BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Samsul (2006), Indeks Harga Saham gabungan (Composite Stock

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Samsul (2006), Indeks Harga Saham gabungan (Composite Stock"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Pengertian IHSG Menurut Samsul (2006), Indeks Harga Saham gabungan (Composite Stock Price Indeks = CSPI) merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis saham yang tercatat di bursa efek. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diterbitkan oleh bursa efek. Sementara itu, pihak di luar bursa efek tidak tertarik menerbitkan IHSG karena indeks tersebut masih kalah manfaatnya dengan indeks parsial, seperti untuk keperluan hedging. IHSG pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April Tapi, hari dasar perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai Fungsi IHSG Indeks harga saham mempunyai tiga manfaat utama. yaitu: 1. Penanda Arah Pasar Boleh dibilang, Indeks merupakan nilai representatif atas rata-rata dari sekelompok saham. Karena menggunakan harga hampir semua saham di BEJ dalam perhitungannya, IHSG menjadi indikator kinerja bursa saham paling utama. Jika IHSG cenderung meningkat seperti yang terjadi akhir-akhir ini, artinya harga-harga saham di BEI sedang meningkat. Sebaliknya, jika IHSG cenderung turun, artinya harga-harga saham di BEI sedang merosot. Sekedar catatan, persentase kenaikan atau penurunan IHSG akan berbeda dibanding dengan kenaikan atau penurunan harga masing-masing saham.

2 2. Pengukur Tingkat Keuntungan Misalnya kita dapat menghitung secara rata-rata berapa keuntungan berinvestasi di pasar saham. Sekarang di tahun 2013, IHSG bernilai Lima tahun lalu IHSG bernilai Kita dapat menghitung secara sederhana berinvestasi selama 5 tahun dari tahun menghasilkan keuntungan ( ) / 1400 x 100% = 214%. Secara rata-rata per tahun keuntungan berinvestasi di pasar saham adalah 214%. Berarti per tahun 42,8%. Angka tersebut belum termasuk keuntungan dari dividen ( 2.2 The Fed Rate Salah satu indikator perekonomian di Amerika Serikat adalah tingkat suku bunga The Fed. Menurut McEachrn (2000), dalam bukunya ekonomi makro yang diterjemahkan oleh Sigit Triandaru mengatakan bahwa The Fed Rate mengandung makna sebagai berikut: "Tingkat bunga The Fed adalah tingkat bunga yang ditetapkan The Fed terhadap pinjaman yang diberikan kepada bank". The Fed yang merupakan bank sentral di Amerika Serikat bertanggung jawab memantau dan menanggapi perkembangan perekonomian secara keseluruhan, dan pasar saham adalah bagian dari perekonomian. The Fed (Federal Reserve) mengawasi pasar saham dan dapat mempengaruhi suku bunga dan aktivitas ekonomi bagi Indonesia. Saat ini, hampir semua pasar saham termasuk pula di kawasan regional, mengamati dengan cermat perkembangan harga saham

3 di Amerika Serikat. Apa yang dikatakan Fed akan sangat diikuti pasar. Pasar akan bereaksi cepat menyangkut rencana kebijakan The Fed. Teori penghitungan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Taylor's Rule) dikemukakan oleh John B. Taylor, seorang profesor ilmu ekonomi dari Stanford University ( sebagai berikut: FFR = r + I + 0,5 ( I - I*) + 0,5y dimana: FFR = Federal Funds Rate (Suku Bunga Amerika Serikat) r = Keseimbangan dari real federal funds rate I = Rata-rata tingkat inflasi untuk setiap 3 bulan sebelumnya I* = Target tingkat inflasi y = The output gap dengan rumus: y = ((Real GDP - Potential GDP)/Potential GDP)x100 Data dalam penelitian ini tidak didapat menggunakan rumus diatas karena nilai fed funds rate sudah diperoleh dalam bentuk data sekunder yang telah diolah oleh Federal Reserve. Informasi lain adalah pergerakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) sering dijadikan dasar pengambilan keputusan investasi. Hal tersebut berpengaruh karena apabila suku bunga The Fed naik, maka investor kemungkinan akan memindahkan dananya dari Indonesia ke Amerika. Pada pertengahan tahun 2008 Bank Sentral Amerika telah menurunkan suku bunga tiga kali. Potensi kenaikan suku bunga terjadi di tahun Seiring pemulihan ekonomi, inflasi akan meningkat, dan The Fed akan menaikkan suku bunganya. Potensi kenaikan cukup besar di tahun 2010, sudah mulai terlihat dari penguatan US Dollar yang signifkan. Secara jangka panjang naiknya suku bunga berpengaruh baik bagi AS, tetapi secara jangka pendek akan mengakibatkan

4 capital outlow dari negara-negara di luar AS, termasuk Indonesia (Surbakti dkk, 2011). The Fed pada bulan April menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin yang akan berdampak positif pada penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkiraan penurunan sebesar 25 basis poin suku bunga The Fed dari 2,25 menjadi 2,00 bisa menjadi sentimen positif indeks regional (Misgiyanti, 2008). Dalam publikasinya, Federal Reserve menyebutkan bahwa kondisi ekonomi Amerika dan ekonomi dunia terhubung dengan berbagai saluran. Perkembangan ekonomi di Amerika memiliki pengaruh besar pada sektor produksi, tenaga kerja dan harga di dunia internasional. Begitu pula aktivitas yang dilakukan Federal Reserve dan ekonomi internasional saling mempengaruhi satu sama lain. Kebijakan the Fed mempertimbangkan transaksi internasional Amerika, pergerakan nilai tukar dolar dan perkembangan ekonomi lainnya, namun disisi lain aktivitas the Fed juga akan berpengaruh pada ekonomi internasional seperti halnya transaksi valuta asing yang dilakukan Federal Reserve akan mempengaruhi nilai tukar dolar yang pada akhirnya mempengaruhi keuangan dunia (The Federal Reserve Publication). Wongswan (2005: 10-11) menyebutkan bahwa kebijakan moneter Amerika (The Fed Fund Rate) dapat mempengaruhi harga saham di negara lain melalui beberapa jalur sebagai berikut: 1) Naiknya Fed rate akan menyebabkan kenaikan discount rate yang berpengaruh pada ekspektasi deviden sehingga akan menurunkan tingkat

5 harga saham di US. Karena Fed rate mempengaruhi tingkat suku bunga global maka tidak menutup kemungkinan kenaikan Fed rate juga akan menyebabkan naiknya tingkat suku bunga domestik yang pada akhirnya akan mengakibatkan turunnya harga saham. 2) Perubahan Fed rate dapat dijadikan sebagi tolak ukur aktivitas ekonomi yang akan dilakukan oleh Amerika. Di satu sisi naiknya Fed rate mengakibatkan lesunya kegiatan perekonomian, namun di sisi lain tingginya Fed rate juga merupakan signal menguatnya perekonomian Amerika. Hal ini berpotensi mempengaruhi aktifitas global sehingga memungkinkan untuk mempengaruhi pasar modal. 3) Perubahan Fed rate akan mempengaruhi kurs mata uang asing, sedangkan kurs mata uang dapat mempengaruhi harga saham melalui komponen discount rate atau expected future cash flow ataupun melalui keduanya. Besar pengaruh tersebut tergantung pada kemampuan nilai tukar dalam menyesuaikan perubahan suku bunga global. 4) Perubahan Fed Rate mempengaruhi harga saham global melaui portofolio adjustment pada pasar ganda (multiple market) yang saling terhubung seperti global mutual fund, hedge fund dan brokerage firms. Berdasarkan teori interest rate parity dan teori portofolio adjustment menyebutkan bahwa perubahan tingkat suku bunga luar negeri akan berpengaruh terhadap keputusan investasi investor. Tingginya tingkat suku bunga luar negeri dibanding tingkat suku bunga domestik akan menyebabkan capital outflow karena investor menilai lebih menguntungkan berinvestasi di luar negeri dibandingkan

6 berinvestasi dalam negeri. Oleh sebab itu, kenaikan tingkat suku bunga luar negeri yang dibarengi dengan penurunan tingkat suku bunga domestik akan berdampak negatif bagi kondisi pasar modal domestic (Antonio dkk, 2013). 2.3 Indeks Dow Jones Dow Jones Industrial Average (DJIA) adalah salah satu indeks pasar saham yang didirikan oleh editor The Wall Street Journal dan pendiri Dow Jones dan Company Charles Dow. Dow membuat indeks ini sebagai suatu cara untuk mengukur performa komponen industri di pasar saham Amerika. Saat ini DJIA merupakan indeks pasar AS tertua yang masih berjalan. Sekarang, bursa saham ini terdiri dari 30 perusahaan terbesar di Amerika Serikat yang sudah secara luas go public. Untuk mengkompensasi efek pemecahan saham dan penyesuaian lainnya, sekarang ini menggunakan weighted average. Bukan rata-rata aktual dari harga saham komponennya. Pada awalnya, tahun 1896 terdapat 12 perusahaan yang terdaftar di DJIA. Jumlah keanggotaan bursa kemudian diperbanyak menjadi 20 pada tahun 1916, dan akhirnya menjadi 30 perusahaan sejak tahun 1928 hingga sekarang. Editor koran The Wall Street Journal memilih perusahaan mana yang akan dikeluarkan dan dimasukkan kedalam bursa (id.wikipedia.org). Pada umumnya indikator harga saham di USA adalah the DJIA, Standard & Poor s Composite, The New York Stock Exchange Composite index, The American Stock Exchange Market Value Index, The NASDAQ Composite. Cara penghitungan indeks Dow Jones sebagai berikut : Σ P s Divisor

7 Dimana Σ P s adalah jumlah seluruh harga saham dan divisor adalah angka yang ditentukan oleh Dow Jones sebagai pembagi. Angka pembagi ini selalu diperbaharui dan disesuaikan dengan perkembangan pasar yang terjadi seperti stock split, pembayaran dividen, pengumuman bonus, dan berita ekonomi lain. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar nilai indeks tetap konsisten. Nilai divisor sekarang ini adalah 0, Dalam Nachrowi dan Usman (2007) pengaruh Dow Jones terhadap IHSG secara tidak langsung memberikan gambaran betapa kuatnya pengaruh kinerja ekonomi kedua negara terhadap Indonesia. Ketika Amerika mempunyai kinerja baik, maka Indonesia akan menikmati pula kinerja tersebut. Tetapi ketika keduanya mempunyai kinerja buruk, maka akan berdampak buruk pula bagi Indonesia. Dengan naiknya Indeks Dow Jones ini berarti kinerja perekonomian Amerika Serikat ikut membaik. Sebagai salah satu negara tujuan ekspor Indonesia, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui kegiatan ekspor maupun aliran modal masuk baik investasi langsung maupun melalui pasar modal (Sunariyah,2006). 2.4 Indeks Nikkei 225 Pada awal berdirinya Tokyo Stock Exchange (TSE) telah menjadi aktifitas stock market yang paling berpengaruh di Jepang. Pada masa itu telah diperkenalkan Index Tokyo Stock Market average, yang merupakan hasil perhitungan dari keseluruhan perusahaan yang sahamnya tercatat di TSE.

8 Perhitungan index stok market ini, telah dimulai sejak September 1950, yang pada waktu itu meng-gunakan metode kalkulasi sama seperti yang digunakan untuk menghitung stock index Dow Jones. Tetapi pada tahun 1968, Chairman dari TSE yaitu Morinaga, menghentikan model perhitungan index average TSE, dan mencoba untuk mendapatkan model perhitungan yang lebih akurat. Hingga akhirnya pada Juli 1970 Nihon Keizai Shimbun, Inc. mengajukan sistem perhitungan index yang lebih baik, yang hingga kini dikenal dengan nama Nikkei 225 stock index. Index ini merupakan gabungan dari 225 perusahaan yang terpilih, dengan persyaratan tertentu. Perusahaan yang terpilih merupakan perusahaan yang memiliki asset yang besar dan memiliki kredibilitas yang baik di market. Sebagai perusahaan yang memiliki lisensi menghitung index stock market, Nihon Keizai pada tanggal 1 Juli 1971, mengawali perhitungan stock index TSE, yang pada awalnya di launching dengan nama Nihon Shortwave Broadcasting (NSB) 225 Adjusted average, dan lisensinya dimiliki oleh Nihon Shortwave Broadcasting Co., anak perusahaan dari Nihon Keizai Shimbun, Inc. Hingga akhirnya pada 1 Mei 1985 namanya diubah menjadi Nikkei 225 Stock Average. Sebagai index dari cash market, tentunya Nikkei 225 stock index tidak dapat diperdagangkan, dan hanya menjadi indikator pergerakan index saham secara umum. Untuk itu agar dapat diperdagangkan, dibentuk juga Nikkei 225 stock index futures (Berjangka). Yang pada perkembangannya sangat diminati oleh para investor, dari Jepang sendiri maupun investor internasional.

9 Pada tanggal 3 September 1986, secara resmi Singapore International Monetary Exchange (SIMEX) mulai memperdagangkan Nikkei Stock Average Futures trading. Menyusul Osaka Securities Exchange pada tanggal 3 September 1988, dan mulai 25 September 1990, Chicago Mercantile Exchange (CME) juga me-miliki lisensi untuk memperdagangkan Nikkei 225 stock index futures. Index Futures diperdagangkan untuk penyerahan dimasa yang akan datang, seperti kontrak Futures lainnya. Misalnya: bulan bulan perdagangan untuk Nikkei Stock Index Futures 225 termasuk bulan saat itu (spot month), dan setiap triwulan yang akan datang. Futures tersebut diperdagangkan dengan margin yang berfungsi sebagai jaminan agar investor memenuhi kewajibannya. Pembeli diwajibkan terlebih dahulu untuk membayar sejumlah margin pada saat mereka telah mengambil suatu posisi. Sejak dibentuknya, ke-225 perusahaan yang menjadi indikator Nikkei tidaklah bersifat permanen dan dapat berubah, dan sebuah perusahaan yang terdaftar di Nikkei stock average dapat di hapus dan digantikan oleh perusahaan lain yang lebih memenuhi syarat. Dengan berbagai kritik dan saran dari market, dan perkembangan kondisi ekonomi dan moneter internasional, pada tanggal 14 Desember 1990, diterapkan sistem seleksi yang lebih ketat dan akurat ( Saat ini, Nikkei adalah indeks yang paling banyak digunakan sebagai panduan bagi investor ketika akan berinvestasi ( Indeks ini dibuat untuk mencerminkan kondisi pasar saham, oleh karena itu pergerakan setiap indeks sektor industri dinilai setara dan tidak ada pembobotan yang lebih

10 untuk sektor-sektor industri tertentu ( Berbagai macam event yang terjadi di pasar saham Tokyo seperti stock splits, perpindahan dan penambahan dari saham yang beredar akan memberikan dampak atas perhitungan indeks dan bilangan pembaginya (divisor). Metode Perhitungan Indeks Nikkei 225 menggunakan rumus sebagai berikut: Σ P s Divisor *Sumber : Dimana Σp adalah jumlah seluruh harga saham yang tercatat di Indeks Nikkei 225 dan divisor adalah angka yang ditentukan oleh otoritas bursa sebagai bilangan pembagi (en.wikipedia.org). Nilai divisor berdasar perhitungan otoritas bursa per April 2009 adalah sebesar Bagi saham-saham yang harganya kurang dari 50 yen, maka harga sahamnya akan dihitung 50 yen. Untuk penggunaan harga, ditentukan berdasar prioritas sebagai berikut : 1. Harga khusus terbaru 2. Harga saat ini 3. Harga standar Perusahaan yang tercatat di Indeks Nikkei 225 merupakan perusahaan besar yang telah beroperasi secara global, termasuk di Indonesia. Dengan naiknya Indeks Nikkei 225 ini berarti kinerja perekonomian Jepang ikut membaik. Sebagai salah satu negara tujuan ekspor Indonesia, pertumbuhan ekonomi Jepang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui kegiatan ekspor maupun

11 aliran modal masuk baik investasi langsung maupun melalui pasar modal (Sunariyah,2006). M. Samsul (2008) mengungkapkan bahwa pergerakan indeks di pasar modal suatu negara dipengaruhi oleh indeks-indeks pasar modal dunia. Hal ini disebabkan aliran perdagangan antar negara, adanya kebebasan aliran informasi, serta deregulasi peraturan pasar modal yang menyebabkan investor semakin mudah untuk masuk di pasar modal suatu negara. 2.5 Keterkaitan Antar Variabel Dari hasil penelitian sebelumnya ditemukan keterkaitan antar variabel dependen (IHSG) dengan variabel Independen (the Fed Rate, indeks Dow Jones dan indeks Nikkei 225). Di bawah ini dijelaskan beberapa penelitian yang sama dengan berbagai variasi variabel : 1. Rasyid (2008) dalam penelitian Hubungan Indeks Saham Dow Jones, Nikkei 225, Strait Times dengan Indeks Saham LQ-45 di Bursa Efek Jakarta (BEJ) menemukan bahwa hasil uji korelasi Pearson menunjukkan Indeks Saham Dow Jones, Nikkei 225, Strait Times secara parsial mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap Indeks Saham LQ Penelitian Subastine dan Syamsudin (2010) yang berjudul Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Indeks Harga Saham Luar Negeri terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menemukan hasil bahwa variabel indeks Dow Jones berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG.

12 Penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. 3. Sejalan dengan itu, Mansur (2005) melakukan penelitian menggunakan Path Analysis sebagai suatu model analisis guna menganalisis besarnya pengaruh ketujuh indeks bursa saham global baik secara simultan maupun secara individual terhadap IHSG BEJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh ketujuh indeks bursa saham global secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan tetapi secara individual hanya indeks bursa KOSPI, Nikkei 225, TAIEX, dan ASX saja yang mempengaruhi IHSG BEJ. 4. Sutanto (2013), dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model analisis regresi linear berganda dan uji stasioner pada pengolahan datanya, menemukan kesimpulan pada penelitiannya bahwa variabel indeks Dow Jones dan indeks Nikkei 225 berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG. 2.6 Kerangka Berpikir Ketiga variabel independen dalam penelitian tersebut akan dianalisis apakah mempunyai pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Secara ringkas kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

13 Indeks Harga Saham Gabungan Indeks Dow Jones Indeks Nikkei 225 The Fed Rate Gambar 2.1 Kerangka Berpikir 2.7 Hipotesis Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. The Fed berpengaruh negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 2. Indeks Dow Jones dan Nikkei 225 berpengaruh positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dalam Bahasa Inggris disebut juga Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX Composite merupakan salah satu indeks pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IHSG yang mencatat pergerakan saham dari semua sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga mencerminkan pasar modal yang tengah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi ekonomi, globalisasi teknologi, globalisasi keuangan, dan lain-lain. Globalisasi merupakan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting terutama terkait dengan arus permodalan dan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan mencari cara untuk tetap mampu bertahan, cara yang dapat dilakukan adalah dengan menambah modal kerja dan memperluas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran yang kita keluarkan saat ini guna mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Ketika memutuskan untuk berinvestasi, maka investor

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia di lima tahun terakhir ini dihadapkan pada satu babak baru yaitu runtuhnya stabilitas ekonomi global, krisis keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi terhadap Indeks menunjukkan hasil yang berbeda-beda sebagaimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi terhadap Indeks menunjukkan hasil yang berbeda-beda sebagaimana BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu tentang pengaruh variabel makro ekonomi terhadap Indeks menunjukkan hasil yang berbeda-beda sebagaimana yang telah ditemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa untuk memelihara kesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa untuk memelihara kesinambungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa untuk memelihara kesinambungan pelaksanaan pembangunan nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang yang diarahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian di suatu negara, karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh inflasi, suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menjadi kunci indikator ekonomi

Lebih terperinci

Indeks saham pada umumnya keberadaannya lebih di ketahui masyarakat baik AS, Eropa maupun Asia,

Indeks saham pada umumnya keberadaannya lebih di ketahui masyarakat baik AS, Eropa maupun Asia, INDEX SAHAM Indeks saham pada umumnya keberadaannya lebih di ketahui masyarakat baik AS, Eropa maupun Asia, karena seringnya indeks saham tersebut muncul dalam laporan berita. Sebagian kecil kalangan trader

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange)

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Amerika Serikat memiliki salah satu pasar keuangan terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange) merupakan bursa terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merasakan akibat dari krisis. Dengan adanya globalisasi, pengaruh tersebut

BAB I PENDAHULUAN. merasakan akibat dari krisis. Dengan adanya globalisasi, pengaruh tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi pada akhirnya merupakan jalan yang dibuat untuk menyatukan ekonomi seluruh negara tanpa batasan. Tidak adanya batas membuat pengaruh antara negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan investasi para pemegang dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi suatu perusahaan pendanaan merupakan fungsi penting dalam menentukan keberhasilan usaha perusahaan. Fungsi pendanaan menjadi penting karena pendanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain mengorbankan sesuatu

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA (BI RATE), NILAI TUKAR (KURS), DAN INDEKS DOW JONES TERHADAP INDEKS LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pembiayaan dari sebuah perusahaan diperoleh dari dua sumber yaitu sumber dari dalam perusahaan (internal) berupa laba dan dari luar perusahaan (eksternal) berupa hutang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini pasar modal merupakan instrumen penting dalam perekonomian suatu negara. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah:

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah: BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil analisa data, kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah: 1. Pengaruh Simultan a. Secara bersama-sama (simultan) variabel bebas yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian di suatu Negara, pasar modal merupakan sebuah indicator kemajuan perekonomian Negara serta menunjang ekonomi Negara yang bersangkutan. Pasar modal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Indeks DJIA, Indeks Nikkei 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode 2013-2014 ini, maka dapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham merupakan bukti penyertaan modal di suatu perusahaan, atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Berbicara tentang kegiatan pasar modal saat ini tidak terlepas dari apa yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan ekonomi bergerak,naik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. investasi pihak di luar perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. investasi pihak di luar perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Sinyal (Signaling Theory) Menurut Butarbutar (2011) Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator komponen utama dalam kegiatan perekonomian adalah pembentukan modal kemampuan sebagai motor penggerak aktifitas akan sangat mempengaruhi kinerja perekonomian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin berinvestasi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang 19 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran aktif lembaga pasar modal sangat diperlukan dalam membangun perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang strategis dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang terjadi saat ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk meningkatkan performa terbaiknya dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Bagus Ananto Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Abstrak Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal yang memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Di beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pasar modal merupakan lahan untuk mendapatkan modal investasi, sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan uangnya. Setiap investor dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman globalisasi seperti sekarang ini, masyarakat sudah banyak melakukan investasi di berbagai bidang. Salah satu kegiatan investasi yang dapat dilakukan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu instrumen ekonomi dewasa ini yang mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan indikatorkemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 63 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data dari variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis pada penelitian ini akan penulis sajikan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui mekanisme pengumpulan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan yang semakin pesat sejak krisis ekonomi global pada tahun 1998 yang tidak hanya melanda di negara

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. i ABSTRAK Fella (0552228) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Krisis moneter yang terjadi sejak tahun 1997, berakibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan berlomba lomba untuk memperoleh sumber pendanaan. Hal ini terlihat dari data yang dirilis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan banyak Negara-negara yang sedang berkembang yang juga memiliki pasar modal. Hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jumlah Uang Beredar, Exchange Rate, dan Interest Rate terhadap Indeks JII (Jakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jumlah Uang Beredar, Exchange Rate, dan Interest Rate terhadap Indeks JII (Jakarta BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Zuhri (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Exchange Rate, dan Interest Rate terhadap Indeks JII (Jakarta

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Simultan a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG Berdasarkan hasil dari analisa regresi uji F didapat nilai signifikansi sebesar

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan bisnis dengan aturan-aturan yang dibuat. Sebuah negara

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan bisnis dengan aturan-aturan yang dibuat. Sebuah negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, negara selaku tempat melakukan bisnis selalu mengatur kegiatan bisnis di dalamnya. Begitu pula sebuah negara akan sangat mempengaruhi kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia Nilai tukar rupiah adalah perbandingan nilai mata uang rupiah dengan negara lain. Nilai tukar mencerminkan keseimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu negara, karena hampir

Lebih terperinci

Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian -

Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - Analisa Fundamental I. Fundamental Forex I.1 Faktor penggerak pasar Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun

Lebih terperinci

Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010). Pada akhir tahun 1994, IHSG. mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada bulan Oktober 2012 IHSG

Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010). Pada akhir tahun 1994, IHSG. mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada bulan Oktober 2012 IHSG " BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Situasi perekonomian Indonesia yang semakin kondustif memberikan dampak positif terhadap pasar modal di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan indeks

Lebih terperinci

FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013)

FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 136-140 136 Analisa Hubungan Indeks Saham antar Negara G20 dan Pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Andrew Hartanto Program Studi Manajemen, Program Manajemen Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu negara,

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. tingkat suku bunga SBI, harga emas dunia, harga crude oil, nilai kurs Dollar

BAB 5 PENUTUP. tingkat suku bunga SBI, harga emas dunia, harga crude oil, nilai kurs Dollar 93 BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menganalisa pengaruh faktor fundamental makro ekonomi terhadap indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Faktor fundamental makro ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir, perekonomian Indonesia telah menunjukkan integrasi yang semakin kuat dengan perekonomian global. Keterkaitan integrasi ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. 1

BAB I PENDAHULUAN. dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi di pasar modal dewasa ini sangat dilirik oleh para investor, hal ini dikarenakan adanya perkembangan perekonomian dimana pertumbuhan ekonomi suatu

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : IHSG, Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi

Abstrak. Kata kunci : IHSG, Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi Judul : Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Nama : Sangga Yoga Wismantara NIM : 1315251131 Abstrak Pasar modal memiliki peran penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ardian Agung Witjaksono (2010) Sunariyah, (2006: 20-22).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ardian Agung Witjaksono (2010) Sunariyah, (2006: 20-22). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya krisis ekonomi global memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan pasar modal di Indonesia. Dampak krisis keuangan dunia atau lebih dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini, semakin pesat perkembangan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini, semakin pesat perkembangan teknologi informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, semakin pesat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di dunia, disertai pula dengan adanya deregulasi keuangan, telah menghilangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha suatu perusahaan (sebagai hasil kerja bertahun-tahun sebelum go public)

BAB I PENDAHULUAN. usaha suatu perusahaan (sebagai hasil kerja bertahun-tahun sebelum go public) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal menjadi alternatif penghimpun dana dari masyarakat selain sistem perbankan (pasar uang). Pasar modal diperlukan bila akumulasi usaha suatu perusahaan (sebagai

Lebih terperinci

Faktor - Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

Faktor - Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Kalbisocio,Volume 3 No. 2 Agustus 2016 ISSN 2356-4385 Faktor - Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Natali Yustisia Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

Kosep Dasar: Saham Aru A m ru H. H Prim Pri andar m i andar

Kosep Dasar: Saham Aru A m ru H. H Prim Pri andar m i andar Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari Investasi Investasi Investasi: pada hakikatnya merupakan kegiatan menempatkan sejumlah dana yang dimiliki saat ini dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau

Lebih terperinci

Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari

Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari Investasi Investasi Investasi: pada hakikatnya merupakan kegiatan menempatkan sejumlah dana yang dimiliki saat ini dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak memasuki memasuki era globalisasi, satu persatu negara di dunia mulai ikut dalam proses globalisasi. Kemajuan teknologi yang semakin canggih di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal di Indonesia, ada beberapa kelompok saham yang paling banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan, hanya saja yang membedakan pasar modal adalah barang barang

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan, hanya saja yang membedakan pasar modal adalah barang barang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal atau bursa merupakan sumber pendanaan yang cukup penting di era globalisasi saat ini. Pasar modal dapat diumpamakan sebagai tempat perbelanjaan, hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak peneliti dan analis saham menyatakan bahwa, turun-naiknya Indeks Harga Saham di pasar modal ada hubungannya dengan perkembangan ekonomi makro yang

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN HARGA EMAS DUNIA DAN KURS RUPIAH PADA RETURN PASAR

PENGARUH PERUBAHAN HARGA EMAS DUNIA DAN KURS RUPIAH PADA RETURN PASAR PENGARUH PERUBAHAN HARGA EMAS DUNIA DAN KURS RUPIAH PADA RETURN PASAR Umi Murtini Sirilus Kristiyo Amijoyo Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana Jl. Dr. Wihidin Sudiro Husodo 5-25, Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

Bab V SIMPULAN DAN SARAN Bab V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Ringkasan Penelitian ini dilakukan untuk menguji prediksi menggunakan metode ARIMA. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data IHSG penutupan harian IHSG mulai periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJKN) menyebutkan. sebagai motor penggerak perekonomian yang didukung oleh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJKN) menyebutkan. sebagai motor penggerak perekonomian yang didukung oleh kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor industri merupakan sektor strategis dalam pengembangan ekonomi nasional karena mampu membantu mengatasi masalah pengangguran. Undang-Undang (UU) Nomor 17 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal dan perbankan merupakan lembaga penyedia jasa keuangan sekaligus pengatur perekonomian Negara dan nilai tukar mata uang. Karena pasar modal merupakan sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat guna menunjang pembiayaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat terjadi akibat macetnya kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah (KPR) di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian sebuah negara. Peran pasar modal bukan hanya sekedar tempat pertemuan lenders dan borrowers ataupun tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. hubungan dan pengaruh antara variabel makro yaitu tingkat inflasi, tingkat suku

BAB III METODOLOGI. hubungan dan pengaruh antara variabel makro yaitu tingkat inflasi, tingkat suku BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan dan pengaruh antara variabel makro yaitu tingkat inflasi, tingkat suku bunga, nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terletak di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terletak di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terletak di wilayah Asia Tenggara. Untuk bisa mengukur tingkat perkembangannya, terdapat beberapa indikator yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman yang semakin pesat berdampak bagi perkembangan sektor ekonomi dan moneter secara luas, hal tersebut dapat dilihat dari semakin terbukanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi semakin kabur (borderless world), aktivitas ekonomi tidak hanya terbatas pada lingkungan domestik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan perdagangan internasional semakin ketat. Untuk itu Indonesia perlu meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi. Investor dapat dengan mudah memperoleh informasi pasar modal dan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi. Investor dapat dengan mudah memperoleh informasi pasar modal dan UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sarana informasi yang kian tidak terbatas membuat pasar modal menjadi terintegrasi. Investor dapat dengan mudah memperoleh informasi pasar modal dan kondisi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Indeks harga saham gabungan (IHSG) merupakan suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi IHSG, salah satunya faktor makroekonomi. Tujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini mencakup pergerakan seluruh

Lebih terperinci

HOTNERI GOM GOM. Keyword: IHSG, The Fed, Indeks Dow Jones, Indeks Nikkei 225, VAR, Eviews 7.0

HOTNERI GOM GOM. Keyword: IHSG, The Fed, Indeks Dow Jones, Indeks Nikkei 225, VAR, Eviews 7.0 ANALISIS PENGARUH THE FED RATE, INDEKS DOW JONES DAN INDEKS NIKKEI225 TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 28-213 HOTNERI GOM GOM ABSTRACT This research is

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi yang mempengaruhi perusahaan. Kerugian dan kebangkrutan banyak perusahaan dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sektor Properti Sektor properti merupakan sektor yang rentan terhadap perubahan dalam perekonomian, sebab sektor properti menjual produk yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara,

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara, karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim yaitu sebesar 85 persen dari penduduk Indonesia, merupakan pasar yang sangat besar untuk pengembangan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal merupakan salah satu tempat (media) yang memberikan kesempatan berinvestasi bagi investor perorangan maupun institusional. Oleh karena itu, arah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar modal secara umum. IHSG menggambarkan suatu rangkain informasi historis mengenai pergerakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ekonomi dunia dewasa ini berimplikasi pada eratnya hubungan satu negara dengan negara yang lain. Arus globalisasi ekonomi ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin

Lebih terperinci