FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013)"

Transkripsi

1 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) Analisa Hubungan Indeks Saham antar Negara G20 dan Pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Andrew Hartanto Program Studi Manajemen, Program Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto , Surabaya ; Abstrak Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji seberapa besar pengaruh indeks saham negara G20 berpengaruh terhadap return IHSG dan menguji hubungan antar indeks negara G20. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan memakai analisa regresi linear berganda dan kausalitas Granger yang berasal dari data return mingguan DJIA, Nikkei225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE100, DAX, CAC40 dan ASX200. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara parsial DJIA, Nikkei 225 dan SSE berpengaruh signifikan terhadap IHSG dan secara bersamasama DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE, DAX, CAC dan ASX berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Uji kausalitas Granger dilakukan 36 kali Pairwise Granger Causality Tes. Hasil dari uji kausalitas Granger terlihat banyak indeks yang saling mempengaruhi dan berpengaruh satu arah serta ada beberapa indeks yang tidak saling mempengaruhi. Akan tetapi, dapat disimpulkan CAC, FTSE, dan Hang Seng merupakan indeks yang paling banyak mempengaruhi Kata Kunci DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE, DAX, CAC, ASX, IHSG Abstract- This study is intended to test the influence of the G20 stock index affects the IHSG return and examines the relationship with the index G20. Data analysis method used in this paper is multiple linear regression analysis and Granger causality derived from weekly return data DJIA, Nikkei225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE100, DAX, CAC40 and ASX200. The result showed that partial DJIA, Nikkei 225 and SSE significant effect on IHSG and together DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE, DAX, CAC and ASX significant effect on the index. Granger causality test performed 36 times Granger Pairwise Causality Test. Results of causality test showed that many mutual indices have correlation among them. However, it can be concluded CAC, FTSE and Hang Seng index is the most influential to IHSG compared with others. Keyword- DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE, DAX, CAC, ASX, IHSG 1. PENDAHULUAN PASAR modal Indonesia yang merupakan bagian dari emerging market, pergerakannya lebih bervolatilitas dan tentunya akan menarik pemodal asing untuk berinvestasi. Investor bisa mendapatkan kesempatan untuk mengambil untung dari pergerakan indeks saham yang lebih bervolatilas tinggi. Perekonomian dunia yang semakin borderless membuat pasar modal Indonesia mau tidak mau ikut terpengaruh oleh pergerakan pasar modal besar yang ada. Seperti yang diketahui, keterkaitan ini dimulai sejak investor asing ikut menguasai saham-saham yang listing di BEI. Investor asing juga menanamkan modalnya di bursa-bursa saham yang ada di dunia, sehingga menyebabkan adanya keterkaitan antara satu bursa saham dengan bursa saham lainnya. Volatilitas dan kejadian pada suatu bursa saham di suatu negara bisa berpengaruh terhadap bursa lainnya. Hal tersebut biasa disebut contagion effect (Muzzamil, 2011). Peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut pengaruh indeks global terhadap IHSG dengan periode penelitian antara 2009 sampai 2012 karena pada periode tersebut Eropa mengalami krisis perekonomian. Peneliti akan menggunakan variabel indeks global DJIA yang mewakili Indeks Amerika Serikat, Nikkei 225 mewakili Indeks Jepang, KOSPI mewakili Indeks Korea Selatan, Hang Seng mewakili Indeks Hongkong, SSE yang mewakili Indeks China, FTSE 100 yang mewakili Indeks Inggris, DAX yang mewakili Indeks Jerman, CAC 40 yang mewakili Indeks Perancis,dan ASX 200 yang mewakili Indeks Australia. Kesembilan indeks global ini adalah indeks dari bagian negara anggota G20. Peneliti hanya mengambil sebagian indeks dari negara G20 karena kesembilan indeks saham ini merupakan indeks saham dengan market capitalization besar di dunia serta banyak investor asing datang dari kesembilan negara tersebut. Berdasarkan fakta tahun 2009 saat krisis Eropa meletus, indeks-indeks saham besar mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal tersebut juga membuktikan bahwa indeks-indeks saham besar juga memiliki hubungan yang erat antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu peneliti juga tertarik untuk meneliti hubungan diantara sembilan indeks saham tersebut. 2. TEORI PENUNJANG 2.1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Menurut Mariah,et.al (2005,p.8) dalam Ahmad Muzzamil (2011) IHSG merupakan suatu indikator yang secara umum mencerminkan kecenderungan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia. Untuk perhitungan Indeks Harga Saham secara umum, ada rumusan dasar yang dikenal dengan nama Weighted Average (Ang, 1997, p.13) Dow Jones Industrial Average (DJIA) Menurut Kertonegoro (1998) Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) merupakan salah satu indeks saham tertua di dunia. Didirikan oleh editor the Wall Street Journal dan juga Charles Dow. Dow membuat indeks ini sebagai salah satu cara untuk mengukur performa komponen industri di pasar saham Amerika Serikat. DJIA yang berpusat di New York Stock Exchange merupakan indeks saham terbesar di dunia dengan market capitalization sebesar US$13,4 triliun pada tahun 2012 (Forbes) Nikkei 225

2 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) Nikkei 225 merupakan indeks yang berisi 225 top-rated perusahaan-perusahaan di Jepang yang terdaftar di First Section of the Tokyo Stock Exchange. Nikkei 225 dihitung menggunakan metode price weighted. Nikkei 225 pertama kali diterbitkan pada 16 Mei 1949 (Bloomberg). Indeks Nikkei dihitung oleh Harian Nihon Keizai Shimbun (Nikkei) koran (Darmawan,2009). Nikkei 225 merupakan indeks saham ketiga terbesar di dunia dengan market capitalization sebesar US$3,8 triliun pada tahun 2012 (Forbes) Korean Composite Stock Price Index (KOSPI) Kospi merupakan indeks saham utama Korea Selatan yang dihitung memakai metode value weighted. Indeks Kospi menggunakan sampel seluruh saham yang tercatat di bursa saham Korea Selatan. Indeks ini dihitung berdasarkan nilai dasar 100 pada tanggal 4 Januari 1980 (Bloomberg) Hang Seng Hang Seng merupakan indeks saham utama Hongkong yang dihitung memakai metode value weighted. Indeks Hangseng dihitung berdasarkan nilai dasar 100 pada tanggal 31 Juli Indeks ini dibagi menjadi empat subindeks, yaitu: perdagangan dan industri, keuangan, utilitas, dan properti (Bloomberg). Hang Seng merupakan indeks saham kedelapan terbesar di dunia dengan market capitalization sebesar US$2,7 triliun pada tahun 2012 (Forbes) Shanghai Stock Exchange Composite Index (SSE) Shanghai Stock Exchange Composite Indeks adalah Indeks saham China yang berpusat di kota Shanghai. Indeks ini dihitung menggunakan metode value weighted. Indeks ini dikembangkan pada tanggal 19 Desember 1990 dengan nilai dasar 100 (Bloomberg). SSE merupakan indeks saham ketujuh terbesar di dunia dengan market capitalization sebesar US$2,9 triliun pada tahun 2012 (Forbes) Financial Times and the London Stock Exchange (FTSE 100) FTSE merupakan indeks saham utama Inggris dengan 100 perusahaan terbesar di Inggris. FTSE dihitung menggunakan metode value weighted. Indeks ini dikembangkan dengan nilai dasar 1000 pada tanggal 3 Januari 1984 (Bloomberg). FTSE merupakan indeks saham kelima terbesar di dunia dengan market capitalization sebesar US$3,6 triliun pada tahun 2012 (Forbes) Deutscher Aktien Index (DAX) DAX merupakan indeks utama Jerman dengan beraggotakan 30 perusahaan terbesar di Jerman. Indeks DAX berpusat di Frankurt dan performanya dihitung dengan metode value weighted. Indeks DAX memiliki nilai dasar 1000 pada tanggal 31 Desember 1987 (Bloomberg) Cotation Assistée en Continu (CAC 40) CAC merupakan indeks utama Perancis yang berisikan 40 perusahaan terbesar di Perancis. Indeks CAC berpusat di Paris dan performanya dihitung dengan metode value weighted. Indeks CAC memiliki nilai dasar 1000 pada tanggal 31 Desember 1987 (Bloomberg). Indeks ASX dihitung dengan metode value weighted. Indeks ini dimulai pada 31 Maret 2000 (Bloomberg) Penelitian Sebelumnya Mansur (2005) meneliti mengenai pengaruh indeks bursa global terhadap IHSG pada Bursa Efek Jakarta periode tahun Variabel yang diambil adalah Dow Jones, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, TAIEX, FTSE 100, ASX 200sebagai variabel independen dan IHSG sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian path analysis. Penelitian ini menemukan bahwa secara simultan ditemukan pengaruh yang signifikan antara ketujuh bursa global tersebut dan IHSG. Akan tetapi hanya indeks KOSPI, Nikkei 225, TAIEX, dan ASX 200 yang mempengaruhi IHSG secara individu Hubungan Antar Konsep Diperkenalkannya investor asing ke pasar tentu saja berfungsi sebagai katalis yang mendorong investor lokal. Investasi asing berpengaruh dalam menyorot perusahaan yang memberikan informasi keuangan paling transparan dan valuasi terbaik, masuknya dana-dana asing ke pasar-pasar baru berpengaruh jelas dan menguntungkan bagi pertumbuhan dan struktur pasar (Mansur,2005, p.206). Krisis Eropa yang berdampak global, membuat para investor asing melirik Indonesia menjadi tempat berinvestasi yang menjanjikan. Hal itu terbukti dari net buy asing sepanjang tahun 2012 sebesar Rp 15,44 triliun. Dominasi asing di Bursa Efek Indonesi pada akhir tahun 2012 mencapai 59,15% dari total saham yang diperdagangkan dalam negeri. Sementara kepemilikan investor domestik hanya sebesar 40,85% (Febyanti & Toarik, 2013). Dari fakta diatas maka IHSG pergerakannya tidak bisa lepas dari bursa saham asing. Akibat dari globalisasi ekonomi maka banyak investor asing menanamkan modalnya pada bursa saham di seluruh dunia sehingga indeks-indeks saham di seluruh dunia memiliki keterkaitan secara global. Krisis Eropa yang terjadi pada tahun 2010, membuat indeks saham didunia crash termasuk indeks saham anggota negara G20. Empat indeks saham terbesar negara anggota G20 yaitu DJIA, Nikkei 225, FTSE, SSE juga mengalami crash lagi setelah terpukul oleh supreme-mortgage crisis tahun Hanya dalam waktu 2 bulan indeks-indeks saham besar mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dari April 2010 sampai Juni 2010, DJIA mengalami penurunan sebesar 11,21% dari level ke level 9.774, Nikkei 225 mengalami penurunan sebesar 15,14% dari level ke level 9.382, FTSE 100 mengalami penurunan sebesar 11,47% dari level ke level 4.916, dan SSE mengalami penurunan sebesar 17,07% dari level 2870 ke level 2380 ( yahoo.com). Data tersebut membuktikan bahwa krisis yang terjadi di Eropa menyebar ke seluruh dunia. Selain itu juga membuktikan bahwa antara satu indeks dengan indeks yang lain memiliki hubungan saling terkait termasuk indeks saham antar negara G Australia Stock Exchange (ASX 200) ASX merupakan indeks utama Australia dari Standart & Poor s. Indeks ini berisikan dengan 200 perusahaan.

3 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) Kerangka Pemikiran return DJIA return Nikkei 225 return KOSPI return Hang Seng return SSE return FTSE return DAX return CAC return ASX Gambar 1. Kerangka Pemikiran return IHSG Gambar 1 tersebut menunjukan bahwa peneliti ingin melihat pengaruh indeks saham negara G20 terhadap IHSG. Selain itu peneliti ingin melihat hubungan antar indeks saham negara G Hipotesis a. Pergerakan return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE, 100, DAX, CAC 40, ASX 200 mempunyai pengaruh signifikan terhadap pergerakan return IHSG secara simultan. b. Pergerakan return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40, ASX 200 mempunyai pengaruh signifikan terhadap pergerakan return IHSG secara parsial. c. Pergerakan return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40, ASX 200 saling mempunyai hubungan kausalitas 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data numerik sehingga dapat digolongkan sebagai penelitian yang bersifat kuantitatif. Menurut Kuncoro (2003), metode kuantitatif merupakan penelitian yang sifatnya dapat dihitung jumlahnya dengan metode statistik. Populasi yang digunakan dalam penelitan ini adalah seluruh data indeks saham DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE, DAX, CAC, ASX dan IHSG. Sampel yang diambil adalah data periode Januari 2009 sampai Desember 2012 secara mingguan. Sebelum menganalisis dalam penelitian ini harus dilakukan dahulu penghitungan return mingguan dengan cara sebagai berikut : a. Return DJIA dt D (1) dt D = Return Indeks Dow DJIA dt = Indeks DJIA pada saat t d t-1 = Indeks DJIA pada saat t-1 b. Return Nikkei 225 nt N (2) nt N = Return Nikkei 225 nt = Indeks Nikkei 225 pada saat t n t-1 = Indeks Nikkei 225 pada saat t-1 c. Return KOSPI kt K (3) kt K = Return KOSPI kt = Indeks KOSPI pada saat t k t-1 = Indeks KOSPI pada saat t-1 d. Return Hang Seng ht H (4) ht H = Return Hang Seng ht = Indeks Hang Seng pada saat t h t-1 = Indeks Hang Seng pada saat t-1 e. Return SSE st S (5) st S = Return SSE st = Indeks SSE pada saat t s t-1 = Indeks SSE pada saat t-1 f. Return FTSE 100 ft F (6) ft F = Return FTSE 100 ft = Indeks FTSE 100 pada saat t f t-1 = Indeks FTSE 100 pada saat t-1 g. Return DAX xt X (7) xt X = Return DAX xt = Indeks DAX pada saat t x t-1 = Indeks DAX pada saat t-1 h. Return CAC 40 ct C (8) ct C = Return CAC 40 ct = Indeks CAC 40 pada saat t c t-1 = Indeks CAC 40 pada saat t-1 i. Return ASX 200 at A (9) at A = Return ASX 200 at = Indeks ASX 200 pada saat t a t-1 = Indeks ASX 200 pada saat t-1 j. Return IHSG it I (10) it I = Return IHSG it = IHSG pada saat t i t-1 = IHSG pada saat t-1 Setelah semua data dihitung, maka data diuji prasyarat yaitu uji normalitas data, uji Multikolinearitas, uji Autokorelasi, uji Heteroskedastisitas, dan uji stasioneritas. Setelah itu dilakukan uji hipotesa untuk regresi linear berganda dan uji hipotesa untuk kausalitas Granger. Model dasar penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + b7x7 + b8x8 + b9x9 + e (11) dimana : Y : IHSG a : Konstanta b1-b9 : Koefisien regresi

4 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) X1 : DJIA X2 : Nikkei 225 X3 : KOSPI X4 : Hang Seng X5 : SSE X6 : FTSE 100 X7 : DAX X8 : CAC 40 X9 : ASX 200 e : error Dalam melakukan uji kausalitas Granger, variabel yang terdiri dari sembilan return indeks saham Negara G20: DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40, dan ASX 200 akan diuji secara berpasangpasangan negara mana saja yang ingin diketahui hubungan kausalitasnya. Hipotesa untuk melihat apakah X menyebabkan Y atau tidak yaitu: a. H 0 : variabel X tidak mempengaruhi variabel Y b. H 1 : variabel X mempengaruhi variabel Y 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam melakukan uji regresi berganda harus lolos dalam uji prasyarat, agar hasil dari penelitian tidak bias. Pada saat melakukan uji prasyarat, semua data telah memenuhi kriteria uji prasyarat. Setelah itu dapat dilanjutkan ke uji hipotesa regresi linear berganda. Berikut hasil uji berganda: Tabel 1 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Analisa Koefisien uji t uji F Adj R Regresi Regresi t stat sig F stat sig Square Constanta DJIA Nikkei KOSPI Hang Seng SSE FTSE DAX CAC ASX Dari tabel uji hipotesa, uji F diperoleh nilai signifikansi sebesar Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari α = 5% maka dapat disimpulkan bahwa return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40, dan ASX 200 secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return IHSG. Kesembilan variabel independen yang dimasukkan dalam model ternyata hanya variabel DJIA dan Nikkei 225 yang signifikan, hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel DJIA, Nikkei 225, dan SSE yang lebih kecil dari α = 5% yaitu sebesar 0,008, 0.000, dan Sedangkan variabel KOSPI, Hang Seng, FTSE 100, DAX, CAC 40 dan ASX 200 memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari α = 5%. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial, return DJIA dan Nikkei 225 berpengaruh signifikan terhadap return IHSG. Dari nilai koefisien determinasi dapat dijelaskan bahwa perubahan return dari IHSG sebesar 0.46 yang berarti 46% dapat dijelaskan oleh variabel return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40, dan ASX 200. Sedangkan 54% perubahan IHSG dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dari model penelitian ini.dari tabel diatas maka model regresi yang dapat dibentuk adalah: Y = DJIA Nikkei KOSPI HangSeng SSE 0.044FTSE DAX 0.026CAC ASX + e (12) Dalam melakukan uji kausalitas Granger harus lolos dalam uji prasyarat, agar hasil dari penelitian tidak bias yaitu uji stasioneritas. Pada saat melakukan uji prasyarat, semua data telah memenuhi kriteria uji prasyarat. Setelah itu dapat dilanjutkan ke uji hipotesa kausalitas Granger. Berikut hasil uji kausalitas Granger: a. Return CAC 40 berpengaruh signifikan terhadap return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, FTSE 100, DAX, dan ASX 200 b. Return Hang Seng berpengaruh signifikan terhadap return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, SSE, FTSE 100, DAX, dan ASX 200 serta dipengaruhi oleh return SSE, FTSE 100, KOSPI dan CAC 40. Hang Seng memiliki hubungan kausalitas dengan FTSE 100, KOSPI dan SSE. c. Return FTSE 100 berpengaruh signifikan terhadap return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, dan DAX, serta dipengaruhi oleh return Hang Seng dan CAC 40. FTSE 100 memiliki hubungan kausalitas dengan Hang Seng d. Return DJIA berpengaruh signifikan terhadap return Nikkei 225, KOSPI dan DAX serta dipengaruhi oleh return Hang Seng, FTSE 100, dan CAC 40 e. Return Nikkei 225 berpengaruh signifikan terhadap return KOSPI dan DAX serta dipengaruhi oleh return DJIA, Hang Seng, FTSE 100, DAX, dan CAC 40. Nikkei 225 memiliki hubungan kausalitas dengan DAX. f. Return DAX berpengaruh signifikan terhadap return Nikkei 225 dan KOSPI serta dipengaruhi oleh return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, FTSE 100, dan CAC 40. DAX memiliki hubungan Kausalitas dengan KOSPI dan Nikkei 225. g. Return KOSPI berpengaruh signifikan terhadap return Hang Seng dan DAX serta dipengaruhi oleh return DJIA, Nikkei 225, SSE, Hang Seng, FTSE 100, DAX, dan CAC 40. KOSPI memiliki hubungan kausalitas dengan Hang Seng dan DAX. h. Return SSE berpengaruh signifikan terhadap return Hang Seng dan KOSPI serta dipengaruhi oleh return Hang Seng. SSE memiliki hubungan kausalitas dengan Hang Seng. i. Return ASX 200 dipengaruhi signifikan oleh return Hang Seng dan CAC 40 Dari hasil uji kausalitas Granger diatas dapat temukan bahwa indeks saham CAC 40, FTSE 100 dan Hang Seng merupakan leading indicator. Leading indicator merupakan indikator utama yang digunakan untuk memprediksi perubahan dalam perekonomian, akan tetapi tidak selalu akurat 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pengujian statistik yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh signifikansi dari return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX,

5 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) CAC 40 dan ASX 200 terhadap return IHSG, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: a. Return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40 dan ASX 200 berpengaruh signifikan terhadap return IHSG secara bersama-sama b. Return DJIA dan Nikkei 225 berpengaruh signifikan positif terhadap return IHSG secara parsial c. Return SSE berpengaruh signifikan negatif terhadap return IHSG d. Return KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40 dan ASX 200 tidak berpengaruh signifikan terhadap return IHSG secara parsial e. Koefisien determinasi menunjukkkan bahwa 46 % return dari IHSG dapat dijelaskan dari perubahan return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40 dan ASX 200 Berdasarkan pengujian kausalitas Granger yang dilakukan untuk mengetahui hubungan kausalitas diantara return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40 dan ASX 200, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: a. Return CAC 40 berpengaruh signifikan terhadap return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, FTSE 100, DAX, dan ASX 200 b. Return Hang Seng berpengaruh signifikan terhadap return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, SSE, FTSE 100, DAX, dan ASX 200 serta dipengaruhi oleh return SSE, FTSE 100, KOSPI dan CAC 40. Hang Seng memiliki hubungan kausalitas dengan FTSE 100, KOSPI dan SSE. c. Return FTSE 100 berpengaruh signifikan terhadap return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, dan DAX, serta dipengaruhi oleh return Hang Seng dan CAC 40. FTSE 100 memiliki hubungan kausalitas dengan Hang Seng d. Return DJIA berpengaruh signifikan terhadap return Nikkei 225, KOSPI dan DAX serta dipengaruhi oleh return Hang Seng, FTSE 100, dan CAC 40 e. Return Nikkei 225 berpengaruh signifikan terhadap return KOSPI dan DAX serta dipengaruhi oleh return DJIA, Hang Seng, FTSE 100, DAX, dan CAC 40. Nikkei 225 memiliki hubungan kausalitas dengan DAX. f. Return DAX berpengaruh signifikan terhadap return Nikkei 225 dan KOSPI serta dipengaruhi oleh return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, FTSE 100, dan CAC 40. DAX memiliki hubungan Kausalitas dengan KOSPI dan Nikkei 225. g. Return KOSPI berpengaruh signifikan terhadap return Hang Seng dan DAX serta dipengaruhi oleh return DJIA, Nikkei 225, SSE, Hang Seng, FTSE 100, DAX, dan CAC 40. KOSPI memiliki hubungan kausalitas dengan Hang Seng dan DAX. h. Return SSE berpengaruh signifikan terhadap return Hang Seng dan KOSPI serta dipengaruhi oleh return Hang Seng. SSE memiliki hubungan kausalitas dengan Hang Seng. i. Return ASX 200 dipengaruhi signifikan oleh return Hang Seng dan CAC 40 DAFTAR PUSTAKA Bloomberg. Index Profile. Diunduh Maret , dari billion-in-mortgage-securities-eachmonth.html Febyanti. F & Toarik. M. (2013, April). Likuiditas Jumbo Pemodal Asing. Investor, 52. Finance.Yahoo. Historical Price. Diunduh Mei , dari =1&c=2009&d=04&e=26&f=2013&g=m Forbes. (2013). The World s Biggest Stock Exchange. Diunduh Maret dari Ghozali,I. (2009). Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17.Semarang : Penerbit UNDIP Kertonegoro, S. (1998). Investasi, Analisa dan Manajemen.Jakarta : Widya Press Kuncoro, M. (2003). Metode riset untuk bisnis dan ekonomi. Jakarta: Erlangga. Mansur, M. (2005). Pengaruh Indeks Bursa Global terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Periode Tahun Universitas Padjajaran, Bandung, Indonesia Muzzamil, A. (2011). Analisis Pengaruh Indeks Saham Asia Tenggara terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Universitas Pembangunan Negara Veteran, Jakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu negara, karena hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dalam Bahasa Inggris disebut juga Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX Composite merupakan salah satu indeks pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi

I. PENDAHULUAN. karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha dan sebagai

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan banyak Negara-negara yang sedang berkembang yang juga memiliki pasar modal. Hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menjadi kunci indikator ekonomi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia di lima tahun terakhir ini dihadapkan pada satu babak baru yaitu runtuhnya stabilitas ekonomi global, krisis keuangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING HALAMAN PERNYATAAN SARJANA ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak memasuki memasuki era globalisasi, satu persatu negara di dunia mulai ikut dalam proses globalisasi. Kemajuan teknologi yang semakin canggih di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Periode yang diteliti 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Periode yang diteliti 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh indeks saham Amerika Serikat (Dow Jones Industrial Average), indeks saham Korea Selatan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN INDONESIA

ANALISIS PENGARUH INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN INDONESIA ANALISIS PENGARUH INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN INDONESIA Mie Mie 1), Agustina 2) Program Studi Akuntansi STIE Mikroskil Jl Thamrin No. 112, 124, 144 Medan 20212

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan komunikasi dari suatu negara ke negara lainnya. Dengan adanya globalisasi batasan geografis antar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. fakta-fakta bahwa setiap pasar modal di dunia ini telah tersambung jaringan online

I. PENDAHULUAN. fakta-fakta bahwa setiap pasar modal di dunia ini telah tersambung jaringan online I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sektor ekonomi global saat ini didominasi oleh peranan pasar modal. Globalisasi telah memungkinkan hubungan saling terkait dan saling mempengaruhi dari hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu negara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi. Investor dapat dengan mudah memperoleh informasi pasar modal dan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi. Investor dapat dengan mudah memperoleh informasi pasar modal dan UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sarana informasi yang kian tidak terbatas membuat pasar modal menjadi terintegrasi. Investor dapat dengan mudah memperoleh informasi pasar modal dan kondisi

Lebih terperinci

Ruth Christa Wahyu Ario Pratomo

Ruth Christa Wahyu Ario Pratomo ANALISIS PENGARUH INDEKS HARGA SAHAM DI BURSA GLOBAL TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BEI Ruth Christa Wahyu Ario Pratomo ABSTRACT This research aims to analyze the effect of the global stock price

Lebih terperinci

PENGARUH INDEK BURSA DUNIA TERHADAP INDEK SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA. Chairil Akhyar 1 Nurhadi 2 Ghazali.Syamni 3 Anwar Puteh 4

PENGARUH INDEK BURSA DUNIA TERHADAP INDEK SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA. Chairil Akhyar 1 Nurhadi 2 Ghazali.Syamni 3 Anwar Puteh 4 1 PENGARUH INDEK BURSA DUNIA TERHADAP INDEK SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA Chairil Akhyar 1 Nurhadi 2 Ghazali.Syamni 3 Anwar Puteh 4 Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh Kampus Bukit Indah, Blang Pulo,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INDEKS DOW JONES, INDEKS NIKKEI 225 DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERIODE TUGAS AKHIR

ANALISIS PENGARUH INDEKS DOW JONES, INDEKS NIKKEI 225 DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERIODE TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH INDEKS DOW JONES, INDEKS NIKKEI 225 DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERIODE 2013-2016 TUGAS AKHIR NABILA AMATULLAH 1131002057 PROGRAM SARJANA STRATA 1 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. yang berbeda. Sebuah studi menyatakan bahwa pada tahun 1990, hubungan antara

BAB I. Pendahuluan. yang berbeda. Sebuah studi menyatakan bahwa pada tahun 1990, hubungan antara BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah menyebabkan terjadinya hubungan interdependen diantara pasar saham yang berada di seluruh dunia, perubahan yang terjadi di satu pasar modal dapat

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA (BI RATE), NILAI TUKAR (KURS), DAN INDEKS DOW JONES TERHADAP INDEKS LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Samsul (2006), Indeks Harga Saham gabungan (Composite Stock

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Samsul (2006), Indeks Harga Saham gabungan (Composite Stock BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2.1.1 Pengertian IHSG Menurut Samsul (2006), Indeks Harga Saham gabungan (Composite Stock Price Indeks = CSPI) merupakan indeks gabungan dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Globalisasi yang tengah menjadi fenomena kehidupan masyarakat dunia, telah membawa dampak dan perubahan yang besar terhadap pola hubungan ekonomi antar negara. Perubahan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: exchange rate, JCI, NYSE, Nikkei, Hang Seng, STI and Telkom's share price. Universitas Kristen Maranatha. viii

ABSTRACT. Keywords: exchange rate, JCI, NYSE, Nikkei, Hang Seng, STI and Telkom's share price. Universitas Kristen Maranatha. viii ABSTRACT This study aims to determine whether the exchange rate, Jakarta Composite Index (JCI/JSX Composite), the NYSE index, Nikkei, Hang Seng and STI indices significantly affect the stock price of PT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode menurut Sugiyono (2007:1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode menurut Sugiyono (2007:1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode menurut Sugiyono (2007:1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah disini berarti

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR. 2.1 Pengaruh Indeks Bursa Global Terhadap IHSG

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR. 2.1 Pengaruh Indeks Bursa Global Terhadap IHSG BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1 Pengaruh Indeks Bursa Global Terhadap IHSG Keterkaitan pasar modal Indonesia dengan pasar modal luar negeri dimulai setelah diperbolehkannya para investor untuk ikut menguasai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini, semakin pesat perkembangan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini, semakin pesat perkembangan teknologi informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, semakin pesat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di dunia, disertai pula dengan adanya deregulasi keuangan, telah menghilangkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Indeks harga saham gabungan (IHSG) merupakan suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi IHSG, salah satunya faktor makroekonomi. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... iii

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... iii ABSTRACT This study aims to identify and analyze the effect of the global stock indices and foreign exchange rates against the Composite Stock Price Index. The population used in this study are the factors

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words : Rate of deposit interest, US foreign exchange, gold price, composite index. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words : Rate of deposit interest, US foreign exchange, gold price, composite index. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The unstable economic condition of Indonesia which is caused by the economic global crisis affect price stocks in capital market. There are others investment alternative which investor can choose

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi ekonomi, globalisasi teknologi, globalisasi keuangan, dan lain-lain. Globalisasi merupakan

Lebih terperinci

Tita Deitiana 1 ; Stella 2. Jln. Kyai Tapa No. 20 Grogol, Jakarta

Tita Deitiana 1 ; Stella 2. Jln. Kyai Tapa No. 20 Grogol, Jakarta PENGARUH INDEKS DOW JONES, NIKKEI 225, KOSPI, DAN SHANGHAI COMPOSITE INDEX TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2004-2008 Tita Deitiana 1 ; Stella 2 1, 2 Trisakti School

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Variabel independen DJIA, FTSE, N225, STI, dan HANGSENG tidak dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Variabel independen DJIA, FTSE, N225, STI, dan HANGSENG tidak dapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel independen DJIA, FTSE,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian di suatu Negara, pasar modal merupakan sebuah indicator kemajuan perekonomian Negara serta menunjang ekonomi Negara yang bersangkutan. Pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, hampir semua negara menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, hampir semua negara menaruh perhatian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, hampir semua negara menaruh perhatian lebih terhadap pasar modal karena memiliki peranan penting pada perkembangan suatu negara.

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Data penelitian Penelitian interdependensi pasar saham indonesia dengan pasar saham dunia ini menggunakan data sekunder berupa nilai penutupan harian/daily

Lebih terperinci

Istiono Dosen Fakultas Ekonomi dan Program Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Abstract

Istiono Dosen Fakultas Ekonomi dan Program Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Abstract Istiono 139 PENGARUH KINERJA PASAR MODAL ASING TERHADAP KINERJA PASAR MODAL INDONESIA Oleh: Istiono Dosen Fakultas Ekonomi dan Program Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Abstract Globalization

Lebih terperinci

Pengaruh Indeks Bursa Saham Regional Asia Pasifik terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun

Pengaruh Indeks Bursa Saham Regional Asia Pasifik terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun Pengaruh Indeks Bursa Saham Regional Asia Pasifik terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2009-2011 By: Gading Pramudika Supervisor Lecturer: Drs. Kuspandi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian suatu negara. Era globalisasi ini terjadi dikarenakan adanya rasa saling ketergantungan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting terutama terkait dengan arus permodalan dan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan indikator

Lebih terperinci

TITA DEITIANA STELLA Trisakti School of Management Jl. Kyai Tapa No. 20 Grogol, Jakarta

TITA DEITIANA STELLA Trisakti School of Management Jl. Kyai Tapa No. 20 Grogol, Jakarta PENGARUH INDEKS DOW JONES, NIKKEI 225, KOSPI, DAN SHANGHAI COMPOSITE INDEX TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2004-2008 TITA DEITIANA STELLA Trisakti School of Management

Lebih terperinci

PASAR KEUANGAN (FINANCIAL MARKET) PASAR UANG (MONEY MARKET) Bagan 2.1 Struktur Pasar Modal

PASAR KEUANGAN (FINANCIAL MARKET) PASAR UANG (MONEY MARKET) Bagan 2.1 Struktur Pasar Modal 8 PASAR KEUANGAN (FINANCIAL MARKET) PASAR UANG (MONEY MARKET) PASAR MODAL (CAPITAL MARKET) Bagan 2.1 Struktur Pasar Modal II.2 Manfaat Pasar Modal Pasar Modal menurut Tjiptono (20006) banyak memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi suatu negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange)

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Amerika Serikat memiliki salah satu pasar keuangan terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange) merupakan bursa terbesar

Lebih terperinci

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2013 Nama : Siti Wulandari NPM : 19210954 Fakultas / Jurusan : Ekonomi /Manajemen Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan kausalitas secara Granger di antara pasar modal Amerika Serikat,

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan kausalitas secara Granger di antara pasar modal Amerika Serikat, BAB V PENUTUP V.1. Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisa hasil pada bab sebelumnya, maka didapatkan beberapa kesimpulan berikut: 1. Terdapat hubungan kausalitas secara Granger di antara pasar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham. Rasio keuangan yang digunakan meliputi rasio likuiditas, dan rasio profitabilitas. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global, saat ini krisis keuangan yang terjadi pada kawasan Eropa. Krisis Eropa mulai

BAB I PENDAHULUAN. global, saat ini krisis keuangan yang terjadi pada kawasan Eropa. Krisis Eropa mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian suatu negara tidak terlepas dari pengaruh kondisi global, saat ini krisis keuangan yang terjadi pada kawasan Eropa. Krisis Eropa mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.8 Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.8 Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Maju atau tidaknya perekonomian suatu negara, dapat dilihat dari perkembangan pasar modal

Lebih terperinci

ABSTRACT ANALYSIS OF MACRO ECONOMIC INDICATORS CONCERNING SYARIAH S STOCK VOLATILITY IN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIOD

ABSTRACT ANALYSIS OF MACRO ECONOMIC INDICATORS CONCERNING SYARIAH S STOCK VOLATILITY IN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIOD ABSTRACT ANALYSIS OF MACRO ECONOMIC INDICATORS CONCERNING SYARIAH S STOCK VOLATILITY IN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIOD 2009-2013 By ANNISA NOERLITA INDRA DEWI The purpose of this research is to analyzing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana yang diharapkan pada masa depan, juga dapat mendatangkan keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN. dana yang diharapkan pada masa depan, juga dapat mendatangkan keuntungan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, investasi merupakan kegiatan yang mengalokasikan sejumlah dana yang diharapkan pada masa depan, juga dapat mendatangkan keuntungan. Investasi bagi suatu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : ROA, ROE, PBV,EPS,Harga Saham. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : ROA, ROE, PBV,EPS,Harga Saham. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terjadinya pengaruh pada harga saham yang dimana ROA (Return On Asset),ROE (Return On Equity), PBV(Price to Book Value) dan EPS (Earning Per Share) merupakan

Lebih terperinci

Metode Penelitian. Bagan 3.1 Bagan Kerangka Pikir. Pengumpulan data sampel dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan (14 minggu)

Metode Penelitian. Bagan 3.1 Bagan Kerangka Pikir. Pengumpulan data sampel dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan (14 minggu) Bagan 3. Bagan Kerangka Pikir III. Metode Penelitian Pengumpulan data sampel dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan (4 minggu) sebelum 008, bulan (56 minggu) selama 008, 3 bulan (4 minggu) setelah 008 3 untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR RUMUS... xii DAFTAR GRAFIK... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi semakin kabur (borderless world), aktivitas ekonomi tidak hanya terbatas pada lingkungan domestik,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 63 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data dari variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis pada penelitian ini akan penulis sajikan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IHSG yang mencatat pergerakan saham dari semua sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga mencerminkan pasar modal yang tengah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan investasi para pemegang dana

Lebih terperinci

: Gianita Safitri NPM : Dosen Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

: Gianita Safitri NPM : Dosen Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), MARKET VALUE ADDED (MVA) DAN ARUS KAS OPERASI (AKO) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE Nama : Gianita Safitri NPM : 23213716 Jurusan

Lebih terperinci

Faktor - Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

Faktor - Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Kalbisocio,Volume 3 No. 2 Agustus 2016 ISSN 2356-4385 Faktor - Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Natali Yustisia Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah indeks harga saham gabungan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah indeks harga saham gabungan BAB IV HASIL PENELITIAN IV.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah indeks harga saham gabungan (JSX dan IDX), indeks Dow Jones (DJIA), indeks FTSE (FTSE), indeks

Lebih terperinci

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

Bab V SIMPULAN DAN SARAN Bab V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Ringkasan Penelitian ini dilakukan untuk menguji prediksi menggunakan metode ARIMA. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data IHSG penutupan harian IHSG mulai periode

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu tempat yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana (investor) dengan pihak yang kekurangan dana (perusahaan). Maka

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah per dollar AS, tingkat suku bunga (SBI), tingkat inflasi, indeks Hang Seng dan indeks Dow

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN HARGA EMAS DUNIA DAN KURS RUPIAH PADA RETURN PASAR

PENGARUH PERUBAHAN HARGA EMAS DUNIA DAN KURS RUPIAH PADA RETURN PASAR PENGARUH PERUBAHAN HARGA EMAS DUNIA DAN KURS RUPIAH PADA RETURN PASAR Umi Murtini Sirilus Kristiyo Amijoyo Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana Jl. Dr. Wihidin Sudiro Husodo 5-25, Yogyakarta,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: Initial Public Offering, Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: Initial Public Offering, Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Universitas Kristen Maranatha EFFECT OF RETURN ON EQUITY (ROE), EARNING PER SHARE (EPS) AND DEBT EQUITY RATIO (DER) TO AFTER MARKET PRICE OF SHARES ISSUER INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) (Research In Companies That listing on the Stock

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman globalisasi seperti sekarang ini, masyarakat sudah banyak melakukan investasi di berbagai bidang. Salah satu kegiatan investasi yang dapat dilakukan masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang telah berhasil dikumpulkan, serta permasalahan dan hipotesis yang telah ditetapkan pada bab bab sebelumnya, maka penulis akan membahas variabel variabel

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Tukar dan Indeks Dow Jones Terhadap Composite Index di Bursa Efek Indonesia

Pengaruh Nilai Tukar dan Indeks Dow Jones Terhadap Composite Index di Bursa Efek Indonesia FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Pengaruh Nilai Tukar dan Indeks Dow Jones Terhadap Composite Index di Bursa Efek Indonesia Ardy Haryogo Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Jenis Penelitian ini termasuk penelitian kausal, yang bertujuan menguji hipotesis tentang pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Penelitian kausal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar Modal memiliki peran penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini yang menjadi penelitian adalah seluruh perusahaan LQ 45 yang listing di BEI pada tahun 2010-2014, dimana perusahaan tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH DJIA, NCI, NIKKEI 225, HSI TERHADAP INDEKS LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH DJIA, NCI, NIKKEI 225, HSI TERHADAP INDEKS LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH PENGARUH DJIA, NCI, NIKKEI 225, HSI TERHADAP INDEKS LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

PENGARUH DJIA, NCI, NIKKEI 225, HSI TERHADAP INDEKS LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

PENGARUH DJIA, NCI, NIKKEI 225, HSI TERHADAP INDEKS LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI 1 PENGARUH DJIA, NCI, NIKKEI 225, HSI TERHADAP INDEKS LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen Oleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang dipilih adalah pasar saham di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis,

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang dipilih adalah pasar saham di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah berbagai pasar saham di dunia.sampel yang dipilih adalah pasar saham di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INDEKS ASEAN TERHADAP PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH INDEKS ASEAN TERHADAP PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS ASEAN TERHADAP PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun sektor keuangan. Interaksi kegiatan ekonomi sektor rill bisa dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. maupun sektor keuangan. Interaksi kegiatan ekonomi sektor rill bisa dilihat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kegiatan ekonomi di dunia saat ini menjadi semakin berkait dan bergantung satu sama lain. Hampir tidak ada negara yang tidak mempunyai interaksi dengan dunia luar.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2013 Skripsi Untuk memenuhi sebagian Persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rupiah, Harga Minyak Dunia, IHSG

ABSTRAK. Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rupiah, Harga Minyak Dunia, IHSG ABSTRAK Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi IHSG yaitu faktor makro dan mikro ekonomi. Faktor makro ekonomi tersebut diantaranya adalah Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI),

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Radita Sari Anggraeni 10208985 Latar Belakang Masalah Sebagai pasar yang sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ardian Agung Witjaksono (2010) Sunariyah, (2006: 20-22).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ardian Agung Witjaksono (2010) Sunariyah, (2006: 20-22). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya krisis ekonomi global memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan pasar modal di Indonesia. Dampak krisis keuangan dunia atau lebih dikenal

Lebih terperinci

Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Latar Belakang Ekonomi dunia telah mengalami

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi telah mengalami perubahan selama beberapa tahun

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi telah mengalami perubahan selama beberapa tahun 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi telah mengalami perubahan selama beberapa tahun belakangan ini. Negara-negara berkembang tak kalah dari negara-negara maju, semakin menunjukkan kemajuan

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. i ABSTRAK Fella (0552228) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Krisis moneter yang terjadi sejak tahun 1997, berakibat

Lebih terperinci

ABSTRACT. . Keywords: PER, DER, ROA, EPS, CR, PBV, stock price

ABSTRACT. . Keywords: PER, DER, ROA, EPS, CR, PBV, stock price ABSTRACT Investation risk on stock market is higher than other investation. Thus the investor need to observe various factor and information that can affect on stock market price. Fundamental information

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. tingkat suku bunga SBI, harga emas dunia, harga crude oil, nilai kurs Dollar

BAB 5 PENUTUP. tingkat suku bunga SBI, harga emas dunia, harga crude oil, nilai kurs Dollar 93 BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menganalisa pengaruh faktor fundamental makro ekonomi terhadap indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Faktor fundamental makro ekonomi

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS

SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2010 OLEH SANDRI ANDIKA 090522029 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: return on asset, leverage, ukuran perusahaan, tax avoidance.

ABSTRAK. Kata kunci: return on asset, leverage, ukuran perusahaan, tax avoidance. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh return on asset, leverage, dan ukuran perusahan terhadap penghindaran pajak (tax avoidance) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The Influence of Earnings Per Share ( EPS ), Return On Investment (ROI), Price To Book Value (PBV) and Price Earnings Ratio (PER) To Share Price: An Empirical Study of Food and Beverage Sector

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: debt to equity ratio, firm size, bond rating and yield to maturity. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: debt to equity ratio, firm size, bond rating and yield to maturity. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this research is to determine the effect of debt to equity ratio, firm size and bond ratings against corporate bond yields in the Indonesia Stock Exchange, which are listings in

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Latar belakang kenaikan harga minyak dunia yang terjadi akhir-akhir ini berbeda dengan fenomena kenaikan harga minyak dunia sebelumnya. Saat ini, kenaikan harga minyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak peneliti dan analis saham menyatakan bahwa, turun-naiknya Indeks Harga Saham di pasar modal ada hubungannya dengan perkembangan ekonomi makro yang

Lebih terperinci

Delly Julions Romanza, Dr. Ambo Sakka H, SE, MSi. Undergraduate Program, Faculty of Economy, Gunadarma University

Delly Julions Romanza, Dr. Ambo Sakka H, SE, MSi. Undergraduate Program, Faculty of Economy, Gunadarma University EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE FLUCTUATION AND STOCK PRICE INDEX OF FOREIGN AFFAIRS ON COMPOSITE STOCK PRICE INDEX (CSPI) IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX) Delly Julions Romanza, Dr. Ambo Sakka H, SE, MSi

Lebih terperinci