ANALISIS THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA UNIVERSITAS TABANAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA UNIVERSITAS TABANAN"

Transkripsi

1 ANALISIS THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA UNIVERSITAS TABANAN I MADE MAHADI DWIPRADNYANA Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Tabanan mahady25.md@gmail.com ABSTRACT Entrepreneurship is a attitude and spirit that is always active or creative, inventive and initiative in trying to improve their business activities. In general, entrepreneurship is a harmony between creativity and innovation in implementing creative ideas into a form of goods and services that have a selling value Addressing the issue of entrepreneurship takes the role of all aspects of both the government and academia need to emphasize the importance of entrepreneurship for the economy of a. Likewise, the University of Tabanan (Untab) is committed to being entrepreneurial University. The method used in this study is a quantitative method. Sources of data used in this study using primary data source is by distributing questionnaires directly to college studen. Sampling of the population is performed using purposive sampling. Data analysis method used is the method of multiple linear regression and paired sample t test with a standard error of 5% (α = 0.05). The results obtained are all variables theory of planned behavior (TPB) partially and significantly influence entrepreneurial intentions. Partially it can be seen that the personal attitudes, subjective norms and perceived behavioral control significantly influence entrepreneurial intentions of students, where the value of the resulting T-statistic greater than 1.96 (at 5% level) that is successively equal to ; and Keywords: entrepreneurship, theory of planned behavior PENDAHULUAN Tantangan untuk membangun suatu Negara berkembang menjadi Negara maju adalah mengendalikan masalah pengangguran. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angka pengangguran di Indonesia masih sangat tinggi yaitu sampai tahun 2014 tercatat jumlah pengangguran di Indonesia adalah 5,81% atau kurang lebih sebanyak 7 juta jiwa. Untuk menanggulanginya, pendidikan kewirausahaan sejak dini tentu akan menjadi solusi yang terbaik dalam menekan jumlah pengangguran. Pendidikan di Indonesia diyakini masih berfokus pada bagaimana melahirkan lulusan yang bisa diterima bekerja diperusahaanperusahaan baik perusahaan nasional maupun swasta bukan bagaimana melahirkan lulusan yang bisa membuat pekerjaan. Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 1 Maret 2016 Menurut David McCelland (Hata, 2012:2) suatu negara akan maju jika mempunyai paling sedikit 2 persen dari jumlah total penduduk adalah wirausaha. Berarti dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 240 juta jiwa seharusnya jumlah wirausaha di Indonesia sedikitnya 4,5 juta. Seorang wirausaha akan membuka lapangan pekerjaan baru dan mempekerjakan orang-orang yang membutuhkan pekerjaan sehingga pengangguran dapat ditekan maka perekonomian nasional akan melaju ke arah yang lebih baik. Menyikapi isu kewirausahaan butuh peran dari semua aspek baik dari pemerintah maupun akademisi perlunya menekankan pentingnya kewirausahaan bagi ekonomi suatu negara. Demikian juga dengan Universitas Tabanan (Untab) yang berkomitmen untuk menjadi enterpreneurial University sehingga mampu melahirkan wirausaha-wirausaha muda 23

2 mandiri. Komitmen untuk menjadikan Untab sebagai Universitas yang menekankan pentingnya kewirausahaan tertanam di semua fakultasnya, salah satu bukti kongkritnya adalah dengan memasukkan mata kuliah kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib disetiap bidang studi. Walaupun sikap nyata telah ditunjukkan oleh Untab untuk mendukung kewirausahaan semua tidak akan mampu berjalan dengan baik tanpa ada niat dari mahasiswa. Theory of Planned Behavior (TPB) menyatakan bahwa niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku merupakan variabel yang menyebabkan terjadinya perilaku (Ajzen, 1991). Niat juga menunjukkan seberapa besar seseorang berani mencoba, niat menunjukkan seberapa besar upaya yang direncanakan seseorang untuk dilakukan. Penggunaan TPB tidak dapat dipisahkan dari aspek niat berwirausaha, artinya kewirausahaan dapat dipelajari, dikuasai dan menjadi pilihan karir bagi lulusan peguruan tinggi jika memang dalam diri mahasiswa terdapat niat berwirausaha. Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi niat berwirausaha dalam TPB antara lain; Sikap Pribadi (Personal Attitude), Norma Subjektif (Subjective Norm), dan Persepsi Kontrol Perilaku (Perceived Behavioral Control). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan (UNTAB) dengan objek penelitian yaitu 3 fakultas yang berbeda dan mengetahui bagaimana faktorfaktor berdasarkan Theory of Planned Behavior mempengaruhi niat berwirausaha. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan paparan di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu (1) Apakah sikap perilaku (personal attitude), norma subjektif (subjective norm), persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control) berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan? (2) Faktor manakah dari TPB berpengaruh paling dominan terhadap niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan? Tujuan Penelitian Bersadarkan perumusan masalah di atas, maka dikemukakan tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh sikap perilaku (personal attitude), norma subjektif (subjective norm), persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control) terhadap niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan. (2) Untuk mengetahui faktor dari TPB yang berpengaruh paling dominan terhadap niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan MANFAAT PENELITIAN Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada teori ilmu ekonomi terutama dalam meneliti analisis faktor yang mempengaruhi niat berwirausaha. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti-peneliti lainnya yang melakukan penelitian dengan objek yang sama. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pejabat Universitas Tabanan dalam mengidentifikasi variabel yang dapat mempengaruhi niat berwirausaha mahasiswa sehingga dapat membuatkan media yang mampu menyalurkan niat mahasiswa untuk berwirausaha. TINJAUAN PUSTAKA Wirausaha (Entrepreneur) Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya dimana ia bebas merancang, mengelola dan mengendalikan semua usahanya. Wirausaha adalah seseorang yang membayar harga tertentu, untuk kemudian dijual dengan harga yang tidak pasti dan membuat keputusan tentang upaya mencapai, memanfaatkan sumber daya serta menerima risiko (Winardi, 2003). 24 I Made Mahadi Dwipradnyana, Analisis Theory Of Planned...

3 Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya cipta dan karsa dalam berusaha meningkatkan kegiatan usahanya. Secara umum kewirausahaan adalah harmonisasi antara kreativitas dan keinovasian dalam menerapkan ide-ide kreatif menjadi suatu bentuk barang dan jasa yang mempunyai nilai jual. Membangun kewirausahaan berarti membangun atau menciptakan sesuatu yang baru. Seorang wirauasaha dituntut selalu kreatif dan inovatif karena popularitas suatu produk belum tentu selalu berada pada titik puncak atau bertahan lama, mengingat adanya daur hidup produk (product life cycle) terutama produk hasil industri. Kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi, oleh sebab itu objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam perilaku (Suryana, 2001). Theory of Planned Behavior (TPB) Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang pertama kali dicetuskan oleh Ajzen pada tahun 1980 (Jogiyanto, 2007). TRA merupakan teori yang disusun menggunakan asumsi dasar manusia berperilaku dengan cara sadar dan mempertimbangkan segala informasi yang tersedia. Dalam TRA, seseorang dapat melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tergantung dari niat yang dimiliki oleh orang tersebut (Ajzen, 1980). Theory of Reasoned Action menjelaskan bahwa niat seseorang terhadap perilaku dibentuk oleh dua faktor utama yaitu sikap (attitude toward of behavior) dan norma subjektif (subjective norma). Sedangkan dalam Theory of Planned Behavior ditambahkan satu faktor lagi yaitu kontrol perilaku yang dipersepsi (perceived behavioral control). Konstruk ini ditambahkan dalam upaya memahami keterbatasan yang dimiliki individu dalam rangka melakukan perilaku tertentu. Menurut Theory of Planned Behavior, seorang dapat bertindak berdasarkan niatnya hanya jika seorang memiliki kontrol terhadap Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 1 Maret 2016 perilakunya (Ajzen, 2002). Teori ini tidak hanya menekankan pada rasionalitas dari tingkah laku manusia, tetapi juga pada keyakinan bahwa taget tigkah laku berada di bawah kontrol kesadaran individu tersebut tidak hanya bergantung pada niat seseorang, melainkan juga pada faktor lain yang tidak ada di bawah kontrol dari individu. Sebagaimana dikatakan oleh Ajzen (1991) bahwa TPB is suitable to explain any behavior which requires planning, such as entrepreneurship sehingga TPB sangat sesuai digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku dalam kewirausahaan. Sikap Pribadi (Personal Attitude) Sikap (attitude) berasal dari Bahasa Latin, yaitu aptus yang berarti sesuai atau cocok dan siap untuk bertindak atau berbuat sesuatu (Ismail & Zain, 2008). Menurut Ajzen (2005), sikap adalah evaluasi individu secara positif atau negatif terhadap benda, orang, institusi, kejadian, perilaku atau minat tertentu. Menurut Gagne dan Briggs (dalam Ajzen, 2002), sikap merupakan suatu keadaan internal yang mempengaruhi pilihan tindakan individu terhadap objek, orang atau kejadian tertentu. Sikap merupakan faktor personal yang mengandung evaluasi positif atau dalam tingkah laku yang menghindari, melawan, atau menghalangi objek (Eagly & Chaiken, 1993). Berdasarkan terori TPB, sikap pribadi terhadap suatu perilaku diperoleh dari keyakinan terhadap konsekuensi yang ditimbulkan oleh perilaku tersebut, yang diistilahkan dengan behavioral beliefs (keyakinan terhadap perilaku). Lebih lanjut berdasarkan TPB, seseorang yang percaya bahwa menampilkan perilaku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang positif akan memiliki sikap favorable terhadap ditampilkannya perilaku, sedangkan ornag yang percaya bahwa menampilkan tingkah laku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang negatif, maka ia akan memiliki sikap unfavorable (Ajzen, 1998). Norma Subjektif (Subjective Norms) Norma subjektif merupakan faktor dari luar individu yang berisi persepsi seseorang 25

4 tentang apakah orang lain akan menyetujui atau tidak menyetujui suatu tingkah laku yang ditampilkan (Baron & Byrne, 2000). Norma subjektif ditentukan oleh adanya keyakinan normatif (normative belief) dan keinginan untuk mengikuti (motivation to comply) (Ajzen, 2005). Keyakinan normatif berkenaan dengan harapan-harapan yang berasal dari orang atau kelompok yang berpengaruh bagi individu seperti orang tua, teman dekat, rekan kerja atau yang lainnya. Norma subjektif didefinisikan sebagai adanya persepsi individu terhadap tekanan sosial yang ada untuk menunjukkan ada atau tidak suatu perilaku. Persepsi Kontrol Perilaku (Perceived Behavioral Control) Persepsi kontrol perilaku menggambarkan tentang kemampuan diri individu dalam melakukan suatu perilaku. Menurut Ismail dan Zain (2008), persepsi kontrol perilaku merupakan persepsi individu mengenai kontrol yang dimiliki individu tersebut sehubungan dengan tingkah laku tertentu. Persepsi kontrol perilaku merupakan keyakinan tentang ada atau tidaknya faktorfaktor yang memfasilitasi dan menghalangi individu untuk melakukan suatu perilaku. Persepsi kontrol perilaku ditentukan oleh pengalaman masa lalau individu dan juga perkiraan individu mengenai seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan suatu perilaku. Perilaku seseorang tidak hanya dikendalikan oleh dirinya sendiri, tetapi juga membutuhkan kontrol seperti berupa ketersediaan sumber daya dan kesempatan atau keterampilan tertentu. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explantory research. Explantory research merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan kausul antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 2006:5). Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Tabanan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Universitas Tabanan merupakan kampus terbesar yang ada di Tabanan dan memiliki misi menjadi kampus yang berorientasi mencetak wirausaha serta didasarkan atas tersedianya data yang memadai dan mampu untuk diolah peneliti sehingga lokasi ini dirasa relevan dengan tujuan penelitian. Penentuan Sumber Data Dalam penelitian ini anggota populasi adalah 3 Jurusan yang ada di Universitas Tabanan. Metode penghambatan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2008:122). Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) data kualitatif, yaitu data yang diperoleh bersifat keterangan yang tidak dapat dihitung yang dapat memberikan gambaran terhadap lahan yang diteliti. (2) Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh berbentuk angka-angka dan dapat dihitung. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Data Primer, data penelitian yang berasal langsung dari sumber asli atau tidak melalui media perantara. (2) Data Sekunder, adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Observasi, adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap lokasi penelitian. (2) Wawancara, adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihakpihak yang terkait dalam hal ini pengurus subak dan beberapa informan kunci dengan menggunakan kuesioner yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan daftar 26 I Made Mahadi Dwipradnyana, Analisis Theory Of Planned...

5 pertanyaan yang disebarkan kepada responden mengenai analisis pengaruh Theory of Planned Behavior (TPB) terhadap niat berwirausaha mahasiswa. Pertanyaan-pertanyaan kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert dengan rentang nilai 1 sampai 4 yang diberi skor sebagai berikut: 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = setuju, 4 = sangat setuju. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas dalam penelitian menurut Umar (2004 : 127) dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang inti atau arti sebenarnya yang diukur. Batas minimum dianggap memenuhi syarat validitas apabila nilai loading factor > 0,70. Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran dimana pengujiannya dapat dilakukan secara internal, yaitu pengujian dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada (Umar, 2004:126). Menurut Nunnaly (Ghozali 2006:42) Variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,6. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda serta analisis deskriptif dibantu dengan Cross Tabulation. Analisis ini dianalisis dengan program komputer Smart Pls versi 2.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Sebagian besar responden penelitian adalah responden laki laki yaitu sebesar 63,33 persen dan responden perempuan hanya sebesar 36,67 persen. Konseptualisasi Model Niat berwirausaha mahasiswa Untab dipengaruhi oleh sikap pribadi (personal attitude), Norma subjektif (subjective norm) dan persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control). Semua elemen-elemen tersebut saling mempengaruhi niat berwirausaha baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor dipilih sebagai konstruk (variabel laten) yaitu kontruk niat berwirausaha (Y) dipengaruhi secara langsung oleh sikap pribadi (X1), norma subjektif (X2) dan persepsi kontrol perilaku (X3). Setiap konstruk mempunyai variabel indikator (items), dimana indikator merupakan manifestasi terhadap konstruk. Dengan demikian gambar diagram dari model dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini. Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model) Uji Validitas Model Hasil output analisis pada Tabel 1 di bawah terlihat bahwa sebagian besar konstruk dengan indikator refleksif menghasilkan nilai loading factor > 0,70. Ini berarti bahwa indikator-indikator konstruk tersebut adalah valid. Nilai loading faktor yang paling tinggi ditunjukkan oleh indikator X1.3 untuk konstruk sikap pribadi 0, Ternyata, ada delapan (8) indikator konstruk yang nilai loading faktornya lebih rendah dari 0,70 namun masih dapat diterima (dinilai valid) karena nilai loading faktor antara 0,5 0,7 untuk penelitian tahap awal atau yang bersifat exploratory (Chin, 1998 dalam Ghozali, 2006). Gambar 1. Model Penelitian Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 1 Maret

6 Tabel 1. Factor Loading X1 X2 X3 Y X1.1 0, , , , X1.2 0, , , , X1.3 0, , , , X1.4 0, , , , X1.5 0, , , , X2.3-0, , , , X2.5-0, , , , X2.6-0, , , , X2.7-0, , , , X3.1 0, , , , X3.2 0, , , , X3.3 0, , , , X3.5 0, , , , X3.6 0, , , , X3.7 0, , , , X3.8 0, , , , Y1 0, , , , Y2 0, , , , Y3 0, , , , Y4 0, , , , Y5 0, , , , Evaluasi Model Pengaruh TPB Terhadap Niat Berwirausaha Mahasiswa Dari Gambar 3 di bawah terlihat bahwa nilai R-square variabel laten dependen/ endogen (niat berwirausaha) sebesar 0,883. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel konstruk niat berwirausaha yang dapat dijelaskan oleh sikap pribadi, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku sebesar 88,3%, sedangkan sisanya lagi 11,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar yang diteliti. Uji Reliabilitas Berdasarkan Tabel 2 di bawah, nilai composite reliability yang dihasilkan oleh semua konstruk adalah sangat baik karena di atas > 0,70. Ini berarti bahwa semua indikator konstruk adalah reliabel atau memenuhi uji reliabilitas. Nilai composite reliability yang paling tinggi ditunjukkan oleh konstruk persepsi kontrol perilaku (X3) sebesar 0, Dapat dilihat pula bahwa nilai composite reliability jauh lebih tinggi untuk semua konstruk dibandingkan dengan nilai cronbach alpha. Nilai cronbach alpha untuk semua konstruk adalah lebih besar dari 0,70. Oleh karena tidak ada nilai di bawah 0,70 maka dapat disimpulkan bahwa semua indikator konstruk adalah reliabel atau memenui uji realibitas. Tabel 2. Reliability Composite Reliability Cronbach Alpha X1 0, , X2 0, , X3 0, , Y 0, , X1 -> Y X2 -> Y X3 -> Y Gambar 2. Model PLS Setelah uji nilai R-Squares, dapat dilanjutkan uji yang kedua dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi T- statistik. Tabel 3. T Statistics Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) 0, , , , , , , , , , , , , , , Evaluasi model melalui prosedur bootstraping seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 3 di atas, ternyata semua konstruk sikap pribadi, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa, dimana nilai T- statistik yang dihasilkannya lebih besar dari 1,96 (pada level 5%) yaitu berturut-turut sebesar 9,606820; 4, dan 14, I Made Mahadi Dwipradnyana, Analisis Theory Of Planned...

7 Hal ini berarti bahwa semua konstruk tersebut merupakan konstruk dimensi pembentuk konstruk niat berwirauasaha mahasiswa. Konstruk persepsi kontrol perilaku berpengaruh paling signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa, dimana nilai T- statistik yang dihasilkannya sebesar 14, (> 1,96). Hal ini berarti bahwa konstruk persepsi kontrol perilaku merupakan pembentuk yang paling besar terhadap konstruk niat berwirausaha mahasiswa Unuversitas Tabanan. Berdasarkan hasil penelitian di atas terdapat hal-hal yang perlu dibahas yaitu sebagai berikut. 1. Pengaruh sikap pribadi (X1) terhadap niat berwirausaha (Y) Sikap memiliki peranan penting dalam menjelaskan bagaimana perilaku seseorang terhadap suatu objek. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa sikap pribadi mahasiswa berpengaruh signifikan dan positif terhadap niat mahasiswa berwirausaha. Artinya apabila mahasiswa memiliki sikap yang positif, mahasiswa memiliki minat yang besar untuk melakukan wirausaha. 2. Pengaruh norma subjektif (X2) terhadap niat berwirausaha (Y) Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa norma subjektif berpengaruh positif terhadap niat mahasiswa untuk melakukan wirausaha. Mereka berkeyakinan dengan harapan-harapan yang berasal dari orang atau kelompok yang berpengaruh bagi individu seperti orang tua, teman dekat, rekan kerja atau yang lainnya. Dapat pula diartikan bahwa tanggapan responden terhadap pendapat keluarga atau teman mereka anggap baik dan responden terpengaruh dengan pendapat yang diberikan oleh teman atau keluarga responden. 3. Pengaruh persepsi kontrol perilaku (X3) terhadap niat berwirausaha (Y) Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa persepsi kontrol perilaku (X3) memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap niat berwirausaha mahasiswa Untab. Ini menunjukkan bahwa perilaku Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 1 Maret 2016 mahasiswa untuk berwirausaha tidak hanya dikendalikan oleh dirinya sendiri, tetapi juga membutuhkan kontrol seperti berupa ketersediaan sumber daya dan kesempatan atau keterampilan tertentu. Hal ini dapat dipahami mengingat mahasiswa Untab belum cukup mendapatkan keterampilan dalam menyusun suatu perencanaan bisnis dan pengetahuan di bidang kewirauasahaan masih minim. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan di atas, maka diperoleh simpulan sebagai berikut. 1) R-square variabel laten dependen/endogen (niat berwirausaha) sebesar 0,883 artinya seluruh faktor theory of planned behavior (TPB) dengan kontribusi sebesar 88,3 persen sedangkan sisanya 11,7 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model. 2) Secara parsial dapat diketahui bahwa sikap pribadi, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa, dimana nilai T-statistik yang dihasilkannya lebih besar dari 1,96 (pada level 5%) yaitu berturut-turut sebesar 9,606820; 4, dan 14, Hal ini berarti bahwa semua konstruk tersebut merupakan konstruk dimensi pembentuk konstruk niat berwirauasaha mahasiswa. 3) Konstruk persepsi kontrol perilaku berpengaruh paling signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa, dimana nilai T- statistik yang dihasilkannya sebesar 14, (> 1,96). Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang ada maka dapat dikemukakan saran kepada seluruh pihak terkait baik dari Yayasan maupun Rektorat agar memfasilitasi niat mahasiswa berwirausaha dengan menyediakan pelatihan-pelatihan kewirausaha an, seminar kewirausahaan maupun penambahan mata kuliah wajib untuk 29

8 kewirausahaan sehingga Untab mampu mencetak wirausaha-wirausaha muda. DAFTAR PUSTAKA Ajzen, Icek (1988). Attitudes, Personality, and Behavior. Milton-Keynes, England: Open University Press & Chicago, IL: Dorsey Press. Ajzen, Icek (1991). The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes, Vol. 50, Ajzen, Icek dan Fishbein, martin (2005) Theory-based Behavior Change Interventions: Comments on Hobbis and Sutton. Journal of Health Psycology Vol. 10, No. 1, Anonimous, 2014, Model Theory Planned Behavior (TPB), (online), diakses 23 Desember 2015 Ghozali, Imam Aplikasi Analis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali, Imam dan Hengky Latan Partial Least Squares. Konsep, Teknik dan Aplikasi. Semarang. Badan Penerbit: Undip. Saiman, Leonardus Kewirausahaan (Teori, Praktek, dan Kasus-kasus). Jakarta: Salemba Empat Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Supardi Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press Suyana Utama, Made Aplikasi Analisis Kuantitatif. Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Wirawan, Nata Cara Mudah Memahami Statistik 2 (Statistik Inferensial) untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Kedua. Denpasar: Keraras Emas 30 I Made Mahadi Dwipradnyana, Analisis Theory Of Planned...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Theory of Planned Behavior Theory Reasoned Action (TRA) pertama kali dicetuskan oleh Ajzen pada tahun 1980 (Jogiyanto, 2007). Teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel dan Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

PERILAKU BERBAGI PENGETAHUAN AKUNTANSI PADA DOSEN AKUNTANSI KOTA BENGKULU: PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR (TPB)

PERILAKU BERBAGI PENGETAHUAN AKUNTANSI PADA DOSEN AKUNTANSI KOTA BENGKULU: PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR (TPB) Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 5 No. 1, July 2017, 26-44 E-ISSN: 2548-9836 Article History Received May, 2017 Accepted June, 2017 PERILAKU BERBAGI PENGETAHUAN AKUNTANSI PADA DOSEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini.

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini. BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian ilmiah memerlukan aya metode untuk memperlancar penelitian dalam rangka pencarian data petunjuk mengenai cara atau langkah serta teknik penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT MAHASISWA KOS UNTUK BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI TEMBALANG SEMARANG ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT MAHASISWA KOS UNTUK BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI TEMBALANG SEMARANG ABSTRACT FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT MAHASISWA KOS UNTUK BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI TEMBALANG SEMARANG Muhammad Saifuddin Gehapasa *) *) mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan tanggal 11 November 2015 22 Desember 2015. Penelitian ini merupakan studi empiris yang dilakukan di Universitas Mercu

Lebih terperinci

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada Majang Palupi Universitas Islam Indonesia majang_palupi@uii.ac.id ABSTRACT In this research, theory of

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. INTENSI Intensi menurut Fishbein dan Ajzen (1975), merupakan komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Intensi didefinisikan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat empat variabel yaitu,, Subjective Norm, Perceived Control,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN v vii ix 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 5 Tujuan Penelitian 6 Manfaat Penelitian 6 Ruang Lingkup Penelitian 7 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

Kesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen

Kesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen 55 PEMBAHASAN Berdasarkan karakteristik contoh dan karakteristik keluarga contoh, hasil penelitian menunjukkan bahwa profil contoh mempunyai karakteristik sebagai berikut: (1) pada contoh yang hanya mengikuti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Perilaku Rencanaan (Theory Of Planned Behavior) Melanjutkan sekolah dan menyelesaikan pendidikan merupakan sebuah tujuan yang semestinya dicapai oleh setiap siswa. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 19 ayat 1, yang dimaksud perguruan tinggi adalah merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah mencakup program pendidikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan ukuran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui metode survey dengan menggunakan kuesioner dan disebarkan secara langsung

Lebih terperinci

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas analisis hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada Bab 4, disertai dengan hubungannya dengan teori penunjang, data-data empiris, hipotesis penelitian

Lebih terperinci

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Demografi Objek Penelitian Bagian ini akan membahas demografi responden berdasarkan jenis kelamin, usia, penghasilan setahun, dan status hutang pajak tahun lalu. Ringkasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer, BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah pengguna produk Eiger, sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger B. Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Untuk menjawab tujuan dan hipotesis penelitian yang diajukan, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) Icek Ajzen dan Martin Fishbein bergabung untuk mengeksplorasi cara untuk memprediksi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai variabel penelitian, responden penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan metode analisis data. 3.1. Variabel Penelitian Varibel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Prasetyo (2012 : 43) explanatory research dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TPB TERHADAP MINAT KONSUMEN MENDATANGI ECO GREEN PARK

ANALISIS PENGARUH TPB TERHADAP MINAT KONSUMEN MENDATANGI ECO GREEN PARK ANALISIS PENGARUH TPB TERHADAP MINAT KONSUMEN MENDATANGI ECO GREEN PARK Oleh: Renny Verena Sari Situmorang Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Brawijaya JL. MT. Haryono 165 Malang Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Anteseden Niat Berwirausaha: Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia

Anteseden Niat Berwirausaha: Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia Anteseden Niat Berwirausaha: Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia Maludin Panjaitan Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Methodist Indonesia Jalan Hang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 40 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan responden masyarakat yang berdomisili di Semarang dengan kriteria mengetahui dan pernah mengunjungi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) Teori Perilaku Terencana atau Theory of Planned Behavior (selanjutnya disingkat TPB, dikemukakan olehajzen (1991). Teori

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui kontribusi determinandeterminan intention terhadap intention untuk melakukan premarital check up pada pasangan dewasa awal yang sedang memersiapkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

Nani Dewi S, Widiastuti: Analisis Intensi Mahasiswa Dalam Memilih Universitas Darma Persama (UNSADA) & Ardi Winata Jakarta

Nani Dewi S, Widiastuti: Analisis Intensi Mahasiswa Dalam Memilih Universitas Darma Persama (UNSADA) & Ardi Winata Jakarta ANALISIS INTENSI MAHASISWA DALAM MEMILIH UNIVERSITAS DARMA PERSADA (UNSADA) JAKARTA Nani Dewi Sunengsih Widiastuti Ardi Winata ABSTRACT The purpose of this study was to determine the intentions of the

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan 4 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Aplikasi Brilian Brilian adalah aplikasi hybrid learning Stikom Surabaya dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intensi 2.1.1 Definisi Intensi Intensi didefinisikan sebagai dimensi probabilitas subjek individu dalam kaitan antara diri dan perilaku. Intensi merupakan perkiraan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi populasi ialah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan usaha dan/atau pekerjaan bebas di wilayah KP2KP Masohi- Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi desain, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Bab ini akan menyajikan data data yang telah peneliti dapatkan dari para responden. Data tersebut kemudian diolah dengan bantuan program SPSS 15.0 for Windows. Hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006), explanatory research

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia kerja semakin menuntut manusia untuk lebih mampu bersaing dari kompetitornya, sehingga tidak mudah untuk memperoleh pekerjaan yang layak sesuai yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lulus sebagai Sarjana Strata 1 (S1) salah satu syarat yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. lulus sebagai Sarjana Strata 1 (S1) salah satu syarat yang harus dipenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Fakultas Psikologi Universitas X Bandung untuk dapat dinyatakan lulus sebagai Sarjana Strata 1 (S1) salah satu syarat yang harus dipenuhi mahasiswa adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada Giant Supermarket, Jl Z. A. Pagar Alam, Bandarlampung. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

Kata kunci: citra merek, kualitas produk, dan keputusan pembelian

Kata kunci: citra merek, kualitas produk, dan keputusan pembelian ABSTRAK Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Citra merek adalah

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran intention dan determinandeterminannya dalam melakukan usaha untuk dapat naik kelas pada siswa kelas XI di SMAN X Bandung ditinjau dari teori planned

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Lebih terperinci

Septian Ananggadipa Dr. Endang Kiswara, S.E., M.Si., Akt. Universitas Diponegoro

Septian Ananggadipa Dr. Endang Kiswara, S.E., M.Si., Akt. Universitas Diponegoro STUDI EMPIRIS PADA PENGGUNAAN APLIKASI PAJAK : INTEGRASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public di Indonesia) Septian Ananggadipa Dr. Endang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY PADA LOYALITAS NASABAH (SURVEI PADA PD. BPR BANK PURWOREJO) Oleh Sumaryatun Universitas Muhammadiyah Purworejo Sumaryatun19@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang kekuatan struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS II. KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS Theory of Planned Behavior/TPB digunakan sebagai model dan kerangka teori karena sudah banyak diterapkan dan teruji dalam menangkap hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

Nurkhasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo

Nurkhasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo 1 Pengaruh Motivasi Personal, Motivasi Sosiologis, dan Motivasi Institusional Terhadap Terjalinnya Pemasaran Relasional Pada Konsumen Bisnis Eceran Modern (Survei Pada Konsumen Sarinah Supermarket di Purworejo)

Lebih terperinci

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2 ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2 1,2 Universitas Kader Bangsa, Jl. Mayjen. H. Moh. Ryacudu No.88, 8 Ulu, Seberang Ulu I, Palembang,

Lebih terperinci

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management... 1 Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management Support terhadap Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur (Effect of Knowledge about

Lebih terperinci

Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014

Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014 Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014 oleh : Yoga Adi Prabowo (190110080095) Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRAK Golput atau golongan putih merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan

Lebih terperinci

(Studi Pada Mahasiswa Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta) Oleh : BENTAR SORAYA B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(Studi Pada Mahasiswa Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta) Oleh : BENTAR SORAYA B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ANALISIS PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (Studi Pada Mahasiswa Fakutas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Rotaryana Prima didirikan pada tahun 1973 oleh Kameron Kamdani yang memiliki nomor ijin usaha No. 03526/P-01/1-824.271. Dengan memulai

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TRAVEL JOGLOSEMAR (Studi kasus pada Para Pengguna Jasa Travel Joglosemar Yogyakarta)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TRAVEL JOGLOSEMAR (Studi kasus pada Para Pengguna Jasa Travel Joglosemar Yogyakarta) ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TRAVEL JOGLOSEMAR (Studi kasus pada Para Pengguna Jasa Travel Joglosemar Yogyakarta) Heni Haryanti ABSTRACT This study aims to determine whether

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dicapai maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian penjelasan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama satu dekade terakhir, kebijakan harga BBM jenis Premium sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, pemerintah menaikkan BBM

Lebih terperinci

Gunadarma Tagline. Loo

Gunadarma Tagline. Loo Loo Gunadarma Tagline P E N G A R U H E N T R E P R E N E U R I A L M A R K E T I N G D A N K E B I J A K A N P E M E R I N TA H T E R H A D A P D AYA S A I N G U S A H A K E C I L M E N E N G A H D I

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini ialah nasabah PT Bank Lampung Kantor Cabang Utama yang memiliki Tabungan Siger Mas. 3.2 Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia masih sangat kurang. Kurangnya profesi wirausaha pada masyarakat Indonesia ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mencoba mencari deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Berwirausaha. tindakan dan merupakan unsur yang penting dalam sejumlah tindakan, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Berwirausaha. tindakan dan merupakan unsur yang penting dalam sejumlah tindakan, yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Intensi Berwirausaha 1. Definisi Intensi Menurut Ancok (1992 ), intensi merupakan niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku. Intensi merupakan sebuah istilah yang terkait

Lebih terperinci

THEORY OF REASONED ACTION

THEORY OF REASONED ACTION THEORY OF REASONED ACTION THEORY OF REASONED ACTION INTRODUCTION Akar teori : Psikologi Sosial Menjelaskan bagaimana dan mengapa sikap mempengaruhi perilaku 1872, Charles Darwin studi tentang sikap terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA

ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penerimaan nasabah dalam hal niat menabung mereka pada produk

Lebih terperinci

PENGARUH GENERAL ATTITUDE, ATTITUDE TOWARD ENTREPRENEURSHIP DAN PERCEPTION OF UNIVERSITY ENVIRONMENT TERHADAP ENTREPRENEURIAL INTENTION PADA MAHASISWA

PENGARUH GENERAL ATTITUDE, ATTITUDE TOWARD ENTREPRENEURSHIP DAN PERCEPTION OF UNIVERSITY ENVIRONMENT TERHADAP ENTREPRENEURIAL INTENTION PADA MAHASISWA PENGARUH GENERAL ATTITUDE, ATTITUDE TOWARD ENTREPRENEURSHIP DAN PERCEPTION OF UNIVERSITY ENVIRONMENT TERHADAP ENTREPRENEURIAL INTENTION PADA MAHASISWA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PEMODELAN PENGGUNAAN NYATA APLIKASI WEBSITE E-LEARNING OLEH DOSEN DI UA MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARES STRUCTURAL EQUATION MODELING (PLS-SEM) Sulih Priyono dan Sony Sunaryo Program Studi Magister

Lebih terperinci

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010 JDA Vol. 2, No. 2, September 2010, 92-102 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda APLIKASI MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI DALAM PENGGUNAAN SOFTWARE AUDIT OLEH AUDITOR Dhini Suryandini Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yang dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang A. Teori Planned Behavior BAB II TINJAUAN PUSTAKA Theory of planned behavior merupakan teori yang dikembangkan oleh Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang dikemukakan oleh Fishbein

Lebih terperinci

Studi Mengenai Intensi Perilaku Merokok Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Di RS X Bandung

Studi Mengenai Intensi Perilaku Merokok Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Di RS X Bandung Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Mengenai Intensi Perilaku Merokok Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Di RS X Bandung 1) Febby Zoya Larisa, 2) Suhana 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital 4.1 Deskripsi Objek Penelitian BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian dilakukan pada industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yakni data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : kualitas pelayanan, harga, kepuasan pelanggan. viii

ABSTRAK. Kata kunci : kualitas pelayanan, harga, kepuasan pelanggan. viii ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan pelanggan PT Go-Jek Indonesia di kota Bandung secara parsial dan simultan. Variabel

Lebih terperinci

SURVEI DESKRIPTIF FAKTOR MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI DI BIDANG TIK SE-BALI TAHUN AJARAN 2014/2015

SURVEI DESKRIPTIF FAKTOR MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI DI BIDANG TIK SE-BALI TAHUN AJARAN 2014/2015 SURVEI DESKRIPTIF FAKTOR MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI DI BIDANG TIK SE-BALI TAHUN AJARAN 2014/2015 Ni Putu Ratna Wiryani 1, I Made Gede Sunarya 2,Gede Saindra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN ONLINE TICKETING

PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN ONLINE TICKETING TESIS PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN ONLINE TICKETING SUGIARTO No. Mhs. : 125001749/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci