PENGARUH INDEK BURSA DUNIA TERHADAP INDEK SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA. Chairil Akhyar 1 Nurhadi 2 Ghazali.Syamni 3 Anwar Puteh 4

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH INDEK BURSA DUNIA TERHADAP INDEK SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA. Chairil Akhyar 1 Nurhadi 2 Ghazali.Syamni 3 Anwar Puteh 4"

Transkripsi

1 1 PENGARUH INDEK BURSA DUNIA TERHADAP INDEK SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA Chairil Akhyar 1 Nurhadi 2 Ghazali.Syamni 3 Anwar Puteh 4 Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh Kampus Bukit Indah, Blang Pulo, Lhokseumawe, syamni_ghazali@yahoo.com Abstract The purpose of this study was to examine the influence of the world stock price index of the composite stock price index in Indonesia Stock Exchange. The data used is the monthly index for the year from the JCI index, KLCI, STI, HSI, KOSPI, N255, ASX, FTSE, and HSI. Methods of data analysis using multiple regression models and processed using SPSS The research found that indices of Australia, London and America did not affect the JCI, while the KLCI index, STI, HSI, KOSPI, and the N225 effect on JCI. Keywords: examine, world, index, JCI Wacana integrasi pasar modal semakin didengunkan beberapa tahun belakangan ini. Integrasi pasar modal dapat mereferensi seorang investor di suatu negara, dapat membeli dan menjual tanpa pembatasan, surat berharga yang dikeluarkan di negara lain. Implikasinya adalah bahwa harga surat-surat berharga yang identik akan sama setelah disesuaikan dengan nilai kurs mata uang yang berlaku. (Pieper dan Vogel, 1997). Meskipun, umumnya untuk bursa-bursa saham yang berdekatan lokasinya, seringkali memiliki investor yang sama (Chabachib dan Witjaksono, 2011). Banyak Penelitian menemukan hasil yang berbeda berkaiatan dengan studi ini. Muzammil (2011); Maskie dan Satria (2003); Mansur (2002) menemukan bahwa bursa saham suatu negara sangat dipengaruhi oleh bursa saham lainnya.. Sedangkan Maskie dan Satria (2003) mengatakan bahwa indek KLSE, PSE, STI, dan SET, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap IHSG Namun secara parsial hanya KLSE dan STI yang berpengaruh terhadap IHSG. Saputro (2009) menunjukkan bahwa secara simultan kelima indek global berpengaruh terhadap IHSG, namun secara parsial hanya Dow Jones, KOSPI, dan STI yang mempengaruhi IHSG di Bursa Indonesia. Beberapa hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa keterkaitan indek dunia dengan Indek Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia terus mengalami perubahan setiap tahunnya. Berdasarkan data memang menunjukkan ada perubahan IHSG selama satu 4 tahun terakhir mulai dari tahun (Tabel 1). Berdasarkan uraian singkat tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh indek bursa dunia terhadap indek saham di Bursa Efek Indonesia 2. Literatur 2.1 Integrasi Pasar Modal Pasar terintegrasi didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana tidak adanya hambatan (Husnan, 1996). Menurut Eitment, et. al (2006) mengatakan, integrasi pasar adalah keadaan harga-harga saham di berbagai pasar modal di dunia mempunyai hubungan yang sangat dekat, sehingga pasar modal di dunia dapat mencapai suatu harga internasional atas saham-saham mereka dan memberikan akses yang tidak terbatas atau hambatan apapun kepada para investor diseluruh dunia untuk memilikinya. Onay (2007); Bodie. et. al. (2005) menyatakan bahwa korelasi antar bursa

2 2 bervariasi dari waktu ke waktu, Korelasi ini penting bagi keputusan diversifikasi portofolio. Dengan demikian, disimpulkan terintegrasi pasar modal dunia berhubungan erat satu sama lain, dan mempengaruhi naik turunya nilai saham di setiap bursa. Karena menghasilkan risiko dan return yang sama besarnya di seluruh pasar modal didunia yang pada akhirnya memberikan kebebasan para investor untuk menanamkan investasinya di pasar modal. 2.2 Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Variabel Ekonomi Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) mengambil hari dasar tanggal 10 Agustus 1982 dan mengikutsertakan semua saham yang tercatat di BEI. IHSG diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983 yang digunakan sebagai indikator pemantauan pergerakan saham. Indek ini mencakup semua saham biasa maupun saham preferen di BEI. Sejak tanggal 1 Desember 2007, Bursa Efek Jakarta digabung dengan Bursa Efek Surabaya menjadi Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu IHSG BEJ kemudian berubah menjadi IHSG sejak penggabungan tersebut. Dalam perkembangannya pasar modal dan IHSG sangat dipengaruhi variabel ekonomi makro. Pasar modal mencerminkan kejadian pada perekonomian makro ekonomi karena nilai investasi ditentukan opleh aliran kas yang diharapkan serta return yang disyaratkan atas suatu investasi. Namun kedua faktor tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan ekonomi makro (Tandelilin, 2010). Selanjutnya, Tandelilin (2010) menyebutkan variabel ekonomi makro tersebut antara lain produk domestik bruto, tingkat pengangguran, inflasi, tingkat bunga, nilai rupiah, anggaran defisit, investasi swasta dan neraca perdagangan. Kondisi makro perekonomian suatu negara merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan yang ada di negara tersebut khususnya perusahaan yang termasuk dalam bursa di suatu negara (Samsul, 2008) Indek Bursa Saham Dunia dan IHSG Keterkaitan pasar modal Indonesia dengan pasar modal luar negeri dimulai setelah diperbolehkannya para investor untuk ikut menguasai saham-saham yang tercatat di BEI. Investasi portofolio asing berperan sangat penting di pasar modal manapun (Mobius, 1998). Walaupun investor domestik meningkat tetapi terdapat kebiasaannya investor domestik sering mengekor investor asing atau setidaknya investor domestik menggunakan perilaku investor asing sebagai acuan (Cahyono, 2000). Beberapa indek bursa saham dunia yang telah diuji pengaruhnya terhadap Indek Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Indek tersebut antara lain; Indek Bursa Malaysia (Kuala Lumpur Composite Index/ KLCI), Indek Bursa Singapore (Strait Times Index / STI), Indek Bursa Hongkong (Hang Seng Index / HSI), Indek Bursa Korea Selatan (KOSPI), Indek Bursa Tokyo (Nikkei 225/ N225), Indek Bursa Australia (Australia Securities Index/ ASX), Indek Bursa London (Financial Times Securities Exchange/ FTSE) dan Indek Bursa New York (Dow Jones Index / DJI). Berdasarkan hasil empiris tersebut maka dapat dikatakan bahwa selain karakteristik unik industri dan emiten, bursa saham asing adalah faktor penting yang harus dipertimbangkan, terutama investor yang menggunakan strategi indek dalam berinvestasi 3.Metode Penelitian 3.1 Data Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun diambil dari Indek Harga Saham Gabungan (IHSG), Kuala Lumpur Composite Index (KLCI), Hang Seng Index (HSI), Korea Composite Stock Price Index (KOSPI), Strait Times Index (STI), Nikkei 225 (N225), Australia Securities Index (ASX), Financial Times Securities Exchange (FTSE), dan Dow Jones Index (DJI) yang berupa indek penutupan (clossing price) bulanan. Adapun data sekunder tersebut diperoleh dari publikasi masing-masing bursa terkait dan melalui publikasi www. yahoo.finance.com. Tentu saja bursa dunia yang diamati adalah bursa yang berhubungan kuat dengan Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini maksudnya didasarkan pada pengamatan terhadap hubungan perekonomian antar negara yang bersangkutan dan atas dasar berbagai hasil kajian terdahulu. 3.2 Variabel penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah variabel dependen yaitu IHSG. Sedangkan variabel independen yaitu KLCI (X 1 ), STI (X 2 ), Hang Seng (X 3 ), indek KOSPI (X 4 ), indek Nikkei

3 3 225 (X 5 ), indek ASX (X 6 ), indek FTSE (X 7 ), dan DJI (X 8 ). Semua variabel penelitian diukur dalam ukuran rasio. Rasio tersebut diperoleh dengan perbandingan nilai penutupan indek bulan ini dengan mengurangi indek penutupan bulan sebelumnya dan membagikan dengan indek penutupan bulan sebelumnya. 3.3 Metode Analisis Data Dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan regresi linier berganda, dimana data diolah dengan bantuan pengolahan data SPSS 16. Dan model persamaannya: Y = α + β 1.X 1 + β 2.X 2 + β 3.X 3 + β 4.X 4 + β 5.X 5 + β 6.X 6 + β 7.X 7 + β 8.X 8 + ε Keterangan: Y : Indek Harga Saham Gabungan (IHSG). α : Konstanta β : Koefisien Variabel X. X 1 : Kuala Lumpur Composite Index (KLCI) X 2 : Strait Times Index (STI) X 3 : Hang Seng Index (HSI) X 4 : Korea Composite Stock Price Index (KOSPI) X 5 : Nikkei 225 (N225) X 6 : Australia Securities Index (ASX) X 7 : Financial Times Securities Exchange (FTSE) X 8 : Dow Jones Index (DJI) ε : Term Error 4. Pembahasan Hasil regresi linear berganda dalam penelitian ini terlihat pada Tabel 2. Tabel 2 maka dapat disusun persamaan regresi linear berganda, yaitu sebagai berikut: Y = 0, ,405 X 1 + 0,013 X 2 + 0,276 X 3 + 0,530 X 4 + 0,019 X 5 0,003 X 6 0,002 X 7 + 0,008 X 8 + ε, Persamaan di atas, maka dapat dijelaskan bahwa: 1) Koefisien konstanta positif 0,012 menunjukkan kemungkinan Indek Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tanpa dipengaruhi oleh indek bursa saham dunia. Artinya, tanpa dipengaruhi indek bursa dunia, IHSG bergerak naik 1,2% setiap bulannya. 2) Koefisien β 1 positif 0,405 menunjukkan adanya pengaruh searah antara Kuala Lumpor Composite Index dengan Indek Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Artinya, jika KLCI meningkat sebesar 1% per bulan, maka IHSG akan meningkat sebesar 40,5% per bulannya. 3) Koefisien β 2 positif 0,013 menunjukkan adanya hubungan antara Strait Times Index (STI) di Bursa Singapore dengan Indek Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Artinya, jika STI meningkat sebesar 1% per bulannya, maka IHSG akan meningkat sebesar 1,3% setiap bulannya. 4) Koefisien β 3 positif 0,276 menunjukkan bahwa adanya hubungan antara Hang Seng Index (STI) dengan Indek Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Artinya, jika bahwa HSI meningkat sebesar 1%, maka IHSG akan naik sebesar 27,6% per bulan. 5) Koefisien β 4 positif 0,530 menunjukkan hubungan searah antara Korea Composite Stock Price Index (KOSPI) dengan Indek Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Artinya, jika KOSPI meningkat sebesar 1%, maka IHSG akan meningkat sebesar 53,0% setiap bulannya. 6) Koefisien β 5 positif 0,019 menunjukkan hubungan searah antara Nikkei 225 (N225) dengan Indek Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Artinya, jika Nikkei 225 meningkat sebesar 1%, maka IHSG akan meningkat sebesar 1,9% per bulan. 7) Koefisien β 6 negatif 0,003 menunjukkan adanya hubungan berlawanan arah antara Australia Securities Index (ASX) dengan Indek Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Artinya, jika bahwa ASX meningkat sebesar 1%, maka IHSG akan turun sebesar 0,3% setiap bulannya. 8) Koefisien β 7 negatif = 0,002 yang juga menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah (non-linear) antara Financial Times Stock Exchange (FTSE) di Bursa London (London Stock Exchange / LSE) dengan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Artinya, jika diasumsikan bahwa FTSE naik sebesar 1%, maka secara bersamaan IHSG akan turun sebesar 0,2% setiap bulannya. 9) Koefisien β8 positif 0,008 menunjukkan adanya hubungan searah antara Dow Jones Index (DJI) dengan Indek Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Jika diasumsikan bahwa DJI di NYSE meningkat sebesar 1%, maka peningkatan ini akan memicu peningkatan IHSG di BEI sebesar 0,8% setiap bulannya. 4.1 Pengaruh indek bursa dunia terhadap indek harga saham gabungan Indonesia Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa hanya variabel atau indek

4 4 Bursa Australia, Financial Times Securities Exchange di Bursa London dan Dow Jones Index di Bursa New York yang tidak bepengaruh terhadap IHSG di Bursa Indonesia. Sedangkan indek lainnya mempengaruhi indek IHSG. Kuala Lumpur Composite Index (KLCI) memiliki nilai signifikansinya 0,013 atau (5%) sehingga menolak Ho dan menerima Ha, artinya indek Bursa Malaysia, yaitu KLCI Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa efek Indonesia (BEI). KLCI meningkat maka IHSG pun akan meningkat atau penurunan KLCI memicu penurunan IHSG. Kondisi ini sangat relevan karena letak Indonesia dan Malaysia yang sangat berdekatan serta banyak penduduk Indonesia yang berada di Malaysia dan banyak pula penduduk Malaysia yang berada di Indonesia, sehingga memungkinkan terdapat investor yang sama di Bursa Efek Indonesia maupun di Bursa Malaysia. Hal ini sesuai dengan pernyataan Chabachib dan Witjaksono (2011), yang menyatakan bahwa pada umumnya untuk bursa-bursa saham yang berdekatan lokasinya seringkali memiliki investor yang sama. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil kajian Muzammil (2011) serta Maskie dan Satria (2003), yang menunjukkan bahwa KLCI berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Indek Bursa Singapore (Singapore Stock Exchange/ SSE), nilai signifikansinya 0,038 atau (5%). artinya indek Bursa Singapore IHSG di BEI. Dengan kata lain, peningkatan STI menambah IHSG di BEI. Sama halnya dengan Bursa Malaysia, dimana letak Indonesia dan Singapore juga sangat berdekatan serta banyak penduduk Indonesia yang berada di Singapore dan banyak pula penduduk Singapore yang berada di Indonesia, sehingga memungkinkan terdapat investor yang sama di Bursa Efek Indonesia maupun di Bursa Singapore. Hasil kajian ini sesuai dengan Muzammil (2011); Maskie dan Satria (2003. Indek Bursa Hongkong, Hang Seng Index (HSI) nilai signifikansinya 0,02,5 atau 5% sehingga artinya indek Bursa Hongkong IHSG di BEI. Dengan kata lain, peningkatan HSI di HSE meningkatkan IHSG di BEI. Kondisi ini dapat terjadi karena Bursa Hongkong merupakan salah satu bursa yang tegolong maju di kawasan Asia, meskipun lokasi Hongkong tidak dalam satu kawasan dengan Indonesia. Temuan ini sesuai Chabachib dan Witjaksono (2011), Mansur (2008), yang mengatakan HSI berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Indek Bursa Korea Selatan, KOSPI memiliki signifikansinya (0,00 atau < α (1%). Artinya KOSPI berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG. Peningkatan KOSPI meningkatkan IHSG di BEI. Alasannya, Bursa Hongkong dan Bursa Korea Selatan juga tergolong maju di kawasan Asia sehingga kondisi ini relevan dapat terjadi. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Mansur (2008) yang menunjukkan bahwa KOSPI berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Indek Bursa Tokyo yaitu Nikkei 225 (N225) memiliki nilai signifikansinya (0,05%) < α (5%) sehingga indek Bursa Tokyo IHSG di BEI. Dengan kata lain, peningkatan N225 akan menambah nilai IHSG di BEI. Bursa Tokyo merupakan bursa tergolong maju bahkan termaju di kawasan Asia. Disamping itu, hubungan perekonomian Indonesia dengan Jepang juga sangat tinggi, dimana Jepang bertindak sebagai sumber produksinya Indonesia dan Indonesia bertindak sebagai pangsa pasarnya Jepang. Peningkatan perekonomian Jepang secara otomatis meningkatkan N225, sehingga perekonomian Indonesia juga akan meningkat ditandai oleh meningkatnya IHSG. Hasil penelitian ini sesuai dengan Saputro (2009) dan Mansur (2008) yang menunjukkan bahwa N225 berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Indek Bursa Australia nilai signifikansinya (0,67) lebih besar 5%. Indek Bursa Australia yaitu ASX berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap IHSG di BEI. Dengan kata lain, peningkatan ASX tidak sepenuhnya menyebabkan IHSG di BEI turun. Hasil penelitian ini cenderung tidak sejalan dengan pernyataan Chabachib dan Witjaksono (2011), yang menyatakan bahwa umumnya bursa-bursa yang memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja bursa efek lainnya adalah bursa efek yang tergolong maju. Disamping itu, hasil penelitian ini juga cenderung kurang konsisten dengan hasil penelitian Mansur (2002), yang menyatakan bahwa ASX berpengaruh signifikan terhadap

5 5 IHSG. Hal ini dapat terjadi karena penelitian ini dilakukan pada Januari 2009 hingga Desember 2012, dimana dampak krisis finansial global yang terjadi pada tahun 2008 masih dirasakan oleh seluruh negara khususnya negara maju dan pada tahun 2009 juga meletusnya krisis Eropa serta naikknya harga minyak dunia.. Indek Bursa London yaitu Financial Times Securities Exchange memiliki nilai signifikansinya (0,447%) > (5%). Dengan kata lain, peningkatan FTSE di LSE tidak sepenuhnya memnyebabkan IHSG di BEI turun. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pernyataan Chabachib dan Witjaksono (2011) tetapi sesuai Saputro (2009) yang menyatakan bahwa FTSE tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Indek Bursa New York yaitu Dow Jones Index (DJI) memiliki nilai signifikansinya 0,96,5 atau > 5%, artinya indek Bursa New York, DJI berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap IHSG di BEI. Dengan kata lain, peningkatan DJI di NYSE tidak menyebabkan IHSG di BEI meningkat. Hasil penelitian konsisten dengan Mansur (2002) menyatakan DJI tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Namun, penelitian berbeda dengan Saputro (2009) menyebutkan DJI berpengaruh signifikan terhadap IHSG, meskipun hubungan perekonomian Indonesia dengan Amerika Serikat dan pasar saham keduanya sangat erat 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa hanya 3 indek dunia yang tidak memopengaruhi indek harga saham gabungan di BEI. Indek tersebut adalah indek Australia, indek London dan indek Amerika. Temuan tersebut disebabkan pada waktu penelitian ini dilakukan menggunakan data dari tahun Pada tahun tersebut kondisi di negara tersebut terjadinya krisis Eropa dan krisis mata uang dan krisis Amerika. Di samping itu, berdasarkan temuan di atas disarankan kepada investor baik asing dan domestik untuk mempertimbangkan bursa indonesia sebagai tujuan investasi. Indek-indek negara yang memiliki pengaruh dengan indek indonesia sebaiknya mendifersivikasi investasinya karena tidak memiliki risiko investasi yang berbeda. Namun tidak juga menafikan indek lainnya. Selanjutnya, penelitian ke depan perlu ditambahakan variabel ekonomi seperti tingkat bunga, inflasi namun dijadikan sebagai variabel moderasi karena inflasi setiap negara berbeda. Referensi Bodie, Z, Alex Kane, and A.J. Marcus. (2005). Investment. Edisi Keenam. Salemba Empat. Jakarta. Cahyono, Jaka E Strategi dan Teknik Meraih Untung di Bursa Saham, Jilid 1. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Chabachib, H. M., dan Ardian A. Witjaksono, Analisis Pengaruh Fundamental Makro dan Indeks Harga Global terhadap IHSG, Jurnal: Karisma, Vol.5(2): hal Eiteman, D.K., Arthur I. StonehiLL and Michae H. Moffet. (2006). Multinational Business Finance. 11th Edition. Pearso Addison Wesley Publishing. Husnan, Suad. (1996). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Pertama. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Mansur, Muhammad. (2002). Pengaruh Indeks Bursa Global terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Jakarta Periode Tahun Jurnal Ekonomi dan Bisnis. FE-Universitas Padjajaran. Bandung. Maskie. R. dan Satria, M. (2003). Pengaruh Indeks Saham Malaysia, Philippines, Singapore, dan Tahiland terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi. FE-UKPS. Surabaya. Muzammil. (2011). Analisis Pengaruh Indeks Saham Asia Tenggara terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Negeri Malang. Malang. Mobius, J. Mark. (1998). Mobius on Emerging Market: Prospek Investasi di Pasar Baru. PT. Elex Media Komputindo. Yakarta. Onay, C. (2007). Cointegration Analysis of Bovespo and Istambul Stock Exchanges. Oxford Business and Economics Conference. Oxford University. United Kingdom.

6 6 Pieper, P. dan Vogel. (1997). The Stock Market Integration in Latin American. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. No. 21. Harvard Institute for International Development. Samsul, M. (2008). Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta: Penerbit Erlangga. Saputro. (2009). Analisis Pengaruh Lima Indeks Bursa Dunia terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Gunadharma. Depok. Tandelilin, Eduardus, Portfolio dan Investasi, Edisi 1, Penerbit Kanisius, Yogjakarta Yahoo Finance. (2013). Market Index. diakses Januari Lampiran-Lampiran Tabel 1. Indek dunia dan IHSG Tahun KLSE STI Hang Seng , , , , , , , , , , , , Nikkei Tahun KOSPI 225 ASX , , , , , , , , , , , , Dow Tahun FTSE Jones IHSG , , , , , , , , , , , , Sumber: yahoofinance.com Tabel 2. Hasil Regresi Model Unstandardized Coefficients B Std. Error Standar dized Coeffici ents t Sig. Beta (Constant) KLCI STI HIS KOSPI N ASX FTSE DJI Sumber. Data diolah,2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak memasuki memasuki era globalisasi, satu persatu negara di dunia mulai ikut dalam proses globalisasi. Kemajuan teknologi yang semakin canggih di era globalisasi

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, KURS, INFLASI, INDEKS KLSE, INDEKS PSEI DAN INDEKS STI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, KURS, INFLASI, INDEKS KLSE, INDEKS PSEI DAN INDEKS STI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, KURS, INFLASI, INDEKS KLSE, INDEKS PSEI DAN INDEKS STI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Sugeng Priyanto 1, Mia Laksmiwati 2 Dosen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menjadi kunci indikator ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu negara, karena hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dalam Bahasa Inggris disebut juga Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX Composite merupakan salah satu indeks pasar

Lebih terperinci

kapan saja di seluruh wilayah dunia. Salah satunya yaitu dengan berinvestasi di pasar modal. Keberadaan pasar modal di Indonesia sangat penting sebaga

kapan saja di seluruh wilayah dunia. Salah satunya yaitu dengan berinvestasi di pasar modal. Keberadaan pasar modal di Indonesia sangat penting sebaga PENGARUH INDEKS BURSA ASIA TENGGARA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA Nurul Hidayah Email: uchihasukangemil@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN INDONESIA

ANALISIS PENGARUH INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN INDONESIA ANALISIS PENGARUH INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN INDONESIA Mie Mie 1), Agustina 2) Program Studi Akuntansi STIE Mikroskil Jl Thamrin No. 112, 124, 144 Medan 20212

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia di lima tahun terakhir ini dihadapkan pada satu babak baru yaitu runtuhnya stabilitas ekonomi global, krisis keuangan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan banyak Negara-negara yang sedang berkembang yang juga memiliki pasar modal. Hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan investasi para pemegang dana

Lebih terperinci

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi ekonomi, globalisasi teknologi, globalisasi keuangan, dan lain-lain. Globalisasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian di suatu Negara, pasar modal merupakan sebuah indicator kemajuan perekonomian Negara serta menunjang ekonomi Negara yang bersangkutan. Pasar modal

Lebih terperinci

Christian, Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, Dan Tingkst Inflasi Terhadap Indeks

Christian, Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, Dan Tingkst Inflasi Terhadap Indeks Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan yang Tercatat dalam Bursa Efek Indonesia The Effect of The Exchange Rates (USD/IDR), The SBI Interest Rate,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi. Investor dapat dengan mudah memperoleh informasi pasar modal dan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi. Investor dapat dengan mudah memperoleh informasi pasar modal dan UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sarana informasi yang kian tidak terbatas membuat pasar modal menjadi terintegrasi. Investor dapat dengan mudah memperoleh informasi pasar modal dan kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain mengorbankan sesuatu

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting terutama terkait dengan arus permodalan dan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan indikator

Lebih terperinci

Metode Penelitian. Bagan 3.1 Bagan Kerangka Pikir. Pengumpulan data sampel dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan (14 minggu)

Metode Penelitian. Bagan 3.1 Bagan Kerangka Pikir. Pengumpulan data sampel dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan (14 minggu) Bagan 3. Bagan Kerangka Pikir III. Metode Penelitian Pengumpulan data sampel dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan (4 minggu) sebelum 008, bulan (56 minggu) selama 008, 3 bulan (4 minggu) setelah 008 3 untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 63 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data dari variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis pada penelitian ini akan penulis sajikan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dapat diambil kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dapat diambil kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari penelitian mengenai analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, Produk Domestik Bruto, dan harga minyak dunia terghadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks bursa saham yang terdapat di beberapa negara yang berada di kawasan ASEAN, yaitu negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Globalisasi yang tengah menjadi fenomena kehidupan masyarakat dunia, telah membawa dampak dan perubahan yang besar terhadap pola hubungan ekonomi antar negara. Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini, semakin pesat perkembangan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini, semakin pesat perkembangan teknologi informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, semakin pesat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di dunia, disertai pula dengan adanya deregulasi keuangan, telah menghilangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar Modal memiliki peran penting

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Terdapat pengaruh negatif dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi

I. PENDAHULUAN. karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha dan sebagai

Lebih terperinci

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Ledi Lasni Jurusan Akuntansi Falkultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Periode yang diteliti 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Periode yang diteliti 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh indeks saham Amerika Serikat (Dow Jones Industrial Average), indeks saham Korea Selatan

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN HARGA EMAS DUNIA DAN KURS RUPIAH PADA RETURN PASAR

PENGARUH PERUBAHAN HARGA EMAS DUNIA DAN KURS RUPIAH PADA RETURN PASAR PENGARUH PERUBAHAN HARGA EMAS DUNIA DAN KURS RUPIAH PADA RETURN PASAR Umi Murtini Sirilus Kristiyo Amijoyo Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana Jl. Dr. Wihidin Sudiro Husodo 5-25, Yogyakarta,

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan krisis Subprime Mortgage telah merontokkan Amerika, juga sebagian

BAB I PENDAHULUAN. dengan krisis Subprime Mortgage telah merontokkan Amerika, juga sebagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di pertengahan tahun 2007 hingga 2009 lalu perekonomian dunia, khususnya Amerika Serikat mengalami gejolak keuangan yang cukup serius. Banyak analis yang memperkirakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INDEKS ASEAN TERHADAP PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH INDEKS ASEAN TERHADAP PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS ASEAN TERHADAP PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program

Lebih terperinci

FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013)

FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 136-140 136 Analisa Hubungan Indeks Saham antar Negara G20 dan Pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Andrew Hartanto Program Studi Manajemen, Program Manajemen Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi semakin kabur (borderless world), aktivitas ekonomi tidak hanya terbatas pada lingkungan domestik,

Lebih terperinci

Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010). Pada akhir tahun 1994, IHSG. mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada bulan Oktober 2012 IHSG

Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010). Pada akhir tahun 1994, IHSG. mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada bulan Oktober 2012 IHSG " BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Situasi perekonomian Indonesia yang semakin kondustif memberikan dampak positif terhadap pasar modal di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan indeks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun sektor keuangan. Interaksi kegiatan ekonomi sektor rill bisa dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. maupun sektor keuangan. Interaksi kegiatan ekonomi sektor rill bisa dilihat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kegiatan ekonomi di dunia saat ini menjadi semakin berkait dan bergantung satu sama lain. Hampir tidak ada negara yang tidak mempunyai interaksi dengan dunia luar.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah per dollar AS, tingkat suku bunga (SBI), tingkat inflasi, indeks Hang Seng dan indeks Dow

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan komunikasi dari suatu negara ke negara lainnya. Dengan adanya globalisasi batasan geografis antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal merupakan salah satu tempat (media) yang memberikan kesempatan berinvestasi bagi investor perorangan maupun institusional. Oleh karena itu, arah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, hampir semua negara menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, hampir semua negara menaruh perhatian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, hampir semua negara menaruh perhatian lebih terhadap pasar modal karena memiliki peranan penting pada perkembangan suatu negara.

Lebih terperinci

Istiono Dosen Fakultas Ekonomi dan Program Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Abstract

Istiono Dosen Fakultas Ekonomi dan Program Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Abstract Istiono 139 PENGARUH KINERJA PASAR MODAL ASING TERHADAP KINERJA PASAR MODAL INDONESIA Oleh: Istiono Dosen Fakultas Ekonomi dan Program Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Abstract Globalization

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis

Lebih terperinci

Ruth Christa Wahyu Ario Pratomo

Ruth Christa Wahyu Ario Pratomo ANALISIS PENGARUH INDEKS HARGA SAHAM DI BURSA GLOBAL TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BEI Ruth Christa Wahyu Ario Pratomo ABSTRACT This research aims to analyze the effect of the global stock price

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi suatu negara

Lebih terperinci

Pengaruh Indeks Bursa Saham Regional Asia Pasifik terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun

Pengaruh Indeks Bursa Saham Regional Asia Pasifik terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun Pengaruh Indeks Bursa Saham Regional Asia Pasifik terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2009-2011 By: Gading Pramudika Supervisor Lecturer: Drs. Kuspandi,

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO Oleh : Raharjo 1, Mafudi 2 dan Sunarmo 3 1 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 1 PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2005 2012 Muchajjir Syah. Mohammad Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

PENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia) PENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia) Dewi Anjarwani Mugiasih anjar_zoe@yahoo.co.id Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Leo Tumpak Pardosi 1 leopard_xl@yahoo.co.id Quinci Fransiska

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS BURSA DUNIA PADA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH INDEKS BURSA DUNIA PADA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN BURSA EFEK INDONESIA I Wayan Agus Budi Utama, Pengaruh Indeks Bursa Dunia pada... 65 PENGARUH INDEKS BURSA DUNIA PADA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN BURSA EFEK INDONESIA I Wayan Agus Budi Utama (1 Luh Gede Sri Artini (2 (1(2

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *)

PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *) PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh inflasi, BI rate dan kurs terhadap Indeks

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Latar belakang kenaikan harga minyak dunia yang terjadi akhir-akhir ini berbeda dengan fenomena kenaikan harga minyak dunia sebelumnya. Saat ini, kenaikan harga minyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain. Seperti yang terjadi pada saat krisis keuangan Subprime Mortage yang

BAB I PENDAHULUAN. lain. Seperti yang terjadi pada saat krisis keuangan Subprime Mortage yang 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bursa saham suatu negara dapat dianggap menjadi cerminan keadaan ekonomi dari negara tersebut. Semua faktor yang mempengaruhi perekonomian suatu negara

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : Mitha Christina Ginting, SE, M.Si Dosen Universitas Methodist Indonesia Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merasakan akibat dari krisis. Dengan adanya globalisasi, pengaruh tersebut

BAB I PENDAHULUAN. merasakan akibat dari krisis. Dengan adanya globalisasi, pengaruh tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi pada akhirnya merupakan jalan yang dibuat untuk menyatukan ekonomi seluruh negara tanpa batasan. Tidak adanya batas membuat pengaruh antara negara

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGERAKAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGERAKAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGERAKAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA Deddy Azhar Mauliano Email : deddy_azharm@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IHSG yang mencatat pergerakan saham dari semua sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga mencerminkan pasar modal yang tengah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

PASAR KEUANGAN (FINANCIAL MARKET) PASAR UANG (MONEY MARKET) Bagan 2.1 Struktur Pasar Modal

PASAR KEUANGAN (FINANCIAL MARKET) PASAR UANG (MONEY MARKET) Bagan 2.1 Struktur Pasar Modal 8 PASAR KEUANGAN (FINANCIAL MARKET) PASAR UANG (MONEY MARKET) PASAR MODAL (CAPITAL MARKET) Bagan 2.1 Struktur Pasar Modal II.2 Manfaat Pasar Modal Pasar Modal menurut Tjiptono (20006) banyak memberikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Indeks harga saham gabungan (IHSG) merupakan suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi IHSG, salah satunya faktor makroekonomi. Tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran yang kita keluarkan saat ini guna mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Ketika memutuskan untuk berinvestasi, maka investor

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON ASSETS

PENGARUH RETURN ON ASSETS PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Dikki Susanto Email : dikkisusanto17.ds@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, DAN KURS TERHADAP JKSE DAN KLSE PERIODE

ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, DAN KURS TERHADAP JKSE DAN KLSE PERIODE ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, DAN KURS TERHADAP JKSE DAN KLSE PERIODE 2010 2013 Harwin Wardhana Dirapradja Evy Steelyana W. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, (021) 53 69

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: exchange rate, JCI, NYSE, Nikkei, Hang Seng, STI and Telkom's share price. Universitas Kristen Maranatha. viii

ABSTRACT. Keywords: exchange rate, JCI, NYSE, Nikkei, Hang Seng, STI and Telkom's share price. Universitas Kristen Maranatha. viii ABSTRACT This study aims to determine whether the exchange rate, Jakarta Composite Index (JCI/JSX Composite), the NYSE index, Nikkei, Hang Seng and STI indices significantly affect the stock price of PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu negara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak peneliti dan analis saham menyatakan bahwa, turun-naiknya Indeks Harga Saham di pasar modal ada hubungannya dengan perkembangan ekonomi makro yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investor. Hal ini dapat dilihat pada potensi keuntungan investasi di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. investor. Hal ini dapat dilihat pada potensi keuntungan investasi di Bursa Efek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi dalam bentuk saham tahun 2015 diperkirakan akan semakin menarik investor. Hal ini dapat dilihat pada potensi keuntungan investasi di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode ) ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode 2007-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki dua fungsi dalam perekonomian suatu Negara, yang pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode menurut Sugiyono (2007:1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode menurut Sugiyono (2007:1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode menurut Sugiyono (2007:1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah disini berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian suatu negara. Era globalisasi ini terjadi dikarenakan adanya rasa saling ketergantungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah : 59 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. Variabel leverage operasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan perdagangan internasional semakin ketat. Untuk itu Indonesia perlu meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Fica Marcellyna (ficamarcellyna@ymail.com) Titin Hartini Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Hilya Lailia Darminto R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Hilya Lailia Darminto R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, TINGKAT INFLASI, NILAI KURS DOLLAR DAN INDEKS STRAIT TIMES TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2010-Juni 2013) Hilya Lailia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu negara. Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal no.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu negara. Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal no. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan sebuah alternatif sektor keuangan selain perbankan yang memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu negara. Pengertian pasar modal

Lebih terperinci

TINGKAT INTEGRASI PASAR MODAL INDONESIA DENGAN PASAR MODAL GLOBAL. Dedy Saputra Department of Management FEB UMM

TINGKAT INTEGRASI PASAR MODAL INDONESIA DENGAN PASAR MODAL GLOBAL. Dedy Saputra Department of Management FEB UMM TINGKAT INTEGRASI PASAR MODAL INDONESIA DENGAN PASAR MODAL GLOBAL Dedy Saputra Department of Management FEB UMM E-mail: dedypujon@yahoo.com ABSTRACT This study aims to determine the level of capital market

Lebih terperinci

earnings per share (EPS), dan volume perdagangan] terhadap risiko sistematis

earnings per share (EPS), dan volume perdagangan] terhadap risiko sistematis BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN Sebagaimana telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya bahwa tujuan peneilitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel makro ekonomi (tingkat inflasi, tingkat

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. yang berbeda. Sebuah studi menyatakan bahwa pada tahun 1990, hubungan antara

BAB I. Pendahuluan. yang berbeda. Sebuah studi menyatakan bahwa pada tahun 1990, hubungan antara BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah menyebabkan terjadinya hubungan interdependen diantara pasar saham yang berada di seluruh dunia, perubahan yang terjadi di satu pasar modal dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap individu BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Investasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap individu maupun institusi melakukan investasi untuk mewujudkan tujuan mereka di masa depan.

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Fundamental Makro dan Indeks Harga Global terhadap IHSG

Analisis Pengaruh Fundamental Makro dan Indeks Harga Global terhadap IHSG VOL. 5 (2): 63-72, 2011 Analisis Pengaruh Fundamental Makro dan Indeks Harga Global terhadap IHSG H. M. Chabachib dan Ardian Agung Witjaksono Universitas Diponegoro Effect of Macro Fundamental and Global

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING HALAMAN PERNYATAAN SARJANA ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi pasar modal di negara-negara ASEAN-5, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand dalam mendukung

Lebih terperinci

PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terjadinya monday effect terhadap return Indeks LQ45 dan STI selama periode

BAB V PENUTUP. terjadinya monday effect terhadap return Indeks LQ45 dan STI selama periode BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh terjadinya monday effect terhadap return Indeks LQ45 dan STI selama periode Januari 2010 Desember 2012. Berdasarkan

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PADA BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PADA BURSA EFEK INDONESIA Eddy Muzdajar Batubara, Rujiman, dan Rahmanta: Analisis Faktor-Faktor PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PADA BURSA EFEK INDONESIA Ria Manurung email: yoanita_74@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR. 2.1 Pengaruh Indeks Bursa Global Terhadap IHSG

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR. 2.1 Pengaruh Indeks Bursa Global Terhadap IHSG BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1 Pengaruh Indeks Bursa Global Terhadap IHSG Keterkaitan pasar modal Indonesia dengan pasar modal luar negeri dimulai setelah diperbolehkannya para investor untuk ikut menguasai

Lebih terperinci

Dewi Kumala Sari Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok.

Dewi Kumala Sari   Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (ANALISIS FUNDAMENTAL), INFLASI, DAN TINGKAT SUKU BUNGA BI (BI RATE) TERHADAP HARGA SAHAM PT. KAWASAN INDUSTRI JABABEKA Tbk Dewi Kumala Sari Email: saira_se7en@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh inflasi, suku

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INDEKS DOW JONES, INDEKS NIKKEI 225 DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERIODE TUGAS AKHIR

ANALISIS PENGARUH INDEKS DOW JONES, INDEKS NIKKEI 225 DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERIODE TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH INDEKS DOW JONES, INDEKS NIKKEI 225 DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERIODE 2013-2016 TUGAS AKHIR NABILA AMATULLAH 1131002057 PROGRAM SARJANA STRATA 1 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan bisnis dengan aturan-aturan yang dibuat. Sebuah negara

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan bisnis dengan aturan-aturan yang dibuat. Sebuah negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, negara selaku tempat melakukan bisnis selalu mengatur kegiatan bisnis di dalamnya. Begitu pula sebuah negara akan sangat mempengaruhi kegiatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara memerlukan pembiayaan yang cukup besar, baik yang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara memerlukan pembiayaan yang cukup besar, baik yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan suatu negara memerlukan pembiayaan yang cukup besar, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Pinjaman dari luar negeri tidak selamanya bisa diandalkan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan teori yang berkaitan dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan teori yang berkaitan dengan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dilakukan pembahasan teori yang berkaitan dengan penelitian ini seperti random walk theory, efficeint market hypothesis (EMH), risiko, volatilitas,

Lebih terperinci

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini pasar modal merupakan salah satu sarana informasi yang banyak diminati oleh para investor. Pasar modal sebagai sarana investasi, dapat

Lebih terperinci

Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Latar Belakang Ekonomi dunia telah mengalami

Lebih terperinci