sosial pada masa Edo yang terdiri dari samurai ataushi ( 士 ), petani atau nō ( 農 ), buruh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "sosial pada masa Edo yang terdiri dari samurai ataushi ( 士 ), petani atau nō ( 農 ), buruh"

Transkripsi

1 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Moral Bushidō dalam Masyarakat Jepang Setiap orang pasti mempunyai moral yang dipegang untuk menjadi pedoman hidupnya. Moral telah diajarkan sejak manusia kecil, dan keluarga merupakan salah satu tempat untuk pembelajaran moral. Moral bukan sebuah hukum yang menjadi pedoman seorang manusia untuk berbuat kebajikan. Moral menurut Yoshizawa (1976) adalah suatu keberadaan yang tumbuh secara alami di dalam sebuah kelompok, terpisah dari agama, hukum, dan sebagainya. Moral yang tumbuh dalam suatu kelompok masyarakat dapat menimbulkan sebuah permasalahan, yakni permasalah kebebasan yang tumbuh dalam suatu kelompok masyarakat, namun kebebasan tersebut membutuhkan sebuah alasan tertentu sehingga kebebasan ini dapat dijalankan dengan baik. Dari moral tersebut, timbullah pendidikan moral yang diajarkan kepada seseorang sejak kecil. Menurut Yamazumi (1976), pendidikan moral adalah pendidikan yang mengajarkan seseorang untuk berperilaku sesuai dengan nilai yang benar dihadapan masyarakat. Tanpa pendidikan moral yang diberikan sejak dini, seseorang tidak dapat berperilaku dan bersikap sebagai seseorang yang layak untuk hidup ditengah masyarakat. Moral merupakan elemen yang paling penting untuk berinteraksi dengan orang disekitar kita, termasuk keluarga, teman, dan masyarakat sekitar. Begitu juga dengan masyarakat Jepang yang mempunyai pendidikan moral yang sedikit berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Masyarakat Jepang sudah diajarkan di rumah, masyarakat, sekolah, dan sebagainya mengenai sebuah ajaran moral sejak kecil, ajaran moral berakar dari bushidō ( 武士道 ). Bushidō dikemukakan oleh Nitobe (2004). Mattulada (Suliyati, 2013) menjelaskan bahwa Bushidō telah dipegang erat oleh para samurai sejak zaman Kamakura (sekitar tahun 1185) yang pada saat itu samurai mempunyai status sosial yang tinggi di masyarakat Jepang yang terdiri dari shinōkōshō ( 士農工商 ), yakni strata sosial pada masa Edo yang terdiri dari samurai ataushi ( 士 ), petani atau nō ( 農 ), buruh atau kō ( 工 ), pedagang atau shō ( 商 ). Samurai bertugas untuk mengatur tata kehidupan

2 6 masyarakat Jepang dan memungut pajak dari masyarakat Jepang. Bushidō lahir dari aliran agama Budha Zen yang mengajarkan bahwa tidak boleh menunda pekerjaan dan harus menyelesaikan sebuah pekerjaan dengan tuntas. Boye de Mente (Suliyati, 2003) menjelaskan bahwa Bushidō lahir dari ajaran Confusianisme yang masuk ke Jepang dari China. Ajaran tersebut mengajarkan bahwa manusia harus menjaga harmonisasi antara manusia dengan manusia lainnya dan manusia dengan alam. Suryohadiprojo (Suliyati, 2003) mengemukakan bahwa Shintō menjadi sebuah bagian dari lahirnya Bushidō yang mengajarkan samurai untuk setia kepada kaisar atau Tennō ( 天皇 ). Berikut adalah tujuh moral dalam ajaran Bushidō yang dikemukakan oleh Nitobe (2004) adalah: 1. Gi ( 義 ) yang berarti moral, 2. Yū ( 勇 ) yang berarti keberanian, 3. Jin ( 仁 ) yang berarti kebajikan, 4. Rei ( 礼 ) yang berarti kehormatan, 5. Makoto ( 誠 ) yang berarti kejujuran, 6. Meiyo ( 名誉 ) yang berarti reputasi, 7. Chūgi ( 忠義 ) yang berarti kesetiaan. Seiring jalannya waktu, samurai dihapus oleh kaisar pada saat Restorasi Meiji tahun Pada saat Restorasi Meiji, masyarakat Jepang mengambil budaya yang datang dari Barat yang menyebabkan adanya perubahan pada struktur politik, ekonomi, sosial, dan lain lain. Salah satu perubahan dalam bidang pekerjaan, yaitu adanya pembagian kerja berdasarkan pakaian yang digunakan. Contohnya seperti white-collar worker yang umumnya menggunakan setelan jas yang pekerjaannya mengandalkan pemikiran. Blue-collar worker yang umumnya pekerjaannya mengandalkan otot. Pinkcollar worker yang sebagian besar pekerjanya adalah wanita (Nitobe, 2004). Hal ini menyebabkan adanya perubahan pada Bushidō yang seharusnya berisi tujuh moral menjadi lima moral yang disebut dengan gojyō no toku ( 五常の徳 ), yang dikemukakan oleh Nitobe (2004) sebagai berikut:

3 7 1. Jin ( 仁 ) yang berarti cinta, kasih sayang, kebaikan, 2. Gi ( 義 ) yang berarti keadilan, kebenaran, 3. Rei ( 礼 ) yang berarti kehormatan, etika, 4. Chi ( 智 ) yang berarti kebajikan, kebijakan, 5. Shin ( 信 ) yang berarti kepercayaan. 2.2 Teori Reigi ( 礼儀 ) Reigi ( 礼儀 ) dalam kamus online Weblio (2014) adalah courtesy (sopan santun), etiquette (etiket), dan sebagainya. Reigi diambil dari kata rei ( 礼 ) yang artinya salute (menghormati), greeting (salam), bow (menunduk), salutation (pemberian hormat). Gi ( 儀 ) yang berarti ritual (upacara), thing (suatu hal). Menurut Nitobe (Fujisawa, 2008), reigi merupakan salah satu ciri khas orang Jepang yang diakui oleh orang luar yang berakhlak baik dan merupakan budaya orang Jepang. Berikut pernyataan Nitobe (Fujisawa, 2008) tentang reigi, yaitu: れいぎただしゅみよさわおそ 礼儀正しさは 趣味の良さに障るかもしれないという恐れだけかこうどうまずとく駆られて行動するなら それは貧しい徳である そうではなくて れいぎただたしゃかんじょうたいきょうかんてきこころそとあらわ礼儀正しさは 他者の感情に対する共感的な心づかいが外に現れたものであるべきだ Jika reigi didorong oleh rasa takut, hal tersebut adalah kebajikan yang tidak baik. Reigi adalah suatu hal yang muncul dari dalam diri kita yang bersifat empati terhadap perasaan org lain. Apabila seseorang melakukan reigi atas dasar pemikiran bahwa reigi merupakan suatu hal yang wajib dilakukan, maka dia tidak melakukan reigi yang benar. Reigi harus dilakukan atas kemauan dan kesadaran sendiri, sehingga reigi yang dia lakukan tersebut dapat dikatakan sebagai reigi yang benar. Reigi seharusnya muncul dari dalam diri seseorang sebagai rasa simpati seseorang terhadap orang lain, bukan muncul sebagai kewajiban untuk melakukan reigi tersebut.

4 8 Nitobe (Fujisawa, 2008) membagi dua rei ( 礼 ), yaitu: たしゃかんじょうたいきょうかんてきこころそとあらわ 1. 他者の感情に対する共感的な心づかいがそ外に現れたもの ぶしどうささちゅうしんてきとく a. 武士道を支える中心的な徳である じんかくしんおも b. 仁のいわば核心をなすと思われる たしゃかんじょうたいけいいれいぎこんぽん c. 他者の感情に対する敬意 は礼儀の根本なのである れいぎちゅうかくきょうかんいち d. 礼儀の中核に共感が位置づけられる じぶつほんらいごうもくてきせいこりょしゃかいてきちい 2. 事物本来の合目的性へのしかるべき顧慮 したがって社会的地位への けいいしかるべき敬意 いんしょうてきにとべはなしけいざいがくしゃじゅようゆうこう a. 印象的な新渡戸の話がある 経済学者が需要について有効 むこうや無効 じひ ( 慈悲 じひ ( 慈悲 かたを語 ゆうこう ) を有効 う ) は受 おなるように 同 よなものと呼 てけ手 こうどうりょくふく行動力を含めるからである ぶしじようにわれわれは武士 なさの情け なさんでよかろう なぜなら 情け みきわのためになるかならないかを見極める たしゃなさじひほどこきょうかんとうとうこうい b. 他者に情けをかける 慈悲を施す 共感をよせる等々の行為 ほんとうたしゃばあいなさは それが本当に 他者のためになる 場合にのみ 情けであ りうる じっこうせいかくほくかえちせいにんしきか c. この実効性の確保は 繰り返していうが 知性の認識を欠いて ふかのうは不可能である

5 9 1. Sesuatu yang muncul dari dalam diri kita yang bersifat empati terhadap org lain. Berikut penjelasan tentang rei tersebut: a. Kebajikan yang secara terpusat mendukung bushidō b. Terlihat sebagai inti dari jin ( 仁 ) atau cinta, kasih sayang, dan sebagainya. c. Menghormati perasaan org lain adalah sumber atau akar dari reigi. d. Inti dari reigi adalah empati. 2. Pertimbangan atas kelayakan sesuatu hal yang asli dan juga penghormatan terhadap status sosial seseorang, berikut adalah penjelasannya: a. Berikut pernyataan Nitobe, berdasarkan permintaan dalam ekonomi ada permintaan efektif dan permintaan non-efektif. Sama dengan para bushi, kesetian merupakan sesuatu yang sah. Kesetian merupakan kegiatan yang dapat memastikan bahwa seorang bushi layak menjadi seorang pengawal atau tidak. b. Kesetiaan merupakan tindakan yang dilakukan demi kepentingan orang lain. c. Jika dilakukan berulang-ulang, orang tidak akan kehilangan kesadaran akan akalnya sebagai manusia. Reigi yang berasal dari dalam diri kita biasanya bersifat empati terhadap perasaan orang lain. Reigi tersebut merupakan pusat dari kebajikan yang sejak kecil kita tanam didalam diri kita. Reigi tersebut juga merupakan salah satu sarana untuk mendukung bushidō dalam kehidupan orang Jepang. Selain itu, reigi ini juga merupakan salah satu bentuk dari jin ( 仁 ) atau cinta dan kasih sayang terhadap seseorang kepada orang lain. Semakin besar reigi yang dimiliki oleh seseorang, semakin besar juga jin yang mereka miliki sehingga mereka dapat menghormati orang lain. Dalam reigi tersebut, menghormati perasaan seseorang merupakan salah satu akar yang paling penting dalam bersosialisasi dengan orang lain. Empati juga merupakan hal yang paling penting dalam reigi. Apabila kita memiliki rasa empati terhadap seseorang, maka kita dapat mengerti perasaan orang lain tersebut sehingga kita

6 10 mempunyai dorongan untuk tidak melakukan hal yang dapat melukai perasaan seseorang (Fujisawa, 2008). Tipe reigi yang kedua merupakan reigi dapat menjadi pertimbangan seorang pemimpin layak untuk diangkat menjadi seorang pemimpin atau tidak. Reigi merupakan suatu hal yang sah yang harus dipegang oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin haruslah menghormati masyarakat banyak ataupun para anggota kelompoknya dalam menjalankan tugasnya. Jika seorang pemimpin mempunyai reigi yang dalam terhadap orang lain, maka dia layak menjadi seorang pemimpin. Selain itu, reigi harus dilakukan demi kepentingan orang lain, bukan kepentingan diri sendiri. Seseorang melakukan reigi agar menghormati dan menghargai perasaan atau kepentingan sendiri, bukan demi kepentingan sendiri seperti status sosial. Jika reigi dilakukan berulang-ulang dan diterapkan kedalam kehidupan manusia, seseorang tidak akan kehilangan akal budinya sebagai manusia. Seseorang akan berperilaku bagaimana seharusnya manusia berperilaku yang baik dan benar. Pemimpin yang mempunyai reigi yang tinggi tentunya akan setia kepada orang lain dan bersikap loyal kepada kelompok partai, negara, atau kelompok masyarakat. Jika reigi merupakan rasa empati yang muncul dari seseorang dan tindakan yang dapat menentukan seseorang dapat menjadi pemimpin, maka dapat dikatakan bahwa reigi merupakan suatu kebijakan yang sulit untuk dilakukan. Reigi merupakan pendidikan yang tepat dan sejak kecil diajarkan kepada seseorang, selain itu bisa menjadi pelatihan intelektual seseorang dalam seumur hidupnya. Berikut pernyataan Nitobe (Fujisawa, 2008) tentang kebijakan reigi yang sulit untuk dijalankan tersebut: れいぎさいこうけいたいあいちかそんけいねん 礼儀はその最高形態において愛に近づく われわれは尊敬の念をつぎれいぎあい かんようあいこめて次のようにいうのである 礼儀 ( 愛 ) は 寛容であり 愛はなさあいたかほこ情け深い また ねたむことをしない 愛は高ぶらない 誇らない ぶさほうじぶんりえきうら無作法をしない 自分の利益をもとめない いらだたない 恨みをいだかない Salah satu bentuk yang paling tinggi dalam reigi adalah ai (kasih sayang). Kami menyatakan bahwa konsep reigi (ai) adalah toleransi, ai adalah kesetiaan yang dalam. Tidak iri hati, ai tidak sombong dan tidak

7 11 membanggakan. Bertata krama yang baik, tidak menganggap keuntungan sendiri, tidak merasa marah, tidak menyimpan dendam. Nitobe (Fujisawa, 2008) menjelaskan bahwa reigi merupakan salah satu tindakan yang sulit untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan reigi merupakan salah satu bentuk dari ai (kasih sayang) terhadap orang lain. Dalam reigi, seorang manusia tidak boleh melakukan kegiatan demi keuntungan diri sendiri, tidak boleh marah terhadap orang lain, dan tidak boleh menyimpan dendam kepada orang lain. Nitobe (Fujisawa, 2008) juga menjelaskan bahwa reigi merupakan suatu pendidikan yang benar untuk orang Jepang yang sudah diajarkan sejak kecil yang harus dilakukan secara terus menerus. Dengan adanya ajaran reigi tersebut, manusia dapat hidup selayaknya seorang manusia. Reigi merupakan sebuah moral untuk mengatur manusia hidup dan ai merupakan bentuk emosional yang menjadi salah satu bagian dari reigi. Ai merupakan bentuk emosional yang diperlihatkan kepada orang lain, dan dilakukan demi kepentingan orang lain bukan kepentingan diri sendiri. Jika seseorang mempunyai ai dalam dirinya, maka orang tersebut akan mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingannya sendiri. Selain itu, dalam ajaran ai tersebut, dia tidak boleh merasa iri hati kepada orang lain, tidak boleh membanggakan sesuatu dan bersikap sombong kepada orang lain, loyal kepada atasan atau lingkungan kerja, bertatakrama yang baik di lingkungan masyarakat, dan bersikap toleransi kepada orang lain. Tanpa ai, seorang pemimpin tidak bisa bersikap setia dan loyal kepada masyarakat, anggota kelompok partai, negara, dan sebagainya. Dari ajaran reigi ini timbul dorongan untuk melakukan hal yang seharusnya dilakukan sebagai seorang manusia, salah satunya seperti bertanggung jawab atau sekinin ( 責任 ). 2.3 Teori Rinri-teki Sekinin ( 倫理的責任 ) Dalam Weblio (2014), rinri ( 倫理 ) diartikan sebagai ethics (etika) atau morals (akhlak, moral). Sedangkan sekinin ( 責任 ) berarti tanggung jawab. Sehingga, rinri-teki sekinin ( 倫理的責任 ) dapat diartikan sebagai ethical responsibility (tanggung jawab etika).

8 12 Arti rinri ( 倫理 ) menurut Ōba (2005:36) adalah: りんりげんにんげんかた 倫理とは 現にわれわれがそうであるような人間というあり方をかのうきほんてききはんそうたい可能にしている もっとも基本的な規範の総体だから である Yang artinya, moral adalah norma dasar yang pada umumnya mengatur bagaimana seharusnya manusia hidup. Moral merupakan sebuah norma yang ada dimasyarakat yang berfungsi untuk mengatur kehidupan kelompok masyarakat tertentu. Moral menjadi pedoman seorang manusia untuk menjalankan kehidupannya, sebagaimana seorang manusia menjalankan kehidupan sehari-hari. Tanpa moral, manusia tidak dapat hidup di tengah kelompok masyarakat. Moral juga digunakan seseorang untuk melakukan pekerjaan. Dalam masyarakat kerja, moral juga menjadi pedoman seseorang dalam bekerja (Ōba, 2005:36). berikut: Ōba (2005:24) juga menjelaskan pengertian dari bertanggung jawab, sebagai せきにんになしょうきょくてきよ 責任を担うということは 消極的には 呼びかけられているとじじつもくさつこたきたいじじついう事実を黙殺せず 答えることを期待されているという事実をむしせっきょくてきせきにんにな無視しないことである しかし より積極的には 責任を担うとおうとうきたいよどりょくいうことは 応答を期待しにくいときでも 呼びかける努力をやめこたかんこたしせいくずず 答えされないという感じでも 答えようとする姿勢を崩さない ということである Bertanggung jawab secara pasif adalah tidak mengabaikan kenyataan dan harapan seseorang yang meminta pertanggungjawaban. Tetapi, bertanggung jawab secara aktif adalah berusaha untuk bertanggung jawab terhadap sesuatu walaupun kelihatannya tidak mungkin dan tidak berhenti berusaha. Orang yang bertanggung jawab secara pasif maksudnya adalah seseorang tidak mengabaikan bahwa dia berbuat kesalahan kepada orang lain dan tetap memegang harapan orang lain tersebut atas pertanggungjawaban dari dirinya. Orang yang

9 13 bertanggung jawab secara pasif memiliki perasaan bersalah tetapi tidak melakukan suatu tindakan untuk mempertanggungjawabkan kesalahan yang dia perbuat (Ōba, 2005:24). Orang yang bertanggung jawab secara aktif adalah tidak hanya perasaannya saja yang bersalah namun juga berusaha untuk menebus kesalahannya tersebut walaupun pertanggungjawaban tersebut mustahil untuk dilakukan (Ōba, 2004:24). Berikut adalah penjelasan Ōba (2005:36) mengenai rinri-teki sekinin ( 倫理的責 任 ), yaitu: げんていほうてきせきにんせいじてきしゃかいてき 1. それぞれにシステムとして限定された法的な責任 政治的 社会的なせきにん責任ちょうえつけいじじょうがくてきしゅうきょうてきむげんていせきにん 2. あらゆるシステムを超越した形而上学的 宗教的な無限定の責任あいだいちの ちょうど間に位置するはいりょべんさいぎむかんげん 3. 配慮や弁済の義務にも還元できずすいこうふのうちょうえつてきふか 4. 遂行不能な超越的賦課でもない 1. Sebuah sistem yang dibatasi oleh tanggung jawab sebagai hukum, tanggung jawab sebagai politik dan tanggung jawab sebagai sosial. 2. Etika diletakkan tepat ditengah tanggung jawab sebagai agama yang tidak terbatas yang melampaui semua sistem. 3. Tidak mengurangi kewajiban untuk mempertimbangan dan menyelesaikan masalah. 4. Memenuhi pembebanan tanggung jawab. Rinri-teki sekinin merupakan sistem yang membatasi setiap tindakan pertanggungjawaban berdasarkan hukum, politik, dan sosial. Setiap tindakan pertanggungjawaban tersebut pasti dilandasi oleh moral atau rinri ( 倫理 ). Moral juga menjadi pusat sebagai pertanggung jawaban secara agama sehingga semua tindakan tanggung jawab secara agama akan didasari oleh moral. Moral digunakan manusia sebagai dasar atau pegangan untuk mengambil tanggung jawab terhadap sesuatu dan moral tidak dapat digunakan untuk mengurangi atau mempertimbangkan suatu tindakan tanggung jawab (Ōba, 2005:36).

10 14 Moral juga merupakan elemen yang paling tinggi yang ada ditengah masyarakat, dan mengatur masyarakat baik secara perbuatan maupun perkataan. Moral menjadi pedoman hidup dalam kehidupan manusia yang paling penting dan tidak bisa dipisahkan dari manusia. Jika manusia hidup tanpa moral, maka dia tidak akan bisa hidup dan berbaur dengan masyarakat yang ada disekitarnya. 2.4 Konsep Tanggung Jawab Dalam bahasa Jepang, tanggung jawab adalah sekinin ( 責任 ). Sekinin ( 責任 ) diambil dari kata semeru ( 責める ) dan makasu ( 任す ). Semeru ( 責める ) dalam kamus Weblio (2014) diartikan sebagai torture (menyiksa), criminate (menyalahkan), reprimand (menegur), censure (mengkritik), dan sebagainya. Sedangkan makasu ( 任す ) diartikan sebagai confide (mengutarakan), entrust (mempercayakan), commit (berkomitmen). Pada umumnya, tanggung jawab merupakan suatu kata yang terasa sangat berat dan sulit untuk dipahami. Tanggung jawab berarti kewajiban untuk memperbaiki kesalahan atau kejahatan yang diperbuat pada masa lalu (Ōba, 2005:12). Ketika seseorang hendak bertanggung jawab terhadap sesuatu, dia harus memikirkan lebih awal, yakni dia harus menyadari bahwa dirinya bisa merefleksikan mengapa saya harus bertanggung jawab? dan sampai mana saya harus mempertanggungjawabkan sesuatu? (Ōba, 2005:40). Suatu hal yang dapat kita mengerti mengenai tanggung jawab (Ōba, 2005:12) adalah : 1. Tanggung jawab yang berhubungan dengan tindakan pada masa lalu. 2. Tanggung jawab yang dinilai berdasarkan norma saat ini. 3. Menebus kesalahan berdasarkan prosedur atau tata cara yang ada. yaitu: Menurut Takikawa (Okuda, 2013), tanggung jawab dibagi menjadi dua jenis, かこかんせきにんじょうきょう 1. 過去に関する責任状況 こういけっかなんもんだいしょうじょうきょう a. ある行為の結果 何らかの問題が生じた状況である

11 15 じたいかがいひがいかんけいかんれんなかはあく b. 事態は加害 / 被害の関係の関連の中で把握される ひがいとくていひがいかがいしゃかんれんせいともなかがいしゃもんせきなど c. 被害の特定 被害と加害者との関連性に伴う加害者への問責等が ようせい要請される きはんたいいはんそんざい d. 規範に対する違反が存在しているのでなければならない みらいせきにんじょうきょう 2. 未来に関する責任状況 なんはかだいしょうじょうきょう a. 何らかの果たされるべき課題が生じている状況である せきむめいかくかようせい b. なされるべき責務を明確化するよう要請される せきむめいかくかさいなんきはんさんしょう c. この責務の明確化に際して 何らかの規範が参照される 1. Tanggung jawab yang berhubungan dengan masa lalu adalah: a. Adanya permasalahan yang muncul akibat hasil dari suatu tindakan. b. Mengetahui hubungan antara pihak yang merugikan dan dirugikan. c. Pihak yang dirugikan meminta pertanggungjawaban berdasarkan keterkaitan antara pihak yang merugikan dan dirugikan. d. Harus ada penyimpangan terhadap norma. 2. Tanggung jawab yang berhubungan dengan masa yang akan datang, adalah: a. Adanya sebuah tugas yang harus dipenuhi. b. Meminta pertanggung jawaban sesuai dengan klarifikasi. c. Sewaktu mengklarifikasikan pertanggungjawaban, norma yang ada juga diperiksa. Takikawa (Okuda, 2013) menjelaskan bahwa bertanggungjawab akan kesalahan pada masa lalu adalah ketika seseorang melakukan suatu tindakan dan dari tindakan tersebut menghasilkan sebuah permasalahan dari tindakan itu. Pada saat seseorang akan melakukan sebuah pertanggungjawaban, hubungan antara pihak yang merugikan dan

12 16 yangdirugikan haruslah diketahui dan dipahami terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar pihak yang merugikan melakukan pertanggungjawabannya atas alasan yang benar. Setelah mengetahui dan memahami hubungan tersebut, pihak yang dirugikan dapat meminta pertanggungjawaban kepada pihak yang telah merugikannya. Dalam tindakan yang dilakukan pihak yang merugikan adanya penyimpangan norma yang ada dalam suatu kelompok sosial. Contohnya, seperti tanggung jawab yang dilakukan oleh pengendara mobil yang menabrak pejalan kaki karena pengendara mobil melanggar peraturan lalu lintas. Takikawa (Okuda, 2013) mengemukakan bahwa bertanggungjawab akan masa yang akan datang adalah ketika seseorang memutuskan untuk melakukan suatu tindakan pada masa yang akan datang dan mengetahui permasalahan yang akan timbul pada saat itu. Dia harus mengetahui dengan jelas pertanggungjawaban yang akan dia pikul ketika adanya permasalahan yang timbul. Pada saat itulah, orang-orang dilingkungan sekitarnya akan memeriksa dia memiliki norma atau etika. Contohnya seperti orangtua yang akan mengadopsi seorang anak. Berikut adalah struktur tanggung jawab menurut Takikawa (Okuda, 2013): 1. Stuktur tanggung jawab pada masa lalu Seseorang meminta pertanggungjawaban atas sebuah penyebab yang bertentangan dengan norma kepada orang ke-3 yang memegang beban pertangungjawaban tersebut. 2. Struktur tanggung jawab pada masa yang akan datang Seseorang meminta pertanggungjawaban atas suatu penyebab yang berdasarkan norma adanya penyelesaian atas suatu masalah kepada orang ke- 3 yang memegang beban tanggung jawab tersebut. Strukur tindakan tanggung jawab pada masa lalu adalah seseorang yang meminta pertanggungjawaban atau sebagai korban yang meminta pertanggungjawaban kepada orang ke-3 (organisasi / kelompok pelaku berada) atas seseorang yang berperilaku yang bertentangan dengan norma (pelaku) di masa lalu. Struktur tindakan tanggung jawab pada masa yang akan datang adalah seseorang meminta pertanggungjawaban (korban) meminta pertanggung jawaban kepada orang ke-

13 17 3 (organisasi / kelompok pelaku berada) atas hasil yang akan muncul apabila seseorang bertentangan dengan norma dimasa yang akan datang. Contohnya, seorang perdana menteri melakukan kesalahan pada masa lalu (pelaku) yang menyebabkan masyarakat (korban) meminta pertanggung jawaban kepada partai tempat perdana menteri tersebut berada (orang ke-3). Kemudian, partai tersebut meminta perdana menteri tersebut bertanggung jawab atas kesalahannya dan menyebabkan perdana menteri tersebut memutuskan untuk mengundurkan diri. Konsep tanggung jawab menurut Takikawa (Okuda, 2013) dibagi menjadi sebagai berikut: 1. Tanggung jawab berdasarkan norma: ほうてきせきにん a. Tanggung jawab sebagai hukum ( 法的責任 ), tanggung jawab ketika melanggar hukum. どうとくてきせきにん b. Tanggung jawab sebagai moral ( 道徳的責任 ), tanggung jawab ketika melakukan penyimpangan moral. せいじてきせきにん c. Tanggung jawab sebagai politik ( 政治的責任 ), tanggung jawab ketika melakukan penyimpangan aturan politik. がくもんてきせきにん d. Tanggung jawab ilmiah ( 学問的責任 ); tanggung jawab ketika melakukan peyimpangan ilmu pengetahuan. 2. Tanggung jawab berdasarkan akibat: こういせきにん a. Tanggung jawab berdasarkan tindakan ( 行為責任 ), tanggung jawab atas suatu tindakan. けっかせきにん b. Tanggung jawab berdasarkan hasil ( 結果責任 ), tanggung jawab atas hasil yang muncul. じこせきにん c. Tanggung jawab yang berasal dari kemauan sendiri ( 自己責任 tanggung jawab atas pemikiran sendiri. );

14 18 3. Tanggung jawab berdasarkan penanggung jawab: こじんせきにん a. Tanggung jawab pribadi ( 個人責任 ), tanggung jawab pribadi atas kemauan sendiri. しゅうだんせきにん b. Tanggung jawab kelompok ( 集団責任 ), tanggung jawab yang dilakukan secara berkelompok. 4. Tanggung jawab berdasarkan pihak yang meminta pertanggungjawaban: つうじょうせきにん a. Tanggung jawab umum ( 通常の責任 ), tanggung jawab yang dilakukan atas dasar karakteristik pribadi. しゃかいてきせきにん b. Tanggung jawab sosial ( 社会的責任 ), tanggung jawab karena kelompok sosial yang tidak bisa berbaur dengan kepribadian yang khusus. 5. Tanggung jawab berdasarkan subjek: たいじんせきにん a. Tanggung jawab antar pribadi ( 対人責任 ), tanggung jawab yang berhubungan dengan orang lain. たいぶつせきにん b. Tanggung jawab terhadap suatu benda ( 対物責任 ), tanggung jawab yang berhubungan dengan suatu objek atau benda. 6. Tanggung jawab berdasarkan kewajiban: みんじせきにん a. Tanggung jawab perkara perdata ( 民事責任 ), tanggung jawab akan kerusakan. けいじせきにん b. Tanggung jawab sebagai pidana ( 刑事責任 ), tanggung jawab akan permasalahan pidana.

15 19 Manusia yang bijak mengambil keputusan untuk bertanggungjawab terhadap sesuatu, tentunya tidak terlepas dengan kredibilitas ( 信用性 ) masa lalu dan akan tetap menjaga kredibillitas tersebut demi tanggung jawab masa depan. Menurut Sano (1996:26) bertanggung jawab diartikan sebagai berikut: せきにんしゃかいてきそんざいこじんそうごかんけい 責任ととる ことを 社会的存在として個人が 相互関係のあしゅけいやくもとくほかひとたいちゅうじつる種の契約に基づいて暮らしている他の人に対して忠実であること としている Bertanggung jawab diartikan sebagai seseorang yang berada ditengah masyarakat hidup berdasarkan persetujuan bersama dan setia kepada orang lain Sano (1996:26) mengatakan bahwa tanggung jawab merupakan persetujuan atau keputusan yang telah diambil secara bersama dengan masyarakat. Tanggung jawab bersama adalah dalam kehidupan bermasyarakat, haruslah berbuat kebaikan dalam situasi apapun, dan mempunyai norma sosial dan prinsip moral bersama. Tindakan tanggung jawab ini juga harus dilakukan oleh setiap orang yang berada dalam masyarakat tersebut jika melakukan sebuah kesalahan atau kegagalan tanpa terkecuali.

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Nitobe (1998) mengemukakan pengertian Bushido sebagai berikut :

Bab 2. Landasan Teori. Nitobe (1998) mengemukakan pengertian Bushido sebagai berikut : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Bushido Menurut Nitobe Nitobe (1998) mengemukakan pengertian Bushido sebagai berikut : 武士道は文字通り武人あるいは騎士の道であり 武士がその職分を尽くす ときでも 日常生活の言行においても 守らなければならない道であって いいかえれば 武士の掟であり

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :

Lebih terperinci

BJ システムについて Mengenai BJ System

BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Teori Pragmatik Pragmatik merupakan suatu cabang dari linguistik yang menjadi objek bahasa dalam penggunaannya, seperti komunikasi lisan maupun tertulis. Menurut Leech (1999:

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang Bab 2 Landasan Teori 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia 2.1.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang Menurut Fujisawa (1981) dalam bukunya yang berjudul Zusetsu

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. Di antaranya teori mengenai konsep kemampuan berbahasa, penerjemahan dan Keigo. Teori

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG

Lebih terperinci

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra SKRIPSI LARAS BUDIARTI 2014110903 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

GAMBARAN KEHIDUPAN SAMURAI PASCA KERUNTUHAN PEMERINTAHAN SHOGUN DALAM FILM RUROUNI KENSHIN KARYA SUTRADARA OTOMO KEISHI SKRIPSI

GAMBARAN KEHIDUPAN SAMURAI PASCA KERUNTUHAN PEMERINTAHAN SHOGUN DALAM FILM RUROUNI KENSHIN KARYA SUTRADARA OTOMO KEISHI SKRIPSI GAMBARAN KEHIDUPAN SAMURAI PASCA KERUNTUHAN PEMERINTAHAN SHOGUN DALAM FILM RUROUNI KENSHIN KARYA SUTRADARA OTOMO KEISHI SKRIPSI OLEH HARINA TITISANTI 0911120117 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA

Lebih terperinci

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

Margaretha Argadian Asmara, 2015

Margaretha Argadian Asmara, 2015 ABSTRAK Dalam aktifitas pembelajaran sekarang ini, telah dijumpai pemakaian evaluasi diri yang digunakan pada pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang yaitu can do statements. Can do statements

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

PERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI

PERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI PERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI OLEH: SATRIO PRIBADI NIM 105110209111012 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan oleh manusia dalam kegiatannya sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Dikerjakan O L E H SUNITA BR PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Lebih terperinci

難民認定申請書 ( 再申請用 ) Permohonan Untuk Memperoleh Status Pengungsi (Untuk Permohonan Ulang)

難民認定申請書 ( 再申請用 ) Permohonan Untuk Memperoleh Status Pengungsi (Untuk Permohonan Ulang) 別記第七十四号の二様式 ( 第五十五条関係 ) Formulir lampiran nomor 74-2 (Berhubungan dengan Pasal 55) インドネシア語 日本国政府法務省 Kementerian Kehakiman Jepang 難民認定申請書 ( 再申請用 ) Permohonan Untuk Memperoleh Status Pengungsi (Untuk Permohonan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM

TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM 115110600111011 PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Bushido pada Tokoh Momotaro, Kintaro, dan Urashimataro dalam Cerita Rakyat Jepang ももたろう, きんたろう, dan うらしまたろう

Bushido pada Tokoh Momotaro, Kintaro, dan Urashimataro dalam Cerita Rakyat Jepang ももたろう, きんたろう, dan うらしまたろう Bushido pada Tokoh Momotaro, Kintaro, dan Urashimataro dalam Cerita Rakyat Jepang ももたろう, きんたろう, dan うらしまたろう Ana NikmatuShobiroh (Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya)anakoplak@gmail.com

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG

EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG Senandung Nacita, Melia Dewi Judiasri 1, Neneng Sutjiati 2 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

NILAI NILAI BUSHIDO PADA SAMURAI YANG TERCERMIN DALAM FILM RUROUNI KENSHIN KARYA SUTRADARA KEISHI OHTOMO SKRIPSI

NILAI NILAI BUSHIDO PADA SAMURAI YANG TERCERMIN DALAM FILM RUROUNI KENSHIN KARYA SUTRADARA KEISHI OHTOMO SKRIPSI NILAI NILAI BUSHIDO PADA SAMURAI YANG TERCERMIN DALAM FILM RUROUNI KENSHIN KARYA SUTRADARA KEISHI OHTOMO SKRIPSI Oleh R. NANDA PUTRA PRATAMA NIM 0911120159 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Danwa ( 談話 ) Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse (wacana), teks atau bunshou (karangan). Danwa adalah ungkapan bahasa berupa suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di Indonesia adalah bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang itu sendiri terdapat berbagai macam struktur

Lebih terperinci

Bab 2 Landasan Teori. memiliki arti ksatria yang bertarung. Mereka adalah kelas yang memiliki hak-hak

Bab 2 Landasan Teori. memiliki arti ksatria yang bertarung. Mereka adalah kelas yang memiliki hak-hak Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Bushi Bushi( 武士 )atau yang disebut juga dengan buke( 武家 )secara harafiah memiliki arti ksatria yang bertarung. Mereka adalah kelas yang memiliki hak-hak istimewa yang masih

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Agar memperoleh ketepatan dalam penggunaan kata pada sebuah kalimat, maka diperlukan pengetahuan untuk menguasai makna dan konsep dalam kata-kata yang dipilih. Pengetahuan

Lebih terperinci

MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI

MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI SKRIPSI MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI PUTU TRISNA WINDASARI 1101705037 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut :

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut : 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori shuujoshi Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か ぜ ぞ さ わ よ ね disebut sebagai shuujoshi. Yang dimaksud dengan shuujoshi menurut gendai nihongo bunpo

Lebih terperinci

Afik (suffik) bahasa Jepang yang menyatakan orang

Afik (suffik) bahasa Jepang yang menyatakan orang Artikel ini sudah dimuat dalam jurnal MEDIA KOMUNIKASI Edisi Desember 2005 yang diterbitkan oleh ASPBJI (Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang Indonesia) Koordinator Wilayah Jawa Barat. Afik (suffik)

Lebih terperinci

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH: RISKA FEBRIYANTI 105110207111008 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra WAETI

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 品詞 Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu kelas

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

SHJ Student Voice. For Indonesian Students. SHJ Language School

SHJ Student Voice. For Indonesian Students. SHJ Language School SHJ 201 7 Student Voice For Indonesian Students SHJ Language School 留学生アンケート 名前 :Miranti Yunita 年齢 :26 性別 : 男 女 アルバイト : 無 有 らいにちねんげつ 来日年月 たいざいきかん 2015 年 6 月滞在期間 15 ヶ月 もくてき 1 日本へ留学する目的について ( どうして日本への留学を選んだか?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat

Lebih terperinci

PELANGGARAN TERHADAP MAKSIM PRINSIP SOPAN SANTUN DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN VOLUME 1 SKRIPSI OLEH PUTRI SATYA PRATIWI NIM

PELANGGARAN TERHADAP MAKSIM PRINSIP SOPAN SANTUN DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN VOLUME 1 SKRIPSI OLEH PUTRI SATYA PRATIWI NIM PELANGGARAN TERHADAP MAKSIM PRINSIP SOPAN SANTUN DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN VOLUME 1 SKRIPSI OLEH PUTRI SATYA PRATIWI NIM 105110201111022 PROGRAM S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN Komik-komik Kobo-Chan yang menjadi sumber data terdiri dari 7 seri komik. Dari ketujuh seri komik tersebut, 20 data akan dianalisis tujuan penggunaan kata

Lebih terperinci

家族構成 Susunan Keluarga 続柄 氏 名 生年月日 性別 国籍 地域 ( 又は常居所を Hubungan Nama Tanggal Lahir きょうだい ( 計 人 ) ( 注 )6 人以上は別紙を提出してください Saudara (Jumlah ) (Catatan) Jika

家族構成 Susunan Keluarga 続柄 氏 名 生年月日 性別 国籍 地域 ( 又は常居所を Hubungan Nama Tanggal Lahir きょうだい ( 計 人 ) ( 注 )6 人以上は別紙を提出してください Saudara (Jumlah ) (Catatan) Jika 別記第七十四号様式 ( 第五十五条関係 ) Formulir lampiran nomor 74 (Berhubungan dengan Pasal 55) 日本国政府法務省 Kementerian Kehakiman Jepang 法務大臣殿 Kepada: Bapak/Ibu Menteri Kehakiman 氏 Nama 名 生年月日 Tanggal Lahir 国籍 地域 ( 又は常居所を有していた国名

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH ANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH OLEH YEKTI SULISTIYO NIM 105110207111004 PROGRAM STUDI S1

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE OLEH NINA JULIANA HELMI 0701705035 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS UDAYANA 2011

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan analisis terhadap data tes mengenai pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data pada penelitian ini yaitu pengumpulan

Lebih terperinci

Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik

Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik Cicik Hariati Rusni Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam metode pengajaran, perlu diketahui konsep yang melatarbelakangi

Bab 2. Landasan Teori. Dalam metode pengajaran, perlu diketahui konsep yang melatarbelakangi Bab 2 Landasan Teori 2.1. Konsep Pengajaran Bahasa Asing Dalam metode pengajaran, perlu diketahui konsep yang melatarbelakangi pembentukan metode tersebut khususnya dalam pengajaran bahasa asing. Maeda.,

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis kosakata huruf kanji dalam buku

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis kosakata huruf kanji dalam buku Bab 2 Landasan Teori Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis kosakata huruf kanji dalam buku Nihongo Through Newspaper Articles. Oleh karena itu, penulis akan memaparkan beberapa teori seperti,

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003: 61), berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji tentang

Lebih terperinci

ABSTRAK INDONESIA ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA DALAM KOMIK YAMATO NADESHIKO SHICHI HENGE KARYA TOMOKO HAYAKAWA

ABSTRAK INDONESIA ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA DALAM KOMIK YAMATO NADESHIKO SHICHI HENGE KARYA TOMOKO HAYAKAWA ABSTRAK INDONESIA ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA DALAM KOMIK YAMATO NADESHIKO SHICHI HENGE KARYA TOMOKO HAYAKAWA Skripsi ini membahas masalah psikologis dari tokoh Nakahara Sunako. Tujuan penulisan skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Bahasa Indonesia dikenal istilah kesusastraan. Kata kesusastraan merupakan bentuk dari konfiks ke-an dan susastra. Menurut Teeuw (Rokhmansyah, Alfian. 2014 :

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pendidikan dalam arti sempit dikemukakan oleh Cahyo (2013:17) sebagai

Bab 2. Landasan Teori. Pendidikan dalam arti sempit dikemukakan oleh Cahyo (2013:17) sebagai Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Pendidikan Pendidikan dalam arti sempit dikemukakan oleh Cahyo (2013:17) sebagai bantuan kepada anak didik terutama pada aspek moral atau budi pekerti. Sedangkan dalam aspek

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室 DIKTAT KULIAH Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 中級日本語 New Approach Japanese Intermediate Course 日本語研究者教材開発室 By: 小柳昇 (2002,203,2004) Pengantar Diktat ini disusun untuk memberikan penjelasan dalam bahasa

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG

PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA 2012110024 FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2016 i HALAMAN PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo Pemahaman Ungkapan Penolakan Bahasa Jepang pada Mahasiswa Semester V Universitas Riau Oleh: Nunung Nurhayati 1 Anggota: 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: hayatin001@gmail.com, No. HP:082382432073

Lebih terperinci

GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI. OLEH : Chandra Maulanna NIM

GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI. OLEH : Chandra Maulanna NIM GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI OLEH : Chandra Maulanna NIM 115110200111042 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA 2015 ABSTRAK Maulanna,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pekerjaan kreatif yang obyeknya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pekerjaan kreatif yang obyeknya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu bentuk hasil pekerjaan kreatif yang obyeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya (Atar, 1993:8).

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif ABSTRAK Skripsi ini berjudul Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur tidak langsung literalyang

Lebih terperinci

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1. Latar Belakang Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau komunikasi. Apa yang terdapat pada komunikasi tersebut terdapat

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Haseigo Menurut Masuoka dan Takubo (2000:10) yang dimaksud dengan haseigo adalah sebagai berikut:

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Haseigo Menurut Masuoka dan Takubo (2000:10) yang dimaksud dengan haseigo adalah sebagai berikut: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Haseigo Menurut Masuoka dan Takubo (2000:10) yang dimaksud dengan haseigo adalah sebagai berikut: ある語に付加的要素が付いてできる語を派生語という この付加的要素を 接辞 という また 接辞の付加を受ける 派生語の中心要素を 派生語幹

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003: 61), berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12 GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12 SKRIPSI OLEH: AHMAD ALFIAN NIM 105110213111001 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA 105110201111014 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

GAIRAIGO DALAM KOMIK GALS! VOLUME 1 DAN 2 KARYA MIHONA FUJII SKRIPSI OLEH : FIRDA NUR AMALINA NIM

GAIRAIGO DALAM KOMIK GALS! VOLUME 1 DAN 2 KARYA MIHONA FUJII SKRIPSI OLEH : FIRDA NUR AMALINA NIM GAIRAIGO DALAM KOMIK GALS! VOLUME 1 DAN 2 KARYA MIHONA FUJII SKRIPSI OLEH : FIRDA NUR AMALINA NIM 115110201111004 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ARTI DAN PENGGUNAAN POLA ~KOTO NI SURU DAN ~KOTO NI NARU DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG 日本語文における ~ ことにする および ~ ことになる の意味使用

ARTI DAN PENGGUNAAN POLA ~KOTO NI SURU DAN ~KOTO NI NARU DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG 日本語文における ~ ことにする および ~ ことになる の意味使用 ARTI DAN PENGGUNAAN POLA ~KOTO NI SURU DAN ~KOTO NI NARU DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG 日本語文における ~ ことにする および ~ ことになる の意味使用 JURNAL Oleh : Yulistia Senaen 090915005 PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG UNIVERSITAS SAM

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

SILABUS MATA KULIAH. Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang SILABUS MATA KULIAH Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Jokyu Kaiwa I/JP 301 Bobot : 2 SKS Semester : 5 Jenjang : S-1 Dosen : Herniwati, S.Pd. M.Hum. Linna Meilia

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI DENNY KUSNO NURRAKHMAN, Herniwati 1, Linna Meilia Rasiban 2 Departemen Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci