HUBUNGAN KEGIATAN PRAKTIKUM DENGAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG

Transkripsi

1 1 HUBUNGAN KEGIATAN PRAKTIKUM DENGAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG Tusmiana, Gusmaweti, Lisa Deswati Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta Tusmiana_120894@yahoo.com Abstract This research was aimedat describing the Relasanship Practicum Activity with Learning Biology the Second Grade Students at SMPN 12 Padang. The design of this research was descriptive research with the population of this research was 104 student of the second grade students at SMPN 12 Padang in academic year 2015/2016, with the cample was 80 students. The variable of this research is variable X (practicum) and Y (the result of the study). There are two types of this research first, the data on lab activitties Saince Biology (primary data) usesquestionnaries and secondary data with the result learing biology of the students given from an science teacher it is the value daily tests. Analysis data uses SPSS 16.0 and formula product moment correlation of the results of the research shows that the average sub variables practicum overall with a value (4.58) with high interpretations. In preparation lab values obtained (4.64) with high interpretation, the practical implementation get value (4.55) and the evaluation reports and lab obtained the value (4.55). The correlation analysis using SPSS 16.0 and used product moment formula with r = 0,849. Test correlation at the level of 0.01 level (2-tailed) correlate significantly. it can be concluded that the relationship between the two variables of biological science lab activities and its relationship to learning outcomes at the level of 0:01 or 99% showed a positive association. Keywords: Relationships, practicum activity, the result of the study Pendahuluan Pendidikan adalah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2009:1). Setiap proses pembelajaran, keberhasilan diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai, di samping di ukur dari segi prosesnya. Oleh karenanya, konsep hasil belajar penting di pahami. Menurut Sudjana

2 2 (2008:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang di miliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Salah satu cakupan IPA adalah pelajaran biologi yang membahas tentang makhluk hidup, alam, pengaruh alam terhadap makhluk hidup dan lingkungan serta diajarkan untuk menambah informasi, mengembangkan cara berpikir, penerapan prinsip, dan membentuk sikap, mengembangkan kemampuan mengingat, mereorganisasi, meneliti, dan melakukan percobaan (praktikum) (Sapriati, 2006:2). Kegiatan praktikum ini merupakan suatu kegiatan yang penting dalam PBM. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung dan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam KTSP. Jika kegiatan praktikum tidak dilakukan sesuai KTSP, tentu beberapa tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai oleh siswa dan ini dapat berpengaruh terhadap hasil belajarnya (Sobiroh, 2006:3). Menurut Rustaman, 2006:149) secara garis besar praktikum sering dikaitkan dengan beberapa tujuan: (1) Untuk memotivasi siswa sebab kegiatan praktikum pada umumnya menarik bagi siswa sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar sains; (2) Untuk mengajarkan keterampilan dasar ilmiah; (3) Untuk meningkatkan pemahaman konsep; (4) Untuk memahami dan menggunakan metode ilmiah; (5) Untuk mengembangkan sikap-sikap ilmiah. Laboratorium adalah suatu tempat untuk melakukan percobaan dan penelitian. Tempat ini merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka, misalnya kebun. Dalam pengertian yang terbatas laboratorium adalah suatu ruangaan yang tertutup tempat melakukan percobaan atau penelitian dilakukan. Didalam laboratorium terdapat sarana dan prasarana yang berisi lengkap dengan alat-alat eksperimen yang berguna untuk kegiatan penunjang dalam pembelajaran sains. Setiap laboratorium dilengkapi dengan pengelolaan, personalia laboratorium, perlengkapan laboratorium, prasarana dan sarana laboratorium. (Amien, 1987:63). Selain adanya ketersedian laboratorium pada suatu sekolah untuk melaksanakan praktikum,

3 3 ketersedian alat dan bahan laboratorium juga memiliki peran penting pada setiap kegiatan praktikum. Karena siswa bukan hanya mendengarkan teori, namun juga menjalankan prakteknya agar pelajaran teori yang didapat dikelas dapat diaplikasikan di ruang laboratorium (Suraya, 1988:1). Berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi yang telah penulis lakukan pada tanggal Januari 2016 di SMPN 12 Padang dengan salah satu guru yaitu ibu Raswita,S.Pd. Terlihat kurangnya keseriusan siswa dalam melaksanakan praktikum. Ada beberapa materi yang di praktikumkan pada semester 1, di kelas VIII yaitu struktur tumbuhan dan pemanfaatannya dalam teknologi, sistem gerak pada manusia, dan bahan kimia dalam kehidupan. Tetapi ada materi yang tidak dipraktikum pada semester 1, di kelas VIII yaitu sistem pencernaan makanan dan kaitannya dengan sistem tubuh. Lebih jauh juga terungkap sarana dan prasarana yang kurang lengkap. Sarana dan prasarana laboratorium yang tidak tersedia dan kurang memadai mempengaruhi intensitas atau jumlah kegiatan praktikum IPA biologi. Hal ini dapat berimbas pada kurangnya minat siswa dalam melaksanakan praktikum. Kegiatan praktikum yang belum terencana dengan baik oleh guru IPA biologi dan kurangnya tata tertib siswa dalam hal melaksanakan praktikum, tentu tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai oleh siswa dan hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sehingga berdampak terhadap hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari tabel 1. Tabel 1. Jumlah Siswa dan Rata-rata Nilai Praktikum Siswa Kelas VIII SMPN 12 Padang Tahun 2015/2016. No Kelas Siswa Nilai rata-rata VIII ,80 VIII ,50 VIII Jumlah ,1 Rata-rata 71,03 Sumber :Tata Usaha Sekolah bidang kurikulum SMPN Berdasarkan tabel 1 terlihat dari rendahnya nilai rata rata semester I siswa kelas VIII SMPN 12 Padang tahun ajaran 2015/2016. Nilai ratarata pelajaran yang dipraktikumkan di

4 4 kelas VIII SMPN 12 Padang tersebut belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan di SMPN 12 Padang adalah 75. Berdasarkan keadaan yang ditemui penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Kegiatan Praktikum Dengan Hasil Belajar IPA Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 12 Padang Penelitian ini bertujuan untuk: Melihat hubungan kegiatan praktikum dengan hasil belajar IPA biologi siswa kelas VIII SMPN 12 Padang. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan tanggal 8 April 2016 di SMP N 12 Padang dan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini mendeskripsikan gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi berkaitan dengan hubungan kegiatan praktikum dengan hasil belajar IPA biologi siswa kelas VIII SMPN 12 Padang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 12 Padang kelas VIII Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 104 orang. Secara rinci dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 2. Jumlah Siswa Kelas VIII SMP N 12 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016 No Kelas Jumlah 1. VIII.1 34 Orang 2. VIII.2 35 Orang 3. VIII.3 35 Orang Jumlah 104 Orang Sumber: Tata Usaha SMPN 12 Padang Sampel diambil secara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan sampel sebanyak 82 orang dari 104 orang siswa kelas VIII SMPN 12 Padang. Sampel di dapatkan dengan menggunakan rumus Krecjie dan Morgan (1970). Variabel adalah yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto 2006: 118). Sesuai dengan jumlah yang terdapat dalam penelitian ini, maka yang menjadi variable bebas (X) adalah kegiatan praktikum

5 5 dan variabel terikat (Y) adalah hasil belajar IPA biologi. 1. Jenis Data a. Data primer adalah data mengenai angket kegiatan praktikum dalam pembelajaran IPA Biologi. b. Data sekunder adalah data hasil belajar IPA Biologi siswa kelas VIII di SMPN 12 Padang. Sumber data adalah subjek dimana data dapat diperoleh (Arikunto 2006: 129). Sumber data dalam penelitian ini adalah a. Data primer siswa kelas VIII SMPN 12 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016 b. Data sekunder tata usaha dan guru IPA kelas VIII SMP N 12 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016. Untuk mendapatkan data yang diinginkan, peneliti menggunakan instrumen yaitu berupa angket dan hasil belajar siswa. 1. Kuisioner (angket) Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulam data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya (Sugiono, 2014:142). Instrumen yang dibuat dalam penelitian ini berupa angket. Langkah-langkah menyusun angket adalah sebagai berikut. a. Menetapkan variabel penelitian. b. Menentukn indikator yang merupakan dasar dalam pembuatan angket c. Menjabarkan indikator menjadi butir pernyataan d. Penyusunan item angket. 2. Hasil Belajar Siswa Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu hasil belajar IPA Biologi ulangan harian semester 1 tahun ajaran 2015/2016. Sebelum menggunakan angket terlebih dahulu dilakukan uji coba angket. uji coba dilakukan di SMPN 12 Padang kelas VIII yang tidak termasuk kedalam sampel penelitian. Setelah uji coba angket, maka dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabelitas dengan menggunakan SPSS Data dikumpulkan dengan mengedarkan kuisioner atau angket yang telah disediakan kepada siswa kelas VIII yang menjadi sampel penelitian. Analisa data pada penelitian ini menggunakan program

6 6 SPSS pernyataan sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor 4, kurang setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan sangat tidak setuju diberi skor 1. Pada penelitian ini pertama dilakukan uji validitas dan reliabilitas angket penelitian. Pengujian ini bertujuan untuk melihat valid atau tidaknya pernyataan-pernyataan pada kuisioner tersebut. Arikunto (2013:211) mengatakan bahwa sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang kita inginkan. Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas logis. Validitas logis dengan bertanya kepada ahli sebelum instrument di uji cobakan. Berikut ini nama validator angket yang melakukan validitas logis yaitu Bapak Drs. Wince Hendri M.Si dan Bapak Rio Rinaldi,S.Pd, M.Pd. Teknik uji validitas item dengan korelasi pearson yaitu dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor total item. Kemudian pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria r table pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dengan r table sebesar 0,361 untuk sampel uji coba sebanyak 30 orang. Jika nilai positif dan r hitung r tabel, maka item dapat dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel, maka item dinyatakan tidak valid (Priyatno,2009:19). Setelah data terkumpul dilakukan analisa untuk mengetahui hubungan antara kegiatan dengan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui hubungan atau korelasi antara kedua variabel maka digunakan rumus Korelasi Product Moment. Sebelum diambil apakah koefesien korelasi ini berarti atau tidaknya, dan juga menetukan apakah hipotesis kita terima atau tidak, maka dilaksanakn pengujian koefesien korelasi dengan menggunakan rumus t, Sudjana (2005:380). Selanjutnya kriteria yang digunakan yaitu koefesien korelasi berarti jika harga t hitung > t tabel, dan dk= n-2 pada taraf α= 0,05 maka hipotesis H 1 diterima dan H 0 ditolak. Kemudian untuk melihat tingkatan dari masing-masing sub variabel digunakan mean skor dengan menggunakan program SPSS Hasil Dan Pembahasan

7 7 Analisa data dimulai dengan uji coba angket, uji validitas, uji reliablitas, mean skor, uji korelasi dan uji hipotesis. 1. Hasil Uji Coba Angket Uji coba angket dilakukan di SMPN 12 Padang siswa kelas VIII yang tidak termasuk kedalam sampel peelitian sebanyak 30 orang. 2. Hasil Analisa Uji Coba Angket Dari analisa yang didapat, angket yang diujikan pada kelas VIII terdapat 5 item yang tidak valid dari 30 item. Berikut ringkasan hasil validitas untuk masing-masing variabel penelitian : Tabel 9. Validitas Uji Coba Angket Kegiatan Praktikum Variabel Juml Batas Keter ah nilai angan item valid Kegiatan 30 0,361 Valid Praktikum 3. Hasil Reliablitas Angket Angket diuji cobakan pada siswa kelas VIII SMPN 12 Padang. Kemudian data yang diperoleh dicari reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Alpha oleh Arikunto dengan bantuan SPSS Dari hasil reliabilitas tersebut diperoleh Cronbach's Alpha 0,881 yang berarti angket yang digunakan mempunyai reliabilitas sangat tinggi. 4. Hasil Rata-Rata Mean Skor Hasil mean skor pada sub variabel persiapan praktikum respon siswa (4,64) yang di ketegorikan interpretasi tinggi di mana siswa mempersiapkan bahan untuk praktikum sesuai dengan instruksi guru dan sebelum memulai praktikum guru mengabsen siswa terlebih dahulu serta guru membagi siswa kelompok untuk melaksanakan praktikum dan setiap siswa terlibat dalam menyediakan alat-alat dan bahanbahan untuk praktikum. Pada tahap pelaksanaan praktikum respon siswa (4,55) digolongkan kategori dengan interpretasi tinggi dimana guru berperan memotivasi siswa sehingga siswa senang untuk melaksanakan praktikum, sebelum praktikum di mulai guru memberi pre-test sebelum memulai praktikum, siswa membuka penuntun praktikum yang dimilikinya dan masing-masing siswa

8 8 melaksanakan praktikum sesuai dengan langkah-langkah yang ada di penuntun praktikum, dan guru mengawasi dan membimbing siswa dalam pelaksanaan praktikum. Pada pengamatan paraktikum di lakukan dengan baik sehingga siswa mampu melaksanakan praktikum tepat waktu dengan waktu satu kali praktikum yang tersedia siswa menggunakan waktu itu dengan sebaik-baiknya. Pada sub variabel proses laporan dan evalusi praktikum mendapat skor (4,55) yang interpretasi tinggi dimana siswa setelah melakukan praktikum siswa membuat laporan tersebut pada buku laporan sesuai dengan tuntutan praktikum dan mendiskusikan laporan praktikum dengan sesama teman sekelompoknya, mencatat dan menggambar hasil pengamatan praktikum di laporan praktikum serta mempresentasikan hasil praktikum di depan kelas. Setelah laporan selesai di kumpulkan ke gurunya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin bagus kegiatan praktikum maka semakin meningkat hasil belajarnya. 5. Hasil Uji Korelasi Variabel Kegiatan Praktikum. Hasil uji korelasi antara variabel kegiatan praktikum dengan hasil belajar yaitu diperoleh nilai koefesien korelasi sebesar nilai (r) adalah sebesar 0,849 (84,9%) yang berarti hubungan antara kegiatan praktikum dengan hasil belajar IPA Biologi adalah sangat kuat. Pada nilai signifikansi (2-tailed) adalah 0,00< 0,01 dengan dua bintang (**) maka menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel kegiatan praktikum dengan hasil belajar tingkat signifikasi pada taraf kepercayaan 0,01 atau 99 %. Angka koefesien positif menunjukkan hubungan positif, yaitu jika skor angket dari kegiatan praktikum meningkat, maka hasil belajar juga akan meningkat. Selanjutnya dilakukan uji korelasi per sub variabel diproleh hasil sebagi berikut. Pada sub variabel persepsi siswa terhadap persiapan praktikum dengan hasil belajar yaitu 0,685 dengan kategori korelasi kuat. Hal tersebut menandakan bahwa persepsi siswa terhadap persiapan praktikum memiliki pengaruh pada hasil belajar siswa, dimana tahap persiapan praktikum seperti ketersediaan alat dan bahan-bahan praktikum dapat

9 9 membantu dalam proses berjalannya kegiatan praktikum. Hubungan pelaksanaan praktikum dengan hasil belajar yaitu 0,793 dengan kategori korelasi kuat. Pelaksanaan praktikum juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang merupakan inti pelaksanaan kegiatan praktikum. Pada tahap inilah siswa mengerjakan tugastugas praktikum, seperti mengamati apa yang di praktikumkan dan mencatat hasil pengamatan dan guru berperan mengawasi dan membimbing siswa dalam pelaksanaan praktikum. Laporan dan evaluasi praktikum dengan hasil belajar yaitu 0,773 dengan kategori korelasi kuat. Laporan dan evaluasi praktikum memiliki pengaruh dengan hasil belajar siswa karena pada tahap ini hasil dari apa yand diperoleh dari pengamatan dapat dikomunikasikan, didiskusikan, dan ditarik kesimpulan. Dilihat dari hasil belajar siswa yang melakukan praktikum ada beberapa orang yang nilainya di bawah KKM di karenakan ada beberapa siswa yang tidak ikut melaksanakan praktikum, tidak datang ke sekolah dan tidak membuat laporan sehingga nilai siswa tersebut di bawah KKM. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Nilai rata-rata kegiatan praktikum secara keseluruhan yaitu 4,58 (Standar deviasi 0,55) dengan kategori tinggi, yang terdiri dari tahap persiapan mean skornya adalah 4,64 (Standar deviasi 0,54) dengan kategori tinggi, pelaksanaan praktikum mean skornya adalah 4,55 (Standar deviasi 0,54) dengan kategori tinggi, laporan dan evaluasi adalah 4,55 (Standar deviasi 0,57) dengan kategori tinggi 2. Hubungan sub variabel persiapan praktikum terhadap hasil belajar IPA biologi siswa diperoleh r sebesar 0,685 dengan kategori korelasi kuat, hubungan sub variabel pelaksanaan praktikum terhadap hasil belajar IPA biologi siswa diperoleh r sebesar 0,793 dengan kategori korelasi kuat, dan hubungan sub variabel laporan dan evaluasi praktikum terhadap hasil belajar IPA biologi

10 10 siswa diperoleh r yaitu 0,773 dengan kategori korelasi kuat. 3. Pada hasil analisis korelasi menunjukkan hubungan yang positif antara kegiatan praktikum dengan hasil belajar IPA biologi siswa kelas VIII SMPN 12 Padang tahun 2015/2016, di peroleh sebesar 0,849 (sangat kuat). Daftar Pustaka Amien, Mohammad Buku Pedoman Laboratorium dan Petunjuk Pratikum Pendidkan IPA. Jakarta : Depdikbud Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : Bumi Aksara Fotosintesis. Jurnal Pendidikan. 7(1): Sobiroh, A Pemanfaatan Laboratorium untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas 2 SMA Se-Kabupaten Banjarnegara Semester 1 tahun 2004/2005. Skripsi. Semarang: FMIPA Unes Suraya, Cahyono Tinjauan Pelaksanaan Laboratorium dalam Pembelajaran Biologi. Bandung : Alfabeta Sugiono Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.. Arikunto, Suharsimi. (2006). Dasardasar evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Rustaman, N Perencanaan dan Penilaian Praktikum di Perguruan Tinggi. Makalah disajikan pada Program Applied Approach Bagi Dosen Baru Universitas Pendidikan Indonesia, UPI, Bandung, Januari. Sudjana. (2008). Metode statistika. Bandung : Tarsito Sapriati, A Pengembangan Instrumen Penilaian