LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN"

Transkripsi

1 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No. AR 183 Pemegang Saham dan Direksi PT Suparma Tbk Kami telah mengaudit neraca PT Suparma Tbk tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas serta laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Suparma Tbk tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Catatan 23 atas laporan keuangan berisi pengungkapan dampak memburuknya kondisi ekonomi Indonesia yang berkelanjutan terhadap Perusahaan dan langkah-langkah yang ditempuh dan rencana yang dibuat oleh manajemen Perusahaan untuk menghadapi kondisi tersebut. Penyelesaian memburuknya kondisi ekonomi yang berkelanjutan tergantung pada kebijakan fiskal, moneter, dan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia untuk menyehatkan ekonomi, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan terus memburuknya kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan, termasuk dampak mengalirnya dana pelanggan, pemasok, dan investor ke dan dari Perusahaan. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 mencakup berlanjutnya dampak memburuknya kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. DRS. ADI WIRAWAN Drs. Adi Wirawan, Ak. NIAP April 2001

2 - 2 - N E R A C A 31 Desember AKTIVA Catatan AKTIVA LANCAR Kas dan bank 2k, 3, 21 Rp Rp Piutang usaha 2b, 2k, 4, 10, 11, Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2c, Pihak ketiga Persediaan 2d, 6, 10, Uang muka kepada pemasok Biaya dibayar di muka 2e Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva pajak tangguhan bersih 21, Taksiran tagihan pajak penghasilan Aktiva tetap-setelah dikurangi akumulasi 2f, 2g, 2h, 2k, 7 penyusutan sebesar Rp , 11, 12,13 tahun 2000 dan Rp tahun Beban ditangguhkan - bersih 2i Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA Rp Rp Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

3 - 2a - N E R A C A 31 Desember KEWAJIBAN & EKUITAS Catatan KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek 2h, 2k, 10, 11, 21 Rp Rp Hutang Usaha 2k Lain-lain Hutang pajak 21, Biaya masih harus dibayar 2k, 21, Uang muka dari pelanggan Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank 2h, 2k, 11, Hutang kepada pemasok 2h, 2k, 12, Hutang sewa guna usaha 2g, 2h, 2k, 13, Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2l, Hutang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank 2h, 2k, 11, Hutang kepada pemasok 2h, 2k, 12, Hutang sewa guna usaha 2g, 2h, 2k, 13, Selisih kurs yang ditangguhkan 2h, 2k, 11, 12, 13 ( ) ( ) Jumlah Kewajiban Tidak Lancar ( ) EKUITAS Modal saham-nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar saham pada tahun 2000 dan saham pada tahun 1999 Modal ditempatkan dan disetor penuh saham pada tahun 2000 dan saham pada tahun , Tambahan modal disetor agio saham Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2f, Saldo laba (defisit) ( ) Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp Rp Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

4 - 3 - LAPORAN LABA RUGI Untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember Catatan PENJUALAN BERSIH 2j, 16 Rp Rp BEBAN POKOK PENJUALAN 2j, 6, 17, LABA KOTOR BEBAN USAHA 2j, 18, 22 Beban penjualan Beban umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban bunga 2h, 7, 19, 23 ( ) ( ) Laba (rugi) selisih kurs - bersih 2g,2h,2k,10,11,21,23 ( ) Penghasilan bunga Lain-lain - bersih ( ) ( ) Beban lain-lain - Bersih ( ) ( ) LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK ( ) TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Pajak tangguhan 2l, ( ) LABA (RUGI) BERSIH ( Rp ) Rp LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 2m ( Rp 170 ) Rp 21 *) *) Disajikan kembali Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

5 - 4 - LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 Modal Tambahan Selisih Ditempatkan dan Modal Disetor - Penilaian Kembali Catatan Disetor Penuh Agio Saham Aktiva Tetap Saldo Laba Jumlah Saldo 1 Januari Saham bonus ( ) - - Laba bersih Saldo 31 Desember Dividen kas ( ) ( ) Dividen saham ( ) - Rugi bersih ( ) ( ) Saldo 31 Desember 2000 Rp Rp Rp (Rp ) Rp Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

6 - 5 - LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas Dari: Pelanggan Rp Rp Piutang lain-lain Pembayaran Kas Untuk: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa ( ) - Biaya dibayar dimuka ( ) ( ) Pemasok ( ) ( ) Hutang lain-lain ( ) ( ) Beban produksi ( ) ( ) Beban usaha ( ) ( ) Biaya masih harus dibayar ( ) ( ) Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan kas dari pendapatan lain-lain Pembayaran kas untuk pajak ( ) ( ) Pembayaran kas untuk beban bunga ( ) ( ) Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aktiva tetap ( ) ( ) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan bersih pinjaman jangka pendek ( ) ( ) Pembayaran: Hutang bank jangka panjang ( ) ( ) Hutang sewa guna usaha ( ) ( ) Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan ( ) ( )

7 - 5a - LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH Rp (Rp ) KAS DAN BANK KAS DAN BANK AWAL TAHUN KAS DAN BANK AKHIR TAHUN Rp Rp INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS: Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas: Pembagian dividen saham Reklasifikasi aktiva dalam penyelesaian ke aktiva tetap Kapitalisasi selisih penilaian kembali aktiva tetap ke modal saham Pembelian persediaan melalui hutang bank Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

8 UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Suparma Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo Undang-undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta Notaris Tjahjadi Hartanto, S.H. No. 29 tanggal 25 Agustus Nama Perusahaan, PT Supar Inpama telah diubah menjadi PT Suparma dengan akta Notaris yang sama No. 5 tanggal 7 Desember Akta pendirian dan perubahan nama Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/449/22 tanggal 15 September 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 26 Tambahan No. 376 tanggal 30 Maret Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Notaris Dyah Ambarwati Setyoso, S.H. No. 17 tanggal 8 Juni 2000, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp menjadi Rp Perubahan tersebut telah dilaporkan dan dicatat oleh Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C HT TH.2000 tanggal 20 Juni 2000 (lihat Catatan 14). Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah industri kertas dan produk-produk lain yang terkait. Kantor dan pabrik Perusahaan terletak di Desa Warugunung, Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan April b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 14 Oktober 1994, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dengan Surat Keputusan No. S-1739/PM/1994 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menawarkan saham di Bursa Efek di Indonesia. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya sejumlah saham pada bursa efek Jakarta dan Surabaya tanggal 15 November Pada bulan Juni 1996, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang berasal dari agio saham sebanyak saham dan mengeluarkan dividen saham yang berasal dari saldo laba sebanyak saham, sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi saham. Pada bulan September 1997, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp menjadi Rp 500, sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi saham. Pada bulan Juli 1999, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang berasal dari selisih penilaian kembali aktiva tetap sebanyak saham, sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi saham. Pada bulan Juli 2000, Perusahaan mengeluarkan dividen saham sebanyak saham. Dalam rapat umum luar biasa para pemegang saham bulan Oktober 2000, para pemegang saham menyetujui antara lain perubahan jumlah dividen saham sehingga seluruhnya menjadi saham (lihat Catatan 15). Dengan adanya perubahan ini, modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi saham.

9 - 7 - c. Karyawan, Direksi dan Komisaris Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Dewan Komisaris Suwandy : Komisaris Utama Suwandy : Komisaris Utama Paul Liputra : Komisaris Paul Liputra : Komisaris Suhartojo Tjandra : Komisaris Suhartojo Tjandra : Komisaris Hariono Adi : Komisaris Hariono Adi : Komisaris Dewan Direksi Dewan Direksi Welly : Direktur Utama Welly : Direktur Utama Hendro Luhur : Direktur Arijanto Soemedi : Direktur Hendro Susilo : Direktur Hendro Luhur : Direktur Jumlah karyawan tetap Perusahaan adalah 249 orang dan 253 orang masing-masing pada tahun 2000 dan 1999 (tidak diaudit). Gaji dan manfaat kenikmatan lain untuk komisaris dan direksi Perusahaan masing-masing kurang lebih sebesar Rp dan Rp pada tahun 2000 dan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas, dan biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali. Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Efektif 1 Januari 2000, arus kas dari aktivitas operasi disajikan sesuai dengan Keputusan Bapepam No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Perubahan Peraturan No. VIII.G.7 Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Penyajian laporan arus kas tahun lalu telah diubah agar sesuai dengan persyaratan tersebut. b. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu, jika ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. c. Transaksi Dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.

10 - 8 - Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. d. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted average-method). e. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai masa manfaatnya. f. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali sesuai dengan peraturan Pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali hak atas tanah). Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana 20 Mesin dan peralatan Alat pengangkutan 5 Peralatan dan perabot kantor 5 Efektif 1 Januari 1999, Perusahaan mengubah taksiran masa manfaat atas mesin dan peralatan. Perusahaan telah melakukan evaluasi atas masa manfaat ekonomis mesin dan peralatan dan memutuskan bahwa masa manfaat sebelumnya tidak relevan dengan mempertimbangkan keuntungan ekonomis atas mesin dan peralatan. Karena itu taksiran masa manfaat mesin dan peralatan diubah menjadi 20 sampai dengan 30 tahun sesuai dengan laporan penilaian No. 42/PEN/DIS/SBY/XII/99 tanggal 1 Desember 1999 dan korespondensi No. 07/PN/DIS/IV/00 tanggal 18 April Masa manfaat ekonomis aktiva tetap lainnya tetap sama. Sebagai akibatnya, penyusutan tahun 1999 turun sebesar Rp dan laba bersih naik dengan jumlah yang sama. Sesuai dengan PSAK No. 25, perubahan estimasi akuntansi diterapkan secara prospektif. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari Aktiva Tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada usaha pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan pada laba rugi tahun yang bersangkutan.

11 - 9 - Sesuai dengan PSAK No. 47 Akuntansi Tanah yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 1999, biaya perolehan tanah yang diperoleh pada dan setelah tahun 1999 meliputi biaya yang timbul sehubungan dengan pengembangan, pembersihan, pematangan tanah dan komisi perantara jual beli tanah. Biaya perolehan hak atas tanah yang diperoleh sebelum tahun 1999 meliputi biaya notaris dan legal, pajak dan biaya pembaharuan hak. g. Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi semua kriteria yang disyaratkan dalam PSAK No. 30 Akuntansi Sewa Guna Usaha. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap di neraca sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap pemilikan langsung. Laba atau rugi yang terjadi dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali ( sale and leaseback transactions ) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Hutang sewa guna usaha disajikan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha. h. Kapitalisasi Biaya Pinjaman dan Selisih Kurs Sesuai dengan PSAK No. 26 yang direvisi mengenai Biaya Pinjaman, beban bunga, selisih kurs atas pinjaman dan beban-beban lain yang timbul sehubungan dengan pembangunan aktiva tetap dikapitalisasi sampai dengan tahun Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan bila aktiva tetap yang bersangkutan telah selesai dibangun dan siap untuk digunakan. Pada tahun 1998, Perusahaan menerapkan Peraturan BAPEPAM No. VIII.G.10 mengenai selisih kurs yang timbul dari penjabaran kewajiban moneter jangka panjang dalam mata uang asing (lihat huruf k di bawah). i. Beban Ditangguhkan Biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hutang jangka panjang ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama jangka waktu hutang yang bersangkutan. j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengirim (f.o.b. shipping point). Pendapatan dari penjualan domestik diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

12 k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah yang dipublikasikan terakhir pada tahun tersebut oleh Bank Indonesia dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, kurs yang digunakan masing-masing adalah Rp dan Rp untuk AS$ 1, kurs tersebut berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual yang dipublikasikan terakhir pada tahun tersebut untuk uang kertas dan kurs transaksi Bank Indonesia masing-masing pada tanggal-tanggal 29 Desember 2000 dan 30 Desember Efektif tanggal 1 Januari 1998, Perusahaan menerapkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-49/PM/1998 Peraturan No. VIII.G.10 tanggal 7 September 1998, dimana selisih kurs yang timbul dari penjabaran aktiva dan kewajiban moneter jangka panjang dapat ditangguhkan dan dibebankan pada saat realisasi sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Pada bulan Mei 2000, BAPEPAM mencabut keputusan No.KEP-49/PM/1998 peraturan No. VIII.G.10 tersebut, tetapi bagi emiten atau perusahaan publik yang telah menerapkan peraturan tersebut sebelum keputusan pencabutan ini ditetapkan, masih dapat menerapkan ketentuan peraturan tersebut untuk jumlah selisih kurs yang telah ditangguhkan, sampai dengan tanggal 31 Desember l. Taksiran Pajak Penghasilan Efektif 1 Januari 1999, Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak sesuai dengan PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak. m. Laba (Rugi) per Saham Dasar Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah ratarata tertimbang dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan, setelah mendapatkan pengaruh retroaktif akibat penerbitan saham bonus dan dividen saham yang masing-masing dibagikan pada tahun 1999 dan KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari: Kas Rp Rp Standard Chartered Bank - dalam mata uang AS dollar (AS$ pada tahun 2000 dan AS$ pada tahun 1999) dalam mata uang Rupiah

13 ABN Amro Bank - dalam mata uang AS dollar (AS$ pada tahun 2000 dan AS$ pada tahun 1999) dalam mata uang Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - dalam mata uang AS dollar (AS$ pada tahun 2000) dalam mata uang Rupiah PT Bank Lippo Tbk - dalam mata uang AS dollar (AS$ pada tahun 2000 dan AS$ pada tahun 1999) dalam mata uang Rupiah PT Bank Panin Tbk PT Bank Niaga Tbk PT Bank Sanwa Indonesia - dalam mata uang AS dollar (AS$ pada tahun 2000 dan AS$ pada tahun 1999) dalam mata uang Rupiah Jumlah Rp Rp PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: Pihak ketiga -Penjualan ekspor (AS$ pada tahun 2000 dan AS$ pada tahun 1999) Rp Rp Penjualan domestik Pihak hubungan istimewa - PT Siantar Madju Jumlah Rp Rp

14 Rincian piutang usaha per 31 Desember 2000 dan 1999, berdasarkan umur piutang adalah berikut: Umur Lancar Rp Rp hari hari Lebih dari 60 hari Jumlah Rp Rp Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang dapat tertagih dan oleh karena itu tidak ditetapkan penyisihan piutang ragu-ragu. Seluruh piutang usaha tersebut di atas digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dan hutang bank jangka panjang (lihat Catatan 10 dan 11). 5. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi keuangan dengan PT Siantar Madju, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sifat hubungan istimewa antara Perusahaan dengan PT Siantar Madju, pihak yang mempunyai hubungan istimewa disebabkan oleh seorang Komisaris Perusahaan menjabat sebagai salah satu direktur PT Siantar Madju dan direktur utama Perusahaan menjabat sebagai direktur utama PT Siantar Madju. Transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Perusahaan memberikan pinjaman tanpa beban bunga kepada PT Siantar Madju sebesar Rp pada tanggal 31 Desember Saldo piutang yang timbul dari transaksitransaksi ini disajikan sebagai Piutang lain-lain Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Pinjaman tersebut telah dilunasi oleh PT Siantar Madju pada bulan Januari PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: Barang jadi - kertas Rp Rp Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu dan suku cadang Persediaan dalam perjalanan Jumlah Rp Rp

15 Seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dan hutang bank jangka panjang (lihat Catatan 10 dan 11). Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerusakan, pencurian dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$ , manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut mencukupi untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada persediaan usang atau rusak, oleh karena itu penyisihan persediaan usang atau rusak ditetapkan nihil. 7. AKTIVA TETAP Akun ini terdiri dari: 2000 Saldo Awal Penambahan / Pengurangan / Saldo Akhir reklasifikasi reklasifikasi Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Hak atas tanah Rp Rp - Rp - Rp Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah Sewa Guna Usaha Mesin dan peralatan Aktiva dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Sub-jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah Mesin dan peralatan sewa guna usaha Jumlah Nilai Buku Rp Rp

16 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Hak atas tanah Rp Rp - Rp - Rp Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah Sewa Guna Usaha Mesin dan peralatan Aktiva dalam penyelesaian Mesin dan peralatan Jumlah Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah Mesin dan peralatan sewa guna usaha Jumlah Nilai Buku Rp Rp Penyusutan yang dibebankan pada usaha adalah sebagai berikut: Beban pokok penjualan Rp Rp Beban umum dan administrasi Jumlah Rp Rp Sampai dengan tanggal 31 Desember 2000, hak atas tanah merupakan hak untuk membangun dan menggunakan (HGB) tanah tersebut, yang akan berakhir pada tanggal tertentu antara tahun 2002 sampai dengan tahun Hak atas tanah seluas 275 meter persegi (kurang dari 1% dari keseluruhan hak atas tanah) masih atas nama pemilik lama. Aktiva tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek dan hutang bank jangka panjang (lihat Catatan 10 dan 11). Sesuai dengan Laporan PT Daksana Intra Swadaya, Perusahaan Penilai, No. Laporan 04/PEN/DIS/SBY/XII/2000 tanggal 29 Januari 2001, nilai wajar seluruh aktiva tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sebesar Rp Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aktiva pada tahun 2000.

17 Aktiva tetap, kecuali hak atas tanah telah diasuransikan terhadap risiko, kerusakan, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$ dan Rp , manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut mencukupi untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi. 8. TAKSIRAN TAGIHAN PAJAK PENGHASILAN Akun ini terdiri dari pembayaran di muka pajak penghasilan sebagai berikut: Pasal 22 Rp Rp Pasal Jumlah Rp Rp HUTANG PAJAK Akun ini terdiri dari: Pajak Penghasilan Pasal 21 Rp Rp Pasal Pasal Pasal Pajak Pertambahan Nilai Jumlah Rp Rp Perusahaan tidak mencadangkan hutang pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2000 dan Rekonsiliasi antara rugi sebelum taksiran pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 dan taksiran rugi fiskal adalah sebagai berikut: Rugi sebelum taksiran pajak penghasilan (Rp ) Beda tetap Jamuan dan representasi Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final ( ) Penurunan nilai persediaan bahan baku ( ) Selisih penilaian atas persediaan barang jadi

18 Beda waktu Amortisasi beban ditangguhkan Selisih kurs ditangguhkan Perbedaan metode akuntansi untuk sewa guna usaha Penyusutan ( ) Kesejahteraan karyawan Taksiran rugi fiskal tahun berjalan ( ) Laba (rugi) fiskal tahun-tahun sebelumnya ( ) ( ) ( ) Taksiran akumulasi rugi fiskal (Rp ) Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak tanggal 22 Juli 1999 dan 29 September 1998, rugi fiskal Perusahaan yang dikompensasikan dengan penilaian kembali aktiva tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 1998 dan 1997 masing-masing adalah sebesar Rp dan Rp Rugi fiskal dikompensasikan dengan selisih penilaian kembali aktiva tetap masing-masing sebesar Rp dan Rp pada tahun 1998 dan Perhitungan taksiran pajak - tangguhan tahun 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut: Pajak tangguhan Penyusutan Rp (Rp ) Amortisasi beban ditangguhkan Perbedaan metode akuntansi untuk sewa guna usaha ( ) Rugi fiskal Perbedaan metode akuntansi untuk selisih kurs Kesehjahteraan karyawan Taksiran pajak tangguhan Rp (Rp ) Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan dan rugi pajak kumulatif adalah sebagai berikut: Aktiva pajak tangguhan Rugi fiskal kumulatif Rp Rp Kesejahteraan karyawan Sub-jumlah

19 Kewajiban pajak tangguhan Rugi selisih kurs Penyusutan Sewa guna usaha ( ) Amortisasi beban tangguhan Jumlah Bersih Rp (Rp ) 10. PINJAMAN JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Surabaya sebagai berikut: Mata Uang Asing - Fasilitas kredit impor ( AS$ pada tahun 2000 dan AS$ , AUD , NLG pada tahun 1999) Rp Rp Modal kerja (AS$ pada tahun 2000 dan AS$ pada 1999) Sub-jumlah Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Surabaya - Modal kerja Jumlah Rp Rp Pinjaman tersebut dibebani bunga per tahun sebagai berikut: Rupiah 19% - 22% 22% - 36% Mata uang asing 10% 10% - 20% Jumlah fasilitas pinjaman yang tersedia adalah sebagai berikut : Mata Uang Asing - Fasilitas Kredit Impor AS$ AS$ Modal Kerja AS$ AS$ Mata uang Rupiah - Modal Kerja Rp Rp

20 Pinjaman tersebut dijamin dengan aktiva tetap tertentu, piutang usaha dan persediaan. Pinjaman tersebut dijamin secara pari passu dengan fasilitas hutang bank jangka panjang (lihat Catatan 11). Perjanjian pinjaman umumnya mensyaratkan beberapa pembatasan kepada Perusahaan, antara lain, pemeliharaan rasio keuangan tertentu, perolehan pinjaman baru, melakukan penggabungan usaha, akuisisi atau penyertaan baru pada perusahaan lain, merubah anggaran dasar perseroan termasuk susunan pengurus dan atau pemegang saham serta pemodalan, memberikan pinjaman, melakukan investasi, bertindak selaku penjamin dan melakukan pengalihan, penjaminan atau penjualan aktiva. 11. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Pada bulan Juni 1996, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit sindikasi dengan The Sanwa Bank, Limited, Cabang Singapura, sebagai koordinator, secara kolektif dengan 7 bank di luar negeri dan 4 bank di Indonesia (pemberi pinjaman), dimana pemberi pinjaman setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman berjangka sebesar AS$ Fasilitas kredit sindikasi ini digunakan untuk modal kerja dan pelunasan kembali sebagian hutang Perusahaan yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI). Pinjaman yang diperoleh dari BRI digunakan untuk membiayai perolehan aktiva tetap tertentu. Pinjaman sindikasi ini dibebani bunga sebesar 2% di atas LIBOR per tahun dan 1,875% di atas SIBOR per tahun masing-masing untuk tahun 2000 dan Pinjaman diperoleh dengan agunan aktiva tetap tertentu, piutang usaha dan persediaan Perusahaan secara pari passu dengan pinjaman bank jangka pendek (lihat Catatan 10). Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 20 September Walaupun demikian, pemberi pinjaman setuju untuk menjadwalkan kembali pembayaran hutang pokok dalam 13 angsuran triwulanan mulai tanggal 10 April 1999 sampai dengan tanggal 10 Januari 2002, masing-masing dalam jumlah tertentu yang dirincikan dalam perjanjian restrukturisasi hutang tanggal 30 Maret Pinjaman ini memuat pembatasan kepada Perusahaan, antara lain, pemeliharaan rasio keuangan tertentu dan mengharuskan adanya persetujuan tertulis dari bank mayoritas untuk memperoleh tambahan pinjaman, pembagian dividen dan melakukan pengalihan atau penjualan aktiva. Perusahaan harus memelihara rasio hutang terhadap ekuitas tidak lebih besar dari 1,2 : 1, rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar tidak lebih kecil dari 1,1 : 1 dan minimum ekuitas sebesar Rp Sampai dengan 31 Desember 2000, Perusahaan tidak dapat melakukan pembayaran sebagian angsuran pinjaman. Berdasarkan syarat-syarat dalam perjanjian hutang bank jangka panjang, pihak bank sindikasi dapat menyatakan kewajiban tersebut langsung menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Karena itu kewajiban bank jangka panjang tersebut diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar. Rugi selisih kurs dari hutang jangka panjang dalam mata uang asing, yang diperoleh untuk membiayai perolehan aktiva tetap, ditangguhkan dan disajikan sebagai Rugi Selisih Kurs yang Ditangguhkan (lihat Catatan 2h dan 2k).

21 HUTANG KEPADA PEMASOK Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan dengan Kanematsu Corporation, Singapura (Kanematsu) tanggal 24 Maret 1997, Kanematsu setuju untuk mengambil alih dari Winscove Co. Ltd., Hong Kong, pemasok yang terdahulu, dalam membiayai saldo hutang sebesar AS$ dengan persyaratan dan kondisi yang sama. Kewajiban ini timbul sehubungan dengan pembelian mesin pembangkit daya Perusahaan beserta suku cadangnya. Saldo hutang ini terhutang dalam 11 kali angsuran tengah tahunan yang sama mulai tanggal 24 September 1997, dijamin dengan mesin yang diperoleh melalui fasilitas ini serta dibebani bunga sebesar 2% di atas SIBOR per tahun. Berdasarkan suratnya tanggal 12 Maret 1998, Kanematsu setuju untuk memberikan penangguhan pembayaran angsuran hutang pokok Perusahaan untuk tahun 1998 sehubungan dengan memburuknya kondisi ekonomi di Indonesia. Selanjutnya, berdasarkan suratnya tanggal 27 April 1999, Kanematsu, Jepang, Perusahaan Induk, memberikan usulan untuk menjadwalkan kembali pembayaran hutang pokok dalam 8kali angsuran setengah tahunan mulai tanggal 10 Mei 1999, masing-masing dalam suatu jumlah tertentu seperti tercantum dalam suratnya. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, saldo hutang kepada pemasok, masing-masing adalah sebesar AS$ dan AS$ Pada bulan Maret 2001, Perusahaan tidak dapat melakukan pembayaran atas pokok dan bunga pinjaman. Berdasarkan syarat-syarat dalam perjanjian, maka pihak Kanematsu dapat menyatakan kewajiban tersebut langsung menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Karena itu dalam neraca tanggal 31 Desember 2000, hutang kepada pemasok tersebut diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar (lihat catatan 24). 13. HUTANG SEWA GUNA USAHA Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha sindikasi dengan PT GE Astra Finance, sebagai koordinator, (secara kolektif dengan PT Dai-Ichi Kangyo Panin Leasing, PT Bumi Daya IBJ Leasing dan PT Maharaja Arthastar Indonesia Finance), perja njian sewa guna usaha dengan PT GE Astra Finance dan PT Jaya Fuji Leasing Pratama untuk membeli mesin dan peralatan dengan jangka waktu antara 3 (tiga) sampai 4 (empat) tahun (lihat Catatan 7). Sampai dengan 31 Desember 2000, Perusahaan tidak dapat mela kukan pembayaran sebagian cicilan pinjaman. Berdasarkan syarat-syarat dalam perjanjian sewa guna usaha, pihak lessor dapat menyatakan kewajiban tersebut langsung menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Karena itu kewajiban sewa guna usaha jangka panjang tersebut diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar. 14. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham dan modal saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 masing-masing adalah sebagai berikut:

22 (Nilai Nominal Rp 500 per Saham) Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah PT Gloriajaya Gempita ,73% Rp PT Mahkotamutiara Mustika , Masyarakat , Jumlah ,00% Rp (Nilai Nominal Rp 500 per Saham) Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah PT Gloriajaya Gempita ,63% Rp PT Mahkotamutiara Mustika , Masyarakat , Jumlah ,00% Rp Dalam rapat umum tahunan dan luar biasa pemegang saham tanggal 7 Juni 2000, yang masingmasing diaktakan dengan akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H. No. 15 dan 16 tanggal 7 Juni 2000 para pemegang saham menyetujui: a. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 6 per saham untuk pemegang saham yang tercatat per 24 Juli 2000 (lihat Catatan 15). b. Pengeluaran sebanyak-banyaknya 5% saham Perusahaan yang masih dalam simpanan dan Hak Memesan Saham dengan waran seri I sejumlah waran dan dibagikan kepada kreditur-kreditur tertentu, Pengeluaran waran tersebut sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan ketentuan peraturan No. IX.D.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-44/PM/1998. Periode pelaksanaan waran dimulai tanggal 1 Februari 2001 sampai dengan tanggal 1 Agustus c. Peningkatan modal dasar dari Rp menjadi Rp d. Pembagian dividen saham kepada pemegang saham yang namanya tercatat sampai dengan tanggal 24 Juli Pembagian dividen saham tersebut dilakukan berdasarkan rasio pembagian pemegang 100 saham lama berhak untuk mendapatkan 17 saham baru dengan nilai nominal Rp 500 per saham (lihat Catatan 15). e. Perubahan anggota dewan direksi Perusahaan (lihat Catatan 1).

23 Dalam rapat umum luar biasa para pemegang saham tanggal 26 Oktober 2000, yang diaktakan dengan akta No. 68, oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., para pemegang saham menyetujui, antara lain perubahan keputusan dalam rapat umum luar biasa para pemegang saham tanggal 7 Juni 2000 tentang pembagian dividen saham (lihat Catatan 15). 15. DIVIDEN DAN SAHAM BONUS Dalam rapat umum luar biasa para pemegang saham tanggal 28 Juli 1999, yang diaktakan dengan akta No. 46 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso S.H., para pemegang saham menyetujui, antara lain pembagian saham bonus dari selisih penilaian kembali aktiva tetap kepada pemegang saham yang namanya tercatat sampai dengan tanggal 25 Agustus 1999, dimana masing-masing pemegang saham mendapat 198 saham baru untuk setiap 100 saham yang dimiliki, dengan nilai Rp 500 per saham. Saham bonus yang diterbitkan berkaitan dengan pembagian saham bonus ini sejumlah saham atau sebesar Rp Dalam rapat umum tahunan dan luar biasa para pemegang saham tanggal 7 Juni 2000, yang masingmasing diaktakan dengan akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H. No. 15 dan 16 tanggal 7 Juni 2000, para pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 6 per saham untuk pemegang saham yang tercatat pada tanggal 24 Juli Pada tanggal 31 Desember 2000, jumlah dividen tunai yang dibayar sehubungan dengan keputusan tersebut adalah sebesar Rp Para pemegang saham juga menyetujui pembagian dividen saham dimana setiap 100 saham lama mendapatkan 17 saham baru. Jumlah saham baru yang ditempatkan sehubungan dengan pembagian ini adalah saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang dibagikan kepada masyarakat sejumlah saham dan kepada pemegang saham pendiri yaitu PT Gloriajaya Gempita dan PT Mahkotamutiara Mustika masing-masing sejumlah saham dan saham. Dalam rapat umum luar biasa para pemegang saham tanggal 26 Oktober 2000, yang diaktakan dengan akta No. 68, oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., para pemegang saham menyetujui perubahan keputusan rapat umum luar biasa para pemegang saham tanggal 7 Juni 2000 tentang pembagian dividen saham, dimana kepada pemegang saham masyarakat yang memiliki 100 saham lama tetap berhak untuk mendapatkan 17 saham baru, sedangkan untuk pemegang saham pendiri yaitu PT Gloriajaya Gempita dan PT Mahkotamutiara Mustika masing-masing berhak untuk mendapatkan saham dan saham. 16. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: Domestik Rp Rp Ekspor Jumlah Rp Rp

24 BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: Pemakaian Bahan Baku Rp Rp Upah Buruh Langsung Beban Pabrikasi Jumlah Beban Produksi Persediaan barang dalam proses Pada awal tahun Pada akhir tahun ( ) ( ) Beban Pokok Produksi Persediaan barang jadi Pada awal tahun Pada akhir tahun ( ) ( ) Kerugian karena banjir - ( ) Beban Pokok Penjualan Rp Rp BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: Beban Penjualan Ekspor dan pengangkutan Rp Rp Perjalanan dinas Telepon dan teleks Gaji dan upah Lain-lain Sub - jumlah Beban Umum dan Administrasi Gaji dan upah Honorarium tenaga ahli Perjalanan dinas Jamuan Amortisasi beban ditangguhkan Penyusutan Perbaikan dan pemeliharaan Keperluan kantor Telepon dan teleks Lain-lain Sub-jumlah Jumlah Rp Rp

25 BEBAN BUNGA Akun ini menyajikan beban bunga yang timbul dari: Hutang jangka pendek dan panjang Rp Sewa guna usaha dan lain-lain Jumlah Rp Rp KEWAJIBAN KONTINJENSI Pada bulan Februari 1995, Perusahaan dengan beberapa perusahaan lain di Surabaya, telah digugat oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) di Pengadilan Negeri Surabaya, dalam kasus perdata No. 116/Pdt.G/1995/PN.SBY. Walhi mengajukan gugatan bahwa Perusahaan telah membuang limbahnya ke Kali Surabaya dan memohon kepada Pengadilan untuk menghukum Perusahaan dengan membayar denda sebesar Rp Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 16 November 1995 No. 116/Pdt.5/1995/PN.SBY., Pengadilan memutuskan dan menyatakan bahwa gugatan yang telah diajukan oleh Walhi tidak dapat diterima. Namun berdasarkan catatan Pengadilan Negeri Surabaya, putusan tersebut belum mempunyai kekuatan hukum tetap karena adanya upaya hukum berupa banding yang diajukan oleh Walhi pada tanggal 29 November Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur No. 535/Pdt/1997/PT.SBY. tanggal 10 Desember 1997, Pengadilan Tinggi Jawa Timur menguatkan keputusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 16 November 1995 No. 116/Pdt.5/1995/PN.SBY. tersebut. Pada tanggal 9 April 1998, Pengadilan Tinggi menerima permohonan kasasi yang diajukan Walhi kepada Mahkamah Agung. Manajemen Perusahaan berpendapat tidak perlu menyisihkan kerugian atas gugatan tersebut dan hasil akhir dari masalah ini tidak berpengaruh material terhadap laporan keuangan Perusahaan. Sampai dengan tanggal 17 April 2001, belum ada perkembangan baru dari kasus ini. 21. POSISI AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2000, posisi aktiva dan kewajiban yang dinyatakan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing Rupiah Aktiva Bank AS$ Rp Piutang usaha - ekspor AS$ Jumlah Aktiva AS$ Rp Kewajiban Pinjaman jangka pendek AS$ Rp Biaya masih harus dibayar AS$

26 Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun AS$ Jumlah Kewajiban AS$ Rp Kewajiban-bersih AS$ Rp Pada tanggal 31 Desember 2000, kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah Rp untuk AS$ 1, sedangkan kurs tengah pada tanggal 17 April 2001 adalah Rp untuk AS$ 1. Jika digunakan kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 17 April 2001 tersebut, potensi rugi selisih kurs bersih Perusahaan akan meningkat lebih kurang sebesar Rp 99,44 miliar yang mengakibatkan saldo defisit proforma (tidak diaudit) Perusahaan menjadi lebih kurang sebesar Rp 268,01 miliar dan ekuitas proforma (tidak diaudit) Perusahaan turun menjadi lebih kurang sebesar Rp 229,45 miliar pada tanggal 31 Desember KESEJAHTERAAN KARYAWAN Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. KEP-150/Men/2000 memutuskan ketentuan tentang Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Rugi di Perusahaan. Untuk memenuhi ketentuan tersebut, Perusahaan telah mencatat akrual untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian sebesar Rp yang disajikan sebagai bagian dari biaya masih harus dibayar di neraca Perusahaaan tahun 2000 dan bagian dari beban gaji dan upah dalam laporan laba rugi tahun tersebut. Jumlah akrual tersebut ditentukan berdasarkan penilaian aktuaris pada tanggal 31 Desember 2000 yang dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, Aktuaris Independen, berdasarkan laporannya tanggal 12 April KEADAAN EKONOMI Indonesia dan negara di wilayah regional Asia Pasifik, mengalami dampak terus memburuknya kondisi ekonomi terutama karena depresiasi mata uang, akibat utamanya adalah sangat langkanya likuiditas, tingginya kurs mata uang dan tingkat bunga. Kondisi ini mencakup pula penurunan drastis harga saham di Bursa Efek di Indonesia, pengetatan penyediaan kredit, kenaikan harga barang dan jasa secara menyeluruh dan penurunan aktivitas ekonomi. Sehubungan dengan memburuknya kondisi ekonomi di atas, Perusahaan tidak mampu membayar pokok pinjaman kewajiban jangka panjang (lihat Catatan 11,12,dan 13). Berdasarkan syarat-syarat dalam perjanjian, kreditur dapat menyatakan pinjaman tersebut langsung jatuh tempo dan dapat ditagih. Dalam memberikan respon terhadap memburuknya kondisi ekonomi tersebut, dalam tahun 2000, Perusahaan melakukan efisiensi produksi, mempertahankan penjualan ekspor pada level tertentu yang setara dengan nilai kebutuhan impor dan meningkatkan penjualan.

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN - 1 - NERACA AKTIVA 31 Desember Catatan AKTIVA LANCAR Kas dan bank 2i, 4, 22 Rp

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2006 DAN

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2006 DAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2006 DAN 2005 - 1 - NERACA 30 Juni Catatan (Setelah Kuasi Reorganisasi) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 2i, 4, 21

Lebih terperinci

PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version

PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version - 0 - - 1 - NERACA 31 Desember Catatan AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3, 20 Rp 4.533.291.164 Rp 11.084.620.886 Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan ragu-ragu sebesar Rp 5.476.794.756

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No. AR - 033 Pemegang Saham, Dewan Komisaris

Lebih terperinci

- 1 - Jumlah Aktiva Lancar

- 1 - Jumlah Aktiva Lancar LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN (SETELAH DAN SEBELUM KUASI REORGANISASI) DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN - 1 - NERACA 31 Desember (Setelah Kuasi (Sebelum

Lebih terperinci

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No. AR - 244 Pemegang Saham dan Direksi PT Suparma Tbk Kami telah mengaudit neraca PT Suparma Tbk tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, laporan laba rugi dan laporan perubahan

Lebih terperinci

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2008 DAN Global Reports LLC

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2008 DAN Global Reports LLC LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2008 DAN 2007 - 1 - NERACA AKTIVA 30 Juni Catatan AKTIVA LANCAR Kas dan bank 2b, 2j, 4, 24 Rp 6.835.748.061 Rp 5.099.364.490

Lebih terperinci

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 - 1 - NERACA (DisajikanDalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET Catatan 30 September 2011 31 Desember 2010 ASET LANCAR

Lebih terperinci

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) 1 PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) Catatan

Lebih terperinci

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 - 1 - LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 ASET Catatan 30 September 2012 31 Desember

Lebih terperinci

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 Halaman 8 PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan PT. Intanwijaya Internasional Tbk. (Perusahaan) didirikan

Lebih terperinci

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT. Akbar Indo Makmur Stimec Tbk ( Perusahaan ) didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT) PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT) - 1 - PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

Lebih terperinci

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk Laporan Keuangan Dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen i Neraca 1 Laporan Laba Rugi 2 Laporan

Lebih terperinci

lndonesia Welly Jl. Mastlip 856 Karangpilang, Surabaya Jl. Prapanca 33, Surabaya (03r) Presiden Direktur

lndonesia Welly Jl. Mastlip 856 Karangpilang, Surabaya Jl. Prapanca 33, Surabaya (03r) Presiden Direktur PT. SUPARMA TbK. Paper Mill lndonesia ffi1"?, \ sgq l4g* cerrificate ld 03/0249 JL. Sulung Sekolahan 6, Surabaya 60174, Indonesia. Phone: +62-31-3539888, 3533779 - Faxi +62-31-3533827. www.ptsuparmatbk.com

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo,

Lebih terperinci

- 0 - PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013

- 0 - PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 - 0 - LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 - 1 - LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 ASET Catatan ASET LANCAR Kas dan bank

Lebih terperinci

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah ) 1 UMUM a. Pendirian Perusahaan PT. Surya Toto Indonesia Tbk. ("Perusahaan") didirikan tanggal 11 Juli 1977 dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1, tahun 1967 berdasarkan akte yang dibuat

Lebih terperinci

PT Trias Sentosa Tbk. Laporan Keuangan Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2003 Dan 2002 (Mata Uang Indonesia)

PT Trias Sentosa Tbk. Laporan Keuangan Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2003 Dan 2002 (Mata Uang Indonesia) PT Trias Sentosa Tbk Laporan Keuangan (Mata Uang Indonesia) LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2003 DAN 2002 Daftar Isi Halaman Neraca..... 2-3 Laporan Laba Rugi...... 4 Laporan Perubahan Ekuitas.... 5 Laporan Arus

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2010 DAN 2009 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Indonesia) Laporan Auditor Independen Laporan No. 36797S Pemegang Saham, Dewan Komisaris

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN

Lebih terperinci

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk LAPORAN KEUANGAN SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 ( Tidak Diaudit ) PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk NERACA 30 September 2009

Lebih terperinci

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011 PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011 PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 A S E T Aset Lancar Catatan 31-Mar-12 31-Dec-11

Lebih terperinci

Daftar Isi. Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan...

Daftar Isi. Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan... LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Neraca... 1-2 Laporan Laba Rugi... 3 Laporan Perubahan Ekuitas... 4 Laporan Arus Kas... 5 Catatan Atas Laporan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

PT. United Capital Indonesia Tbk

PT. United Capital Indonesia Tbk Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2002 dan 2001 Beserta Laporan Auditor Independen DAFTAR ISI Halaman I. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN i II. LAPORAN KEUANGAN Neraca

Lebih terperinci

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 Daftar Isi Halaman

Lebih terperinci

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2002 DAN 2001

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2002 DAN 2001 P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2002 DAN 2001 DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 30

Lebih terperinci

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017 PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017 - 1 - PT SUPARMA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) PER 31 MARET 2018 DAN 31 DESEMBER 2017 ASET

Lebih terperinci

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk LAPORAN KEUANGAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TANGGAL 31 MARET 2009 DAN 2008 ( Tidak Diaudit ) PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk NERACA 31 Maret 2009 dan 2008 ( Disajikan

Lebih terperinci

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN

Lebih terperinci

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia) PT Yanaprima Hastapersada Tbk Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia) LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) Daftar Isi Halaman Neraca...

Lebih terperinci

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia) PT Yanaprima Hastapersada Tbk Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia) LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) Daftar Isi Halaman

Lebih terperinci

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. NERACA 30 JUNI 2002 DAN 2001 ( Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham ) KEWAJIBAN DAN EKUITAS

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. NERACA 30 JUNI 2002 DAN 2001 ( Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham ) KEWAJIBAN DAN EKUITAS PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. NERACA 30 JUNI DAN ( Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham ) AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan Catatan AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR Kas dan setara kas

Lebih terperinci

PT MODERN PHOTO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MODERN PHOTO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal PT MODERN PHOTO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

Persediaan Uang muka pembelian mesin dan lainnya

Persediaan Uang muka pembelian mesin dan lainnya AKTIVA PT PYRIDAM FARMA Tbk NERACA Tahun yang berakhir pada tanggal ( Dinyatakan dalam Rupiah ) Tidak di audit Tidak di audit Catatan 2007 2006 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 1 469.620.175 496.651.622

Lebih terperinci

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 2010 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan

Lebih terperinci

- 1 - PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk NERACA (Unaudited) (Dalam Rupiah)

- 1 - PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk NERACA (Unaudited) (Dalam Rupiah) - 1 - NERACA (Unaudited) 31 Maret Catatan ASET ASET LANCAR Kas dan bank 2k,3,27 10.674.769.747 1.243.419.420 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2b,2c,2k,4,8,27 74.994.250.582 170.139.970.386

Lebih terperinci

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005 dan PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk.

Laporan Keuangan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005 dan PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk. Laporan Keuangan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005 dan 2004 PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk. LAPORAN KEUANGAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2005 DAN

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi (Mata Uang Indonesia) - 1 - NERACA KONSOLIDASI 30 Juni 2002 2001 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas (Catatan 2c, 3 dan 26)

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Mata Uang Rupiah) 1 PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN DAN SEMBILAN BULAN

Lebih terperinci

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2010 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN -tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN

Lebih terperinci

PT. INTI KAPUAS AROWANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Laporan Auditor Independen

PT. INTI KAPUAS AROWANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Laporan Auditor Independen PT. INTI KAPUAS AROWANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan keuangan konsolidasi Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 Beserta Laporan Auditor Independen DAFTAR ISI Laporan

Lebih terperinci

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN -tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di. -

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

- 1 - PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN. (Dalam Rupiah) Catatan 31 Maret Desember 2011

- 1 - PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN. (Dalam Rupiah) Catatan 31 Maret Desember 2011 - 1 - LAPORAN POSISI KEUANGAN Unaudited Audited Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e,2m,3,26 2.346.379.827 14.546.280.542 Piutang usaha Pihak berelasi 2b,2d,2m,4,8,26

Lebih terperinci

PT ALLBOND MAKMUR USAHA

PT ALLBOND MAKMUR USAHA Laporan Keuangan Dan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Indonesia) Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Neraca.. 1-2 Laporan Laba Rugi... 3 Laporan Perubahan Ekuitas. 4 Laporan Arus Kas 5 Catatan

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 Daftar

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Daftar isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 Neraca Konsolidasi 2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi

Lebih terperinci

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2007 DAN 2006

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2007 DAN 2006 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2007 DAN 2006 NERACA KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2007 dan 2006 Catatan A K T I V A KAS DAN SETARA KAS Pihak Ketiga

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008 Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi Laporan

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Mata Uang Rupiah) PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 Daftar isi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED) PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED) 0 PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED) Daftar

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah)

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 3 KAS DAN SETARA KAS Kas Kas di Bank 98,459,500 84,011,300 Pihak ketiga: Rekening PT Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta 3,017,957,290 1,322,843,814 PT Bank Central Asia Tbk. 2,188,565,921 1,103,518,171

Lebih terperinci

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk Laporan Keuangan Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Tidak diaudit) PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk NERACA 30 September 2010 dan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-06/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR VIII.G.7 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-06/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR VIII.G.7 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-06/PM/2000 Peraturan Nomor VIII.G.7 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR VIII.G.7 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September

Lebih terperinci

PT FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasi Beserta Laporan Review Akuntan Independen Tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2006 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005 PT FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK

Lebih terperinci

P.T. RIG TENDERS INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2002 DAN 2001

P.T. RIG TENDERS INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2002 DAN 2001 LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2002 DAN 2001 NERACA PER 30 JUNI 2002 DAN 2001 (Dalam jutaan rupiah, kecuali nilai nominal per saham) Catatan Rp Rp AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan

Lebih terperinci

PT Citatah Tbk Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Citatah Tbk Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 Catatan Aset Aset lancar Kas dan setara kas 2d,4 10.051.209.650 10.812.416.225 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan

Lebih terperinci

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PER 30 September 2007 (TIDAK DIAUDIT) dan 30 September 2006 (TIDAK DIAUDIT) Global Reports LLC

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PER 30 September 2007 (TIDAK DIAUDIT) dan 30 September 2006 (TIDAK DIAUDIT) Global Reports LLC PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN PER 3 September 27 (TIDAK DIAUDIT) dan 3 September 26 (TIDAK DIAUDIT) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No. AR/L-099/12 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Sidomulyo Selaras Tbk Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan konsolidasian PT Sidomulyo Selaras Tbk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN. 30 September 2009 (tidak diaudit) dan 2008 (tidak diaudit)

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN. 30 September 2009 (tidak diaudit) dan 2008 (tidak diaudit) LAPORAN KEUANGAN 30 September 2009 (tidak diaudit) dan 2008 (tidak diaudit) PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NERACA 30 SEPTEMBER 2009 dan 2008 ASET 30 September 30 September Catatan 2009 2008 '000 '000

Lebih terperinci

ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 1 UMUM Pendirian Perusahaan PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Intikeramik Alamasri Indah berdasarkan akta No. 38 tanggal 26 Juni 1991 dan diubah dengan akta No.

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September

Lebih terperinci

Salinan Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT Citatah Tbk

Salinan Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT Citatah Tbk DAFTAR ISI Halaman Salinan Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT Citatah Tbk Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN

Lebih terperinci

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk Laporan Keuangan Dengan Angka Perbandingan 30 September 2010 dan 31 Desember 2010 (Mata Uang Indonesia) Laporan Keuangan Dengan Angka Perbandingan 30 September 2010 dan 31 Desember 2010 (Mata Uang Indonesia)

Lebih terperinci

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 Jakarta, 30 Oktober 2006 Peter Lembong Direktur NERACA

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Rupiah) LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG

Lebih terperinci

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN UN AUDITED PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2011 Dengan Angka Pembanding 31 Maret 2010 (Un Audited) (Mata uang Rupiah Indonesia) PT TRIWIRA INSANLESTARI

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI

Lebih terperinci

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f, NERACA KONSOLIDASIAN (UNAUDITED) AKTIVA Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4,43 10.942.829 10.828.433 Penyertaan sementara 2c,2f,43 182.685 188.139 Piutang usaha 2c,2g,5,36,43 Pihak

Lebih terperinci

PT Bank Central Asia Tbk dan Anak Perusahaan

PT Bank Central Asia Tbk dan Anak Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Laporan Auditor Independen Dua Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2000 Dan (Mata Uang Indonesia) Laporan Auditor

Lebih terperinci

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk Laporan Keuangan (Mata Uang Indonesia) LAPORAN KEUANGAN (Mata Uang Indonesia) Daftar Isi Halaman Neraca... Laporan Laba Rugi... Laporan Perubahan Ekuitas... Catatan atas Laporan Keuangan... NERACA 31 Maret

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 Daftar Isi Halaman Laporan

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG Peraturan Nomor VIII.G.2 LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2009 DAN 2008

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2009 DAN 2008 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2009 DAN 2008 NERACA KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2009 dan 2008 ASET Catatan Kas dan Setara Kas 2.c, 2.k, 3 5.242.521.163

Lebih terperinci

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Rupiah) LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG

Lebih terperinci