PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PENILAIAN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA
|
|
- Djaja Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PENILAIAN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA Ni Made Sri Ayu Lestari 1, Desak Putu Parmiti 2, I Wayan Widiana 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia sriid6530@gmail.com 1,dskpt_parmiti@yahoo.co.id 2, wayan_widiana@yahoo.com 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model PBL dan penilaian proyek terhadap kemampuan berpikir kritis IPA. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD di gugus II Kecamatan Abang tahun pelajaran 2015/2016 dan sampel penelitian sebanyak 82 siswa yang ditentukan dengan teknik random sampling. Data dikumpulkan dengan instrumen tes. Teknik analisis data menggunakan anava dua jalur dan uji-t. Berdasakan hasil analisis data, diperoleh: (1) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model PBL dan yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional dengan sig.0,041<0,05; (2) terdapat pengaruh interaksi antara model (PBL dan konvensional) dan penilaian proyek terhadap kemampuan berpikir kritis IPA dengan sig.0,026<0,05; (3) pada kelompok siswa yang menggunakan penilaian proyek, terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model PBL dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional dengan sig.0,006<0,05; dan (4) pada kelompok siswa yang menggunakan penilaian konvensional, terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model PBL dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional dengan sig.0,023<0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model PBL dan penilaian proyek terhadap kemampuan berpikir kritis IPA. Kata kunci: model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), penilaian proyek, kemampuan berpikir kritis IPA. Abstract This study aims to determine the influence of PBL models and assessment of the project on critical thinking skills IPA. This study is quasi-experimental. The population in this study were all fourth grade students in group II Abang District school year 2015/2016 and samples are 82 students were determined by random sampling technique. Data collected by the test instrument. Data were analyzed using ANOVA two lines and t-test. Based on the analysis of data, obtained: (1) there is a difference between the critical thinking skills of students that learned IPA with PBL models and that learned with conventional learning models with sig.0,041 <0.05; (2) there is an interaction effect between the model (PBL and conventional) and the assessment of the project on critical thinking skills IPA with sig.0,026 <0.05; (3) on a group of students who use the project appraisal, there are differences in the ability to think critically IPA between groups of students that learned with the model PBL and student groups that learned with conventional learning with sig.0,006 <0.05; and (4) in the group of students who use the conventional assessment, there are differences in the ability to think critically IPA between groups of students that learned with the models PBL and student groups that learned with conventional learning with sig.0,023 <0.05. It can be concluded 1
2 that there are significant PBL models and assessment of the project on critical thinking skills IPA. Keywords: learning model Problem Based Learning (PBL), project assessment, critical thinking skills IPA. PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan suatu bangsa. Tanpa pendidikan suatu bangsa tidak akan mampu bersaing dengan bangsa lainnya, maka pendidikan yang berkualitas perlu dilaksanakan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang mampu bersaing. Menurut UU.RI. No. 20 Tahun 2003, Bab I, Pasal I menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berkompetisi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut dapat dicapai dengan terlaksananya pendidikan yang tepat waktu dan tepat guna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sejalan dengan upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekolah merupakan lembaga formal penyelenggara pendidikan, diantaranya sekolah dasar merupakan salah satu lembaga formal dasar yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional yang berada di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional. Inti dari kegiatan pendidikan di sekolah adalah proses belajar mengajar dan inti dari proses belajar mengajar adalah siswa belajar. Melalui proses belajar diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai dengan optimal. Melalui kegiatan pengajaran, siswasiswi SD yang berada pada tahap operasional konkret sudah semestinya dibekali dengan ilmu pengetahuan dasar dan keterampilan dasar yang dalam hal ini adalah mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiah (SD/MI) untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya pada jenjang pendidikan selanjutnya. Pengajaran di kelas tidak terlepas dari aktivitas belajar siswa. Melalui aktivitas belajar tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengalaman belajar sehingga proses pembelajaran akan menjadi lebih bermakna bagi siswa. Pelaksanaannya pun harus dilaksanakan dengan pendekatan belajar yang relevan dengan paradigma pendidikan sekarang. Paradigma baru pendidikan sekarang ini lebih menekankan pada peserta didik sebagai manusia yang memiliki potensi untuk belajar dan berkembang, dengan penekanan siswa lebih aktif dalam pencarian dan pengembangan pengetahuan. Selain siswa, guru juga sangat diperlukan kontribusinya di dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam pembelajaran khususnya di sekolah dasar, guru merupakan salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi kualitas proses pembelajaran karena guru yang berhubungan serta berinteraksi langsung dengan siswa sebagai subjek dan obyek belajar. Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum dan lengkapnya sarana prasarana pendidikan namun jika tidak diimbangi dengan kemampuan guru dalam mengimplementasikan ilmunya, maka proses pembelajaran menjadi kurang bermakna bagi siswa. Tujuan pembelajaran akan tercapai jika guru mampu mengemas sebuah pembelajaran yang menarik bagi siswa dengan cara menerapkan berbagai strategi, metode dan model pembelajaran yang bervariasi, sehingga dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Kemampuan guru didalam memilih serta menerapkan model dan media pembelajaran yang bervariasi juga 2
3 merupakan salah satu faktor yang sangat berperan penting dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Di sekolah dasar, siswa diajarkan sejumlah mata pelajaran, salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Susanto (2014:171) menyatakan bahwa tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) sebagai berikut. 1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-nya, 2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari, 3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesdaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, 4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, 5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, 6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan tuhan, dan 7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke ke jenjang SMP/MTs. Dapat dilihat dari rendahnya prestasi belajar siswa yang diindikasikan dengan rendahnya tingkat pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis terhadap suatu masalah yang sedang diajukan. Berdasarkan observasi awal dan wawancara di sekolah, adapun masalah yang dapat diidentifikasi sebagai faktor penyebab rendahnya tingkat pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis dalam mata pelajaran IPA adalah sebagai berikut: 1) pembelajaran yang dilaksanakan masih berpusat pada guru (teacher centered) sehingga siswa didalam proses pembelajaran terlihat pasif, Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran siswa pada gugus II kecamatan Abang, saat proses pembelajaran terlihat guru yang lebih aktif dikelas memberikan ceramah, sehingga siswa hanya menerima saja pengetahuan yang diperolehnya tanpa menggali pengetahuan yang dirolehnya lebih dalam lagi, 2) didalam pelaksanaan proses pembelajaran IPA, model pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang bervariasi, sehingga di dalam mengikuti proses pembelajaran siswa sering merasa bosan dan kurang tertarik mengikuti pelajaran ketika jam pelajaran berlangsung. Mereka lebih banyak bermain-main ketika proses pembelajaran berlangsung tanpa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran. Pada dasarnya dalam pembelajaran IPA siswa lebih dituntut agar dapat bereran aktif di dalam mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan eksperimen, praktikum atau percobaan, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna bagi siswa, 3) penggunaan media benda konkret dalam proses pembelajaran IPA jarang diterapkan oleh guru, sehingga hal inilah yang menyebabkan siswa susah dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan. Seperti yang kita ketahui siswa yang masih pada jenjang sekolah dasar, merupakan anak-anak yang masih berada pada tahap operasional konkret, yaitu dimana anak lebih mudah memahami suatu hal dengan melihat langsung sesuatu/ benda secara langsung (konkret). Sehingga ada baiknya jika di dalam proses pembelajaran IPA guru menggunakan media benda konkret untuk mengajarkan siswa agar siswa mudah menerima dan mengeti materi yang diajarkan oleh guru. Saat ini, banyak model, strategi, dan media pembelajaran yang inovatif dan keratif yang dapat diterapkan dan di kembangkan oleh guru saat melaksanakan proses pembelajaran di sekolah dasar. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran IPA adalah Model Problem Based Learning. Menurut Syarif Sumantri (2015 : 42) pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada 3
4 proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi yang sebanyak-banyaknya kepada siswa, akan tetapi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan intelektual, pemecahan masalah, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya. Selain menggunakan model pembelajaran yang sesuai, alat ukur yang dapat diterapkan di sekolah hendaknya terdiri dari berbagai macam alat ukur, bukan menggunakan tes sumatif maupun formatif saja. Penggunaan penilaian berdasarkan pendekatan konvensional seperti tes essay maupun objektif saja belum memberikan gambaran yang lengkap tentang kemampuan individu yang dinilai. Oleh karena itu penilaian proyek penting dilaksanakan dalam pembelajaran IPA. Pada penilaian proyek siswa dilatih untuk aktif dalam melaksanakan suatu kegiatan, karena di dalam penilaian proyek siswa diajak untuk menginvestigasi suatu masalah, sehingga siswa memahami materi yang ia pelajari dan tidak hanya sekedar mengikuti pelajaran di kelas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karakteristik utama penilaian tidak hanya untuk mengukur hasil belajar secara kognitif tetapi secara lengkap memeberikan informasi yang lebih jelas tentang kemampuan siswa. Berdasarkan uraian tersebut, untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning dan penilaian proyek terhadap kemampuan berpikir kritis IPA siswa maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Penilaian Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPA Siswa Kelas IV Gugus II Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016 METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen) terhadap siswa-siswa dalam suatu kelas. Rancangan penelitian yang digunakan adalah (non equivalent post-test only control group design) dengan rancangan faktorial 2 x 2 dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. non equivalent post-test only control group design E : X1 O1 K : X2 O2 Terdapat dua kelompok yang dipilih, salah satu sebagai kelas eksperimen dan kelas lainnya sebagai kelas kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri yang ada di gugus II kecamatan Abang, yang secara keseluruhan berjumlah 137 orang yang tersebar dalam 7 sekolah. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan teknik random sampling. Dari populasi penelitian yang berjumlah 137 orang siswa, 82 orang siswa digunakan sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel bebas dari penelitian ini yaitu model Problem Based Learning dan penilaian proyek sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kritis IPA siswa. Untuk mengumpulkan data kemampuan berpikir kritis IPA digunakan metode tes. Tes yang digunakan untuk memperoleh data kemampuan berpikir kritis IPA siswa adalah tes essay. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data yang meliputi mean, median, modus, varians dan standar deviasi. Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis meliputi pengaruh model pembelajaran Problem Based Leraning dan konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis IPA dan pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan penilaian terhadap kemampuan berpikir kritis IPA. Analisis data menggunakan uji ANAVA dua jalur untuk menguji hipotesis pertama dan kedua. Apabila uji Anava dua jalur menunjukkan H 1 diterima pada hipotesis ke-2 yakni terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan penilaian terhadap kemampuan berpikir kritis IPA, 4
5 maka perlu dilakukan uji lanjut untuk mengetahui kelompok mana yang unggul dengan menggunakan Uji-t. hasil uji-t ini menjawab hipotesis 3 dan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi enam kelompok data yaitu : (1) skor kemampuan berpikir kritis IPA pada kelompok eksperimen (A1), (2) skor kemampuan berpikir kritis IPA pada kelompok kontrol (A2), (3) skor kemampuan berpikir kritis IPA pada kelompok eksperimen dengan menggunakan penilaian proyek (A1B1), (4) skor kemampuan berpikir kritis IPA pada kelompok eksperimen dengan menggunakan penilaian konvensional (A1B2), (5) skor kemampuan berpikir kritis IPA pada kelompok kontrol dengan menggunakan penilaian proyek (A2B1), dan (6) skor kemampuan berpikir kritis IPA pada kelompok kontrol dengan menggunakan penilaian konvensional (A2B2). Skor kemampuan berpikir kritis IPA kelompok eksperimen yaitu mean (M) =28,4286 median (Md) =27,4286 modus (Mo) =25,00 varians (s 2 ) =46,934 dan standar deviasi (s)=6, Berdasarkan grafik histogram, sebanyak 7,14 persen siswa memperoleh skor di sekitar rata-rata, sebanyak 50,00 persen siswa memperoleh skor di bawah rata-rata dan sebanyak 42,86 persen siswa memperoleh skor di atas rata-rata. Frekuensi relatif skor yang berada di atas rata-rata lebih kecil dibandingkan frekuensi relatif skor yang berada di bawah rata-rata. Skor rata-rata jika dikonversikan termasuk kategori tinggi. Sementara itu, skor kemampuan berpikir kritis IPA kelompok kontrol yaitu mean (M) =25,4250 median (Md) =25,00 modus (Mo) =23,00 varians (s 2 ) =46,661 dan standar deviasi (s)=6, Berdasarkan grafik histogram sebanyak 17,50 persen siswa memperoleh skor di sekitar rata-rata, sebanyak 42,50 persen siswa memperoleh skor di bawah rata-rata dan sebanyak 40,00 persen siswa memperoleh skor di atas rata-rata. Frekuensi relatif skor yang berada di atas rata-rata lebih kecil dibandingkan dengan frekuensi relatif skor yang berada di bawah rata-rata. Skor rata-rata jika dikonversikan termasuk kategori tinggi. Skor kemampuan berpikir kritis IPA kelompok eksperimen yang menggunakan penilaian proyek yaitu mean (M) =31,5238 median (Md) =33,00 modus (Mo) =34,00 varians (s 2 ) =35,862 dan standar deviasi (s)=5, Berdasarkan grafik histogram sebanyak 4,76 persen siswa memperoleh skor di sekitar rata-rata, sebanyak 38,10 persen siswa memperoleh skor di bawah rata-rata dan sebanyak 47,14 persen siswa memperoleh skor di atas rata-rata. Frekuensi relatif skor yang berada di atas rata-rata lebih besar dibandingkan frekuensi relatif skor yang berada di bawah rata-rata. Skor rata-rata jika dikonversikan termasuk kategori sangat tinggi. Skor kemampuan berpikir kritis IPA kelompok eksperimen yang menggunakan penilaian konvensional yaitu mean (M) =25,3333 median (Md) =25,00 modus (Mo) =25,00 varians (s 2 ) =40,233 dan standar deviasi (s)=6, Berdasarkan grafik histogram sebanyak 23,81 persen siswa memperoleh skor di sekitar rata-rata, sebanyak 42,86 persen siswa memperoleh skor di bawah rata-rata dan sebanyak 33,33 persen siswa memperoleh skor di atas rata-rata. Frekuensi relatif skor yang berada di atas rata-rata lebih kecil dibandingkan frekuensi relatif skor yang berada di bawah rata-rata. Skor rata-rata jika dikonversikan termasuk kategori tinggi. Skor kemampuan berpikir kritis IPA kelompok kontrol yang menggunakan penilaian proyek yaitu mean (M) =25,2500 median (Md) =25,00 modus (Mo) =23,00 varians (s 2 ) =59,250 dan standar deviasi (s)=7, Berdasarkan grafik histogram sebanyak 25,00 persen siswa memperoleh skor di sekitar rata-rata, sebanyak 45,00 persen siswa memperoleh skor di bawah rata-rata dan sebanyak 30,00 persen siswa memperoleh skor di atas rata-rata. Frekuensi relatif skor yang berada di atas 5
6 rata-rata lebih kecil dibandingkan frekuensi relatif skor yang berada di bawah rata-rata. Skor rata-rata jika dikonversikan termasuk kategori tinggi. Sedangkan skor kemampuan berpikir kritis IPA kelompok kontrol yang menggunakan penilaian konvensional yaitu mean (M) =25,60 median (Md) =26,00 modus (Mo) =23,00 varians (s 2 ) =36,463 dan standar deviasi (s)=6, Berdasarkan grafik histogram sebanyak 10,00 persen siswa memperoleh skor di sekitar rata-rata, sebanyak 40,00 persen siswa memperoleh skor di bawah rata-rata dan sebanyak 50,00 persen siswa memperoleh skor di atas rata-rata. Frekuensi relatif skor yang berada di atas rata-rata lebih besarl dibandingkan frekuensi relatif skor yang berada di bawah rata-rata. Skor rata-rata jika dikonversikan termasuk kategori tinggi. Setelah mengetahui hasil uji deskriptif kemudian dilakukan uji hipoteisis. Namun sebelum itu dilakukan uji prasyarat terhadap sebaran data yang meliputi uji normalitas dengan menggunakan uji dan uji homogenitas terhadap skor kemampuan berpikir kritis IPA. Berdasarkan uji nirmalitas dan homogenitas didapatkan bahwa data kemampuan berpikir kritis IPA pada keenam kelompok adalah normal dan homogen. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada rangkuman Anava dua jalur berikut ini pada tabel 2. Tabel 2. Ringkasan Anava Dua Jalur Source Type III Sum Mean df of Squares Square F Sig. Corrected Model a Intercept A B A * B Error Total Corrected Total Uji hipotesis pertama dinyatakan bahwa pada baris A nilai koefisien F sebesar 4,316 dengan nilai signifikansi (Sig.) 0,041. Jika dibandingkan dengan nilai α = 0,05, maka nilai signifikansi lebih kecil dari α, sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Selanjutnya pada uji hipotesis kedua, dapat dilihat bahwa pada baris A*B nilai koefisien F sebesar 5,116 dengan nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,026. Jika dibandingkan dengan nilai α = 0,05, makan nilai signifikansi lebih kecil dari α, sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima. Jadi terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan penilaian terhadap kemampuan berpikir kritis IPA. Pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan penilaian proyek terhadap keamampuan berpikir kritis IPA dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini. 6
7 Gambar 1. Grafik Adanya Pengaruh Interaksi Antara Jenis Model Pembelajaran dan Penilaian Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPA Siswa Dilihat pada grafik, menunjukkan bahwa pada siswa yang menggunakan penilaian proyek, kemampuan berpikir kritis IPA kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning lebih baik daripada kelompok siswa yang dibelajarkan dengan dengan pembelajaran konvensional. Pada siswa yang menggunakan penilaian konvensional, kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional lebih baik daripada kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning. Pada uji hipotesis kedua menunjukkan adanya interaksi sehingga dilakukan uji lanjut untuk mengetahui kelompok mana yang lebih unggul dengan menggunakan uji-t. Pada uji hipotesisi ketiga hasil uji-t dapat dilihat bahwa besar signifikansi (2-tailed) sebesar 0,006. Hasil ini menunjukkan besar signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p<0,05), sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, pada siswa yang menggunakan penilaian proyek. Selanjutnya pada uji hipotesisi keempat, hasil uji-t dapat dilihat bahwa besar signifikansi (2-tailed) sebesar 0,023. Hasil ini menunjukkan besar signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p<0,05), sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, pada isiswa yang menggunakan penilaian konvensional. Pembahasan Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Perbedaan signifikansi kemampuan berpikir kritis IPA antara kelompok yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional dapat disebabkan oleh perbedaan dalam proses pembelajaran. Nurhadi (dalam Darpini, 2015:11) mengatakan bahwa Model Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang mengutamakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah. Berbeda halnya dengan pembelajaran konvensional. Pada penerapan pembelajaran konvesional masih berpusat pada guru (teacher center). Pada pembelajaran konvensional, siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Di dalam pelaksanaan pembelajarannya, penjelaskan yang 7
8 diberikan oleh guru masih berorientasi pada buku. Selain itu guru juga jarang mengaitkan materi pembelajaran yang sedang dibahas dengan masalah-masalah nyata yang ada dalam kehidupan seharihari, sehingga menyebabkan siswa cenderung menghafalkan setiap konsep yang diberikan tanpa memahami dan mengkaji lebih dalam dari konsep-konsep yang diberikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi (2013) yang menyatakan bahwa kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media video lebih unggul dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar IPA. Christiana (2013) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Problem Based Learning Berbasis Penilaian Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPA Siswa Kelas V Gugus VIII Kecamatan Sukawati, menyatakan bahwa penerapan model Problem Based Leraning berbasis penilaian proyek berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis IPA siswa kelas V Gugus VIII Kecamatan Sukawati. Selanjutnya, hasil uji hipotesis yang menguji ada-tidaknya pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan penilaian terhadap kemampuan berpikir kritis IPA. Menghasilkan nilai koefisien F sebesar 5,116 dengan nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,026. Jika dibandingkan dengan nilai α = 0,05, makan nilai signifikansi lebih kecil dari α, sehingga H 0 ditolak. Jadi terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan penilaian terhadap kemampuan berpikir kritis IPA. Berdasarkan hasil uji hipotesis ketiga menunjukkan bahwa pada siswa yang menggunakan penilaian proyek, model pembelajaran Problem Based Learning lebih baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis IPA daripada pembelajaran konvensional. Sedangkan pada siswa yang menggunakan penilaian konvensional, pembelajaran konvensional lebih baik diterapkan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis IPA daripada model Problem Based Learning. Model pembelajaran Problem Based Learning melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk menyelidiki dan memecahkan permasalahan dunia nyata secara sistematis dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya, mampu menemukan sesuatu yang baru sekaligus dapat mentransfer pengetahuannya ke dalam situasi lain. Model pembelajaran Problem Based Learning menekankan kepada proses pengolahan informasi, siswa yang aktif mencari dan mengolah informasi yang didapat sehingga siswa akan mengerti konsep-konsep yang dipelajari, mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri dengan memanfaatkan berbagi sumber belajar dan memperdalam matari yang dipelajari sehingga siswa akhirnya mampu memecahkan suatu masalah. Model pembelajaran Problem Based Learning cocok diterapkan pada siswa yang menggunakan penilaian proyek, karena pada model pembelajaran Problem Based Learning, siswa diajak untuk memecahkan suatu permasalahan secara aktif dan tugas guru hanya sebagai fasilitator. Menurut Syarif Sumantri (2015:236) penilaian proyek merupakan penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Sejalan dengan model Problem Based Learning, penilaian proyek juga dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan siswa pada mata pelajaran tertentu dengan jelas. Maka dari itu penilaian proyek sangat cocok diterapkan pada model pembelajaran Problem Based Learning. Sedangkan pembelajaran konvensional lebih didominasi oleh guru di dalam kelas, mulai dari kegiatan awak sampai mengakhiri pembelajaran. Guru mengatur secara ketat proses pembelajaran baik dari segi materi, bahan ajar maupun strategi. Dalam pemebelajaran konvensional, siswa hanya 8
9 mengikuti dengan teliti tahapan-tahapan proses pemeblajaran tanpa berusaha memperdalam materi yang dipelajari, sehingga siswa yang menggunakan pemebelajaran konvensional lebih cocok jika menggunakan penilaian konvensional. Hasil uji hipotesis yang menguji adatidaknya perbedaan kemampuan berpikir kritis IPA pada siswa yang menggunakan penilaian proyek, anatara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Leraning dan yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional menunjukkan hasil yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil uji-t menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,006>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa untuk siswa yang menggunakan penilaian proyek, kemampuan berpikir kritis IPA siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Leraning lebih tinggi daripada kemampuan berpikir kritis IPA siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Hasil tersebut membuktikan bahwa, kemampuan berpikir kritis IPA tidak hanya dipengaruhi oleh jenis model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran, tetapi dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti penilaian dalam pembelajaran. Sehingga di dalam menentukan model pembelajaran, penilaian juga penting diperhatikan agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penilaian proyek sangat cocok diterapkan. Karena dalam penilaian proyek, siswa diajak untuk lebih aktif di kelas. Pada penilaian proyek siswa diajak untuk melakukan investigasi suatu masalah untuk dipecahkan. Dengan menerapkan penilaian seperti ini akan dapat merangsang dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil uji hipotesis yang menguji adatidaknya perbedaan kemampuan berpikir kritis IPA pada siswa yang menggunakan penilaian konvensional, anatara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Leraning dan yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional menunjukkan hasil yang signifikan. Setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,023<0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa untuk siswa yang menggunakan penilaian konvensional, kemampuan berpikir kritis IPA siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional lebih tinggi daripada kemampuan berpikir kritis IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Leraning. Tipe individu yang sudah terbiasa mengikuti pembelajaran konvensional cenderung menghindari hal-hal baru yang menantang. Selain itu, pada siswa yang menggunakan pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional dan menggunakan penilaian konvensional, seringkali ditemukan bahwa siswa belajar hanya untuk menjawab pertanyaan dalam tes konvensional dengan sedikit mengerti atau kadang-kadang tidak mengerti sama sekali mengapa dan bagaimana prosedur dilakukan. Tidak mengherankan jika sering terjadi saat melakukan penilaian, siswa menjawab benar namun mereka tidak tahu alasan mengapa jawaban itu benar. Jika guru hanya menggunakan teknik penilaian yang dapat mengungkapkan penguasaan siswa terhadap kompetesi yang diharapkan maka akan terjadi kontradiksi. Di satu sisi siswa dianggap sudah paham dan mengasai materi yang telah diajarkan namun disisi lain ternyata sebenarnya siswa belum mengasai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. PENUTUP Berdasarkan hasil perhitungan ANAVA dua jaur diperoleh F = 4,316, dengan nilai signifikansi 0,041. Jika dibandingkan dengan nilai α = 0,05 maka nilai sig < α. Oleh karena itu, H 0 ditolak. Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil perhitungan ANAVA dua jaur diperoleh F AB = 5,116, dengan nilai signifikansi 0,026. Jika dibandingkan dengan nilai α = 0,05 maka nilai sig < α. Oleh karena itu, H 0 ditolak. Ini berarti bahwa terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran (Problem Based Learning dan konvensional) dan 9
10 penilaian proyek terhadap kemampuan berpikir kritis IPA. Uji hipotesis ketiga setelah dianalisis dengan uji-t, dapat dilihat bahwa besar signifikansi (2-tailed) sebesar 0,006. Hasil ini menunjukkan besar signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p<0,05), sehingga H 0 ditolak. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, pada siswa yang menggunakan penilaian proyek. Uji hipotesis keempat setelah dianalisis dengan uji-t, dapat dilihat bahwa besar signifikansi (2-tailed) sebesar 0,023. Hasil ini menunjukkan besar signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p<0,05), sehingga H 0 ditolak. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, pada isiswa yang menggunakan penilaian konvensional. Saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut. (1)Bagi guru yang menemukan permasalahan yang sama dengan penelitian yang dilakukan maka disarankan untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. (2) Peneliti yang berminat untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang model pembelajaran Problem Based Learning dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis IPA maupun bidang ilmu lainnya yang sesuai agar memperhatikan kendalakendala yang dialami, diantaranya masalah waktu pelaksanaan penelitian sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dan penyempurnaan penelitian yang akan dilaksanakan. Daftar Pustaka Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi. Christiana, P.P Pengaruh Model Problem Based Learning Berbasis Penilaian Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPA Siswa Kelas V Gugus VIII Kecamatan Sukawati. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Darpini, W.P Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Lembar Kerja Siswa Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekeri Pada Peserta Didik Kelas VII 4 Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Amlapura Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi (tidak diterbitkan). Amlapura: STKIP Agama Hindu Amlapura. Dewi. N.P.A.M Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Media Video Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Pergung. Jurnal Mimbar PGSD. Vol 1, No.1. (hlm. 1-10). Susanto, A Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Syarif, S.M Strategi PembelajaranTeori dan Praktik di Tingkat Pendidikan Dasar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.. 10
PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG
PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG Gst. Ngr. Bgs. Yogantara 1, I Nym. Murda 2, Ni Wyn. Rati 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI DAN ASESMEN KINERJA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI DAN ASESMEN KINERJA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA N.L.Pt. Eka Widhi Artini 1, A.A. Gd. Agung 2, I Wyn. Widiana 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan TP, FIP Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD I Nym Juniawan 1, Ni Wyn Rati 2, Ign. I Wyn Suwatra 3 1,2 Jurusan PGSD, 3 Jurusan TP Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V Ni Kadek Sukreni 1.,.,A. A.Gede Agung 2 I Made Citra Wibawa 3., 1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI REACT DAN MOTIVASI BELAJARTERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V
PENGARUH STRATEGI REACT DAN MOTIVASI BELAJARTERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V I Dw Pt Yudiprasetya 1, Ni Kt Suarni, Ni Wyn Rati 3 1,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Bimbingan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED BERBANTUAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED BERBANTUAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V Ni Km Sumiantini 1,, Desak Pt Parmiti 2, Kt Pudjawan 3 1 Jurusan PGSD, 2,3 JurusanTP, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL NHT BERBASIS PENILAIAN KINERJA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN NUMERIK SISWA KELAS IV
PENGARUH MODEL NHT BERBASIS PENILAIAN KINERJA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN NUMERIK SISWA KELAS IV Komang Yuli Setiani 1, I Made Tegeh 2, I Gusti Ngurah Japa 3 1,3 Jurusan PGSD,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INTRUCTION (ICI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENGARUH MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INTRUCTION (ICI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Dwi Ari Nitra Putri 1, Made Sulastri 2, I Gst. Ngr. Japa 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Pitri Oktaviani H. A. (1), Nurhanurawati (2), M. Coesamin (3) Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POLYA BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD
Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POLYA BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD Kd. Ayu Wisaka Dewi 1, I Nym. Murda, I Kt. Dibia 3 1,,3 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017
PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017 Putu Dian Cita Resty 1, I Nengah Suadnyana 2, I Komang
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI KONTRUKSI- REKONTRUKSI APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 016 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI KONTRUKSI- REKONTRUKSI APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA 1 Dayu Komang Widiaheni, Dsk Pt Parmiti,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL KONTEKSTUALTERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS IV
PENGARUH MODEL KONTEKSTUALTERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS IV Gede Yogi Pramana Putra 1, Ni Ketut Suarni 2, Made Suarjana 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan BK, FIP
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RESOLUSI KONFLIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN PKN KELAS V SD
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RESOLUSI KONFLIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN PKN KELAS V SD 1 I Wyn. Eka Martawan, Ndara Tanggu Renda, 3 I
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN PENILAIAN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA KELAS V
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN PENILAIAN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA KELAS V Nur Muhammad 1, I Nym. Jampel 2, I Wyn. Widiana 3 1 Jurusan PGSD, 2 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI, KONTRUKSI- REKONTRUKSI, APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI, KONTRUKSI- REKONTRUKSI, APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : SRI WULANNINGSIH K4308057 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciMODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Ari Dwi Handrian, 2) Sutarto, 2) Sri Astutik 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pendidikan
Lebih terperinciJ. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISTIM KOLOID Asrial 1), Arnina Dwijaya 2) 1) Staf Pengajar di Program Magister Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE (QSH) BERBANTUAN PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
I Made Tegeh, Ni Komang Sri Budiartini (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Question Student Have (Qsh) Berbantuan Permainan Ular Tangga Terhadap Hasil Belajar IPA. International Journal of Elementary Education.
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN
PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini
Lebih terperinciNelly Febri Trisna ABSTRAK
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING DENGAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD MARKUS MEDAN Nelly Febri Trisna ABSTRAK
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KUANTUM BERBANTUAN MEDIA TIGA DIMENSI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 016 PENGARUH PEMBELAJARAN KUANTUM BERBANTUAN MEDIA TIGA DIMENSI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD Ni Kadek Antari 1, Dsk. Putu Parmiti, Md. Sumantri 3 1,3 Jurusan
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN METAKOGNITIF BERORIENTASI PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS X KECAMATAN BULELENG I Gd. Arya Wiradnyana 1, I Nym. Jampel
Lebih terperinciPENGARUH MODEL HEURISTIK VEE DENGAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 PENGARUH MODEL HEURISTIK VEE DENGAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD 1 Ni Km. Tirta Yoga Pramoda Wardani, Md. Sulastri, 3 I Gd. Margunayasa
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) :
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.3 No.4 (2017) : 152-157 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KANDANGAN PADA
Lebih terperinciPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TAPPS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD
PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TAPPS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD I Wyn Alit Jeliana 1, I Ny Jampel 2, I Wyn. Widiana 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan TP, FIP Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciPENGARUH METODE EDUTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD DI GUGUS XV
Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH METODE EDUTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD DI GUGUS XV Md. Tia Parastika Dewi 1, Kt Pudjawan, Pt Nanci Riastini 3 1,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,
Jurusan PGSD Vol: 3 No: 1 Tahun: 015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SEMESTER II SD GUGUS VI KECAMATAN KINTAMANITAHUN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS III
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS III Gede Adi Juliawan 1, Luh Putu Putrini Mahadewi 2, Ni Wayan Rati 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA Nurbani 1, Herminarto Sofyan 2 1 Prodi Pendidikan Teknologi Iinformsi dan Komputer, IKIP
Lebih terperinciPENGARUH MODELTTWBERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SD KELAS IV
PENGARUH MODELTTWBERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SD KELAS IV I Gede Jano Ariasa 1, I Dewa Kade Tastra, I Nyoman Murda 3 1,3 Jurusan PGSD, Jurusan TP, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V
e-journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V Ni Made
Lebih terperinciEvi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone
56 Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif dan Awal terhadap Hasil Belajar Peserta Didik (Studi pada Materi Pokok Hidrólisis Garam di Kelas Xi Ipa SMA Negeri 1 Mare) The Influence of Cooperative Learning
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL BERBANTUAN MEDIA LKS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS V KECAMATAN ABANG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL BERBANTUAN MEDIA LKS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS V KECAMATAN ABANG I Wayan Adi Gunawan 1, I Made Tegeh 2, Made Suarjana 3 1,2,3
Lebih terperinciPENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SEMESTER GENAP DI GUGUS I KECAMATAN BULELENG
PENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SEMESTER GENAP DI GUGUS I KECAMATAN BULELENG Ni Md. Kurniati 1, Dw. Nym. Sudana, Ni Nym. Garminah 3 1,,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Komang Dina Yanti 1, Desak Putu Parmiti, Ignatius I Wayan Suwatra 3 1,,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS TRI HITA KARANA TERHADAP HASIL BELAJAR PKN KELAS IV SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS TRI HITA KARANA TERHADAP HASIL BELAJAR PKN KELAS IV SD Gede Pasek Sumayasa 1, Ni Wayan Rati 2, I Nyoman Murda 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran ISSN PPs Universitas Pendidikan Ganesha
PENGARUH METODE SUGESTI IMAJINASI DENGAN MEDIA FOTO TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI DITINJAU DARI MINAT MENULIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 DENPASAR Ida Ayu Putu Udiyani Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT BERBANTUAN PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT BERBANTUAN PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V Putu Ayu Widiari Suseni 1, Desak Putu Parmiti, I Wayan Romi Sudhita 3 1,, Jurusan
Lebih terperinciJurusan PGSD 1, Jurusan BK 2,3 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ABSTRAK
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, SUMMARIZE, AND TES (PQRST) DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD GUGUS VI KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinci1,2,3. Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD DI GUGUS III KABUPATEN BULELENG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Septian Dwi Mahardika 1, Ign I Wayan Suwatra
Lebih terperinciMODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR Sony Cornelis Lee dan Farida Nur Kumala Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIKAMA sony.cornelis1994@gmail.com dan faridankumala@unikama.ac.id
Lebih terperinciARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
ARTIKEL PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG Oleh : RINI
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING ( PBL) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: SISWANTO K4308054 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS II KECAMATAN MELAYA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS II KECAMATAN MELAYA Ni Kadek Afri Ariantini 1, Ni Wayan Rati, I Nyoman Murda 3 1,,3 Jurusan Pendidikan Guru
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA Sujari Rahmanto SMP Negeri 1 Banjar Agung Alamat: Jl. Kampung Tri Darma Wirajaya, Kec. Banjar Agung, Kab.
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHTDAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHTDAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Ni Made Dwi Wisma Yanthi 1, I Gusti Ngurah Japa, I Made Tegeh 3 1, Jurusan PGSD, 3 Jurusan TP, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V Eka Ardi Wrisca Febriyanti 1, I Nym Jampel 2, H. Syahruddin 3 1,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD Ni Putu Ayuk Pitria Damayanti 1, Kt. Pudjawan 2, Md. Suarjana 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN METAKOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V SD DI GUGUS III KECAMATAN TEJAKULA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN METAKOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V SD DI GUGUS III KECAMATAN TEJAKULA Md. Emi Sugiartini 1, Ni Md. Setuti 2, I Md. Citra Wibawa 3 1,3
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD
Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD Kd. Mahendra 1, Md. Sumantri, I Gd. Margunayasa 3 1,,3 Jurusan Pendidikan Guru
Lebih terperinciOleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IIS di SMA Negeri
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SD Ni Wyn Wida Prama Dewi 1, Ni Kt Suarni 2, Luh Pt. Putrini Mahadewi 3 1 Jurusan PGSD, 2 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH BERBASIS TEORI POLYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V
Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH BERBASIS TEORI POLYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V I Pt Eka Sugiantara 1, Ni Wyn Arini, I Dw Kade Tastra 3 1, Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HEURISTIK-V BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS V
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HEURISTIK-V BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS V Ni Km. Jayanti 1, I Md. Suarjana 2, I Wyn. Widiana 3 123 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS IV SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS IV SD Luh Gede Dita Ernayanti, Nyoman Dantes 2, Desak Putu Parmiti 3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DITINJAU DARI JENIS KELAMIN PADA SISWA KELAS V Ni Made Novia Pramawati 1, Nyoman Dantes 2, Desak
Lebih terperinciPENGARUH MODEL STAD BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD KELAS V
Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL STAD BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD KELAS V Rima Isti Navisha 1, I Dewa Kade Tastra, I Ketut Dibia 3 1,3 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH METODE TALKING STICK BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS V SD
PENGARUH METODE TALKING STICK BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS V SD Ni Kdk. Dewi Martiani 1, I Dw. Kade Tastra 2, I Wyn. Suwatra 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan TP, FIP Universitas
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,
PENGARUH METODE HILL CLIMBING (PENDAKIAN BUKIT) BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS 1 KARANGASEM TAHUN PELAJARAN 013/014 I Putu Aurora 1, Desak Putu Parmiti,
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TWO STAY TWO STRAY
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA SISWA PADA SISWA KELAS X.2 SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 SAWAN
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI
894 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 ke-5 Tahun 2016 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI THE EFFECT OF CONTEXTUAL LEARNING
Lebih terperinciPENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Hesti Fitriani 1), Nurul Afifah 2) dan Eti Meirina Brahmana 3) 1 Fakultas
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja,Indonesia. 1, 2,
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V GUGUS XV KECAMATAN BULELENG TAHUN AJARAN 2013/2014 Putu Citra Arni Kusumaningrum 1,
Lebih terperinciDiterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kela VII SMP Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada Materi Asam, Basa dan Garam The Effect of Group Investigation
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP HASILBELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TULAMBEN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP HASILBELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TULAMBEN I Gd. Ariyasa 1, Ni Ngh. Madri Antari, Ni Md. Sulastri 3 1 Jurusan PGSD,, Bimbingan konseling,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Ni Md Juwita Dewi 1, DB. Kt. Ngr Semara Putra 2, Nymn Ganing 3 Jurusan Pendidikan Guru
Lebih terperinciHarmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS p-issn: e-issn:
Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS (126-134) Tersedia Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/hsjpi KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO DAN PBL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS DI SMPN KECAMATAN SEWON
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV
Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV I Pt. Adi Budi Mahardika 1, I Gst. A. Agung Sri Asri,
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR DRIBBLING SEPAK BOLA Kadek Angga Pandita, I Ketut Budaya Astra, Adnyana Putra Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SD NEGERI KALIBUKBUK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SD NEGERI KALIBUKBUK I Wayan Guntara 1, I Nyoman Murda 2, Ni Wayan Rati 3 1 2 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP
Lebih terperinciPengaruh Pembelajaran Kooperatif dengan Asesmen Otentik Teknik Saling Silang terhadap Pemahaman Konsep Microteaching
Pengaruh Pembelajaran Kooperatif dengan Asesmen Otentik Teknik Saling Silang terhadap Pemahaman Konsep Microteaching Any Fatmawati dan Ida Royani Program Studi Pendidikan Biologi, FP MIPA IKIP Mataram
Lebih terperinciDIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN X
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN KEMATANGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 79 Kota Bengkulu) 1) Dewi Ayunengsih, 2) Johanes
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA
PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA Ketut Yogi Nugraha 1, Gede Sedanayasa 2, I Gusti Ngurah Japa 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EVIDENCE BASED LEARNING DALAM SETTING OUTDOOR ACTIVITIES TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EVIDENCE BASED LEARNING DALAM SETTING OUTDOOR ACTIVITIES TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Gst
Lebih terperinciNurasia Jurusan Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo
20 Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Palopo Pada Materi Pokok Larutan Asam Basa The Influence of Instructional Model
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN I2M3 TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD DI GUGUS I BANYUNING
PENGARUH PENDEKATAN I2M3 TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD DI GUGUS I BANYUNING Kmg. Aprilliani Maha Supardhi 1, Md. Sumantri 2, Dw Nym Sudana 3 123 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI DI SAMBIRENTENG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI DI SAMBIRENTENG I Md. Sentanu 1, I Dw. Pt. Raka Rasana 2, Nym. Kusmariyatni 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika DEVID AGUS HARTATO
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BELAJAR HEURISTIK DAN EKSPOSITORI DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Marthina 1), Pentatito Gunowibowo 2), Arnelis Djalil 2) marthinajayasironi@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH METODE PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS V SDN
PENGARUH METODE PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS V SDN Ni Matul Ulfa 1, I Gusti Ngurah Japa 2, Made Sumantri 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM DISERTAI TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh
Lebih terperinciPENGARUH PBI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V
PENGARUH PBI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V I Ketut Andita Opasana 1, Dewa Nyoman Sudana 2, Ni Wayan Rati 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (MPBP) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH IPA SEHARI- HARI DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (MPBP) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH IPA SEHARI- HARI DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI SISWA P. Arimbawa, I W. Sadia, I N. Tika Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING
NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING DAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA Naskah publikasi Diajukan untuk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran
21 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014. B. Populasi
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Annissawati 1, Sri Hastuti Noer 2, Tina Yunarti 2 annissawati@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING
Pengaruh Penerapan Problem. (Aunurrofiq Hidayat) 454 PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIPADU DENGAN AKTIVITAS KOLABORATIF TRUE OR FALSE STRATEGY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MOODY TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD DI GUGUS VI KECAMATAN BULELENG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MOODY TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD DI GUGUS VI KECAMATAN BULELENG Ni Wyn. Rumini 1, I Kt. Dibia 2, I Wyn. Suwatra 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : LAKSMI PUSPITASARI K4308019
Lebih terperinciPENGARUH MODEL TELAAH YURISPRODENSI INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NO 1 KAMPUNG BUGIS
PENGARUH MODEL TELAAH YURISPRODENSI INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NO 1 KAMPUNG BUGIS Purwanti 1, Nyoman Murda 2, I G. N. Japa 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP
Lebih terperinciHASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)
HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Skripsi
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS V SD DI GUGUS IV DIPONEGORO KECAMATAN MENDOYO
Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS V SD DI GUGUS IV DIPONEGORO KECAMATAN MENDOYO G.A. Dwi Lisa Novita 1, Dw. Nym Sudana,
Lebih terperinciPENGARUH CRH BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARDS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD
PENGARUH CRH BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARDS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD Ni Pt Meyra Citra Dewi 1, Kt. Pudjawan, Nym. Kusmariyatni 3 1,,3 Jurusan PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROYEK TERHADAP PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI GUGUS III DESA MAMBANG
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROYEK TERHADAP PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI GUGUS III DESA MAMBANG 1 Ni Made Nur Sintadevi, Gede Sedanayasa, 3 I Gusti Ngurah Japa 1,,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Febri Irawan 1, Rini Asnawati 2, Pentatito Gunowibowo 2 febri.irawan22@gmail.com 1 Mahasiswa Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) TERHADAP SIKAP SOSIAL DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS IV SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) TERHADAP SIKAP SOSIAL DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS IV SD Ni Kadek Dwi Sariani 1, Nyoman Dantes 2, Desak Putu Parmiti
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI HIMPUNAN
PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI HIMPUNAN Ana Istiani Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Email : bayusuta818@gmail.com Abstract This study aims to find the average of student learning
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN PRAKTIKUM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X SMAN 3 JEMBER 1) Priyoko Tri Santoso, 2) Trapsilo Prihandono,
Lebih terperinci