yang mengikuti ran can gan den gan Maple. Penelitian ini menggun akan metode action research den gan tin dakan

Transkripsi

1 BAB 3 METO DO LOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Model Pola Kain Pada p enelitian ini, digunakan 4 model gambar y an g telah dirancan g dimana akan diambil 2 model gambar untuk dijadik an contoh motif yang akan ditenun. Setiap orang bebas mengam bil 1 motif unt uk dikerjakan dan selanjutnya akan diban din gkan hasil dari ten unan tradisional dengan ten unan yang mengikuti ran can gan den gan Maple. Penelitian ini menggun akan metode action research den gan tin dakan utama adalah penerapan motif atau desain yang dirancang pada program Maple. Pemilihan metode didasarkan atas prinsip kolaborasi dan partisipasi (Mc. Taggart, 1989; Mc.Taggart dan Kemmis, 1990). Motif atau desain tersebut terlebih dahulu direncanakan dan dikem ban gkan melalui p ersamaanpersamaan matematika pada program Maple kemudian kedua motif tersebut yaitu motif tradisional dan motif modern dari program Maple dimasukkan ke dalam program Photoshop untuk diresam ple menjadi gambar yang lebih berv ariasi. Setelah itu motif baru yang dihasilkan dari perpaduan kedua motif dicetak dengan printer warna. Selanjutnya, motif tersebut diterapkan oleh pengrajin p ada saat menen un kain. Bersamaan den gan itu, dilak ukan observasi dan refleksi terhadap kegiatan para pengrajin. Hasil yang akan dicapai adalah produksi kerajinan tenun dengan kombinasi dan garis warna yang ser asi, keteratur an dan tata letak gambar yang rap i serta jenis dan

2 ukuran motif yang menyerupai dengan bent uk motif asli pada layar monitor komputer. 3.2 Representasi Perancangan dengan Maple Penelitian ini memanfaatkan program Maple dengan 3D sebagai praproses untuk menciptakan rancan gan yan g akan dipadukan den gan rancangan tradisional. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam metode penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) identifikasi sejumlah persamaan matematika, selanjutnya ditampilkan motif atau desain sesuai dengan persamaan matematika tersebut melalui program Maple, (2) meresample kedua motif dalam program Photoshop sehingga menghasilkan perpaduan motif baru yan g lebih indah, (3) mencetak motif atau desain yang bermutu, indah serta kemungkinan besar dapat diterapkan oleh pengrajin, (4) memperkenalkan motif atau desain tersebut kepada pengrajin, (5) mengadakan pelatihan penerapan motif atau desain kepada pengrajin, (6) menerapkan motif atau desain setelah pengrajin dianggap mahir untuk melakuk annya. Selama penerapan motif atau desain berlan gsun g, pengrajin didampingi oleh peneliti dan memberi kesempatan kepada pengrajin sebany ak- banyaknya unt uk menanyakan hal-hal yang belum jelas berkaitan dengan penerapan dan pengembangan motif.

3 3.2.1 Identifikasi Persam aan Matematika Tahap pertama dari perancangan ini adalah mengidentifikasi sejumlah persamaan matematika, selanjutnya ditampilkan motif atau desain sesuai den gan persamaan matematika tersebut melalui progr am Maple. Sejumlah persamaan mempunyai hasil gambar yang berbeda, misalnya persamaan matematika yang ber bentuk x 4 sin(3y) + 9cos(3x)y 4 mempunyai jarak garisgar is dan jen is motif yang ber beda dengan persamaan matematika yang ber bentuk 7xsin(y 4 )+cos(x 4 )3y dan banyaknya gam bar yang berbeda dalam satu produk ditentukan oleh banyaknya variabel dari persamaan matematika yang dilibatkan. Misalnya, persamaan x 5 y+4cos(2x)4y 3 akan berbeda dengan xy 5 +4cos(2x 3 )100y. Dalam penulisan ini penulis menggunakan beberapa persamaan yan g selanjutnya per samaan tersebut diubah kedalam bentuk pangkat maup un bent uk perkalian, pen jumlahan atau p embagian. Setiap persamaan yan g diubah akan mengh asilkan gambar- gambar yan g berbeda. Maka dari satu persamaan bisa dihasilkan bermacam-macam gambar. Berikut ini adalah beberapa perancangan gam bar pada program Maple :

4 plot3d(sin(x^2+y^2), x=-1..1, y=-1..1); Gambar 3.1 Contoh Maple 1

5 plot3d(x^4*sin(3*y)+9*cos(3*x)*y^4, x=-1..1, y=-1..1); Gambar 3.2 Contoh Maple 2

6 plot3d(cos(x^2-2*x)+sin(y^2+6*y), x=-1..1, y=-1..1); Gambar 3.3 Contoh Maple 3

7 plot3d(sin(x*y)+sin(x^2*y^2), x=-1..1, y=-1..1); Gambar 3.4 Contoh Maple 4

8 Dari hasil gambar tersebut, ada kemungkinan diubah ke dalam beberapa warna. Oleh sebab it u, perlu adanya pemberian color pada persamaan yang dimasukkan kedalam program Maple. Penambah an color dimasukkan ke bagian akhir persamaan Penyimpanan Gambar dalam File Tahap kedua adalah memasukkan gambar yang telah dihasilkan den gan pro gram Maple dan gambar kain tenun y ang telah ditenun den gan motif tradisional ke dalam Photoshop untuk dilakukan resample sehin gga menghasilkan perpaduan antara motif tradisional dengan motif modern. Ada banyak cara untuk meresam ple rancan gan gam bar yan g akan dip adukan tapi dalam penelitian ini penulis menggunakan media Photoshop versi 7.0.

9 Gambar 3.5 Area Kerja Adobe Photoshop 7.0 Gambar asli kain tenun dengan motif tradisional disimpan dalam suatu file dan diberi nama. Begitu juga dengan gambar dari program Maple, disimpan dalam suatu f ile dan diberi nama. Selanjutnya kedua gambar terebut kita masukk an kedalam progr am Photoshop dan dirancanglah suat u gambar baru hasil perpaduan motif tradisional dan motif modern.

10 3.2.3 Resample dalam Photoshop Dalam tahap ketiga ini k edua gam bar yan g telah disimpan dalam sebuah file dibuka dalam dokumen baru di Photoshop. Dalam Photoshop ini digunakan Preset Sizes A4 dengan resolusi 300 pixel/inch, mode yang dipakai adalah CMYK Color serta Conten tsnya adalah Tran spa rent. Setelah dokumen bar u diseting maka kedua gam bar tersebut kita masukkan kedalam dokumen baru. Kedua gambar dimasukkan ke dalam file yang berbeda dan diberi nama yan g ber beda juga karen a masin g-masin g akan diedit sesuai den gan bentuk dan motif yan g diin ginkan. Kedua gambar di copy kemudian di file bar u tekan control v maka akan muncul gambar dalam program Photoshop. Untuk memunculkan gambar dalam Photoshop setelah di copy dari file lain harus menggunakan contro l v dan tidak menggunakan paste seperti yang biasa kita gunakan dalam beberapa program lainnya. Dalam Photoshop ada beberapa icon penting yang akan dipakai yaitu sebagai ber ikut : 1. Lasoo Digunak an untuk membuat area selection den gan bentuk bebas 2. Polygonal Lasoo Digunak an untuk membuat area selection ber bentuk po ligon 3. Magnetic Lasoo

11 Digunakan untuk membuat area selection dengan cara menempelkan tepi selection pada area tertentu pada image. 4. Magic Wand Digunakan untuk membuat area selection yang memiliki warna serupa. Perbedaan toleransi warna dapat diat ur pada tool option bar. Dalam Photoshop dikenal juga istilah Merge Linked yan g berf ungsi untuk menyatukan semua gambar yang telah diedit menjadi satu gambar akhir. Sebelumnya gambar- gambar ter sebut har us diberi mata rantai. Setelah kedua gam bar dimasukkan kedalam file baru di Photoshop, gam bar tersebut dapat diperbesar atau diperkecil dengan menggunakan Tran sfo rm kemudian klik scale yang terletak pada menu edit. Jika ingin mengedit gambar kain tenun terlebih dahulu maka kita gunakan Lasso Tool kemudian p ilih Polygonal Tool untuk membuat bor der bagian gambar yang mau diambil. Setelah itu gunakan Magic Wand untuk memisahkan gambar dar i back groundnya kemudian gun akan Move Tool untuk memindahkan gambar y an g telah dibor der ke layer bar u. Selanjutnya untuk merancan g gambar dari pro gram Maple. Gam bar tersebut dapat diubah warnanya terlebih dahulu den gan menggunak an Set Foreground Color. Setelah kedua gambar telah dirancang sesuai dengan yang diinginkan maka kedua gam bar akan dipadukan dengan cara gambar dari program Maple tersebut di masukan ke dalam gambar kain tenun tradisional

12 sehingga menghasilkan perpaduan gambar atau motif baru yang lebih bervariasi dengan susunan gambar yang lebih indah Penyimpanan Gambar Hasil Resample Setelah dihasilkan gambar yang diinginkan maka tahap selanjutnya adalah menyimpan gam bar tersebut dalam suatu file. Disini proses penyimpanan men ggunakan Sav e for Web. Gambar hasil rancangan atau perpaduan kedua motif akan muncul dengan gam bar aslinya. Dari kedua gam bar ini akan terlihat per bedaan uk uran namun unt uk ketajaman warna terlihat hampir sama bahkan gambar hasil perpaduan memiliki ketajaman warna yan g lebih bervariasi. Setelah muncul kedua gambar tersebut selanjutnya dipilih menu 2-up. Format gambar yang akan muncul adalah format GI F, format GIF ini diganti den gan JPEG dengan width size 800. setelah itu diapply dengan kualitas 60% lalu disave Proses Penenunan Ini adalah tahap akhir dari proses perancangan. Motif baru yang telah dir ancan g den gan program Maple dan dipaduk an kedalam Photoshop selanjutnya diten un oleh para penen un dan akan diban dingkan motif tradisional den gan motif modern dar i hasil p erpaduan ter sebut.

13 3.3 Proses Pengujian Proses pen gujian ini dit ujukan untuk men ganalisa tahapan-tahapan yang telah dijelaskan diatas. Dalam proses ini penulis akan mencoba mengerjakan proses perancangan dengan mengambil contoh gambar dari gam bar yang telah ditampilkan diatas. Proses ini akan dimulai dengan keterangan sistem-sistem yang mendukung aplikasi yang akan dikerjakan Spesifikasi Sistem Sistem-sistem pendukung yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat ini terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok perangkat keras dan kelompok perangkat lunak. Kedua kelompok tersebut akan dijabarkan di bawah in i Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras Spesifikasi dari perangkat keras yang dipakai dalam mengoperasikan program aplikasi adalah sebagai berik ut: Prosessor : Celeron Memory : 128 MB HardDisk : 20 GB VGA Card : on Bo ar d

14 Monitor : SVGA 14 inchi Mouse dan Key board Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Di samping kebutuhan perangkat keras yang tersebut di atas, dibutuhkan pula perangkat lunak dengan spesifikasi sebagai berikut: Operating System : Windows 2000 Compiler Soft ware : Maple 3.4 Mekanisme Kerja Sistem Modul View Pada saat dijalankan program Maple maka akan ditampilkan Form seperti tampak pada gambar 3.6. Mo dul ini akan menampilkan hasil gam bar yang diperoleh setelah dimasukkan persamaan variabel matematika..

15 Gambar 3.6 Area Kerja Program Maple Modul Persamaan Variabel Tahap ini merupakan tahapan awal yang dikerjakan setiap kali program Maple dijalankan p ada saat pertama kali dan bertujuan untuk menghasilk an sejumlah gambar yan g akan dip adukan den gan gambar pada kain tradisional. Masukkan persamaan yang telah dibuat kemudian tekan tombol enter maka secara otomatis akan muncul gambar sesuai dengan persamaan yang dimasukkan. Cara penulisan persamaan variabel pun harus mengikuti aturan dasar yang berlaku yait u dengan menggunakan plot3d. jika dalam penulisan terdapat kesalahan maka secara otomatis akan muncul

16 statement error beserta penjelasannya. Proses ini sangat penting mengingat proses-proses berik utnya ber gant ung dari pro ses ini. Contoh persamaan yang akan dimasukkan adalah sebagai berikut : plot3d(sin(x+y), x=-1..1, y=-1..1); Dari persamaan diatas akan dihasilkan gambar sebagai berikut : Gambar 3.7 Plot 3D_1

17 plot3d(sin(x^2+y^2), x=-1..1, y=-1..1); Dari persamaan diatas akan dihasilkan gambar sebagai berikut : Gambar 3.8 Plot 3D_2 Selanjutnya gambar ini akan disimpan dalam suatu f ile dan diberi nama maple1. Dari satu gambar ini bisa dirota te menjadi berbagai bentuk sehingga ragam gambar yang dihasilkan pun semakin banyak. Disinilah letak keun ggulan Maple.

18 3.4.3 Modul Dokumen Baru Pada tahap in i gambar kain tenun tradisional dan gambar yang diperoleh dari program Maple yang telah disimpan dalam filenya masingmasing akan dicopy dan dipindahkan dalam file baru di Photoshop dengan cara buka file baru kemudian tekan tombol control v maka secara otomatis akan muncul gambar ter sebut. Masin g-masing gambar disimpan di file baru yang berbeda. Sebelum memasukkan gam bar tersebut kedalam file baru, akan muncul mo dul Ne w yang unt uk selanjutnya akan diisi dengan nama file yang baru misalnya dengan nama kain tenun. Dalam modul New ini dapat menggunakan Preset Sizes A4 dengan Resolusi 300 pixels/inch kemudian Mode yang digunakan adalah CMYK Color dengan Con tents Tran sparent. Disini digunakan Mode CMYK namun dapat juga menggunakan mode RGB karena kedua Mode ini dinilai baik untuk mengh asilkan ketajaman warna yang indah. CMYK dan RGB banyak dipakai untuk pencetakan foto.

19 Gambar 3.9 Kotak Dialog Membuat Dokumen Baru Modul Layer CMYK Tahap ini adalah tahap dimana file baru akan muncul dan selanjutnya dapat dimasukkan gambar yang akan dipadukan. Pertama dimasukkan gam bar kain tenun tradisional dengan nama file kain tenun.

20 Gambar 3.10 Modul Fo rm Kain Tenun Layer 1 Pada tahap ini gambar kain tenun yang asli telah kita ubah menjadi berbeda dari gambar aslinya. Gambar asli kain ini adalah sebagai berikut : Gambar 3.11 Contoh Kain Tenun

21 Jika ingin mengubah tampilan pada halaman, dan tidak ingin mengubah jumlah pix el p ada h alaman, ubah resolusi agar dapat mencetak gam bar lebih besar atau lebih kecil tanpa menambah atau mengurangi satu pixel p un. 1. Buka gambar sesuai petunjuk in struktur 2. Pilih Im age > Si ze. 3. Matikan re sam ple image agar tidak ada pixel yang dipengaruhi pada saat mengubah ukuran gambar. 4. Ubahlah setting uk uran o utput dengan memilih resolusi ideal pada table berikut ini Ta bel 3.1 Uk uran Output PRINTER RESOLUSI IDEAL TIDAK LEBIH KURANG DARI TIDAK LEBIH TINGGI DARI Print laser 300 ppi 120 ppi 90 ppi 150 ppi Print laser 600 ppi 180 ppi 135 ppi 225 ppi Newsprint 180 ppi 135 ppi 225 ppi Coated magazine 200 ppi 330 ppi stock 267 ppi Print inkjet warna 300 ppi 240 ppi 400 ppi Perintah Rotate Canvas Digunakan untuk menampilkan submenu yang berisikan pilihan untuk memutar atau membalik gambar.

22 Berikut ini submenu dari Rotate canvas : - 180, memutar gambar yang terbalik agar kembali pada kakinya, Alt + I, E, CW, memutar gambar 90 derajat searah jarum jam, Alt + I, E, CCW, memutar gambar 90 derajat berlawanan jarum jam, Alt + I, E, 0) - Arbiritary, meluruskan gam bar. - Flip horizontal, memperbaiki teks yang terbalik (alt + I + E + H). - Flip vertical, membalik bagian atas dan bawah gambar (alt + I, E, V) Perintah Image Size Pilihan yang terdapat dalam kotak dialog Image Size : - Ukuran gambar dalam memori : Semakin banyak p ixel berarti ukuran file menjadi lebih besar, baik pada disk maupun pada memori komputer. - Dimensi Absolut : Nilai Width dan Height menunjukk an dimensi gam bar pada pixel. Aktifkan Resample Image untuk mengubah nilai. - Dimensi Cetak : ketikkan tinggi dan lebar pada gambar y ang akan dicetak. Langkah selanjutnya adalah memasukkan gambar dari program Maple yang telah kita simpan dalam file maple1 kedalam file baru di Photoshop. Dalam perpaduan ini akan diambil dua buah gambar dari program Maple agar lebih bervar iasi. Gam bar tersebut kita simpan dalam file Photoshop den gan nama yang sama yaitu maple1. Gambar-gam bar yang diambil ini mempunyai

23 tata letak garis serta warna yang berbeda. Gambar pertama cenderung ber bentuk belah ketupat sedan gkan gambar yan g kedua lebih ke bentuk hiperbola. Gambar yang diambil pun harus disesuaikan dengan motif asli dari kain tenun tradisional tersebut. Gambar 3.12 Modul Form maple1 Layer 1

24 Gambar 3.13 Modul Form maple1 Layer Proses Resam ple Gambar Tahap ini adalah tahap resample kedua gambar yaitu gambar tenun tradisional dengan gambar modern dari program Maple yang telah dimasukkan dalam pro gram photoshop akan diresample menjadi motif yang baru. Untuk langkah awal dalam tahap ini penulis memilih warna yang akan diisi kedalam gambar dari file maple1. warna yang dipilih disesuaikan dengan jenis-jenis warna yang dimiliki oleh gambar kain tenun tradisional dalam file kain tenun sehingga variasi warna yang dihasilkan lebih serasi. Warna yang akan dipilih adalah warna Gold atau keemasan. Pemilihan warna dapat dilakukan pada menu Tool Box dan pilih Custom Color.

25 Gambar 3.14 Custom Color Setelah warna dipilih selanjutnya pilih menu edit dan tekan fill untuk mengisi warna pada gam bar. Dalam fill ini digunakan Foreground Color den gan Mode Normal dan Opacity 60%. Setelah warna terisi selanjutnya gunakan Magic Wand untuk memilih gambar dan memisahkan gambar dari back gro un dnya. Maka gambar yan g diperoleh adalah sebagai berik ut :

26 Gambar 3.15 Layer 5 CMYK Dalam tahap ini setiap layer yang sudah dibuat harus menggunakan Merge Linked agar mata rantai yang telah dibuat pada setiap layer dapat menyatu dalam satu gambar baru. 3.5 Hasil Perancangan Setelah melalui proses perpaduan gambar pada Photoshop maka dip eroleh h asil perpaduan antara motif tradisional den gan motif modern dari program Maple. Sebelum gambar tersebut diprinter dengan printer warna terlebih dahulu gambar tersebut kita save melalui menu file, save for web kemudian pilih 2-Up. Dalam proses save ini digunakan format JPEG High

27 dengan Width Size 800 selanjutnya diaply dengan Quality 60% lalu disave. Setelah disimpan ubahlah setting output dengan memilih resolusi ideal pada tabel berikut ini. Maka gambar yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

28 Gambar 3.16 Hasil Perancangan

29 Dari gambar diatas terlihat perpaduan antara gambar dari progr am Maple dan gambar dari kain tenun yang masih tradisional. Disini terlihat perpaduan gam bar serta warna yan g tajam serta perpaduan garis-gar is v ertikal maupun horizontal.