SALINAN PUTUSAN Nomor : 196/Pdt.G/2010/PA.NTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN

Transkripsi

1 SALINAN PUTUSAN Nomor : 196/Pdt.G/2010/PA.NTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Natuna yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai gugat antara : PENGGUGAT, umur 24 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat kediaman di Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, selanjutnya disebut sebagai Penggugat ; MELAWAN TERGUGAT umur 32 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir MTs, pekerjaan Honorer, bertempat kediaman di Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, selanjutnya disebut sebagai Tergugat ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara ; Telah mendengar pihak Penggugat dan Tergugat dan memeriksa alat-alat bukti yang diajukan ke persidangan ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dengan gugatannya tertanggal 28 Desember 2010 mengajukan gugatan yang kemudian terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Agama Natuna dengan register perkara Nomor : 196/Pdt.G/2010/PA.Ntn, mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat adalah istri sah Tergugat, menikah pada hari Jum'at, tanggal 08 September 2006 M, bersamaan dengan tanggal 15 Sya'ban 1427 H, sebagaimana termuat di dalam Kutipan Akta Nikah Nomor : 42/01/IX/2006 tertanggal 08 September 2006, yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Midai, Kabupaten Natuna ; 1

2 2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat di Midai selama 2 (dua) bulan, setelah itu tinggal di rumah orang tua Tergugat di Sabang Mawang selama 1 (satu) tahun, setelah itu Penggugat tetap tinggal di Sabang Mawang sedangkan Tergugat tinggal di Ranai selama 1 (satu) tahun namun Tergugat kadang-kadang kembali ke Sabang Mawang menemui Penggugat, kemudian Penggugat dan Tergugat tinggal di Ranai di rumah kontrakan bersama 1 (satu) tahun lebih sampai sekarang ; 3. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat sudah bergaul sebagaimana layaknya hubungan suami istri dan telah dikaruniai 1 (satu) orang anak bernama ANAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT, umur 3 (tiga) tahun tinggal dengan orang tua Penggugat ; 4. Bahwa semula rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan harmonis dan baik-baik saja selama 2 (dua) tahun, namun sejak tahun 2008 rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah mulai tidak harmonis lagi dikarenakan Tergugat sudah tidak pernah memberi uang kepada Penggugat, jadi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Penggugat meminta dengan paksa pada Tergugat ; 5. Bahwa Tergugat juga pernah mencekik Penggugat karena sebelumnya terjadi pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat dikarenakan masalah keuangan, sehingga Penggugat dibawa ke rumah sakit ; 6. Bahwa sudah 1 (satu) tahun terakhir, Tergugat juga tidak memberi nafkah batin kepada Penggugat, dan apabila terjadi pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat, Tergugat selalu menyuruh Penggugat untuk keluar dari rumah ; 7. Bahwa pertengahan bulan 2010 Tergugat menuduh kalau Penggugat mencuri uang Tergugat padahal Penggugat tidak mengambilnya, apalagi sebagai istri yang memenuhi kebutuhan Penggugat adalah Tergugat ; 8. Bahwa Penggugat sudah bersabar untuk mempertahankan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, namun Tergugat tidak pernah berubah bahkan tidak memperdulikan Penggugat lagi ; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat berkeyakinan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak dapat disatukan lagi dalam membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah, dan jalan yang terbaik untuk mengakhiri krisis rumah tangga ini adalah dengan jalan perceraian. Oleh karena itu Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Natuna Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menetapkan hari sidang dan memanggil para pihak serta menjatuhkan putusan sebagai berikut : 2

3 Primer : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menyatakan putus hubungan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat karena perceraian ; 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku ; Subsider : Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadiladilnya ; Menimbang, bahwa pada hari-hari persidangan yang telah ditentukan, Penggugat dan Tergugat hadir menghadap sendiri di persidangan ; Menimbang, bahwa Ketua Majelis telah memberikan kesempatan kedua belah pihak untuk memilih salah seorang mediator dari Pengadilan Agama Natuna, yang mana para pihak telah sepakat memilih seorang mediator yang bernama Dahron, S.Ag dari salah seorang Hakim Pengadilan Agama Natuna untuk mendamaikan kedua belah pihak yang kemudian ditunjuk dengan penetapan Ketua Majelis Nomor : 196/Pdt.G/2010 PA.NTN tanggal 06 Januari 2011, namun berdasarkan laporan mediator tersebut kepada Ketua Majelis ternyata upaya perdamaian melalui mediasi tersebut tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak ; Menimbang, bahwa upaya yang dilakukan oleh Majelis Hakim dengan memberikan nasehat dan pandangan kepada Penggugat dan Tergugat agar hidup rukun dan damai kembali dalam membina rumah tangga yang bahagia dan harmonis tidak berhasil, maka selanjutnya Ketua Majelis membacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat kecuali beberapa hal sebagai berikut : - Bahwa alamat Penggugat tertulis RT. 003 yang benar adalah RT. 002 ; - Bahwa pada poin tujuh kalimat pertengahan bulan 2010 yang benar adalah pertengahan bulan Desember 2010 ; Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut di atas, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya telah mengakui secara tegas dalil-dalil gugatan Penggugat ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah menyerahkan bukti tertulis berupa satu lembar foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 42/01/IX/2006 tanggal 08 September 2006, yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Midai, Kabupaten Natuna, yang telah dimeterai secukupnya dan telah dinazegelend oleh Pejabat Pos 3

4 dan dileges oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna, serta telah dicocokkan dengan aslinya oleh majelis ternyata sama, selanjutnya diberi tanda P.1 ; Menimbang, bahwa atas alat bukti Penggugat berupa P.1 tersebut, Tergugat telah membenarkan dan tidak keberatan ; Menimbang, bahwa selain bukti tertulis tersebut, Penggugat telah menghadirkan saksi-saksi keluarga dan orang yang dekat dengan Penggugat dan Tergugat sebagai berikut : 1. SAKSI I, umur 65 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Buruh, bertempat kediaman di Midai, Kabupaten Natuna, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Penggugat sebagai anak kandung saksi, dan saksi kenal dengan Tergugat sejak Tergugat menikah dengan Penggugat ; Bahwa setahu saksi, Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri yang sah, menikah di Midai tahun 2006 ; Bahwa setahu saksi, Penggugat dan Tergugat terakhir bertempat kediaman di Ranai sampai sekarang ; Bahwa setahu saksi, selama dalam pernikahan Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai seorang anak yang sekarang ikut dengan saksi ; Bahwa setahu saksi, keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya baik-baik saja, namun sejak Penggugat dan Tergugat tinggal di Sabang Mawang Pulau Tiga mulai terjadi pertengkaran disebabkan masalah ekonomi yaitu Tergugat jarang memberikan uang sehingga nafkah lahir tidak tercukupi ; Bahwa saksi pernah melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar di tempat kediaman bersama di Ranai yang disebabkan masalah keuangan yang tidak mencukupi ; Bahwa Penggugat menceritakan kepada saksi, bahwa Tergugat pernah mencekik Penggugat karena Tergugat cemburu, yang mengakibatkan Penggugat pingsan dan dibawa ke rumah sakit ; Bahwa setahu saksi, Penggugat dan Tergugat masih satu rumah ; Bahwa saksi pernah menasehati Penggugat agar hidup rukun kembali dengan Tergugat namun Penggugat tidak mau lagi ; 2. SAKSI II, umur 22 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Penyiar, bertempat kediaman di Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat sebagai teman ; 4

5 Bahwa setahu saksi, Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri yang sah, menikah di Midai ; Bahwa Penggugat sering bercerita kepada saksi bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis disebabkan Tergugat suka cemburu karena Penggugat sering keluar malam ; Bahwa menurut keterangan Penggugat, Tergugat pernah mencekik Penggugat hingga Penggugat dibawa ke rumah sakit yang disebabkan karena masalah ekonomi dan kecemburuan Tergugat ; Bahwa setahu saksi, Penggugat dan Tergugat masih satu rumah ; Bahwa saksi pernah menasehati Penggugat dan Tergugat agar hidup rukun kembali namun tidak berhasil ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut Penggugat dan Tergugat menyatakan tidak keberatan ; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat menyatakan tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi dan telah pula menyampaikan kesimpulan masing-masing, serta mohon kepada Majelis untuk menjatuhkan putusan ; Menimbang, bahwa untuk meringkas uraian putusan ini, Majelis memandang cukup dengan menunjuk segala sesuatu yang tertera dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tak terpisahkan dari putusan tersebut ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana telah diuraikan tersebut di atas ; Menimbang, bahwa berdasarkan surat gugatan dan keterangan Penggugat yang disampaikan di persidangan, bahwa baik Penggugat maupun Tergugat bertempat kediaman di wilayah Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, yang mana masuk wilayah hukum Pengadilan Agama Natuna, oleh karenanya Penggugat yang mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat melalui Pengadilan Agama Natuna adalah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana diatur pada Pasal 49 ayat (1) huruf (a) dan Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 ; Menimbang, bahwa upaya mediasi yang dihadiri Penggugat dan Tergugat dan difasilitasi oleh seorang hakim mediator bernama Dahron, S.Ag yang ditunjuk 5

6 oleh Ketua Majelis, sesuai dengan ketentuan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi tidak berhasil; Menimbang, bahwa upaya damai yang dilakukan oleh Majelis Hakim sebagaimana yang diamanatkan oleh Pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, dimana Majelis Hakim telah berusaha memberikan nasehat dan pandangan kepada Penggugat dan Tergugat agar dapat hidup rukun dan damai kembali dalam membina rumah tangga yang bahagia dan harmonis, juga tidak berhasil ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 serta keterangan saksi-saksi yang diajukan Penggugat di persidangan, telah terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terikat dalam sebuah hubungan perkawinan sebagai suami isteri yang sah dan selama dalam pernikahan mereka belum pernah bercerai menurut hokum, oleh karenanya dipandang pihak-pihak yang mempunyai kepentingan langsung dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa yang menjadi alasan pokok Penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat, dikarenakan sejak tahun 2008 rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai tidak harmonis lagi dikarenakan Tergugat sudah tidak pernah memberi uang kepada Penggugat, jadi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Penggugat meminta dengan paksa pada Tergugat, bahwa Tergugat juga pernah mencekik Penggugat karena sebelumnya terjadi pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat dikarenakan masalah keuangan, sehingga Penggugat dibawa ke rumah sakit, bahwa sudah 1 (satu) tahun terakhir, Tergugat juga tidak memberi nafkah batin kepada Penggugat, dan apabila terjadi pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat, Tergugat selalu menyuruh Penggugat untuk keluar dari rumah, bahwa pertengahan bulan 2010 Tergugat menuduh kalau Penggugat mencuri uang Tergugat padahal Penggugat tidak mengambilnya, apalagi sebagai istri yang memenuhi kebutuhan Penggugat adalah Tergugat, bahwa Penggugat sudah bersabar untuk mempertahankan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, namun Tergugat tidak pernah berubah bahkan tidak memperdulikan Penggugat lagi ; Menimbang, bahwa alasan cerai yang didalilkan Penggugat telah diakui secara tegas oleh Tergugat di persidangan, oleh karenanya Majelis memandang perlu memperhatikan doktrin hukum Islam dalam kitab al-bajuri halaman 324 yang berbunyi : فا ن أقر بما إدعي علیھ بھ لزمھ ماأقر بھ ولا یفیده بعد ذالك رجوعھ 6

7 Artinya : Apabila Tergugat telah membenarkan gugatan terhadap dirinya, maka hakim dapat menetapkan perkara itu berdasarkan pengakuan tersebut, dan pengakuan tersebut tidak dapat dicabut kembali. Menimbang, bahwa meskipun dalil-dalil gugatan Penggugat telah diakui secara murni dan bulat oleh Tergugat dan pengakuan tersebut memiliki kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat, karenanya tidak memerlukan alat bukti lain, namun demikian karena perkara ini merupakan perkara perceraian, Majelis Hakim memandang masih diperlukan keterangan saksi-saksi untuk menghindari kebohongan dan kesepakatan cerai antara Penggugat dan Tergugat ; Menimbang, bahwa perkara ini merupakan perkara perceraian yang alasannya dititikberatkan pada terjadinya perselisihan dan pertengkaran, maka untuk memenuhi maksud Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim telah mendengar keterangan 2 (dua) orang saksi terdiri dari saksi keluarga dan orang yang dekat dengan Penggugat dan Tergugat di persidangan, saksi-saksi tersebut telah memberikan keterangan di bawah sumpah yang isinya tidak bertentangan satu sama lainnya dan membenarkan dalil-dalil gugatan Penggugat, oleh karena telah memenuhi syarat formil dan materiil, maka kesaksian tersebut dapat diterima ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim telah menemukan fakta-fakta di persidangan sebagai berikut : a. Bahwa sejak tahun 2008 rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai tidak harmonis dikarenakan Tergugat sudah tidak pernah memberi uang kepada Penggugat dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Penggugat meminta dengan paksa pada Tergugat ; b. Bahwa Tergugat pernah mencekik Penggugat karena sebelumnya terjadi pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat dikarenakan masalah keuangan, sehingga Penggugat dibawa ke rumah sakit ; c. Bahwa 1 (satu) tahun terakhir, Tergugat tidak memberi nafkah batin kepada Penggugat ; d. Bahwa apabila terjadi pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat, Tergugat selalu menyuruh Penggugat untuk keluar dari rumah ; e. Bahwa Penggugat dan Tergugat tidak dapat didamaikan lagi untuk hidup rukun kembali meskipun sudah diusahakan semaksimal mungkin untuk merukunkan kembali namun tidak berhasil ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka Majelis berpendapat telah terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah, antara Pengugat dengan Tergugat sudah 7

8 tidak ada ikatan batin yang merupakan penggerak kehidupan dalam sebuah rumah tangga, sudah tidak saling mencintai dan tidak saling membutuhkan diantara keduanya, antara Penggugat dan Tergugat terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, oleh karenanya tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan tujuan perkawinan untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana dimaksud dalam surat ar-rum ayat 21 tidak mungkin lagi dapat diharapkan ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim menilai gugatan Penggugat telah mempunyai cukup alasan perceraian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakan doktrin hukum Islam dari Kitab Fiqhus Sunnah Juz II halaman 290 yang berbunyi: فا ذا ثبت دعواھا لدى القاضي ببینة الزوجة أو اعتراف الزوج وكان الا یذاء مما لا یطاق معھ دوام العشرة بین أمثالھما وعجز القاضي عن الا صلاح بینھما طلقھا طلقة باي نة Artinya : Apabila hakim telah menemukan bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat (istri) atau Tergugat telah memberikan pengakuan, sedangkan hal-hal yang menjadi dakwaan Penggugat yaitu ketidakmampuan kedua belah pihak untuk hidup bersama sebagai suami istri dan hakim tidak berhasil mendamaikan keduanya, maka hakim boleh memutuskan dengan talak satu bain ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka gugatan Penggugat dapat dikabulkan ; Menimbang, bahwa untuk terciptanya tertib administrasi sebagaimana yang dimaksud oleh Surat Ketua Muda Mahkamah Agung RI Nomor 28/TUADA- AG/X/2002 tanggal 22 Oktober 2002 dihubungkan dengan kewajiban Panitera untuk mengirimkan salinan putusan sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka Majelis Hakim berpendapat perlu memerintahkan Panitera untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap 8

9 kepada Kantor Urusan Agama tempat dilangsungkannya perkawinan dan Kantor Urusan Agama yang mewilayahi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat ; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan yang diatur pada Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka semua biaya perkara dibebankan kepada Penggugat ; Mengingat semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT) ; 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Natuna untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Midai dan Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Timur untuk pencatatan perceraian ; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp ,- ( Delapan puluh satu ribu rupiah) ; Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Natuna pada hari Kamis tanggal 13 Januari 2011 M bertepatan dengan tanggal 08 Shafar 1432 H oleh kami Moh. Muhibuddin, S.Ag.,SH.,M.S.I sebagai Hakim Ketua Majelis, Dahron, S.Ag dan Surya Darma Panjaitan, SHI, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut dibantu oleh Drs. Nasaruddin, sebagai Panitera Sidang dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat ; Ketua Majelis ; Ttd. MOH. MUHIBUDDIN, S.Ag.,SH.,M.S.I 9

10 Hakim Anggota I ; Hakim Anggota II ; Ttd. Ttd. DAHRON, S.Ag SURYA DARMA PANJAITAN,SHI Panitera Sidang ; Ttd. Drs. NASARUDDIN Rincian biaya perkara : 1. Pendaftaran : Rp ,- 2. Panggilan : Rp ,- 3. Hak Redaksi : Rp ,- 4. Meterai : Rp ,- + Jumlah : Rp ,- (Delapan puluh satu ribu rupiah) Untuk salinan, Panitera Pengadilan Agama Natuna UMAR ALI, BA 10