Faktor - Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Faktor - Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia"

Transkripsi

1 Kalbisocio,Volume 3 No. 2 Agustus 2016 ISSN Faktor - Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Natali Yustisia Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perbanas Institute Jalan Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta natali@perbanas.id Abstract: The purpose of this study to evaluate the effect of the inflation rate, the BI rate, the Dow Jones index (DJIA) and the international interest rate (LIBOR) on JCI in BEI. The method used in this research is multiple linear regression. Data processed by using SPSS version 21 program. Observations conducted on all independent and dependent variables both during The results show the level of inflation and LIBOR rate no significant effect on the JCI. The BI rate is a significant negative effect, while the DJIA positive significant effect on JCI. The most dominant variable affecting JCI is the DJIA. Meanwhile, the influence of the inflation rate, the BI rate, DJIA and LIBOR rate on JCI is an appropriate model. The influence of these four variables against JCI by 94.5 percent. Keywords: : bi rate, dow jones index, jakarta composite index, libor rate, the rate of inflation Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi pengaruh tingkat inflasi, BI rate, indeks Dow Jones (DJIA) serta suku bunga internasional (LIBOR) terhadap IHSG di BEI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Data diproses dengan menggunakan program SPSS versi Observasi dilakukan terhadap semua variabel baik independen maupun dependen selama tahun Hasilnya menunjukkan tingkat inflasi dan suku bunga LIBOR tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Adapun suku bunga BI berpengaruh signifikan negatif, sedangkan DJIA berpengaruh signifikan positif terhadap IHSG. Variabel yang paling dominan memengaruhi pergerakan IHSG adalah DJIA. Sementara itu, pengaruh tingkat inflasi, BI rate, DJIA serta suku bunga LIBOR terhadap IHSG merupakan model yang layak. Pengaruh keempat variabel ini terhadap pergerakan IHSG sebesar 94,5 persen. Kata kunci: suku bunga bi, indeks dow jones, indeks harga saham gabungan, suku bunga libor, tingkat inflasi I. PENDAHULUAN Manfaat pasar modal tidak hanya terbatas pada dunia usaha, pasar modal juga memiliki peran penting bagi masyarakat sebagai sarana untuk berinvestasi. Harga saham di bursa tidak selamanya tetap, adakalanya meningkat dan bisa pula menurun, tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Terjadinya fluktuasi harga saham di pasar modal menjadikan bursa efek menarik bagi beberapa kalangan pemodal (investor). Di sisi lain, kenaikan dan penurunan harga saham bisa terjadi karena faktor fundamental, psikologis, maupun eksternal. Terdapat beberapa faktor makro yang memengaruhi aktifitas investasi saham di BEI, di antaranya adalah tingkat inflasi, BI rate, indeks pasar saham Amerika, suku bunga internasional dan lainnya. Tingginya tingkat inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat. Kenaikan inflasi akan menurunkan kepercayaan investor terhadap kondisi pasar modal sehingga berakibat para investor melakukan penarikan dananya sehingga nilai saham menurun. Sementara kenaikan BI rate akan membuat kecenderungan pemilik modal mengalihkan modalnya ke pasar modal, yang tentunya akan berakibat positif terhadap pasar modal yang ditandai dengan kenaikan indeks harga saham. Adapun kenaikan indeks Dow Jones mengakibatkan bereaksinya harga saham. Perubahan tingkat indeks Dow Jones memberikan dampak terhadap ekonomi dan pasar modal. Selanjutnya, kenaikan tingkat suku bunga pinjaman dapat meningkatkan beban emiten yang lebih lanjut dapat menurunkan harga saham dan berpengaruh terhadap investasi di lantai bursa. Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini antara lain Kewal (2012: 38

2 Natali Yustisia, FaktoR-Faktor yang Memengaruhi Pergerakan... 37) yang mengungkapkan bahwa variabel tingkat inflasi secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Kemudian, Tesa (2012: 45) mengungkapkan bahwa adanya pengaruh antara suku bunga internasional (LIBOR), kurs Dollar Amerika dan inflasi terhadap IHSG. Ia menyimpulkan bahwa perubahan fluktuasi dari IHSG direspon oleh kurs, inflasi dan LIBOR. Selanjutnya, Bahari dkk (2012: 53) menyimpulkan bahwa kurs, SBI dan indeks Dow Jones memiliki pengaruh negatif terhadap IHSG, sedangkan variabel inflasi memiliki pengaruh yang positif terhadap IHSG. Adanya variasi hasil penelitian sebelumnya menyebabkan penulis tertarik untuk menguji beberapa faktor yang memengaruhi pergerakan IHSG. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh tingkat inflasi, BI rate, indeks Dow Jones serta suku bunga internasional (LIBOR) terhadap IHSG di BEI. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan publik pada periode tahun 2010 sampai dengan 2014, terutama pengaruh signifikan tingkat inflasi, BI rate, indeks DJIA, serta LIBOR terhadap IHSG. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat digunakan sebagai referensi tambahan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian dalam ruang lingkup yang sama. A. Indeks Harga Saham Gabungan Indeks harga saham merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga-harga saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Composite Stock Price Index pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan harga saham yang tercatat di bursa, baik saham biasa maupun saham preferen. Hari dasar penghitungan indeks adalah 10 Agustus 1982 dengan nilai 100, sedangkan jumlah saham yang tercatat pada waktu itu adalah sebanyak 13 saham. IHSG biasa digunakan sebagai proksi dalam pengukuran risiko pasar dalam model analisis harga saham. IHSG mencerminkan pergerakan perubahan harga saham harian seluruh saham yang tercatat di bursa saham Jakarta (Gumanti, 2011: 72). B. Tingkat Inflasi Inflasi adalah peningkatan tingkat harga keseluruhan. Inflasi terjadi ketika banyak harga naik secara serentak. Kita mengukur inflasi dengan melihat jumlah barang dan jasa yang besar serta menghitung peningkatan rata-rata harganya selama beberapa periode waktu (Case dan Fair, 2007: 57). Kenaikan harga yang tinggi dan terusmenerus bukan saja menimbulkan beberapa efek buruk ke atas kegiatan ekonomi, tetapi juga kepada kemakmuran individu dan masyarakat. Inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akan menggalakkan perkembangan ekonomi. Biaya yang terus menerus naik menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan, maka pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi. Antara lain tujuan ini dicapai dengan membeli harta-harta seperti tanah, rumah dan bangunan. Oleh karena pengusaha lebih suka menjalankan kegiatan ivestasi yang seperti ini, investasi produktif akan berkurang dan tingkat kegiatan ekonomi menurun (Sukirno, 2013: 339). C. Bank Indonesia Rate BI rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter. D. Indeks Dow Jones Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) adalah salah satu indeks pasar saham yang didirikan oleh editor The Wall Street Journal dan pendiri Dow Jones & Company Charles Dow. Dow m e m b u a t i n d e k s ini sebagai suatu cara untuk mengukur p e r f o r m a komponen industri di pasar saham Amerika. Saat ini DJIA merupakan indeks pasar AS tertua yang masih berjalan (id.wikipedia.org). E. Suku Bunga Internasional London Interbank Offered Rate atau lebih dikenal juga dengan singkatan LIBOR adalah kurs referensi harian dari suku bunga yang ditawarkan dalam pemberian pinjaman tanpa jaminan oleh suatu bank kepada bank lainnya di pasar uang London (atau pasar uang antar bank). Kurs suku bunga LIBOR digunakan secara luas sebagai suatu kurs referensi untuk suatu instrumen keuangan. F. Hipotesis Tesa (2012: 45) meneliti dengan judul Pengaruh Suku Bunga Internasional (LIBOR), Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Inflasi terhadap 39

3 Kalbisocio,Volume 3 No. 2 Agustus 2016 Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Tahun Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa adanya pengaruh antara suku bunga internasional (LIBOR), kurs Dollar Amerika dan inflasi terhadap IHSG. Ia juga menyimpulkan bahwa perubahan fluktuasi dari IHSG direspon oleh kurs, inflasi dan LIBOR. Selanjutnya, Bahari dkk (2012: 53) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga Bank Indonesia, Inflasi dan Indeks Dow Jones terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan pada Bursa Efek Indonesia Tahun Temuannya adalah bahwa kurs, SBI dan indeks Dow Jones memiliki pengaruh negatif terhadap IHSG, sedangkan variabel inflasi memiliki pengaruh yang positif terhadap IHSG. Penelitian lainnya dengan judul Kausalitas BI Rate, Inflasi dan Indeks Harga Saham dilakukan oleh Adisetiawan (2012: 29). Kesimpulan penelitiannya mengungkapkan bahwa BI rate berkoefisien negatif terhadap indeks pasar modal Indonesia. Di samping itu, hasil lainnya adalah adanya hubungan yang sangat erat antara variabel inflasi dan BI rate terhadap IHSG. Mengacu kepada beberapa penelitian sebelumnya, hipotesis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah: H 01 : Diduga tingkat inflasi secara parsial berpengaruh terhadap IHSG H 02 : Diduga BI rate secara parsial berpengaruh terhadap IHSG H 03 : Diduga indeks Dow Jones berpengaruh terhadap IHSG H 04 : Diduga suku bunga internasional LIBOR secara parsial berpengaruh terhadap IHSG II. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah indeks harga saham gabungan di BEI. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling. Sampel yang diambil dari populasi secara sengaja dan dipilih dengan cermat menggunakan pertimbangan tertentu sehingga relevan berdasarkan tujuan penelitian yang ditentukan. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah data IHSG bulanan periode , sehingga jumlah sampel ada enam puluh. situs resmi Bank Indonesia dan Biro Pusat Statistik, yaitu: serta B. Alat Analisa Untuk menguji pengaruh tingkat inflasi, BI rate, indeks DJIA, serta LIBOR sebagai variabel independen terhadap IHSG sebagai variabel dependen menggunakan analisis regresi berganda. Adapun pengolahan data dari sampel tersebut dilakukan dengan menggunakan program Statistical Package for the Social Scienses (SPSS) versi Secara umum model regresi linier berganda: Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + ε Di mana: Y = Indeks Harga Saham Gabungan β 0 = Konstanta β 1 = Tingkat Inflasi β 2 = BI Rate β 3 = Indeks Dow Jones β 4 = Suku Bunga LIBOR ε = Standar error III. HASIL DAN PEMBAHASAN Data historikal yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series bulanan IHSG, tingkat inflasi, suku bunga BI, indeks Dow Jones serta suku bunga LIBOR, selama periode tahun Setelah dilakukan uji asumsi klasik terhadap seluruh data yang digunakan, dinyatakan layak dan memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam penelitian atau terbebas dari kesalahan. A. Uji Adjusted R 2 Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa adjusted R square sebesar 0,945. Hal ini menjelaskan bahwa variabel inflasi, BI rate, indeks Dow Jones, serta suku bunga LIBOR memengaruhi IHSG sebesar 94,5 persen, sedangkan sisanya merupakan pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel variabel lain di luar model penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat dan positif antara variabel-variabel inflasi, BI rate, indeks Dow Jones, serta suku bunga LIBOR dengan IHSG. Tabel 1 Hasil uji adjusted R 2 A. Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data yang digunakan diperoleh dari 40

4 Natali Yustisia, FaktoR-Faktor yang Memengaruhi Pergerakan... B. Uji Parsial Hasil uji parsial (uji t) dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut ini: Tabel 2 Hasil uji parsial (Uji t) Berdasarkan tabel 2 didapatkan model regresi sebagai berikut: IHSG = 1241,8 + 0,31 Inflasi 10127,22 BI Rates + 0,28 DJIA 1323,41 LIBOR 1. Pengaruh Inflasi terhadap IHSG signifikansi α = 0,680. Nilai signifikansi lebih besar dari α = 0,05, maka dapat diartikan bahwa nilai inflasi secara parsial tidak cukup bukti berpengaruh terhadap IHSG. Nilai t hitung variabel inflasi = 0,415 dan t tabel sebesar 2, (df) (n-k-1) atau = 54, sehingga t hitung < t tabel (0,415 < 2,004879) maka H 0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Hasil ini menunjukkan bahwa pada periode penelitian penulis, tingkat inflasi tidak secara langsung memengaruhi keputusan investor berinvestasi dalam bentuk saham di BEI. Faktor tingkat inflasi tersebut bukan sebagai pertimbangan utama bagi investor dalam mengambil keputusan berinvestasi. Investor masih lebih cenderung menunggu dan mengamati faktor lainnya seperti tingkat suku bunga SBI, kurs USD/Rp dan lainnya, baru kemudian investor mengambil keputusan terkait investasi saham di BEI. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kewal (2012: 37) dengan judul Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan Pertumbuhan PDB terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Tahun Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa variabel tingkat inflasi secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. 2. Pengaruh BI Rate terhadap IHSG signifikansi α =0,004. Nilai signifikansi lebih kecil dari α =0,05, maka dapat diartikan bahwa BI rate berpengaruh terhadap IHSG. Nilai t hitung variabel BI rate = -2,992 dan t tabel sebesar 2, (df) (n-k- 1) atau = 54, sehingga t hitung > t tabel (2,992 > 2,004879) atau H 0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel BI rate memiliki pengaruh yang signifikan tetapi negatif terhadap IHSG. Hal ini mendukung temuan Mohammad (2013: 71) bahwa tingkat suku bunga BI berpengaruh negatif terhadap IHSG, sehingga hubungan BI rate dengan IHSG adalah berbanding terbalik, artinya jika BI rate naik, IHSG turun dan sebaliknya. BI rate merupakan acuan yang berpengaruh juga pada penentuan bunga giro, tabungan, deposito yang diberikan kepada Bank, sehingga perubahan pada BI rate akan berpengaruh pada suku bunga kredit. Apabila suku bunga kredit meningkat maka sektor riil/bisnis riil kurang bergerak, akibatnya perekonomian akan mengalami penurunan, kemudian ekspektasi investor terhadap perusahaan menjadi menurun, lalu investor memilih untuk selling/panic selling dan menjual sahamnya lebih murah, sehingga IHSG menurun. 3. Pengaruh DJIA terhadap IHSG signifikansi α =0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari α =0,05, maka dapat diartikan bahwa DJIA berpengaruh terhadap IHSG. Nilai t hitung variabel DJIA = 8,352 dan t tabel sebesar 2, (df) (n-k- 1) atau = 54, sehingga t hitung > t tabel (8,352 > 2,004879) atau H 0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel DJIA memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap IHSG. Pengaruh positif DJIA terhadap IHSG mengindikasikan telah terintegrasinya pasar modal Indonesia dengan pasar modal Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan konsekuensi bahwa pergerakan pasar modal Indonesia akan dipengaruhi oleh pergerakan pasar modal dunia baik secara langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wijayanti (2013: 43) dengan judul Pengaruh Beberapa Variabel Makroekonomi dan Indeks Pasar Modal Dunia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI periode Hasil penelitiannya adalah Dow Jones Industrial Average (DJIA) mempunyai korelasi positif dan signifikan terhadap IHSG. 4. Pengaruh Suku Bunga LIBOR terhadap IHSG signifikansi α = 0,410. Nilai signifikansi lebih besar dari α = 0,05, maka dapat diartikan bahwa suku bunga 41

5 Kalbisocio,Volume 3 No. 2 Agustus 2016 LIBOR secara parsial tidak cukup bukti berpengaruh terhadap IHSG. Nilai t hitung variabel suku bunga LIBOR = - 0,831 dan t tabel sebesar 2, (df) (n-k-1) atau = 54, sehingga t hitung < t tabel (0,831 < 2,004879) maka H 0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel suku bunga LIBOR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian Tesa (2012) yang berjudul Pengaruh Suku Bunga Internasional (LIBOR), Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Tahun Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa adanya pengaruh antara suku bunga internasional (LIBOR), kurs Dollar Amerika dan inflasi terhadap IHSG. 5. Variabel Paling Dominan Berdasarkan Tabel 3 di bawah ini dapat diketahui bahwa variabel DJIA memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap IHSG. Hal ini terlihat dari nilai t hitung sebesar 8,352 lebih besar dibandingkan dengan variabel BI rate (t hitung = 2,992). Indeks Dow Jones berpengaruh positif terhadap IHSG yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil ini sebagai akibat semakin luasnya globalisasi, sehingga tidak menutup kemungkinan investor-investor asing menanamkan modalnya pada pasar modal Indonesia. Tabel 3 Sebagian hasil uji parsial (Uji t) Pasar modal merupakan salah satu cermin kondisi perekonomian suatu negara. Akibat globalisasi maka perekonomian suatu negara akan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dunia. Kapitalisme dan liberalisme telah membuat posisi negara yang mempunyai sumber daya besar akan lebih memengaruhi perekonomian dunia. Dengan kata lain, baik atau buruknya kondisi perekonomian dunia lebih ditentukan oleh negara negara kuat tersebut. (Nachrowi dan Usman, 2006:56). Perubahan ekonomi di negara Amerika sedikit banyak akan memengaruhi negara lain. C. Uji Kelayakan Model Berdasarkan uji F pada Tabel 4 didapatkan nilai signifikansi α =0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari α =0,05, maka dapat diartikan bahwa pengaruh tingkat inflasi, BI rate, indeks Dow Jones serta suku bunga LIBOR terhadap IHSG merupakan model yang layak. Tabel 4 Hasil uji kelayakan model (Uji F) Nilai F hitung = 76,420 dan F tabel sebesar 2, (df1 = k-1) atau 5-1 = 4 dan (df2 = n-k) atau 60-5 = 55, sehingga F hitung > F tabel (76,420 > 2,539689) atau H 0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh tingkat inflasi, BI rate, indeks Dow Jones serta suku bunga LIBOR terhadap IHSG merupakan model yang layak. IV. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat inflasi secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Variabel selanjutnya, BI rate memiliki pengaruh yang signifikan tetapi negatif terhadap IHSG. Namun demikian, variabel DJIA memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap IHSG. Sebaliknya, suku bunga LIBOR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Adapun variabel yang paling dominan memengaruhi pergerakan IHSG adalah indeks Dow Jones (DJIA). Terakhir, pengaruh tingkat inflasi, BI rate, indeks Dow Jones serta suku bunga LIBOR terhadap IHSG merupakan model yang layak. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu hanya menguji pengaruh variabel ekonomi makro berupa tingkat inflasi dan BI rate terhadap IHSG. Selain itu, penelitian ini hanya melibatkan satu indeks harga saham luar negeri (dalam hal ini Dow Jones). Kemudian, periode penelitian ini hanya lima tahun, yaitu 2010 sampai dengan Penelitian lebih lanjut sebaiknya dapat menambahkan beberapa variabel ekonomi makro lain, seperti suku bunga Bank Indonesia (SBI) dan harga emas dunia sehingga dapat ditemukan variabel ekonomi makro lain yang diperkirakan memengaruhi IHSG. Di samping itu, diharapkan menggunakan indeks global lainnya yang diduga memiliki pengaruh terhadap IHSG seperti Shanghai Composite Indeks dan indeks Nikkei 225. Akhirnya, dengan 42

6 Natali Yustisia, FaktoR-Faktor yang Memengaruhi Pergerakan... memperpanjang periode penelitian pada penelitian berikutnya diharapkan dapat memeroleh lebih banyak sampel sehingga hasil penelitian menjadi lebih akurat dalam mencerminkan keadaan yang sebenarnya, terkait faktor - faktor yang memengaruhi IHSG. V. DAFTAR RUJUKAN Adisetiawan, R. (2012). Manajemen & Bisnis. Volume 11. Nomor 2. Kausalitas BI Rate, Inflasi dan Indeks Harga Saham. Jambi: Universitas Batanghari. Bahari, S. et al. (2012). Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga Bank Indonesia, Inflasi dan Indeks Dow Jones terhadap Pergerakan IHSG pada BEI. (on line). ( pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/, diakses 10 Oktober 2015). Case, K. E. & Fair, R. C. (2007). Prinsip-prinsip Ekonomi Jilid II. Edisi ke-8. Jakarta: Erlangga. Gumanti, T. A. (2011). Manajemen Investasi. Jakarta:Mitra Wacana Media. Mohammad, MS. (2013). Pengaruh Tingkat Suku Bunga BI terhadap IHSG di BEI. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo. Nachrowi, D.N & Usman, H. (2006). Pendekatan Populer danpraktis Ekonometruka untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta Sukirno, S. (2013). Makroekonomi Teori Pengantar. Cetakan ke-22. Depok: PT Raja Grafindo Persada. Tesa, S. (2012). Economic Development Analysis Journal. Pengaruh Suku Bunga Internasional (LIBOR), Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Inflasi terhadap IHSG di BEI Tahun [online]. ( sju/index.php/edaj, diakses 10 Oktober 2015). Wijayanti, A. (2013). Pengaruh Beberapa Variabel Makroekonomi dan Indeks Pasar Modal Dunia terhadap Pergerakan IHSG di BEI. (online). ( jimfeb.ub.ac.id/index.php/, diakses 10 Oktober 2015). Kewal, S. S. (2012). Jurnal Economia. Volume 8. Nomor 1. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan Pertumbuhan PDB terhadap IHSG. (on line). ( ac.id/index.php/economia/, diakses 10 Oktober 2015). 43

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Indeks harga saham gabungan (IHSG) merupakan suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi IHSG, salah satunya faktor makroekonomi. Tujuan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA (BI RATE), NILAI TUKAR (KURS), DAN INDEKS DOW JONES TERHADAP INDEKS LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham merupakan bukti penyertaan modal di suatu perusahaan, atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. i ABSTRAK Fella (0552228) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Krisis moneter yang terjadi sejak tahun 1997, berakibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator komponen utama dalam kegiatan perekonomian adalah pembentukan modal kemampuan sebagai motor penggerak aktifitas akan sangat mempengaruhi kinerja perekonomian.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki dua fungsi dalam perekonomian suatu Negara, yang pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain mengorbankan sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran yang penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memiliki dua fungsi penting yaitu pertama sebagai sarana pendanaan atau sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan investasi para pemegang dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 63 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data dari variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis pada penelitian ini akan penulis sajikan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... iii

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... iii ABSTRACT This study aims to identify and analyze the effect of the global stock indices and foreign exchange rates against the Composite Stock Price Index. The population used in this study are the factors

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Leo Tumpak Pardosi 1 leopard_xl@yahoo.co.id Quinci Fransiska

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: exchange rate, JCI, NYSE, Nikkei, Hang Seng, STI and Telkom's share price. Universitas Kristen Maranatha. viii

ABSTRACT. Keywords: exchange rate, JCI, NYSE, Nikkei, Hang Seng, STI and Telkom's share price. Universitas Kristen Maranatha. viii ABSTRACT This study aims to determine whether the exchange rate, Jakarta Composite Index (JCI/JSX Composite), the NYSE index, Nikkei, Hang Seng and STI indices significantly affect the stock price of PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian di suatu negara, karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pembiayaan dari sebuah perusahaan diperoleh dari dua sumber yaitu sumber dari dalam perusahaan (internal) berupa laba dan dari luar perusahaan (eksternal) berupa hutang

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, SUKU BUNGA SBI PADA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BEI

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, SUKU BUNGA SBI PADA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BEI PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, SUKU BUNGA SBI PADA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BEI Anak Agung Gde Aditya Krisna 1 Ni Gusti Putu Wirawati 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (UNUD), Bali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga SBI, serta IHSG yang dibatasi pada penutupan tiap akhir bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga mengandung resiko. Besar kecilnya resiko di pasar modal sangat dipengaruhi oleh keadaan negara khususnya

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah:

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah: BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil analisa data, kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah: 1. Pengaruh Simultan a. Secara bersama-sama (simultan) variabel bebas yaitu

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *)

PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *) PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh inflasi, BI rate dan kurs terhadap Indeks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal pada dasarnya merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau surat-surat berharga jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk utang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pasar modal merupakan tempat diperjual belikanya berbagai instrument

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pasar modal merupakan tempat diperjual belikanya berbagai instrument BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana atau tambahan modal adalah melalui pasar modal. Menurut Tjiptono dan Hendy (2011: 1) Pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merasakan akibat dari krisis. Dengan adanya globalisasi, pengaruh tersebut

BAB I PENDAHULUAN. merasakan akibat dari krisis. Dengan adanya globalisasi, pengaruh tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi pada akhirnya merupakan jalan yang dibuat untuk menyatukan ekonomi seluruh negara tanpa batasan. Tidak adanya batas membuat pengaruh antara negara

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting terutama terkait dengan arus permodalan dan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar modal secara umum. IHSG menggambarkan suatu rangkain informasi historis mengenai pergerakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai kurs, inflasi, suku bunga deposito, dan volume perdagangan saham terhadap return saham pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh inflasi, suku

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA 2003 2006 SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, KURS, SUKU BUNGA SBI, DAN PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH INFLASI, KURS, SUKU BUNGA SBI, DAN PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH INFLASI, KURS, SUKU BUNGA SBI, DAN PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Kevin Adi Irawan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rupiah, Harga Minyak Dunia, IHSG

ABSTRAK. Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rupiah, Harga Minyak Dunia, IHSG ABSTRAK Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi IHSG yaitu faktor makro dan mikro ekonomi. Faktor makro ekonomi tersebut diantaranya adalah Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI),

Lebih terperinci

Christian, Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, Dan Tingkst Inflasi Terhadap Indeks

Christian, Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, Dan Tingkst Inflasi Terhadap Indeks Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan yang Tercatat dalam Bursa Efek Indonesia The Effect of The Exchange Rates (USD/IDR), The SBI Interest Rate,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Simultan a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG Berdasarkan hasil dari analisa regresi uji F didapat nilai signifikansi sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui mekanisme pengumpulan dana

Lebih terperinci

ABSTRACT ANALYSIS OF MACRO ECONOMIC INDICATORS CONCERNING SYARIAH S STOCK VOLATILITY IN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIOD

ABSTRACT ANALYSIS OF MACRO ECONOMIC INDICATORS CONCERNING SYARIAH S STOCK VOLATILITY IN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIOD ABSTRACT ANALYSIS OF MACRO ECONOMIC INDICATORS CONCERNING SYARIAH S STOCK VOLATILITY IN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIOD 2009-2013 By ANNISA NOERLITA INDRA DEWI The purpose of this research is to analyzing

Lebih terperinci

Dewi Kumala Sari Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok.

Dewi Kumala Sari   Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (ANALISIS FUNDAMENTAL), INFLASI, DAN TINGKAT SUKU BUNGA BI (BI RATE) TERHADAP HARGA SAHAM PT. KAWASAN INDUSTRI JABABEKA Tbk Dewi Kumala Sari Email: saira_se7en@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Periode yang diteliti 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Periode yang diteliti 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh indeks saham Amerika Serikat (Dow Jones Industrial Average), indeks saham Korea Selatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014. 85 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam rangka memperoleh data dan informasi, maka lokasi penelitian ini dilakukan pada Pojok Bursa Universitas Mercubuana yang berlokasi di

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah per dollar AS, tingkat suku bunga (SBI), tingkat inflasi, indeks Hang Seng dan indeks Dow

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia Nilai tukar rupiah adalah perbandingan nilai mata uang rupiah dengan negara lain. Nilai tukar mencerminkan keseimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi suatu perusahaan pendanaan merupakan fungsi penting dalam menentukan keberhasilan usaha perusahaan. Fungsi pendanaan menjadi penting karena pendanaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH /US$ DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH /US$ DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH /US$ DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN 2007 2009 OLEH MOHAMMAD AGUNG 070503239 AKUNTANSI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi Novita Homer 1, Jantje D. Prang 2, Nelson Nainggolan 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan 56 BAB IV 4.1 Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Uji Asumsi Klasik Analisis data yang dilakukan yaitu analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 18.0. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Bagus Ananto Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Abstrak Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan perekonomian setiap negara tidak selalu stabil, tetapi berubahubah akibat berbagai masalah ekonomi yang timbul. Salah satu aspek penting dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INDEKS DOW JONES, INDEKS NIKKEI 225 DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERIODE TUGAS AKHIR

ANALISIS PENGARUH INDEKS DOW JONES, INDEKS NIKKEI 225 DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERIODE TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH INDEKS DOW JONES, INDEKS NIKKEI 225 DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERIODE 2013-2016 TUGAS AKHIR NABILA AMATULLAH 1131002057 PROGRAM SARJANA STRATA 1 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Berikut ringkasan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak peneliti dan analis saham menyatakan bahwa, turun-naiknya Indeks Harga Saham di pasar modal ada hubungannya dengan perkembangan ekonomi makro yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi. Pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian pada bulan November 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dalam Bahasa Inggris disebut juga Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX Composite merupakan salah satu indeks pasar

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, KURS, INFLASI, INDEKS KLSE, INDEKS PSEI DAN INDEKS STI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, KURS, INFLASI, INDEKS KLSE, INDEKS PSEI DAN INDEKS STI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, KURS, INFLASI, INDEKS KLSE, INDEKS PSEI DAN INDEKS STI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Sugeng Priyanto 1, Mia Laksmiwati 2 Dosen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mana perbankan sudah menjadi tempat atau acuan seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang mana perbankan sudah menjadi tempat atau acuan seseorang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa sekarang namanya perbankan sudah tidak asing bagi masyarakat, yang mana perbankan sudah menjadi tempat atau acuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan, baik dalam

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. tingkat suku bunga SBI, harga emas dunia, harga crude oil, nilai kurs Dollar

BAB 5 PENUTUP. tingkat suku bunga SBI, harga emas dunia, harga crude oil, nilai kurs Dollar 93 BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menganalisa pengaruh faktor fundamental makro ekonomi terhadap indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Faktor fundamental makro ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor merupakan pihak yang mempunyai kelebihan dana,

Lebih terperinci

EFFECT OF INTEREST RATES AND INFLATION OF REFERENCE BANK INDONESIA STOCK PRICE INDEX

EFFECT OF INTEREST RATES AND INFLATION OF REFERENCE BANK INDONESIA STOCK PRICE INDEX EFFECT OF INTEREST RATES AND INFLATION OF REFERENCE BANK INDONESIA STOCK PRICE INDEX Agus Salim Lecturer Perbanas Institute agussalim.perbanas @ gmail.com, 08170162707 Luciana Chrisnawati Students Perbanas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Jenis Penelitian ini termasuk penelitian kausal, yang bertujuan menguji hipotesis tentang pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Penelitian kausal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Periode Penelitian atau waktu yang diperlukan penulis untuk melakukan penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian

Lebih terperinci

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN 1995-2014 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal di Indonesia, ada beberapa kelompok saham yang paling banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran yang kita keluarkan saat ini guna mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Ketika memutuskan untuk berinvestasi, maka investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pada penelitian ini adalah periode 2010-2012 dan bertempat di Pojok Bursa Universitas Mercu Buana, Indonesia Stock Exchange (IDX), Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan perdagangan internasional semakin ketat. Untuk itu Indonesia perlu meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, PROFITABILITAS DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH Josenico Situmorang 090503121 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi ekonomi, globalisasi teknologi, globalisasi keuangan, dan lain-lain. Globalisasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu negara. Terjadinya pelarian modal ke luar negeri ( capital flight)

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu negara. Terjadinya pelarian modal ke luar negeri ( capital flight) 10 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. hubungan dan pengaruh antara variabel makro yaitu tingkat inflasi, tingkat suku

BAB III METODOLOGI. hubungan dan pengaruh antara variabel makro yaitu tingkat inflasi, tingkat suku BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan dan pengaruh antara variabel makro yaitu tingkat inflasi, tingkat suku bunga, nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KURS, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INFLASI TERHADAP PERGERAKKAN INDEKS HARGA SAHAM

ANALISIS PENGARUH KURS, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INFLASI TERHADAP PERGERAKKAN INDEKS HARGA SAHAM ANALISIS PENGARUH KURS, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INFLASI TERHADAP PERGERAKKAN INDEKS HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Periode 2013-2015) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini mencakup pergerakan seluruh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel Pada bagian ini akan dibahas mengenai deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu inflasi, nilai tukar, dan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR SUKU BUNGA DAN JUMLAH UANG BEREDAR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN

ANALISIS FAKTOR SUKU BUNGA DAN JUMLAH UANG BEREDAR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN ANALISIS FAKTOR SUKU BUNGA DAN JUMLAH UANG BEREDAR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN Universitas Widyatama Bandung Email : abdul.rozak@widyatama.ac.id ABSTRAK Tujuan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2006-2015 INFLUENCES OF MACROECONOMIC FACTORS TO INDONESIA STOCK EXCHANE (IDX) COMPOSITE

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) Nama : Alfiyandi Yusda NPM : 18212374 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Muhamad Yunanto, MM FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mengumpukan data yang berhubungan dengan masalah penelitian ini baik dari sumber dokumen atau buku-buku,

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK MANDIRI TBK. PERIODE Jurusan Manajemen ABSTRAK

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK MANDIRI TBK. PERIODE Jurusan Manajemen ABSTRAK 0 PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK MANDIRI TBK. PERIODE 2008-2012 Yulis Bulotio 1, Supardi Nani 2, Herlina Rasjid 3 Jurusan Manajemen ABSTRAK Penelitian ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan mencari cara untuk tetap mampu bertahan, cara yang dapat dilakukan adalah dengan menambah modal kerja dan memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. 1 Dalam

Lebih terperinci

Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap ISHG Di Bursa Efek Jakarta

Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap ISHG Di Bursa Efek Jakarta Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap ISHG Di Bursa Efek Jakarta WURI PURNAMASARI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA I.PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, hampir semua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini difokuskan pada faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan, dan faktorfaktor tersebut adalah

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON ASSETS (Studi Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode )

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON ASSETS (Studi Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode ) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON ASSETS (Studi Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2011-2016) Rihfenti Ernayani 1, Nadi Hernadi Moorcy 2, Sukimin 3 1 Universitas Balikpapan, rihfenti@uniba-bpn.ac.id

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Indeks DJIA, Indeks Nikkei 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode 2013-2014 ini, maka dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perekonomian suatu negara dituntut untuk dapat memiliki sumber daya yang memenuhi setiap kebutuhan dari negara tersebut. Bukan hanya sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian suatu negara merupakan salah satu hal yang penting bagi keberlangsungan negara tersebut. Sebuah negara yang berkembang pasti menghadapi berbagai masalah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAAN HASIL PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel inflasi, Indeks Harga Konsumen (IHK), dan tingkat suku bunga (BI Rate) secara parsial maupun simultan terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang telah berhasil dikumpulkan, serta permasalahan dan hipotesis yang telah ditetapkan pada bab bab sebelumnya, maka penulis akan membahas variabel variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data dalam bentuk yang sudah jadi berupa data publikasi. Data tersebut sudah

Lebih terperinci