PENGARUH PBI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V
|
|
- Suparman Susanto Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PBI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V I Ketut Andita Opasana 1, Dewa Nyoman Sudana 2, Ni Wayan Rati 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ketutanditaopasana@gmail.com 1, dewasudana65@yahoo.gmail.com 2, niwayan_rati@yahoo.com 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang dibelajarkan melalui model Instruction (PBI ) dengan siswa yang dibelajarkan secara konvensional pada siswa kelas V di gugus VI Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di gugus VI Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumblah 119 orang. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri 2 Kampung Baru yang berjumblah 21 orang dan siswa SD Negeri 7 Kampung Baru yang berjumblah 20 arang. Data kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika siswa dikumpulkan dengan tes berbentuk uraian. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pemebelajaran Problem-Based Instruction (PBI) dengan rata-rata 15,65 sedangkan siswa yang dibelajarkan secara konvensional rata-ratanya 8,25, dengan demikian kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pemebelajaran Problem-Based Instruction (PBI) lebih baik daripada kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional. Hasil perhitungan Uji-t, menunjukan thitung sebesar 72,714 dan ttabel sebesar 2,021. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang dibelajarkan melalui model Instruction (PBI ) dengan siswa yang dibelajarkan secara konvensional pada siswa kelas V di gugus VI Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan simpulan tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh model Instruction (PBI) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Kata kunci: PBI, kemampuan pemecahan masalah matematika. Abstract The study aims to find a significant difference of the mathematical problem solving ability of students who taught by Problem-Based Instruction (PBI) method and the students who taught conventionally in fifth grade cluster VI District of Buleleng in the academic year 2015/2016. This research is a quasi-experimental research. The population of the study was all students in fifth grade cluster VI District of Buleleng in the academic year 2015/2016 which amounted to 119 people. The Samples of this research were fifth grade students of Elementary School No.2 Kampung Baru which amounted 21 people and students of Elementary School No. 7 Kampung Baru which amounted 20 people. The data s students of problem-solving skills in mathematics 1
2 was gathered by the test in the form of a description. Data collected were analyzed by using descriptive statistical analysis and inferential statistics. The average of the students ability in problem-solving of mathematics who taught by the Problem-Based Instruction (PBI) learning models were15.65 while students who taught conventionally were 8.25, there fore the students who taught by the Problem-Based instruction (PBI) learning models is better than a group of students who taught by conventional models. The results of t-test calculation, shows t test 17,714 and t table 2,021. So, it can be concluded that there are the significant differences of student s ability in mathematical problem-solving who taught by Problem-Based Instruction (PBI) method and students who taught conventionally in fifth grade cluster VI District of Buleleng in the academic year 2015/2016. Based on the conclusions can be said that there are significant learning model of Problem-Based Instruction (PBI) to the mathematical problem soving abilities. Keywords: PBI, problem-solving in mathematics. PENDAHULUAN Permasalahan di bidang pendidikan hingga saat ini masih menjadi masalah utama di Indonesia. Pendidikan mempunyai peran yang penting dalam pembangunan suatu bangsa yang mana pendidikan itu sendiri berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya guna meningkatkan kualitas pendidikan yakni mencakup semua komponen pendidikan dimulai dari pembaruan kurikulum, kualifikasi guru, hingga pemenuhan sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Produk pendidikan yang berkualitas tidak terlepas dari peran pendidik dalam proses pembelajaran. Guru sebagai pendidik dituntut untuk mampu menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran, salah satunya dalam pembelajaran Matematika. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di semua jenjang pendidikan sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi. Mata pelajaran ini memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Banyak permasalahan dalam kehidupan seharihari yang dapat dipecahkan dengan ilmu Matematika seperti menghitung, mengukur, dan lain sebagainya. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, kreatif, kritis, dan memiliki kemampuan bekerjasama. Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Ini menandakan pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran akan lebih terarah apabila dimulai dengan permasalahan yang harus dipecahkan siswa. Situasi yang menuntut siswa mampu memecahkan masalah akan mendorong siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara maksimal (Aisyah, 2007). Belajar hafalan kurang memberdayakan kemampuan berpikir siswa, sehingga implikasinya adalah kemampuan pemecahan masalah siswa tidak dapat berkembang secara optimal. Sebaliknya, kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti menganalisa masalah, memecahkan permasalahan secara ilmiah, mengevaluasi teknik memecahkan permasalah sampai proses metakognisis cendrung tidak berkembang Hal ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari dan sekaligus melibatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Untuk menguasai matematika siswa tidak perlu menghafal semua rumus yang ada di dalamnya, akan tetapi memahami cara untuk memecahkan masalah. Menurut 2
3 Hudojo (20 05:126), Matematika yang disajikan kepada siswa-siswa yang berupa masalah akan memberikan motivasi kepada mereka untuk mempelajari pelajaran tersebut. Para siswa akan merasa puas bila mereka dapat memecahkan masalah yang dihadapkan kepadanya. Kepuasan intelektual ini merupakan hadiah intrinsik bagi siswa tersebut. Karena itu alangkah baiknya bila aktivitas-aktivitas matematika seperti mencari generalisasi dan menanamkan konsep melalui strategi pemecahan masalah. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia ditandai dengan adanya penyempurnaan-penyempurnaan kurikulum yang dilaksanakan oleh pemerintah pada setiap aspek pendidikan. Salah satu aspek pendidikan yang mengalami perkembangan terus menerus guna meningkatkan kualitas pendidikan adalah kurikulum pendidikan nasional. Penyempurnaan kurikulum yang terjadi yaitu adanya penyempurnaan dari kurikulum 1994 menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada tahun Kemudian sekarang dilakukan penyempurnaan lagi dari dengan merevisi KBK menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 dan dapat juga dilakukan penyempurnaan Kurikulum KTSP menjadi Kurikulum 2013, namun tidak berjalan dengan baik sehingga kembali lagi ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berhasil tidaknya pelaksanaan KTSP ini tidak terlepas dari peran guru sebagai pelaksana pendidikan. Seorang guru dituntut mampu mengembangkan motode-metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan sesuai dengan kondisi siswa dilapangan. Pemilihan metode pembelajaran yang sesuai akan membantu terciptanya suasana yang kondusif dan interaktif, sehingga dapat meningkatkan pemecahan masalah siswa dalam belajar, yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan mutu pendidikan. Peranan guru dalam proses pembelajaran sangat penting karena seorang guru harus merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan. Dalam merancang pembelajaran, seorang guru harus memperhatikan tujuan diselenggarakan pembelajaran itu sendiri, termasuk di dalamnya pembelajaran matematika. Kemampuan pemecahan masalah merupakan kompetensi yang harus dimiliki siswa sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum matematika yang tercantum dalam standar isi pembelajaran matematika. Kemampuan pemecahan masalah perlu dikuasi siswa sebagai bekal bagi mereka dalam menghadapi masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia kerja. Hal inilah yang merupakan alasan mengapa kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika dan menjadi salah satu standar kelulusan siswa (Depd iknas, 2006). Untuk itu guru perlu memberikan masalah-masalah yang menantang dan memotivasi siswa. Kemampuan pemecahan masalah merupakan kompetensi yang harus dimiliki siswa sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum matematika yang tercantum dalam standar isi pembelajaran matematika. Kemampuan pemecahan masalah perlu dikuasi siswa sebagai bekal bagi mereka dalam menghadapi masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia kerja. Hal inilah yang merupakan alasan mengapa kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika dan menjadi salah satu standar kelulusan siswa (Depdiknas, 2006). Untuk itu guru perlu memberikan masalah-masalah yang menantang dan memotivasi siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada hari selasa tanggal 8 Desember 2015 di sekolah-sekolah yang ada di gugus VI kecamatan Buleleng, yang terdiri dari 5 sekolah yaitu SD Negri 1 Kampung Baru, SD Negri 2 Kampung Baru, SD Negri 3 Kampung Baru, SD Negri 5 Kampung Baru, dan SD Negri 7 Kampung Baru menunjukan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada umumnya masih rendah. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi akhir siswa pada Tabel 1 sebagai berikut. 3
4 Tabel 1 Nilai Rata-Rata Matematika Siswa Kelas V di Gugus VI Kecamatan Buleleng No Nama Sekolah KKM Rata-rata Kelas Ket. 1 SD N 1 Kampung Baru Belum Mencapai KKM 2 SD N 2 Kampung Baru Belum Mencapai KKM 3 SD N 3 Kampung Baru Belum Mencapai KKM 4 SD N 5 Kampung Baru Belum Mencapai KKM 5 SD N 7 Kampung Baru Belum Mencapai KKM Berdasarkan tabel di atas, maka dapat di ketahui bahwa rata-rata nilai matematika siswa kelas V dari seluruh SD yang ada di gugus VI Kecamatan Buleleng, semuanya masih belum mencapai KKM yang ditetapkan di masing-masing sekolah. Nilai rata-rata yang masih belum mencapai KKM tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan siswa dalam bidang matematika masih rendah. Seperti yang dipaparkan sebelumnya bahwa pemecahan masalah matematika dapat tercermin dari nilai matematika siswa, dapat diketahui bahwa pemecahan masalah matematika siswa juga masih rendah. Adapun kelemahan siswa pada kemampuan pemecahan masalah matematika adalah pada aspek merencanakan penyelesaian dan memeriksa kembali. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran cendrung berpusat pada guru dengan menerapkan model pembelajaran konvensional. Dengan pembelajaran seperti ini partisipasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar belum optimal. Sehingga, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Setelah ditelusuri ternyata penyebab rendahnya nilai rata-rata matematika siswa adalah masih dominannya penggunaan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan yang berlangsung secara terusmenerus. Seperti yang diungkapkan Rasana (2009) bahwa pembelajaran yang demikian termasuk pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Adapun beberapa kelemahan dari pembelajaran yang menggunakan model konvensional adalah membosankan dan melemahkan semangat siswa dalam belajar. Untuk mengatasi kelemahankelemahan akibat penggunaan model pembelajaran konvensional tersebut, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat menghilangkan kebosanan dan meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran. Dengan penggunaan model pembelajaran yang dapat mengatasi model pembelajaran konvensional tersebut maka secara sinergis akan dapat meningkatkan nilai rata-rata matematika siswa. Oleh karena itu, model pembelajaran yang diduga cocok untuk digunakan dalam pembelajaran adalah model pembelajaran Problem-Based Instruction (PBI). Model pembelajaran Problem- Based Instruction (PBI ) merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran (Nurhadi, 2003). Adapun kelebihan dari penggunaan model pembelajaran tersebut adalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif, motivasi, dan juga dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok. Kelebihan-kelebihan model pembelajaran 4
5 Problem-Based Instruction (PBI ) tersebut, akan dapat mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh pembelajaran konvensional. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Problem-Based Instruction (PBI) dengan siswa yang dibelajarkan secara konvensional pada siswa kelas V di gugus VI Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu ( quasi exsperiment). dengan rancangan Post-Test Only Control Group design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas V di SD Gugus VI Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 119 orang siswa. Sampel yang digunakan telah diuji kesetaraannya. Sampel penelitian adalah siswa kelas V SDN 2 Kampung Baru, dan SDN 7 Kampung Baru yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu satu variabel bebas, satu dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Instruction (PBI) dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika. Dengan demikian desain analisisnya yang digunakan adalah uji-t. Pengumpulan data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas V di Gugus VI Kecamatan Buleleng, data yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes. Metode tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat tes. Perangkat tes yang digunakan adalah tes uraian yang berjumlah 5 butir soal. Penyusunan instrumen tes kemampuan pemecahan masalahh matematika berpedoman pada kisi-kisi tes yang telah disusun berdasarkan indikator ketercapaian pembelajaran. Uji coba tes kemampuan pemecahan masalah matematika meliputi validitas isi, validitas butir, reliabilitas tes, daya beda butir tes dan tingkat kesukaran butir tes. Untuk menentukan tinggi rendahnya kualitas variabel-variabel tersebut, skor rata-rata (mean) tiap-tiap variabel dikonversikan dengan kriteria rata-rata ideal (M i ) dan standar deviasi ideal (SD i ). Metode analisis data penelitian ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya kualitas dari kemampuan pemecahan masalah siswa, baik yang diajar dengan model pembelajaran Problem-Based Instruction (PBI ) maupun yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Analisis varian digunakan untuk mengkaji varian-varian penelitian. Adapun analisis varian yang dilakukan adalah uji normalitas data, uji homogenitas data, dan uji hipotesis. Uji normalitas dan uji homogenitas data dilakukan terlebih dahulu sebagai uji prasyarat untuk dapat melakukan uji selanjutnya yaitu uji hipotesis. Pengujian terhadap hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dilakukan melalui metode statistika. Pengujian hipotesis digunakan formula statistik uji-t dan pengujian hipotesis digunakana teknik korelasi product moment. Sebelum dilakukan uji hipotesis dengan metode statistika tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas sebaran data, uji homogenitas varians dan Uji Linieritas data. Seluruh pengujian yang dilakukan digunakan bantuan Microsoft Excel 2010 for Windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematika yang diperoleh oleh kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model Instruction (PBI ) adalah 15,65 dan ratarata skor kemampuan pemecahan masalah matematika yang diperoleh oleh kelompok siswa yang dibelajarkan dengan 5
6 pembelajaran konvensional adalah 8,25. Dengan demikian, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model Instruction (PBI) lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Untuk pembuktian hipotesis yang disajikan dilakukan pengujian dengan Microsoft Excel 2010 for Windows.. Pengujian hipotesis digunakan teknik uji-t. Adapun ringkasan hasil pengujian dengan teknik uji-t tersaji pada Tabel 2. Tabel 2. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji-t Data Kelompo N X s 2 Thitun ttab (t.s. 5%) Eksperimen k 20 15,65 3,71 g Kemampuan pemecahan Kontrol 21 8,25 4,26 11,49 2,021 masalah Matematika Berdasarkan hasil perhitungan maka H 0 diterima, ini berarti bahwa varians menggunakan rumus Chi-Kuadrat, kemampuan pemecahan masalah 2 hitung diperoleh matematika kelompok eksperimen dan hasil post-test kelompok kontrol adalah homogen. eksperimen dan kontrol berdistribusi Berdasarkan uji prasyarat analisis normal. Uji homogenitas dilakukan data, diperoleh bahwa data hasil belajar terhadap varians pasangan antar siswa kelompok eksperimen dan kontrol Tabel 3 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varians antar Kelompok Eksperimen dan kontrol Sumber Data F hitung F tabel Status Post-test Kelompok Eksperimen dan Kontrol kelompok eksperimen dan kontrol. Uji yang digunakan adalah uji-f dengan kriteria data homogen jika F hitung < F tabel. Rekapitulasi hasil uji homogenitas varians antar kelompok eksperimen dan kontrol disajikan pada Tabel 3. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui F hitung hasil belajar kelompok eksperimen dan kontrol adalah 1,15, sedangkan F tabel pada db pembilang = 20, db penyebut = 19, dan taraf signifikansi 5% adalah 2,16. Hal ini berarti F hitung <F tabel 1,15 2,16 Homogen 6 adalah normal dan homogen. Setelah diperoleh hasil uji prasyarat analisis data, analisis dilanjutkan dengan pengujian hipotesis penelitian (H 1 ) dan hipotesis nol (H 0 ). Pengujian hipotesis tersebut dilakukan menggunakan uji-t sampel independent (tidak berkorelasi) dengan rumus polled varians.rekapitulasi hasil perhitungan uji-t antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada tabel 4. Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji-t Data Kelompo N X s 2 Thitung ttab (t.s. 5%) Eksperimen k 20 15,65 3,71 Kemampuan pemecahan Kontrol 21 8,25 4,26 11,49 2,021 masalah Matematika Berdasarkan tabel rangkuman pengujian, karena t hitung > t tabel maka H 0 analisis di atas, dapat diketahui t hitung = ditolak dan H 1 diterima. Artinya terdapat 11,49 dan t tabel = 2,021 untuk db = 39 pada perbedaan yang signifikan kemampuan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan kriteria pemecahan masalah matematika antara
7 siswa yang dibelajarkan dengan model Instruction (PBI) dengan siswa yang dibelajarkan secara konvensional pada siswa kelas V di Gugus VI Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan analisis deskriptif dan uji hipotesis, dapat diambil suatu informasi bahwa ternyata model pembelajaran Problem-Based Instruction (PBI ) cenderung unggul dalam menentukan kemampuanpemecahan masalah matematika yang diperoleh siswa dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional terutama pada ranah kognitif. Perbedaan yang signifikan antara siswa dibelajarkan melalui model Instruction (PBI) dengan siswa yang dibelajarkan secara konvensional disebabkan karena perbedaan perlakuan pada langkah-langkah pembelajaran dan proses penyampaian materi. Pembelajaran dengan model pembelajaran Problem- Based Instruction (PBI) menekankan aktivitas guru dan siswa melalui langkah-langkah, yaitu: 1) Orientasi siswa pada masalah, 2) Mengorganisasi siswa untuk belajar, 3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pembelajaran dengan model Instruction (PBI) menekankan aktivitas siswa lebih banyak dibandingkan guru melalui pembelajaran antar kelompok dengan pemberian masalah yang berkaitan dengan kehidupan seharihari. Selain itu Pembelajaran dengan model Instruction (PBI) siswa dapat saling berbagi pengetahuan dan berusaha menggali informasi secara mandiri serta siswa dipandang sebagai subjek belajar sedangkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Kurniasih (2015) yang menyatakan bahwa tujuan pemebelajaran Problem-Based Instruction (PBI) adalah membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah, belajar peranan orang dewasa yang otentik, menjadi siswa yang mandiri, untuk bergerak pada level pemahaman yang lebih umum, membuat kemungkinan transfer pengetahuan baru, mengembangkan pemikiran kritis dan keterampialan kreatif, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi baru. Pembelajaran dengan model Instruction (PBI) dimulai tahap orientasi siswa pada masalah, pada tahapan ini guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran secara jelas, menumbuhkan sifat-sifat positif terhadap pelajaran, dan memberikan apa yang diharapkan untuk dilakukan oleh siswa. Penyampaian tujuan tersebut, guru menyajikan situasi masalah dengan hati-hati atau dengan prosedur yang jelas untuk melibatkan siswa dalam identifikasi masalah. Siswa diberikan kesempatan untuk membangun pemikiran orisinalnya dalam memahami setiap permasalahan yang ditemuinya melalui masalah kontekstual. Ciri utama tahapan ini adalah siswa mengkaji informasi yang diberikan dalam masalah dan mampu menuangkan kembali dengan katakatanya sendiri. Pada tahap ini, siswa dapat membuat hubungan antara materi yang telah dipelajari, masalah yang pernah diselesaikan, dan masalah baru yang ia temui dalam pembelajaran. Tahapan ini juga memberikan kesempatan dalam membuka dan memperluas pemahaman permasalahan yang diberikan oleh guru. Setelah tahap orientasi pada masalah dan melibatkan siswa dalam memahami masalah kontekstual berlangsung dilanjutkan dengan tahapan mengorganisasikan siswa 7
8 untuk belajar, dalam tahapan ini guru memberikan tugas kelompok yang merupakan satu kesatuan proses untuk membangun pengetahuan matematika secara prosedural dan konseptual dalam diri peserta didik berupa kemampuan untuk dapat membedakan konsep dengan yang bukan konsep. Sehingga dalam proses siswa akan paham akan konsep apa yang akan digunakan yang ditandai oleh kemampuan siswa dalam memilih konsep maupun prosedur yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah dan memberikan alasan atas konsep maupun prosedur yang digunakan. Pada tahap ini juga siswa mampu menemukan prosedur atau gagasan baru maupun ide-ide yang sudah pernah ia lihat sebelumnya dalam menyelesaikan masalah sejenis. Tahap berikutnya adalah tahap membimbing penyelidikan individu mapun kelompok. Pada tahap ini guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari berbagi sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka berpikir tentang suatu masalah dan jenis informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut. Baru masuk ke tahap organisasi masalah dan evaluasi, yang merupakan proses untuk mencermati atau merenungkan kembali keseluruhan proses sebelumnya secara mendalam. Proses ini merupakan ruang evaluasi diri untuk membuka kesadaran mendalam bagaiman dan mengapa suatu konsep, prinsip prosedur matematika berkaitan satu sama lain dan dapat disajikan untuk membangun konsep baru. Tahapan-tahapan yang diterapkan melalui model Instruction (PBI) ini menyebabkan siswa terbiasa untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah. Hal ini dapat diamati dari cara siswa memahami masalah, dimana siswa tidak menyalin mentah-mentah kalimat yang diberikan dalam masalah yang diberikan, tetapi mampu menyeleksi inti informasi yang diberikan, kemudian siswa mampu menyusun sebuah perencanaan yang masuk akal, dan menggunakannya dalam memecahkan masalah. Pada akhirnya melalui penerapan model Instruction (PBI) dalam kegiatan pembelajaran di kelas dapat mewujudkan tujuan pembelajaran matematika seperti yang di jelaskan Billstein (2007), yaitu siswa menjadi seorang pemecah masalah yang baik (good problem solver). Peranan guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem-Based Instruction (PBI) terlihat lebih baik dibandingkan pembelajaran secara konvensional, Apabila guru kesulitan memberikan bantuan kepada siswa agar hanya sebatas memberi arahan dan tidak sampai pada temuan yang seharusnya ditemukan oleh siswa itu sendiri, pada model Instruction (PBI), guru mampu memberikan pertanyaan efektif yang merupakan bantuan dari guru ketika melihat siswa mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas pemecahan masalah. Hasil analisa terhadap lembar pemecahan masalah yang dugunakan siswa untuk menjawab tes kemampuan pemecahan masalah memperlihatkan bahwa siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Instruction (PBI) memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memahami permasalahan, memilih, dan menerapkan prosedur daripada siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional. Ditinjau dari segi interaksi siswa pada saat pembelajaran, suasana kelas pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Instruction (PBI) lebih kondusif terutama pada saat kegiatan diskusi dan siswa mulai mempunyai kesadaran untuk memberikan kesempatan pada temannya yang kurang mampu untuk bergabung dalam kegiatan diskusi, 8
9 bahkan untuk mewakili kelompok menyajikan hasil diskusi. Adapun kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Instruction (PBI) lebih baik dari pada siswa yang dibelajarkan secara konvensional, karena pada model Instruction (PBI) siswa tidak hanya diberi kesempatan untuk menggali lebih dalam kemampuan pemecahan masalah matematika melaluli langkal sebelumnya, tetapi juga dirangsang kembali motivasi untuk menyelesaikan masalahnya melalui pertanyaan efektif. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Problem- Based Instruction (PBI) lebih mampu memahami permasalahan dan menyusun perencanaan yang logis serta menyelesaikan masalah yang diberikan. Selain itu, siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Instruction (PBI) juga lebih memiliki kesadaran untuk memeriksa kembali apa yang telah dikerjakannya dan tidak cepat berpuas diri pada apa yang dikerjakan bersama kelompoknya. Ditinjau dari kegiatan belajar, aktivitas siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Instruction (PBI) terlihat lebih aktif dan antusias dalam belajar. Hal ini tidak terlepas dari pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi dan mencoba strategi yang ada dipikirannya dalam menyelesaikan masalah. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah Matematika antara siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Problem-Based Instruction (PBI) dengan siswa yang dibelajarkan secara konvensional pada siswa kelas V di Gugus VI Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2015/2016. Perbedaan tersebut dilihat dari rata-rata skor kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Problem-Based Instruction (PBI) lebih besar daripada kelompok siswa yang dibelajarkan secara konvensional yaitu 15,65 > 8,25. Saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut, (1) Guru disarankan untuk menerapkan model Instruction (PBI), karena model pembelajaran Problem-Based Instruction (PBI) akan meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran baik bertanya saat ada materi pelajaran yang belum dimengerti, menjawab saat guru mengajukan masalah dan berperan aktif dalam melakukan diskusi kelompok sehingga akan berimplikasi pada pencapaian hasil belajar yang lebih optimal, (2) Penelitian ini terbatas membahas pada materi Matematika yaitu tentang sifat-sifat bangun datar dan siifatsifat bangun ruang, melibatkan sampel terbatas, dan mengukur satu variabel yaitu kemampuan pemecahan masalah Matematika siswa. Kepada peneliti lain, disarankan agar mengadakan penelitian lebih lanjut tentang model pembelajaran Problem-Based Instruction (PBI) dalam bidang ilmu Matematika maupun bidang ilmu lainnya. Pada materi-materi Matematika yang lain dan lebih luas, melibatkan sampel yang lebih besar misalnya dalam satu kecamatan atau satu kabupaten serta melibatkan variabelvariabel yang lain sehingga mendapatkan hasil yang lebih optimal, dan (3) Berdasarkan penelitian ini, disarankan bagi mahasiswa PGSD agar mempelajari model-model pembelajaran yang ada dan selalu lebih inovatif dalam hal menemukan model pembelajaran agar dapat dipergunakan dalam meningkatkan hasil belajar maupun kemampuan pemecahan masalah, DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Nyimas dkk Pengembangan pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. 9
10 Billstein, dkk A Problem Solving Apprach To Mathematics For Elementary School Teacher. Pearson Education, Inc. USA. Depdiknas Panduan Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Hudojo, H. Herman Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang. Kurniasih, Imas Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru: Kata Pena. Nurhadi Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Malang: UM. Press. Rasana Laporan Sabbatical Leave Model-Model Pembelajaran. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. 10
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD I Nym Juniawan 1, Ni Wyn Rati 2, Ign. I Wyn Suwatra 3 1,2 Jurusan PGSD, 3 Jurusan TP Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciPENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG
PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG Gst. Ngr. Bgs. Yogantara 1, I Nym. Murda 2, Ni Wyn. Rati 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INTRUCTION (ICI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENGARUH MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INTRUCTION (ICI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Dwi Ari Nitra Putri 1, Made Sulastri 2, I Gst. Ngr. Japa 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH BERBASIS TEORI POLYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V
Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH BERBASIS TEORI POLYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V I Pt Eka Sugiantara 1, Ni Wyn Arini, I Dw Kade Tastra 3 1, Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN METAKOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V SD DI GUGUS III KECAMATAN TEJAKULA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN METAKOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V SD DI GUGUS III KECAMATAN TEJAKULA Md. Emi Sugiartini 1, Ni Md. Setuti 2, I Md. Citra Wibawa 3 1,3
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POLYA BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD
Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POLYA BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD Kd. Ayu Wisaka Dewi 1, I Nym. Murda, I Kt. Dibia 3 1,,3 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V
e-journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V Ni Made
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH
PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI, KONTRUKSI- REKONTRUKSI, APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI, KONTRUKSI- REKONTRUKSI, APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD
762 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 8 Tahun 2017 PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD THE DIFFERENT EFFECTS
Lebih terperinciPENGARUH METODE PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS V SDN
PENGARUH METODE PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS V SDN Ni Matul Ulfa 1, I Gusti Ngurah Japa 2, Made Sumantri 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Marthina 1), Pentatito Gunowibowo 2), Arnelis Djalil 2) marthinajayasironi@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS TRI HITA KARANA TERHADAP HASIL BELAJAR PKN KELAS IV SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS TRI HITA KARANA TERHADAP HASIL BELAJAR PKN KELAS IV SD Gede Pasek Sumayasa 1, Ni Wayan Rati 2, I Nyoman Murda 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POLYA BERBANTUAN MEDIA BY DESIGN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POLYA BERBANTUAN MEDIA BY DESIGN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD Luh Silvia Juniari 1, Anak Agung Gede Agung 2, Nyoman Kusmariyatni 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS IV SD GUGUS SRIKANDI
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS IV SD GUGUS SRIKANDI Ni Lh. Nopita Windiani 1, Ni Nym. Ganing 2, I.B.Gd. Surya Abadi 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM
PYTHAGORAS, 6(2): 151-160 Oktober 2017 ISSN Cetak: 2301-5314 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD
PENGARUH TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD Putu Suandika 1, Nyoman Kusmariyatni 2, I Gusti Ngurah Japa 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL HEURISTIK VEE DENGAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 PENGARUH MODEL HEURISTIK VEE DENGAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD 1 Ni Km. Tirta Yoga Pramoda Wardani, Md. Sulastri, 3 I Gd. Margunayasa
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V Eka Ardi Wrisca Febriyanti 1, I Nym Jampel 2, H. Syahruddin 3 1,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENGARUH CRH BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARDS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD
PENGARUH CRH BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARDS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD Ni Pt Meyra Citra Dewi 1, Kt. Pudjawan, Nym. Kusmariyatni 3 1,,3 Jurusan PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL TELAAH YURISPRODENSI INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NO 1 KAMPUNG BUGIS
PENGARUH MODEL TELAAH YURISPRODENSI INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NO 1 KAMPUNG BUGIS Purwanti 1, Nyoman Murda 2, I G. N. Japa 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD Ni Putu Eva Adelina Ariswati 1, I Nyoman Murda, Ni Wayan Arini 3 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN MASALAH TERBUKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 016 PENGARUH PEMBELAJARAN MASALAH TERBUKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV Ni Kd. Nuraeni 1, I G. N. Japa, I Md. Citra Wibawa 3 1,, 3 Jurusan
Lebih terperinciAndrie Eka Priyanti, I Wayan Wiarta, I Ketut Ardana. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD GUGUS P.B. SUDIRMAN DENPASAR TAHUN AJARAN 2015/2016 Andrie Eka Priyanti,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI KONTRUKSI- REKONTRUKSI APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 016 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI KONTRUKSI- REKONTRUKSI APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA 1 Dayu Komang Widiaheni, Dsk Pt Parmiti,
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING KONTROL SEPAK BOLA I Wayan Ella Humiarta, I Nyoman Kanca, Adnyana Putra Jurusan Pendidikan Jasmani,
Lebih terperincie-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP SIKAP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V GUGUS 3 SURALAGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Musabihatul Kudsiah, N. Dantes, Sariyasa Program
Lebih terperinciPENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017
PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017 Putu Dian Cita Resty 1, I Nengah Suadnyana 2, I Komang
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM Sri Hartini 1), St. Y. Slamet 2), Sularmi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449
Lebih terperinciISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 5, Juli 2013
ISSN 5-9063 Volume, Nomor 5, Juli 013 Pengaruh Metode Pembelajaran Questions Students Have (QSH) terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukasada Tahun
Lebih terperinciPENGARUH METODE EDUTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD DI GUGUS XV
Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH METODE EDUTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD DI GUGUS XV Md. Tia Parastika Dewi 1, Kt Pudjawan, Pt Nanci Riastini 3 1,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS III
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS III Gede Adi Juliawan 1, Luh Putu Putrini Mahadewi 2, Ni Wayan Rati 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Ni Made Ayu Permita Budiani 1, I Made Citra Wibawa 2, I Nyoman Murda 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL STAD BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD KELAS V
Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL STAD BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD KELAS V Rima Isti Navisha 1, I Dewa Kade Tastra, I Ketut Dibia 3 1,3 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY BERBASIS MEDIA REALITA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY BERBASIS MEDIA REALITA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Zainal Arifin 1), Siti Kamsiyati 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet
Lebih terperinciPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TAPPS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD
PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TAPPS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD I Wyn Alit Jeliana 1, I Ny Jampel 2, I Wyn. Widiana 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan TP, FIP Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS II KECAMATAN MELAYA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS II KECAMATAN MELAYA Ni Kadek Afri Ariantini 1, Ni Wayan Rati, I Nyoman Murda 3 1,,3 Jurusan Pendidikan Guru
Lebih terperinciPenerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT
Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang Elfawati 1), Gusmaweti 2) dan Azrita 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi 2) Dosen Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Kadek Mawar 1, Dewa Nyoman Sudana, I Kadek Suartama, 3 1 Jurusan PGSD,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VCT BERBANTUAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR PKn KELAS V
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VCT BERBANTUAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR PKn KELAS V Ni Km Atik Astiti 1, I Md Suarjana, Ni Wyn Arini 3 1,,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA
PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA Ketut Yogi Nugraha 1, Gede Sedanayasa 2, I Gusti Ngurah Japa 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP HASILBELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TULAMBEN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP HASILBELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TULAMBEN I Gd. Ariyasa 1, Ni Ngh. Madri Antari, Ni Md. Sulastri 3 1 Jurusan PGSD,, Bimbingan konseling,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL BERBANTUAN MEDIA LKS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS V KECAMATAN ABANG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL BERBANTUAN MEDIA LKS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS V KECAMATAN ABANG I Wayan Adi Gunawan 1, I Made Tegeh 2, Made Suarjana 3 1,2,3
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN METAKOGNITIF BERORIENTASI PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS X KECAMATAN BULELENG I Gd. Arya Wiradnyana 1, I Nym. Jampel
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RESOLUSI KONFLIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN PKN KELAS V SD
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RESOLUSI KONFLIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN PKN KELAS V SD 1 I Wyn. Eka Martawan, Ndara Tanggu Renda, 3 I
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SD SEMESTER GANJIL DI GUGUS VI KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I Km.
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Dwi Anggraeni 1), Chumdari 2), Hartono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROYEK TERHADAP PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI GUGUS III DESA MAMBANG
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROYEK TERHADAP PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI GUGUS III DESA MAMBANG 1 Ni Made Nur Sintadevi, Gede Sedanayasa, 3 I Gusti Ngurah Japa 1,,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SEMESTER GENAP DI GUGUS I KECAMATAN BULELENG
PENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SEMESTER GENAP DI GUGUS I KECAMATAN BULELENG Ni Md. Kurniati 1, Dw. Nym. Sudana, Ni Nym. Garminah 3 1,,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED BERBANTUAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED BERBANTUAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V Ni Km Sumiantini 1,, Desak Pt Parmiti 2, Kt Pudjawan 3 1 Jurusan PGSD, 2,3 JurusanTP, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI MASALAH MATEMATIKA TERBUKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI MASALAH MATEMATIKA TERBUKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Km. Yudi Ari Wiratama 1, I Gst. Ngr. Japa,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS (MEA) DENGAN SETTING BELAJAR KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS (MEA) DENGAN SETTING BELAJAR KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD Ni Pt. Ari Kusumayanti 1, Nym. Dantes 2, I Nym. Arcana 3 1,3
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Lies Setyaningrum 1), Siti Kamsiyati ), Tri Budiarto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD Ni Pt. Tanya Aryani 1, I. B. Surya Manuaba 2, I Ngh. Suadnyana 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KUANTUM BERBANTUAN MEDIA TIGA DIMENSI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 016 PENGARUH PEMBELAJARAN KUANTUM BERBANTUAN MEDIA TIGA DIMENSI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD Ni Kadek Antari 1, Dsk. Putu Parmiti, Md. Sumantri 3 1,3 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI
PENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI May Hanung Prabangkara 1), Rukayah 2), Yulianti 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD GUGUS XIV KECAMATAN BULELENG
PENGARUH STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD GUGUS XIV KECAMATAN BULELENG Ni Kd. Heny Kristianti 1, I Wyn. Romi Sudhita 2, Pt. Nanci Riastini 3 1,3 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD GUGUS IV PUPUAN
PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD GUGUS IV PUPUAN Made Yuni Paramita 1, I Dewa Kade Tastra 2, I Made Citra Wibawa 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan TP Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS Fauziah Kartika 1, Caswita 2, M. Coesamin 2 fauziahkartika@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM
SIMBIOSA, 4 (2): 62-69 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM THE INFLUENCE OF USING ADVANCE ORGANIZER MODEL TOWARD
Lebih terperinciMODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR Sony Cornelis Lee dan Farida Nur Kumala Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIKAMA sony.cornelis1994@gmail.com dan faridankumala@unikama.ac.id
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ni Wayan Pitriani 1, I Ketut Ardana 2, M.G. Rini Kristiantari 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV I Made Lianto 1, Dewa Nyoman Sudana, Putu Nanci Riastini 3 1,,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI REACT DAN MOTIVASI BELAJARTERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V
PENGARUH STRATEGI REACT DAN MOTIVASI BELAJARTERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V I Dw Pt Yudiprasetya 1, Ni Kt Suarni, Ni Wyn Rati 3 1,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Bimbingan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD A.A. Km. Candra Ayuni Dewi 1, Ni Nym. Garminah 2, Ndara Tanggu Renda 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP
Lebih terperinci1,2,3. Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD DI GUGUS III KABUPATEN BULELENG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Septian Dwi Mahardika 1, Ign I Wayan Suwatra
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SSCS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS V SD DI GUGUS I KECAMATAN BULELENG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SSCS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS V SD DI GUGUS I KECAMATAN BULELENG 1 Ni Km. Dewi Darmadi Sarastini, 2 I Dw. Pt. Raka Rasana, 3 Md. Sulastri 12 Jurusan PGSD, 3
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,
PENGARUH METODE HILL CLIMBING (PENDAKIAN BUKIT) BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS 1 KARANGASEM TAHUN PELAJARAN 013/014 I Putu Aurora 1, Desak Putu Parmiti,
Lebih terperinciSariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING DAN MODEL PROBLEM POSING PADA MATERI PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 KOTA
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SD N DESA PENGLATAN KECAMATAN BULELENG
PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SD N DESA PENGLATAN KECAMATAN BULELENG Md. Wirama 1, Kt. Pudjawan., I Kt. Dibia 3 1,3 Jurusan PGSD, Jurusan TP,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK (BRAIN-BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS IV SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK (BRAIN-BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS IV SD Km. Agus Sutrisna 1, Ni Nym Garminah 2, Ni Wyn. Arini 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V ARTIKEL PENELITIAN Oleh FRIENDA WIMADWI PERMASTYA NIM F37011002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PENILAIAN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PENILAIAN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA Ni Made Sri Ayu Lestari 1, Desak Putu Parmiti 2, I Wayan Widiana 3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 1 BANYUNING
PENGARUH KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 1 BANYUNING Ni Wyn. Sriasih 1, Syahruddin 2, I G. N. Japa 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan
Lebih terperinciKadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT
PENGARUH METODE INDUKTIF BERBANTUAN ASESMEN OTENTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR ALJABAR LINEAR I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAUNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR Kadek Rahayu Puspadewi Program
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MOODY TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD DI GUGUS VI KECAMATAN BULELENG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MOODY TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD DI GUGUS VI KECAMATAN BULELENG Ni Wyn. Rumini 1, I Kt. Dibia 2, I Wyn. Suwatra 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH CIRC TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V GUGUS XI KEC. BULELENG TAHUN 2013
Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH CIRC TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V GUGUS XI KEC. BULELENG TAHUN 013 Ni Made Putri Sulistiantini, I Ketut Dibia, I Wayan Widiana 3 1,,
Lebih terperinciEFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP N 16 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PutriYulia*, Nencita O. Sunggu
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI DI DESA SEBATU KECAMATAN TEGALLALANG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI DI DESA SEBATU KECAMATAN TEGALLALANG Ni Wyn. Parsiti 1, I Nym. Wirya, I Wyn. Romi Sudhita 3 1 Jurusan PGSD, Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Ratna Wulan Ndari 1, Caswita 2, Tina Yunarti 2 ratnawulanndari@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA Ketut Rita Supriani 1, I Kadek Suartama 2, Dewi Arum Widhiyanti Metra Putri 3 1 Jurusan PGSD, 2
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DI SD SEGUGUS 1 KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN Ni L. Kd. Lhistya Dewi 1, I Wayan Suwatra 2, Ni
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Annissawati 1, Sri Hastuti Noer 2, Tina Yunarti 2 annissawati@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak
Jurusan PGSD Vol: No: 1 Tahun: 014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 013/014 DI GUGUS VII KECAMATAN SAWAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI DI SAMBIRENTENG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI DI SAMBIRENTENG I Md. Sentanu 1, I Dw. Pt. Raka Rasana 2, Nym. Kusmariyatni 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA KELAS V DI GUGUS VIII KECAMATAN BULELENG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA KELAS V DI GUGUS VIII KECAMATAN BULELENG Kd. A. Permana Dewi 1, Made Sulastri, I G. A. Tri Agustiana 3 1,3 Jurusan PGSD,
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN RESIK BERBASIS MASALAH TERBUKA BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SD GUGUS V DR. SOETOMO DENPASAR SELATAN
MODEL PEMBELAJARAN RESIK BERBASIS MASALAH TERBUKA BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SD GUGUS V DR. SOETOMO DENPASAR SELATAN Kdk. Sri Parwati 1, I Wyn. Wiarta, Md. Putra 3 1,,3 Jurusan PGSD,
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F32112039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Ni Md Juwita Dewi 1, DB. Kt. Ngr Semara Putra 2, Nymn Ganing 3 Jurusan Pendidikan Guru
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Hani Ervina Pansa 1, Haninda Bharata 2, M.Coesamin 2 hani.pansa@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MELALUI KOMPETENSI PEDAGOGIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS 2 KUTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Ni Made Pitria Mulia Sari 1, I Wayan
Lebih terperinciPADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DENGAN EXPLICIT INSTRUCTION (EI) PADA SUB KONSEP SISTEM
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SD NEGERI KALIBUKBUK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SD NEGERI KALIBUKBUK I Wayan Guntara 1, I Nyoman Murda 2, Ni Wayan Rati 3 1 2 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP
Lebih terperinciPENGARUH MODEL CONNECTED TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS I KARANGASEM
PENGARUH MODEL CONNECTED TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS I KARANGASEM Lh Eka Yanti 1,, Gd. Sedanayasa 2, Syahruddin 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan BK, FIP Universitas Pendidikan
Lebih terperinci: model pembelajaran, pemahaman konsep matematis, tutor sebaya
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Putri Rizky Utami, Arnelis Djalil, M. Coesamin Pendidikan Matematika, Universitas Lampung putririzkyutami@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR PAUS (PRATYAKSA PRAMANA, ANUMANA PRAMANA, UPAMANA PRAMANA DAN SABDA PRAMANA) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR PAUS (PRATYAKSA PRAMANA, ANUMANA PRAMANA, UPAMANA PRAMANA DAN SABDA PRAMANA) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Ria Damayanti Boki 1, Md. Sulastri, I Md. Tegeh 3 1 Jurusan PGSD, Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV Ayu Risa Fratika Dewi 1, I Ketut Adnyana Putra, IG.A. Agung Sri Asri 3 1,,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Meraih
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SSCS BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS III SD DI GUGUS XIII KECAMATAN BULELENG I Gede Putu Suryawan 1, I Wayan Suwatra 2,
Lebih terperinci