ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMPN 31 PADANG

Transkripsi

1 ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMPN 31 PADANG Winda Fransiska, Erman Har, dan Gusmaweti Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta Windafransiska44@yahoo.com Abstract The research aims to determine how the use of media science teaching biology and its relation to the results of class VIII student of SMPN 31 Padang. The study was descriptive with a population of 96 students of class VIII SMPN 31 Padang enrolled in the 2nd half of the school year 2015/2016, with a sample of 78 students. The variables of this research is the variable X (the use of instructional media) and Y (of student learning outcomes). There are two types of data, data on the use of media learning science Biology (primary data) which uses questionnaires and secondary data in the form of learning outcomes of the student's biology derived from the science teacher value daily tests. Data were analyzed using SPSS 16.0 and formula product moment correlation of the results of the research shows that the average sub variable of learning media usage overall with a value (4.41) with high interpretations. In the students' perception of earned media value (4.63), on the feasibility of media with the value (4.36), on the use of instructional media obtained value (4.11), and the suitability of learning media obtained value (4.55). The correlation analysis using SPSS 16.0 with a formula product moment r = a significant gain 0.00 <0.01, it can be concluded that the relationship between the two variables using media learning science Biology with a significant level of learning outcomes at the level of 0,01 or 99% showed a positive association the use of media with student learning outcomes. Keywords: Analysis, use of instructional media, learning outcomes Pendahuluan Pendidikan sangat di butuhkan oleh setiap individu dan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam suatu negara karena berkembang dan majunya suatu negara bergantung pada kualitas penduduknya. Undangundang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

2 kekuatan spiritual keagamaan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan darinya, masyarakat bangsa dan negara. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 dinyatakan bahwa tujuan Pendidikan Nasional yaitu: Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional di atas salah satu caranya adalah melalui pembelajaran. Interaksi atas hubungan timbal balik antara guru dengan siswa yang merupakan syarat utama bagi berlangsungnya pembelajaran. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat dilihat dari proses pembelajaran di sekolah serta sarana dan prasarana yang cukup memadai agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefenisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Sedangkan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang bersifat konkrit yang dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran untuk membantu pemahaman terhadap suatu konsep tertentu. Media pembelajaran dapat berupa sesuatu yang ada dalam lingkungan belajar dan dimanfaatkan untuk belajar atau sesuatu yang diadakan untuk membantu tercapainya tujuan dalam pembelajaran (Arsyad N : 24). Guru berperan penting dalam proses pembelajaran oleh karena itu hendaknya guru memiliki pengetahuan serta keterampilan yang baik tentang media pendidikan, agar dapat memilih dan menggunakan media pendidikan dengan baik. Guru sebagai fasilitator hendaknya memiliki pengetahuan serta keterampilan yang baik tentang media pendidikan, agar dapat memilih dan menggunakan media pendidikan dengan baik. Berdasarkan observasi penulis pada tanggal Januari 2016 di

3 SMPN 31 Padang bahwa penggunaan media oleh guru kurang optimal, seharusnya ada beberapa materi yang menggunakan media tetapi guru jarang menggunakan media dalam pembelajaran. Media pembelajaran yang tersedia di sekolah yaitu media gambar, poster, infokus, video, buku cetak, torso tubuh manusia, herbarium, insektarium awetan basah, media asli (tumbuh-tumbuhan) dan papan tulis. Namun ada media yang ketersediannya terbatas seperti media infokus dan buku cetak. Penggunaan media dalam kegiatan proses pembelajaran juga berdampak terhadap hasil belajar siswa. Dari data hasil observasi didapatkan nilai ratarata semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 rata-rata masih dibawah KKM terlihat seperti tabel dibawah ini: Tabel 1. Nilai rata-rata IPA pada ujian semester 1 di SMP N 31 Padang KKM : 80 No Kelas Nilai rata-rata VIII. 2 VIII. 3 VIII. 4 71,95 71,79 71,63 Berdasarkan keadaan yang ditemui penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Penggunaan Media Pembelajaran IPA Biologi dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII di SMPN 31 Padang Penelitian ini bertujuan untuk: Melihat hubungan penggunaan media pembelajaran IPA Biologi dan hubungannya dengan hasil belajar siswa kelas VIII di SMPN 31 Padang. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan tanggal 25 April 2016 di SMP N 31 Padang dan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini dalah penelitian deskriptif.penelitian ini mendeskripsikan gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi berkaitan penggunaan media pembelajaran IPA Biologi dengan hasil belajar siswa kelas VIII di SMPN 31 Padang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 31 Padang kelas VIII Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 96 orang. Secara rinci dapat dilihat dari tabel berikut :

4 Tabel 1. Jumlah Siswa Kelas VIII SMP N 31 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016 No Kelas Jumlah VIII.2 VIII.3 VIII.4 32 Orang 32 Orang 32 Orang Jumlah 96 Orang Sumber: Tata Usaha SMPN 31 Padang Sampel diambil secara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan sampel sebanyak 78 orang dari 96 orang siswa kelas VIII SMPN 31 Padang.Sampeldi dapat dengan menggunakan rumus Krecjie Morgan (1970). Variabel adalah yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto 2006: 118). Sesuai dengan jumlah yang terdapat dalam penelitian ini, maka yang menjadi variable bebas (X) adalah penggunaan media pembelajaran IPA Biologi sedangkan variable terikatnya adalah hasil belajar siswa (Y). 1. Jenis Data a. Data primer adalah data mengenai angket penggunaan media pembelajaran IPA Biologi. b. Data sekunder adalah data hasil belajar IPA Biologi siswa kelas VIII di SMPN 31 Padang. Sumber data adalah subjek dimana data dapat diperoleh (Arikunto 2006: 129). Sumber data dalam penelitian ini adalah a. Data primer siswa kelas VIII SMPN 31 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016 b. Data sekunder tata usaha dan guru IPA kelas VIII SMP N 31 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016. Untuk mendapatkan data yang diinginkan, peneliti menggunakan menggunakan instrumen yaitu berupa angket dan hasil belajar siswa. 1. Kuisioner (angket) Untuk memperoleh data yang diinginkan haruslah ada alat pengumpulan data atau instrumen penelitian. Sumanto (1995:54), menyatakan bahwa instrumen adalah alat untuk mengumpulkan informasi atau mengukur. Menurut Gulo (2002: 123), alat yang dipakai untuk mengumpulkan data disebut

5 dengan instrumen. Instrumen yang dibuat dalam penelitian ini berupa angket. Langkah-langkah menyusun angket adalah sebagai berikut. a. Menetapkan variabel penelitian. b. Menentukn indikator yang merupakan dasar dalam pembuatan angket c. Menjabarkan indikator menjadi butir pernyataan d. Penyusunan item angket. 2. Hasil Belajar Siswa Pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca hasil belajar IPA Biologi ulangan harian semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Sebelum menggunakan angket terlebih dahulu dilakukan uji coba angket. uji coba dilakukan di SMPN 31 Padang kelas VIII yang tidak termasuk kedalam sampel penelitian. Setelah uji coba angket, maka dianalisis untuk mengetahui reliabilitas dan validitas dengan menggunakan SPSS Data dikumpulkan dengan mengedarkan kuisioner atau angket yang telah disediakan kepada siswa kelas VIII yang menjadi sampel penelitian. Analisa data pada penelitian ini mrenggunakan program SPSS pernyataan sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor 4, kurang setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan sangat tidak setuju diberi skor 1. Pada penelitian ini pertama dilakukan uji validitas dan reliablitas angket penelitian. Pengujian ini bertujuan untuk melihat valid atau tidaknya pernyataan-pernyataan pada kuisioner tersebut. Arikunto (2013:211) mengatakan bahwa sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang kita inginkan. Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas logis. Validitas logis dengan bertanya kepada ahli sebelum instrument di uji cobakan. Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas logis. Validitas logis dengan bertanya kepada ahli sebelum instrument di uji cobakan. Berikut ini nama validator angket yang melakukan validitas logis. Teknik uji validitas item dengan korelasi pearson yaitu dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor total item. Kemudian pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria r table pada tingkat

6 signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dengan r table sebesar 0,349 untuk sampel uji coba sebanyak 30 orang. Jika nilai positif dan r hitung r tabel, maka item dapat dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel, maka item dinyatakan tidak valid (Priyatno,2009:19). Untuk uji reliabilitas juga dilakukan dengan menggunanakan SPSS 16.0 apabila nilai cronbach alpha > r tabel maka item dinyatakan sudah reliabel. Setelah data terkumpul dilakukan analisa untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media pembelajaran IPA Biologi dengan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui hubungan atau korelasi antara kedua variabel maka digunakan rumus Korelasi Product Moment. Sebelum diambil apakah koefesien korelasi ini berarti atau tidaknya, dan juga menetukan apakah hipotesis kita terima atau tidak, maka dilaksanakn pengujian koefesien korelasi dengan menggunakan rumus t, Sudjana (2005:380). Selanjutnya kriteria yang digunakan yaitu koefesien korelasi berarti jika harga t hitung > t tabel, dan dk= n-2 pada taraf α= 0,05 maka hipotesis H 1 diterima dan H 0 ditolak. Kemudian untuk melihat tingkatan dari masing-masing sub variabel digunakan mean skor dengan menggunakan program SPSS Hasil Dan Pembahasan Analisa data dimulai dengan uji coba angket, uji validitas, uji reliablitas, mean skor, uji korelasi dan uji hipotesis. 1. Hasil Uji Coba Angket Uji coba angket dilakukan di SMPN 31 Padang siswa kelas VIII yang tidak termasuk kedalam sampel peelitian sebanyak 30 orang. 2. Hasil Analisa Uji Coba Angket Dari analisa yang didapat, angket yang diujikan pada kelas VIII terdapat 5 item yang tidak valid dari 25 item. Berikut ringkasan hasil validitas untuk masing-masing variabel penelitian : Tabel 8. Validitas Uji Coba Angket Penggunaan Media Pembelajaran Variabel Penggunaa n Media Juml ah item Batas nilai valid Keter angan 20 0,349 Valid 3. Hasil Reliablitas Angket

7 Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas No Sub variabel Cronb ach Keterang an Alpha 1. Persepsi 0, 784 Reliabel siswa 2. Penggunaa 0,646 Reliabel n media 3. Kelayakan 0,676 Reliabel media 4. Kecocoka n media 0,797 Reliabel Berdasarkan tabel 10 uji reliabilitas angket menggunakan teknik Cronbach Alpha untuk mengetahui konsistensi alat ukur dengan bantuan SPSS Hasil uji reliablitas dari sub variabel penggunaan media pembelajaran IPA Biologi didapat r hitung (cronbach alpha) > r tabel (n=30) maka item dinyatakan reliabel. 4. Hasil Rata-Rata Mean Skor Hasil mean skor pada sub variabel persepsi terhadap media 4,63(standar deviasi 0,50) dengan interpretasi tinggi hal ini menunjukkan bahwa siswa merasa lebih terbantu memahami materi jika guru menggunakan media pembelajaran. Kelayakan media pembelajaran 4,36 (standar deviasi 0,57) dengan interpretasi tinggi hal ini menunjukkan bahwa guru harus menggunakan media pembelajaran yang bervariasi agar siswa mudah memahami materi. Penggunaan media pembelajaran 4,11 (standar deviasi 0,74) dengan interpretasi sedang hal ini menunjukkan bahwa guru harus terampil dan menggunakan media pembelajaran yang menarik agar memudahkan siswa dalam memahami materi. Kococokan media pembelajaran 4,55 (standar deviasi 0,50) dengan interpretasi tinggi hal ini menunjukkan bahwa guru harus menggunakan media yang sesuai dengan tujuan dan metode pembelajaran serta mendukung isi pelajaran. 5. Hasil Uji Korelasi Variabel Penggunaan Media Hasil uji korelasi antara variabel penggunaan media pembelajaran yaitu diperoleh nilai koefesien korelasi sebesar nilai (r) adalah sebesar 0,900 (90%) yang berarti hubungan antara penggunaan media pembelajaran IPA Biologi adalah sangat kuat.pada nilai signifikansi (2- tailed) adalah 0,00< 0,01 dengan dua bintang (**) maka menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel

8 penggunaan media dengan hasil belajar tingkat signifikasi pada taraf kepercayaan 0,01 atau 99 %. Angka koefesien positif menunjukkan hubungan positif, yaitu jika skor angket penggunaan meningkat, maka hasil belajar juga akan meningkat. Selanjutnya dilakukan uji korelasi per sub variabel diproleh hasil sebagi berikut. Pada sub variabel persepsi siswa terhadap media pembelajaran dengan hasil belajar yaitu 0,701 dengan kategori korelasi kuat. Hal tersebut menandakan bahwa persepsi siswa terhadap media memiliki pengaruh pada hasil belajar siswa, media dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar karena media dapat mempermudah siswa dalam memahami materi. Hubungan kelayakan media pembelajaran dengan hasil belajar yaitu 0,598 dengan kategori korelasi sedang. Kelayakan media juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena tampilan media yang menarik dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa dalam belajar. Penggunaan media pembelajaran dengan hasil belajar yaitu 0,594 dengan kategori korelasi sedang.penggunaan media pembelajaran memiliki pengaruh dengan hasil belajar siswa karena guru harus terampil dalam menggunakan media dan megoptimalkan penggunaan media dalam pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Kecocokan media pembelajaran dengan hasil belajar yaitu 0,688 dengan kategori korelasi kuat. Kecocokan media merupakan kesesuaian antara media dengan materi yang akan dipelajari, guru harus menyesuaikan media dengan materi yang akan dipelajari agar tercapainya tujuan pembelajaran. Dilihat dari hasil belajar siswa ada beberapa nilainya yang dibawah KKM dikarenakan guru kurang mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran dan media terbatas ketersediaanya, oleh karena itu sebaiknya guru secara optimal menggunakan media agar siswa lebih mudah dalam memahami materi. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan:

9 1. Nilai rata-rata mean skor persepsi siswa terhadap media 3,63 (standar deviasi 0,50) dengan interpretasi tinggi Kelayakan media pembelajaran 4,36 (standar deviasi 0,57) dengan interpretasi tinggi. Penggunaan media pembelajaran 4,11 (standar deviasi 0,74) dengan interpretasi. Kococokan media pembelajaran 4,55 (standar deviasi 0,50) dengan interpretasi tinggi 2. Analisis korelasi menunjukkan hubungan yang sebesar 0,900 yang berarti hubungan antara penggunaan media pembelajaran IPA Biologi adalah sangat kuat. Pada nilai signifikansi (2-tailed) adalah 0,00< 0,01 dengan dua bintang (**). Angka koefesien positif menunjukkan hubungan positif. 3. Hubungan sub variabel persepsi siswa terhadap media pembelajaran dengan hasil belajar yaitu 0,701 dengan kategori korelasi kuat. 4. Hubungan sub variabel kelayakan media pembelajaran dengan hasil belajar yaitu0,598 dengan kategori korelasi sedang. 5. Hubungan penggunaan media pembelajaran dengan hasil belajar yaitu 0,594 dengan kategori korelasi sedang. 6. Hubungan kecocokan media pembelajaran dengan hasil belajar yaitu 0,688 dengan kategori korelasi kuat. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi Manajemen Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta. Hariyati.2014.Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 12 Palu.Jurnal.Palu:FKIP Tadulako. Kartono, Kartini Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi.Jakarta. Rajawali. Musfiqon, 2012.Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung. Pengembangan Media Dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya. 113 Hal Slameto Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta.

10 Sukestiyarno Statistika Dasar. Semarang:C.V Andi Offset Suryabrata,Sumadi Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rajawali.Usman, Husaini Dan Akbar, Setiadi Purnomo Pengantar Statistika. Yogyakarta. Bumi Aksara. Yelnisa Tinjauan penggunaan media dalam pembelajaran Biologi di SMPN Se-Kecamatan IV Koto Aur Malintang.Skripsi.Padang : FKIP UBH