BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Biro Organisasi Sekretariat Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Provinsi Jawa Barat, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan umum bidang organisasi, membantu Asisten Administrasi melakukan koordinasi, pembinaan dan pengendalian, pengembangan kerjasama Pemerintah Provinsi bidang organisasi meliputi aspek kelembagaan, ketatalaksanaan, pengembangan kinerja organisasi serta pengembangan pelayanan publik. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Biro Organisasi mempunyai fungsi : 1. Penyelenggaraan perumusan bahan kebijakan umum serta bahan koordinasi, pembinaan dan pengendalian bidang organisasi; 2. Penyelenggaraan koordinasi, pembinaan dan pengendalian serta fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi bidang organisasi; 3. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahanan provinsi bidang organisasi. Penyelenggaraan tugas, pokok dan fungsi Biro Organisasi Sekretariat Daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2015 tentang Tugas, Pokok, Fungsi, dan Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, susunan organisasi Biro Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari Kepala Biro yang membawahkan 4 (empat) Kepala Bagian dengan 10 Kepala Sub Bagian, yaitu: 1. Kepala Biro Organisasi 2. Kepala Bagian Kelembagaan, membawahkan 3 (tiga) Subbagian, yaitu : a. Kepala Subbagian Kelembagaan Provinsi; b. Kepala Subbagian Kelembagaan Kabupaten/Kota; c. Kepala Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional. 3. Kepala Bagian Tatalaksana, membawahkan 2 (dua) Subbagian, yaitu : a. Kepala Subbagian Standarisasi Kerja; II-1

2 b. Kepala Subbagian Sistem dan Prosedur. 4. Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi, membawahkan 3 (tiga) Subbagian, yaitu : a. Kepala Subbagian Perencanaan Sekretariat Daerah; b. Kepala Subbagian Fasilitasi Kinerja Organisasi; c. Kepala Subbagian Pelaporan Kinerja Organisasi. 5. Kepala Bagian Pengembangan Pelayanan Publik, membawahkan 2 (dua) Subbagian, yaitu : a. Kepala Subbagian Standarisasi Pelayanan Publik; b. Kepala Subbagian Pengendalian Kualitas Pelayanan Publik. Adapun rincian tugas, pokok dan fungsi Biro Organisasi Sekretariat Daerah, sebagai berikut : 1. Kepala Biro Organisasi Kepala Biro Organisasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan umum bidang organisasi, membantu Asisten Administrasi melakukan koordinasi, pembinaan dan pengendalian, pengembangan kerjasama Pemerintah Provinsi bidang organisasi meliputi aspek kelembagaan, ketatalaksanaan, pengembangan kinerja organisasi serta pengembangan pelayanan publik. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Biro Organisasi mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan perumusan bahan kebijakan umum serta bahan koordinasi, pembinaan dan pengendalian bidang organisasi; b. Penyelenggaraan koordinasi, pembinaan dan pengendalian serta fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi bidang organisasi; c. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi danpelaporan pelaksanaan urusan Pemerintahanan provinsi bidang organisasi. 2. Kepala Bagian Kelembagaan Kepala Bagian Kelembagaan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan pelayanan publik dan administrasi aspek kelembagaan, mengkaji bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek kelembagaan, serta membantu II-2

3 Kepala Biro Organisasi melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan meliputi kelembagaan provinsi, kelembagaan kabupaten/kota dan pengembangan jabatan fungsional. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bagian Kelembagaan mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum, serta bahan koordinasi, bahan pembinaan dan bahan pengendalian aspek kelembagaan; b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan; c. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan publik dan administrasi aspek kelembagaan, meliputi kelembagaan provinsi, kelembagaan Kabupaten/Kota dan pengembangan jabatan fungsional; d. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan. Kepala Bagian Kelembagaan membawahkan 3 (tiga) Subbagian, yaitu : a. Kepala Subbagian Kelembagaan Provinsi; Kepala Subbagian Kelembagaan Provinsi mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Kelembagaan Provinsi, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek kelembagaan provinsi, serta membantu Kepala Bagian Kelembagaan melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelengaraan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan provinsi. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Subbagian Kelembagaan Provinsi mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek kelembagaan provinsi; 2) Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan provinsi; 3) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Kelembagaan Provinsi; dan 4) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan Provinsi. II-3

4 b. Kepala Subbagian Kelembagaan Kabupaten/Kota; Kepala Subbagian Kelembagaan Kabupaten/Kota mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Kelembagaan Kabupaten/Kota, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek Kelembagaan Kabupaten/Kota, serta membantu Kepala Bagian Kelembagaan, melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan kabupaten/kota. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Subbagian Kelembagaan Kabupaten/Kota mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek kelembagaan kabupaten/kota; 2) Pelaksananaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan kabupaten/kota; 3) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Kelembagaan Kabupaten/Kota; dan 4) Pelaksananaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan kabupaten/kota; c. Kepala Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional. Kepala Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek Pengembangan Jabatan Fungsional serta membantu Kepala Bagian Kelembagaan, melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek Pengembangan Jabatan Fungsional. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian, aspek pengembangan jabatan fungsional; 2) Pelaksananaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pengembangan jabatan fungsional; II-4

5 3) Melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Pengembagan Jabatan Fungsional; dan 4) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pengembangan Jabatan Fungsional. 3. Kepala Bagian Tatalaksana Kepala Bagian Tatalaksana mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan pelayanan publik dan administrasi aspek tatalaksana, mengkaji bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek tatalaksana serta membantu Kepala Biro Organisasi melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek ketatalaksanaan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, meliputi standarisasi kerja serta sistem dan prosedur. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bagian Tatalaksana mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian, aspek ketatalaksanaan; b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi, pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek ketatalaksanaan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota; c. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan publik dan administrasi aspek ketatalaksanaan; dan d. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek ketatalaksanaan. Kepala Bagian Kelembagaan membawahkan 2 (dua) Kepala Subbagian, yaitu : a. Kepala Subbagian Standarisasi Kerja Kepala Subbagian Standarisasi Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Standarisasi Kerja, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek standarisasi kerja, serta membantu Kepala Bagian Tatalaksana, melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek standarisasi kerja Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam kesehariannya Kepala Subbagian Standarisasi Kerja mempunyai fungsi: II-5

6 1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum, serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian, aspek standarisasi kerja; 2) Pelaksananaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek standarisasi kerja Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota; 3) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Standarisasi Kerja; dan 4) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek standarisasi kerja OPD. b. Kepala Subbagian Sistem dan Prosedur Kepala Subbagian Sistem dan Prosedur mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Sistem dan Prosedur, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek sistem dan prosedur serta membantu Kepala Bagian Tatalaksana melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek sistem dan prosedur Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam kesehariannya Kepala Subbagian Sistem dan Prosedur mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek sistem dan prosedur; 2) Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek sistem dan prosedur Provinsi dan Kabupaten/Kota; 3) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Sistem dan Prosedur; dan 4) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek sistem dan prosedur. 4. Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan pelayanan publik dan administrasi aspek pengembangan kinerja organisasi, mengkaji bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek pengembangan kinerja organisasi, serta membantu Kepala Biro Organisasi melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan II-6

7 urusan pemerintahan provinsi aspek pengembangan kinerja organisasi meliputi fasilitasi kinerja organisasi, pelaporan kinerja organisasi dan perencanaan Sekretariat Daerah. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi mempunyai fungsi: a. Koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan urusan Pemerintah Provinsi aspek pengembangan kinerja organisasi; b. Penyelengaraan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan urusan Pemerintah Provinsi aspek pengembangan kinerja organisasi; c. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan publik dan administrasi aspek pengembangan kinerja organisasi; dan d. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek pengembangan kinerja organisasi. Dalam kesehariannya, Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi membawahkan 3 (tiga) Subbagian, yaitu : a. Kepala Subbagian Perencanaan Sekretariat Daerah Kepala Subbagian Perencanaan Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Perencanaan Sekretariat Daerah, menyusun bahan perencanaan sekretariat daerah, serta membantu Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perencanaan sekretariat daerah. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Subbagian Perencanaan Sekretariat Daerah mempunyai fungsi : 1) Pelaksanaan penyusunaan bahan perencanaan Sekretariat Daerah; 2) Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyusunan perencanaan Sekretariat Daerah; 3) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Perencanaan Sekretariat Daerah; dan 4) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaksanaan perencanaan Sekretariat Daerah. II-7

8 b. Kepala Subbagian Fasilitasi Kinerja Organisasi Kepala Subbagian Fasilitasi Kinerja Organisasi mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Fasilitasi Kinerja Organisasi, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek fasilitasi kinerja organisasi, serta membantu Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek fasilitasi kinerja organisasi. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Subbagian Fasilitasi Kinerja Organisasi mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek fasilitasi kinerja OPD; 2) Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek fasilitasi kinerja organisasi; 3) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Fasilitasi Kinerja Organisasi 4) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek fasilitasi kinerja organisasi. c. Kepala Subbagian Pelaporan Kinerja Organisasi. Kepala Subbagian Pelaporan Kinerja Organisasi mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Pelaporan Kinerja Organisasi, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek pelaporan kinerja organisasi, serta membantu Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pelaporan kinerja organisasi. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Subbagian Pelaporan Kinerja Organisasi mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek pelaporan kinerja organisasi; 2) Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pelaporan kinerja organisasi; II-8

9 3) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Pelaporan Kinerja Organisasi; dan 4) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pelaporan kinerja organisasi. 5. Kepala Bagian Pengembangan Pelayanan Publik Kepala Bagian Pengembangan Pelayanan Publik mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan pelayanan publik dan administrasi aspek pengembangan pelayanan publik, mengkaji bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek pengembangan pelayanan publik, serta membantu Kepala Biro Organisasi melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pengembangan pelayanan publik, meliputi fasilitasi pelayanan publik dan pengendalian kualitas pelayanan publik. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bagian Pengembangan Pelayanan Publik mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan publik dan administrasi aspek pengembangan pelayanan publik; b. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek pengembangan pelayanan publik; c. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek pengembangan pelayanan publik; d. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek pengembangan pelayanan publik. Dalam kesehariannya, Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi membawahkan 2 (dua) Kepala Subbagian, yaitu : a. Kepala Subbagian Standarisasi Pelayanan Publik Kepala Subbagian Fasilitasi Pelayanan Publik mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Fasilitasi Pelayanan Publik, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek fasilitasi pelayanan publik, serta membantu Kepala Bagian Pengembangan II-9

10 Pelayanan Publik melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek fasilitasi pelayanan publik. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Subbagian Fasilitasi Pelayanan Publik mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Fasilitasi Pelayanan Publik; 2) pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek fasilitasi pelayanan publik; 3) Pelaksananaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek fasilitasi pelayanan publik; 4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek fasilitasi pelayanan publik. b. Kepala Subbagian Pengendalian Kualitas Pelayanan Publik. Kepala Subbagian Pengendalian Kualitas Pelayanan Publik mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Pengendalian Kualitas Pelayanan Publik, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek pengendalian kualitas pelayanan publik, serta membantu Kepala Bagian Pengembangan Pelayanan Publik melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pengendalian kualitas pelayanan publik. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Subbagian Pengendalian Kualitas Pelayanan Publik mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Pengendalian Kualitas Pelayanan Publik; 2) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek pengendalian kualitas pelayanan publik; 3) Pelaksananaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pengendalian kualitas pelayanan publik; 4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pengendalian kualitas pelayanan publik. II-10

11 6. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari tenaga fungsional yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Wewenang, hak, kewajiban, tanggung jawab dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kelompok jabatan fungsional didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu sesuai dengan jenis jabatan fungsionalnya serta bersifat mandiri. Penilaian prestasi kerja kelompok jabatan fungsional ditetapkan dengan angka kredit oleh pejabat yang berwenang setelah mendengar pertimbangan Tim Penilai. Berikut ini disajikan Struktur Organisasi Biro Organisasi sesuai dengan tugas dan fungsi, sebagai berikut : II-11

12 Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Kelompok Jabatan Fungsional KEPALA BIRO ORGANISASI Kepala Bagian Kelembagaan Kepala Bagian Tatalaksana Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi Kepala Bagian Pengembangan Pelayanan Publik Kepala Subbagian Kelembagaan Provinsi Kepala Subbagian Kelembagaa n Kab./Kota Kepala Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional Kepala Subbagian Standarisasi Kerja Kepala Subbagian Sistem dan Prosedur Kepala Subbagian Perencanaan Sekretariat Daerah Kepala Subbagian Fasilitasi Kinerja Organisasi Kepala Subbagian Pelaporan Kinerja Organisasi Kepala Subbagian Standarisasi Pelayanan Publik Kepala Subbagian Pengendalian Kualitas Pelayanan Publik II-12

13 2.2. Sumber Daya Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Sumber Daya yang dimiliki oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya mencakup : Sumber Daya Manusia Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sampai saat ini Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat memiliki sumber daya aparatur sebanyak 51 Orang. Sumber daya aparatur yang dimiliki tersebut dapat digambarkan pada tabel di bawah ini : Tabel 2.1. Jumlah Sumber Daya Aparatur Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat NO. UNIT KERJA JUMLAH L P TOTAL 1. Kepala Biro Organisasi Bagian Kelembagaan Bagian Tatalaksana Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi Sumber : Bagian Pengembangan Pelayanan Publik JUMLAH Bagian Kepegawaian Biro Humas Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Tingkat Pendidikan NO. Jenis Kepegawaian JUMLAH L P TOTAL 1. SD SMP SMA D I II-13

14 NO. Jenis Kepegawaian JUMLAH L P TOTAL 5. D II D III D IV Sarjana (S1) Pasca Sarjana (S2) Doktoral (S3) JUMLAH Sumber : Bagian Kepegawaian Biro Humas Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Tabel 2.3. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan NO. Jenis Kepegawaian JUMLAH L P TOTAL 1. Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV JUMLAH Sumber : Bagian Kepegawaian Biro Humas Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Tabel 2.4. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Tingkat Golongan/Ruang NO. Jenis Kepegawaian JUMLAH L P TOTAL 1. I/a I/b I/c I/d II/a II/b II/c 3-3 II-14

15 NO. Jenis Kepegawaian JUMLAH L P TOTAL 8. II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d JUMLAH Sumber : Bagian Kepegawaian Biro Humas Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Sarana dan Prasarana Sampai saat ini aset yang dimiliki Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat antara lain sebagai berikut : Tabel 2.5. Daftar Inventaris Peralatan dan Mesin Alat Lainnya Tahun 2008 s.d 2014 No Jenis Barang Jumlah Kondisi (Baik/Sedang/Buruk) 1. Mesin Ketik Manual 5 buah Cukup 2. Laptop/Notebook 11 buah Baik 3. Komputer PC 35 unit Baik 4. Printer 14 buah Baik 5. Scanner 2 buah Baik 6. Mesin Penghancur Kertas 4 buah Baik 7. Sofa 1 set Baik 8. Meja Kerja 14 buah Baik 9. Kursi Kerja Pejabat 8 buah Cukup 10. Kursi Staf 3 buah Cukup 11. Kursi Lainnya 3 buah Cukup II-15

16 No Jenis Barang Jumlah Kondisi (Baik/Sedang/Buruk) 12. Kursi Kerja Tangan 4 buah Cukup 13. Proyektor 3 buah Baik 14. Kelengkapan External Harddisk 2 buah Baik 15. Lemari Arsip (Kayu) 1 buah Baik 16. Lemari Brankas 1 buah Baik 17. Lemari Pakaian 1 buah Cukup 18. Meja Telephon 2 buah Cukup 19. Pengukur Waktu 1 buah Cukup 20. Alat Pendingin 10 buah Cukup 21. Dispenser 1 buah Cukup 22. Handycam 2 buah Baik 23. Kulkas 3 buah Baik 24. Faximili 1 buah Baik 25. Televisi 3 buah Cukup 26. Mesin Photo Copy 1 buah Baik Sumber : Buku Inventaris Peralatan Lainnya Biro Organisasi Sekretariat Daerah Kinerja Pelayanan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Kinerja Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat secara spesifik, berdasarkan arah kebijakan dan strategi pembangunan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik adalah sebagai berikut : II-16

17 No. Indikator Kinerja sesuai tugas dan fungsi Target SPM Target IKM Tabel 2.6. Pencapaian Kinerja Pelayanan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa barat Target Indikator lainnya Target 2013 Target Renstra Tahun ke Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke Jumlah Biro yang telah memiliki Sertifikasi ISO Jumlah OPD yang menerapkan SPM LKIP Provinsi disampaikan ke Menpan tepat waktu LKIP Biro Organisasi disampaikan kepada Gubernur tepat waktu Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) OPD/Biro organisasi disampaikan ke Menpan tepat waktu - - Biro OPD Dok Dok Dok II-17

18 No. Indikator Kinerja sesuai tugas dan fungsi Target SPM Target IKM Target Indikator lainnya Target 2013 Target Renstra Tahun ke Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke Dokumen Perjanjian Kinerja (PK)OPD ditandatangani oleh Gubernur Inovasi pelayanan Publik - - Dok II-18

19 2.4. Tantangan dan Peluang Tantangan Berdasarkan capaian kinerja jangka menengah Sekretariat Daerah Tahun , Kepemimpinan Pemerintahan Daerah, Ekspektasi masyarakat dan Kedudukan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat yang merupakan unsur staf, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur serta sesuai tugas dan kewajiban membantu Gubernur dan menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan perangkat daerah, maka tantangan pelayanan Biro Organisasi Sekretariat Daerah pada 5 (lima) tahun waktu 2013 sampai dengan 2018 antara lain adalah menjabarkan Visi dan Misi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, antara lain : 1. Kelembagaan birokrasi pemerintah masih dihinggapi permasalahan yang mendasar, yakni organisasi gemuk, secara makro maupun mikro, fragmented dan tumpang tindih fungsi, dan banyaknya Undang-Undang yang mewajibkan pembentukan lembaga yang berpotensi over institusi dan tumpang tindih tugas dan fungsi; 2. Penerapan e-government belum merata pada seluruh birokrasi pemerintah, terjadi tumpang tindih sistem aplikasi, dan belum terintegrasi, inefisiensi dalam pengembangan sistem informasi serta dalam pengadaan dan pemanfaatan infrastruktur TIK, masih sering terjadi; 3. Belum meratanya komitmen dan dukungan instansi dalam melakukan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; 4. Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah; 5. Semakin kritisnya pola pikir masyarakat; Peluang Untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan, peluang yang dapat dilakukan untuk menjaga dan terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan secara terus menerus dalam memberikan arah kebijakan dan strategi yang dilakukan untuk memperkuat birokrasi pemerintahan, yaitu : II-19

20 1. Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan tugas dan fungsi perangkat daerah, berupa penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, pelayanan publik dan akuntabilitas kionerja 2. Penataan organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) berdasarkan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif dan efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good government; 3. Kemudahan bagi seluruh birokrasi pemerintah secara cepat dapat melakukan proses informasi untuk merubah bagaimana suatu organisasi dikelola secara terus menerus dalam upaya meningkatkan kemampuan; 4. Dukungan Pemerintah Pusat dalam merumuskan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; 5. Peran serta dan pengawasan dalam mendorong penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang semakin baik. Untuk memenuhi harapan di atas, maka Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat akan berperan mengkoordinasikan dalam perumusan kebijakan Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan administrasi pemerintahan, pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana Pemerintah Daerah, yang menjadi komitmen bersama mulai dari unsur pimpinan sampai dengan unsur pelaksana. II-20

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah

Lebih terperinci

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini menjabarkan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. BAB 2 2.1.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi SKPD. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi SKPD. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaran Pemerintahan. Untuk

Lebih terperinci

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN UMUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN UMUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN UMUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 207 A. GAMBARAN UMUM Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Kota Salatiga No. 7 Tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Organisasi Tugas dan Fungsi pada Biro Organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 58 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUNAN. Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI

LAPORAN KINERJA TAHUNAN. Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI LAPORAN KINERJA TAHUNAN Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI KATA PENGANTAR Puji syukur patut kiranya kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT

Lebih terperinci

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

GAMBARAN PELAYANAN SKPD B A B GAMBARAN PELAYANAN SKPD II 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamandau sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau

Lebih terperinci

BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG

BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG 2.1. STRUKTUR ORGANISASI Dasar pembentukan struktur organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang adalah sebagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, 23 Pebruari 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA MALANG, Dr. Drs. H. IDRUS, M.Si. Pembina Utama Madya NIP

KATA PENGANTAR. Malang, 23 Pebruari 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA MALANG, Dr. Drs. H. IDRUS, M.Si. Pembina Utama Madya NIP KATA PENGANTAR Puji syukur patut kiranya kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan petunjuknya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Kota Malang Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa setiap instansi pemerintah diminta untuk menyampaikan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejalan dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebagai Lembaga Teknis Daerah berbentuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 11 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD 2.1.1 Tugas dan Fungsi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 11 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 13 Tahun 2009 tentang Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Kepegawaian dan Diklat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Kepegawaian dan Diklat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Badan Kepegawaian dan Diklat Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu lembaga teknis daerah yang dibentuk

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 16 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Tahun

Rencana Strategis (Renstra) Tahun BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO BINA SOSIAL 2.1 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI BIRO BINA SOSIAL Pelayanan yang diberikan oleh Biro Bina Sosial sebagai SKPD yang dibawahi Sekretariat Daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 16 tahun 2008 tanggal 19 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

1 SALINAN GUBERNUR PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

1 SALINAN GUBERNUR PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG 1 SALINAN GUBERNUR PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI MALUKU DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN. 2.1 Sejarah Singkat dan Aktivitas Utama Instansi Sejarah Singkat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN. 2.1 Sejarah Singkat dan Aktivitas Utama Instansi Sejarah Singkat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN 2.1 Sejarah Singkat dan Aktivitas Utama Instansi 2.1.1 Sejarah Singkat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Berdasarkan undang-undang Nomor 22 tahun 1999 pasal 60 Sekertariat

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

PEMERINTAH PROVINSI RIAU SALINAN R I A U PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Deskripsi Singkat Instansi Biro Umum Sekretariat Daerah (SETDA) Provinsi Jawa Timur terdiri dari beberapa biro, salah satunya adalah biro umum. Kantor SETDA ini terletak

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2 GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTURORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI III.1. Identifikasi Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD Aspek Kajian Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Biro Organisasi terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi seni budaya;

BAB I PENDAHULUAN. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi seni budaya; BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUGAS, POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 13 Tahun 2009 Tentang

Lebih terperinci

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Biro Perlengkapan, dan Aset mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merum

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Biro Perlengkapan, dan Aset mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merum Bagian Ketiga Kepala Biro Perlengkapan dan Aset Pasal 106 (1) Kepala Biro Perlengkapan dan Aset mempunyai tugas pokok membantu Asisten Daerah Administrasi Umum melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Inspektorat Provinsi Kalimantan Tengah merupakan Unit Organisasi Eselon II berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Penjabaran

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI

GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI T ugas pokok Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung yaitu melaksanakan sebagian kewenangan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA GUBERNUR KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN SKPD. Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di bidang perhubungan. (1) Dinas Perhubungan menyelenggarakan fungsi :

GAMBARAN PELAYANAN SKPD. Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di bidang perhubungan. (1) Dinas Perhubungan menyelenggarakan fungsi : 2 BAB GAMBARAN PELAYANAN SKPD A. TUGAS, FUNGSI DAN STUKTUR ORGANISASI Dinas Perhubungan Kota Malang melaksanakan tugas pokok Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di bidang perhubungan. Dinas Perhubungan

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL RUMPUN ARSIPARIS, PUSTAKAWAN

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 134 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 134 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 134 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2 GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTURORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 08 TAHUN 2008 SERI D NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 08 TAHUN 2008 SERI D NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 08 TAHUN 2008 SERI D NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR : 2 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR : 2 TAHUN 2011 T E N T A N G SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR : 2 TAHUN 2011 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BUTON DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BUTON DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA GUBERNUR KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN, TUGAS DAN FUNGSI

GAMBARAN PELAYANAN, TUGAS DAN FUNGSI 5 BAB II GAMBARAN PELAYANAN, TUGAS DAN FUNGSI Gambaran pelayanan Badan Perencanaan Pembangunan memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam penyelanggaraan

Lebih terperinci

BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR

BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI PAPUA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR Jalan Soa-Siu Dok II Jayapura, Telepon / Fax (0967) 532501. Website : http://www.orpa.papua.go.id Email : organisasi_papua@yahoo.com

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, S A L I N A N NOMOR 1/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan mutu, prestasi, pengabdian, dan gairah kerja bagi Pegawai

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan mutu, prestasi, pengabdian,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPMD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPMD BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPMD 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BPMD 2.1.1. Tugas Pokok Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 11 Tahun 2012 tentang organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

Sekretariat mempunyai tiga unit yang berada di bawahnya yaitu: (1) Sub Bagian Umum, (2) Sub Bagian Keuangan, dan (3) Sub Bagian Program.

Sekretariat mempunyai tiga unit yang berada di bawahnya yaitu: (1) Sub Bagian Umum, (2) Sub Bagian Keuangan, dan (3) Sub Bagian Program. A. Tugas Fungsi Diskominfo Kota Me merupakan unsur pelaksanapemerintah Kota Me yang dipimpin oleh Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibig komunikasi informatika

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN NOMOR SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR TAHUN T E N T A N G PERUMUSAN BEBAN KERJA APARATUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

RENSTRA Biro Organisasi Sekretariat Daerah Tahun

RENSTRA Biro Organisasi Sekretariat Daerah Tahun BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF dan kegiatan merupakan program prioritas Rencana Strategis Biro Sekretariat Daerah Provinsi -2018, dan mengacu

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Page 1 of 9 NO.14.2003 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemerintah Daerah Provinsi. Kabupaten. Kota. Desentralisasi. Dekosentralisasi. Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. (Penjelasan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN SEMARANG 23 BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN SEMARANG 2.1. Latar Belakang Terbentuknya Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Semarang Sebagai salah satu dari

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri; GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

A. Tugas Pokok dan Fungsi / Tupoksi

A. Tugas Pokok dan Fungsi / Tupoksi A. Tugas Pokok dan Fungsi / Tupoksi Dinas Komunikasi dan Informatika merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DATA PR0FIL KELEMBAGAAN DAN GOOD GOVERNANCE KANTOR KECAMATAN LAMANDAU

DATA PR0FIL KELEMBAGAAN DAN GOOD GOVERNANCE KANTOR KECAMATAN LAMANDAU DATA PR0FIL KELEMBAGAAN DAN GOOD GOVERNANCE KANTOR KECAMATAN LAMANDAU PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU KECAMATAN LAMANDAU TAHUN 2014 I. Dasar Hukum A. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 16 Tahun 2008

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SRAGEN 1 SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 14, 2003 PEMERINTAH DAERAH. Pemerintahan Daerah. Provinsi. Kabupaten. Kota. Desentralisasi. Dekosentrasi. Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS KATA PENGANTAR

RENCANA STRATEGIS KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, maka setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 75 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 75 TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2014 LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan.

IV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan. 51 IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Wilayah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk ibu kota Propinsi Lampung. Kota yang terletak di sebelah barat daya

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 2 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 2 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI BADAN PUSAT STATISTIK PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI (Berdasarkan : SK MenPAN Nomor 66/Kep/M.PAN/7/2003 (Perka BPS Nomor 16 Tahun 2008) Bagian Jabatan Fungsional TUJUAN PENETAPAN

Lebih terperinci

BAB VIII DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA. Bagian Pertama. Tugas dan Fungsi. Pasal 902

BAB VIII DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA. Bagian Pertama. Tugas dan Fungsi. Pasal 902 - 255 - BAB VIII DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA Bagian Pertama Tugas dan Fungsi Pasal 902 Direktorat Jenderal Kekayaan Negara mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi

Lebih terperinci

BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS MASING MASING JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN 1 SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG P GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN PERTIMBANGAN KONDISI KERJA PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD. 2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Disparbud Kabupaten Lamongan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD. 2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Disparbud Kabupaten Lamongan BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD 2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Disparbud Kabupaten Lamongan Dalam rangka pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan(Disparbud)

Lebih terperinci

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL RUMPUN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR

Lebih terperinci

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG Inspektorat Kota Serang Fungsi pengawasan di Kota Serang mulai diselenggarakan sejak tahun 2007. Sejalan dengan reformasi otonomi daerah yang didasarkan atas azas desentralisasi

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL RUMPUN RESCUER, KEAGAMAAN,

Lebih terperinci

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007 tanggal 14 Nevember 2007 tentang Pembentukan Susunan Organisasi

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA HASIL KOREKSI 18 JANUARI 2017 GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT, DAN TATA KERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Lebih terperinci