ABSTRACT

Transkripsi

1 PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK, DIFERENSIASI PELAYANAN, DIFERENSIASI PERSONALIA DAN DIFERENSIASI CITRA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KAIN TENUN SILUNGKANG CV. JEMBATANMERAHDI KOTA SAWAHLUNTO Afria Anggraini 1, Syailendra Eka Saputra 2, Yesmira Syamra 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2. Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Afrianggraini94@gmail.com ABSTRACT The type of research used in this research is descriptive and associative research. The population of this study were consumers who usedkain tenun silungkangcv. Jembatan merah in Sawahlunto city bridge population number in this study is not known for sure then to know the implementation of the research needs to set sample. Sampling technique with purposive sampling with the number of samples of 100 people. Instruments used for research in the form of a closed questionnaire. The technique of data analysis is multiple linear regression. The results showed (1) product differentiation variable positive and significant influence on purchasing consumen satisfaction. This value is significant because thitung 2,391> ttable (2)variable of service differentiation have positive and significant effect to consumen satisfaction. This value is significant because tcount 2,056> ttable (3) personality differentiation have a positive and significant impact on consumen. This value is significant because thitung 2,085> ttable (4) citra differentiation have a positive and significant impact on consumen satisfaction. This value is significant because thitung 2,6225> ttable (5) Consumer perceptions, consumer motivation and consumer attitudes significantly influence purchasing decisions as indicated by the value Fcount 9,041> Ftable 2.47 with a significant level of <α = This means Ha is accepted and H0 is rejected. Keywords: Consumer Satisfaction, differentiation product, diferentaion srvice, differentation personality, differentation image PENDAHULUAN Pada saat ini, setiap perusahaan berkonsentrasi untuk mendapatkan posisi terbaik di pasar dari pada hanya sekedar bertahan hidup, tidak terkecuali untuk perusahaan yang bergelut di bidang industri.industri adalah sebuah perusahaan yang digunakan seseorang atau sekelompok untuk memperoleh laba investasi yang melebihi biaya modal agar menghasilkan sebuah produk baik barang ataupun jasa.industri digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pembeli/ konsumen dan juga merupakan prasyarat untuk kelangsungan hidup

2 suatu industri dan perusahaanperusahaan di dalam industri bersangkutan Sekarang ini, banyak sekali masyarakat yang membuka usaha dibidang industri, khususnya di daerahdaerah yang memiliki sumber daya yang tidak langka. Contohnya industri batu baradan sebagainya. Bidang industri yang seperti ini bisa disebut dengan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang maksudnya adalah sebuah usaha yang dikelola perorangan atau sekelompok untuk menghasilkan laba dan pemenuhan kebutuhan konsumen dimasa kini atau masa yang akan datang, pelaku dari UKM itu adalah masyarakat itu sendiri. Dapat dilihat bahwa perkembangan industri kecil dan menengah di kota Sawahlunto tahun 2015 tercatat sebanyak 22 jenis bidang usaha, dengan 430 unit usaha yang mampu menyerap tenaga kerja dan peluang investasi semakin terbuka karena semakin banyak industri maka pengangguran semakin berkurang. Kota Sawahlunto merupakan pemukiman yang tumbuh dari industri pertambangan batubara ombilin yang didirikan pada akhir abad ke 19 oleh belanda, namun industri lain yang terkenal dari kota Sawahlunto adalah pertenunan. Industri tenun merupakan industri kecilyang mempunyai peran strategisdalam pembangunan ekonomi daerah dan merupakan pendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, makna tenun bagi orang Silungkang bukan hanya aktivitas ekonomi semata tetapi juga sebagai produk kebudayaan, karena tenun telah menjadi identitas yang melekat pada budaya orang Silungkang.Tenun tradisional yang merupakan kain tenun yang dikerjakan menggunakan alat atau bahan yang sangat sederhana begitupun dengan sistem memproduksinya, bahanbahan untuk menenun disiapkan sendiri dan pembuatan mesin tenun sampai kepada pemasangannya. Sedangkan songket tradisional merupakan kain yang ditenun menggunakan benang emas atau perak yang dilakukan dengan proses menjungkit benang lungsi dan membuat berbagai corak hias dari hasil proses tenun tersebut sehingga menghasilkan tenun songket. Berdasarkan data dari tabel 1 terdapat 35 perusahaan/ unitusaha pertenunan dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 789 orang, dimana sebagian besar dari perajin merupakan tenaga

3 upahan yang menerima pesanan dari pemilik modal (pengusaha). Tenun silungkang sudah merupakan suatu produk yang dapat memenuhiberbagai kebutuhan dan gaya hidup masyarakat pada masa sekarang. Era modern membuka banyak sekali peluang dan kemungkinan bagi kain tenun untuk mengisi berbagai kebutuhan hidup dan gaya hidup manusia masa kini, mulai dari fashion, perlengkapan rumah tangga, elemen interior bangunan, perhiasan, berbagai jenis aksesori, dekorasi, hingga aneka ragam produk pariwisata (tourism oriented products). Berbeda dengan kain songket tradisional, yang mana kain ini biasanya hanya dipakai pada saat upacara adat saja.untuk itu saya tertarik untuk memilih objek produk yaitu kain tenun silungkang. Hal ini membuat Industri tenun silungkang dapat terus bertahan ditengah kemajuan Industri dan teknologi seperti saat sekarang ini. Sebagai kota penghasil tenun Silungkang pemerintah kota Sawahlunto di bawah departemen perindustrian terus melakukan pembinaan bagi pengrajin tenun di daerah ini. Hal tersebut membuat para pengusaha harus menerapkan sebuah strategi untuk bisa menciptakan kepuasan konsumen ketika telah membeli produk. Dengan strategi diferensiasi seharusnya perusahaan mampu meningkatkan kinerja perusahaan yang mana akan membuat pelanggan puas. Dengan nama produk yang sama pada setiap perusahaan, menuntut pengrajin untuk menciptakan produk yang kreatif supaya lebih diminati di seluruh wilayah Sumatera Barat, bahkan nasional dan mancanegara sebagai cendramata bagi wisatawan Lokal dan Asing. Nilai investasi di Jembatan Merah mencapai angka Rp , Jembatan merah memiliki investasi paling tinggi dari pengusaha yang lainnya, ini dikarenakan CV Jembatan merah memproduksi kain tenun silungkang yang diproduksi dengan menggunakan mesin. Dalam rangka memenuhi pesanan- pesanan, pada tahun 2003 Bapak Aswan membeli alat tenun mesin dan diakhir tahun 2003 beliau mendapatkan bantuan dari dinas perindakop berupa alat tenun mesin sebanyak 6 buah. Dengan alat tenun mesin yang dioperasikan, Bapak Aswan

4 memproduksi 130 helai ( katun/ sutra) per minggu. Meningkat 30 helai dibanding memakai alat tenun bukan mesin. Ditambah lagi dengan kebijakan pemerintah kota Sawahlunto yang mewajibkan pengguna kain pertenunan produksi jembatan merah sebagai pakaian muslim setiap hari jum at bagi anak SD, SMP, SMA kota Sawahlunto. Menurut penulis hal ini terjadi karena ketika semua perusahaan berlomba- lomba memasarkan kain tenun tradisional, CV jembatan merah banting stir untuk sepenuhnya memproduksi kain tenun silungkang dan ketika itu ia mendapatkan apresiasi dari pemerintah kota, dimana kain tenun produksinya langsung dijadikan seragam sekolah yang dipakai pada hari jum at. Namun tidak hanya CV jembatan merah, Aina songket pun juga telah ikut memproduksi kain tenun silungkang.ketika strategi diferensiasi digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, hal ini juga berpengaruh pada kepuasan konsumen. Dimana pada saat perusahaan itu mampu mendiferensiasikan produknya maka konsumen harus puas, namun jika perusahaan tidak mampu mendiferensiasikan produknya maka konsumen akan merasa kecewa dan tidak puas. CV Jembatan merah terus berupaya untuk memasarkan produknya agar dikenal oleh masyarakat luas, sehingga perusahaan ini memasarkan produk yang dihasilkannya secara maksimal. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. Menurut (Arikunto, 2010:3) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain terhadap suatu objek atau wilayah yang diteliti. Sedang penelitian asosiatif adalah suatu penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, yaitu simestris kausal dan interaktif. Penelitian ini dilakukan pada konsumen yang memakai kain tenun silungkang CV. Jembatan merah yang ada di kota Sawahlunto. Menurut (Arikunto, 2010:173) populasi adalah keseluruhan objek penelitian,jadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumenyang memakai kain tenun silungkang CV. Jembatan merah yang ada di kota Sawahlunto. Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak

5 diketahui secara pasti maka untuk mengetahui pelaksanaan penelitian perlu ditetapkan sampel. Menurut Arikunto (2010:174) sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling, maka yang akan dijadikan sebagai sampel adalah konsumen yang memakai kain tenun silungkang CV. Jembatan merah yang ada di kota Sawahlunto. Dalam penelitian ini peneliti tidak dapat menentukan sampel berdasarkan atas besarnya populasi hal ini disebabkan oleh tidak diketahuinya jumlah konsumen yang membeli kain tenun silungkang CV. Jembatan merah yang ada di kota Sawahlunto.. Oleh karena itu peneliti mengambil pendapat yang dikemukakan oleh Roscoue(dalam Sekaran, 2006:160) Jumlah variabel dalam penelitian ini sebanyak lima yang terdiri atasdiferensiasi produk, diferensiasi pelayanan, diferensiasi personalia, diferensiasi citra dan kepuasan konsumen.oleh karena itu berdasarkan pendapat Roscoue, sampel minimal untuk penelitian ini ( 5 x 20 = 100), dengan menggunakan lima variabel, dalam satu variabel ditetapkan untuk 20 sampel. Untuk itu dalam penelitian ini peneliti menetapkan responden sebanyak 100 dengan pertimbangan tingkat kevalidan jawaban responden semakin tinggi.skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, skala yang berhubungan dengan peryataan atau sikap seseorang terhadap sesuatu dengan interval penilaian untuk setiap jawaban responden 1-5. Sebelum angket diedarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Ujicoba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Menurut Arikunto (2014:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Pernyataan dinyatakan valid jika corrected item-total correlation>0,361. Menurut Nunnaly dalam buku Ghozali (2011:48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Untuk mengukur reliabilitas dari suatu instrumen dalam penelitian ini, peneliti melihat nilai Conbach alpha dengan menggunakan bantuan program spss versi 16.0.

6 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini adalah berdasarkan analisis data diketahui untuk pengujian hipotesis pertama adalah untuk difernsiasi produk, berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh nilai t hitung sebesar 2,391 sedangkan didalam pengujian digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05 serta derajat kebesaran ( ) diperoleh nilai t tabel sebesar 1, Hasil yang diperoleh tersebut menunjukkan t hitung sebesar 2,391>t tabel sebesar 1,98498 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan, diferensiasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pengguna kain tenun silungkang CV. Jembatan Merah di kota Sawahlunto. Kotler and Armsrong(2007:220), menyatakan bahwa penawaran akan suatu produk/jasa juga dapat di bedakan berdasarkan tingkatan. Berdasarkan analisis data untuk hipotesis kedua persepsi diferensiasi pelayanan berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh nilai t hitung sebesar 2,056 sedangkan didalam pengujian digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05 serta derajat kebesaran ( ) diperoleh nilai t tabel sebesar 1, Hasil yang diperoleh tersebut menunjukkan t hitung sebesar 2,056>t tabel sebesar 1,98498 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan, diferensiasi pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pengguna kain tenun silungkang CV. Jembatan Merah di kota Sawahlunto. Berarti hal ini menunjukkan semakin bagus diferensiasi produk sebuah perusahaan maka akan menaikkan tingkat kepuasan konsumen. (Lovelock and Wright 2002:32&60) menyatakan bahwa service as a process and system, artinya bahwa jasa tidak dapat dilepaskan dari suatu proses dan sistem. Berdasarkan analisis data untuk hipotesis ketiga persepsi diferensiasi personalia berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai t hitung sebesar 2,085 sedangkan didalam pengujian digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05 serta derajat kebesaran ( ) diperoleh nilai t tabel sebesar 1, Hasil yang diperoleh tersebut menunjukkan t hitung sebesar 2,085>t tabel

7 sebesar 1,98498 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan, diferensiasi personalia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pengguna kain tenun adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan, diferensiasi citra berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pengguna kain tenun silungkang CV. Jembatan Merah di kota silungkang CV. Jembatan Merah di kota Sawahlunto. Menurut Kotler Philip Sawahlunto. Karyawan yang berkualitas menunjukan beberapa kriteria sebagai berikut menurut Kotler and Keller (2007:385) : Kemampuan, Kesopanan, (2008:251) diferensiasi citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya, dimana citra yang efektif melakukan tiga hal Kredibilitas, dapat diandalkan, cepat untuk suatu produk yaitu pertama, tanggap, komunikasi. Berdasarkan analisis data untuk hipotesis keempat persepsi diferensiasi citra berdasarkan hasil pengujian menyampaikan satu pesan tunggal yang memantapkan karakter produk dan usulan lain, kedua menyampaikan pesan dengan cara berbeda dari pesaingnya, hipotesis diperoleh nilai t hitung sebesar hal ketiga adalah mengirim kekuatan 2,622 sedangkan didalam pengujian digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05 serta derajat kebesaran ( ) diperoleh nilai t tabel sebesar 1, Hasil yang diperoleh tersebut emosional sehingga membangkitkan hati maupun pikiran pembeli. Diferensiasi citra dapat dibentuk oleh tiga elemen yaitu reputasi, kredibilitas dan ekuitas. menunjukkan t hitung sebesar 2,622>t tabel sebesar 1,98498 maka keputusannya

8 KESIMPULAN Berdasarkan pernyataan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengrajin agar selalu berusaha keras meningkatkan kualitas diferensiasi produk yang dihasilkan agar konsumen lebih tertarik terhadap produk yang di produksi. 2. Pengrajin agar selalu berusaha keras meningkatkan kualitas yang dimiliki, agar konsumen nyaman dalam berinteraksi dan terciptanya kepuasan konsumen 3. Pengrajin agar berusaha lebih keras menjalankan diferensiasi personalia kepada konsumen, agar konsumen nyaman dalam bertransaksi untuk meningkatkan kepuasan konsumen. 4. Pengrajin untuk selalu berusaha menggunakan strategi-strategi untuk memasarkan produk dan meningkatkan sudut pandang konsumen terhadap kain tenun yang di produksi oleh perusahaan. 5. Penelitian Selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas hal yang sama pada tempat lain. Selanjutnya, bagi peneliti yang ingin meneliti tentang kepuasan konsumen pada tempat yang sama disarankan mengaitkannya dengan variabel, yang lain dari diferensiasi produk, diferensiasi pelayanan, diferensiasi personalia dan diferensiasi citra. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Bumi Aksar). Jakarta. Ghozali, I. (2011 ). Aplikasi Analisis Multi Variate Dengan Program IBM SPSS 20. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kotler, P., & Armsrong, G. (2007). Prinsip prinsip Pemasaran (Jilid 12). Jakarta: Erlangga. Kotler, P., & Keller, K. L. (2007). Menajemen Pemasaran (Jilid 12). Jakarta: Erlangga. Kotler, P., & Keller, K. line. (2008). Marketing Management (Global Edi). Lovelock, J., & Wright, F. L. (2002). Menajemen Pemasaran Jasa. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Alfabeta). Bandung. Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan : teori dan aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI. TUmar, H. (2005). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

9 Wulan, A. (2012). Pengaruh langkah diferensiasi pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, 3(2), 1 10.