BAB I PENDAHULUAN DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG -5-

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG -5-"

Transkripsi

1 -5- LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI ENREKANG NOMOR : TENTANG PENGESAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN ENREKANG TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Strategis Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun , merupakan bentuk pelaksanaan Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang-Undang ini secara substansi mengamanatkan penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk periode 5 (lima) tahun dan juga sebagai instrumen untuk menyusun dan mengukur kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD. Rencana Strategis (Renstra) SKPD merupakan dokumen perencanaan jangka menengah SKPD yang tidak terpisahkan dengan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD). Renstra SKPD disusun guna memberikan masukan bagi penyempurnaan penyusunan dokumen RPJMD. Rancangan akhir Renstra SKPD disusun dengan mengacu kepada RPJMD yang sudah ditetapkan dengan Perda. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, bahwa dalam rangka menyelenggarakan Pemerintah Daerah sesuai amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemerintah Daerah yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan tersusunnya Rencana Strategis Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang, diharapkan dapat menjadi arah dan pedoman penyelenggaraan pembangunan di bidang Koperasi dan UKM, serta Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

2 -6- Dokumen ini menterjemahkan perencanaan pembangunan setiap tahun dengan program dan kegiatan yang fokus dan terukur serta menunjang pencapaian sasaran pembangunan Kabupaten Enrekang LANDASAN HUKUM Landasan idil penyusunan Rencana Strategis SKPD Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang Tahun adalah Pancasila, sedangkan landasan konstitusionalnya adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Kemudian untuk landasan operasionalnya meliputi peraturan - peraturan yang berkaitan dengan Pembangunan Daerah, antara lain : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Rebuplik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3466); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor m116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3466); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 39 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3682) yang telah diubah dengan Undang-Undang nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian; 6. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 7. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 133 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4445); DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

3 -7-8. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Lembaran Negara RI Nomor 93, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4866); 9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5404); 12. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku ketua Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 13 Tahun 2015; 13. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah MAKSUD DAN TUJUAN Rencana Strategis Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang tahun selanjutnya disebut RENSTRA Dinas Koperasi, UKM dan Nakertrans Tahun , merupakan dokumen resmi perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk 5 (lima) tahun yang menggambarkan visi, misi, strategi atau kebijakan umum serta tahapan program kegiatan strategis yang akan dicapai dalam rangka penyelenggaraan pembangunan daerah Kabupaten Enrekang di bidang Koperasi, UKM, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, disusun sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Renstra Dinas Koperasi, UKM & Nakertrans tahun ditetapkan dengan maksud : DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

4 -8- a. Sebagai dokumen perencanaan yang dijadikan pedoman atau acuan dalam menyusun Rencana Kinerja Tahunan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. b. Sebagai sarana dalam menentukan sasaran, arah kebijakan dan program serta kegiatan prioritas Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. c. Sebagai dasar penilaian kinerja Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mencerminkan penyelenggaran pembangunan yang baik, transparan dan akuntabel. Adapun tujuan penyusunan Renstra ini adalah : a. Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama lima (5) tahun yang akan datang. b. Untuk mencapai penggunaan sumberdaya secara efektif, efisien dan berkelanjutan. c. Untuk terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku pembangunan di Kabupaten Enrekang SISTEMATIKA Rencana Strategis Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang tahun secara garis besar disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra, landasan hukum penyusunan Renstra, maksud dan tujuan penyusunan Renstra dan sistematika penulisan dokumen Renstra. Bab II Gambaran Pelayanan,Tugas dan Fungsi Memuat tugas, fungsi dan struktur organisasi SKPD; sumber daya yang dimiliki oleh SKPD, kinerja pelayanan sampai saat ini, tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD. Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi Bab ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD; telaahan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; telaahan Renstra Kementerian Koperasi dan UKM; telahan Renstra Kementerian Tenaga Kerja dan Masyarakat Transmigrasi; telahan Renstra Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan; telaahan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan; Kajian Lingkungan Hidup Strategis; serta penentuan isu- DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

5 -9- isu strategis di bidang Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Bab ini berisi visi dan misi SKPD, tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD, serta strategi dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran jangka menengah SKPD. Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Memuat rencana program dan kegiatan SKPD selama 5 (lima) tahun kedepan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. Bab VI Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Bab ini memuat indikator kinerja Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang terkait langsung atau mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Enrekang. Bab VII Penutup Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen Renstra SKPD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh SKPD. DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

6 -10- BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang adalah unsur utama Pemerintah Kabupaten Enrekang dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan di bidang Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Enrekang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang sebagai berikut : 1. Kepala Dinas Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh Kepala Dinas yang mempunyai tugas memimpin Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang dalam hal melaksanakan urusan Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan penyelenggaraan pelayanan sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis operasional pembinaan, pelatihan dan pengembangan Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; b. Penyusunan pedoman pelaksanaan bimbingan teknis dibidang Koperasi, UKM, Tenaga kerja dan Transmigrasi; c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pengawasan dan pengendalian dibidang Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi: d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sekretaris Sekretaris dipimpin oleh seorang sekretaris, yang mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi urusan umum dan kepegawaian, keuangan serta penyusunan program dalam lingkup Dinas Koperasi, UKM, Tenaga DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

7 -11- Kerja dan Transmigrasi. Dalam melaksanakan tugasnya sekretaris mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan; b. Perumusan kebijakan teknis dibidang kesekretariatan; c. Pengelolaan urusan umum dan kepegawaian meliputi surat menyurat, kearsipan, kepegawaian, pengadaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat dan keprotokolan Dinas; d. Pengelolaan urusan administrasi keuangan Dinas; e. Pengelolaan penyusunan program Dinas; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya Sub Bagian Perencanaan Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan program, menganalisis dan menelaah bahan rumusan kebijakan pengendalian program, melakukan hubungan kerja dan menyusun laporan kegiatan program Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, yang mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang, urusan rumah tangga serta mengelola administrasi kepegawaian Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, yang mempunyai tugas menghimpun bahan dan mengelola administrasi keuangan meliputi penyusunan anggaran, penggunaan, pembukuan pertanggungjawaban dan pelaporan. 3. Kepala Bidang Koperasi Bidang Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas melaksanakan, merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan dibidang koperasi Seksi Kelembagaan Koperasi Seksi Kelembagaan Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memahami, menghimpun, menganalisis dan menyusun program serta merumuskan bahan kebijakan kelembagaan koperasi. DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

8 Seksi Pemberdayaan Usaha dan Pembiayaan Koperasi Seksi Pemberdayaan Usaha dan Pembiayaan Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memahami, menghimpun, menganalisis dan menyusun program serta merumuskan bahan kebijakan pemberdayaan usaha dan pembiayaan koperasi. 4. Kepala Bidang UKM Bidang Usaha Kecil Menengah (UKM) dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas melaksanakan, merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan dibidang usaha mikro, kecil dan menengah Seksi Kelembagaan dan Usaha UKM Seksi Kelembagaan dan Usaha UKM dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan, kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan kelembagaan usaha mikro, kecil dan menengah Seksi Kemitraan, Pembiayaan dan Promosi UKM Seksi Kemitraan, Pembiayaan dan Promosi UMKM dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan, kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan kemitraan, pembiayaan dan promosi usaha mikro, kecil dan menengah. 5. Kepala Bidang Tenaga Kerja Bidang Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas melaksanakan, merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan dibidang tenaga kerja Seksi Pembinaan, Pelatihan, Penempatan dan Produktifitas Tenaga Kerja. Seksi Pembinaan, Pelatihan, Penempatan dan Produktifitas Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan, kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan pembinaan pelatihan, penempatan dan produktivitas tenaga kerja Seksi Pembayaran Jamsos dan Kesejahteraan Tenaga Kerja dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industri. Seksi Pembayaran Jamsos dan Kesejahteraan Tenaga Kerja dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industri dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan, kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, pengendalian DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

9 -13- dan pemberian bimbingan pembinaan jaminan sosial, kesejahteraan tenaga kerja dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial. 6. Kepala Bidang Transmigrasi Bidang Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas melaksanakan, merumuskan kebijhakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan dibidang transmigrasi Seksi Perencanaan Kawasan Transmigrasi Seksi Perencanaan Kawasan Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan, kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, pengendalian perencanaan kawasan transmigrasi Seksi Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Seksi Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan, kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, pengendalian pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi. Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan unsur pelaksana bidang Koperasi dan UKM, serta bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang Koperasi dan UKM, serta bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi melaksanakan urusan Koperasi dan UKM, urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan. Tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang mengacu pada Perda Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penyesuaian Nomenklatur Satuan Kerja Perangkat Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 dan Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2017 tersebut diatas, maka struktur organisasi Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang terdiri dari : DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

10 -14- a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Koperasi, membawahi : 1. Seksi Kelembagaan Koperasi; 2. Seksi Pemberdayaan Usaha dan Pembiayaan Koperasi. d. Bidang Usaha Kecil Menengah, membawahi : 1. Seksi Kelembagaan dan Usaha UMKM; 2. Seksi Kemitraan, Pembiayaan dan Promosi UMKM. e. Bidang Tenaga Kerja, membawahi : 1. Seksi Pembinaan, Pelatihan, Penempatan dan Produktivitas Tenaga Kerja; 2. Seksi Pembangunan Jamsos dan Keselamatan Tenaga Kerja dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industri. f. Bidang Transmigrasi, membawahi : 1. Seksi Perencanaan Kawasan Transmigrasi; 2. Seksi Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi. g. Kelompok Jabatan Fungsional Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang dapat digambarkan sebagai berikut : DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

11 -15- GAMBAR 1 : BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN ENREKANG KEPALA DINAS Ir. H. UMAR SAPPE, MBA SEKERTARIS Drs. RUSLAN S SUB. BAGIAN PERENCANAAN SUB. BAGIAN KEUANGAN SUB. BAGIAN KEPEGAWAIAN SUSANTI, SE, M.A.P ERMITA IMRAWATI, SE Drs. SUKIMAN BIDANG KOPERASI BIDANG USAHA KECIL MENENGAH BIDANG TENAGA KERJA BIDANG TRANSMIGRASI KASUWIAN, SE ABDUL MANNAN, SE HANISA, SE HUSAIN, S.Pt, M. Si SEKSI KELEMBAGAAN KOPERASI SEKSI KELEMBAGAAN & USAHA UMKM SEKSI PEMBINAAN,PELATIHAN,PENEMPATAN & PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA SEKSI PERENCANAAN KAWASAN TRANSMIGRASI SUARNI, SE SUKMAWATI MUSTAFA T, SE AGUS SALIM P Dra. FARIDAH PALENNE SEKSI PEMBERDAYAAN USAHA & PEMBIAYAAN KOPERASI SEKSI KEMITRAAN, PEMBIAYAAN & PROMOSI UMKM SEKSI PEMB. JAMSOS & KES. NAKER & PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUB. INDUSTRI SEKSI PEMB. & PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI MUSTAMIN, S. Sos MARLIANI, SE A.HAERIANA, ST M. ERDI, S. Sos

12 SUMBERDAYA DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu institusi/organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi. Kondisi institusi akan sangat dipengaruhi dan tergantung pada kualitas serta kemampuan kompetitif sumber daya manusia yang dimilikinya. Pegawai Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi berjumlah 39 orang, terdiri dari 24 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 15 orang Pegawai Tidak Tetap (PTT). Sedangkan jumlah pegawai berdasarkan pangkat dan golongan adalah sebagai berikut : TABEL 1 DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN TENAGA HONORER BERDASARKAN GOLONGAN RUANG DAN JENIS KELAMIN Golongan / Ruang Bidang Koperasi Bidang UKM Bidang Tenaga Kerja Bidang Transmigrasi Sekretariat Jumlah L P L P L P L P L P L P I/a I/b I/c I/d II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e Honorer JUMLAH TOTAL Sumber : Subag. Umum dan Kepegawaian (2017) Total

13 -17- Jika melihat data pada tabel 1 diatas, maka masih terdapat kekurangan jumlah pegawai untuk melengkapi struktur organisasi, khususnya staf pegawai pada tiap bidang. Staf pegawai pada bidang hanya ada 2 Orang dan ada juga bidang yang belum mempunyai staf. Hal ini tentu belum memadai untuk melaksanakan tugas-tugas yang ada pada bidangbidang. Kemudian untuk jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : TABEL 2 DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN TENAGA HONORER BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN Pendidikan Sekretariat Bidang Koperasi Bidang UKM Bidang Tenaga Kerja Bidang Transmigrasi Jumlah Honorer SD / MI SLTP / MTS SLTA / MAS D D D S S S Jumlah Sumber : Subag. Umum dan Kepegawaian (2017) Pada tabel tersebut diatas menggambarkan bahwa tingkat pendidikan pegawai Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sudah cukup memadai dimana tingkat pendidikan untuk Sarjana (S1) lebih banyak daripada pegawai yang hanya lulusan SLTA/MAS. Untuk lebih jelasnya gambaran tingkat pendidikan pegawai Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat dilhat pada tabel dibawah ini :

14 -18- TABEL 3 PENDIDIKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN TENAGA HONORER PADA DINAS KOPERASI, UKM & NAKERTRANS KABUPATEN ENREKANG No Jabatan Pendidikan Jumlah 1 Kepala Dinas S2 1 Orang 2 Sekretaris S1-Sospol 1 Orang 3 Kabid. Koperasi S1-Ekonomi 1 Orang 4 Kabid. Usaha Kecil Menengah S1-Ekonomi 1 Orang 5 Kabid. Tenaga Kerja S1-Ekonomi 1 Orang 6 Kabid. Transmigrasi 7 8 Kasi. Perencanaan Kawasan Transmigrasi Kasi. Pembinaan, Pelatihan, Penempatan & Produktifitas Tenaga Kerja S2-Agribisnis Pertanian S1-Administrasi Negara SMA 1 Orang 1 Orang 1 Orang 9 Kasubag. Umum & Kepegawaian S1-Pendidikan 1 Orang Kasi. Pemberdayaan Usaha Koperasi Kasi. Pembinaan Jaminan Sosial & Kesejahteraan Tenaga Kerja & Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Kasi. Kelembagaan dan Usaha UMKM Kasi. Pembangunan & Pengembangan kawasan Transmigrasi S1-Sospol S1-T. Industri S1-Ekonomi S1-Sospol 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 14 Kasubag. Keuangan S1-Ekonomi 1 Orang 15 Kasi. Kemitraan, Pembiayaan & Promosi UMKM S1-Ekonomi 1 Orang 16 Kasubag. Perencanaan S2-Kebijakan Publik 1 Orang 17 Kasi. Kelembagaan Koperasi S1-Ekonomi 1 Orang 19 Staf 20 Honorer Sumber : Subag. Umum dan Kepegawaian (2017) S1 4 Orang DIII - SMA 4 Orang SMP - S1 DIII SMA SMP 7 Orang 2 Orang 6 Orang - Orang Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi memiliki jumlah pegawai yang terbatas dengan berbagai disiplin ilmu. Untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi pegawai, perlu dilakukan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia serta penambahan jumlah pegawai.

15 Sarana dan Prasarana Perlengkapan kantor merupakan sarana penunjang kinerja pegawai yang cukup penting untuk dipenuhi karena terkait dengan aktivitas dan mobilitas kerja dinas. Saat ini, jumlah perlengkapan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi masih kurang, hal ini merupakan salah satu kendala yang harus mendapat perhatian serius. Berikut perlengkapan yang mendukung kinerja pegawai : TABEL 4 DAFTAR SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN NO NAMA BARANG MEREK/TYPE JUMLAH KET Mobil Roda Empat Toyota/ Innova 1 2 Motor Kawasaki KLX 1 5 Motor Yamaha/Jupiter 1 6 Motor Honda/Blade 1 7 Motor Supra x/honda 1 8 Motor Jupiter z/yamaha 1 9 Motor Jupiter z/yamaha 1 10 Motor Yamaha/Soul GT 1 11 Printer Brother 1 12 Printer Brother 1 13 Printer Canon 9 15 Komputer Lenovo 1 16 Komputer Lenovo 1 17 Komputer Lenovo 1 18 Laptop Asus 1 19 Laptop Toshiba 1 20 Kursi Tamu Chitose AC Panasonic 1 PK Lemari Arsip Kaca 1 23 Lemari Arsip Besi 7 24 Kursi Putar Pimpinan Informa 6 25 Meja Rapat Informa 1 26 Kursi Rapat Informa 7 27 Meja Kayu ½ Biro Informa Meja Biro Informa 6 29 Meja Kaca Informa Meja Komputer Informa 2 31 Kursi Putar Kerja Informa Lemari Besi Informa 2

16 KINERJA PELAYANAN DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Pelayanan Data dan Informasi Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dalam meningkatkan perekonomian daerah dan pendapatan masyarakat berbasis agribisnis dan agroindustri, maka dilakukan langkahlangkah sebagai berikut; pembinaan dan fasilitasi kelembagaan, organisasi, usaha manajemen, dan permodalan Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (K-UMKM) serta meningkatkan pembinaan dan pengawasan Koperasi dan UKM. Adapun kondisi kinerja pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang sebagaimana termuat pada tabel berikut : 1. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tabel 1 Persentase Koperasi Aktif Tahun 2012 s.d 2016 Kabupaten Enrekang NO URAIAN TAHUN Jumlah koperasi aktif Jumlah koperasi Persentase koperasi aktif 26% 26% 47% 46% 42,9% Sumber: Koperindag Kab. Enrekang Tabel 2 Jumlah UKM non BPR/LKM Tahun Kabupaten Enrekang NO URAIAN TAHUN Jumlah seluruh UKM Jumlah BPR/LKM Jumlah UKM non BPR/LKM Sumber: Koperindag Kab. Enrekang

17 -21- Tabel 3 Perkembangan Jumlah Koperasi dan Anggotaanya Tahun Kabupaten Enrekang Uraian Tahun Total Koperasi Jml wanita Koperasi Jenis Kelamin L P L P L P L P L P Jml Anggota Jml Pengurus Sumber: Koperindag Kab. Enrekang Tabel 4 Perkembangan Jumlah UMKM di Kabupaten Enrekang Tahun Uraian Tahun Jml Kelompok UMKM Jml Kelompok UMKM Wanita Jumlah Anggota L P L P L P L P L P Total Anggota Sumber: Koperindag Kab. Enrekang

18 -22-2.Tenaga Kerja Tabel 5 Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur dan Daerah di Kabupaten Enrekang (Agustus 2016) No Golongan Umur Daerah (Orang) Perkotaan Perdesaan Total Jumlah Sumber: Pusat Data & Informasi Ketenakerjaan Kemnaker Tabel 6 Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Enrekang (Agustus 2016) No Golongan Umur Jenis Kelamin (Orang) Laki-Laki Perempuan Total Jumlah Sumber: Pusat Data & Informasi Ketenakerjaan Kemnaker

19 -23- Tabel 7 Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur dan Pendidikan di Kabupaten Enrekang (Agustus 2016) N0 GOLONGAN UMUR JENIS KELAMIN (ORANG) SD SMPT SMTA D1/II/II /AKADE MI UNIVERSITA S TOTAL JUMLAH Sumber: Pusat Data & Informasi Ketenakerjaan Kemnaker Tabel 8 Angkatan Kerja Menurut Pendidikan dan Daerah di Kabupaten Enrekang (Agustus 2016) No Pendidikan Daerah (Orang) Perkotaan Perdesaan Total 1 SD SMTP SMTA Diploma I/II/III/Akademi Universitas Jumlah Sumber: Pusat Data & Informasi Ketenakerjaan Kemnaker

20 -24- Tabel 9 Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur dan Pendidikan di Kabupaten Enrekang (Agustus 2016) No Pendidikan Jenis Kelamin (Orang) Laki-Laki Perempuan Total 1 SD SMTP SMTA Diploma I/II/III Universitas Jumlah Sumber: Pusat Data & Informasi Ketenakerjaan Kemnaker 3. Transmigrasi Tabel 10 Total Penilaian kriteria Kawasan Potensi Transmigrasi di Kabupaten Enrekang NO KECAMATAN TOTAL SKOR TOTAL 1 Maiwa 3,8 Tinggi 2 Bungin 2,4 Sedang 3 Enrekang 2,58 Sedang 4 Cendana 1,7 Rendah 5 Baraka 2,16 Sedang 6 Buntu Batu 1,66 Rendah 7 Anggeraja 1,9 Rendah 8 Malua 1,8 Rendah 9 Alla 1,9 Rendah 10 Curio 2,28 Sedang 11 Masalle 1,6 Rendah 12 Baroko 1,4 Rendah Sumber: Hasil Analisis Tim Tahun 2015

21 -25- Dari Tabel tersebut diatas, dapat dilihat bahwa ruang wilayah Kecamatan yang berpotensi bagi penggunaan Kawasan Transmigrasi di Kabupaten Enrekang yaitu ada 5 wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Maiwa, Bungin, Enrekang, Baraka dan Curio. Kemudian untuk capaian kinerja pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun belum dapat diukur capaian kinerjanya karena perubahan nomenklatur sesuai dengan PP No.18 Tahun 2016 dan baru dimulai Tahun ini yakni Tahun 2017, pecahan dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan dengan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Namun untuk capaian kinerja pelayanan dari masing masing bidang sebelum adanya PP No. 18 Tahun 2016 dan masih melekat pada Dinas masing-masing terhitung Tahun dapat disajikan pada tabel 2.1 berikut :

22 -26- Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa program dan kegiatan yang tidak mencapai target disebabkan karena perubahan nomenklatur SKPD, keterbatasan personil yang menguasai secara teknis tentang program dan kegiatan yang dilaksanakan, rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) baik aparat maupun pengelola Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (K-UMKM), serta terbatasnya anggaran yang ada di Dinas Koperasi, UKM, Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang. Berikut ini disajikan anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang Tahun pada table 2.2 berikut ini :

23 -27- Kemampuan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang untuk membiayai kegiatan program dan kegiatan sangat dipengaruhi oleh kemampuan keuangan daerah sebagai daerah otonom. Berkaitan dengan hal ini, maka kapasitas fiskal Kabupaten Enrekang akan sangat menentukan keberhasilan. Tabel 2.2 tersebut diatas juga menggambarkan bahwa belanja tidak langsung pada tahun pertama sejak perubahan nomenklatur SKPD sebagai Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebesar Rp ,- Hal ini disebabkan gaji PNS yang sedikit karena jumlah PNS di Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi masih sangat kurang. Demikian juga pada belanja langsung, alokasi anggaran tahun 2017 sebesar Rp ,-. Hal ini sangat berpengaruh terhadap program dan kegiatan dimana sebagai SKPD yang masih baru, Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi perlu meningkatkan kualitas pelayanan mengingat kebutuhan pembiayaan operasional yang juga meningkat. Dampak dari adanya hal tersebut adalah kualitas pelayanan di Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi tidak maksimal ditandai dengan terbatasnya stok bantuan dan rendahnya biaya operasional rutin lainnya seperti biaya pemeliharaan sarana dan prasarana Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang. Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah : 1. Kebutuhan dan investasi semakin meningkat, sedangkan sumber daya terbatas. Demikian pula sarana dan prasarana penunjang dalam pembangunan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) sangat minim, 2. Globalisasi yang memberi peluang masuknya pengusaha asing dengan produk yang lebih murah dan berkualitas dibanding produk dalam negeri, 3. Sumber daya masyarakat serta motivasi yang dimiliki masih rendah.

24 Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang. Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah : 1. Otonomi daerah memberi peluang untuk mengembangkan ekonomi daerah sesuai kemampuan yang ada. 2. Pasar tersedia khususnya komoditi unggulan 3. Besarnya peluang masyarakat untuk bermitra dengan pengusaha 4. Besarnya potensi pasar usaha kecil, termasuk sebagai jalur pariwisata yang memberi peluang pasar bagi K-UMKM. 5. Meningkatnya fungsi Staf melalui pemenuhan peningkatan kualitas pelayanan, pengelolaan managemen dan SDM, pemenuhan sarana, prasarana, pelayanan ketenagakerjaan.

25 -29- BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN ENREKANG Permasalahan Bidang Koperasi dan UKM Identifikasi beberapa permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang terkait dengan bidang Koperasi dan UKM, adalah: 1. Rendahnya SDM pengelola Koperasi dan UKM 2. Rendahnya manajemen pengelola Koperasi dan UKM 3. Terbatasnya kemampuan Koperasi dan UKM dalam mengakses permodalan 4. Cakupan skala usaha Koperasi dan UKM masih terbatas 5. Rendahnya kemandirian Koperasi dan UKM 6. Belum adanya sarana informasi dan konsultasi bisnis/klinik bisnis Koperasi dan UKM 7. Kurangnya kepercayaan anggota dan masyarakat terhadap koperasi (citra) Permasalahan Bidang Tenaga Kerja Beberapa permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang terkait dengan bidang ketenagakerjaan, antara lain: 1. Kurangnya sosialisasi masalah ketenagakerjaan (Hak dan Kewajiban Tenaga Kerja) 2. Masih rendahnya SDM dan kurangnya personil pengelolah pengawasan ketenagakerjaan 3. Belum tersedianya data base ketenagakerjaan (data terpilah) 4. Belum optimalnya pengelolaan Loka Bina Karya (LBK) di Kabupaten Enrekang 5. Rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang disebabkan oleh : a. Rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja b. Rendahnya keterampilan tenaga kerja c. Ketidaksesuaian antara persyaratan kualifikasi yang dibutuhkan oleh pasar kerja dengan kompetensi pendidikan yang dimiliki

26 -30- d. Ketersediaan lembaga pelatihan untuk meningkatkan kualitas pekerja belum memadai Permasalahan Bidang Transmigrasi Beberapa permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang terkait dengan bidang Transmigrasi, antara lain : 1. Masih kurangnya personil dan rendahnya kualitas SDM pengelolah ketransmigrasian 2. Kurangnya minat masyarakat untuk bertransmigrasi dan tidak ada lagi program transmigrasi dari Pemerintah Pusat. Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi lebih lengkapnya pada tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang ASPEK KAJIAN CAPAIAN/KONDISI SAAT INI STANDAR YANG DIGUNAKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) PERMASALAHAN PELAYANAN SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) Peningkatan Kualitas dan kuantitas aparatur SKPD Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dantransmigrasi Kab.Enrekang Terbatasnya staf pada bidang-bidang dalam pelaksanaan kegiatan SK Bupati untuk penempatan staf Masih adanya bidang yang tidak mempunyai staf Penumpukan tugas dan pekerjaan karena tidak adanya staf Rendahnya respon terhadap permintaan staf Kekurangan personil dalam melakukan pendataan Pelayanan belum maksimal Kajian Renstra/KL Porsentase jumlah tenaga kerja di bawah umur Pekerja anak usia 5-14 thun x 100 % Jumlah pekerja usia 5 tahun ke atas Data tenaga kerja dibawah umur belum optimal Data tenaga kerja dibawah umur belum maksimal Kurangnya sosialisasi masalah ketenagakerjaan ( hak dan kewajiban tenaga kerja Masih rendahnya SDM dan kurangnya personil pengelolah pengawasan ketenagakerjaan Belum tersedianya data base ketenagakerjaan ( data terpilah Belum optimalnya pengelolaan Loka Bina Karya (LBK) di Kab.Enrekang Porsentase jumlah angkatan kerja perempuan Jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan x 100 % Data tenaga kerja perempuan belum optimal Data tenaga kerja perempuan belum maksimal Kurangnya sosialisasi masalah ketenagakerjaan( hak dan kewajiban tenaga kerja Jumlah angkatan kerja perempuan Masih rendahnya SDM dan kurangnya personil pengelolah

27 -31- pengawasan ketenagakerjaan Belum tersedianya data base ketenagakerjaan ( data terpilah Belum optimalnya pengelolaan Loka Bina Karya (LBK) di Kab.Enrekang Rendanya kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang disebabkan oleh : -Rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja -Rendahnya keterampilan tenga kerja -Ketersedian lembaga pelatihan untuk meningkatkan kualitas pekerja juga belaum memadai Porsentase angka partipasi angkatan kerja Angkatan kerja 15 tahun keatas x 100 % Jumlah penduduk 15 tahun keatas Data angkatan kerja belum optimal Data angkatan kerja belum maksimal Belum tersedianya data base ketenagakerjaan ( data terpilah Rendanya kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang disebabkan oleh : -Rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja -Rendahnya keterampilan tenga kerja -Ketidaksesuaian antara persyaratan kualifikasi yng dibutuhkan oleh pasar kerja dengan kopetensi pendidikan yang dimiliki Porsentase angka sengketa pengusaha pekerja per tahun Jumlah sengketa pengusaha pekerja x 100 % Jumlah penduduk usia kerja tahun Data sengketa pengusaha pekerja belum optimal Data sengketa pengusaha pekerja belum maksimal Kurangnya sosialisasi masalah ketenagakerjaan( hak dan kewajiban tenaga kerja Masih rendahnya SDM dan kurangnya personil pengelolah pengawasan ketenagakerjaan Porsentase tingkat partisipasi angkatan kerja Jumlah penduduk angkatan kerja x 100 % Jumlah penduduk usia kerja tahun Data Angkatan kerja belum optimal Data Angkatan kerja belum maksimal Kurangnya sosialisasi maslah ketenagakerjaan( hak dan kewajiban tenaga kerja Masih rendahnya SDM dan kurangnya personil pengelolah pengawasan ketenagakerjaan Kurangnya sosialisasi masalah ketenagakerjaan( hak dan kewajiban tenaga kerja Belum tersedianya data base ketenagakerjaan ( data terpilah Rendanya kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang disebabkan oleh :

28 -32- Persentase jumlah pencari kerja yang ditempatkan Jumlah pencari kerja yang ditempatkan x 100 % Jumlah pencari kerja yang mendaftar Data jumlah pencari kerja belum optimal Data jumlah pencari kerja belum maksimal Ketidaksesuaian antara persyaratan kualifikasi yng dibutuhkan oleh pasar kerja dengan kopetensi Porsentase tingkat pengangguran terbuka Jumlah pengangguran terbuka usia angkatan kerja x 100 % Data tingkat Pengangguran belum optimal Tingkat Pengangguran belum maksimal Belum optimalnya pengelolaan Loka Bina Karya (LBK) di Kab.Enrekang Jumlah penduduk angkatan kerja Porsentase jumlah keselamatan dan perlindungan Jumlah perusahaan yang menerapkan K3 pada thn N x 100 % Data jumlah keselamayan dan perlindungan belum optimal Data jumlah keselamayan dan perlindungan belum maksimal Kurangnya sosialisasi masalah ketenagakerjaan ( hak dan kewajiban tenaga kerja Jumlah perusahaan diwilayah kab.enrekang Persentase perselisihan buruh dengan pengusaha dengan kebijakan pemerintah Jumlah kejadian perselisihan buruh dan pengusaha x 100 % Jumlah kejadian perelisihan buruh dan pengusaha Data perselisihan buruh degan pengusaha dengan kebijakan pemerintah belum optimal Data perselisihan buruh degan pengusaha dengan kebijakan pemerintah belum maksimal Kurangnya sosialisasi masalah ketenagakerjaan( hak dan kewajiban tenaga kerja Masih rendahnya SDM dan kurangnya personil pengelolah pengawasan ketenagakerjaan Persentase rasio lulusan S1/S2/S3 Jumlah lulusan S1/S2/S3 X 100% Jumlah pendduk Data belum akurat Masih banyak lulusan S1/S2/23 menganggur Ketidaksesuaian antara persyaratan kualifikasi yng dibutuhkan oleh pasar kerja dengan kopetensi Porsentase jumlah transmigrasi swakarsa Jumlah trasnsmigrasi swakarsa x 100 % Jumlah transmigrasi Belum tersedianya lahan transmigrasi Sebagian masyarakat belum membebaskan lahan transmigrasi Masih kurangnya personil dan rendahnya kualitas SDM pengelolah transmigrasi Kurangnya minat masyarakat untuk bertransmigrasi, dan tidak ada lagi program transmigrasi dari pusat Porsentase jumlah kontribusi tranmigrasi PDRB Jumlah kontribusi PDRB dan transmigrasi x 100 % Belum ada kontribusi PDRB Belum ada warga transmigrasi Masih kurangnya personil dan rendahnya kualitas SDM pengelolah transmigrasi Kurangnya minat masyarakat untuk bertransmigrasi, dan tidak ada lagi program transmigrasi dari pusat

29 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH Penyusunan Rencana Strategis SKPD merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Enrekang sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam Renstra Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Enrekang Tahun Visi Kabupaten Enrekang: TERWUJUDNYA ENREKANG MAJU, AMAN, SEJAHTERA (EMAS), MENUJU DAERAH AGROPOLITAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN Misi Kabupaten Enrekang: Sesuai dengan visi Enrekang Maju, Aman, Sejahtera (EMAS), menuju Daerah Agropolitan Mandiri yang Berwawasan Lingkungan, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Enrekang sebagai upaya yang ditempuh dalam mewujudkan visi, sebagaimana berikut : Misi 1 : Meningkatkan Kualitas dan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Umum; Misi 2 : Meningkatkan Kualitas SDM yang berdaya saing dan aplikasi teknologi; Misi 3 : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan disertai dengan jaminan rasa aman dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat tanpa Diskriminasi Laki-Laki Perempuan Misi 4 : Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Pendapatan Masyarakat berbasis Agribisnis dan Agroindustri Misi 5 : Mewujudkan tatanan kehidupan sosial masyarakat yang religius dan berbudaya Misi 6 : Meningkatkan Pengelolaan Sumberdaya Alam secara Optimal dan Berwawasan Lingkungan

30 -34- Penjelasan dari visi diatas, sebagai berikut: 1. ENREKANG : dimaknai sebagai suatu kesatuan wilayah Kabupaten Enrekang yang dihuni oleh seluruh warga masyarakat, yang menjadi fokus gerakan permbangunan bagi semua unsur untuk mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik. 2. MAJU : Kondisi dimana terjadi peningkatan kualitas SDM (Pendidikan dan Kesehatan), ketersediaan Infrastruktur yang memadai serta aplikasi teknologi 3. AMAN : mengandung makna keadaan yang lebih kondusif untuk berlangsungnya aktivitas pemerintahan, sosial budaya, aktivitas ekonomi dan investasi, yang ditandai dengan adanya rasa aman untuk berusaha/ berinvestasi, bekerja, beribadah serta aman dari bencana 4. SEJAHTERA : Secara sederhana, sejahtera mudah dipahami sebagai perasaan: aman sentosa, makmur, dan selamat atau terlepas dari segala macam gangguan. Dengan pendekatan yang lain, sejahtera juga dapat dikaitkan dengan terbebasnya masyarakat dari rasa lapar dan rasa takut. Di sini, kesejahteraan dikaitkan tidak saja pada konsep lahiriah, tapi juga menjangkau segi batin. Kesejahteraan yang dihubungkan dengan pelaksanaan otonomi daerah juga dimaknai oleh terselenggaranya kehidupan demokrasi di tingkat lokal sebagai salah satu pilar penyangga pencapaian kesejahteraan masyarakat secara lebih fundamental. Dalam hubungan dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan bagaimana masyarakat menjadi tujuan pembangunan, kesejahteraan pembangunan Enrekang dalam 5 (lima) tahun ke depan dijadikan rujukan utama tentang berhasiltidaknya pembangunan daerah. Pemerintahan daerah (baik tingkat eksekutif maupun legislatif) harus dapat bersinergi dalam menyelenggarakan pembangunan daerah dimana kesejahteraan sebagai titik tolak pengembangan strategi daerah yang berdimensi kerakyatan. Di sini, kesejahteraan juga dikaitkan dengan diperolehnya pelayanan dasar sebagai mahluk

31 -35- hidup dan masyarakat Enrekang dan hasil-hasil pembangunan. Kesejahteraan harus dapat dirasakan secara nyata dalam beberapa aspek terpenting seperti kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan olahraga. 5. BERMORAL : Diartikulasikan sebagai dimensi dari insan yang bertaqwa yakni berperilaku taat dan takut kepada Tuhan, atas kesadaran sendiri baik dikalangan masyarakat umum maupun dikalangan penyelenggara pemerintahan daerah, sehingga perilaku Korupsi dan Indisipliner dalam menjalankan tugas dapat dihindari. Hal ini ditujukan untuk pengembangan kepribadian dan karakter sesorang, yaitu karakter yang memiliki keteguhan terhadap nilai-nilai agama, mempunyai kepekaan sosial yang tinggi, dan mampu mengatasi persoalan dengan baik, bijak dan tegas. 6. MENUJU DAERAH AGROPOLITAN : dalam pengertian bahwa periode pembangunan Lima (5) tahun kedepan ( ) sebagai tahapan dari proses mewujudkan daerah Agropolitan 2028 sesuai Visi Jangka Panjang Daerah, yang ditandai dengan kondisi berkembangnya pusatpusat ekonomi berbasis pertanian yang tumbuh dan berkembang dalam suatu kawasan pengembangan komoditi unggulan pertanian, yang didukung oleh tumbuh dan berkembangnya berbagai aktivitas ekonomi pendungkung utama sistem agribisnis pertanian di Sulawesi Selatan. 7. BERWAWASAN LINGKUNGAN : diartikan sebagai komitmen memanfaatkan dan mengelola sumberdaya alam secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu/kualitas hidup masyarakat masa kini dan masa mendatang.

32 -36- Telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Hal ini ditunjukkan melalui: Pernyataan Misi 2 :Meningkatkan Kualitas SDM yang berdaya saing dan aplikasi teknologi Pada misi ini terlihat jelas peran serta Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam meningkatkan kualitas SDM khususnya dibidang Tenaga Kerja yang berdaya saing dengan melalui pendidikan dan pelatihan aplikasi teknologi Pernyataan Misi 4 :Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Pendapatan Masyarakat Berbasis Agribisnis dan Agroindusri Pada misi ini terlihat jelas peran serta Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam meningkatkan perekonomian daerah khususnya dalam pemenuhan bantuan dana melalui Koperasi dan yang memiliki daya dukung terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum untuk menunjang produktifitas publik TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN RENSTRA DINAS PROVINSI SULAWESI SELATAN Renstra Kementerian Koperasi dan UKM Berdasarkan mandat dari perangkat peraturan dan undang-undang terhadap tugas dan fungsi Kementerian Koperasi dan UKM, maka visi Kementerian Koperasi dan UKM adalah : MENJADIKAN KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (KUMKM) SEHAT DAN KUAT. Untuk mencapai visi tersebut, maka Misi Kementerian Koperasi dan UKM tahun adalah : 1. Memberdayakan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan. 2. Memperluas kesempatan kerja dan menurunkan jumlah kemiskinan dalam rangka mewujudkan Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan. Pernyataan visi dan misi Kementerian Koperasi dan UKM memberikan arahan bagi seluruh daerah (provinsi/kabupaten/kota) di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang Koperasi dan UKM.

33 -37- Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan Renstra Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yaitu: a. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap Koperasi dan UKM. b. Meningkatkan pembinaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan Koperasi dan UKM yang memberi nilai tambah, pertumbuhan perekonomian. c. Peningkatan sumber daya manusia dan pelaksanaan good governance Renstra Kementerian Menakertrans Visi Kementerian Tenaga Kerja dan Masyarakat Transmigrasi adalah: TERWUJUDNYA TENAGA KERJA DAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI YANG PRODUKTIF, KOMPETITIF DAN SEJAHTERAH Untuk mencapai visi tersebut, maka Misi Kementerian Menakertrans tahun adalah: 1. Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan pelayanan penempatan tenaga kerja, 2. Penguatan informasi pasar kerja dan bursa kerja, 3. Peningkatan kompetensi keterampilan dan produktivitas tenaga kerja dan masyarakat transmigrasi, 4. Peningkatan pembinaan hubungan industrial serta perlindungan sosial tenaga kerja dan masyarakat transmigrasi, 5. Peningkatan pengawasan ketenagakerjaan, 6. Percepatan dan pemerataan pembangunan wilayah, 7. penerapan organisasi yang efisien, tatalaksana yang terpadu dengan prinsip Good Govermance Renstra Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan adalah: MENJADIKAN KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (KUMKM) SEBAGAI PILAR UTAMA PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018

34 -38- Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh Visi maka Misi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut : 1. Memberdayakan Koperasi, KUMKM untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, memperluas kesempatan kerja dan menurunkan jumlah kemiskinan dalam rangka mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai pilar utama pembangunan nasional dan simpul jejaring akselerasi perekonomian masyarakat; 2. Memberdayakan Koperasi, KUMKM untuk menjadi tumpuan harapan hidup, mempunyai kebanggaan dengan menjalankan usaha sesuai dengan aturan agar menjadi lebih produktif. Berdasarkan visi dan misi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan, maka Dinas Koperasi, UKM dan Nakertrans Kabupaten Enrekang menetapkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan pembangunan selama lima tahun kedepan, sebagai berikut: a. Meningkatkan peran dan kontribusi Koperasi dan UKM dalam perekonomian daerah. b. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan keterampilan SDM Koperasi dan UKM. c. Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana pemasaran produk Koperasi dan KUMKM. d. Meningkatkan legalitas dan kualitas Kelembagaan Koperasi dan UKM Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan adalah: MEWUJUDKAN TENAGA KERJA DAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI YANG PRODUKTIF DAN KOMPETITIF DALAM RANGKA MENCAPAI 10 TERBAIK NASIONAL

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini menjabarkan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. BAB 2 2.1.

Lebih terperinci

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 217-221 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MAROS DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar belakang...

Lebih terperinci

b) Struktur Organisasi BKD Kabupaten Enrekang; SEKRETARIS Kasubag. Kabid. Mutasi /Informasi Pegawai Kasubid. Mutasi Tenaga Administrasi

b) Struktur Organisasi BKD Kabupaten Enrekang; SEKRETARIS Kasubag. Kabid. Mutasi /Informasi Pegawai Kasubid. Mutasi Tenaga Administrasi PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Enrekang berkantor di jalan Jenderal Sudirman Nomor 13, Nomor Telpon (0420) 21243, website : bkdenrekang.wordpress.com,

Lebih terperinci

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

-5- BAB I PENDAHULUAN

-5- BAB I PENDAHULUAN -5- LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI ENREKANG NOMOR : 334/KEP/VI/2017 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2014-2018 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaran Pemerintahan. Untuk

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT I. Dasar Hukum Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Lahat dibentuk berdasarkan : 1. Peraturan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Biro Organisasi Sekretariat Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEMBERDYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MAROS

TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEMBERDYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MAROS RENSTRA Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah Kab. Maros TA. 2017-2021 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEMBERDYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MAROS TAHUN 2017-2021

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung adalah salah satu perangkat daerah di lingkungan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN SEMARANG 23 BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN SEMARANG 2.1. Latar Belakang Terbentuknya Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Semarang Sebagai salah satu dari

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 76 TAHUN 2016 TANGGAL 28 Oktober 2016 KEPALA BADAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

transparansi, partisipasi, penegakan hukum, dan akuntabilitas

transparansi, partisipasi, penegakan hukum, dan akuntabilitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semangat reformasi telah mewarnai Pemerintah daerah/ Organisasi aparatur negara dengan tuntutan untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN, TUGAS DAN FUNGSI

GAMBARAN PELAYANAN, TUGAS DAN FUNGSI 5 BAB II GAMBARAN PELAYANAN, TUGAS DAN FUNGSI Gambaran pelayanan Badan Perencanaan Pembangunan memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam penyelanggaraan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 16 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah serta Undang-Undang Nomor 33 Tahun2004 Tentang perimbangan keuangan pusat dalam rangka mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 214-218 BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Berdasarkan

Lebih terperinci

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2 GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTURORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BLITAR 1

BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BLITAR 1 Lampiran I : Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Blitar Nomor : 188/ /410.202/2015 Tanggal : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis baik

Lebih terperinci

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS 216-221 RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 221 PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 ii Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim Assalamu

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pemilukada)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bagian perumusan isu strategi berdasarkan tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan mengemukakan beberapa isu strategis

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

PROFILE DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

PROFILE DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH PROFILE DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH VISI DAN MISI DAERAH KABUPATEN KARAWANG Visi Daerah Kabupaten Karawang : Visi Kabupaten Karawang adalah Karawang yang sejahtera berbasis Pembangunan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD Identifikasi permasalahan dilakukan untuk melihat kompleksitas permasalahan

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

GAMBARAN PELAYANAN SKPD B A B GAMBARAN PELAYANAN SKPD II 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamandau sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG A. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD. 2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Disparbud Kabupaten Lamongan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD. 2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Disparbud Kabupaten Lamongan BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD 2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Disparbud Kabupaten Lamongan Dalam rangka pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan(Disparbud)

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

Restra Bappeda Tahun Page 1

Restra Bappeda Tahun Page 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuha Yang Maha Kuasa oleh karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-nya sehingga Rencana Kerja (Renja) Bappeda Kabupaten Soppeng Tahun 2011 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU, SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2 Penyampaian LKPJ Walikota Bandung Tahun 2012, merupakan wujud akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Strategis Satuan Kerja Bagian Umum dan Protokol Setda Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah Dokumen Perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah kebijakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 67 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 67 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 67 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG 1 Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintahan daerah, yang mengatur

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS 2013-2018 2017-2018 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DAFTAR ISI SURAT KEPUTUSAN BUPATI SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017

RENCANA KERJA TAHUN 2017 RENCANA KERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (DISNAKERTRANS) JL. PELABUHAN II KM. 6 NO 703 TLP /FAX (0266) 226088 SUKABUMI 43169 EMAIL : DISNAKERTRANS_KABSMI@YAHOO.COM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejalan dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebagai Lembaga Teknis Daerah berbentuk

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287)

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287) PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287) 381462 Email : disnakerkukm@kebumenkab.go.id KEBUMEN 54313 Pendahuluan;

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TRANSMIGRASI DAN TENAGA KERJA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

RENSTRA- SKPD BAPPEDA KABUPATEN KARANGASEM

RENSTRA- SKPD BAPPEDA KABUPATEN KARANGASEM RENSTRA- SKPD 2016-2021 2016-2021 [Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document. Type the abstract of the document here. The abstract

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 16 tahun 2008 tanggal 19 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2 GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTURORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III. Deskripsi Instansi

BAB III. Deskripsi Instansi BAB III Deskripsi Instansi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Boyolali dibentuk berdasarka peraturan Daerah Kabupaten yang memiliki peran sebagai penyusunan rencana, pengendalian dan pelaksanaan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA GUBERNUR KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM-D) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,

Lebih terperinci

Rencana Strategis (RENSTRA)

Rencana Strategis (RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM BPMPD KABUPATEN BINTAN. Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Kabupaten Bintan berdasarkan Undang

GAMBARAN UMUM BPMPD KABUPATEN BINTAN. Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Kabupaten Bintan berdasarkan Undang GAMBARAN UMUM BPMPD KABUPATEN BINTAN A. Gambaran Umum Sebagai wujud nyata komitmen dari Pemerintah Kabupaten Bintan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan investasi daerah maka

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA

BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, Menimbang

Lebih terperinci

Halaman : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan...

Halaman : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan... BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V Halaman : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Landasan Hukum... 3 1.3. Maksud dan Tujuan... 3 1.4. Sistematika Penulisan... 3 : GAMBARAN PELAYANAN BAGIAN ADMINISTRASI

Lebih terperinci

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada tahun anggaran 2017 telah menyusun tema pembangunan daerah yang berorientasi pada upaya Pemantapan Pelayanan Publik dan Percepatan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA ( BPMPD )

RENCANA STRATEGIS TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA ( BPMPD ) RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA ( BPMPD ) JL. RAYA SOREANG KM. 17 SOREANG TELP. (022) 5897432 2010-2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN II.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DASAR HUKUM PEMBENTUKAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Kantor Lingkungan Hidup

Lebih terperinci