BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ardian Agung Witjaksono (2010) Sunariyah, (2006: 20-22).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ardian Agung Witjaksono (2010) Sunariyah, (2006: 20-22)."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya krisis ekonomi global memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan pasar modal di Indonesia. Dampak krisis keuangan dunia atau lebih dikenal dengan krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika jelas jelas sangat berpengaruh terhadap Indonesia. Karena sebagian besar ekspor Indonesia dilakukan di pasar Amerika dan tentu saja hal itu sangat mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Salah satu dampak yang paling berpengaruh dari krisis ekonomi Amerika adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang semakin tidak sehat. Pasar modal yang sedang mengalami peningkatan (Bullish) atau mengalami penurunan (Bearish) terlihat dari naik turunnya harga-harga saham yang tercatat yang tercermin melalui suatu pergerakan indeks atau lebih dikenal dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ardian Agung Witjaksono (2010) ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi Indeks Saham, antara lain tingkat inflasi, tingkat suku bunga domestik, kurs valuta asing, kondisi perekonomian internasional, siklus ekonomi suatu negara, peraturan perpajakan, jumlah uang yang beredar. Selain indikator di atas, ada hal lain yang harus diperhatikan yaitu bursa-bursa regional, utamanya adalah Amerika Serikat yang mempunyai industri pasar modal terbesar di dunia. Sehingga dijadikan sebagai indikator perkembangan bursa-bursa yang lain termasuk Indonesia di Bursa Efek Indonesia yang dipengaruhi oleh perkembangan bursa AS yang rentan terhadap perubahan kebijakan moneter dan fiskal. Sunariyah, (2006: 20-22). Untuk Amerika Serikat indeks yang dapat dijadikan proksi adalah Indeks Dow Jones. Indeks Dow Jones merupakan indeks pasar saham tertua di Amerika Serikat dan merupakan representasi dari kinerja industri terpenting di Amerika Serikat ( Perusahaan yang tercatat di Indeks Dow Jones pada umumnya merupakan perusahaan multinasional. Kegiatan operasi mereka tersebar di seluruh dunia. Perusahaan seperti Coca-Cola, ExxonMobil, Citigroup, Procter & Gamble adalah salah 1satu contoh perusahaan yang tercatat di Dow Jones dan beroperasi di Indonesia

2 ( Perusahaan-perusahaan tersebut pada umumnya beroperasi secara langsung di Indonesia. Indeks Dow Jones yang bergerak naik, menandakan kinerja perekonomian Amerika Serikat secara umum berada pada posisi yang baik. Dengan kondisi perekonomian yang baik, akan menggerakkan perekonomian Indonesia melalui kegiatan ekspor maupun aliran modal masuk baik investasi langsung maupun melalui pasar modal (Sunariyah,2006). Aliran modal yang masuk melalui pasar modal tentu akan memiliki pengaruh terhadap perubahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Arus globalisasi telah menyebabkan terjadinya integrasi pasar dunia sehingga suatu negara tidak akan dapat terhindar dari pengaruh perubahan ekonomi dibelahan dunia lainnya. Semakin terintegrasinya perekonomian global telah menyebabkan krisis disuatu negara dengan cepat merambat ke negara lainnya. Prahara keuangan yang terjadi di Amerika Serikat (AS) yang mulai terasa pada awal tahun 2008, akibat macetnya subprime mortgage secara cepat mengalir dan menyebar pada sistem keuangan dunia. Pergeseran arus modal yang besar dan tiba-tiba pada berbagai negara membawa gunjangan pada kondisi stabilitas sistem keuangan negara-negara tersebut. Salah satu dampak dari prahara keuangan yang terjadi di Amerika Serikat yaitu melemahnya indeks harga saham di Amerika Serikat yaitu Indeks Dow Jones. Akibatnya, ketika Indeks Dow Jones melemah maka indeks-indeks di negara lain akan ikut melemah termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, tingkat inflasi meningkat tajam akibat adanya krisis global di Amerika Serikat. Beberapa sektor yang terdapat pada Indeks Dow Jones dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak luput terkena dampak dari krisis global yang terjadi di Amerika Serikat. Beberapa sektor yang terkena dampak diantaranya sektor industri otomotif, industri telekomunikasi dan lain-lain.

3 Berdasarkan ( jika diringkas selama tahun 2008 hampir semua bursa global mengalami penurunan yang sangat besar, sehingga tercatat sebagai yang terburuk. Hal ini dikutip dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri ketika pada bulan Desember 2008 tercatat turun 51,17% ke level 1.340,89. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bursa efek Indonesia mencatat penurunan yang terburuk ke empat setelah indeks saham di Shenzen, Shanghai, dan Mumbai. Akan tetapi tahun 2009, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperlihatkan tren positifnya dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh level tertingginya yaitu pada level dan menutup tahun 2009 dengan indeks yang masih berada pada kisaran Tren positif tersebut berlanjut di tahun 2010, selama perjalanan tahun 2010 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pernah menciptakan sejumlah rekor yaitu pernah mencapai rekor tertingginya di level 3.786,097. Tren positif bursa Indonesia itu mengindikasikan bahwa krisis ekonomi global telah dapat diatasi khususnya di kegiatan pasar modal secara global. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bayu Gusdono (2010) mengungkapkan bahwa pada umumnya para ahli sepakat bahwa bursa-bursa saham internasional saling terkait satu sama lain. Pasar modal Indonesia melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan bursa saham global. Fenomena yang terjadi karena globalisasi serta Indonesia sebagai anggota World Trade Organization telah membuka bursa saham bagi investor asing yang berinvestasi diseluruh dunia. Oleh karena itu, perubahan di satu bursa juga akan ditransmisikan ke bursa negara lain. Dalam hal ini, biasanya bursa yang lebih besar akan mempengaruhi bursa yang lebih kecil. Keterkaitan pasar modal Indonesia dengan pasar modal luar negeri dimulai setelah diperbolehkannya para investor asing untuk ikut memiliki saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kondisi pasar modal di Indonesia juga tergantung dengan tingkat inflasi, pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada pasar modal di Indonesia. Kestabilan inflasi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

4 Inflasi ditandai dengan adanya kecenderungan kenaikan tingkat harga umum dan berlangsung terus menerus, dengan kata lain adanya kenaikan harga barang-barang akan membuat biaya produksi perusahaan menjadi meningkat. Maka hal ini akan menurunkan laba perusahaan, dimana akan berdampak pada turunnya harga saham maupun kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen. Dengan demikian, inflasi memiliki pengaruh terhadap harga saham. Argumen yang dapat menguatkan penyataan di atas sekilas diungkapkan oleh J.Racbini (2001:151) sebagai berikut : Bank Indonesia berperan dalam menjaga nilai rupiah sehingga suku bunga terjaga dan tingkat inflasi yang terjaga, dan nilai tukar yang stabil berpengaruh pada kestabilan indeks harga-harga. Berdasarkan ( jika diringkas, selama tahun 2008 salah satu dampak negatif dari krisis global yaitu adanya dorongan laju inflasi. Tekanan inflasi semakin tinggi akibat harga komoditi global yang tinggi. Karena melemahnya Rupiah terhadap USD, maka harga barang-barang juga akan terimbas untuk naik. Akan tetapi, tekanan inflasi telah menunjukkan kecenderungan menurun sejak triwulan IV-2008 seiring dengan penurunan harga komoditas minyak dan pangan dunia, meskipun secara keseluruhan laju inflasi pada tahun 2008 masih lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pengumuman inflasi Oktober tahun 2008 sebesar 0,45% yang lebih rendah dibandingkan inflasi September menyebabkan indeks di BEI pada awal Nopember sempat menguat menjadi 1.352,716 yang akhirnya ditutup menjadi 1.355,408 pada penghujung tahun Faktor-faktor ekonomi makro secara empiris telah terbukti mempunyai pengaruh terhadap perkembangan investasi di berbagai negara khususnya investasi dalam pasar modal. Tandelilin (2001: ) merangkum beberapa faktor ekonomi yang berpengaruh terhadap investasi di suatu negara, diantaranya adalah laju pertumbuhan tingkat inflasi. Pengamatan terhadap perubahan beberapa variabel atau indikator ekonomi makro dipercaya bisa membantu investor dalam meramalkan apa yang akan terjadi pada perubahan pasar modal.

5 Tandelilin (2001:211), menyimpulkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara harga saham dan kinerja ekonomi makro, dan menemukan bahwa perubahan pada harga saham selalu terjadi sebelum terjadinya perubahan ekonomi. Salah satu alasannya yaitu kinerja pasar modal akan bereaksi terhadap perubahan-perubahan ekonomi makro seperti perubahan tingkat bunga, inflasi, atau jumlah uang yang beredar. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Deddy Azhar Mauliano (2010) mengungkapkan bahwa pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti faktor yang berasal dari luar negeri (Ekternal) dan faktor yang berasal dari dalam negeri (Internal). Faktor yang berasal dari luar negeri tersebut bisa datang dari indeks bursa asing Negara lain misalnya Indeks Dow Jones, trend pergerakan harga minyak luar negeri, trend harga emas luar negeri dan adanya sentimen pasar luar negeri. Sedangkan faktor yang berasal dari dalam negeri bisa datang dari nilai tukar mata uang Negara tersebut terhadap Negara lain, tingkat suku bunga dan inflasi yang terjadi di Negara tersebut. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai : Pengaruh Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan Tingkat Inflasi (IHK) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia Periode Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembangan Indeks Dow Jones, Tingkat Inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada kurun waktu tahun 2006 sampai tahun 2010? 2. Bagaimana Indeks Dow Jones dan Tingkat Inflasi berpengaruh secara simultan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada kurun waktu tahun 2006 sampai tahun 2010? 3. Bagaimana Indeks Dow Jones dan Tingkat Inflasi berpengaruh secara parsial terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada kurun waktu tahun 2006 sampai tahun 2010?

6 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan Indeks Dow Jones, dan Tingkat Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Berdasarkan identifikasi masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perkembangan Indeks Dow Jones, Tingkat Inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada kurun waktu tahun 2006 sampai tahun Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Indeks Dow Jones dan Tingkat Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara simultan pada kurun waktu tahun 2006 sampai tahun Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Indeks Dow Jones dan Tingkat Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada kurun waktu tahun 2006 sampai tahun Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Investor Penelitian ini diharapkan memberikan informasi sebelum mengambil keputusan investasi di pasar modal pada saat terjadi krisis keuangan global berkaitan dengan perubahan dari bursa internasional dan tingkat inflasi terhadap indeks harga saham gabungan. 2. Penulis Untuk menerapkan teori-teori yang didapat penulis selama mengikuti perkuliahan ke dalam praktek sehari-hari sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini. 3. Praktis Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak-pihak yang terkait dan mempunyai kepentingan dalam kegiatan perusahaan.

7 4. Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan dokumentasi dalam penyediaan bahan studi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan referensi untuk peneliti-peneliti sebelumnya. 1.5 Kerangka Pemikiran Pasar modal adalah tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga (Sunariyah, 2006:5). Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal atau investor (Suad Husnan, 2005). Pasar modal memiliki beberapa fungsi strategis yang menyebabkan lembaga ini mempunyai daya tarik baik bagi pihak yang membutuhkan dana, pihak yang memiliki dana, maupun pemerintah. Dalam melakukan investasi para investor tidak begitu saja menanamkan modalnya kepada asset tertentu, melainkan harus dengan pertimbangan dan analisis-analisis tertentu. Analisis dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh return dan risiko yang optimum. Mengacu pada teori manajemen keuangan, penyederhanaan risiko-risiko atau klasifikasi risiko total (Kamarudin Ahmad, 2004:100) menjelaskan risiko terdiri dari dua jenis risiko, yang pertama yaitu risiko sistematis, disebut pula risiko pasar yang berkaitan dengan perekonomian secara makro, misalnya purchasing, power risk, political risk, foreign exchange risk, dan risiko lainnya. Yang kedua yaitu risiko tidak sistematis, disebut juga risiko khususnya yang terdapat pada masing-masing perusahaan, seperti risiko kebangkrutan, risiko manajemen, dan risiko industri yang dapat didiversifikasi. Pasar modal Indonesia melalui Bursa Efek Indonesia merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan bursa saham global. Oleh karena itu, perubahan di satu bursa juga akan ditransmisikan ke bursa negara lain. Dalam hal ini biasanya bursa yang lebih besar akan mempengaruhi bursa yang lebih kecil. Adanya hubungan antara pasar modal dunia, juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Bakri Abdul Karim, M. Shabri, dan S.AAbdul Karim dengan judul Financial Integration between Indonesia and Its Major Trading Partners yang dilakukan pada tahun Hasil penelitian mereka mengemukakan bahwa selama

8 periode pengamatan dari bulan Juli tahun 1998 hingga bulan Desember tahun 2007, ditemukan indikasi bahwa pasar modal Indonesia sudah terintegrasi dengan pasar modal Jepang, Amerika Serikat, Singapura, dan China. Hal ini menimbulkan konsekuensi bahwa pergerakan pasar modal Indonesia akan dipengaruhi oleh pergerakan pasar modal dunia atau global baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam pasar global dewasa ini, pasar modal antar negara akan saling berinteraksi dan saling mempengaruhi, terutama oleh pasar Amerika dengan tingkat kapitalisasi terbesar di dunia. Perubahan indikator ekonomi di pasar Amerika berpengaruh kuat terhadap perubahan market di negara lain. Ini terbukti dengan terjadinya krisis keuangan global sepanjang tahun 2008 yang bermuara dari subprime mortgage di Amerika. Pergeseran arus modal yang besar dan tiba-tiba pada berbagai negara membawa gunjangan pada kondisi stabilitas sistem keuangan negara-negara tersebut. Salah satu dampak dari prahara keuangan yang terjadi di Amerika Serikat yaitu melemahnya indeks harga saham di Amerika Serikat yaitu Indeks Dow Jones. Indeks Dow Jones merupakan indeks pasar saham tertua di Amerika Serikat dan merupakan representasi dari kinerja industri terpenting di Amerika Serikat. Indeks yang digunakan untuk mengukur kinerja Bursa saham Amerika. ( Akibatnya, ketika Indeks Dow Jones melemah maka indeks-indeks di negara lain akan ikut melemah termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, tingkat inflasi meningkat tajam akibat adanya krisis global di Amerika Serikat. Selain pengaruh dari bursa global, investor juga harus memperhatikan beberapa faktor-faktor fundamental ekonomi (makro ekonomi) dalam negeri yang diantaranya yaitu perubahan tingkat inflasi. Menurut pernyataan Harianto dan Sudomo (1998) peningkatan inflasi secara relatif merupakan sinyal negatif bagi pasar modal, karena inflasi meningkatkan pendapatan dan biaya perusahaan. Jika peningkatan biaya produksi lebih tinggi dari peningkatan harga yang dapat dinikmati perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan menurun, dan hal ini akan berdampak terhadap ekspektasi pemodal terhadap harga saham perusahaan.

9 Menurut Sadono Sukirno (2004:14), Inflasi didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Kenaikan inflasi akan meningkatkan biaya perusahaan. Harga-harga barang komoditi ataupun jasa yang meningkat menyebabkan biaya produksi juga meningkat. Dengan adanya kenaikan inflasi, pendapatan perusahaan yang diperoleh dari hasil penjualan juga akan meningkat, tetapi apabila biaya perusahaan lebih besar dibandingkan dengan pendapatannya, maka keuntungan yang tersedia untuk pemegang saham juga akan mengalami penurunan. Menurut Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh 1) Bayu Gusdono (2010) dalam topiknya yang berjudul Pengaruh Indeks Dow Jones, Suku Bunga SBI, Kurs Dollar AS Dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan periode Penulis menyimpulkan bahwa (1) Indeks Dow Jones, Suku Bunga SBI, Kurs Dollar AS, dan Tingkat Inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap IHSG pada periode Januari 2008 Desember (2) Indeks Dow Jones berpengaruh positif secara signifikan terhadap IHSG. Sedangkan Suku Bunga SBI dan Kurs Dollar AS berpengaruh negatif terhadap IHSG. Pada periode yang sama, Tingkat Inflasi tidak berpenagruh secara signifikan terhadap IHSG. 2) Edison Salomo (2006) dalam topiknya yang berjudul Pengaruh Perubahan Indeks Dow Jones, Harga Minyak Mentah Dunia, dan Kurs Dollar terhadap Perubahan Indeks Nikkei, Hang Seng, Dan IHSG. Penulis menyimpulkan bahwa periode oktober 2004 sampai oktober 2005, Indeks Dow Jones, Harga Minyak Mentah Dunia dan Kurs Dollar berpengaruh terhadap perubahan Indeks Nikkei, perubahan Indeks Hang Seng Dan perubahan IHSG baik simultan maupun parsial. 3) Diondra Nirmala (2010) dalam topiknya yang berjudul Pengaruh Tingkat Suku Bunga (SBI) Dan Tingkat Inflasi (IHK) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Penulis menyimpulkan bahwa Tingkat Suku Bunga SBI dan Tingkat Inflasi (IHK) tidak berpengaruh secara simultan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). 4) Edo Yerifian (2009) dalam topiknya yang berjudul Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar, Tingkat Suku Bunga (SBI), Dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penulis menyimpulkan bahwa (1) Nilai Tukar Rupiah per Dollar AS, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) berpengaruh secara simultan terhadap Indeks Harga

10 Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. (2) Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Suku Bunga SBI Dan Tingkat Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Tabel 1.1 Pemetaan Penelitian Sebelumnya Peneliti Dow Jones Sumber : Penulis Hangseng Nikkei Harga Minyak Mentah Berdasarkan pemikiran dan penelitian terdahulu di atas perubahan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal diantaranya disebabkan oleh perubahan indeks bursa global yang diwakili oleh Indeks Dow Jones dan perubahan Tingkat Inflasi. Kurs Dollar SBI Inflasi IHSG SIMULTAN PARSIAL Bayu Gusdono Edison Salomo Diondra Nirmala Edo Yerifian Soni Sanjaya (Penulis)

11 Gambar 1.1 Model Kerangka Pemikiran Pasar Modal Global (Dow Jones) Kinerja Pasar Modal Pasar Modal Indonesia Investasi Risiko Tidak Sistematis Risiko Sistematis IHSG Faktor non Fundamental Faktor Fundamental = Variabel yang diteliti = Variabel yang tidak diteliti Tingkat Inflasi 1.6 Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian kerangka pemikiran yang telah diuraikan pada gambar 1.1, maka penulis mengambil suatu hipotesis bahwa : 1. Indeks Dow Jones dan Tingkat Inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 2. Indeks Dow Jones secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 3. Tingkat Inflasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

12 1.7 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif menggambarkan atau melukiskan atas setiap data aktual serta fenomena yang ada. Menurut Nazir (2005:89) pengertian metode deskriptif sebagai berikut : Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan interprestasi yang tepat, dimana di dalamnya termasuk studi untuk melukiskan secara akurat sifat-sifat dari beberapa fenomena, kelompok atau individu, serta studi untuk menentukan frekuensi terjadinya suatu keadaan untuk meminimalisasikan bias dan memaksimumkan realibilitas. Metode ini bertujuan untuk menjawab permasalahan mengenai seluruh variabel penelitian secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Kemudian definisi metode verifikatif menurut Rasyad (2003:6) sebagai berikut : Metode verifikatif adalah metode yang digunakan untuk melakukan perkiraan (estimate) dan pengujian hipotesis. Metode ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas antar variabel suatu pengujian hipotesis melalui suatu perhitungan statistik sehingga didapat hasil kesimpulan yang menunjukkan hipotesis tersebut ditolak atau diterima. Jadi metode verifikatif untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 1.8 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dimulai dari bulan Oktober 2011 sampai dengan penyusunan skripsi ini selesai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data laporan dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Dow Jones dan pergerakan Tingkat Inflasi (IHK) pada setiap tahun nya dimana data diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia ( Bank Indonesia ( New York Stock Exchange ( dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar Modal memiliki peran penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan investasi para pemegang dana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi suatu negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian di suatu Negara, pasar modal merupakan sebuah indicator kemajuan perekonomian Negara serta menunjang ekonomi Negara yang bersangkutan. Pasar modal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara,

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara, karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keadaan perekonomian sekarang ini banyak perusahaan maupun individu yang melakukan investasi di berbagai aspek seperti pasar uang, pasar modal, komoditi dan lain-lain.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting terutama terkait dengan arus permodalan dan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan indikator

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham merupakan bukti penyertaan modal di suatu perusahaan, atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian suatu negara. Era globalisasi ini terjadi dikarenakan adanya rasa saling ketergantungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal merupakan salah satu tempat (media) yang memberikan kesempatan berinvestasi bagi investor perorangan maupun institusional. Oleh karena itu, arah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal yang memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Di beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat terjadi akibat macetnya kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah (KPR) di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain mengorbankan sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi ekonomi, globalisasi teknologi, globalisasi keuangan, dan lain-lain. Globalisasi merupakan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah per dollar AS, tingkat suku bunga (SBI), tingkat inflasi, indeks Hang Seng dan indeks Dow

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sektor Properti Sektor properti merupakan sektor yang rentan terhadap perubahan dalam perekonomian, sebab sektor properti menjual produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator komponen utama dalam kegiatan perekonomian adalah pembentukan modal kemampuan sebagai motor penggerak aktifitas akan sangat mempengaruhi kinerja perekonomian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yg melanda Amerika Serikat telah memberikan dampaknya ke hampir seluruh dunia dan hampir di seluruh sektor. Krisis keuangan global menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini pasar modal merupakan instrumen penting dalam perekonomian suatu negara. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pasar modal merupakan lahan untuk mendapatkan modal investasi, sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan uangnya. Setiap investor dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian sebuah negara. Peran pasar modal bukan hanya sekedar tempat pertemuan lenders dan borrowers ataupun tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan mencari cara untuk tetap mampu bertahan, cara yang dapat dilakukan adalah dengan menambah modal kerja dan memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan perdagangan internasional semakin ketat. Untuk itu Indonesia perlu meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia di lima tahun terakhir ini dihadapkan pada satu babak baru yaitu runtuhnya stabilitas ekonomi global, krisis keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan harga tanah dan bangunan yang lebih tinggi dari laju inflasi setiap tahunnya menyebabkan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi perekonomian global, ditandai dengan meningkatnya harga minyak dunia sampai menyentuh harga tertinggi $170

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak peneliti dan analis saham menyatakan bahwa, turun-naiknya Indeks Harga Saham di pasar modal ada hubungannya dengan perkembangan ekonomi makro yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dalam Bahasa Inggris disebut juga Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX Composite merupakan salah satu indeks pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran yang penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memiliki dua fungsi penting yaitu pertama sebagai sarana pendanaan atau sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan perekonomian setiap negara tidak selalu stabil, tetapi berubahubah akibat berbagai masalah ekonomi yang timbul. Salah satu aspek penting dari kegiatan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dunia investasi selalu mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan investasi di negara tersebut.kondisi perekonomian suatu. negara yangbertumbuh positif, akan meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan investasi di negara tersebut.kondisi perekonomian suatu. negara yangbertumbuh positif, akan meningkatkan kesejahteraan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian suatu negara berpengaruh pada pertumbuhan investasi di negara tersebut.kondisi perekonomian suatu negara yangbertumbuh positif, akan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh inflasi, suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi suatu perusahaan pendanaan merupakan fungsi penting dalam menentukan keberhasilan usaha perusahaan. Fungsi pendanaan menjadi penting karena pendanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan dalam melakukan aktivitas kegiatan oprasionalnya pasti membutuhkan dana, baik berasal dari internal perusahaan seperti laba ditahan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perekonomian suatu negara dituntut untuk dapat memiliki sumber daya yang memenuhi setiap kebutuhan dari negara tersebut. Bukan hanya sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Arus globalisasi telah menyebabkan terjadinya integrasi pasar dunia sehingga perekonomian suatu negara tidak akan terhindar dari pengaruh ekonomi di belahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan alternatif bagi para investor untuk melakukan penanaman modal (investasi) selain bank dan lembaga keuangan non bank. Di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pembiayaan dari sebuah perusahaan diperoleh dari dua sumber yaitu sumber dari dalam perusahaan (internal) berupa laba dan dari luar perusahaan (eksternal) berupa hutang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi suatu

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar keuangan dunia kembali mengalami resesi. Resesi ekonomi dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage di Amerika Serikat (AS). Indeks

Lebih terperinci

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang berkembang dalam pertumbuhan perekonomian, maka indonesia memerlukan dana dalam jumlah besar atau adanya dana. Dalam perekonomian indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia maupun yang belum terdaftar, yang sudah go public. maupun yang belum go public sangat membutuhkan pasar keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia maupun yang belum terdaftar, yang sudah go public. maupun yang belum go public sangat membutuhkan pasar keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan manapun baik yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia maupun yang belum terdaftar, yang sudah go public maupun yang belum go public sangat membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat guna menunjang pembiayaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan yang semakin pesat sejak krisis ekonomi global pada tahun 1998 yang tidak hanya melanda di negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang mempunyai fungsi sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur perkembangan perekonomian di sebuah negara. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada suatu aset. dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan mendapatkan return.

Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada suatu aset. dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan mendapatkan return. BABl PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada suatu aset dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan mendapatkan return. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keadaan perekonomian dunia pada era sekarang ini semakin bebas dan terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal menjadi semakin mudah menembus

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki dua fungsi dalam perekonomian suatu Negara, yang pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 sebenarnya bermula pada krisis ekonomi Amerika Serikat yang menyebar ke negara-negara lain di seluruh dunia, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurunnya nilai indeks bursa saham global dan krisis finansial di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di seluruh media massa dan dibahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga mengandung resiko. Besar kecilnya resiko di pasar modal sangat dipengaruhi oleh keadaan negara khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2008 merupakan topik pembicaraan yang sangat menarik di hampir seluruh media massa di dunia. Krisis ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui mekanisme pengumpulan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman era globalisasi ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan investasi. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian di suatu negara, karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara, dalam penggerakan dana untuk menunjang pembiayaan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara, dalam penggerakan dana untuk menunjang pembiayaan pembangunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara, karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian suatu negara merupakan salah satu hal yang penting bagi keberlangsungan negara tersebut. Sebuah negara yang berkembang pasti menghadapi berbagai masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IHSG yang mencatat pergerakan saham dari semua sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga mencerminkan pasar modal yang tengah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada indeks harga saham di Indonesia. Pasar modal disuatu negara digunakan

BAB I PENDAHULUAN. pada indeks harga saham di Indonesia. Pasar modal disuatu negara digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia saat ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal ini juga berpengaruh terhadap perkembangan pasar modal yang terlihat pada indeks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan berlomba lomba untuk memperoleh sumber pendanaan. Hal ini terlihat dari data yang dirilis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi pasar modal yang mengalami pasang surut memberikan tanda bahwa kegiatan di pasar modal memiliki hubungan yang erat dengan keadaan ekonomi makro, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa mendatang. Kapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu negara, karena hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin berinvestasi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu instrumen ekonomi dewasa ini yang mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan indikatorkemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu negara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang terjadi saat ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk meningkatkan performa terbaiknya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian A. Pasar Valuta Asing Pasar Valuta Asing menyediakan mekanisme bagi transfer daya beli dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Pasar ini bukan entitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal di Indonesia, ada beberapa kelompok saham yang paling banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi semakin kabur (borderless world), aktivitas ekonomi tidak hanya terbatas pada lingkungan domestik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan bisnis dengan aturan-aturan yang dibuat. Sebuah negara

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan bisnis dengan aturan-aturan yang dibuat. Sebuah negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, negara selaku tempat melakukan bisnis selalu mengatur kegiatan bisnis di dalamnya. Begitu pula sebuah negara akan sangat mempengaruhi kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. International Yearbook of Industrial Statistics 2016, industri manufaktur di

BAB 1 PENDAHULUAN. International Yearbook of Industrial Statistics 2016, industri manufaktur di 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri di Indonesia semakin pesat, perkembangan ini memberikan pengaruh pada persaingan di dalam industri. Salah satu cara yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peranan penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang di lakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan

Lebih terperinci

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

Bab V SIMPULAN DAN SARAN Bab V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Ringkasan Penelitian ini dilakukan untuk menguji prediksi menggunakan metode ARIMA. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data IHSG penutupan harian IHSG mulai periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan tempat di perdagangkannya saham-saham dari berbagai macam perusahaan yang go public. Menurut Undang-undang No.8 Tahun 1995 menyatakan bahwa pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Singkat Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Singkat Bank Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang diambil oleh penulis disini yaitu tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI yang tercatat di dalam Bank Indonesia, serta Indeks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan kegiatan investasi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal itu seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana praktek berinvestasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Globalisasi yang tengah menjadi fenomena kehidupan masyarakat dunia, telah membawa dampak dan perubahan yang besar terhadap pola hubungan ekonomi antar negara. Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman yang semakin pesat berdampak bagi perkembangan sektor ekonomi dan moneter secara luas, hal tersebut dapat dilihat dari semakin terbukanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menjadi kunci indikator ekonomi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini mencakup pergerakan seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan perekonomian suatu negara dan tingkat kesejahteraan penduduk secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di dunia. Suatu negara dengan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi menandakan tingkat

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi. Pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit. Sumber dari luar tidak mungkin selamanya diandalkan untuk pembangunan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merasakan akibat dari krisis. Dengan adanya globalisasi, pengaruh tersebut

BAB I PENDAHULUAN. merasakan akibat dari krisis. Dengan adanya globalisasi, pengaruh tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi pada akhirnya merupakan jalan yang dibuat untuk menyatukan ekonomi seluruh negara tanpa batasan. Tidak adanya batas membuat pengaruh antara negara

Lebih terperinci