ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI DESA SENGON, KLATEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI DESA SENGON, KLATEN"

Transkripsi

1 ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI DESA SENGON, KLATEN Rudy Cahyadi 1) dan Bambang Syairudin 2) Manajemen Proyek, Magister Manajemen Teknologi, ITS Surabaya Jl. Cokroaminoto 12 A, Surabaya, 60264, Indonesia 1) ABSTRAK Program Pengadaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) merupakan salah satu program pemerintah untuk mendukung pencapaian target Millenium Development Goals di sektor air minum dan sanitasi yang telah berjalan mulai tahun 2008 dan telah menghasilkan sebanyak sarana air minum. Namun sarana dan prasarana yang berfungsi dengan baik hanya 73% masih dibawah target yang diharapkan yaitu sebesar 90%. Hal ini memperlihatkan masih rendahnya partisipasi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk dan tingkat pertisipasi masyarakat, serta faktor faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program PAMSIMAS di desa Sengon, kabupaten Klaten. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dengan distribusi frekuensi, alat analisis skala Likert digunakan untuk menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dengan multivariat tabulasi silang (crosstab) serta menggunakan teknik purposive sampling dalam penyebaran kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk partisipasi masyarakat yang dominan dalam bentuk tenaga, dan tingkat partispasi masyarakat dapat dikatakan rendah. Faktor internal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dari yang tertinggi adalah pengetahuan, penghasilan, pekerjaan, usia, pendidikan, jenis kelamin, dan agama. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat secara berurutan dari yang tertinggi adalah pemerintah daerah, pengurus desa, konsultan/fasilitator dan tokoh masyarakat. Kata kunci: Manajemen Proyek, Partisipasi Masyarakat, PAMSIMAS, Tabulasi Silang. PENDAHULUAN Millennium Development Goals (MDGs) merupakan Deklarasi hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September Targetnya adalah tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada tahun Pemerintah Indonesia sebagai salah satu negara dari 189 negara anggota PBB yang turut menandatangani kesepakatan, mempunyai komitmen sangat kuat untuk mencapai MDGs. Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) merupakan salah satu program nasional yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target MDGs di sektor air minum dan sanitasi, yaitu menurunkan separuh dari proporsi penduduk yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi dasar. Program PAMSIMAS secara nasional telah dilaksanakan pada desa, mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 telah menghasilkan sebanyak sarana air minum dan sanitasi yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Dari jumlah sarana yang telah berhasil dibangun B-7-1

2 tersebut, hanya sebanyak 73% yang berfungsi baik. Jumlah tersebut masih dibawah target yang diharapkan yaitu sebesar 90%. Hal ini memperlihatkan hasil yang belum optimal, terutama dalam hal pemeliharaan dan pengawasan sarana dan prasarana yang sudah terbangun. Masyarakat masih beranggapan bahwa yang bertugas melakukan pengawasan dan pemeliharaan adalah pihak pemerintah atau lembaga yang dibentuk, sehingga ada kecenderungan masyarakat untuk tidak melakukan pengawasan dan pemeliharaan. Akibatnya sarana yang telah dibangun menjadi mubazir, karena tidak dikelola dan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat dan hanya menjadi sarana monumental saja. Pemerintah Kabupaten Klaten sebagai salah satu penerima program PAMSIMAS sangat apresiatif dalam mendukung program pemerintah pusat tersebut dengan menyediakan dana sharing dalam APBD sejak tahun Pada tahun 2014 telah dilaksanakan program PAMSIMAS II sebagai kelanjutan dari program PAMSIMAS di Kabupaten Klaten dengan 8 (delapan) desa yang memperoleh program tersebut. Desa Sengon, Kecamatan Prambanan merupakan salah satu desa penerima program PAMSIMAS pada tahun Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk dan tingkat, serta faktor-faktor apakah yang mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Sengon, Klaten dalam pelaksanaan program PAMSIMAS? Dalam hubungannya dengan pembangunan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendefinisikan partisipasi sebagai keterlibatan aktif dan bermakna dari massa penduduk pada tingkatan yang berbeda, yaitu : (a) dalam proses pembentukan keputusan untuk menentukan tujuan dan pengalokasian sumber-sumber untuk mencapai tujuan tersebut, (b) dalam pelaksanaan program-program dan proyek-proyek dilakukan secara sukarela dan (c) dalam pemanfaatan hasil-hasil dari suatu program atau proyek (Slamet, 1993). Menurut Keith Davis (dalam Surotinojo, 2009) dikemukakan bahwa bentuk -bentuk partisipasi adalah berupa : (a) pikiran, (b) tenaga, (c) keahlian, (d) barang dan (e) uang. Sedangkan Dussedorp (dalam Slamet, 1993) mengemukakan bahwa bentuk partisipasi didasarkan pada sembilan hal, yaitu : derajat kesukarelaan, cara keterlibatan, keterlibatan dalam proses pembangunan, tingkatan organisasi, intensitas frekuensi kegiatan, lingkup kegiatan, efektifitas, pihak yang terlibat dan gaya partisipasi. Untuk mengukur skala partisipasi masyarakat dapat diketahui dari kriteria penilaian tingkat partisipasi untuk setiap individu yang diberikan oleh Chapin (dalam Slamet, 1993). Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal (S lamet, 1993). Faktor-faktor internal adalah berasal dari dalam kelompok masyarakat sendiri, seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat penghasilan, pengetahuan. Sedangkan faktor-faktor eksternal yaitu semua pihak yang berkepentingan dan mempunyai pengaruh terhadap program ini (Sunarti, 2003). Berdasarkan atas perumusan permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bentuk dan tingkat, serta faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Sengon, Klaten dalam pelaksanaan program PAMSIMAS. Adapun beberapa batasan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah (a) Penelitian ini hanya melihat bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat, serta faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dan (b) Penelitian ini dibatasi pada wilayah administrasi Desa Sengon, Klaten. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap kondisi yang terjadi berdasarkan data dan informasi yang didapatkan dalam penelitian. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif, karena data yang diperoleh banyak berupa angka, mulai dari B-7-2

3 pengumpulan data, penafsiran data, serta menampilkan hasilnya. Selain itu juga akan digunakan table, grafik dan diagram. Kerangka pemikiran juga bersifat deduktif, karena variabel yang akan diteliti semua sudah didapatkan dari kajian teoritis. Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak KK di desa Sengon,Klaten. Sedangkan untuk menentukan besarnya ukuran sampel, digunakan ukuran sampel rumus Slovin, sehingga minimum jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 306 KK di desa Sengon, Klaten. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dalam program PAMSIMAS digunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan distribusi frekuensi, (2) Untuk mengukur tingkat partisipasi masyarakat digunakan metode kuantitatif dengan menggunakan skala Likert. Pengukuran skala likert menggunakan pilihan kriteria nilai 1 sampai dengan nilai 5 dalam pemberian jawaban kuesioner, dan (3) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat, digunakan analisis deskriptif kuantitatif distribusi frekuensi dan analisis multifariat tabulasi silang (crosstab) dengan Chi-Square Test. HASIL DAN PEMBAHASAN Bentuk Partisipasi Berdasarkan data kuesioner yang diperoleh, maka dapat dijelaskan tentang bentukbentuk partisipasi masyarakat Desa Sengon, Klaten dalam program PAMSIMAS. Gambar 1 Pie Chart Bentuk Partisipasi Masyarakat pada Tahap Perencanaan Berdasarkan Gambar 1 jawaban dari responden sebesar 39% yang memberikan sumbangan partisipasi dalam bentuk tenaga, 25% dalam bentuk material, 19% dalam bentuk uang dan 17% dalam bentuk keahlian. Sedangkan sumbangan pemikiran dalam bentuk saran sebesar 71%, dalam bentuk usulan 22% dan dalam bentuk kritik 7%. Gambar 2 Pie Chart Bentuk Partisipasi Masyarakat pada Tahap Pelaksanaan B-7-3

4 Berdasarkan Gambar 2 jawaban dari responden sebanyak 37% yang memberikan sumbangan partisipasi dalam bentuk tenaga, 24% dalam bentuk material, 21% dalam bentuk uang dan 18% dalam bentuk keahlian. Sedangkan sumbangan pemikiran dalam bentuk saran sebesar 78%, dalam bentuk usulan 20% dan dalam bentuk kritik 2%. Gambar 3 Pie Chart Bentuk Partisipasi Masyarakat pada Tahap Pemanfaatan Berdasarkan Gambar 3 jawaban dari responden sebanyak 51% yang memberikan sumbangan partisipasi dalam bentuk uang, 22% dalam bentuk tenaga, 14% dalam bentuk keahlian dan 13% dalam bentuk uang. Sedangkan sumbangan pemikiran dalam bentuk saran sebesar 76%, dalam bentuk usulan 21% dan dalam bentuk kritik 3%. Tingkat Partisipasi Berdasarkan data kuesioner yang diperoleh, maka dapat dijelaskan tentang bentukbentuk partisipasi masyarakat Desa Sengon, Klaten dalam program PAMSIMAS pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Perhitungan Skor Tingkat Partisipasi Masyarakat No Kategori Skala Perencanaan Pelaksanaan Pemanfaatan Frekuensi Skor Frekuensi Skor Frekuensi Skor 1 Kehadiran Dalam Pertemuan a Selalu hadir b Sering hadir c Cukup sering hadir d Jarang hadir e Tidak pernah hadir Keaktifan Berdiskusi B-7-4

5 No Kategori Skala Perencanaan Pelaksanaan Pemanfaatan Frekuensi Skor Frekuensi Skor Frekuensi Skor a Selalu aktif b Sering aktif c Cukup sering aktif d Jarang aktif e Tidak pernah aktif Keaktifan Dalam Kegiatan a Selalu ikut b Sering ikut c Cukup sering ikut d Jarang ikut e Tidak pernah ikut Ikut Kerja Bakti a Selalu ikut b Sering ikut c Cukup sering ikut d Jarang ikut e Tidak pernah ikut Sumbangan Dalam Program a 4 bentuk b 3 bentuk c 2 bentuk d 1 bentuk e Tidak ada Sumbangan Pikiran a Usulan b Saran c Kritik d Tidak ada SKOR TOTAL Pada tahap perencanaan digunakan 4 variabel dengan 5 indikator dan 1 variabel dengan 4 indikator dengan skala masing-masing antara 1 sampai dengan 5, maka dengan jumlah sampel sebanyak 308 responden, dapat diketahui bahwa skor minimum untuk tingkat partisipasi masyarakat secara keseluruhan pada tahap perencanaan (308x5x1) adalah 1540 dan skor maksimum ((308x5x5)+(308x1x 4) adalah 7392, maka intervalnya adalah (( )/5) adalah 1170,4. Sehingga dapat diketahui tingkatan partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut : Sangat tinggi, bila memiliki skor : 6221, Tinggi, bila memiliki skor : 5051,2 6221,5 Cukup tinggi, bila memiliki skor : 3880,8 5051,1 Rendah, bila memiliki skor : 2710,4 3880,7 Sangat rendah, bila memiliki skor : ,3 B-7-5

6 Dalam Tabel 1 Perhitungan Skor Tingkat Partisipasi Masyarakat telah diketahui total skor yang diperoleh adalah sebesar 2599, sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan termasuk Sangat Rendah karena berada pada tingkat interval Pada tahap pelaksanaan dan operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan digunakan 5 variabel dengan 5 indikator dan 1 variabel dengan 4 indikator. Dengan skala masing-masing antara 1 sampai dengan 5, maka dengan jumlah sampel sebanyak 308 responden, dapat diketahui bahwa skor minimum untuk tingkat partisipasi masyarakat secara keseluruhan pada tahap pelaksanaan (308x6x1) adalah 1848 dan skor maksimum ((308x5x5)+(308x1x4)) adalah 8932, maka intervalnya adalah (( )/5) adalah 1616,8. Sehingga dapat diketahui tingkatan partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut : Sangat tinggi, bila memiliki skor : 7515, Tinggi, bila memiliki skor : 6098,4 7515,1 Cukup tinggi, bila memiliki skor : 4681,6 6098,3 Rendah, bila memiliki skor : 3264,8 4681,5 Sangat rendah, bila memiliki skor : ,7 Total skor yang diperoleh pada tahap pelaksanaan adalah sebesar 3481, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat termasuk Rendah karena berada pada tingkat interval 3264,8 4681,5. Total skor yang diperoleh pada tahap pemanfaatan adalah sebesar 3382, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat termasuk Rendah karena berada pada tingkat interval 3264,8 4681,5. Tahapan Program PAMSIMAS Tingkatan Partisipasi Perencanaan Pelaksanaan Pemanfaatan 1. Sangat Rendah 2. Rendah 3. Sedang 4. Tinggi 5. Sangat Tinggi Gambar 4 Matriks Tingkatan Partisipasi Masyarakat Kemudian untuk mengetahui tingkatan partisipasi masyarakat Desa Sengon, Klaten pada keseluruhan tahapan program PAMSIMAS dapat digambarkan dengan alat Matriks mulai dari tingkat terendah sampai dengan tingkat tertinggi yang digambarkan dengan sumbu tegak, sedangkan tahapan kegiatan mulai dari perencanaan sampai dengan operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan digambarkan dengan sumbu mendatar pada Gambar 4 di atas. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat yaitu faktor-faktor internal (usia, suku, agama, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang program PAMSIMAS) dan faktor-faktor eksternal (peran pemerintah daerah, peran pengurus desa, peran konsultan/fasilitator dan peran tokoh masyarakat) dengan bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan distribusi frekuensi dan tabulasi silang ( crosstab) dengan Chi-Square Test. Berikut adalah rumus dari Chi-Square (Trihendradi, 2009): B-7-6

7 dengan : = banyaknya kasus yang diamati dalam kategori ke-i = banyaknya kasus yang diharapkan dalam kategori ke-i k = banyaknya peristiwa atau kejadian = penjumlahan semua kategori (k) Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : : Tidak ada hubungan antara baris dan kolom : Ada hubungan antara baris dan kolom dengan kriteria uji : Jika > maka ditolak Jika < maka diterima Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam program PAMSIMAS. Tabel 2 Faktor-Faktor Internal yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Variabel Bentuk Berwujud Bentuk Tak Berwujud Kehadiran dalam Pertemuan Keaktifan Berdiskusi Kehadiran dalam Kerja Bakti Keaktifan Berorganisasi Umur? Agama? Jenis Kelamin? Pekerjaan??? Penghasilan???? Pendidikan? Pengetahuan?????? Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa faktor-faktor internal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pemanfaatan secara berurutan dari yang paling dominan adalah pengetahuan, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, umur dan agama. Tabel 3 Faktor-Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Variabel Bentuk Berwujud Bentuk Tak Berwujud Kehadiran dalam Pertemuan Keaktifan Berdiskusi Kehadiran dalam Kerja Bakti Keaktifan Berorganisasi Peran Pemda Peran Pengurs Desa Peran Konsultan Peran Tokoh Masyarakat Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pemanfataan adalah peran pemerintah daerah, peran pengurus desa, peran konsultan dan peran tokoh masyarakat. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis terhadap bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam program PAMSIMAS di Desa B-7-7

8 Sengon, Klaten maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : (1) Partisipasi dalam bentuk tenaga, uang dan material diberikan masyarakat pada seluruh tahapan program PAMSIMAS, sedangkan partisipasi dalam bentuk pemikiran dominan diberikan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan. Partisipasi dalam bentuk tenaga dan material lebih banyak diberikan pada tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan, sedangkan partisipasi dalam bentuk uang lebih banyak diberikan pada tahap pelaksanaan dan tahap operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan; (2) Pada tahap perencanaan tingkat partisipasi masyarakat tergolong sangat rendah. Kemudian pada tahap pelaksanaan tingkat partisipasi masyarakat tergolong rendah. Sedangkan pada tahap operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan partisipasi masyarakat tergolong rendah. Sehingga tingkat partisipasi masyarakat Desa Sengon dalam program PAMSIMAS dapat dikatakan rendah; (3) Faktor internal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan sampai dengan tahap operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan secara berurutan dari yang paling banyak mempengaruhi adalah pengetahuan tentang PAMSIMAS, tingkat penghasilan, jenis pekerjaan, usia, pendidikan, jenis kelamin, dan agama; dan (4) Faktor eksternal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan sampai dengan tahap operasional, pemeliharaan dan keberlanjutan secara berurutan dari yang tertinggi adalah peran pemerintah daerah, peran pengurus desa, peran konsultan/fasilitator dan peran tokoh masyarakat. Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan tersebut di atas, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut : (1) Dukungan pemerintah daerah, pemerintah desa, dan konsultan/ fasilitator dalam penyampaian informasi tentang program yang akan dan sedang dilaksanakan hendaknya menggunakan bahasa yang sederhana disertai dengan bantuan alat peraga yang menarik dan informatif. Sehingga mampu memberikan pengetahuan yang memadai untuk mendorong dan memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi lebih optimal dalam program pembangunan yang akan dan sedang dilaksanakan; (2) Dukungan pemerintah daerah dalam pembangunan sarana dan prasarana umum, khususnya sarana dan prasarana air minum dan sanitasi diharapkan dapat terus berjalan dan berkelanjutan sehingga terjamin terpeliharanya fungsi sarana prasarana yang sudah terbangun; (3) Peningkatan kapasitas fasilitator terutama fasilitator yang direkrut dari masyarakat yang mempunyai kompetensi dalam hal pemberdayaan dan teknis, harus terus dilakukan dan menjamin keberadaannya dalam hal jumlah dan waktu dalam pelaksanaan suatu program; dan (4) Model pembangunan dengan pendekatan partisipasi masyarakat, prinsip-prinsip serta pola penyelenggaraan yang dilaksanakan dalam program PAMSIMAS di Desa Sengon dapat diadopsi, direplikasi dan dikembangkan di program pembangunan yang berbeda dan di lokasi lain. DAFTAR PUSTAKA Arnstein, S. R. (1969). A Ladder of Citizen Participation. Journal of the American Institute of Planners Vol. 35, Enyedi, G. (2004). Public Participation in Socially Sustainable Urban Development. Journal of UNESCO. Hamdi, N., & Goethe, R. (1997). Action Planning for Cities. A Guide To Community Practice. Chichester: John Wiley & Sons, Ltd. Listya, H. K., Wiguna, I. A., & Akbar, M. S. (2011). Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Tingkat Keberhasilan Proyek Pemberdayaan Masyarakat Di Kabupaten Banyuwangi. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV. Surabaya: Program Studi MMT-ITS. B-7-8

9 PAMSIMAS. (2013). Pedoman Umum Pengelolaan Program PAMSIMAS. Jakarta: PAMSIMAS. Slamet, Y. ( 1993). Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Surotinojo, I. (2009). Partisipasi Masyarakat dalam Program Sanitasi oleh Masyarakat (SANIMAS) Di Desa Bajo Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo, Gorontalo. tesis. Trihendradi. (2009). ANDI. Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Penerbit Yulianti, Y. (2012). Analisis Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Solok. Tesis. B-7-9

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM SANITASI OLEH MASYARAKAT (SANIMAS) DI DESA BAJO KECAMATAN TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO, GORONTALO

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM SANITASI OLEH MASYARAKAT (SANIMAS) DI DESA BAJO KECAMATAN TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO, GORONTALO PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM SANITASI OLEH MASYARAKAT (SANIMAS) DI DESA BAJO KECAMATAN TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO, GORONTALO Oleh: Ibrahim Surotinojo ABSTRAK Permasalahan yang dihadapi pemerintah

Lebih terperinci

Bapak Ir. Mardwi Rahdriawan, MT (Pembimbing) Bapak Maryono, ST, MT (Penguji)

Bapak Ir. Mardwi Rahdriawan, MT (Pembimbing) Bapak Maryono, ST, MT (Penguji) Bapak Ir. Mardwi Rahdriawan, MT (Pembimbing) Bapak Maryono, ST, MT (Penguji) Bapak DR. rer. Nat. Ir. ImamBuchori (Penguji) PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN PRASARANA SANITASI DI DESA BAJO KECAMATAN

Lebih terperinci

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan. 117 VI. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah mengetahui fakta yang ada di lapangan, penulis memberikan kesimpulan mengenai hasil penelitiannya di lapangan berdasarkan data-data yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Setiap melakukan penelitian ilmiah perlu ditetapkan metode. Suatu metode penelitian akan memberikan arah dan cara untuk memecahkan suatu permasalahan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alur Penelitian Alur penelitian dimulai dari kondisi sanitasi saat ini di Kota Bima. Kemudian permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program Sanitasi Lingkungan

Lebih terperinci

ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT LHOKSEUMAWE DALAM PENYUSUNAN RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA LHOKSEUMAWE

ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT LHOKSEUMAWE DALAM PENYUSUNAN RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA LHOKSEUMAWE ISSN 2302-0253 9 Pages pp. 39-47 ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT LHOKSEUMAWE DALAM PENYUSUNAN RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA LHOKSEUMAWE Faisal 1, Alfiansyah Yulianur BC 2, Sugianto 2 1) Magister Teknik

Lebih terperinci

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG STUDI KASUS PENGEMBANGAN KAWASAN PRIMER GEDEBAGE *)

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG STUDI KASUS PENGEMBANGAN KAWASAN PRIMER GEDEBAGE *) PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG STUDI KASUS PENGEMBANGAN KAWASAN PRIMER GEDEBAGE *) PENULIS Ira Irawati 1, Ida Bagus Rai Artha Sastha 2 Staf Pengajar 1 Jurusan Teknik Planologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Millenium Development Goals (MDGs) merupakan paradigma pembangunan global yang mempunyai delapan (8) tujuan dengan delapan belas (18) sasaran. Delapan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu negara berkembang, pertumbuhan kota di Indonesia terjadi secara pesat. Pertumbuhan kota yang pesat ini dapat disebabkan oleh tingginya pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi seluruh makhluk hidup dan proses kehidupan, kebutuhan akan air harus terpenuhi baik dari aspek kuantitas maupun kualitas

Lebih terperinci

: [i] adanya inginan untuk meningkatkan kondisi air minum

: [i] adanya inginan untuk meningkatkan kondisi air minum Anak-anak usia sekolah di Nusa Tenggara Timur harus rela berjalan berkilo-kilo guna mendapatkan air minum untuk kebutuhan keluarga. Selain itu, pemerintah juga mempunyai komitmen global MDG (Millennium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia seharusnya dapat di akses oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya. Tapi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Konsep Penelitian Bab ini membahas tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini Metode penelitian berisi uraian tentang: bahan atau materi penelitian, alat, cara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Madiun tahun anggaran 2013 diperoleh data anggaran

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM SANITASI OLEH MASYARAKAT (SANIMAS) DI DESA BAJO KECAMATAN TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO, GORONTALO TESIS

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM SANITASI OLEH MASYARAKAT (SANIMAS) DI DESA BAJO KECAMATAN TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO, GORONTALO TESIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM SANITASI OLEH MASYARAKAT (SANIMAS) DI DESA BAJO KECAMATAN TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO, GORONTALO TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran Pembangunan Millennium (Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1. Jenis penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Yang dimaksud dengan metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti kasus sekelompok

Lebih terperinci

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERBAIKAN LINGKUNGAN FISIK PERMUKIMAN (STUDI KASUS : KECAMATAN RUNGKUT) Disusun Oleh: Jeffrey Arrahman Prilaksono 3608 100 077 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai perilaku penggunaan internet ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian

Lebih terperinci

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si EFEKTIFITAS ALIRAN DAN PENGGUNAAN DANA BOS UNTUK PENGEMBANGAN SEKOLAH DI WILAYAH SURABAYA DENGAN METODE ANALISIS KORESPONDENSI Nalini Yaiwan 1307030055

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran diperlukan untuk memperjelas penalaran sehingga sampai pada jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Dalam upaya pencapaian

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualititatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menggambarkan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDG s) atau tujuan pembangunan millennium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara

Lebih terperinci

Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso

Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso Sekar Ayu Advianty 1, dan Ketut Dewi Martha Erli Handayeni 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah preferensi konsumen smartphone merek Blackberry. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu konsumen smartphone

Lebih terperinci

Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso

Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-191 Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso Sekar Ayu Advianty dan Ketut Dewi Martha Erli Handayeni Program

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Pemerintah mempunyai program penanggulangan kemiskinan yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat baik dari segi sosial maupun dalam hal ekonomi. Salah

Lebih terperinci

Penyajian Data. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

Penyajian Data. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. Penyajian Data Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. Secara garis besar ada dua cara penyajian data yang sering digunakan yaitu tabel atau daftar dan grafik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Permasalahan... 3 1.3 Tujuan Studi...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Kelurahan Cibeunying merupakan satu

Lebih terperinci

WONOSOBO G R E E N C I T Y INTEGRASI RAD-AMPL KEDALAM APBD DI WONOSOBO

WONOSOBO G R E E N C I T Y INTEGRASI RAD-AMPL KEDALAM APBD DI WONOSOBO WONOSOBO G R E E N C I T Y INTEGRASI RAD-AMPL KEDALAM APBD DI WONOSOBO Air minum dan sanitasi bukan hanya urusan individu atau satu sektor saja, namun urusan bersama yang melibatkan seluruh pihak dan mitra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya penelitian yang menjelaskan secara keseluruhan dari obyek yang diteliti dalam batas-batas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pelaksanaan 57 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pelaksanaan penelitian. Metode penelitian akan menuntun langkah-langkah peneliti untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah kebutuhan utama dan mendasar bagi kehidupan manusia. Kesehatan merupakan kondisi sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai

Lebih terperinci

BAB III DESAIN RISET III.1. Pengumpulan data

BAB III DESAIN RISET III.1. Pengumpulan data BAB III DESAIN RISET Desain penelitian merupakan kerangka atau rancangan penelitian yang meliputi segala kemungkinan dan perlengkapan yang diperlukan dalam memecahkan atau menjawab rumusan permasalahan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas manusia sebagai sumberdaya pembangunan merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. Indonesia pada September tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Januari Februari efektif terhadap kelengkapan pengisian Persetujuan Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Januari Februari efektif terhadap kelengkapan pengisian Persetujuan Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.. Tempat Dan Waktu Penelitian. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Bedah Asri Jakarta. Waktu penelitian Penelitian dilakukan pada Januari Februari 05

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI GURU DAN SARANA

HUBUNGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI GURU DAN SARANA HUBUNGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI GURU DAN SARANA PRASARANA DENGAN PENGETAHUAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA TUNARUNGU (Di SLB Dharma Pendidikan Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo tahun 2014) TESIS Disusun

Lebih terperinci

Pengaruh Tingkat Partisipasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan dalam Program Sosialisasi Nilai Baru Organisasi Penerbit dan Percetakan Kanisius

Pengaruh Tingkat Partisipasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan dalam Program Sosialisasi Nilai Baru Organisasi Penerbit dan Percetakan Kanisius Pengaruh Tingkat Partisipasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan dalam Program Sosialisasi Nilai Baru Organisasi Penerbit dan Percetakan Kanisius Oleh : THEODORIN NAWANG SARI Dr. GREGORIA ARUM YUDARWATI

Lebih terperinci

STATISTIK DESKRIPTIF. Abdul Rohman, S.E

STATISTIK DESKRIPTIF. Abdul Rohman, S.E LOGO STATISTIK DESKRIPTIF Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data menyajikan data menganalisis data dengan metode tertentu menginterpretasikan hasil analisis KEGUNAAN? Melalui

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PROYEK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PROYEK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PROYEK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI Hernida Kusuma Listya, I Putu Artama Wiguna dan Muhammad Sjahid Akbar Bidang Keahlian

Lebih terperinci

ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DESA TERHADAP PEMBANGUNAN YANG DIBIAYAI OLEH KEUANGAN DANA DESA DI KECAMATAN SEI DADAP KABUPATEN ASAHAN

ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DESA TERHADAP PEMBANGUNAN YANG DIBIAYAI OLEH KEUANGAN DANA DESA DI KECAMATAN SEI DADAP KABUPATEN ASAHAN SKRIPSI ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DESA TERHADAP PEMBANGUNAN YANG DIBIAYAI OLEH KEUANGAN DANA DESA DI KECAMATAN SEI DADAP KABUPATEN ASAHAN 2015-2016 OLEH ISMAIL NASUTION 130501029 PROGRAM STUDI EKONOMI

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. 1. Nilai tambah PDB menurut subsektor Tahun Daftar nama perusahaan teh celup Indonesia

DAFTAR TABEL. 1. Nilai tambah PDB menurut subsektor Tahun Daftar nama perusahaan teh celup Indonesia DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Nilai tambah PDB menurut subsektor Tahun 2010-2013... 1 2. Daftar nama perusahaan teh celup Indonesia 2013... 7 3. Kandungan kimia dalam daun teh per gram... 14 4. Kajian

Lebih terperinci

STATISTIKA BISNIS PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

STATISTIKA BISNIS PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi Modul ke: STATISTIKA BISNIS PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Bagaimanapun data yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA Surya Agung Wibawa, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Tekologi Sepuluh Nopember Jl Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M Dunda Limboto Tahun 2012. 3.1.2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena Experience

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Metode penelitian ini bersifat kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional dimana semua variabel yang ditetapkan diteliti pada waktu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan melalui air dan lingkungan. Saat ini masih banyak warga di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan melalui air dan lingkungan. Saat ini masih banyak warga di seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu sektor penting dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat, terutama dalam menurunkan angka penyakit yang ditularkan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu secara rasional, empiris dan sistematis. Adapun metodologi penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

Didin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati (Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya)

Didin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati (Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya) (M.2) ANALISIS BIPLOT UNTUK MENGETAHUI KARAKTERISTIK PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR PADA MASYARAKAT MISKIN ANTAR WILAYAH KECAMATAN DI KABUPATEN OGAN ILIR Didin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Sebanyak 189 negara mendeklarasikan Millenium Development Goals (MDGs) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsabangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat

Lebih terperinci

STATISTIKA PENYAJIAN DATA PENELITIAN

STATISTIKA PENYAJIAN DATA PENELITIAN STATISTIKA PENYAJIAN DATA PENELITIAN Dosen Pembimbing : Bagya Mujianto, S. Pd, M. Kes Ns. Rizana Fajrunni mah, M. Si. Med Disusun Oleh : Alfia Uzma Nabilla Tasya Hamidah Raflanda Hana Solihah Firdaus Maria

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN SANITASI AIR BERSIH MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN

SKRIPSI ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN SANITASI AIR BERSIH MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN SKRIPSI ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN SANITASI AIR BERSIH MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN DI KECAMATAN RAWANG KABUPATEN ASAHAN OLEH WIDURI ANNISYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penentu maju tidaknya suatu bangsa, bagaimana tingkat pendidikan suatu generasi akan sangat menentukan untuk kemajuan suatu bangsa kedepannya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (survey). Pendekatan kualitatif menekankan pada proses-proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WHO-UNICEF dalam joint monitoring 2004, perihal kinerja sektor Air Minum dan Sanitasi.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WHO-UNICEF dalam joint monitoring 2004, perihal kinerja sektor Air Minum dan Sanitasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan laporan WHO-UNICEF dalam joint monitoring 2004, di antara negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia tergolong masih rendah perihal kinerja sektor

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik semakin meningkat, bentuk respon tuntutan tersebut adalah munculnya aspirasi masyarakat

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN DI RUMAH SAKIT UMUM DENISA GRESIK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN DI RUMAH SAKIT UMUM DENISA GRESIK Hal 8-14 PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN DI RUMAH SAKIT UMUM DENISA GRESIK Denny Astanto, Wiwik Setiyawati ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Bauran Pemasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan diuraikan tahapan penelitian yang akan dilakukan sebagai pendekatan permasalahaan yang ada dalam menentukan tingkat kepuasan penumpang kereta-api

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI 4.1 Visi dan Misi AMPL Kabupaten Klaten A. VISI Visi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kabupaten Klaten : Terpenuhinya air minum dan sanitasi

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KABUPATEN SEMARANG PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Target Millenium Development Goals (MDGs) ke-7 adalah setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. Target Millenium Development Goals (MDGs) ke-7 adalah setiap negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Target Millenium Development Goals (MDGs) ke-7 adalah setiap negara memastikan keberlanjutan lingkungan hidup, untuk itu setiap negara harus dapat mengurangi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 28 III. METODE PENELITIAN Setelah merumuskan teori dan konsep dari para ahli, langkah selanjutnya adalah merumuskan cara untuk memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

VI. METODE PENELITIAN

VI. METODE PENELITIAN VI. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai ekuitas merek ini dilakukan di Kota Bogor. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) karena kota ini merupakan

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 / 2010 Skripsi Oleh: DWITYA NADIA FATMAWATI K 4306022

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Waktu Penelitian, dan Latar belakang Perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada proyek konstruksi gedung

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJP) atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sesuai kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

EVALUASI PEMANFAATAN AIR BERSIH PROGRAM PAMSIMAS DI KECAMATAN TEMBALANG

EVALUASI PEMANFAATAN AIR BERSIH PROGRAM PAMSIMAS DI KECAMATAN TEMBALANG .OPEN ACCESS. EVALUASI PEMANFAATAN AIR BERSIH PROGRAM PAMSIMAS DI KECAMATAN TEMBALANG Nurul Fitriyani * dan Mardwi Rahdriawan Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Analisisis Deskriptif 4.1.1. Data Karakteristik Rumah Tangga Responden Dari hasil penyebaran kuisioner didapat data

Lebih terperinci

TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (STUDI KASUS: KABUPATEN KENDAL DAN KOTA PEKALONGAN)

TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (STUDI KASUS: KABUPATEN KENDAL DAN KOTA PEKALONGAN) .OPEN ACCESS. TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (STUDI KASUS: KABUPATEN KENDAL DAN KOTA PEKALONGAN) Jurnal Pengembangan Kota (2015) Volume 3 No. 1 (40 48) Tersedia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... vii. Daftar Bagan... x. Daftar Tabel... xi. Daftar Lampiran... xiii

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... vii. Daftar Bagan... x. Daftar Tabel... xi. Daftar Lampiran... xiii ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran derajat prokrastinasi akademik pada mahasiswa pencinta alam di Universitas X Bandung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Studi deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Di lingkup kelurahan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Di lingkup kelurahan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Di lingkup kelurahan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang B. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI. diperoleh kesimpulan untuk mencapai tujuan dari suatu penelitian. Metodologi

BAB III. METODOLOGI. diperoleh kesimpulan untuk mencapai tujuan dari suatu penelitian. Metodologi BAB III. METODOLOGI A. Umum Metodologi merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dan selanjutnya data tersebut akan dianalisa sehingga diperoleh kesimpulan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuntitatif yang didukung oleh data kualitatif. Pendekatan kuantitatif yang dilakukan adalah dengan penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK Toko Berkah adalah toko yang menjual berbagai perabotan rumah tangga dan terletak di jalan Stasiun Timur no. 46, Sukabumi. Masalah yang dihadapi oleh toko Berkah adalah banyak konsumen yang datang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini akan menguraikan dan memaparkan mengenai sikap pengguna maupun bukan pengguna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan Survei. Metode deskriptif menurut Moch. Nazir

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan Survei. Metode deskriptif menurut Moch. Nazir BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan Survei. Metode deskriptif menurut Moch. Nazir (2003: 54),

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif korelasional yang didukung dengan penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental merupakan penelitian

Lebih terperinci

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian 31 III..METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kajian 1. Lokasi Kajian Kajian ini dilaksanakan di Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Lembaga yang menjadi subyek kajian ialah Unit Pelaksana Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Skema bagan alir dalam tahapan penelitian kajian tentang manajemen kualitas dengan kegagalan kosntruksi dapat dilihat pada gambar skema di bawah ini :

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian disusun untuk menggambarkan konsep analisis kepuasan pelanggan melalui penilaian harapan dan kenyataan kualitas pelayanan pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR DIAGRAM... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR DIAGRAM... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah... ABSTRAK Penelitian ini berjudul suatu penelitian mengenai perbandingan kecerdasan emosional antara siswa program umum dengan siswa program khusus di SMA X Bandung. Tujuan penelitian ini yaitu memperoleh

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN 5.1 Faktor Internal Responden Penelitian Faktor internal dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci