Persediaan Uang muka pembelian mesin dan lainnya

Transkripsi

1 AKTIVA PT PYRIDAM FARMA Tbk NERACA Tahun yang berakhir pada tanggal ( Dinyatakan dalam Rupiah ) Tidak di audit Tidak di audit Catatan AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Piutang Usaha Pihak ketiga Pihak Hubungan istimewa Persediaan Uang muka pembelian mesin dan lainnya Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang karyawan Aktiva pajak tangguhan Bersih Aktiva tetap Aktiva tak berwujud Jumlah aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA Jakarta, 27 Juli 2007 S E & O M Handoko Boedi Soetrisno

2 PT PYRIDAM FARMA Tbk NERACA Tahun yang berakhir pada tanggal ( Dinyatakan dalam Rupiah ) Tidak di audit Tidak di audit Catatan KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank dan cerukan Hutang Usaha Lain-lain Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam 1 tahun Sewa guna usaha Pembiayaan Kendaraan Jumlah kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang jangka panjang Bank Sewa guna usaha Pembiayaan Kendaraan Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah kewajiban EKUITAS Modal saham nilai nominal Rp.100 per saham Modal dasar saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 535,080,000 saham Modal disetor lainnya Saldo laba Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Jakarta, 27 Juli 2007 S E & O M Handoko Boedi Soetrisno

3 PT PYRIDAM FARMA Tbk Laporan Laba Rugi Tahun yang berakhir pada tanggal ( Dinyatakan dalam Rupiah ) Tidak di audit Tidak di audit Catatan PENJUALAN BERSIH 11, BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan ` Umum dan administrasi Jumlah LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban bunga 15 ( ) ( ) Laba (rugi) kurs bersih Pendapatan bunga Laba penjualan aktiva tetap Lain lain Bersih ( ) Beban lain lain Bersih ( ) ( ) LABA SEBELUM BEBAN ( PENGHASILAN ) PAJAK BEBAN ( PENGHASILAN ) PAJAK Tahun berjalan Ditangguhkan ( ) ( ) Beban Pajak Bersih LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 0, Jakarta, 27 Juli 2007 S E & O M Handoko Boedi Soetrisno

4 PT.PYRIDAM FARMA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS 30-Juni-2007 (Dinyatakan dalam Rupiah) Modal ditempatkan Modal disetor Saldo Jumlah Ekuitas dan disetor penuh lainnya bersih Laba Saldo, 01 Januari Laba bersih Saldo, 30 Juni Laba Bersih Saldo, 31 Desember Laba bersih Saldo, S E & O

5 PT PYRIDAM FARMA Tbk LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir pada tanggal ( Dinyatakan dalam Rupiah ) Tidak diaudit Tidak diaudit ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas bersih dari: Pelanggan Bunga Lain lain Bersih Pembayaran kas bersih untuk: Pemasok ( ) ( ) Beban usaha (diluar gaji dan tunjangan lainnya) ( ) ( ) Gaji dan tunjangan lainnya ( ) ( ) Pajak penghasilan dan pajak lainnya ( ) ( ) Bunga ( ) ( ) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aktiva tetap ( ) ( ) Hasil penjualan aktiva tetap Uang muka pembelian mesin dan lainnya ( ) ( ) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ( ) ( ) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran Hutang Bank dan Cerukan ( ) ( ) Pembayaran Hutang Sewa Guna Usaha ( ) ( ) Perolehan (pembayaran) Hutang lainnya ( ) ( ) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan ( ) ( ) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS ( ) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN S E & O

6 1. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Pedoman Penyajian Laporan keuangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan menggunakan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas dan konsep biaya perolehan ( historical cost ) kecuali untulk persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih ( the lower of cost or net realizable value ). Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung ( direct method ) dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang laporan yang digunakan dalam menyusunan laporan keuangan adalah Rupiah. b. Setara Kas Deposito berjangka dengan periode jatuh tempo tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan agunan diklasifikasikan sebagai Setara Kas. c. Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan harga dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. d. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. e. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih ( the lower of cost or net realizable value ). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang ( weighted-average method ) dan terdiri dari semua biaya perolehan, konversi dan biaya lainnya untuk memperoleh persediaan tersebut sampai ke lokasi dan kondisi saat ini. Barang jadi dan barang dalam proses meliputi alokasi biaya tidak langsung tetap dan variable di samping biaya bahan baku dan upah langsung.

7 1. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( Lanjutan ) e. Persediaan (lanjutan) Nilai realisasi bersih merupakan taksiran harga jual wajar setelah dikurangi taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan barang jadi yang dihasilkan. f. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aktiva tatap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun (declining balance method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap dengan tarif sebagai berikut: Tar if Bangunan 5% Mesin dan peralatan 12,5% Peralatan kantor 25 % Kendaraan 25 % Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan sebagaimana dijelaskan dalam PSAK No. 16 tentang Aktiva Tetap, dikapitalisasi. Aktiva tatap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Sesuai dengan PSAK No.47 tentang Akuntansi Tanah, perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Beban ditangguhkan tersebut diamortisasi selama periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Sesuai dengan PSAK No.48 tentang Penurunan Nilai Aktiva, jumlah aktiva yang dapat diperoleh kembali diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aktiva, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi tahun berjalan. g. Aktiva Dalam Penyelesaian Aktiva dalam penyelesaian (disajikan sebagai bagian dari Aktiva Tetap di neraca) merupakan akumulasi biaya pembangunan, upah langsung, biaya tidak langsung dan biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva selama masa pembangunan. Akumulasi biaya tersebut akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

8 1. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( Lanjutan ) h. Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha yang dikapitalisasi ( capital lease ) apabila memenuhi seluruh kriteria yang disyaratkan PSAK No. 30 tentang Akuntansi Sewa Guna Usaha. Jika salah satu kriteria tidak dipenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa ( operating lease ). Aktiva sewa guna usaha yang dikapitalisasi (disajikan sebagai dari Aktiva Tetap di neraca) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha pada awal masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode dan taksiran masa manfaat yang sama dengan yang diterapkan untuk aktiva tetap dengan pemilikan langsung. Rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali ( sale-and-leaseback ) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus ( straightline method ). i. Aktiva Tidak Berwujud Beban yang terjadi sehubungan akuisisi atas merek dagang, hak paten dan formula (disajikan sebagai bagian dari Aktiva Tidak Terwujud di neraca) diamortisasi dengan menggunakan metode saldo menurun (declining balance menthod) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva selama sepuluh (10) tahun. j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada distributor/pelanggan.pendapatan dari penjualan ekspor yang dilakukan dengan FOB Shipping Point diakui pada saat barang dimuat ke kapal. Beban diakui pada saat terjadinya ( accrual basis ). k. Beban Kesejahteraan Karyawan Perusahaan mengakui kewajiban atas kesejahteraan karyawan yang tidak memiliki perdanaan sehubungan dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (Undang- Undang). Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya yang disediakan untuk kesejahteraan karyawan berdasarkan Undang-Undang ini ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat keuntungan dan kerugian actuarial yang belum diakui secara kumulatif bersih untuk setiap individu di akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti atau nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui berdasarkan metode garis lurus ( straight line basis ) selama sisa masa kerja karyawan yang diestimasi. Kemudian, biaya jasa masa lalu berasal dari pengenalan rencana imbalan pasti atau perubahan kewajiban manfaat dari rencana yang ada diharuskan untuk diamortisasi periode manfaat tersebut menjadi vested.

9 1. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( Lanjutan ) l. Beban atau Penghasilan Pajak Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Beban atau penghasilan pajak tangguhan dihitung untuk menceminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal dan akumulasi kompensasi rugi fiskal. m. Beban Emisi Saham Sesuai dengan surat keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, beban emisi saham dikurangkan dari hasil emisi saham dan disajikan sebagai pengurangan akun tambahan modal disetor dalam bagian Ekuitas di neraca. n. Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan segmen usaha. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan berdasarkan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. o. Laba Per Saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar saham pada tahun 2007 dan Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh dengan asumsi bahwa semua waran dilaksanakan ( exercised ). Sampai dengan tanggal 15 Oktober 2004, tidak ada waran yang dilaksanakan, oleh karenanya, Perusahaan tidak menyajikan laba bersih per saham dilusian tersebut. p. Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manejemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sesuai dengan sifatnya, estimasi yang dibuat mengandung adanya ketidakpastian, sehingga jumlah sebenarnya yang dilaporkan di tahun yang akan datang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.

10 1 KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari Kas Rupiah Dollar Amerika Serikat (US$ 1,784 dan US$ masing masing pada tahun 2007 dan 2006) Sub Jumlah Bank Rupiah PT.Bank Mandiri Tbk PT.Bank Central Asia Tbk PT.Bank NISP Tbk Dollar Amerika Serikat PT. Bank Central Asia ( US$ 536 dan US$ masing masing pada tahun 2007 dan 2006) Sub Jumlah Jumlah PIUTANG USAHA BERSIH Piutang usaha terdiri dari : Pihak ketiga PT. Antarmitra Sembada PT. Sawah Besar Farma PT. Osotspa ABC Indonesia PT. Active Hubrilliant Success Lain-lain (masing masing dibawah Rp ) Sub - Jumlah Dikurangi : Penyisihan Piutang ragu ragu Bersih Pihak Hubungan Istimewa PT. Multi Guna Semesta Sub Jumlah Jumlah Piutang Usaha Bersih

11 2 PIUTANG USAHA BERSIH ( lanjutan ) Rincian Piutang Usaha berdasarkan umur Piutang pada tanggal adalah sebagai berikut : Jatuh Tempo JUMLAH Kurang dari 30 hari hari Lebih dari 60 hari Jumlah PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari : Barang Jadi Barang Dalam Proses Bahan Baku Bahan Kemasan dan lainnya Jumlah

12 4. AKTIVA TETAP ( Lanjutan ) Aktiva Tetap terdiri dari : 30- Juni Penambahan / Pengurangan / Saldo awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo akhir Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Peralatan Kantor Kendaraan Aktiva dalam penyelesaian Bangunan & Prasarana Jumlah Sewa Guna Usaha Kendaraan Jumlah Jumlah biaya perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Mesin & Peralatan Peralatan Kantor Kendaraan Jumlah Sewa Guna Usaha Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai buku

13 4. AKTIVA TETAP Aktiva Tetap terdiri dari : 30- Juni Penambahan / Pengurangan / Saldo awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo akhir Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Peralatan Kantor Kendaraan Aktiva dalam penyelesaian Bangunan & Prasarana Jumlah Sewa Guna Usaha Kendaraan Jumlah Jumlah biaya perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Mesin & Peralatan Peralatan Kantor Kendaraan Jumlah Sewa Guna Usaha Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai buku

14 5. HUTANG BANK DAN CERUKAN Hutang Bank PT.Bank NISP Tbk Cerukan PT. Bank NISP Tbk PT. Bank Central Asia Tbk Jumlah HUTANG USAHA Rupiah PT. Indogravure PT. Surya Bali PT. Avesta Continental PT. Markaindo PT. Pura Barutama PT. Midex Dharma PT. Kapsulindo PT. Sama Satya PT. Ganesha Sakti PT. Batavia Lain-lain (masing masing dibawah Rp ) Sub jumlah Dollar Amerika Serikat PT. Setia Kawan Abadi ( US$ pada tahun 2007 dan US$ pada tahun 2006) PT. Signa Husada ( US$ pada tahun 2007 dan US$ pada tahun 2006) PT. Enseval (US$ 27,209 pada tahun 2007) PT. Tata Rasa (US$ 15,600 pada tahun 2007) PT. Tigaka (US$ 11,090 pada tahun 2007) PT. Kolosal (US$ 7,805 pada tahun 2007) PT. Bhakti Wra (US$ 7,260 pada tahun 2007) PT. Lawzim (US$ 6,935 pada tahun 2007) PT. Waris Farma (US$ 6,016 pada tahun 2007 ) PT. Ekacita (US$ 5,573 pada tahun 2007) PT. Anindo (US$ 5,280 pada tahun 2007) PT. Megasetia Agung (US$ pada tahun 2007 dan US$ pada tahun 2006) PT. Narda Tirta (US$ 4,587 pada tahun 2007 dan US$ pada tahun 2006) PT. Bumi Paradise (US$ 4,675 pada tahun 2007) PT. Menjangan (US$ 3,282 pada tahun 2007) PT. Providen Mitratara (US$ pada tahun 2006 ) PT. Pomala Adi Utama (US$ pada tahun 2006) PT. Anugerah Mitra ( US$ pada tahun 2006) Lain lain (masing masing dibawa US$ 2.000) Sub jumlah

15 6 HUTANG USAHA ( Lanjutan ) Poundsterling Inggris MICROGEN Bio Product (GBP pada pada tahun 2006) Sub jumlah Jumlah Rincian umur hutang pada tanggal dihitung sejak faktur adalah sebagai berikut : Jumlah Kurang dari 30 hari hari - Lebih dari 60 hari - Jumlah HUTANG PAJAK Hutang Pajak terdiri dari Taksiran Hutang Pajak Penghasilan ( dikurangi dengan Pembayaran Pajak Penghasilan dimuka sebesar Rp pada tahun 2007 dan Rp pada tahun 2006 ) Pajak Penghasilan lainnya Pajak Pajak Pajak Pajak Pajak Pertambahan Nilai Jumlah Laba sebelum beban (penghasilan) Pajak sesuai Laporan Rugi Laba Beda waktu : Angsuran sewa guna usaha ( ) ( ) Penyusutan aktiva tetap pemilikan langsung Penyusutan aktiva tetap sewa guna usaha Laba penjualan aktiva tetap Biaya masih harus dibayar Kesejahteraan karyawan Beda tetap : Kesejahteraan karyawan Representasi dan jamuan Pendapatan bunga ( ) Taksiran Penghasilan Kena Pajak

16 7 HUTANG PAJAK ( Lanjutan ) Taksiran Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) Taksiran beban pajak tahun berjalan Pajak Penghasilan dibayar dimuka : Pajak Pajak Pajak Pajak Penghasilan dibayar dimuka Taksiran hutang pajak penghasilan Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku berdasarkan peraturan pajak pada laba sebelum beban ( penghasilan ) pajak dan beban pajak sesuai dengan laporan laba rugi adalah sebagai berikut : Laba sebelum beban ( penghasilan ) pajak Sesuai dengan Laporan Laba Rugi Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak pada beda tetap Beban pajak sesuai dengan Laporan Laba Rugi Penghasilan Pajak Tangguhan ( Pengaruh beda temporer pd tarif pajak maksimum 30%) Angsuran sewa guna usaha ( ) ( ) Penyusutan aktiva sewa guna usaha Penyusutan aktiva tetap pemilikan langsung Laba penjualan aktiva tetap Biaya masih harus dibayar Penyisihan piutang ragu ragu Taksiran Penghasilan Pajak Tangguhan Aktiva Pajak Tangguhan Penyisihan Piutang ragu ragu Penyusutan aktiva sewa guna usaha Kesejahteraan karyawan Jumlah

17 7 HUTANG PAJAK ( Lanjutan ) Kewajiban Pajak Tangguhan Aktiva Tetap Transaksi Sewa Guna Usaha Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan Bersih HUTANG SEWA GUNA USAHA Tahun Jumlah Dikurangi bagian bunga Jumlah hutang sewa guna usaha bersih Dikurangi bagian jatuh tempo dalam 1 tahun Bagian jangka panjang Tahun Jumlah Dikurangi bagian bunga Jumlah hutang pembiayaan kendaraan bersih Dikurangi bagian jatuh tempo dalam 1 tahun Bagian jangka panjang

18 9. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Hutang Bank PT. Bank NISP Tbk Jumlah MODAL SAHAM DAN MODAL DISETOR LAINNYA Susunan pemegang saham dan kepemilikannya masing masing pada tanggal dan 2006 adalah sebagai berikut Jumlah saham Ditempatkan dan Persentase PEMEGANG SAHAM Disetor penuh Pemilikan Jumlah PT Pyridam International Corporation , Sarkri Kosasih , Rani Tjandra , Masyarakat , JUMLAH ,

19 PT PYRIDAM FARMA Tbk NERACA ( Dinyatakan dalam Rupiah ) 11. INFORMASI SEGMEN TAHUN 2007 Produksi Farmasi Produk alat Dan Jasa Maklon Kesehatan Jumlah Penjualan Bersih Laba Usaha ( ) Beban Bunga ( ) Pendapatan Bunga Penghasilan Lain-Lain Bersih ( ) Laba sebelum pajak Beban Pajak Laba Bersih Aktiva dan Kewajiban Jumlah Aktiva Jumlah Kewajiban Informasi lainnya Pengeluaran Modal Penyusutan Amortisasi

20 PT PYRIDAM FARMA Tbk NERACA ( Dinyatakan dalam Rupiah ) 11. INFORMASI SEGMEN ( Lanjutan ) TAHUN 2006 Produksi Farmasi Produk alat Dan Jasa Maklon Kesehatan Jumlah Penjualan Bersih Laba Usaha Beban Bunga ( ) Pendapatan Bunga Penghasilan Lain-Lain Bersih Laba sebelum pajak Beban Pajak Laba Bersih Aktiva dan Kewajiban Jumlah Aktiva Jumlah Kewajiban Informasi lainnya Pengeluaran Modal Penyusutan Amortisasi

21 . (dinyatakan dalam rupiah) 12. Penjualan bersih Rincian penjualan adalah sebagai berikut: Penjualan Lokal Pihak Ketiga Produk Farmasi dan jasa Maklon Produk Alat Kesehatan Sub Jumlah Penjualan ekspor Produk Farmasi Jumlah Perusahaan melakukan penjualan kepada pelanggan yang jumlah penjualannya melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih sebagai berikut: Pihak Ketiga PT Antarmitra Sembada PT Sawah Besar Farma Beban Pokok Penjualan Rincian Beban Pokok Penjualan adalah sebagai berikut: Bahan baku dan pembantu Awal tahun Pembelian Tersedia untuk digunakan Akhir tahun ( ) ( ) Bahan baku dan pembantu yang digunakan Upah buruh langsung Beban pabrikasi Penyusutan Gaji Staff Produksi Telepon air dan listrik Perlengkapan dan suku cadang pabrik Bahan bakar dan pelumas Perbaikan dan pemeliharaan Riset dan pengembangan Transportasi Alat tulis dan cetakan Lain Lain (masing-masing dibawah Rp ) Sub Jumlah Jumlah Beban Produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun ( ) ( ) Beban Pokok Produksi

22 . (dinyatakan dalam rupiah) 13. Beban Pokok Penjualan (Lanjutan) Persediaan Barang Jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun ( ) ( ) Jumlah Beban Pokok Penjualan Beban Usaha Rincian beban usaha adalah sebagai berikut Beban penjualan Iklan dan promosi Gaji, upah dan kesejanteraan karyawan Perjalanan dinas Penyusutan Pengiriman barang Telpon, air dan listrik Perbaikan dan pemeliharaan Alat tulis dan cetakan Transportasi Lain-lain (masing-masing dibawah Rp. 20,000,000) Jumlah Beban penjualan Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan Jasa Profesional Asuransi Sewa Telepon, air dan listrik Alat tulis kantor Lain-Lain (masing masing dibawah Rp ) Jumlah Beban Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha Beban Bunga Rincian beban bunga adalah sebagai berikut: Hutang bank dan cerukan Hutang sewa guna usaha Jumlah