ANCAMAN ATAS KEBEBASAN BERORGANISASI
|
|
- Leony Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I KSPPM INFOSHEET Perhimpunan Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat Alamat : Girsang I, Sipanganbolon, Parapat Telp : (0625) / Fax : (0625) pksppm@yahoo.com; yksppm@indo.net.id ANCAMAN ATAS KEBEBASAN BERORGANISASI DULU DARI PENGUASA, SEKARANG DARI MANTAN ANGGOTA KSPPM DEMOKRASI MEMBUTUHKAN HARGA YANG HARUS DIBAYAR T erkuaknya pintu demokrasi di negara ini, tentu saja memberikan kebanggaan tersendiri bagi para aktivis prodemokrasi. Meski demokrasi itu sendiri masih belum bermakna bagi kaum miskin. Demokrasi masih menguntungkan segelintir orang, yakni para elite kekuasaan dan politisi. Ini menunjukkan perjuangan demokrasi masih panjang. Di masa Orde baru tepatnya tanggal 18 Agustus 1992, KSPPM dilarang oleh penguasa negeri ini untuk berkegiatan tanpa alasan yang jelas. Pokoknya penguasa tidak suka, titik, tidak perlu Aktivis Pro-demokrasi, ternyata ada penjelasan untuk itu. Tetapi dengan perjuangan bersama tidak semua siap berdemokrasi, kawan-kawan pro-demokrasi, dan dukungan kelompok bahkan ada yang tidak dampingan KSPPM surat larangan tersebut akhirnya menghargai demokrasi. dicabut. Harga yang harus dibayar KSPPM ketika itu adalah keluar masuk kantor Bupati, Koramil, Kodim, Korem dan Kodam. Menghadapi gugatan adalah Perjuangan itu ternyata tidak harga yang harus dibayar oleh hanya menghadapi kekuasaan atau para penikmat KSPPM demi tegaknya demokrasi demokrasi, tetapi juga dalam menghadapi sesama insan yang mengaku dirinya sebagai dan kebebasan berorganisasi. pro-demokrasi. Aktivis Pro- demokrasi, ternyata tidak semua siap berdemokrasi, bahkan ada yang tidak menghargai demokrasi. Hal inilah yang harus dihadapi oleh KSPPM. Menghadapi gugatan adalah harga yang harus dibayar oleh KSPPM demi tegaknya demokrasi dan kebebasan berorganisasi. 1
2 GUGATAN DEMOKRASI DALAM TUBUH KSPPM D ua mantan anggota Badan Pendiri KSPPM yakni Indera Nababan dan Setyawati Oetama menggugat KSPPM di PN. Tarutung. Keduanya diberhentikan keanggotaannya karena dinilai Rapat Anggota Badan Pendiri KSPPM telah melakukan tindakan yang melanggar pasal 11 ayat 2 AD YKSPPM, yakni melakukan tindakan yang merugikan nama baik organisasi. Keputusan pemberhentiannya diambil dalam Rapat Istimewa Badan Pendiri YKSPPM tanggal 9 September Tergugat dalam Perkara perdata No. 46/Pdt.G/2005/PN. Trt, adalah : 1. Yayasan KSPPM, 2. Saur Tumiur Situmorang (mantan Sekretaris Pelaksana YKSPPM), 3. Pdt. Nelson Siregar (mantan Ketua Badan Pengurus YKSPPM), dan 4. Perhimpunan KSPPM Ada banyak ORNOP (Organisasi Non Pemerintah) di negeri ini yang memilih beralih bentuk kelembagaannya dari Yayasan menjadi Perhimpunan, atau Perkumpulan, atau Serikat, dll. --- beralih atau menyesuaikan diri terhadap UU No. 16/2001 yo UU No. 28/2004 tentang Yayasan adalah merupakan hak, bagian dari kebebasan berpendapat dan berorganisasi. Para Tergugat dituduh melakukan perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur dalam pasal 1365 KUH Perdata, karena : 1. Melakukan peralihan bentuk kelembagaan KSPPM dari Yayasan menjadi Perhimpunan 2. Memberhentikan para Pengugat dari keanggotaan YKSPPM. Atas dasar tuduhan melakukan perbuatan melawan hukum tersebut para Penggugat menuntut: 1. Pembubaran KSPPM 2. Sita Jaminan 3. Ganti rugi Kasus tersebut mulai disidangkan, 5 Desember Di samping itu juga Indera Nababan (Penggugat I) membuat pengaduan ke Polsek Parapat tentang tindak pidana diduga melakukan penipuan dan penggelapan karena semua aset Yayasan KSPPM telah beralih ke Perhimpunan KSPPM. DALIL PENGGUGAT MELUMPUHKAN PROSES DEMOKRASI DI INDONESIA M enurut Penggugat KSPPM beralih bentuk kelembagaannya dari Yayasan menjadi Perhimpunan karena kelak di kemudian hari KSPPM akan membangun blok politik yang kuat, serta mempersiapkan badan pendiri KSPPM, Staf KSPPM, rakyat untuk memasuki ranah politik. Sehingga kelak KSPPM menjadi organisasi Masyarakat, lalu berubah KSPPM bersama dengan Organisasi Petani saling menguatkan menjadi blok politik, serta KSPPM bersama dengan petani membentuk Partai Lokal. Ini diuraikannya dalam gugatan halaman 6 poin 3. 2
3 Dalil itu mengambarkan pikiran Penggugat, seolah-olah membangun blok politik, organisasi masyarakat, atau membangun partai local itu merupakan perbuatan makar, sesuatu hal yang sangat berbahaya bagi Negara, karena itu harus dibubarkan. Padahal, KSPPM bukan satu-satunya lembaga yang memilih tidak menyesuaikan kelembagaannya dengan Yayasan sebagaimana yang diatur dalam UU No. 16/2001 yo UU No. 28/2004 tentang Yayasan. Ada banyak ORNOP (Organisasi Non Pemerintah) di negeri ini yang memilih beralih bentuk kelembagaannya dari Yayasan menjadi Perhimpunan, atau Perkumpulan, atau Serikat, dll. Keputusan untuk beralih atau menyesuaikan dengan UU No. 16/2001 Yo UU.28/2004 adalah merupakan hak, bagian dari kebebasan berpendapat dan berorganisasi. Dalil Penggugat tersebut tidak demokrasi. hanya menggugat eksistensi KSPPM, tetapi juga menafikan nilai-nilai MAJELIS HAKIM MENOLAK EKSEPSI TERGUGAT DAN MENGABULKAN SITA JAMINAN PENGGUGAT S eperti biasa, sebagaimana diatur dalam hukum acara perdata pada sidang pertama Majelis hakim harus menawarkan kesempatan pada kedua belah pihak untuk berdamai, hal tersebutlah yang terjadi pada tanggal 5 Menurut Penggugat KSPPM Desember Majelis Hakim yang memeriksa beralih bentuk perkara ini diketuai oleh Ketua PN. Tarutung, Saur kelembagaannya dari Tindaoan, SH, MH), dengan hakim anggota Yayasan menjadi Thomas Tarigan, SH) dan Wahyuni P. Ningsih, SH). Setelah dua minggu waktu Perhimpunan karena: kelak di kemudian hari akan yang diberikan oleh majelis hakim, perdamaian membangun blok politik yang tidak tercapai, maka Tergugat mengajukan Eksepsi kuat, serta mempersiapkan pada persidangan 16 Januari badan pendiri KSPPM, staf KSPPM, rakyat untuk KSPPM sebagai pihak memasuki ranah politik. Tergugat melalui tim pengacara KSPPM Tim Sehingga kelak KSPPM Pembela Demokrasi Dan Prakarsa Masyarakat menjadi Organisasi mengajukan eksepsi karena beberapa hal, yakni: 1. Tidak berwenangnya PN Masyarakat, lalu berubah KSPPM bersama dengan Tarutung untuk mengadili Perkara ini: Organisasi Petani saling Tergugat IV (Perhimpunan KSPPM) menguatkan menjadi blok berdomisili di Parapat Wilayah Hukum PN. politik, serta KSPPM bersama Simalungun, karena itu seharusnya gugatan dengan petani membentuk diajukan di PN. Simalungun. Partai Lokal. 2. Tidak berwenangnya Para Penggugat mengajukan gugatan: Para penggugat tidak ada hubungan hukum Dalil tersebut tidak hanya dengan para Tergugat (KSPPM), menggugat eksistensi karena mereka telah diberhentikan KSPPM, keanggotaannya dari KSPPM. tetapi juga menafikan nilainilai demokrasi. 3
4 ----- Majelis Hakim hanya menskors sidang selama 5 menit (tetap berada dalam ruang sidang), memutuskan menolak Eksepsi yang diajukan KSPPM, dan mengabulkan permohonan para Penggugat tentang penetapan sita jaminan atas semua aset KSPPM kecuali rekening bank. *** Hampir dapat dipastikan untuk membaca dengan seksama dokumen eksepsi yang disampaikan oleh Kuasa Hukum KSPPM di persidangan itu memerlukan waktu lebih dari 5 menit. 3. Gugatan para Penggugat tidak lengkap: Para Penggugat tidak mengikutsertakan Badan Pengurus Tergugat IV (Perhimpunan KSPPM) dan peserta Rapat Istimewa Badan Pendiri YKSPPM yang memutuskan pemberhenrtian keanggotaan para penggugat dari KSPPM. 4. Tentang Komulasi Objektif : Para Penggugat menggabungkan 3 (tiga) peristiwa hukum yang berbeda dan mempunyai akibat hukum yang berbeda, yakni: Perubahan bentuk kelembagaan KSPPM dari Yayasan menjadi Perhimpunan, Pemberhentian para Pengugat sebagai anggota Badan Pendiri YKSPPM, dan permohonan pembubaran KSPPM. 5. Gugatan salah alamat: Gugatan dialamat-kan ke Yayasan KSPPM, padahal Yayasan KSPPM sudah tidak ada lagi karena sudah beralih menjadi Perhimpunan KSPPM. Demikian juga dengan Ketua dan Sekretaris Badan Pengurus Yayasan KSPPM sudah tidak ada lagi karena sudah diserah terimakan kepada Badan Pengurus Perhimpunan. Selanjudnya dalam jawaban terhadap Pokok Perkara KSPPM menolak dan membantah seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh para Penggugat, dan menyatakan KSPPM tidak ada melakukan perbuatan melawan hukum. Peralihan bentuk kelembagaan KSPPM dari Yayasan menjadi Perhimpunan, dan pemberhentian para Penggugat adalah sah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga YKSPPM yakni diputuskan dalam Rapat Badan Pendiri Yayasan KSPPM dalam hal ini Rapat Istimewa Badan Pendiri Yayasan KSPPM. Hal yang sangat luar biasa, Majelis Hakim hanya menskors sidang selama 5 menit (tetap berada dalam ruang sidang), memutuskan menolak Eksepsi yang diajukan Kuasa Hukum KSPPM, dan mengabulkan permohonan para Penggugat tentang penetapan sita jaminan atas semua aset KSPPM kecuali rekening bank. Hampir dapat dipastikan untuk membaca dengan seksama dokumen eksepsi yang disampaikan oleh Kuasa Hukum KSPPM di persidangan itu memerlu-kan waktu lebih dari 5 menit. Putusan tersebut tentu saja tidak dapat diterima, hakim dinilai tidak membuat pertimbangan humkum yang jelas dan kuat. Eksepsi ditolak dengan alasan hanya satu Tergugat saja yang di luar kewenangan PN. Tarutung. Padahal sebenarnya Tergugat hanya satu, yakni Perhimpunan KSPPM dan itu berada di wilayah hukum Simalungun. Sedangkan Penetapan sita jaminan dikabulkan dengan pertimbangan agar gugatan para Penggugat tidak illusioner. Padahal semua aset KSPPM tidak ada kepentingan in person para penggugat, aset tersebut bukan pemilikan kolektif anggota KSPPM, tetapi itu adalah milik KSPPM sebagai organisasi, dan hanya keputusan Rapat Badan Pendiri KSPPM lah yang berhak menentukan peruntukan aset tersebut. Jadi tidak ada hak seorang anggota badan pendiri atau mantan badan pendiri untuk meminta bagian dari aset yang dimiliki oleh lembaga KSPPM. Hakim ketua di persidangan seusai membacakan putusan mengatakan bahwa penetapan sita jaminan ini bisa dilaksanakan dan bisa tidak. Semua aset masih dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan KSPPM hanya tidak dapat dialihkan. 4
5 KSPPM dapat tetap melakukan kegiatannya seperti biasa. Sepertinya hakim tersebut ingin menenangkan para Tergugat dan kuasa hukumnya. Tetapi dengan tegas keputusan tersebut ditolak oleh kuasa hukum KSPPM, sementara kuasa hukum para Penggugat manggut-manggut menikmati kemenangan walau tak berdasar. PENGGUGAT MENGUMUMKAN PENETAPAN SITA JAMINAN DI MEDIA MASSA K elihatannya para Penggugat tidak puas-puasnya berkeinginan untuk merusak nama baik KSPPM. Para Penggugat diberhentikan keanggotaannya dari KSPPM karena menyebarkan informasi yang tidak benar tentang KSPPM kepada lembaga donor. Kini, mereka berupaya untuk mmepengaruhi khalayak agar berimage (berpikir) buruk terhadap KSPPM, aset atau harta KSPPM disita. Hal ini dilakukannya dengan mengumumkan penetapan sia jaminan No. 46/Pdt.G/2005/PN.Trt. pada harian Pos Metro Siantar, 30 Januari Padahal keputusan tersebut belum berkekuatan hukum yang pasti. Keputusan akhir bisa saja penetapan sita jaminan tersebut diangkat atau dibatalkan oleh hakim. Selamat berjuang untuk penegakan demokrasi!!!*** (ditulis oleh TIM Advokasi kasus KSPPM) 5
BAB V PENUTUP. Dari rangkaian diskusi dalam bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan,
114 BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan Dari rangkaian diskusi dalam bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut: a. UU Perbankan, UU Bank Indonesia, PP No.25/1999 dan SK DIR Bank Indonesia No.32/53/KEP/DIR
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 85/PUU-XIV/2016 Kewajiban Yang Harus Ditaati Oleh Pelaku Usaha Dalam Melaksanakan Kerjasama Atas Suatu Pekerjaan
RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 85/PUU-XIV/2016 Kewajiban Yang Harus Ditaati Oleh Pelaku Usaha Dalam Melaksanakan Kerjasama Atas Suatu Pekerjaan I. PEMOHON PT. Bandung Raya Indah Lestari.... selanjutnya
Lebih terperinciKuasa Hukum Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 2 Maret 2015.
RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 42/PUU-XIII/2015 Syarat Tidak Pernah Dijatuhi Pidana Karena Melakukan Tindak Pidana Yang Diancam Dengan Pidana Penjara 5 (Lima) Tahun Atau Lebih Bagi Seseorang Yang Akan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HUKUM ACARA PERDATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PERDATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciRINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali. Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon
I. PEMOHON RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon Kuasa Hukum: Muhammad Ainul Syamsu, SH.,
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA
PENYELESAIAN SENGKETA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA Bambang Heriyanto, S.H., M.H. Wakil Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Disampaikan pada Rapat Kerja Kementerian
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Universitas Indonesia. Penundaan eksekusi..., Edward Kennetze, FHUI, 2009
51 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 KASUS POSISI Kasus yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah adanya penundaan eksekusi terhadap putusan bernomor perkara 158 K/PDT/2005 jo No. 63/Pdt.G/2004/PN. Jak.Sel mengenai
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 138/PDT/2015/PT.Bdg. perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan. Islam, pekerjaan Wiraswasta ;
P U T U S A N Nomor : 138/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding,
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Perselisihan Hubungan Industrial yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian mengenai Eksekusi Putusan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap (Studi kasus Perkara Nomor : 178 K/Pdt.Sus-PHI/2015)
Lebih terperinciDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR : 57 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat
Lebih terperinciKODE ETIK P O S B A K U M A D I N
KODE ETIK P O S B A K U M A D I N PEMBUKAAN Bahwa pemberian bantuan hukum kepada warga negara yang tidak mampu merupakan kewajiban negara (state obligation) untuk menjaminnya dan telah dijabarkan dalam
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.257, 2014 PERTAHANAN. Hukum. Disiplin. Militer. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5591) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI
BAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI Awal permasalahan ini muncul ketika pembayaran dana senilai US$ 16.185.264 kepada Tergugat IX (Adi Karya Visi),
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR 245/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA;
P U T U S A N NOMOR 245/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA; Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding
Lebih terperinciPENGADILAN TINGG P U T U S A N. Nomor : 237/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 237/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding,
Lebih terperinciMAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
Nomor : 004/PUU-III/2005 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------------- RISALAH PANEL HAKIM PEMERIKSAAN PENDAHULUAN PERKARA NOMOR 004/PUU-III/2005 PENGUJIAN UU NO. 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN
Lebih terperinciRINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA
RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 71/PUU-XIV/2016 Hak Konstitusional Terdakwa dan/atau Mantan Narapidana Untuk Dipilih Menjadi Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah I. PEMOHON Drs. H. Rusli
Lebih terperinci~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG
~ 1 ~ SALINAN BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN HUKUM KEPADA MASYARAKAT MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 98/PUU-XIII/2015 Izin Pemanfaatan Hutan
RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 98/PUU-XIII/2015 Izin Pemanfaatan Hutan I. PEMOHON - P.T. Inanta Timber & Trading Coy Ltd.yang diwakili oleh Sofandra sebagai Direktur Utama -------------------------------------
Lebih terperinciNOMOR : 11/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ! '( ) &! #*'!#'*' ! & ! ( 5 "*+& 56!"
P U T U S A N NOMOR : 11/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 26/PUU-XV/2017 Pembatalan Putusan Arbitrase
I. PEMOHON Zainal Abidinsyah Siregar. Kuasa Hukum: RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 26/PUU-XV/2017 Pembatalan Putusan Arbitrase Ade Kurniawan, SH., Heru Widodo, SH., MH., dkk, advokat/ penasehat hukum
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali. Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon
I. PEMOHON RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon Kuasa Hukum: Muhammad Ainul Syamsu, SH., MH.,
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,
Lebih terperinciP U T U S A N. No : 147 / PDT / 2015 / PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N No : 147 / PDT / 2015 / PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara Gugatan dalam tingkat banding telah
Lebih terperinciKUASA HUKUM Dra. Endang Susilowati, S.H., M.H., dan Ibrahim Sumantri, S.H., M.Kn., berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 26 September 2013.
RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 96/PUU-XI/2013 Pemenuhan Perjanjian Pekerjaan Waktu Tertentu, Perjanjian Pekerjaan Pemborongan, dan Lembaga Penyelesaian Hubungan Industrial I. PEMOHON Asosiasi
Lebih terperinciTERBANDING, semula PENGGUGAT;
PUTUSAN Nomor 432/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 11/Pdt.G/2010/PTA Btn
P U T U S A N Nomor 11/Pdt.G/2010/PTA Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding dalam
Lebih terperinciDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR : 415 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 358/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR : 358/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ---- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili Perkara-perkara Perdata dalam Tingkat Banding telah
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN
1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPutusan Sela Daud Sihombing Tanggal 14 Juni 2004
Putusan Sela Daud Sihombing Tanggal 14 Juni 2004 Putusan sela Putusan Sela Nomor 2/A/Abepura/02/2004 demi keadilan terhadap kasus Abepura. Majelis Hakim pengadilan Hak Asasi Manusia pada pengadilan negeri
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 271/PDT/2011/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
P U T U S A N Nomor : 271/PDT/2011/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, berdasarkan Penetapan penunjukan
Lebih terperinciBAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
LAMPIRAN : Keputusan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia Nomor : Kep-04/BAPMI/11.2002 Tanggal : 15 Nopember 2002 Nomor : Kep-01/BAPMI/10.2002 Tanggal : 28 Oktober 2002 PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE
Lebih terperinciDirektori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 39/PUU-XV/2017
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 39/PUU-XV/2017 Pembubaran Ormas yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945 I. PEMOHON Perkumpulan Hisbut Tahrir Indonesia, organisasi
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 58/PDT/2014/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 58/PDT/2014/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ---------PENGADILAN TINGGI PEKANBARU yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, menjatuhkan
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 92/PUU-XIII/2015 Prinsip Sidang Terbuka Untuk Umum Bagi Pengujian Undang-Undang Terhadap Undang-Undang di Mahkamah Agung I. PEMOHON Forum Kajian Hukum dan Konstitusi
Lebih terperinciMEDIA RELEASE DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN
UNTUK DIBERITAKAN SEGERA Direktorat Jenderal Pajak Terancam Menghentikan Penyidikan Tindak Pidana Perpajakan Jakarta, 3 September 2014 - Pada tanggal 26 Agustus 2014, Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I Pasal 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Korporasi adalah kumpulan orang dan atau kekayaan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 40 TAHUN TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 40 TAHUN 201424 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN HUKUM KEPADA MASYARAKAT
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 40/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR : 40/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 19/PUU-XV/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA. : Habiburokhman S.H., M.H.
SALINAN PUTUSAN Nomor 19/PUU-XV/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir,
Lebih terperinciPENGADILAN TINGGI MEDAN
- 1 - P U T U S A N NOMOR : 183 / PDT / 2017/ PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan
Lebih terperincia. Hukum pembuktian bagian hukum acara perdata, diatur dalam:
A. Pendahuluan 1. Dasar Hukum a. Hukum pembuktian bagian hukum acara perdata, diatur dalam: Pasal 162 177 HIR; Pasal 282 314 RBg; Pasal 1885 1945 BW; Pasal 74 76, 87 88 UU No 7 Thn 1989 jo UU No. 50 Thn
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 21/PUU-XII/2014 Penyidikan, Proses Penahanan, dan Pemeriksaan Perkara
RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 21/PUU-XII/2014 Penyidikan, Proses Penahanan, dan Pemeriksaan Perkara I. PEMOHON Bachtiar Abdul Fatah. KUASA HUKUM Dr. Maqdir Ismail, S.H., LL.M., dkk berdasarkan surat
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 12 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR : 12 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 364 /PDT/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR : 364 /PDT/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 71/PUU-XIV/2016 Hak Konstitusional Terdakwa dan/atau Mantan Narapidana Untuk Dipilih Menjadi Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah I. PEMOHON Drs. H. Rusli Habibie,
Lebih terperinciNOMOR : 259 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR : 259 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2016. TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH
PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : bahwa dengan berlakunya
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciRINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 74/PUU-IX/2011 Tentang Pemberlakuan Sanksi Pidana Pada Pelaku Usaha
RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 74/PUU-IX/2011 Tentang Pemberlakuan Sanksi Pidana Pada Pelaku Usaha I. PEMOHON Organisasi Advokat Indonesia (OAI) yang diwakili oleh Virza Roy
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN HUKUM PADA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN HUKUM PADA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang: Mengingat: a. bahwa dalam menjamin hak konstitusional
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 76/PUU-XV/2017
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 76/PUU-XV/2017 Ketidakjelasan Rumusan Frasa antar golongan I. PEMOHON Habiburokhman, SH.,MH; Kuasa Hukum: M. Said Bakhri S.Sos.,S.H.,M.H., Agustiar, S.H., dkk, Advokat
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 489/PDT/2014/PT.Bdg.
P U T U S A N Nomor 489/PDT/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata pada Peradilan Tingkat Banding,
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 153/Pdt.G/2014/PA.Mtk
P U T U S A N Nomor 153/Pdt.G/2014/PA.Mtk DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Mentok yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu dalam persidangan Majelis Hakim
Lebih terperinciPERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION
PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION Mitra Matraman, Jl. Matraman Raya No. 148 Blok A2/18, Jakarta 13150. Telp. 85918064, Fax 85918065
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006
P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI
PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARO JAMBI, Menimbang : a. bahwa Pajak Air
Lebih terperinciP U T U S A N No. 20/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
P U T U S A N No. 20/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 51/I-P/L-DKPP/2014
Lebih terperinci- 1 - P U T U S A N. Nomor : 105 /PDT/2012 /PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
- 1 - P U T U S A N Nomor : 105 /PDT/2012 /PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N
P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2015/PT. BDG
P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2015/PT. BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan orang di Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG
PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. Bahwa
Lebih terperinciPUTUSAN NOMOR 77/PDT/2014/PTR
PUTUSAN NOMOR 77/PDT/2014/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA; Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciI. PEMOHON Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), diwakili oleh Kartika Wirjoatmodjo selaku Kepala Eksekutif
RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 27/PUU-XII/2014 Tugas Dan Kewenangan Lembaga Penjamin Simpanan Untuk Mengambilalih Dan Menjalankan Segala Hak Dan Wewenang Pemegang Saham Dalam Penanganan Bank Gagal
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : xxx/pdt.g/2011/ms-aceh
P U T U S A N. Nomor : xxx/pdt.g/2011/ms-aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat banding
Lebih terperinci*14671 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 4 TAHUN 2004 (4/2004) TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Copyright (C) 2000 BPHN UU 4/2004, KEKUASAAN KEHAKIMAN *14671 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 4 TAHUN 2004 (4/2004) TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB III PUTUSAN PA BANGKALAN DAN PTA SURABAYA TENTANG PERSELISIHAN DAN PERTENGKARAN TERUS MENERUS SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN
36 BAB III PUTUSAN PA BANGKALAN DAN PTA SURABAYA TENTANG PERSELISIHAN DAN PERTENGKARAN TERUS MENERUS SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN A. Gambaran Umum Pengadilan Agama Bangkalan 1. Wilayah Yuridiksi Pengadilan
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 35 / PDT / 2011 / PT-MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 35 / PDT / 2011 / PT-MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam
Lebih terperinciBAB VII PERADILAN PAJAK
BAB VII PERADILAN PAJAK A. Peradilan Pajak 1. Pengertian Keputusan adalah suatu penetapan tertulis di bidang perpajakan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan
Lebih terperinciPERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA OLEH KORPORASI
KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA OLEH KORPORASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 51/PUU-XIV/2016 Hak Konstitusional untuk Dipilih Menjadi Kepala Daerah di Provinsi Aceh
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 51/PUU-XIV/2016 Hak Konstitusional untuk Dipilih Menjadi Kepala Daerah di Provinsi Aceh I. PEMOHON Ir. H. Abdullah Puteh. Kuasa Hukum Supriyadi Adi, SH., dkk advokat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam tahap pemeriksaan penyidikan dan atau penuntutan. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjamin perlindungan hak azasi manusia dan agar para aparat penegak hukum menjalankan tugasnya secara konsekuen, maka KUHAP membentuk suatu lembaga baru yang
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 373/Pdt/2014/PT BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 373/Pdt/2014/PT BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 73, 1985 (ADMINISTRASI. KEHAKIMAN. LEMBAGA NEGARA. Mahkamah Agung. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 237/Pid.B/2015/PN. Bnj. I. Nama Lengkap : ABDUL MANAF Als. MANAF; Umur / Tanggal Lahir : 35 Tahun / 30 Maret 1980; : Binjai;
P U T U S A N Nomor : 237/Pid.B/2015/PN. Bnj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama
Lebih terperinciKUASA HUKUM Tommy Albert M. Tobing, S.H., dkk berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 21 Maret 2013
RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 60/PUU-XI/2013 Badan Hukum Koperasi, Modal Penyertaan, Kewenangan Pengawas Koperasi dan Dewan Koperasi Indonesia I. PEMOHON 1. Yayasan Bina Desa Sadajiwa, dalam
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 2/PUU-XVI/2018 Pembubaran Ormas
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 2/PUU-XVI/2018 Pembubaran Ormas I. PEMOHON 1. Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia, (Pemohon I) 2. Yayasan Forum Silaturrahim Antar Pengajian Indonesia, (Pemohon II) 3. Perkumpulan
Lebih terperinciHukum Acara Pembubaran Partai Politik. Ngr Suwarnatha
Hukum Acara Pembubaran Partai Politik 1 Pembubaran Partai Politik Hukum Acara Pembubaran Partai Politik diatur dalam Pasal 68 sampai dengan Pasal 73 Undang-Undang Mahkamah Konstitusi dan Peraturan Mahkamah
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN
P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR: 89/PDT/ 2012/PTR.
P U T U S A N NOMOR: 89/PDT/ 2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru, yang memeriksa dan mengadili perkara - perkara perdata dalam Tingkat Banding, dalam
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 96/PUU-XIII/2015 Penundaan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Calon Tunggal)
RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 96/PUU-XIII/2015 Penundaan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Calon Tunggal) I. PEMOHON 1. Whisnu Sakti Buana, S.T. -------------------------------------- sebagai Pemohon
Lebih terperinciP U T U S A N DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N
P U T U S A N Nomor : 438 / PDT / 2011 / PT-MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DI MEDAN, yang mengadili perkara-perkara Perdata dalam peradilan tingkat
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN RIAU
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN RIAU, Menimbang: a. bahwa setiap orang berhak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENOLAKAN MAJELIS HAKIM ATAS PENCABUTAN AKTA KESEPAKATAN DI BAWAH TANGAN YANG DIBUAT
79 BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENOLAKAN MAJELIS HAKIM ATAS PENCABUTAN AKTA KESEPAKATAN DI BAWAH TANGAN YANG DIBUAT SUAMI ISTRI DALAM PERKARA CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA MALANG Perkara Nomor:
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kekuasaan kehakiman menurut Undang-Undang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kekuasaan kehakiman menurut Undang-Undang
Lebih terperinciSEMINAR SWP 2017 STRATEGI BERPERKARA DI PENGADILAN PAJAK (TIPS & STUDI KASUS)
SEMINAR SWP 2017 STRATEGI BERPERKARA DI PENGADILAN PAJAK (TIPS & STUDI KASUS) Shangri-La Hotel, Surabaya 23 September 2017 Diselenggarakan Oleh: PT. SMART WIKAN PROFESIONAL Ruko Mangga Dua Blok B2-7 Jl.
Lebih terperinciALUR PERADILAN PIDANA
ALUR PERADILAN PIDANA Rangkaian penyelesaian peradilan pidana terdiri atas beberapa tahapan. Suatu proses penyelesaian peradilan dimulai dari adanya suatu peristiwa hukum, misalnya seorang wanita yang
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN
P U T U S A N Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN --------------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik,
Lebih terperinciSALINAN P E N E T A P A N
SALINAN P E N E T A P A N Nomor : 0670/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang mengadili perkara perdata tertentu pada
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor 1151/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor 1151/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR 232/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili
P U T U S A N NOMOR 232/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. penelitian, maka dalam bab ini akan membahas satu persatu fokus penelitian yang
BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas dan menghubungkan antara kajian pustaka dengan temuan yang ada di lapangan. Terkadang apa yang ada di dalam kajian pustaka dengan kenyataan yang ada di lapangan
Lebih terperinci