PUTUSAN Nomor : 119/Pdt.G/2011/PA.Ntn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 PUTUSAN Nomor : 119/Pdt.G/2011/PA.Ntn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Natuna yang melaksanakan sidang keliling di Pulau Laut telah memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai gugat antara : PENGGUGAT, umur 38 tahun, Agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, bertempat kediaman di Kabupaten Natuna. Selanjutnya disebut sebagai Penggugat; MELAWAN TERGUGAT, umur 41 tahun, Agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Tani, bertempat kediaman di Kabupaten Natuna. Selanjutnya disebut sebagai Tergugat ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca dan memepelajari berkas perkara yang bersangkutan ; Telah mendengar pihak Penggugat dan Tergugat serta semua alat bukti yang diajukan kepersidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Penggugat dengan suratnya tertanggal 20 Juli 2011 mengajukan gugatan yang kemudian terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Agama Natuna dengan Register Perkara Nomor : 119/Pdt.G/2011/PA.Ntn, mengemukakan dalildalil yang dapat dikutip sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat, menikah dengan Tergugat pada hari Kamis tanggal 15 Oktober 1992 M, bertepatan dengan tanggal 18 Rabi ul Akhir 1413 H, dihadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Kutipan Akta Nikah Nomor : 094/XI/15/1993 tertanggal 27 Februari 1993, yang dikeluarkan Kepala Kantor Urusan Agama Sedanau, Kabupaten Natuna ; 1

2 2. Bahwa Penggugat dengan Tergugat menikah atas dasar suka sama suka pada saat menikah Penggugat berstatus gadis dan Tergugat berstatus lajang ; 3. Bahwa setelah menikah Tergugat mengucapkan sighat taklik talak yang berbunyi selengkapnya sebagaimana tercatat dalam Buku Akta Nikah ; 4. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah kediaman bersama di Air Payang sampai sekarang ; 5. Bahwa setelah menikah telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri dan telah dikaruniai anak 3 (tiga) orang yaitu ; 5.1. ANAK I PENGGUGAT dan TERGUGAT, umur 15 tahun ; 5.2. ANAK II PENGGUGAT dan TERGUGAT, umur 10 tahun ; 5.3. ANAK III PENGGUGAT Dan TERGUGAT, umur 9 tahun ; 6. Bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat sudah berjalan sekitar 21 tahun, namun sejak pertengahan 2010 antara Penggugat dengan Tergugat mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan : Bahwa Tergugat sering menuduh Penggugat berselingkuh dengan orang lain ; Bahwa dalam perselisihan dan pertengkaran tersebut Tergugat pernah memukul Penggugat ; Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada pertengahan tahun 2010, Tergugat menjual pompong kemudian pergi ke Ranai selama 1 bulan dan selama 7 bulan terakhir kembali kediaman bersama tetapi antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada saling tegur sapa satu dengan yang lain ; Bahwa Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain yang bernama Aminah dan wanita tersebut pernah datang ke Air Payang dan Tergugat sering telpon hingga larut malam ; 7. Bahwa semenjak kelahiran anak Penggugat yang paling kecil Tergugat tidak memberi nafkah lahir dan batin kepada Penggugat ; 8. bahwa pihak keluarga Penggugat sudah pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil ; Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, Penggugat mohon kepada ketua Pengadilan Agama Natuna Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk : Primer : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menyatakan putus hubungan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat karena perceraian; 2

3 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya ini sesuai dengan peraturan yang berlaku ; Subsider : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ; Menimbang, bahwa pada hari-hari persidangan yang telah ditentukan, Penggugat dan Tergugat hadir sendiri di persidangan ; Bahwa selanjutnya Majelis Hakim telah mewajibkan kepada Penggugat dan Tergugat untuk menempuh proses mediasi dan atas kesepakatan Penggugat dan Tergugat telah memilih Moh. Muhibuddin, S.Ag, SH, MSI sebagai mediator dari salah seorang hakim Pengadilan Agama Natuna untuk mendamaikan kedua belah pihak, namun berdasarkan laporan mediator tersebut kepada Ketua Majelis ternyata upaya mediasi tersebut tidak berhasil/gagal ; Bahwa meskipun mediasi gagal majelis hakim tetap berupaya mendamaikan pihak berperkara dengan memberikan nasehat dan pandangan kepada Penggugat dan Tergugat agar hidup rukun dan damai kembali dalam membina rumah tangga yang bahagia dan harmonis, akan tetapi tidak berhasil, maka selanjutnya Ketua majelis membacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat ; Bahwa atas gugatan Penggugat, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya menerima dan mengakui gugatan Penggugat kecuali adan hal-hal yang Tergugat membantahnya yaitu : Bahwa perihal Tergugat telah menikah di bawah tangan atau berselingkuh dengan perempuan lain yang bernama PEREMPUAN, adalah tidak benar karena Tergugat dengan PEREMPUAN hanya berteman biasa tidak lebih dari itu ; Bahwa benar Tergugat menjual pompong kepada pengusaha cina Sedanau bernama Kimseng sebesar 32 juta, tetapi sudah sepengatahuan Penggugat dan hasil penjualan pompong untuk modal perdagannnya seperti sembako tetapi hasilnya tidak ada bahkan habis modal tidak kembali ; Bahwa Tergugat tidak memberi nafkah karena semuanya sudah berbentuk barang-barang dagangan ; Bahwa atas jawaban Tergugat tersebut Penggugat dalam tahap repliknya memberikan tanggapan sebagai berikut : Bahwa tentang Tergugat nikah sirri, Penggugat tetap dengan jawaban semula bahkan Tergugat dengan PEREMPUAN menikahnya di Ranai ; 3

4 Bahwa benar uang hasil perdagangan yang berasal dari jual pompong habis, tetapi habisnya karena diambil kembali oleh Tergugat, karena makan, beli pulsa, pulang pergi ke Ranai, ke Sedanau, semuanya mengambil uang hasil perdagangan ; Bahwa Tergugat kalau terjadi perselisihan dan pertengkaran juga pernah melakukan kekerasan dengan menampar pipi Penggugat ; Bahwa Tergugat sering mengusir Penggugat untuk pergi dari rumah, dengan kata-kata Turun dari rumah, ini bukan rumah kau Bahwa Tergugat juga mempersilakan Penggugat untuk mengurus peceraian ; Bahwa atas Replik Penggugat dalam Dupliknya Tergugat memberikan jawaban sebagai berikut : Bahwa tidar benar, masalah makan, beli pulsa dan lain-lainnya mengambil uang dari hasil perdagangan, tetapi Tergugat semuanya dari hasil kerja senso ; Bahwa masalah tuduhan Tergugat Nikah siri dengan PEREMPUAN Tergugat tetap membantahnya ; Bahwa benar Tergugat menampar pipi Penggugat karena Penggugat selalu melawan Tergugat, bahkan Penggugat juga ada menampar Tergugat ; Bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah menyerahkan bukti tertulis berupa 1 (satu) lembar foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 094/XI/15/1993, tertanggal 27 Februari 1993, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, yang telah di nazagelend oleh Pejabat Pos Ranai, dan dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna, bermaterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya selanjutnya diberi tanda P.1 ; Bahwa selain bukti tertulis tersebut, Penggugat telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi yang masing-masing mengaku bernama : SAKSI I PENGGUGAT, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena ada hubungan keluarga mereka memanggil saksi Yah Su ; Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri sah, saksi hadir saat akad nikah dilangsungkan ; 4

5 Bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya harmonis, namun sejak 3 tahun yang lalu rumah tangganya mulai tidak harmonis, kemudian baik lagi dan begitu seterusnya ; Bahwa setahu saksi penyebab keretakan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat karena Tergugat menikah dengan perempuan lain, saksi pernah berjumpa dengan perempuan tersebut dan mengaku ia telah diperisteri oleh Tergugat ; Bahwa saksi mendengar ada perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat kurang lebih 2 (dua) kali ; Bahwa saksi pernah memberikan saran dan nasehat tetapi tidak ada hasil ; Bahwa menurut saksi kalau sudah mengadu ke Pengadilan Agama, menunjukan rumah tangganya sudah tidak baik lagi dan lebih baik pisah ; SAKSI II PENGGUGAT, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Penggugat karena anak kandung saksi, dan kenal dengan Tergugat karena anak menantu saksi ; Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri sah tapi saksi sudah lupa tahun berapa mereka nikah, tetapi saksi hadir sebagai wali pernikahanya ; Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah atas dasar suka sama suka, selama pernikahannya telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak ; Bahwa sesaat setelah menikah Tergugat mengucapkan sighat taklik talak ; Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di Desa Air Payang sampai sekarang ; Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan harmonis, namun seiring berjalannya waktu rumah tangganya tidak harmonis lagi ; Bahwa setahu saksi penyebab ketidak harmonisan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat adalah : o Tergugat punya selingkuhan atau wanita idaman lain (WIL) ; o Tergugat cemburu kepada Penggugat dan menuduh Penggugat berselingkuh dengan laki-laki lain, padahal sepengetahuan saksi Tergugatlah yang berselingkuh dengan perempaun lain, karena saksi pernah melihat perempuan tersebut dan mendengar juga dari pembicaraan tetangga ; 5

6 o Bahwa Tergugat sering jalan malam dan kalau pulang malam, antara Penggugat dengan Tergugat selalu bertengkar ; o Bahwa setahu saksi Penggugat pernah lari dari rumah kediaman bersama, setelah saksi tanya kepada Penggugat katanya selesai berkelahi dengan Tergugat, kemudian saksi minta agar kembali dan baikan lagi dengan Tergugat ; o Bahwa sejak anak terkecil lahir Tergugat tidak lagi memberi nafkah kepada Penggugat dan anak-anaknya, Penggugat sendiri dan keluarga yang lain membantu untuk nafkah Penggugat ; o Bahwa Tergugat kepada saksi juga tidak menghargainya, bertemu saja tidak mau menyapa ; Bahwa menurut saksi rumah tangganya sudah sulit untuk disatukan lagi, lebih baik bercerai daripada terus berkelahi ; Bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut Penggugat tidak keberatan dan menerimanya, tetapi Tergugat tetap membantah perihal perselingkuhannya dan tidak membantah yang lainnya ; Bahwa meskpiun Tergugat membantah terhadap hal-hal yang tidak diakuinya tetapi Tergugat tidak mau membuktikan atas bantahanya tersebut ; Bahwa Penggugat dan Tergugat menyatakan tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi dan telah pula menyampaikan kesimpulan, serta mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan perceraian atas perkara ini ; Bahwa untuk meringkas uraian putusan ini, Majelis Hakim memandang cukup dengan menunjuk segala sesuatu yang tertera dalam berita acara persidangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana telah diuraikan tersebut di atas ; Menimbang, bahwa berdasarkan surat gugatan dan keterangan Penggugat dan Tergugat dipersidangan bahwa Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, termasuk wilayah hukum Pengadilan Agama Natuna oleh karenanya gugatan Penggugat telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana pada pasal 4 ayat (1) dan pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 ; 6

7 Menimbang, bahwa Ketua Majelis telah berupaya mendamaikan dengan mewajibkan Penggugat dan Tergugat menempuh mediasi dengan menunjuk Moh. Muhibuddin, S.Ag, SH, MSI sebagai mediator untuk melakukan mediasi dalam perkara ini dan berdasarkan laporan mediator upaya mediasi tidak berhasil, maka telah terpenuhi maksud dari Pasal 7 Peraturan Mahkamah Agung RI. Nomor 1 Tahun 2008; Menimbang, bahwa meskipun mediasi gagal Majelis Hakim tetap mengupayakan para pihak untuk berdamai sebagaimana yang diamanatkan oleh pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan di sempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, namun tetap tidak berhasil ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 serta keterangan saksi-saksi di dipersidangan, telah terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat adalah hubungan suami isteri yang sah dan selama dalam pernikahan mereka belum pernah bercerai menurut hukum maka dipandang sebagai pihak-pihak yang berkepentingan langsung dalam perkara ini; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah Penggugat menggugat cerai Tergugat dapat dikutip bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sejak pertengahan tahun 2010 mulai tidak harmonis sering terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus, yang penyebabnya Tergugat berselingkuh dengan perempuan lain dan bahkan telah menikah dibawah tangan (sirri), sejak kelahiran anak yang bernama ANAK PENGGUGAT dan TERGUGAT, Tergugat sudah tidak memberi nafkah lagi kepada Penggugat dan anaknya. Bahwa dalam pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat ada Tergugat melakukan kekerasan fisik seperti Tergugat menampar pipi Penggugat ; Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya yang pada pokoknya mengakui keadaan rumah tangganya dengan Penggugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tetapi Tergugat membantah perihal perselingkuhannya dengan perempuan yang bernama Aminah, serta membantah pula telah menikah dengan perempuan tersebut ; Menimbang, bahwa meskipun Tergugat membantah sebagian apa yang dituduhkan Penggugat dalam surat gugatannya, tetapi Tergugat tidak bisa membuktikan bantahanya, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa apa yang disampaikan Penggugat dan keterangan kedua saksi tersebut diatas adalah benar ; Menimbang, bahwa Penggugat telah menghadirkan saksi-saksi ke persidangan, di bawah sumpahnya, telah memberikan keterangan yang pada 7

8 prinsipnya membenarkan dan mendukung dalil gugatan Penggugat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sejak pertengahan tahun 2010 sudah tidak harmonis lagi selalu terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus, yang penyebabnya ada perempuan lain yang bernama Aminah, dan Tergugat telah melakukan nikah dibawah tangan, dan dalam pertengkaran Tergugat ada melakukan kekerasan fisik kepada Penggugat, dan kondisi saat ini Penggugat dengan Tergugat telah pisah ranjang selam 7 bulan terakhir, selam pisah ranjang meskipun masih 1 (satu) rumah tetapi sudah tidak ada tegur sapa lagi ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan Tergugat serta keterangan saksi-saksi di persidangan, Majelis Hakim telah dapat menemukan fakta di persidangan sebagai berikut ; Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri telah melangsungkan pernikahan pada tahun 1992 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat ; Bahwa pernikahan Penggugat dengan Tergugat atas dasar suka sama suka, Penggugat berstatus gadis dan Tergugat berstatus jejaka ; Bahwa selama pernikahan, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai anak 3 (tiga) orang sekarang ikut bersama Penggugat dan Tergugat ; Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran peneybabnya Tergugat mempunyai wanita idaman lain yang bernama PEREMPUAN, telah melakukan nikah dibawah tangan ; Bahwa dalam perkelahian antara Penggugat dengan Tergugat, Tergugat ada melakukan kekerasan fisik kepada Penggugat ; Bahwa Tergugat telah mengusir Penggugat untuk keluar dari rumah, serta pernah mengatakan kepada Penggugat untuk mengurus perceraian; Bahwa sejak kelahiran anak yang terkecil, Tergugat sudah tidak memberi nafkah kepada Penggugat dan anaknya, serta sudah 7 bulan antara Penggugat dengan Tergugat pisah ranjang ; Bahwa selama pisah ranjang antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak ada lagi tegur sapa dengan baik ; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah diadakan upaya perdamaian oleh pihak keluarga tetapi tidak berhasil ; 8

9 Bahwa karena sudah tidak ada komunikasi dengan baik dan telah diupayakan damai tetapi tidak berhasil, hal ini menunjukan Penggugat dan Tergugat sudah tidak saling mencintai, tidak saling menyayangi ; Bahwa baik Penggugat maupun Tergugat telah memberikan kata akhir/kesimpulan untuk berpisah, yang berarti baik Penggugat maupun Tergugat menunjukan tidak ada i tikad untuk rukun kembali dalam membina rumah tangga yang bahagia lagi harmonis ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa perkawinan adalah suatu ikatan lahir dan batin, sedangkan kehidupan rumah tangga yang merupakan bagian dari sosial masyarakat memerlukan kebutuhan jasmani dan rohani, kebutuhan jasmani bisa berbentuk pemenuhan kebutuhan pokok seperti sandang pangan dan papan yang tercukupi dan kebutuhan rohani bisa berbentuk ketenangan jiwa seperti perhatian, kasih sayang, saling pengertian antara suami istri dan saling mencintai dan terhindar dari tekanan-tekanan yang menyebabkan timbulnya ketidak nyamanan dalam rumah tangga sehingga akan terwujud rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah ; Menimbang, bahwa fakta-fakta diatas bahwa maka perlakuan dan tindakan Penggugat kepada Tergugat juga bertentangan dengan pasal 5 Undang-Undang Nomor : 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga ; Menimbang, apabila dikaitkan dengan sighat taklik talak yang diucapkan Tergugat setelah akad nikah, karena Tergugat sudah 7 (tujuh) bulan tidak memberi nafkah, Tergugat menampar Penggugat yang berarti menyakiti jasmani Penggugat dan Tergugat juga tidak mempedulikan Penggugat dengan tidak adanya perhatian meskipun masih tinggal dalam 1 (satu) rumah, maka Majelis Hakim berpendapat tindakan Tergugat telah melanggar sighat taklik talak angka, (2), (3) dan (4) ; Menimbang, bahwa unsur perkawinan sebagaimana dalam pertimbangan di atas adalah suatu ikatan lahir dan batin, akan tetapi kondisi riil rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah pisah ranjang 7 (tujuh) bulan lamanya dan selama pisah ranjang masing-masing pihak tidak ada upaya rukun kembali meskipun sudah diberi saran ataupun nasehat untuk mempertahankan rumah tangganya, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Penggugat dan Tergugat sudah kehilangan salah satu dari unsur perkawinan tersebut, yaitu batin mereka sudah tidak mengikat lagi, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat sudah rapuh bahkan telah pecah dan tidak bisa disatukan kembali maka gugatan Penggugat dinyatakan telah terbukti ; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Surat Ar-Rum ayat 21, tujuan perkawinan adalah untuk 9

10 membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah, sedangkan antara Penggugat dan Tergugat terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran, tidak ada rasa saling mencintai dan hormat menghormati satu sama lainnya sebagaimana suami istri pada umumnya, oleh karenanya Majelis Hakim menilai gugatan Penggugat telah terbukti dan berdasar hukum, maka berdasarkan Pasal 39 (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf ( f ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, gugatan Penggugat patut dikabulkan ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memperhatikan doktrin hukum Islam dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin halaman 223 yang berbunyi : اشتد عدم رغبة الزوجة لزوجھا طلق علیھ القاضى طلقة Artinya : Jika isteri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya disitulah hakim diperkenankan menjatuhkan talaknya laki-laki, dengan talak 1 (satu). Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakan sebuah kaedah dalam kitab Fiqhus Sunnah Juz II halaman 291 yang berbunyi : یجوزلھا ان تطلب من القاضى التفریق وحیني ذ یطلقھا القاضي طلقة باي نة اذا إذ ثبت الضرر وعجز عن الا صلاح بینھما Artinya: Bagi seorang istri boleh mengajukan perceraian dari suaminya dan Hakim boleh menjatuhkan talak satu ba in apabila tampak adanya kemadlorotan dalam pernikahannya dan sulit didamaikan antara keduanya; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 dikaitkan dengan Surat Ketua Muda Mahkamah Agung RI Nomor 28/TUADA-AG/X/2002 tanggal 22 Oktober 2002, untuk terciptanya tertib administrasi sebagaimana yang dimaksud oleh surat tersebut, Majelis Hakim berpendapat perlu memerintahkan Panitera untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah tempat dilangsungkannya perkawinan dan Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat ; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan yang diatur pada pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan disempurnakan dengan Undang- 10

11 Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka semua biaya perkara dibebankan kepada Penggugat ; Memperhatikan semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menjatuhkan talak satu ba in sughra Tegugat terhadap Penggugat ; 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Natuna untuk mengirim salinan putusan ini yang telah berkekuatan bukum tetap kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat untuk pencatatan perceraian ; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp ,- (Dua ratus satu ribu rupiah) ; Demikianlah putusan ini dijatuhkan dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Natuna pada hari Rabu 10 Agustus 2011 M, bertepatan dengan tanggal 10 Ramadhan 1432 H, oleh kami DAHRON, S.Ag, MSI sebagai ketua majelis, SURYA DARMA PANJAITAN, SHI dan SUDARMAN, S.Ag, masing-masing sebagai hakim anggota, putusan mana diucapkan pada hari itu juga dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-hakim anggota didampingi oleh UMAR ALI, BA sebagai Panitera Sidang dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat; Ketua Majelis ; Ttd DAHRON, S.Ag, MSI Hakim Anggota ; Hakim Anggota ; Ttd Ttd SURYA DARMA PANJAITAN, SHI SUDARMAN, S.Ag Panitera Sidang ; Ttd UMAR ALI, BA 11

12 Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya pendaftaran Rp ,- 2. Biaya Proses Rp ,- 3. Biaya Panggilan Rp ,- 4. Biaya Sumpah Rp ,- 5. Biaya redaksi Rp ,- 6. Biaya Materai Rp ,- Jumlah : Rp ,- (Dua ratus satu ribu rupiah) Untuk salinan, Panitera Pengadilan Agama Natuna, UMAR ALI, BA 12