ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI DESA SENGON, KLATEN
|
|
- Ari Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI DESA SENGON, KLATEN Rudy Cahyadi 1) dan Bambang Syairudin 2) Manajemen Proyek, Magister Manajemen Teknologi, ITS Surabaya Jl. Cokroaminoto 12 A, Surabaya, 60264, Indonesia 1) ABSTRAK Program Pengadaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) merupakan salah satu program pemerintah untuk mendukung pencapaian target Millenium Development Goals di sektor air minum dan sanitasi yang telah berjalan mulai tahun 2008 dan telah menghasilkan sebanyak sarana air minum. Namun sarana dan prasarana yang berfungsi dengan baik hanya 73% masih dibawah target yang diharapkan yaitu sebesar 90%. Hal ini memperlihatkan masih rendahnya partisipasi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk dan tingkat pertisipasi masyarakat, serta faktor faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program PAMSIMAS di desa Sengon, kabupaten Klaten. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dengan distribusi frekuensi, alat analisis skala Likert digunakan untuk menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dengan multivariat tabulasi silang (crosstab) serta menggunakan teknik purposive sampling dalam penyebaran kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk partisipasi masyarakat yang dominan dalam bentuk tenaga, dan tingkat partispasi masyarakat dapat dikatakan rendah. Faktor internal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dari yang tertinggi adalah pengetahuan, penghasilan, pekerjaan, usia, pendidikan, jenis kelamin, dan agama. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat secara berurutan dari yang tertinggi adalah pemerintah daerah, pengurus desa, konsultan/fasilitator dan tokoh masyarakat. Kata kunci: Manajemen Proyek, Partisipasi Masyarakat, PAMSIMAS, Tabulasi Silang. PENDAHULUAN Millennium Development Goals (MDGs) merupakan Deklarasi hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September Targetnya adalah tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada tahun Pemerintah Indonesia sebagai salah satu negara dari 189 negara anggota PBB yang turut menandatangani kesepakatan, mempunyai komitmen sangat kuat untuk mencapai MDGs. Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) merupakan salah satu program nasional yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target MDGs di sektor air minum dan sanitasi, yaitu menurunkan separuh dari proporsi penduduk yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi dasar. Program PAMSIMAS secara nasional telah dilaksanakan pada desa, mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 telah menghasilkan sebanyak sarana air minum dan sanitasi yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Dari jumlah sarana yang telah berhasil dibangun B-7-1
2 tersebut, hanya sebanyak 73% yang berfungsi baik. Jumlah tersebut masih dibawah target yang diharapkan yaitu sebesar 90%. Hal ini memperlihatkan hasil yang belum optimal, terutama dalam hal pemeliharaan dan pengawasan sarana dan prasarana yang sudah terbangun. Masyarakat masih beranggapan bahwa yang bertugas melakukan pengawasan dan pemeliharaan adalah pihak pemerintah atau lembaga yang dibentuk, sehingga ada kecenderungan masyarakat untuk tidak melakukan pengawasan dan pemeliharaan. Akibatnya sarana yang telah dibangun menjadi mubazir, karena tidak dikelola dan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat dan hanya menjadi sarana monumental saja. Pemerintah Kabupaten Klaten sebagai salah satu penerima program PAMSIMAS sangat apresiatif dalam mendukung program pemerintah pusat tersebut dengan menyediakan dana sharing dalam APBD sejak tahun Pada tahun 2014 telah dilaksanakan program PAMSIMAS II sebagai kelanjutan dari program PAMSIMAS di Kabupaten Klaten dengan 8 (delapan) desa yang memperoleh program tersebut. Desa Sengon, Kecamatan Prambanan merupakan salah satu desa penerima program PAMSIMAS pada tahun Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk dan tingkat, serta faktor-faktor apakah yang mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Sengon, Klaten dalam pelaksanaan program PAMSIMAS? Dalam hubungannya dengan pembangunan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendefinisikan partisipasi sebagai keterlibatan aktif dan bermakna dari massa penduduk pada tingkatan yang berbeda, yaitu : (a) dalam proses pembentukan keputusan untuk menentukan tujuan dan pengalokasian sumber-sumber untuk mencapai tujuan tersebut, (b) dalam pelaksanaan program-program dan proyek-proyek dilakukan secara sukarela dan (c) dalam pemanfaatan hasil-hasil dari suatu program atau proyek (Slamet, 1993). Menurut Keith Davis (dalam Surotinojo, 2009) dikemukakan bahwa bentuk -bentuk partisipasi adalah berupa : (a) pikiran, (b) tenaga, (c) keahlian, (d) barang dan (e) uang. Sedangkan Dussedorp (dalam Slamet, 1993) mengemukakan bahwa bentuk partisipasi didasarkan pada sembilan hal, yaitu : derajat kesukarelaan, cara keterlibatan, keterlibatan dalam proses pembangunan, tingkatan organisasi, intensitas frekuensi kegiatan, lingkup kegiatan, efektifitas, pihak yang terlibat dan gaya partisipasi. Untuk mengukur skala partisipasi masyarakat dapat diketahui dari kriteria penilaian tingkat partisipasi untuk setiap individu yang diberikan oleh Chapin (dalam Slamet, 1993). Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal (S lamet, 1993). Faktor-faktor internal adalah berasal dari dalam kelompok masyarakat sendiri, seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat penghasilan, pengetahuan. Sedangkan faktor-faktor eksternal yaitu semua pihak yang berkepentingan dan mempunyai pengaruh terhadap program ini (Sunarti, 2003). Berdasarkan atas perumusan permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bentuk dan tingkat, serta faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Sengon, Klaten dalam pelaksanaan program PAMSIMAS. Adapun beberapa batasan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah (a) Penelitian ini hanya melihat bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat, serta faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dan (b) Penelitian ini dibatasi pada wilayah administrasi Desa Sengon, Klaten. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap kondisi yang terjadi berdasarkan data dan informasi yang didapatkan dalam penelitian. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif, karena data yang diperoleh banyak berupa angka, mulai dari B-7-2
3 pengumpulan data, penafsiran data, serta menampilkan hasilnya. Selain itu juga akan digunakan table, grafik dan diagram. Kerangka pemikiran juga bersifat deduktif, karena variabel yang akan diteliti semua sudah didapatkan dari kajian teoritis. Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak KK di desa Sengon,Klaten. Sedangkan untuk menentukan besarnya ukuran sampel, digunakan ukuran sampel rumus Slovin, sehingga minimum jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 306 KK di desa Sengon, Klaten. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dalam program PAMSIMAS digunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan distribusi frekuensi, (2) Untuk mengukur tingkat partisipasi masyarakat digunakan metode kuantitatif dengan menggunakan skala Likert. Pengukuran skala likert menggunakan pilihan kriteria nilai 1 sampai dengan nilai 5 dalam pemberian jawaban kuesioner, dan (3) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat, digunakan analisis deskriptif kuantitatif distribusi frekuensi dan analisis multifariat tabulasi silang (crosstab) dengan Chi-Square Test. HASIL DAN PEMBAHASAN Bentuk Partisipasi Berdasarkan data kuesioner yang diperoleh, maka dapat dijelaskan tentang bentukbentuk partisipasi masyarakat Desa Sengon, Klaten dalam program PAMSIMAS. Gambar 1 Pie Chart Bentuk Partisipasi Masyarakat pada Tahap Perencanaan Berdasarkan Gambar 1 jawaban dari responden sebesar 39% yang memberikan sumbangan partisipasi dalam bentuk tenaga, 25% dalam bentuk material, 19% dalam bentuk uang dan 17% dalam bentuk keahlian. Sedangkan sumbangan pemikiran dalam bentuk saran sebesar 71%, dalam bentuk usulan 22% dan dalam bentuk kritik 7%. Gambar 2 Pie Chart Bentuk Partisipasi Masyarakat pada Tahap Pelaksanaan B-7-3
4 Berdasarkan Gambar 2 jawaban dari responden sebanyak 37% yang memberikan sumbangan partisipasi dalam bentuk tenaga, 24% dalam bentuk material, 21% dalam bentuk uang dan 18% dalam bentuk keahlian. Sedangkan sumbangan pemikiran dalam bentuk saran sebesar 78%, dalam bentuk usulan 20% dan dalam bentuk kritik 2%. Gambar 3 Pie Chart Bentuk Partisipasi Masyarakat pada Tahap Pemanfaatan Berdasarkan Gambar 3 jawaban dari responden sebanyak 51% yang memberikan sumbangan partisipasi dalam bentuk uang, 22% dalam bentuk tenaga, 14% dalam bentuk keahlian dan 13% dalam bentuk uang. Sedangkan sumbangan pemikiran dalam bentuk saran sebesar 76%, dalam bentuk usulan 21% dan dalam bentuk kritik 3%. Tingkat Partisipasi Berdasarkan data kuesioner yang diperoleh, maka dapat dijelaskan tentang bentukbentuk partisipasi masyarakat Desa Sengon, Klaten dalam program PAMSIMAS pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Perhitungan Skor Tingkat Partisipasi Masyarakat No Kategori Skala Perencanaan Pelaksanaan Pemanfaatan Frekuensi Skor Frekuensi Skor Frekuensi Skor 1 Kehadiran Dalam Pertemuan a Selalu hadir b Sering hadir c Cukup sering hadir d Jarang hadir e Tidak pernah hadir Keaktifan Berdiskusi B-7-4
5 No Kategori Skala Perencanaan Pelaksanaan Pemanfaatan Frekuensi Skor Frekuensi Skor Frekuensi Skor a Selalu aktif b Sering aktif c Cukup sering aktif d Jarang aktif e Tidak pernah aktif Keaktifan Dalam Kegiatan a Selalu ikut b Sering ikut c Cukup sering ikut d Jarang ikut e Tidak pernah ikut Ikut Kerja Bakti a Selalu ikut b Sering ikut c Cukup sering ikut d Jarang ikut e Tidak pernah ikut Sumbangan Dalam Program a 4 bentuk b 3 bentuk c 2 bentuk d 1 bentuk e Tidak ada Sumbangan Pikiran a Usulan b Saran c Kritik d Tidak ada SKOR TOTAL Pada tahap perencanaan digunakan 4 variabel dengan 5 indikator dan 1 variabel dengan 4 indikator dengan skala masing-masing antara 1 sampai dengan 5, maka dengan jumlah sampel sebanyak 308 responden, dapat diketahui bahwa skor minimum untuk tingkat partisipasi masyarakat secara keseluruhan pada tahap perencanaan (308x5x1) adalah 1540 dan skor maksimum ((308x5x5)+(308x1x 4) adalah 7392, maka intervalnya adalah (( )/5) adalah 1170,4. Sehingga dapat diketahui tingkatan partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut : Sangat tinggi, bila memiliki skor : 6221, Tinggi, bila memiliki skor : 5051,2 6221,5 Cukup tinggi, bila memiliki skor : 3880,8 5051,1 Rendah, bila memiliki skor : 2710,4 3880,7 Sangat rendah, bila memiliki skor : ,3 B-7-5
6 Dalam Tabel 1 Perhitungan Skor Tingkat Partisipasi Masyarakat telah diketahui total skor yang diperoleh adalah sebesar 2599, sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan termasuk Sangat Rendah karena berada pada tingkat interval Pada tahap pelaksanaan dan operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan digunakan 5 variabel dengan 5 indikator dan 1 variabel dengan 4 indikator. Dengan skala masing-masing antara 1 sampai dengan 5, maka dengan jumlah sampel sebanyak 308 responden, dapat diketahui bahwa skor minimum untuk tingkat partisipasi masyarakat secara keseluruhan pada tahap pelaksanaan (308x6x1) adalah 1848 dan skor maksimum ((308x5x5)+(308x1x4)) adalah 8932, maka intervalnya adalah (( )/5) adalah 1616,8. Sehingga dapat diketahui tingkatan partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut : Sangat tinggi, bila memiliki skor : 7515, Tinggi, bila memiliki skor : 6098,4 7515,1 Cukup tinggi, bila memiliki skor : 4681,6 6098,3 Rendah, bila memiliki skor : 3264,8 4681,5 Sangat rendah, bila memiliki skor : ,7 Total skor yang diperoleh pada tahap pelaksanaan adalah sebesar 3481, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat termasuk Rendah karena berada pada tingkat interval 3264,8 4681,5. Total skor yang diperoleh pada tahap pemanfaatan adalah sebesar 3382, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat termasuk Rendah karena berada pada tingkat interval 3264,8 4681,5. Tahapan Program PAMSIMAS Tingkatan Partisipasi Perencanaan Pelaksanaan Pemanfaatan 1. Sangat Rendah 2. Rendah 3. Sedang 4. Tinggi 5. Sangat Tinggi Gambar 4 Matriks Tingkatan Partisipasi Masyarakat Kemudian untuk mengetahui tingkatan partisipasi masyarakat Desa Sengon, Klaten pada keseluruhan tahapan program PAMSIMAS dapat digambarkan dengan alat Matriks mulai dari tingkat terendah sampai dengan tingkat tertinggi yang digambarkan dengan sumbu tegak, sedangkan tahapan kegiatan mulai dari perencanaan sampai dengan operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan digambarkan dengan sumbu mendatar pada Gambar 4 di atas. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat yaitu faktor-faktor internal (usia, suku, agama, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang program PAMSIMAS) dan faktor-faktor eksternal (peran pemerintah daerah, peran pengurus desa, peran konsultan/fasilitator dan peran tokoh masyarakat) dengan bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan distribusi frekuensi dan tabulasi silang ( crosstab) dengan Chi-Square Test. Berikut adalah rumus dari Chi-Square (Trihendradi, 2009): B-7-6
7 dengan : = banyaknya kasus yang diamati dalam kategori ke-i = banyaknya kasus yang diharapkan dalam kategori ke-i k = banyaknya peristiwa atau kejadian = penjumlahan semua kategori (k) Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : : Tidak ada hubungan antara baris dan kolom : Ada hubungan antara baris dan kolom dengan kriteria uji : Jika > maka ditolak Jika < maka diterima Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam program PAMSIMAS. Tabel 2 Faktor-Faktor Internal yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Variabel Bentuk Berwujud Bentuk Tak Berwujud Kehadiran dalam Pertemuan Keaktifan Berdiskusi Kehadiran dalam Kerja Bakti Keaktifan Berorganisasi Umur? Agama? Jenis Kelamin? Pekerjaan??? Penghasilan???? Pendidikan? Pengetahuan?????? Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa faktor-faktor internal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pemanfaatan secara berurutan dari yang paling dominan adalah pengetahuan, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, umur dan agama. Tabel 3 Faktor-Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Variabel Bentuk Berwujud Bentuk Tak Berwujud Kehadiran dalam Pertemuan Keaktifan Berdiskusi Kehadiran dalam Kerja Bakti Keaktifan Berorganisasi Peran Pemda Peran Pengurs Desa Peran Konsultan Peran Tokoh Masyarakat Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pemanfataan adalah peran pemerintah daerah, peran pengurus desa, peran konsultan dan peran tokoh masyarakat. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis terhadap bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam program PAMSIMAS di Desa B-7-7
8 Sengon, Klaten maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : (1) Partisipasi dalam bentuk tenaga, uang dan material diberikan masyarakat pada seluruh tahapan program PAMSIMAS, sedangkan partisipasi dalam bentuk pemikiran dominan diberikan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan. Partisipasi dalam bentuk tenaga dan material lebih banyak diberikan pada tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan, sedangkan partisipasi dalam bentuk uang lebih banyak diberikan pada tahap pelaksanaan dan tahap operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan; (2) Pada tahap perencanaan tingkat partisipasi masyarakat tergolong sangat rendah. Kemudian pada tahap pelaksanaan tingkat partisipasi masyarakat tergolong rendah. Sedangkan pada tahap operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan partisipasi masyarakat tergolong rendah. Sehingga tingkat partisipasi masyarakat Desa Sengon dalam program PAMSIMAS dapat dikatakan rendah; (3) Faktor internal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan sampai dengan tahap operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan secara berurutan dari yang paling banyak mempengaruhi adalah pengetahuan tentang PAMSIMAS, tingkat penghasilan, jenis pekerjaan, usia, pendidikan, jenis kelamin, dan agama; dan (4) Faktor eksternal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan sampai dengan tahap operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan secara berurutan dari yang tertinggi adalah peran pemerintah daerah, peran pengurus desa, peran konsultan/fasilitator dan peran tokoh masyarakat. Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan tersebut di atas, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut : (1) Dukungan pemerintah daerah, pemerintah desa, dan konsultan/ fasilitator dalam penyampaian informasi tentang program yang akan dan sedang dilaksanakan hendaknya menggunakan bahasa yang sederhana disertai dengan bantuan alat peraga yang menarik dan informatif. Sehingga mampu memberikan pengetahuan yang memadai untuk mendorong dan memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi lebih optimal dalam program pembangunan yang akan dan sedang dilaksanakan; (2) Dukungan pemerintah daerah dalam pembangunan sarana dan prasarana umum, khususnya sarana dan prasarana air minum dan sanitasi diharapkan dapat terus berjalan dan berkelanjutan sehingga terjamin terpeliharanya fungsi sarana prasarana yang sudah terbangun; (3) Peningkatan kapasitas fasilitator terutama fasilitator yang direkrut dari masyarakat yang mempunyai kompetensi dalam hal pemberdayaan dan teknis, harus terus dilakukan dan menjamin keberadaannya dalam hal jumlah dan waktu dalam pelaksanaan suatu program; dan (4) Model pembangunan dengan pendekatan partisipasi masyarakat, prinsip-prinsip serta pola penyelenggaraan yang dilaksanakan dalam program PAMSIMAS di Desa Sengon dapat diadopsi, direplikasi dan dikembangkan di program pembangunan yang berbeda dan di lokasi lain. DAFTAR PUSTAKA Arnstein, S. R. (1969). A Ladder of Citizen Participation. Journal of the American Institute of Planners Vol. 35, Enyedi, G. (2004). Public Participation in Socially Sustainable Urban Development. Journal of UNESCO. Hamdi, N., & Goethe, R. (1997). Action Planning for Cities. A Guide To Community Practice. Chichester: John Wiley & Sons, Ltd. Listya, H. K., Wiguna, I. A., & Akbar, M. S. (2011). Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Tingkat Keberhasilan Proyek Pemberdayaan Masyarakat Di Kabupaten Banyuwangi. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV. Surabaya: Program Studi MMT-ITS. B-7-8
9 PAMSIMAS. (2013). Pedoman Umum Pengelolaan Program PAMSIMAS. Jakarta: PAMSIMAS. Slamet, Y. ( 1993). Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Surotinojo, I. (2009). Partisipasi Masyarakat dalam Program Sanitasi oleh Masyarakat (SANIMAS) Di Desa Bajo Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo, Gorontalo. tesis. Trihendradi. (2009). ANDI. Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Penerbit Yulianti, Y. (2012). Analisis Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Solok. Tesis. B-7-9
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM SANITASI OLEH MASYARAKAT (SANIMAS) DI DESA BAJO KECAMATAN TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO, GORONTALO
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM SANITASI OLEH MASYARAKAT (SANIMAS) DI DESA BAJO KECAMATAN TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO, GORONTALO Oleh: Ibrahim Surotinojo ABSTRAK Permasalahan yang dihadapi pemerintah
Lebih terperinciBapak Ir. Mardwi Rahdriawan, MT (Pembimbing) Bapak Maryono, ST, MT (Penguji)
Bapak Ir. Mardwi Rahdriawan, MT (Pembimbing) Bapak Maryono, ST, MT (Penguji) Bapak DR. rer. Nat. Ir. ImamBuchori (Penguji) PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN PRASARANA SANITASI DI DESA BAJO KECAMATAN
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN DAN SARAN. yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan.
117 VI. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah mengetahui fakta yang ada di lapangan, penulis memberikan kesimpulan mengenai hasil penelitiannya di lapangan berdasarkan data-data yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Setiap melakukan penelitian ilmiah perlu ditetapkan metode. Suatu metode penelitian akan memberikan arah dan cara untuk memecahkan suatu permasalahan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alur Penelitian Alur penelitian dimulai dari kondisi sanitasi saat ini di Kota Bima. Kemudian permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program Sanitasi Lingkungan
Lebih terperinciANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT LHOKSEUMAWE DALAM PENYUSUNAN RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA LHOKSEUMAWE
ISSN 2302-0253 9 Pages pp. 39-47 ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT LHOKSEUMAWE DALAM PENYUSUNAN RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA LHOKSEUMAWE Faisal 1, Alfiansyah Yulianur BC 2, Sugianto 2 1) Magister Teknik
Lebih terperinciPERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG STUDI KASUS PENGEMBANGAN KAWASAN PRIMER GEDEBAGE *)
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG STUDI KASUS PENGEMBANGAN KAWASAN PRIMER GEDEBAGE *) PENULIS Ira Irawati 1, Ida Bagus Rai Artha Sastha 2 Staf Pengajar 1 Jurusan Teknik Planologi Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Millenium Development Goals (MDGs) merupakan paradigma pembangunan global yang mempunyai delapan (8) tujuan dengan delapan belas (18) sasaran. Delapan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu negara berkembang, pertumbuhan kota di Indonesia terjadi secara pesat. Pertumbuhan kota yang pesat ini dapat disebabkan oleh tingginya pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi seluruh makhluk hidup dan proses kehidupan, kebutuhan akan air harus terpenuhi baik dari aspek kuantitas maupun kualitas
Lebih terperinci: [i] adanya inginan untuk meningkatkan kondisi air minum
Anak-anak usia sekolah di Nusa Tenggara Timur harus rela berjalan berkilo-kilo guna mendapatkan air minum untuk kebutuhan keluarga. Selain itu, pemerintah juga mempunyai komitmen global MDG (Millennium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia seharusnya dapat di akses oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya. Tapi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Konsep Penelitian Bab ini membahas tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini Metode penelitian berisi uraian tentang: bahan atau materi penelitian, alat, cara
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Madiun tahun anggaran 2013 diperoleh data anggaran
Lebih terperinciPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM SANITASI OLEH MASYARAKAT (SANIMAS) DI DESA BAJO KECAMATAN TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO, GORONTALO TESIS
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM SANITASI OLEH MASYARAKAT (SANIMAS) DI DESA BAJO KECAMATAN TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO, GORONTALO TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Studi Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran Pembangunan Millennium (Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN III.1. Jenis penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Yang dimaksud dengan metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti kasus sekelompok
Lebih terperinciSIDANG UJIAN TUGAS AKHIR
SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERBAIKAN LINGKUNGAN FISIK PERMUKIMAN (STUDI KASUS : KECAMATAN RUNGKUT) Disusun Oleh: Jeffrey Arrahman Prilaksono 3608 100 077 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai perilaku penggunaan internet ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian
Lebih terperinciDOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si
DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si EFEKTIFITAS ALIRAN DAN PENGGUNAAN DANA BOS UNTUK PENGEMBANGAN SEKOLAH DI WILAYAH SURABAYA DENGAN METODE ANALISIS KORESPONDENSI Nalini Yaiwan 1307030055
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran diperlukan untuk memperjelas penalaran sehingga sampai pada jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Dalam upaya pencapaian
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualititatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menggambarkan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDG s) atau tujuan pembangunan millennium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara
Lebih terperinciTingkat Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso Sekar Ayu Advianty 1, dan Ketut Dewi Martha Erli Handayeni 2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah preferensi konsumen smartphone merek Blackberry. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu konsumen smartphone
Lebih terperinciTingkat Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-191 Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso Sekar Ayu Advianty dan Ketut Dewi Martha Erli Handayeni Program
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh
20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Pemerintah mempunyai program penanggulangan kemiskinan yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat baik dari segi sosial maupun dalam hal ekonomi. Salah
Lebih terperinciPenyajian Data. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.
Penyajian Data Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. Secara garis besar ada dua cara penyajian data yang sering digunakan yaitu tabel atau daftar dan grafik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.
Lebih terperinciABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Permasalahan... 3 1.3 Tujuan Studi...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Kelurahan Cibeunying merupakan satu
Lebih terperinciWONOSOBO G R E E N C I T Y INTEGRASI RAD-AMPL KEDALAM APBD DI WONOSOBO
WONOSOBO G R E E N C I T Y INTEGRASI RAD-AMPL KEDALAM APBD DI WONOSOBO Air minum dan sanitasi bukan hanya urusan individu atau satu sektor saja, namun urusan bersama yang melibatkan seluruh pihak dan mitra
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya penelitian yang menjelaskan secara keseluruhan dari obyek yang diteliti dalam batas-batas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pelaksanaan
57 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pelaksanaan penelitian. Metode penelitian akan menuntun langkah-langkah peneliti untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah kebutuhan utama dan mendasar bagi kehidupan manusia. Kesehatan merupakan kondisi sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai
Lebih terperinciBAB III DESAIN RISET III.1. Pengumpulan data
BAB III DESAIN RISET Desain penelitian merupakan kerangka atau rancangan penelitian yang meliputi segala kemungkinan dan perlengkapan yang diperlukan dalam memecahkan atau menjawab rumusan permasalahan
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas manusia sebagai sumberdaya pembangunan merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. Indonesia pada September tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Januari Februari efektif terhadap kelengkapan pengisian Persetujuan Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.. Tempat Dan Waktu Penelitian. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Bedah Asri Jakarta. Waktu penelitian Penelitian dilakukan pada Januari Februari 05
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI GURU DAN SARANA
HUBUNGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI GURU DAN SARANA PRASARANA DENGAN PENGETAHUAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA TUNARUNGU (Di SLB Dharma Pendidikan Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo tahun 2014) TESIS Disusun
Lebih terperinciPengaruh Tingkat Partisipasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan dalam Program Sosialisasi Nilai Baru Organisasi Penerbit dan Percetakan Kanisius
Pengaruh Tingkat Partisipasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan dalam Program Sosialisasi Nilai Baru Organisasi Penerbit dan Percetakan Kanisius Oleh : THEODORIN NAWANG SARI Dr. GREGORIA ARUM YUDARWATI
Lebih terperinciSTATISTIK DESKRIPTIF. Abdul Rohman, S.E
LOGO STATISTIK DESKRIPTIF Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data menyajikan data menganalisis data dengan metode tertentu menginterpretasikan hasil analisis KEGUNAAN? Melalui
Lebih terperinciPENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PROYEK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI
PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PROYEK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI Hernida Kusuma Listya, I Putu Artama Wiguna dan Muhammad Sjahid Akbar Bidang Keahlian
Lebih terperinciANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DESA TERHADAP PEMBANGUNAN YANG DIBIAYAI OLEH KEUANGAN DANA DESA DI KECAMATAN SEI DADAP KABUPATEN ASAHAN
SKRIPSI ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DESA TERHADAP PEMBANGUNAN YANG DIBIAYAI OLEH KEUANGAN DANA DESA DI KECAMATAN SEI DADAP KABUPATEN ASAHAN 2015-2016 OLEH ISMAIL NASUTION 130501029 PROGRAM STUDI EKONOMI
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. 1. Nilai tambah PDB menurut subsektor Tahun Daftar nama perusahaan teh celup Indonesia
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Nilai tambah PDB menurut subsektor Tahun 2010-2013... 1 2. Daftar nama perusahaan teh celup Indonesia 2013... 7 3. Kandungan kimia dalam daun teh per gram... 14 4. Kajian
Lebih terperinciSTATISTIKA BISNIS PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi
Modul ke: STATISTIKA BISNIS PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Bagaimanapun data yang ada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data
13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah
Lebih terperinciPenataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat
Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Lebih terperinciFAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA
OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA Surya Agung Wibawa, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Tekologi Sepuluh Nopember Jl Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M Dunda Limboto Tahun 2012. 3.1.2. Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena Experience
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Metode penelitian ini bersifat kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional dimana semua variabel yang ditetapkan diteliti pada waktu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditularkan melalui air dan lingkungan. Saat ini masih banyak warga di seluruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu sektor penting dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat, terutama dalam menurunkan angka penyakit yang ditularkan melalui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu secara rasional, empiris dan sistematis. Adapun metodologi penelitian yang
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada
Lebih terperinciDidin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati (Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya)
(M.2) ANALISIS BIPLOT UNTUK MENGETAHUI KARAKTERISTIK PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR PADA MASYARAKAT MISKIN ANTAR WILAYAH KECAMATAN DI KABUPATEN OGAN ILIR Didin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Sebanyak 189 negara mendeklarasikan Millenium Development Goals (MDGs) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsabangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat
Lebih terperinciSTATISTIKA PENYAJIAN DATA PENELITIAN
STATISTIKA PENYAJIAN DATA PENELITIAN Dosen Pembimbing : Bagya Mujianto, S. Pd, M. Kes Ns. Rizana Fajrunni mah, M. Si. Med Disusun Oleh : Alfia Uzma Nabilla Tasya Hamidah Raflanda Hana Solihah Firdaus Maria
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN SANITASI AIR BERSIH MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN
SKRIPSI ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN SANITASI AIR BERSIH MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN DI KECAMATAN RAWANG KABUPATEN ASAHAN OLEH WIDURI ANNISYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penentu maju tidaknya suatu bangsa, bagaimana tingkat pendidikan suatu generasi akan sangat menentukan untuk kemajuan suatu bangsa kedepannya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (survey). Pendekatan kualitatif menekankan pada proses-proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WHO-UNICEF dalam joint monitoring 2004, perihal kinerja sektor Air Minum dan Sanitasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan laporan WHO-UNICEF dalam joint monitoring 2004, di antara negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia tergolong masih rendah perihal kinerja sektor
Lebih terperinciMETODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian
METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik semakin meningkat, bentuk respon tuntutan tersebut adalah munculnya aspirasi masyarakat
Lebih terperinciPENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN DI RUMAH SAKIT UMUM DENISA GRESIK
Hal 8-14 PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN DI RUMAH SAKIT UMUM DENISA GRESIK Denny Astanto, Wiwik Setiyawati ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Bauran Pemasaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan diuraikan tahapan penelitian yang akan dilakukan sebagai pendekatan permasalahaan yang ada dalam menentukan tingkat kepuasan penumpang kereta-api
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciBAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI
BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI 4.1 Visi dan Misi AMPL Kabupaten Klaten A. VISI Visi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kabupaten Klaten : Terpenuhinya air minum dan sanitasi
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KABUPATEN SEMARANG PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Target Millenium Development Goals (MDGs) ke-7 adalah setiap negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Target Millenium Development Goals (MDGs) ke-7 adalah setiap negara memastikan keberlanjutan lingkungan hidup, untuk itu setiap negara harus dapat mengurangi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
28 III. METODE PENELITIAN Setelah merumuskan teori dan konsep dari para ahli, langkah selanjutnya adalah merumuskan cara untuk memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan. Metode penelitian merupakan
Lebih terperinciVI. METODE PENELITIAN
VI. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai ekuitas merek ini dilakukan di Kota Bogor. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) karena kota ini merupakan
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 / 2010 Skripsi Oleh: DWITYA NADIA FATMAWATI K 4306022
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Waktu Penelitian, dan Latar belakang Perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada proyek konstruksi gedung
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJP) atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sesuai kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya
Lebih terperinciEVALUASI PEMANFAATAN AIR BERSIH PROGRAM PAMSIMAS DI KECAMATAN TEMBALANG
.OPEN ACCESS. EVALUASI PEMANFAATAN AIR BERSIH PROGRAM PAMSIMAS DI KECAMATAN TEMBALANG Nurul Fitriyani * dan Mardwi Rahdriawan Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Analisisis Deskriptif 4.1.1. Data Karakteristik Rumah Tangga Responden Dari hasil penyebaran kuisioner didapat data
Lebih terperinciTINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (STUDI KASUS: KABUPATEN KENDAL DAN KOTA PEKALONGAN)
.OPEN ACCESS. TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (STUDI KASUS: KABUPATEN KENDAL DAN KOTA PEKALONGAN) Jurnal Pengembangan Kota (2015) Volume 3 No. 1 (40 48) Tersedia
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... vii. Daftar Bagan... x. Daftar Tabel... xi. Daftar Lampiran... xiii
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran derajat prokrastinasi akademik pada mahasiswa pencinta alam di Universitas X Bandung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
49 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Studi deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Di lingkup kelurahan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Di lingkup kelurahan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang B. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI. diperoleh kesimpulan untuk mencapai tujuan dari suatu penelitian. Metodologi
BAB III. METODOLOGI A. Umum Metodologi merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dan selanjutnya data tersebut akan dianalisa sehingga diperoleh kesimpulan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuntitatif yang didukung oleh data kualitatif. Pendekatan kuantitatif yang dilakukan adalah dengan penelitian
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH
ABSTRAK Toko Berkah adalah toko yang menjual berbagai perabotan rumah tangga dan terletak di jalan Stasiun Timur no. 46, Sukabumi. Masalah yang dihadapi oleh toko Berkah adalah banyak konsumen yang datang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini akan menguraikan dan memaparkan mengenai sikap pengguna maupun bukan pengguna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan Survei. Metode deskriptif menurut Moch. Nazir
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan Survei. Metode deskriptif menurut Moch. Nazir (2003: 54),
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif korelasional yang didukung dengan penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental merupakan penelitian
Lebih terperinciIII..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian
31 III..METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kajian 1. Lokasi Kajian Kajian ini dilaksanakan di Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Lembaga yang menjadi subyek kajian ialah Unit Pelaksana Kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Skema bagan alir dalam tahapan penelitian kajian tentang manajemen kualitas dengan kegagalan kosntruksi dapat dilihat pada gambar skema di bawah ini :
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian disusun untuk menggambarkan konsep analisis kepuasan pelanggan melalui penilaian harapan dan kenyataan kualitas pelayanan pendidikan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR DIAGRAM... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...
ABSTRAK Penelitian ini berjudul suatu penelitian mengenai perbandingan kecerdasan emosional antara siswa program umum dengan siswa program khusus di SMA X Bandung. Tujuan penelitian ini yaitu memperoleh
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN
BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN 5.1 Faktor Internal Responden Penelitian Faktor internal dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu metode dalam
Lebih terperinci