi oleh akar tanaman air yang berada diatas. Dalam kebiasaannya, ikan lele memang sering berada diantara akar-akar tanaman air sehingga terlihat seperti bersembunyi. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada ikan lele.. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun akar tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi terbuka. Hal ini dikarenakan, semua objek pada bidang gambar menyebar pada bidang gambar.

22 44 Karya 9 Gambar Karya 3.9 sembunyi dan pergi Judul : Sembunyi dan Pergi Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 5/5 Tahun : 2015

23 45 Karya yang kesembilan berjudul Kesana Kemari menggambarkan dua ikan lele yang berada di bawah akar tanaman air. Lele disebelah kiri nampak tertutupi bagian kepalanya oleh akar tanaman air, sedangkan lele disebelah kanan sebagian ekornya tertutupi oleh tanaman air dan kepalanya menuju kearah bawah pada bidang gambar. Dalam kebiasaannya ikan lele memang sering berada diantara akar-akar tanaman air sehingga terlihat seperti bersembunyi. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada ikan lele dan tanaman air. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele dan akar tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian atas bidang gambar.

24 46 Karya 10 Gambar Karya 3.10 beriringan Judul : Beriringan Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 1/5 Tahun : 2015

25 47 Karya yang kesepuluh berjudul Beriringan menggambarkan kepala dan ekor ikan lele. Kepala ikan lele berada di bagian bawah pada bidang gambar, sedangkan bagian ekornya berada di bagian atas pada bidang gambar. Dalam kehidupannya ikan lele bukan termasuk ikan yang suka bergerombol dengan kelompoknya, tetapi dalam suatu waktu bisa saja ikan ini terlihat beriringan secara tidak sengaja seperti pada karya yang penulis gambarkan diatas. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada ikan lele. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi terbuka. Hal ini dikarenakan, semua objek pada bidang gambar menyebar pada bagian bidang gambar.

26 48 Karya 11 Gambar Karya 3.11 sejalan keatas Judul : Sejalan Keatas Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi :1/5 Tahun : 2015

27 49 Karya yang kesebelas berjudul Sejalan Keatas menggambarkan sebelas ikan lele yang terlihat sedang menuju arah atas pada objek gambar. Ikan lele pada karya kali ini digambarkan hanya bagian kepala sampai badannya saja. Dalam kehidupannya ikan lele bukan termasuk ikan yang suka bergerombol dengan kelompoknya, tetapi dalam suatu waktu bisa saja ikan ini terlihat sejalan secara tidak sengaja seperti pada karya yang penulis gambarkan diatas. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada objek. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

28 50 Karya 12 Gambar Karya 3.12 sejalan ke bawah Judul : Sejalan Kebawah Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 4/5 Tahun : 2015

29 51 Karya yang kedua belas berjudul Sejalan Kebawah menggambarkan sepuluh ikan lele yang terlihat sedang menuju arah bawah pada bidang gambar. Pada karya kali ini penulis hanya menggambarkan bagian ekor sampai badan ikan lele. Dalam kehidupannya ikan lele bukan termasuk ikan yang suka bergerombol dengan kelompoknya, tetapi dalam suatu waktu bisa saja ikan ini terlihat sejalan secara tidak sengaja seperti pada karya yang penulis gambarkan diatas. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada objek. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

30 52 Karya 13 Gambar Karya 3.13 tak sejalan Judul : Tak Sejalan Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 4/5 Tahun : 2015

31 53 Karya yang ketiga belas berjudul Tak Sejalan menggambarkan dua belas lele yang terlihat tak sejalan arahnya. Hal ini dapat terlihat dari ada bagian ekor ikan lele yang berada dibawah dan juga bagian kepala ikan lele yang menngarah keatas. Pada karya ini penulis tidak menggambarkan ikan lele secara keseluruhan melainkan hanya menggambarkan bentuk kepala dan ekornya saja. Dalam kehidupannya ikan lele bukan termasuk ikan yang suka bergerombol dengan kelompoknya. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada objek. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

32 54 Karya 14 Gambar Karya 3.14 Saling Berumpuk Judul : Saling bertumpuk Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 1/5 Tahun : 2015

33 55 Karya yang keempat belas berjudul Saling Bertumpuk menggambarkan enam ikan lele yang terlihat saling bertumpukan dengan tanaman air. Salah satu ikan lele di gambarkan berukuran lebih besar dibandingkan lima ikan lele lainnya. Pada karya kali ini penulis tidak menampilkan bentuk enam ikan lele secara keseluruhan melainkan ke enam ikan lele ada yang tampilkan hanya bagian kepalanya saja ada juga yang badanya saja, dan ada juga yang bagian ekornya saja. Karena dalam kehidupannya ikan lele bisa hidup di lingkungan air tawar yang sangat minim air sekalipun secara bertumpukan dengan ikan lele lainya. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada objek. Selain itu garis lurus juga penulis buat secara berulang-ulang guna menggambarkan keadaan air yang keruh. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan.

34 56 Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

35 57 Karya 15 Gambar Karya 3.15 Mencari yang Tak ada Judul : Mencari Yang Tak Ada Teknik : Drypoint Ukuran : 30x42cm Edisi : 4/5 Tahun : 2015

36 58 Karya yang terakhir berjudul Mencari Yang Tak Ada menggambarkan ikan lele yang terlihat sedang berada di daratan. Hal ini terlihat dari sebelah kanan pada bidang gambar menggambarkan air dan tanaman air sedangkan disebelah kiri ada ikan lele yang digambarkan hanya bagian kepala dan badanya saja. Hal ini juga termasuk dalam kebiasaan ikan lele yang terkadang suka ke daratan untuk mencari oksigen dan juga makanan. Pada karya ini penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung pada objek. Garis lurus penulis buat untuk menciptakan arsiran pada objek ikan lele dan keadaan air lingkungan yang keruh. Sedangkan garis lengkung dibuat guna menampilkan bentuk ikan lele maupun tanaman air. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu terlihat dari kesan rona visual yang menimbulkan kesan raba dan gelap terang. Selain itu, tekstur nyata terjadi karena proses pencetakkan dengan mesin press. Penulis memilih warna hitam dikarenakan karena ikan lele dominan dengan warna hitam, selain itu warna hitam dipilih karena menggambarkan ikan lele dan kehidupannya. Penulis menggunakan keseimbangan asimetris karena ruang sebelah kanan dan kiri tidak mempunyai kedudukan yang sama antara kiri dan kanan. Komposisi yang penulis gunakan dalam karya ini adalah komposisi tertutup, hal ini dikarenakan semua objek pada bidang gambar berkumpul pada bagian bawah bidang gambar.

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam

Lebih terperinci

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa

Lebih terperinci

BAB III. A. Implementasi Teoritis

BAB III. A. Implementasi Teoritis BAB III A. Implementasi Teoritis Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin seniman yang diwujudkan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi

Lebih terperinci

IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS

IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS KONSEP PENGANTAR KARYA TA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni Oleh: VRENDY LUIS ANTONIO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Ikan Lele

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Ikan Lele BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Ikan Lele 1. Pengertian Ikan lele banyak ditemukan di Benua Afrika dan Asia Tenggara. Komoditas perikanan ini terdapat diperairan umum yang berair tawar. Penyebaran lele di Asia

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tikus termasuk dalam mamalia kecil, memiliki setidaknya 28 famili. Tikus dimasukkan dalam Ordo Rodentia yang artinya Hewan Pengerat. Ada sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA IV. Kajian Estetika Feldman Kajian motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny menggunakan teori Estetika Feldman, untuk mengkaji objek

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN 28 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Pemilihan Ide Pengkaryaan Bagan 3.1. Proses berkarya penulis 29 Seni adalah manifestasi atau perwujudan keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah

Lebih terperinci

A. Implementasi Teoritik

A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Lebah Madu adalah serangga kaya manfaat, dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukan dalam Ordo Hymenoptera yang artinya sayap bening.

Lebih terperinci

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran. Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Berawal dari ketertarikan penulis terhadap para pemain dari film animasi Legend Of The Guardian yang tidak lain adalah burung hantu. Meskipun film ini berjenis

Lebih terperinci

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR 1.1 ALAT DASAR MENGGAMBAR Alat dasar dalam menggambar adalah pensil gambar, selanjutnya ada beberapa alat gambar lainnya seperti pensil warna, tinta, kuas, spidol, crayon,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA 42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Waktu merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari rutinitas kehidupan manusia, tanpa waktu manusia akan sulit menjalankan kewajibannya. Waktu adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Kuda adalah hewan yang sangat berguna dalam keseharian sebagian besar manusia, baik itu tenaga, daging bahkan susunya, sejak dahulu memang kuda sudah diandalkan

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tematik Kisah dongeng tentang Raja Arthur memiliki sesuatu yang membuat penulis memiliki sebuah pandangan tertentu yang membawa penulis untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas. 68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam penyampaian pesan kepada benak konsumen.

Lebih terperinci

BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING. A. Implementasi Teoritis

BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING. A. Implementasi Teoritis BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya ini karena ketertarikan penulis terhadap kebiasaankebiasaan dalam

Lebih terperinci

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN BAB 3: TANAMAN POHON Dalam proses belajar menggambar, umumnya dapat dimulai dengan belajar menggambar alam benda yang ada di sekitar kita dan yang paling dekat dan sering di temui adalah tanaman pohon,

Lebih terperinci

DESAIN SURAT SUARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA

DESAIN SURAT SUARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA - 2 - Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010; 4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 26 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Proses berkesenian atau dalam hal ini adalah berkarya seni grafis tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan alam, karya grafis merupakan manifestasi

Lebih terperinci

III. PROSES PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Buaya merupakan binatang yang hidup di air. Keberadaan buaya sudah tidak asing lagi oleh manusia, bahkan sudah banyak tempat penangkaran buaya. Buaya

Lebih terperinci

Prinsip Desain poster

Prinsip Desain poster Desain Poster Pengertian Poster Poster adalah gambar pada selembar kertas berukuran besar yang digantung atau ditempel di dinding atau permukaan lain. Poster merupakan alat untuk mengiklannkan sesuatu,

Lebih terperinci

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan 48 BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN A. Kerangka Kerja Penciptaan Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan untuk mewujudkan kreativitas, tahapan-tahapan proses penulis dalam

Lebih terperinci

Indra. Seni Ebru: Melukis Di Atas Air

Indra. Seni Ebru: Melukis Di Atas Air Eksplorasi Seni Ebru: Keragaman Grid dalam Proses Melukis Di Atas Air Indra Seni Ebru: Melukis Di Atas Air Seni ebru adalah seni lukis dari Turki yang media dasarnya adalah air pada saat melukis dan dipraktikan

Lebih terperinci

Mengenal Bilangan Bulat

Mengenal Bilangan Bulat Mengenal Bilangan Bulat Kita sudah mempelajari bilangan-bilangan yang dimulai dari nol sampai tak terhingga. Selama ini yang kita pelajari 0 (nol) adalah bilangan terkecil. Tetapi tahukah kamu bahwa ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penemuan ide berkarya diawali ketika penulis teringat sewaktu masih kecil yang pernah diceritakan oleh ibu, tentang kisah sosok Puteri yang cantik dari negeri

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana

Lebih terperinci

134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV

134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV Bilangan Bulat 133 134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV Bab 5 Bilangan Bulat Mari menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah. Bilangan Bulat 135 136 Ayo Belajar

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN 1. Lingkungan Hidup a. Limbah Limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan dari industry maupun domestik ( rumah tangga

Lebih terperinci

NIRMANA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL. Nama : Deddy Award Widya Laksana, M.Pd

NIRMANA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL. Nama : Deddy Award Widya Laksana, M.Pd NIRMANA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Nama : Deddy Award Widya Laksana, M.Pd Email: deddyaward_99@yahoo.co.id Pengenalan Nirmana Apa itu nirmana? (Defenisi) (1) Nirmana kurang lebih berarti kosong alias tidak

Lebih terperinci

MATEMATIKA NALARIA REALISTIK

MATEMATIKA NALARIA REALISTIK MATEMATIKA NALARIA REALISTIK Oleh : Ir. R. RIDWAN HASAN SAPUTRA, M.Si Disampaikan : Drs. H.M. ARODHI Sesi 1 : Pemahaman Konsep, Makna PEMAHAMAN KONSEP Pemahaman Konsep Matematika adalah kemampuan siswa

Lebih terperinci

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu pendidikan

Lebih terperinci

BAB III Membuat Sketsa

BAB III Membuat Sketsa BAB III Membuat Sketsa Pada dasarnya sketsa merupakan sebuah gambar sederhana dengan sentuhan goresan pensil namun tetap memperlihatkan nilai estetika pada objek yang digambar. Permasalahannya menggambar

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Data Uji Printer forensik merupakan suatu proses identifikasi untuk mengetahui asal dokumen bukti, cara yang dilakukan dengan membandingkan dengan ciri yang terdapat

Lebih terperinci

BAB IV PROSES BERKARYA

BAB IV PROSES BERKARYA BAB IV PROSES BERKARYA 4.1 Proses Berkarya Menurut Periode Perjalanan visual yang sekarang ditampilkan tidak serta merta hadir begitu saja. Proses berkarya dengan mengkhususkan menggarap benda langit perkotaan,

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034 Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034

Lebih terperinci

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1 Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA. serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi dari tema visualisasi ekspresi

BAB IV ANALISIS KARYA. serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi dari tema visualisasi ekspresi BAB IV ANALISIS KARYA Melalui proses penemuan ide, pengamatan, pengkajian, pemahaman, serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi dari tema visualisasi ekspresi perempuan sejumlah 14 karya. Masing-masing

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : Seni Budaya (Seni Rupa) : VIII E dan VIII F /Satu : Menggambar Model

Lebih terperinci

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud) Seni Rupa Bab 1 Pembelajaran Menggambar Flora, Fauna, dan Alam Benda Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

Lebih terperinci

A. Bayar atau Kabur. Format Masukan. Format Keluaran. Contoh Masukan

A. Bayar atau Kabur. Format Masukan. Format Keluaran. Contoh Masukan A. Bayar atau Kabur Batas Waktu Batas Memori 1 detik 512 MB Pak Chanek kini beralih profesi menjadi seorang sopir taksi. Ia sangat mengetahui seluk-beluk kendaraan taksi yang dimilikinya. Untuk menempuh

Lebih terperinci

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. Alifiannisa A.W. (03) Nurul Khairiyah (23) Ulinnuha Mastuti H. (32) Yunita Dwi A. (33) X MIA 5 SMA Negeri 1 Mejayan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Tuntang yang beralamat di Jalan Bringin-Tuntang Km 5,

Lebih terperinci

BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit

BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit BAB I BILANGAN Skema Bilangan Bilangan Kompleks Bilangan Real Bilangan Imajiner Bilangan Rasional Bilangan Irasional Bilangan Bulat Bilangan Pecahan Bilangan Cacah Bilangan Bulat Negatif Bilangan Asli

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,

BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan, BAB IV ANALISIS KARYA Melalui proses penemuan ide, pengamatan, pengkajian, pemahaman, serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi kerusakan lingkungan yang di simbolkan pada hewan kupu-kupu sejumlah

Lebih terperinci

IV. ANALISIS KARYA. suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam

IV. ANALISIS KARYA. suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam IV. ANALISIS KARYA KARYA 1 Judul : Gajah Sirkus Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 60x 130cm Tahun : 2016 Karya pertama yang berjudul Gajah Sirkus dengan menunjukkan suasana pertunjukan sirkus. Gajah

Lebih terperinci

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR Dalam desain, terdapat beberapa sistem tanda yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah desain komunikasi visual lingkungan, berupa Sign

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Batik merupakan warisan budaya dari Indonesia yang sudah disahkan oleh pihak UNESCO. Batik Yogyakarta atau Batik Jogja merupakan bagian dari budaya Jawa.

Lebih terperinci

Mengenal Bilangan Bulat

Mengenal Bilangan Bulat Mengenal Bilangan Bulat Kita sudah mempelajari bilangan-bilangan yang dimulai dari nol sampai tak terhingga. Selama ini yang kita pelajari 0 (nol) adalah bilangan terkecil. Tetapi tahukah kamu bahwa ada

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

BAB III PROSES PEMBENTUKAN BAB III PROSES PEMBENTUKAN Lahirnya karya seni rupa melalui proses penciptaan selalu terkait dengan masalah teknis, bahan, dan alat yang digunakan serta tahapan pembentukannya. Selain kemampuan dan pengalaman,

Lebih terperinci

Aug 14, '08 2:21 PM untuk. Konsep Seni Rupa

Aug 14, '08 2:21 PM untuk. Konsep Seni Rupa Konsep Seni Rupa Aug 14, '08 2:21 PM untuk 1. Konsep Seni Rupa meliputi: Hakikat Seni Rupa, Aspek-aspek Karya Seni Rupa dan Ragam Seni Rupa. 2. Dalam pengertian luas, seni rupa dapat dipahami sebagai produk

Lebih terperinci

Apa itu Rupa dasar?desain dasar?

Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Rupadasar 2D Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Ilmu yang mempelajari Nirmana Ilmu yang mengajarkan unsur elemen yang ada pada sebuah karya seni/desain. Ilmu yang mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Perakitan kamera gyroscope, diawali dengan pembentukan rangka dengan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Perakitan kamera gyroscope, diawali dengan pembentukan rangka dengan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Struktur Dasar Kamera Gyroscope Perakitan kamera gyroscope, diawali dengan pembentukan rangka dengan menggunakan pipa paralon 4 inchi dan keping CD sebagai gyroscope. Di bagian

Lebih terperinci

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh IV. ANALISIS KARYA Pada Bab ini, penulis menampilkan hasil karya beserta deskripsi dari masing-masing judul karya. Karya-karya ini terinspirasi dari upacara minum teh Jepang yang sering dijumpai pada festival

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berekspresi adalah ungkapan perasaan berdasarkan pada imijinasi,

BAB I PENDAHULUAN. Berekspresi adalah ungkapan perasaan berdasarkan pada imijinasi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengekspresikan diri melalui karya seni lukis/gambar merupakan salah satu kompetensi dasar yang terdapat pada mata pelajaran seni budaya di SMP kelas VIII. Salah satu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Lele Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Filum: Chordata Kelas : Pisces Ordo : Ostariophysi Famili : Clariidae Genus : Clarias Spesies :

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinilitas Topeng betawi adalah kedok yang di pakai dalam tari topong tunggal yang biasanya digunakan sebagai penggambaran tentang kehidupan masyarakat betawi melalui watak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tematik Penciptaan ide pada karya seni diperoleh dari hasil pengalaman dan pengamatan disekitar. Melalui proses perenungan ditemukan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II KODE : MKK 13204 MATA KULIAH / SKS : Nirmana II (Dwimatra Lanjut & Trimatra) / 3 SKS SEMESTER / PROG. STUDI : II / Keris dan Senjata Tradisional JURUSAN / FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam teknologi dan informasi.dalam komunikasi,

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kudus. Perancangan Motif Batik. Konsep desain

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kudus. Perancangan Motif Batik. Konsep desain BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Batik Kudus Perancangan Motif Batik Buah Parijoto sebagai sumber pengembangan motif batik Parijoto Konsep desain Aspek Estetis Aspek Bahan Aspek Teknik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kreativitas Pengertian Kreativitas

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kreativitas Pengertian Kreativitas BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian Kreativitas Menurut Sumanto (2005) kreativitas adalah daya atau kemampuan untuk mencipta. Hal ini juga senada dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Persiapan 1. Ide Kegemaran penulis pada desain khususnya ilustrasi secara digital, menjadikan semangat untuk terus berkarya. Proses pengolahan gambar pada media komputer dan

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Ide atau gagasan Wajah merupakan bagian vital dalam anggota tubuh manusia yang tidak dapat disamakan fungsinya dengan anggota tubuh yang lain. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN DINAMIK. Priscilia Yunita Wijaya Dosen Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain - Universitas Kristen Petra ABSTRAK

KESEIMBANGAN DINAMIK. Priscilia Yunita Wijaya Dosen Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain - Universitas Kristen Petra ABSTRAK NIRMANA Vol. 2, No. 1, Januari 2000: 60-71 KESEIMBANGAN DINAMIK Priscilia Yunita Wijaya Dosen Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain - Universitas Kristen Petra ABSTRAK Seringkali kita

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Rancangan poster puzzle magnet ini memilik keterkaitan dengan lingkungan fisik, dimana bahan yang digunakan aman digunakan untuk anak-anak. Selain keterkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dalam menciptakan karya seni, seorang pencipta memperoleh ide berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian melalui proses

Lebih terperinci

TATALAKSANA PENETASAN TELUR ITIK

TATALAKSANA PENETASAN TELUR ITIK TATALAKSANA PENETASAN TELUR ITIK SUGENG WIDODO Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, BOGOR 16002 RINGKASAN Dengan melaksanakan tatalaksana penetasan telur itik secara baik akan didapatkan hasil yang maksimal.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penumuan ide berkarya ini diawali karena domisili penulis yang berasal dari Sumedang, kemudian mendorong penulis untuk menciptakan karya seni yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan

Lebih terperinci

Menggambar Teknik. Peralatan Menggambar Teknik, Media Kertas, Huruf, dan Tugas Membuat Model Gambar (Maket Desain Produk) Mahdi Abdullah, ST.

Menggambar Teknik. Peralatan Menggambar Teknik, Media Kertas, Huruf, dan Tugas Membuat Model Gambar (Maket Desain Produk) Mahdi Abdullah, ST. Menggambar Teknik Modul ke: Peralatan Menggambar Teknik, Media Kertas, Huruf, dan Tugas Membuat Model Gambar (Maket Desain Produk) Fakultas FDSK Mahdi Abdullah, ST., MSn Program Studi Desain Produk http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING. A. Implementasi Teoritis

BAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING. A. Implementasi Teoritis BAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING A. Implementasi Teoritis Setiap mahluk hidup salah satunya manusia memiliki keindahan atau

Lebih terperinci

berada di bagian timur danau, berlawanan dengan Emporium. Aku bertanya-tanya apakah mereka menemukan sesuatu disana. Aku mengenakan pakaian selam dan

berada di bagian timur danau, berlawanan dengan Emporium. Aku bertanya-tanya apakah mereka menemukan sesuatu disana. Aku mengenakan pakaian selam dan berada di bagian timur danau, berlawanan dengan Emporium. Aku bertanya-tanya apakah mereka menemukan sesuatu disana. Aku mengenakan pakaian selam dan menempatkan pisau selam di tempatnya, tabung selam

Lebih terperinci

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai BAB III A. Implementasi Teoritis Bunga merupakan bagian pada tanaman yang memiliki bentuk dan warna yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai pembiakan pada tanaman, juga dianggap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian Gambar Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Deskriptif Analitik Terhadap Karakteristik Gambar

Lebih terperinci

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013 1 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini mempelajari tentang unsur unsur tata letak yang akan menjiwai rancangan desain komunikasi visual, agar hasil rancangan dapat berkualitas dan secara visual sedap dipandang.

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/ 41 /PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KHUSUS PECAHAN 10.000 (SEPULUH RIBU) TAHUN EMISI 2005 DALAM BENTUK UANG KERTAS BELUM DIPOTONG GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama SMK : SMK Negeri 6 Jakarta Mata Pelajaran : Produktif Multimedia Standar Kompetensi : Menerapkan Prinsip-prinsip Seni Grafis dalam Desain Komunikasi Visual untuk

Lebih terperinci

IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp)

IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp) IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp) MENGENAL IKAN LOUHAN -Nama lain : flower horn, flower louhan dan sungokong. -Tidak mengenal musim kawin. -Memiliki sifat gembira, cerdas dan cepat akrab dengan pemiliknya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desain Grafis Desain grafis terdiri dari dua buah kata yaitu desain dan grafis, desain merupakan proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 5 Fakultas FDSK Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk Grafis Dan Multimedia www.mercubuana.ac.id Unsur Konsep Bentuk Titik, garis, bidang akan

Lebih terperinci